CREDIT IN ISLAM BANK NOT CHARGE THE INTEREST ACCORDING TO UU NO.7 TAHUN 1992 AND PP NO.72 TAHUN 1992 AT BPRS KAFALATUL UMMAH, DISTRICT OF SUNGGAL, 1 9 9 6 SUMMARY Suitable to the title of this thesis, these are several things which wishes to be descript by the author namely : First : Concern with the credit Generally every one knows that credit means, b o r r o w i n g s o m e m o n e y f r o m t h e b a n k w h i c h charged with the interest on the repayment. However, according to UU No.7 Tahun 1992, meaning of credit is money preparation or a claim or with the like that may be depicted same as said above based on an agreement of credit between bank and debtor, where debtor is obeyed to repay the debt in certain time with some interest, reward or profit sharing (Article 1, clause 12). T h u s , t h e p a r t i e s w h i c h c o n c e r n w i t h t h e meaning of credit is debtor with bank, not credit process personally. According to UU No.7 Tahun 1992, meaning of bank is an institution which collects the money from the people in deposit term and distributes them to the people in order develop the standard of living of the people in Indonesia (Article 1, clause 1).
Liza Erwina : Kredit Pada Bank Islam Tidak Mengenal Bunga Menurut UU No. 7 Tahun 1992 dan…, 1996 USU Repository © 2007
The interesting matter of Article 1 clause 12 that on these days, in credit process of money in the bank in a d d i t i o n t o i n t e r e s t s y s t e m , t h e r e a r e s e v e r a l alternatives, such as rewarding or profit sharing. S e c o n d : T h e G o v e r n m e n t ’ s R e g u l a t i o n ( P e r a t u r a n Pemerintah) No.72 Tahun 1992 which concerns with Bank of Profit sharing is a supervision of regulation of article 6 clause m, article 13 clause c UU No.7 Tahun 1992 concerns with the financial preparation for the customer based on profit sharing. The meaning of profit sharing is written in Article 2, clause 1 that the principal of profit sharing which based on Islamic Law is used by the bank of profit sharing : a. In establishing the reward which given to the public concerns with fund application or utilization which trusted by the public; b. In establishing the reward which accepted by the Bank of profit sharing concerns with financial preparation of the public as well as an investment or working capital; c. In establishing the reward for the customer concerns with bank's activities which have to be supervised. Article 2 clause 2 : Principal of sharing profit in fund preparation of the public (financial) which meant in Article 1 letter b as said above also includes trade activities.
Liza Erwina : Kredit Pada Bank Islam Tidak Mengenal Bunga Menurut UU No. 7 Tahun 1992 dan…, 1996 USU Repository © 2007
Moslems in Indonesia hav e an altern ativ e in dealing with the bank now, where they not want any interest such like charged by the conventional bank in lending the money, it is not permitted by Qur'an. At Bank Umum or BPR which based on Islamic Law, their products must be according to Islamic Law, such as deposit of Amanah, deposit of Mudharabah, funding of Mudharabah, funding of Musyarakah. They must be carried on by the system of sharing profit between depositor and bank or even between bank and debtor. Funding of Murabahah, funding of Bai Bit haman Ajil is carried on by the trade system where it is taken a profit between bank and debtor, or funding of Qardhul Hasan is fund preparation without any charge but administration cost. And fund for this financing is taken from the funds such as Zakat, Infaq, Shadaqah as well as individual or institution. Third : The debtor will be not charged any interest or any cost, due to : 1. Th e d eb t which will b e repaid h as been c e r t a i n e d a n d w i l l n o t b e i n c r e a s e d eventhough in the market-place the interest is increased; 2. There is no stagnation credit in Islam Bank hopefully. When the debtor has disadvante-
Liza Erwina : Kredit Pada Bank Islam Tidak Mengenal Bunga Menurut UU No. 7 Tahun 1992 dan…, 1996 USU Repository © 2007
Fourth :
gous in carrying on the business exception for the force major such as earthquake, fire etc, as he can not repay the debt, and period of repayment is arrived, the bank will stop all funds that very instant and invoice the debtor so that repay all his debts. Bank may get in to the debtor's management, it is carried on in funding of Musyarakah; 3. Any disputement between debtor and bank not arranged in the court of first instance such at conventional bank but it is arranged in the Arbitration Institution which appointed by debtor and bank; and the final decision has an consistency law force and binds them both and it can not appeal to the supreme court. It is according to the business activities o f the b ank , wh ere the b ank wish es the r e p a y m e n t i s h e l d o n e f f e c t i v e l y a n d efficiently, as the process as said above will not inflict a loss upon the bank. T h i s r e s e ar ch i s mu ch c ar r i ed o n at B P R S Kafalatul Ummah due to this BPRS is a first Islam Bank in Medan. It was established since
Liza Erwina : Kredit Pada Bank Islam Tidak Mengenal Bunga Menurut UU No. 7 Tahun 1992 dan…, 1996 USU Repository © 2007
1993, as another BPRS such as BPRS Al-Washliyah at District of Tanjung Morawa, BPRS Gebu Prima at Perumnas Mandala and BPRS Puduarta Insani at Pekan Tembung was established in 1995. Of course the more datas are available in BPRS Kafalatul Ummah. Indonesia Bank in Medan said BPRS Kafalatul Ummah may be categorized as a health bank but since UU No.7 Tahun 1992 and PP No.72 Tahun 1992 is issued, this bank just covers the district area and certainly the available fund is limited too as all products of Islam Bank can not be carried on throughout to the public. Fifth : In carrying on this research, the writer finds some troubles in collecting the datas as well as from the customers or even the bank. It is due to Condemn Certainty of UU No.7 Tahun 1992 which concerns with Secret of the Bank (Chapter VII). However, the writer tries her best effort so that this research is still a science.
Liza Erwina : Kredit Pada Bank Islam Tidak Mengenal Bunga Menurut UU No. 7 Tahun 1992 dan…, 1996 USU Repository © 2007
R I N G K A S A N
KREDIT PADA BANK ISLAM TIDAK MENGENAL BUNGA MENURUT UU NO.7 TAHUN 1992 DAN PP NO.72 TAHUN 1992 PADA BPRS KAFALATUL UMMAH DI KEC. SUNGGAL, 1996
Kalau dilihat pada judul penelitian diatas ada beberapa hal yang ingin dipaparkan yaitu : Pertama : Tentang Kredit Semua orang mengetahui secara umum bahwa kredit a r t i n y a m e mi n j a m u a n g p a d a b a n k d i s e r t a i sejumlah bunga pada waktu pengembaliannya. Tetapi menurut UU No.7 Tahun 1992 pengertian kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga, imbalan atau pembagian hash keuntungan (Pasal 1 huruf 12). Jadi pihak-pihak yang terkait dalam pengertian kredit ialah antara peminjam dengan bank bukan pinjam meminjam antara pribadi-pribadi. Pengertian bank menurut UU No.7 tahun 1992 ialah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak (Pasal 1 huruf 1). Yang menarik dari pasal 1 huruf 12 adalah bahwa sekarang dalam hal pinjam meminjam uang di bank disamping
Liza Erwina : Kredit Pada Bank Islam Tidak Mengenal Bunga Menurut UU No. 7 Tahun 1992 dan…, 1996 USU Repository © 2007
ada yang memakai sistem bunga, ada alternatif lain yaitu dengan sistem bagi hasil atau dengan imbalan. Kedua :Dengan keluarnya Peraturan Pemerintah No.72 tahun 1992 tentang Bank Bagi Hasil merupakan peraturan pelaksanaan dari pasal 6 huruf m dan pasal 13 huruf c UU No.7 tahun 1992 mengenai penyediaan pembiayaan bagi nasabah berdasarkan bagi hasil. Pengertian bagi basil dicantumkan dalam pasal 2 ayat 1 PP No.72 tahun 1992 : yaitu prinsip bagi hasil berdasarkan Syariat yang digunakan bank bagi hasil dalam; a. Menetapkan imbalan yang diberikan kepada masyarakat sehubungan dengan penggunaan atau pemanfaatan dana yang dipercayakan masyarakat kepadanya, b. Menetapkan imbalan yang diterima bank bagi hasil sehubungan dengan penyediaan pembiayaan kepada masyarakat baik untuk investasi maupun modal kerja, c. Menetapkan imbalan kepada nasabah sehubungan kegiatan usaha bank bagi hasil lainnya yang lazim dilakukan bank. Pasal 2 ayat 2 : P r i n s i p b a g i b a s i l d a l a m p e n y e d i a a n d a n a p a d a masyarakat (pembiayaan) yang dimaksud dalam ayat 1 huruf b di atas termasuk pula kegiatan usaha jual beli. Ada alternatif bagi umat Islam sekarang ini dalam berurusan dengan bank yang tidak menginginkan adanya bunga seperti pada bank konvensional karena ada yang menyamakan dengan riba nasiah yang diharamkan dalam AlQur'an. Pada Bank Umum atau BPR yang berdasarkan syariah Islam produk-produknya berdasarkan syariah
Liza Erwina : Kredit Pada Bank Islam Tidak Mengenal Bunga Menurut UU No. 7 Tahun 1992 dan…, 1996 USU Repository © 2007
seperti simpanan Amanah, simpanan secara Mudharabah, p e m b i a y a a n s e c a r a M u d h a r a b a h , p e m b i a y a a n s e c a r a Musyarakah artinya dengan sistem bagi hasil keuntungan antara penyimpan dengan bank maupun antara bank dengan pemimjam. Pembiayaan Murabahah, pembiayaan Bai Bithaman Ajil yaitu dengan sistem jual beli dengan mengambil keuntungan antara bank dan peminjam, atau Pembiayaan Al Qardhul Hasan yaitu penyediaan pembiayaan tanpa dikenakan biaya apapun kecuali biaya administrasi. Dan dana untuk pembiayaan ini diambil dari dana-dana seperti Zakat, Infaq, Shadaqah baik perorangan maupun badan usaha. K e t i g a : D i s i n i t i d a k a d a u n s u r m e n g a n i a y a a t a u memberatkan bagi peminjam karena : 1. Hutang y ang akan dibay ar tersebut sudah tertentu jumlahnya dan tidak akan bertambah walau terjadi kenaikan tingkat suku bunga di pasaran. 2. Mudah-mudahan pada Bank Islam tidak dikenal kredit macet karena apabila nasabah peminjam tertimpa musibah dalam usahanya kecuali musibah karena faktor diluar kemampuannya seperti bencana alam, terbakar dan lain-lain sehingga tidak sanggup membayar hutangnya pada waktu jatuh tempo maka bank akan memberhentikan segala pembiayaan seketika dan memberitahukan kepada nasabah untuk melunasi hutangnya pada waktu itu juga. Sehingga penyelesaian tidak berlarut-larut. Bank dapat ikut dalam manajemen nasabah p e m i n j a m y a i t u d a l a m p e m b i a y a a n s e c a r a Musyarakah. 3. Penyelesaian perselisihan antara nasabah
Liza Erwina : Kredit Pada Bank Islam Tidak Mengenal Bunga Menurut UU No. 7 Tahun 1992 dan…, 1996 USU Repository © 2007
peminjam dengan bank tidak diselesaikan melalui Pengadilan Negeri seperti pada bank k o n v e n s i o n a l m e l a i n k a n m e l a l u i B a d a n Arbitrasi (perdamaian) yang ditunjuk oleh p i h a k - p i h a k p e m i n j a m d a n b a n k ; d a n keputusannya final dan binding artinya telah m e m p u n y a i k e k u a t a n h u k u m y a n g t e t a p , mengikat kedua belah pihak dan tidak dapat diajukan banding atau kasasi. Hal tersebut sangat sesuai diterapkan pada bisnis bank yang menginginkan proses pembayaran hutang dilaksanakan secara cepat, tidak seperti penyelesaian pada bank konvensional yang melalui Pengadilan Negeri dan berlarut-larut sehingga merugikan pihak bank. Keempat : Mengapa penelitian ini lebih banyak pada BPRS Kafalatul Ummah karena BPRS ini yang mula-mula berdiri untuk daerah sekitar Kotamadya Medan yaitu ± 3 tahun (1993), sedangkan BPRS-BPRS yang lain seperti BPRS Al-Washliyah di Kec. Tanjung Morawa, BPRS Gebu Prima di Perumnas Mandala serta BPRS Puduarta Insani di Pekan Tembung berdirinya ± 1 tahun, sehingga Menyulitkan peneliti untuk memberikan kesimpulan. Terhadap BPRS Kafalatul Ummah menurut penilaian BI Medan dikategorikan bank sehat. Hanya sayang setelah ± 4 tahun sejak keluarnya UU No.7 tahun 1992 dan PP No.72 tahun 1992; dan berdirinya Bank Muamalat Indonesia (BMI), untuk daerah Sumatera Utara belum berdiri Bank Umum dengan prinsip syariah Islam atau cabang dari BMI; karena kalau hanya berbentuk BPRS cakupan usahanya terbatas di
Liza Erwina : Kredit Pada Bank Islam Tidak Mengenal Bunga Menurut UU No. 7 Tahun 1992 dan…, 1996 USU Repository © 2007
tingkat Kecamatan dan dananya juga terbatas sehingga tidak semua produk-produk Bank Islam dapat dipasarkan pada masyarakat. K e l i m a : D a l a m p e n e l i t i a n i n i p e n u l i s m e n g a l a m i kesulitan dalam mengumpulkan data-data baik dari nasabah maupun dari pihak bank dikarenakan adanya ketentuan pidana dalam UU No.7 tahun 1992 yaitu ketentuan Rahasia Bank (Bab VII). Walaupun begitu semoga kekurangan ini tidak mengurangi nilai ilmiah dari penelitian ini.
Liza Erwina : Kredit Pada Bank Islam Tidak Mengenal Bunga Menurut UU No. 7 Tahun 1992 dan…, 1996 USU Repository © 2007