Pernyataan: Background Cover ini menunjukkan Keaslian Ebook ini yang sesuai / sama dengan Cover CD depan aslinya. Dan bila background / Cover setiap Ebook yang ada dalam CD tidak sama dengan cover CD depan, maka Ebook tersebut tidak asli.
Mahir dan Professional Setting Jaringan di Linux
[email protected] IlmuKomputer.Com
Mahir dan professional Setting Jaringan di Linux
Penulis : Muhammad Syahrizal
Kutipan Pasal 44, Ayat 1 dan 2, Undang-Undang Republik Indonesia tentang HAK CIPTA: Tentang Sanksi Pelanggaran Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1982 tentang HAK CIPTA, sebgaimana telah diubah dengan Undang-Undang No.7 Tahun 1987 jo. Undang-Undang No.12 Tahun 1997, bahwa: 1. Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak mengumumkan atau Memperbanyak suatu ciptaan atau memberi izin untuk itu, dipidana dengan pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp.100.000.000,- (seratus juta rupiah). 2. Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp.50.000.000,- (lima puluh juta rupiah).
Mahir dan Professional Setting Jaringan di Linux Muhammad Syahrizal, SE, SH, S.Komp ©2007, Gratech Media Perkasa, Medan Hak cipta dilindungi undang-undang Diterbitkan pertama kali oleh Penerbit Gratech Media Perkasa
Dilarang keras menerjemahkan, memfotokopi, atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari penerbit.
Setting Jaringan di Linux Linux mempunyai keunggulan di bidang jaringan, karena selain bisa menjadi client juga bisa menjadi server pada saat yang bersamaan. Hal ini sangat membantu, terutama bagi para programmer dan webmaster yang membutuhkan penggunaan server. Terutama bagi mereka yang menggunakan apache, cgi dan php. Selain itu Linux juga memiliki kelebihan untuk bisa berhubungan dengan sistem operasi lainny, seperti: Windows 9.x, Windows ME, Windows 2000, Windows XP, Mac OS, Amiga, Atari, Sun, dan keluarga Unix lainnya. Segala kelebihan tersebut di atas tentunya akan sia-sia jika kita tidak bisa menghubungkan komputer Linux kita dengan jaringan komputer lainnya. Untuk itu, penulis mencoba memberikan sedikit tips untuk menghubungkan komputer Linux kita dengan jaringan komputer lainnya. Dalam tulisan ini, penulis membahas setting jaringan dengan metoda konvensional, dengan alasan: • •
Setting jaringan pada setiap distribusi berbeda antara satu dan lainnya. Agar kita tidak menjadi manja dan menjadi bodoh dengan setting konfigurasi yang serba otomatis, sebagaimana sistem operasi lain :). Capek nulisnya :)).
Pada saat menulis artikel ini, penulis menggunakan SuSE Linux 7.0, jadi jika ternyata ada perbedaan nama directory mohon dimaklumi. Karena aku tidak bisa hidup tanpa SuSE :)). •
Setting Jaringan Dasar Setting jaringan dasar merupakan langkah awal kita dalam rangka menghubungkan diri dengan komputer tetangga :). Adapun langkahnya adalah sebagai berikut: o Setting Kartu Jaringan Pastikan komputer anda telah terpasang kartu jaringan, saat ini di pasaran telah beredar banyak sekali macam & jenis kartu jaringan. Untuk mudahnya, usahakan memilih kartu jaringan yang banyak dipakai, misalnya kompatibel ne2000 pci dengan kecepatan standard 10/100M. Anda juga bisa menggunakan kartu jaringan lama, versiISA atau ISA Plug&Play, pastikan anda mengetahui alamat yang digunakan, bisa melalui disket bawaan, kemudian anda mencatatnya untuk diinstalasi di sistem Linux.
Created By Muhammad Syahrizal
1
Pastikan kernel mengenali kartu jaringan anda, dengan mengetikkan perintah: :~ $> dmesg --------- dipotong ----------Serial driver version 4.27 with HUB-6 MANY_PORTS MULTIPORT SHARE_IRQ enabled ttyS00 at 0x03f8 (irq = 4) is a 16550A ttyS01 at 0x02f8 (irq = 3) is a 16550A 3Com 3c90x Version 1.0.0 1999 <
[email protected] > (20:28:04) enable_irq() unbalanced from c4024510 Installing knfsd (copyright (C) 1996
[email protected] ) nfsd_fh_init : initialized fhcache, entries=512 atau dengan cara ketikkan perintah: root@rizal:/home/rizal $> ifconfig eth0 Link encap:Ethernet HWaddr 00:50:DA:C8:A6:5A inet addr:192.168.1.254 Bcast:192.168.1.255 Mask:255.255.255.0 UP BROADCAST RUNNING MULTICAST MTU:1500 Metric:1 RX packets:609275 errors:0 dropped:0 overruns:0 frame:0 TX packets:397967 errors:38 dropped:0 overruns:0 carrier:39 collisions:0 txqueuelen:100 Interrupt:11 Base address:0xd800 lo
Link encap:Local Loopback inet addr:127.0.0.1 Mask:255.0.0.0 UP LOOPBACK RUNNING MTU:3924 Metric:1 RX packets:99 errors:0 dropped:0 overruns:0 frame:0 TX packets:99 errors:0 dropped:0 overruns:0 carrier:0 collisions:0 txqueuelen:0
Pada dasarnya, hampir semua distro Linux sudah mengaktifkan modul kernel untuk pengenalan kartu jaringan. Jika ternyata kernel belum mengenali kartu jaringan anda, yang ditunjukkan dengan menampilkan "lo" tanpa eth0. Anda bisa mengaktifkannya dengan membuka /etc/rc.d/rc.modules. Jika anda tidak dapat menemukan /etc/rc.d/rc.modules., anda bisa mencarinya di /lib/modules/net atau di /etc/conf.modules untuk melihat konfigurasi modul-modul yang aktif. Created By Muhammad Syahrizal
2
Sebagaimana modul kartu jaringan di /lib/modules/net berikut ini: rizal@rizal:/lib/modules/2.2.18/net $> ls 3c501.o comx-proto-lapb.o hp100.o sb1000.o 3c503.o comx-proto-ppp.o ibmtr.o sbni.o 3c505.o comx.o ipddp.o scc.o 3c507.o cops.o ircomm.o sdla.o 3c509.o cosa.o irda.o sdladrv.o 3c515.o cs89x0.o irda_deflate.o sealevel.o 3c59x.o de4x5.o irlan.o shaper.o 3c90x.o de600.o lance.o sis900.o 6pack.o de620.o lanstreamer.o sk98lin.o 8139too.o depca.o lapbether.o skfp.o 82596.o dgrs.o lne390.o sktr.o 8390.o dlci.o ltpc.o slhc.o ac3200.o dmascc.o mkiss.o slip.o acenic.o dmfe.o n2.o smc-ultra.o arc-rimi.o dummy.o ne.o smc-ultra32.o arcnet.o e100.o ne2k-pci.o smc9194.o arlan-proc.o e1000.o ne3210.o soundmodem.o arlan.o e2100.o ni5010.o starfire.o at1700.o eepro.o ni52.o strip.o baycom_epp.o eepro100.o ni65.o syncppp.o baycom_par.o eexpress.o old_tulip.o tlan.o baycom_ser_fdx.o epic100.o olympic.o tulip.o baycom_ser_hdx.o eql.o pc300.o via-rhine.o bonding.o es3210.o pci-scan.o wanpipe.o bpqether.o eth16i.o pcnet32.o wanxl.o bsd_comp.o ethertap.o plip.o wavelan.o c101.o ewrk3.o ppp.o wd.o com20020.o fmv18x.o ppp_deflate.o x25_asy.o com90io.o hamachi.o ppp_mppe.o yam.o com90xx.o hdlc.o pppox.o yellowfin.o comx-hw-comx.o hdlcdrv.o rcpci.o z85230.o comx-hw-locomx.o hostess_sv11.o rl100a.o comx-hw-mixcom.o hp-plus.o rrunner.o comx-proto-fr.o hp.o rtl8139.o Kemudian untuk mengaktifkannya, anda bisa mengetikkan perintah: root@rizal:~ $> modprobe ne2k-pci Untuk menyertakannya ke dalam modul, sehingga setiap saat bisa dijalankan secara otomatis pada saat start komputer, sertakan ke dalam file conf.modules. Misalnya sebagaimana contoh di bawah ini: Created By Muhammad Syahrizal
3
rizal@rizal:/etc $> more conf.modules # # Copyright (c) 1996-2000 SuSE GmbH Nuernberg, Germany. All rights reserved. # # Author: Hubert Mantel <
[email protected] >, 1996-2000 # # Configuration file for loadable modules; used by modprobe and kerneld# # Aliases - specify your hardware alias eth1 off alias tr0 off alias scsi_hostadapter off alias fb0 off # only used for Mylex or Compaq Raid as module alias block-major-48 off alias block-major-49 off alias block-major-72 off alias block-major-73 off # only needed for fifth and sixth IDE adaptor alias block-major-56 off alias block-major-57 off # mouse (for older busmice) alias char-major-10 off alias parport_lowlevel parport_pc options parport_pc io=0x378 irq=none,none ; ------------dipotong--------------; # post-install paride insmod frpw # YaST2: Network card alias eth0 ne2k-pci o Mengaktifkan Alamat IP Ethernet Langkah selanjutnya, adalah mengaktifkan alamat IP ethernet, sehingga komputer kita bisa dikenal oleh server & komputer lain pada jaringan. Untuk mengaktifkan alamat IP ethernet, anda bisa mengetikkan perintah di bawah ini: root@rizal:~ $> ifconfig eth0 192.168.1.1 broadcast 192.168.1.255 netmask 255.255.255.0 Created By Muhammad Syahrizal
4
Untuk mengaktifkan konfigurasi alamat IP eth baru kita, jalankan script /etc/rc.d/init.d/network dengan option 'restart', seperti di bawah ini: root@rizal:~ $> /etc/rc.d/init.d/network restart Agar alamat ip komputer kita bisa berjalan secara otomatis, maka perintah ifconfig tsb. di atas perlu dimasukkan kedalam skrip khusus. Untuk beberapa distribusi bisa dimasukkan kedalam rc.local. Sedangkan distro SuSE terdapat dalam file /etc/rc.config. Adapun contohnya adalah seperti berikut ini: # # IP Adresses # IPADDR_0="192.168.1.1" IPADDR_1="" IPADDR_2="" IPADDR_3="" # # network device names (e.g. "eth0") # NETDEV_0="eth0" NETDEV_1="" NETDEV_2="" NETDEV_3="" # # parameteres for ifconfig, simply enter "bootp" or "dhcpclient" to use the # respective service for configuration # sample entry for ethernet: # IFCONFIG_0="192.168.81.38 broadcast 192.168.81.63 netmask 255.255.255.224" # IFCONFIG_0="192.168.1.1 broadcast 192.168.1.255 netmask 255.255.255.0" IFCONFIG_1="" IFCONFIG_2="" IFCONFIG_3="" Sampai di sini selesailah sudah setting jaringan Linux tahap awal, jika anda menghendaki mempunyai virtual domain sendiri yang dikenal oleh komputer tetangga sebelah (pak RT), silakan masuk ke tahap server DNS.
Created By Muhammad Syahrizal
5
Setting Server DNS DNS merupakan singkatan dari Domain Name Server, merupakan sebuah database yang berisi daftar seluruh nama komputer yang terhubung ke jaringan lokal (intranet). Gambarannya, jika anda mempunyai jaringan komputer yang berisi 5 pc yang terhubung ke komputer server, dan anda ingin menghubungi server melalui browser secara intranet (lokal) ke alamat http://server.net, pc anda akan mencarinya dulu di /etc/resolc.conf untuk mencari nama komputer server. Setelah terhubung, name server akan meneruskan ke database root, jika ketemu maka server akan merespon balik, dengan memberikan informasi mesin yang menggunakan nama server.net ke pc anda Untuk membuat sebuah server DNS, pertama kali anda harus menginstalasi bind versi 8.2.x, dengan perintah: rpm -ivh bind8-8.2.3-36.rpm Setelah terinstalasi, sekarang silakan anda mengedit file /etc/resolv.conf, isinya seperti berikut ini: search . domain nama.isp.anda domain server.net nameserver 202.x.x.x nameserver 192.168.1.1 Kemudian silakan edit file /etc/named.conf, isinya seperti berikut ini: /* sample configuration file for BIND 8.1 or later * should be installed as /etc/named.conf * * Author: Florian La Roche */ # # overall options of the server # options { directory "/var/named"; # the default is to fail, if the master file is not correct check-names master warn; pid-file "/var/run/named.pid";
Created By Muhammad Syahrizal
6
datasize default; stacksize default; coresize default; files unlimited; recursion yes; multiple-cnames no;// if yes, then a name my have more // than one CNAME RR. This use // is non-standard and is not // recommended, but it is available // because previous releases supported // it and it was used by large sites // for load balancing. # the default is to ask the forwarders and if they fail # try to find the answer yourself, this will only ask the forwarders #forward only; # list of DNS servers to ask #forwarders { #192.168.1.1; #192.168.1.2; #192.168.1.3; #}; # the default is to listen on port 53 on all available interfaces # you can also give a detailed list: #listen-on { 5.6.7.8; }; #listen-on port 1234 { !1.2.3.4; 1.2/16; }; }; # # do not be verbose about these problems... # #logging { #category lame-servers { null; }; #category cname { null; }; #}; # # predefined access control lists (acl): # "any"allows all hosts # "none"denies all hosts # "localhost"allows the IP adresses of all interfaces of the system # "localnets"allows any host on a network of the local interfaces # # defining an additional ACL: #acl can_download { 192.168.0.17; 192.168.0.18; }; Created By Muhammad Syahrizal
7
# # The server statement defines the characteristics to be associated with # a remote name server. # # Marking a server as bogus will prevent queries to that server. #server 192.168.0.128 { bogus yes; } # If the other name server has also BIND 8.1 or newer installed, you # can allow compacter zone transfers with this statement. #server 192.168.0.128 { transfer-format many-answers; } zone "." IN { type hint; file "root.hint"; }; zone "localhost" IN { type master; file "localhost.zone"; check-names fail; allow-update { none; }; }; zone "0.0.127.in-addr.arpa" IN { type master; file "127.0.0.zone"; check-names fail; allow-update { none; }; }; # # a master zone # #zone "isc.org" IN { #type master; #file "isc.org"; ## by default, any host can receive zone transfers ##allow-transfer { any; }; #notify yes; #}; # # a slave zone # #zone "isc.org" IN { #type slave; Created By Muhammad Syahrizal
8
#file "slave/db.isc.org"; #masters { 192.168.0.128; }; #}; Kemudian, sisipkan perintah berikut ini: forwarders { x.x.x.x; y.y.y.y; };, Dimana: x: merupakan server utama, dan y: merupakan server kedua Pada contoh di atas, kalimat forwarders, sudah tersedia. Anda tinggal menghilangkan tanda # dan mengubah nomor ip sesuai dengan komputer anda. Untuk memastikan server DNS berjalan pada saat komputer dinyalakan, ketikkan perintah berikut: root@rizal:~ $> chkconfig named on Kemudian jalankan server DNS, dengan mengetikkan perintah: /etc/rc.d/init.d/named start Agar komputer anda dikenal nama doamin-nya oleh server dan sebaliknya isikan nama domain komputer anda pada server atau nama domain server pada komputer anda ke dalam file /etc/hosts, seperti tampak pada contoh di bawah ini: # # hosts This file describes a number of hostname-to-address # mappings for the TCP/IP subsystem. It is mostly # used at boot time, when no name servers are running. # On small systems, this file can be used instead of a # "named" name server. # Syntax: # # IP-Address Full-Qualified-Hostname Short-Hostname # # special IPv6 addresses 127.0.0.1 localhost 192.168.1.2 ridho.net ridho 192.168.1.1 server.net server ::1 localhost ipv6-localhost ipv6-loopback fe00::0 ipv6-localnet Created By Muhammad Syahrizal
9
ff00::0 ff02::1 ff02::2 ff02::3
ipv6-mcastprefix ipv6-allnodes ipv6-allrouters ipv6-allhosts
Sampai di sini pc anda sudah bisa berhubungan ke server dan sebaliknya. Namun, jika anda ingin mempunyai server web, server ftp dan server mail sendiri, ikuti langkah selanjutnya. Teknik Hubungan Dial-up ke Internet Persiapan Interface & DNS untuk sambungan ke Internet .Pada bagian ini akan dijelaskan beberapa perangkat yang dapat membantu server anda untuk mendial ISP. Juga akan diterangkan cara untuk menjaga agar kerahasiaan account yang anda miliki agar tidak dipergunakan oleh pihak lain yang tidak bertanggung jawab. Namun sebelum anda melakukan koneksi sebaiknya anda cek terlebih dahulu setting DNS (Doman Name Server). Biasanya setting tersebut ada di file /etc/resolve.conf agar di set supaya name server (NS) ISP menjadi salah satu acuan pada saat proses resolve nama. Di samping itu, anda juga bisa memberikan alternatif NS server yang lain yang dapat disertakan dalam file tersebut. Contoh isi dari file /etc/resolve.conf sbb: search . domain isp1.net.id isp2.net.id domain isp1.net.id isp2.net.id nameserver 202.xxx.xxx.xxx nameserver 202.yyy.yyy.yyy nameserver 202.zzz.zzz.zzz Untuk melakukan pengecekkan apakah anda atau komputer server anda yang menggunakan SO Linux sudah terhubung dengan ISP atau belum, anda bisa menggunakan perintah ifconfig yang akan menampilkan setting interface ke jaringan. Yang perlu kita cari adalah setting interface ppp0 yang merupakan interface modem serial yang menghubungkan server Linux ke ISP secara Point-to-Point. Dari informasi tersebut kita nantinya dapat memastikan bahwa memang server anda akan dapat melakukan routing klien ke internet, anda bisa menggunakan perintah route untuk mengecek routing dari server anda menuju ke ISP tujuan. Untuk tampilan yang akan anda peroleh kurang lebih sebagai berikut : [rizal@server /root]# ifconfig lo Link encap Local Loopback inet addr 127.0.0.1 Bcast 127.255.255.255 Mask 255.0.0.0 UP LOOPBACK RUNNING MTU 2000 Metric 1 RX packets 0 errors 0 dropped 0 overrun 0 TX packets 0 errors 0 dropped 0 overrun 0
Created By Muhammad Syahrizal
10
eth0 Link encap:Ethernet HWaddr 00:E0:18:C1:CD:A5 inet addr:192.168.0.1 Bcast:192.168.0.255 Mask:255.255.255.0 UP BROADCAST RUNNING MULTICAST MTU:1500 Metric:1 RX packets:410903 errors:0 dropped:0 overruns:0 frame:5162 TX packets:403208 errors:0 dropped:0 overruns:0 carrier:2839 collisions:31500 txqueuelen:100 Interrupt:10 Base address:0x1800 ppp0 Link encap Point-to-Point Protocol inet addr 202.152.1.129 P-t-P 202.152.1.44 Mask 255.255.255.255 UP POINTOPOINT RUNNING MTU 576 Metric 1 RX packets 33 errors 0 dropped 0 overrun 0 TX packets 42 errors 0 dropped 0 overrun 0 [root@server /root]# route Kernel IP routing table Destination Gateway Genmask Flags Metric Ref Use Iface 192.168.0.1 * 255.255.255.255 UH 0 0 0 eth0 202.152.1.129 * 255.255.255.255 UH 0 0 0 ppp0 192.168.0.0 * 255.255.255.0 U 0 0 0 eth0 127.0.0.0 * 255.0.0.0 U 0 0 0 lo default 202.159.1.44 0.0.0.0 UG 0 0 0 eth0 Perhatikan pada tampilan perintah route ada paling tidak tiga (3) interface (Iface) yaitu eth0, ppp0 & lo. Eth0 adalah interface ethernet ke LAN yang mempunyai alamat IP 192.168.1.1, ppp0 adalah interface ke ISP yang memperoleh IP dari ISP secara dinamik dalam hal ini yang di peroleh adalah 202.152.1.129, sedang interface lo adalah untuk local loopback dengan IP yang standar 127.0.0.1. Langkah selanjutnya adalah menghubungkan server anda ke Internet. Salah satu cara yang relatif paling mudah yang bisa dilakukan adalah dengan menggunakan saluran telepon dial-up ke Internet. Pada server yang sederhana dengan jumlah klien yang terbatas dan dengan dana yang terbatas, dapat menggunakan koneksi dial-up yang memiliki biaya lebih murah dibandingkan dengan dedicated line. Jenis koneksi dial-up ke ISP pun sebenarnya berbagai macam antara lain SLIP, CSLIP ataupun PPP, tergantung mode yang di support oleh ISP anda. Kebanyakan ISP di Indonesia mendukung koneksi model PPP. Untuk hubungan dial-up point-to-point antara Server Linux dengan ISP, sebenarnya kita dapat menggunakan beberapa alternatif pilihan: •
Kita bisa menggunakan script ppp sederhana (slackware) bisa menggunakan perangkat lunak dip yang ada di paket instalasi Linux
Created By Muhammad Syahrizal
11
(RedHat), minicom yang juga sudah terdapat dalam paket Linux (RedHat) wvdial yang bisa anda download atau anda dapatkan secara gratis di internet, pada distribusi SuSE secara default menggunakan jenis ini. Dengan pertimbangan kemudahan dan efektifitas penggunaan, maka penulis mengajak anda untuk membahas mengenai penggunaan program aplikasi wvdial. Koneksi dengan menggunakan wvdial Cara lain yang lebih mudah untuk menyambungkan diri ke internet, adalah dengan menggunakan program program bantu seperti Kppp, EzPPP, kinternet, atau wvdial, kami hanya akan menjelaskan cara yang terakhir yaitu dengan menggunakan wvdial, karena cara ini tergolong sangat mudah dan terbukti cukup efektif, Wvdial mampu mengantisipasi berbagai bentuk login prompt dan dapat secara otomatis mendeteksi apakah ISP anda menggunakan chap, pap atau tidak dan memberikan option pppd yang paling pas untuk koneksi anda. Selain itu wvdial mudah dalam penggunaan, pengkonfigurasian untuk melakukan dial ke ISP yang bersangkutan, juga program ini akan secara otomatis mendeteksi bila terjadi kesalahan atau kegagalan pada waktu melakukan dial ke ISP. Bila ada kegagalan atau kesalahan yang menyebabkan koneksi ke ISP terputus, maka program ini tidak akan terhenti akan tetapi akan terus melakukan dial ke ISP secara otomatis hingga program ini benar-benar dihentikan. Bila karena suatu kesalahan di konsol Linux kita melakukan penghentian terhadap program pppd, dan bila program wvdial ini masih berjalan maka secara otomatis program wvdial ini akan terus melakukan dial dan menghidupkan kembali pppd. Bagi anda peminat X-Window, ada juga program seperti ini yang berjalan pada lingkungan KDE yaitu kwvdial. Program ini dapat anda download dan dapatkan dengan gratis source code-nya, juga informasi mengenai program ini secara lengkap di internet pada situs : http://www.worldvisions.ca/wvdial/ atau site site linux terkemuka seperti www.linuxberg.com, www.freshmeat.com, ataupun www.linux.com. Setelah anda mendownload wvdial, anda akan memperoleh file bernama (kira-kira / atau versi yang lebih baru): wvdial-1.20.tar.gz silakan anda login sbg root dan kemudian un-compress dan extract file tersebut ke direktori source anda (misalnya di /usr/local/src) dengan cara: # gunzip wvdial-1.20.tar.gz # tar -xvf wvdial-1.20.tar Created By Muhammad Syahrizal
12
nanti anda akan menemukan direktori baru bernama: wvdial-1.20 silakan anda masuk ke direktori tersebut : cd wvdial-1.20 di dalam direktori tersebut terdapat beberapa file: [root@localhost wvdial-1.20]# ls ANNOUNCE Makefile configfile/ rules.mk wvdial/ wvver.h CHANGES README debian/ streams/ wvdial.1 COPYING.LIB TODO@ ppp.provider utils/ wvdialconf.1 karena wvdial di distribusikan dalam source code, maka anda harus melakukan kompilasi terlebih dahulu agar bisa digunakan. Sebelum anda melakukan kompilasi terhadap wvdial, pastikan terlebih dahulu bahwa anda telah memasang beberapa paket berikut ini: pppd 2.2.0f , 2.3.5 atau yang lebih baru gcc 2.7.2 atau lebih baru, dgn g++ GNU make; mungkin anda membutuhkan versi 3.75 atau lebih baru. Kebanyakan distribusi Linux sekarang SUDAH menyertakan prasyarat tersebut! atau bahkan mungkin sudah menyertakan wvdial kedalam paketnya (Redhat sejak versi 6.1). Nah anda sudah siap untuk mengkompilasi wvdial. Untuk mengkompilasi aplikasi ini dapat anda ikut langkah-langkah berikut Buka file hasil download anda yang biasanya dalam bentuk file terkompres. [root@server /root]# tar zxvf wvdial-1.40.tar.gz Masuk ke dalam direktori tempat kode sumber wvdial tersebut dan lakukan langkah-langkah kompilasi hingga instalasi: [root@server /root]# cd wvdial-1.40 [root@server wvdial-1.40]# make [root@server wvdial-1.40]# make install Untuk membersihkan sampah dari hasil kompilasi setelah anda selesai menginstalasi program ini dan untuk menghemat tempat penyimpanan anda, anda bisa memberikan perintah : [root@server wvdial-1.40]# make clean Untuk meng-uninstall program yang telah anda instalasi, anda dapat memberikan perintah : [root@server wvdial-1.40]# make uninstall secara defaultnya wvdial akan menginstall wvdial dan wvdialconf pada direktori /usr/local/bin dan manual pagenya di /usr/local/man/man1 Created By Muhammad Syahrizal
13
jika anda menggunakan redhat silakan pindahkan manualnya ke direktori /usr/man/man1 dgn perintah : mv /usr/man/man1/wvdial* /usr/man/man1 Untuk membuat konfigurasi program wvdial ini, anda dapat membuat file wvdial.conf secara manual yaitu dengan menggunakan editor yang anda senangi pada lingkungan Linux dan anda bisa mencontoh konfigurasi yang ada berikut ini. File ini biasanya disimpan di dalam direktori /etc. [Dialer Defaults] Modem = /dev/ttyS1 à port tempat modem berada Baud = 115200 Init1 = ATZ Init2 = ATQ0 V1 E1 S0=0 &C1 &D2 S11=55 +FCLASS=0 Init3 = ATM1 Dial Command = ATDT #Stupid Mode = 1 à akan mengeksekusi pppd tanpa menunggu login New PPPD = 1 Phone = 080989999 Username = telkomnet@instan Password = telkom [Dialer ISP1] Phone = 564645 Username = userku Password = passku [Dialer ISP2] Phone = 564647 Username = usernya Password = passnya Selain itu, anda juga dapat membuat file konfigurasi tersebut dengan menggunakan program yang memang sudah disediakan untuk membuat konfigurasi secara otomatis dengan sekalian mendeteksi keberadaan modem yang ada pada komputer anda beserta dengan konfigurasi dari modem tersebut. Anda bisa menggunakan program wvdialconf. [root@rizal /root]# wvdialconf /etc/wvdial.conf Perintah tersebut akan membuat file wvdial.conf baru dalam direktori /etc dengan konfigurasi modem yang berhasil dideteksi oleh program
Created By Muhammad Syahrizal
14
tersebut. Meskipun demikian anda tetap perlu mengedit untuk memasukkan beberapa informasi untuk melakukan dial ke ISP anda. Untuk menjaga keamanan dari user anda dan password anda agar tidak digunakan oleh orang lain, anda dapat melindungi file wvdial tersebut dengan mengubah hak akses dan kepemilikannya sehingga hanya anda sebagai super user (root) yang bisa membaca dan menulis ke dalam file konfigurasi tersebut. Dalam file konfigurasi tersebut terdapat beberapa macam dialer yang bisa kita gunakan dengan konfigurasi yang berbeda. Ini dimaksudkan agak anda dapat memasukkan informasi mengenani beberapa ISP yang berbeda. Untuk penamaan dialer terserah dari keinginan anda namun satu hal yang perlu diperhatikan bahwa pada setiap konfigurasi terdapat satu dialer default dengan nama Default dimana bila kita mengeksekusi program ini jika tidak ada nama unik yang menandakan dialer mana atau ISP mana yang kita dial maka secara otomatis program akan mengambil informasi yang terdapat dalam konifgurasi dalam tag ini. Setelah anda selesai mengkonfigurasikan wvdial anda dalam file wvdial.conf, maka anda siap melakukan dial ke ISP anda dan tampilan dan pesan yang akan anda peroleh kurang lebih akan nampak sebagai berikut : [root@rizal /root]# wvdial 1 --> WvDial: Internet dialer version 1.40 --> Initializing modem. --> Sending: ATZ ATZ OK --> Sending: ATQ0 V1 E1 S0=0 &C1 &D2 S11=55 +FCLASS=0 ATQ0 V1 E1 S0=0 &C1 &D2 S11=55 +FCLASS=0 OK --> Sending: ATM0 ATM0 OK --> Modem initialized. --> Sending: ATDT 564647 --> Waiting for carrier. ATDT 564647 CONNECT 115200 --> Carrier detected. Waiting for prompt. login: --> Looks like a login prompt. --> Sending: usernya usernya Password: Created By Muhammad Syahrizal
15
--> Looks like a password prompt. --> Sending: (password) Last login: Wed May 31 23:34:56 on ttyS0 ~[7f]}#@!}!}!} }4}"}&} } } } }%}&@|}=+}'}"}(}0C~ --> PPP negotiation detected. --> Starting pppd at Wed May 31 23:31:45 2000 Pada konsol tempat anda melakukan atau mengeksekusi wvdial tersebut akan terhenti seperti yang tertulis diatas, dan tidak akan kembali ke shell karena program berjalan pada latar depan. Jika anda ingin mengakhiri sesi wvdial tersebut anda tinggal menekan kombinasi tombol Ctrl-C sehingga tampilannya akan kurang lebih seperti : Caught signal #2! Attempting to exit gracefully... --> Disconnecting at Wed May 31 23:32:07 2000 [root@rizal /root]# Dan anda kembali lagi ke shell. Jika anda ingin agar konsol tersebut tetap bisa digunakan anda dapat menjalankan program ini pada proses latar belakang yaitu dengan menambahkan '&' pada akhir perintah. Untuk mengakhirinya anda tidak dapat lagi menggunakan Ctrl-C, melainkan anda harus mematikan proses wvdial dengan menggunakan perintah kill. Setelah anda mengakhiri sesi wvdial ini, anda dapat membaca tentang berapa lama anda terkoneksi dan berapa besar data yang di transfer baik keluar maupun masuk selama anda terhubung anda dapat membacanya pada file /var/log/messages. Membuat Server Web Server web berfungsi banyak, salah satu fungsinya adalah memberikan informasi kepada orang yang mengakses kedalamnya. Server web selain berfungsi untuk internet, juga bisa berfungsi sebagai intranet, yang akan menjembatani komunikasi antar anggota dalam jaringan tersebut. Cara Pembuatan Server Web Untuk membuat server web, anda membutuhkan program apache yang bisa anda download di http://www.apache.org/. Untuk instalasinya ada dua cara: Jika anda mendownload versi binernya, ketikkan perintah sebagai berikut: root@rizal:/tmp $> rpm -ivh apache_1.3.19-i386.rpm
Created By Muhammad Syahrizal
16
Jika anda mendownload versi source-code, ketikkan perintah sebagai berikut: root@rizal:/tmp $> tar -zxvf apache_1.3.19.tar.gz Kemudian, lanjutkan dengan prosedur instalasi selanjutnya: root@rizal:/tmp/apache_1.3.19 $> ./configure --prefix=PREFIX root@rizal:/tmp/apache_1.3.19 $> make root@rizal:/tmp/apache_1.3.19 $> make install Pada instalasi di atas, kata PREFIX bisa anda ganti dengan directory dimana anda akan menempatkan apache. Setting Apache Untuk melakukan setting apache, anda cari file conf/httpd.conf dan file conf/srm.conf. Pada SuSE, bisa anda temukan konfigurasinya di /etc/httpd/httpd.conf dan /etc/httpd/srm.conf. Selanjutnya lakukan setting konfigurasi pada file conf/httpd.conf, dengan contoh sebagai berikut: ### Section 1: Global Environment ServerType standalone ServerRoot "/usr/local/httpd" PidFile /usr/local/apache/logs/httpd.pid ScoreBoardFile /usr/local/apache/logs/httpd.scoreboard Timeout 300 KeepAlive On MaxKeepAliveRequests 100 KeepAliveTimeout 15 MinSpareServers 5 MaxSpareServers 10 StartServers 3 MaxClients 150 MaxRequestsPerChild 0 BindAddress * # Dynamic Shared Object (DSO) Support LoadModule vhost_alias_module libexec/mod_vhost_alias.so LoadModule env_module libexec/mod_env.so LoadModule config_log_module libexec/mod_log_config.so LoadModule mime_magic_module libexec/mod_mime_magic.so LoadModule mime_module libexec/mod_mime.so LoadModule negotiation_module libexec/mod_negotiation.so LoadModule status_module libexec/mod_status.so LoadModule info_module libexec/mod_info.so LoadModule includes_module libexec/mod_include.so Created By Muhammad Syahrizal
17
LoadModule autoindex_module libexec/mod_autoindex.so LoadModule dir_module libexec/mod_dir.so LoadModule cgi_module libexec/mod_cgi.so LoadModule asis_module libexec/mod_asis.so LoadModule imap_module libexec/mod_imap.so LoadModule action_module libexec/mod_actions.so LoadModule speling_module libexec/mod_speling.so LoadModule userdir_module libexec/mod_userdir.so LoadModule alias_module libexec/mod_alias.so LoadModule rewrite_module libexec/mod_rewrite.so LoadModule access_module libexec/mod_access.so LoadModule auth_module libexec/mod_auth.so LoadModule anon_auth_module libexec/mod_auth_anon.so LoadModule dbm_auth_module libexec/mod_auth_dbm.so LoadModule digest_module libexec/mod_digest.so LoadModule proxy_module libexec/libproxy.so LoadModule cern_meta_module libexec/mod_cern_meta.so LoadModule expires_module libexec/mod_expires.so LoadModule headers_module libexec/mod_headers.so LoadModule usertrack_module libexec/mod_usertrack.so LoadModule unique_id_module libexec/mod_unique_id.so LoadModule setenvif_module libexec/mod_setenvif.so #LoadModule perl_module libexec/libperl.so LoadModule php4_module libexec/libphp4.so ClearModuleList AddModule mod_vhost_alias.c AddModule mod_env.c AddModule mod_log_config.c AddModule mod_mime_magic.c AddModule mod_mime.c AddModule mod_negotiation.c AddModule mod_status.c AddModule mod_info.c AddModule mod_include.c AddModule mod_autoindex.c AddModule mod_dir.c AddModule mod_cgi.c AddModule mod_asis.c AddModule mod_imap.c AddModule mod_actions.c AddModule mod_speling.c AddModule mod_userdir.c AddModule mod_alias.c AddModule mod_rewrite.c AddModule mod_access.c Created By Muhammad Syahrizal
18
AddModule mod_auth.c AddModule mod_auth_anon.c AddModule mod_auth_dbm.c AddModule mod_digest.c AddModule mod_proxy.c AddModule mod_cern_meta.c AddModule mod_expires.c AddModule mod_headers.c AddModule mod_usertrack.c AddModule mod_unique_id.c AddModule mod_so.c AddModule mod_setenvif.c #AddModule mod_perl.c AddModule mod_php4.c ExtendedStatus On ### Section 2: 'Main' server configuration Port 80 User wwwrun Group nogroup ServerAdmin
[email protected] ServerName server.net DocumentRoot "/usr/local/httpd/htdocs"
Options FollowSymLinks AllowOverride None
Options Indexes FollowSymLinks MultiViews AllowOverride None Order allow,deny Allow from all UserDir public_html DirectoryIndex index.html index.php Created By Muhammad Syahrizal
19
AccessFileName .htaccess
Order allow,deny Deny from all UseCanonicalName On
TypesConfig /etc/apache/mime.types DefaultType text/plain
MIMEMagicFile /etc/apache/magic HostnameLookups Off ErrorLog /var/log/httpd/error_log LogLevel warn LogFormat "%h %l %u %t \"%r\" %>s %b \"%{Referer}i\" \"%{User-Agent}i\"" combined LogFormat "%h %l %u %t \"%r\" %>s %b" common LogFormat "%{Referer}i -> %U" referer LogFormat "%{User-agent}i" agent CustomLog /var/log/httpd/access_log common ServerSignature On
Alias /icons/ "/usr/local/httpd/icons/" Options Indexes MultiViews AllowOverride None Order allow,deny Allow from all ScriptAlias /cgi-bin/ "/usr/local/httpd/cgi-bin/" AllowOverride None Options None Order allow,deny
Created By Muhammad Syahrizal
20
Allow from all IndexOptions FancyIndexing AddIconByEncoding (CMP,/icons/compressed.gif) x-compress x-gzip AddIconByType (TXT,/icons/text.gif) text/* AddIconByType (IMG,/icons/image2.gif) image/* AddIconByType (SND,/icons/sound2.gif) audio/* AddIconByType (VID,/icons/movie.gif) video/* AddIcon /icons/binary.gif .bin .exe AddIcon /icons/binhex.gif .hqx AddIcon /icons/tar.gif .tar AddIcon /icons/world2.gif .wrl .wrl.gz .vrml .vrm .iv AddIcon /icons/compressed.gif .Z .z .tgz .gz .zip AddIcon /icons/a.gif .ps .ai .eps AddIcon /icons/layout.gif .html .shtml .htm .pdf AddIcon /icons/text.gif .txt AddIcon /icons/c.gif .c AddIcon /icons/p.gif .pl .py AddIcon /icons/f.gif .for AddIcon /icons/dvi.gif .dvi AddIcon /icons/uuencoded.gif .uu AddIcon /icons/script.gif .conf .sh .shar .csh .ksh .tcl AddIcon /icons/tex.gif .tex AddIcon /icons/bomb.gif core AddIcon /icons/back.gif .. AddIcon /icons/hand.right.gif README AddIcon /icons/folder.gif ^^DIRECTORY^^ AddIcon /icons/blank.gif ^^BLANKICON^^ DefaultIcon /icons/unknown.gif ReadmeName README HeaderName HEADER IndexIgnore .??* *~ *# HEADER* README* RCS CVS *,v *,t AddEncoding x-compress Z AddEncoding x-gzip gz tgz Created By Muhammad Syahrizal
21
AddLanguage da .dk AddLanguage nl .nl AddLanguage en .en AddLanguage et .ee AddLanguage fr .fr AddLanguage de .de AddLanguage el .el AddLanguage he .he AddCharset ISO-8859-8 .iso8859-8 AddLanguage it .it AddLanguage ja .ja AddCharset ISO-2022-JP .jis AddLanguage kr .kr AddCharset ISO-2022-KR .iso-kr AddLanguage no .no AddLanguage pl .po AddCharset ISO-8859-2 .iso-pl AddLanguage pt .pt AddLanguage pt-br .pt-br AddLanguage ltz .lu AddLanguage ca .ca AddLanguage es .es AddLanguage sv .se AddLanguage cz .cz AddLanguage ru .ru AddLanguage tw .tw AddCharset Big5 .Big5 .big5 AddCharset WINDOWS-1251 .cp-1251 AddCharset CP866 .cp866 AddCharset ISO-8859-5 .iso-ru AddCharset KOI8-R .koi8-r AddCharset UCS-2 .ucs2 AddCharset UCS-4 .ucs4 AddCharset UTF-8 .utf8 LanguagePriority en da nl et fr de el it ja kr no pl pt pt-br ru ltz ca es sv tw AddType application/x-httpd-php .php #AddType application/x-httpd-php-source .phps AddType application/x-tar .tgz
Created By Muhammad Syahrizal
22
BrowserMatch "Mozilla/2" nokeepalive BrowserMatch "MSIE 4\.0b2;" nokeepalive downgrade-1.0 force-response-1.0 BrowserMatch "RealPlayer 4\.0" force-response-1.0 BrowserMatch "Java/1\.0" force-response-1.0 BrowserMatch "JDK/1\.0" force-response-1.0 ### Section 3: Virtual Hosts NameVirtualHost home.rizal.net
ServerAdmin [email protected] DocumentRoot /home/rizal/www ServerName home.rizal.net ErrorLog /var/log/apache/home.rizal.net/error.log CustomLog /var/log/apache/home.rizal.net/access.log common Untuk file srm.conf tidak usah dirubah, kecuali anda ingin menambahkan modul-modul tambahan seperti php. Selantnya, untuk menjalankan apache, ketikkan perintah berikut ini: root@rizal:/tmp $> PREFIX/bin/apachectl start Untuk penjelasan fungsi yang ada pada file httpd.conf anda bisa membacanya di buku "Apache Web Server". Sampai di sini server web yang anda buat sudah bisa anda akses secara intranet melalui komputer klien. Tentunya untuk menambahkan fasilitas yang macam-macam anda perlu membuatkan program html dan cgi serta php kedalamnya. Setting Server FTP Server FTP berguna untuk men-download suatu program ataupun data dari server oleh klien. Yang akan dibahas di sini adalah pembuatan server FTP secara intranet. Secara default program ftp, biasanya wu.ftp sudah disertakan pada saat instalasi Linux. Pada saat ini, sudah ada program ftp terbaru yaitu proftpd, yang diinformasikan lebih amand dari pada pendahulunya. Dimana jika tidak aktivitas selama sekian menit, maka secara otomatis akan terputus koneksinya dengan sendirinya. Created By Muhammad Syahrizal
23
Jika program ftp sudah terpasang pada komputer anda, langkah berikutnya adalah mengaktifkan ftp, dengan cara: Melakukan editing pada file /etc/inetd.conf Penulis mengasumsikan anda menggunakan program inetd, contoh skripnya adalah sebagai berikut: # FTP Server ftpstreamtcpnowaitroot/usr/sbin/tcpdwu.ftpd -a # ftpstreamtcpnowaitroot/usr/sbin/tcpdproftpd # ftpstreamtcpnowaitroot/usr/sbin/tcpdin.ftpd Pada skrip di atas, hilangkan tanda pagar pada kalimat ftp stream tcp nowait root /usr/sbin/tcpd wu.ftpd -a . Sehingga program ftpd akan diaktifkan pada saat komputer dinyalakan. Melakukan Editing pada /etc/services Lakukan editing pada file /etc/services, dengan cara hilangkan tanda # pada baris yang berisikan ftp. Seperti contoh berikut ini: ftp-data ftp-data ftp ftp
20/tcp # File Transfer [Default Data] 20/udp # File Transfer [Default Data] 21/tcp # File Transfer [Control] 21/udp# UDP File Transfer
Tindakan tersebut di atas berfungsi agar port ftp terbuka, sehingga bisa diakses untuk umum. Sampai di sini. program ftp sudah bisa berjalan dan siap digunakan. Untuk tindakan pengamanan, salinlah skrip berikut ini ke directory /etc dengan nama ftpusers dan securetty. Berikut adalah skrip dari ftpusers dan securetty: # file /etc/ftpusers: adabas amanda at bin cyrus daemon dbmaker db2fenc1 db2inst1 db2as empress fax Created By Muhammad Syahrizal
24
firewall fnet games gdm gnats irc informix ixess lnx lp man mdom mysql named news nobody nps postfix postgres root skyrix uucp virtuoso yard # End. ------------------------------#file /etc/securetty: tty1 tty2 tty3 tty4 tty5 tty6 # for devfs: vc/1 vc/2 vc/3 vc/4 vc/5 vc/6
Created By Muhammad Syahrizal
25
Membuat Server Mail Server mail berfungsi untuk administrasi email anda, baik yang masuk maupun keluar (sending & receive email). Keuntungan dari server mail ini adalah, bila anda mengirimkan attachment yang berukuran besar, misalnya 1 Mbs tidak menjadi masalah karena akan dikirimkan dalam waktu kurang dari satu menit. Keuntungan lainnya adalah anda tidak perlu antri di ISP, karena email anda langsung terkirim ke alamat tujuan pada server mail alamat yang dituju. Selain itu anda bisa melakukan filtering untuk memisah-misahkan alamat email kepada klien secara otomatis. Kerugiannya adalah orang yang anda kirimi biasanya ngomel karena dikirimi attachment yang besar-besar :). Untuk membuat server mail, kita membutuhkan aplikasi sendmail yang biasanya sudah masuk di dalam paket instalasi Linux semua distribusi. Menjalankan Sendmail sebagai Daemon Secara default pada semua distro, sendmail berjalan secara otomatis pada saat komputer dinyalakan. Untuk melihat status sendmail, sudah aktif atau belum, anda bisa ketikkan perintah: root@rizal:/home/rizal $> /etc/rc.d/init.d/sendmail status Checking for service sendmail: OK Administrasi Sendmail Untuk menjalankan sendmail secara otomatis pada sat komputer dinyalakan, anda harus menempatkan file sendmail di: Untuk distro SuSE, ada di: /etc/rc.d/init.d/sendmail Untuk distro Slackware, ada di lokasi: /etc/rc.d/rc.M/sendmail Untuk distro RedHat, menempati lokasi yang sama dengan SuSE, yaitu di lokasi: /etc/rc.d/init.d/sendmail Berikut ini, isi skrip sendmail yang ada pada distro SuSE: #! /bin/sh # Copyright (c) 1996-99 SuSE Gmbh Nuernberg, Germany. # # Author: Florian La Roche, 1996, 1997 # Werner Fink <
[email protected] Created By Muhammad Syahrizal
26
>, 1996, 1999 # . /etc/rc.config test -s /etc/rc.config.d/sendmail.rc.config && \ . /etc/rc.config.d/sendmail.rc.config # Determine the base and follow a runlevel link name. base=${0##*/} link=${base#*[SK][0-9][0-9]} # Force execution if not called by a runlevel directory. test $link = $base && SMTP=yes test "$SMTP" = yes || exit 0 if test -z "$SENDMAIL_ARGS" ; then SENDMAIL_ARGS="-bd -q30m -om" fi # The echo return value for success (defined in /etc/rc.config). return=$rc_done case "$1" in start) echo -n "Initializing SMTP port. (sendmail)" startproc /usr/sbin/sendmail $SENDMAIL_ARGS || return=$rc_failed echo -e "$return" ;; stop) echo -n "Shutting down SMTP port:" killproc -TERM /usr/sbin/sendmail || return=$rc_failed echo -e "$return" ;; restart) $0 stop && $0 start || return=$rc_failed ;; reload) echo -n "Reload service sendmail" killproc -HUP /usr/sbin/sendmail || return=$rc_failed echo -e "$return" ;; status) echo -n "Checking for service sendmail: " checkproc /usr/sbin/sendmail && echo OK || echo No process ;; *) Created By Muhammad Syahrizal
27
echo "Usage: $0 {start|stop|status|restart|reload}" exit 1 esac # Inform the caller not only verbosely and set an exit status. test "$return" = "$rc_done" || exit 1 exit 0 Pada dasarnya, administrasi sendmail berisikan 3 hal utama, antara lain: • • •
Mendefinisikan lingkungan sendmail Menuliskan kembali alamat-alamat pada sintaks yang tepat untuk mail penerima Memetakan alamat-alamat kepada instruksi untuk pengiriman email Bagi anda pemula, jangan takut dengan skrip di atas, karena secara default system sudah menyertakan skrip tersebut sesuai dengan konfigurasi sistem anda. Untuk pengaturan administrasinya, anda bisa mengedit file /etc/rc.d/init.d/sendmail. Misalnya:
# Force execution if not called by a runlevel directory. test $link = $base && SMTP=yes test "$SMTP" = yes || exit 0 if test -z "$SENDMAIL_ARGS" ; then SENDMAIL_ARGS="-bd -q30m -om" fi Pada kalimat SENDMAIL_ARGS="-bd -q30m -om", mengartikan bahwa email akan dikirim setiap 30 menit. Skrip ini bisa anda ganti dengan 1h untuk satu jam, atau 10m utnuk setiap 10 menit. Penggunaan Sendmail Untuk menggunakan sendmail dalam pengiriman smtp maupun pop, caranya adalah sebagai berikut: Untuk melihat status dari sendmail, ketikkan perintah berikut ini: root@rizal:~ $> /etc/rc.d/init.d/sendmail status Checking for service sendmail: OK root@rizal:~ $>
Created By Muhammad Syahrizal
28
Untuk menjalankan sendmail bukan sebagi daemon, ketikkan perintah: root@rizal~$> /etc/rc.d/init.d/sendmail Pada Kmail: buka: File - Settings - Network. Kemudian klik Sendmail. Pada Location:, isikan /usr/sbin/sendmail Untuk pop pada server, terserah kepada masing-masing mail server ISP yang bersangkutan. Untuk klien Windows dengan Outlook Express, prosedurnya adalah sebagai berikut: Klik Tools - Accounts - Mail - add - Mail. Pada bagian Email Server Names - Incoming mail (POP3, IMAP or HTTP) server, isikan nama server Linux untuk POP3. Misalnya 192.168.1.1 Pada Outgoing mail (SMTP) server, ketikkan: mail.server.net sampai di sini, pembuatan server mail sudah selesai, jika ingin menambahkan fasilitas lainnya anda bisa menemukannya di Membuat Samba Server Samba Server berfungsi sebagai jembatan yang dapat mengatasi masalah komunikasi antar jaringan, baik yang satu keluarga Unix maupun yang berbeda platform, misalnya antara Linux/Unix dengan MS Windows. Maupun antara Linux/Unix dengan platform yang lain, misalnya: Apple Mac OS, Amiga, dan lain-lainnya. Kita akan membahas mengenai penggunaan Samba dalam pembuatan file server. Pembahasan ini berdasarkan asumsi, bahwa masih banyak komputer klien yang menggunakan platform Windows. Sedangkan kita tahu bahwa platform Windows berbeda dengan Linux/Unix dalam banyak hal, antara lain komunikasi jaringan. Perbedaan ini dikarenakan: Microsoft menerapkan protokol SMB, yang diberi nama CIFS (Common Internet file System. Dalam membatasi lingkungannya diterapkan Window domain, merupakan sekumpulan worstation yang menjalankan protokol SMB. Dalam satu domain, ada sebuah domain controller, dimana setiap Domain Controller menggunaakan Security Account Manager (SAM), untuk meyimpan daftar kombinasi username dan password. Sebuah domain bisa mempunyai lebih dari satu domain controller. Primary Domain Controller (PDC), merupakan domain controller yang Created By Muhammad Syahrizal
29
memberikan pelayanan sehari-hari. PDC ini bekerja sama dengan Back Up Domain Controller (BDC) melakukan sinkronisasi Security Account Manager (SAM). Sehingga bilamana terjadi PDC mengalami crash, tugasnya akan segera digantikan oleh BDC. Beberapa keuntungan program Samba, antara lain: • • • • •
Sharing (penggunaan secara bersama-sama) data & file antara server Linux dengan klien Windows, sebaik kita menggunakan Network Neighborhood pada Windows. Sharing data & file antar sesama mesin Linux sharing printer Linux dengan mesin Windows. Sharing printer Windows dengan mesin Linux.
Instalasi Samba Berikut ini, langkah-langkah yang akan kita jalankan untuk melakukan instalasi program Samba: Download Samba Anda bisa melakukan download Samba di http://www.samba.org/. File yang akan kita ambil adalah: samba-versi terkini-i386.tar.gz. Aplikasi Samba yang penulis miliki adalah: samba-2.0.7-51-i386.tar.gz Ekstraksi Samba Untuk melakukan ekstraksi samba, ketikkan perintah: tar -zxvf samba-2.0.7-51-i386.tar.gz Konfigurasi Samba Untuk konfigurasi Samba, anda login sebagai root, kemudian ketikkan perintah di bawah ini: root@rizal:/tmp/samba-2.0.7-51 $> ./configure root@rizal:/tmp/samba-2.0.7-51 $> make root@rizal:/tmp/samba-2.0.7-51 $> make install Administrasi lewat Swat Jika Samba sudah terinstalasi dengan baik, langkah selanjutnya adalah mengaktifkan SWAT, untuk membantu pengaturan administrasi Samba. Fasilitas yang ada pada SWAT , antara lain adalah: Mempermudah dalam editing administrasi Samba. Dokumnetasi yang lengkap dengan petunjuk link. Menampilkan status sharing file Menjalankan, mematikan dan menjalankan ulan (restart) Samba daemon Created By Muhammad Syahrizal
30
(smbd & nmbd). Pengaturan resource yang akan di-share Untuk mengaktifkan SWAT, hapuslah tanda # pada file /etc/inetd.conf, seperti tampak di bawah ini: # swat is the Samba Web Administration Tool swatstreamtcpnowait.400root/usr/sbin/swatswat Administrasi Samba Untuk melakukan administrasi Samba, anda bisa mengedit file /etc/smb.conf, seperti tampak di bawah ini: # /etc/smb.conf [global] workgroup = arbeitsgruppe guest account = nobody keep alive = 30 os level = 2 kernel oplocks = false security = user printing = bsd printcap name = /etc/printcap load printers = yes socket options = TCP_NODELAY map to guest = Bad User wins support = no [homes] comment = Heimatverzeichnis browseable = no read only = no create mode = 0750 comment = All Printers browseable = no printable = yes public = no read only = yes create mode = 0700 directory = /tmp Untuk melakukan editing, ada dua cara:
Created By Muhammad Syahrizal
31
Melakukan editing secara manual, dengan menggunakan teks editor yang ada, atau Menggunakan program bantu bernama SWAT, dengan cara ketikkan perintah di bawah ini pada browser, seperti tampak pada gambar berikut: Pastikan sebelumnya, anda sudah mempunyai account di server Linux, karena bila tidak, maka tidak akan bisa bergabung dengan server Linux. Selanjutnya akan muncul kotak dialog yang akan menanyakan nama user dan password anda. Ketikkan dengan benar, dan anda siap berbagi data, file dan printer dengan server Linux. Referensi • Ahmad Sofyan, "Membangun Server Linux". • Onno W. Purbo & Akhmad D. Sembiring, "Apache Web Server". • Andreas Kostyrka, "NFS-Root-Howto". • Ofer Maor, "NFS-Root-Client-mini-HOWTO". • Onno W. Purbo, Kresno Aji, L. Budhi Handoko, Agus Hartx, "Linux untuk Warnet". • David Wood, "SMB HOWTO". • Paul Ramsey, "Home-Network-mini-HOWTO-1". • Pramod Karnad, "The Linux Intranet Server HOWTO". • Paul Ramsey, "Red Hat Linux 6.X as an Internet Gateway for a Home Network". • Terry Dawson (main author), VK2KTJ; Alessandro Rubini (maintainer) , "Linux Networking-HOWTO". • Robert Eckstein, David Collier-Brown, Peter Kell, "Using Samba".
Created By Muhammad Syahrizal
32