CIDR & VLSM Nyoman Suryadipta, ST, CCNP
CIDR pada dasarnya adalah metode yang digunakan ISP (Internet Service Provider) untuk mengalokasikan sejumlah alamat dalam ukuran blok (block size) tertentu kepada pelanggan “CCNA Study Guide – Todd Lammle”
CIDR • Classless Interdomain Routing = Notasi Penyederhanaan dari Subnet mask yang disimbolkan dengan slash notation “/” • Classless = tidak mengacu default subnet mask
• Default Subnet mask disebut juga dengan classfull yaitu sbb : Class A : 255.0.0.0 Class B : 255.255.0.0 Class C : 255.255.255.0
Classfull Class A : 255.0.0.0 Host = 2^24 = 16.777.214 Class B : 255.255.0.0 Host = 2^16 = 65.534 Class C : 255.255.255.0 Host = 2^8 – 2 = 254
Powers of Two
Definisi Jika menggunakan Classfull pengelolaan Jaringan tidak efisien, misal Perusahaan A dengan 100 PC menggunakan kelas B maka akan tersisa 65.434 host yang tidak terpakai Penggunaan Classfull subnet mask untuk IP Privat mungkin tidak menjadi masalah tetapi untuk IP Publik sangat tidak sesuai Dengan metode subnetting maka subnet mask bersifat classless dimana tidak lagi mengacu CIDR /8, /16 dan /24
Classfull Analogi : Jalan Arief Rahman Hakim No 1 s/d 256 Jalan Nginden No 1 s/d 256
Subnetting Analogi : Jalan Arief Rahman Hakim Gang I No 1 s/d 64 Jalan Arief Rahman Hakim Gang II No 1s/d 64 Jalan Arief Rahman Hakim Gang III No 1 s/d 64 Jalan Arief Rahman Hakim Gang IV No 1 s/d 64
VLSM Analogi : Jalan Arief Rahman Hakim Gang I No 1 s/d 100 Jalan Arief Rahman Hakim Gang II No 1 s/d 50 Jalan Arief Rahman Hakim Gang IIII No 1 s/d 50 Jalan Arief Rahman Hakim Gang IV No 1 s/d 30 Jalan Arief Rahman Hakim Gang V No 1 s/d 24
Examples : Misal alokasi IP Publik : 200.100.100.0/24 • Classful IP Host Valid : 200.100.100.1 – 254 • Subnetting Standard Misal menggunakan subnetting : /25 IP Host Valid 1 : 200.100.100.0 (network) 200.100.100.1 – 126 200.100.100.127 (broadcast) IP Host Valid 2 : 200.100.100.128 (network) 200.100.100.129 – 254 200.100.100.255 (broadcast)
Examples : Misal alokasi IP Publik : 200.100.100.0/24 • VLSM Untuk Grup 1 : /25
Untuk Grup 2 : /29
200.100.100.0 (network) 200.100.100.1 – 126 200.100.100.127 (broadcast) 200.100.100.128 (network) 200.100.100.134 200.100.100.135 (broadcast)
Masih tersisa 121 IP publik (256 – 135)
Kesimpulan • Classfull : Penggunaan Alamat IP tidak efisien karena untuk alokasi IP tidak sesuai kebutuhan • Subnetting Standar : Penggunaan Alamat IP bisa dibagi menjadi beberapa blok tetapi masih belum efisien karena ukuran blok subnet yang sama • VLSM : Penggunaan Alamat IP sangat efisien karena untuk 1 blok IP kelas C bisa di bagi lagi menjadi beberapa blok dengan variabel subneting yang bervariasi • Metode VLSM sangat sesuai untuk melakukan manajemen IP Publik
Case Study • Misal sebuah ISP akan mendistribusikan IP Publik ke 4 pelanggannya dengan kebutuhan sebagai berikut : • • • •
Pelanggan A 14 Host Pelanggan B 30 Host Pelanggan C 20 Host Pelanggan D 6 Host
• Stok IP Publik yang dimiliki ISP adalah 200.100.100.0/24 • Bagaimanakan pembagian subnet dengan VLSM ?
1. Urutkan dari Host terbesar B = 30, C = 20, A = 14 dan D = 6 2. Cari host yang mendekati dengan rumus : 2^N - 2 Yang mendekati 30 adalah 2^5 – 2 = 30 subnet : 255.255.255.224 atau notasi CIDR = /27 biner : 11111111.11111111.11111111.111 Subnet mask/Network ID 128 + 64 + 32 = 224 Jumlah Host 2^ 5 – 2 = 30
00000
3. Untuk Network B = 30 Host diperoleh :
200.100.100.0/27 200.100.100.0 200.100.100.1 s/d 200.100.100.30 200.100.100.31
network ID Valid Host Broadcast
4 Berikutnya untuk Network C = 20 Host
Yang mendekati 20 adalah 2^5 – 2 = 30 subnet : 255.255.255.224 atau notasi CIDR = /27 biner : 11111111.11111111.11111111.
111 00000
Subnet mask/Network ID 128 + 64 + 32 = 224 Jumlah Host 2^ 5 – 2 = 30
5. Untuk Network C = 20 Host diperoleh :
200.100.100.32/27 200.100.100.32 network ID 200.100.100.33 s/d 200.100.100.62 Valid Host 200.100.100.63 Broadcast
6 Berikutnya untuk Network A = 14 Host
Yang mendekati 16 adalah 2^4 – 2 = 14 subnet : 255.255.255.240 atau notasi CIDR = /28 biner : 11111111.11111111.11111111.1111 Subnet mask/Network ID 128 + 64 + 32 + 16 = 240 Jumlah Host 2^ 4 – 2 = 14
0000
7. Untuk Network A = 14 Host diperoleh :
200.100.100.64/28 200.100.100.64 network ID 200.100.100.65 s/d 200.100.100.78 Valid Host 200.100.100.79 Broadcast
8 Berikutnya untuk Network D = 6 Host
Yang mendekati 16 adalah 2^3 – 2 = 6 subnet : 255.255.255.248 atau notasi CIDR = /29 biner : 11111111.11111111.11111111.11111 Subnet mask/Network ID 128 + 64 + 32 + 16 + 8 = 248 Jumlah Host 2^ 3– 2 = 6
000
9. Untuk Network D = 6 Host diperoleh :
200.100.100.80/28 200.100.100.80 network ID 200.100.100.81 s/d 200.100.100.86 Valid Host 200.100.100.87 Broadcast
• 10. Hasil perhitungan VLSM :
Kesimpulan : dengan metode VLSM masih tersisa 169 IP Publik yang bisa digunakan dikemudian hari
Supernet • Supernet atau Route Summarization merupakan metode penggabungan / Akumulasi total Alamat Network ID didalam jaringan yang bisanya digunakan oleh perangkat Router untuk menentukan Rute Alamat Jaringan tertentu
Tugas • Buat mapping VLSM dengan kebutuhan IP berikut : • Pelanggan A 60 Host • Pelanggan B 22 Host • Pelanggan C 5 Host • Pelanggan D 22 Host • Stok IP Publik yang dimiliki ISP adalah 200.100.100.0/25
•Thank You