Cerdas Merawat Indonesia
Mutiara di Balik Kerudung
Daftar
I s i
Mutiara di Balik Kerudung
Meyakinkan Pilihan
Kabar Program
1
Mendidik itu Jalan Hidup
4
7
Menentukan Kebahagiaan
9
12
Menulis Kebaikan
18
Humor
Asa si Anak Pesisir
Tim Redaksi
21
14 20
Mutiara di Balik Kerudung Muslimah Oleh: Aza El- Munadiyan
W
anita pertama kali tercipta dari tulang rusuk yang bengkok dari Adam. Wanita yang kemudian menjadi istri bagi seorang laki-laki mampu m e m b e r i k a n kenyamanan dan kedamaian. Bahkan menurut sabda Nabi Muhammad SAW, "Dunia ini adalah perhiasan/kesenangan dan sebaik-baik perhiasan/kesenangan dunia adalah wanita yang salehah." (HR Muslim, Nasa'i, Ibnu Majah, dan Ahmad). Istri merupakan pendamping, partner dan motivator bagi suami, ibu dan pendidik utama bagi
1
anak-anaknya. Wanita sebagai mitra kaum lakilaki dalam berbagai hal, sebagaimana sabda N a b i S A W , "Sesungguhnya kaum wanita adalah mitra bagi kaum laki-laki." (HR Tirmidzi). Peran sentral wanita dalam keluarga dijelaskan oleh Nabi Muhammad SAW, “Menaati suami dan mengetahui hak-hak mereka (dapat menyamai jihad di jalan Allah), tetapi sedikit dari k a l i a n y a n g melakukannya.” (HR Thabrani). Lalu bagaimana dengan wanita yang bekerja
d i l u a r r u m a h ? N a b i S A W , "Sesungguhnya seorang wanita akan menjadi lebih dekat kepada Allah ketika dia berada di dalam rumahnya." (HR Thabrani). Artinya rumah menjadi tempat terbaik bagi wanita. Realitas hari ini, muslimah terpengaruh oleh kampanye global tentang persamaan gender dengan memposisikan wanita muslimah sebagai kelompok marjinal dalam berbagai sisi kehidupan di hadapan laki-laki. Cara pandang ini jelas sesat. Islam menempatkan posisi wanita setara dengan laki -laki. Pada
hakekatnya emansipasi wanita itu soal keadilan, bukan persamaan segala hal dengan laki-laki. Dalam Al Quran Allah berfirman dalam suarat A t - Ta w b a h a y a t 7 2 , "Allah menjanjikan kepada orang-orang mukmin, lelaki dan perempuan, (akan mendapat) surga yang dibawahnya mengalir sungai-sungai, kekal mereka di dalamnya, dan (mendapat) tempattempat yang bagus di surga 'Adn. Dan keridhaan Allah adalah lebih besar; itu adalah ke b erun tu n gan yang besar". Posisi laki-laki dan perempuan sama di sisi Allah hanya ketaqwaan yang membedakan. Perintah Allah ini menjadi dasar bahwa Islam tidak menghalangi perempuan untuk ber-fastabiqul khoirot dengan laki-laki. Sejarah mencatat bahwa banyak wanita yang bisa sejajar bahkan melebihi kaum laki-laki diantaranya. Sejarah mencatat tentang peran dari seorang mulimah mulai dari Maryam, Siti Masyitoh, Khadijah, Aisyah lalu yang jarang terekspos seperti Nusaibah binti Ka'ab si jago pedang, yang
mel indung i Rasulullah saat perang Uhud. Khaulah binti Azur si ksatria berkuda hitam, yang menerkam musuh dalam perang melawan romawi. Dan Nailah binti al-Farafishah si cantik pemberani, yang jarinya terputus saat merebut pedang pembunuh Utsman bin Affan. Tiga diantara sekian banyak jagoan wanita zaman Nabi dan s a h a b a t . Melompat melintasi zaman menuju zaman pra kemerdekaan Indonesia kita akan menemukan sosok muslimah agung di balik dua perang besar, yang satu nyaris membangkrutkan VOC pada 1746-1755; yang satu lagi nyaris membangkrutkan pemerintahan jajahan Hindia-Belanda pada 1825-1830. Niken Lara Yuwati, cucu Sultan Bima, Abdul Kahir I itu, lebih masyhur dikenal sebagai Ratu Ageng Tegalreja, permaisuri S u l t a n Hamengkubuwana I (1755-1792). Nenek dari Pangeran Diponegoro. Beliau
ter ampil berkud a, ahli menggun a k a n patrem ( k e r i s kecil), jitu d a l a m memanah, dan tahan mengarungi perjalanan panjang. Pada Perang Giyanti, dia mendampingi g e r i l y a suaminya m e n e m p u h medan yang amat berat di bentangan Jawa Tengah hingga Jawa Timur. Kisah lain ditorehkan oleh Dewi Sartika mulai dari mengajar anakanak pembantu kepatihan ketika masih remaja. Setelah dewasa Dewi Sartika
2
rua ngan pendop o kabupaten Bandung.
kemudia n mendidik anggota keluarganya d e n g a n kegiatan merenda, memasak, jahit-menjahit, membaca, menulis. S a m p a i akhirnya s e j a r a h mencatat sebuah sekolah pertama zaman Hindia Belanda. Sakola Istri nama sekolah dengan tiga orang pengajar : Dewi Sartika dibantu dua saudara misannya, Ny. Poerwa dan Nyi. Oewid. Muridmurid angkatan pertamanya terdiri dari 2 0 o r a n g , m e n g g u n a k a n
3
S e l e p a s kemerdekaan Indonesia kita bisa menjumpai sosok muslimah bernama HR Rasuna Said. Ia memperjuangkan hak perempuan khususnya d a l a m b i d a n g pendidikan dan politik. Pendidikan HR Rasuna Said berasal dari pesantren dimana ia pernah menjadi satusatunya santri p e r e m p u a n . Pemerintah Belanda pada tahun 1932 memenjarakan HR Rasuna Said hukum Speek Delict, yaitu hukum pemerintahan Belanda yang menyatakan bahwa siapapun dapat dihukum karena berbicara menentang Belanda. HR Rasuna Said memang terkenal berani kritis dan cerdas. Kisah tentang muslimah diatas patut kita teladani khususnya muslimah. Akhir-akhir ini perdebatan tentang perempuan semakin tidak substantif yaitu berkenaan dengan
j i l b a b . Te n t u i n i memprihatinkan. Dulu perjuangan para pejuang muslimah luar biasa, mereka berjilbab. Bagi mereka Jilbab tak menghalangi seorang muslimah untuk berkarir, berkontribusi dan yang pasti menjadi ibu bagi anak-anaknya, istri sholihah tempat suami b e r m a n j a d a n menghimpun energinya kembali. Bahkan jilbab sebagai bentuk kekuatan iman dan keyakinan akan kebesaran dan kekuatan Allah. Teruslah berkontribusi untuk dunia wahai m u s l i m a h ! Tu n j u k a n kepada dunia bahwa dibalik kerudung itu ada wanita luar biasa. Selamat hari Kartini [AE].
Keterangan: Bu Nuk dalam acara People Development Program Sumber Gambar: Pradila maulia
Mendidik itu Jalan Hidup
M
endidik adalah p i l i h a n hidupnya. Dua puluh tahun lebih Bu Nuk berkarya di dunia pendidikan. Diawali dari mengajar di SMU Madania Boarding School dan SMU Madania, kemudian sepuluh tahun terakhir aktif di Divisi pendidikan Dompet Dhuafa. Kami biasa memanggilnya bu Nuk. Nama lengkapnya Sri Nurhidayah. Bu Nuk juga seorang ibu dengan dua orang anak. Perempuan baginya wajib peduli dengan lingkungan sekitarnya. Karenanya jika melihat alumni penerima manfaat dari Dompet
Oleh: Aza El-Munadiyan Dhuafa yang hanya berkutat denga urusan rumah padahal memiliki potensi kebermanfaatan bagi umat, bu Nuk langsung geregetan.
Latar belakang pekerjaan di Dompet Dhuafa membantu bu Nuk berinteraksi dengan warga sekitar khususnya ibu-ibu. Tidak jauh dari tempat tinggalnya, terdapat Sekolah Dasar swasta. Sesekali di hari Sabtu, ada kesempatan untuk berbagi dengan para ibu. Bu Nuk punya cerita ketika musim Pemilu. Biasa kalau pemilu sasaran utama para calon legislatif itu ibu-ibu.
Sesuai dengan penelitian tentang marketing berdasarkan pada karakter, ibu-ibu biasanya mendasarkan sesuatu pada perasaan. Selain itu ibu-ibu bisa memberikan pengaruh kepada anggota keluarga yang lain. Nah, bu Nuk sebagai tempat curhat ibu-ibu memberikan wanti-wanti. "Awas ya jangan sampai kalian mau di bujuk bujuk untuk melakukan sesuatu dengan imbalan tertentu ketika tu caleg jadi, bakal dikibulin kalian" ucap bu Nuk dengan logat khas Betawinya. Walaupun sudah diwanti-
4
wanti masih aja ada ibuibu yang kena jebakan Batman. Seorang ibu yang berprofesi jadi menjual cireng siap goreng keliling dijanjikan oleh seorang caleg dari partai presiden saat itu untuk diberikan perbaikan rumah. Semangatlah, sambil berjualan promo untu si calon dengan iming-
kejar ibu-ibu. Bingunglah ibu ini, ia tak punya uang, harta satu-satunya yang bisa di jual cuma motor yang kreditnya pun belum lunas. Bingung mau gimanagimana ibu penjual cireng pun curhat ke bu Nuk. Bu Nuk dongkol, tapi harus ada solusi buat masalah itu. Akhirnya motor pun
di rumah, terkadang ke luar kota jika ada pekerjaan yang harus d i k e r j a k a n d i l u a r. Pekerjaan bu Nuk merupakan kesepakatan keluarga. Suami bu Nuk tak menghalangi potensi dan kesukaan istrinya yaitu aktif di dunia pendidikan. Namun syaratnya pekerjaan itu tidak jauh dari rumah,
Keterangan: Bu Nuk menyuapi siswa SMART EI dalam acara masak bersama chef Galih Sumber Gambar: Andi Angger Sutawijaya
iming awal jika menang, maka satu keluarga akan mendapatkan uang 100 ribu rupiah. Singkat cerita si caleg menang di RW tersebut, namun jeblok di tempat lain, sehingga gagal menjadi aleg. Setelah gagal jadi aleg caleg yang didukung menghilang tak jelas rimbanya. Akibatnya ibu penjual cireng di kejar-
5
digadai ke seorang pak haji yang baik hati dan dicicil dengan cara mengantarkan anaknya setiap pagi ke TK dengan motor tersebut.
bisa dijangkau dengan angkutan umum dan yang penting berupaya ada di rumah ketika adzan maghrib berkumandang.
Keluarga Bu Nuk Keluarga bu Nuk keluarga terbuka. Suami bu Nuk orang Minang asli. Pekerjaannya seorang freelance programer yang bekerja
Kesepakatan keluarga tentang jam belajar dan jam penggunaan gadget juga ada, mirip jam belajar di Jogja juga bisa jadi teladan. Setelah sholat maghrib sampai
Keterangan: Bu Nuk bersama tim DD pendidikan Sumber Gambar: Andi Angger Sutawijaya
Pernah suatu malam bu Nuk asyik dengan gadgetnya, lalu ia di tegur anaknya. Maklum anakanak sekarang kritis sehingga suatu hal atau peraturan yang sudah dibuat jika tidak sesuai akan langsung di protes.
Bu Nuk dengan sabar memberikan penjelasan, "Ibu lg pegang gadget karena ada urusan penting, ada anak sopir angkot yang ibu kenal, malam ini lagi kritis. Anaknya butuh perawatan segera ke UGD. Nah ibu sedang hubungi Rumah sakit, Rumah Sehat Terpadu Dompet Dhuafa, agar menerima anak sopir angkot ini dengan j a m i n a n a t a u rekomendasi dari bunda. Mohon maaf ya, jadi melanggar aturan..", bu Nuk menjelaskan dengan penuh kesabaran.
"Bu kok maen hape?" sungut si sulung.
"Ooo gt ya.., keren ibu,,," ujar si sulung.
isya seperti keluargakeluarga zaman dahulu rumah di isi dengan kegiatan membaca, bermain, mewarnai bersama, atau kegiatan apapun tanpa gadget. Pekerjaan rumah atau mengulang pelajaran justru dilakukan di pagi hari, setelah subuh.
Penjelasan bu Nuk membuat anaknya mengerti tentang kemanusian, pekerjaan ibundanya dan tentang fleksibilitas peraturan apabila menyangkut kemanusian dan nyawa. Semoga kisah tentang bu Nuk memberikan banyak inspirasi kepada kita semua. Selama masih ada kemiskinan dan kebodohan maka pendidikan masih menjadi sebuah kebutuhan dan hak yang sangat penting dalam memutus rantai kemiskinan dan kebodohan [AE].
6
Meyakinkan Pilihan Oleh Pradila Maulia
Sumber Gambar: Dokumentasi SMART 1
B
erbicara tentang pilihan, banyak orang yang kadang merasa sulit ketika dihadapkan pada beberapa pilihan, baik pilihan terkait dengan karir maupun pilihan hidup. Keduanya sulit karena pilihan yang dipilih akan berdampak terhadap masa depan di waktu yang akan datang. Te n t a n g p i l i h a n i n i , kiranya kita dapat belajar dari sosok wanita yang satu ini. Kisah hidup dan karir beliau dapat memberikan inspirasi kepada kita semua dalam meyakinkan pilihan yang akan kita pilih.
7
Terlahir dari orang tua yang memiliki perbedaan keyakinan, wanita yang bernama lengkap Lisa Rosaline ini telah dihadapkan pada pilihan terkait keyakinan sejak kecil. Tentu bukanlah hal yang mudah bagi mrs.Lisa (sapaan akrab beliau) hidup dalam keluarga yang memiliki perbedaan keyakinan (Ibu muslim dan Ayah Nasrani). Sebagai seorang anak yang belum mengerti apa-apa, beliau memutuskan untuk mengikuti keyakinan sang ayah untuk menjadi seorang nasrani. Beliau kemudian menempuh pendidikan
Sekolah Dasar (SD) di SD Nasrani. Hal ini membuat mrs.Lisa mendapatkan dasar pelajaran nasrani yang cukup kuat. Keadaan mulai berbeda ketika beliau melanjutkan pendidikan ke jenjang SMP. Ia melanjutkan sekolah menengah pertama di SMP Negeri dan banyak bergaul dengan teman-teman yang sebagian besar beragama islam. Bahkan beberapa temantemannya juga aktif di D K M ( D e w a n Kemakmuran Masjid) sekolah. Beliau kemudian banyak belajar
tentang islam dari temanteman SMPnya itu. Sampai akhirnya pada saat duduk di kelas 3 SMP dimana usia beliau masih sangat belia, mrs.Lisa memutuskan untuk menjadi seorang muslim. hal ini tentunya bukan merupakan keputusan yang mudah, apalagi bagi seorang anak SMP yang emosinya masih belum stabil. Namun, mrs.Lisa mampu membuktikan bahwa ia tetap konsisten dan bertanggung jawab dengan pilihannya saat itu. Tentang pilihan karir, mrs.Lisa juga memiliki ceritanya sendiri. Setelah lulus dari SMA, beliau melanjutkan pendidikan sarjananya di fakultas peternakan Institut Pertanian Bogor. Setelah lulus, beliau tidak memilih untuk berkarir di bidang peternakan. Namun, ia memilih untuk mengikuti passionnya untuk menjadi seorang guru. Pilihan menjadi seorang guru, bukanlah pilhan asal-asalan beliau. Keseriusan memilih karir untuk menjadi guru ini beliau buktikan dengan mengambil sekolah sarjana kembali di bidang pendidikan bahasa Inggris. Saat ini beliau juga sedang
Keterangan: Kegiatan Belajar SMART 1 bersama Mrs. Lisa Sumber Gambar: Dokumentasi SMART 1
melanjutkan pendidikan S2-nya dan berharap dapat melanjutkan ke jenjang S-3. Beliau kemudian menjadi guru bahasa Inggris di SMART Ekselensia, lalu dipercaya untuk menjadi koordinator SMART 1 yang merupakan sekolah filial SMART Ekselensia. Tanggung jawab beliau adalah melakukan manajemen sekolah dan asrama di SMART 1. Seorang pendidik dikatakan berhasil dalam mendidik ketika mampu menjadikan anak didiknya menjadi orang yang lebih besar dan lebih hebat dari dirinya. Hal itulah yang sangat diharapkan oleh wanita yang mengagumi sosok AA Gym dan Thomas Alfa Edison ini. Ketika ditanya tentang karya besar dan membanggakan yang pernah beliau hasilkan, meskipun telah membuat
e m p a t p a p e r dipresentasikan di forum asosiasi guru dan dosen bahasa inggris TEFLIN ASIA,beliau menjawab bahwa beliau belum merasa memiliki karya yang luar biasa. Beliau merasa bahwa masih banyak perbaikan yang harus pelajari lagi. Disamping karya, hal yang sebenarnya begitumembanggakan bagi seorang mrs.Lisa. Yakni ketika melihat anak-anak muridnya sukses, bisa berkarya lebih dari dirinya dan bermanfaat untuk umat, t e n t u n y a . Wa l a u p u n interaksi beliau hanyalah sebagian kecil dari pengalaman hidup murid-muridnya, beliau sangat berharap mudahmudahan ada sedikit yg pernah membekas dan berguna untuk karyakarya anak-anaknya di masa depan mereka [PM].
8
Menentukan Kebahagiaan Oleh: Eni Megawati
Sumber Gambar: Dokumentasi Narasumber
“
Saya lebih bahagia k e t i k a b i s a bermanfaat untuk orang lain” ucap Bu Miftah. Kebahagiaan tidak harus dalam bentuk materi. Membuat orang lain di sekitarnya bahagia adalah kebahagiaan tersendiri. Itu juga termasuk opsi untuk m e n e n t u k a n kebahagiaan bagi diri sendiri. Kiprah perempuan masa kini tidak hanya seputar dunia rumah yang dalam istilah jawa disebut 3M, Macak, Masak, lan Manak (Berhias diri, Memasak, dan Memiliki anak). Perempuan masa kini bergerak sesuai dengan apa yang senang dilakukannya. Niat tulus untuk berbagi, bermanfaat untuk
9
sekitarnya. Beberapa majalah melansir bahwa perempuan masa kini adalah perempuan yang dapat bermanfaat untuk orang lain dengan keahlian masing masing. Seperti halnya sabda rasul, “sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi lainnya”. Meskipun seyogiyanya ini dilakukan oleh semua orang, namun tidak banyak perempuan yang melakukannya. Dialah Ibu Miftah. “Kegiatan di sekolah padat, baru pulang sekitar jam 3 sore” ujar beliau, “harus pandai mengatur waktu agar bisa menyelesaikan semua kegiatan” tambahnya. Selain diamanahi sebagai ibu dari tiga orang anak, Ibu
Miftah juga aktif sebagai guru di sekolah, dan juga sebagai founder Bank Sampah Bintang Seruni. Beliau siap membentang kebaikan ke segala penjuru. Berawal dari sikap prihatin melihat sekitarnya penuh dengan sampah, Bu Miftah bersama suami berpikir untuk melakukan s e s u a t u y a n g bermanfaat. Kurangnya kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah di laut semakin menguatkan niat beliau. Akhirnya beliau menerima tawaran untuk mengikuti sosialisasi Bank Sampah yang dinaungi oleh Bank Sampah Bintang Sejahtera NTB. Sosialisasi bank sampah
tersebut membawa Bu Miftah yang merupakan alumni School of Master Teacher (SMT NTB) ini memutuskan untuk membuat bank sampak sendiri. Bu Miftah dan suami mendirikan sendiri bank sampah yang diberi nama Bank Sampah Bintang Seruni.
Beliau berharap keterlibatan masyarakat lebih luas lagi. Mimpi bu Miftah adalah tidak ada lagi sampah dibuang ke laut. Suatu hari nanti, sampah tersebut juga dapat menghasilkan rupiah. Hal ini dapat dijadikan sumber
karena memang belum semuanya tahu. Tapi saya harus tetap semangat untuk mengajak orang lain mencintai lingkungan” ucap Bu Miftah. Bu Miftah mengatakan bahwa sebenarnya lebih m u d a h mengajarkan peduli lingkungan kepada anak murid di sekolah. M e s k i p u n demikian, tetap h a r u s a d a kolaborasi antar guru dan orang tua murid. Hal ini agar kepedulian t e r h a d a p lingkungan s e m a k i n meningkat. Warga sekitar tidak lagi m e m b u a n g sampah ke laut. Warga juga dapat mulai belajar mengolah sampah agar bisa menjadi barang yang lebih bermanfaat.
“Awal memulainya cukup susah” ujar bu Miftah. Namun Bu Miftah tidak m e n y e r a h . Dukungan suami memberi nilai tambah untuk b e r j u a n g . M e s k i p u n masyarakat sekitar rumahnya belum tercerahkan untuk a n d i l menggerakkan, namun Bu Miftah dan suami tidak kehabisan akal. K e d u a n y a mengunjungi kepala desa setempat untuk meminta izin mengadakan Sumber Gambar: Dokumentasi Narasumber Saat ini sudah sosialisasi di balai beberapa jenis desa. Izin dari desa d i d a p a t k a n , d a n penghasilan tambahan sampah yang bisa disetor bagi warga sekitar. Saat ke Bank Sampah Bintang sosialisasi pun dimulai. ini, member aktif atau Seruni. Sebagai contoh Perjalanan ibu tiga anak y a n g s e r i n g d i s e b u t sampah plastik, kertas, ini tidak hanya berhenti di dengan nasabah bank d a n b e r b a g a i j e n i s desa. Bu Miftah kini sampah sudah lebih dari logam. Masing-masing m e r a m b a h k e 3 0 n a s a b a h y a n g sampah memiliki nilai jual k e c a m a t a n . t e r s e b a r d i 3 r u k u n tersendiri. “kalau sampah M e n g e n a l k a n B a n k tetangga (RT). “belum plastik berkisar 1000 – 2000 rupiah per kilo” Bu banyak yang tertarik, Sampah Bintang Seruni.
10
Sumber Gambar: Dokumentasi Narasumber
miftah menjelaskan. Sepak terjang Bu Miftah dalam mengelola bank sampah Bintang Seruni i n i j u g a p e rn a h ru g i lantaran beliau keliru menaksir harga besi. Akan tetapi menurut beliau tidak menjadi masalah. Semua ini dijadikan pelajaran. Pertengahan maret 2016, bank sampah Bintang Seruni sempat diliput oleh Metro TV saat m e l a k u k a n p e n i m b a n g a n sampahnya.
11
“Saya ga mimpi muluk – muluk. Apalagi memikirkan keuntungan pribadi”, ujarnya, “Saya hanya ingin laut bersih dari sampah dan ada penghasilan tambahan untuk warga sekitar” penjelasan Bu Miftah. Perjuangan bu Miftah belum berakhir. Bu Miftah dan suaminya tetap bergerak. Membentang kebaikan dan senantiasa terus belajar dengan tidak meninggalkan kewajiban utama sebagai ibu dari tiga anak dan kewajibannya sebagai guru.
Bu Miftah berpesan agar generasi muda teruslah bergerak. Bergerak untuk memberikan banyak manfaat. “Memberikan manfaat tidak serta merta harus skala besar” tutur Ibu Miftah, “Sedikit demi sedikit, lama-lama akan menjadi bukit” tambahnya [EM].
KABAR PROGRAM Makmal Program Ÿ Ÿ Ÿ Ÿ Ÿ
13 April Pertemuan Kepsek PM dari Perpus Room To Read. 30 April Bedah Buku bareng sama PBAK. 23 Pelatihan KOMED 28 workshop KOMED Kunjungan mahasiswa SGI tgl 7
SMART Ÿ Ÿ Ÿ Ÿ Ÿ Ÿ Ÿ Ÿ Ÿ Ÿ Ÿ Ÿ
12
4-6 UN. 4-9 UTS 19 April FLS2N Lomba Musik Antar Sekolah Menengah Pertama. 07-09 April OSP Bandung. 08/09 April TO UN SMP se-Kecamatan Kemang Uts kls 1,2&4 tgl 4-8 US praktik kls 3 tgl 1-8 UN kls 5 tgl 4-6 OSN SMP tk. Propinsi, septian dwi pangestu, tgl 7-9 US kls 3 tgl 11-15 Rihlah mentoring asrama tgl 24 Kunjungan yysn Irmas sidoarjo tgl 1112 Stuban tim sks smart ke sma 3 bandung tgl 14-16
KABAR PROGRAM Beastudi Indonesia Ÿ
Future Leader Camp 26-30 April Bandung
Ÿ
Intensive training BIPS batch 4
Ÿ
Persiapan Sociopreneur Camp 2016
Institutional Secretary Ÿ
Publikasi Laporan Tahunan DD Pendidikan 2015
Ÿ
Kunjungan ke ANRI (Arsip Nasional Republik Indonesia)
13
Ÿ
Packing Day Kotak Nusantara
Ÿ
Ruang Inspirasi bersama chef Galih
Ÿ
Training Cerdas Sosial Kebumen
Ÿ
Temu Alumni Malang, Jogja, Semarang
Ÿ
DD pendidikan Innovation Award
13
M e nulis Kebaikan Oleh Andi Angger Sutawijaya
Sumber Gambar: Andi Angger Sutawijaya
W
anita inspiratif, itulah kata yang rasanya tepat untuk menggambarkan sosok seorang ibu bernama Fadlun Arifin. Ibu dari dua orang putri dan putra, yang saat ini memilih untuk berprofesi sabagai ibu rumah tangga. Putri pertama bernama Farissa Nisrina Syarifah yang saat ini berusia 8 tahun, dan yang kedua Muhammad Faqih Azzahrawi berusia 4,5 tahun. Pernah merasakan berkarir di salah satu perusahaan BUMN selama 8 tahun tidak membuatnya kemudian terlena mengejar karirnya disana, pada tahun 2008 Bu Fadlun memilih resign
dari dunia kerja kantoran k a r e n a i n g i n fullmengurus buah hati tercinta. Kini sembari mengurus anak-anaknya, Bu Fadlun mempunyai aktivitas sebagai seorang blogger. Kegiatan ini ia pilih karena waktu mengurus buah hati di rumah menyebabkan kesibukan di dunia internet bertambah, selain mencari info-info juga mencari kesibukan sehari hari agar tidak bosan. Namun, dari sinilah kemudian dirinya bisa membentang kebaikan. Melalui tulisantulisannya, Bu Fadlun
kemudian banyak bercerita tentang aktivtas kebaikan yang sering ia ikuti. “Awalnya, hanya berniat untuk melakukan liputan guna menambah bahan tulisan di blog saya, tapi sekarang malah jadi ketagihan untuk ikut kegitankegiatan sosial” terangnya. Buletin ceria cukup karena Bu Fadlun mau bercerita banyak soal aktivitasnya yang sangat inspiratif. Berikut cuplikan wawancara dengan Bu Fadlun yang kini juga sedang aktiv sebagai relawan di Komunitas Filantropi Pendidikan.
14
Sumber Gambar: Dokumentasi Narasumber
tulian tentang aktivitas sosial, kenapa Bu Fadlun t e r t a r i k u n t u k menuliskannya?
Dengan waktu yang semakin luang dan kesibukan pun berkurang, saya yang dikenal dengan sosok super aktif sejak zaman sekolah selalu mencari kesibukan. Dunia blogger lah sarana saya untuk mencari aktifitas baru. Blog yang awalnya hanya berisikan tumbuh kembang sang buah hati sudah bergeser dan berisi dengan artikel apa saja. Dunia sosial dan kemasyarakatan salah satu yang menjadi daya tarik tersendiri. Bertemu dengan lingkungan sekitar yang membuat hati ini selalu bergetar. Membuat saya selalu ingin berada di samping mereka, yang orang menyebutnya kaum dhuafa. Saya selalu ingin melihat
15
sekitar saya bahagia karena kebahagiaan itu layak dimiliki setiap insan di dunia ini. Mungkin saya tidak akan pandai bersyukur kalau tidak ada di samping mereka.
anak biasanya saya bawa dan mereka t e r k a d a n g dilibatkan.Pelajaran tersendiri bagi mereka ketika berada di lingkungan yang berbeda dengan mereka.
Bagaiman cara Bu Fadlun membagi waktu antara keluarga dan aktivtas sosial dan kemudian menuliskannya di blog?
Apa pendapat Bu Fadlun tentang perempuan Indonesia maa kini?
Biar bagaimanapun, mengurus rumah dan anak-anak adalah tugas utama saya. Aktifitas sosial biasanya saya kerjakan di akhir pekan, kadangkala anak-anak d a n s u a m i p u n berpartisipasi bersama. Aktifitas sosial tidak hanya bisa dilakukan diluar rumah. Dari rumahpun bisa saya lakukan, seperti aktif di sosial media dan mengangkat isu isu sosial kemasyarakatan. Kalaupun di hari kerja yang mengharuskan saya keluar rumah, anak-
Sosok perempuan dimata saya tetaplah sosok madrasah bagi buah hati tercinta, dan rumahlah tempat yang paling saya rindukan ketika berada diluar. Perempuan Indonesia saat ini harus mempunyai pengetahuan yang banyak dan kreatif. Saya senang dan bangga melihat perempuan perempuan hebat di sekitar saya. Perempuan y a n g t e t a p menomorsatukan keluarga dan merekapun tetap beraktifitas bahkan bermanfaat bagi sekitarnya. Sosok
Sudah berapa lama Bu Fadlun menggeluti profesi sebagai seorang blogger? Dan kenapa memilih profesi ini?
Dunia blogger sudah saya geluti sejak kelahiran putri pertama saya tahun 2008. Saat itu saya membuat blog untuk menceritakan tumbuh kembangnya Farissa, berharap blog ini nantinya akan menjadi diary tersendiri bagi Farissa. Kelak saat dewasa nanti Farissa akan bisa membacanya dan bisa mengambil banyak pelajaran dari tulisan-tulisan saya. D u n i a b l o g g e r sebenarnya bukan pilihan dan tidak pernah terfikirkan akan berada di dunia ini. Awal menulis
blog tahun 2008 karena terinspirasi membaca blog orang lain. Dunia perbloggeran pun saat itu tidak segencar saat ini. Sempat fakum dari ngeblog ketika sosial media facebook mulai booming, tetapi yang dikatakan sudah hobi akhirnya ngeblog lagi. Walaupun isi blog akhirnya beraneka ragam, tidak sebatas tumbuh kembang putri tercinta. Apakah keluarga mendukung dengan aktivitas Bu Fadlun saat ini?
Suami dan keluarga lah yang paling memahami atas keputusan saya resign dari dunia kerja. Dari beliau juga keyakinan bahwa sosok i
Sumber Gambar: Dokumentasi Narasumber
bu harus dirumah dan full mengurus anak-anak. Keraguan di awal-awal akhirnya sirna. Untuk mengisi waktu luang dan mengusir kebosanan, internet adalah tempat saya mencari ilmu. Dengan fasilitas internet yg disediakan suami di rumah, hobi ngeblog pun makin lancar, dan saya tidak mengalami rasa k e s e p i a n a t a u apapun.Saya merasakan dunia kerja pindah ke rumah, dan saya selalu berada di samping anakanak setiap saat. Rasa bahagia yang tidak bisa saya bayar dengan apapun Kami telah membaca w w w. i b u f a d l u n . c o m disana banyak sekali
16
Keterangan: Ibu Fadlun dalam acara Cuti Berbagi di Pandeglang, Banten Sumber Gambar: Andi Angger Sutawijaya
perempuan yang mandiri tetapi tetap ingat kodratnya tetaplah sebagai ibu dan istri. Apa pesan Bu Fadlun untuk perempuan Indonesia di luar sana? Perempuan harus pintar dan kreatif. Harus m e n g u p g r a d e p e n g e t a h u a n pengetahuannya, selalu bermasyarakat dan s e m p a t k a n l a h bersosialisasi dengan siapapun.Tumbuhkanlah rasa sedikit empati buat sekitar, dengan begitu hikmah dan ikhlas selalu bersama kita.Nikmati alam raya sejenak, tengok sesaat saja dan disitulah rasa bersyukur s e l a l u h a d i r. J a n g a n pernah patah semangat perempuan Indonesia, kita diciptakan oleh sang Khaliq pasti bermanfaat.
17
Apa kah ada cita-cita yang belum terwujud dan maih Bu Fadlun kejar sampai saat ini? Kegalauan menitipkan buah hati tercinta ketika memasuki dunia kerja adalah kegalauan yang hampir perempuan perempuan di dunia ini rasakan. Saat ini muncul daycare atau penitipan anak bagi ibu bekerja. Tetapi biaya daycare tidaklah murah. Jujur saya sering sedih melihat anak-anak yang terpisahkan dengan orangtuanya karena harus bekerja. Pekerja pabrik yg kebanyakan perempuan, mereka harus terpisah dengan
anakanaknya k a r e n a dititipkan di desa bersama nenek mereka. Impian saya adalah mendirikan daycare murah atau gratis bagi perempuan yang bekerja di pabrik, agar mereka tidak terpisahkan dengan b u a h h a t i tercinta.Semoga niat dan cita-cita ini terkabulkan. Amiiinn Yaaa Rabbal Alamiin [AAS].
Sumber Gambar: Dokumentasi Narasumber
Asa si Anak Pesisir Oleh Hassan Afif
M
impi merupakan hak dari setiap o r a n g . Te t a p i tidak semua orang mampu mewujudkan mimpinya. Salah satu dari sedikit orang tesebut adalah Inggrit Fernandes. Alumni Beastudi Etos Dompet Dhuafa 2004 Padang ini mampu mewujudkan cita-citanya sejak kecil yaitu menjadi dosen. Cita-cita yang terus dirawat dari sejak kecil. Masa kecil Inggrit (sapaan akrabnya), dilalui di daerah pesisir pantai Padang. Awalnya Inggrit berasal dari keluarga yang keadaan ekonominya cukup baik. Ayah Inggrit seorang nelayan dan Ibu seorang
ibu rumah tangga. Namun, saat mulai menduduki bangku SMP kehidupan ekonomi keluarganya mulai sulit, semua alat tangkap ikan keluarga habis terjual karena faktor krisis moneter yang terjadi kala itu. Akhirnya keluarga Inggrit mengalami kebangkrutan dan sekeluarga hidup lewat bantuan saudara. Untuk mencukupi kebutuhan keluarganya, Ayah Inggrit memutuskan untuk bekerja ke Malaysia s e b a g a i b u r u h bangunan. Sedangkan kakak perempuannya memutuskan untuk tidak melanjutkan kuliah dan merantau ke Jakarta sebagai buruh pabrik. Selama ayahnya di
Malaysia, Inggrit sekeluarga hidup dari uang kiriman kakaknya yang bekerja di Jakarta serta dari belas kasihan keluarga dekat. J e n j a n g S M A merupakan moment merancang masa depan, n a m u n I n g g r i t dihadapkan pada kondisi ekonomi keluarga yang masih sulit. Sehingga waktu itu harapan untuk melanjutkan pendidikan kejenjang perguruan tinggi sangat tipis. Meskipun dalam kondisi yang sulit, Inggrit tetap berprestasi di bidang akademik. Pengalaman kondisi yang sulit itu menjadi titik balik dari kehidupan Inggrit ke depannya. Inggrit mempunyai keyakinan
18
Setelah selesai S1, Inggrit melanjutkan studi ke S2 Fakultas Hukum di Universitas Andalas Padang. Pada semester 3 di S2, Inggrit mengikuti proses seleksi Penerimaan Dosen di Universitas Islam Indragiri Riau, yang persyaratannya m e m b o l e h k a n seseorang yang masih menempuh pendidikan S2 untuk ikut proses seleksi. Melalui proses yang begitu ketat Ahmadulillah Inggrit diterima sebagai Dosen Tetap Fakultas Hukum Universitas Islam Indragiri Riau.
Sumber Gambar: Dokumentasi Narasumber
bahwa Allah Maha Melihat siapa hambaNya yang memiliki tekad dan kemauan yang keras hingga memberikan pertolongan lewat pintu yang tidak terpikirkan oleh makhluknya. Selepas lulus SMA, Inggrit diterima di Fakultas Hukum Universitas Andalas Padang. Pada awal kuliah, Inggrit mendapatkan beasiswa dari Dompet Dhuafa yaitu Beastudi Etos. Beastudi
19
Etos merupakan pintu pertolongan Allah untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. B e a s t u d i E t o s mengajarkan untuk tidak menyerah pada keadaan. Pembinaan di Beastudi Etos membuat penerima manfaatnya berprestasi di bidang a k a d e m i s d a n organisasi. Inggrit menyelesaikan jenjang S1 dengan predikat “cumlaude” dan menempati posisi strategis di oganisasi kampus.
Ta h u n 2 0 1 3 , w a n i t a kelahiran Padang, 29 Juni 1986 ini, diangkat menjadi Wakil Dekan 1 Fakultas Hukum oleh Senat Fak. Hukum Universitas Islam Indargiri Riau. Inggrit (sapaan akrabnya), mendapatkan amanah tersebut karena kapasitas akademik dan organisasi yang dimilikinya. Itulah mimpi w a n i t a y a n g mengidolakan Andrea Hirata ini, tahap demi tahap tercapai. Sosok w a n i t a y a n g mengidolakan orang tuanya sebagai panutan ini akan terus menggapai cita-citanya yang lain serta terus membentang kebaikan [HA].
Humor
Oleh: Dindin Komaruddin
H
annah adalah seorang perempuan warga Malaysia. Suatu hari dia mendapat kesempatan pertama kali jalan-jalan ke Jakarta tepatnya ke tempat wisata Kota Tua. Karena merasa tersesat, Hannah kemudian bertanya kepada seorang penjual gorengan. Hannah : "Pak, Apa betul ini Rantau Kota Tua?". Dengan sedikit menangkap apa yg dimaksud Hannah, tukang gorengan pun menjawab "Ho oh," Bingung dengan jawaban tersebut, Hannah kemudian bertanya kembali kepada seorang Polisi yang sedang mengatur lalu lintas. Hannah : "Bapak Polis, Apa ini Rantau Kota Tua?" Polisi yg cukup mengerti bahasa Malaysia itu pun menjawab, "Betul.” Hannah pun makin bingung mendapat jawaban yang berbeda, akhirnya dia bertanya kepada pejalan kaki yang waktu itu kebetulan melintas.
Hannah semakin bingung saja karena mendapat tiga jawaban yang berbeda. Lalu akhirnya dia bertanya kepada pejalan kaki itu lagi, mengapa waktu ia bertanya kepada tukang gorengan dijawab "Ho oh," lalu tanya polisi dijawab "betul" dan yang terakhir dijawab dengan kata "benar."? Pejalan kaki itu diam sejenak, lalu menjawab, "Ooh begini, kalau Anda bertanya kepada tamatan SD maka jawabannya adalah ho oh, kalau bertanya kepada tamatan SMA maka jawabannya adalah betul. Sedangkan kalau bertanya kepada tamatan perguruan tinggi maka jawabannya benar.” Hannah pun puas dengan jawaban dari pejalan kaki tersebut, mengangguk dan akhirnya bertanya, "Jadi Anda ini seorang sarjana?". Dengan spontan Pejalan kaki itu menjawab, "Ho..oh!". Hannah : @*#^! Sumber: Aplikasi Android Humor 1001 Humor Super Lucu
Hannah : "Pak mohon maaf mau tanya, Apa ini Rantau kota tua?". Pejalan kaki tersebut menjawab "Benar.”
20
Tim
Redaksi
Penanggung Jawab
Rina Fatimah
Pimpinan Redaksi
Pradila Maulia
Reporter
Aza El-Munadiyan Andi Angger Sutawijaya Hassan Afif Nur Hikmah Ramadhan Dindin Komaruddin Eni Megawati Pradila Maulia
Fotografer
Andi Angger Sutawijaya
Layouter
Pradila maulia
E-mail
[email protected]
22
Terima Kasih telah membaca Sampai Jumpa di
Buletin Ceria Edisi Selanjutnya
Keterangan: Ibu Menah Sumber Gambar: Jahidin