CYBER ESPIONAGE Etika Profesi TI
M. Alfiyan Syamsuddin Politeknik Elektronika Negeri Surabaya
Kata Pengantar Puji Syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini disusun untuk menyelesaikan Tugas Etika Profesi – Politeknik Elektronika Negeri Surabaya dan sekaligus untuk memperluas pengetahuan dan pemahaman tentang pemanfaatan komputer di masyarakat. Penulis sadar makalah ini masih banyak terdapat kekurangan, oleh sebab itu penyusun mengharapkan danya saran yang membangun agar dapat menjadi acuan dalam penyusunan makalah berikutnya. Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada para pembaca. Terima kasih.
Penyusun
i
Daftar Isi Kata Pengantar................................................................................................................... i Daftar Isi ...........................................................................................................................ii BAB I Pendahuluan .......................................................................................................... 1 BAB II Cyber Espionage .................................................................................................. 2 Metode .......................................................................................................................... 2 Faktor Pendorong ......................................................................................................... 2 Pencegahan ................................................................................................................... 3 BAB III Kesimpulan dan Penutup.................................................................................... 4 Kesimpulan ................................................................................................................... 4 Penutup ......................................................................................................................... 4 Daftar Pustaka .................................................................................................................. 5
ii
BAB I Pendahuluan Majunya perkembangan teknologi diikuti dengan perubahan perilaku manusia di dunia. Perubahan perilaku ini dipengaruhi oleh semakin masuknya teknologi dalam setiap seluk beluk kehidupan manusia, mulai dari bangun tidur hingga kembali tidur. Hampir tiap manusia modern saat ini selalu terhubung dengan internet melalui perangkat genggam yang mudah dibawa. Hal itu membuat teknologi keamanan jaringan juga mengikuti perkembangan yang ada sekarang ini. Akan tetapi bagaimanapun, semakin masuknya teknologi dalam kehidupan, dapat menghilangkan privasi dari seseorang. Contoh nyatanya seperti pada Google yang selalu melakukan tracking terhadap aktifitas kita di internet hingga posisi kita di dunia nyata. Privasi pengguna ini akan dijunjung tinggi oleh suatu penyedia layanan seperti Google dengan sebelumnya memberikan suatu user agreement untuk menggunakan data pribadi yang ada dalam smartphone Android pengguna. Bagaimana dengan kasus lain yang pada software tertentu yang tidak memberikan user agreement dalam penggunaan data pribadi? Software semacam ini dapat disebut sebagai spyware yang memata-matai pengguna tanpa izin.
1
BAB II Cyber Espionage Cyber espionage dapat disebut juga cyber spying. Cyber spying adalah aksi untuk mendapatkan suatu rahasia yang tersimpan dalam komputer target tanpa seizin dari penggunanya [Wikipedia, 2015]. Dengan kata lain, kegiatan ini adalah proses memata-matai komputer target dengan menggunakan software tertentu.
Metode Beberapa tipe malware yang populer digunakan untuk kegiatan ini adalah:
Virus
Worm
Trojan
Ketiga tipe software tersebut Nampak mirip, tetapi sifat dan cara penyebarannya sedikit berbeda. Trojan adalah tipe yang banyak digunakan, biasanya disisipkan kedalam email.
Faktor Pendorong Beberapa faktor yang mendorong terjadinya cyber spying adalah:
Faktor politik Faktor politik biasanya terjadi antar negara, misalnya beberapa waktu yang lalu Australia memata-matai Indonesia melalui jaringan maya. Hal ini dapat digunakan untuk mengetahui strategi-strategi yang akan digunakan lawan, misalnya strategi perang.
Faktor ekonomi Faktor ekonomi juga dapat membuat orang melakukan cyber spying. Kemiskinan membuat kriminalitas meningkat, juga di dunia maya. Kejahatan cyber ini misalnya kasus pencurian kartu kredit.
Faktor sosial budaya o Kemajuan TI Faktor yang mempengaruhi terjadinya cyber espionage adalah kemajuan TI dari suatu wilayan. Semakin maju suatu daerah, maka penggunanya akan semakin banyak, tetapi tidak disertai dengan pengetahuan mengenai
2
keamanan dan privasi data pada masyarakatnya. Hal ini membuat proses cyber espionage menjadi mudah. o Sumber daya manusia Sumber daya manusia mempengaruhi terjadinya cyber espionage secara langsung. Hal ini terjadi karena pelaku cyber espionage tidak akan melakukan hal tersebut jika tidak memiliki kemampuan mengenai komputer yang memadai. o Komunitas Komunitas juga mendukung terjadinya cyber espionage, dengan meningkatnya SDM maka orang-orang yang memiliki keahlian sama (dalam hal ini hacking dan cracking) akan berkumpul dalam suatu komunitas untuk mengembangkan keahliannya bersama-sama. Tidak jarang untuk membuktikan keahliannya, seorang anggota komunitas akan melakukan serangan cyber yang salah satunya adalah cyber espionage.
Pencegahan Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi cyber espionage antara lain:
Membuat dan menerapkan undang-undang keamanan cyber. Misalnya, masyarakat yang tidak berwenang tidak boleh melakukan cyber spying. Sepertinya hukum ini ada di Indonesia, tapi mungkin kurang bisa dijalankan dengan baik.
Sosialisasi pada masyarakat dan komunitas. Memberikan pengetahuan sekilas tentang keamanan dunia maya pada masyarakat awam agar mereka dapat melakukan hal-hal yang mudah untuk mengamankan aktifitas mereka di dunia maya. Memberikan pengarahan pada komunitas khususnya komunitas yang bergerak pada bidang IT agar tidak melakukan hal-hal yang melawan hukum IT yang berlaku.
Melakukan enkripsi pada setiap aktifitas dunia maya. Hal ini dapat meminimalisir terjadinya kebocoran data jika data tersebut dicuri. Namun sekuat apapun enkripsi, pasti suatu saat akan dapat terbuka.
Meningkatkan pengetahuan serta kewaspadaan dalam setiap aktifitas di dunia nyata. Misalnya tidak mengakses situs-situs yang terindikasi sebagai phising hingga yang mungkin tertanam malware.
3
BAB III Kesimpulan dan Penutup Kesimpulan Privasi adalah hal yang harus dijaga oleh tiap pengguna internet, namun hal ini sedikit banyak kurang diperhatikan oleh pengguna. Beberapa hal yang dituliskan pada bagian pencegahan dapat dilakukan untuk meminimalisir dampak dari cyber espionage. Cyber espionage tidak bisa sepenuhnya dicegah, karena memang internet pada dasarnya adalah serba ‘terbuka’. Enkripsi atau berbagai proses keamanan data yang dilakukan hanya dapat meminimalisir terjadinya kejahatan cyber karena pasti suatu saat metode keamanan tersebut akan kadaluarsa dan dapat dibobol dengan mudah.
Penutup Dengan dibuatnya makalah ini, semoga dapat menambah pengetahuan dan kewaspadaan kita dalam menggunakan internet.
4
Daftar Pustaka Wikipedia.
(2015,
10
26).
Cyber
spying.
https://en.wikipedia.org/wiki/Cyber_spying
5
Retrieved
from
Wikipedia: