ANALISIS PROGRAM PUBLISITAS WISATA BUDAYA TJONG A FIE MANSION DALAM MENINGKATKAN JUMLAH WISATAWAN DOMESTIK
Chrismas Ria Nababan Abstrak Penelitian dilakukan di Tjong A Fie Mansion yang bertujuan untuk mengetahui program publisitas Tjong A Fie Mansion sebagai rumah wisata budaya dan sejarah yang berada di Jl. Akhmad Yani I no 105 Kelurahan Kesawan, Kec. Medan Barat, Kota Medan untuk meningkatkan jumlah wisatawan domestik kota Medan. Penelitian dilakukan dengan metode analisis deskriptif kualitatif, penelitian ini ditujukan untuk mengumpulkan informasi secara aktual, rinci yang melukiskan gejala yang ada, mengidentifikasi masalah atau memeriksa kondisi dan praktek-praktek yang berlaku, langkah kerjanya adalah dengan observasi dan wawancara langsung kepada pemilik Tjong A Fie Mansion yaitu Fon Prawira dan juga para pemandu wisata di Tjong A Fie Mansion, data yang didapat selanjutnya dianalisis dengan menggunakan teknik analisis data interaktif yaitu reduksi data, penyajian data, Penarikan kesimpulan dan verifikasi . Program publisitas yang dilakukan di Tjong A Fie Mansion adalah mengundang media untuk meliput acara atau kegiatan yang dilakukan di Tjong A Fie Mansion dengan cara : Konfrensi Pers , Resepsi Pers , Kunjungan Pers, mengadakan aktivitas program budaya yang rutin dilakukan setiap tahun secara interaktif yaitu (seni tari, kuliner, peragaan busana) dan juga theatrical (drama), Mengadakan acara gathering dengan mengundang Gubernur Sumut, Walikota Medan, dan Kapoldasu serta tokoh-tokoh masyarakat Kota Medan dari berbagai suku dan agama pada 5 desember 2010, mengadakan acara temu pusaka Indonesia 2011 (Indonesia heritage gathering 2011) dalam acara ini memperkenalkan Tjong A Fie Mansion sebagai salah satu bangunan bersejarah atau cagar budaya yang dimiliki Indonesia, mengadakan acara pameran pakaian adat daerah setempat, mengadakan seminar tentang peranan peranakan Tionghoa di Medan. Dalam penelitian ini peneliti mendapatkan hasil bahwa dengan program publisitas yang sudah dilakukan oleh pihak pengelola Tjong A Fie Mansion dinilai berhasil dan efektif untuk memperkenalkan Tjong A Fie Mansion ke masyarakat kota Medan sehingga jumlah wisatawan domestik semakin bertambah setiap bulannya. Kata Kunci: Publisitas, Tjong A Fie Mansion
1
PENDAHULUAN Konteks Masalah Setiap
perusahaan
mempunyai
tujuan
utama
yaitu
mendapatkan
keuntungan, hal ini dilakukan untuk kelangsungan hidup perusahaan dalam jangka panjang. Salah satu usaha yang digunakan produsen ataupun perusahaan dalam bidang pemasaran untuk meningkatkan produksi yaitu melalui kegiatan promosi. Promosi dilakukan perusahaan untuk memperkenalkan produk kepada calon konsumen dan melalui promosi tersebut diharapkan calon konsumen akan mengetahui produk-produk yang ditawarkan oleh perusahaan dan akhirnya memutuskan untuk membeli produk tersebut sesuai dengan kebutuhannya. Promosi merupakan salah satu kegiatan terpenting yang harus dilaksanakan oleh suatu perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan. Dapat dikatakan bahwa promosi merupakan salah satu senjata ampuh bagi pemasaran dalam mengembangkan dan meningkatkan suatu usaha. Pentingnya promosi pada saat ini semakin disadari, terutama dengan adanya persaingan yang semakin tajam. Kota Medan terkenal dengan kerukunan penduduknya yang multi etnik: Batak, India, Arab, Tionghoa dan transmigran dari Pulau Jawa. Salah satu etnis yang berperan dalam pembangunan Kota Medan adalah etnis Cina. Etnis ini tinggal secara berkelompok di suatu kawasan (kuarter) pecinan, yaitu di Kesawan, Kawasan Kesawan (sekarang jalan Ahmad Yani) merupakan jalan tertua di Kota Medan, oleh karena itu tidak mengherankan jika disepanjang jalan ini terdapat bangunan-bangunan
kolonial
(Indis).
Beberapa
diantaranya
masih
memperlihatkan keaslian fungsinya, seperti: kantor pusat perusahaan perkebunan, kantor pos, bank, dan hotel. Peneliti mengangkat judul penelitian tentang Tjong A Fie Mansion karena bangunan ini merupakan tempat bersejarah yang juga merupakan peninggalan budaya yang ada di Kota Medan yang dapat dijadikan salah satu objek wisata yang dalam hal ini wisata budaya. Bangunan Tjong A Fie berada di Jalan Ahmad Yani, Kesawan, Medan, yang didirikan pada tahun 1900, saat ini dijadikan sebagai Tjong A Fie Memorial Institute dan dikenal juga dengan nama Tjong A Fie Mansion. Rumah ini merupakan bangunan yang didesain dengan gaya arstitektur Tionghoa, Eropa, Melayu dan art-deco dan menjadi objek wisata bersejarah di Medan. Di rumah ini, pengunjung bisa mengetahui sejarah kehidupan Tjong A Fie lewat foto-foto, lukisan serta perabotan rumah yang digunakan oleh keluarganya 2
serta mempelajari budaya Melayu-Tionghoa. Tjong A Fie sangat berjasa dalam membangun kota Medan yang pada saat itu dinamakan Deli Tua, terutama kawasan pemukiman etnis Tionghoa (Kampung Tionghoa). Beberapa jasanya dalam usaha mengembangkan kota Medan adalah menyumbangkan menara lonceng untuk Gedung Balai Kota Medan yang lama, pembangunan Istana Maimoon, Gereja Uskup Agung Sugiopranoto, Kuil Buddha di Brayan, kuil Hindu untuk warga India, Batavia Bank, Deli Bank, Jembatan Kebajikan di Jalan Zainul Arifin serta mendirikan rumah sakit Tionghoa pertama di Medan bernama Tjie On Jie Jan. Ia dikenal pula sebagai pelopor industri perkebunan dan transportasi kereta api pertama di Sumatera Utara, yakni Kereta Api Deli (DSM), yang menghubungkan kota Medan dengan pelabuhan Belawan. Dalam menjalankan bisnisnya, Tjong A Fie selalu mengamalkan 3 hal yakni, jujur, setia dan bersatu. Ia selau berprinsip "di mana langit dijunjung di situ bumi dipijak". Ia pun membagikan lima persen keuntungannya kepada para pekerjanya. Sejak dibukanya rumah Tjong A Fie bagi masyarakat umum pada 18 Juni 2009, jumlah pengunjung sudah semakin meningkat, rumah Tjong A Fie, saudagar Cina di masa colonial ini ternyata berhasil memancing animo masyarakat untuk mengunjunginya karena dianggap bersejarah. Rumah Wisata Tjong A Fie dibuka dari hari senin – minggu. Hanya dengan membayar uang masuk sebesar Rp35.000 para pengunjung yang datang dapat melihat beberapa ruangan pameran, foto-foto atau lukisan serta beberapa benda peninggalan Tjong A Fie. Dalam rumah itu pengunjung juga dapat melihat foto-foto sejarah situasi Kota Medan pada akhir abad ke-19, foto-foto Tjong A Fie beserta keluarga besarnya. Agar perusahaan dapat mempertahankan bahkan meningkatkan penjualan selayaknya juga dengan Rumah Wisata Tjong A Fie maka perusahaan harus dapat menonjolkan keunggulan atau keunikan yang dimiliki perusahaan, dengan demikian dapat mempengaruhi persepsi, sikap dan perilaku konsumen melalui apa yang mereka lihat dan rasakan. Rumah Wisata Tjong A Fie merupakan rumah wisata budaya
yang merumuskan dan memperkenalkan budaya
sebagai
seperangkat kepercayaan, nilai-nilai dan cara berlaku atau kebiasaan yang dipelajari dan yang dimiliki bersama oleh para warga dari suatu kelompok masyarakat yaitu masyarakat tionghoa. Perbedaan kebudayaan antara masyarakat satu dengan yang lainnya inilah yang di kemudian hari menimbulkan adanya keinginan suatu masyarakat untuk 3
mengenal kebudayaan yang lainnya. Dengan munculnya industrialisasi pariwisata, telah mendorong pengembangan pariwisata budaya di berbagai negara. Namun di balik itu semua, agaknya perlu disadari bahwa pengembangan pariwisata budaya juga harus memperhatikan unsur kelestarian dan keberlanjutan kebudayaan tersebut, untuk itu dalam melestarikan serta mempublikasikan Tjong A Fie ke masyarakat luas perlu dilakukan suatu promosi yang terencana, mengingat bahwa rumah wisata Tjong A Fie Mansion masih baru dibuka umtuk umum sebagai tempat wisata budaya dan sejarah, sehingga masih banyak masyarakat yang belum mengetahui tentang keberadaan Tjong A Fie Mansion, khususnya masyarakat kota Medan. Salah satu yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan kegiatan publisitas dalam mempromosikan Tjong A Fie Mansion. Penulis tertarik dalam meneliti tentang program publisitas Tjong A Fie Mansion sebagai suatu objek wisata sejarah dan budaya yang memiliki andil dalam dunia kepariwisataan kota Medan yang selama ini terus berkembang. Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti merasa tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul ‘Analisis Program Publisitas Wisata Budaya Tjong A Fie Mansion Dalam Meningkatkan Jumlah Wisatawan Domestik Di Kota Medan’. Fokus Masalah Fokus masalah dalam penelitian ini adalah, untuk mengetahui program publisitas apa saja yang dilakukan Rumah Wisata Budaya Tjong A Fie Mansion dalam meningkatkan jumlah wisatawan domestik kota Medan, karena Rumah Wisata Tjong A Fie Mansion merupakan tempat wisata budaya yang baru dibuka untuk umum sejak 2009 sehingga masyarakat Kota Medan belum banyak yang mengetahui keberadaan Tjong A Fie Mansion sebagai tempat wisata budaya. penelitian ini bersifat analisis deskriptif dalam hal ini akan menjelaskan secara sistematis, faktual dan akurat, serta mendeskripsikan hasil wawancara mendalam terhadap subjek penelitian terkait program publisitas yang dilakukan oleh Rumah Wisata Budaya Tjong A Fie Mansion. Dari permasalahan tersebut, maka peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul ‘Analisis Program Publisitas Wisata Budaya Tjong A Fie Mansion Dalam Meningkatkan Jumlah Wisatawan Domestik Di Kota Medan’.
4
METODOLOGI PENELITIAN Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara atau strategi menyeluruh untuk menentukan atau memperoleh data yang diperlukan (Soehartono, 2008 :9). Adapun, metode penelitian yang digunakan peneliti adalah metode penelitian kualitatif. Kualitatif berarti sesuatu yang berkaitan dengan aspek kualitas, nilai atau makna yang terdapat dibalik fakta. Kualitas, nilai atau makna hanya dapat diungkapkan dan dijelaskan melalui linguistik, bahasa, atau kata-kata. Oleh karena itu, bentuk data yang digunakan bukan berbentuk bilangan, angka, skor atau nilai; peringkat atau frekuensi; yang biasanya dianalisis dengan menggunakan perhitungan matematik atau statistik (Krisyantono, 2008:24). Penelitian kualitatif bermaksud menggali makna perilaku yang berada dibalik tindakan manusia. Interpretasi makna terhadap perilaku ini tidak dapat digali melalui verifikasi teori sebagai generalisasi empirik, seperti yang dilakukan pada panelitian kuantitatif. Dengan kata lain, penelitian kualitatif bermaksud memahami obyeknya, tetapi tidak untuk membuat generalisasi melainkan membuat ekstrapolasi atas makna di balik obyeknya tersebut. Para peneliti kualitatif mengungkapkan dan menjelaskan kenyataan adanya makna yang menyeluruh dibalik obyek yang ditelitinya, yang terbentuk dari keterhubungan berbagai nilai-nilai kehidupan dan kepercayaan, bukan dari ekstrasi atau turunan dari konteks pengertiannya yang menyeluruh, seperti pernyataan David dan Sutton (2004). Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif dimana pendekatan deskriptif tidak mencari atau menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi, penelitian ini ditujukan untuk mengumpulkan informasi aktual secara rinci yang melukiskan gejala yang ada, mengidentifikasi masalah atau memeriksa kondisi dan praktek-praktek yang berlaku, membuat perbandingan dan evaluasi, menetukan apa yang dilakukan orang lain dalam menghadapi masalah yang sama dan belajar dari pengalaman mereka untuk menetapkan rencana dan keputusan pada waktu yang akan datang. Ciri lain dari penelitian deskriptif adalah peneliti bertindak sebagai pengamat, ia hanya membuat kategori perilaku, mengamati gejala, dan mencatatnya dalam buku observasinya (Jallaludin, 2004:24). Penelitian ini merupakan penelitian lapangan bersifat deskripsi, yang bermaksud menggambarkan secara terperinci mengenai Tjong A Fie Mansion 5
sebagai objek wisata Budaya Kota Medan, dan mendeskripsikan program publisitas yang dilakukan pihak Tjong A Fie Mansion dalam meningkatkan jumlah wisatawan domestik kota Medan. Kerangka Analisis Adapun kerangka analisis dalam peneltian ini dimulai dari pra penelitian sampai akhir peneltian adalah sebagai berikut:
Gambar 1. Kerangka Analisis Sumber : Modifikasi Peneliti 2012
Teknik Pengumpulan Data Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan sebagai suatu upaya untuk memperoleh data primer. Selain itu diperlukan juga penelitian dari berbagai sumber kepustakaan sebagai upaya untuk memperoleh data sekunder. Dalam penelitian kualitatif, untuk memperoleh data primer tersebut, metode yang digunakan adalah metode observasi atau pengamatan dan wawancara. Teknik Analisis Data Data-data yang diperoleh selama melaksanakan penelitian tidak memiliki arti apapun jika tidak diolah, dianalisis dan disajikan dengan cermat dan sistematis. Analisis data dalam penelitian kualitatif bersifat induktif dan berkelanjutan. Tujuan akhir analisis data kualitatif adalah untuk memperoleh makna,
menghasilkan
pengertian-pengertian,
konsep-konsep
serta
mengembangkan teori baru. Analisis data kualitatif adalah proses mencari serta menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lainnya sehingga mudah dipahami agar dapat diinformasikan kepada orang lain.
6
Untuk melakukan analisis data, peneliti perlu menangkap, mencatat, menginterpretasikan dan menyajikan informasi. Satu hal yang perlu diperhatikan oleh peneliti adalah dalam penelitian kualitatif, analisis data tidak dapat dipisahkan dari pengumpulan data . Oleh karena itu, ketika data mulai terkumpul dari hasil wawancara, observasi dan sumber lainnya, analisis data harus segera dilakukan untuk menentukan pengumpulan data berikutnya, adapun teknis analisis data dalam penelitian ini menggunakan model analisis interaktif. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui program publisitas Tjong A Fie Mansion dalam meningkatkan jumlah wisatawan domestik kota Medan. proses penelitian dilakukan selama kurang lebih tiga bulan, dimulai bulan Maret 2012 dan berakhir pada bulan Juni 2012. Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti melakukan pra-penelitian dengan cara mengadakan observasi ke lokasi penelitian yaitu di Tjong A Fie Mansion yang berada di Jl Kesawan, Kecamatan Medan Barat, pra penelitian ini dengan melakukan dialog dengan pengelola Tjong A Fie Mansion yaitu cucu Tjong A Fie sekaligus pengelola Tjong A Fie Mansion. Data yang diperoleh dari hasil penelitian ini adalah data kualitatif, atau kualitaif ini diperoleh dari hasil wawancara, observasi dan penelusuran online. Ketiga data tersebut diolah dan dianalisis guna memperoleh kesimpulan hasil penelitian. Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data mengenai program publisitas yang dilakukan pihak pengelola Tjong A Fie Mansion dalam meningkatkan jumlah wisatawan domestik kota Medan. Dalam melakukan wawancara ini, peneliti menyiapkan daftar pertanyaan agar isu yang akan digali tidak keluar dari konteks. Wawancara dilakukan
dengan pertanyaan-pertanyaan terbuka dan
terstruktur dengan alat bantu berupa alat perekam dan alat tulis untuk merekam dan mencatat hasil wawancara, hal ini dilakukan agar data yang diperoleh dapat disimpan untuk selanjutnya diolah. Hasil penelitian yang diperoleh melalui wawancara dengan berpedoman kepada format wawancara yang telah disusun sebelumnya dan pengamatan langsung sebagai metode penelitian utama untuk mendeskripsikan dan membahas data yang telah diperoleh. wawancara dilakukan dalam beberapa tahap dari bulan 7
Mei 2012 sampai dengan bulan Juni 2012, untuk lebih jelas terlihat pada tabel berikut: Tabel 1. Jadwal Wawancara dengan Pemilik Tjong A Fie Mansion (Fon Prawira) No
Waktu
Fokus Wawancara
1
14 Mei 2012
Latar belakang Tjong A Fie mansion dibuka untuk umum
2
27 Mei 2012
Program publisitas yang dilakukan di Tjong A Fie Mansion
3
02 Juni 2012
Evaluasi dari pelaksanaan program publisitas Tjong A Fie Mansion
4
04 Juni 2012
Kesimpulan yang dicapai dari pelaksanaan program publisitas Tjong A Fie Mansion
5
02 Juli 2012
Jumlah pengunjung rata-rata
Sumber: Modifikasi Peneliti, 2012
Pembahasan Tjong A Fie Mansion dibuka sebagai tempat wisata dan sejarah pada 18 Juni 2009 dilatarbelakangi oleh keinginan
keturunan Tjong A Fie untuk
mengenang Pengabdian dan amal perbuatan Tjong A Fie yang membuat ketokohannya layak dikenang sebagai seseorang yang melengkapi sejarah perkembangan kota Medan, jasa-jasa dan peran serta Tjong A Fie dalam pembangunan kota Medan dianggap penting dan wajib dikenang sebagai pelengkap sejarah kota Medan dan juga untuk memperkenalkan serta melestarikan warisan budaya multicultural yang terdapat di rumah wisata Tjong A Fie Mansion yaitu budaya Tionghoa, budaya Melayu dan Belanda, selain itu Pihak keluarga Tjong A Fie juga peduli atas sejarah budaya dan bangunan Tjong A Fie Mansion, sehingga dibuka untuk umum sebagai rumah bersejarah untuk melestarikan, meneliti, merawat dan mempublikasikan kepada masyarakat luas khususnya masyarakat kota Medan, Tjong A Fie Mansion resmi dibuka untuk umum dan dapat dikunjungi pada Hari Senin s/d Jumat pukul 10.00 -12.00 wib buka lagi pukul 14.00-16.30 wib dan pada Sabtu s/d Minggu pukul 10.00-17.00 wib dengan biaya karcis/tiket masuk sebesar Rp.35.000. Tjong A Fie Mansion saat ini dikelola langsung oleh pihak keluarga Tjong A Fie yaitu Fon Prawira, namun beliau tidak sendirian, beliau dibantu oleh beberapa tokoh penting yang sangat berperan dalam memperjuangkan Tjong A
8
Fie Mansion untuk dapat dijadikan sebagai salah satu bangunan bersejarah yaitu Drs. Ben Pasaribu (Alm) dosen Etnomusikologi USU dan Nomensen, Dra, Aswina Sufika Msi (dosen pariwisata), Dra, Asmita ( Dosen USU), Fon Prawira (cucu Alm Tjong A Fie), Anggi Putra Prawira (dosen ITHB Bandung). Selain itu Tjong A Fie Mansion memiliki 9 orang karyawan yang terdiri dari tour guide atau pemandu wisata dan juga karyawan yang bertugas untuk menjaga keamanan dan kebesihan lingkungan Tjong A Fie Mansion, sehingga para wisatawan yang datang berkunjung langsung dipandu oleh para pemandu wisata tersebut untuk menjelaskan sejarah tiap-tiap ruangan dan benda-benda yang ada di Tjong A Fie Mansion. Sebagai pemandu wisata, para pemandu yang sehari-harinya melakukan pekerjaan untuk memandu wisatawan di Tjong A Fie Mansion, mereka juga mengalami kendala atau hambatan dalam berkomunikasi, terutama kendala dalam berbahasa asing seperti bahasa mandarin atau tionghoa, ini karena para pemandu wisatawan di Tjong A Fie Mansion hanya menguasai bahasa inggris dan bahasa Indonesia saja. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan tentang program publisitas Tjong A Fie Mansion dalam meningkatkan jumlah wisatawan domestik kota Medan, adalah dengan melakukan publisitas dengan cara mengundang media untuk meliput acara atau kegiatan yang dilakukan di Tjong A Fie Mansion dan mengadakan Konfrensi Pers yaitu pertemuan dengan pers pada lokasi yang telah ditentukan, dimana pihak Rumah wisata Tjong A Fie menyampaikan informasi mengenai Tjong A Fie dengan maksud untuk diberitakan, Resepsi Pers yaitu mengundang pers untuk berbincang seputar kegiatan, even, acara atau apapun yang berhubungan dengan Rumah wisata Tjong A Fie Mansion, Kunjungan Pers dimana pers hadir di lokasi Tjong A Fie Mansion untuk meliput acara atau even yang diadakan di Rumah wisata Tjong A Fie Medan dengan tujuan agar diberitakan ke publik. Hal ini, sesuai dengan tujuan publisitas yang dikutip dari (http://eko-trisna.blogspot.com/2011/01/fungsipublisitas.html), bahwa salah satu fungsi publisitas adalah fungsi sosialisasi merujuk pada upaya pewarisan nilainilai dari satu generasi satu ke generasi lainnya atau dari satu kelompok ke kelompok lainnya, dalam hal ini pihak pengelola Tjong A Fie Mansion berusaha menpublikasikan Tjong A Fie Mansion sebagai salah satu bangunan bersejarah dan bangunan yang memiliki nilai-nilai budaya melalui bantuan media kepada masyarakat luas khususnya masyarakat kota Medan. 9
Pihak Tjong A Fie Mansion juga mengadakan kegiatan pengenalan Tjong A Fie Mansion baik tentang pelestarian, penelitian resmi melalui tamu atau wisatawan, selain itu ada juga acara gathering dengan mengundang Gubernur Sumut, Walikota Medan, dan Kapoldasu serta tokoh-tokoh masyarakat Kota Medan dari berbagai suku dan agama pada 5 Desember 2010, perjamuan semi formal ini diadakan pihak keluarga Tjong A Fie bersama Pusat Studi Ilmu-ilmu Sosial dan Sejarah (PUSSIS) Universitas Medan (Unimed), acara ini diadakan untuk menjalin hubungan dengan pemerintah setempat di kota Medan. Salah satu acara besar yaitu
acara temu pusaka Indonesia 2011 (Indonesia heritage
gathering 2011) diadakan di Tjong A Fie Mansion dalam acara ini sekaligus memperkenalkan Tjong A Fie Mansion sebagai salah satu bangunan bersejarah atau situs cagar budaya yang dimiliki Indonesia yang harus dilestarikan dan dijaga keberadaannya. Selain itu untuk menyambut hari raya imlek Tjong A Fie Mansion juga mengadakan acara pameran pakaian adat daerah setempat, seperti peragaan kolaborasi Ulos , memperagakan busana berbahan ulos yang bercorak oriental di acara Identitas Dalam Sebuah Kain di Rumah Tjong A Fie, Kegiatan pameran dan fashion show ulos yang mengkolaborasi antara ulos khas Batak dan China ini dilakukan dalam rangka menyambut Tahun Baru Imlek dan akan menjadi agenda yang akan terus dilakukan di Tjong A Fie Mansion dalam setiap menyambut hari raya Imlek, karena dengan mengadakan acara yang mengusung budaya lokal yang dikolaborasikan dengan budaya tionghoa dapat mempererat silaturahmi antara masyarakat di kota Medan. Selain menjaga hubungan dengan warga kota Medan Tjong A Fie Mansion juga mengadakan seminar tentang peranan peranakan Tionghoa di Medan, seminar ini bertujuan untuk mempererat hubungan antara warga Tionghoa dan warga peranakan yang tinggal di kota Medan yang dilatarbelakangi oleh sejarah Tjong A Fie yang memiliki istri yang berasal dari suku melayu di kota Medan. Pihak pengelola Tjong A Fie Mansion juga selalu melibatkan media baik media cetak dan media elektronik dalam setiap acara atau kegiatan yang diadakan Tjong A Fie Mansion di Tjong A Fie Mansion, hal ini dimaksudkan supaya media tersebut meliput kegiatan dan memberitakan atau mempublikasikan kepada masyarakat luas, sehingga msyarakat dapat mengetahui informasi seputar Tjong A Fie Mansion melalui media-media tersebut, selain mengundang media, pengelola
Tjong
A
Fie
Mansion 10
juga
memiliki
website
yaitu
www.tjong.afiemansin.com yang berisi tentang semua informasi mengenai Tjong A Fie Mansion, baik sejarah kehidupan Tjong A Fie pada masa lampau, jasa-jasa Tjong A Fie dalam pembangunan dan perkembangan kota Medan dan juga tentang penjelasan rumah Tjong A Fie, sehingga para pengunjung website ini dapat mengenal dan mengetahui informasi dengan baik. Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat dilihat peningkatan jumlah wisatawan dalam setiap bulannya yakni dari bulan Januari 2012 – Juni 2012, peningkatan jumlah wisatawan ini sebagai bukti keberhasilan dari program publisitas yang dilakukan di Tjong A Fie Mansion, hingga Juni 2012 jumlah wisatawan mencapai 4461 orang dan mengalami peningkatan jumlah dalam setiap bulan. Selain dari program publisitas yang dilakukan oleh pengelola Tjong A Fie Mansion untuk mempublikasikan Tjong A Fie Mansion kepada masyarakat umum dan masyarakat Medan pada khususnya, pemerintah juga terlibat dalam mendukung Tjong A Fie Mansion dengan mendaftarkan Tjong A Fie Mansion sebagai salah satu warisan cagar budaya atau bangunan bersejarah dalam UU RI nomor 11 tahun 2010 tentang cagar budaya oleh direktorat jenderal sejarah dan purbakala 2011. Hal ini memberikan keuntungan kepada pihak pengelola Tjong A Fie Mansion karena Tjong A Fie Mansion telah resmi terdaftar dalam UU menjadi salah satu cagar budaya atau bangunan bersejarah yang harus dijaga, dirawat dan dilestarikan oleh pemerintah dan pengelola Tjong A Fie Mansion, hal ini sesuai dengan pengertian wisata budaya yang dikutip dari (http://id.wikipedia.org/wiki/ Pariwisata_berbasis_budaya) yaitu, jenis kegiatan wisata yang menjadikan kebudayaan sebagai objek yang mengandung unsur bahasa, masyarakat, sejarah, Agama, musik dan kesenian serta aktivitas yang dilakukan, unsur- unsur tersebut dikemas menjadi salah satu wisata yang disajikan untuk menarik perhatian para wisatawan atau pengunjung. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Adapun kesimpulan dari hasil penelitian yang dilakukan untuk mengetahui program publisitas Tjong A Fie Mansion dalam meningkatkan jumlah wisatawan domestik kota Medan adalah sebagai berikut: 1) Program publisitas yang dilakukan Tjong A Fie Mansion dalam meningkatkan jumlah wisatawan domestik kota Medan adalah 11
program publisitas
mengundang media untuk meliput acara atau kegiatan yang dilakukan di Tjong A Fie Mansion dengan cara , Konfrensi Pers , Resepsi Pers, Kunjungan Pers serta mengadakan kegiatan pengenalan Tjong A Fie Mansion baik tentang pelestarian, penelitian resmi melalui tamu atau pengunjung. Mengadakan aktivitas program budaya yang rutin dilakukan setiap bulan secara interaktif yaitu (seni tari, kuliner, peragaan busana) dan juga theatrical atau teater berupa drama yang merefleksikan sejarah ke zaman Tjong A Fie tempo dulu, sehingga masyarakat atau pengunjung mendapat informasi tentang Tjong A Fie Mansion secara nyata melalui theatrical atau drama tersebut. Selain program publisitas dengan bantuan media, pengelola Tjong A Fie juga mengadakan program publisitas dengan cara mengadakan kegiatan dalam aspek keagamaan maka di Tjong A Fie Mansion diadakan ritual keagamaan untuk melihat tradisi keagamaan yang dilakukan keluarga Tjong A Fie, dan juga melakukan interaksi sosial pada saat perayaan hari besar keagamaan di sekitar bangunan Tjong A Fie Mansion, dalam aspek pendidikan mengadakan pendekatan dengan memberi beasiswa kepada anak yang berprestasi yang tidak mampu sesuai wasiat Tjong A Fie sebelumnya yang terlahir dalam aspek umum mengadakan sayembara dan aktivitas pameran yang melibatkan mahasiswa-mahasiswa sekota medan yang dimulai dengan acara tapak tilas Tjong A Fie Mansion. Mengadakan acara gathering dengan mengundang Gubernur Sumut, Walikota Medan, dan Kapoldasu serta tokoh-tokoh masyarakat Kota Medan dari berbagai suku dan agama pada 5 desember 2010, mengadakan acara temu pusaka Indonesia 2011 (Indonesia heritage gathering 2011) dalam acara ini memperkenalkan Tjong A Fie Mansion sebagai salah satu bangunan bersejarah atau cagar budaya yang dimiliki Indonesia, mengadakan acara pameran pakaian adat daerah setempat, mengadakan seminar tentang peranan peranakan Tionghoa di Medan 2) Media -media yang yang turut berperan dalam pelaksaan publikasi terhadap Tjong A Fie Mansion adalah: Media cetak (Koran Analisa, Pos Metro, Sindo), media elektronik (tv lokal seperti DELITV, CNTV, DAAITV, dan TV Nasional SEPERTI TRANSTV Dan METROTV), media online (Wikipedia, Kapanlagi.com, blog, wordpress) dan berlangganan website yaitu www.tjong. afie.com . 12
3) Tjong A Fie Mansion sudah terdaftar sebagai salah satu warisan cagar budaya atau bangunan bersejarah dalam UU RI nomor 11 tahun 2010 tentang cagar budaya oleh direktorat jenderal sejarah dan purbakala 2011. 4) Pelaksanaan program publisitas Tjong A Fie Mansion dengan bantuan media lokal dan juga publisitas dengan mengadakan acara atau kegiatan di Tjong A Fie Mansion dinilai berhasil menarik minat dan perhatian masyarakat kota Medan terbukti dari meningkatnya jumlah wisatawan yang datang berkunjung ke Tjong A Fie Mansion dalam setiap bulannya. Saran Penelitian Berdasarkan hasil penelitian yang didukung oleh wawancara dengan pengelola Tjong A Fie mansion (Cucu Tjong A Fie) yaitu Fon Prawira dan pemandu wisata (Rumondang Hutagaol, Tety Kurnia Ginting, Alice Olivie dan Ayu), maka peneliti memberikan saran yang diharapkan dapat menjadi masukan dan bahan pertimbangan, yaitu sebagai berikut: 1) Pihak pengelola Tjong A Fie Mansion harus lebih meng-update informasi tentang
Tjong A
Fie
Mansion
secara
berkala
di
dalam
website
www.tjong.afie.com sehingga masyarakat luas lebih mudah mendapatkan informasi mengenai aktivitas-aktivitas yang dilakukan dan yang akan dilakukan di lokasi Tjong A Fie Mansion. 2) Lebih rutin lagi mengadakan acara yang mengusung kebudayaan-kebudayaan lokal di kota medan sehingga mempererat silaturahmi antar kebudayaan yang cukup beragam di kota Medan, misalnya malam puncak kebudayaan. 3) Untuk mengatasi kendala yang ditemukan yaitu dalam bidang penguasaan bahasa asing, agar merekrut pemandu wisata yang mengerti atau menguasai bahasa mandarain, supaya wisatawan yang menggunakan bahasa mandarin juga dapat dipandu dengan baik, sehingga pelayanan pemandu wisata semakin efektif. 4) Lebih mempererat hubungan dengan media-media yang ada dikota Medan sehingga media-media tersebut secara langsung menjadi media yang mempublikasikan Tjong A Fie Mansion kepada masyarakat luas.
13
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, (2009), Prosedur Penelitian Suatu Prosedur Pendekatan. Jakarta: Rhineka Cipta Bungin, Burhan. 2010. Penelitian Kualitatif,Komunikasi,Ekonomi,Kebijakan Public Dan Ilmu Social Lainnya. Jakarta: Kencana Morissan. 2010. Periklanan Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jakarta: Prenada Media Group. Morissan. 2007.Periklanan Dan Komunikasi Pemasaran Tepadu.Tangerang: Ramdina Prakarsa. Nawawi, Hadari. 2002 Metode Penelitian Survey.Jakarta: PT Pustaka LP3ES Indonesia Onggo, Bob Julius.2004.Menggapai Publisitas Di Era Interaktif Lewat Media ONLINE.Yogyakarta: Penerbit Andi. Prajarto, Nunung. 2004. Komunikasi: Akar Sejarah dan Buah Tradisi Keilmuan”, dalam Komunikasi, Negara, dan Masyarakat .Yogyakarta: UGM. Rangkuti, Freddy. 2009.Analisi Swot Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta: PT Ikrar Mandiriabadi. Ririn Dan Mastuti. 2011. Manajemen Pemasaran Jasa.Bogor: Ghalia Indonesia Kasali, Rhenald. 2007. Manajemen Periklanan, Konsep Dan Aplikasinya.Jakarta: Utama Frafiti. Shimp, Terence.2001: Periklanan Promosi, Aspek Tambahan , Komunikasi Pemasaran Terpadu. Edisi 5 Jilid 1. Jakarta: Penerbit Erlangga. Shimp, Terence. 2004. Periklanan Promosi Komunikasi Pemasaran Terpadu.Jakarta: Penerbit Erlangga Sudjana, 2000:5) 2002. Statistika Untuk Penelitian, Cetakan Kedua, Bandung: Alfabeta Sugiyono. , 2005. Memahami Penelitian Kualitatif, Alphabeta, Bandung. Sutisna,2002.Perilaku Konsumen Dan Komunikasi Pemasaran. Bandung Pt Remaja Rosdakarya Tjiptono, Fandy, ( 2002 ), Strategi Pemasaran, Yogyakarta: Andi Offset Tjiptono, Fandy, ( 2008 ), Strategi Pemasaran, Edisi III.Yogyakarta: Andi Offset Yoeti, Oka, (1994), Pengantar Ilmu Pariwisata,Bandung. Sumber Lain http://artikata.com/arti-356728-wisatawan.html/ diakses tanggal 17 Maret 2012 pukul 16.00 http://eko-trisna.blogspot.com/2011/01/fungsipublisitas.html/ diakses tanggal 16 Maret 2012 pukul 20.00). http://eko-trisna.blogspot.com/2011/01/jenis-jenis-publisitas.html/ diakses tanggal 13 Maret 2012 pukul 20.00 http://elqorni.wordpress.com/2008/10/22/komunikasi-pemasaran/.
14
http://id.wikipedia.org/wiki/Analisis_SWOT/ diakses tanggal 16 Maret 2012 pukul 20.30 http://id.wikipedia.org/wiki/Tjong_A_Fie /diakses tanggal 13 maret 2012). http://id.wikipedia.org/wiki/Tjong_A_Fie/ diakses tanggal 12 Maret 2012 pukul 14.20 http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/06/promosi-pengertian-dan-tujuannya.html http://lovelyholidays.net/?open=news&id=7533&tit=Sekilas-Tentang-Kotamedan/ diakses tanggal 12 Maret 2012 pukul 18.00 http://medan.m-heritage.org/about_medan/2.html http://medaninfo.blogspot.com/2008/10/sekilas-tentang-kota-medan.html/diakses tanggal 12 Maret 2012 pukul 18.30 http://medaninfo.blogspot.com/2008/10/sekilas-tentang-kota-medan.html http://nurulfitrilubis.wordpress.com/2009/10/17/tapak-tilas-tjong-a-fie/ http://organisasi.org/definisi-pengertian-promosi-fungsi-tujuan-bauran-promosipromotional-mix-produk http://skripsimahasiswa.blogspot.com/2010/11/teknik-analisis-data.html http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2009/12/manajemen-pemasaran-jasa http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=contohprogram publisitas&source.html). http://www.tjongafieinstitute.com http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/06/promosi-pengertian-dan-tujuannya.html/ diakses tanggal 22 maret tahun 2012). http://www.waspada.co.id/index.php /diakses tanggal 26 April 2012). Jurnal manajemen pemasaran, vol. 3, no. 1, april 2008: 1-7 Hubungan Periklanan, Publisitas Dan Promosi Penjualan Terhadap Penjualan (Studi Kasus Pada Hotel Sapta Nawa Gresik) Authors: Kusuma Dani, Irene Issue Date: 22May-2011). Jurnal Nunung Prajarto (2012, april, 16) Jurnal ilmu komunikasi (efektifitas publisitas),volume 6,nomor 1, januari-april 2008). Jurnal pemberdayaan komunitas,September 2004,volume 3.nomor 3,halaman 128133 Jurnal Sulastri Rindayani (2012 April 08) Jurnal http://isjd.pdii.lipi.go.id /admin/ jurnal/11104354.pdf jurnal penelitian komunikasi dan opini publik). Jurnal TSI wisatawan (I Gde setiawan), Vol.1, No.2, Juli 2010 1-92
15