06/11/2016
Pengertian L/C
LETTER OF CREDIT (L/C)
• L/C adalah suatu pernyataan tertulis dari bank atas permintaan nasabah untuk menyediakan dan menyelesaikan suatu jumlah kewajiban tertentu bagi kepentingan pihak ketiga (beneficiary), dengan syarat-syarat yang ditentukan. • L/C menurut UCP yaitu janji dari bank penerbit untuk melakukan pembayaran atau memberi kuasa kepada bank lain untuk melakukan pembayaran kepada penerima atas penyerahan dokumen-dokumen. • L/C menurut PBI yaitu janji membayar dari bank penerbit kepada penerima jika penerima menyerahkan kepada bank penerbit dokumen yang sesuai dengan persyaratan L/C. • Secara ringkas, L/C merupakan suatu perintah dari pembeli/importir kepada bank untuk membayar sejumlah uang kepada penjual/eksportir.
31 Oktober 2016
ICHSAN PANJI K ERMA ZULFA K PUTRI WAHYU S
Oleh: 156010200111035 (13) 156010200111061 (23) 156010200111081 (33)
1
2
1. Merupakan suatu perjanjian bank untuk menyelesaikan transaksi perdagangan internasional. 2. Memberikan suatu bentuk pengamanan untuk semua pihak yang bersangkutan dengan transaksi tersebut. 3. Menjamin pembayaran yang disediakan apabila syarat-syarat dan kondisi-kondisi dalam L/C terpenuhi. 4. Bahwa setiap pembayaran yang dilakukan didasarkan hanya pada dokumen-dokumen semata dan tidak pada barang atau jasa yang bersangkutan
Isi dari L/C merupakan pernyataan bahwa eksportir/penerima L/C diberi hak oleh importir untuk menarik wesel (surat perintah untuk melunasi hutang) atas importir bersangkutan untuk sejumlah uang yang disebut dalam surat itu. Bank yang bersangkutan menjamin untuk mengakseptir atau menghonorir wesel yag ditarik tersebut asal sesuai dan memenuhi syarat yang tercantum di dalam surat tersebut.
3
4
Dari beberapa pengertian diatas, didapatkan beberapa makna dari L/C yaitu:
06/11/2016
L/C disebut juga kredit berdokumen. Dalam Peraturan Bank Indonesia, Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) atau lazim dikenal sebagai “Letter Of Credit” (L/C) Dalam Negeri adalah setiap janji tertulis berdasarkan permintaan tertulis Pemohon (Applicant) yang mengikat Bank Pembuka (Issuing Bank) untuk:
Pengaturan L/C • Uniform Customs and Practices for Commercial Documentary Credit (UCP) a. UCP 1933 b. UCP 1947 c. UCP 400 (1983) d. UCP 500 (1993) e. UCP 600 (2007) • Indonesia menjadi negara yang menyetujui berlakunya UCP tanggal 31 Maret 1971 • Sebelum 1971, berlakunya UCP di Indonesia berdasarkan kebiasaan perdagangan (usance) • UCP hanya mengikat kalau ditunjuk • Apabila UCP bertentangan dengan hukum nasional maka hukum nasional yang menang
• melakukan pembayaran kepada Penerima atau ordernya, atau mengaksep dan membayar wesel yang ditarik oleh Penerima; • memberi kuasa kepada bank lain untuk melakukan pembayaran kepada Penerima atau ordernya, atau mengaksep dan membayar wesel yang ditarik oleh Penerima; atau • memberi kuasa kepada bank lain untuk menegosiasi wesel yang ditarik oleh Penerima, atas penyerahan dokumen, sepanjang persyaratan dan kondisi SKBDN dipenuhi. 5
6
Syarat-syarat L/C : • Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1982 tentang Pelaksanaan Ekspor, Impor dan Lalu Lintas Devisa • Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 26/M-DAG/PER/3/2015 tentang Ketentuan Khusus Pelaksanaan Penggunaan Letter of Credit untuk Ekspor Barang Tertentu • Peraturan Bank Indonesia Nomor 5/11/PBI/2003 tentang Pembayaran Transaksi Impor
7
1. Menyebutkan nama dan alamat penerima dan pemohon dengan jelas; 2. Menyebutkan masa berlakunya l/c; 3. Mencantumkan nama bank penerus (advising bank) yang dituju; 4. Mencantumkan dengan tegas jenis l/c; 5. Uraian barang harus jelas dan tegas; 6. Ketentuan-ketentuan atau syarat-syarat dalam l/c harus jelas, tidak berbelit-belit dan tidak mensyaratkan hal-hal yang tidak mungkin dipenuhi oleh penerima (beneficiary); dan 7. Menyatakan bahwa l/c tunduk pada ucpdc dengan mencantumkan klausul “this credit is subject to uniform customs and practice for documentary credit 2007 revision, icc publication no 600”. 8
06/11/2016
• L/C yang akan dibuka harus merupakan Commercial Documentary Letter Of Credit • Dokumen yang dimaksud sekurang kurangnya harus terdiri dari dokumen-dokumen berikut: a. Full set of Bill of Lading (Konosemen) b. Commercial Invoice (Faktur Perdagangan) c. Packing List d. Weight note e. Measurement list f. Insurance Certificate
• Insure Certificate (polis asuransi) sangat penting dalam L/C. Mengenai dokumen asuransi antara lain berbunyi: 1) Dokumen asuransi secara nyata harus diterbitkan atau ditandatangani oleh pejabat perusahaan asuransi atau perusahaan penjamin (underwriter) atau agen mereka. 2) Jika dokumen asuransi menunjukkan bahwa dokumen tersebut diterbitkan lebih dari satu dokumen asli, semua dokumen asli tersebut harus diserahkan kecuali apabila sebaliknya diperkenankan oleh kredit. 3) “Cover notes” yang diterbitkan oleh perantara tidak akan diterima, kecuali apabila diperkenankan secara khusus oleh kredit. 4) Kecuali ditentukan lain di dalam kredit, bank akan menerima sertifikat asuransi atau deklarasi atas dasar suatu “open cover” yang ditandatangani terlebih dahulu oleh perusahaan asuransi atau perusahaan penjamin atau agen mereka. Jika suatu kredit secara khusus mensyaratkan suatu sertifkat asuransi atau deklarasi atas dasar suatu open cover, bank-bank akan menerima suatu polis asuransi sebagai gantinya.
9
10
PIHAK-PIHAK DALAM TRANSAKSI L/C g. Consular Invoice h. Brochure/leaflet i. Surveyor Report j. Manufacture’s Certificate k. Certificate of Origin l. Processing License m.Instruction Manual
1. Pemohon (Applicant).
2. 3. 4. 5. 6. 7. 11
Bank Penerbit (Issuing Bank). Penerima (Beneficiary). Bank Penerus (Advising Bank). Bank yang ditunjuk (Nominated Bank). Bank Penegosiasi (Negotiating Bank). Bank Pengkonfirmasi (Confirming Bank). 12
06/11/2016
Hubungan Hukum Para Pihak dalam L/C Hubungan Hukum Applicant dan Issuing Bank Hubungan hukum antara Applicant dan Issuing Bank didasarkan pada kontrak yang dinamakan permintaan penerbitan L/C. – Hubungan Hukum Issuing Bank dan Beneficiary Hubungan hukum antara Issuing Bank dan Beneficiary lahir atas dasar L/C yang diterbitkan oleh Issuing Bank yang disetujui Beneficiary. Sebelum L/C disetujui oleh Beneficiary, maka L/C merupakan kontrak sepihak dari Issuing Bank yang tidak mengikat Beneficiary. Hubungan Hukum Issuing Bank dan Advising Bank Hubungan hukum antara Issuing Bank dan Advising Bank didasarkan pada instruksi Issuing Bank kepada Advising Bank yang disetujui Advising Bank. Hubungan hukum ini pada intinya merupakan hubungan keagenan dimana Advising Bank bertindak sebagai agen dari Issuing Bank untuk meneruskan L/C yang diterbitkan oleh Issuing Bank kepada Beneficiary. – Hubungan Hukum Advising Bank dan Beneficiary Hubungan hukum antara Advising Bank dan Beneficiary tergantung pada fungsi yang dilakukan oleh Advising Bank sesuai dengan yang dipersyaratkan dalam L/C. Advising Bank dapat berfungsi sebagai Advising Bank semata, bank pengkonfirmasi, bank penegosiasi, bank pembayar atau bank pengaksep.
Kewajiban Para Pihak dalam L/C • Pembeli : membayar kepada Bank • Bank : a. Memberitahukan kepada penjual (kredit advis) b. Memeriksa dokumen (appear on their face) c. Membayar kepada penjual d. Mengirim dokumen kepada pembeli • Penjual : a. Mengirim barang b. Menyerahkan dokumen kepada Bank
13
14
MEKANISME PEMBAYARAN DENGAN L/C
Mekanisme Letter of Credit
• Applicant mengajukan permohonan kepada Issuing Bank untuk menerbitkan L/C dalam rangka transaksi pembelian barang dari penjual/eksportir. • Issuing Bank menerbitkan L/C yang ditujukan kepada Beneficiary melalui Advising Bankdi negara dimana Beneficiary berlokasi. • Advising Bank akan melakukan otentikasi atas kebenaran penerbit L/C dan selanjutnya memberitahukan Beneficiary mengenai telah diterimanya L/C untuk kepentinganBeneficiary. • Beneficiary akan mempersiapkan barang dan dokumen(dokumen) yang diperlukan sesuai dengan L/C yang diterima serta menyerahkan dokumen tersebut kepadaNominated Bank. 15
16
06/11/2016
Jenis-Jenis Letter of Credit • Nominated Bank akan menerima dokumen dari Beneficiary dan meneruskannya kepadaIssuing Bank. • Issuing Bank akan memeriksa dokumen yang diterima apakah telah memenuhi seluruh persyaratan dari L/C. Apabila telah memenuhi seluruh persyaratan L/C, maka Issuing Bank melakukan pembayaran kepada Beneficiary. • Issuing Bank menagih pembayaran kepada Applicant dan setelah pembayaran diterima menyerahkan dokumen kepada Applicant • Applicant dengan menggunakan dokumen yang diterima dari Issuing Bank mengeluarkan barang dari pelabuhan.
L/C menurut Sifatnya • Revocable L/C: L/C yang sewaktu-waktu dapat ditarik kembali/dibatalkan oleh opener atau opening bank tanpa persetujuan dari beneficiary • Irrevocable L/C: L/C yang tidak bisa dibatalkan selama jangka waktu berlakunya (expiration date atau time of validity) yang ditentukan dalam L/C tersebut dan opening bank tetap menjamin • Irrevocable L/C dan Confirmed L/C – pembayaran dijamin sepenuhnya oleh opening bank maupun advising bank apabila semua persyaratan dipenuhi. – tidak mudah dibatalkan karena sifatnya yang irrevocable dianggap paling aman dan sempurna
17
L/C menurut persyaratannya • Open (clean) L/C: tidak dicantumkan persyaratan lain untuk penarikan suatu wesel (dengan kwitansi biasa) •
Documentary L/C: harus dilengkapi dengan dokumen lain sebagaimana disebutkan dalam L/C.
•
Documentary L/C dengan Red Clause: kombinasi dari open L/C dan documentary L/C. Terdapat sebagian tertentu dari jumlah L/C yang tersedia dengan penyerahan kwitansi biasa (disebut dengan Red Clause) sehingga dapat ditarik oleh beneficiary dan sisanya dapat ditarik dengan melengkapi dokumen yang disyaratkan. Misalnya: Penetapan dengan persentase, Red Clause 30%. Red Clause ini adalah pembayaran di muka oleh opener kepada beneficiary yang dipergunakan untuk mengadakan persiapan-persiapan untuk memulai suatu transaksi.
•
Revolving L/C: kredit yang tersedia dipakai ulang tanpa mengadakan perubahan syarat khusus, dengan ditentukan batas maksimal penarikan. Misalnya: $ 15,000 per bulan, untuk validity 6 (enam) bulan Artinya: secara otomatis akan tersedia dana sejumlah tersebut diatas selama 6 (enam) bulan. 19
18
Ada 2 (dua) macam Revolving L/C yaitu cumulative dan noncumulative. Misalnya: – Cumulative: setiap jumlah yang tidak terpakai dalam bulan terdahulu masih dapat digunakan dalam bulan berikutnya – Non-cumulative: jumlah yang tidak digunakan pada bulan yang lalu menjadi batal (tidak carry-over) • Back to back L/C: penerima L/C atau beneficiary biasanya adalah perantara dan bukan pemilik barang. L/C dari luar negeri (negara opener) menjadi jaminan untuk membuka L/C dari negara perantara ke negara pemilik barang sebenarnya. L/C ini biasanya terjadi dalam perdagangan transito maupun perdagangan segitiga. Misalnya: Importir Indonesia membuka L/C pada pengusaha Singapura untuk mengimpor barang dari Jepang. Artinya: Pengusaha Singapura membuka L/C di Singapura ke Jepang dengan menjaminkan L/C dari importir Indonesia.
20
06/11/2016
• Transferable L/C Beneficiary berhak memnita kepada bank yang diamanatkan untuk melakukan pembayaran/akseptasi kepada setiap bank yang berhak melakukan negosiasi, untuk menyerahkan hak atas kredit sepenuhnya/sebagian kepada pihak ketiga. • Stand by Letter of Credit Suatu jaminan khusus yang biasa nya dipakai sebagai "stand by" oleh pihak beneficiary atau bank atas nama nasabah nya. Dalam hal ini apabila pihak applicant gagal untuk melaksanakan suatu kontrak/gagal untuk membayar pinjaman/memenuhi pinjamannya, maka Bank yang bersangkutan akan membayar kepada pihak beneficiary atas penyerahan selembar sight draft & surat pernyataan dari pihak beneficiary yang menyatakan bahwa applicant atau kontraktor tidak dapat melaksanakan kontrak yang di setujui, membayar pinjaman/memenuhi kewajibannya. 21
Permasalahan dalam praktik L/C 1. VALUTA • Tidak diatur UCP 500 (Uniform Customs and Practice for Documentary Credits) • Ditetapkan dalam perjanjian jual beli dan L/C (tidak boleh berubah) • Apabila berbeda, beneficiary dapat menolak L/C, atau apabila valuta sudah ditentukan, beneficiary tidak dapat meminta pembayaran dalam valuta lain Risiko: • perubahan kurs jumlah lebih rendah • valuta kurang dikenal kesulitan menukar. Solusi: valuta beneficiary • perubahan tiba-tiba peraturan valuta
23
Akibat/Konsekuensi Penggunaan L/C • Bank devisa yang bersangkutan telah mengikatkan diri untuk menyetujui melakukan pembayaran setiap wesel yang ditarik atas L/C asalkan memenuhi persyaratan yang ditentukan atau yang dilengkapi dengan shipping document. • Penyimpangan dari persyaratan dapat dijadikan alasan bagi bank untuk tidak mengaksep wesel yang ditarik oleh eksportir atau menolak L/C, misalnya: kesalahan tulis/ketik/tidak teliti. • Bank harus meneliti kebenaran persyaratan dokumen (in strict conformity with the terms and conditions stated in the L/C concerned). Apabila ada kesalahan maka diadakanlah pembetulan atau perubahan. Alternatif lain adalah eksportir memberikan surat jaminan (Letter of Guarantee atau Letter of Indemnity) kepada bank atas kemungkinan klaim yang akan diajukan oleh importir. • Pencantuman transferable L/C. • Syarat partial shipment allowed, yaitu hak eksportir untuk mengirimkan barang secara bertahap. • Syarat transhipment, yaitu pemindahan muatan dari satu kapal ke kapal yang lain sebelum sampai di tujuan, karena (rute) kapal pertama tidak singgah di 22 pelabuhan tujuan.
Potensi Risiko dalam Pembiayaan Letter of Credit • Risiko Pembiayaan (credit risk) yang disebabkan oleh ketidakmampuan importir membayar tagihan penyelesaian L/C • Risiko Pasar yang disebabkan kesulitan bank memperoleh valuta asing yang diperlukan pada waktu pembayaran. • Risiko Reputasi yang disebabkan oleh ketidakmampuan bank memenuhi komitmen yang dijanjikan. • Risiko Operasional yang disebabkan oleh ketidakandalan manajemen teknologi informasi. 24
06/11/2016
Informasi penting yang wajib dimasukkan kedalam kontrak, yaitu : • Deskripsi komoditi, termasuk spesifikasi standar/ teknis yang harus dipenuhi. • Jumlah yang dibeli. • Harga yang dikenakan yang dinyatakan dalam syarat-syarat penjualan yang disetujui, dan mata uang yang digunakan dalam transaksi. • Syarat-syarat pembayaran. • Waktu penyerahan barang. • Prosedur hukum dan arbitrasi jika terjadi perselisihan. • Syarat-syarat pengepakan. • Cara angkut. • Asuransi.
Peran Notaris dalam L/C • Notaris tidak berhubungan dengan transaksi L/C karena L/C merupakan bentuk dari fasilitas bank bagi nasabah. L/C adalah fasilitas kredit bank yang biasa disebut dengan transaksi trade finance. Sehingga L/C tidak memerlukan peran Notaris dalam transaksinya.
25
26
Pertanyaan
KESIMPULAN • L/C biasanya digunakan dalam pembayaran perdagangan internasional yang melibatkan Bank • Pembayaran dengan mempergunakan L/C lebih memberikan keamanan baik bagi importir maupun eksportir. Karena unsur janji pembayaran dari Issuing Bank, sehingga penjual/eksportir merasa aman mengirimkan barangnya, dilain sisi pembeli merasa aman dalam melaksanakan pembayaran karena pembayaran hanya akan dilakukan oleh Issuing Bank apabila dokumen yang mewakili barang yang dibeli sesuai dengan persyaratan L/C. 27
1. Anggri Rudianto (absen 40) Pertanyaan: Mengapa notaris tidak berperan dalam L/C dalam hal perjanjiannya? Jawaban: Karena L/C merupakan bentuk fasilitas atau produk bank bagi nasabah untuk melakukan pembiayaan, dan L/C sesuai dengan sifatnya merupakan transaksi yang terpisah dari kontrak penjualan. Sedangkan notaris dalam hal L/C hanya terkait sebatas perjanjian kredit dan perjanjian jual beli saja, bukan dalam hal perjanjian L/C. 28
06/11/2016
Pertanyaan Pertanyaan
3. Andi Muhammad Rahmat (absen 36) Pertanyaan: a. Kenapa harus L/C yang digunakan dalam pembayaran ekspor impor? b. Apa kelemahan dan kelebihannya?
2. M. Tiantanik Citra Mido (absen 26) Pertanyaan: Bagaimana penyelesaian kasus internasional antara buyer ke seller dan perlindungan hukum bagi para pihak? (terkait L/C) Jawaban: Pada umumnya, penyelesaian sengketanya dengan arbitrase atau penyelesaian sengketa antara buyer dan seller tersebut terdapat di pasal atau klausul dalam perjanjian jual beli (untuk keamanan dalam perjanjian jual beli dicantumkan klausula penyelesaian sengketa). Bahwa dalam penyelesaian L/C, tidak diatur dalam UCP. Perlindungan hukumnya menurut perjanjian jual beli para pihak tunduk dan patuh terhadap perjanjian yang mereka buat (pacta sur servanda). 29
Pertanyaan
Jawaban: a. Karena dalam pembiayaan ekspor impor yang paling aman dengan menggunakan L/C, karena dengan menggunakan L/C dijamin pembayarannya oleh bank. b. Kelebihan L/C: – Penjual/eksportir dapat lebih menggantungkan kepercayaan pada L/C yang dikeluarkan bank daripada L/C yang dikeluarkan oleh pedagang, dan karena itu yang bersangkutan merasa terjamin akan pembayaran/akseptasi yang dilakukan bank setelah adanya penyerahan dokumen-dokumen yang sesuai dengan syarat-syarat L/C. – Penjual/eksportir menerima pembayaran segera dari bank pembayar bilamana semua dokumen yang sesuai dengan syarat L/C diserahkan pada bank pembayar walaupun pembeli/importer belum menerima dokumendokumen tersebut. – Penjual/eksportir dapat menggunakan L/C untuk pembiayaan selanjutnya seperti back to back L/C dan sebagainya. – Pembeli/importer biasanya tidak diharuskan menyediakan dana atau kadang-kadang persentase tertentu saja sampai barang impor tiba untuk ditebus. – Pembeli/importer dapat menggunakan hak pemilikan atas dokumen-dokumen berdasarkan L/C untuk memperoleh pembiayaan selanjutnya, yakni pinjaman-pinjaman pembiayaan kembali (re-financing) dan sebagainya – Pembeli/importer merasa terjamin bahwa banknya akan menolak pembayaran kepada penjual/eksportir kecuali penjual/eksportir telah memenuhi persyaratan-persyaratan L/C yang telah diminta oleh pembeli/importer kepada banknya seperti yang ditentukan dalam L/C Kelemahan L/C: – Biaya-biaya bank yang dikenakan dalam penanganan L/C – Waktu yang digunakan dalam memproses surat-surat yang diperlukan melalui saluran bank-bank – Bank-bank hanya berkepentingan dalam dokumen saja dan tidak dalam barang-barang – Pembeli/importer tidak mendapat jaminan bahwa barang-barang yang dipesan dengan harga tertentu adalah 30 yang sebenarnya dikapalkan
Pertanyaan
4. Pristy Yustika Putri (absen 17) Pertanyaan: a. Apa ketentuan barang yang dapat dibayarkan dengan L/C? b. Apakah ada minimal pembayaran dengan menggunakan L/C
Jawaban: a. Ketentuan barang yang dapat dibayar dengan menggunakan L/C yaitu tidak bertentangan dengan ketentuan umum, undang-undang, dan kesusilaan. Di Indonesia sendiri ada barang khusus menurut peraturan Dirjen Daglu No. 1 tahun 2015, ada barang tertentu yang wajib dibayar menggunakan L/C. Barang tersebut terbagi dalam 4 kategori, yaitu: • Mineral • Batu bara • Minyak bumi dan gas bumi • Kelapa sawit b. Tidak ada pembayaran minimal dengan menggunakan L/C, tetapi karena pembayaan dengan L/C tergolong mahal, biasanya pembayaran dengan L/C nominalnya besar. 31
5. Hariyanti (absen 1) Pertanyaan: Mengapa pembayaran dalam menggunakan L/C dapat dikatakan aman? Jawaban: Karena dengan L/C resiko tidak dibayar sangat minim, karena yang menjamin pembayarannya adalah bank. 32
06/11/2016
DAFTAR PUSTAKA • • • • • • • • •
Amir M.S. 2001. Ekspor Impor: Teori & Penerapannya, Jakarta: PPM. Radiks Purba. 1984. Pengetahuan Perdagangan Luar Negeri Indonesia. Jakarta: Pustaka Dian. Soepriyo Andhibroto. 1992. Letter of Credit Dalam Teori dan Praktek. Semarang: Dahara Prize. Amir M.S., 1999, Letter of Credit dalam Bisnis Ekspor Impor, PPM Emmy Pangaribuan S., 1989, Pembukaan Kredit Berdokumen, Seksi Hukum Dagang FH UGM Gunawan Widjaja dan Ahmad Yani, 2001, Transaksi Bisnis Internasional (EksporImpor dan Imbal Beli), Rajawali Pers Hartono Hadisoeprapto, 1991, Kredit Berdokumen (L/C) - Cara Pembayaran dalam Jual Beli Perniagaan, Liberty Moerdjono dan Jamal Wiwoho, 1989, Transaksi Perdagangan Luar Negeri Documentary Credit dan Devisa, Liberty Ramlan Ginting, 2000, Letter of Credit - Tinjauan Aspek Hukum dan Bisnis, Salemba Empat 33