Cahaya sebagai media Fotografi Pencahayaan merupakan unsur dasar dari fotografi. Tanpa pencahayaan yang optimal, suatu foto tidak dapat menjadi sebuah
karya
yang
baik.
Pengetahuan
tentang cahaya mutlak harus diketahui oleh seorang
fotografer.
Cara
mempelajari
penguasaan pencahayaan adalah dengan melatih mata untuk lebih peka terhadap cahaya yang muncul.
Syarat-syarat fotografi Cahaya Fotografi ditemukan berdasarkan bias terbalik dari matahari, karena cahaya yang di pantulkan dan mengenai objek/visual akan terlihat terbalik dan tugas kameralah yang melakukan penyimpanan objek/visual tersebut pada film ataupun memory sebagi medianya. Film dan kertas foto adalah material peka cahaya dalam fotografi. Unsur utama dalam fotografi adalah cahaya, dengan kata lain cahaya sebagai bagian terpenting, dimana tanpa cahaya tidak ada fotografi. Jika para seniman lukis membuat gambar dengan kuas dan kanvas, maka bidang fotografi pada dasarnya adalah seni melukis dengan cahaya. Cahaya telah ditemukan sebagai energi yang dapat membuat suatu hasil dapat dilihat dengan jelas.
Sinar Sinar merupakan arah dari cahaya, setelah mengenai bidang sinar ini terbias, dan memancarkannya ke segala arah dan penjuru. Pancaran sinar ini terdiri dari bermacam-macam warna
Suhu Cahaya Warna cahaya sangat dipengaruhi oleh suhu cahaya
Refleksi Cahaya Dari pembiasan sinar matahari/cahaya yang mengenai objek/visual pemotretan, sinarnya di tangkap oleh kamera, dengan kata lain refleksi cahaya adalah sinar arah datangnya cahaya yang di tangkap oleh kamera.
Jenis-jenis cahaya Cahaya Alam ( Natural Light/ Available Light ) Cahaya alam adalah sumber cahaya utama dalam pemotretan luar ruang (outdoor), sumber cahaya alam berasal dari matahari dan bendabenda angkasa yang mampu memantulkan cahaya, seperti bulan. Dalam prakteknya, cahaya alam hampir tidak mungkin dikontrol (kalaupun bisa hanya sebagian kecil saja). Namun anda dapat memperkirakan kapan waktu yang paling baik untuk melakukan pemotretan sesuai dengan konsep pemotretan yang anda inginkan untuk
mendapatkan pencahayaan yang terbaik. Khusus untuk pemotretan siang hari, yang mempengaruhi kualitas cahaya matahari adalah posisi matahari, keadaan awan dan cuaca.
Cahaya Langsung ( Direct Light ) Coba kita amati pengaruh cahaya langsung matahari terhadap objek. Ada bagian yang terang (highlight) dan gelap (shadow).
Perbedaan
keduanya, langsung
tone
diantara
disebut
kontras.
Semakin
cahaya
semakin
kontras
(perbedaan antara gelap dan terang) makin besar perbedaan itu makin kontras. Cahaya matahari menimbulkan banyak kontras, sedangkan cahaya suram kurang, sebagai contoh
pada
situasi
mendung
cahaya
menjadi lembut, tidak sekeras dibanding bila cahaya langsung menimpa objek. Selisih tone antara terang dan gelap menjadi kecil, berarti kontasnya berkurang. Ketika
matahari
bersinar
dengan
terangnya,
coba
amati
pengaruhnya terhadap objek sebelum anda melakukan pemotretan terhadapnya. Pemandangan (landscape) bisa tampil bagus dalam situasi cahaya terang, sebab terangnya pencahayaan itu akan menimbulkan kontras. Namun ini tergantung pemandangan apa yang anda inginkan, pemandangan padang pasir misalnya cenderung kecil kontrasnya dan tampil lebih datar dibandingkan pemandangan hutan, sebab pepohonan menghalangi cahaya matahari dan membentuk bidang gelap.
Jadi cahaya langsung adalah cahaya yang datang langsung dari sumber cahaya tanpa hambatan dan dapat dipantulkan. Sifatnya keras dan menghasilkan bayangan tajam. Bagian yang tertimpa sinar biasanya menghasilkan bayangan yang kuat, bersifat satu arah dan memiliki berkas cahaya kuat dengan kontras yang mencolok.
Cahaya Teduh Ketika matahari
sinar langsung
menyinari objek,
sebuah katakanlah
gedung,
maka
ada
bagian dari gedung itu
yang
terang
tertimpa langsung,
cahaya dan
ada
bagian yang teduh, karena tidak tertimpa cahaya langsung. Cahaya yang berada di dalam bidang teduh tersebut,disebut cahaya teduh (open
shade), dan kontras yang dihasilkan cahaya dalam bidang teduh ini lebih kecil dibandingkan cahaya langsung. Coba anda bawa suatu benda ke suatu tempat terbuka yang terkena cahaya langsung matahari, lalu amati kontrasnya, kemudian anda bergeser ke tempat lain di sekitar itu yang teduh, dan sekali lagi amati kontrasnya; dan bandingkan perbedaan kedua kontras itu. Ada beberapa perbedaan yang ditangkap kamera.
Cahaya
langsung
menimbulkan
kontras,
cahaya
suram
menghasilkan gambar bernuasa datar, dan cahaya teduh berada diantara keduanya.
Cahaya Tidak Langsung ( indirect light ) Cahaya tidak langsung terjadi
ketika
cahaya matahari tertutup awan, cuaca berkabut, atau banyaknya debu di udara sehingga cahaya menjadi terdifusi/baur. Pada kondisi ini, cahaya datang dari banyak arah, menghasilkan cahaya yang lembut dan merata dengan nada warna (tone) yang halus (gradual).
Reflected Light Reflected light terjadi ketika direct light memantul pada suatu permukaan benda. Air merupakan reflector yang paling dikenal. Contohnya dapat dilihat pada pantulan cahaya dari permukaan air ke wajah perenang. Permukaan benda lain yang dapat memantulkan cahaya adalah dinding putih, jalan berbatu atau pasir. Pemanfaatan reflected light untuk menerangi bayangan subyek yang diterpa cahaya matahari langsung serta penempatan subyek foto secara berhati-hati dengan posisi terbaik dapat menghasilkan foto yang menarik.
arah datang cahaya
pantulan
Window Light Jika sinar matahari masuk melalui jendela maka efeknya akan sama dengan cahaya langsung ( direct light ) dan akan menghasilkan kontras yang kuat antara bayangan dengan bagian yang terkena cahaya. Cahaya yang masuk melalui jendela akan mengenai sebagian objek di dalam suatu ruangan yang gelap. Subyek yang tercahayai menjadi lebih menonjol dan menarik perhatian mata karena lingkungan sekitarnya mempunyai pencahayaan yang jauh lebih lemah atau gelap sama sekali. Cahaya yang masuk melalui jendela bisa terlihat sebagai berkas cahaya. Natural light dalam ruang memiliki kualitas pencahayaan langsung dan tidak
langsung.
Cahaya
tidak
langsung akan terjadi ketika
tidak
cahaya memasuki sehingga tercipta
semua dapat jendela akan cahaya
langsung yang sangat
lembut. Dinding yang berwarna terang juga dapat memantulkan cahaya yang menghasilkan bayangan lembut dan cahaya tambahan yang mengisi bayangan. Intensitas cahaya dalam ruangan relatif lebih lemah sehingga kecepatan yang terpilih biasanya adalah kecepatan lambat.
Golden Hour Kualitas cahaya senantiasa berganti-ganti, dari pagi hingga tengah hari, hingga sore dan malam hari. Perubahan cahaya memberi dampak tersendiri bagi hasil pemotretan. Banyak fotografer senang melakukan pemotretan pada interval waktu yang disebut dengan Golden Hour, yaitu pada senja ketika matahari menjelang terbenam, sebab cahaya datang dari sudut rendah, menimbulkan efek cahaya yang mengagumkan dan berkontras bagus. Efek serupa juga dijumpai di saat fajar tiba, Perhatikan cahaya ketika matahari mulai terbit. Cahaya pagi ini pun bersudut rendah menghasilkan kontras bagus. Makin tinggi posisi matahari, makin kasar pencahayaannya, dan sudut pancarannya makin tinggi sehingga makin kurang menarik. Kemudian muncul polusi di siang
hari sehingga menimbulkan efek seperti berkabut, terutama bidang yang berjarak jauh. Matahari pada posisi jam 1 siang tepat di atas kepala kita, cahayanya kurang menarik untuk pemotretan, mata dan bawah hidung berbayang, dagu cerah sedangkan jidat tampak mengkilat.
Cahaya berdasarkan warnanya ( Color of Light ) terbagi atas 2 jenis, yakni cahaya hangat( warm ) atau cahaya kemerah-merahan yang dapat di jumpai pada waktu pagi dan sore hari seperti yang telah di jelaskan pada istilah “ Golden Hour “ di atas, yang kedua adalah cahaya dingin ( cool ) atau cahaya kebiru-biruan yakni cahaya yang terjadi pada waktu siang hari.
Cahaya Buatan ( Artificial Light ) Sumber cahaya adalah unsur utama dalam fotografi, sebuah unit lampu kilat elektronik merupakan sumber cahaya paling mudah dan dibutuhkan dalam suatu pemotretan, jika tidak diperoleh sumber cahaya alami yang memadai. Hasil pemotretan hampir
bisa
dijamin
akan
tercahayai
dengan baik, jika lampu kilatnya ( blits ) menyala. Foto yang diambil dengan lampu kilat yang dipasang pada kamera biasanya akan memiliki hasil yang kaku dan tidak alami, akan terlihat tampil 2 dimensi dan hampir selalu tercahayai secara datar. Sebagai contoh pada pemotretan close up lampu blits
diarahkan
secara
langsung
pada
sasaran pemotretan, biasanya menghasilkan foto dengan bayangan yang terlihat sangat kontras dan jatuhnya bayangan kelihatan tidak alami. Ketidaksempurnaan foto yang dihasilkan bukan berasal dari sebuah lampu kilat yang digunakan, tetapi lebih kepada bagaimana lampu kilat ( blits ) itu digunakan., agar hasil terlihat lebih alami, lebih hidup tampak 3 dimensi dan jatuhnya bayangan terlihat wajar.
Fungsi Cahaya Berikut ini fungsi cahaya yang dapat dimanfaatkan fotografer untuk sebuah pemotretan. 1.
Fotografer dapat melihat objek, memfokus gambar pada kamera, kemudian mengekspos filmnya karena adanya cahaya. Semakin terang sumber cahaya akan semakin menguntungkan fotografer karena lebih mudah untuk melihat, memfokus, dan memungkinkan untuk menggunakan pilihan bukaan diafragma kecil, serta kecepatan rana tinggi.
2.
Cahaya mampu memberikan informasi mengenai struktur objek yang akan di foto. Dengan pencahayaan yang baik, berbagai elemen visual ( bentuk, tekstur, warna, sampai ukuran objek ) dalam gambar dua dimensi dapat terlihat sebagai tiga dimensi. Cahaya dapat memberikan atau menambahkan mood ketika
melihat foto. "Rasa" dapat ditambahkan pada gambar yang dibuat dengan jalan mengendalikan cahaya, hal ini jelas terlihat pada jenis-jenis foto periklanan, pencahayaan yang digunakan dapat memberikan "rasa” pada gambarnya.
Karakter Cahaya Setiap jenis sumber cahaya memiliki sifat dan karakter masingmasing yang akan mempengaruhi subjek yang disinarinya. Karakteristik cahaya yang harus diperhatikan pada saat pemotretan adalah kuantitas, kualitas, dan warna cahaya. 1.
Kuantitas Kuantitas pencahayaan adalah seberapa banyak cahaya yang jatuh
menyinari subjek. Kuantitas cahaya ini tergantung kepada intensitas, efisiensi penyebaran (transmission efficiency), dan jarak antara subjek dengan sumber cahaya. a.
Intensitas Intensitas cahaya yang jatuh pada benda mempengaruh
seberapa besar bukaan diafragma atau rana yang akan digunakan. Besarnya intensitas sangat berhubungan dengan foto yang akan dihasilkan. Pada sumber Cahaya buatan, pengaturan intensitas cahaya dapat dilakukan dengan dua cara. Pertama, dengan menaikkan atau menurunkan kekuatan output power pada lampu kilat. Kedua, menggeser sumber cahaya/lampu kilat (mendekati atau
menjauhi
mempengaruhi
•
objek).
Kedua
cara
tersebut
akan
kontras pada foto yang dihasilkan.
Kontras cahaya Kontras cahaya adalah tingkat kepekaan cahaya yang
dihasilkan oleh
suatu sumber cahaya dan sangat dipengaruhi
oleh besar kecilnya sumber cahaya.
Semakin
besar
sumber
cahaya terhadap suatu objek semakin
rendah
kontras
cahaya
yang dihasilkan.
•
Kontras objek
Kontras objek terjadi jika dilakukan pengaturan pada jarak sumber cahayanya. Kontras yang terjadi adalah kontras pada subjek foto, khususnya pada benda yang memiliki kedalaman dimensi yang cukup besar. Semakin dekat sumber cahaya akan semakin nyata perbedaan intensitas cahaya pada bagian terdekat benda tersebut terhadap sumber cahayanya. Semakin jauh sumber cahaya akan semakin tipis perbedaan yang terjadi. b.
Efisiensi penyebaran (transmission efficiency)
Transmission
efficiency
dari
cahaya
tergantung
dari
karakteristik pemfokusan dari sumber cahaya. Sumber cahaya buatan biasanya menggunakan reflektor untuk mengarahkan cahaya. Permukaan reflektor yang sangat mengilat atau reflektor dari cermin lebih efisien daripada reflektor yang tidak mengilat
(dull atau matte reflector). Namun, keefisiensian tersebut tidak selalu diharapkan karena karakteristik permukaan dari reflektor mempengaruhi kuantitas cahaya yang disebarkan dan kualitas dari cahaya tersebut. Dalam fotografi, kualitas cahaya lebih penting dari kuantitas sehingga jenis reflektor menjadi dasar pemilihan kualitas cahaya daripada efisiensi pemantulannya.
c.
Jarak Kuantitas cahaya yang diterima subjek sangat tergantung
dengan jarak, makin dekat sumber cahaya dengan subjek semakin besar intensitas cahaya yang diterimanya. Mendekatkan dan menjauhkan sumber cahaya merupakan cara yang baik untuk mengontrol intensitas cahaya karena tidak mengubah kualitas dari cahaya. 2.
Kualitas Cahaya mempunyai pengaruh kuat pada suasana gambar. Seorang
fotografer harus mengembangkan kepekaan mata untuk melihat kualitas cahaya, apakah termasuk kontras tinggi (keras) atau rendah (lembut). Kualitas cahaya ini berperan pada desain total suatu foto. Ada dua macam kualitas cahaya, yaitu cahaya langsung (terarah) dan cahaya baur (tidak terarah). Cahaya langsung didapatkan jika cahaya matahari langsung mengenai subjek atau jika digunakan lampu kilat langsung ke arah subjek. Efek yang ditimbulkan dari cahaya langsung akan memberikan cahaya keras, menimbulkan bayangan tegas, dan cenderung akan mencemerlangkan warna-warna. Cahaya langsung ini dapat dibagi menurut arah datangnya cahaya ke subjek. Misalnya, cahaya dari depan, belakang, atas, dan samping. Kualitas cahaya lainnya adalah cahaya baur. Biasanya, cahaya baur terjadi jika sumber cahaya melalui suatu hambatan atau dipantulkan oleh suatu benda. Misalnya, sinar matahari menembus awan (saat mendung), ditempat teduh, memantulkan sumber cahaya buatan (lampu kilat) ke bidang pemantul, atau dengan menggunakan payung studio ataupun softbox. Cahaya ini datangnya tidak terarah, tampak seperti
datang dari segala arah, dan akan menghasilkan bayangan yang lunak dan kontras gambar yang rendah. Pemahaman atas efek berbagai kualitas cahaya tersebut dapat membantu ketika mengontrol foto yang akan dibuat. Walaupun subjeknya sama, tetapi jika diambil dengan kualitas cahaya berbeda akan menghasilkan efek grafis yang berbeda pula. 3.
Warna cahaya Warna cahaya merupakan salah satu faktor yang penting. Setiap
sumber
cahaya
mempunyai
suhu
warna
masing-masing
yang
berpengaruh pada foto (terutama foto warna) yang akan dihasilkan. Suhu warna yang dihasilkan berhubungan dengan "derajat Kelvin" yang merupakan pengukuran ilmiah. Pengukuran ini ditandai dengan warna sesungguhnya yang dihasilkan oleh sumber cahaya spesifik. Skala suhu warna dari Kelvin ditentukan dengan memanaskan materi berwarna hitam (black stell/baja hitam) ke suhu yang lebih panas lagi. Saat materi dipanaskan, sebagian energi dikonversikan menjadi cahaya. Jika sepotong baja hitam dipanaskan, warna pijaran baja tersebut akan berubah secara terus-menerus. Warna pijaran akan memerah pada suhu sekitar 700°C, menjadi putih pada suhu 5.000°C, dan berwarna biru pada suhu 15.000°C. Pada saat cahaya yang dihasilkan (suhu pada derajat Kelvin), spektrum yang terdistribusi dan dipancarkan adalah suhu warna dari cahaya. Cahaya mempunyai warna yang berbeda sepanjang hari. Pada pagi atau sore hari akan memberikan warna hangat kekuningan, siang hari terlihat tidak berwarna (putih) sehingga dapat menghasilkan warna
dasar subjek secara tepat. Pada saat fajar atau senja akan memberikan warna kejinggaan. Hari mendung atau di tempat teduh dan pada saat magrib menghasilkan warna kebiruan pada gambar. Lampu kilat menghasilkan warna putih, lampu tungsten warnanya kuning kemerahan, dan lampu neon memberikan warna kehijauan. Semua hal tersebut dapat terjadi jika menggunakan film warna tipe cerah hari.