Contoh deskripsi diri dari Dikti.
BAGIAN I Uraikan apa saja yang telah Anda lakukan dalam beberapa tahun terakhir yang dapat dianggap sebagai prestasi dan/atau kontribusi bagi pelaksanaan dan pengembangan Tridharma Perguruan Tinggi, yang berkenaan dengan hal-hal berikut. A. Pengembangan Kualitas Pembelajaran (usaha dan dampak perubahan) Saya mengamati fenomena yang sering terjadi pada mahasiswa ketika kuliah cenderung untuk sekedar lulus mata kuliah dan atau mendapat nilai bagus. Sepertinya tidak penting bagi mereka untuk dapat benar-benar memahami dan memperoleh manfaat dar mata kuliah yang diikutinya. Oleh karena itu, ketika mata kuliah sudah selesai diambil, seolah semua teori-teori yang sudah dipelajari sebelumnya seperti lewat saja tidak ada yang ‘nyantel’ atau membekas di benaknya. Hal ini tampak jelas ketika mengerjakan skripsi sampai ujian skripsi. Walaupun kalau dilihat nilai mata kuliah tersebut B atau Bahkan A. Memperhatikan fenomena ini maka di setiap awal perkuliahan saya selalu menyampaikan kepada mahasiswa apa manfaat mata kuliah yang sedang diikuti ini bagi skripsi nantinya dan juga bagaimana aplikasinya di dunia kerja setelah mereka lulus. Bagaimana posisi mata kuliah ini keterkaitannya dengan mata kuliah – mata kuliah lain. Saya berharap dengan cara ini mahasiswa akan mendapatkan pemahaman yang lebih holistik dan kontekstual dari materi yang diikutinya, sehingga tidak menjadi sekedar hafalan semata. Untuk lebih menunjang tujuan ini, di dalam perkuliahan saya selalu menerapkan ada tugas/praktikum yang relevan dengan mata kuliah yang saya ampu. Di samping juga pengayaan metode pembelajaran dengan diskusi kelompok, dan presentasi tugas. Dampak dari cara-cara yang telah saya terapkan menunjukkan mahasiswa menjadi lebih aktif, dan bersemangat dalam mengikuti kuliah. Diskusi kelompok mendorong semua mahasiswa mendapatkan kesempatan untuk bicara dan berlatih berargumentasi secara sistematis rasional. Presentasi melatih keberanian mereka tampil di depan umum. Hal ini bagus sebagai latihan bagi mereka sebelum mereka presentasi saat ujian skripsi kelak. Praktikum mendekatkan mahasiswa pada fenomena-fenomena nyata di lapangan sekaligus melatih keterampilan mereka sebagai seorang calon ilmuwan psikologi.
B. Pengembangan Keilmuan/Keahlian Pokok (produktivitas dan makna karya ilmiah) Dalam perjalanan pengembangan keilmuan yang saya jalani sampai saat ini, saya telah menyelesaikan beberapa penelitian, baik yang dibiayai oleh Lemlit UMS sebagai penelitian reguler, ataupun yang dibiayai oleh lembaga di luar UMS, seperti penelitian Dosen Muda dan penelitian Hibah bersaing yang didanai oleh Dikti. Hasil penelitian telah saya publikasikan di jurnal Ilmiah terakreditasi nasional. Selain itu saya juga sering melibatkan diri sebagai pembicara di forum-forum ilmiah nasional untuk mempresentasikan hasil karya saya. Yang mungkin penting untuk saya ketengahkan di sini adalah bahwa ada topik minat khusus yang saya kaji secara konsisten baik untuk beberapa penelitian, publikasi ataupun presentasi di forum ilmiah, yaitu tentang pengembangan teori psikologi berdasarkan konsep-konsep Suryomentaram telah saya tekuni sejak saya menyelesaikan tesis S-2 sampai disertasi doktor dan diteruskan dalam kajian-kajian penelitian atau makalah-makalah presentasi. Satu buku tentang kepribadian sehat menurut konsep Suryomentaram telah saya terbitkan. Saya masih ingin menulis buku-buku berikutnya lagi, baik untuk keperluan mahasiswa maupun untuk masyarakat umum.
Bagi saya karya ilmiah tidak akan menjadi bermakna kalau hanya menjadi hiasan rak buku perpustakaan, hanya untuk pemenuhan kepangkatan CCP saja, untuk mengejar pangkat profesor saja. Ada hal yang jauh lebih penting lagi. Bagi saya, sebuah karya akan menjadi bermakna kalau dapat dinikmati oleh masyarakat luas. Terlebih lagi bila buku-buku itu bukan hanya dibaca saja tetapi juga mampu menginsipari pembaca untuk bertumbuh dan berkembang secara utuh, mancapai perubahan positif dalam kehidupannya. Ini baru bermakna, ilmu bukan sekedar untuk ilmu, melainkan ilmu untuk kemaslahatan umat. Ini obsesi cita-cita saya dalam penghayatan saya sbagai seorang ilmuwan yang berprofesi dosen sekaligus psikologi. Harapan saya adalah melalui karya-karya saya, sebagai dosen saya ingin berbagai yang terbaik untuk mahasiswa, sebagai psikologi saya ingin mengamalkan ilmu untuk kesejahteraan masyarakat. Perjalanan masih panjang untuk menggapainya. Satu yang saya inginkan adalah : Eksistensi saya ada di karya-karya saya dan bukan pada kepangkatan saya.
C. Peningkatan Kualitas Manajemen/Pengelolaan Institusi (perubahan pengelolaan, implementasi kebijakan, dan dukungan institusi) Dalam pengelolaan institusi di tingkat fakultas keterlibatan saya tertuang dalam pelaksanaan kegiatan sebagai koordinator bidang psikologi Klinis, baik yang terkait dengan akademis maupun sosialisasi ilmu. Dalam hal ini kegiatan tidak terbatas pada kebijakan penyusunan kurikulum semata tetapi juga monitoring dan evaluasi implementasi pembelajaran. Saya pernah menduduki posisis sebagai PD I sebelum saya studi S-3, saat itu untuk mendukung Kualitas Manajemen Institusi saya mengusulkanpada Dekan suatu kebijakan tentang pemberdayaan dosen tetap dari dalam bersamaan dengan pengurangan peran dosen tidak tetap yang saat ini banyak dari UGM semula usulan saya tidak langsung disetujui Dekan tetapi setelah pengurangan peran dosen tidak tetap setelah saya jelaskan dan saya bersedia melaksanakauntuk implementasinya pada akhirnya Dekan mendukung sepenuhnya.
D. Peningkatan Kualitas Kegiatan Mahasiswa (perubahan pengelolaan, implementasi kebijakan, dan dukungan institusi) Dalam kegiatan mahasiswa, secara informal membimbing mahasiswa yang tengah mengikuti lomba karya ilmiah mahasiswa. Selain itu juga melibatkan beberapa mahaiswa dalam program-program atau penelitian yang sedang saya laukan. Memberikan supervisi bagi asisten mata kuliah. Memberikan konsultasi di luar jam kuliah atau diluar kelas, baik untuk keperluan konsultasi kuliah, skripsi, maupun konsultasi kegiatan mahasiswa. Seperti pelaksanaan kegiatan pelatihan metodologi penelitian yang diselenggarakan oleh mahasiswa, atau pertemuan-pertemuan lainnya yang diadakan atas inisiatif mahasiswa.
E. Peningkatan Pengabdian kepada Masyarakat (kegiatan dan implementasi perubahan, serta dukungan masyarakat) Kegiatan peningkatan Pengabdian kepada Masyarakat saya lakukan melalui lembaga LSM yang bergerak di bidang perlindungan anak, seperti Yayasan KAKAK saya pernah terlibat sebagai psikologi dan konsultan penelitian. Selain itu, di Dinas Pariwisata Pemda Surakarta, bersama rekan – rekan dari institusi lain, pernah terlibat dalam satu tim sebagai evaluator peristiwa-peristiwa budaya di kota Solo sepanjang tahun. Melalui program yang diselenggarakan Pusat Studi budaya, kerjasama dengan ISI
Surakarta saya terlibat dalam pelaksanaan Pendidikan Apresiasi Seni di sekolah-sekolah dasar di Surakarta, Karanganyar dan Sragen.
BAGIAN II Sebagai anggota komunitas sosial, berikan deskripsi diri Anda sendiri pada aspek-aspek berikut.
F. Karakter pribadi dalam berbagai situasi dan kondisi (kendali diri, kesabaran, ekspresi perasaan, rasionalitas) Kebetulan di suatu kesempatan beberapa tahun yang lalu di fakultas ada pelatihan Analisis Transaksional, dengan mengundang seorang pelatih pakar dari Universitas Indosesia. Di sanalah satu sesi, acaranya berbentuk memberikan penilaian tentang karakter seseorang. Saat itu saya manfaatkan kesempatan memberanikan diri untuk mengajukan diri saya sebagai orang yang dinilai oleh temanteman sejawat. Berdasarkan hasil penilaian teman-teman, saya dinilai sebagai orang yang : disiplin, teguh pendirian, rasional,cerdas, tegas, gigih, pandai menjaga rahasia, tidak suka gosip, disamping juga ada hal yang dinilai sebagai kelemahan yaitu tetutup, kurang hangat dalam pergaulan dan masa bodoh. Berdasarkan pengakuan seorang mahasiswi yang menyampaikan apresiasinya melalui sebuah surat kepada saya saat setelah diwisuda saya juga lebih tau bagaimana saya di mata mahasiswa saya, pada surat ucapan terima kasih itu terselip di dalamnya ungkapan yang menyatakan penilaiannya terhadap saya. Mahasiswa tersebut menilai karakter keibuan, sikap empati plus ketegasan yang menurutnya seringkali dapat mempengaruhi orang lain, selain merupakan orang yang enak diajak sharing dan trasfer ilmu. Pada pertemuan terakhir perkuliahan saya kadang-kadang meninta mahasiswa untuk mengevaluasi saya baik dalam metode pembelajaran maupun penilaian secara umum, dan ungkapanungkapan seperti itu sering saya temui.
G. Etos kerja (semangat, target kerja, disiplin, ketangguhan) Saya merasa saya memiliki ketangguhan yang tinggi selain juga kesabaran, dan ini telah saya buktikan ketika dalam proses pembimbingan penyelesaian disertasi saya yang lalu. Barangkali saya tidak akan mampu menyelesaikan disertasi saya kalau saya tidak tangguh, semangat dan disiplin, karena tidak mudah menghadapu tiga orang promotor yang satu sama lain memiliki perbedaan pandangan terhadap obyek kajian disertasi saya. Saya dituntut untuk pandai-pandai membawa diri, menghadapi berbagai kritikan para promotor, yang benar-benar bisa saya ibaratkan sebagai ‘uji nyali’. Saya harus berpikir keras bagaimana caranya agar ide-ide gagasan saya tetap bisa diterima mereka tanpa harus membuat beliau-beliau merasa tidak dihargai. Ini bukan hal yang mudah, awalnya beliau tidak berkenan walaupun pada akhirnya bisa menerima ide saya. Bahkan saat mengetahui hasilnya saat promosi beliau merasa salut. Dalam keseharian di kampus tidak jarang pula menghadapi mahasiswa yang komplain nilai yang tidak memuaskan bagi mereka, namun biasanya setelah saya jelaskan transpsran, mereka bisa menerima tanpa protes.
H. Integritas Diri (kejujuran, keteguhan pada prinsip, konsistensi, tanggung jawab dan keteladanan) Saat itu saya mendapat kesempatan untuk ditugaskan studi lanjut S-2. Bagi saya tugas studi lanjut, merupakan tugas yang harus saya laksanakan, karena menurut saya studi lanjut adalah sebuah keniscayaan yang perlu dijalani sebagai konsistensi dan tanggungjawab saya atas pilihan keputusan saya untuk menjadi dosen. Saat itu saya telah berpikir bahwa untuk mengajar S-1 semestinya minimal harus berpendidikan S-2. Saya perlu belajar lebih banyak lagi agar lebih banyak pula yang akan saya bagikan kepada mahasiswa. Segala macam keragu-raguan dan kekhawatiran gagal sekolah (seperti yang dirasakan teman-teman yang lebih senior saat itu) tidak saya pedulikan, saya kuatkan diri untuk secara bulat menyatakan sanggup untuk mengemban tugas belajar studi lanjut. Menurut pimpinan fakultas saat itu, kebetulan saat itu memang tidak ada dari dosen yang lebih senior bersedia berangkat studi lanjut, padahal telah beberapa tahun fakultas tidak mengirimkan dosen untuk studi lanjut, oleh karena itu tahun itu harus ada yang bersedia berangkat. Dan akhirnya sayalah yang berangkat S-2. Setelah saya saat itu berangkat studi lanjut S-2, baru pada tahun-tahun berikutnya beruntun temanteman dosen ingin melanjutkan studi lanjut. Begitu juga untuk studi lanjut S-3 saya menjadi orang pertama di fakultas yang melaksanakannya.
I. Keterbukaan terhadap kritik, saran, dan pendapat orang lain (penyikapan, penerimaan) Kritik bukanlah sesuatu yang harus dihindari apalagi ditakuti, justru melalui kritik kita jadi lebih tau tentang diri kita. Saya biasanya akan dengarkan kritikan yang dilontarkan pada saya, saya akan melihatnya secara obyektif kebenaran kritikan ini. Bila saya tidak yakin akan kebenaran kritikan ini saya akan mencari pendapat orang ketiga agar saya lebih yakin tentang objektivitas isi kritikan. Karena menurut saya kritikan yang obyektif justru diperlukan untuk kemajuan dan perbaikan diri. Begitu juga dalam mensikapi saran atau pendapat orang lain, saya berusaha mengambil sikap bijak. Artinya tidak semata-mata percaya dan menggantungkan diri pada pendapat orang lain, tetapi juga bukan berarti sama sekali mengabaikan atau menutup mata atas pendapat orang lain.
J. Peran sosial (kemampuan kerja sama, kemampuan komunikasi) Sejauh pengetahuan saya selama ini, saya bisa bekerja sama dan berkomunikasi denganorang lain dengan cukup baik dan lancar, baik dengan teman sejawat, staf administrasi, atasan, mahasiswa dan masyarakat. Dalam bekerja sama saya suka bila dalam kerjasama ini ada saling percaya pada sesama anggota dalam satu tim, saling besedia bahu membau satu sama lain bertanggung jawab atas peran dan tugas masing-masing.
K. Orisinalitas (kreativitas dan inovasi)
Orisinalitas dalam pekerjaan saya tunjukkan mlalui karya disertasi saya, yang mengkaji topik yang menurut para promotor termasuk topik yang orisinal sekaligus merupakan inovasi baru di tengahtengah pengembangan ilmu psikologi di Indonesia yang selama ini lebih banyak berkiblat pada teori-
teori Barat. Kreativitas dan inovasi senantiasa saya lakukan dalam tugas saya selaku pengajar. Pada tiap semester pasti saya selalu meninjau ulang metode pembelajaran yang saya terapkan. Bersama mahasiswa saya lakukan evaluasi kurang lebihnya metode dan materi kuliah. Seringkali terjadi pula metode yang telah saya siapkan suatu saat tidak sesuai dengan karakteristik mahasiswa peserta di satu kelas tertentu. Dalam kondisi ini saya biasanya langsung ganti metode yang saya pandang lebih cocok untuk kelas tersebut.
Deskripsi diri ini saya buat dengan sesungguhnya dan jika diperlukan saya bersedia untuk menyampaikan bukti-bukti terkait.
...................., .......................
Dosen Yang Diusulkan
(-----------------------------) Saya sudah memeriksa kebenaran diskripsi diri ini dan bisa menyetujui semua isinya Mengetahui, Ketua Jurusan /Bagian/--
Mengesahkan, Dekan/Direktur/Ketua/--
(--------------------------------)
Tanda tangan dan cap (--------------------------------)
BAGIAN I A. Pengembangan Kualitas Pembelajaran (usaha dan dampak perubahan) Sejak awal bekerja sebagai dosen, saya terbiasa menyiapkan materi perkuliahan yang saya ampu dalam bentuk handout atau diktat untuk diberikan kepada mahasiswa peserta perkuliahan. Untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, saya selalu berusaha menggunakan media pembelajaran yang ada saat itu. Meski demikian, usaha ini tidaklah cukup, saya melihat dan memperhatikan bahwa mahasiswa tidak terlalu aktif dan antusias dalam mengikuti perkuliahan. Di samping itu, mahasiswa masih sulit untuk memahami materi yang diberikan. Sejalan dengan perkembangan teknologi dan media pembelajaran, saya pun terus berusaha melakukan perubahan dalam metode pembelajaran dan menyediakan bahan ajar baru serta mengubah strategi penilaian. Saya mulai belajar untuk memanfaatkan media pembelajaran dan teknologi informasi yang ada, dan saya telah membuat CD Interaktif untuk tiga matakuliah utama yang saya ampu. Dengan CD interaktif ini, saya mengubah strategi penilaian hasil belajar mahasiswa, dimana mahasiswa dapat menentukan, dan memilih waktu pelaksanaan evaluasi tengah semester dan akhir semester sendiri, sesuai dengan kemampuan mereka menyelesaikan tahapan pelaksanaan pembelajaran tersebut. Guna merespon permintaan mahasiswa yang keberatan menggunakan CD Interaktif ini, dengan alasan tidak semua mahasiswa memiliki komputer, akhirnya pemanfaatan CD ini hanya sebagai bahan ajar tambahan bagi mahasiswa yang membutuhkannya. Namun demikian upaya perubahan dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas pembelajaran terus saya lakukan, dalam 2 semester terakhir ini saya telah pula memanfaatkan personal blogs (http://hendra.unsri.ac.id) yang khusus saya bangun untuk berkomunikasi dengan mahasiswa dan orang-orang yang ingin berbagi dalam peningkatan dan pengembangan pendidikan ketenagalistrikan. Melalui personal blogs ini, mahasiswa dapat mendownload materi perkuliahan, tugas, ujian tengah semester (UTS) dan ujian akhir semester (UAS). Dan melalui media ini, mahasiswa juga dapat menyerahkan tugas, UTS dan UAS. Meski saya belum pernah melakukan kajian mengenai dampak penggunaan CD Interaktif ini secara komprehensif, namun saya melihat gairah mahasiswa dalam mengikuti perkuliahan semakin baik, dan kepercayaan mahasiswa dalam hal transparansi hasil evaluasi akhir semakin meningkat, mengingat dengan penggunaan CD ini mahasiswa dapat melaksanakan UTS dan UAS secara langsung dengan hasil evaluasi yang dapat dicetak secara langsung. Selain itu, pemanfaatan personal blog yang saya gunakan, meski belum terlihat nyata dampaknya, namun dari komentar-komentar yang disampaikan terjadi perubahan sikap mahasiswa dalam memandang seorang dosen. Di samping usaha-usaha yang sudah saya sampaikan di atas, saat ini saya tengah berusaha belajar dan akan memanfaatkan e-learning. Untuk itu, saya telah mempersiapkan sebuah website untuk kebutuhan tersebut. Ke depan diharapkan ada kebijakan pimpinan yang mewajibkan dosen memaanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk pelaksanaan proses belajar-mengajar. B. Pengembangan Keilmuan/Keahlian Pokok (produktivitas dan makna karya ilmiah)
Sebagai dosen, saya secara terus-menerus dan konsisten berupaya untuk melakukan pengembangan keilmuan dan peningkatan keahlian secara berkelanjutan melalui kegiatan penelitian, menulis dan menyajikan karya ilmiah di berbagai forum, memperoleh hibah penelitian, melaksanakan survey, dan terlibat dalam kegiatan profesional di bidang ketenagalistrikan. Dalam lima tahun terakhir, rata-rata dalam setahun saya terlibat dalam dua kegiatan ilmiah, baik dalam kegiatan penelitian maupun dalam menulis dan menyajikan karya ilmiah di berbagai forum. Di samping itu, dalam tiga tahun terakhir saya juga terlibat dalam beberapa kegiatan survey yang mencakup masalah ketenagalistrikan dan terlibat dalam pelaksanaan kegiatan sertifikasi profesi bagi tenaga ahli di bidang ketenagalistrikan. Meski saya belum pernah memperoleh pengakuan publik terhadap karya keilmuan saya, namun kegiatan-kegiatan yang saya lakukan memiliki keterkaitan erat dengan bidang ilmu yang saya miliki dan materi perkuliahan yang saya berikan, khususnya untuk beberapa matakuliah yang saya ampu, seperti: proteksi sistem tenaga, penggunaan komputer dalam sistem tenaga, dan distribusi dalam sistem tenaga. Dengan demikian, hasil kegiatan-kegiatan yang saya lakukan, di samping dapat meningkatkan pengembangan keilmuan, juga dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang saya laksanakan. Dalam kegiatan peneliitian dan survey, meski tidak pada setiap kegiatan, saya telah berupaya untuk melibatkan mahasiswa, namun dalam jumlah yang sangat terbatas. Di samping itu, melalui program menulis buku ajar yang diselenggarakan Ditjen Pendidikan Tinggi, saya pun telah berusaha menerbitkan salah satu buku ajar, namun demikian usaha ini belum berhasil. C. Peningkatan Kualitas Manajemen/Pengelolaan Institusi (pengelolaan, implementasi kebijakan, dan dukungan institusi) Saya pernah menjadi pimpinan jurusan selama 7 tahun, baik sebagai Ketua maupun Sekretaris di Jurusan Teknik Elektro fakultas Teknik Unsri. Sebagai pimpinan jurusan, beberapa upaya peningkatan kualitas manajemen dan perbaikan pengelolaan pernah saya lakukan. Untuk meningkatkan kualitas layanan akademik, saya menerapkan sistem layanan akademik yang transparan dan terbuka, dimana untuk setiap layanan akademik yang diberikan oleh jurusan telah disusun dan dibuatkan prosedur operasi standarnya, yang mencakup jenis layanan, tatacara pelaksanaan, dan batas waktu penyelesaian layanan tersebut. Selain itu, saya juga telah menyusun buku pedoman penyusunan tugas akhir dan buku pedoman kerja praktek, yang dipergunakan sebagai pos bagi kedua kegiatan tersebut. Pada saat itu implementasi kegiatan ini mendapat dukungan positif dari institusi (dekanat) yang tercermin dari adanya dukungan pendanaan untuk pelaksanaan kegiatan tersebut. Di tingkat Fakultas, saya kerapkali dilibatkan dalam kegiatan pengembangan dan peningkatan kualitas manajemen. Saya pernah dipercaya sebagai salah satu wakil ketua Unit Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat dengan tugas pokok menyusun roadmap rencana penelitian unggulan tingkat Fakultas. Di samping itu, dalam rapat kerja Fakultas, saya dipercaya sebagai salah satu ketua komisi, yaitu Komisi 1 yang yang membidangi masalah akademik, dengan tugas menyusun rencana kerja tahunan bidang 1. Melalui kegiatan ini berbagai idea yang ingin saya kemukakan guna meningkatkan kualitas manajemen dan pengelolaan institusi dapat saya lakukan.
Di tingkat Universitas, saat ini saya ditugaskan sebagai Ketua Tim pengembangan dan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi Unsri, dengan tugas pokok melaksanakan peningkatan dan pengembangan pemanfaatan TIK, baik untuk layanan akademik, proses pembelajaran, maupun untuk penguatan tatakelola. Dalam jangka waktu kurang dari satu tahun, kami telah berhasil menerapkan sistem layanan akademik online (Sistem Informasi Akademik On-line), khusus bagi mahasiswa angkatan 2008 dan seterusnya, dan membuat usulan beberapa kebijakan pengelolaan TIK yang baru dan bermanfaat bagi kemajuan Unsri. Dukungan institusi dalam kegiatan ini sangat menonjol, baik dalam segi pendanaan maupun implementasi kebijakan. Selain tugas tersebut, dalam 3 tahun terakhir ini, saya pun terlibat dalam pengelolaan Forum Komunikasi dan Konsultasi Pemberdayaan Sumber Daya Manusia (FKK-PSDM) Unsri yang bertugas mengembangkan dan menyusun kebijakan bidang kerjasama. Selain itu saya pun terlibat dalam kegiatan penyusunan proposal BLU Unsri dengan tugas utama menyusun Renstra Bisnis Unsri 2009 – 2014. Selain dua kegiatan tersebut, saat ini saya juga dipercaya sebagai salah seorang PIC (person in charge) untuk salah satu kegiatan Program Hibah Kompetisi Berbasis Institusi Tema A Unsri. Melalui kegiatan-kegiatan dan tugas-tugas yang saya emban saat ini saya dapat mengemukakan dan menyampaikan beberapa strategi manajemen/pengelolaan institusi yang baru dan bermanfaat bagi kemajuan institusi. D. Peningkatan Kualitas Kegiatan Mahasiswa (perubahan pengelolaan, implementasi kebijakan, dan dukungan institusi) Saya tidak terlalu sering terlibat dalam kegiatan-kegiatan kemahasiswaan, dan tidak terlalu sering melibatkan mahasiswa dalam tugas-tugas akademik yang saya lakukan. Namun demikian, saat saya menjabat sebagai Ketua jurusan, saya berusaha untuk meningkatkan kualitas kegiatan mahasiswa. Salah satu upaya yang saya lakukan adalah mendorong terselenggaranya kegiatan ilmiah, olahraga, seni dan pendidikan moral secara terprogram. Kegiatan ini dilaksanakan berbasis kegiatan laboratorium, dan dapat terselenggara berkat dukungan laboratorium yang ada di lingkungan Jurusan Teknik Elektro, dan Himpunan Mahasiswa Teknik Elektro. Implementasi kegiatan ini makin berkembang dan menjadi lebih baik saat Jurusan Teknik Elektro memperoleh hibah kompetisi PHK A2 pada tahun 2006. Sampai saat ini kegiatan ini masih terus terselenggara meski tidak sebaik saat jurusan memperoleh dana hibah PHK A2. Selain upaya di atas, usaha lain yang saya lakukan untuk meningkatkan kualitas kegiatan kemahasiswaan adalah mendorong mahasiswa yang memiliki kualifikasi ketrampilan tertentu untuk sharing dan berbagi keterampilan dengan teman-teman yang berminat terhadap bidang tertentu. Kegiatan ini dilaksanakan dengan memanfaatkan fasilitas laboratorium diluar jadual rutin yang ada. Saat ini, sebagian laboratorium yang ada di Jurusan Teknik Elektro, masih tetap melakukan kegiatan sejenis dengan bidang kajian yang sesuai dengan fungsi laboratorium yang ada. E. Peningkatan Pengabdian kepada Masyarakat (kegiatan dan implementasi perubahan, serta dukungan masyarakat) Dalam 5 tahun terakhir, saya hanya terlibat dalam satu kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan oleh dosen di Jurusan Teknik Elektro. Oleh karena itu untuk meningkatkan kualitas pengabdian kepada masyarakat, saya lakukan melalui asosiasi profesi d ibidang ketenagalistrikan,
seperti Asosiasi Profesionalis Elektrikal Indonesia (APEI) dan Ikatan Ahli Ketenagalistrikan Indonesia (IATKI). Melalui kegiatan APEI dan IATKI, perubahan baru untuk peningkatan kualitas pengabdian kepada masyarakat dilakukan dengan memperluas target sasaran penyuluhan. Pada umumnya penyuluhan dilaksanakan terbatas kepada masyarakat pengguna/pemakai energi listrik, dan kini diperluas kepada tenaga profesional maupun teknis yang terlibat dalam pengoperasian, pemeliharaan dan konstruksi bidang ketenagalistrikan, dan pengelola sistem ketenagalistrikan, dalam hal ini adalah PT PLN (Persero). Dengan strategi penyuluhan seperti ini, diperoleh manfaat yang lebih luas, dan dapat menjembatani kesenjangan informasi antara masyarakat pengguna energi, para profesional, dan pengelola energi listrik. Dari beberapa kegiatan yang diselenggarakan, baik yang disponsori oleh PT PLN (Persero), maupun yang dilaksanakan oleh APEI terlihat bahwa kegiatan ini memperoleh dukungan dari masyarakat luas yang ditunjukkan dari besarnya jumlah peserta penyuluhan yang hadir.
BAGIAN II Sebagai anggota komunitas sosial, berikan deskripsi diri Anda sendiri pada aspek-aspek berikut. F. Karakter pribadi dalam berbagai situasi dan kondisi (kendali diri, kesabaran, ekspresi perasaan, rasionalitas) Dua tahun lalu (Juli 2007), sewaktu saya ditugaskan sebagai koordinator Bidang Sekretariat pada pelaksanaan kegiatan MTQ Nasional Mahasiswa ke X, saya mengalami suatu situasi yang membutuhkan pengendalian diri dan kesabaran yang tinggi. Pada saat itu, salah satu tugas saya adalah mengatur penjemputan dan penempatan peserta MTQ, yang terdiri dari 122 perguruan tinggi, dengan jumlah peserta dan ofisial lebih dari seribu orang. Pada saat itu kami mengalami situasi yang benarbenar memerlukan kesabaran dan pengendalian diri yang baik. Saat itu, sudah satu minggu saya dan tim harus bekerja lebih dari 16 jam sehari untuk mempersiapkan penjemputan dan penempatan peserta, dan pada saat puncak kedatangan peserta, terjadi penumpukan jumlah peserta yang harus kami tempatkan dan layani di saat yang sama. Situasi ini seharusnya tidaklah rumit, kalau saja jumlah peserta yang hadir dan harus kami tempatkan sesuai dengan jumlah peserta yang telah didaftarkan kepada kami, dan sesuai dengan kesepakatan awal, kami hanya melayani dan mengurus penempatan peserta dan ofisial. Pada kenyataannya, saat itu jumlah peserta yang hadir jauh melampaui jumlah peserta yang terdaftar pada kami. Selain itu, kami juga “dipaksa†untuk menempatkan beberapa PR III yang menginginkan untuk menginap di tempat yang sama dengan peserta dari perguruan tinggi yang bersangkutan. Situasi menjadi sedikit tidak terkendali, karena sebagian besar peserta mendesak untuk segera ditempatkan, padahal jumlah kamar yang disediakan untuk PT tersebut tidak mencukupi jumlah peserta yang hadir, sebagai akibat adanya tambahan jumlah peserta yang tidak disampaikan ke kami. Situasi makin tidak kondusif ketika salah seorang PR III merasa tidak dilayani secara layak, dan menjadi emosi. Dalam situasi yang penuh tekanan tersebut, saya berusaha tetap berlaku tenang dan mencoba melayani seluruh peserta dengan sebaik-baiknya, dan berusaha memberikan penjelasan kepada beliau yang menjadi sedikit emosional tersebut. Pada akhirnya, semua dapat terselesaikan
secara baik. Dan satu hal yang membanggakan bagi saya, adalah munculnya komentar dari salah seorang dosen senior di Universitas Sriwijaya yang kebetulan memantau keadaan tersebut. beliau menilai saya sebagai seseorang yang memiliki kemampuan mengendalikan diri dengan baik, dan tetap dapat tersenyum pada situasi yang sulit. Sebagai ketua tim pengembang dan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi Unsri, saya kerapkali menghadapi berbagai hal yang tidak sesuai dengan harapan. Sebagai ketua tim, saya diberi waktu untuk dapat menyelesaikan tugas dalam waktu kurang dari dua tahun. Secara teknis, dengan dukungan pimpinan Universitas dan jajaran staf beliau, pekerjaan ini sangat mungkin dapat diselesaikan sesuai dengan target yang direncanakan. Tingginya harapan/ekspektasi dari sebagian pengguna layanan, dan terbatasnya pengetahuan teknis dari beberapa unsur pimpinan unit, kerapkali menempatkan saya pada kondisi dan situasi yang membutuhkan kesabaran. Perubahan sistem layanan, yang menuntut kedisiplinan dan komitmen bersama dari seluruh personal yang terlibat dalam sistem tersebut, kerap menempatkan saya menjadi orang yang harus bertanggung jawab atas kegagalan proses yang dilakasanakan. Meskipun sebenarnya kegagalan tersebut terjadi akibat ketidak disiplinan dan kurangnya komitmen dari personal yang terlibat dalam sistem, yang bukan menjadi tanggung jawab saya. Pada situasi seperti ini, saya cenderung mengutamakan logika daripada perasaan untuk dapat memberikan penjelasan dan pemahamam mengenai keadaan sesungguhnya dan masalah utama yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan pengembangan tersebut. Pada situasi lainnya, sebagai ketua jurusan, saya kerap mengalami situasi yang menuntut saya untuk dapat merasakan dan memahami perasaan orang lain dan mengekspresikannya dengan baik. Saya tidak jarang harus berhadapan dengan orangtua, wali mahasiswa, atau mahasiswa yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan studi mereka. Sebagai orang tua, saya dapat memahami dan merasakan perasaan orang tua atau wali mahasiswa yang mengetahui bahwa anak mereka harus mengundurkan dari dari studinya karena batas akhir dari studi mereka hampir berakhir, tanpa kemungkinan untuk menyelesaikannya. Pada situasi ini tidak jarang saya harus membantu mereka untuk dapat memindahkan anak mereka ke PTS dan merekomendasikan kepada mereka PTS yang cukup baik. Dalam situasi lain, saya harus berlaku dan bersikap sebagai orang tua yang harus mau dan mampu mendengarkan kesulitan mahasiswa dan berusaha mencarikan jalan keluar dari situasi yang dihadapi. Sebagai ketua jurusan saya pernah mengeluarkan kebijakan untuk membantu mahasiswa yang kurang mampu dan berprestasi untuk dapat diusulkan mendapatkan beasiswa. G. Etos kerja (semangat, target kerja, disiplin, ketangguhan) Sebagai dosen dan seorang profesional, saya memiliki semangat kerja yang tinggi dan selalu berusaha menyelesaikan pekerjaan dengan target waktu yang jelas dan terukur. Contoh nyata yang dapat saya sampaikan untuk memberikan gambaran mengenai etos kerja saya adalah saat saya ditugaskan menjadi koordinator tim pemindai ujian nasional SMA/MA beberapa waktu lalu. Sebagai salah satu koordinator tim pemindai, tugas utama saya adalah mengkoordinasikan penerimaan LJK UN dari setiap rayon pelaksana UN, melaksanakan labelling LJK UN yang telah diterima, dan melaksanakan pemindaian. Untuk melaksanakan dan menyelesaikan keseluruhan proses pemindaian agar tepat waktu, harus disusun jadual kerja tim dan target waktu untuk setiap bagian proses agar keseluruhan proses dapat berjalan sesuai dengan yang direncanakan. Untuk dapat melaksanakan kegiatan sesuai tenggat waktu yang diberikan, pelaksanaan kegiatan harus berjalan 24 jam per hari. Sebagai koordinator, tidak jarang saya harus menerima penyerahan LJK UN
dari rayon antara pukul 02.00 -04.00 dinihari. Pada kondisi ini, saya harus tetap mengikuti keseluruhan prosedur tetap yang telah digariskan, dan tidak jarang saya harus terlibat adu argumentasi dengan personal yang terlibat dalam proses penyerahan LJK, karena keinginan mereka tidak sesuai dengan prosedur yang telah digariskan. Saya merasa tanpa semangat kerja yang tinggi, disiplin, taat aturan dan tata tertib, mungkin tugas ini tidak dapat diselesaikan tepat waktu. Contoh lain yang dapat saya sampaikan untuk menggambarkan etos kerja saya adalah kesungguhan diri saya dalam menyelesaikan tugas pada saat saya mengikuti pendidikan lanjut S2 di ITB Bandung. Dengan kerjakeras dan rasa tanggung jawab yang tinggi saya dapat menyelesaikan pendidikan saya tepat waktu dan saya mungkin merupakan salah satu dari segelintir dosen di Jurusan Teknik Elektro yang dapat menyelesaikan pendidikan S2 di ITB tidak lebih dari 2 tahun. H. Integritas Diri (kejujuran, keteguhan pada prinsip, konsistensi, tanggung jawab dan keteladanan) Sebagai dosen saya merasa memiliki integritas diri yang baik, memiliki kejujuran, keteguhan pada prinsip, konsistensi, tanggung jawab dan keteladanan yang baik. Pada saat saya dipercaya menjadi pimpinan jurusan, saya dikritik sebagai orang yang kaku dalam menjalankan aturan akademik, karena saya menerapkan aturan sebagaimana seharusnya dan memberikan penilaian secara jujur tanpa melihat dan memandang apa dan siapa. Sebagai dosen saya harus berlaku adil dan jujur dalam pemberian nilai, sehingga saya tidak segan memberikan nilai D bagi mahasiswa peserta kuliah saya, meski yang bersangkutan adalah anak seorang dosen, dan pada saat itu merupakan salah seorang pimpinan di salah satu unit kerja di Unsri. Pada saat lainnya saya juga tidak segan memberikan hukuman disiplin bagi mahasiswa yang kebetulan orang tuanya adalah salah seorang pimpinan Universitas, sehingga saya harus memberikan penjelasan detil mengenai hukuman tersebut. Keteguhan pada prinsip, konsistensi, dan tanggung jawab yang membuat saya mampu melakukan hal-hal tersebut. Sebagai dosen saya harus mampu memberikan keteladanan, terutama kepada mahasiswa peserta didik saya dengan menunjukkan kedisiplinan dan fairness dalam memberikan penilaian. Sebagai tenaga profesional saya harus menunaikan tugas dan kewajiban yang menjadi beban pekerjaan saya secara tepat waktu dan bertanggung jawab, serta mampu menjaga nama baik pribadi dan institusi. Saya merasa saya dapat melaksanakan tugas profesional saya dengan baik. Hal ini tercermin dari munculnya kepercayaan teman-teman seprofesi yang menunjuk dan menugaskan saya sebagai sekretaris umum sebuah asosiasi profesi (PD APEI Sumsel) dan sebagai dewan Pembina pada PD Komite Nasional Keselamatan Instalasi Listrik Wilayah Sumatera Selatan Jambi dan Bengkulu (PD KONSUIL WS2JB).
I. Keterbukaan terhadap kritik, saran, dan pendapat orang lain (penyikapan, penerimaan) Saya sangat menghargai kritik, saran, dan pendapat orang lain yang berbeda dengan pendapat saya, dan saya mampu menyikapi dan menghadapi kritik, saran, dan pendapat orang lain yang berbeda dengan saya secara baik. Saat ini, sebagai ketua tim pengembang dan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (ICT) Unsri, saya kerapkali menerima kritikan, saran, dan pendapat yang disampaikan baik oleh para pengguna jaringan Unsri, maupun oleh para pengelola dan atasan pengelola jaringan di fakultas-
fakultas. Meski kerapkali kriktikan yang disampaikan kepada saya tidak relevan dengan tugas dan tanggung jawab saya sebagai ketua tim ICT, namun saya harus menyikapi, menghadapi, dan menerima kritik, saran, dan pendapat tersebut dengan baik. Sebagai dosen, pada setiap awal perkuliahan, saya selalu menyampaikan kepada mahasiswa untuk dapat menyampaikan pendapat, kritik, dan saran mengenai kinerja dan tingkah laku saya selama memberikan perkuliahan. Hal yang sama saya lakukan saat saya menjadi Ketua Jurusan. Teman sejawat, staf administrasi, dan mahasiswa dapat menyampaikan kritik, saran dan pendapat terhadap kinerja dan pola kepemimpinan saya. Saya sangat menghargai kritikan, saran, dan pendapat yang disampaikan secara terbuka kepada saya dan berusaha secara bijak menanggapi semua permasalahan yang disampaikan. Saya menjadikan kritikan, saran, dan pendapat yang disampaikan kepada saya sebagai acuan dalam mengambil keputusan. Dalam 3 semester terakhir saya juga memanfaatkan website/blogs personal sebagai media untuk berbagi dan berkomunikasi dengan sejawat, mahasiswa, dan kepada siapa pun yang berminat di bidang ketenagalistrikan. Melalui media ini, siapa pun dapat menyampaikan kritikan, saran, dan pendapat mengenai diri saya. J. Peran sosial (kemampuan kerja sama, kemampuan komunikasi) Sebagai dosen, kemampuan saya dalam menjalin kerjasama dan berkomunikasi baik dengan teman sejawat, staf administrasi, atasan, mahasiswa, dan masyarakat berjalan dengan baik. Pada waktu saya dipercaya sebagai pimpinan jurusan, saya mampu menempatkan diri dengan baik sebagai pimpinan, teman sejawat, atasan, dan pendidik bagi mahasiswa. Saya mampu bekerja sama dalam satu tim kerja, serta mampu menempatkan diri dengan baik sebagai anggota tim kerja. Saya pernah terlibat dalam beberapa tim kerja dengan berbagai kegiatan, antara lain sebagai anggota tim penyusun proposal Badan Layanan Umum Unsri, anggota tim pengelola Forum Komunikasi dan Konsultasi PSDM Unsri, dan ketua tim pengembang ICT Unsri Keterlibatan saya dalam berbagai tim kerja dengan jenis pekerjaan yang berbeda, dan anggota tim dari berbagai disiplin ilmu yang beragam, memperlihatkan bahwa saya mampu menyampaikan dan memahami dengan baik gagasan dan pesan yang disampaikan secara verbal. Sebagai tenaga profesional di bidang ketenagalistrikan dan sebagai masyarakat umum, peran sosial saya juga baik. Saya mampu menjalin kerjasama dan berkomunikasi dengan berbagai strata sosial yang berbeda, baik di kalangan birokrat maupun profesionalis. Hal ini terlihat dari keterlibatan saya dalam berbagai asosiasi profesi bidang ketenagalistrikan. Saat ini saya dipercaya sebagai sekretaris umum pada Asosiasi Profesionalis Elektrikal Indonesia (PD APEI Sumsel), dan sebagai anggota dewan pembina pada Komite Nasional Keselamatan Instalasi (PD KONSUIL WS2JB), dan pernah menjadi pengurus di Ikatan Ahli Ketenagalistrikan Indonesia. Di samping itu, peran sosial saya dalam masyarakat umum juga terjalin dengan baik. Sebagai anggota masyarakat, saya kerapkali terlibat dalam kegiatan-kegiatan sosial yang dilaksanakan oleh masyarakat di lingkungan tempat tinggal saya. K. Orisinalitas (kreativitas dan inovasi) Sebagai dosen, memberi kuliah merupakan pekerjaan rutin yang cenderung monoton dan membosankan, namun juga merupakan pekerjaan yang mampu memicu munculnya kreativitas dan
inovasi dalam proses pembelajaran. Perkembangan ragam media pembelajaran dan teknologi informasi dan komunikasi merupakan peluang untuk melakukan perubahan dan perbaikan dalam berbagai aspek pribadi maupun pelaksanaan pekerjaan sebagai dosen. Peluang ini mendorong saya untuk selalu memperbaharui, dan memperbanyak ragam media pembelajaran yang saya gunakan. Saya telah memanfaatkan website/blogs, dan account email sebagai media komunikasi dan berbagi informasi kepada mahasiswa. Saya juga telah menggunakan media visual untuk memperkaya materi perkuliahan yang saya berikan. Deskripsi diri ini saya buat dengan sesungguhnya dan jika diperlukan saya bersedia untuk menyampaikan bukti-bukti terkait. (sumber::http://hendra.unsri.ac.id)