CURICULUM VITAE A. Identitas Pribadi 1 2 3 4 5 6 7
Nama Lengkap Tempat, tanggal lahir NIP Pangkat/Golongan/Jabatan Unit Kerja Jabatan Struktural Alamat Rumah
8 9
Nomor Telepon E-mail
10
Alamat Kantor
Drs. Sumardiyanto, M.Pd Gorontalo, 22 Desember 1962 131 664 383 / 196212221987031002 Pembina / IV-b / Lektor Kepala FPOK UPI Sekretaris Jurusan PKR / Prodi IKOR Jl. Roro Jongrang Raya B-1 No. 11 Parmindo Kelurahan Melong Kec. Cimahi Selatan 022-6040159 / HP. 081 322 326 375 Sumardiyanto.Sumardiyanto @ google.co.id
[email protected] /
[email protected] Jl. Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung
B. Riwayat Pendidikan No. 1 2 3 4
Jenjang SD N Angkasa Tasikmalaya SMP N 4 Tasikmalaya STM YPS Tasikmalaya S-1 (Drs)
5
S-2 (M.Pd)
Bidang Studi Mesin Pendidikan Kesehatan dan Rekreasi FPOK IKIP Bandung POR SPs UPI
Lulus Tahun 1975 1977 1979 1986 2003
Pendidikan Akademik/Profesional Tambahan No Bidang 1 Kursus Nasional Wasit & Instruktur Kompetitif Aerobic 1-6 Juli di Jakarta (Perwosi-Menpora) 2 Kursus Pelatih SKJ 92 Tk Mahir se Jabar 3 Kursus Wasit & Pelatih Sportaerobics Common Rules 2000 TK Nasional (ASKI) 4 Course “5 th Seagcon Junior-Senior Gymnastics Championships” di Medan-Indonesia 5 Kursus “Wasit Sport Aerobic” Tk Nasional 6 Diklat “Wasit Hockey” 7 Diklat Pelatih Senam Aerobic Tk Nasional
Tahun 1991 1993 2000 2000 2002-2003-2004-2005-2006 2003-2004 2004 – 2005
8 9 10 11 12
Kursus “Jurnalistik Alam” Diklat “Penulisan Buku Ajar” Diklat “Outbound” TK Nasional di Malang Kursus Wasit Senam Aerobik Tk. Nasional di Palembang, Sumatera Selatan Kursus DBE-1
2004 2005 2006 2007-2008 2009
C. Riwayat Pekerjaan No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Tugas Dosen Jurusan Pendidikan Kesehatan dan Rekreasi FPOK Dosen MKDU Olahraga ITB Dosen MKDU Olahraga STT Telkom Dosen Suslia Perumtel Dosen Suspim Perumtel Instuktur Semapta “Jasdam & Kodam III Siliwangi Pelatih Daerah Hoki Putra Jabar PON XIV Dosen Olahraga/Kebugaran “SESKOAU” Instruktur Kebugaran SESPIMPOL Instruktur Fitness Pusat Kebugaran “Perumtel” Pelatih Sport Aerobic Pelatda PON XV Dosen PGSD Sumedang Dosen Universtitas Majalengka Dosen PGSD Sumedang Dosen Universitas Suryakencana Cianjur Konsultan/Pelatih Olahraga Masyarakat pada “Ikatan Pengusaha Wanita Tasikmalaya” Dosen MKDU Olahraga UPI Instruktur Senam Aerobik (Bina Karyawan UPI) Instruktur Olahraga Masyarakat Gelanggang Olahraga UPI Dosen Diklat Sertifikasi Penjas
Tahun 1986-Sekarang 1990-1996 1988-2002 1990-1994 1992-1996 1993-1998 1995-1996 1996-1997 1996 1998 1998-2000 2004 2004 2005 2005 2004-2006 2000-Sekarang 1986-Sekarang 2005-Sekarang 2008-Sekarang
D. Riwayat Jabatan No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Tugas Pembina Kebugaran Jasmani Karyawan FPOK Sekretaris DKM Ar-Riyadho & DKM At-Taqwa Ketua Koperasi Dosen/Karyawan Unit FPOK UPI Pembina UKM Pencinta Alam Mahasiswa Olahraga Ketua Litbang PB PHSI Komtek Sport Aerobic Pengda Persani Jabar Ketua Umum Pengda PHSI Jabar Sekretaris Jurusan PKR Pembina UKM Hockey Manajer Outdoor Education Gelanggang Olahraga BS UPI
Tahun 1988-1995 1993-1995 1995-2003 2002-2005 2003-2007 2000-2004 2003-2007 2005-Sekarang 2002-Sekarang 2004-Sekarang
E. Karya Ilmiah/Buku/Seminar 1. Buku Teks yang diterbitkan oleh penerbit tak komersial dalam 5 tahun terakhir Judul Masa Lembaga 2003-2008 FPOK • Sejarah dan Filsafat Olahraga 2003-2007 FPOK • Teknik Dasar Hockey 2004-2008 PJKR • Buku Ajar “Kepramukaan” 2005 Depdiknas • Sejarah Olahraga 2005 Pemda Jbr • Pembangunan Olahraga Jawa Barat 2005 Depdiknas • Filsafat Olahraga 2006-2008 IKOR • Olahraga Petualangan 2006-2008 Perwosi • Perwasitan “General Gymnastic” 2006-2007 IKOR • Sports Event Organizer 2006-2008 IKOR • Olahraga Alam Terbuka 2006-2008 PJKR • Teknik Dasar Senam Aerobic 2006-2008 JAIA • Senam Kebugaran Jasmani 2006-2007 Persani • Outdoor Education 2007-2008 PJKR • Aktivitas Rekreasi Berbasis Penjas 2008-2009 Diklat 2. Seminar dalam bidang keilmuan/kepakaran yang diikuti dalam 5 tahun terakhir No Kegiatan dan penyelenggara Waktu & Tempat 1 International Sports Science and Physical Education 2003, Conference in Bandung Bandung 2 The 4 th Comparative Education Society of Asia 20003, Biennial Conference in Bandung Bandung 3 International Conference on Sports and Sustainable 2003, Yogya Development in Jogya 4 International Conference on Sport and Tourism “Poster 2004 Presenter “ di Yogyakarta (Poster & Paricipant) 5 Semiloka Metodologi Penelitian Des. 2005 6 Seminar Nasional Pengembangan Industri Olahraga Des. 2005 Indonesia 7 Seminar Lokakarya Pengembangan Panduan Praktek Feb, 2006 Pengalaman Lapangan Kependidikan 8 Seminar dan Lokakarya Penulisan Artikel Untuk Jurnal Ags, 2006 Nasional dan Internasional 9 Semiloka Guru Penjas”Sertifikasi Pendidik Untuk Des 2006 Profesionalitas 10 Workshop on Outdoor Education Mei, 2006 11 Membangun Pendidikan Jabar Sebagai Barometer Des, 2007 Pendidikan Nasional 12 Internasional Seminar on “Spor Management” Okt. 2007 File.Biografi.Sumardiyanto.doc.MW.3
No
Kegiatan dan penyelenggara
13
Seminar Hasil Penelitian Tahun 2006 Lembaga Penelitian UPI International Seminar With Topic “The Application of Sports Science in the Improvement of National Sports Achievement” di Bandung Seminar Nasional Keolahragaan Indonesia di Undiksha Singaraja Bali International Convenion on Science, Education and Medicine in Sport (ICSEMIS) di Guangzhou, China Seminar Nasional, Lokakarya dan Bazar Hasil Penelitian UPI (Jica FPMIPA)
14
15 16 17
Waktu & Tempat Jan, 2007 2007 Participant Mei, 2007 Ags. 2008 Jan. 2009
3. Karya Ilmiah/Penelitian, Sumber Dana, Tahun Judul Penelitian Standardisasi Tes Keterampilan Olahraga dan Antropometrik Calon Mahasiswa FPOK Pengaruh Program Pengajaran Olahraga Terhadap Peningkatan Kebugaran Jasmani Mahasiswa ITB Uji Validitas dan Reliabilitas Tes Kecakapan Bermain Hockey Perbandingan Metode Demonstrasi dan Verbal dalam Pengajaran Penguasaan Teknik Dasar Hockey Konstruksi Tes Sasaran Pinalty Stroke dalam Permainan Hockey Pengembangan Lapangan Kerja Lulusan Jurusan Pendidikan Kesehatan dan Rekreasi Melalui Kerjasama Pemasaran Sport Tourism dengan PusatPusat Kegiatan Olahraga Kota Bandung Pengaruh Teknik Pembelajaran Partisipatif terhadap Kemampuan Motorik Dasar Dampak Kegiatan Outward Bound Terhadap Pengembangan Kecerdasan Emosi (EQ)
Sumber dana Mandiri
Tahun 2004
Mandiri
2004
Litbang Pengda PHSI Mandiri & Hibah B. PB PHSI
2005
Hibah Bersaing
20062007
Prodi IKORMandiri Hibah Bersaing
2007
2005 2006
2008
F. Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (5 tahun terakhir) Judul Pengabdian pada Masyarakat Penyuluhan kader pembina masyarakat di Kab.Bandung Penataran Senam Ayo Bangkit pada Guru Penjas di Jawa Barat
Sumber dana dan besar biayanya UPI 1.000.000 UPI 1.000.000
Tahun 2004 2004 .
Judul Pengabdian pada Masyarakat
Sumber dana dan Tahun besar biayanya Penyuluhan Manajemen Pengembangan Olahraga UPI 2004 Masyarakat di Jawa Barat 1.000.000 Penyuluhan Olahraga Kesehatan bagi peningkatan UPI 2004 derajat sehat di Kota Bandung 1.000.000 Penyuluhan Model Gerak Motorik Dasar pada Guru UPI 2004 Taman Kanak-kanak 1.500.000 Upaya Peningkatan Peran Wanita Melalui Pelatihan JAIA 2005 Olahraga Masyarakat 5.000.000 Penataran Instruktur Senam Aerobik JAIA 2005 7.500.000 Continuing Education Workshop “Saldut Robic & JAIA 2005 BL Mix Euro 2000 “in Cirebon 10.000.000 Pembinaan SDM Wasit General Gymnastic PERWOSI 2006 15.000.000 TOT Outdoor Education Guru Penjas se Jawa Barat IGO 2006 7.500.000 Penataran Tentang Model Desiminasi Olahraga Kabid Dikdas 2006 Senam Aerobik pada Guru-guru Taman kanakKanwil Prov.Jbr Kanak Se Jawa Barat 3.000.000 Instruktur “Workshop Instruktur Olahraga BP Gelanggang Des. Kesehatan” Pemuda Kota Bdg 2007 Penataran Olahraga Kesehatan dan Olahraga Kaimana Papua 2008 Masyarakat “Januari-Februari 2008 ± 40.000.000 Instruktur “Festival Out Bound” GO BS UPI 2008
G. Keanggotaan dan Asosiasi Profesi/Keilmuan No 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Keanggotaan dalam Asosiasi Profesi Anggota ISPI (Ikatan Sarjana Pendidikan Indonesia) Anggota ISORI (Ikatan Sarjana Olahraga Indonesia) Pengurus IPJ (Ikatan Pelatih Jawa Barat) Pengurus JAIA (Jabar Aerobic Instructor Associaion) Pengurus IWJ (Ikatan Wasit Jawa Barat) Anggota FOMI (Federasi Olahraga Masyarakat Indonesia) Anggota AMOR (Asosiasi Masyarakat Olahraga Jawa Barat) Anggota FIO (Forum Insan Olahraga) Jawa Barat Anggota Sport Watch
.
H. Penghargaan
No. 1
Penghargaan
Dari
Tanda Kehormatan Satyalancana Karya Satya 10 Tahun
Presiden RI
2
Medali “Karya Satya X”
Presiden RI
3
Medali “Karya Bhakti Satya”
UPI
4
Piagam Kara Bhakti Satya 20 Tahun
UPI
Abdurrahman Wahid
Bandung, 1 Nopember 2009
Drs. Sumardiyanto, M.Pd NIP. 196212221987031002
File.Biografi.Sumardiyanto.doc.MW.6
I.
Harapan Terhadap UPI Ada beberapa harapan terhadap UPI BHMN ke depan sebagai berikut : 1. UPI harus dijadikan basic kajian ilmu keolahragaan (pendidikan) di Indonesia dan harus menjalin secara sinergis kerjasama dengan semua pihak 2. SDM UPI harus ditingkatkan setiap saat agar mampu mendukung UPI yang leading and outstanding 3. Berlakukan kepada seluruh SDM UPI tentang aturan secara arif dan bijaksana terutama dalam hal pemberian “Reward and Punishment” 4. UPI harus mempunyai ciri khas UPI dan mampu menampilkan diri lebih unggul dibandingkan dengan PT lain di Indonesia
J.
Rencana Pengembangan Diri 1. Tahun 2007 membuat buku ajar (8 mata kuliah) 2. Tahun 2008 membuat VCD tentang pembelajaran gerak dasar untuk TK dan SD 3. Tahun 2009 membuat VCD tentang pembelajaran gerak dasar untuk SMP dan SMA 4. Tahun 2008 mendaftar studi S3 (doctor) 5. Tahun 2009 dapat menulis buku untuk penerbit komersial 6. Tahun 2007-2008 membuat proposal Penelitian & Pengabdian Masyarakat 7. Tahun 2007-2009 membuat “Yayasan” yang bergerak dalam bidang pendidikan di alam terbuka (Outbound)
PIAGAM KARYA BHAKTI SATYA (20 Th) 2009 Penatar “Workshoop Instruktur Olahraga Kesehatan” Badan Pengelola Gelanggang Pemuda Bandung Editor “Filsafat Ilmu “DR. Maufur BIOGRAFI Ketua OSIS STM YPS Tasikmalaya 1979
Pramuka Adhi Kodau V 1980 PIA Ardhya Garini Daerah V Pengenalan Program Studi 1981 FPOK IKIP Bdg Panpel Tri Lomba Juang 1984 Gubernur Kep Daerah Tk I JBR Wasit Voli 1985 Komandan Koharmatau Rakernas I ISMS FPOK se Indonesia 1983 Mahasiswa Teladan III FPOK 1985 IKIP BDG Cinderamata Beasiswa TID 1985-1986 IKIP BDG Cinderamata Seminar Akademik 1986 FPOK IKIP BDG Piagam Riset Institusional 1986 FPOK IKIP BDG
Panitia Mucab DKC Tasikmalaya 1980 Gd DPR Peserta IKOSIS JBR Gd Merdeka 1980 Peserta Seminar Lokakarya IKIP Gd Bumi Siliwangi 1981 Panpel BLA Maret 1982 PGJ Warga JBR Kt Diskusi Panel Januari 1984 FPOK IKIP Bdg Sekrearis Rakernas ISMS Sept 1983 Jakarta Sekretaris IHBS Jan. 1983 IHBS Bdg Ok 1. SKMenteri P & K Kenaikan Pangkat PNS terhitung 1 April 1994 Penata Muda Tk. I – III/b GP Rp. 204.600 ,2. NIP 131 664 383 Kartu PNS RI No. E 231216 No.Kep. 1015/KEP.III/PEG/1988 TMT PEG 01-03-1987 3. PORDA IX Th 2003 Indramayu 29 Juni-7 Juli 2003 4. Seminar Nasional, Lokakarya dan Bazar Hasil Penelitian UPI di Auditorium JICA FPMIPA UPI 22-23 Jan. 2008 5. Penataran Olahraga Kesehatan dan Olahraga Masyarakat 28 Jan s/d. 2 Feb 2008 di Kaimana PAPUA 6. Seminar Lokakarya Pengembangan Panduan Praktek Pengalaan Lapangan Kependidikan Berdasarkan Tuntutan Kurikulum 2004 (8-2-2006) 7. Seminar dan Lokakarya Penulisan Artikel Untuk Jurnal Nasional dan Internasional di Lingkungan UPI (24-25 Ags. 2006) 8. Panpel “ Panitia Pelatihan Karya Tulis Ilmiah” 19-11 Sept. 2005 9. Seminar Hasil Penelitian Tahun 2006 LP UPI 17-18 Jan 2007 10. Semiloka Metodologi Penelitian (15 Des 2005) 11. Seminar Nasional Pengembangan Industri Olahraga Indonesia 23 des 2005 12. Pembina UKM Hoki UPI Liga Hoki Mahasiswa II se Indoensia di STIE Jakarta 11-15 Nop 2000 13. Penataran Wasit Senam Aerobik Tk Nasional 20-25 Mei 2007 di Palembang Sumsel 14. Seminar “Sertifikasi Pendidik Untuk Profesionalitas Guru Penjas” 12 Des 2006 15. International Seminar on Sport Management 5 Okt 2007 16. Workshop on Outdoor Education 26 mei 2006
17. Workshop Instruktur Olahraga Kesehatan “Badan Pengelola Gelanggang Pemuda Bandung” 18. Seminar “Membangun Pendidikan Jabar Sbg Barometer Pendidikan Nasional” 4 des 2007UPI 19. Pengelolaan Wisata Kampus dan Outdoor Education sebagai Sebuah Peluang Bisnis (Undiksha Singaraja Bali 26 mei 2007)
Tugas Pokok UPI/FPOK RIWAYAT HIDUP/PEKERJAAN BAKAL CALON K.
Identitas Pribadi 1 2 3 4 5 6 7
Nama Lengkap Tempat, tanggal lahir NIP Pangkat/Golongan/Jabatan Unit Kerja Jabatan Struktural Alamat Rumah
8 9
Nomor Telepon E-mail
10
Alamat Kantor
L.
Drs. Sumardiyanto, M.Pd Gorontalo, 22 Desember 1962 131 664 383 Pembina / IV-a / Lektor Kepala FPOK UPI Sekretaris Jurusan PKR Jl. Roro Jongrang Raya B-1 No. 11 Parmindo Kelurahan Melong Kec. Cimahi Selatan 022-6040159 / HP. 081 322 326 375 Sumardiyanto.Sumardiyanto @ google.co.id
[email protected] Jl. Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung
Riwayat Pendidikan No. 1 2 3 4
Jenjang SD N Angkasa Tasikmalaya SMP N 4 Tasikmalaya STM YPS Tasikmalaya S-1 (Drs)
5
S-2 (M.Pd)
Bidang Studi Mesin Pendidikan Kesehatan dan Rekreasi FPOK IKIP Bandung POR SPs UPI
Lulus Tahun 1975 1977 1979 1986 2003
Pendidikan Akademik/Profesional Tambahan No Bidang 1 Kursus Nasional Wasit & Instruktur Kompetitif Aerobic 1-6 Juli di Jakarta (Perwosi-Menpora)
Tahun 1991
2 3 4 5 6 7 8 9
Kursus Pelatih SKJ 92 Tk Mahir se Jabar Kursus Wasit & Pelatih Sportaerobics Common Rules 2000 TK Nasional (ASKI) Course “5 th Seagcon Junior-Senior Gymnastics Championships” di Medan-Indonesia Kursus “Wasit Sport Aerobic” Tk Nasional Diklat “Wasit Hockey” Diklat Pelatih Senam Aerobic Tk Nasional Kursus “Jurnalistik Alam” Diklat “Penulisan Buku Ajar”
1993 2000 2000 2002-2003-2004-2005-2006 2003-2004 2004 - 2005 2004 2005 File.Biografi.Sumardiyanto.doc.MW
No Bidang 10 Diklat “Outbound” TK Nasional di Malang 11 Kursus Wasit Senam Aerobik Tk. Nasional di Palembang, Sumatera Selatan M.
Tahun 2006 2007-2008
Identitas Kepakaran 1. Bidang/spesialisasi keilmuan yang ditekuni * Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi * Olahraga Rekreasi (Sport Touris) 2. Mata kuliah yang diampu dalam 5 tahun terakhir • Sejarah dan Filsafat Olahraga • Olahraga Rekreasi (Sport Tourism) • Kepramukaan • Olahraga Petualangan • Hockey • Olahraga Alam Terbuka • Sports Event Organizer • Outdoor Education • Olahraga Tradisional • Olahraga Lansia 3.
Rata-rata banyaknya mahasiswa terbimbing per tahun akademik dan lamanya bimbingan untuk menyelesaikan tugas akhir (skripsi) dalam 5 tahun terakhir 10 orang mahasiswa dengan lama bimbingan 6 s/d 12 bulan
4.
Kegiatan penelitian yang sedang/pernah dilakukan dalam 5 tahun terakhir. Harap sebut sumber dana dan besar biayanya Judul Penelitian
Standardisasi Tes Keterampilan Olahraga dan Antropometrik Calon Mahasiswa FPOK
Sumber dana dan besar biayanya Dana Rutin IKIP Bdg
Tahun
1997
Pengaruh Program Pengajaran Olahraga Terhadap Peningkatan Kebugaran Jasmani Mahasiswa ITB Uji Validitas dan Reliabilitas Tes Kecakapan Bermain Hockey Perbandingan Metode Demonstrasi dan Verbal dalam Pengajaran Penguasaan Teknik Dasar Hockey Konstruksi Tes Sasaran Pinalty Stroke dalam Permainan Hockey Pengembangan Lapangan Kerja Lulusan Jurusan Pendidikan Kesehatan dan Rekreasi Melalui Kerjasama Pemasaran Sport Tourism dengan PusatPusat Kegiatan Olahraga Kota Bandung
5.
2003 Mandiri
2004
Mandiri
2005
Mandiri
2006
Hibah Bersaing
2006
Kegiatan pengabdian masyarakat yang sedang/pernah dilakukan dalam 5 tahun terakhir. Harap sebut sumber dana dan besar biayanya Judul Pengabdian pada Masyarakat Sumber dana dan Tahun besar biayanya Penyuluhan kader pembina masyarakat di UPI 2004 Kab.Bandung 1.000.000 Penataran Senam Ayo Bangkit pada Guru Penjas di UPI 2004 Jawa Barat 1.000.000 Penyuluhan Manajemen Pengembangan Olahraga UPI 2004 Masyarakat di Jawa Barat 1.000.000 Penyuluhan Olahraga Kesehatan bagi peningkatan UPI 2004 derajat sehat di Kota Bandung 1.000.000 Penyuluhan Model Gerak Motorik Dasar pada Guru UPI 2004 Taman Kanak-kanak 1.500.000 Upaya Peningkatan Peran Wanita Melalui Pelatihan JAIA 2005 Olahraga Masyarakat 5.000.000 Penataran Instruktur Senam Aerobik JAIA 2005 7.500.000 Pembinaan SDM Wasit General Gymnastic PERWOSI 2006 15.000.000 TOT Outdoor Education Guru Penjas se Jawa Barat IGO 2006 7.500.000
Penataran Tentang Model Desiminasi Olahraga Senam Aerobik pada Guru-guru Taman kanakKanak Se Jawa Barat (20-22 Des.) Penataran Perwasitan Sport Aerobik se Jaba (4-6/9) Continuing Education Workshop “Saldut Robic & BL Mix Euro 2000 “in Cirebon Penataran Olahraga Kesehatan dan Olahraga Masyarakat “Januari-Februari 2008 Instruktur “Workshop Instruktur Olahraga Kesehatan”
IKIP Bdg Kabid Dikdas Kanwil Prov.Jbr Pengda Persani JAIA
1996
Pemda Kamana Papua Badan Pengelola Gelanggang Pemuda
2008
Instruktur “Festival Out Bound”
1997 2000
Des. 2007 Mar, 2008
6.
Artikel yang pernah diterbitkan dalam jurnal ilmiah internasional dan/atau nasional terakreditasi dalam 5 tahun terakhir (tidak ada)
7.
Artikel yang pernah diterbitkan dalam jurnal ilmiah nasional tak terakreditasi dalam 5 tahun terakhir Judul Karya Ilmiah Nama Jurnal Kualifikasi Pengaruh Teknik Pembelajaran Jurnal Olahraga & Wisata Partisipatif terhadap Kemampuan 2006 Motorik Dasar
8.
Buku Teks yang diterbitkan oleh penerbit komersial dalam 5 tahun terakhir (tidak ada)
9. • • • • • • • • • • •
Buku Teks yang diterbitkan oleh penerbit tak komersial dalam 5 tahun terakhir Judul Masa Lembaga 2003 FPOK Sejarah dan Filsafat Olahraga 2003 FPOK Teknik Dasar Hockey 2004 PJKR Buku Ajar “Kepramukaan” 2005 Depdiknas Sejarah Olahraga 2005 Pemda Jbr Pembangunan Olahraga Jawa Barat 2005 Depdiknas Filsafat Olahraga 2006 IKOR Olahraga Petualangan 2006 Perwosi Perwasitan “General Gymnastic” 2006 IKOR Sports Event Organizer 2006 IKOR Olahraga Alam Terbuka 2006 PJKR Teknik Dasar Senam Aerobic 2006 JAIA
• Senam Kebugaran Jasmani • Outdoor Education
2006 2007
Persani PJKR
10.
Karya ilmiah popular yang diterbitkan dalam majalah/surat kabar dalam 5 tahun terakhir (tidak ada)
11.
Seminar dalam bidang keilmuan/kepakaran yang diikuti dalam 5 tahun terakhir No Kegiatan dan penyelenggara Waktu & Tempat 1 International Sports Science and Physical Education 2002, Conference in Bandung Bandung 2 The 4 th Comparative Education Society of Asia 20003, Biennial Conference in Bandung Bandung 3 International Conference on Sports and Sustainable 2003, Yogya Development in Jogya International Seminar With Topic “The Application of 2007 Sports Science in the Improvement of National Sports Participant Achievement” di Bandung International Conference on Sport and Tourism “Poster 2004 Presenter “ di Yogyakarta (Poster & Paricipant) Membangun Pendidikan Jabar Sebagai Barometer Des, 2007 Pendidikan Nasional International Convenion on Science, Education and Ags. 2008 Medicine in Sport (ICSEMIS) di Guangzhou, China Seminar Nasional Keolahragaan Indonesia di Undiksha Mei, 2007 Singaraja Bali Seminar Nasional, Lokakarya dan Bazar Hasil Penelitian Jan. 2008 UPI (Jica FPMIPA) Seminar Lokakarya Pengembangan Panduan Praktek Feb, 2006 Pengalaman Lapangan Kependidikan Seminar dan Lokakarya Penulisan Artikel Untuk Jurnal Ags, 2006 Nasional dan Internasional Seminar Hasil Penelitian Tahun 2006 Lembaga Jan, 2007 Penelitian UPI Semiloka Metodologi Penelitian 15 Des. 2005 Seminar Nasional Pengembangan Industri Olahraga 23 Des. 2005 Indonesia SemiGuru Penjas”nar “Sertifikasi Pendidik Untuk 12 Des 2006 Profesionalitas Internasional Seminar on “Spor Management” Okt. 2007 Workshop on Outdoor Education Mei, 2006
12. 13.
Produk kepakaran yang sudah dipatenkan dalam 5 tahun terakhir (tidak ada) Keterlibatan manajemen di dalam lingkungan UPI dalam 5 tahun terakhir (termasuk kepanitiaan/tim adhoc) No Keterlibatan Manajemen UPI Tahun 1 Panitia Penerimaan Mahasiswa Baru 2002-2007 2 Panitia Ujian Sidang Srjana di FPOK UPI 2004-2007 3 Panitia PMDK 2002-2007 4 Sekretaris Jurusan PKR 2005-2007 5 Pembina UKM Hockey 2002-2007 6 Pembina UKM Pencinta Alam Mahasiswa Olahraga 2002-2007 7 Manajer Outdoor Education Gelanggang Olahraga UPI 2004-2007 8 Instruktur Senam Krida (karyawan UPI) 2000-2007 Pelatih Hoki Putra Jabar PON XIV Jakarta (9-20 Sept) 1996 Wasit Sport Aerobik PON XVII Kaltim 2008 Wasit Invitasi Hoki Ruangan ITB VII 4-9 Sept 1990 Atlet Hoki PORDA VI Tasikmalaya (8-15 Juli) 1992 Panpel “Lomba Kta Seni dan Olaraga” pada Temu 2000 Alumni Penjas FPOK UPI (LAPD, APD, BI, BII, FPD,STO, FKIK, FPOK) 5 Feb.
14. No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Keterlibatan manajemen di luar lingkungan UPI dalam 5 tahun terakhir Keterlibatan Manajemen UPI Tahun Sekretaris Pengprov Persani Jabar 2000-2002 Komtek Sport Aerobik PB Persani 2004-2006 Litbang Pengprov Persani Jabar 2003-2007 Litbang PB PHSI 2003-2008 Ketua Umum Pengda PHSI Jabar 2003-2007 Ketua Forum Insan Olahraga Jabar 2005-2006 Sekum Ikatan Wasit Jabar 2005-2007 Ketua “Jabar Aerobic Instructor Association” 2000-2007 Pendiri & Pembina Ikatan Pelatih Jabar 2007 Bid. OR Masy. “Federasi Olahraga Masyarakat 2004-2008 Indonesia” Pengembangan SDM “PERWOSI JABAR” 2006-2008 Instruktur Senam Aerobik Bumi Siliwangi UPI 2005-2007 Sekum Forum Masyarakat Olahraga Jabar 2006-2007
15.
Kegiatan konsultasi dan/atau bantuan teknis (technical assistance) dengan pihak luar yang dilakukan dalam 5 tahun terakhir No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
12
16.
Tahun 2004-2007 2004-2006 2006-2007 2006-2008 2006-2007 2005-2006 2003-2006 2000-2005 2003-2008 2005-2008 2000-2006
2005-2007
Keanggotaan dan Asosiasi Profesi/Keilmuan No 1 2 3 4
17.
Keterlibatan Manajemen UPI Konsultasi/Penatar dalam bidang olahraga & wanita di PERWOSI JABAR Konsultan/Penatar level A-B-C di “JAIA” Penatar Training of Trainer di Ikatan Guru Olahraga Konsultan Outbound di “Pasir Impun Outbound” Konsultasi/Penatar Wasit Hockey Jabar Konsultasi/Penatar Pelatih Hockey Jabar Konsultasi/Penatar senam aerobic di “IPSIWATAS Tasikmalaya” Konsultasi/Penatar “Gerak, Irama & permainan di air pada Guru Taman Kanak-kanak (IGTKI Jabar) Konsultasi olahraga tradisional di “Yayasan Olahraga & Kesehatan” Konsultasi dalam bidang pengebangan olahraga gerak jalan di Jabar “Federasi Olahraga Masyarakat Indonesia” Konsultasi/Pembina instruktur senam aerobic di lingkungan Jasdam/Kodam Siliwangi, STT Telkom, Telkom, Hadtex, Pos & Giro, BTN, BNI, Polda Jabar, Polban, Sesko AU, Makro, BSM, Sespimpol, Kandatel, BTPN, dan Kec. Bandung Timur Konsultasi olahraga masyarakat & Outdoor education di lingkungan UNSIL, Ipsiwatas & Persani Tasikmalaya
Keanggotaan dalam Asosiasi Profesi Anggota ISPI (Ikatan Sarjana Pendidikan Indonesia) Anggota ISORI (Ikatan Sarjana Olahraga Indonesia) Anggota IPJ (Ikatan Pelatih Jawa Barat) Anggota IWJ (Ikatan Wasit Jawa Barat)
Keanggotaan dalam kelompok kajian (research group) dan/atau organisasi kemasyarakatan (bukan Asosiasi Keilmuan) No 1 2
Organisasi Kemasyarakatan Anggota JAIA (Jabar Aerobic Instruktur Association) Anggota FOMI (Federasi Olahraga Masyarakat Indonesia)
3
Anggota AMOR (Asosiasi Masyarakat Olahraga Jawa Barat)
N.
Harapan Terhadap UPI Ada beberapa harapan terhadap UPI BHMN ke depan sebagai berikut : 1. UPI harus dijadikan basic kajian ilmu keolahragaan (pendidikan) di Indonesia dan harus menjalin secara sinergis kerjasama dengan semua pihak 2. SDM UPI harus ditingkatkan setiap saat agar mampu mendukung UPI yang leading and outstanding 3. Berlakukan kepada seluruh SDM UPI tenatng aturan secara arif dan bijaksana terutama dalam hal pemberian “Reward and Punishment” 4. UPI harus mempunyai ciri khas UPI dan mampu menampilkan diri lebih unggul dibandingkan dengan PT lain di Indonesia
O.
Rencana Pengembangan Diri 1. Tahun 2007 membuat buku ajar (8 mata kuliah) 2. Tahun 2008 membuat VCD tentang pembelajaran gerak dasar untuk TK dan SD 3. Tahun 2009 membuat VCD tentang pembelajaran gerak dasar untuk SMP dan SMA 4. Tahun 2008 mendaftar studi S3 (doctor) 5. Tahun 2009 dapat menulis buku untuk penerbit komersial 6. Tahun 2007-2008 membuat proposal Penelitian & Pengabdian Masyarakat 7. Tahun 2007-2009 membuat “Yayasan” yang bergerak dalam bidang pendidikan di alam terbuka (Outbound)
Bandung, Maret 2007 Dosen,
Drs. Sumardiyanto, M.Pd NIP. 131 664 383
PIAGAM KARYA BHAKTI SATYA (20 Th) 2009 Penatar “Workshoop Instruktur Olahraga Kesehatan” Badan Pengelola Gelanggang Pemuda Bandung Editor “Filsafat Ilmu “DR. Maufur
BIOGRAFI Ketua OSIS STM YPS Tasikmalaya 1979 Pramuka Adhi Kodau V 1980 PIA Ardhya Garini Daerah V Pengenalan Program Studi 1981 FPOK IKIP Bdg Panpel Tri Lomba Juang 1984 Gubernur Kep Daerah Tk I JBR Wasit Voli 1985 Komandan Koharmatau Rakernas I ISMS FPOK se Indonesia 1983 Mahasiswa Teladan III FPOK 1985 IKIP BDG Cinderamata Beasiswa TID 1985-1986 IKIP BDG Cinderamata Seminar Akademik 1986 FPOK IKIP BDG Piagam Riset Institusional 1986 FPOK IKIP BDG
Panitia Mucab DKC Tasikmalaya 1980 Gd DPR Peserta IKOSIS JBR Gd Merdeka 1980 Peserta Seminar Lokakarya IKIP Gd Bumi Siliwangi 1981 Panpel BLA Maret 1982 PGJ Warga JBR Kt Diskusi Panel Januari 1984 FPOK IKIP Bdg Sekrearis Rakernas ISMS Sept 1983 Jakarta Sekretaris IHBS Jan. 1983 IHBS Bdg Ok 20. SKMenteri P & K Kenaikan Pangkat PNS terhitung 1 April 1994 Penata Muda Tk. I – III/b GP Rp. 204.600 ,21. NIP 131 664 383 Kartu PNS RI No. E 231216 No.Kep. 1015/KEP.III/PEG/1988 TMT PEG 01-03-1987 22. PORDA IX Th 2003 Indramayu 29 Juni-7 Juli 2003 23. Seminar Nasional, Lokakarya dan Bazar Hasil Penelitian UPI di Auditorium JICA FPMIPA UPI 22-23 Jan. 2008 24. Penataran Olahraga Kesehatan dan Olahraga Masyarakat 28 Jan s/d. 2 Feb 2008 di Kaimana PAPUA 25. Seminar Lokakarya Pengembangan Panduan Praktek Pengalaan Lapangan Kependidikan Berdasarkan Tuntutan Kurikulum 2004 (8-2-2006) 26. Seminar dan Lokakarya Penulisan Artikel Untuk Jurnal Nasional dan Internasional di Lingkungan UPI (24-25 Ags. 2006) 27. Panpel “ Panitia Pelatihan Karya Tulis Ilmiah” 19-11 Sept. 2005 28. Seminar Hasil Penelitian Tahun 2006 LP UPI 17-18 Jan 2007 29. Semiloka Metodologi Penelitian (15 Des 2005)
30. Seminar Nasional Pengembangan Industri Olahraga Indonesia 23 des 2005 31. Pembina UKM Hoki UPI Liga Hoki Mahasiswa II se Indoensia di STIE Jakarta 11-15 Nop 2000 32. Penataran Wasit Senam Aerobik Tk Nasional 20-25 Mei 2007 di Palembang Sumsel 33. Seminar “Sertifikasi Pendidik Untuk Profesionalitas Guru Penjas” 12 Des 2006 34. International Seminar on Sport Management 5 Okt 2007 35. Workshop on Outdoor Education 26 mei 2006 36. Workshop Instruktur Olahraga Kesehatan “Badan Pengelola Gelanggang Pemuda Bandung” 37. Seminar “Membangun Pendidikan Jabar Sbg Barometer Pendidikan Nasional” 4 des 2007UPI 38. Pengelolaan Wisata Kampus dan Outdoor Education sebagai Sebuah Peluang Bisnis (Undiksha Singaraja Bali 26 mei 2007)
Ok
IBO Renstra IMAN Perubahan UPI dari Universitas menjadi PT berstatus Universitas Pelopor dan Unggul (a leading and outstanding university) Pengembangan Pedoman Akademik (3 sumber pokok) : 1. Kebijakan dan ketentuan Pemerintah Pusat 2. Kebijaksanaan dan ketentuan kelembagaan UPI 3. Kondisi Fakultas & Jurusan
BHMN BUDAYA • Kerja (etos kerja/usaha keras) • • Meningkatkan kualitas SDM (Dosen) • Meningkatkan kualitas atmospir akademik • Pp
Guru Besar Doktor Kuliah s 3 Magister Kuliah S2 Sarjana
= = = = = =
Kerjasama : 1. Dinas Olahraga 2. Pemda Tk I Jabar 3. Pemda Tk II 4. OLAHRAGA Visi : Universitas Pelopor dan Unggul (a leading and outstanding university) Misi
Tujuan Fungsi Tugas Pokok UPI/FPOK
Kebijakan strategis untuk meraih keunggulan 1. Komitmen akan tugas 1. Jiwa Inovatif 2. Kebersamaan 3. Melembaga 4. Usha Keras/Etos kerja 5. Kesejawatan 6. Kesungguhan
IBO Renstra IMAN Perubahan UPI dari Universitas menjadi PT berstatus Universitas Pelopor dan Unggul (a leading and outstanding university) Pengembangan Pedoman Akademik (3 sumber pokok) : 4. Kebijakan dan ketentuan Pemerintah Pusat 5. Kebijaksanaan dan ketentuan kelembagaan UPI 6. Kondisi Fakultas & Jurusan BHMN BUDAYA OLAHRAGA Visi : Universitas Pelopor dan Unggul (a leading and outstanding university) Misi
Tujuan Fungsi Tugas Pokok UPI/FPOK P.
Identitas Kepakaran Q. Drs. Sumardiyanto, M.Pd dilahirkan di Gorontalo, 22 Desember 1962 anak dari kedua pasangan RS. Suradi dan Titi Wiyati. Di tahun 1989 menikah dengan Nurhayati. Jenjang pendidikan yang pernah ditempuh mulai dari Taman Kanak-kanak hingga di SLTA diselesaikan di Kota Tasikmalaya. Setelah lulus dari SD Angkasa pada tahun 1975, kemudian melanjutkan studinya ke SMPN 4 Tasikmalaya yang lulus pada tahun 1977 dan STM YPS
R.
S.
T.
U.
V.
W.
Tasikmalaya yang diselesaikan pada tahun 1979. Pada tahun tahun 1986 lulus S1 dari FPOK UPI, pada tahun 2003 lulus S2 di Pendidikan Olahraga UPI. Pengalaman sebagai tenaga pengajar sejak tahun 1983 adalah : Guru Olahraga SMPN 14 Bandung, Dosen FPOK UPI dari tahun 1986 hingga sekarang, dosen MKU OR di ITB dari tahun 1990-1996, Dosen Suspim Perumtel 1990-1994. Disamping menjadi dosen tahun 1990-2005, juga menjadi instruktur senam aerobik di lingkungan Perumtel, STT Telkom, Instruktur Semapta Jasdan dan KODAM III Siliwangi, TNI AU, dan Kepolisian. Pengalaman sebagai pelatih & Wasit : Pelatih Hoki Jabar PON XIV, Pelatih Sport Aerobic Jabar PON XV Jatim, Course “5 th Seagcon Junior-Senior Gymnastics Championships” 2000, Official Hoki PON XVI Sumsel, Wasit Sport Aerobic PON XVI, Wasit Sport Aerobic PON XVII, Tahun 1984-2004 melakukan Pengabdian masyarakat di GESAT Gasibu, Senam aerobik di Balaikota Bandung, dan di desa-desa wilayah Jawa Barat. Bidang organisasi : Persatuan Gerak Jalan (1985-199), Wasit Nasional Sport Aerobic Tahun 2002-sekarang, Federasi Olahraga Masyarakat Indonesia (FOMI) Jabar 2004-2008, Pengda Persani Jabar 1992-sekarang, Ketua Umum Pengda PHSI Jabar 2000-2004, Ketua Jabar Aerobic Instructor Association 1998-sekarang, Manajer Outdoor Education UPI 2005-2009, Kt II KONI KBB 2008-2010, Ketua Umum Ski Air KBB 2009-2011, Sekretaris Jurusan PKR Prodi IKOR FPOK UPI 2006-sekarang. Penghargaan yang pernah diterima adalah Penghargaan Satya Lancana Karya Satya 10 Tahun dari Presiden RI, Karya Bhakti Satya dari UPI, dan Piagam Karya Bhakti Satya 20 Tahun dari UPI. Pengalaman kunjungan ke luar negeri : Tryout hoki Jabar ke Malaysia tahun 2004, studi banding Malaysia & Singapore tahun 2007, dan International Convenion on Science, Education and Medicine in Sport (ICSEMIS) di Guangzhou, China (Olympic Games) tahun 2008, dan Studi Banding Olympiade Beijing 2008. Pengalaman menulis buku : Pendidikan Jasmani untuk SMP Kelas 1,2,3 , Sejarah Olahraga, Olahraga Tradisional, Olahraga Rekreasi, Olahraga Petualangan, Filsafat & Sejarah Olahraga, Gerak Jalan bagi Pemula, Sport Event Organizer, Kepramukaan, Olahraga Rekreasi berbasis Penjas, dll
X. Y. Z. AA. BB. CC. DD. EE. FF. GG. HH. II. JJ.
KK.
LL. MM.
MENYATUPADUKAN VISI PEMBANGUNAN OLAHRAGA JABAR
Oleh: Drs. Sumardiyanto, M.Pd. NIP.
(Disampaikan dalam Sosialisasi Jabar Terkini dengan KONI dan Pemerintah Kabupaten/Kota se Jawa Barat)
KOMITE OLAHRAGA NASIONAL INDONESIA PROVINSI JAWA BARAT 2009 MENYATUPADUKAN VISI PEMBANGUNAN OLAHRAGA JABAR Oleh: Drs. Sumardiyanto, M.Pd. NIP. (KETUA II KONI KABUPATEN BANDUNG BARAT)
Rangkuman Penyatupaduan visi pembangunan dalam berbagai bidang kehidupan termasuk pembangunan di bidang keolahragaan merupakan langkah strategis yang harus dilalui sebagai upaya menetapkan arah pembangunan. Seperti diketahui bahwa visi pembangunan jangka panjang daerah (RPJPD) 2005-2025 Jawa Barat adalah Dengan Iman dan Taqwa Jawa Barat menjadi Provinsi Termaju
di Indonesia dan visi
pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) 2008-2013 adalah Tercapainya Masyarakat Jawa Barat yang Mandiri, Dinamis, dan Sejahtera pada Tahun 2013. Dengan demikian, visi pembangunan olahraga Jawa Barat tentu harus mengacu pada dua visi tersebut di atas. KONI Jawa Barat merupakan lembaga kitera pemerintah dalam
membantu meningkatkan prestasi olahraga. Dalam merumuskan visi pembangunan KONI Jawa Barat tentu harus seirama dengan visi pembangunan Jawa Barat, baik jangka panjang maupun jangka menengah. Sebuah rumusan visi yang dicoba ditawarkan dalam pembangunan olahraga adalah Jabar TERKINI 2016. Sdalam konteks Jabar TERKINI terdapat delapan isu pokok yang harus menjadi prioritas pembangunan olahraga Jabar agar menjadi Provinsi Termaju dan Kekuatan Inti Nasional Indonesia yang disingkat menjadi TERKINI (TER= Termaju dan KINI= Kekuatan Inti Nasional Indonesia). Kedelapan isu pokok tersebut adalah sebagai berikut: 1. Pembangunan infrastruktur keplahragaan. Sejak PON V 1961 di mana Jabar menjadi tuan rumah dan berhasil menjadi juara umum, Jabar tidak melakukan pembangunan infrastruktur olahraga baru. Oleh karena itu ke depan Jabar harus melakukan pembangunan infrastruktur olahraga agar semua cabang olahraga terfasilitasi kegiatan pembinaannya, sehingga Jabar menjadi provinsi termaju dan kekuatan inti infrastruktur olahrga nasional Indonesia. Di samping itu kita berharap bila Indonesia membutuhkan menjadi tuan rumah Sea Games 2011 dan atau kita akan terus berupaya agar PON XIX tahun 2016 dapat berlangsung di Jawa Barat. Untuk hal ini diperlukan upaya keras dalam menciptakan opini di kalangan masyarakat, khususnya masyarakat olahraga agar pemerintah menjadi amat peduli memprioritaskan pembangunan infrastruktur keolahragaan secara bertahap dan berkelanjutan. Walupun tidak menjadi pemeran utama, KONI Jabar ke depan harus berperan besar dalam hal ini terutama mendorong pemerintah melalui Disorda yang akhir tahun 2008 telah menjadi bagian dalam struktur pemerintahan. 2. Memperhalus pola pembinaan. Pola pembinaan olahraga di Jabar sudah terbangun dengan baik walaupun dalam kondisi infrastruktur yang belum tergolong memadai, tetapi semangat masyarakat untuk melakukan pembinaan cenderung bergairah. Hal ini dipicu oleh karakteristik Jabar yang melakukan persiapan berfondasi pada kultur pembinaan ke dalam tanpa berharap banyak pada cara-cara yang dilakukan daerah lain yang sering potong kompas, yaitu membeli atlet daerah lain termasuk dari Jawa Barat. Dalam kondisi seperti ini, seringkali Jawa Barat menjadi daerah yang dirugikan karena daerah-daerah lain seperti tuan rumah penyelenggara PON serngkali
berupaya untuk memindahkan atlet Jawa Barat ke daerah lain seperti terjadi pada kasus PON XVII 2008 yang baru lalu di mana Jawa Barat berhasil menyumbangkan kurang lebih 15 mendali emas ke tuan rumah penyelenggara PON XVII 2008. 3. Penyesuaian secara bertahap terhadap UU No 3 tentang Sistem Keolahragaan Nasional. Dengan lahirnya Undang-undang No 3 tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional mau tidak mau ke depan keolahragaan Jawa Barat harus melakukan penyesuaian walaupun dilakukan secara bertahap, dan itu sangat mungkin terjadi manakala KONI pada saatnya nanti bersama-sama dengan masyarakat olahraga dan pemerintah menjadi satu kesatuan yang saling memahami posisi untuk menjadikan Jawa Barat maju dan berprestasi dalam pembangunan olahraga. 4. Mengapresiasi terhadap
konsep berpikir pembinaan dalam sebuah
sistem.
Keberhasilan KONI Jabar dalam mengusung program JABAR 100 dan sukses pada capaian target PON XVII 2008 merupakan modal kuat untuk kembali mempersiapkan diri guna menyongsong PON XVIII 2012 di Riau. Walaupun dalam situasi yang amat sulit Jawa Barat berhasil survive pada PON XVII 2008, hal ini bukan hanya ditandai oleh tercapainya target Jabar 100, akan tetapi memegang taguh idealisme ternyata menghasilkan sesuatu yang menjadikan catatan sejarah tersendiri dalam implementasi idealism pembinaan. Namun demikian, masalah lainnya tentu harus menjadi pikiran kita semua manakala daerah seperti yang ditunjukkan tuan rumah penyelenggara PON XVII 2008 menjadi salah satu contoh yang dapat dikategorikan mengenai sistem pembinaan karena memanfaatkan atlet Indonesia dari berbagai daerah untuk menjadi kontingennya. Peningkatan 515,79 % (dari 19 mendali emas PON XVI ke 117 mendali emas PON XVII 2008, sulit masuk akal kalau tidak melakukan cara-cara yang tidak simpatik jauh dari nilai-nilai universal olahraga/fairplay). Nampak dipermukaan seperti kontingen berhasil, padahal sesungguhnya bersifat semu. Situasi ini menjadi masalah tersendiri bagi keolahragaan Nasional dan juga Jabar, di mana langkah-langkah penanganannya tidak cukup dengan idealisme pembinaan tetapi harus dengan konsep maju guna membangun olahraga Indonesia secara umum. 5. Penguatan sebuah konsep besar pembinaan dalam penyiapan kontingen menuju PON dalam volume dan waktu pembinaan yang relatif memadai. Penyelenggaraan multi event olahraga Nasional yang lebih dikenal dengan nama PON XVIII tahun 2012,
akan berlangsung di Riau. Partisipasi Jawa Barat memang merupakan keharusan karena sudah menjadi kalender Nasional. Nampaknya hal ini bukan merupakan satusatunya program pembinaan prestasi olahraga Jawa Barat, karena kita ingin berupaya agar pelaksanaan PON XIX 2016 berlangsung di Jawa Barat, maka pembinaan prestasi olahraga Jawa Barat harus juga diarahkan pada pencapaian prestasi puncak pada tahun 2016 diharapkan olahraga Jabar TERKINI mewujud. Oleh karena itu, hal ini semua akan terjelmakan dengan baik manakala KONI Jabar dapat melakukan pembaharuan, bekerjasama bahu membahu di antara masyarakat olahraga dan pemerintah yang memiliki posisi sebagai kekuatan inti penyandang dana dengan menciptakan komunikasi yang saling memberikan makna sebagaimana telah disampaikan Bapak Gubernur dalam menyambut atlet Jabar Pasca PON XVII 2008 di mana pembinaan menuju PON 2012 harus dimulai tahun 2009. 6. Mencari bentuk formula sistem penghargaan bagi pelaku olahraga yang menyentuh sendi-sendi dasar kehidupan masyarakat. Sistem penghargaan atlet baru sebagian berjalan, khususnya yang berkaitan dengan peluang untuk memperoleh kesempatan status sebagai pegawai negeri sipil. Tentu kalau seluruh atlet diarahkan dalam rangka menuju pegawai negeri sipil akan menyulitkan pemerintah, karena tidak semua atlet memiliki kompetensi dalam bidang kepegawainegerian. Oleh karena itu, terobosan baru perlu dilakukan antara lain dengan menyediakan jaminan beasiswa persiapan purnabakti atlet dengan jalan menjamin pemberian bekal tambahan kemampuan untuk membantu kelangsungan hidupnya. 7. Pembiayaan dan atau penghargaan KONI Jabar untuk kepentingan rutin, pembinaan, dan inovasi program pembinaan jangka panjang. Ada empat hal yang penting untuk diusahakan guna mendukung pembiayaan pembangunan olahraga termasuk melalui KONI Jabar, yaitu 1) Mengusahakan perolehan anggaran dari APBD Jabar yang memadai, dimana selain dari bantuan Gubernur adalah juga melalui penganggaran resmi dalam struktur birokrasi pemerintahan seperti Dinas Pendidikan, Dinas Olahraga dan Pemuda (yang telah ditetapkan sebagai organisasai perangkat daerah/OPD Jabar dalam PERDA oleh DPRD Jabar pada tanggal 24 Oktober 2008), dan lain-lain yang dapat dimanfaatkan bersama untuk menunjang program KONI Jabar; 2) Mengembangkan sumber-sumber dana bantuan dan atau partisipasi swasta,
KONI akan menghimpun masyarakat potensial, baik bersifat pribadi atau kelembagaan untuk menjadi Pembina olahraga sekaligus bertanggung jawab dalam pendanaanya, di Jawa Timur seperti tenis meja oleh gudang garam Kediri; 3) Membangun sistem yang menciptakan masyarakat terapresiasi untuk membantu pembangunan olaharaga, akan tetapi sifatnya sukarela dan terhindar dari upaya paksaan; 4) Mengupayakan adanya kerjasama dengan pihak asing yang peduli terhadap pembangunan olahraga, bentuk kerjasama Internasional yang difasilitasi pemerintah Provinsi dan Pusat. 8. Kebijakan distribusi anggaran. Dalam hal distribusi anggaran selain digunakan untuk pembiayaan rutin KONI Jabar, anggaran akan diluncurkan kepada Pengda-pengda berupa bantuan rutin untuk menunjang penyelenggaraan organisasi, bantuan pembinaan prestasi kecabangan olahraga dan inovasi program pembinaan jangka panjang. Bantuan rutin kepada badan fungsional keolahragaan dan KONI Kabupaten/Kota se-Jabar secara teratur serta memfasilitasi pengembangan program KONI Kabupaten/Kota untuk membina cabang olahraga unggulan sebagaimana digariskan Undang-undang SKN dan pengembangan infrastruktur olahraga. Untuk mewujudkan kedelapan hal tersebut di atas, diperlukan kesamaan pemikiran dan gerak langkah semua elemen khususnya antara masyarakat luas, masyarakat olahraga, KONI, Pemerintah dan Legislatif.
MENYATUPADUKAN VISI PEMBANGUNAN OLAHRAGA JABAR Oleh: Drs. Sumardiyanto, M.Pd. NIP. (KETUA II KONI KABUPATEN BANDUNG BARAT)
A. Pendahuluan Olahraga telah menjadi bagian dari hidup manusia yang dapat member andil besar dalam peletakan dasar pembangunan kualitas sumber daya manusia dan kualitas kehidupannya. Olahraga juga telah berkontribusi dalam pembangunan individu dan masyarakat yang cerdas, sehat, terampil, tangguh, kompetitif, sejahtera dan bermartabat. Pernyataan tersebut mengandung makna bahwa kedudukan olahraga amat dalam posisinya, karena memiliki kompetensi yang tinggi dalam mempengaruhi keberhasilan pembangunan sector lainnya terutama yang berkaitan dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia dan kualitas kehidupan masyarakat. Dalam konteks seperti ini, tentu KONI Jabar 100 pada PON XVII 2008 harus segera melakukan pembinaan berkelanjutan agar PON XVIII 2012 bisa mencapai hasil lebih baik lagi sehingga kepercayaan masyarakat yang telah mewujud dapat juga dimanfaatkan guna mempengaruhi pencapaian sektor lain. Pada dasarnya memang pembangunan prestasi olahraga tidak boleh mengabaikan peran olahraga pendidikan di persekolahan dan perguruan tinggi, serta olahraga rekreasi di masyarakat secara luas. Ketiga jenis olahraga ini harus diciptakan menjadi satu kesatuan yang saling mengisi dan berinteraksi (sebagaimana diamanatkan Undangundang No 3 tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional) sehingga hasil sinergitas ketiganya menjadi kekuatan inti prestasi olahraga. Pembangunan olahraga pendidikan dan rekreasi dimasyarakat tentu bukan merupakan tanggung jawab KONI, akan tetapi KONI wajib mendorong dan menggugah pemerintah dan masyarakat agar olahraga diciptakan menjadi bagian dari kegiatan hidup masyarakat sehari-hari. Hal ini
tentu akan lebih banyak diperankan oleh Dinas Pendidikan dan lembaga baru Dinas Olahraga dan Pemuda.
B. Analisis K2PA Untuk melengkapi bagian pendahuluan, kita cermati analisis K2PA (Kekuatan, Kelemahan, Peluang, dan Ancaman) berikut ini. 1. Kekuatan Beberapa hal yang menjadi kekuatan keolahragaan Jawa Barat adalah
1)
Jumlah penduduk yang amat besar, hamper mencapai 20 %-nya secara Nasional, 2) Keberadaan SDM pengelola keolahragaan relatif tersedia, 3) Akses ke Ibu Kota Negara relatif dekat sehingga informasi aktual lebih cepat sampai, 4) Angka partisipasi masyarakat
dalam berolahraga relatif banyak
walaupun
belum
menunjukkan prosentase yang baik dan menggembirakan, 5) Kondisi geografis dari suhu udara dan kondisi alam memungkinkan untuk mengambil alih kepemimpinan secara Nasional, dan 6) Prestasi olahraga Jawa Barat berada pada lingkaran inti Nasional. 2. Kelemahan Kelemahan utama adalah 1) Sejak PON 1961 ketika Jabar menjadi tuan rumah dan berhasil menjadi juara umum, belum ada lagi kebijakan pengembangan infrastruktur keolahragaan, 2) Sistem pengembangan sumber daya manusia bergantung pada program Nasional atau dalam arti kata belum banyak dikembangkan inovasi, 3) Belum terarahkannya pembinaan untuk menjadikan olahraga Jabar sebagai kekuatan inti Nasional Indonesia, 4) Tidan adanya sistem penjamin kesejahteraan atlet. 3. Peluang Yang dapat dijadikan peluang antara lain, ayaitu: 1) Dalam situasi kondusif dukungan pemerintah, legislatif dan masyarakat secara luas, ini merupakan peluang besar bagi Jabar untuk melakukan kepeloporan dalam membangun inovasi pembinaan, 2) Kondisi pelatnas jangka panjang baik dalam persiapan multi event maupun single event, situasi Jakarta sudak kurang kondusif, oleh karena itu Jabar harus mengambil posisi untuk menjadikan daerahnya sebagai sentra pembinaan olahraga Nasional.
Oleh karena itu, maka diperlukan pembangunan infrastruktur keolahragaan Jawa Barat, khususnya untuk TC PON 2012 dan 2016. 4. Ancaman Agresivitas berbagai daerah untuk menjadikan prestasi olahraga sebagai pemicu kesuksesan pembangunan daerah, perlu disikapi secara bijaksana karena mengandung potensi perpindahan atlet antar daerah termasuk pada pelaksanaan PON XVIII 2012 Riau. Bila kita simak uraian pendahuluan dan analisis K2PA tersebut di atas, dalam kacamata KONI terdapat delapan hal yang merupakan tantangan Jawa Barat ke depan berdasarkan sejarahnya dan tuntutan pengembangan keolahragaan, yaitu: a. Dalam lintasan sejarah panjang keolahragaan Jawa Barat, yaitu sejak penyelenggaraan PON ke V tahun 1961 di Jawa Barat di mana kita berhasil menjadi juara umum. Setelah itu kita tidak melakukan pembangunan infrastruktur keolahragaan, sehingga kita tidak menjadi daerah yang memiliki fondasi infrastruktur keolahragaan yang kuat, maka Jawa Barat tidak berada dalam posisi unggul dalam infrastruktur olahraga secara Nasional. Oleh karena itu, maka pembangunan olahraga ke depan diperlukan adanya arah baru, di samping melakukan pembinaan atlet adalah juga melakukan pembangunan infrastruktur keolahragaan. Perencanaan pembangunan infrastruktur keolahragaan seperti sentra pembinaan olahraga terpadu di Arcamanik, membangun kawasan olahraga di Gede Bage Kota Bandung, dan melengkapi kawasan sarana prasarana keolahragaan stadion Si Jalak Harupat di Kabupaten Bandung, serta merumuskan kebijakan untuk melengkapi infrastruktur keolahragaan di seluruh daerah di Jawa Barat, baik stadion maupun gelanggang olahraganya harus menjadi sebuah kebijakan super prioritas. b. Pola pembinaan olahraga di Jabar sudah terbangun dengan baik walaupun dalam kondisi infrastrutur yang belum tergolong memadai, tetapi semangat masyarakat untuk melakukan pembinaan cenderung bergairah. Hal ini dipicu oleh karakteristik Jawa Barat yang melakukan persiapan berpondasi pada kultur pembinaan ke dalam tanpa berharap banyak pada cara-cara yang dilakukan daerah lain yang sering potong kompas, yaitu membeli atlet daerah lain termasuk Jawa
Barat. Dalam kondisi seperti ini, seringkali Jawa Barat menjadi daerah yang dirugikan karena daerah-daerah lain seperti tuan rumah penyelenggara PON seringkali berupaya untuk memindahkan atlet Jawa Barat ke daerah lain seperti terjadi kasus PON XVII 2008 yang baru lalu di mana Jawa Barat berhasil menyumbangkan kurang lebih 15 mendali emas ke Kaltim. c. Dengan lahirnya Undang-undang No 3 tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional, mau tidak mau ke depan keolahragaan Jawa Barat harus melakukan penyesuaian, dan itu sangat mungkin terjadi manakala KONI pada saatnya nanti bersama-sama dengan masyarakat olahraga dan pemerintah menjadi satu kesatuan yang saling memahami posisi untuk menjadikan Jawa Barat maju dan berprestasi dalam pembangunan olahraga. d. Keberhasilan KONI Jabar dalam mengusung program JABAR 100 dan sukses pada capaian target PON XVII 2008 merupakan modal kuat untuk kembali mempersiapkan diri guna menyongsong PON XVIII 2012 di Riau. Walaupun dalam situasi yang amat sulit Jawa Barat berhasil survive pada PON XVII 2008, hal ini bukan hanya ditandai oleh tercapainya target Jabar 100, akan tetapi memegang teguh idealisme ternya menghasilkan sesuatu yang menjadikan catatan sejarah tersendiri dalam implementasi idealisme pembinaan. Namun demikian masalah lainnya tentu harus menjadi pikiran kita semua manakala daerah seperti yang ditunjukkan Kaltim menjadi salah satu contoh yang dapat dikategorikan mengenai sistem pembinaan karena memanfaatkan atlet Indonesia dari berbagai daerah untuk menjadi kontingennya. Nampak dipermukaan seperti berhasil, padahal sesungguhnya keberhasilannya bersifat semu. Situasi ini menjadi masalah tersendiri bagi Jabar di mana langkah-langkah penanganannya tidak cukup dengan idealisme pembinaan tetapi harus dengan konsep maju guna membangun olahraga Indonesia secara umum. e. Penyelenggaraan multi event olahraga Nasional yang lebih dikenal dengan nama PON XVIII tahun 2012, akan berlangsung di Riau. Partisipasi Jawa Barat memang merupakan keharusan karena sudah menjadi kalender Nasional. Nampaknya saya memandang, ini bukan merupakan satu-satunya program pembinaan prestasi olahraga Jawa Barat, karena kita ingin berupaya agar
pelaksanaan PON XIX tahun 2016 berlangsung di Jawa Barat, maka pembinaan prestasi olahraga Jawa Barat harus juga diarahkan pada pencapaian prestasi puncak pada tahun 2016 diharapkan olahraga Jabar Terkini mewujud. Oleh karena itu, hal ini semua akan terjelmakan dengan baik manakala KONI Jabar dapat melakukan pembaharuan, bekerjasama bahu membahu di antara masyarakat olahraga dan pemerintah yang memiliki posisi sebagai kekuatan inti penyandang dana dengan menciptakan komunikasi yang saling memberikan makna sebagaimana telah disampaikan Bapak Gubernur dalam menyambut atlet Jabar Pasca PON XVII 2008 di mana pembinaan menuju PON 2012 harus dimulai tahun 2009. f. Sistem penghargaan atlet tidak berjalan karena hamper semuanya diarahkan pada pencapaian status sebagai pegawai negeri sipil, hal ini menyulitkan pemerintah, karena tidak semua atlet memiliki kompetensi dalam bidang kepegawainegerian. Oleh karena itu, terobosan baru perlu dilakukan, antara lain dengan menyediakan jaminan beasiswa persiapan purnabakti atlet dengan jalan menjamin pemberian bekal tambahan kemampuan untuk menjamin kelangsungan hidupnya. g. Pembiayaan dan atau penganggaran KONI Jabar untuk kepentingan rutin, pembinaan, dan inovasi program pembinaan jangka panjang. Ada empat hal yang penting untuk diusahakan guna mendukung pembiayaan pembangunan olahraga termasuk melalui KONI Jabar, yaitu (1) Mengusahakan perolehan anggaran dari APBD Jabar yang memadai, di mana selain dari bantuan Gubernur adalah juga melalui penganggaran resmi dalam struktur birokrasi pemerintah seperti Dinas Pendidikan, Dinas Olahraga dan Pemuda (yang telah ditetapkan dalam PERDA oleh DPRD Jabar pada tanggal 22 Oktober yang baru lalu), dan lain-lain yang dapat dimanfaatkan bersama untuk menunjang program KONI Jabar; (2) Mengembangkan sumber-sumber dana bantuan dan atau partisipasi swasta, KONI akan menghimpun masyarakat potensial, baik yang bersifat pribadi ataupun kelembagaan untuk menjadi pembina olahraga sekaligus bertanggung jawab dalam pendanaannya, di Jawa Timur seperti tenis meja oleh Gudang Garam Kediri; (3) Membangun sistem yang menciptakan masyarakat terapresiasi untuk membantu pembangunan olahraga, akan tetapi sifatnya sukarela dan terhindar dari
upaya paksaan; (4) Mengupayakan adanya kerjasama dengan pihak asing yang peduli terhadap pembangunan olahraga, bentuk kerjasama Internasional yang difasilitasi pemerintah provinsi dan pusat. h. Kebijakan distribusi anggaran, dalam hal distribusi anggaran selain digunakan untuk pembiayaan rutin KONI Jabar, anggaran akan diluncurkan kepada PengdaPengda berupa bantuan rutin untuk menunjang penyelenggaraan organisasi, bantuan pembinaan prestasi kecabangan olahraga dan inivasi program pembinaan jangka panjang. Bantuan rutin kepada badan fungsional keolahragaan dan KONI kabupaten kota se Jabar secara teratur serta memfasilitasi pengembangan program KONI kabupaten kota untuk membina cabang olahraga unggulan sebagaimana digariskan Undang-undang SKN dan pengembangan infrastruktur olahraga.
C. Visi, Misi, dan Strategi Pencapaian 1. Visi Sejalan dengan uraian yang telah dikembangkan di atas, baik pada bagian pendahuluan maupun analisis K2PA maka visi yang paling pas untuk dijadikan bahan telaahan program KONI Jabar sejak tahun 2009 adalah Termaju dan Kekuatan Inti Nasional Indonesia (Olahraga Jabar Terkini 2016). Hal ini diilhami oleh visi pemerintah Jawa Barat jangka panjang (2005-2025), yaitu: Dengan Iman dan Taqwa, Provinsi Jawa Barat Termaju di Indonesia, dan visi pembangunan Jawa Barat 2008-2013 adalah Tercapainya Masyarakat Jawa Barat yang Mandiri, Dinamis dan Sejahtera pada tahun 2013. 2. Misi Seiring dengan rumusan visi tersebut di atas, maka misi sebaiknya dirumuskan adalah sebagai berikut: a. Mendorong pemerintah untuk melakukan pembangunan infrastruktur keolahragaan. b. Menjalankan roda pembinaan prestasi olahraga dengan membangun inovasi-inovasi pembinaan, baik cabang olahraga unggulan level dunia, maupun unggulan local daerah guna menunjang prestasi pada arena PON dan mengakselerasi pembinaan prestasi olahraga Jawa Barat sejak tahun 2009 sebagai persiapan kontingen Jawa Barat guna mengikuti PON XVIII tahun 2012 di Riau.
c. Mengembangkan Sumber Daya Manusia tenaga keolahragaan, baik pelatih, wasit, pengurus perkumpulan, instruktur, dan profesi lainnya yang mendukung pencapaian prestasi olahraga. d. Membangun sinergitas di antara induk organisasi kecabangan olahraga, badan fungsional keolahragaan, dan KONI Kabupaten Kota se Jawa Barat serta pemerintah dengan cara menetapkan posisi KONI Jabar sebagai NGO yang dapat membantu pemerintah dalam membangun prestasi olahraga Jawa Barat. e. Membangun sinergitas dengan Dinas Olahraga dan Pemuda dan Dinas Pendidikan guna mewujudkan olahraga Jabar Terkini 2016 serta melakukan kerjasama Internasional dalam akselerasi pencapaian target pembinaan prestasi olahraga Jawa Barat, baik menuju PON XVIII tahun 2012 di Riau, maupun PON XIX 2016 yang mudah-mudahan berhasil dilangsungkan di Jawa Barat. f. Melakukan rintisan sistem penghargaan dan jaminan kesejahteraan atlet Jabar, baik untuk atlet yang berprestasi tingkat Dunia, Regional maupun Nasional. g. Memberdayakan potensi masyarakat dan lembaga-lembaga persekolahan dan perguruan tinggi untuk melakukan pembibitan dan pembinaan prestasi sesuai dengan kemampuan yangdimilikinya. h. Mengupayakan alokasi anggaran dari APBD Jabar baik berupa bantuan Gubernur dan anggaran khusus kepada lembaga birokrasi pemerintah, seperti Dinas Olahraga dan Pemuda dan Dinas Pendidikan sehingga dapat dipakai guna memfasilitasi pembiayaan program KONI Jabar. 3. Tujuan Terdapat tiga hal utama yang dapat dirumuskan sebagai tujuan besar pembangunan olahraga, khususnya yang dapat dilakukan oleh KONI Jabar, yaitu: a. Mendorong pemerintah untuk membangun infrastruktur keolahragaan, baik skala mikro kebutuhan pelatihan atlet guna pembinaan prestasi, sentra-sentra pembinaan prestasi
kecabangan
olahraga,
maupun
infrastruktur
keolahragaan
untuk
penyelenggaraan multi even olahraga Nasional dan Internasional. b. Melakukan persiapan pembinaan seawall mungkin guna meningkatkan prestasi atlet Jawa Barat dalam PON XVIII tahun 2012 di Riau dengan indikator utama perolehan
mendali lebih baik dari PON XVII tahun 2008 di Kalimantan Timur serta mengupayakan agar perolehan mendalinya mendekati angka 20 %. c. Membengun
inivasi
pembinaan
prestasi
olahraga
berjangka
panjang
dan
berkelanjutan dengan sasaran menjadikan Jawa Barat sebagai kekuatan inti Nasional Indonesia. 4. Strategi pencapaian Sejalan dengan rumusan visi dan misi tersebut di atas, maka strategi pencapaiannya antara lain meliputi: a. Dalam rangka membangun infrastruktur keolahragaan, dapat dilakukan beberapa hal seperti berikut ini; 1) Mendorong Dinas Olahraga dan Pemuda untuk menginventarisir kelengkapan infrastruktur keolahragaan Jawa Barat sesuai dengan cabang olahraga guna menunjang program latihan. 2) Mendorong segera dilakukannya pembangunan sentra pembinaan olahraga Jawa Barat di Arcamanik untuk menjadikan Jawa Barat sebagai sentra pembinaan olahraga Nasional. 3) Mendorong segera penetapan lokasi dan dimulainya pembangunan kawasan olahraga terpadu yang terintegrasi dengan kawasan pariwisata, dan lain-lainnya di sekitar wilayah Arcamanik, gede Bage (Kota Bandung), dan kawasan olahraga si Jalak Harupat Kabupaten Bandung. 4) Mendorong
pemerintah
melalui
Dinas
Olahraga
dan
Pemuda
untuk
mengembangkan konsep kecamatan berolahraga dan pembangunan infrastruktur keolahragaan di Kabupaten Kota se Jawa Barat, minimal sentra pembinaan olahraga berupa stadion mini dan gelanggang olahraga. 5) Membantu
dan
atau
memfasilitasi
program
pembangunan
infrastruktur
keolahragaan yang telah direncanakan pemerintah Kabupaten Kota di Jawa Barat. b. Dalam rangka menjalankan roda pembinaan prestasi olahraga dengan membangun inovasi-inovasi pembinaan, baik cabang olahraga unggulan level Dunia, maupun unggulan local daerah dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut; 1) Melakukan pembinaan olahraga sejak tahun 2009, terutama cabor-cabor yang tergolong potensial dan unggulan Jabar.
2) Mengembangkan klub-klub olahraga unggulan/klub binaan. 3) Menyelenggarakan sentra pembinaan olahraga jangka panjang. 4) Meningkatkan jumlah dan mutu PPLP (Pusat Pembinaan Latihan Pelajar) dengan memodifikasi model dan sistem penyelenggaraannya. 5) Mempertajam peran PPLM (Pusat Pembinaan Latihan Mahasiswa) yang didanani pusat dengan mengembangkannya yang didanai daerah untuk cabang-cabang olahraga unggulan Jawa Barat. c. Dalam rangka mengembangkan Sumber Daya Manusia pengelola keolahragaan, baik pelatih, wasit, pengurus perkumpulan, instruktur, dan profesi lainnya, dapat dilakukan hal-hal sebagai berikut; 1) Bekerjasama dengan Dinas Olahraga dan Pemuda dan perguruan tinggi yang memiliki program studi keolahragaan untuk menyelenggarakan pelatihan berjenjang, termasuk pendidikan vokasi kecabangan olahraga, jika perlu mengirimkannya ke perguruan tinggi di luar negeri. 2) Mengikutsertakan potensi SDM pengelola olahraga dalam kegiatan penataran, seminar, diklat, lokakarya, workshop, dan konferensi baik Nasional maupun Internasional untuk meningkatkan kualifikasinya dan atau penambahan wawasan. 3) Membangun komunitas keprofesian dalam rangka memperkaya pengetahuan dan kemampuan, seperti korf pelatih, wasit, dan lain-lainnya. d. Dalam rangka mengakselerasi pembinaan prestasi olahraga Jawa Barat sebagi persiapan kontingen Jawa Barat guna mengikuti PON XVIII tahun 2012 di Riau dapat dilakukan sebagai berikut; 1) Menyukseskan penyelenggaraan PORDA di Kota dan Kab. Bandung serta Kab. Bandung Barat dan Kota Cimahi. 2) Menjaga perpindahan atlet-atlet Jabar ke Provinsi lain. 3) Menginventarisir potensi olahragawan Jabar yang siap dibina lebih lanjut. 4) Melakukan program pembinaan persiapan PON XVIII tahun 2012 di Riau seawal mungkin. 5) Melakukan model pelatihan dengan pendekatan IPTEK dan jika perlu mengirim atlet ke luar negeri dan mendatangkan expert pelatih asing ke Jawa Barat.
6) Mengupayakan sistem pengelolaan dengan manajemen modern yang didukung oleh sumber keuangan ymemadai, baik yang diperoleh dari pemerintah maupun masyarakat dan atau swasta. e. Dalam rangka menata keorganisasian KONI Jawa Barat sesuai dengan tuntutan kebutuhan mendesak dan ke depan menatanya seiring dengan kebijakan KONI Pusat dan Undang-undang Nomor 3 tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional, dapat dilakukan hal-hal sebagai berikut; 1) Mempertajam struktur kepengurusan KONI sesuai dengan AD/ART dan kebutuhan Jawa Barat dalam menjawab tantangan pembinaan prestasi olahraga. 2) Membangun jalur komunikasi dengan KONI Pusat dan KONI Kabupaten Kota dalam rangka mempertajam tugas pokok, fungsi dan peran KONI dalam pembinaan prestasi olahraga. 3) Mengembangkan sistem komunikasi dengan organisasi induk kecabangan olahraga dan badan fungsional keolahragaan untuk saling memposisikan diri guna mencapai pembinaan prestasi olahraga Jawa Barat yang optimal. 4) Melakukan penyesuaian posisi KONI sesuai perkembangan, baik mengacu pada perkembangan organisasi KONI Pusat, maupun Undang-undang SKN. f. Dalam membangun sinergritas di antara induk organisasi kecabangan olahraga, badan fungsional keolahragaan, dan KONI Kabupaten Kota se Jawa Barat serta pemerintah dengan cara menetapkan posisi KONI Jabar sebagai NGO yang dapat membantu pemerintah dalam membangun prestasi olahraga Jawa Barat, dapat dilakukan hal-hal sebagai berikut; 1) Meyatukan persepsi dan menyamakan visi di antara induk organisasi cabang olahraga, badan fungsional keolahragaan, KONI Kabupaten Kota dengan KONI Jabar dan pemerintah dalam satu kesatuan yang saling memberikan makna. 2) Memetakan kecabangan olahraga sesuai dengan karakteristiknya dalam beberapa kelompok untuk memudahkan jalur komunikasi dan penanganannya. g. Dalam rangka melakukan kerjasama Internasional untuk mengakselerasi pencapaian target pembinaan prestasi olahraga Jawa Barat, baik menuju PON XVIII tahun 2012 di Riau, maupun PON XIX 2016, dapat dilakukan hal-hal sebagai berikut;
1) Melakukan kerjasama dengan JICA, AUSAID, Olympic Movement, untuk mendatangkan expert profesi keolahragaan guna mendukung pelatihan atlet Jabar. 2) Mengirim pelatih dan atlet ke luar negeri untuk meningkatkan wawasan dan perfeormanya. h. Dalam rangka melakukan rintisan sistem penghargaan dan jaminan kesejahteraan atlet Jabar, baik atlet yang berprestasi tingkat Dunia, Regional maupun Nasional, dapat dilakukan hal-hal sebagai berikut; 1) Bekerjasama dengan perguruan tinggi untuk membuka kesempatan bagi atlet mengenyam pendidikan tinggi dengan beasiswa dan atau pendidikan tambahan yang bakal menunjang profesinya kelak setelah berhenti menjadi atlet. 2) Mengalokasikan anggaran dari bantuan pemerintah guna dijadikan sebagai beasiswa bagi atlet berjasa, baik berupa tunjangan langsung maupun tunjangan beasiswa pendidikan. 3) Mencari sumber dana lainnya, khususnya partisipasi swasta untuk memfasilitasi beasiswa atlet potensial dan berjasa. i. Dalam
rangka
memberdayakan
potensi
masyarakat
dan
lembaga-lembaga
persekolahan dan perguruan tinggi untuk melakukan pembibitan dan pembinaan prestasi sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya, dapat dilakukan hal-hal sebagai berikut; 1) Mengembangkan klub olahraga di masyarakat secara luas. 2) Mendorong pemerintah untuk mengembangkan jumlah sekolah dan perguruan tinggi agar memiliki infrastruktur keolahragaan yang lengkap dengan program pembinaan prestasi olahraga yang berkualitas. 3) Menghidupkan kompetisi olahraga di lingkungan pelajar dan mahasiswa secara sistematis, terpogram dan berkelanjutan. j. Dalam rangka mencari dan memfasilitasi peluang kerjasama dengan pihak lain dan atau
swasta
guna
mendukung
pembinaan
prestasi
olahraga
yang
saling
menguntungkan, dapat dengan jalan fasilitasi berbagai cabang olahraga untuk mendapatkan dukungan pihak lain dan atau swasta dalam hal pengembangan cabang olahraga, inovasi program pembinaan jangka panjang dan peningkatan prestasi yang
sekaligus menjadi ajang promosi pihak lain dan atau swasta berupa pengembangan perkumpulan dan iklan-iklan layanan publik. k. Dalam rangka mengupayakan alokasi anggaran dari APBD Jabar baik berupa bantuan Gubernur dan anggaran khusus kepada lembaga birokrasi pemerintah, seperti Dinas Olahraga dan Pemuda dan Dinas Pendidikan sehingga dapat dipakai guna memfasilitasi pembiayaan program KONI Jabar, dapat dilakukan dengan strategi sebagai berikut; 1) Melakukan komunikasi dengan semua lini yang menentukan besaran perolehan anggaran APBD, di samping pemerintah. 2) Membuat program yang meyakinkan sesuai dengan tuntutan ajtual pembinaan prestasi olahraga dan seiring dengan program akselerasi pembangunan Jawa Barat. D. Catatan Rujukan Pembangunan Olahraga Sebelum di akhiri naskah pemikiran pembangunan olahraga dengan visi Jabar Terkini 2016 yang juga akan ditetapkan menjadi visinya Dinas Olahraga dan Pemuda (Disorda 2009-2013), alangkah lebih baiknya kita menyimak rujukan dasar pembangunan olahraga dan pemuda di Jawa Barat sebagaimana tertuang dalam RPJP (Rencana Pembangunan Jangka Panjang) Daerah 2005-2025 dan RPJM (Rencana Pembangunan Jangka Menengah) Daerah 2008-2013 serta Draft Renstra Disorda yang dituangkan tersendiri sebagai bahan bacaan tambahan. 1. Pembangunan olahraga dan pemuda dalam RPJP Daerah 2005-2025 Pada tahapan akhir pembangunan yang tertuang pada RPJP Daerah tentang pembangunan
bidang
pemuda
dan
olahraga
adalah
diarahkan
pada
upaya
mempertahankan kemandirian pemuda dan mendorong daya saing pemuda Jawa Barat di skala Internasional baik bidang politik, ekonomi, budaya serta IPTEK. Sedangkan pembangunan olahraga Jawa Barat diarahkan untuk tetap mempertahankan keunggulan olahraga Jawa Barat ditingkat Nasional dan Internasional, serta menjadikan olahraga sebagai budaya masyarakat Jawa Barat. 2. Pembangunan olahraga dan pemuda dalam RPJM Daerah 2008-2013 Sesuai dengan visi pemerintah Jawa Barat2008-2013, yaitu Tercapainya Masyarakat Jawa Barat yang Mandiri, Dinamis, dan Sejahtera. Pembangunan bidang
olahraga dan pemuda terarahkan pada pencapaian misi pertama, yaitu Mewujudkan Sumber Daya Manusia Jawa Barat yang Produktif dan Berdaya Saing. Keterkaitan antara visi dan misi pertama diwujudkan oleh urusan wajib dan pilihan SOPD (Satuan Organisasi Perangkat Daerah), Dinas Pendidikan, Kesehatan, Olahraga dan Pemuda, Pemberdayaan Perempuan, Sosial, Tenaga Kerja Pariwisata dan Budaya, dan BKKBN. Hal ini dimaksudkan untuk mewujudkan sosok Jawa Barat 2013, yaitu manusia Jawa Barat yang agamis, berakhlaq mulia, sehat, cerdas, bermoral, memiliki spirit juara dan siap berkompetisi. Dalam misi ini terkadang unsur sasaran yang ingin dicapai yang salah satunya berkaitan dengan tugas pokok pembangunan bidang olahraga dan pemuda, yaitu meningkatkan peran pemuda dan prestasi olahraga dalam pembangunan kualitas hidup dan kehidupan masyarakat. Sedangkan strateginya menyangkut dua hal, yaitu: a. Mewujudkan pemuda Jawa Barat yang memiliki semangat dan idealism kebangsaan, kewirausahaan, kepemimpinan, kepeloporan dan kejuangan, di mana program pembangunannya meliputi; 1) Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana aktivitas kepemudaan dalam rangka perwujudan pemuda mandiri. 2) Meningkatnya pembinaan lembaga dan organisasi kepemudaan. 3) Terciptanya spirit juara (idealism kebangsaan, kewirausahaan, kepemimpinan, kepeloporan, dan kejuangan) di kalangan pemuda Jawa Barat. b. Meningkatkan kualitas hidup masyarakat yang sehat jasmani, rohani dan sosial melalui olahraga, di mana program pembangunannya meliputi; 1) Meningkatnya mutu dan penyebaran sarana olahraga di masyarakat, di lingkungan pendidikan, dan ruang public. 2) Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam berolahraga. 3) Meningkatnya kuantitas dan kualitas olahragawan berprestasi yang dibina secara terus menerus dan berkelanjutan. 4) Meningkatnya kuantitas dan kualitas tenaga keolahragaan. 5) Meningkatnya kuantitas dan kualitas sarana olahraga untuk pusat pelatihan dan pertandingan, diantaranya pembangunan West Java Stadium.
E. Penutup
Upaya mencapai visi, misi dan tujuan tersebut di atas tentu tidak akan dapat terlaksana dengan baik jika tidak didukung oleh masyarakat olahraga, khususnya yang tergabung dalam organisasi induk kecabangan olahraga, badan fungsional keolahragaan dan KONI Kabupaten Kota se Jawa Barat dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Oleh karena itu, uapya pembaharuan memantapkan hubungan komunikasi dengan pemerintah provinsi Jawa Barat yang telah terjalin baik dan meningkatkan iklim pembinaan prestasi olahraga Jawa Barat dengan melakukannya sejak tahun 2009 yang akan datang harus menjadi prioritas untuk diwujudkan. Di samping itu, tentu masih banyak yang harus dilakukan dari sisi pemberdayaan penempatan posisi SDM pengelola olahraga yang cemerlang dan berprestasi dalam pembinaan prestasi olahraga baik dari sisi kuantitas maupun kualitas yang bersumber dari Pengda induk organisasi cabang olahraga badan keolahragaan fungsional, dan KONI Kabupaten Kota se Jawa Barat, pembaharuan program pembinaan, dan kerjasama Internasional melalui Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Pusat. Untuk lebih jelasnya, apa yang sebaiknya diperankan KONI Jabar menyongsong digelarnya PORDA XI 2010, tuan rumah Sea Games 2011, training centre menuju PON 2012, dan persiapan implementasi Jabar sebagai penyelenggara PON XIX 2016 diperlukan ada satu pemikiran bersama. Adapun pemikiran tersebut terangkum dalam gambar dibawah ini.