TUGAS 5 KONSEP TEKNOLOGI
Disusun oleh
:
Nama
: Syamsul Arifin
Jurusan
: D4 T. Elektro Industri 1A
NRP
: 1310151021
Dosen
: Dr. Arman Jaya
Prodi
: Teknik Elektro Industri
Departemen
: Teknik Elektro
POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA TAHUN 2015
EVOLUSI TEKNOLOGI SISTEM PEMBAYARAN
Instrumen pembayaran merupakan media yang digunakan dalam pembayaran. Instrumen pembayaran saat ini dapat diklasifikasikan atas tunai dan non-tunai. Instrumen pembayaran tunai adalah uang kartal yang terdiri dari uang kertas dan uang logam. Instrumen pembayaran non-tunai, dapat dibagi dalam media media kertas atau lazim disebut paper-based dan card-based instrument. Instrument seperti, cek, bilyet giro, dan wesel merupakan contoh paper based, sedangakan kartu kredit dan kartu debet termasuk card based instrument. Dengan semakin berkembangnya teknologi, saat ini mulai dikembangkan pula berbagai alat pembayaran yang menggunakan teknologi micro-chips yang dikenal dengan electronic money. Awal mula sistem pembayaran di indonesia di mulai dari : 1. Barter adalah kegiatan tukar-menukar barang yang terjadi tanpa perantaraan uang. Tahap selanjutnya menghadapkan manusia pada kenyataan bahwa apa yang diproduksi sendiri tidak cukup untuk memenuhi kebutuhannya. Untuk memperoleh barang-barang yang tidak dapat dihasilkan sendiri mereka mencari dari orang yang mau menukarkan barang yang dimilikinya dengan barang lain yang dibutuhkannya. Akibatnya barter, yaitu barang ditukar dengan barang. Pada masa ini timbul benda-benda yang selalu dipakai dalam pertukaran. Kesulitan yang dialami oleh manusia dalam barter adalah kesulitan mempertemukan orang-orang yang saling membutuhkan dalam waktu bersamaan. Kesulitan itu telah mendorong manusia untuk menciptakan kemudahan dalam hal pertukaran, dengan menetapkan benda-benda tertentu sebagai alat tukar. Sampai sekarang barter masih dipergunakaan pada saat terjadi krisis ekonomi di mana nilai mata uang mengalami devaluasi akibat hiperinflasi. Contohnya seorang peternak sapi menukarkan sapinya dengan beras dari petani. Banyaknya ekor sapi dan beras akan ditentukan dengan melakukan diskusi. Kedua pihak menentukan apakah penawaran pihak lawan memiliki nilai yang setara dengan imbalan yang perlu diberikan.
2.
Uang Kertas dan Logam.
Uang kartal ini dikeluarkan oleh Bank Indonesia dan merupakan alat pembayaran sah digunakan di Indonesia. Uang kartal terdiri atas uang kertas dan uang logam. Uang kartal seringkali digunakan untuk traksaksi pembayaran. Uang memiliki nilai nominal dan nilai riil. Nilai nominal uang tercantum di uang mulai dari pecahan Rp. 100, Rp. 200, Rp. 500, Rp. 1.000, Rp. 2.000, Rp. 5.000, Rp. 10.000, Rp. 20.000, Rp. 50.000, Rp. 100.000. Nilai riil uang adalah
3.
Cek
Cek adalah surat yang berisi perintah tidak bersyarat oleh penerbit kepada bank yang memelihara rekening giro penerbit untuk membayarkan suatu jumlah uang tertentu kepada pemegang atau pembawa. 4.
Giro
Giro adalah surat perintah dari nasabah kepada bank yang memelihara rekening giro nasabah (bank tertarik) untuk memindahbukukan sejumlah uang dari rekening yang bersangkutan kepada pihak penerima yang disebutkan namanya pada bank yang sama atau bank lain. 5.
Kartu Kredit
Kartu Kredit (credit card) adalah alat pembayaran yang pembayarannya dilakukan kemudian. Bank penerbit kartu memberikan kredit kepada nasabah pemegang kartu kredit dengan batas waktu dan tambahan bunga yang telah disepakati antara bank dan nasabah. 6.
Kartu Debet
Transaksi pembayaran dengan menggunakan kartu debet akan mengurangi langsung saldo rekening pemegang kartu yang ada di bank. Tetapi tidak ada fasilitas kredit yang diberikan oleh penerbit kepada pemegang kartu. Mekanisme pembayaran dengan kartu debit juga memerlukan proses otorisasi serta ditambah dengan penggunaan PIN (Personal Identification Number) oleh pemegang kartu.
7.
E-Money
E-Money menurut Bank for International Settlement adalah “stored-value or prepaid products in which a record of the funds or value available to a consumer is stored on an electronic device in the consumer’s possession” (produk penyimpan nilai uang atau prabayar dimana sejumlah nilai uang disimpan dalam suatu media elektronis yang dimiliki seseorang). E-money, yang di Indonesia dikenal sebagai kartu prabayar mulai diatur oleh Bank Indonesia dengan Peraturan Bank Indonesia No.6/30/PBI/2004 tanggal 28 Desember 2004 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Alat Pembayaran Dengan Menggunakan Kartu. Selanjutnya, pengaturan e-money tersebut diperkuat lagi dalam Peraturan Bank Indonesia No.7/52/PBI/2005 tanggal 28 Desember 2005 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Alat Pembayaran Dengan Menggunakan Kartu (PBI APMK) dan berbagai peraturan pelaksanaannya. PBI APMK ini sekaligus mencabut PBI No.6/30/PBI/2004. Berdasarkan PBI APMK, yang dimaksud dengan kartu prabayar adalah “alat pembayaran dengan menggunakan kartu yang diperoleh dengan menyetorkan sejumlah uang kepada penerbit, baik secara langsung maupun melalui agenagen penerbit, dan nilai uang tersebut dimasukkan menjadi nilai uang dalam kartu, yang dinyatakan dalam satuan Rupiah atau dikonversikan dalam satuan lain seperti pulsa, yang digunakan untuk melakukan transaksi pembayaran dengan cara mengurangi secara langsung nilai uang pada kartu tersebut”. E-money digunakan sebagai pembayaran multi fungsi. Berdasarkan media yang digunakan, produk e-money dibagi dua jenis yaitu : a. Prepaid Card, sering disebut juga electronic purses, dengan karakteristik ‘
Nilai elektronis’ disimpan dalam suatu chip (integrated circuit) yang tertanam pada kartu. Mekanisme pemindahan dana dilakukan dengan meng-insert kartu ke suatu alat tertentu (card reader). Contoh : Flash, BRIZZI, Visa Cash, Mondex.
b. Prepaid software, sering disebut juga digital cash, dengan ciri :
‘Nilai elektronis’ disimpan dalam suatu hard disk yang terdapat dalam Personal Computer (PC). Mekanisme pemindahan dana dilakukan melalui suatu jaringan komunikasi dan saat melakukan pembayaran. Contoh ; T-Cash, Pulsa.