PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DESEMBER 2010 DAN 2009/ 31 DECEMBER 2010 AND 2009
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 1/1 Schedule
NERACA KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali nilai nominal dan data saham)
CONSOLIDATED BALANCE SHEETS AS AT 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, except for par value and share data) Catatan/ Notes
ASET LANCAR Kas dan setara kas 2a,3 Piutang usaha, setelah dikurangi penyisihan atas penurunan nilai sebesar Rp 1.842 (2009: Rp 1.842) - pihak ketiga 2e,4 - pihak yang memiliki hubungan istimewa 2d,2e,4 ,25 Piutang lain-lain - pihak ketiga 2e,5 Piutang derivatif 2r,16 Persediaan, setelah dikurangi penyisihan persediaan usang sebesar Rp 2.664 (2009: Rp 2.785) 2f,6 Pajak dibayar dimuka, bagian jangka pendek 2o,8a Uang muka dan pembayaran dimuka 2g Biaya mobilisasi yang ditangguhkan, bagian jangka pendek 2z Aset lancar lainnya JUMLAH ASET LANCAR ASET TIDAK LANCAR Piutang lain-lain - pihak ketiga 2e,5 - pihak yang memiliki hubungan istimewa 2d,2e,5 ,25 Kas yang dibatasi penggunaannya 7 Pajak dibayar dimuka, dikurangi bagian jangka pendek 2o,8a Pinjaman ke pada pihak yang memiliki hubungan istimewa 25 Aset tetap, setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 1.718.970 (2009: Rp 1.471.871) 2l, 2i,2j,10 Biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan, setelah dikurangi akumulasi amortisasi sebesar Rp 88.043 (2009: Rp 61.204) 2k,2l,11 Aset pajak tangguhan, bersih 2o,8d Biaya pengupasan tanah yang ditangguhkan, bersih 2p,12 Biaya mobilisasi yang ditangguhkan, dikurangi bagian jangka pendek 2z Aset tidak lancar lainnya
2010
2009
1,444,684
900,013
520,544
489,627
CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents Trade receivables, net of allowance for impairment of Rp 1,842 (2009: Rp 1,842) third parties -
127,600 38,871 63,219
71,557 13,014 27,989
related parties Other receivables - third parties Derivative receivables
621,547
Inventories, net of allowance for obsolete inventory of Rp 2,664 724,126 (2009: Rp 2,785)
10,985 26,807
11,543 48,995
31,262 25,602
14,362 41,454
Prepaid taxes, current portion Advances and prepayments Deferred mobilisation costs, current portion Other current assets
2,911,121
2,342,680
TOTAL CURRENT ASSETS
-
6,096
NON-CURRENT ASSETS Other receivables third parties -
76,255 102,928
54,231 257,281
1,342,415
930,462
related parties Restricted cash Prepaid taxes, net of current portion
367,430
372,246
Loan to related party
1,852,993
229,048 408,187
Fixed assets, net of accumulated depreciation of Rp 1,718,970 1,962,032 (2009: Rp 1,471,871) Deferred exploration and development expenditures, net of accumulated amortisation of 263,961 Rp 88,043 (2009: Rp 61,204) 336,078 Deferred tax assets, net
1,040,040
521,007
24,830 16,832
70,206 18,286
Deferred stripping costs, net Deferred mobilisation costs, net of current portion Other non-current assets
JUMLAH ASET TIDAK LANCAR
5,460,958
4,791,886
TOTAL NON-CURRENT ASSETS
JUMLAH ASET
8,372,079
7,134,566
TOTAL ASSETS
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 1/2 Schedule NERACA KONSOLIDASIAN (lanjutan) 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali nilai nominal dan data saham)
CONSOLIDATED BALANCE SHEETS (continued) AS AT 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, except for par value and share data)
Catatan/ Notes KEWAJIBAN LANCAR Hutang usaha - pihak ketiga 2y,13 - pihak yang memiliki hubungan istimewa 2d,13,25 Hutang pajak 2o,8b Beban masih harus dibayar 14 Pinjaman jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam satu tahun - pihak ketiga 2y,15 Sewa pembiayaan yang akan jatuh tempo dalam satu tahun 2j Kewajiban derivatif yang akan jatuh tempo dalam satu tahun 2r,16 Kewajiban lain-lain - pihak ketiga - pihak yang memiliki hubungan istimewa 2d,2y,25 JUMLAH KEWAJIBAN LANCAR KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Pinjaman jangka panjang, setelah dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun - pihak ketiga Investasi pada perusahaan asosiasi Sewa pembiayaan, setelah dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun Penyisihan imbalan kerja karyawan Kewajiban derivatif, setelah dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun Kewajiban pajak tangguhan, bersih Penyisihan untuk pembongkaran, pemindahan, reklamasi, dan restorasi
2010
2009
1,090,021
1,233,477
97,339 228,557 625,725
122,992 192,362 633,082
520,583
383,207
402
5,194
370,655
58,285
12,006
45,108
-
169
2,945,288
CURRENT LIABILITIES Trade payables third parties related parties Taxes payable Accrued expenses Current maturities of long-term loans third parties Current maturities of finance leases Current maturities of derivative liabilities Other payables third parties related parties -
2,673,876 TOTAL CURRENT LIABILITIES NON-CURRENT LIABILITIES
2y,15
1,911,734
1,909,979
Long-term loans, net of current maturities third parties -
2h,9
118,726
1,480
Investment in associate
2j 2m
20,239
543 13,814
Finance leases, net of current maturities Provision for employee benefits
2r,16 2o,8e
154,593 152,008
6,261 23,027
2q
31,268
Derivative liabilities, net of current maturities Deferred tax liabilities, net Provision for decommissioning, demobilisation, reclamation 31,562 and restoration
JUMLAH KEWAJIBAN TIDAK LANCAR
2,388,568
1,986,666
TOTAL NON-CURRENT LIABILITIES
JUMLAH KEWAJIBAN
5,333,856
4,660,542
TOTAL LIABILITIES
98,817
58,892
MINORITY INTERESTS
HAK MINORITAS
2b
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 1/3 Schedule
NERACA KONSOLIDASIAN (lanjutan) 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali nilai nominal dan data saham)
CONSOLIDATED BALANCE SHEETS (continued) AS AT 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, except for par value and share data)
Catatan/ Notes
2010
2009
EKUITAS Modal saham: Modal dasar - 12.000.000.000 lembar ditempatkan dan disetor penuh - 3.333.333.500 lembar dengan nilai nominal Rp 100 per saham Agio saham Modal donasi Selisih kurs dari penjabaran laporan keuangan Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Laba ditahan: - Dicadangkan - Tidak dicadangkan Cadangan nilai wajar lindung nilai Selisih nilai transaksi atas penambahan modal anak perusahaan
EQUITY
17a 17b
333,333 1,763,137 457
333,333 1,763,137 457
2b
166,011
167,528
2a,19a
(82,260)
(82,260)
18 2r,16
60,000 958,343 (238,719)
60,000 217,549 (23,716)
19b
(20,896)
(20,896)
Share capital: Authorised - 12,000,000,000 shares issued and fully paid 3,333,333,500 shares at par value of Rp 100 per share Additional paid in capital Donated capital Exchange difference from financial statement translation Difference in value from restructuring transactions of entities under common control Retained earnings: Appropriated Unappropriated Fair value hedging reserve Difference in value from transactions for subscription of additional shares in subsidiary
JUMLAH EKUITAS
2,939,406
2,415,132
TOTAL EQUITY
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
8,372,079
7,134,566
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 2 Schedule LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali laba bersih per saham) Catatan/ Notes Pendapatan Biaya sehubungan dengan pendapatan
CONSOLIDATED STATEMENTS OF INCOME FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, except earnings per share)
2010
2009
2n,20
8,745,624
7,752,866
2n,2v,21
(6,702,532)
(6,575,570)
2,043,092
1,177,296
Laba kotor
Revenue
Cost of revenue Gross profit
Beban usaha Beban penjualan
2n,22
(543,263)
(594,937)
Beban umum dan administrasi
2n,23
(191,997)
(217,337)
Operating expenses Selling expenses General and administration expenses
(735,260)
(812,274)
Total operating expenses
Jumlah beban usaha Laba usaha (Beban)/Pendapatan lain-lain Laba penjualan aset tetap Laba/(rugi) selisih kurs, bersih Pendapatan keuangan Beban keuangan Lain-lain, bersih
Bagian rugi perusahaan asosiasi
365,022
38
323
2i,10 2c
2h,9
Laba sebelum pajak penghasilan Beban pajak penghasilan, bersih
1,307,832
2o,8c
2b
Laba bersih Laba bersih per saham dasar (nilai penuh)
(77,392) 56,818 (122,985) (24,484)
(110,805)
(167,720)
(117,246)
(5,956)
1,079,781
Laba sebelum hak minoritas Hak minoritas atas laba bersih anak perusahaan
55,173 31,700 (130,427) (67,289)
2t,24
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian
Operating income Other (expenses)/income Gain on sale of fixed assets Gain/(loss) on foreign exchange, net Finance income Finance costs Others, net
Share of associate’s loss
191,346
Profit before income tax
(299,062)
(35,146)
Income tax expense, net
780,719
156,200
(39,925)
(19,913)
740,794
136,287
Net income
222
41
Basic earnings per share (full amount)
Income before minority interests Minority interests in net income of subsidiaries
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 3/1 Schedule LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
Catatan/ Notes
Saldo 1 Januari 2010 Laba bersih Selisih kurs dari penjabaran laporan keuangan Cadangan nilai wajar lindung nilai Saldo 31 Desember 2010
Agio saham/ Additional paid in capital
Modal saham/ Share capital
CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah)
Selisih kurs dari penjabaran laporan keuangan/ Exchange difference from financial statement translation
Modal donasi/ Donated capital
333,333 -
1,763,137 -
457 -
2b
-
-
-
2r,16
-
-
-
333,333
1,763,137
457
Selisih nilai transaksi atas penambahan modal anak perusahaan/ Difference in value from transactions for subscription of additional shares in subsidiary
Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali/ Difference in value from restructuring transactions of entities under common control
167,528 -
(1,517)
(82,260) -
Cadangan nilai wajar lindung nilai/ Fair value hedging reserve
(20,896) -
Laba ditahan/Retained earnings Tidak Dicadangkan/ dicadangkan/ Appropriated Unappropriated
(23,716) -
Jumlah ekuitas/ Total equity
60,000 -
217,549 740,794
2,415,132 740,794
-
-
-
-
-
(1,517)
-
-
-
(215,003)
-
-
(215,003)
166,011
(82,260)
(238,719)
60,000
958,343
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian
(20,896)
2,939,406
Balance at 1 January 2010 Net income Exchange difference from financial statement translation Fair value hedging reserve Balance at 31 December 2010
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 3/2 Schedule LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN (lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
Catatan/ Notes
Saldo 1 Januari 2009 Laba bersih Selisih kurs dari penjabaran laporan keuangan Cadangan nilai wajar lindung nilai Saldo 31 Desember 2009
Agio saham/ Additional paid in capital
Modal saham/ Share capital
CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY (continued) FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah)
Selisih kurs dari penjabaran laporan keuangan/ Exchange difference from financial statement translation
Modal donasi/ Donated capital
Selisih nilai transaksi atas penambahan modal anak perusahaan/ Difference in value from transactions for subscription of additional shares in subsidiary
Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali/ Difference in value from restructuring transactions of entities under common control
(49,333) -
333,333 -
1,763,137 -
457 -
2b
-
-
-
216,861
-
-
2r,16
-
-
-
-
-
-
333,333
1,763,137
457
167,528
(82,260)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian
(82,260) -
Cadangan nilai wajar lindung nilai/ Fair value hedging reserve
(20,896) -
(20,896)
Laba ditahan/Retained earnings Tidak dicadangkan/ Unappropriated
Dicadangkan/ Appropriated
Jumlah ekuitas/ Total equity
60,000 -
81,262 136,287
1,992,490 136,287
-
-
-
216,861
69,494
-
-
69,494
Balance at 1 January 2009 Net income Exchange difference from financial statement translation Fair value hedging reserve
(23,716)
60,000
217,549
2,415,132
Balance at 31 December 2009
(93,210) -
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 4/1 Schedule
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah) 2010
Arus kas dari aktivitas operasi Penerimaan dari pelanggan Pembayaran kepada direktur dan karyawan Pembayaran kepada pemasok Kas dihasilkan dari operasi
2009 Cash flows from operating activities Receipts from customers Payments to directors and employees Payments to suppliers
8,658,579
7,480,812
(343,215) (6,081,737)
(322,127) (5,945,238)
2,233,627
1,213,447
Cash generated from operations
Pembayaran bunga
(141,426)
(117,226)
Pembayaran royalti dan iuran eksploitasi Pembayaran pajak penghasilan badan Pendapatan keuangan Pembayaran kewajiban lindung nilai Pembayaran lain-lain, bersih
(994,528) (269,152) 31,700 (140,989) (156,238)
(754,666) (639,398) 25,394 (27,489) (47,812)
Payments of interest Payments of royalties and exploitation fees Payments of corporate income tax Receipts of finance income Payments of hedging obligations Other payments, net
Arus kas bersih yang diperoleh dari/ (digunakan untuk) aktivitas operasi
562,994
(347,750)
Net cash provided by/(used in) operating activities
Arus kas dari aktivitas investasi Perolehan aset tetap Pembayaran biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan Pinjaman pada pihak yang memiliki hubungan istimewa Hasil penjualan aset tetap Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi
Arus kas dari aktivitas pendanaan Penerimaan atas: - Pinjaman jangka panjang Pembayaran atas: - Pinjaman jangka panjang - Sewa pembiayaan
(257,171)
(351,732)
(2,144)
(22,715)
Cash flows from investing activities Acquisitions of fixed assets Payments of deferred exploration and development expenditures
(128,395) 135,038
Loan to related party Proceeds from sale of fixed assets
(367,804)
Net cash used in investing activities
38
(259,277)
2,278,750
480,030
(2,032,461) (5,335)
(381,517) (14,642)
Cash flows from financing activities Proceedes of: Long-term loans Repayment of: Long-term loans Finance leases -
Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas pendanaan
240,954
83,871
Kenaikan/(penurunan) bersih kas dan setara kas
544,671
(631,683)
Net increase/(decrease) in cash and cash equivalents
Kas dan setara kas awal tahun
900,013
1,531,696
Cash and cash equivalents at the beginning of the year
Kas dan setara kas akhir tahun
1,444,684
900,013
Cash and cash equivalents at the end of the year
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian
Net cash provided by financing activities
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 4/2 Schedule
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN (lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS (continued) FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah) 2010
Informasi tambahan atas aktivitas non-kas: Beban dikapitalisasi ke aset tetap: - Penyusutan Penambahan aset tetap dengan mengkredit akun hutang: - Hutang sewa pembiayaan - Beban masih harus dibayar - Hutang lain-lain Piutang atas pendapatan bunga dari pinjaman pada pihak yang mempunyai hubungan istimewa
2009
-
1,556
-
1,465 9,200 37,600
Supplemental disclosures of non-cash activities: Expenses capitalised to fixed assets: Depreciation Acquisition of fixed assets credited to liability accounts: Finance lease obligations Accrued expenses Other payables -
30,075
31,424
Receivable of income from loan to related party
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/1 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 1.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM
1.
GENERAL
PT Bayan Resources Tbk. (“Perusahaan”) didirikan pada tanggal 7 Oktober 2004, berdasarkan Akta Notaris No. 12 tanggal 7 Oktober 2004 yang dibuat di hadapan Yani Indrawaty Wibawa, S.H., notaris di Jakarta. Akta Notaris tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C-30690 HT.01.01.TH.2004 tanggal 21 Desember 2004.
PT Bayan Resources Tbk. (the “Company”) was established on 7 October 2004 based on Notarial Deed No. 12 dated 7 October 2004 executed before Yani Indrawaty Wibawa, S.H., notary in Jakarta. The Notarial Deed has been approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia by virtue of Decree No. C-30690 HT.01.01.TH.2004 dated 21 December 2004.
Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan terakhir berdasarkan Akta Notaris No. 195 tanggal 27 November 2008 yang dibuat dihadapan Aulia Taufani, S.H., sebagai pengganti Sutjipto, S.H., notaris di Jakarta, yang pada pokoknya mengatur mengenai perubahan tugas dan kewenangan Direksi dan Komisaris dan mendokumentasikan keputusan pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 27 November 2008.
The Company’s Articles of Association have been amended several times. The latest amendment was based on Notarial Deed No. 195 dated 27 November 2008 of Aulia Taufani, S.H., as a substitute of Sutjipto, S.H., notary in Jakarta, mainly regarding the changes in duties and responsibilities of Directors and Commissioners and also documenting the decisions of the Extraordinary General Meeting of Shareholders held on 27 November 2008.
Akta Notaris tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-0010688.AH.01.09.Tahun 2009 tanggal 20 Maret 2009.
The Notarial Deed has been approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia through Decree No. AHU0010688.AH.01.09.Tahun 2009 dated 20 March 2009.
Pada tanggal 12 Agustus 2008, Perusahaan melakukan Penawaran Umum Perdana (“IPO”) sebanyak 833.333.500 saham. Penawaran saham kepada masyarakat tersebut dicatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 12 Agustus 2008.
On 12 August 2008, the Company conducted an Initial Public Offering (“IPO”) of 833,333,500 shares. The shares offered to the public in the IPO were listed on the Indonesia Stock Exchange on 12 August 2008.
Aktivitas utama Perusahaan adalah perdagangan dan jasa.
The principal activity of the Company is trading and services.
Kantor pusat Perusahaan berlokasi di Gedung Graha Irama, lantai 12, Jalan H.R. Rasuna Said, Blok X-1 Kav. 1 - 2, Jakarta Selatan.
The Company’s head office is located at Graha Irama Building, 12th floor, Jalan H.R. Rasuna Said, Block X-1 Kav.1 - 2, South Jakarta.
Perusahaan memiliki 85 karyawan pada tanggal 31 Desember 2010 (2009: 59) (tidak diaudit).
The Company has 85 employees as at 31 December 2010 (2009: 59) (unaudited).
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
The Company’s Boards of Commissioners and Directors as at 31 December 2010 and 2009 were as follows:
Komisaris Utama Komisaris
: :
Komisaris Independen
:
Direktur Utama Direktur
: :
Direktur tidak terafiliasi
:
Low Tuck Kwong Michael Sumarijanto Mauro Montenero Rozik B. Soetjipto Bimo Prakoso Chin Wai Fong Lim Chai Hock Engki Wibowo Jenny Quantero Low Yi Ngo Alastair McLeod Russell John Neil R. Soedjoko Tirtosoekotjo
: :
President Commissioner Commissioners
:
Independent Commissioners
: :
President Director Directors
:
Non-affiliated Director
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/2 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 1.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan)
1.
Susunan Komite Audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut: Ketua Anggota
: :
Sekretaris
:
: :
Sekretaris
:
The composition of the Company’s Audit Committee as at 31 December 2010 was as follows:
Rozik B. Soetjipto Achmad Ma’mur Umar Juoro Bagus Sundoro
Susunan Komite Audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebagai berikut: Ketua Anggota
GENERAL (continued)
Chairman Members
:
Secretary
The composition of the Company’s Audit Committee as at 31 December 2009 was as follows:
Rozik B. Soetjipto Abdurrohman Achmad Ma’mur Umar Juoro Bagus Sundoro
Perusahaan mempunyai kepemilikan langsung atau tidak langsung di anak perusahaan sebagai berikut:
: :
: :
Chairman Members
:
Secretary
The Company has either direct or indirect ownership in the following subsidiaries:
31 Desember/December Jumlah aset Anak Aktivitas bisnis/ sebelum eliminasi/ perusahaan/ Lokasi/ Business Persentase kepemilikan/ Total assets Subsidiaries Location activities Percentage of ownership before elimination 2010 2009 2010 2009 Kepemilikan langsung/Direct ownership PT Dermaga Perkasapratama (“DPP”)
Jakarta
Jasa bongkar muat batubara/ Coal handling services
87.4
87.4
472,754
511,443
PT Indonesia Pratama (“IP”)
Jakarta
Perdagangan, jasa kontraktor pertambangan/ Trading, mining contractor services
100
100
369,820
309,652
PT Perkasa Inakakerta (“PIK”)
Jakarta
Pertambangan batubara/ Coal mining
100
100
869 ,154
673,500
PT Wahana Baratama Mining (“WBM”)
Jakarta
Pertambangan batubara/ Coal mining
100
100
2,111 ,098
1,653,130
PT Bayan Energy (“BE”)
Jakarta
Pertambangan, pengangkutan dan konstruksi/ Mining, transportation and construction
99.9
99.9
361 ,158
200,271
PT Firman Ketaun Perkasa (“FKP”)
Jakarta
Pertambangan batubara/ Coal mining
100
100
377,360
310,604
PT Teguh Sinarabadi Jakarta (“TSA”)
Pertambangan batubara/ Coal mining
100
100
615,694
549,837
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/3 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 1.
UMUM (lanjutan)
Anak perusahaan/ Subsidiaries
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
1.
Lokasi/ Location
GENERAL (continued)
31 Desember/December Jumlah aset Aktivitas bisnis/ sebelum eliminasi/ Business Persentase kepemilikan/ Total assets activities Percentage of ownership before elimination 2010 2009 2010 2009
Kepemilikan langsung (lanjutan)/ Direct ownership (continued) PT Metalindo Prosestama (“MP”)
Jakarta
Investasi pada anak perusahaan/ Investment in subsidiary
95.2
95.2
1,468,809
1,272,514
PT Kaltim OTR Tyres (“KOTR”)
Jakarta
Industri vulkanisir ban/Tyre vulcanising industry
90
90
15,613
19,460
PT Fajar Sakti Prima (“FSP”)
Kalimantan Pertambangan Timur/East batubara/ Kalimantan Coal mining
90
90
162,622
42,044
PT Bara Tabang (“BT”)
Kalimantan Pertambangan Timur/East batubara/ Kalimantan Coal mining
90
90
16,068
8,478
PT Brian Anjat Sentosa (“BAS”)
Kalimantan Pertambangan Timur/East batubara/ Kalimantan Coal mining
10 0
90
2,764
1,271
PT Muji Lines (“ML”)
Jakarta
100
100
710,305
639,260
92.7
1,682,670
1,268,626
Perkapalan/Shipping
Kepemilikan tidak langsung melalui MP/Indirect ownership through MP PT Gunungbayan Pratamacoal (“GBP”)
Jakarta
Pertambangan batubara/ Coal mining
92.7
Dalam laporan keuangan konsolidasian ini, Perusahaan dan anak-anak perusahaannya secara bersama-sama disebut sebagai “Grup”.
In these consolidated financial statements, the Company and its subsidiaries are collectively referred to as the “Group”.
Kegiatan pertambangan atau eksplorasi BAS, BT, dan FSP pada awalnya diatur dalam Kuasa Pertambangan (“KP”) yang dikeluarkan oleh Kabupaten Kutai Kartanegara. BAS, BT, dan FSP telah mengajukan permohonan kepada pemerintah terkait konversi KP ke dalam Izin Usaha Pertambangan (“IUP”) sebagaimana diatur dalam Undang-Undang No. 4/2009 mengenai Pertambangan Mineral dan Batubara (lihat Catatan 26u). Pada tanggal laporan keuangan ini, BAS telah mendapatkan IUP, sedangkan BT dan FSP masih menunggu dikeluarkannya persetujuan atas IUP mereka. Kegiatan pertambangan atau eksplorasi PIK, WBM, FKP, GBP, dan TSA diatur dalam Perjanjian Kerjasama Pengusahaan Pertambangan Batubara (“PKP2B”) dengan Pemerintah Republik Indonesia.
Mining or exploration activities of BAS, BT and FSP were commenced under Mining Rights issued by the Regency of Kutai Kartanegara. BAS, BT and FSP have submitted applications to the relevant government authorities for conversion of the Mining Rights to Mining Business Licences (“IUP”) as required by the implementing regulations for Law No. 4/2009 on Mineral and Coal Mining (see Note 26u). As at the date of these financial statements, BAS has received an IUP, while BT and FSP are awaiting issuance of the IUPs. Mining or exploration activities of PIK, WBM, FKP, GBP and TSA are governed by Coal Contracts of Work (“CCoW”) with the Government of the Republic of Indonesia.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/4 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 1.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan)
1.
GENERAL (continued)
Grup memiliki 3.052 karyawan pada tanggal 31 Desember 2010 (2009: 2.737) (tidak diaudit).
The Group has 3,052 employees as at 31 December 2010 (2009: 2,737) (unaudited).
Perpajakan untuk PKP2B generasi ketiga
Taxation for third generation CCoWs
Berdasarkan PKP2B terkait, PIK, WBM, FKP, dan TSA dibebaskan dari pungutan pajak tertentu, seperti kewajiban bea impor serta Pajak Pertambahan Nilai (“PPN”) dan Pajak Penghasilan Pasal 22 berdasarkan Peraturan Pajak Penghasilan tahun 1994 tentang impor barang-barang tertentu yang tidak diproduksi di Indonesia.
Under their respective CCoWs, PIK, WBM, FKP and TSA shall be entitled to certain tax incentives, such as exemption from import duties as well as Value Added Tax (“VAT”) and income tax Article 22 of the Income Tax Law of 1994 on the import of certain items not produced in Indonesia.
Area eksplorasi dan eksploitasi/pengembangan
Exploration and exploitation/development areas
Grup memiliki area eksplorasi maupun eksploitasi/pengembangan sebagai berikut:
The Group has the following areas currently in exploration or exploitation/development:
Area eksplorasi (tidak diaudit) Nama pemilik izin lokasi/ Concession owner
Tanggal perolehan izin eksplorasi/ Date of exploration permit
TSA
11 Januari/January 2007
KW.05PB0065
PIK
KW.KTN2006 097 Rr
BAS
Nama lokasi/ Location name KW.05PB0127 (3,434 hektar/hectares)
Nama lokasi/ Location name
Nama pemilik izin lokasi/ Concession owner
Blok-II/Block-II
GBP
Blok-I/ Block-I
GBP
Blok Sepaso/ Sepaso Block Blok Satui/ Satui Block KW KTN 2005018 KW KTN 2004046 KW.03PB 0059 KW.03PB 0058 KW.051PB0108
*
**
PIK WBM FSP BT
7 April/April 2008
TSA
29 April/April 2008
FKP
29 April/April 2008
FKP
2 7 Oktober/ October 2009
Jumlah biaya eksplorasi dan pengembangan tangguhan pada tanggal 31 December 2010/Total net deferred exploration and development expenditures as at 31 December 2010
Tanggal berakhir izin/ Expiry date of permit
Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership
11 April/ April 2007** 2 Januari/January 2011* *
100%
-
4 April/April 2006
100%
Rp 883
1 Juli/July 2009
1 Desember/ December 2011
100%
R p 1,754
Area eksploitasi/pengembangan (tidak diaudit) Tanggal perolehan izin eksploitasi atau pengembangan/ Date of exploitation or development permit 2 Agustus/ August 1999 28 Agustus/ August 2007 13 Agustus/ August 2007 26 Oktober/ October 2007 21 Juli/July 2005
Exploration areas (unaudited)
Tanggal berakhir izin/ Expiry date of permit 11 Juli/July 2029 11 Juli/July 2029 29 Maret/ March 2037 25 Oktober/ October 2037 21 Juli/July 2025 7 April/ April 2028 23 April/ April 2038 23 April/ April 2038 26 Oktober/ October 2010**
Exploitation/development areas (unaudited) Jumlah produksi (dalam jutaan metrik ton)/ Total production (in million metric tonnes) Akumulasi Periode jumlah berjalan produksi/ 201 0/ Cumulative Current total period 2010 production
Sisa cadangan per tanggal 31 December 2010 (dalam jutaan metrik ton)*/ Remaining reserves as at 31 December 2010 (in million metric tonnes)*
Persentase kepemilikan konsesi/ Percentage of consession ownership
Jumlah cadangan terbukti dan terduga (dalam jutaan metrik ton) / Total proven and probable reserves (in million metric tonnes)
100%
5 2.2
3.4
38.8
13 .4
100%
5.6
0.4
0.8
4.8
100%
2 8.3
2.7
6.0
22 .3
100%
7 2.0
2.6
6.3
65.7
3 33
1.3
3.2
329,8
23.3
1.6
3.1
20.2
Sisa cadangan terbukti dan terduga per tanggal 31 Desember 2010 adalah berdasarkan hasil penelitian oleh Minarco Mineconsult, geologis independen, pada tanggal 30 Juni 2010 setelah dikurangi jumlah produksi dari tanggal survey. Grup sedang dalam proses memperoleh perpanjangan izin.
100% 100% 100% 100% 100%
*
**
The remaining proven and probable reserves as at 31 December 2010 are based on the survey performed by Minarco Mineconsult, independent geologists, dated 30 June 2010 after being reduced by the production since the survey dates. The Group is in the process of obtaining an extension of this permit.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/5 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 2.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
2.
SUMMARY POLICIES
OF
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
Laporan keuangan konsolidasian Grup telah disusun dan diselesaikan oleh Dewan Direksi pada tanggal 30 Maret 2011.
The Group’s consolidated financial statements were prepared and finalised by the Board of Directors on 30 March 2011.
Berikut ini adalah kebijakan akuntansi penting yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian Grup, yang sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Laporan keuangan konsolidasian ini juga disusun berdasarkan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“BAPEPAM & LK”) No. VIII.G.7 mengenai Pedoman Penyajian Laporan Keuangan dan Surat Edaran BAPEPAM & LK No. SE-02/BL/2008 tanggal 31 Januari 2008 mengenai Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik Industri Pertambangan Umum.
Presented below are the significant accounting policies adopted in preparing the consolidated financial statements of the Group, which are in conformity with accounting principles generally accepted in Indonesia. The consolidated financial statements are also prepared in conformity with Regulation of the Capital Markets and Financial Institutions Supervisory Board (“BAPEPAM & LK”) No. VIII.G.7 for Guidance on the Presentation of Financial Statements and the Circular Letter of BAPEPAM & LK No. SE- 02/BL/2008 dated 31 January 2008 for Guidance on the Preparation and Disclosure of Financial Statements of Public Company Issuers in the General Mining Industry.
a.
a.
Dasar penyusunan konsolidasian
laporan
keuangan
Basis of preparation of the consolidated financial statements
Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan dasar harga perolehan, kecuali dinyatakan secara khusus. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah Rupiah Indonesia (“Rupiah” atau “Rp”).
The consolidated financial statements have been prepared using historical costs, unless otherwise stated. The reporting currency used in the preparation of the consolidated financial statements is the Indonesian Rupiah (“Rupiah” or “Rp”).
Laporan arus kas konsolidasian disusun menggunakan metode langsung dengan mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Untuk tujuan penyusunan laporan arus kas konsolidasian, kas dan setara kas mencakup kas, kas di bank, dan deposito dengan jangka waktu tiga bulan atau kurang, setelah dikurangi cerukan. Karena kas dan setara kas memiliki jatuh tempo yang bersifat jangka pendek, nilai tercatatnya hampir sama dengan nilai wajarnya.
The consolidated statements of cash flows have been prepared based on the direct method by classifying cash flows on the basis of operating, investing and financing activities. For the purpose of the consolidated statements of cash flows, cash and cash equivalents include cash on hand, cash in banks and deposits with a maturity of three months or less, net of overdrafts. Because of the short maturity of cash and cash equivalents, the carrying amounts approximate their fair values.
Transaksi restrukturisasi entitas sepengendali dicatat dengan menggunakan metode penyatuan kepemilikan (“pooling of interests”). Selisih antara harga pengalihan dengan nilai buku dicatat dalam akun “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” dan disajikan pada bagian ekuitas dalam neraca konsolidasian.
Restructuring transactions for entities under common control are accounted for using the pooling of interests method. The difference between the transfer price and the book value is recorded under the account “Difference in Value from Restructuring Transactions of Entities under Common Control” and presented under the equity section of the consolidated balance sheets.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/6 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) b.
Prinsip-prinsip konsolidasian
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated) 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
b. Principles of consolidation
Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perusahaan dan anak-anak perusahaan dimana Perusahaan mempunyai kepemilikan saham dengan hak suara lebih dari 50%, baik langsung atau tidak langsung, atau apabila Perusahaan memiliki 50% atau kurang saham dengan hak suara, Perusahaan memiliki kemampuan untuk mengendalikan anak perusahaan. Anak-anak perusahaan dikonsolidasi sejak tanggal pengendalian telah beralih kepada Perusahaan secara efektif dan tidak lagi dikonsolidasi sejak tanggal pelepasan.
The consolidated financial statements include the accounts of the Company and its subsidiaries in which the Company directly or indirectly has ownership of more than 50% of voting rights, or if equal to or less than 50%, the Company has the ability to control the entity. Subsidiaries are consolidated from the date on which effective control is transferred to the Company and are no longer consolidated from the date of disposal.
Pengaruh dari seluruh transaksi dan saldo antara perusahaan-perusahaan di dalam Grup telah dieliminasi dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian.
The effect of all transactions and balances between companies in the Group has been eliminated in preparing the consolidated financial statements.
Bagian pemegang saham minoritas atas aset bersih anak perusahaan disajikan sebagai “hak minoritas” dalam neraca konsolidasian.
The proportionate share of minority shareholders in the net assets of subsidiaries is presented as “minority interest” in the consolidated balance sheets.
Hak minoritas dalam suatu anak perusahaan dengan defisit ekuitas tidak akan diakui, kecuali pemegang saham minoritas tersebut memiliki kewajiban kontraktual untuk ikut membiayai defisit tersebut.
A minority interest is not recognised in respect of subsidiaries with a deficit in equity unless the minority shareholder has a contractual obligation to contribute to fund the deficit.
Transaksi dengan hak minoritas dihitung menggunakan metode entitas ekonomi, dimana kelebihan atas akuisisi hak minoritas yang melebihi bagian dari nilai bersih aset yang diperoleh dicatat di ekuitas.
Transactions with minority interests are accounted for under the economic entity method, with any excess on acquisition of minority interests over the share of net assets acquired being recorded in equity.
Kebijakan akuntansi yang dipakai dalam penyajian laporan keuangan konsolidasian telah diterapkan secara konsisten oleh anak perusahaan, kecuali dinyatakan secara khusus.
The accounting policies adopted in preparing the consolidated financial statements have been consistently applied by the subsidiaries unless otherwise stated.
Akun-akun dari PIK, WBM, TSA, GBP, FKP, DPP, dan KOTR, yang dilaporkan dalam mata uang asing, dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs sebagai berikut:
The accounts of PIK, WBM, TSA, GBP, FKP, DPP and KOTR which are reported in a foreign currency, are translated into Rupiah using the following rates:
Aset dan kewajiban: kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal neraca, kecuali sebagian aset tetap DPP yang dijabarkan dengan menggunakan kurs historis, dikarenakan kurs yang digunakan pada saat awal akuisisi adalah Rupiah. Akun-akun ekuitas: kurs historis. Akun-akun laba rugi: kurs rata-rata tahun berjalan.
Assets and liabilities: Bank Indonesia middle rate as at the balance sheet date, except for part of the fixed assets of DPP which are translated at historical rates, because the original currency of acquisition was Rupiah. Equity accounts: historical rates. Profit and loss accounts: average rate of exchange throughout the year.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/7 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
2.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) b.
2.
Prinsip-prinsip konsolidasian (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
b. Principles of consolidation (continued)
Selisih kurs karena penjabaran akun-akun neraca dan laba rugi disajikan dalam akun “Selisih Kurs dari Penjabaran Laporan Keuangan”, sebagai bagian dari ekuitas pada neraca konsolidasian.
c.
ACCOUNTING
Penjabaran mata uang asing
The difference resulting from the translation of balance sheet and profit and loss accounts is presented as “Exchange Difference from Financial Statement Translation” under the equity section of the consolidated balance sheets. c.
Foreign currency translation
Transaksi dalam mata uang selain Rupiah dikonversi menjadi mata uang Rupiah menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang selain Rupiah dikonversi menjadi Rupiah dengan kurs yang berlaku pada tanggal neraca. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari penjabaran aset dan kewajiban moneter dalam mata uang selain Rupiah diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian.
Transactions denominated in currencies other than Rupiah are converted into Rupiah at the exchange rate prevailing at the date of the transaction. At the balance sheet date, monetary assets and liabilities in currencies other than Rupiah are translated into Rupiah at the exchange rate prevailing at that date. Exchange gains and losses arising on the translation of monetary assets and liabilities in currencies other than Rupiah are recognised in the consolidated statement of income.
Kurs, berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia, yang digunakan pada tanggal neraca adalah sebagai berikut (nilai penuh):
The rates of exchange, based on the Bank Indonesia middle rate, used at the balance sheet dates were as follows (full amount):
2010 Dolar Amerika Serikat (“AS$”) setara Rupiah Euro (“EUR”) setara Rupiah Dolar Australia (“AUD”) setara Rupiah 100 Yen Jepang (“JPY”) setara Rupiah Dolar Singapura (“SGD”) setara Rupiah Pound Sterling Inggris (“£”) setara Rupiah Ringgit Malaysia (“MYR”) setara Rupiah
2009
8,991 11,956
9,400 13,510
9,143
8,432
11,029
10,170
6,981
6,699
13,894
15,114
2,916
2,747
United States Dollar (“US$”) equivalent to Rp Euro (“EUR”) equivalent to Rp Australian Dollar (“AUD”) equivalent to Rp 100 Japanese Yen (“JPY”) equivalent to Rp Singapore Dollar (“SGD”) equivalent to Rp Great Britain Pound Sterling (“£”) equivalent to Rp Malaysian Ringgit (“MYR”) equivalent to Rp
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/8 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) d.
Transaksi dengan pihak hubungan istimewa
yang memiliki
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) d.
ACCOUNTING
Transactions with related parties
Grup telah melakukan transaksi dengan pihakpihak tertentu yang memiliki hubungan istimewa, sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) No. 7 mengenai Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa, adalah sebagai berikut:
The Group has entered into transactions with certain related parties as defined under the Statement of Financial Accounting Standards (“SFAS”) No. 7, Related Party Disclosures, as the following:
(i) Perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan perusahaan pelapor (termasuk perusahaan induk, anak perusahaan dan perusahaan rekanan);
(i)
(ii) Perusahaan asosiasi;
(ii) Associated company;
(iii) Perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di perusahaan pelapor yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut;
(iii) Individuals owning, directly or indirectly, an interest in the voting power of the reporting enterprise that gives them significant influence over the enterprise, and close members of the family of any such individuals;
(iv) Karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan perusahaan pelapor yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajemen, serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut.
(iv) Key management personnel, which refers to those persons having authority and responsibility for the planning, directing, and controlling of the activities of the reporting enterprise, including commissioners, directors, management, and close members of the families of such individuals.
(v) Perusahaan di mana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam (iii) atau (iv), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari perusahaan pelapor dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan perusahaan pelapor.
(v) Enterprises in which a substantial interest in the voting rights is owned, directly or indirectly, by a person described in (iii) or (iv), or over which such a person is able to exercise significant influence. This includes enterprises owned by commissioners, directors or major shareholders of the reporting enterprise and enterprises that have a member of key management in common with the reporting enterprise.
Semua transaksi penting dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian.
All major transactions with related parties are disclosed in the notes to the consolidated financial statements.
Enterprises that through one or more intermediaries control, or are controlled by, or are under the common control of the reporting enterprise (this includes holding companies, subsidiaries, and fellow subsidiaries);
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/9 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) e.
f.
g.
Piutang usaha dan piutang lain-lain
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) e.
ACCOUNTING
Trade receivables and other receivables
Piutang usaha adalah jumlah piutang pelanggan atas penjualan batubara atau jasa yang diberikan sehubungan dengan kegiatan usaha. Piutang lain-lain adalah jumlah piutang pihak ketiga atau pihak yang memiliki hubungan istimewa diluar kegiatan usaha. Bila pembayaran diharapkan akan diterima dalam jangka waktu satu tahun atau kurang, maka diklasifikasikan sebagai aset lancar. Bila tidak, disajikan sebagai aset tidak lancar.
Trade receivables are amounts due from customers for coal sold or services performed in the ordinary course of business. Other receivables are amounts due from third or related parties for transactions outside the ordinary course of business. If collection is expected in one year or less, they are classified as current assets. If not, they are presented as non-current assets.
Piutang usaha dan piutang lain-lain pada awalnya diakui pada nilai wajar dan kemudian diukur dengan menggunakan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi dengan penyisihan penurunan nilai.
Trade and other receivables are recognised initially at fair value and subsequently measured at amortised cost using the effective interest method, less provision for impairment.
Persediaan
f.
Inventories
Persediaan batubara merupakan batubara yang menjadi hak Grup dan dinilai berdasarkan nilai terendah antara harga perolehan atau nilai realisasi bersih. Harga perolehan ditentukan dengan metode rata-rata bergerak yang mencakup alokasi komponen biaya bahan baku, tenaga kerja, penyusutan, dan biaya tidak langsung yang berkaitan dengan kegiatan pertambangan. Nilai realisasi bersih adalah estimasi nilai penjualan dalam kondisi bisnis normal setelah dikurangi dengan estimasi biaya penyelesaian dan beban penjualan.
Coal inventories represent the Group’s entitlement to coal on hand and are valued at the lower of cost or net realisable value. Cost is determined on a moving average basis which includes an appropriate allocation of materials, labour, depreciation and overheads related to mining activities. Net realisable value is the estimated sales amount in the ordinary course of business, less the estimated costs of completion and selling expenses.
Suku cadang dan material dinilai berdasarkan harga perolehan yang ditentukan dengan metode rata-rata bergerak setelah dikurangi dengan penyisihan persediaan usang. Suku cadang dan material dicatat sebagai biaya produksi pada saat digunakan.
Spare parts and materials are valued at cost, determined on a moving average basis, less allowance for obsolete inventory. Spare parts and materials are charged to production costs in the period they are used.
Penyisihan persediaan usang ditentukan berdasarkan estimasi penggunaan atau penjualan masing-masing jenis persediaan pada masa mendatang.
Allowance for obsolete inventory is determined on the basis of estimated future usage or sale of individual inventory items.
Biaya dibayar dimuka Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.
g. Prepaid expenses Prepaid expenses are amortised over the periods benefited using the straight-line method.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/10 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) h.
i.
Investasi pada perusahaan asosiasi
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated) 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
h. Investment in associates
Investasi pada perusahaan dimana Grup mempunyai pengaruh signifikan yang pada umumnya ditandai dengan kepemilikan antara 20% dan 50% hak suara, namun tidak mengendalikan entitas tersebut, dicatat dengan menggunakan metode ekuitas. Menurut metode ini, investasi pada awalnya dicatat sebesar biaya perolehan dan nilai tercatat ditambahkan atau dikurangi untuk mengakui bagian Grup atas laba atau rugi perusahaan asosiasi setelah tanggal perolehan. Distribusi laba (kecuali dividen saham) perusahaan asosiasi mengurangi nilai tercatat investasi.
Investments in companies in which the Group exercises significant influence, generally accompanying a shareholding of between 20% and 50% of the voting rights, but which it does not control, are accounted for under the equity method. Based on this method, the investment is initially recorded at cost and the carrying amount is increased or decreased to recognise the Group’s share of the profits or losses from the associate after the date of acquisition. Profit distributions (except stock dividends) received from the associate reduce the carrying amounts of the investment.
Pada tanggal neraca, Grup menelaah ada atau tidaknya indikasi penurunan nilai investasi pada perusahaan asosiasi. Bila terjadi penurunan permanen atas nilai investasi dalam perusahaan asosiasi, nilai tercatat dikurangkan untuk mengakui penurunan tersebut.
At the balance sheet date, the Group undertakes a review to determine whether there is any indication of impairment in investments in associates. If there has been a permanent decline in the value of an investment in an associate, the carrying value is written down to recognise the decline.
Aset tetap Pada awalnya, aset tetap diakui sebesar harga perolehan dan setelahnya dicatat pada harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi atas penurunan nilai. Aset tetap kecuali tanah disusutkan sejak bulan ketika aset tersebut digunakan dengan menggunakan metode garis lurus hingga mencapai nilai sisa, selama periode yang lebih rendah antara estimasi masa manfaat aset, umur tambang atau masa PKP2B atau KP yang dinyatakan sebagai berikut:
i.
Fixed assets Fixed assets are initially recognised at cost and subsequently, carried at cost less accumulated depreciation and accumulated impairment loss. Fixed assets, except land, are depreciated from when the assets are placed into service using the straight-line method to their estimated residual value over the lesser of the estimated useful lives of the assets, the life of mine or the CCoW or Mining Rights as follows:
Tahun/Year Bangunan dan fasilitas pelabuhan Mesin dan peralatan Alat pengangkutan Peralatan dan perlengkapan kantor Peralatan lain Biaya-biaya setelah pengakuan awal aset diakui sebagai bagian dari nilai tercatat aset atau sebagai aset yang terpisah, sebagaimana mestinya, hanya apabila kemungkinan besar Grup akan mendapatkan manfaat ekonomis masa depan berkenaan dengan aset tersebut dan biaya perolehan aset dapat diukur dengan handal. Nilai tercatat komponen yang diganti tidak lagi diakui. Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan ke dalam laporan laba rugi konsolidasian selama periode dimana biaya-biaya tersebut terjadi.
8-20 4-10 4 4 4
Buildings and port facilities Machinery and equipment Vehicles Office furniture and equipment Other equipment
Subsequent costs are included in the asset’s carrying amount or recognised as a separate asset, as appropriate, only when it is probable that future economic benefits associated with the item will flow to the Group and the cost of the item can be measured reliably. The carrying amount of the replaced part is derecognised. All other repairs and maintenance are charged to the consolidated statement of income during the financial period in which they are incurred.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/11 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) i.
Aset tetap (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) i.
ACCOUNTING
Fixed assets (continued)
Apabila suatu aset tetap sudah tidak digunakan atau dijual, nilai tercatat dikeluarkan dari laporan keuangan konsolidasian, dan keuntungan dan kerugian yang timbul diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian.
When assets are retired or otherwise disposed of, their carrying values are eliminated from the consolidated financial statements, and the resulting gains and losses on the disposal of fix ed assets are recognised in the consolidated statement of income.
Akumulasi biaya konstruksi bangunan dan fasilitas pelabuhan serta pemasangan mesin dikapitalisasi sebagai aset dalam penyelesaian. Biaya-biaya tersebut direklasifikasi ke akun aset tetap pada saat proses konstruksi atau pemasangan selesai. Saat dimulainya penyusutan dan pembebanan biaya penyusutan diatur sebagai berikut:
The accumulated costs of the construction of buildings and port facilities and the installation of machinery are capitalised as construction in progress. These costs are reclassified to fixed asset accounts when the construction or installation is complete. The point in time when depreciation commences and is charged to expense can be determined as follows:
-
-
for fixed assets directly used in the production process, depreciation is calculated when commercial production commences and the depreciation cost is expensed as production costs.
-
for fixed assets not directly used in the production process, depreciation commences when the construction of the fixed asset is completed and the depreciation cost is expensed as part of operating expense in the current period.
-
aset tetap yang dipergunakan langsung dalam proses produksi, penyusutannya mulai dihitung pada saat produksi komersial dimulai dan biaya penyusutannya dibebankan sebagai biaya produksi. aset tetap yang tidak dipergunakan langsung dalam proses produksi, penyusutannya dimulai pada saat selesainya pekerjaan konstruksi aset tetap yang bersangkutan dan biaya penyusutannya dibebankan sebagai beban usaha periode berjalan.
Biaya bunga dan biaya pinjaman lain, seperti biaya diskonto atas pinjaman baik yang secara langsung ataupun tidak langsung digunakan untuk mendanai proses pembangunan aset tertentu yang memenuhi syarat, dikapitalisasi sampai proses pembangunan tersebut selesai. Untuk pinjaman yang dapat diatribusi secara langsung pada suatu aset tertentu yang memenuhi syarat, jumlah yang dikapitalisasi adalah sebesar biaya pinjaman yang terjadi selama periode berjalan, dikurangi pendapatan investasi jangka pendek dari pinjaman tersebut. Untuk pinjaman yang tidak dapat diatribusi secara langsung pada suatu aset tertentu yang memenuhi syarat, jumlah biaya pinjaman yang dikapitalisasi ditentukan dengan mengalikan tingkat kapitalisasi dengan pengeluaran untuk aset tertentu yang memenuhi syarat. Tingkat kapitalisasi adalah rata-rata tertimbang biaya pinjaman dibagi dengan jumlah pinjaman dari suatu periode tertentu, tidak termasuk pinjaman yang secara khusus digunakan untuk perolehan aset tertentu yang memenuhi syarat.
Interest and other borrowing costs, such as discount fees on loans either directly or indirectly used in financing construction of a qualifying asset, are capitalised up to the date when construction is complete. For borrowings directly attributable to a qualifying asset, the amount to be capitalised is determined as the actual borrowing costs incurred during the period, less any income earned on the temporary investment of such borrowings. For borrowings that are not directly attributable to a qualifying asset, the amount to be capitalised is determined by applying a capitalisation rate to the amount expended on the qualifying asset. The capitalisation rate is the weighted-average of the borrowing costs applicable to the total borrowings outstanding during the period, excluding borrowings directly attributable to financing the qualifying asset under construction.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/12 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) j.
Aset tetap dari sewa pembiayaan
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated) 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) j.
ACCOUNTING
Fixed assets under finance leases
Apabila dalam suatu kontrak sewa porsi yang signifikan atas risiko dan manfaat kepemilikan aset tetap berada ditangan lessor, maka sewa tersebut diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Pembayaran sewa operasi dibebankan ke laporan laba rugi konsolidasian atas dasar garis lurus selama masa sewa.
Leases in which a significant portion of the risks and rewards of ownership are retained by the lessor are classified as operating leases. Payments made under operating leases are charged to the consolidated statement of income on a straight-line basis over the period of the lease.
Sewa aset tetap dimana Grup memiliki secara substansi seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Sewa pembiayaan dikapitalisasi pada awal masa sewa sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar.
Leases of fixed assets where the Group has substantially all the risks and rewards of ownership are classified as finance leases. Finance leases are capitalised at the lease’s commencement at the lower of the fair value of the leased property and the present value of the minimum lease payments.
Setiap pembayaran sewa dialokasikan antara bagian yang merupakan pelunasan kewajiban dan bagian yang merupakan beban keuangan sedemikian rupa sehingga menghasilkan tingkat suku bunga yang konstan atas saldo pembiayaan. Jumlah kewajiban sewa, setelah dikurangi beban keuangan, disajikan sebagai hutang jangka panjang. Unsur bunga dalam beban keuangan dibebankan di laporan laba rugi konsolidasian selama masa sewa sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo kewajiban setiap periode. Aset tetap yang diperoleh melalui sewa pembiayaan disusutkan dengan metode yang sama seperti aset yang dimiliki sendiri.
Each lease payment is allocated between the liability and finance charges so as to achieve a constant rate on the finance balance outstanding. The corresponding rental obligations, net of finance charges, are included in other long-term payables. The interest element of the finance cost is charged to the consolidated statement of income over the lease period so as to produce a constant periodic rate of interest on the remaining balance of the liability for each period. Fixed assets acquired under finance leases are depreciated similarly to owned assets.
k. Biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan
k.
Deferred exploration expenditures
and
development
Biaya eksplorasi dikapitalisasi dan ditangguhkan, untuk setiap area of interest, apabila memenuhi salah satu dari ketentuan berikut ini:
Exploration expenditure incurred is capitalised and carried forward, on an area of interest basis, provided one of the following conditions is met:
(i)
(i)
Biaya tersebut diharapkan dapat diperoleh kembali melalui keberhasilan pengembangan dan eksploitasi area of interest tersebut atau melalui penjualan area of interest tersebut; atau
(ii) Kegiatan eksplorasi dalam area of interest belum mencapai tahap yang memungkinkan penentuan adanya cadangan terbukti yang secara ekonomis dapat diperoleh, dan kegiatan yang aktif dan signifikan dalam atau berhubungan dengan area tersebut masih berlanjut.
Such costs are expected to be recouped through successful development and exploitation of the area of interest or, alternatively, by its sale; or
(ii) Exploration activities in the area of interest have not yet reached the stage which permits a reasonable assessment of the existence or otherwise of economically recoverable reserves, and active and significant operations in or in relation to the area are continuing.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/13 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) k. Biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated) 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) k.
Deferred exploration and expenditures (continued)
ACCOUNTING development
Pemulihan biaya eksplorasi yang ditangguhkan tergantung pada suksesnya pengembangan dan eksploitasi secara komersial, atau penjualan dari area of interest yang terkait. Setiap area of interest ditelaah pada setiap akhir periode akuntansi. Biaya eksplorasi yang terkait pada suatu area of interest yang telah ditinggalkan atau yang telah diputuskan Direksi Grup bahwa area of interest tidak layak secara ekonomis, dihapuskan pada periode keputusan tersebut dibuat.
Ultimate recoupment of exploration expenditure carried forward is dependent upon successful development and commercial exploitation, or alternatively, sale of the respective area. Each area of interest is reviewed at the end of each accounting period. Exploration expenditure in respect of an area of interest, which has been abandoned, or for which a decision has been made by the Group’s Directors against the commercial viability of the area of interest are written-off in the period the decision is made.
Biaya pengembangan tambang dan biayabiaya lain yang terkait dengan pengembangan suatu area of interest yang terjadi sebelum dimulainya operasi di area terkait, sepanjang telah memenuhi kriteria untuk penangguhan, akan dikapitalisasi.
Mine development expenditure and incorporated costs in developing an area of interest prior to commencement of operations in the respective area, as long as they meet the criteria for deferral, are capitalised.
Biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan mencakup akumulasi biaya yang terkait dengan penyelidikan umum, administrasi dan perizinan, geologi dan geofisika, dan biaya-biaya yang terjadi untuk mengembangkan area tambang sebelum dimulainya operasi secara komersial.
Deferred exploration and development expenditure represents the accumulated costs relating to general investigation, administration and licensing, geology and geophysics expenditures and costs incurred to develop a mining area before the commencement of the commercial operations.
Biaya eksplorasi dan pengembangan diamortisasi selama umur tambang dengan menggunakan metode garis lurus sejak dimulainya produksi secara komersial tergantung situasi tambang.
Deferred exploration and development expenditure is amortised over mine life using the straight line method from the commencement of commercial production, as appropriate.
Biaya bunga dan biaya pinjaman lain, seperti biaya diskonto atas pinjaman baik yang secara langsung ataupun tidak langsung digunakan untuk mendanai aktivitas eksplorasi dan pengembangan, sepanjang telah memenuhi kriteria untuk penangguhan, dikapitalisasi sampai aktivitas eksplorasi dan pengembangan tersebut selesai. Untuk pinjaman yang dapat diatribusi secara langsung pada suatu aktivitas tertentu, jumlah yang dikapitalisasi adalah sebesar biaya pinjaman yang terjadi selama periode berjalan, dikurangi pendapatan investasi jangka pendek dari pinjaman tersebut. Untuk pinjaman yang tidak dapat diatribusi secara langsung pada suatu aktivitas tertentu, jumlah biaya pinjaman yang dikapitalisasi ditentukan dengan mengalikan tingkat kapitalisasi dengan pengeluaran untuk aktivitas eksplorasi dan pengembangan. Tingkat kapitalisasi adalah rata-rata tertimbang biaya pinjaman dibagi dengan jumlah pinjaman dari suatu periode tertentu, tidak termasuk pinjaman yang secara khusus digunakan untuk aktivitas eksplorasi dan pengembangan tertentu.
Interest and other borrowing costs, such as discount fees on loans either directly or indirectly used in financing exploration and development activities, as long as they meet the criteria for deferral, are capitalised up to the date when the exploration and development activities are complete. For borrowings directly attributable to a specific activity, the amount to be capitalised is determined as the actual borrowing costs incurred during the period, less any income earned on the temporary investment of such borrowings. For borrowings that are not directly attributable to a specific activity, the amount to be capitalised is determined by applying a capitalisation rate to the amount expended on the exploration and development activities. The capitalisation rate is the weightedaverage of the borrowing costs applicable to the total borrowings outstanding during the period, excludi ng borrowings directly attributable to financing the relevant exploration and development activities.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/14 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) l.
Penurunan nilai aset non-keuangan
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated) 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) l.
ACCOUNTING
Impairment of non-financial assets
Pada tanggal neraca, Grup melakukan telaah untuk menentukan ada tidaknya indikasi penurunan nilai aset.
At balance sheet date, the Group undertakes a review to determine whether there is any indication of asset impairment.
Aset tetap dan aset tidak lancar lainnya ditelaah untuk mengetahui apakah telah terjadi kerugian akibat penurunan nilai apabila terjadi kondisi atau perubahan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aset tidak dapat diperoleh kembali secara penuh. Kerugian akibat penurunan nilai diakui sebesar selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset tersebut yang merupakan nilai yang lebih tinggi antara harga jual neto atau nilai pakai aset. Dalam rangka menguji penurunan nilai, aset-aset dikelompokkan hingga unit terkecil yang menghasilkan arus kas terpisah. Pemulihan penyisihan penurunan nilai diakui sebagai pendapatan dalam periode dimana pemulihan tersebut terjadi.
Fixed assets and other non-current assets are reviewed for impairment losses whenever events or changes in circumstances indicate that the carrying amount may not be recoverable. An impairment loss is recognised for the amount by which an asset’s carrying amount exceeds its recoverable amount, which is the higher of an asset’s net selling price or value in use. For the purposes of assessing impairment, assets are grouped at the lowest levels for which there are separately identifiable cash flows. Reversal of an impairment provision is recorded as income in the period when the reversal occurs.
m. Imbalan karyawan (i)
Kewajiban imbalan pasca masa kerja
m. Employee benefits (i)
Post–retirement benefit obligations
Grup memiliki program imbalan pasti dan program iuran pasti.
The Group has both defined benefit and defined contribution plans.
Program pensiun imbalan pasti adalah program pensiun yang menentukan jumlah imbalan pensiun yang akan diberikan, biasanya berdasarkan pada satu faktor atau lebih seperti usia, masa kerja, atau kompensasi.
A defined benefit plan is a pension plan that defines an amount of pension benefit to be provided, usually as a function of one or more factors such as age, years of service or compensation.
Grup harus menyediakan imbalan pensiun dengan jumlah minimal sesuai dengan UU Ketenagakerjaan No. 13/2003 (“UU Ketenagakerjaan”) atau Peraturan Grup (“Peraturan”), mana yang lebih tinggi. Karena UU Ketenagakerjaan atau Peraturan menentukan rumus tertentu untuk menghitung jumlah minimal imbalan pensiun, pada dasarnya program pensiun berdasarkan UU Ketenagakerjaan atau Peraturan adalah program imbalan pasti. Kewajiban manfaat pensiun ditentukan berdasarkan perhitungan aktuaris yang dilakukan secara periodik.
The Group is required to provide a minimum amount of pension benefits in accordance with Labour Law No. 13/2003 (“Labour Law”) or the Group’s regulation (“Regulation”), whichever is higher. Since the Labour Law and the Regulation set the formula for determining the minimum amount of benefits, in substance pension plans under the Labour Law or the Regulation represent defined benefit plans. The provision is determined by periodic actuarial calculations.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/15 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) m. Imbalan karyawan (lanjutan) (i)
Kewajiban imbalan pasca masa kerja (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
m. Employee benefits (continued) (i)
Post–retirement (continued)
benefit
obligations
Kewajiban program pensiun imbalan pasti yang diakui di necara konsolidasian adalah nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal neraca serta disesuaikan dengan keuntungan/kerugian aktuarial dan biaya jasa lalu yang belum diakui. Kewajiban imbalan pasti dihitung setiap tahun oleh aktuaris independen menggunakan metode projected unit credit.
The liability recognised in the consolidated balance sheets in respect of the defined benefit pension plan is the present value of the defined benefit obligation at the balance sheet date, together with adjustments for unrecognised actuarial gains or losses and past service costs. The defined benefit obligation is calculated annually by independent actuaries using the projected unit credit method.
Nilai kini kewajiban imbalan pasti ditentukan dengan mendiskonto estimasi arus kas keluar masa depan menggunakan tingkat bunga obligasi pemerintah berkualitas tinggi (dengan pertimbangan saat ini tidak ada pasar aktif untuk obligasi korporat berkualitas tinggi) dalam mata uang yang sama dengan mata uang imbalan yang akan dibayarkan. Nilai kini kewajiban imbalan pasti ditentukan dan waktu jatuh tempo yang kurang lebih sama dengan waktu jatuh tempo imbalan yang bersangkutan.
The present value of the defined benefit obligation is determined by discounting the estimated future cash outflows using interest rates of high quality government bonds (considering currently there is no deep market for high-quality corporate bonds) that are denominated in the currency in which the benefit will be paid, and that have terms to maturity approximating the terms of the related pension liability.
Keuntungan dan kerugian aktuarial dapat timbul dari penyesuaian yang dibuat berdasarkan pengalaman, perubahan asumsi-asumsi aktuarial, dan perubahan pada program pensiun, apabila jumlah keuntungan atau kerugian aktuarial ini melebihi 10% dari imbalan pasti atau 10% dari nilai wajar aset program pada tanggal neraca, maka kelebihannya dibebankan atau dikreditkan pada pendapatan atau beban selama sisa masa kerja rata-rata para karyawan yang bersangkutan.
Actuarial gains and losses arising from experience adjustments, changes in actuarial assumptions and amendments to the pension plan, when exceeding 10% of the present value of the defined benefit or 10% of the fair value of the plan assets at the balance sheet date, are charged or credited to income or expense over the average remaining service lives of the related employees.
Program iuran pasti adalah program imbalan pasca masa kerja dimana Grup membayar sejumlah iuran tertentu kepada suatu entitas terpisah. Grup tidak memiliki kewajiban hukum atau kewajiban konstruktif untuk membayar iuran lebih lanjut jika entitas tersebut tidak memiliki aset yang cukup untuk membayar seluruh imbalan pasca kerja sebagai imbalan atas jasa yang diberikan karyawan pada periode berjalan dan periode lalu. Iuran tersebut diakui sebagai biaya imbalan karyawan ketika terhutang.
A defined contribution plan is a pension plan under which the Group pays fixed contributions to a separate entity. The Group has no legal or constructive obligations to pay further contributions if the fund does not hold sufficient assets to pay all employees the benefits relating to employee service in the current and prior periods. The contributions are recognised as employee expenses when they are due.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/16 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 2.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) m. Imbalan karyawan (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) m. Employee benefits (continued)
(ii) Pesangon pemutusan kontrak kerja
(ii) Termination benefits
Pesangon pemutusan kontrak kerja terhutang ketika karyawan dihentikan kontrak kerjanya sebelum usia pensiun normal. Grup mengakui pesangon pemutusan kontrak kerja ketika Grup menunjukkan komitmennya untuk memberhentikan kontrak kerja dengan karyawan berdasarkan suatu rencana formal terinci yang kecil kemungkinannya untuk dibatalkan. n. Pengakuan pendapatan dan beban
o.
ACCOUNTING
Termination benefits are payable whenever an employee’s employment is terminated before the normal retirement date. The Group recognises termination benefits when it is demonstrably committed to terminate the employment of current employees according to a detailed formal plan with a low possibility of withdrawal.
n. Revenue and expense recognition
Pendapatan merupakan penghasilan yang diperoleh dari penjualan produk-produk Grup dan pemberian jasa bongkar muat batubara, pendapatan bagi hasil jasa dermaga, jasa pertambangan dan pendapatan sewa.
Revenue represents revenue earned from the sale of the Group’s products, and delivery of coal handling services, share of port charges, mining services and rental income.
Pendapatan dari penjualan batubara diakui pada saat terjadi pemindahan risiko kepada pelanggan, dan:
Revenue from coal sales is recognised when there has been a passing of risk to the customers, and:
Besar kemungkinan manfaat ekonomi yang terkait dengan transaksi tersebut akan mengalir ke Grup;
It is probable that economic benefits associated with the transaction will flow to the Group;
Kuantitas dan kualitas dari produk dapat ditentukan secara wajar dan akurat;
The quantity and quality of the product can be determined with reasonable accuracy;
Barang sudah dikirim kepada pelanggan dan tidak lagi berada dalam pengendalian fisik Grup (atau kepemilikan atas produk diserahkan kepada pelanggan); dan
The product has been dispatched to the customer and is no longer under the physical control of the Group (or property in the product has earlier passed to the customer); and
Harga jual dan biaya terkait dapat diukur secara wajar dan akurat.
The selling price and related costs can be determined with reasonable accuracy.
Pendapatan jasa diakui pada diberikan kepada konsumen.
jasa
Revenue from services is recognised when services are rendered to the customers.
Beban diakui pada saat terjadinya dengan basis akrual.
Expenses are recognised as incurred on the accrual basis.
saat
Perpajakan Biaya pajak untuk periode berjalan terdiri dari pajak kini dan tangguhan. Pajak diakui pada laporan laba rugi, kecuali untuk hal yang diakui langsung di ekuitas. Untuk kasus ini, pajaknya juga langsung diakui di ekuitas.
o.
Taxation The tax expense for the period comprises current and deferred tax. Tax is recognised in the statements of income, except to the extent that it relates to items recognised directly in equity. In this case, the tax is also recognised in equity.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/17 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) o.
p.
Perpajakan (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) o.
Taxation (continued)
Semua perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan kewajiban untuk tujuan pelaporan keuangan dengan dasar pengenaan pajaknya diakui sebagai pajak penghasilan tangguhan dengan metode kewajiban neraca. Tarif pajak yang berlaku saat ini atau secara substansial telah berlaku digunakan untuk menentukan pajak tangguhan.
Deferred income tax is provided using the balance sheet liability method, for all temporary differences arising between the tax bases of assets and liabilities and their carrying values for financial reporting purposes. Current enacted or substantially enacted tax rates are used to determine deferred income tax.
Aset pajak tangguhan yang berasal dari manfaat pajak masa mendatang dan saldo rugi fiskal yang dapat dikompensasi akan diakui apabila besar kemungkinan jumlah laba fiskal pada masa mendatang akan memadai untuk dikompensasi dengan manfaat pajak masa mendatang dan saldo rugi fiskal yang dapat dipakai.
Deferred tax assets related to future tax benefits and the carry forward of unused tax losses are recognised to the extent that it is probable that future taxable profit will be available against which the future tax benefits and unused tax losses can be utilised.
Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan.
Amendments to taxation obligations are recorded when an assessment is received or, if appealed against, when the results of the appeal are determined.
Biaya pengupasan
p.
Untuk area pertambangan dimana pengupasan tanah dilakukan berdasarkan rasio rata-rata umur tambang, biaya pengupasan tanah dibebankan sebagai biaya produksi berdasarkan rasio rata-rata pengupasan tanah umur tambang. Jika rasio pengupasan aktual melebihi rasio rata-rata umur tambang, kelebihan biaya pengupasan tanah ditangguhkan dan dicatat di neraca konsolidasian sebagai biaya pengupasan tanah yang ditangguhkan. Jika rasio pengupasan aktual lebih kecil daripada rasio rata-rata umur tambang, selisihnya dibebankan pada saldo biaya pengupasan tanah yang ditangguhkan dari periode sebelumnya atau dicatat di neraca konsolidasian sebagai cadangan biaya pengupasan tanah. Perubahan atas estimasi rasio rata-rata pengupasan tanah terhadap umur tambang diperhitungkan secara prospektif sepanjang sisa umur tambang. q.
ACCOUNTING
Kewajiban pengelolaan lingkungan hidup Pengeluaran yang terkait dengan pemulihan, rehabilitasi, dan lingkungan yang timbul selama tahap produksi dibebankan sebagai biaya sehubungan dengan pendapatan pada saat terjadinya.
Stripping costs For mining areas where stripping is performed based on a life of mine average stripping ratio, stripping costs are recognised as production costs based on the average life of mine stripping ratio. When the actual stripping ratio exceeds the life of mine average, the excess stripping costs are deferred and recorded in the consolidated balance sheets as deferred stripping costs. When the actual stripping ratio is lower than the life of mine average, the difference is adjusted against the amount of deferred stripping costs carried forward from prior periods or is recognised in the consolidated balance sheets as provision for stripping costs. Changes in the estimated average life of mine stripping ratio are accounted for on a prospective basis over the remaining mine life.
q.
Environmental obligations Restoration, rehabilitation and environmental expenditures incurred during the production phase are charged to cost of revenue as incurred.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/18 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) q.
r.
Kewajiban pengelolaan lingkungan hidup (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) q.
ACCOUNTING
Environmental obligations (continued)
Cadangan untuk pembongkaran, pemindahan, dan restorasi beberapa aset pertambangan dicatat untuk mengakui kewajiban hukum yang berkaitan dengan penarikan aset tetap. Estimasi biaya-biaya tersebut dicatat sebagai bagian dari nilai tercatat aset tetap terkait dan disusutkan selama masa manfaat aset yang bersangkutan. Penyisihan biaya-biaya tersebut telah dicatat sebagai “penyisihan untuk pembongkaran, pemindahan, reklamasi, dan restorasi” dalam neraca konsolidasian dan penambahan nilai penyisihan dari waktu ke waktu sampai mencapai jumlah penuh diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian.
A provision for decommissioning, demobilisation and restoration of certain mine-related assets is recognised for legal obligations associated with the retirement of tangible long-lived assets. The estimated costs are recorded as part of the carrying values of the assets and depreciated over the remaining useful life of the related assets. The provision has been recorded as “provision for decommissioning, demobilisation, reclamation and restoration” in the consolidated balance sheets and is accreted to full value through the consolidated statement of income.
Untuk hal-hal yang berkaitan dengan lingkungan yang mungkin tidak berkaitan dengan penghentian pengoperasian aset, dimana Grup merupakan pihak yang bertanggung jawab atas kewajiban tersebut dan kewajiban tersebut ada dan jumlahnya bisa diukur, Grup mencatat estimasi kewajiban tersebut. Dalam menentukan keberadaan kewajiban yang berkaitan dengan lingkungan tersebut, Grup mengacu pada kriteria pengakuan kewajiban sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku.
For environmental issues that may not involve the retirement of an asset, where the Group is a responsible party and it is determined that a liability exists, and amounts can be quantified, the Group accrues for the estimated liability. In determining whether a liability exists in respect of such environmental issues, the Group applies the criteria for liability recognition under applicable accounting standards.
Aset keuangan dan kewajiban keuangan
r.
Financial assets and liabilities
PSAK No. 50 (Revisi 2006) “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan” dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” berlaku untuk laporan keuangan yang periodenya dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2010.
SFAS No. 50 (Revised 2006) "Financial Instruments: Presentation and Disclosures" and SFAS No. 55 (Revised 2006) "Financial Instruments: Recognition and Measurement” are applicable for financial statements covering periods beginning on or after 1 January 2010.
I.
I.
Aset keuangan Grup mengklasifikasikan aset keuangan dalam kategori sebagai berikut (i) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, (ii) pinjaman dan piutang, (iii) aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo, dan (iv) aset keuangan yang tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung pada tujuan saat aset keuangan tersebut diperoleh. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat pengakuan awal.
Financial assets The Group classifies its financial assets into the categories of (i) financial assets at fair value through profit or loss, (ii) loans and receivables, (iii) held-to-maturity financial assets, and (iv) available-for-sale financial assets. The classification depends on the purpose for which the financial assets were acquired. Management determines the classification of its financial assets at initial recognition.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/19 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) r.
Aset keuangan dan kewajiban keuangan (lanjutan) I.
Aset keuangan (lanjutan) (i)
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar di laporan laba atau rugi adalah aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai aset untuk diperdagangkan. Sebuah aset keuangan diklasifikasikan sebagai aset untuk diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan penjualan atau pembelian kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti yang menunjukkan latar belakang untuk mengambil keuntungan jangka pendek.
(ii) Pinjaman dan piutang Pinjaman dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan yang tidak terpengaruh oleh pasar aktif. Pinjaman dan piutang awalnya diakui sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur sebesar biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Pinjaman dan piutang terdiri dari piutang usaha, piutang lainnya, kas dan setara kas dan aset lainnya di neraca konsolidasian. (iii) Aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) r.
ACCOUNTING
Financial assets and liabilities (continued)
I.
Financial assets (continued) (i)
Financial assets at fair value through profit or loss Financial assets at fair value through profit or loss are financial assets classified as held for trading. A financial asset is classified as held for trading if it is acquired principally for the purpose of selling or repurchasing it in the near term and for which there is evidence of a recent actual pattern of short term profit taking.
(ii) Loans and receivables Loans and receivables are nonderivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. Loans and receivables are initially recognised at fair value plus transaction costs and subsequently measured at amortised cost using the effective interest rate method. Loans and receivables consist of trade receivables, other receivables, cash and cash equivalents and other assets in the consolidated balance sheet.
(iii) Held-to-maturity financial assets
Aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran dan jatuh tempo yang tetap serta telah ditentukan dimana manajemen Grup memiliki maksud positif dan kemampuan untuk memiliki hingga jatuh tempo, selain:
Held-to-maturity financial assets are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturities that the Group’s management has the positive intention and ability to hold to maturity, other than:
aset keuangan Grup yang nilai wajarnya diakui melalui laporan laba rugi;
those that the Group upon initial recognition designates as at fair value through profit or loss;
aset keuangan Grup yang tersedia untuk dijual;dan
those that the Group designates as available for sale; and
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/20 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) r. Aset keuangan dan kewajiban keuangan (lanjutan) I.
Aset keuangan (lanjutan) (iii) Aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated) 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) r.
ACCOUNTING
Financial assets and liabilities (continued) I.
Financial assets (continued) (iii) Held-to-maturity (continued)
financial
assets
aset keuangan yang memenuhi definisi sebagai pinjaman dan piutang.
those that meet the definition of loans and receivables.
Aset keuangan ini pada awalnya diakui sebesar nilai wajar termasuk biaya transaksi dan kemudian diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menerapkan metode suku bunga efektif.
These financial assets are initially recognised at fair value including transaction costs and subsequently measured at amortised cost, using the effective interest rate method.
(iv) Aset keuangan yang tersedia untuk dijual
(iv) Available-for-sale financial assets
Aset keuangan yang tersedia untuk dijual adalah aset keuangan yang dimaksudkan untuk dimiliki hingga jangka waktu yang tak terbatas, yang dapat dijual untuk memenuhi kebutuhan likuiditas atau perubahan suku bunga, nilai tukar, atau yang tidak diklasifikasikan sebagai pinjaman dan piutang, aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo atau aset keuangan yang nilai wajarnya diakui melalui laporan laba rugi.
Available-for-sale financial assets are financial assets that are intended to be held for an indefinite period of time, which may be sold in response to needs for liquidity or changes in interest rates, exchange rates or that are not classified as loans and receivables, held-to-maturity investments or financial assets at fair value through profit or loss.
Aset keuangan yang tersedia untuk dijual pada awalnya diakui sebesar nilai wajar, ditambah biaya transaksi, dan kemudian diukur dengan nilai wajar keuntungan dan kerugian yang diakui pada laporan perubahan ekuitas, kecuali untuk kerugian akibat penurunan nilai dan keuntungan dan kerugian selisih kurs, sampai aset keuangan tersebut tidak lagi diakui. Jika suatu aset keuangan yang tersedia untuk dijual mengalami penurunan nilai, maka akumulasi keuntungan atau kerugian yang sebelumnya telah diakui dalam laporan perubahan ekuitas, akan diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian. Namun, bunga dihitung dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dan keuntungan atau kerugian mata uang asing atas aset moneter yang diklasifikasikan sebagai aset tersedia untuk dijual diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian.
Available-for-sale financial assets are initially recognised at fair value, plus transaction costs, and measured subsequently at fair value with gains and losses being recognised in the statement of changes in equity, except for impairment losses and foreign exchange gains and losses, until the financial assets are derecognised. If an available-for-sale financial asset is determined to be impaired, the cumulative gain or loss previously recognised in the statement of changes in equity is recognised in the consolidated statement of income. However, interest is calculated using the effective interest rate method, and foreign currency gains or losses on monetary assets classified as availablefor-sale are recognised in the consolidated statement of income.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/21 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) r. Aset keuangan dan kewajiban keuangan (lanjutan) II. Kewajiban keuangan Grup mengklasifikasikan kewajiban keuangan dalam kategori sebagai berikut (i) kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, dan (ii) kewajiban keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi. (i)
Kewajiban keuangan yang nilai wajarnya diakui melalui laporan laba rugi Kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah kewajiban keuangan yang diklasifikasikan sebagai kewajiban yang diperdagangkan. Sebuah kewajiban keuangan diklasifikasikan sebagai kewajiban yang diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan penjualan atau pembelian kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti yang menunjukkan latar belakang untuk mengambil keuntungan jangka pendek.
(ii) Kewajiban keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated) 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) r.
ACCOUNTING
Financial assets and liabilities (continued) II.
Financial liabilities The Group classifies its financial liabilities in to the categories of (i) financial liabilities at fair value through profit or loss, and (ii) financial liabilities measured at amortised cost. (i)
Financial liabilities at fair value through profit or loss Financial liabilities at fair value through profit or loss are financial liabilities classified as held for trading. A financial liability is classified as held for trading if it is acquired principally for the purpose of selling or repurchasing it in the near term and for which there is evidence of a recent actual pattern of short term profit taking.
(ii) Financial liabilities amortised cost
measured
at
Kewajiban keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, masuk dalam kategori ini dan diukur pada biaya perolehan diamortisasi. Kewajiban keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi adalah kewajiban lain-lain, beban yang masih harus dibayar dan pinjaman.
Financial liabilities that are not classified as financial liabilities carried at fair value through profit or loss fall into this category and are measured at amortised cost. Financial liabilities measured at amortised cost are other liabilities, accured expenses and loans.
III. Akuntansi untuk instrumen keuangan derivatif dan aktivitas lindung nilai
III. Accounting for derivative financial instruments and hedging activities
Instrumen keuangan derivatif pada awalnya diakui di neraca sebesar harga perolehannya dan selanjutnya dinilai kembali sebesar nilai wajarnya. Metode untuk mengakui keuntungan atau kerugian yang terjadi tergantung pada sifat dari objek yang dilindungi nilainya. Grup mengelompokkan derivatif sebagai (1) instrumen lindung nilai terhadap nilai wajar suatu aset atau kewajiban yang telah diakui atau komitmen tetap yang belum diakui (lindung nilai atas nilai wajar); atau (2) instrumen lindung nilai transaksi yang diperkirakan akan terjadi (lindung nilai arus kas).
Derivative financial instruments are initially recognised in the balance sheet at cost are subsequently remeasured at their fair value. The method of recognising the resulting gain or loss is dependent on the nature of the item being hedged. The Group designates certain derivatives as either (1) a hedge of the fair value of a recognised asset or liability or of an unrecognised firm commitment (fair value hedge); or (2) a hedge of a forecasted transaction (cash flow hedge).
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/22 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) r. Aset keuangan dan kewajiban keuangan (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) r.
ACCOUNTING
Financial assets and liabilities (continued)
III. Akuntansi untuk instrumen keuangan derivatif dan aktivitas lindung nilai
III. Accounting for derivative financial instruments and hedging activities
Pada saat awal terjadinya transaksi, Grup melakukan dokumentasi mengenai hubungan antara instrumen lindung nilai dan unsur yang dilindungi nilainya, juga tujuan pengelolaan risiko dan strategi yang diterapkan dalam melakukan berbagai macam transaksi lindung nilai. Grup juga melakukan dokumentasi atas penilaian mereka, baik pada permulaan lindung nilai dan secara berkelanjutan, untuk menentukan apakah derivatif yang digunakan pada transaksi lindung nilai memiliki efektivitas yang tinggi dalam menandingi (offsetting) perubahan nilai wajar atau arus kas suatu unsur yang dilindungi nilainya.
At the inception of the transaction, the Group documents the relationship between hedging instruments and hedged items, as well as its risk management objective and strategy for undertaking various hedge transactions. The Group also documents its assessment, both at the hedge inception and on an ongoing basis, of whether the derivatives that are used in hedging transactions are highly effective in offsetting changes in fair values or cash flows of hedged items.
Perubahan nilai wajar derivatif yang ditujukan dan memenuhi kualifikasi sebagai lindung nilai atas nilai wajar, yang efektif, dicatat di dalam laporan laba rugi konsolidasian, bersama dengan perubahan yang terjadi pada nilai wajar aset dan kewajiban yang dilindungi nilainya.
Changes in the fair value of derivatives that are designated and qualify as fair value hedges and that are highly effective, are recorded in the consolidated statements of income, along with any changes in the fair value of the hedged asset or liability that is attributable to the hedged risk.
Perubahan nilai wajar derivatif yang ditujukan dan memenuhi kualifikasi sebagai lindung nilai arus kas dan lindung nilai tersebut efektif, diakui sebagai bagian dari ekuitas, khususnya pada akun cadangan nilai wajar lindung nilai. Jumlah yang ditangguhkan di ekuitas kemudian dialihkan ke laporan laba rugi konsolidasian dan diklasifikasikan sebagai pendapatan atau beban pada periode yang sama dengan periode ketika transaksi yang dilindungi nilainya mempengaruhi laporan laba rugi konsolidasian.
Changes in the fair value of derivatives that are designated and qualify as cash flow hedges and that are highly effective, are recognised in equity, in the fair value hedging reserve account. Amounts deferred in equity are subsequently released to the consolidated statement of income and classified as revenue or expense in the same periods during which the hedged forecasted transaction affects the consolidated statement of income.
Perubahan nilai wajar atas instrumen derivatif yang tidak memenuhi persyaratan sebagai akuntansi lindung nilai diakui segera dalam laporan laba rugi konsolidasian.
Changes in the fair value of any derivative instruments that do not qualify for hedge accounting are recognised immediately in the consolidated statement of income.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/23 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) r.
Aset keuangan dan kewajiban keuangan (lanjutan) III. Akuntansi untuk instrumen keuangan derivatif dan aktivitas lindung nilai (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) r.
ACCOUNTING
Financial assets and liabilities (continued) III. Accounting instruments (continued)
for derivative and hedging
financial activities
Ketika suatu instrumen lindung nilai kadaluwarsa atau dijual, atau ketika suatu lindung nilai tidak lagi memenuhi persyaratan akuntansi lindung nilai, akumulasi keuntungan atau kerugian yang terdapat di ekuitas saat itu tetap berada di bagian ekuitas dan akan diakui pada saat transaksi yang dijanjikan atau diperkirakan diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian. Apabila transaksi yang dijanjikan atau diperkirakan tidak lagi diharapkan akan terjadi, akumulasi keuntungan atau kerugian yang telah dicatat di bagian ekuitas dialihkan ke dalam laporan laba rugi konsolidasian.
When a hedging instrument expires or is sold, or when a hedge no longer meets the criteria for hedge accounting, any cumulative gain or loss existing in equity at that time remains in equity and is recognised when the committed or forecasted transaction is ultimately recognised in the consolidated statement of income. When a committed or forecasted transaction is no longer expected to occur, the cumulative gain or loss that was reported in equity is immediately transferred to the consolidated statement of income.
Pada saat awal terjadinya transaksi, Grup membuat dokumentasi mengenai hubungan antara instrumen lindung nilai dan unsur yang dilindungi nilainya, juga tujuan manajemen risiko dan strategi yang diterapkan dalam melakukan berbagai macam transaksi lindung nilai. Proses dokumentasi ini menghubungkan derivatif yang ditujukan sebagai lindung nilai dengan aset dan kewajiban tertentu atau dengan komitmen tertentu atau transaksi yang diperkirakan akan terjadi. Grup juga melakukan dokumentasi atas penilaian, apakah pada saat dilakukan transaksi lindung nilai dan saat berlakunya lindung nilai tersebut, derivatif yang digunakan pada transaksi lindung nilai memiliki efektivitas yang tinggi dalam menandingi (offsetting) perubahan nilai wajar atau arus kas suatu unsur yang dilindungi nilainya.
At the inception of the transaction, the Group documents the relationship between hedging instruments and hedged items, as well as its risk management objective and strategy for undertaking various hedge transactions. This process includes linking all derivatives designated as hedges to specific assets and liabilities or to specific firm commitments or forecast transactions. The Group also documents its assessment, both at the hedge inception and on an ongoing basis, of whether the derivatives that are used in hedging transactions are highly effective in offsetting changes in fair values or cash flows of hedged items.
IV. Estimasi nilai wajar Grup menggunakan beberapa teknik penilaian yang digunakan secara umum untuk menentukan nilai wajar dari instrument keuangan dengan tingkat kompleksitas yang rendah, seperti swap batubara, swap bahan bakar minyak dan kontrak forward. Input yang digunakan dalam teknik penilaian untuk instrumen keuangan di atas adalah data pasar yang dapat diobservasi.
IV. Fair value estimation The Group uses widely recognised valuation models for determining fair values of non standardised financial instruments of lower complexity, such as coal swaps, fuel swaps and forward contracts. For these financial instruments, inputs into models are generally market-observable.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/24 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) r.
Aset keuangan dan kewajiban keuangan (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) r.
IV. Estimasi nilai wajar (lanjutan)
Financial assets and liabilities (continued)
IV. Fair value estimation (continued) The fair value of financial instruments that are not traded in active markets are determined by using valuation techniques. The Group uses discounted cash flow methods and makes assumptions that are based on market conditions existing at each balance sheet date which are used to determine fair value for the financial instruments.
Nilai wajar instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Grup menggunakan metode diskonto arus kas dengan menggunakan asumsi-asumsi yang didasarkan pada kondisi pasar pada tanggal neraca yang kemudian digunakan untuk menentukan nilai wajar dari instrument keuangan. s.
Penurunan nilai dari aset keuangan I.
Aset yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi
ACCOUNTING
s.
Impairment of financial assets I.
Assets carried at amortised cost
Pada setiap tanggal neraca Grup mengevaluasi apakah terdapat bukti yang objektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang objektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal.
The Company assesses at the balance sheet date whether there is objective evidence that a financial asset or group of financial assets is impaired. A financial asset or a group of financial assets is impaired and impairment losses are incurred only if there is objective evidence of impairment as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the asset (a ‘loss event’) and that loss event (or events) has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or group of financial assets that can be reliably estimated.
Jika terdapat bukti objektif bahwa kerugian penurunan niIai telah terjadi, maka jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa depan (tidak termasuk kerugian kredit di masa depan yang belum terjadi) yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset tersebut. Nilai tercatat aset tersebut dikurangi, baik secara langsung maupun menggunakan pos cadangan. Jumlah kerugian yang terjadi diakui pada laporan laba-rugi.
If there is objective evidence that an impairment loss has been incurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future credit losses that have not been incurred) discounted at the financial asset’s original effective interest rate. The carrying amount of the asset is reduced either directly or through use of an allowance account. The amount of the loss is recognised in the statement of income.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/25 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 2.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) s.
Penurunan (lanjutan) I.
nilai
dari
aset
keuangan
Aset yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) s.
Impairment of financial assets (continued)
I.
Jika, pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara objektif pada peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui (seperti meningkatnya peringkat kredit debitur), maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan, baik secara langsung, atau dengan menyesuaikan pos cadangan. Pemulihan tersebut tidak boleh mengakibatkan nilai tercatat aset keuangan melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum adanya pengakuan penurunan nilai pada tanggal pemulihan dilakukan. Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laporan labarugi. II.
Aset yang tersedia untuk dijual
ACCOUNTING
Assets carried (continued)
at
amortised
cost
If, in a subsequent period, the amount of the impairment loss decreases and the decrease can be related objectively to an event occurring after the impairment was recognised (such as an improvement in the debtor’s credit rating), the previously recognised impairment loss shall be reversed either directly or by adjusting an allowance account. The reversal shall not result in carrying of the financial asset at a value that exceeds what the amortised cost would have been had the impairment not been recognised at the date the impairment was reversed. The reversal amount shall be recognised in the statement of income.
II.
Assets classified as available-for-sale
Ketika penurunan nilai wajar atas aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual telah diakui secara langsung dalam ekuitas dan terdapat bukti objektif bahwa aset tersebut mengalami penurunan nilai, maka kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui secara langsung dalam ekuitas harus dikeluarkan dari ekuitas dan diakui pada laporan laba-rugi meskipun aset keuangan tersebut belum dihentikan pengakuannya. Jumlah kerugian kumulatif yang dikeluarkan dari ekuitas dan diakui pada laporan laba-rugi merupakan selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai aset keuangan yang sebelumnya telah diakui pada laporan laba-rugi.
When a decline in the fair value of an available-for-sale financial asset has been recognised directly in equity and there is objective evidence that the asset is impaired, the cumulative loss that had been recognised in equity shall be reclassified from equity to profit or loss even though the financial asset has not been derecognised. The amount of the cumulative loss is measured as the difference between the acquisition cost and the current fair value, less any impairment loss on that financial asset previously recognised in the statement of income.
Kerugian penurunan nilai yang diakui pada laporan laba-rugi atas investasi instrumen ekuitas yang diklasifikasikan sebagai instrumen ekuitas yang tersedia untuk dijual tidak boleh dipulihkan melalui laporan laba-rugi.
The impairment losses recognised in the statement of income for an investment in an equity instrument classified as available-forsale shall not be reversed through profit and loss.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/26 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 2.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) s.
Penurunan (lanjutan) II.
nilai
Aset yang (lanjutan)
dari
aset
tersedia
keuangan
untuk
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) s.
dijual
Impairment of financial assets (continued)
II.
Jika, pada periode berikutnya, nilai wajar instrumen utang yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual meningkat dan peningkatan tersebut dapat secara objektif dihubungkan dengan peristiwa yang terjadi setelah pengakuan kerugian penurunan nilai pada laporan laba-rugi, maka kerugian penurunan nilai tersebut harus dipulihkan melalui laporan laba-rugi terpisah. t.
Laba bersih per saham dasar
t.
Pelaporan segmen
Assets classified as available-for-sale (continued) If, in a subsequent period, the fair value of a debt instrument classified as availablefor-sale increases and the increase can be objectively related to an event occurring after the impairment loss was recognised in the statement of income, the impairment loss is reversed through the separate statement of income.
Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar selama periode yang bersangkutan. u.
ACCOUNTING
Basic earnings per share Basic earnings per share is computed by dividing net income by the weighted-average number of ordina ry shares outstanding during the period.
u.
Segment reporting
Sebuah segmen usaha adalah sekelompok aset dan operasi yang menyediakan barang atau jasa yang memiliki risiko serta tingkat pengembalian yang berbeda dengan segmen usaha lainnya. Sebuah segmen geografis menyediakan barang maupun jasa di dalam lingkungan ekonomi tertentu yang memiliki risiko serta tingkat pengembalian yang berbeda dengan segmen operasi lainnya yang berada dalam lingkungan ekonomi lain.
A business segment is a group of assets and operations engaged in providing products or services that are subject to risks and returns that are different from those of other business segments. A geographical segment is engaged in providing products or services within a particular economic environment that are subject to risks and returns that are different from those of segments operating in other economic conditions.
Grup melakukan segmentasi keuangannya sebagai berikut:
The Group segments its financial reporting as follows:
(i)
pelaporan
segmen usaha (primer), yang mengelompokkan aktivitas bisnis Grup menjadi batubara dan non-batubara; dan (ii) segmen geografis (sekunder), yang mengelompokkan penjualan berdasarkan daerah tujuan penjualan.
(i)
business segments (primary), where the Group’s business activities are classified into coal and non-coal; and (ii) geographical segments (secondary), which classifies sales based on target market areas.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/27 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) v.
Pembagian hasil produksi
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated) 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) v.
Berdasarkan PKP2B, Pemerintah berhak memperoleh 13,5% atas jumlah batubara yang dihasilkan oleh GBP, PIK, TSA, WBM, dan FKP dari proses produksi akhir perusahaan. Sesuai dengan keputusan Presiden No. 75/1996 tertanggal 25 September 1996, perusahaan-perusahaan tersebut membayar bagian produksi Pemerintah secara tunai, yaitu sebesar 13,5% dari penjualan setelah dikurangi beban penjualan. Perusahaanperusahaan tersebut mengakui penjualan atas bagian Pemerintah sebagai bagian dari pendapatan dari penjualan dan kewajiban pembayaran ke Pemerintahnya diakui dengan basis akrual sebagai beban royalti di bagian harga pokok penjualan. w. Dividen
Biaya emisi saham
w. Dividends Dividend distributions to the Company’s shareholders are recognised as a liability in the Company’s consolidated financial statements in the period in which the dividends are declared. x.
Tambahan biaya yang secara langsung terkait dengan penerbitan saham baru disajikan pada bagian ekuitas sebagai pengurang, bersih setelah pajak, dari jumlah yang diterima. y.
Hutang usaha dan lainnya
Sharing of production As stipulated in the Coal Agreements, the Government is entitled to take 13.5% of total coal produced from the final production processes established by GBP, PIK, TSA, WBM and FKP. In accordance with Presidential Decree No. 75/1996 dated 25 September 1996, these companies pay the Government’s share of production in cash, which represents 13.5% of sales after deduction of selling expenses. These companies recognise the Government’s share as part of sales revenue, and the obligation to make payment to the Government on an accrual basis as royalty expense as part of cost of goods sold.
Pembagian dividen kepada pemegang saham Perusahaan diakui sebagai kewajiban dalam laporan keuangan konsolidasian Perusahaan dalam periode dimana pembagian dividen diumumkan. x.
ACCOUNTING
Share issuance costs Incremental costs directly attributable to the issue of new shares are shown in equity as a deduction, net of tax, from the proceeds.
y.
Trade and other payables
Hutang usaha adalah kewajiban untuk membayar barang atau jasa yang diperoleh dari pemasok dalam kegiatan usaha normal. Hutang usaha diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek bila pembayaran dilakukan dalam jangka waktu satu tahun atau kurang. Bila tidak, akan disajikan sebagai kewajiban jangka panjang.
Trade payables are obligations to pay for goods or services that have been acquired in the ordinary course of business from suppliers. Trade payables are classified as current liabilities if payment is due within one year or less. If not, they are presented as non-current liabilities.
Hutang usaha pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan kemudian diukur pada biaya diamortisasi dengan menggunakan metode bunga efektif.
Trade payables are recognised initially at fair value and subsequently measured at amortised cost using the effective interest method.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/28 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 2.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) z.
2.
Biaya mobilisasi yang ditangguhkan
z.
aa. Penggunaan estimasi
Deferred mobilisation costs
aa. Use of estimates
Penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan kewajiban yang dilaporkan, dan pengungkapan atas aset dan kewajiban kontinjen pada tanggal laporan keuangan konsolidasian, serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan aktivitas saat ini, hasil yang sebenarnya mungkin berbeda dari jumlah yang diestimasi.
The preparation of consolidated financial statements in conformity with accounting principles generally accepted in Indonesia requires management to make estimates and assumptions that affect the reported amounts of assets and liabilities and disclosure of contingent assets and liabilities at the date of the consolidated financial statements and the reported amounts of revenues and expenses during the reporting period. Although these estimates are based on management’s best knowledge of current events and activities, actual results could differ from those estimates.
KAS DAN SETARA KAS
3. 2010
Kas Rupiah
11,702
CASH AND CASH EQUIVALENTS 2009 6,036
Kas di bank – pihak ketiga Rupiah - PT Bank Internasional Indonesia Tbk. - PT Bank Danamon Indonesia Tbk. - Bank lainnya Jumlah rekening Rupiah
ACCOUNTING
Deferred mobilisation costs incurred to move assets belonging to mining contractors to the Group’s mining area are amortised over the periods benefited using the units of production method.
Biaya mobilisasi yang terjadi untuk membawa aset milik kontraktor penambangan ke wilayah pertambangan Grup ditangguhkan dan diamortisasi selama masa manfaat masingmasing biaya dengan menggunakan metode unit produksi.
3.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
Cash on hand Rupiah
18,575
12,427
1,748 426
1,244 300
Cash in banks – third parties Rupiah PT Bank Internasional Indonesia Tbk. PT Bank Danamon Indonesia Tbk. Other banks -
20,749
13,971
Total Rupiah accounts
Dolar AS - PT Bank Danamon Indonesia Tbk.
432,848
250,918
- PT Bank Internasional Indonesia Tbk. - Standard Chartered Bank
272,894 215,992
264,608 271,544
4,412 728
5,781 2,258
US Dollars PT Bank Danamon Indonesia Tbk. PT Bank Internasional Indonesia Tbk. Standard Chartered Bank PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia Other banks -
Jumlah rekening Dolar AS
926,874
795,109
Total US Dollar accounts
Jumlah kas di bank – pihak ketiga
947,623
809,080
Total cash in banks – third parties
- PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia - Lainnya
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/29 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 3.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)
3.
CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued)
2010
2009
Deposito berjangka
Time deposits
Dolar AS
US Dollars
- PT Bank Internasional Indonesia Tbk. - Standard Chartered Bank
332,337 153,022
84,897 -
PT Bank Internasional Indonesia Tbk. Standard Chartered Bank -
Jumlah deposito berjangka – pihak ketiga
485,359
84,897
Total time deposits – third parties
Jumlah kas dan setara kas
1,444,684
900,013
Total cash and cash equivalents
Tingkat bunga rata-rata tahunan deposito berjangka diatas adalah sebagai berikut:
Dolar AS
4.
The above time deposits earned interest at average annual rates as follows:
2010
2009
0.75% - 2.5%
2.25% - 6 %
PIUTANG USAHA
4.
TRADE RECEIVABLES
2010 Pihak ketiga: Dolar AS - Islands Group Limited - Mitsui & Co. Ltd. - Vitol Asia Pte. Ltd. - Korea East West Power,Co. Ltd. - J.P. Morgan Ventures Energy Corporation - J. Aron & Co. dan Constellation Energy Commodities Group, Inc. - Trafigura, Pte. Ltd. - Phoenix Commodities Private, Ltd. - Coal and Oil Company L.L.C. - Adani Global Pte. Ltd. - TNB Fuel Service Sdn. Bhd. - Taiwan Power Company - Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 30.000)
74,176 80,770 59,730 50,529 57,641
49,708 32,593 30,041 20,592 1,167 65,439 522,386
Dikurangi: Penyisihan atas penurunan nilai Piutang usaha - pihak ketiga Pihak yang memiliki hubungan istimewa: Dolar AS - Enel Trade S.p.A. - PT Kaltim Supacoal (“KSC”) - PT Dinamika Energi Nusantara
(1,842) 520,544
US Dollars
2009 Third parties: US Dollars Islands Group Limited Mitsui & Co. Ltd. 90,539 Vitol Asia Pte. Ltd. Korea East West Power,Co. Ltd. J.P. Morgan Ventures Energy Corporation J. Aron & Co. and Constellation Energy 46,521 Commodities Group, Inc. Trafigura, Pte. Ltd. -Phoenix Commodities Private, Ltd. 104,215 Coal and Oil Company L.L.C. 42,179 Adani Global Pte. Ltd. 94,652 TNB Fuel Service Sdn. Bhd. 45,868 Taiwan Power Company Others (each below 67,495 Rp 30,000) 491,469 (1,842)
Less: Allowance for impairment -
489,627 Trade receivables - third parties
122,012 5,588 -
67,209 2,695 1,428
127,600
71,332
Related parties: US Dollars Enel Trade S.p.A. PT Kaltim Supacoal (“KSC”) PT Dinamika Energi Nusantara -
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/30 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 4.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
PIUTANG USAHA (lanjutan)
4.
TRADE RECEIVABLES (continued)
2010
2009
Rupiah - Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1.000)
Piutang usaha - pihak yang memiliki hubungan istimewa, bersih
-
225
-
225
127,600
71,557
Trade receivables related parties, net
1.00%
Percentage of trade receivables related parties, net to total assets
Persentase piutang usaha - pihak yang memiliki hubungan istimewa, bersih terhadap jumlah aset
1.52%
Analisis umur piutang usaha berdasarkan tanggal faktur adalah sebagai berikut:
Aging analysis of trade receivables based on invoice date are as follows:
2010 Lancar Lewat jatuh tempo: 1 - 30 hari 31 - 90 hari > 90 hari
5.
Rupiah Others (each below Rp 1,000)
2009
445,219
464,645
153,087 17,274 32,564
75,658 20,881
648,144
561,184
Current Overdue: 1 - 30 days 31 - 90 days > 90 days
Berdasarkan penelaahan atas status dari masingmasing akun piutang usaha pada tanggal neraca, manajemen Grup berpendapat bahwa penyisihan atas penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 telah mencukupi untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari piutang tersebut.
Based on a review of the status of the individual accounts receivable at the balance sheet date, the Group’s management is of the opinion that the allowance for impairment as at 31 December 2010 and 2009 is adequate to cover possible losses from these trade receivables.
Pada tanggal 31 Desember 2010 penerimaan dari perjanjian pembelian dan penjualan batubara antara Perusahaan dengan Enel Trade S.p.A. telah dijaminkan sebagai jaminan untuk pinjaman Perusahaan (“Club Deal”) (lihat Catatan 15d).
As of 31 December 2010, the proceeds of coal sales under the coal sale and purchase agreements between the Company and Enel Trade S.p.A. have been pledged as collateral for the Company’s loan (the “Club Deal”) (refer to Note 15d).
Pada tanggal 31 December 2010, piutang Perusahaan dari Mitsui & Co. Ltd. telah dijaminkan sebagai jaminan untuk fasilitas kredit dari PT ANZ Panin Bank (“ANZ Panin”) (lihat Catatan 26l).
As of 31 December 2010, the Company’s receivables from Mitsui & Co. Ltd. have been pledged as collateral for the credit facility from PT ANZ Panin Bank (“ANZ Panin”) (refer to Note 26l).
Lihat Catatan 25 untuk rincian transaksi dengan pihak yang memiliki hubungan istimewa.
Refer to Note 25 for details of related party transactions.
PIUTANG LAIN-LAIN
5.
OTHER RECEIVABLES
2010
2009
Pihak ketiga: - Favor Sum Investment Ltd. - Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 5.000)
12,622
-
Third parties: Favor Sum Investment Ltd. -
26,249
19,110
Others (each below Rp 5,000) -
Porsi jangka pendek
38,871 38,871
19,110 13,014
Current portion
Porsi jangka panjang
-
6,096
Non-current portion
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/31 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 5.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
PIUTANG LAIN-LAIN (lanjutan)
5.
OTHER RECEIVABLES (continued)
2010 Pihak yang memiliki hubungan istimewa: - KSC - PT Lian Beng Energy - Pemegang saham Perusahaan dan entitas terkait - Karyawan - PT Bunga Permata Sari Jumlah piutang lain-lain – pihak yang memiliki hubungan istimewa, bersih
73,342 412
50,301 1,913
2,009 373 119
1,595 303 119
Related parties: KSC PT Lian Beng Energy Shareholders of the Company and their related entities Employees PT Bunga Permata Sari -
76,255
54,231
Other receivables – related parties, net
0.70%
Percentage of other receivables - related parties, net to total assets
Persentase piutang lain-lain - pihak yang memiliki hubungan istimewa, bersih terhadap jumlah aset
6.
2009
0.91%
Piutang lain-lain terutama terdiri atas pendapatan bunga pinjaman dan transaksi yang ditagih kembali (back charges).
Other receivables mainly consist of interest income from loans and back charges.
Berdasarkan penelaahan atas status dari masingmasing akun piutang lain-lain pada tanggal neraca, manajemen Grup berpendapat bahwa seluruh piutang lain-lain dapat ditagih secara penuh sehingga tidak diperlukan penyisihan penurunan nilai.
Based on a review of the status of the individual other receivable accounts at the balance sheet date, the Group’s management is of the opinion that these other receivables will be collected in full and therefore an allowance for impairment is not considered necessary.
Lihat Catatan 25 untuk rincian transaksi dengan pihak yang memiliki hubungan istimewa.
Refer to Note 25 for details of related party transactions.
PERSEDIAAN
6.
INVENTORIES
2010 Batubara Suku cadang dan material Bahan bakar
2009
523,323 90,331 10,557
648,278 66,600 12,033
624,211
726,911
Dikurangi: penyisihan persediaan usang
(2,664) 621,547
Mutasi penyisihan sebagai berikut:
persediaan
usang
(2,785)
Less: allowance for obsolete inventory
724,126
adalah
Movement in allowance for obsolete inventory was as follows:
2010
2009
Saldo awal Perubahan selama periode berjalan
2,785 (121)
3,010 (225)
Saldo akhir
2,664
2,785
Manajemen Grup berpendapat bahwa penyisihan persediaan usang telah mencukupi untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari persediaan usang tersebut.
Coal Spare parts and materials Fuel
Beginning balance Movement during the period Ending balance
The Group’s management believes that the allowance for obsolete inventory is adequate to cover possible losses from obsolete inventories.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/32 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 6.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
PERSEDIAAN (lanjutan)
6.
INVENTORIES (continued)
Pada tanggal 31 Desember 2010, persediaan tidak diasuransikan. 7.
KAS YANG DIBATASI PENGGUNAANNYA
As at 31 December 2010, the inventories were not covered by insurance. 7.
RESTRICTED CASH
2010 Dolar AS - Standard Chartered Bank (“SCB”) - ANZ Panin - PT Bank Danamon Indonesia Tbk.
2009
99,332 3,596 -
US Dollars 254,957 Standard Chartered Bank (“SCB”) ANZ Panin 1,129 PT Bank Danamon Indonesia Tbk. -
-
1,195
Rupiah PT Bank Internasional Indonesia Tbk.
102,928
257,281
Rupiah - PT Bank Internasional Indonesia Tbk.
8.
Saldo kas yang dibatasi penggunaannya pada Standard Chartered Bank, cabang Singapura sebesar AS$11.047.938 (2009: AS$27.123.062) merupakan cadangan kas Perusahaan yang digunakan untuk pembayaran bunga dan pokok pinjaman Club Deal (2009: Fasilitas Sindikasi) (lihat Catatan 15a dan 15d).
Restricted cash at Standard Chartered Bank, Singapore branch of US$11,047,938 (2009: US$27,123,062 ) represents the Company’s reserved bank accounts used for the payment of interest and principal under the Club Deal (2009: the Syndicated Facility) (refer to Notes 15a and 15d).
Saldo kas yang dibatasi penggunaannya pada ANZ Panin sebesar AS$400.000 (2009: AS$ nihil) merupakan deposito Perusahaan yang digunakan sebagai jaminan untuk fasilitas bank garansi (lihat Catatan 26l).
Restricted cash at ANZ Panin of US$400,000 (2009: US$ nil) represents the Company’s time deposits used to secure the bank guarantee facility (refer to Note 26l).
Saldo kas yang dibatasi penggunaannya pada PT Bank Internasional Indonesia Tbk. dan PT Bank Danamon Indonesia Tbk. sebesar Rp 1.195 dan AS$120.176 pada 31 Desember 2009, digunakan sebagai jaminan oleh Bank Garansi kepada Pemerintah Indonesia untuk keperluan reklamasi (lihat Catatan 26d dan 26l).
Restricted cash at PT Bank Internasional Indonesia Tbk. and PT Danamon Indonesia Tbk. amounting to Rp 1,195 and US$120,176 as of 31 December 2009 was used to secure GBP’s bank guarantees to the Government of Indonesia for reclamation purposes (refer to Notes 26d and 26l).
PERPAJAKAN a.
8.
Pajak dibayar dimuka
a. 2010
Perusahaan PPN Kelebihan pembayaran pajak penghasilan - 2010 - 2009 - 2008
TAXATION Prepaid taxes 2009
68,675
-
33,379 63,323 88,897
64,067 123,988
The Company VAT Overpayment of corporate income tax 2010 2009 2008 -
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/33 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 8.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
PERPAJAKAN (lanjutan) a.
8.
TAXATION (continued)
Pajak dibayar dimuka (lanjutan)
a. 2010
Anak perusahaan PPN Kelebihan pembayaran pajak penghasilan - 2010 - 2009 - 2008 - 2007 - 2006 - 2005 - 2003
b.
2009 Subsidiaries VAT Overpayment of corporate income tax 2010 2009 2008 2007 2006 2005 2003 -
835,044
497,651
3,849 32,278 5,073 163,285 54,360 157 5,080
12,110 4,844 184,030 50,078 157 5,080
1,353,400
942,005
Bagian jangka pendek
10,985
11,543
Current portion
Bagian jangka panjang
1,342,415
930,462
Non-current portion
Hutang pajak
b. Taxes payable 2010
Perusahaan PPN Pajak p enghasilan - pasal 26 Pajak p enghasilan - pasal 23 Pajak p enghasilan - pasal 21 Pajak p enghasilan - pasal 15 Pajak p enghasilan - pasal 4(2)
Anak perusahaan PPN Pajak p enghasilan - pasal 29 Pajak p enghasilan - pasal 26 Pajak p enghasilan - pasal 23 Pajak p enghasilan - pasal 21 Pajak p enghasilan - pasal 15 Pajak p enghasilan - pasal 4(2) Hutang pajak lainnya
c.
Prepaid taxes (continued)
486 86 1,425 806 9
36 149 61 1,997 927 10
2,812
3,180
107,734 82,649 51 22,103 2,882 1,735 3,990 4,601
119,723 29,070 82 28,522 2,855 3,069 3,936 1,925
225,745
189,182
228,557
192,362
Beban pajak penghasilan
c. 2010
Perusahaan - Kini - Tangguhan
2009 The Company VAT Income tax - article 26 Income tax - article 23 Income tax- article 21 Income tax - article 15 Income tax - article 4(2)
Subsidiaries VAT Income tax - article 29 Income tax - article 26 Income tax - article 23 Income tax - article 21 Income tax - article 15 Income tax - article 4(2) Other tax payable
Income tax expense 2009
(67,903)
(109,458)
(67,903)
(109,458)
The Company Current Deferred -
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/34 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 8.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
PERPAJAKAN (lanjutan) c.
8.
TAXATION (continued)
Beban pajak penghasilan (lanjutan)
c. 2010
Anak perusahaan - Kini - Tangguhan Konsolidasian - Kini - Tangguhan
2009
248,729 118,236
178,516 (33,912)
366,965
144,604
248,729 50,333
178,516 (143,370)
299,062
35,146
Perhitungan beban pajak penghasilan kini adalah sebagai berikut:
Laba/(rugi) sebelum pajak penghasilan - Perusahaan Beda temporer: Penyusutan Penyisihan imbalan kerja Penyisihan atas penurunan nilai Biaya pengangkutan yang tangguhan Biaya keuangan yang ditangguhkan Beda tetap: Ekuitas atas laba bersih anak perusahaan dan perusahaan asosiasi Pendapatan bunga yang dikenakan pajak final (Pendapatan)/beban yang tidak dapat dikurangkan untuk keperluan pajak
Taksiran rugi fiskal Beban pajak penghasilan badan kini dihitung dengan tarif pajak 25% (2009: 28%) - Perusahaan Beban pajak penghasilan badan kini - anak perusahaan Beban pajak penghasilan badan kini - konsolidasian
Subsidiaries Current Deferred Consolidated Current Deferred -
The calculation of current corporate income tax expense is as follows:
2010 Laba konsolidasian sebelum pajak penghasilan Ditambah/(dikurangi): Eliminasi konsolidasian Laba sebelum pajak penghasilan - anak perusahaan
Income tax expense (continued)
2009
1,079,781
191,346
1,202,406
125,587
(1,670,932 )
(591,756)
Consolidated profit before income tax Add/(deduct): Consolidation eliminations Profit before income tax subsidiaries
(274,823)
Profit/(loss)before income taxthe Company
(402) 381 1,842 -
Temporary differences: Depreciation Provision for employee benefits Allowance for impairment Deferred barging expense Deferred finance costs
611,255 12,705 212 (1,278) 1,126
Permanent differences:
(892,462)
(144,041)
(461)
(17,378)
Equity in net profits of subsidiaries and associate Interest income subject to final tax
(4,34 2)
185
Non-deductible (income)/expenses
(884,500)
(159,413)
(273,245)
(434,236)
-
-
248,729
178,516
Estimated fiscal loss Current corporate income tax expense at 25% (2009: 28%) - the Company Current corporate income tax expense - subsidiaries
248,729
178,516
Consolidated current corporate income tax expense
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/35 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 8.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
PERPAJAKAN (lanjutan) c.
8.
TAXATION (continued)
Beban pajak penghasilan (lanjutan)
c.
Income tax expense (continued)
Perhitungan pajak penghasilan kini dilakukan berdasarkan estimasi penghasilan kena pajak. Nilai tersebut mungkin disesuaikan ketika SPT Tahunan disampaikan ke Direktorat Jenderal Pajak (”DJP”).
Current income tax computations are based on estimated taxable income. The amounts may be adjusted when annual tax returns are filed to the Directorate General of Tax (“DGT”).
Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan dengan jumlah teoritis beban pajak penghasilan yang dihitung berdasarkan laba sebelum pajak penghasilan Perusahaan adalah sebagai berikut:
The reconciliation between income tax expense and the theoretical tax amount on the Company’s profit before income tax is as follows:
2010 Laba konsolidasian sebelum pajak penghasilan Ditambah/(dikurangi): Eliminasi konsolidasian Laba sebelum pajak penghasilan - anak perusahaan Laba/(rugi) sebelum pajak penghasilan - Perusahaan Pajak penghasilan dihitung dengan tarif pajak 25% (2009: 28%) Ekuitas atas laba bersih anak perusahaan dan perusahaan asosiasi Pendapatan bunga yang dikenakan pajak final (Pendapatan)/beban yang tidak dapat dikurangkan untuk keperluan pajak Penyesuaian tahun sebelumnya Penyesuaian karena perubahan tarif pajak penghasilan
2009
1,079,781
191,346
1,202,406
125,587
(1,670,932 )
(591,756)
Consolidated profit before income tax Add/(deduct): Consolidation eliminations Profit before income tax subsidiaries
611,255
(274,823)
Profit/(loss) before income tax the Company
152,814
(76,950)
Income tax at 25% (2009: 28%)
(223,115)
(40,331)
(115)
(4,866)
(1,085 ) 3,598
51 (472)
-
13,110
Equity in net profits of subsidiaries and associate Interest income subject to final tax Non-deductible (income)/expenses Prior year adjustment Adjustment due to change in income tax rate
Manfaat pajak penghasilan - Perusahaan
(67,903)
(109,458)
Beban pajak penghasilan - anak perusahaan
366,965
144,604
Income tax expense subsidiaries -
Beban pajak penghasilan konsolidasian
299,062
35,146
Consolidated corporate income tax expense
Grup telah mengakumulasi kerugian fiskal yang dapat dipakai sebagai pengurang penghasilan kena pajak di masa mendatang selama lima sampai delapan tahun sebagaimana ditetapkan dalam PKP2B masing-masing perusahaan atau peraturan pajak yang berlaku.
Income tax benefit the Company -
The Group has accumulated corporate income tax losses which are available to be carried forward and offset against future taxable income for periods of five to eight years as specified in each company’s CCoW or applicable tax regulations.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/36 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 8.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
PERPAJAKAN (lanjutan) c.
8.
TAXATION (continued)
Beban pajak penghasilan (lanjutan)
c.
Rugi fiskal yang dapat dikompensasikan dengan penghasilan kena pajak dimasa mendatang terjadi di tahun pajak berikut:
Income tax expense (continued) Tax losses carried-forward which can be offset against future taxable income were incurred in the following fiscal years:
Jumlah/Amount Perusahaan 31 Desember 2008 31 Desember 2009 31 Desember 2010
The Company 31 December 2008 31 December 2009 31 December 2010
149,040 434,236 273,245 856,521
Anak perusahaan 31 Desember 2004 31 Desember 2005 31 Desember 2006 31 Desember 2007 31 Desember 2008 31 Desember 2009 31 Desember 2010
Subsidiaries 31 December 2004 31 December 2005 31 December 2006 31 December 2007 31 December 2008 31 December 2009 31 December 2010
97,150 10,094 37,106 94,957 444,337 230,349 191,349 1,105,342
Rugi fiskal konsolidasian d.
1,961,863
Aset pajak tangguhan, bersih
d. Deferred tax assets, net 2010
Perusahaan Rugi fiskal yang dibawa ke masa depan Perbedaan nilai buku aset tetap komersial dan fiskal Penyisihan atas penurunan nilai Biaya pengangkutan yang ditangguhkan Penyisihan imbalan kerja karyawan Biaya keuangan yang ditangguhkan
Consolidated tax losses
2009 The Company
214,129
145,819
3,106 460
(71) 460
Tax losses carried-forward Difference between commercial and tax net book value of fixed assets Allowance for impairment
(3,919) 295 282
242 -
Deferred barging expenses Provision for employee benefits Deferred finance costs
Aset pajak tangguhan
214,353
146,450
Deferred tax assets
Aset pajak tangguhan pada awal tahun
146,450
36,992
Deferred tax assets at the beginning of the year
67,903
109,458
214,353
146,450
Dikreditkan pada laporan laba rugi konsolidasian Aset pajak tangguhan pada akhir tahun
Credited to consolidated statement of income Deferred tax assets at the end of the year
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/37 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 8.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
PERPAJAKAN (lanjutan) d.
8.
TAXATION (continued)
Aset pajak tangguhan, bersih (lanjutan)
d. Deferred tax assets, net (continued) 2010
Anak perusahaan Rugi fiskal yang dibawa ke masa depan Perbedaan nilai buku aset tetap komersial dan fiskal Penyisihan imbalan kerja karyawan Penyisihan persediaan usang Biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan Biaya pengupasan tanah yang ditangguhkan Biaya mobilisasi yang ditangguhkan Biaya pengangkutan yang ditangguhkan Penyisihan untuk pembongkaran, pemindahan, reklamasi, dan restorasi
Aset pajak tangguhan pada awal tahun Dikreditkan pada laporan laba rugi konsolidasian Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan Aset pajak tangguhan pada akhir tahun
2009 Subsidiaries
63,827
145,236
61,654 3,267 666
75,218 2,765 696
(15,697)
(37,235)
Tax losses carried-forward Difference between commercial and tax net book value of fixed assets Provision for employee benefits Allowance for obsolete inventory Deferred exploration and development expenditures
44,477 (8,850)
(20,760) (14,629)
Deferred stripping costs Deferred mobilisation costs
(3,896)
-
Deferred barging expenses Provision for decommissioning, demobilisation, reclamation and restoration
1,498
5,339
146,946
156,630
156,630
111,577
35,184
68,748
(44,868)
(23,695)
146,946
156,630
Deferred tax assets at the end of the year Transactions within the Group Unrealised profits from transactions within the Group
Transaksi dalam Grup Laba yang belum direalisasikan dari transaksi dalam Grup
46,888
32,998
Aset pajak tangguhan pada awal tahun
32,998
41,100
5,311
(8,102)
Dikreditkan/(dibebankan) pada laporan laba rugi konsolidasian Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan Aset pajak tangguhan pada akhir tahun Konsolidasian Rugi fiskal yang dibawa ke masa depan Perbedaan nilai buku aset tetap komersial dan fiskal Penyisihan imbalan kerja karyawan Penyisihan persediaan usang Biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan Biaya pengupasan tanah yang ditangguhkan Biaya keuangan yang ditangguhkan
Deferred tax assets at the beginning of the year Credited to consolidated statement of income Exchange difference due to financial statement translation
8,579
-
Deferred tax assets at the beginning of the year Credited/(charged) to consolidated statement of income Exchange difference due to financial statement translation
46,888
32,998
Deferred tax assets at the end of the year Consolidated
277,956
291,055
64,760 3,562 666
75,147 3,007 696
(15,697)
(37,235)
Tax losses carried-forward Difference between commercial and tax net book value of fixed assets Provision for employee benefits Allowance for obsolete inventory Deferred exploration and development expenditures
44,477 282
(20,760) -
Deferred stripping costs Deferred finance costs
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/38 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 8.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
PERPAJAKAN (lanjutan) d.
8.
TAXATION (continued)
Aset pajak tangguhan, bersih (lanjutan)
d. Deferred tax assets, net (continued) 2010
Konsolidasian (lanjutan) Biaya mobilisasi yang ditangguhkan Penyisihan untuk pembongkaran, pemindahan, reklamasi dan restorasi Penyisihan atas penurunan nilai Biaya pengangkutan yang ditangguhkan Laba yang belum direalisasikan dari transaksi dalam Grup
Aset pajak tangguhan pada awal tahun Dikreditkan pada laporan laba rugi konsolidasian Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan Aset pajak tangguhan pada akhir tahun e.
2009 Consolidated (continued)
(8,850) 1,498 460
Kewajiban pajak tangguhan pada akhir tahun Anak perusahaan Rugi fiskal yang dibawa ke masa depan Perbedaan nilai buku aset tetap komersial dan fiskal Penyisihan imbalan kerja karyawan Biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan Biaya pengupasan tanah yang ditangguhkan Sewa pembiayaan Penyisihan untuk pembongkaran, pemindahan, reklamasi, dan restorasi Biaya pengangkutan yang ditangguhkan
-
46,888
32,998
408,187
336,078
336,078
189,669
108,398
170,104
(36,289)
(23,695)
408,187
336,078 e.
2010
Kewajiban pajak tangguhan pada awal tahun Dicatat pada laporan laba rugi konsolidasian
5,339 460
(7,815)
Kewajiban pajak tangguhan, bersih
Perusahaan Kewajiban pajak tangguhan
(14,629)
Deferred mobilisation costs Provision for decommissioning, demobilisation, reclamation and restoration Allowance for impairment Deferred barging expenses Unrealised profits from transactions within the Group
Deferred tax assets at the beginning of the year Credited to consolidated statement of income Exchange difference due to financial statement translation Deferred tax assets at the end of the year
Deferred tax liabilities, net 2009 The Company Deferred tax liabilities
-
-
-
-
-
-
Deferred tax liabilities at the beginning of the year Charged to consolidated statement of income
-
-
Deferred tax liabilities at the end of the year Subsidiaries
182,475
113,346
5,275 1,254
3,026 280
(36,145)
(26,342)
(304,050) (1,119)
(112,587) (1,308)
1,169 (867) (152,008)
Tax losses carried-forward Difference between commercial and tax net book value of fixed assets Provision for employee benefits Deferred exploration and development expenditures
558
Deferred stripping costs Finance leases Provision for decommissioning, demobilisation, reclamation and restoration
-
Deferred barging expenses
(23,027)
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/39 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 8.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
PERPAJAKAN (lanjutan) e.
Kewajiban (lanjutan)
pajak
8. tangguhan,
TAXATION (continued)
bersih
e.
Deferred tax liabilities, net (continued)
2010 Anak perusahaan (lanjutan) Kewajiban pajak tangguhan pada awal tahun Dicatat pada laporan laba rugi konsolidasian Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan Kewajiban pajak tangguhan pada akhir tahun Konsolidasian Rugi fiskal yang dibawa ke masa depan
29,750
9,908
Subsidiaries (continued) Deferred tax liabilities at the beginning of the year Charged to consolidated statement of income Exchange difference due to financial statement translation
(152,008)
(23,027)
Deferred tax liabilities at the end of the year
(23,027)
(6,201)
(158,731)
(26,734)
Consolidated
Perbedaan nilai buku aset tetap komersial dan fiskal Penyisihan imbalan kerja karyawan Biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan Biaya pengupasan tanah yang ditangguhkan Sewa pembiayaan Penyisihan untuk pembongkaran, pemindahan, reklamasi dan restorasi Biaya pengangkutan yang ditangguhkan
Kewajiban pajak tangguhan pada awal tahun Dicatat pada laporan laba rugi konsolidasian Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan Kewajiban pajak tangguhan pada akhir tahun f.
2009
182,475
113,346
5,275 1,254
3,026 280
(36,145)
(26,342)
(304,050) (1,119)
(112,587) (1,308)
1,169
Perusahaan/ Company Perusahaan/ The Company
12 Mei/May 2010
2008
-
Deferred barging expenses
(152,008)
(23,027)
(23,027)
(6,201)
(158,731)
(26,734)
29,750
9,908
Deferred tax liabilities at the beginning of the year Charged to consolidated statements of income Exchange difference due to financial statement translation
(152,008)
(23,027)
Deferred tax liabilities at the end of the year
f.
Tahun pajak/ Fiscal year
558
Deferred stripping costs Finance leases Provision for decommissioning, demobilisation, reclamation and restoration
(867)
Audit pajak Tanggal penerbitan Surat Ketetapan/ Decision letter issuance date
Tax losses carried-forward Difference between commercial and tax net book value of fixed assets Provision for employee benefits Deferred exploration and development expenditures
Jenis pajak/ Type of taxes
Tax audits Kurang/(lebih) bayar atau rugi fiskal (nilai penuh)/ Underpayment/ (overpayment) or fiscal loss (full amount)
Pajak penghasilan Kurang bayar (“PPh”) pasal 26/ sebesar/ Income tax Underpayment of article 26, Rp 16,766,396,658 dan/and PPN/ VAT
Keberatan/banding yang diajukan oleh Grup (nilai penuh)/ Objection/appeal according to the Group (full amount) Nihil/Nil
Status pada tanggal laporan/ Status as at the date of the report Dalam proses keberatan/ In objection process
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/40 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 8.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
PERPAJAKAN (lanjutan) f.
8.
Audit pajak (lanjutan)
Perusahaan/ Company
Tanggal penerbitan Surat Ketetapan/ Decision letter issuance date
TAXATION (continued) f.
Tahun pajak/ Fiscal year
Jenis pajak/ Type of taxes
Tax audits (continued) Kurang/(lebih) bayar atau rugi fiskal (nilai penuh)/ Underpayment/ (overpayment) or fiscal loss (full amount)
Keberatan/banding yang diajukan oleh Grup (nilai penuh)/ Objection/appeal according to the Group (full amount)
Status pada tanggal laporan/ Status as at the date of the report
Perusahaan (lanjutan)/ The Company (continued)
12 Mei/May 2010
2008
PPh Badan/ Corporate income tax
Penghasilan kena Rugi fiskal sebesar/ Dalam proses pajak sebesar/ Fiscal loss of keberatan/ Taxable income of Rp 149,059,727,331 In objection Rp 296,102,916,373 process
IP
27 April/April 2010
2008
PPN dan PPh pasal 26/VAT and income tax article 26
Kurang bayar sebesar/ Underpayment of Rp 29,019,458,788
Nihil/Nil
TSA
11 Februari/ February 2009
2006
Restitusi PPN/ VAT restitution
Nihil/Nil
Restitusi PPN sebesar/ Dalam proses VAT restitution of banding/ Rp 5,293,850,210 In appeal process
PIK
29 April/April 2010
2008
PPN, PPh pasal 4 (2) dan pasal 23/ VAT, income tax article 4 (2) and article 23
Kurang bayar Lebih bayar PPN sebesar/ sebesar/VAT Underpayment of overpayment of Rp 123,261,174,327 Rp 61,147,788,715
Dalam proses keberatan/ In objection process
28 Desember/ December 2010
2009
PPN/VAT
Lebih bayar sebesar/ Overpayment of Rp 51,220,270,012
Resititusi PPN sebesar/ VAT restitution of Rp 71,123,233,261
Dalam proses keberatan/ In objection process
3 September/ September 2009
2006
PPh Badan/ Corporate income tax
Laba fiskal sebesar/ Laba fiskal sebesar/ Taxable income of Taxable income of Rp 348,709,138,487 Rp 52,796,541,616
Dalam proses banding/ In appeal process
30 Juli/July 2010
2007
PPh Badan/ Corporate income tax
Laba fiskal sebesar/ Rugi fiskal sebesar/ Taxable income of Taxable income of Rp 393,604,375,220 Rp 33,963,752,223
Dalam proses banding/ In appeal process
9 Februari/ February 2009
2007
Restitusi PPN/ VAT restitution
Kurang bayar sebesar/ Underpayment of Rp 5,231,366,072
Restitusi PPN sebesar/ Dalam proses VAT restitution of banding/ Rp 8,353,531,735 In appeal process
14 Juli/ July 2009
2007
PPh pasal 23/ Income tax article 23 dan/ and PPN/VAT
Kurang bayar sebesar/ Underpayment of Rp 11,080,070,277
Lebih bayar sebesar/ Overpayment of Rp 5,448,695,773
Dalam proses banding/ In appeal process
29 April/ April 2010
2008
PPN/VAT
Kurang bayar sebesar/ Underpayment of Rp 21,772,035,541
Nihil/Nil
Dalam proses keberatan/ In objection process
29 Desember/ December 2010
2009
Restitusi PPN/ VAT restitution
Kurang bayar sebesar/ Underpayment of Rp 24,127,607,894
Restitusi PPN Dalam proses sebesar/VAT keberatan/ restitution of In objection Rp 167,256,602,690 process
9 Februari/ February 2009
2007
Restitusi PPN/ VAT restitution
Nihil/Nil
Restitusi PPN sebesar/ Dalam proses VAT restitution of banding/ Rp 7,573,839,893 In appeal Process
28 April/ April 2010
2008
PPh Badan/ Corporate income tax
Laba fiskal sebesar/ Rugi fiskal sebesar/ Dalam proses Taxable income of Fiscal loss of keberatan/ Rp 237,510,964,220 Rp 317,251,177,080 In objection process
28 April/ April 2010
2008
PPh pasal 21, 23, Kurang bayar Nihil/Nil 26/Income tax sebesar/ article 21, 23, 26 Underpayment of dan/and PPN/VAT Rp 127,543,474,890
GBP
FKP
WBM
Dalam proses keberatan/ In objection process
Dalam proses keberatan/ In objection process
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/41 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 8.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
PERPAJAKAN (lanjutan) f.
8.
Audit pajak (lanjutan)
TAXATION (continued) f.
As at the date of this report, FSP, IP, WBM, FKP, PIK, TSA, BE, GBP, DPP, ML and the Company are being audited by the DGT regarding various taxes for various fiscal years. At the date of these financial statements the audit results have not yet been received. Management is of the opinion that the results will not have a material adverse impact on the Group’s operations and cash flows.
Pada tanggal pelaporan ini, FSP, IP, WBM, FKP, PIK, TSA, BE, GBP, DPP, ML dan Perusahaan, sedang dalam proses audit oleh DJP atas berbagai jenis pajak untuk berbagai jenis pajak untuk berbagai tahun pajak. Pada tanggal laporan keuangan ini hasil audit tersebut belum diterima. Manajemen berpendapat bahwa hasil audit tersebut tidak memiliki dampak yang akan merugikan posisi keuangan dan arus kas Grup secara material. g.
Administrasi
g.
Berdasarkan Undang-Undang Perpajakan yang berlaku di Indonesia, Perusahaan dan anak perusahaan yang berada di dalam Grup menghitung, menetapkan dan membayar sendiri besarnya jumlah pajak yang terhutang. DJP dapat menetapkan atau mengubah kewajiban pajak dalam batas waktu sepuluh tahun sejak saat terhutangnya pajak, atau akhir tahun 2013, mana yang lebih awal. Ketentuan baru yang diberlakukan terhadap tahun pajak 2008 dan tahun-tahun selanjutnya menentukan bahwa DJP dapat menetapkan dan mengubah kewajiban pajak tersebut dalam batas waktu lima tahun sejak saat terhutangnya pajak. 9.
INVESTASI PADA PERUSAHAAN ASOSIASI
KSC
KSC
Tax audits (continued)
Administration Under the taxation laws of Indonesia, the Company and the subsidiaries within the Group submit tax returns on the basis of self assessment. The DGT may assess or amend taxes within ten years of the time the tax becomes due, or until the end of 2013, whichever is earlier. There are new rules applicable to fiscal year 2008 and subsequent years stipulating that the DGT may assess or amend taxes within five years of the time the tax becomes due.
9.
INVESTMENT IN ASSOCIATE
Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership
Nilai tercatat 31 Desember 2009/ Carrying value 31 December 2009
Bagian rugi perusahaan asosiasi/ Share of associate’s loss
Nilai tercatat 31 Desember 2010/ Carrying value 31 December 2010
49%
(1,480)
(117,246)
(118,726)
Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership
Nilai tercatat 31 Desember 2008/ Carrying value 31 December 2008
Bagian rugi perusahaan asosiasi/ Share of associate’s loss
Nilai tercatat 31 December 2009/ Carrying value 31 December 2009
49%
4,476
(5,956)
(1,480)
Investasi pada perusahaan asosiasi mencerminkan 49% kepemilikan saham Grup di KSC, perusahaan yang bergerak dalam pengoperasian coal upgrading facility. Pemilik 51% saham KSC adalah BCBC Singapore Pte. Ltd., anak perusahaan dari White Energy Company Ltd., sebuah perusahaan publik di Australia.
Investment in associate represents the Group’s 49% interest in KSC, an entity involved in operating a coal upgrading facility. The 51% shareholder of KSC is BCBC Singapore Pte. Ltd., a wholly owned subsidiary of White Energy Company Ltd., a company registered in Australia.
Grup mengakui bagian rugi bersih KSC karena Grup telah mengkonfirmasi pemberian dukungan operasional kepada KSC.
The Group has recognised its share of the net losses of KSC, as the Group has confirmed its intention to support the operations of KSC.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/42 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
10. ASET TETAP
10. FIXED ASSETS 31 Desember/December 2010
Saldo awal/ Beginning Penambahan/ Pengurangan/ balance Additions Disposals Biaya perolehan Tanah Bangunan dan fasilitas pelabuhan Alat pengangkutan Peralatan dan perlengkapan kantor Mesin dan peralatan Peralatan lain
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan/ Exchange difference due to financial Saldo akhir/ statement Ending translation balance
Transfer/ Transfers
14,633
13,925
-
-
(277)
28,281
1,350,985 505,484
3,733 43,291
(118)
83,992 2,596
(51,536) (13,589)
1 ,387,174 537,664
47,383
1,991
(6)
-
(1,056)
48,312
1,086,621 6,982
1 11,241 -
(1,408) -
11,840 -
8,989 (109)
1 ,217,283 6,8 73
3,012,088
174,181
(1,532)
98,428
(57,578)
3,225,587
Aset sewa pembiayaan Alat pengangkutan
11,051
-
-
(5,024)
(435)
5,592
Mesin dan peralatan
11,841
-
-
(3,742)
(2,978)
22,892
-
-
(8,766)
(3,413)
Aset dalam penyelesaian Bangunan dan fasilitas pelabuhan Mesin dan peralatan
-
(83,992 )
(9,616)
333,981
6,934
590
-
(5,670)
(172)
1,682
398,923
3 6,190
-
(89,662 )
(9,788)
335,663
3,433,903
2 10,371
(1,532)
(70,782)
3,571,963
(421,423) (331,628)
(128,217) (43,071)
118
(33,650)
(5,467)
6
Mesin dan peralatan Peralatan lain
(668,388) (5,096)
(105,060) (520)
1,408 -
(1,460,185)
(282,335)
1,532
(3,742)
(2,076)
-
2,481
Mesin dan peralatan
Nilai buku bersih
10,713
3 5,600
Akumulasi penyusutan Bangunan dan fasilitas pelabuhan Alat pengangkutan Peralatan dan perlengkapan kantor
Aset sewa pembiayaan Alat pengangkutan
Under finance leases Vehicles Machinery and 5,121 equipment
391,989
-
(1,298)
2,412 11,527
(547,228) (364,352)
984
(38,127)
(3,989 ) -
20,696 39
(755,333) (5,57 7)
(5,287 )
35,658
(1,710,617)
832
(2,505)
-
Construction in progress Buildings and port facilities Machinery and equipment
Accumulated depreciation Buildings and port facilities Vehicles Office furniture and equipment Machinery and equipment Other equipment
Under finance leases Vehicles Machinery and (5,848) equipment
(7,944)
(780)
-
2,806
70
(11,686)
(2,856)
-
5,287
902
(8,353)
(1,471,871)
(285,191)
1,532
-
36,560
(1,718,970)
1,962,032
Acquisition cost Land Buildings and port facilities Vehicles Office furniture and equipment Machinery and equipment Other equipment
1,852,993
Net book value
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/43 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
10. ASET TETAP (lanjutan)
10. FIXED ASSETS (continued) 31 Desember/December 2009
Saldo awal/ Beginning Penambahan/ Pengurangan/ balance Additions Disposa ls Biaya perolehan Tanah Bangunan dan fasilitas pelabuhan Alat pengangkutan Peralatan dan perlengkapan kantor Mesin dan peralatan Peralatan lain
-
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan/ Exchange difference due to financial Saldo akhir/ statement Ending translation balance
Transfer/ Transfers
12,202
2,431
1,178,871 450,694
984 44,831
36,714
9,780
-
-
889
47,383
994,073 4,857
84,968 1,953
-
10,458 -
(2,878) 172
1,086,621 6,982
203,489
(13,047)
3,012,088 11,051
(712)
181,257 11,774
(10,127) (1,103)
2,677,411
144,947
(712)
Aset sewa pembiayaan Alat pengangkutan
20,602
1,465
-
(11,774)
758
Mesin dan peralatan
19,033
-
-
(8,210)
1018
39,635
1,465
-
(19,984)
1,776
Aset dalam penyelesaian Bangunan dan fasilitas pelabuhan Mesin dan peralatan
377,373
219,298
1,075
8,629
378,448 3,095,494
(19,686)
14,633 1,350,985 505,484
Under finance leases Vehicles Machinery and 11,841 equipment 22,892
(181,257)
(3,739)
391,989
-
(2,248)
(522)
6,934
227,927
(19,686)
(183,505)
(4,261)
398,923
374,339
(20,398)
-
(15,532)
3,433,903
Akumulasi penyusutan Bangunan dan fasilitas pelabuhan Alat pengangkutan Peralatan dan perlengkapan kantor
(314,293) (273,340)
(109,859) (52,443)
712
(27,262)
(6,668)
-
Mesin dan peralatan Peralatan lain
(538,171) (3,955)
(126,052) (873)
-
(7,347)
2,729 790
(421,423) (331,628)
280
(33,650)
(6,283) -
2,118 (268)
(668,388) (5,096)
-
(1,157,021)
(295,895)
712
(13,630)
5,649
(1,460,185)
Aset sewa pembiayaan Alat pengangkutan
(6,142)
(4,967)
-
7,347
20
(3,742)
Mesin dan peralatan
(9,273)
(4,769)
-
6,283
(185)
Nilai buku bersih
(15,415)
(9,736)
-
13,630
(1,172,436)
(305,631)
712
-
1,923,058
(165) 5,484
Acquisition cost Land Buildings and port facilities Vehicles Office furniture and equipment Machinery and equipment Other equipment
Constructio n in progress Buildings and port facilities Machinery and equipment
Accumulated depreciation Buildings and port facilities Vehicles Office furniture and equipment Machinery and equipment Other equipment
Under finance leases Vehicles Machinery and (7,944) equipment (11,686) (1,471,871) 1,962,032
Net book value
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/44 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
10. ASET TETAP (lanjutan)
10. FIXED ASSETS (continued)
Penyusutan dibebankan pada akun-akun berikut ini:
Depreciation expense was charged to the following accounts:
2010 Biaya sehubungan dengan pendapatan (lihat Catatan 21) Beban umum dan administrasi (lihat Catatan 23) Aset dalam penyelesaian
2009
277,858
296,370
7,3 33 -
7,705 1,556
285,191
305,631
Pelepasan aset tetap untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
Cost of revenue (refer to Note 21) General and administration expenses (refer to Note 23) Construction in progress
Disposals of fixed assets for the period ended 31 December 2010 and 2009 were as follows:
2010
2009
Nilai buku aset tetap yang dijual Hasil penjualan aset tetap
38
323
Book value of disposed fixed assets Proceeds on sale of fixed assets
Jumlah laba penjualan aset tetap
38
323
Total gain on sale of fixed assets
Hak atas tanah Grup merupakan Hak Guna Bangunan atau Hak Pakai yang berlaku selama 20 tahun. Manajemen berpendapat bahwa Grup tidak akan menemui kesulitan dalam memperpanjang hak atas tanah karena tanah dibeli secara sah dan didukung dengan bukti kepemilikan yang sah.
The Group’s land rights have either Hak Guna Bangunan or Hak Pakai titles which are valid for 20 years. Management believes that there will be no difficulties in the extension of the land rights as the land was acquired legally and is supported by sufficient evidence of ownership.
Pada tanggal 31 Desember 2010, aset tetap tertentu milik Grup (kecuali aset dalam penyelesaian dan aset sewa pembiayaan) telah diasuransikan terhadap kerugian kehilangan dan kerusakan termasuk kerugian yang terjadi karena gempa bumi dan kemungkinan kerugian lainnya dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 1.628.640 dan menurut pendapat manajemen telah memadai untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul dari risiko-risiko tersebut.
As at 31 December 2010, certain fixed assets of the Group (except construction in progress and assets under finance leases) have been insured against physical loss and damage including those arising from earthquake and other possible risks for a sum of Rp 1,628,640 which is considered adequate by management to cover possible losses arising from such risks.
Pada tanggal 31 Desember 2010, aset tetap tertentu milik DPP dan perlindungan asuransi terkait digunakan sebagai jaminan atas pinjaman dari Club Deal (lihat Catatan 15d).
As at 31 December 2010, certain fixed assets of DPP and related insurance coverage were pledged as collateral for the Club Deal (refer to Note 15d).
Pada tanggal 31 Des ember 2009, aset tetap tertentu milik DPP dan ML dan perlindungan asuransi terkait digunakan sebagai jaminan atas Fasilitas Sindikasi (lihat Catatan 15a).
As at 31 December 2009, certain fixed assets of DPP and ML and related insurance coverage were pledged as collateral for the Syndicated Facility (refer to Note 15a).
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, manajemen berkeyakinan bahwa tidak ada penurunan nilai aset tetap.
As at 31 December 2010 and 2009, management believes that there was no indication of impairment in the value of fixed assets.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/45 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
10. ASET TETAP (lanjutan)
10. FIXED ASSETS (continued)
Aset dalam penyelesaian
Construction in progress
Aset dalam penyelesaian merupakan proyek yang masih belum selesai pada tanggal neraca konsolidasian, sebagai berikut:
Construction in progress represents projects that have not been completed at the consolidated balance sheet dates as follows:
Aset dalam penyelesaian yang belum selesai pada tanggal neraca konsolidasian/Construction in progress that has not been completed at the consolidated balance sheet date Fasilitas sarana dan prasarana IP/ Infrastructure facility IP Fasilitas bongkar muat batubara Empaku IP/ Coal loading facility Empaku IP Fasilitas bongkar muat batubara BR tahap 3/ Coal loading facility BR phase 3 Terminal batubara-RC-9 dan RC-13 DPP/ Coal terminal-RC-9 and RC-13 DPP Fasilitas pertambangan TSA/ Mining infrastructure TSA Lain-lain (masing-masing di bawah 5% dari nilai aset dalam penyelesaian)/ Others (each below 5% of construction in progress)
31 Desember/December 2010 Estimasi persentase Akumulasi penyelesaian/ biaya/ Estimated percentage Accumulated of completion costs
Estimasi penyelesaian/ Estimated completion
72%
132,840
2011
90%
33,362
2011
2%
42,621
2013
95%
31,436
2011
99%
36,139
2011
Bervariasi/Various
59,265
Bervariasi/Various
335,663
Aset dalam penyelesaian yang belum selesai pada tanggal neraca konsolidasian/Construction in progress that has not been completed at the consolidated balance sheet date Fasilitas sarana dan prasarana IP/ Infrastructure facility IP Fasilitas bongkar muat batubara Intermediate dan Empaku IP/Coal loading facility Intermediate and Empaku IP Fasilitas bongkar muat batubara PIK tahap 3/ Coal loading facility PIK phase 3 Fasilitas pertambangan TSA/ Mining infrastructure TSA Terminal batubara-RC-9 dan RC-13 DPP/ Coal terminal- RC-9 and RC-13 DPP Lain-lain (masing-masing di bawah 5% dari nilai aset dalam penyelesaian)/ Others (each below 5% of construction in progress)
31 Desember/December 2009 Estimasi persentase Akumulasi penyelesaian/ biaya/ Estimated percentage Accumulated of completion costs
Estimasi penyelesaian/ Estimated completion
70%
128,939
2010
85%
53,383
2010
2%
42,006
2013
93%
35,283
2010
95%
36,925
2010
Bervariasi/Various
102,387
Bervariasi/Various
398,923
Manajemen tidak melihat adanya peristiwa yang akan menghambat penyelesaian aset dalam penyelesaian tersebut.
Management has no reason to believe that any events may occur that would prevent completion of the construction in progress.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/46 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
11. BIAYA EKSPLORASI DAN PENGEMBANGAN YANG DITANGGUHKAN
11. DEFERRED EXPLORATION AND DEVELOPMENT EXPENDITURES
31 Desember/December 2010
Saldo awal/ Beginning balance
Penambahan/ Additions
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan/ Exchange difference due to financial Reklasifikasi/ statement Reclassification translation
Saldo akhir/ Ending balance
Area yang telah ditemukan cadangan terukur dan terindikasi WBM PIK TSA FKP GBP BT
Areas with measured and indicated resources 120,420 70,255 38,222 79,952 13,190 2,546
902 68
-
(5,239) (4,791) (1,663) 986 489 -
115,181 66,366 36,559 80,938 13,679 2,614
324,585
970
-
(10,218)
315,337
Area yang belum ditemukan cadangan terukur dan terindikasi BAS
Areas which do not yet have measured and indicated resources 580
1,174
-
325,165
2,144
-
(10,218)
1,754
BAS
317,091 Accumulated amortisation
Akumulasi amortisasi WBM PIK TSA FKP GBP BT
WBM PIK TSA FKP GBP BT
(15,053) (12,880) (20,703) (10,573) (1,849) (146)
(7,274) (4,129) (9,235) (8,120) (1,110) (185)
-
731 1,002 996 543 (58) -
(21,596) (16,007) (28,942) (18,150) (3,017) (331)
(61,204 )
(30,053)
-
3,214
(8 8,043)
263,961
229,048
WBM PIK TSA FKP GBP BT
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/47 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
11. BIAYA EKSPLORASI DAN PENGEMBANGAN YANG DITANGGUHKAN (lanjutan)
11. DEFERRED EXPLORATION AND DEVELOPMENT EXPENDITURES (continued)
31 Desember/December 2009
Saldo awal/ Beginning balance
Penambahan/ Additions
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan/ Exchange difference due to financial Reklasifikasi/ statement Reclassification translation
Saldo akhir/ Ending balance
Area yang telah ditemukan cadangan terukur dan terindikasi WBM PIK TSA FKP GBP BT
Areas with measured and indicated resources 95,572 69,703 42,454 79,273 13,190 2,506
22,286 40
(5,199) -
2,562 552 967 679 -
120,420 70,255 38,222 79,952 13,190 2,546
302,698
22,326
(5,199)
4,760
324,585
Area yang belum ditemukan cadangan terukur dan terindikasi BAS
Areas which do not yet have measured and indicated resources 191
389
302,889
22,715
(5,199)
-
580
4,760
325,165
BAS
Accumulated amortisation
Akumulasi amortisasi WBM PIK TSA FKP GBP BT
WBM PIK TSA FKP GBP BT
(5,990) (8,082) (11,977) (740) -
(9,718) (5,181) (11,870) (11,696) (1,109) (146)
2,816 -
655 383 328 1,123 -
(15,053) (12,880) (20,703) (10,573) (1,849) (146)
(26,789 )
(39,720 )
2,816
2,489
(61,204 )
276,100
WBM PIK TSA FKP GBP BT
263,961
Pemulihan biaya eksplorasi yang ditangguhkan bergantung pada keberhasilan pengembangan dan eksploitasi komersial atau penjualan area of interest tersebut.
Ultimate recoupment of exploration expenditure carried forward is dependent upon successful development and commercial exploitation, or alternatively, sale of the area of interest.
Beban amortisasi atas biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan selama periode yang berakhir 31 Desember 2010 sebesar Rp 30.053 (2009: Rp 39.720) (lihat Catatan 21).
Amortisation expense of deferred exploration and development expenditures for the period ended 31 December 2010 was Rp 30,053 (2009: Rp 39,720) (refer to Note 21).
Manajemen Grup berkeyakinan bahwa tidak diperlukan penyisihan untuk penurunan nilai biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan pada tanggal 31 Desember 2010.
The Group’s management believes that no provision for impairment of deferred exploration and development expenditures is required as of 31 December 2010.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/48 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
12. BIAYA PENGUPASAN DITANGGUHKAN, BERSIH
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
TANAH
YANG
12. DEFERRED STRIPPING COSTS, NET
2010 WBM TSA PIK FKP GBP (Blok I - SP) GBP (Blok II) FSP BT
2009
917,953 235,937 62,311 38,884 (47,517) (119,785) (49,489) 1,746 1,040,040
450,348 135,115 37,076 5,866 (16,860) (67,209) (23,329) -
WBM TSA PIK FKP GBP (Block I - SP) GBP (Block II) FSP BT
521,007
Pada tanggal 31 Desember 2010, biaya pengupasan tanah yang ditangguhkan untuk area WBM, TSA, PIK, FKP, dan BT merupakan kelebihan biaya pengupasan tanah aktual atas rasio rata-rata pengupasan tanah selama umur tambang.
As of 31 December 2010, the deferred stripping costs for WBM, TSA, PIK, FKP, and BT represent the excess of actual stripping costs over the average life of mine stripping ratio.
Pada tanggal 31 Desember 2010, cadangan biaya pengupasan tanah untuk area GBP (Blok I – SP), GBP (Blok II), dan FSP merupakan kelebihan rasio rata-rata pengupasan tanah selama umur tambang atas biaya pengupasan tanah aktual.
As of 31 December 2010, the provision for stripping costs for GBP (Block I – SP), GBP (Block II), and FSP represent the excess of the average life of mine stripping ratio over the actual stripping costs.
2010
2009
Rasio Rasio Rasio pengupasan Rasio pengupasan pengupasan yang pengupasan yang aktual/ direncanakan/ aktual/ direncanakan/ Actual Planned Actual Planned stripping stripping stripping stripping ratio ratio ratio ratio
WBM TSA PIK FKP GBP (Blok I - SP) GBP (Blok II) FSP BT
22.77 16.25 9.03 15.69 10.64 18.59 1.42 6.25
15.00 13.00 8.50 13.00 15.40 20.00 2.80 1.60
13. HUTANG USAHA
16.81 17.65 6.88 13.32 7.77 17.11 1.23 -
15.00 13.00 7.80 13.00 11.50 20.30 3.20 -
WBM TSA PIK FKP GBP (Block I - SP) GBP (Block II) FSP BT
13. TRADE PAYABLES 2010
2009
Pihak ketiga: - PT Pelayaran Segara Niaga Utama
186,401
203,656
- PT Bukit Makmur Mandiri Utama - PT Indika Inti Corpindo - PT Petrosea Tbk.
170,398 158,792 59,797
130,216 302,351 55,648
- PT Thiess Contractors Indonesia
55,340
67,340
Third parties: PT Pelayaran Segara Niaga Utama PT Bukit Makmur Mandiri Utama PT Indika Inti Corpindo PT Petrosea Tbk. PT Thiess Contractors Indonesia
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/49 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
13. HUTANG USAHA (lanjutan)
13. TRADE PAYABLES (continued) 2010
- PT Leighton Contractors Indonesia - Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 30.000)
2009
171,759
241,254
287,534
233,012
1,090,021
1,233,477
Pihak yang memiliki hubungan istimewa: - Enel Trade S.p.A. - PT Aneka Samudera Lintas - PT Nirmala Matranusa
30,634 27,692 19,342
27,787 16,281 43,748
-
11,282 1,224 2,326 4,839
1,905 30,275 2,996 -
97,339
122,992
1,187,360
1,356,469
PT Kalimantan Citra Bara (“KCB”) PT Lian Beng Energy PT Pan Assets Indonesia KSC
Komposisi hutang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut: - Dolar AS - Rupiah - Euro - Dolar Australia - Dolar Singapura - Yen Jepang - Pound Sterling Inggris - Ringgit Malaysia
986,926 198,713 636 506 340 125 88 26
1,232,310 120,387 1,477 283 1,679 115 195 23
1,187,360
1,356,469
PT Leighton Contractors Indonesia Others (each below Rp 30,000)
Related parties: Enel Trade S.p.A. PT Aneka Samudera Lintas PT Nirmala Matranusa PT Kalimantan Citra Bara (“KCB”) PT Lian Beng Energy PT Pan Assets Indonesia KSC -
Trade payables composition based on currency are as follows: US Dollars Rupiah Euro Australian Dollars Singapore Dollars Japanese Yen Great Britain Pounds Sterling Malaysian Ringgit -
Jumlah hutang usaha kepada pihak yang memiliki hubungan istimewa adalah 1,83% dan 2,64% dari jumlah kewajiban masing-masing pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009.
Total trade payables to related parties represented 1.83% and 2.64% of total liabilities as of 31 December 2010 and 2009, respectively.
Hutang usaha berasal dari pembelian barang dan jasa.
The trade payables arose from purchase of goods and services.
2010 Rincian hutang usaha berdasarkan tanggal faktur adalah sebagai berikut: Lancar Lewat jatuh tempo: 1 - 30 hari 31 - 90 hari > 90 hari
2009
716,908
747,504
172,055 60,028 238,369
103,088 505,877
1,187,360
1,356,469
Lihat Catatan 25 untuk rincian transaksi dengan pihak yang memiliki hubungan istimewa.
Details of trade payables from invoice date is as follows: Current Overdue: 1 - 30 days 31 - 90 days > 90 days
Refer to Note 25 for details of related party transactions.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/50 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
14. BEBAN MASIH HARUS DIBAYAR
14. ACCRUED EXPENSES 2010
Pengupasan tanah Royalti Sewa peralatan Bahan bakar Biaya pengangkutan Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 20.000)
379,040 106,719 20,587 16,778 4,027
340,971 137,846 26,730 22,730 23,108
Overburden removal Royalty Equipment rental Fuel Barging
98,574
81,697
Others (each below Rp 20,000)
625,725
633,082
15. PINJAMAN JANGKA PANJANG
Pihak ketiga - Club Deal - Vitol Asia Pte. Ltd. - Italmatic (Singapore) Pte. Ltd. - Fasilitas Sindikasi - Biaya pinjaman yang belum di amortisasi
2009
15. LONG-TERM LOANS 2010
2009
2,247,750 231,518 1,486 -
354,552 1,391 1,983,400
(48,437)
2,293,186
Porsi jangka pendek - Club Deal - Vitol Asia Pte. Ltd. - Italmatic (Singapore) Pte. Ltd. - Fasilitas Sindikasi
299,700 231,518 223 -
114,624 626 282,000
- Biaya pinjaman yang belum di amortisasi
(10,858)
(14,043)
520,583
383,207
1,948,050 1,263
1,701,400 239,928 765
- Biaya pinjaman yang belum di amortisasi
(37,579) 1,911,734
a.
Fasilitas Sindikasi Pada tanggal 10 April 2008, Perusahaan memperoleh Pinjaman dari Fasilitas Sindikasi sebesar AS$300 juta, yang terdiri atas Fasilitas Pinjaman Berjangka sebesar AS$150 juta, Fasilitas Pembelian Barang Modal sebesar AS$100 juta, dan Fasilitas Modal Kerja sebesar AS$50 juta, dengan tingkat suku bunga LIBOR ditambah marjin tertentu.
Unamortised debt issuance costs
(46,157)
2,432,317
Porsi jangka panjang - Club Deal - Fasilitas Sindikasi - Vitol Asia Pte. Ltd. - Italmatic (Singapore) Pte. Ltd.
Third parties Club Deal Vitol Asia Pte. Ltd. Italmatic (Singapore) Pte. Ltd. Syndicated Facility -
Current portion Club Deal Vitol Asia Pte. Ltd. Italmatic (Singapore) Pte. Ltd. Syndicated Facility Unamortised debt issuance costs
Long-term portion Club Deal Syndicated Facility Vitol Asia Pte. Ltd. Italmatic (Singapore) Pte. Ltd. -
(32,114)
Unamortised debt issuance costs
1,909,979 a.
Syndicated Facility On 10 April 2008, the Company obtained a Syndicated Facility amounting to US$300 million, which consisted of a Term Loan Facility amounting to US$150 million, a Revolving Capital Expenditure Facility amounting to US$100 million and a Revolving Working Capital Facility amounting to US$50 million, with an interest rate of LIBOR plus a certain margin.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/51 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 15. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan) a.
Fasilitas Sindikasi (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated) 15. LONG-TERM LOANS (continued) a.
On 29 April 2010, the Syndicated Facility was repaid in full.
Pada tanggal 29 April 2010, pinjaman Fasilitas Sindikasi tersebut telah dilunasi. b. Vitol Asia Pte. Ltd.
c.
Syndicated Facility (continued)
b.
Vitol Asia Pte. Ltd.
Pada tanggal 25 November 2007, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari Vitol Asia Pte. Ltd. sebesar AS$50 juta dengan tingkat suku bunga SIBOR ditambah marjin tertentu yang akan jatuh tempo pada tahun 2012. Perjanjian ini dijamin dengan 8% saham Perusahaan yang dimiliki oleh Low Tuck Kwong (lihat Catatan 17) dan 8% saham Perusahaan pada PIK, IP, TSA, FKP, dan WBM. Pembayaran pinjaman dilakukan berdasarkan nilai tetap per ton batubara yang dikirim ke Vitol Asia Pte. Ltd. atas perjanjian jual beli batubara dengan Perusahaan. Perjanjian jual beli batubara tersebut berakhir pada tanggal 31 Desember 2014.
On 25 November 2007, the Company obtained a loan facility from Vitol Asia Pte. Ltd. amounting to US$50 million with an interest rate of SIBOR plus a certain margin expiring in 2012. This loan is secured by 8% of the Company’s shares owned by Low Tuck Kwong (refer to Note 17), and 8% of the Company’s shares in PIK, IP, TSA, FKP and WBM. Loan repayment is based on a fixed amount per tonne of coal delivered to Vitol Asia Pte. Ltd. under its coal sales agreement with the Company. The coal sales agreement expires on 31 December 2014.
Perjanjian pinjaman tersebut mensyaratkan Perusahaan untuk memenuhi rasio keuangan tertentu dan mematuhi pembatasan tertentu yang berkaitan dengan usaha Perusahaan, kegiatan korporasi Perusahaan dan lainnya.
Under the loan agreement, the Company is required to maintain certain financial ratios and to comply with certain restrictive covenants related to the Company’s nature of business, corporate actions and others.
Pinjaman ini terutama digunakan untuk pembelian barang modal dan modal kerja Grup.
This loan is mainly used by the Group for capital expenditures and for working capital purposes.
Pada tanggal 25 Juni 2009, Perusahaan telah menandatangani perubahan perjanjian dengan Vitol Asia Pte. Ltd. mengenai perubahan marjin atas tingkat suku bunga pinjaman tersebut, yang berlaku efektif 1 Januari 2009, dan memajukan jatuh tempo satu tahun menjadi tahun 2011.
On 25 June 2009, the Company entered into an amendment agreement with Vitol Asia Pte. Ltd. to change the interest rate margin on the loan, effective 1 January 2009, and to bring forward the loan maturity date by one year to 2011.
Pada tanggal 25 Februari 2010, Perusahaan telah menandatangani perubahan perjanjian fasilitas pinjaman dengan Vitol Asia Pte. Ltd. yang mengubah jadwal pembayaran, jadwal pengiriman dan menaikan jumlah recovery amount yang berlaku efektif 1 Januari 2010.
On 25 February 2010, the Company entered into an amendment agreement with Vitol Asia Pte. Ltd. which amended the payment schedule of the loan, delivery schedule and increased the recovery amount with an effective date of 1 January 2010.
Italmatic (Singapore) Pte. Ltd. Pada tanggal 1 November 2007, KOTR memperoleh fasilitas pinjaman dari Italmatic (Singapore) Pte. Ltd. sebesar AS$400 ribu, dengan tingkat suku bunga tertentu yang akan digunakan untuk pembelian barang modal. Berdasarkan perubahan terakhir tanggal 15 Oktober 2010, perjanjian ini akan jatuh tempo pada 2013.
c.
Italmatic (Singapore) Pte. Ltd. On 1 November 2007, KOTR obtained a loan facility from Italmatic (Singapore) Pte. Ltd. amounting to US$400 thousand with a certain interest rate, for capital expenditures. Based on the latest amendment dated 15 October 2010, the loan is due in 2013.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/52 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
15. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan) d.
1 5. LONG-TERM LOANS (continued)
Club Deal
d.
Club Deal
Pada tanggal 22 April 2010, Perusahaan memperoleh Pinjaman dari Club Deal sebesar AS$300 juta, sebagai pembiayaan kembali pinjaman dari Fasilitas Sindikasi dan untuk menyediakan pinjaman tambahan. Fasilitas ini terdiri atas Fasilitas Pinjaman Berjangka sebesar AS$150 juta, dan Fasilitas Modal Kerja sebesar AS$150 juta, dengan tingkat suku bunga LIBOR ditambah marjin tertentu.
On 22 April 2010, the Company obtained a Club Deal amounting to US$300 million to refinance the Syndicated Facility and to provide additional debt. The Facility consists of a Term Loan Facility amounting to US$150 million and a Revolving Working Capital Facility amounting to US$150 million, with an interest rate of LIBOR plus a certain margin.
Pada awalnya Kreditur-Kreditur dalam fasilitas ini adalah SCB, Sumitomo Mitsui Banking Corporation, dan ANZ Panin. Setelah penandatangan kontrak, PT Bank Mizuho Indonesia, PT Bank Permata Tbk, BNP Paribas, dan bank Natixis bergabung dalam grup Kreditur tersebut.
The original Lenders were SCB, Sumitomo Mitsui Banking Corporation and ANZ Panin. Subsequent to the signing date PT Bank Mizuho Indonesia, PT Bank Permata Tbk , BNP Paribas, and Natixis bank joined the group of Lenders.
Pembayaran Club Deal dilakukan setiap tiga bulan dimulai Januari 2011 dan berakhir pada tanggal 29 April 2015. Fasilitas Modal Kerja akan jatuh tempo pada tanggal 29 April 2012 dengan opsi yang dapat diperpanjang selama satu tahun.
Repayment of the Club Deal is on a quarterly basis commencing January 2011 and ending on 29 April 2015. The Working Capital Facility is due on 29 April 2012 with a one year extendable option.
Club Deal ini dijamin dengan piutang atas perjanjian jual beli batubara tertentu, jaminan perusahaan dari anak perusahaan tertentu, pinjaman Perusahaan di KSC dan aset tetap tertentu milik DPP.
The Club Deal is secured by the receivables under certain coal sale and purchase agreements, corporate guarantees from certain subsidiaries, the Company’s loan to KSC and certain fixed assets of DPP.
Club Deal tersebut mensyaratkan Perusahaan untuk memenuhi rasio keuangan tertentu dan mematuhi pembatasan tertentu yang berkaitan dengan usaha Perusahaan, kegiatan korporasi perusahaan dan lainnya.
Under the Club Deal, the Company is required to maintain certain financial ratios and to comply with certain restrictive covenants related to the Company’s nature of business, corporate actions and others.
Club Deal digunakan untuk pembelian barang modal dan modal kerja Grup.
The Club Deal is used by the Group for capital expenditure and working capital purposes.
.
16. INSTRUMEN DERIVATIF
16. DERIVATIVE INSTRUMENTS
Rincian piutang derivatif pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: 2010 - BNP Paribas - SCB - Australia and New Zealand Banking Group Limited (“ANZ”)
5,874 27,102
Details of derivative receivables as at 31 December 2010 and 2009 are as follows: 2009 1,154
30,243
BNP Paribas SCB Australia and New Zealand 26,835 Banking Group Limited (“ANZ”)
63,219
27,989
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/53 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
16. INSTRUMEN DERIVATIF (lanjutan)
16. DERIVATIVE INSTRUMENTS (continued)
Rincian kewajiban derivatif pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
Details of derivative liabilities as at 31 December 2010 and 2009 are as follows:
2010 -
SCB ANZ Enel Trade S.p.A Vitol S.A.
Porsi jangka pendek - SCB - ANZ - Enel Trade S.p.A - Vitol S.A.
Porsi jangka panjang
2009
435,936 79,109 6,331 3,872
16,061 40,031 5,020 3,434
525,248
64,546
281,343 79,109 6,331 3,872
16,061 33,770 5,020 3,434
370,655
58,285
154,593
6,261
Mutasi cadangan nilai wajar lindung nilai adalah sebagai berikut:
SCB ANZ Enel Trade S.p.A Vitol S.A.
-
Current portion SCB ANZ Enel Trade S.p.A Vitol S.A. -
Long-term portion
Movements in the fair value hedging reserve are as follows:
2010
2009
Saldo awal Perubahan nilai wajar Realisasi kerugian lindung nilai
(23,716) (405,659) 190,656
(93,210) 37,000 32,494
Beginning balance Changes in fair value Realisation of hedging losses
Cadangan nilai wajar lindung nilai
(238,719)
(23,716)
Fair value hedging reserve
a.
Transaksi lindung nilai batubara
a.
Coal swap transactions
Pada tahun 2007, Perusahaan melakukan ikatan kontrak swap batubara dengan Vitol S.A. untuk melakukan lindung nilai atas harga jual batubara di masa mendatang. Transaksi tersebut merupakan transaksi lindung nilai arus kas efektif menurut standar akuntansi yang berlaku. Transaksi tersebut jatuh tempo pada tahun 2010. Variabel pokok yang mendasari harga batubara transaksi tersebut adalah indeks batubara Newcastle dan API 4.
In 2007, the Company entered into coal swap contracts with Vitol S.A. to hedge future coal sales prices. These transactions are effective cash flow hedges for the purposes of the accounting standard. Such transactions were due in 2010. The underlying pricing is the market price specified by the Newcastle and API 4 coal indices.
Pada tahun 2009, Perusahaan melakukan ikatan kontrak swap batubara dengan Enel Trade S.p.A., ANZ dan SCB untuk melakukan lindung nilai atas harga jual batubara di masa mendatang. Transaksi tersebut merupakan transaksi lindung nilai arus kas efektif menurut standar akuntansi yang berlaku. Transaksi dengan Enel Trade. S.p.A. jatuh tempo pada tahun 2010, sedangkan transaksi dengan ANZ dan SCB akan jatuh tempo pada tahun 2011 dan 2012. Variabel pokok yang mendasari harga batubara transaksi tersebut adalah indeks batubara Newcastle dan API 4.
In 2009, the Company entered into coal swap contracts with Enel Trade S.p.A., ANZ and SCB to hedge future coal sales prices. These transactions are effective cash flow hedges for the purposes of the accounting standard. Such transactions with Enel Trade S.p.A. matured in 2010, while transactions with ANZ and SCB will be maturing in 2011 and 2012. The underlying pricing is the market price specified by the Newcastle and API 4 coal indices.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/54 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
16. INSTRUMEN DERIVATIF (lanjutan) a.
16. DERIVATIVE INSTRUMENTS (continued)
Transaksi lindung nilai batubara (lanjutan)
a.
Pada tahun 2010, Perusahaan melakukan ikatan derivatif dengan SCB, dimana Perusahaan membeli di harga batas bawah untuk batubara pada tahun 2010, sedangkan SCB memiliki hak opsi dengan harga tetap pada tahun 2011 dan 2012. Pada tanggal 29 Desember 2010, SCB menggunakan opsinya untuk tahun 2011 dengan jumlah volume sebesar 540.000 MT.
In 2010, the Company entered into derivative instruments with SCB, whereby the Company bought a floor and sold a collar, for 2010, with SCB having an option for fixed price coal swaps in 2011 and 2012. On 29 December 2010, SCB exercised its options for 2011 with a total volume of 540,000 MT.
Transaksi-transaksi swap batubara yang masih berlaku pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:
The following coal swap transactions were outstanding as at 31 December 2010:
Mitra transaksi/ Counter parties
Jumlah nosional (MT)/ Total notional amounts (MT)
Tanggal jatuh tempo/ Final maturity date
ANZ
180,000
31 Desember/December 2011
SCB
1,260,000
31 Desember/December 2012
Kontrak-kontrak dan opsi-opsi ini memiliki nilai wajar negatif sebesar AS$31.916.093 pada tanggal 31 Desember 2010 (2009: negatif AS$3.604.819). b.
Coal swap transactions (continued)
Transaksi swap tingkat suku bunga
These contracts and options had a negative fair value of US$31,916,093 as at 31 December 2010 (2009: negative US$3,604,819).
b.
Interest rate swap transaction
Pada tanggal 6 November 2008, Perusahaan menandatangani perjanjian swap tingkat suku bunga dengan ANZ untuk melakukan lindung nilai atas tingkat suku bunga atas proporsi Fasilitas Sindikasi (yang selanjutnya digantikan oleh Club Deal, lihat Catatan 15a dan 15d) dengan nilai nosional pada tanggal neraca sebesar AS$96.000.000.
On 6 November 2008, the Company entered into an interest rate swap agreement with ANZ to hedge the interest rate of a portion of the Syndicated Facility (which was subsequently replaced by the Club Deal, refer to Notes 15a and 15d) with a notional amount as at the balance sheet dates of US$96,000,000.
Transaksi tersebut merupakan transaksi lindung nilai arus kas efektif menurut standar akuntansi yang berlaku.
This transaction was an effective cash flow hedge for the purposes of the accounting standard.
Berdasarkan perjanjian, Perusahaan akan membayar secara kuartalan dengan tingkat bunga tahunan tetap sebesar 2,47% pada setiap pertengahan Januari, April, Juli, dan Oktober dimulai pada 31 Januari 2009 sampai 15 Oktober 2010.
Based on the agreement, the Company paid quarterly interest at a fixed annual rate of 2.47% in mid January, April, July and October starting 31 January 2009 until 15 October 2010.
Kontrak ini berakhir pada tanggal 15 Oktober 2010.
This contract matured on 15 October 2010.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/55 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
16. INSTRUMEN DERIVATIF (lanjutan) c.
16. DERIVATIVE INSTRUMENTS (continued)
Transaksi lindung nilai bahan bakar minyak
c.
Selama tahun 2010 dan 2009, Perusahaan dan GBP telah melakukan serangkaian transaksi untuk melakukan lindung nilai atas harga beli bahan bakar minyak di masa mendatang dengan SCB dan ANZ.
During 2010 and 2009, the Company and GBP entered into a series of transactions to hedge future fuel purchases with SCB and ANZ.
Pada tahun 2010, Perusahaan telah melakukan serangkaian transaksi untuk melakukan lindung nilai atas harga beli bahan bakar dengan BNP Paribas
In 2010, the Company also entered into a series of transactions to hedge future fuel purchases with BNP Paribas.
Transaksi tersebut merupakan transaksi lindung nilai arus kas efektif menurut standar akuntansi yang berlaku.
These transactions are effective cash flow hedges for the purposes of the accounting standard.
Kontrak yang masih berlaku pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:
The following gas oil hedging transactions were outstanding as at 31 December 2010:
Entitas/ Entity GBP
BR
Mitra transaksi/ Counter parties
Jumlah nosional (barel)/ Total notional amounts (barrels)
Referensi harga komoditas/Commodity reference price
Tanggal jatuh tempo/ Final maturity date
SCB
192,000
Gas Oil -0.5 Singapore - platts Asia Pacific
31 Desember/ December 2011
ANZ
186,000
Gas Oil -0.5 Singapore - platts Asia Pacific
31 Desember/ December 2011
ANZ
12,000
Gas Oil -0.5 Singapore - platts Asia Pacific
31 Desember/ December 2011
BNP Paribas
120,000
Gas Oil -0.5 Singapore - platts Asia Pacific
31 Desember/ December 2011
Kontrak-kontrak ini memiliki nilai wajar positif sebesar AS$5.365.263 pada tanggal 31 Desember 2010 (2009: AS$2.766.878). d.
Gas oil hedging transactions
Coal-linked Capped Loss Swap
These contracts had a positive fair value of US$5,365,263 as at 31 December 2010 (2009: US$2,766,878). d.
Coal-linked Capped Loss Swap
Pada tahun 2010, Perusahaan melakukan ikatan kontrak API 4 Coal-linked Capped Loss Swap dengan SCB. Settlement ini diatur setiap 3 bulan dan kontrak tersebut akan berakhir pada bulan Januari 2013.
In 2010, the Company entered into an API 4 Coal-linked Capped Loss Swap contract with SCB. The settlements are arranged quarterly and the contract expires in January 2013.
Kontrak ini memiliki nilai wajar sebesar AS$19.207.507 pada tanggal 31 Desember 2010. Keuntungan atau kerugian tersebut dicatat sebagai pendapatan/beban lain-lain dalam laporan laba rugi konsolidasian.
This contract had a fair value of US$19,207,507 as at 31 December 2010. The gain or loss was recorded as other income/expense in the consolidated statements of income.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/56 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 17. MODAL SAHAM a.
Modal saham Pemegang saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
Pemegang Saham/Shareholders Low Tuck Kwong Korea Electric Power Corporation Enel Investment Holding BV. Engki Wibowo Jenny Quantero Lim Chai Hock dan/and Dynamic Resources Corporation Chin Wai Fong dan/and Empire Management Corporation Low Yi Ngo Russell John Neil Alastair McLeod Michael Sumarijanto Masyarakat/Public
Pemegang Saham/Shareholders Low Tuck Kwong Enel Investment Holding BV. Engki Wibowo Jenny Quantero Lim Chai Hock dan/and Dynamic Resources Corporation Chin Wai Fong dan/and Empire Management Corporation Low Yi Ngo Russell John Neil Alastair McLeod Michael Sumarijanto R. Soedjoko Tirtosoekotjo Masyarakat/Public
Pada tanggal 31 Desember 2010 and 2009, 8% saham Perusahaan yang dimiliki Low Tuck Kwong digunakan sebagai jaminan atas pinjaman dari Vitol Asia Pte. Ltd. (lihat Catatan 15b).
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
17. SHARE CAPITAL a.
Share capital The Company’s shareholders as at December 2010 and 2009 are as follows:
31
31 Desember/December 2010 Saham ditempatkan dan disetor penuh/ Issued and fully paid capital Jumlah Saham / Number of Shares Nilai/Value % 1,722,010,000 666,667,000 333,333,500 198,695,000 99,497,500
172,201 66,667 33,333 19,870 9,950
51.66% 20.00% 10.00% 5.96% 2.98%
88,868,000
8,887
2.67%
53,427,000 5,694,500 300,000 300,000 300,000 164,241,000
5,343 569 30 30 30 16,423
1.60% 0.17% 0.01% 0.01% 0.01% 4.93%
3,333,333,500
333,333
100.00%
31 Desember/December 2009 Saham ditempatkan dan disetor penuh/ Issued and fully paid capital Jumlah Saham/ Number of Shares Nilai/Value % 1,972,180,500 333,333,500 262,695,000 131,497,500
197,218 33,333 26,269 13,150
59.17% 10.00% 7.88% 3.94%
88,868,000
8,887
2.67%
53,427,000 3,655,500 300,000 300,000 300,000 80,000 486,696,500
5,343 366 30 30 30 8 48,669
1.60% 0.11% 0.01% 0.01% 0.01% 0.00% 14.60%
3,333,333,500
333,333
100.00%
As at 31 December 2010 and 2009, 8% of the Company’s share capital owned by Low Tuck Kwong was pledged as collateral for the loan due to Vitol Asia Pte. Ltd. (refer to Note 15b).
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/57 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
17. MODAL SAHAM (lanjutan) a.
17. SHARE CAPITAL (continued)
Modal saham (lanjutan)
a.
Pada tanggal 17 September 2008, pemegang saham Perusahaan telah menjaminkan 1.250.000.000 lembar saham kepada bank. Pada tanggal 22 Juni 2009, jumlah saham yang dijaminkan bertambah sebesar 250.000 lembar. Pada tanggal 11 Januari 2010, saham yang dijaminkan turun menjadi 500.000.000 lembar saham. Pada tanggal 20 Juli 2010, saham yang dijaminkan pemegang saham Perusahaan kepada bank ditingkatkan kembali menjadi 1.000.000.000 lembar saham.
On 17 September 2008, a shareholder of the Company had pledged 1,250,000,000 shares to a bank. On 22 June 2009, this increased by an additional 250,000 shares. On 11 January 2010, the amount of pledged shares decreased to 500,000,000 shares. On 20 July 2010, the amount of pledged shares increased to 1,000,000,000 shares.
b. Agio saham
b.
Rincian perhitungan agio saham:
Jumlah agio saham Biaya penerbitan saham
Share capital (continued)
Additional paid in capital Details of additional paid in capital are as follows:
2010
2009
1,900,001 (136,864)
1,900,001 (136,864)
1,763,137
1,763,137
Biaya emisi saham merupakan biaya-biaya yang berkaitan langsung dengan penerbitan saham baru Perusahaan yang dilakukan saat IPO Perusahaan pada bulan Agustus 2008.
18. CADANGAN UMUM DAN PEMBAGIAN DIVIDEN
Excess of proceeds over par value Share issuance costs
Share issuance costs represent costs directly attributable to the issuance of new shares of the Company during the IPO of the Company’s shares in August 2008.
18. GENERAL RESERVE DECLARATION
AND
DIVIDEND
Undang-Undang Perseroan Terbatas Republik Indonesia No. 40/2007 yang diterbitkan pada bulan Agustus 2007 mengharuskan setiap perusahaan untuk membentuk cadangan umum dari laba bersih sampai cadangan mencapai paling sedikit 20% dari modal yang telah ditempatkan dan disetor penuh. Tidak ada batasan waktu untuk membentuk akumulasi cadangan tersebut.
The Limited Liability Company Law of the Republic of Indonesia No. 40/2007 passed in August 2007, requires the establishment of a general reserve from net profits amounting to at least 20% of a company’s issued and paid up capital. There is no set period of time over which this amount should be accumulated.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diadakan pada tanggal 22 April 2008, pemegang saham memutuskan pembentukan cadangan umum dari laba ditahan sebesar Rp 60.000.
Based on the Annual General Meeting of Shareholders held on 22 April 2008, the shareholders decided the establishment of a general reserve from retained earnings amounting to Rp 60,000.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diadakan pada tanggal 18 Maret 2010, pemegang saham memutuskan untuk tidak membagi dividen tahun 2009.
Based on the Annual General Meeting of Shareholders held on 18 March 2010, the shareholders decided not to declare a dividend for 2009.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/58 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
19. RESTRUKTURISASI GRUP a.
19. GROUP RESTRUCTURING
Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali
a.
2010 Akuisisi MP Akuisisi FSP Akuisisi BE Akuisisi BAS Akuisisi BT Akuisisi WBM Akuisisi FKP Akuisisi PIK Akuisisi IP Akuisisi TSA Akuisisi ML Akuisisi DPP
2009
5,809 1,828 413 (38) (61) (1,953) (4,904) (8,658) (9,265) (12,119) (4,570) (48,742)
5,809 1,828 413 (38) (61) (1,953) (4,904) (8,658) (9,265) (12,119) (4,570) (48,742)
(82,260)
(82,260)
Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali merupakan selisih antara harga perolehan dengan nilai buku aset bersih yang diperoleh dari transaksi antar entitas-entitas sepengendali seolah-olah akuisisi terjadi pada awal periode perbandingan. b.
b.
20. REVENUE 2010
Non-Batubara - Pihak ketiga - Pihak yang memiliki hubungan istimewa
Difference in value from transactions for subscription of additional shares in subsidiary Difference in value from transactions for subscription of additional shares in subsidiary represents difference between value of additional capital injected for shares in DPP and net book value of assets.
Selisih nilai transaksi atas penambahan modal anak perusahaan merupakan selisih antara nilai tambahan penanaman modal pada saham DPP dan nilai buku aset bersih.
20. PENDAPATAN
Acquisition of MP Acquisition of FSP Acquisition of BE Acquisition of BAS Acquisition of BT Acquisition of WBM Acquisition of FKP Acquisition of PIK Acquisition of IP Acquisition of TSA Acquisition of ML Acquisition of DPP
Difference in value from restructuring transactions of entities under common control represents differences between purchase consideration and net book value of net assets acquired from transactions of entities under common control as if the acquisition occurred in the earliest comparative period.
Selisih nilai transaksi atas penambahan modal anak perusahaan
Batubara - Pihak ketiga - Pihak yang memiliki hubungan istimewa
Difference in value from restructuring transactions of entities under common control
2009
7,457,827 1,151,418
6,310,803 1,281,882
8,609,245
7,592,685
135,839 540
157,056 3,125
136,379
160,181
8,745,624
7,752,866
Coal Third parties Related parties -
Non-Coal Third parties Related parties -
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/59 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
20. PENDAPATAN (lanjutan)
20. REVENUE (continued) 2010
2009
Rincian pelanggan yang mempunyai transaksi lebih besar dari 10% nilai pendapatan bersih:
Details of customers having transactions more than 10% of net revenue:
Batubara Ekspor - pihak ketiga - J. Aron & Co./Constellation Energy Commodities Group, Inc. - Vitol Asia Pte. Ltd. - TNB Fuel Service Sdn. Bhd. - Lain-lain (masing-masing dibawah 10% dari jumlah pendapatan) Ekspor - pihak yang memiliki hubungan istimewa - Enel Trade S.p.A.
1,865,527 1,420,250 1,046,678
907,424 1,556,729 594,459
3,125,372
3,252,191
7,457,827
6,310,803
1,134,115
1,279,874
1,134,115
1,279,874
17,303
2,008
17,303
2,008
Domestik - pihak yang memiliki hubungan istimewa - KSC
Coal Export - third parties J. Aron & Co./Constellation Energy Commodities Group, Inc. Vitol Asia Pte. Ltd. TNB Fuel Service Sdn. Bhd. Others (each below 10% of revenue)
Export - related party Enel Trade S.p.A. -
Domestic - related party KSC -
Non-Batubara (masing-masing dibawah 10 %dari jumlah pendapatan)
Non-Coal (each below 10% of revenue)
- Pihak ketiga - Pihak yang memiliki hubungan istimewa
135,839
157,056
Third parties -
540
3,125
Related parties -
136,379
160,181
8,745,624
7,752,866
Lihat Catatan 25 untuk rincian transaksi dengan pihak yang memiliki hubungan istimewa.
21. BIAYA SEHUBUNGAN DENGAN PENDAPATAN
Biaya produksi: Pengupasan tanah Bahan bakar Pertambangan dan pengangkutan batubara Penyusutan Gaji, upah, dan tunjangan Material dan suku cadang Sewa dan mobilisasi Jasa profesional Biaya ganti rugi atas tanah
Refer to Note 25 for details of related party transactions.
21. COST OF REVENUE
2010
2009
3,212,745 615,661
3,783,702 213,611
Production costs: Overburden removal Fuel
303,311 277,858 234,066 209,465 116,439 66,285 40,493
351,929 296,370 205,672 151,421 65,009 57,528 42,697
Coal mining and hauling Depreciation Salaries, wages and allowances Materials and spare parts Rental and mobilisation Professional fees Land compensation
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/60 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
21. BIAYA SEHUBUNGAN DENGAN PENDAPATAN (lanjutan)
21. COST OF REVENUE (continued)
2010 Pengeboran Perbaikan dan pemeliharaan Bahan makanan Biaya kantor Amortisasi biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan Biaya kendaraan dan perjalanan dinas Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 5.000)
Royalti (lihat Catatan 2v)
2009
40,285 38,217 35,067 32,499
28,732 64,019 28,230 25,308
30,053 11,673
39,720 12,637
Drilling Repairs and maintenance Food supplies Office expenses Amortisation of deferred exploration and development expenditures Transport and travel expenses
66,806
90,808
Others (each below Rp 5,000)
5,330,923
5,457,393
954,764
772,289
8,649
4,835
Iuran eksploitasi (lihat Catatan 26s) Persediaan barang setengah jadi - Awal tahun - Akhir tahun
244,663 (120,972)
101,785 (244,663)
Royalty (refer to Note 2v) Exploitation fee (refer to Note 26s) Work-in-process inventory At the beginning of year At the end of year -
Persediaan barang jadi - Awal tahun - Pembelian batubara - bersih - Akhir tahun
403,615 283,241 (402,351)
421,192 466,354 (403,615)
Finished goods inventory At the beginning of year Coal purchases - net At the end of year -
Biaya sehubungan dengan pendapatan
6,702,532
Rincian pemasok/kontraktor dengan transaksi melebihi 10% dari jumlah biaya sehubungan dengan pendapatan:
PT Leighton Contractors Indonesia PT Bukit Makmur Mandiri Utama PT Petrosea Tbk.
Cost of revenue
Details of suppliers/contractors with transactions representing more than 10% of total cost of revenue:
2010
2009
1,467,780 886,171 712,233
1,270,421 PT Leighton Contractors Indonesia 848,551 PT Bukit Makmur Mandiri Utama 721,590 PT Petrosea Tbk.
3,066,184
2,840,562
Lihat Catatan 25 untuk rincian transaksi dengan pihak yang memiliki hubungan istimewa. 22. BEBAN PENJUALAN
Refer to Note 25 for details of related party transactio ns. 22. SELLING EXPENSES
2010 Biaya pengangkutan Komisi keagenan
6,575,570
2009
526,103 17,160
580,533 14,404
543,263
594,937
Lihat Catatan 25 untuk rincian transaksi dengan pihak yang memiliki hubungan istimewa.
Barging Agency fees
Refer to Note 25 for details of related party transactions.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/61 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
23. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
23. GENERAL AND ADMINISTRATION EXPENSES 2010
Gaji, upah, dan tunjangan Jasa profesional Biaya kantor Penyusutan Biaya perjalanan Telepon dan komunikasi Sewa kantor Retribusi Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1.000)
2009
115,700 26,996 17,353 7,333 6,096 4,783 4,749 1,864
119,867 40,493 15,133 7,705 6,301 4,598 6,319 5,331
Salaries, wages and allowances Professional fees Office expenses Depreciation Travelling expenses Telephone and communications Office rental Retribution
7,123
11,590
Others (each below Rp 1,000)
191,997
217,337
24. LABA BERSIH PER SAHAM DASAR
24. BASIC EARNINGS PER SHARE
Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih untuk para pemegang saham dengan rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar pada periode bersangkutan.
Basic earnings per share is calculated by dividing net income attributable to shareholders by the weightedaverage number of ordinary shares outstanding during the respective periods.
2010 Laba bersih untuk pemegang saham Rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar (dalam ribuan lembar)
2009 136,287
Net income attributable to shareholders
3,333,333
3,333,333
Weighted average number of ordinary shares outstanding (in thousand shares)
222
41
Basic earnings per share (full amount)
740,794
Laba bersih per saham dasar (nilai penuh) Grup tidak memiliki efek yang bersifat dilutif pada 31 Desember 2010 dan 2009.
25. TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG MEMILIKI HUBUNGAN ISTIMEWA
The Group does not have any dilutive ordinary shares as at 31 December 2010 and 2009.
25. RELATED PARTY TRANSACTIONS
Transaksi dengan pihak yang memiliki hubungan istimewa adalah sebagai berikut: Penjualan batubara: - Enel Trade S.p.A. - KSC Pendapatan sewa: - PT Nirmala Matranusa - KSC
Persentase dari jumlah pendapatan
Related party transactions are as follows:
2010
2009
1,134,115 17,303
1,279,874 2,008
Coal sales: Enel Trade S.p.A. KSC -
540
359 2,766
Rental revenue: PT Nirmala Matranusa KSC -
1,151,958
1,285,007
13.17%
16.57%
As a percentage of total revenue
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/62 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
25. TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG MEMILIKI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)
25. RELATED PARTY TRANSACTIONS (continued)
2010 Beban pengangkutan batubara: - KCB - PT Lian Beng Energy
Persentase dari jumlah beban pertambangan dan pengangkutan batubara Beban sewa dan mobilisasi: - PT Nirmala Matranusa - KSC - PT Lian Beng Energy Persentase dari jumlah beban sewa dan mobilisasi Beban bahan bakar: - PT Aneka Samudera Lintas Persentase dari jumlah beban bahan bakar Biaya pengangkutan: - PT Aneka Samudera Lintas Persentase dari jumlah biaya pengangkutan Pendapatan bunga dari pinjaman: - KSC Persentase dari pendapatan bunga dari pinjaman Aset dalam penyelesaian: - PT Nirmala Matranusa Persentase dari jumlah aset dalam penyelesaian Pinjaman pada pihak yang memiliki hubungan istimewa: - KSC
Persentase dari jumlah aset Piutang usaha: - Enel Trade S.p.A. - KSC - PT Dinamika Energi Nusantara - Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 1.000)
Persentase dari jumlah piutang usaha
2009 Coal hauling expenses: KCB PT Lian Beng Energy -
9,561 -
10,289 70,764
9,561
81,053
3.15%
23.03%
As a percentage of total coal mining and hauling expenses
15,148 21 2 -
10,071 333
Rental and mobilisation expenses: PT Nirmala Matranusa KSC PT Lian Beng Energy -
15,360
10,404
13.19%
16.00%
As a percentage of total rental and mobilisation expenses
15,593
2,624
Fuel expenses: PT Aneka Samudra Lintas -
15,593
2,624
2.53%
1.23%
As a percentage of total fuel expenses
168,938
38,341
Barging expenses: PT Aneka Samudra Lintas -
168,938
38,341
32.11%
6.60%
As a percentage of total barging expenses
30,075
31,424
Interest income from loan: KSC -
30,075
31,424
100%
100%
As a percentage of total interest income from loan
15,995
50,522
Construction in progress: PT Nirmala Matranusa -
15,995
50,522
4.76%
12.66%
As a percentage of total construction in progress Loan to related party:
367,430
372,246
KSC -
367,430
372,246
4.39%
5.21%
As a percentage of total assets
122,012 5,588 -
67,209 2,695 1,428
Trade receivables: Enel Trade S.p.A. KSC PT Dinamika Energi Nusantara -
-
225
Others (each below Rp 1,000) -
127,600
71,557
19.69%
12.75%
As a percentage of total trade receivables
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/63 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
25. TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG MEMILIKI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)
25. RELATED PARTY TRANSACTIONS (continued)
2010 Piutang lain-lain: - KSC - PT Lian Beng Energy - Pemegang saham Perusahaan dan anak perusahaan - Karyawan - PT Bunga Permata Sari
Persentase dari jumlah piutang lain-lain Hutang usaha: - Enel Trade S.p.A. - PT Aneka Samudera Lintas - PT Nirmala Matranusa - KCB - PT Lian Beng Energy - KSC - PT Pan Assets Indonesia
2009 Other receivables: KSC PT Lian Beng Energy Shareholders of the Company and subsidiaries Employees PT Bunga Permata Sari -
73,342 412
50,301 1,913
2,009 373 119
1,595 303 119
76,255
54,231
66.23%
73.94%
As a percentage of total other receivables
30,634 27,692 19,342 11,282 1,224 4,839 2,326
27,787 16,281 43,748 1,905 30,275 2,996
Trade payables: Enel Trade S.p.A. PT Aneka Samudera Lintas PT Nirmala Matranusa KCB PT Lian Beng Energy KSC PT Pan Assets Indonesia -
97,339
122,992
8.20%
9.07%
As a percentage of total trade payables
-
169
Other payables: The Company’s directors -
-
169
-
0.37%
Persentase dari jumlah hutang usaha Kewajiban lain-lain: - Direktur Perusahaan
Persentase dari jumlah kewajiban lain-lain
As a percentage of total other payables
Penjualan batubara ke pihak yang memiliki hubungan istimewa ditetapkan berdasarkan kontrak-kontrak penjualan, yang di bagi menjadi internasional dan domestik sebagai bahan acuan yang disesuaikan dengan spesifikasi dari batubara dan lokasi pengiriman.
Sales of coal to related parties are set based on sales contracts,which generally use international and or domestic indices as benchmarks which are adjusted for coal specifications and location of deliveries.
Sifat dari hubungan dengan pihak-pihak yang memiliki hubungan istimewa adalah sebagai berikut:
The nature of relationships with the related parties are as follows:
Entitas/Entity - PT Nirmala Matranusa
Hubungan/Relationships Entitas sepengendali dengan Perusahaan/Under common control with the Company
Transaksi/Transactions Pendapatan sewa, beban sewa dan mobilisasi, pembangunan, aset tetap, uang muka dan pembayaran dimuka/Rental income, rental and mobilisation expenses, construction of fixed assets, advances and prepayments
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/64 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
25. TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG MEMILIKI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) Entitas/Entity
25. RELATED PARTY TRANSACTIONS (continued)
Hubungan/Relationships
Transaksi/Transactions
- KSC
Perusahaan asosiasi/ Associate Company
Penjualan batubara, pendapatan sewa, pendapatan bunga dari pembelian batubara, pinjaman, piutang lain-lain dan pinjaman/Coal sales, rental revenue, interest income on loan, purchase of coal, loans and other receivables,
- PT Bunga Permata Sari
Entitas sepengendali dengan Perusahaan/Under common control with the Company
Piutang dari pemegang konsesi/ Receivable from concession holder
- Enel Trade S.p.A.
Pihak yang memiliki hubungan istimewa dengan pemegang saham minoritas Perusahaan/Related party of a minority shareholder of the Company
Penjualan batubara/ Coal sales
- KCB
Entitas sepengendali dengan Perusahaan/Under common control with the Company
Biaya pengangkutan batubara/ Coal hauling expenses
- Pemegang saham dan direktur/ Shareholders and directors
Pemegang saham dan direktur Perusahaan/Shareholders and directors of the Company
Piutang lain-lain dan kewajiban lain-lain/ Other receivables and other payables
- PT Dinamika Energi Nusantara
Entitas sepengendali dengan Perusahaan/Under common control with the Company
Pendapatan sewa/ Rental revenue
- PT Lian Beng Energy
Entitas sepengendali dengan Perusahaan/Under common control with the Company
Jasa pengangkutan batubara dan jasa sewa dan mobilisasi/ Coal hauling services and rental and mobilisation service
- PT Aneka Samudra Lintas
Entitas sepengendali dengan Perusahaan/Under common control with the Company
Jasa pengangkutan batubara dan hutang usaha/ Barging and trade payables
- PT Pan Assets Indonesia
Entitas sepengendali dengan Perusahaan/Under common control with the Company
Hutang usaha/ Trade payables
Pihak-pihak yang didefinisikan sebagai pihak yang mempunyai hubungan istimewa seperti yang diuraikan diatas dapat berbeda dengan definisi menurut undang-undang pajak penghasilan No. 36 tahun 2008, pasal 18 ayat 4.
The entities defined as related parties as detailed above may be different with those defined under the income tax law No. 36 year 2008, chapter 18 article 4.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/65 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 26. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI
KOMITMEN,
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated) DAN
a. Kontrak jasa pertambangan
26. SIGNIFICANT AGREEMENTS, AND CONTINGENCIES a. Mining services contracts
Anak Perusahaan mengadakan perjanjian jasa pertambangan untuk mendukung kegiataan operasi dengan beberapa kontraktor. Kontraktor akan menyediakan peralatan, tenaga kerja dan juga peralatan lainnya untk mendukung jasa mereka. Kontraktor mereka, diantaranya, PT Leighton Contractors Indonesia, PT Bukit Makmur Utama, PT Petrosea Tbk., PT Hareda Prima Jaya, PT Atas Barita Mandiri, PT Hareda Krida Utama, dan PT Thiess Contractor Indonesia. Perjanjian tersebut antara lain mengatur mengenai harga per unit, penyesuaian harga bahan bakar, manajemen peledakan, perhitungan rise and fall, perhitungan overhaul, insentif untuk kontraktor, penalti atas shortfall dan juga jasa lainnya. Nilai kontrak bergantung kepada jumlah dari volume pengupasan tanah ataupun juga batubara yang di angkut sesuai dengan perjanjian terkait. Perjanjian-perjanjian ini akan berakhir pada Maret 2011 dan Agustus 2017 atau pada saat jumlah volume tercapai, mana yang lebih dahulu. b. Perjanjian kerjasama
COMMITMENTS
The Company’s subsidiaries entered into various mining service contracts to support their mine operations. The contractors will provide all equipment, manpower and other supplies necessary for them to perform the mining services. The mining service contractors are, among others, PT Leighton Contractors Indonesia, PT Bukit Makmur Utama, PT Petrosea Tbk., PT Hareda Prima Jaya, PT Atas Barita Mandiri, PT Hareda Krida Utama, and PT Thiess Contractors Indonesia. Each agreement governs, among others, the unit rate, fuel price adjustment, explosive management, rise and fall calculation, overhaul calculation, incentives for the contractors, shortfall penalties and other terms. Contract values are dependent on volumes of overburden moved and/or coal mined and hauled, as per the relevant agreement. These contracts will expire between March 2011 and August 2017 or when the contracted volumes have been achieved, whichever is earlier. b. Cooperation agreement
DPP
DPP
Pada tanggal 16 Februari 2001, DPP mengadakan perjanjian kerjasama dengan PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) yang antara lain, melakukan pembagian pendapatan atas jasa dermaga yang dikenakan bagi kapal-kapal yang berlabuh di Balikpapan Coal Terminal (“BCT”) oleh PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero). Perjanjian ini berlaku untuk periode 17 Februari 2001 sampai dengan tanggal 16 Februari 2005 dan telah diperpanjang sampai dengan tahun 2026 dan akan merubah status BCT menjadi Perpanjangan Dermaga Umum Pelabuhan Balikpapan.
On 16 February 2001, DPP entered into a cooperation agreement with PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) that provided for, among others, the sharing of revenue from port charges levied on ships anchored at the Balikpapan Coal Terminal (“BCT”) by PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero). This agreement originally covered the period from 17 February 2001 to 16 February 2005 and has been extended until 2026 and to change the status of BCT to a General Extension of Balikpapan Port.
c. Kontrak jasa bongkar muat batubara
c.
Coal handling services contracts
DPP
DPP
Pada tanggal 1 Juni 2004, DPP mengadakan perjanjian dengan PT Indominco Mandiri, PT Kitadin, PT Trubaindo Coal Mining, PT Jorong Barutama Greston, PT Indo Tambangraya Megah Tbk. dan PT Bharinto Ekatama untuk memberikan jasa bongkar muat batubara di BCT. Berdasarkan perubahan terakhir, DPP akan melakukan jasa bongkar muat batubara sejumlah 3 juta MT per tahun dan kontrak tersebut berakhir pada tanggal 31 Desember 2010. Perpanjangan perjanjian ini masih dalam proses.
On 1 June 2004, DPP entered into an agreement with PT Indominco Mandiri, PT Kitadin, PT Trubaindo Coal Mining, PT Jorong Barutama Greston, PT Indo Tambangraya Megah Tbk and PT Bharinto Ekatama to perform coal handling services at the BCT. Based on the latest amendment, DPP agreed to handle 3 million MT of coal per annum and the agreement expires on 31 December 2010. The extension of this agreement is still in process.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/66 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 26. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) c. Kontrak jasa (lanjutan)
d.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
KOMITMEN,
bongkar
muat
DAN
batubara
26. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) c.
Coal handling services contracts (continued)
PIK
PIK
Pada tanggal 1 Agustus 2007, PIK mengadakan perjanjian bongkar muat dengan PT Indah Buana Samudera yang berlaku sampai dengan tanggal 31 Desember 201 0. Pada tanggal 3 Januari 2011, perjanjian tersebut diperpanjang sampai dengan 31 Desember 2011.
On 1 August 2007, PIK entered into a stevedoring agreement with PT Indah Buana Samudera which is valid until 31 December 2010. On 3 January 2011, the agreement was extended to 31 December 2011.
Jaminan reklamasi
d.
Reclamation guarantees
Jaminan-jaminan berikut ini dapat diklaim oleh Pemerintah ataupun Direktorat yang berwenang jika perusahaan tidak melaksanakan rencana reklamasi seperti yang telah disetujui dengan Pemerintah untuk periode-periode tersebut.
The following guarantees may be claimed by the Government or relevant Regency if the individual company does not carry out the reclamation policy as agreed for those periods.
GBP
GBP
Pada tanggal 31 Desember 2010, GBP menyediakan jaminan reklamasi kepada Pemerintah dalam bentuk bank garansi sebesar Rp 6.610 untuk tahun 2007, 2008, dan 2009 yang diterbitkan oleh PT Asuransi Ekspor Indonesia (Persero) sebesar Rp 7.747 untuk tahun 2010. Jaminan tersebut berlaku sampai dengan 31 Desember 2010. Lihat Catatan 32 untuk perpanjangan jaminan reklamasi setelah tanggal neraca.
As at 31 December 2010, GBP has provided reclamation guarantees to the Government in the form of bank guarantees amounting to Rp 6,610 for 2007, 2008, and 2009 issued by PT Asuransi Ekspor Indonesia (Persero) totaling Rp 7,747 for 2010. Those guarantees are valid until 31 December 2010. Refer to Note 32 for the extension of these reclamation guarantees after the balance sheet date.
GBP telah menerima persetujuan dari Direktorat Jenderal Mineral, Batubara, dan Panas Bumi (“DJMBP”) untuk pelepasan jaminan reklamasi periode 2007, 2008, dan 2009 sebesar Rp 11.355.
GBP has received approval from the Directorate General of Minerals, Coal and Geothermal (“DGMCG”) to release the reclamation guarantees for the periods of 2007, 2008 and 2009 amounting to Rp 11,355.
Pada tanggal 18 Juni 2010, GBP telah menerima surat penetapan jaminan reklamasi untuk periode 2010 sampai 2014 dari DJMBP untuk lokasi KW 05PB0165 (Blok I) sebesar Rp 9.674.
On 18 June 2010, GBP has received a decision letter of reclamation guarantee for the period 2010 up to 2014 from the DGMCG for location KW 05PB0165 (Block I) amounting to Rp 9,674.
FSP
FSP
Pada tanggal 21 Juli 2010, FSP telah menyediakan jaminan reklamasi sebesar Rp 532 ke Kabupaten Kutai Kartanegara yang diterbitkan oleh PT Asuransi Ekspor Indonesia (Persero). Jaminan tersebut berlaku dari 1 Juli 2010 sampai dengan 31 Desember 2010. Perpanjangan atas jaminan reklamasi ini masih dalam proses.
On 21 July 2010, FSP has provided a reclamation guarantee, totaling Rp 532 to the Regency of Kutai Kartanegara issued by PT Asuransi Ekspor Indonesia (Persero). This guarantee is valid from 1 July 2010 up to 31 December 2010. The extension of this reclamation guarantee is still in process.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/67 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 26. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) d.
e.
KOMITMEN,
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated) DAN
Jaminan reklamasi (lanjutan)
26. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) d.
Reclamation guarantees (continued)
BT
BT
Pada tanggal 21 Juli 2010, BT telah menyediakan jaminan reklamasi ke Kabupaten Kutai Kartanegara yang dikeluarkan oleh PT Asuransi Ekspor Indonesia (Persero) sebesar Rp 734. Jaminan tersebut berlaku dari 1 Juli 2010 sampai dengan 31 Desember 2010. Perpanjangan jaminan reklamasi ini masih dalam proses.
On 21 July 2010, BT has provided a reclamation guarantee to the Regency of Kutai Kartanegara issued by PT Asuransi Ekspor Indonesia (Persero) totaling Rp 734. This guarantee is valid from 1 July 2010 up to 31 December 2010. The extension of this reclamation guarantee is still in process.
FKP, TSA, PIK, dan WBM
FKP, TSA, PIK, and WBM
Pada tanggal 31 Agustus 2010, FKP, TSA, PIK, dan WBM telah menyediakan jaminan reklamasi ke Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral yang diterbitkan oleh PT Asuransi Ekspor Indonesia (Persero) masingmasing sebesar Rp 181, Rp 659, Rp 2.112, dan Rp 2.251 untuk tahun 2010. Jaminan tersebut berlaku dari 1 Juli 2010 sampai dengan 31 Desember 2010. Lihat Catatan 32 untuk perpanjangan jaminan reklamasi.
On 31 August 2010, FKP, TSA, PIK, and WBM have provided reclamation guarantees to the Ministry of Energy and Mineral Resources issued by PT Asuransi Ekspor Indonesia (Persero) amounting to Rp 181, Rp 659, Rp 2,112, and Rp 2,251 respectively. These guarantees are valid from 1 July 2010 to 31 December 2010. Refer to Note 32 for the extension of these reclamation guarantees.
Komitmen sewa
e.
Rental commitments
Grup
Group
Pada tanggal 7 Januari 2008, Perusahaan, DPP, FKP, TSA, WBM, BE, IP, GBP, MP, PIK, dan KOTR mengadakan perjanjian sewa ruangan kantor dan biaya pemeliharaan kantor dengan PT Nirmala Matranusa, pihak yang memiliki hubungan istimewa. Perjanjian tersebut efektif sejak 1 Januari 2008 sampai 31 Desember 2017 dan dapat diperpanjang sampai dua tahun lagi.
On 7 January 2008, the Company, DPP, FKP, TSA, WBM, BE, IP, GBP, MP, PIK and KOTR entered into an office rental and office maintenance agreement with PT Nirmala Matranusa, a related party. The agreement is valid from 1 January 2008 up to 31 December 2017 and can be extended for a further two years.
IP
IP
Pada tanggal 29 Juli 2008, IP mengadakan perjanjian sewa alat berat dengan PT Nirmala Matranusa, pihak yang memiliki hubungan istimewa, selama lima tahun dengan tarif yang akan ditelaah setiap tahunnya.
On 29 July 2008, IP entered into an agreement for the rental of heavy equipment with PT Nirmala Matranusa, a related party, for five years, the rates will be reviewed annually.
GBP
GBP
Pada tanggal 7 April 2008, GBP mengadakan perjanjian dengan KCB, pihak yang memiliki hubungan istimewa, atas penggunaan haul road KCB dan fasilitas bongkar muat batubara di Tanjung Harapan, sungai Mahakam. Perjanjian tersebut berlaku sampai dengan berakhirnya PKP2B GBP atau ketika GBP menghentikan operasi pertambangannya di Blok I dan menyatakan penghentian perjanjian ini kepada KCB. Perjanjian ini telah diakhiri pada 27 Desember 2010.
On 7 April 2008, GBP entered into an agreement with KCB, a related party, for utilisation of KCB’s haul road and barge loading facility at Tanjung Harapan. The agreement is valid until the expiration of GBP’s CCoW or when GBP ceases its mining operations in Block I and notifies KCB of its intention to terminate the agreement. This agreement has been terminated on 27 December 2010.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/68 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 26. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) f.
g.
h.
KOMITMEN,
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated) DAN
Perjanjian pengangkutan batubara
26. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) f.
Coal barging agreement
ML
ML
Pada tanggal 12 Juni 2009, ML mengadakan kontrak pengangkutan batubara dengan PT Aneka Samudera Lintas (“ASL”) (sebagai kontraktor), pihak yang memiliki hubungan istimewa. ASL akan mengangkut batubara dari berbagai tempat pemuatan ke BCT. Kontrak tersebut berlaku selama lima tahun.
On 12 June 2009, ML entered into a coal barging agreement with PT Aneka Samudera Lintas (“ASL”) (as contractor), a related party. ASL shall transport the coal from various loading points to the BCT. The contract is valid for five years.
Komisi keagenan
g.
Agency fees
Perusahaan, GBP, IP, TSA dan WBM
The Company, GBP, IP, TSA and WBM
Perusahaan, GBP, IP, TSA dan WBM memiliki beberapa perjanjian keagenan dengan agen pihak ketiga untuk memasarkan batubara mereka kepada pelanggan-pelanggan tertentu. Agen tersebut akan mendapatkan komisi berdasarkan persentase penjualan kepada pelanggan-pelanggan tersebut.
The Company, GBP, IP, TSA and WBM have various agency agreements with third party agents to market their coal for certain customers. The agents will receive commissions based on a percentage of sales to those customers.
Tuntutan hukum
h.
Litigation
Perusahaan
The Company
Pada tanggal 10 Juli 2008, Perusahaan dan Low Tuck Kwong sebagai pemegang saham utama menerima surat somasi dari Sukamto Sia yang mengklaim bahwa ia berhak atas 50% saham Grup. Melalui pengacaranya, Sukamto Sia mengklaim bahwa Low Tuck Kwong menyetujui untuk memberikan saham tersebut sebagai kompensasi atas pinjaman yang diberikan kepada Low Tuck Kwong di tahun 1996. Manajemen berkeyakinan tidak ada perjanjian ataupun ikatan yang telah dilakukan oleh Perusahaan dengan Sukamto Sia berkaitan dengan hal tersebut. Perusahaan berkeyakinan bahwa klaim tersebut tidak berdasar sehingga tidak berdampak pada laporan keuangan konsolidasian Grup pada tanggal 31 Desember 2010.
On 10 July 2008, the Company and Low Tuck Kwong, its major shareholder, received a letter of demand from Sukamto Sia who claims that he is entitled to 50% of the Group’s shares. Through his attorney, Sukamto Sia claims that Low Tuck Kwong agreed to provide these shares to him in return for an unspecified amount of financing provided to Low Tuck Kwong in 1996. Management believes that there have been no agreements or arrangements made by the Company with Sukamto Sia in relation to this matter. The Company believes that the claim is without merit and therefore has no impact on the Group’s consolidated financial statements as of 31 December 2010.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/69 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 26. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) h.
KOMITMEN,
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated) DAN
Tuntutan hukum (lanjutan)
26. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) h.
Litigation (continued)
Perusahaan (lanjutan)
The Company (continued)
Pada tanggal 28 Juli 2008, Haji Asri mengklaim bahwa transaksi jual beli GBP antara Haji Asri dengan PT Kaltim Bara Sentosa (“KBS”), Low Tuck Kwong, dan Engki Wibowo adalah tidak sah. Untuk itu, Haji Asri mengajukan gugatan sebesar Rp 7.680.000 sebagai kompensasi. Haji Asri cs mengajukan gugatan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Pada tanggal 5 Februari 2009 pengadilan telah mengeluarkan putusan yang memenangkan KBS, Low Tuck Kwong, dan Engki Wibowo. Pada tanggal 18 Februari 2009, Haji Asri mengajukan banding di Pengadilan Tinggi DKI Jakarta, hakim Pengadilan Tinggi menguatkan keputusan Pengadilan Negeri. Haji Asri selanjutnya telah mengajukan kasasi kepada Mahkamah Agung dan samapi saat ini belum mengeluarkan keputusan. Manajemen berpendapat bahwa gugatan tersebut tidak berdasar dan tidak berdampak pada laporan keuangan konsolidasian Grup pada tanggal 31 Desember 2010.
On 28 July 2008, Haji Asri claimed that the sale and purchase transaction of GBP between him and PT Kaltim Bara Sentosa (“KBS”), Low Tuck Kwong and Engki Wibowo was not valid. As such, he claimed an amount of Rp 7,680,000 as compensation. He submitted the case to the District Court of South Jakarta. On 5 February 2009, the court has issued a decision in favour of KBS, Low Tuck Kwong and Engki Wibowo. On 18 February 2009, Haji Asri filed an appeal with the High Court of DKI Jakarta which upheld the Decision of the District Court. Haji Asri has submitted a further appeal to the Supreme Court which has not yet issued its decision. Management believes that the claim is without merit and therefore has no impact on the Group’s consolidated financial statements as of 31 December 2010.
GBP
GBP
Pada tanggal 8 November 2009, Uwon bin Katuk, Aminah, dan Eman bin Puntal mengajukan gugatan ke Pengadilan Negeri Tenggarong. Mereka menyatakan bahwa sebagian kecil (sekitar 13 hektar) dari area tambang GBP, terletak di desa Lebak Cilong, Kutai Kartanegara, tumpang tindih dengan tanah mereka. Dalam gugatannya mereka menuntut ganti rugi sejumlah Rp 1.640. Manajemen berpendapat bahwa gugatan tersebut tidak berdasar dan tidak berdampak pada laporan keuangan konsolidasian Grup pada tanggal 31 Desember 2010.
On 8 November 2009, Uwon bin Katuk, Aminah and Eman bin Puntal brought a civil suit in the District Court of Tenggarong. They claimed that a small part of the mining area (around 13 hectares) of GBP, at Lebak Cilong village, Kutai Kartanegara, overlaps with their land. They claimed an amount of Rp 1,640 as compensation. Management believes that the claim is without merit and therefore has no impact on the Group’s consolidated financial statements as of 31 December 2010.
BT dan IP
BT and IP
Pada tanggal 23 Juni 2010, BT, IP dan Pemerintah Kabupaten Kutai kartanegara telah didaftarkan masing-masing sebagai Tergugat dengan tuntutan sebesar Rp 708 oleh Atil.
On 23 June 2010 BT and IP became joint defendants, together with the Kutai Kertanegara Regency, under a claim for Rp 708 registered by Atil.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/70 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 26. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) h.
i.
KOMITMEN,
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated) DAN
Tuntutan hukum (lanjutan)
26. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) h.
BT dan IP (lanjutan)
BT and IP (continued)
Dalam gugatan tersebut, Atil mendalilkan bahwa karena Penggugat belum diberikan kompensasi untuk sebagian kecil daerah operasi BT dan IP yang tumpang tindih dengan lahan Penggugat dan karenanya para Tergugat melakukan perbuatan melawan hukum. Berdasarkan Surat Keputusan dari Pengadilan Negeri Tenggarong per tanggal 11 November 2010 kasus ini dinyatakan selesai dengan memenangkan BT dan IP.
In the lawsuit Atil argued that, since land compensation has not been paid on a small part of the operational area of BT and IP that overlaps with his land, all Defendants have violated the law. Based on a decision letter from the District Court of Tenggarong dated 11 November 2010, this case was closed in favour of BT and IP.
Perjanjian pengiriman dan pengangkutan batubara
i.
Perusahaan dan anak perusahaan mengadakan perjanjian untuk barging, transportasi dan transshipment dengan kontraktor untuk menyediakan pengangkutan batubara dari area pertambangan ke berbagai tempat pelabuhan. Tergantung dari masingmasing kontrak, kontraktor akan menyediakan peralatan, tenaga kerja dan jasa lainnya dalam melaksanakan jasanya. Perjanjian ini mengatur antara lain mengenai harga per unit, penyesuaian harga solar dan juga syarat dan ketentuan yang belaku. Perjanjian ini akan berakhir antara Desember 2010 dan Desember 2012. j.
Litigation (continued)
Perjanjian penjualan batubara Pada tanggal 31 Desember 2010, Grup mempunyai komitmen untuk menjual 121,19 juta batubara metrik ton batubara kepada beberapa pembeli, dimana sebagian perjanjian tersebut akan dilakukan dengan harga yang di sepakati. Penjualan batubara ini dilakukan selama periode 2011 sampai dengan Desember 2022.
Coal shipping and hauling agreements
The Company and its subsidiaries have entered into various coal barging, transportation and transshipment agreements with contractors to provide coal transportation from various mine sites to various port destinations. Depending on the individual contract, the contractor will provide all equipment, labour and other services required for them to perform the services. These agreements govern, amongst others, the unit rate, fuel price adjustment and other terms and conditions. These contracts will expire between December 2010 and December 2012.
j.
Coal sales agreements As at 31 December 2010 the Group has various commitments to sell 121.19 million metric tonnes of coal to various buyers, a proportion of which is subject to price agreement. The coal will be delivered during the period 2011 until December 2022.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/71 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 26. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) j.
KOMITMEN,
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated) DAN
Perjanjian penjualan batubara (lanjutan)
26. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) j.
Pada tanggal 3 April 2008, BT mengadakan perjanjian penjualan briket batubara dengan KSC, pihak yang memiliki hubungan istimewa. BT harus menyediakan batubara sampai dengan 1.600.000 ton per tahun. Harga yang digunakan adalah harga dasar yang ditetapkan dalam perjanjian yang disesuaikan dengan kualitas batubara yang dipasok. Pada tanggal yang sama, Perusahaan mengadakan perjanjian pembelian briket batubara yang sudah ditingkatkan kualitasnya dengan KSC. Berdasarkan perjanjian tersebut, KSC akan menjual briket batubara yang sudah ditingkatkan kualitasnya sebesar 500.000 ton sampai dengan maksimum 1.500.000 ton setiap tahun. Perjanjian ini berlaku sampai periode konsesi BT berakhir, cadangan batubara di konsesi BT habis atau perjanjian pembelian batubara antara KSC dan BT dihentikan. Kontrak ini saat ini sedang dinegosiasikan kembali. k.
Perjanjian konstruksi
Coal sales agreements (continued) On 3 April 2008, BT entered into an upgraded coal briquette sales agreement with KSC, a related party. BT will supply up to 1,600,000 tonnes of coal per year. The price used is the base price stated in the agreement, and adjusted with the quality of the coal supplied. On the same date, the Company entered into an upgraded coal briquette purchase agreement with KSC. Under the agreement KSC will sell to the Company between 500,000 tonnes to 1,500,000 tonnes of upgraded coal briquettes per year. The agreement is valid until the concession period of BT expires, the coal reserves in the BT concession area are depleted or the coal purchase agreement between KSC and BT is terminated. This contract is currently being renegotiated.
k.
Construction agreements
WBM
WBM
Pada tanggal 24 Agustus 2007, WBM mengadakan perjanjian dengan PT Arutmin Indonesia, dimana Arutmin memperbolehkan WBM membangun jalan pengangkutan batubara (haul roads) di daerah PKP2B Arutmin sehingga WBM memperoleh akses bebas hambatan dalam mengangkut batubara di sepanjang jalan pengangkutan batubara.
On 24 August 2007, WBM entered into an agreement with PT Arutmin Indonesia to allow WBM to construct a haul road within the Arutmin CCoW area, to provide WBM unimpeded access for transporting coal along the haul road.
Pada tanggal 15 April 2008, WBM mengadakan perjanjian dengan PT Nirmala Matranusa, pihak yang memiliki hubungan istimewa, untuk pembangunan penimbunan batubara sementara (tahap 3) di daerah Satui, Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan dengan sisa nilai kontrak AS$2.800.000.
On 15 April 2008, WBM entered into an agreement with PT Nirmala Matranusa, a related party for the construction of intermediate coal stockpiles (phase 3) at Satui, Tanah Bumbu, South Kalimantan, with a total remaining contract value of US$2,800,000.
IP
IP
Pada tanggal 22 Februari 2008, IP mengadakan perjanjian dengan PT Nirmala Matranusa, pihak yang memiliki hubungan istimewa untuk pembangunan penimbunan batubara sementara di daerah Empaku, Kutai Timur, Kalimantan Timur, dengan nilai sisa kontrak sebesar AS$668.432.
On 22 February 2008, IP entered into an agreement with PT Nirmala Matranusa, a related party for the construction of intermediate coal stockpiles located at Empaku, East Kutai, East Kalimantan, with a total remaining contract value of US$668,432.
Pada tanggal 3 Maret dan 3 Juli 2008, IP mengadakan perjanjian dengan PT AE Automotion untuk pembangunan conveyor, dengan nilai sisa kontrak sebesar AS$157.050.
On 3 March and 3 July 2008, IP entered into an agreement with PT AE Automotion for construction of conveyor, with a total remaining contract value of US$157,050.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/72 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 26. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) k.
l.
KOMITMEN,
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated) DAN
Perjanjian konstruksi (lanjutan)
26. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) k.
Construction agreements (continued)
Perusahaan
The Company
Pada tanggal 5 Juli dan 15 Oktober 2010, Perusahaan mengadakan perjanjian dengan PT Nirmala Matranusa, pihak yang memiliki hubungan istimewa, untuk pembangunan proyek penimbunan batubara (tahap 3) di daerah Satui, Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan dan dermaga pemuatan batubara (jetty) (tahap 3) di daerah Lubuk Tutung, Bengalon, Kutai Timur, Kalimantan Timur, masing-masing dengan nilai kontrak sebesar AS$11.140.000 dan AS$33.000.000.
On 5 July and 15 October 2010, the Company entered into agreements with PT Nirmala Matranusa, a related party, for the construction of coal stockpiles (phase 3) at Satui, Tanah Bumbu, South Kalimantan and a coal loading jetty (phase 3) at Lubuk Tutung, Bengalon, East Kutai, East Kalimantan, with total contract values amounted to US$11,140,000 and US$33,000,000, respectively.
Fasilitas bank
l.
Bank facilities
Perusahaan, IP, WBM, TSA, PIK, FKP dan BE
The Company, IP, WBM, TSA, PIK, FKP and BE
Pada tanggal 29 Agustus 2008, Perusahaan, IP, WBM, TSA, PIK, FKP, dan BE mengadakan perjanjian fasilitas Gabungan Surat Penjaminan (L/G Line) yang terdiri atas fasilitas bank garansi, letter of credit, dan payment guarantee dengan batas fasilitas gabungan sebesar AS$30.000.000 dengan ANZ Panin (“Joint Facility”).
On 29 August 2008 the Company, IP, WBM, TSA, PIK, FKP and BE entered into a Multi Option Trade facility agreement with ANZ Panin which consists of bank guarantee, letter of credit, and payment guarantee facilities with a limit of US$30,000,000 (“Joint Facility”).
Pada tanggal 24 Agustus 2010, Perusahaan, IP, WBM, TSA, PIK, FKP, dan BE telah menandatangani perubaha n perjanjian dengan ANZ Panin, untuk meningkatkan total fasilitas menjadi AS$35.000.000 dan memperpanjang masa berlakunya sampai 31 Maret 2011 dengan perpanjangan otomatis untuk enam bulan setelahnya. Lihat Catatan 32 untuk peru bahan terakhir atas fasilitas ini.
On 24 August 2010, the Company, IP, WBM, TSA, PIK, FKP and BE entered into an amendment agreement with ANZ Panin, to increase the total facility to US$35,000,000 and extend the maturity until 31 March 2011 with an automatic six month extension. Refer to Note 32 for the latest amendment to this facilitiy.
Pada tanggal 31 Desember 2010, fasilitas yang telah terpakai sebesar AS$33.571.525 yang terdiri atas jaminan bank atas kontrak TSA dan FKP dengan PT Thiess Contractors Indonesia sebesar AS$20.300.000 (lihat Catatan 26a), jaminan bank atas perjanjian jual-beli batubara Perusahaan dengan J. Aron & Co. sebesar AS$10.000.000 dan WBM dengan TNB Fuel Service Sdn. Bhd. sebesar AS$2.339.845, dan jaminan bank sebesar SGD1.200.000 atas tawaran Perusahaan pada tender tertentu.
As at 31 December 2010, US$33,571,525 of the facility has been utilised which consists of bank guarantees amounting to US$20,300,000 for TSA and FKP under the contracts with PT Thiess Contractors Indonesia (refer to Note 26a), bank guarantees amounted to US$10,000,000 and US$2,339,845 for coal sale and purchase contracts between the Company and J. Aron & Co. and between WBM and TNB Fuel Service Sdn. Bhd., respectively and a bank guarantee amounting to SGD1,200,000 for the Company’s bid on a certain tender.
Bank garansi untuk J. Aron & Co. sebesar AS$10.000.000 tersebut berakhir pada 31 Desember 2010.
The US$10,000,000 bank guarantee in favour of J. Aron & Co. expired on 31 December 2010.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/73 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 26. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) l.
KOMITMEN,
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated) DAN
Fasilitas bank (lanjutan)
26. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) l.
Bank facilities (continued)
Perusahaan
The Company
Dengan menggunakan fasilitas Club Deal (lihat Catatan 15d), Perusahaan telah mengeluarkan bank garansi sebesar AS$3.800.000 sebagai jaminan atas perjanjian jual-beli batubara Perusahaan dengan J. Aron & Co.
Under the Club Deal (refer to Note 15d), the Company has issued a bank guarantee amounting to US$3,800,000 for a coal sale and purchase agreement between the Company and J. Aron & Co.
Bank garansi untuk J. Aron & Co. sebesar US$3.800.000 tersebut berakhir pada 31 Desember 2010.
The US$3,800,000 bank guarantee in favour of J. Aron & Co. expired on 31 December 2010.
GBP
GBP
Pada tanggal 30 Oktober 2006, GBP mengadakan perjanjian fasilitas kredit dengan PT Bank Danamon Indonesia Tbk., dengan batas kredit sebesar AS$4.250.000. Perjanjian tersebut telah mengalami beberapa kali perubahan. Berdasarkan perubahan terakhir tanggal 7 Agustus 2009, perjanjian tersebut berakhir pada 31 Oktober 2009.
On 30 October 2006, GBP entered into a credit facility agreement with PT Bank Danamon Indonesia Tbk., with a credit limit of US$4,250,000. The agreement has been amended several times. Based on the latest amendment on 7 August 2009, the agreement expired on 31 October 2009.
Pada tanggal 12 Oktober 2010, GBP mengadakan perjanjian pemberian fasilitas bank garansi dengan PT Bank Danamon Indonesia Tbk., untuk kepentingan Bid dan Performance Bond dengan jumlah pokok setinggi-tingginya sebesar Rp 17.000 dan jangka waktu selama satu tahun.
On 12 October 2010, GBP entered into a bank guarantee facility agreement with PT Bank Danamon Indonesia Tbk., for Bid and Performance Bond purposes with a maximum facility of Rp 17,000 and a term of a year.
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, fasilitas bank garansi yang terpakai sebesar AS$ nihil (2009: AS$480.703) merupakan bank garansi atas jaminan reklamasi (lihat Catatan 26d). Pada 31 Desember 2010 dan 2009, GBP menempatkan kas di PT Bank Danamon Indonesia Tbk., sebesar AS$ nihil (2009: AS$120.176) sebagai jaminan atas bank garansi tersebut (lihat Catatan 7).
As at 31 December 2010 and 2009, the bank guarantee facility used is US$nil (2009: US$480,703) representing bank guarantees for reclamation guarantees (refer to Note 26d). As at 31 December 2010 and 2009, GBP deposited cash with PT Bank Danamon Indonesia Tbk., amounting to US$nil (2009: US$120,176) as collateral for these bank guarantees (refer to Note 7).
Pada tanggal 24 Agustus 2010 GBP telah menandatangani perjanjian fasilitas Gabungan Surat Penjaminan (L/G Line) sejumlah AS$20.000.000 dengan ANZ Panin . Perjanjian ini berlaku sampai dengan 24 Agustus 2011.
On 24 August 2010 GBP entered into a US$20,000,000 Multi Option Trade facility agreement with ANZ Panin. The agreement is valid until 24 August 2011.
Pada tanggal 25 Oktober 2010, GBP menerbitkan performance guarantee bond sebesar AS$3.468.850 untuk keperluan perjanjian penjualan dan pembelian batubara dengan TNB Fuel Services Sdn. Bhd. dan garansi ini berlaku sampai dengan 31 Agustus 2011.
On 25 October 2010, GBP issued a performance guarantee bond totaling US$3,468,850 under a coal sale and purchase contract with TNB Fuel Service Sdn. Bhd. and this guarantee is valid until 31 August 2011.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/74 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 26. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) l.
KOMITMEN,
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated) DAN
Fasilitas bank (lanjutan)
26. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) l.
FSP
FSP
Pada tanggal 4 Februari 2008, FSP mengadakan perjanjian fasilitas kredit dengan PT Bank Danamon Indonesia Tbk., batas kredit sebesar AS$350.000, untuk jangka waktu dari 4 Februari 2008 sampai 31 Januari 2009 dan akan diperpanjang setiap bulannya. Berdasarkan perubahan terakhir tanggal 7 Agustus 2009, perjanjian tersebut berakhir tanggal 31 Oktober 2009.
On 4 February 2008, FSP entered into a credit facility agreement with PT Bank Danamon Indonesia Tbk., with a credit limit of US$ 350,000 for the period 4 February 2008 until 31 January 2009, to be extended on a monthly basis. Based on the latest amendment on 7 August 2009, the agreement expired on 31 October 2009.
WBM
WBM
Pada tanggal 16 Maret 2010, WBM menerbitkan performance guarantee bond sebesar AS$2,339,845 untuk kepentingan perjanjian penjualan dan pembelian batubara dengan TNB Fuel Services Sdn. Bhd. dan garansi ini berlaku sampai dengan 28 Februari 2011. Lihat Catatan 32 untuk perpanjangan jaminan setelah tanggal neraca.
On 16 March 2010, WBM issued a performance guarantee bond totaling US$2,339,845 under a coal sale and purchase contract with TNB Fuel Services Sdn. Bhd. and this guarantee is valid until 28 February 2011. Refer to Note 32 for the extension of the guarantee after balance sheet date. On 14 October 2010, WBM entered into a credit facility agreement with ANZ Panin in the form of a bank guarantee facility for performance bond purposes with a credit limit of US$400,000 and this facility is valid until 30 June 2017. On the same date, ANZ Panin issued an Irrevocable Standby Letter of Credit (L/C) amounting to US$400,000 which was 100% cash collateralised.
Pada tanggal 14 Oktober 2010, WBM mengadakan perjanjian fasilitas kredit dengan ANZ Panin dalam bentuk fasilitas garansi bank untuk kepentingan performance bond dengan batas kredit sebesar AS$400.000 dan fasilitas ini berlaku sampai dengan 30 Juni 2017. Pada tanggal yang sama, ANZ Panin menerbitkan Irrevocable Standby Letter of Credit (L/C) senilai AS$400.000 dimana 100% dijaminkan kas. m. Perjanjian sewa operasi peralatan berat
n.
Bank facilities (continued)
m. Heavy equipment operating lease contract
Grup – kecuali KOTR dan ML
The Group – except KOTR and ML
Pada tanggal 29 Juli 2008, Grup, kecuali KOTR dan ML, mengadakan perjanjian induk sewa dengan PT Nirmala Matranusa, pihak yang memiliki hubungan istimewa untuk penyewaan peralatan berat dengan periode sepuluh tahun.
On 29 July 2008, the Group, except KOTR and ML entered into a master lease agreement with PT Nirmala Matranusa, a related party, for various leases of heavy equipment during a period of ten years.
Perjanjian pengunaan haul road Pada tanggal 8 Desember 2009, GBP dan PT Diva Kencana Borneo mengadakan perjanjian pengunaan haul road di wilayah GBP. Perjanjian ini berlaku sampai dengan enam tahun.
n.
Agreement for the use of haul road On 8 December 2009, GBP and PT Diva Kencana Borneo, entered into an agreement for the use of GBP’s haul road. This agreement is valid for six years.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/75 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 26. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) o.
p.
KOMITMEN,
DAN
Perjanjian pemeliharaan
26. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) o.
Maintenance agreement
GBP
GBP
Pada tanggal 21 November 2005, GBP mengadakan kontrak pemeliharaan dengan PT United Tractors Tbk. untuk pemeliharaan peralatan. Perjanjian tersebut berlaku untuk jangka waktu tiga tahun. Berdasarkan perubahan terakhir tertanggal 6 November 2008, perjanjian tersebut diperpanjang untuk jangka waktu selama tiga tahun.
On 21 November 2005, GBP entered into a maintenance contract with PT United Tractors Tbk. for equipment maintenance. The agreement was valid for three years. Based on the latest amendment on 6 November 2008, the agreement was extended for a further three years.
Pada tanggal 22 Juni 2005, GBP mengadakan perjanjian pemeliharaan armada dengan PT Chakra Jawara untuk pemeliharaan alat. Berdasarkan perubahan perjanjian terakhir pada tanggal 17 September 2008, perjanjian tersebut diperpanjang untuk jangka waktu selama tiga tahun.
On 22 June 2005, GBP entered into a fleet maintenance contract with PT Chakra Jawara for equipment maintenance. Based on the latest amendment on 17 September 2008, the agreement was extended for a further three years.
Perjanjian sewa tanah
p.
Land lease agreement
BR
BR
Pada tanggal 27 September 2010. Perusahaan mengadakan perjanjian sewa menyewa tanah dengan KSC. Perjanjian tersebut berlaku sampai dengan 30 Juni 2011.
On 27 September 2010, the Company entered a lease for some land with KSC. The agreement is valid until 30 June 2011.
q. Perjanjian pertambangan daerah perbatasan bersama
r.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
batubara
di
q. Agreement for the mining of coal on the common boundary
Pada tanggal 24 Agustus 2007, WBM dan PT Arutmin Indonesia mengadakan perjanjian pengelolaan pertambangan batubara di perbatasan daerah pertambangan mereka. Perjanjian ini bertujuan untuk memaksimalkan pengambilan cadangan batubara di dekat daerah perbatasan. Perjanjian tersebut mengatur biaya dan kewajiban atas aktivitas penambangan tersebut.
On 24 August 2007, WBM and PT Arutmin Indonesia entered into an agreement for the mining of coal on the common boundary of their mining areas. The purpose of the agreement is to maximise the exploitation of coal reserves near the boundary area. The agreement governs the costs and liabilities which may arise from the mining activities.
Iuran eksploitasi Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 45/2003 seluruh perusahaan yang memiliki kuasa pertambangan diwajibkan untuk membayar iuran eksploitasi sebesar 2% sampai 7% dari nilai penjualan, setelah dikurangi beban penjualan. FSP dan BT mengakui iuran ini dengan dasar akrual, sedangkan pada tanggal 31 Desember 2010 BAS belum mengakui iuran ini karena masih dalam tahap eksplorasi.
r.
Exploitation fee Based on Government Regulation No. 45/2003 all companies holding mining rights will have an obligation to pay an exploitation fee ranging from 2% to 7% of sales, net of selling expenses. FSP and BT recognise this fee on an accrual basis, whilst as of 31 December 2010 BAS has not yet recognised any amounts as it is still in the exploration stage.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/76 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 26. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) s.
t.
KOMITMEN,
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated) DAN
Iuran kehutanan
26. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) s.
Forestry fee
WBM
WBM
Berdasarkan Peraturan Pemerintah (“PP”) No. 2 tanggal 4 Februari 2008, seluruh perusahaan yang memiliki aktivitas di dalam area hutan produksi dan hutang lindung namun kegiatannya tidak berhubungan dengan kegiatan kehutanan memiliki kewajiban untuk membayar iuran kehutanan sebesar Rp 1,2 sampai Rp 3 per hektar per tahun. Iuran ini berlaku mulai 2008. WBM mengakui dan membayar iuran ini dengan dasar akrual. Grup berpendapat bahwa tidak ada aktivitas lain yang berhubungan dengan iuran tersebut.
Based on Government Regulation (“GR”) No. 2 dated 4 February 2008, all companies which have activities in production and protected forest areas which are not related to forestry activities will have an obligation to pay a forestry fee ranging from Rp 1.2 to Rp 3 per hectare annually. This fee is effective from 2008. WBM has either paid the fee or recognised this fee on an accrual basis. The Group believes that it does not have other operations subject to this fee.
Undang-Undang Pertambangan No. 4/2009
t.
Mining Law No. 4/2009
Pada tanggal 16 Desember 2008, Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia meloloskan Undang-Undang Pertambangan Mineral dan Batubara yang baru (“Undang-Undang”), yang telah disetujui oleh Presiden pada 12 Januari 2009, menjadi UU No. 4/2009. Sistem PKP2B dimana beberapa anak perusahaan Grup beroperasi sudah tidak tersedia bagi para investor. Meskipun Undang-Undang mengindikasikan PKP2B yang ada, seperti yang dimiliki Grup, akan tetap diberlakukan sampai jangka waktu berakhirnya kontrak, ketentuan peralihan tidaklah jelas dan mengharuskan klarifikasi lebih lanjut dalam peraturan pemerintah. Terdapat sejumlah permasalahan yang sedang dianalisis pemegang PKP2B, termasuk Grup. Beberapa diantaranya termasuk:
On 16 December 2008, the Indonesian Parliament passed a new Law on Mineral and Coal Mining (the “Law”), which received the assent of the President on 12 January 2009, becoming Law No. 4/2009. The CCoW system under which several of the Group’s subsidiaries operate will no longer be available to investors. While the Law indicates that existing CCoWs, such as those held by the Group, will be honoured, the transition provisions are unclear, and will require clarification in government regulations. There are a number of issues which existing CCoW holders, including the Group, are currently analysing. Among others these include:
ketentuan peralihan atas PKP2B. Undang-Undang menjelaskan bahwa PKP2B yang ada akan tetap diberlakukan sampai jangka waktu berakhirnya kontrak. Namun, Undang-Undang juga menetapkan bahwa PKP2B yang ada harus disesuaikan dalam jangka waktu satu tahun terhadap ketentuan Undang-Undang (kecuali untuk penerimaan negara – yang tidak didefinisikan, tetapi diasumsikan termasuk royalti dan pajak); dan
the CCoW transition provisions. The Law notes that existing CCoWs will be honoured until their expiration. However, it also states that existing CCoWs must be amended within one year to conform with the provisions of the Law (other than terms related to State revenue – which is not defined, but presumably includes royalties and taxes); and
keharusan bagi pemegang PKP2B yang telah memulai aktivitasnya untuk, dalam waktu satu tahun sejak diberlakukannya Undang-Undang, menyerahkan rencana kegiatan pertambangan untuk keseluruhan area kontrak. Jika rencana ini tidak dilaksanakan, area kontrak dapat dikurangi menjadi hanya seluas area yang diperbolehkan untuk Izin Usaha Pertambangan berdasarkan UndangUndang.
the requirement for CCoW holders which have already commenced some form of activity to, within one year of enactment of the Law, submit a mining activity plan for the entire contract area. If this plan is not fulfilled, the contract area may be reduced to that allowed for Mining Business Licences under the Law.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/77 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 26. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) t.
KOMITMEN,
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated) DAN
Undang-Undang Pertambangan No. 4/2009 (lanjutan)
26. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) t.
Mining Law No. 4/2009 (continued)
Diperkirakan para pemegang PKP2B, dengan dukungan dari asosiasi industri pertambangan, akan mempertahankan hak mereka berdasarkan kontrak yang sekarang berlaku. Terdapat kemungkinan bahwa ketentuan arbitrase akan dipakai jika pemerintah mencoba untuk memaksa perubahan ketentuan PKP2B tanpa persetujuan pemegang PKP2B. Grup sedang menganalisa dampak situasi ini terhadap operasinya, dan yakin bahwa tidak terdapat dampak yang signifikan dalam waktu dekat, karena industri pertambangan dan pemerintah bekerjasama untuk menyelesaikan permasalahanpermasalahan yang ada.
It is expected that CCoW holders, with the support of mining industry associations, will vigorously defend their rights under their existing contracts. It is possible that the arbitration provisions of the CCoWs will be invoked if the government attempts to force changes in CCoW terms without the agreement of the contractors. The Group is analysing the impact of this situation on its operations, and believes that there will be no significant impact in the near term, as the industry and the government work towards a consensus on these issues.
Setelah keluarnya Undang-Undang tersebut, DJMBP menerbitkan Surat Edaran (“SE”) No. 03.E/31/DJB/2009 sehubungan dengan KP yang menjadi dasar operasi FSP, BT, dan BAS. Beberapa di antaranya adalah:
Following the issuance of the Law, DGMCG issued Circular No. 03.E/31/DJB/2009 with respect to Mining Rights under which FSP, BT, and BAS operate. The Circular states that, among others:
KP yang ada pada saat diberlakukannya Undang-Undang masih berlaku hingga jangka waktu berakhirnya KP tetapi wajib dikonversi menjadi IUP sesuai dengan Undang-Undang, paling lambat 11 Januari 2010.
Mining Rights in force at the time the new Mining Law was enacted will remain valid until the expiration of the Mining Right but must be converted to a Mining Business Licence by 11 January 2010 at the latest.
Tata cara penerbitan IUP akan diterbitkan oleh DJMBP.
The procedures for IUP issuance will be issued by the DGMCG.
Semua pemilik KP eksplorasi dan eksploitasi diwajibkan untuk menyerahkan rencana aktivitas seluruh KP hingga berakhirnya jangka waktu KP, paling lambat enam bulan setelah disahkannya Undang-Undang, yaitu 11 Juli 2009.
All existing exploration and exploitation Mining Rights holders are required to deliver an activities plan for the whole Mining Right area covering the period until expiration of the Mining Right term, within six months of the enactment of the new Mining Law, i.e. by 11 July 2009.
Pada bulan Februari 2010, Pemerintah Indonesia mengeluarkan dua peraturan pemerintah, yaitu Peraturan Pemerintah No. 22/2010 dan 23/2010 (“PP No. 22” dan “PP No. 23”), sehubungan dengan penerapan Undang-Undang Pertambangan No. 4/2009. PP No. 22 mengatur tentang pembentukan area pertambangan melalui sistem IUP yang baru. PP No. 23 memperjelas prosedur untuk memperoleh IUP. PP No. 23 menyatakan bahwa PKP2B yang ada akan tetap diakui oleh Pemerintah, namun demikian perpanjangan atas PKP2B tersebut akan dilakukan melalui penerbitan IUP. PP No. 23 juga mewajibkan agar KP diubah menjadi IUP dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan sejak diterbitkannya PP No. 23.
In February 2010, the Government of Indonesia released two implementing regulations for Mining Law No. 4/2009, i.e. Government Regulations Nos. 22/2010 and 23/2010 (“GR No. 22” and “GR No. 23”). GR No. 22 deals with the establishment of mining areas under the new Mining Business Licence system. GR No. 23 provides clarifications surrounding the procedures to obtain new IUPs. GR No. 23 indicates that existing CCoWs will be honoured by the Government although any extension of existing CCoWs will be through the issuance of an IUP. GR No. 23 also requires a KP to be converted into an IUP within 3 (three) months of the issuance of GR No. 23.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/78 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 26. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) t.
u.
KOMITMEN,
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated) DAN
Undang-Undang Pertambangan No. 4/2009 (lanjutan)
26. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) t.
Mining Law No. 4/2009 (continued)
Grup telah mendaftarkan permohonan konversi untuk setiap KP dan IUP mereka dan saat ini sedang menunggu persetujuan dari Pemerintah terkait.
The Gruop has submitted requests for conversion of its KPs to IUPs and is awaiting approval from the relevant authorities.
Pada tanggal 5 Juli 2010, PP No. 55/2010 dikeluarkan untuk mengatur pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan usaha pertambangan mineral dan batubara di Indonesia.
On 5 July 2010, GR No. 55/2010 was issued. This GR deals with the guidance and supervision of mineral and coal mining business in Indonesia.
Grup terus memonitor perkembangan peraturan pelaksana Undang-Undang tersebut secara ketat dan akan mempertimbangkan dampak terhadap operasi Grup, jika ada, pada saat peraturan-peraturan pelaksana ini diterbitkan.
The Group is closely monitoring the progress of the implementing regulations for the Law, and will consider the impact on its operations, if any, as these regulations are issued.
Peraturan Menteri No. 78/2010
u.
Ministerial Regulation No. 78/2010
Pada tanggal 20 Desember 2010, Pemerintah Indonesia mengeluarkan peraturan implementasi atas Undang-Undang Mineral No. 4/2009, yaitu Peraturan Pemerintah No. 78/2010 (“PPNo. 78”) yang mengatur aktivitas reklamasi dan pasca tambang untuk pemegang IUP-Eksplorasi dan IUP-Operasi Produksi. Peraturan ini memperbarui Peraturan Menteri No. 18/2008 yang dikeluarkan oleh Menteri Energi Sumber Daya Mineral pada tanggal 29 Mei 2008.
On 20 December 2010, the Government of Indonesia released an implementing regulation for Mining Law No. 4/2009, i.e. Government Regulation No. 78/2010 (“GR No. 78”) that deals with reclamation and post-mining activities for both IUP-Exploration and IUP-Production Operation holders. This regulation updates Ministerial Regulation No. 18/2008 issued by the Minister of Energy and Mineral Resources on 29 May 2008.
Pemegang IUP-Eksplorasi, ketentuannya antara lain, harus memuat rencana eksplorasi didalam rencana kerja dan anggaran biaya ekplorasinya dan menyediakan jaminan reklamasi berupa deposito berjangka yang ditempatkan pada bank pemerintah.
An IUP-Exploration holder, among other requirements, must include a reclamation plan in its exploration work plan and budget and provide a reclamation guarantee in the form of a time deposit placed at a state-owned bank.
Pemegang IUP-Operasi Produksi, ketentuannya antara lain, harus menyiapkan (1) rencana reklamasi lima tahunan; (2) rencana pasca tambang; (3) menyediakan jaminan reklamasi yang dapat berupa rekening bersama atau deposito berjangka yang ditempatkan pada bank pemerintah, bank garansi, atau cadangan akuntansi (bila diijinkan), dan (4) menyediakan jaminan pasca tambang berupa deposito berjangka yang ditempatkan di bank pemerintah.
An IUP-Production Operation holder, among other requirements, must prepare (1) a 5-year reclamation plan; (2) a post-mining plan; (3) provide a reclamation guarantee which may be in the form of a joint account or time deposit placed at a state-owned bank, a bank guarantee, or an accounting provision (if eligible); and (4) provide a post-mine guarantee in the form of a time deposit at a state-owned bank.
Penempatan jaminan reklamasi dan jaminan pasca tambang tidak menghilangkan kewajiban pemegang IUP dari ketentuan untuk melaksanakan aktivitas reklamasi dan pasca tambang.
The requirement to provide reclamation and post-mine guarantees does not release the IUP holder from the requirement to perform reclamation and post-mine activities.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/79 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 26. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) u.
v.
KOMITMEN,
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated) DAN
Peraturan Menteri No. 78/2010 (lanjutan)
26. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) u.
Ministerial Regulation No. 78/2010 (continued)
Ketentuan peralihan didalam PP No. 78 menegaskan bahwa para pemegang PKP2B juga wajib mematuhi peraturan ini.
The transitional provisions in GR No. 78 make it clear that CCoW holders are also required to comply with this regulation.
Pada tanggal laporan keuangan konsolidasian ini, GBP, FSP, BT, FKP, TSA, PIK dan WBM telah membuat jaminan reklamasi untuk periode tertentu (lihat Catatan 26d). Grup telah memasukkan rencana penutupan tambang ke Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral dan melanjutkan untuk berdiskusi rencana tersebut.
As at the date of these consolidated financial statements, GBP, FSP, BT, FKP, TSA, PIK and WBM have placed reclamation guarantees for certain periods (see Note 26d). The Group has submitted its mine closure plans to the Minister of Energy and Mineral Resources and continues to discuss these plans.
Peraturan Menteri No. 34/2009
v.
Ministerial Regulation No. 34/2009
Pada bulan Desember 2009, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral mengeluarkan Peraturan Menteri No. 34/2009 yang mewajibkan perusahaan pertambangan untuk menjual sebagian hasil produksinya kepada pelanggan domestik (“Domestic Market Obligation” atau “DMO”). Sesuai dengan Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 1604/K/30/ MEM/2010, persentase batas minimal DMO untuk tahun 2010 adalah 24,75%.
In December 2009, the Minister of Energy and Mineral Resources issued Ministerial Regulation No. 34/2009, which provides a legal framework to require mining companies to sell a portion of their output to domestic customers (“Domestic Market Obligation” or “DMO”). According to Ministerial Decree No. 1604/K/30/ MEM/2010, the minimum DMO percentage for 2010 is 24.75%.
Pelanggan domestik dan harga yang akan digunakan untuk porsi penjualan DMO akan mengikuti harga indeks internasional sebagai tolak ukur, yang juga ditentukan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral. Pada tanggal laporan keuangan konsolidasian ini, industri pertambangan masih menunggu pedoman kebijakan dan instruksi dari Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral.
The domestic customers and the price to be used for the DMO sales, which will follow international indices as the benchmark, will be determined by the Minister of Energy and Mineral Resources. As of the date of these consolidated financial statements, the mining industry is waiting for further implementation guidelines and instructions from the Minister of Energy and Mineral Resources.
w. Peraturan Menteri No. 28/2009 Pada bulan September 2009, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral mengeluarkan Peraturan Menteri No. 28/2009, yang salah satu isinya memperketat penggunaan perusahaan afiliasi atau anak perusahaan sebagai penyedia jasa kontraktor pertambangan dan mengharuskan persetujuan pemerintah untuk penggunaan perusahan afiliasi sebagai jasa kontraktor pertambangan. Peraturan tersebut memberikan pengecualian hanya apabila tidak terdapat perusahaan kontraktor pertambangan yang mampu di lokasi tersebut. Peraturan tersebut menyediakan masa transisi selama tiga tahun untuk perubahan terhadap perjanjian yang berlaku saat ini. Grup sedang mempertimbangkan dampak dari peraturan tersebut, oleh karena IP menyediakan jasa kontraktor pertambangan kepada perusahaan lain dalam Grup.
w. Ministerial Regulation No. 28/2009 In September 2009, the Minister of Energy and Mineral Resources issued Ministerial Regulation No. 28/2009 which, among others, sets strict criteria for mining companies use of 'Affiliates' or 'Subsidiaries' as their mining contractors and requires government approval to use an affiliate as a mining contractor. The regulation provides exceptions only when no other capable mining service companies operate in the area. The regulation provides a three year transition period for changes to existing arrangements. The Group is currently considering the implications of this regulation, given that IP provides mining services to certain members of the Group.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/80 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 26. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) x.
y.
KOMITMEN,
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated) DAN
Peraturan Menteri No. 17/2010
26. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) x.
Ministerial Regulation No. 17/2010
Pada tanggal 23 September 2010, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral mengeluarkan Peraturan Menteri No. 17/2010 yang diantaranya menjelaskan mekanisme untuk menentukan Indonesian Minerals and Coal Benchmark Price ("IMCBP"), sebagai salah satu peraturan pelaksana UndangUndang Pertambangan No.4/2009. Peraturan ini berlaku efektif pada tanggal 23 September 2010.
On 23 September 2010, the Minister of Energy and Mineral Resources issued Ministerial Regulation No. 17/2010 which amongst other matters outlines the mechanism for determining the Indonesian Minerals and Coal Benchmark Price (“IMCBP”), as one of the implementing regulations to the Mining Law No.4/2009. It is effective on 23 September 2010.
Royalti dan iuran eksploitasi akan dihitung berdasarkan harga jual aktual tertinggi dan IMCBP, seperti yang dijelaskan lebih lanjut dalam Peraturan Menteri No. 17/2010
Royalties and exploitation fees will be calculated based on the higher of the actual sales price and the IMCBP as further explained in Ministerial Regulation No. 17/2010.
Peraturan Menteri No. 17/2010 memberikan masa transisi untuk merubah kontrak spot penjualan sampai dengan 22 Maret 2011 dan kontrak penjualan jangka panjang sampai dengan 22 September 2011 jika diperlukan.
Ministerial Regulation No. 17/2010 provides a transition period until 22 March 2011 for spot sales contracts and 22 September 2011 for long-term sales contracts to be amended where necessary.
Grup sedang mempertimbangkan dampak dari perkembangan di atas terhadap operasi Grup.
The Group is considering the impact of the above development on its operations.
Akuisisi perusahaan baru
y.
Acquisition of new companies
Pada tanggal 28 Desember 2010, Perusahaan dan salah satu anak perusahaannya mengadakan Perjanjian Jual Beli Saham (“PJBS”) untuk membeli 100% ekuitas dari 9 perusahaan pemegang KP dan IUP dan berbagai aset yang berlokasi di area tersebut (transaksi IBU). PJBS tersebut masih bergantung pada penyelesaian proses due diligence dan persetujuan pemegang saham dan peraturan terkait.
On 28 December 2010, the Company and one of the subsidiaries entered into Share Sale and Purchase Agreements (“SSPA”) to purchase 100% of the equity of 9 companies holding KPs and IUPs and various assets located in these licence areas (the IBU transaction). The SSPAs are conditional on the completion of due diligence and shareholders and any regulatory approvals.
Pada tanggal yang sama, Perusahaan juga mengadakan Perjanjian Jual Beli (“PJB”) untuk menjual 100% ekuitas dari 9 perusahaan tersebut bersama dengan aset-aset terkaitnya kepada Kangoroo Resources Limited (“KRL”) sebagai ganti atas pengendali ekuitas Perusahaa terhadap KRL, sebuah perusahan yang terdaftar dalam Bursa Efek Australia. PJB tersebut masih bergantung pada penyelesaian proses due diligence, persetujuan pemegang saham dan peraturan terkait.
On the same date the Company also entered into a Sale and Purchase Agreements (“SPA”) to sell 100% of the equity in the 9 concessions along with the related assets to Kangaroo Resources Limited (“KRL”) in exchange for a controlling equity stake in KRL, a company listed on the Australian Stock Exchange. The SPA is conditional on the completion of the due diligence, shareholders and any regulatory approvals.
Sampai dengan tanggal pelaporan keuangan konsolidasian ini, proses persetujuan untuk kedua transaksi IBU dan KRL tersebut masih belum selesai, sehingga persyaratanpersyaratan tertentu yang harus dipenuhi sehubungan dengan transaksi jual beli tersebut belum terpenuhi.
As of the date of these consolidated financial statements, the approval process for both the IBU and KRL transactions have not been completed, and therefore the conditions precedent to the sale and purchase have not yet been satisfied.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/81 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
27. BIAYA KARYAWAN
27. EMPLOYEE COSTS 2010
Biaya karyawan
2009
349,766
Jumlah remunerasi yang dibayarkan oleh Perusahaan kepada Dewan Direksi dan Komisaris Perusahaan adalah sebesar Rp 37.493 (2009: Rp 35.248).
28. INFORMASI SEGMEN USAHA
325,539
Employee costs
Total remuneration paid by the Company to the Boards of Directors and Commissioners of the Company amounted to Rp 37,493 (2009: Rp 35,248).
28. SEGMENT INFORMATION
Informasi mengenai segmen usaha Perusahaan dan anak perusahaan adalah sebagai berikut:
Information concerning the business segments of the Company and its subsidiaries is as follows:
31 Desember/December 2010 Batubara/ Non batubara/ Konsolidasian/ Coal Non-coal Consolidated Pendapatan
8,609,245
Laba kotor Beban penjualan
1,981,724 (541,580)
61,368 (1,683)
2,043,092 (543,263)
Beban umum dan administrasi
(189,572)
(2,425)
(191,997)
Laba usaha Beban keuangan Pendapatan keuangan (Beban)/pendapatan lain-lain, bersih Bagian rugi perusahaan asosiasi Laba sebelum pajak penghasilan Beban pajak penghasilan
1,250,572
136,379
57,260
8,745,624
1,307,832
(130,427) 31,700
-
(130,427) 31,700
(16,487)
4,409
(12,078)
(117,246)
-
(117,246)
1,018,112 (285,194)
61,669 (13,868)
1,079,781 (299,062)
Hak minoritas atas laba bersih anak perusahaan
(39,925)
Laba bersih
692,993
47,801
740,794
8,198,617 5,253,575
173,462 80,281
8,372,079 5,333,856
Aset segmen Kewajiban segmen Perolehan aset tetap Penyusutan Amortisasi biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan
196,446 (266,222)
(30,053)
-
13,925 (18,969)
-
(39,925)
Revenue Gross profit Selling expenses General and administration expenses Operating income Finance costs Finance income Other (expenses)/ income, net Share of associate’s loss Profit before income tax Income tax expense Minority interest in net income of subsidiaries Net income
Segment assets Segment liabilities Acquisition of fixed 210,371 assets (285,191) Depreciation Amortisation of deferred exploration and development (30,053) expenditures
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/82 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
28. INFORMASI SEGMEN USAHA (lanjutan)
28. SEGMENT INFORMATION (continued)
31 Desember/December 2009 Batubara/ Non batubara/ Konsolidasian/ Coal Non-coal Consolidated Pendapatan
7,436,951
Laba kotor Beban penjualan
1,113,635 (588,142)
63,661 (6,795)
1,177,296 (594,937)
Beban umum dan administrasi
(211,349)
(5,988)
(217,337)
Gross profit Selling expenses General and administration expenses Operating income
Laba usaha Beban keuangan Pendapatan keuangan (Beban)/pendapatan lain-lain, bersih Bagian rugi perusahaan asosiasi Laba sebelum pajak penghasilan Manfaat /(beban) pajak penghasilan
315,915
7,752,866
314,144
50,878
365,022
(117,047) 56,041
(1,741) 777
(118,788) 56,818
(120,645)
14,895
(105,750)
(5,956)
-
(5,956)
126,537
64,809
29,136
(64,282)
Profit before income tax Income tax (35,146) benefit/(expense) Minority interest in net income of (19,913) subsidiaries
(19,913)
Laba bersih
135,760
527
136,287
6,941,970 4,632,753
192,596 27,789
7,134,566 4,660,542
Aset segmen Kewajiban segmen Perolehan aset tetap Penyusutan Amortisasi biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan
353,448 (290,855)
20,891 (14,776)
(39,720)
-
Informasi segmen geografis yang merupakan segmen sekunder adalah sebagai berikut: 2010 Area penjualan - Asia Utara (Cina, Jepang, Korea, dan Taiwan) - Asia Tenggara (Malaysia, Thailand, dan Filipina), tidak termasuk Indonesia - Asia Selatan (India, Pakistan, dan Sri Lanka) - Eropa, Amerika Serikat, dan Amerika Selatan - Timur Tengah - Domestik
Finance costs Finance income Other (expenses)/ income, net Share of associate’s loss
191,346
Hak minoritas atas laba bersih anak perusahaan
-
Revenue
Net income
Segment assets Segment liabilities Acquisition of fixed 374,339 assets (305,631) Depreciation Amortisation of deferred exploration and development (39,720) expenditures
Geographic segment information as a secondary segment is as follows: 2009
3,552,761
3,171,879
1,775,888
1,110,535
1,730,384
1,830,827
1,252,499 233,516 200,576
1,477,436 162,189
8,745,624
7,752,866
Sales area North Asia (China, Japan, Korea and Taiwan) South East Asia (Malaysia, Thailand and Philippines), excluding Indonesia South Asia (India, Pakistan and Sri Lanka) Europe, United States and South America Middle East Domestic -
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/83 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
29. ASET DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING
29. ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES
31 Desember/December 2010 Mata uang asing Setara Rupiah (nilai penuh)/ (jutaan Rupiah)/ Foreign currency Rupiah equivalent (full amount) (million Rupiah) Aset Kas dan setara kas Piutang usaha - pihak ketiga - pihak yang memiliki hubungan istimewa Piutang lain-lain - pihak ketiga - pihak yang memiliki hubungan istimewa Uang muka dan pembayaran dimuka
Assets Cash and cash equivalents Trade receivables third parties -
US$
157,071,781
1,412,233
US$
57,896,276
520,544
US$
14,191,944
127,600
US$
1,614,211
14,513
related parties Other receivables third parties -
US$
8,157,239
73,342
related parties -
US$ JPY SGD
742,943 10,690,000 7,138
Pinjaman pada pihak yang memiliki hubungan istimewa US$ Kas yang dibatasi penggunaannya US$ Piutang derivatif US$
40,866,398 11,447,938 7,031,442
Jumlah aset Kewajiban Hutang usaha
6,680 Advances and prepayments 1,179 50 367,430 102,928 63,219
Loan to related party Restricted cash Derivative receivables
2,689,718
Total assets Liabilities Trade payables
US$ JPY AUD EUR SGD MYR £ US$ US$
109,768,212 1,136,363 55,342 53,195 48,703 8,919 6,334 63,682,917 442,274
986,926 125 506 636 340 26 88 572,573 3,976
US$
57,900,510
520,583
US$
18,258
164
US$
41,225,254
370,655
Current maturities of long-term loans Current maturities of finance leases Current maturities of derivative liabilities
US$
212,627,492
1,911,734
Long-term loans, net of current maturities
US$
17,194,026
154,593
Derivative liabilities, net of current maturities
Jumlah kewajiban
4,522,925
Total liabilities
Kewajiban bersih
1,833,207
Net liabilities
Beban masih harus dibayar Kewajiban lain-lain Pinjaman jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam satu tahun Sewa pembiayaan yang akan jatuh tempo dalam satu tahun Kewajiban derivatif yang akan jatuh tempo dalam satu tahun Pinjaman jangka panjang, setelah dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun Kewajiban derivatif, setelah dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun
Apabila aset dan kewajiban dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2010 dijabarkan dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal laporan ini, maka kewajiban bersih dalam mata uang asing Grup akan turun sebesar Rp 56.207.
Accrued expenses Other payables
If assets and liabilities in foreign currencies as at 31 December 2010 are translated using the exchange rates as at the date of this report, the total net foreign currency liabilities of the Group will decrease by approximately Rp 56,207.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/84 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
30. ASET KEUANGAN DAN KEWAJIBAN KEUANGAN
30. FINANCIAL LIABILITIES
Berikut ini adalah kategori aset dan kewajiban keuangan dari Grup:
31 Desember/December 2010 Aset keuangan/Financial assets Kas dan setara kas/Cash and cash equivalents Piutang usaha/Trade receivables Piutang lain-lain/Other receivables Piutang derivatif/Derivative receivables Pinjaman pada pihak yang memiliki hubungan istimewa/Loan to related party Kas yang dibatasi penggunaannya/ Restricted cash Jumlah aset keuangan/Total financial assets Kewajiban keuangan/Financial liabilities Hutang usaha/Trade payables Beban masih harus dibayar/Accrued expenses Hutang derivatif/Derivative liabilities Kewajiban lain-lain/Other payables Pinjaman jangka panjang/ Long-term loans Jumlah kewajiban keuangan/Total financial liabilities
Jumlah/ Total
ASSETS
AND
FINANCIAL
The information given below relates to the Group’s financial assets and liabilities by categories: Nilai wajar diakui melalui Derivatif yang laporan digunakan Pinjaman laba rugi/ untuk dan Fair value lindung nilai/ piutang/ through Derivatives Loans and profit and used receivables loss for hedging
Aset dan kewajiban keuangan lainnya/ Other financial assets nd liabilities
1,444,684 648,144 115,126 63,219
1,444,684 648,144 115,126 -
-
63,219
-
367,430
367,430
-
-
-
102,928
102,928
-
-
-
2,741,531
2,678,312
-
63,219
-
(1,187,360)
-
-
-
(1,187,360)
(625,725) (525,248) (12,006)
-
(172,695) -
-
(625,725) (352,553) (12,006)
(2,432,317)
-
-
-
(2,432,317)
(4,782,656)
-
(172,695)
-
(4,609,961)
900,013 561,184 73,341 27,989
900,013 561,184 73,341 -
-
-
-
-
27,989
-
372,246
372,246
-
-
-
257,281
257,281
-
-
-
2,192,054
2,164,065
-
27,989
-
(1,356,469)
-
-
-
(1,356,469)
(633,082) (64,546) (45,277) (2,293,186)
-
-
-
(633,082) (64,546) (45,277) (2,293,186)
(4,392,560)
-
-
-
(4,392,560)
31 Desember/December 2009 Aset keuangan/Financial assets Kas dan setara kas/Cash and cash equivalents Piutang usaha/Trade receivables Piutang lain-lain/Other receivables Piutang derivatif/Derivative receivables Pinjaman pada pihak yang memiliki hubungan istimewa/Loan to related party Kas yang dibatasi penggunaannya/ Restricted cash Jumlah aset keuangan/Total financial assets Kewajiban keuangan/Financial liabilities Hutang usaha/Trade payables Beban masih harus dibayar/Accrued expenses Hutang derivatif/Derivative liabilities Kewajiban lain-lain/Other payables Kewajiban jangka panjang/Long-term loans Jumlah kewajiban keuangan/Total financial liabilities
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/85 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 31. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated) 31. FINANCIAL RISK MANAGEMENT
Berbagai aktivitas yang dilakukan membuat Grup terekspos terhadap berbagai risiko keuangan: termasuk dampak nilai tukar mata uang asing, tingkat harga komoditas dan tingkat suku bunga. Program manajemen risiko keseluruhan yang dimiliki Grup ditujukan untuk menghadapi ketidakpastian harga komoditas dan pasar keuangan dan untuk meminimalkan dampak yang tidak diharapkan pada kinerja keuangan Grup.
The Group’s activities expose it to a variety of financial risks: including the effects of foreign currency exchange rates, commodity prices and interest rates. The Group’s overall risk management programme focuses on the unpredictability of commodity prices and financial markets and seeks to minimise potential adverse effects on the financial performance of the Group.
a.
a.
Risiko pasar (i)
Risiko mata uang asing
Market risk (i)
Foreign exchange risk
Pendapatan, pendanaan dan sebagian besar biaya operasi dari Grup dilakukan dalam mata uang Dolar AS, karena Grup menyajikan laporan keuangannya dalam Rupiah, maka terdapat eksposur terhadap fluktuasi nilai tukar mata uang asing.
The Group’s revenue, financing and the majority of its operating expenditures are denominated in US Dollars, and as the Group prepares its financial statements in Rupiah, it does have an exposure to fluctuations in foreign exchange rates.
Walau demikian, pada tahun 2009 dan 2010, beberapa anak perusahaan dari Perusahaan mengkonversi mata uang pelaporannya menjadi Dolar AS untuk meminimalisasi dampak dari fluktuasi nilai tukar mata uang asing.
However, in 2009 and 2010, several subsidiaries of the Company converted their financial reporting currency into US Dollars to minimise the exposure to fluctuations in foreign currency exchange rates.
Secara kas, mayoritas transaksi Grup dilakukan dalam mata uang Dollar AS sehingga mengurangi dampak dari fluktuasi nilai tukar mata uang asing.
On a cash basis, the majority of the Group’s transactions are denominated in US Dollars which reduces the impact of fluctuations in exchange rates.
(ii) Risiko harga
(ii) Price risk
Grup terekspos terhadap perubahan harga batubara dan harga bahan bakar, namun demikian hal ini diatasi dengan melakukan lindung nilai terhadap sebagian penjualan batubara serta biaya bahan bakar minyak Grup. Operasi dan kinerja keuangan Grup dapat dipengaruhi oleh harga batubara, yang pada dasarnya juga tergantung pada permintaan dan penawaran batubara di dunia, harga minyak dan faktor-faktor lain. Grup secara aktif mengatur risiko-risiko ini dan menyesuaikan jadwal produksi dan aktivitas penambangan yang diperlukan untuk mengatasi dampak volatilitas tersebut.
The Group is exposed to fluctuations in coal and fuel prices, however this is mitigated by the hedging contracts entered into for part of the Group’s coal sales and fuel costs. The Group’s operations and financial performance may be adversely affected by the price of coal, which in turn will be determined by worldwide coal supply and demand, oil price and other factors. The Group actively manages these risks and adjusts production schedules and mining operations as necessary to reduce the impact of volatility.
Grup melakukan kontrak swap batubara untuk melakukan lindung nilai terhadap fluktuasi harga batubara dengan jangka waktu maksimum 3 (tiga) tahun. Grup telah menaikan target volume produksi dengan harga yang tetap (termasuk swap batubara) sesuai dengan komitmen tahun berjalan.
The Group enters into coal swap contracts to hedge against the fluctuation in coal prices with a maximum tenor of 3 (three) years. The Group has increased its target volume of fixed price contracts (including coal swaps) to align with the current year commitments.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/86 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
31. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) a.
31. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko pasar
a.
(ii) Risiko harga (lanjutan)
Market risk (ii) Price risk (continued) The Group enters into oil hedge contracts to hedge against the fluctuation in fuel prices on its future fuel swaps with a maximum tenor of 3 (three) years.
Grup melakukan kontrak lindung nilai minyak untuk mengantisipasi fluktuasi harga bahan bakar dengan swap bahan bakar dalam periode maksimal 3 (tiga) tahun kedepan. (iii) Risiko suku bunga
(iii) Interest rate risk
Eksposur terhadap suku bunga dimonitor untuk meminimalkan dampak negatif terhadap Grup. Pinjaman yang dikeluarkan pada tingkat suku bunga variabel mengekspos Grup terhadap arus kas dari risiko tingkat suku bunga.
Interest rate exposure is monitored to minimise any negative impact to the Group. Borrowings issued at variable rates expose the Group to cash flow interest rate risk.
Untuk mengurangi risiko perubahan tingkat suku bunga yang menyebabkan adanya ketidakpastian arus kas terhadap pembayaran beban bunga di masa depan, Grup mengadakan aktivitas lindung nilai dengan melakukan transaksi swap suku bunga (interest rate swap) dimana Grup akan melakukan pembayaran dengan suku bunga tetap dan menerima pembayaran dengan suku bunga mengambang, pada bunga yang dikenakan atas sebagian pinjaman tersebut. Transaksi swap suku bunga ini berakhir pada tanggal 15 Oktober 2010.
In order to reduce the risks caused by fluctuations in interest rates which increase the uncertainty of the cash flow for interest payments in the future, the Group entered into an interest rate swap contract, under which the Group will pay a fixed interest rate and receive payments at a floating interest rate, for a portion of its interest bearing loans. This interest rate swap contract expired on 15 October 2010.
Tabel berikut ini merupakan rincian dari aset keuangan dan kewajiban keuangan Grup yang dipengaruhi oleh suku bunga:
The following table represents a breakdown of the Group’s financial assets and financial liabilities which are impacted by interest rates:
Suku bunga mengambang/ Floating rate Kurang dari Lebih dari satu tahun/ satu tahun/ Less than More than one year one year
31 Desember/ December 2010 Suku bunga tetap/ Fixed rate Kurang dari Lebih dari Non bunga/ satu tahun/ satu tahun/ Non Less than More than interest one year one year bearing
Jumlah/ Total
Aset Kas dan setara kas Piutang usaha Piutang lain-lain Piutang derivatif Pinjaman kepada pihak yang memiliki hubungan istimewa Kas yang dibatasi pengunaannya Jumlah aset keuangan
947,623 -
-
485,359 -
-
11,702 648,144 115,126 63,219
1,444,684 648,144 115,126 63,219
Assets Cash and cash equivalents Trade receivables Other receivables Derivative receivables
-
367,430
-
-
-
367,430
Loan to related party
-
-
102,928
-
-
102,928
Restricted cash
947,623
367,430
588,287
-
838,191
2,741,531 Total financial assets
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/87 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
31. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) a.
31. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko pasar
a.
Market risk
(iii) Risiko suku bunga (lanjutan)
(iii) Interest risk rate (continued)
31 Desember/ December 2010 (lanjutan/continued) Suku bunga mengambang/ Suku bunga tetap/ Floating rate Fixed rate Kurang dari Lebih dari Kurang dari Lebih dari Non bunga/ satu tahun/ satu tahun/ satu tahun/ satu tahun/ Non Less than More than Less than More than interest one year one year one year one year bearing Kewajiban Hutang usaha Beban yang masih harus dibayar Kewajiban derivatif Kewajiban lain-lain Pinjaman jangka panjang
(520,583)
Jumlah kewajiban keuangan
(520,583)
Jumlah/ Total
-
-
-
-
(1,187,360)
(1,187,360 )
Liabilities Trade payables
-
-
-
(625,725) -
(525,248) (12,006)
(625,725) (525,248 ) (12,006)
Accrued expenses Derivative liabilities Other payables
(1,911,734)
-
-
(2,432,317)
Long-term loans
(1,911,734)
-
(625,725)
(4,782,656)
Total financial liabilities
Suku bunga mengambang/ Floating rate Kurang dari Lebih dari satu tahun/ satu tahun/ Less than More than one year one year
(1,724,614)
31 Desember/December 2009 Suku bunga tetap/ Fixed rate Kurang dari Lebih dari Non bunga/ satu tahun/ satu tahun/ Non Less than More than interest one year one year bearing
Jumlah/ Total
Aset Kas dan setara kas Piutang usaha Piutang lain-lain Piutang derivatif Pinjaman kepada pihak yang memiliki hubungan istimewa Kas yang dibatasi pengunaannya Jumlah aset keuangan
b.
809,080 -
-
84,897 -
-
6,036 561,184 73,341 27,989
900,013 561,184 73,341 27,989
Assets Cash and cash equivalents Trade receivables Other receivables Derivative receivables
-
372,246
-
-
-
372,246
Loan to related party
-
-
257,281
-
-
257,281
Restricted cash
809,080
372,246
342,178
-
668,550
-
-
-
-
(1,356,469)
(1,356,469)
Liabilities Trade payables
(3,434) -
-
-
-
(633,082) (61,112) (45,277)
(633,082) (64,546) (45,277)
Accrued expenses Derivative liabilities Other payables
(2,293,186)
Long-term loans
(4,392,560)
Total financial liabilities
Kewajiban Hutang usaha Beban yang masih harus dibayar Kewajiban derivatif Kewajiban lain-lain Kewajiban jangka panjang
(383,207)
(1, 909,979)
-
-
Jumlah kewajiban keuangan
(386,641)
(1, 909,979)
-
-
Risiko kredit
b.
-
(2,095,940)
2,192,054 Total financial assets
Credit risk
Pada tanggal 31 Desember 2010, jumlah maksimum eksposur dari risiko kredit adalah Rp 1.564.152. Risiko kredit terutama berasal dari penjualan batubara, deposito berjangka, pinjaman dan transaksi swap batubara dan swap bahan bakar minyak.
At 31 December 2010, the total exposure from credit risk is Rp Credit risk arises from sales of deposits, loans and favorable coal fuel swap transactions.
maximum 1,564,152. coal, time swap and
Kebijakan umum Grup untuk penjualan batubara ke pelanggan baru dan yang sudah ada adalah sebagai berikut:
The Group’s general policies for coal sales to new and existing customers are as follows:
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/88 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 31. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) b.
Risiko kredit (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated) 31. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) b.
-
Menyeleksi pelanggan-pelanggan yang memiliki kondisi keuangan yang kuat serta reputasi yang baik.
-
Selecting customers with strong financial condition and good reputation.
-
Penerimaan pelanggan baru dan penjualan batubara disetujui oleh karyawan yang berwenang sesuai dengan struktur pedelegasian wewenang yang ditetapkan oleh Grup.
-
Acceptance of new customers and sales of coal are approved by the authorised personnel according to the Group’s delegation of authority structure.
For coal and oil hedging transactions, management uses reputable financial institutions as the counterparty. These financial institutions are pre-approved by the Board of Directors.
Manajemen menggunakan lembaga-lembaga keuangan ternama untuk transaksi swap batubara dan bahan bakar minyak. Penggunaan lembaga-lembaga keuangan ini harus disetujui terlebih dahulu oleh Dewan Direksi. c.
Risiko likuiditas
c.
Risiko likuiditas muncul dalam situasi Grup kesulitan memperoleh pendanaan. Kebijakan manajemen risiko likuiditas yang berhati-hati dilakukan dengan menjaga kecukupan kas dan setara kas. Grup mengelola risiko likuiditas dengan memonitor perkiraan arus kas dan arus kas aktual serta menyesuaikan profil jatuh tempo dari aset dan kewajiban keuangan. d.
Credit risk (continued)
Nilai wajar
Liquidity risk arises in situations where the Group has difficulties in obtaining funding. Prudent liquidity risk management implies maintaining sufficient cash and cash equivalents. The Group manages liquidity risk by continuously monitoring forecast and actual cash flows and matching the maturity profiles of financial assets and liabilities. d. Fair value
Manajemen berpendapat bahwa nilai buku dari aset dan kewajiban keuangannya mendekati nilai wajar dari aset dan kewajiban keuangan tersebut pada tanggal 31 Desember 2010. 32. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA
Liquidity risk
Management is of the opinion that the carrying value of its financial assets and liabilities approximates the fair value of the financial assets and liabilities as at 31 December 2010. 32. SUBSEQUENT EVENTS
a.
Pada Januari 2011, GBP telah melakukan ikatan kontrak swap gas dan minyak bumi dengan SMBC untuk melakukan lindung nilai atas harga bahan bakar di masa mendatang dengan total kuantitas nosional sebesar 66.000 Barrels.
a.
On January 2011, GBP has entered into gas oil swap contracts with SMBC to hedge future fuel purchases with a notional quantity of 66,000 Barrels.
b.
Pada tanggal 8 Februari 2011, WBM, PIK, dan TSA mengadakan perjanjian swap dan derivatif (“ISDA”) dengan ANZ.
b.
On 8 February 2011, WBM, PIK, and TSA entered into a swap and derivative agreement (“ISDA”) with ANZ.
c.
Pada tanggal 17 Februari 2011, GBP, WBM, PIK, dan TSA telah menyediakan jaminan reklamasi kepada Pemerintah yang diterbitkan oleh PT Asuransi Ekspor Indonesia (Persero) untuk tahun 2011, masing-masing sebesar Rp 8.379, Rp 5.898, Rp 1.940, and Rp 695. Jaminan tersebut berlaku sampai dengan 31 Desember 2011.
c.
On 17 February 2011, GBP, WBM, PIK, and TSA have provided reclamation guarantees to the Government issued by PT Asuransi Ekspor Indonesia (Persero) for 2011, for Rp 8,379, Rp 5,898, Rp 1,940, and Rp 695 respectively. These guarantees are valid until 31 December 2011.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/89 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 32. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA (lanjutan) d.
Pada tanggal 25 Februari 2011, Perusahaan, PIK, IP, WBM, TSA, FKP dan BE mengadakan perubahan perjanjian dengan ANZ untuk meningkatkan jumlah fasilitas menjadi sebesar AS$40.000.000.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
32. SUBSEQUENT EVENTS (continued) d.
On 25 February 2011, the Company, PIK, IP, WBM, TSA, FKP and BE entered into an amendment agreement with ANZ to increase the total facility to US$40,000,000. At the same time WBM provided security in the form of an assigment of receivables under its coal sale and purchase agreement with TNB Fuel Services Sdn. Bhd.
Pada saat yang sama WBM menjaminkan piutangnya berkaitan kontrak jual beli batubara dengan TNB Fuel Services Sdn. Bhd. e.
Pada tanggal 4 Maret 2011, Perusahaan mengadakan perjanjian jual beli batubara dengan PT Mamahak Coal Mining, anak perusahaan KRL, untuk membeli batubara sebesar 300.000 MT. Perjanjian ini akan berakhir pada 28 Februari 2012.
e.
On 4 March 2011, the Company entered into a coal sale and purchase agreement with PT Mamahak Coal Mining, a subsidiary of KRL, to buy 300,000 MT of coal. The agreement is valid until 28 February 2012.
f.
Pada tanggal 9 Maret 2011, WBM telah memperpanjang fasilitas performance guarantee bond untuk kepentingan pembelian batubara dengan TNB Fuel Services Sdn. Bhd. sebesar AS$2.897.000 dan garansi ini berlaku sampai dengan 28 Februari 2012.
f.
On 9 March 2011, WBM extended the performance guarantee bond under the coal sale and purchase contract with TNB Fuel Services Sdn. Bhd. totalling US$2,897,000 and this guarantee is valid until 28 February 2012.
g.
Pada tanggal 18 Maret 2011, GBP, WBM, PIK, FKP, dan TSA menyediakan jaminan reklamasi kepada Pemerintah untuk berbagai tahun dalam bentuk bank garansi dari ANZ masingmasing sebesar Rp 14.357, Rp 2.251, Rp 2.111, Rp 987 dan Rp 658. Garansi tersebut berlaku sampai dengan 31 Desember 2011.
g.
On 18 March 2011, GBP, WBM, PIK, FKP, and TSA provided reclamation guarantees to the Government for various years amounting to Rp 14,357, Rp 2,251, Rp 2,111, Rp 987 and Rp 658 respectively in the form of bank guarantees from ANZ Panin. These guarantees are valid until 31 December 2011.
33. PERKEMBANGAN TERAKHIR PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN
33. PROSPECTIVE ACCOUNTING PRONOUNCEMENTS
Ikatan Akuntan Indonesia telah menerbitkan beberapa standar akuntansi revisi sebagai berikut yang mungkin mempunyai dampak terhadap laporan keuangan konsolidasian Grup yang periodenya dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011:
The Indonesian Institute of Accountants has issued the following revised accounting standards that may be applicable to the Group’s consolidated financial statements covering periods beginning on or after 1 January 2011:
PSAK 1 (Revisi 2009) – Penyajian Laporan Keuangan;
SFAS 1 (Revised 2009) – Presentation of Financial Statements;
PSAK 2 (Revisi 2009) – Laporan Arus Kas;
PSAK 3 (Revisi 2010) – Laporan Keuangan Interim;
SFAS 2 (Revised 2009) – Statements of Cash Flows; SFAS 3 (Revised 2010) – Interim Financial Reporting;
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/90 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
33. PERKEMBANGAN TERAKHIR PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (lanjutan)
33. PROSPECTIVE ACCOUNTING PRONOUNCEMENTS (continued)
PSAK 4 (Revisi 2009) – Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri;
SFAS 4 (Revised 2009) – Consolidated and Separate Financial Statements;
PSAK 5 (Revisi 2009) – Segmen Operasi;
SFAS 5 (Revised 2009) – Operating Segments;
PSAK 7 (Revisi 2009) – Pengungkapan PihakPihak yang mempunyai Hubungan Istimewa;
SFAS 7 (Revised 2009) – Related Party Disclosures;
PSAK 8 (Revisi 2009) – Peristiwa Setelah Periode Pelaporan;
SFAS 8 (Revised 2009) – Events after the Reporting Period;
PSAK 12 (Revisi 2009) – Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama;
SFAS 12 (Revised 2009) – Interests in Joint Ventures;
PSAK 15 (Revisi 2009) – Investasi Dalam Perusahaan Asosiasi;
SFAS 15 (Revised 2009) – Investments in Associates;
PSAK 19 (Revisi 2010) – Aset Tidak Berwujud;
SFAS 19 (Revised 2010) – Intangible Assets;
PSAK 22 (Revisi 2010) – Penggabungan Usaha;
SFAS 22 (Revised Combinations;
PSAK 23 (Revisi 2010) – Pendapatan;
SFAS 23 (Revised 2010) – Revenue;
PSAK 25 (Revisi 2009) – Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan;
SFAS 25 (Revised 2009) – Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors;
PSAK 48 (Revisi 2009) – Penurunan Nilai Aset;
SFAS 48 (Revised 2009) – Impairment of Assets;
PSAK 57 (Revisi 2009) – Kewajiban Diestimasi, Kewajiban Kontinjensi dan Aset Kontinjensi; dan
SFAS 57 (Revised 2009) – Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets; and
PSAK 58 (Revisi 2009) – Aktiva Tidak Lancar Tersedia Untuk Dijual dan Operasi Dalam Penghentian.
SFAS 58 (Revised 2009) – Non-current Assets Held for Sale and Discontinued Operations.
2010)
–
Business
Ikatan Akuntan Indonesia juga telah telah menerbitkan standar akuntansi revisi sebagai berikut yang mungkin mempunyai dampak terhadap laporan keuangan konsolidasian Grup yang periodenya dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012:
The Indonesian Institute of Accountants has also issued the following revised accounting standard that may be applicable to the Group’s consolidated financial statements covering periods beginning on or after 1 January 2012:
PSAK 10 (Revisi 2009) – “Efek dari Perubahan Kurs Mata Uang Asing ”;
SFAS 10 (Revised 2009) – “The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates”;
PSAK No. Karyawan”;
“Imbalan
PSAK 24 (Revised 2010), “Employee Benefits”;
PSAK No. Penghasilan”;
“Pajak
PSAK 46 (Revised 2010), “Income taxes”;
24
46
(Revisi
(Revisi
2010),
2010),
Grup masih mempelajari dampak yang mungkin timbul dari penerapan standar-standar ini terhadap laporan keuangan konsolidasian.
The Group is still considering the impact of these revised standards to the consolidated financial statements.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/91 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 32. REKLASIFIKASI AKUN
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated) 32. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS
Angka komparatif pada laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 telah diubah untuk menyesuaikan dengan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010.
Certain comparative figures in the consolidated financial statements for the year ended 31 December 2009 have been amended to conform with the basis on which the consolidated financial statements for the year ended 31 December 2010 have been presented.
Akun yang berubah/ Account changes
Sebelum reklasifikasi/ Before reclassification
Sesudah reklasifikasi/ After reclassification
31 Desember/ December 2009
“Biaya keuangan yang ditangguhkan”/“Deferred financing costs”
Disajikan sebagai “Biaya keuangan yang ditangguhkan, bagian jangka pendek”/ Presented as “Deferred financing costs, current portion”
Disajikan sebagai pengurang dalam “Pinjaman jangka panjang, setelah dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun - pihak ketiga”/“Presented as a deduction in “Long-term loans current maturities third parties”
14,043
“Biaya keuangan yang ditangguhkan”/“Deferred financing costs”
Disajikan sebagai “Biaya keuangan yang ditangguhkan, dikurangi bagian jangka pendek”/Presented as “Deferred financing costs, net of current portion”
Disajikan sebagai pengurang dalam “Pinjaman jangka panjang, setelah dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun - pihak ketiga”/“Presented as a deduction in “Long-term loans, net of current maturities - third parties”
32,114