Pemerintah Kabupaten Ngawi
BAB VI. PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN
C.
Koordinasi Dengan Instansi Vertikal Di Daerah 1.
Kebijakan Dan Kegiatan Sesuai dengan pasal 27 huruf (j)
Undang-undang
Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintaha Daerah, kepala daerah dan wakil kepala daerah mempunyai kewajiban menjalin hubungan kerja dengan seluruh instansi vertikal di daerah dan semua perangkat daerah. Hubungan kerja ini selanjutnya diimplementasikan melalui kegiatan koordinasi pemerintahan daerah. Kegiatan koordinasi ini merupakan upaya untuk mencapai keselarasan, keserasian dan
keterpaduan
baik perencanaan
maupun
pelaksanaan tugas serta kegiatan semua Instansi Vertikal, dan antara Instansi Vertikal dengan Dinas Daerah agar tercapai hasil guna dan daya guna yang sebesar-besarnya. Dengan
demikian
kebijakan
penyelenggaraan
koordinasi dengan instansi vertikal di daerah diarahkan untuk mensinergikan
dan
mengoptimalkan
pelaksanaan
pemerintahan di daerah yang merupakan proses komunikasi dan interaksi antar penyelenggara pemerintahan dan instansi vertikal di daerah.
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Ngawi Tahun Anggaran 2011
VI‐14
Pemerintah Kabupaten Ngawi
BAB VI. PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN
2.
Realisasi Pelaksanaan Kegiatan Adapun kegiatan koordinasi dengan instansi vertikal di daerah yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Ngawi antara lain melalui :
a.
Musyawarah Pimpinan Daerah (Muspida), kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka lebih memudahkan dan mempercepat pengambilan keputusan terhadap berbagai permasalahan yang ada. Melalui kegiatan ini dapat terhimpun segala informasi dan masukan dari anggota Muspida yang memberikan manfaat terhadap lancarnya penyelenggaraan pemerintahan di daerah;
b.
Koordinasi dengan Kantor Pertanahan, dimaksudkan untuk memberikan kepastian hukum terhadap tanah pemerintah daerah maupun dalam rangka penyelesaian permasalahan dilaksanakan Nomor.
pertanahan berdasarkan
yang
ada.
Keputusan
188/29/404.012/2108
tentang
Kegiatan Bupati
ini
Ngawi
Pembentukan
Panitia Pengadaan Tanah untuk Kepentingan Umum Kabupaten Ngawi. Melalui kegiatan ini dapat terhimpun berbagai
informasi
dan
masukan
dalam
rangka
pelaksanaan pengadaan tanah untuk kepentingan umum maupun
penyelesaian
permasalahan
pertanahan
di
daerah;
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Ngawi Tahun Anggaran 2011
VI‐15
Pemerintah Kabupaten Ngawi
BAB VI. PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN
c.
Koordinasi dengan Kantor Statistik, dimaksudkan dalam rangka penyediaan data dan kontribusi sektor ekonomi serta data Kabupaten Ngawi di berbagai sektor. Melalui kegiatan ini dihasilkan antara lain penyusunan Buku PDRB, Buku Ngawi dalam Angka Tahun 2010 yang menggambarkan tentang pertumbuhan ekonomi, income perkapita serta kontribusi masing-masing sektor terhadap pertumbuhan ekonomi yang selanjutnya akan digunakan sebagai acuan untuk penyusunan program dan kegiatan Pemerintah Kabupaten Ngawi;
d.
Koordinasi dengan Kantor Pelayanan Pajak, dimaksudkan untuk meningkatkan dan mengoptimalkan pembayaran pajak bagi para wajib pajak agar memenuhi kewajibannya dengan membayar pajak sesuai ketentuan dan tidak melebihi tanggal jatuh temponya. Melalui kegiatan ini dapat
diupayakan
peningkatan
pendapatan
daerah
melalui penerimaan pajak guna menunjang pelaksanaan program dan kegiatan pemerintahan di daerah. Selain itu juga senantiasa dilakukan koordinasi dan komunikasi dengan instansi vertikal lainnya termasuk dengan BUMN, BUMD yang ada di daerah. Melalui kegiatan koordinasi ini pemerintah daerah dapat melakukan upaya penyelesaian atas
permasalahan
penyelenggaraan
pemerintahan
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Ngawi Tahun Anggaran 2011
dan
VI‐16
Pemerintah Kabupaten Ngawi
BAB VI. PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN
peningkatan pelayanan masyarakat yang berkaitan dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing instansi vertikal dan dilaksanakan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah terkait. D.
Pencegahan Dan Penanggulangan Bencana 1.
Bencana Yang Terjadi Dan Penanggulangannya Bencana yang terjadi pada umumnya berupa bencana alam. Adapun bencana yang terjadi pada tahun 2011, antara lain : Tabel 6.2 Kejadian Bencana Tahun 2011 NO
2.
WAKTU
LOKASI
1
2
3
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 Januari 2011 2 Januari 2011 7 Januari 2011 8 Januari 2011 12 Januari 2011 12 Januari 2011 12 Januari 2011 15 Januari 2011 15 Januari 2011 16 Januari 2011 16 Januari 2011 16 Januari 2011 16 Januari 2011 28 Pebruari 2011 1 April 2011 2 Desember 2011 2 Desember 2011 2 Desember 2011 2 Desember 2011 2 Desember 2011 2 Desember 2011
Paron Sine Widodaren Gerih Kendal Jogorogo Kendal Jogorogo Kendal Ngrambe Jogorogo Jogorogo Kendal Jogorogo Jogorogo Mantingan Widodaren Sine Kwadungan Ngrambe Karangjati
KEJADIAN 4 Banjir Bandang Tanah Longsor Kebakaran Bus Angin Puting Beliung Angin Topan Angin Ribut Angin Topan Angin Ribut Angin Topan Tanah Longsor Banjir Tanah Longsor Angin Kencang Tanah Longsor Angin Topan Angin Puting Beling Angin Puting Beliung Angin Puting Beliung Angin Puting Beliung Angin Puting Beliung Angin Puting Beliung
TAFSIR KERUGIAN (Rp) 5 18.400.000,4.000.000,600.000.000,16.500.000,230.810.000,75.000.000,65.000.000,16.500.000,23.500.000,100.000.000,1.920.000,5.000.000,3.200.000,300.000.000,210.000.000,150.000.000,50.000.000,400.000.000,10.000.000,-
Status Bencana Bencana alam yang terjadi selama tahun 2011 di wilayah Kabupaten Ngawi berstatus bencana regional yaitu bencana yang dapat ditangani oleh Pemerintah Kabupaten
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Ngawi Tahun Anggaran 2011
VI‐17
Pemerintah Kabupaten Ngawi
BAB VI. PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN
Ngawi sendiri melalui Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakatdan dibantu dari seluruh komponen masyarakat. 3.
Sumber Dan Jumlah Anggaran Pada Tahun Anggaran 2011 alokasi anggaran yang digunakan untuk penanggulangan bencana alam sebesar Rp.458.000.000,00 (Empat Ratus Lima Puluh Delapan Juta Rupiah) bersumber dari Dana Belanja Tak Terduga APBD Kabupaten Ngawi Tahun Anggaran 2011.
4.
SKPD yang melaksanakan Satuan Kerja Perangkat Daerah yang menangangi penanganan dan penanggulangan Bencana di Kabupaten Ngawi
adalah
Badan
Kesatuan
Bangsa,
Politik,
dan
Perlindungan Masyarakat. Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi penanganan dan penanggulangan bencana juga dilakukan koordinasi dengan : a.
Satlak PBP Kabupaten Ngawi
b.
Kodim 0805 Ngawi
c.
Polres Ngawi
d.
Satkorlak Propinsi Jawa Timur
e.
Satlak PBP Kabupaten sekitar. Sedangkan jumlah pegawai dan kualifikasi pendidikan
dari Badan Kesatuan Bangsa, Politik, dan Perlindungan
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Ngawi Tahun Anggaran 2011
VI‐18
Pemerintah Kabupaten Ngawi
BAB VI. PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN
Masyarakat
yang
menangani
penanganan
dan
penanggulangan bencana adalah : a.
S2
:
2 Orang
b.
S1
:
23 Orang
c.
D3
:
2 Orang
d.
SMA
:
34 Orang
Menurut Pangkat/Golongan :
5.
a.
Golongan IVc
:
1 Orang
b.
Golongan IVb
:
1 Orang
c.
Golongan IVa
:
3 Orang
d.
Golongan IIId
:
12 Orang
e.
Golongan IIIc
:
3 Orang
f.
Golongan IIIb
:
3 Orang
g.
Golongan IIIa
:
5 Orang
h.
Golongan IId
:
1 Orang
i.
Golongan IIc
:
2 Orang
j.
Golongan IIb
:
5 Orang
k.
Golongan IIa
:
25 Orang
Antisipasi Daerah Dalam Menghadapi Kemungkinan Bencana Dalam upaya mencegah dan menanggulangi terjadinya bencana, upaya yang dilakukan antara lain: a.
Sosialisasi
Pencegahan
dan
kesiapsiagaan
penanggulangan bencana, dengan tujuan :
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Ngawi Tahun Anggaran 2011
VI‐19
Pemerintah Kabupaten Ngawi
BAB VI. PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN
‐
Menumbuhkembangkan
sikap
dan
kepedulian
terhadap ancaman atau resiko bencana; ‐
Mengembangkan
pemahaman
tentang
resiko
bencana; ‐
Meningkatkan
pengetahuan
untuk
pencegahan
resiko bencana, pengelolaan SDA dan lingkungan yang bertanggungjawab. Materi yang diberikan dalam sosialisasiantara lain : ‐
Pengenalan
bencana
dan
dampak
terjadinya
bencana. ‐
Penyelenggaraan penanggulangan bencana.
‐
Managemen
penyelenggaraan
penanggulangan
bencana. ‐ b.
Upaya pengurangan ancaman atau resiko bencana.
Penyuluhan dan peningkatan kewaspadaan masyarakat : Memberikan pemahaman kepada Masyarakat umum, tentang bencana dan akibat yang ditimbulkannnya. Penyuluhan masyarakat langsung
dilakukan dan
secara
aparat
penyuluhan
langsung
pemerintah.
juga
dilakukan
kepada
Selain
secara
dengan
cara
mengirimkan poster, booklet, dan leaflet. c.
Pembuatan dan penempatan tanda-tanda peringatan bahaya, larangan memasuki daerah rawan bencana
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Ngawi Tahun Anggaran 2011
VI‐20
Pemerintah Kabupaten Ngawi
BAB VI. PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN
d.
Khusus untuk menghadapi bencana kekeringan dilakukan langkah-langkah sebagai berikut : Untuk upaya antisipasi penanganan kekeringan dapat dilakukan melalui dua tahapan strategi, yaitu perencanaan jangka pendek dan panjang. Perencanaan jangka pendek (satu tahun musim kering) meliputi : ‐
penetapan prioritas pemanfaatan air sesuai dengan prakiraan kekeringan;
‐
penyesuaian rencana tata tanam sesuai dengan prakiraan kekeringan;
‐
pengaturan operasi dan pemanfaatan air waduk untuk wilayah sungai yang mempunyai waduk;
‐
perbaikan sarana dan prasarana pengairan;
‐
penyuluhan/sosialisasi
kemungkinan
terjadinya
kekeringan dan dampaknya; ‐
penyiapan cadangan pangan;
‐
persiapan tindakan darurat, antara lain: penyediaan air minum dengan mobil tangki, dan penyediaan pompa air.
Sedangkan untuk perencanaan jangka panjang meliputi: ‐
Pelaksanaan
reboisasi
atau
konservasi
untuk
meningkatkan retensi dan tangkapan di hulu;
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Ngawi Tahun Anggaran 2011
VI‐21
Pemerintah Kabupaten Ngawi
BAB VI. PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN
‐
penggunaan air secara hemat;
‐
penertiban pengguna air tanpa ijin dan yang tidak taat aturan.
6.
Potensi Bencana Yang Diperkirakan Terjadi Potensi Kabupaten
bencana
Ngawi
yang
terdapat secara
di
beberapa
topografis
wilayah
tidak
sama
ketinggiannya sebagai berikut : a.
Banjir Daerah yang rawan terjadi banjir meliputi : ‐
Kecamatan Kwadungan : Desa Warukalong, Desa Simo, Desa Tirak, Desa Sumengko, Desa Dinden, Desa Kendung, Desa purwosari, Desa Jenangan danDesa Pojok.
‐
Kecamatan Mantingan : Desa
Mantingan,
Desa
Kedungharjo,
Desa
Sambirejo, Desa Pengkol danDesa Jatimulyo. ‐
Kecamatan Karangayar : Desa Sekarjati dan Desa Sriwedari.
‐
Kecamatan Widodaren
:
Desa Walikukun, Desa Gendingan, Desa Widodaren, Desa Sidolaju danDesa Kayutrejo. ‐
Kecamatan Pitu
:
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Ngawi Tahun Anggaran 2011
VI‐22
Pemerintah Kabupaten Ngawi
BAB VI. PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN
Desa Dumplengan, Desa Pitu, Desa Kalang, Desa Ngancar, Desa Papungan, Desa Karanggeneng, Desa Bangunrejolor danDesa Banjarbanggi. ‐
Kecamatan Ngawi : Desa
Margomulyo,
Desa
Pelem,
Desa
Karangtengah, Desa Ketanggi, Desa Watualang, Desa Grudo danDesa Jururejo. ‐
Kecamatan Geneng : Desa Klitik, Desa Kasreman, Desa Geneng, Desa kresikan, Desa Sidorejo, Desa Klampisan, Desa Dempel, Desa keniten danDesa Kersoharjo.
‐
Kecamatan Pangkur : Desa
Pohkonyal,
Desa
Sumber,
Desa
Paras
danDesa Ngompro. ‐
Kecamatan Padas : Desa Banjaransari danDesa Bendo.
‐
Kecamatan Paron : Desa Dawu, Desa Ngale dan Desa Kebon.
‐
Kecamatan Kedunggalar: Desa Jenggrik, Desa Bangunrejo Kidul, Desa Pelang Lor, Desa Gemarang dan Desa Kawu
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Ngawi Tahun Anggaran 2011
VI‐23
Pemerintah Kabupaten Ngawi
BAB VI. PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN
b.
Angin topan Untuk
bencana
angin
topan
hampir
seluruh
desa
berpotensi terjadi bencana angin topan. c.
Tanah Longsor Daerah yang rawan terjadi tanah longsor meliputi : ‐
Kecamatan Sine : Desa Wonosari, Desa Pandansari, Desa Girikerto, Desa Ngrendeng, Desa Hargosari, Desa Pocol, Desa Gendol, Desa Sine, Desa Sumberrejo dan Desa Sumbersari.
‐
Kecamatan Jogorogo : Desa Girimulyo, Desa Ngrayudan, Desa Umbulrejo dan desa kletekan
‐
Kecamatan Kendal : Desa Karanggupito, Desa Simo, Desa Karangrejo, Desa Sidorejo, Desa Gayam danDesa Majasem.
‐
Kecamatan Ngrambe : Desa Wakah dan Desa Giriharjo.
d.
Kekeringan Untuk
bencana
kekeringan
hamper
seluruh
desa
berpotensi terjadi bencana kekeringan.
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Ngawi Tahun Anggaran 2011
VI‐24
Pemerintah Kabupaten Ngawi
BAB VI. PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN
e.
Kebakaran Untuk
bencana
kebakaran
hamper
seluruh
desa
berpotensi terjadi bencana kebakaran.
E.
Penyelenggaraan Ketentraman Dan Ketertiban Umum Guna mewujudkan ketrentaman dan ketertiban umum, maka diperlukan kebijakan, program dan kegiatan dari pemerintah daerah melalui Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang menangani. Berbagai potensi gangguan ketentraman dan ketertiban umum di Kabupaten Ngawi memerlukan upaya normatif dan represif sesuai dengan ketaatan terhadap perundang-undangan yang berlaku. 1.
Gangguan Yang Terjadi a.
Adanya Pekerja Seks Komersial.
b.
Reklame/ Iklan yang tidak ijin dan tidak berada ditempat yang ditentukan.
c.
Orang Gila dan Gepeng yang berkeliaran di Wilayah Kabupaten Ngawi.
d.
Pelajar yang membolos pada saat jam pelajaran.
e.
Pedagang Kaki Lima yang berdagang tidak pada tempat yang ditentukan.
f.
Penataan pedagang di pasar yang kurang tertib.
g.
Penambangan bahan galian Golongan C secara liar.
h.
Polusi udara dari industri pabrik pupuk organik.
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Ngawi Tahun Anggaran 2011
VI‐25
Pemerintah Kabupaten Ngawi
BAB VI. PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN
i. 2.
Tower telekomunikasi yang tidak memilki izin.
Satuan Kerja Perangkat Daerah Yang Menangani Satuan Kerja Perangkat Daerah yang menangani adalah Satuan Polisi Pamong Praja yang yang dalam pelaksanaannya melakukan koordinasi dengan : a.
Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi.
b.
Dinas Kesehatan.
c.
Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan.
d.
Kantor Lingkungan Hidup.
e.
Dinas Perdagangan dan Pengelolaan Pasar.
f.
TNI/Polri.
g.
Dinas/Instansi yang terkait dengan permasalahan. Tujuan dari Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten
Ngawi mendasar dari Peraturan Bupati Ngawi Nomor 37 Tahun 2008 tentang Tugas, Fungsi, Kewenangan, Hak, dan Kewajiban Satuan Polisi Pamong Praja adalah untuk memelihara, menyelenggarakan menegakkan
ketentraman
Peraturan
Daerah,
dan
ketertiban
Peraturan
umum,
Bupati,
dan
Keputusan Bupati serta tugas lain yang diberikan oleh Bupati. Adapun sasaran yang akan dicapai adalah terpeliharanya ketentraman dan ketertiban masyarakat secara umum di Kabupaten Ngawi.
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Ngawi Tahun Anggaran 2011
VI‐26
Pemerintah Kabupaten Ngawi
BAB VI. PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN
Kebijakan yang diambil dalam mencapai Tujuan dan Sasaran adalah sesuai dengan Bidang Politik Pemerintahan yaitu dengan mengembangkan iklim demokratis berdasarkan Pancasila, mencegah dan menanggulangi terjadinya gangguan ketentraman dan ketertiban guna mewujudkan kondisi daerah yang aman, tentram, dan dinamis sehingga tercipta iklim yang kondusif di daerah. 3.
Jumlah
Pegawai,
Kualifikasi
Pendidikan,
Pangkat
Dan
Golongan Jumlah pegawai pada Satuan Polisi Pamong Praja adalah 102 personil dengan kualifikasi pendidikan personil yang menangani
penyelenggaraan
ketentraman
dan
ketertiban
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Ngawi Tahun Anggaran 2011
VI‐27
adalah sebagai berikut : a.
b.
Kualifikasi menurut pendidikan ‐
S2
:
‐
S1
: 17 Orang
‐
D3
:
‐
SMA
: 76 Orang
‐
SMP
:
4 Orang
‐
SD
:
1 Orang
2 Orang
2 Orang
Kualifikasi menurut pangkat/golongan : ‐
Golongan IVb
:
1 Orang
‐
Golongan IIId
:
1 Orang
Pemerintah Kabupaten Ngawi
BAB VI. PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN
4.
‐
Golongan IIIc
:
‐
Golongan IIIb
: 18 Orang
‐
Golongan IIIa
: 10 Orang
‐
Golongan IId
:
2 Orang
‐
Golongan IIc
:
4 Orang
‐
Golongan IIb
: 17 Orang
‐
Golongan IIa
: 46 Orang
‐
Golongan Id
:
2 Orang
1 Orang
Sumber Dan Jumlah Anggaran Anggaran untuk penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum pada Tahun Anggaran 2011 bersumber dari APBD Kabupaten Ngawi dengan alokasi anggaran yang digunakan
untuk
Program
Peningkatan
Keamanan
Dan
Kenyamanan Lingkungan adalah sebesar Rp.153.000.000,00 (Seratus Lima Puluh Tiga Juta Rupiah). 5.
Penanggulangan Dan Kendalanya Upaya
penanggulangan
terjadinya
gangguan
ketentraman dan ketertiban umum di Kabupaten Ngawi yang telah dilakukan adalah sebagai berikut : a.
Melakukan pendataan potensi gangguan ketentraman dan ketertiban umum.
b.
Memberikan teguran/peringatan.
c.
Melakukan pembinaan.
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Ngawi Tahun Anggaran 2011
VI‐28
Pemerintah Kabupaten Ngawi
BAB VI. PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN
d.
Melakukan kegiatan razia dan penertiban. Sedangkan kendala yang dihadapi dalam upaya
penyelenggaran ketentraman dan ketertibanumum diantaranya: a.
Kurangnya sarana dan prasarana dalam mengantisipasi dan mengatasi gangguan yang terjadi di masyarakat.
b.
Data potensi gangguan ketentraman dan ketertiban umum yang kurang lengkap.
c.
Belum adanya aturan yang mengatur tindak lanjut pasca pembinaan dan penertiban.
6.
Keikutsertaan Aparat Keamanan Dalam Penanggulangan Dalam
upaya
penyelenggaraan
ketentraman
dan
ketertiban umum di Kabupaten Ngawi, Pemerintah Daerah senantiasa berkoordinasi dan menjalin kerjasama dengan pihak-pihak
terkait
termasuk
aparat
keamanan.
Dengan
terjalinnya komunikasi dan kerjasama tersebut dapat diciptakan situasi aman dan tertib di Kabupaten Ngawi, hal tersebut tidak terlepas dari peran serta aktif dari aparat keamanan selaku mitra Pemerintah Daerah dalam menciptakan Kabupaten Ngawi yang kondusif.
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Ngawi Tahun Anggaran 2011
VI‐29