KARAKTERISTIK SOSIAL EKONOMI YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN RUMAH TANGGA PENYADAP GETAH PINUS DI DESA SOMAGEDE, KEBUMEN, JAWA TENGAH (Socio-economic Characteristics Affecting Household Income of Pine Gum Taper: Case study in Somagede, Kebumen, and Central Java)
Oleh/By: S. Andy Cahyono, Nur Ainun Jariyah dan (and) Yonky Indrajaya Abstract The increase of household income determines the family welfare. Some socioeconomic characteristics of the household affecting the income of pine gum taper are explored in this study. The objective of this research is to learn the social economic characteristics affecting the pine gum taper. The method of this research was simple random sampling with 30 respondents. Data were analyzed by multiple linear regression which use social economic characteristics as the dependent variable and household income as the independent variable. The result of this research indicates that socio-economic characteristics affect the income of pine gum taper. The income of pine gum taper was affected significantly by the income of non-tapping activity, stand ages, & pine productivity. The household income can be improved by increasing income outside pine taping and improving pine productivity. This research recommends that to improve the pine gum taper household income, some activities such as diversifying income outside pine gum taping and improving pine productivity are needed. Key words: activities, stand ages, pine productivity, income of non-taping. Abstrak Peningkatan pendapatan rumah tangga menentukan tingkat kesejahteraan keluarga dan karakteristik sosial ekonomi rumah tangga mempengaruhi pendapatan rumah tangga penyadap getah pinus. Penelitian ini bertujuan mempelajari karakteristik sosial ekonomi yang mempengaruhi pendapatan rumah tangga penyadap pinus. Metode survey dipergunakan pada penelitian ini dengan penarikan sampel menggunakan metode simple random sampling pada 30 orang petani responden. Analisis data menggunakan persamaan regresi linier berganda pada peubah karakteristik sosial ekonomi yang diduga mempengaruhi pendapatan rumah tangga. Hasil kajian menunjukkan bahwa karakteristik sosial ekonomi mempengaruhi pendapatan rumah tangga petani penyadap getah pinus. Pendapatan rumah tangga petani penyadap getah pinus dipengaruhi nyata secara statistik oleh pendapatan dari 1
luargetah pinus, umur pinus, dan produksi getah pinus. Pendapatan rumah tangga dapat ditingkatkan dengan meningkatkan pendapatan di luar sadap pinus dan peningkatan produktivitas pinus. Penelitian ini merekomendasikan bahwa peningkatan pendapatan rumah tangga penyadap dilakukan dengan diversifikasi pendapatan di luar pinus dan peningkatan produktivitas getah. Kata kunci: kegiatan, umur tegakan, produktivitas pinus, pendapatan di luar penyadapan I.
PENDAHULUAN
Latar Belakang Pada mulanya penanaman pinus di lahan hutan, terutama jenis Pinus merkusii Jungh et.de.Vries, bertujuan untuk mempercepat reboisasi dan rehabilitasi lahan kosong dalam kawasan hutan (Jariah, 1998). Secara teknis penanaman, pemilihan ini cukup tepat karena pinus merupakan jenis pionir yang mampu bertahan hidup dan pertumbuhannya sangat cepat (fast growing species) dan mampu tumbuh pada kondisi sulit. Selain hasil kayu, pinus menghasilkan getah untuk diolah menjadi gondorukem dan terpentin. Prospek ekonomi pinus cukup baik karena pinus dapat dipergunakan sebagai bahan baku industri kayu lapis, kertas, korek api, dan lain sebagainya. Pendapatan rumah tangga di pedesaan pada umumnya tidak berasal dari satu sumber, tetapi berasal dari dua atau lebih sumber pendapatan.
Ragam sumber
pendapatan tersebut diduga dipengaruhi oleh tingkat pendapatan itu sendiri. Tingkat pendapatan yang relatif rendah mengharuskan anggota rumah tangga untuk lebih giat bekerja. Bagi sebagian rumah tangga, upaya tersebut tidak hanya menambah curahan jam kerja tetapi juga melakukan kegiatan-kegiatan lainnya.
2
Menurut Tirtakusuma (1978), usaha penduduk sekitar hutan dapat dikelompokkan menjadi 3 yaitu: (1) petani asli yang tidak pernah mencari hasil lain, selain pertanian, berkebun atau beternak. (2) tenaga kerja tetap yang orientasinya mencari hasil hutan seperti penyadap getah pinus, petani hutan, mencari rencek, mencari rotan dan sebagainya. (3) Tenaga kerja tidak tetap, hanya bekerja pada pekerjaan yang menguntungkan dan memuaskan perasaan antara lain buruh gudang, buruh tani hutan, mengambil rencek dan lain-lain. Karakteristik sosial ekonomi petani sekitar hutan berbeda dengan masyarakat lain, terutama untuk petani yang berada di sekitar hutan pinus.
Seperti Perum
Perhutani, telah mempergunakan tenaga petani untuk melakukan penyadapan getah pinus.
Selain bertujuan untuk meningkatkan pendapatan petani, hal tersebut
merupakan alah satu cara Perum Perhutani untuk melakukan pemeliharaan hutan dengan melibatkan petani atau masyarakat sekitar hutan. Oleh karena itu, diperlukan suatu kajian untuk mengetahui karakteristik sosial ekonomi yang mempengaruhi pendapatan rumah tangga petani penyadap getah pinus.
Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari karakteristik sosial ekonomi yang mempengaruhi pendapatan rumah tangga petani penyadap getah pinus. Luaran yang diharapkan adalah diperolehnya faktor sosial ekonomi untuk meningkatkan pendapatan rumah tangga penyadap pinus
3
II. METODE PENELITIAN
Lokasi Penelitian dilaksanakan di Desa Somagede, Kecamatan Sempor, Kabupaten Kebumen.
Secara administrasi kehutanan, lokasi penelitian terletak di RPH
Somagede, BKPH Karanganyar, KPH Kedu Selatan, Perum Perhutani Unit I Jawa Tengah.
Pengambilan Sampel dan Pengumpulan Data Responden penelitian adalah petani penyadap getah pinus yang dipilih dengan menggunakan metode penarikan contoh simple random sampling. Jumlah sampel penelitian yang diambil berjumlah 30 orang (11%) dari 269 penyadap. Pengumpulan data primer dengan wawancara berdasarkan daftar pertanyaan yang telah disiapkan. Data sekunder diperoleh dari instansi yang terkait dengan kajian ini.
Analisis Data Untuk mempelajari karakteristik sosial ekonomi petani yang mempengaruhi pendapatan
rumah
tangga
dipergunakan
analisis
menggunakan metode OLS (Ordinary least square).
linier
berganda
dengan
Penggunaan metode ini
berdasarkan pertimbangan bahwa analisis regresi merupakan metode statistik yang dipergunakan untuk menentukan kemungkinan bentuk hubungan antara variabelvariabel dan tujuannya adalah untuk memperkirakan nilai dari suatu variabel dalam hubungannya dengan variabel yang diketahui.
Hubungan beberapa karakteristik
4
sosial ekonomi rumah tangga petani dengan pendapatan secara matematis dirumuskan sebagai berikut. Yi =
0
+
1
X1i +
2
X2i +
3
X3i
+
4
X4i
+
5
X5i +
6
X6i
+u
Keterangan: Yi
= Pendapatan rumah tangga (Rp)
X1i
= Umur kepala rumah tangga (Th)
X2i
= Kontribusi pendapatan diluar getah pinus (%)
X3i
= Jumlah anggota keluarga (orang)
X4i
= Luas lahan (Ha)
X5i
= Usia pohon pinus (Th)
X6i
= Getah pinus yang dihasilkan oleh penyadap (Kg/tahun)
i
u
= Koefisien regresi = disturbance error
Pengujian terhadap parameter regresi dilakukan secara tunggal dan bersamasama.
Pengujian secara tunggal dengan menggunakan uji t-student.
Adapun
pengujian secara bersama-sama dengan mengunakan uji F (Gujarati, 1979).
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1. Karakteristik Sosial Ekonomi Rumah Tangga Penyadap Getah Pinus Karakteristik sosial ekonomi responden merupakan sifat yang melekat pada individu petani penyadap getah pinus. Karakteristik tersebut akan mempengaruhi kondisi sosial ekonomi dan pengambilan keputusan dalam rumah tangga. Pencandraan karakteristik sosial ekonomi disajikan pada Tabel 1.
5
Tabel 1. Karakteristik sosial ekonomi responden Table 1. Social economic characteristic respondent No 1. 2. 3. 4. 5.
6. 7.
8.
9.
10.
Uraian (Descriptions)
Satuan (set of) Usia responden /Age of Tahun/year respondent Tanggungan Orang/peolpe keluarga/family burden Kepemilikan Ha/Hectare lahan/ownership of farm Umur pinus/age of pine Tahun/year Umur pinus pertama kali Tahun/year sadap/ Pine age taped at first time Jumlah pohon pinus/ Pohon/ tree amount of pine tree Getah pinus yang Kg dihasilkan oleh penyadap/ pine gum production Pendapatan dari sadap Rp pinus/ income from pine tapping Pendapatan di luar sadap Rp pinus/ income of non pine tapping Pendapatan total/ total Rp income
Maksimum (maximum) 61,0
Minimum (minimum) 26,0
Rata-rata (mean) 42
7,0
2,0
4
2,5
0,035
0,68
18,0 12,0
15,0 7,0
15,76 10,45
2.000
0
763
6.000
0
2.612
5.070.000
0
2.144.700
6.420.000
85.000
1.764.300
7.860.000
800.000
3.924.700
Tabel 1 menunjukkan bahwa rata-rata penyadap getah pinus di Desa Somagede berusia produktif (rata-rata berusia 42 tahun). Hal ini akan mempengaruhi produktivitas penyadapan getah pinus dan pendapatan yang akan diterima. Tanggungan keluarga berkisar antara 2 sampai dengan 7 orang. Kepemilikan lahan rata-rata seluas 0,68 ha. Dengan kondisi ini, maka keluarga yang memiliki tanggungan keluarga banyak akan semakin besar beban hidup yang ditanggungnya, apalagi bila hal tersebut disertai dengan keterbatasan sumberdaya yang dapat diakses.
6
Umur pohon pinus rata-rata telah berusia 15 tahun dengan saat pertama kali disadap pada usia 10—11 tahun. Namun ada beberapa pohon yang disadap oleh petani pada saat pohon pinus berusia 7 tahun. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan produksi getah yang mereka peroleh. Produksi rata-rata getah pinus yang diperoleh setiap penyadap sebesar 2.612 kg dengan pendapatan rata-rata per penyadap sebesar Rp2.144.700 per tahun. Pendapatan yang relatif besar ini dapat diandalkan untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Pada tahun 1975, saat tanaman pohon pinus di tanam, masyarakat sekitar hutan cukup skeptis dengan hutan pinus. Hal ini terlihat dari keenganan mereka untuk dijadikan sebagai tenaga kerja penyadap getah pinus. Pada saat itu Perhutani tidak mengalami kesulitan untuk membagi pohon pinus di antara penyadap. Perkembangan lebih lanjut menunjukkan bahwa prospek kegiatan penyadapan getah pinus mampu memberikan pendapatan yang relatif tinggi. Apabila dahulu pekerjaan penyadapan getah pinus merupakan pekerjaan sambilan, namun saat ini pekerjaan tersebut telah menjadi pekerjaan sambilan utama bahkan pokok.
Kondisi ini
menunjukkan telah terjadinya pergeseran persepsi dalam memandang manfaat yang dapat diperoleh dari hutan pinus. Hasil hutan non kayu berupa getah pinus telah dapat memberikan manfaat ekonomi secara positif bagi peningkatan kesejahteraan keluarga petani di sekitar hutan pinus. Pohon pinus yang disadap kira-kira berumur 11 tahun dengan garis tengah 21 cm (Annonim, 1997). Selain kegiatan penyadapan getah pinus, para petani tersebut mengisi waktunya dengan bertani atau berladang.
Namun demikian, hasil yang
diperoleh seringkali lebih kecil dibandingkan dengan menyadap getah pinus. Hal ini 7
dikarenakan lahan yang diusahakan umumnya relatif sempit dengan produktivitas yang rendah.
Produksi hasil pertanian tersebut hanya cukup untuk memenuhi
kebutuhan subsisten petani terutama pada masa-masa sulit.
3.2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Rumah Tangga Penyadap Karakteristik sosial ekonomi rumah tangga penyadap getah pinus yang diduga mempengaruhi tingkat pendapatan rumah tangga (Y) adalah umur (X1), kontribusi pendapatan diluar getah pinus (X2), jumlah anggota keluarga (X3), luas lahan (X4), usia pohon pinus (X5), dan produksi getah pinus (X6). Persamaan regresi yang diperoleh adalah: Y = -4931502 + 12467X1 + 6926821X2 -1776,383569X3 – 306365X4 + 157769X5 + 1215,731412X6 Hasil analisis regresi yang tersaji pada Tabel 2. menunjukkan bahwa variabel yang diduga mempengaruhi pendapatan rumah tangga ternyata secara bersama-sama mempengaruhi pendapatan rumah tangga. Hal ini ditunjukkan dari besarnya nilai F hitung yang signifikan dengan tingkat kepercayaan 99%. Tabel 2. Analisis varian faktor yang mempengaruhi pendapatan rumahtangga Table 2. Analysis variant factor influencing household income Sumber (source) Model Error Total
DF
Jumlah Kuadrat Kuadrat tengah F-hitung (sum of squares) (mean squares) (F value) 13 12 6 5,4981309 x 10 9,1635514 x 10 16,864*** 13 11 23 1,2497585 x 10 5,4337327 x 10 13 29 6,7478894 x 10
Keterangan (Remark): *** = Nyata pada tingkat kepercayaan 99% (Significant at level 99%)
8
Hasil analisis regresi terhadap peubah karakteristik sosial ekonomi yang mempengaruhi pendapatan petani penyadap getah pinus disajikan pada Tabel 3. Pada Tabel 3, koefesien determinan sebesar 0,7665 yang artinya 76,65% keragaman pada pendapatan rumah tangga petani penyadap getah pinus dapat dijelaskan oleh variabelvariabel yang dimasukkan ke dalam model. Adapun sisanya sebesar 23,35% lainnya dijelaskan oleh variabel lain yang belum dimasukkan ke dalam model regresi.
Tabel 3.
Koefesien regresi karakteristik sosial ekonomi yang mempengaruhi pendapatan rumah tangga penyadap getah pinus Table 3. Parameter estimate of social economic characteristic influencing household income Variabel / variable
Koefesien Regresi (parameter estimate) Intersep/ intersept -4931502 Umur Penyadap/ age 12467 taper Kont Pend luar pinus/ 6926821 Non income pine contribution Anggota keluarga/ -1776,383569 amount of family Luas lahan / area -306365 farm Umur pinus/ age of 157769 pine Produksi getah pinus/ 1215,731412 pine productivity F-hitung/ F value R2 adj
Simpangan Baku (standard error)
t-hitung (t value)
1122770,7571 22689,355835
0,549
866090,05893
7,998***
157176,16407
-0,011
280995,93643
-1,090
56698,606050
2,783***
151,50477101
8,024***
= 16,864*** = 0,7665
Keterangan (Remark): *** = Nyata pada tingkat kepercayaan 99% (Significant at level 99%) ** = Nyata pada tingkat kepercayaan 95% (Significant at level 95%) * = Nyata pada tingkat kepercayaan 80% (Significant at level 80%)
9
Selanjutnya, pengujian secara parsial dengan uji t-student diperoleh hasil bahwa hanya variabel kontribusi pendapatan di luar pinus, umur pohon pinus, dan produksi getah pinus yang berpengaruh nyata terhadap pendapatan rumah tangga penyadap getah pinus. Adapun variabel lainnya tidak secara nyata mempengaruhi tingkat pendapatan rumah tangga. Kontribusi pendapatan di luar getah pinus berpengaruh nyata terhadap pendapatan total rumah tangga. Semakin besar kontribusi pendapatan dari luar getah pinus, maka akan semakin besar pula pendapatan total rumah tangga. Kondisi ini menunjukkan bahwa pekerjaan-pekerjaan di luar menyadap pinus memiliki potensi yang besar untuk meningkatkan pendapatan rumah tangga. Semakin besar kontribusi pendapatan dari luar kegiatan penyadapan getah pinus maka pendapatan total rumah tangga akan semakin besar pula. Pengamatan dilapangan menunjukkan bahwa para penyadap getah pinus sebagian besar mengandalkan pendapatan keluarganya dari usaha menyadap getah pinus. Pekerjaan-pekerjaan di luar menyadap getah pinus dijadikan sebagai tambahan penghasilan. Sehingga peningkatan pendapatan yang berasal dari luar penyadapan getah pinus akan memberikan dampak besar terhadap peningkatan pendapatan total rumah tangga. Kondisi ini dikarenakan peningkatan pendapatan dari penyadapan getah pinus hanya dapat ditingkatkan dengan peningkatan produktivitas sadap dan itupun terbatas pada kemampuan pohon pinus. Usia pohon pinus berpengaruh positif secara nyata mempengaruhi tingkat pendapatan rumah tangga. Semakin tua pohon pinus maka akan semakin besar pula pendapatan yang diterimanya.
Peningkatan umur pinus sebesar 1 tahun akan
meningkatkan pendapatan rumah tangga sebesar Rp157.769,-. 10
Produksi getah pinus yang dihasilkan oleh penyadap berpengaruh positif secara nyata terhadap pendapatan rumah tangga penyadap getah pinus. Semakin tinggi produksi getah pinus yang diperoleh, maka pendapatan rumah tangga akan semakin meningkat. Penambahan produksi getah pinus yang disadap sebesar 1 kg akan mengakibatkan peningkatan pendapatan sebesar Rp 1.215,-. Umur penyadap pinus tidak berpengaruh secara nyata terhadap pendapatan rumah tangga.
Meskipun tanda koefisien regresinya positif yang menunjukkan
bahwa semakin tua, maka pendapatan rumah tangga semakin besar. Namun, hal tersebut tidak nyata secara statistik. Kondisi ini disebabkan usia penyadap yang relatif tua dan relatif seragam sehingga variasi usia tidak mempengaruhi pendapatan rumah tangga. Temuan tersebut berbeda dengan Prahasto (1988) yang menemukan hubungan negatif antara umur dengan pendapatan.
Dimana semakin tua umur
pesanggem akan menurunkan pendapatan yang diterima karena kemampuan fisik semakin menurun dan curahan tenaga kerja yang semakin menurun. Jumlah anggota keluarga tidak secara nyata berpengaruh terhadap pendapatan keluarga. Kondisi ini dikarenakan sedikitnya anggota keluarga usia kerja yang turut membantu kepala keluarga mencari nafkah. Alasannya, mereka harus mengurus anak dan rumah tangga serta bersekolah. Luas lahan tidak berpengaruh nyata terhadap pendapatan. Hal ini dikarenakan lahan yang dimiliki umumnya berupa lahan kering yang memiliki produktivitas rendah. Akibatnya, peningkatan luas lahan yang dimiliki tidak secara signifikan mempengaruhi pendapatan rumah tangga.
Temuan ini berbeda dengan Prahasto
(1988), dimana penambahan luas lahan akan meningkatkan pendapatan. Kondisi di 11
daerah penelitian yang dilakukan Prahasto berbeda dengan lokasi kajian ini, dimana lokasi kajian tidak dilakukan pemanfaatan lahan secara optimal. IV. KESIMPULAN DAN SARAN 4.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan bahwa pendapatan rumah tangga penyadap getah pinus dipengaruhi secara signifikan oleh pendapatan di luar getah pinus, usia pohon pinus, dan produksi getah pinus. Peningkatan pendapatan di luar getah pinus, usia pohon dan produksi getah pinus akan secara nyata baik secara bersama-sama maupun tunggal meningkatkan pendapatan rumah tangga petani. Pendapatan rumah tangga petani penyadap getah pinus dapat ditingkatkan dengan meningkatkan pendapatan dari luar getah pinus dan peningkatan produksi getah pinus yang disertai dengan peningkatan harga getah pinus.
Hal ini berimplikasi bahwa peningkatan kesejahteraan petani penyadap
dilakukan dengan diversifikasi dan peningkatan sumber pendapatan di luar pinus, pengaturan umur pinus optimal dan kebijakan peningkatan produktivitas pohon pinus. 4.2. Saran Peningkatan pendapatan petani di daerah sekitar hutan pinus dapat dilakukan dengan pemanfaatan hasil hutan non kayu seperti getah pinus.
Peningkatan
pendapatan masyarakat sekitar hutan pinus dilakukan dengan diversifikasi pendapatan rumah tangga di luar pinus dan peningkatan produktivitas getah pinus. Peningkatan produktivitas getah pinus dapat dilakukan dengan managemen hutan pinus, perbaikan varietas pohon pinus, dan perbaikan teknik penyadapan getah. Peningkatan produksi getah pinus akan meningkatkan pendapatan petani seiring 12
dengan bertambahnya usia pohon pinus. Untuk itu perlu pula penelitian lanjutan umur optimal pohon pinus yang disadap dan teknik penyadapan pinus yang optimal. Peningkatan pendapatan di luar pinus dilakukan dengan pengembangan usaha-usaha di luar penyadapan getah pinus (misalnya berdagang, beternak, berladang, dan lain-lain) karena secara nyata mampu meningkatkan pendapatan rumah tangga penyadap getah pinus dan mengurangi tekanan pada hutan pinus. Selain itu, perlu kebijakan peningkatan harga getah dan pengembangan lembaga semacam koperasi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. DAFTAR PUSTAKA Annonim. 1997. Pinus Andalan Kedua Sesudah Jati. Duta Rimba, 20 (3): 30—32. Tim UGM. 2002. Penyusunan Rancangan Teknik Untuk Penelitian DAS Berpasangan di Gombong Jawa Tengah. Draft Laporan Akhir. Fakultas Teknologi Pertanian. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. Gujarati, D. 1979. Ekonometrika Dasar. Dialihbahasakan oleh Sumarno Zain. Penerbit Erlangga. Jakarta. Jariah, N.A. 1998. Manfaat Sosial Ekonomi Penyadapan Pinus Terhadap Peningkatan Pendapatan Petani Penyadap: Studi Kasus di Desa Burat, RPH Gebang. BKPH Purworejo, KPH Kedu Selatan. Skripsi Sarjana. Jurusan Manajemen Hutan, Fakultas Kehutanan. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. Prahasto, H. 1988. Pengaruh Faktor Sosial Ekonomi Pesangem Terhadap Pendapatannya. Duta Rimba, 14 (91-92): 22—27. Soedjono, S. 1992. Manfaat Ekonomi dan Sosial Penyadapan Getah Pinus. Bagian Perusahaan Kehutanan Negara. Duta Rimba, 18 (3): 149—150. Suharlan, A, D. Herbagung, M.M. Riyadi. 1980. Hubungan Antara Produksi Getah Pinus Merkusii denga Luas Bidang Dasar, Tinggi Pohon, dan Jarak Tumbuh Relatif Antar Pohon. Laporan Penelitian Hutan. Bogor. Tirtakusuma, R. 1978. Suatu Tinjauan dan Pendapatan Tentang Penyadapan Pinus Merkusii Jung et de Vriese. Perum Perhutani Jember. 13
Lampiran 1. Hasil analisis regresi dengan Program SAS ETS ver 6.12 The SAS System Variable Label N Mean Std Dev Minimum --------------------------------------------------------------------------------------------NO 30 15.5000000 8.8034084 1.0000000 PGETAH Pendapatan dari getah pinus (Rp) 30 2144700.00 1111564.14 0 PLUARGET Pendapatan dari luar getah pinus (Rp) 30 1764333.33 1394959.65 85000.00 TKEL Tanggungan keluarga (orang) 30 4.3333333 1.1244411 2.0000000 UMUR Umur penyadap (th) 30 42.3000000 8.6469050 26.0000000 LHN luas lahan (ha) 30 0.6819000 0.5226194 0.0350000 --------------------------------------------------------------------------------------------Variable Label Maximum ------------------------------------------------------------NO 30.0000000 PGETAH Pendapatan dari getah pinus (Rp) 5070000.00 PLUARGET Pendapatan dari luar getah pinus (Rp) 6420000.00 TKEL Tanggungan keluarga (orang) 7.0000000 UMUR Umur penyadap (th) 61.0000000 LHN luas lahan (ha) 2.5000000 ------------------------------------------------------------The SAS System Variable Label N Mean Std Dev Minimum --------------------------------------------------------------------------------------------NO 30 15.5000000 8.8034084 1.0000000 PGETAH Pendapatan dari getah pinus (Rp) 30 2144700.00 1111564.14 0 PLUARGET Pendapatan dari luar getah pinus (Rp) 30 1764333.33 1394959.65 85000.00 TANGKEL Tanggungan keluarga (orang) 30 4.3333333 1.1244411 2.0000000 UMUR Umur penyadap (th) 30 42.3000000 8.6469050 26.0000000 LLAHAN luas lahan (ha) 30 0.6819000 0.5226194 0.0350000 UPINUS umur pinus (th) 30 15.2333333 3.0477050 0 PHNPINUS jumlah pohon pinus (pohon) 30 762.5666667 419.8740109 0 QGETAH produksi getah pinus (kg) 30 2612.00 1306.08 0 TOINCOME total pendapatan (Rp) 30 3924733.33 1525404.34 800000.00 ---------------------------------------------------------------------------------------------
14
Variable Label Maximum ------------------------------------------------------------NO 30.0000000 PGETAH Pendapatan dari getah pinus (Rp) 5070000.00 PLUARGET Pendapatan dari luar getah pinus (Rp) 6420000.00 TANGKEL Tanggungan keluarga (orang) 7.0000000 UMUR Umur penyadap (th) 61.0000000 LLAHAN luas lahan (ha) 2.5000000 UPINUS umur pinus (th) 18.0000000 PHNPINUS jumlah pohon pinus (pohon) 2000.00 QGETAH produksi getah pinus (kg) 6000.00 TOINCOME total pendapatan (Rp) 7860000.00 ------------------------------------------------------------The SAS System Model: MODEL Karakter_sosek Dependent Variable: TOINCOME
total pendapatan (Rp) Analysis of Variance Sum of Squares
Mean Square
Source
DF
Model Error C Total
6 5.4981309E13 9.1635514E12 23 1.2497585E13 543373271263 29 6.7478894E13
Root MSE 737138.56992 Dep Mean 3924733.33333 C.V. 18.78188
R-square Adj R-sq
F Value
Prob>F
16.864
0.0001
0.8148 0.7665
15
Parameter Estimates Variable
DF
Parameter Estimate
Standard Error
T for H0: Parameter=0
Prob > |T|
INTERCEP UMUR PROPLGET TANGKEL LLAHAN UPINUS QGETAH
1 1 1 1 1 1 1
-4931502 12467 6926821 -1776.383569 -306365 157769 1215.731412
1122770.7571 22689.355835 866090.05893 157176.16407 280995.93643 56698.606050 151.50477101
-4.392 0.549 7.998 -0.011 -1.090 2.783 8.024
0.0002 0.5880 0.0001 0.9911 0.2869 0.0106 0.0001
Variable
DF
INTERCEP UMUR PROPLGET TANGKEL LLAHAN UPINUS QGETAH
1 1 1 1 1 1 1
Variable Label Intercept Umur penyadap (th) Kontribusi pendapatan luar getah pinus (%) Tanggungan keluarga (orang) luas lahan (ha) umur pinus (th) produksi getah pinus (kg)
16
Lampiran 2. Data responden penelitian No. Resp.
Nama Resp.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Sutarman Kasirun Rusmadi Sanrusdi Sirun Sikin Warto Yono Supardi suparlan Kuswanto Martawi Mario Rejo Sisri Karta Sutaran Sulasmi San basir Santarmin Minardi Surat Sutarso Karso. W Sarikun Rebin Wardi Yatmo Miarso Kasiman Marno Suji
Umur Th 32 39 47 38 36 27 37 47 33 39 38 61 50 40 41 52 26 61 35 39 39 40 40 52 50 40 50 53 40 47
Tangg Kel (org) 4 4 3 3 4 2 4 4 4 5 6 7 5 3 6 5 3 5 3 4 5 4 5 5 6 4 5 5 3 4
Pekerjaan Pokok
Pendidikan SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD/SR SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD
Petani Petani Petani Petani Petani Petani Petani Petani Petani Petani Petani Petani Petani Penyadap pinus KetuaRT/petani Petani Petani Petani Petani Petani Penyadap Petani KetuaRW/petani Dagang Petani Dagang Petani Petani Petani Petani
Pekerjaan Sambilan Penyadap Pinus Penyadap Pinus Penyadap Pinus Penyadap Pinus Penyadap Pinus Penyadap Pinus Penyadap Pinus Penyadap Pinus Penyadap Pinus Penyadap Pinus Penyadap Pinus Penyadap Pinus Penyadap Pinus Petani Penyadap Pinus Penyadap Pinus Penyadap Pinus Penyadap Pinus Penyadap Pinus Penyadap Pinus buruh bangunan Penyadap Pinus Penyadap Pinus Penyadap Pinus Penyadap Pinus Penyadap Pinus Penyadap Pinus Penyadap Pinus Penyadap Pinus Penyadap Pinus
Cat: Responden no 19 tidak menyadap lagi karena hak sadap diambilalih
17
Tabel 2. Data responden penelitian (lanjutan) No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Pend getah (Rp) 4080000 1200000 2604000 2040000 2490000 3570000 3060000 3060000 840000 2040000 540000 5070000 1224000 954000 2028000 1824000 2580000 2460000 0 2700000 3060000 3060000 1224000 1215000 1500000 1488000 960000 1860000 2550000 3060000
Pend luar getah (Rp) 85000 435000 2770000 1400000 845000 200000 250000 1700000 1064000 3080000 260000 518000 3298000 2270000 2950000 2450000 260000 1720000 2035000 2900000 2100000 1700000 1500000 6420000 2740000 3800000 330000 600000 2150000 1100000
Luas lahan pert (Ha) 0.5 0.54 0.75 0.45 0.45 0.5 0.035 0.5 0.75 1 0.25 0.82 2 0.45 1 0.3 0.5 1.25 0.75 0.25 0.08 0.58 1 0.4 0.75 0.05 0.602 0.95 0.5 2.5
Umur pinus (Th) 15 16 18 17 15 17 16 15 15 15 15 18 15 15 15 15 15 15 0 15 17 17 16 15 15 15 15 17 16 17
Jum Phn Pinus (pohon) 1000 500 1500 750 750 600 700 750 300 2000 580 2000 500 400 580 650 750 600 0 900 1000 600 750 630 600 600 500 837 750 800
Prod getah (kg) 4800 1440 2880 2400 3000 4200 3600 3600 1440 2400 720 6000 1440 1440 2400 2160 3600 3600 0 3600 3600 3600 1440 1440 1800 1800 1200 2160 3000 3600
Tot pend (Rp) 4165000 1635000 5341000 3440000 3335000 3770000 3310000 4760000 1904000 5120000 800000 5588000 4522000 3224000 4978000 4274000 2948000 4360000 2035000 5600000 5160000 4760000 2724000 7860000 4231000 5288000 1290000 2460000 4700000 4160000
18