CARA MENSKOR SOAL ESSAY
MENSKOR DAN MENILAI MENSKOR = MENENTUKAN ANGKA MELALUI • KUNCI JAWABAN (menentukan jawaban benar) • KUNCI SKORING (menyeleksi jawaban benar dan salah) • PEDOMAN PENILAIAN (menentukan angka)
CARA MENILAI TUGAS DAN PERFORMANCE • BERTITIK TOLAK DARI BATAS BAWAH, KEMUDIAN BERDASARKAN KELENGKAPAN JAWABAN SISWA DIBERIKAN TAMBAHAN NILAI. MENURUT PENGALAMAN,PEMBERIAN NILAI DENGAN CARA INI CENDERUNG RENDAH. • BERTITIK TOLAK DARI BATAS ATAS, SELANJUTNYA DITURUNKAN SEDIKIT DEMISEDIKIT SESUAI DENGAN KEKURANGAN YANG ADA. MENURUT PENGALAMAN, PEMBERIAN NILAI DENGAN CARA INI CENDERUNG MENGHASILKAN NILAI TINGGI.
CARA MENSKOR SOAL ESSAY • Nilailah jawaban soal essay dalam hubungan nya dengan hasil belajar yang sedang diukur • Soal essay dengan jawaban terbatas penskoran dg point method; gunakan rambu-rambu jawaban • Soal essay dengan jawaban terbuka, penskoran dg rating method; gunakan criteria/rubric penilaian • Memeriksa dan menilai jawaban siswa soal demi soal bukan bukan siswa demi siswa, untuk menghindari halo effect • Evaluasi jawaban soal essay tanpa mengetahui identitas siswa yang mengerjakan
CARA MENSKOR TES OBYEKTIF Fill-in dan completion: ada 2 pendapat yaitu: • Setiap isian (jawaban) benar mendapat skor 1 kalau salah 0. Jadi skor maksimum sejumlah jawaban yang ada. • Dihitung berdasarkan jumlah jumlah soal. Setiap soal mendapat skor 1 meskipun dalam 1 soal ada lebih dari 1 jawaban. Jadi skor maksimum = jumlah soal • Rumus: S = skor S=R R = jmlh jawab betul
CARA MENSKOR TES OBYEKTIF true-false • setiap soal dijawab benar skor 1 jika salah skor 0. Rumus untuk menghitung skor akhir yaitu: atau S=R–W S=R-W n- 1
• keterangan: S = skor akhir R = jumlah jawaban benar W = jumlah jawaban salah n = banyaknya option (selalu 2) 1 = bilangan tetap
CARA MENSKOR TES OBYEKTIF • Multiple choise • Jawaban benar skor 1, jawaban salah skor 0. • Rumus: S = skor akhir R = jmlh jawaban benar S=R- W W = jmlh jawaban salah n-1 n = jumlah option • Jika ada soal yang tidak dijawab tidak diperhitungkan dalam penilaian
CARA MENSKOR TES OBYEKTIF • Matching test (menjodohkan): • setiap soal benar mendapat skor 1 Rumus:
S=R
S = skor akhir R = jumlah jawaban benar
CIRI-CIRI TES YANG BAIK 1. VALIDITAS: TES DIKATAKAN VALID (MEMILIKI VALIDITAS TINGGI) ATAU SAHIH JIKA DAPAT MENGUKUR APA YANG SEHARUSNYA DIUKUR. MACAM VALIDITAS: – Validitas logis: suatu instrument yang memenuhi persyaratan valid berdasarkan hasil penalaran atau instrument yang disusun sudah berdasarkan teori penyusunan instrument. Validitas ini tidak perlu diuji. – Validitas empiris: suatu instrument yang teruji berdasarkan pengalaman.
CIRI-CIRI TES YANG BAIK 2. RELIABILITAS: SUATU TES DIKATAKAN MEMILIKI RELIABILITAS TINGGI JIKA TES TERSEBUT DAPAT MEMBERIKAN HASIL YANG AJEG ATAU TETAP 3. OBYEKTIVITAS: TERUTAMA PADA SYSTEM SKORINGNYA. SIAPAPUN YANG MENILAI AKAN MENGHASILKAN SKOR YANG SAMA. YANG MEMPENGARUHI OBYEKTIVITAS TES ADALAH BENTUK TES DAN PENILAI
CIRI-CIRI TES YANG BAIK 4. PRAKTIKABILITAS: BERSIFAT PRAKTIS, MUDAH PENGADMINISTRASIANNYA. TES YANG PRAKTIS ADALAH: – Mudah dilaksanakan – Mudah memeriksanya – Dilengkapi petunjuk yang jelas
5. EKONOMIS: pelaksanaan tes tidak memerlukan biaya yang mahal, tenaga yang banyak dan waktu yang lama.
VALIDITAS BERDASARKAN MACAMNYA: 1. VALIDITAS LOGIS: – Validitas isi: instrument yang disusun berdasarkan isi materi yang dievaluasi. Validitas ini sering disebut validitas kurikuler – Validitas konstruksi: tes memiliki validitas konstruksi jika butir-butir soal yang membangun tes mengukur setiap aspek berpikir sesuai indikator
2. VALIDITAS EMPIRIS: SUATU TES YANG HASILNYA SESUAI PENGALAMAN – Concurrent validity: suatu tes yang hasilnya sesuai pengalaman dan pembandingnya sudah ada misalnya nilai ulangan harian – Predictive validity: tes yang hasilnya bisa digunakan untuk meramalkan apa yang akan terjadi di masa yang akan datang.
VALIDITAS ALAT UKUR • CARA MENGETAHUI VALIDITAS ALAT UKUR: MENGGUNAKAN TEKNIK KORELASI PRODUCT MOMEN dari Pearson • Rumus Korelasi Product momen dengan simpangan xy (
x 2 )(
y2 )
rxy = koefisien korelasi ∑xy = jmlh perkalian x dg y
Contoh perhitungan No.
Nama
X
Y
x
y
x2
y2
xy
1
ADI
6,5
6,3
0
-0,1
0
0,01
0
2
SUSI
7
6,8
+0,5
+0,4
0,25
0,16
0,2
3
FATMA
7,5
7,2
+1
+0,8
1
0,64
0,8
4
YONO
7
6,8
+0,5
+0,4
0,25
0,16
0,2
5
JOKO
6
7
-0,5
+0,6
0,25
0,36
-0,03
6
YULIA
6
6,2
-0,5
-0,2
0,25
0,04
0,1
7
FERDI
5,5
5,1
-1
-1,3
1
1,69
1,3
8
AKBAR
6,5
6
0
-0,4
0
0,16
0
9
DANI
7
6,5
+0,5
+0,1
0,25
0,01
0,05
10
HARTINI
6
5,9
-0,5
-0,5
0,25
0,25
0,25
JUMLAH
65
63,8
3,5
3,48
2,87
RERATA
6,5
6,38
Dimasukkan ke rumus rxy =
xy (
x 2 )(
2,65 3,5 x3,59
=
y2 )
2,65 12 ,565
=
= 0,748
Rumus korelasi product momen dg angka kasar: r xy =
N N
XY
X2 (
(
X )(
X )2 N
Y) Y2
(
Y )2
Contoh perhitungan mencari validitas tes Biologi No.
NAMA
X
Y
X2
Y2
XY
1
ADI
6.5
6.3
42.25
39.69
40.95
2
SUSI
7
6.8
49
46.24
47.6
3
FATMA
7.5
7.2
56.25
51.84
54
4
YONO
7
6.8
49
46.24
47.6
5
JOKO
6
7
36
49
42
6
YULIA
6
6.2
36
38.44
37.2
7
FERDI
5.5
5.1
30.25
26.01
28.05
8
AKBAR
6.5
6
42.25
36
39
9
DANI
7
6.5
49
42.25
45.5
10
HARTINI
6
5.9
36
34.81
JUMLAH
65
63.8
426
410.52
35.4 417.3
Masukkan ke dalam rumus r xy = rxy =
=
N N
XY
X2 (
(
X )(
X )2 N
Y) Y2 (
Y )2
10 x 417 ,3 (65 x63,8) (10 x 426 4225 )(10 x 410 ,52 4070 ,44 )
(4260
4173 4147 4225 )( 4105 ,2 4070 ,44 )
= 0,745
KOEFISIEN KORELASI • Harga koefisien korelasi antara -1 sampai +1 • Koefisien negative berarti ada hubungan terbalik sedangkan positif berarti ada kesejajaran. • Kriteria koefisien korelasi: Antara 0,8 – 1,0 = korelasi sangat tinggi Antara 0,6 - <0,8 = korelasi tinggi Antara 0,4 - <0,6 = korelasi cukup Antara 0,2 - <0,4 = korelasi rendah Antara 0,0 - <0,2 = korelasi sangat rendah
MENAFSIRKAN HARGA KORELASI Ada dua cara menafsirkan harga korelasi yaitu: • dicocokkan dengan criteria korelasi • dikonsultasikan ke table harga kritik r product momen. Jika harga r
VALIDITAS BUTIR SOAL • SELAIN VALIDITAS KESELURUHAN SOAL JUGA PERLU DICARI VALIDITAS TIAP BUTIR SOAL. • SOAL DISEBUT VALID JIKA MEMPUNYAI DUKUNGAN YANG BESAR THD SKOR TOTAL. • PERHITUNGAN MENGGUNAKAN KORELASI PRODUCT MOMEN. • PERHITUNGAN INI DIGUNAKAN UNTUK SOAL OBYEKTIF. • SOAL OBYEKTIF KALAU BENAR MENDAPAT SKOR 1 KALAU SALAH 0. • SKOR TOTAL ADALAH JUMLAH SELURUH SKOR YANG DIPEROLEH.
Contoh perhitungan Hasil tes dimasukkan dalam tabel berikut: 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Skor total
ANA
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
8
YUDI
0
0
1
0
1
0
0
1
1
1
5
MARLIA
0
1
0
0
0
1
0
1
0
1
4
YUNITA
1
1
0
0
1
1
0
0
1
0
5
AMIN
1
1
1
1
1
1
0
0
0
0
6
FAISAL
1
0
1
0
1
0
1
0
0
0
4
RURI
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
7
WIWIN
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
8
Nama
menghitung validitas soal no. 6 • Buat tabel persiapan No. 1 2 3 4
Nama ANA YUDI MARLIA YUNITA
X 1 0 1 1
Y 8 5 4 5
5 6 7
AMIN FAISAL RURI
1 0 1
6 4 7
8
WIWIN
1
8
Keterangan: X = skor soal no. 6 Y = skor total ∑X = 6 ∑X2= 6 ∑Y = 46 ∑Y2= 288 ∑XY = 37
menghitung validitas soal no. 6 No.
1 2 3 4 5 6 7 8
Nama ANA YUDI MARLIA
X 1 0 1
Y 8 5 4
YUNITA AMIN FAISAL RURI WIWIN jmlh
1 1 0 1 1 6
5 6 4 7 8 46
X2
Y2
XY
1 0 1 1 1 0 1 1 6
64 25 16 25 36 16 49 64 288
8 0 4 5 6 0 7 8 37
Masukkan ke dalam rumus r xy = r xy = r xy =
=
N N
XY
X2 (
(
X )(
X )2 N
Y) Y2 (
Y )2
(8 x37 )( 6 x 46 ) (8 x6 6 2 )(8 x 288 46 2 ) 296 276 (48 x36 ) x(2304
20 47 ,497
2116 )
= 0,421
=
20 12 x188
Menggunakan rumus lain: γpbi =
Mp
Mt St
mencari Mp = 8
p q
Keterangan: γpbi = koef. Korelasi biserial Mp = rerata skor yg betul Mt = rerata skor total St = standar dev skor total p = proporsi jawaban benar q = proporsi jawaban salah
37 3 5 6 7 8 = = 6,17 6 6
• menggunakan kalkulator diperoleh harga σn = 1,7139 6 • menentukan harga p = = 0,17 8 2 • harga q = 8 = 0,25 M M p • masukkan ke dalam rumus: γpbi = S q p
t
t
=
6,17 5,75 0,75 1,7139 0,25
=
0,42 x1,7321 1,7139
= 0,4244