PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN TERPADU MODEL CONNECTED PADA POKOK BAHASAN GARIS DAN SUDUT PADA SISWA KELAS VII E SMP NEGERI 2 DELANGGU KABUPATEN KLATEN SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2011/2012 By Gunarto, M.Pd.
ABSTRACT Gunarto, Increasing Achievement of Studying Mathematic by Fused Learning Teaching Connected Model at the Topic Line and Angle Class VII E Students of SMP Negeri 2 Delanggu Klaten 2nd Semester at the Year of Learning Teaching 2011/2012 This research aimed to know whether the studying of mathematic by fused learning teaching connected model at the topic line and angle can increase the activities and the students achievement in learning teaching. This research is useful for improving the learning teaching process in class VII E so that the students’ achievement in that class increasing. The data analysis of this research used qualitative data and presented at the qualitative distribution. This research is a classroom action research with studying the learning teaching by fused connected model that divided into 3 cyclus. Cyclus I is made 2 times meeting, cyclus II made by 3 times meeting and cyclus III made of 3 times meeting. So, this research done 8 times meeting with twelve time class meeting. Every cyclus made by the planning, acting, observing, evaluating, and reflecting. Collecting data at this research is students checking activities sheet, and cyclus of evaluation test. The result of the research which done with studying mathematic by fused learning teaching connected model at the topic line and angle actually can increase students activities in studying and for students activities cyclus I, II, and III are 43,20%; 56,80%, 68,56% and increasing the students achievements. Cyclus I gets the average mark 58,72% with the percentage achievement 48%. Cyclus II gets the average mark 74,28 with the percentage achievement 72%, and cyclus III gets the average mark 77,6 with the percentage achievement 76%. The conclusion result is that learning teaching connected model can increase the students achievements at the topic line and angle class VII E SMP Negeri 2 Delanggu at the year of learning teaching 2011/2012. Keywords: Fused learning teaching, connected and classroom action research. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kriteria Kelulusan Minimal (KKM) mata pelajaran matematika kelas VII SMP N 2 Delanggu tahun pelajaran 2011/2012 adalah 65.
Nilai 65 telah ditetapkan melalui proses panjang dan merupakan hasil musyawarah guru mata pelajaran matematika sesuai prosedur tata cara penetapan KKM berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di SMP Negeri 2
Gunarto : adalah Guru SMPN 2 Delanggu Kab. Klaten
Magistra No. 81 Th. XXIV September 2012 ISSN 0215-9511
13
Peningkatan Prestasi Belajar Matematika Melalui ..............
Delanggu. SMP Negeri 2 Delanggu menetapkan KKM 65 untuk mapel matematika memang tidak populer karena nilai 65 masih masuk kategori cukup. Seharusnya KKM yang ditetapkan sekolah minimal baik, tetapi karena sekolah telah cukup berpengalaman tentang kondisi riil siswa SMP Negeri 2 Delanggu yang dipelajari dari input siswa maka nilai 65 dipandang tepat untuk KKM mapel matematika kelas VII SMP Negeri 2 Delanggu tahun pelajaran 2011/2012. Setelah diadakan evaluasi melalui ulangan harian, mid semester dan tes akhir semester I tahun pelajaran 2011/2012 hasilnya sebagai berikut : nilai semester I tahun pelajaran 2011/2012 rataan nilai murni matematika kelas VII : 4,60 sedangkan rataan hasil tes semester I : 4,95 (empat koma sembilan lima), khusus untuk kelas VII E rataan nilai mid mencapai 4,28 dan rataan nilai semesternya mencapai 5,40. Jadi posisi kelas VII E pada tes mid semester dan tes semester dibawah posisi rataan umum di SMP Negeri 2 Delanggu untuk mata pelajaran matematika. Input rataan nilai matematika tahun 2010/2011 berdasarkan dokumen SKHU 5,60. Hasil tes ulangan harian sebelum tes semester ganjil tahun pelajaran 2011/ 2012 mencapasi 54,96 dari 25 siswa (tabel 6). Dari fakta prestasi yang diperoleh kelas VII E tersebut maka penulis menyimpulkan sementara bahwa ketidakjelasan atau peningkatan prestasi yang baru menjadi akibat guru kurang maksimal memotifasi para siswa untuk belajar. Untuk itu penulisingin memberikan model pembelajaran kooperatif kondusif di kelas VII E, yang diharapkan dengan model itu siswa bisa lebih aktif dalam belajar yang akibatnya bisa meningkatkan prestasi matematika
B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas, maka dapat ditarik rumusan masalah sebagai berikut: Apakah pembelajaran melalui pembelajaran terpadu model Connected dapat meningkatkan aktifitas dan prestasi belajar matematika pada siswa kelas VIIE SMP Negeri 2 Delanggu Klaten tahun pelajaran 2011/2012? C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah ingin diketahui bahwa melalui pembelajaran terpadu model Connected dapat meningkatkan prestasi belajar matematika pada pokok bahasan garis dan sudut pada siswa kelas VII E SMP Negeri 2 Delanggu Klaten semester II tahun pelajaran 2011/2012. D. Manfaat Penelitian Dari penelitian ini dapat bermanfaat sebagai berikut: 1.
Bagi Guru Memberikan pengetahuan dan pengalaman model pembelajaran tentang inovasi-inovasi yang sesuai untuk digunakan dalam proses pembelajaran khususnya dalam mapel matematika serta dapat melibatkan siswanya lebih aktif dalam PBM
2.
Bagi Siswa Dengan diterapkannya inovasiinovasi atau model baru yang sesuai akan dapat memberikan semangat dalam belajar dan tidak menjadikan mapel matematika sebagai pelajaran yang membosankan dan kurang menarik tetap sebaliknya dan diharapkan siswa bisa lebih aktif dalam
14
Magistra No. 81 Th. XXIV September 2012 ISSN 0215-9511
Peningkatan Prestasi Belajar Matematika Melalui ..............
3.
pembelajaran sehingga PBM akan lebih bermakna bagi siswa karena mereka terlibat
jumlah yang banyak yang terbagi ke dalam tiga bidang, yaitu aljabar, analisis dan geometri.
langsung dalam proses pembelajaran.
Johnson dan Rising (1972) mengatakan bahwa matematika adalah pola pikir, pola mengorganisasikan, pembuktian yang logik, matematika itu adalah bahasa yang menggunakan
Bagi Peneliti Penelitian ini menjadi pengalaman yang sangat berharga dan menambah wawasan pengetahuan tentang inovasi model yang sesuai untuk proses pembelajaran.
KAJIAN TEORI A. Pengertian Belajar Slamento (2003:2) menyatakan bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksinya dengan lingkungan. Menurut Abidillah (2002) belajar adalah suatu usaha sadar yang dilakukan oleh individu dalam perubahan tingkah laku baik melalui latihan dan pengalaman yang menyangkut aspek– aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik untuk memperoleh tujuan tertentu. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengertian belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. B. Prestasi Belajar Matematika James dan James (1976) dalam kamus matematikanya mengatakan bahwa matematika adalah ilmu tentang logika mengenai bentuk, susunan, besaran, dan konsep-konsep yang
istilah yang didefinisikan dengan cermat, jelas, dan akurat, representasinya dengan simbol dan padat, lebih berupa bahasa simbol mengenai ide dari pada mengenai bunyi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar matematika adalah hasil yang dicapai seseorang setelah melakukan proses belajar pada bidang studi matematika sebagaimana dinyatakan dengan nilai-nilai tes evaluasi pembelajaran. C. Pengertian Pembelajaran Terpadu Menurut Hadisobroto (Trianto,2007 : 6) pembelajaran terpadu adalah pembelajaran yang diawali dengan suatu pokok bahasan atau tema tertentu yang dikaitkan dengan pokok bahasan lain, konsep tertentu dikaitkan dengan konsep yang lain yang dilakukan dengan spontan atau terencana baik dalam satu bidang studi atau lebih dengan beragam pengalaman belajar anak, maka pembelajaran menjadi lebih bermakna. Pembelajaran terpadu memiliki beberapa macam karakteristik, diantaranya: (a) Berpusat pada anak (studend centerd ; (b) Memberi pengalaman langsung pada anak; (c) Pemisahan antara bidang studi tidak begitu jelas; (d) Menyajikan konsep dari berbagai bidang studi dalam suatu proses pembelajaran; (e) Bersifat luwes; (f) Hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai dengan minat dan kebutuhan anak.
berhubungan satu dengan yang lainnya dengan
Magistra No. 81 Th. XXIV September 2012 ISSN 0215-9511
15
Peningkatan Prestasi Belajar Matematika Melalui ..............
Menurut Depdikbud (1996 : 3) pembelajaran terpadu mempunyai karakteristik
sering ditemui dalam lingkungan anak; (f) Menumbuh kembangkan keterampilan sosial
berikut: (a) Holistik yaitu suatu gejala atau fenomena yang menjadi pusat perhatian dalam pembelajaran terpadu diamati dan dikaji dari beberapa bidang kajian sekaligus, tidak dari sudut
anak seperti kerjasama, toleransi, komunikasi, dan respek terhadap gagasan orang lain
pandang yang terkotak-kotak; (b) Bermakna yaitu pengkajian suatu fenomena dari berbagai aspek, memungkinkan terbentuknya semacam jalinan antar konsep-konsep yang berhubungan yang disebut skemana. Ini akan berdampak pada
Kesimpulan pembelajaran terpadu merupakan pembelajaran yang beranjak dari suatu tema tertentu sebagai pusat perhatian (center of insert) yang digunakan untuk memahami gejala-gejala dan konsep lain, baik yang berasal dari bidang studi yang bersangkutan maupun dari bidang studi lainnya.
kebermaknaan dari materi yang dipelajari; (c) Otentik yaitu pembelajaran terpadu memungkinkan siswa memahami secara langsung prinsip dan konsep yang ingin dipelajarinya melalui kegiatan belajar secara langsung. Mereka memahami dari hasil belajar sendiri, informasi dan pengetahuan yang diperoleh sifatnya menjadi otentik; (d) Aktif yaitu pembelajaran terpadu menekankan keaktifan siswa dalam pembelajaran baik secara fisik maupun mental, intelektual, maupun emosional guna tercapai hasil belajar optimal dengan mempertimbangkan hasrat, minat, dan kemampuan siswa sehingga termotivasi untuk terus belajar Kelebihan pembelajaran terpadu antara lain : (a) Pengalaman dan kegiatan belajar anak akan selalu relevan dengan tingkat perkembangan anak; (b) Kegiatan yang dipilih sesuai dengan
METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1.
Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 2 Delanggu Klaten di kelas VII E semester II tahun pelajaran 2011/2012.
2.
Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2012 semester genap tahun pelajaran 2011/2012 hingga Maret 2012 semester genap tahun pelajaran 2011/2012 dengan rincian jadwal penelitian sebagai berikut : Tabel 1. Jadwal Kegiatan Penelitian
dan bertolak pada minat dan kebutuhan anak; (c) Seluruh kegiatan belajar lebih bermakna bagi anak sehingga hasil belajar akan dapat bertahan lebih lama; (d) Pembelajaran terpadu menumbuhkembangkan keterampilan berpikir anak; (e) Menyajikan kegiatan yang bersifat pragmatis sesuai dengan permasalahan yang
16
Magistra No. 81 Th. XXIV September 2012 ISSN 0215-9511
Peningkatan Prestasi Belajar Matematika Melalui ..............
D. Kerangka Pikir
B. Subyek dan Objek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa SMP
Pembelajaran Pembelajaran terpadu connected connected
Negeri 2 Delanggu Klaten kelas VII E semester genap tahun pelajaran 2011 / 2012, dengan
Aktivitas siswa Aktivitas siswa dalam belajar dalam belajar
jumlah siswa 25, terdiri siswa putra 14 anak dan siswa putri 11 anak. Objek penelitian ini adalah kegiatan pembelajaran matematika tentang materi garis dan sudut di kelas VII E SMP Negeri 2 Delanggu
Siswa
Siswa
Prestasi siswa Prestasi siswa meningkat meningkat
Klaten tahun pelajaran 2011/2012. Gambar 2 : Diagram alur pikir
C. Rancangan Penelitian Langkah-langkah penelitian tindakan kelas untuk setiap siklus pembelajaran dapat digambarkan sebagai berikut : Permasalahan
Perencanaan tindakan I
Pelaksanaan tindakan I
Refleksi I
Pengamatan/
E. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Tes hasil belajar yang diberikan setiap akhir siklus, berupa tes berbentuk uraian yang dikembangkan oleh peneliti berdasarkan tujuan pembelajaran.
2.
Lembar amatan aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung yang terdiri atas 10 kegiatan yaitu kehadiran, memperhatikan guru saat mengajar, aktif berdiskusi dengan kelompoknya, bertanya aktif kepada guru tentang hal yang belum jelas, aktif membaca buku atau materi pelajaran, aktif menjawab pertanyaan dan member tanggapan kepada guru, berani mencoba menjabarkan materi
Siklus I pengumpulan data I Permasalahan baru hasil refleksi
Perncanaan tindakan II
Pelaksanaan tindakan II
Refleksi II
Pengamatan/ pengumpulan data II
Siklus II
Apabila permasalahan belum terselesaikan
Dilanjutkan ke siklus berikutnya
Gambar 1 : Siklus Penelitian Tindakan Kelas (Suhardjono
diskusi, mencatat materi yang penting, bisa
dkk,2007 : 74)
menarik kesimpulan, berani meminta bimbingan dalam mengerjakan LKS (Lembar Kerja Siswa)
Pelaksanaan PTK dimulai dengan siklus pertama yang terdiri dari empat kegiatan yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan, refleksi.
Magistra No. 81 Th. XXIV September 2012 ISSN 0215-9511
F.
Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang dilakukan peneliti adalah dengan dua cara, seperti berikut :
17
Peningkatan Prestasi Belajar Matematika Melalui ..............
1.
Tes Pengukuran hasil belajar siswa untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa dilakukan dengan menggunakan tes essay setiap akhir siklus. Dengan model essay,
Tabel 2. : Tabel Pedoman Pengkategorian Hasil Belajar Siswa (Arikunto, 2005) Interval Nilai 80 – 100 66 – 79 56 – 65
Kualifikasi Sangat Baik Baik Cukup
Metode Observasi
40 – 55
Kurang
Metode observasi yang digunakan peneliti adalah dengan menggunakan lembar
0 – 39
Gagal
dapat diketahui kemampuan siswa dalam mengerjakan soal-soal pada pokok bahasan garis, sudut dan pemahaman materi yang diberikan 2.
kemudian dikonversi menggunakan pengkategorian menurut Arikunto (2005), sebagai berikut :
pengamatan siswa. Pada tahap ini dikumpulkan data hasil amatan aktifitas siswa. Selanjutnya hasil analisis pada siklus pertama dipakai untuk kegiatan siklus berikutnya. Untuk menganalisa data yang telah terkumpul digunakan analisis kualitatip, kemudian dokumentasi dan wawancara dengan informen (Guru sejawat siswa dan tenaga administrasi) G. Teknik Analisis Data Data kualitatif dari hasil pengamatan (observasi) diperoleh dengan menggunakan lembar pengamatan yang dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung dianalisis secara kualitatif. Kemudian dikelompokkan kedalam kategori Baik sekali(A), Baik(B), Cukup(C), Kurang(K) Sedangkan data kuantitatif yang diperoleh berupa hasil belajar siswa diubah kedalam data kualitatip (angka) dengan rumus sebagai berikut :
Nilai
Jumlah skor yang diperoleh 100 Total skor
Selanjutnya dilakukan analisis statistik deskriptif, bertujuan untuk mendeskripsikan hasil belajar Matematika yang diperoleh siswa. Hasil belajar
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMP N 2 DELANGGU KLATEN pada siswa kelas VII Semester II Tahun Pelajaran 2011/2012 dari rentang waktu tanggal 20 Januari – 14 Februari 2012. Penelitian ini dilaksanakan menjadi 3 siklus yaitu siklus 1 terdiri dari 2 pertemuan, siklus 2 terdiri dari 3 pertemuan dan siklus 3 terdiri dari 3 pertemuan masing-masing disetiap akhir siklus diadakan tes evaluasi sebagai tolak ukur setelah diberikan tindakan. B. Deskripsi Per Siklus Berdasarkan pengalaman peneliti (guru matematika) kelas VII E, bahwa prestasi belajar matematika siswa kelas VII E sangat rendah atau jauh di bawah rata-rata dari kelas lain yaitu mencapai apalagi dibandingkan dengan KKM sekolah yang dipatok 65. Proses belajar mengajar yang dilakukan sudah bervariasi hanya mungkin diperlukan penajaman khusus, sehingga siswa bisa lebih bergairah. Hal ini dapat kita lihat dari tabel nilai evaluasi yang diadakan guru sebelum penelitian dilakukan, untuk jelasnya bisa dilihat pada tabel ...
18
Magistra No. 81 Th. XXIV September 2012 ISSN 0215-9511
Peningkatan Prestasi Belajar Matematika Melalui ..............
C. Sajian Hasil Penelitian
N O
Tabel 3 : Lembar Aktivitas Keaktifan Siswa Siklus 1 Pertemuan I (24-01-2012) Aspek yang Diamati Pada Siswa Jml Siswa Kelas VIE Jml Prosen Siswa
1. 2. 3. 4.
Kehadiran Memperhatikan guru saat mengajar Aktif berdiskusi dengan kelompoknya Bertanya aktif kepada guru tentang hal yang belum jelas 5. Aktif membaca buku atau materi pelajaran 6. Aktif menjawab pertanyaan dan memberi tanggapan kepada guru 7. Berani mencoba menjabarkan materi diskusi 8. Mencatat materi penting 9. Bisa menarik kesimpulan 10. Berani meminta bimbingan dalam mengerjakan LKS Ket. : BS : Baik Sekali
N O
23 15 12 12
92% 62% 48% 48%
25 25
10 10
40% 40%
25 25 25 25
8 13 13 15
32% 52% 52% 60%
B
C
K
43,20% B : Baik
C : Cukup
K : Kurang
Tabel 4. Tabel Lembar Aktivitas Keaktifan Siswa Siklus II Pertemuan I (24-01-2012) Aspek yang Diamati Pada Siswa Jml Siswa Kelas VIE Jml Prosen Siswa tasi
1. 2. 3. 4.
Kehadiran Memperhatikan guru saat mengajar Aktif berdiskusi dengan kelompoknya Bertanya aktif kepada guru tentang hal yang belum jelas 5. Aktif membaca buku atau materi pelajaran 6. Aktif menjawab pertanyaan dan memberi tanggapan kepada guru 7. Berani mencoba menjabarkan materi diskusi 8. Mencatat materi penting 9. Bisa menarik kesimpulan 10. Berani meminta bimbingan dalam mengerjakan LKS
25 25 25 25
25 18 15 20
100% 72% 60% 80%
25 25
15 16
60% 64%
25 25 25 25
12 22 10 14
48% 88% 40% 56%
RATA-RATA Ket. : BS : Baik Sekali
BS
tasi
25 25 25 25
RATA-RATA
Keterangan
Keterangan BS
B
C
K
56,80% B : Baik
Magistra No. 81 Th. XXIV September 2012 ISSN 0215-9511
C : Cukup
K : Kurang
19
Peningkatan Prestasi Belajar Matematika Melalui ..............
N O
Tabel 5. Tabel Lembar Pengamatan Aktivitas Keaktifan Siswa Siklus III Pertemuan I Keterangan (24-01-2012) Aspek yang Diamati Pada Siswa Jml Siswa Kelas VIE Jml Prosen BS B C K Siswa tasi
1. 2. 3. 4.
Kehadiran Memperhatikan guru saat mengajar Aktif berdiskusi dengan kelompoknya Bertanya aktif kepada guru tentang hal yang belum jelas 5. Aktif membaca buku atau materi pelajaran 6. Aktif menjawab pertanyaan dan memberi tanggapan kepada guru 7. Berani mencoba menjabarkan materi diskusi 8. Mencatat materi penting 9. Bisa menarik kesimpulan 10. Berani meminta bimbingan dalam mengerjakan LKS Rata-Rata Ket. : BS : Baik Sekali
B : Baik
25 25 25 25
25 16 20 15
100% 64% 80% 60%
25 25
18 14
72% 56%
25 25 25 25
12 20 12 13
48% 80% 48% 52% 56%
C : Cukup
K : Kurang
Dari data di atas dapat digambarkan dalam diagram di bawah ini :
Gbr 3. Diagram Rata-rata Keaktifan Siswa dari siklus I sampai Siklus III
20
Magistra No. 81 Th. XXIV September 2012 ISSN 0215-9511
Peningkatan Prestasi Belajar Matematika Melalui ..............
Tabel 6 Tabel Nilai Awal Siswa
Tabel 7. Tabel Rekapitulasi Ketuntasan Pra Siklus Sampai Siklus III
Pra Siklus N o
No Absen
1 1 2 2 3 3 4 4 5 5 6 6 7 7 8 8 9 9 10 10 11 11 12 12 13 13 14 14 15 15 16 16 17 17 18 18 19 19 20 20 21 21 22 22 23 23 24 24 25 25 Jumlah Rata-rata Ketuntasan belajar
KKM 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65
Nilai 24 34 74 74 64 24 80 37 44 74 34 64 64 74 54 54 37 44 74 70 74 50 74 34 44 1374 54,96
Kategori Tuntas Belum Tuntas
Jenis Siswa Kegiatan N o Pembelajaran Per Tuntas % Tidak Siklus Tuntas 1. Pra siklus 9 36 16 2. Siklus I 12 48 13 3. Siklus II 18 72 7 4. Siklus III 19 76 6
%
Ket
64 52 28 24
Gbr. 4. Diagram Ketuntasan Siswa dari Pra Siklus sampai Siklus II D. Pembahasan 1.
Rekapitulasi rata-rata aktivitas keaktifan siswa siklus I sampai siklus III Peningkatan aktivitas keaktifan siswa diikuti pula dengan meningkatnya prestasi hasil belajar siswa dari siklus I sampai siklus III. Tabel rekapitulasi rata-rata keaktifan siswa selama pembelajaran melalui
9
16
pembelajaran terpadu model Connected pada siklus I sampai siklus III.: Seperti
36%
64%
terlihat pada tabel 3, 4, dan 5 diagram batang Gambar 3 Peningkatan keaktifan siswa dapat dilihat dalam hasil non tes. Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I, bahwa pada siklus I terdapat kekurangan. Kekurangan ini ialah
Magistra No. 81 Th. XXIV September 2012 ISSN 0215-9511
21
Peningkatan Prestasi Belajar Matematika Melalui ..............
yang aktif sebesar 0,80% dari siklus II ke
siswa masih merasa kesulitan dalam menyesuaikan diri dalam pelaksanaan
siklus III sedangkan terjadi peningkatan yang signifikan jika dari siklus I sampai siklus III
pelajaran melalui pembelajaran terpadu model Connected. Karena dalam pembelajaran ini siswa harus belajar secara aktif dan mandiri dalam berkelompok, tetapi pada siklus I aktifitas rataan mencapai 43,80 siswa terlihat masih kurang aktif bersama kelompoknya masing-masing maupun
pengaruh ke hasil tes akhir siklus tidak ada. 2.
Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Pra Siklus sampai Siklus III
secara individual dan siswa masih terlihat belum paham sehingga guru harus berperan
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan selama 3 siklus. Keberhasilan
memberikan pendalaman materi pendamping dan memberi bimbingan kepada
dari setiap siklus yang dilakukan berdasarkan dari data nilai akhir pelaksanaan siklus dan lembar aktivitas keaktifan siswa dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar melalui pembelajaran terpadu model Connected. Rekapitulasi hasil terlihat pada tabel 7 dan diagram batang Gambar 4
siswa. Perencanaan ulang yang diterapkan pada siklus II ini ternyata membawa dampak positif. Dari hasil amatan diketahui bahwa suasana kelas dalam pembelajaran lebih kondusif. Siswa tampak lebih siap mengikuti pembelajaran melalui pembelajaran terpadu model Connected ini dan mampu belajar secara mandiri. Dan yang lebih penting adalah aktifitas dan prestasi belajar siswa pada materi pokok Garis dan Sudut meningkat sesuai dengan harapan dan tujuan yang telah direncanakan. Pada siklus II mencapai 56, siswa sudah mulai bisa aktif belajar mandiri baik kelompok maupun individual serta mampu bekerja sama dalam kelompok dengan berbeda teman tidak sama dengan pada saat siklus I dan guru hanya bertindak membimbing siswa untuk belajar lebih aktif terbukti dengan adanya peningkatan rata-rata siswa yang aktif sebesar 13,80%. Dan pada siklus III mencapai 56, siswa sudah sangat senang dan aktif dalam pembelajaran ini terlihat dengan adanya penurunan jumlah rata-rata siswa
22
sebesar 13,80%. Dari siklus II ke III terjadi penurunan tetapi tidak begitu berarti dan
Pada siklus I siswa yang mendapat nilai > 65 ada 12 siswa (48%) termasuk siswa yang tuntas belajar dan siswa yang mendapat nilai < 65 ada 13 siswa (52%) termasuk siswa yang tidak tuntas belajar. Sedangkan pada siklus II siswa yang mendapat nilai > 65 ada 18 siswa (72%) termasuk siswa yang tuntas belajar dan siswa yang mendapat nilai < 65 ada 7 siswa (28%) termasuk siswa yang tidak tuntas belajar. Hal ini memperlihatkan adanya peningkatan hasil belajar dari siklus I ke siklus II yaitu sebesar 24%. Sedangkan pada siklus III siswa yang mendapat nilai > 65 ada 19 siswa (76%) termasuk siswa yang tuntas belajar dan siswa yang mendapat nilai < 65 ada 6 siswa (16%) termasuk siswa yang tidak tuntas belajar. Hal ini memperlihatkan adanya peningkatan
Magistra No. 81 Th. XXIV September 2012 ISSN 0215-9511
Peningkatan Prestasi Belajar Matematika Melalui ..............
hasil belajar dari siklus II ke siklus III yaitu 12% sedangkan peningkatan hasil belajar dari siklus I ke siklus III telah mencapai 28%. Dengan kata lain pada siklus I secara inividu dalam kelas tersebut ada 12 siswa (48%) yang sudah tuntas belajarnya sedangkan pada siklus II ada 18 siswa (72%) dan pada siklus III ada 19 siswa (76%). Hal ini memperlihatkan hasil belajar dari siklus I ke siklus II yaitu 24% dan peningkatan hasil belajar dari siklus II ke siklus III sebesar 4%.
pembelajaran terpadu model Connected dan dalam pelaksanaan pembelajaran guru berusaha menciptakan kondisi pembelajaran yang kondusif dan menarik bagi siswa sehingga siswa semangat dalam mengikuti pembelajaran. Berdasarkan hasil amatan kelas dan hasil tes evaluasi pada siklus III dapat dikatakan bahwa perencanaan yang telah diprogramkan dan dilakukan bisa mencapai tujuan yang diharapkan dalam penelitian.
Pada siklus I persentase ketuntasan klasikal mencapai 48%, ini belum memenuhi indikator keberhasilan. Akan tetapi pada siklus II persentase ketuntasan klasikal mencapai 72%, ini belum memenuhi indikator keberhasilan yaitu > 75%. Maka peneliti bersama guru pamong melanjutkan ke siklus III yang diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa secara lebih menyeluruh, Dan didapat persentase ketuntasan klasikal sebesar 76% hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran secara efektif karena mampu mengoptimalkan peningkatan prestasi belajar siswa, dengan demikain tindakan siklus selanjutnya tidak perlu dilakukan.
pembelajaran terpadu model Connected yang dilakukan dari hasil kerjasama antara peneliti dan guru bidang studi matematika SMP N 2 Delanggu TH dan guru peneliti (mahasiswa Unwida SW) kelas VIIE di SMP N 2 Delanggu ini dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada materi pokok Garis dan Sudut. Peningkatan ini ditandai dengan hasil tes evaluasi siswa dari siklus I mengalami peningkatan yang berarti pada siklus II dan sampai siklus III. Nilai peningkatan pada tiap siswa otomatis dapat meningkatkan nilai rata-rata kelas dan sudah mencapai minimal 65 dan ketuntasan belajat mencapai ninimal 75%.
Berdasarkan hasil tes evaluasi pada
Dengan demikian pembelajatan
siklus I, siklus II sampai siklus III dapat dikatakan bahwa terjadi peningkatan prestasi hasil belajar pada materi pokok Garis dan Sudut. Peningkatan ini ditandai dengan hasil
melalui pembelajarn terpadu model
tes evaluasi pada siklus III menunjukkan bahwa nilai rata-rata kelas meningkat dan sudah mencapai ketuntasan klasikal. Peningkatan ini terjadi karena selain siswa mulai
menyesuaikan
deri
Magistra No. 81 Th. XXIV September 2012 ISSN 0215-9511
dengan
Metode pembelajaran
melalui
Connected dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas VII SMP N 2 Delanggu khususnya kelas VIIE pada materi pokok Garis dan Sudut. Secara umum, uraian diatas menun jukkan bahwa ada peningkatan prestasi belajat matematika pada materi pokok Garis dan Sudut melalui pembelajaran terpadu model connected. Akan tetapi bukan
23
Peningkatan Prestasi Belajar Matematika Melalui ..............
berarti pembelajaran terpadu connected ini sempurna, tetapi juga terdapat kebaikan dan
dipelajari secara menyeluruh (holistis), bermakna, autentik dan aktif. Sehingga
kekurangan. Adapun kebaikan dan kekurangannya adalah sebagai berikut:
pembelajaran akan terasa lebih bermakna bagi siswa. Hal ini terlihat pada tabel 3,4,5 dan Gambar 3 (Diagram batang keaktifan
a)
Kebaikan
Siswa
lebih
aktif
bekerjasama berpendapat dan menghargai pendapat oranglain
Siswa lebih paham dari pada materi yang mereka temui karena bisa membaca dari pada materi dalam diskusi dan ada yang tampil sebagai perwakilan kelompok untuk berbicara materi ajar yang diberikan, disini materinya garis dan sudut
b) Kekurangan Memerlukan waktu yang lebih lama, jumlah siswa dalam rombel tidak bias efektif jika besar dan diperlukan pemahaman guru yang benar-benar mengerti model terpadu connected. PENUTUP A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dimuka maka diperoleh kesimpulan sebagai
2.
Model pembelajaran terpadu connected dapat meningkatkan Peningkatan prestasi belajar ini ditunjukkan dengan adanya peningkatan hasil tes evaluasi pada setiap siklus. Pada siklus I diperoleh ketuntasan sebesar 48% dengan rata-rata nilai kelas mencapai 58,72 belum memenuhi indikator keberhasilan. Kemudian pada siklus II diperoleh ketuntasan sebesar 72% dengan rata-rata nilai kelas mencapai 74,28 dan sudah memenuhi indikator keberhasilan yaitu >75% tetapi belum memenuhi ketuntasan secara klasikal yaitu 85%, sehingga dilanjutkan pada siklus III terlihat bahwa ketuntasan klasikal meningkat menjadi 76% dengan rata-rata nilai kelas mencapai 77,60 dan sudah memenuhi indikator keberhasilan serta mencapai ketuntasan secara klasikal.
3. Melalui pembelajaran terpadu model Connected dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas VII SMP Negeri 2
berikut:
Delanggu pada materi pokok Garis dan
1.
Melalui pembelajaran terpadu model Connected dapat meningkatkan peran siswa
Sudut.
untuk belajar lebih aktif dan mandiri baik secara kelompok maupun individual dan membuat siswa terbiasa untuk bekerjasama dengan kelompok dan dengan belajar secara
B. Implikasi
aktif dan mandiri siswa terlatih untuk menemukan sendiri berbagai konsep yang
24
siswa).
latihan
Menurut hasil penelitian ada implikasi positif diantara model terpadu connected hasil belajar siswa dikelas VII E. Jika P => Q
Magistra No. 81 Th. XXIV September 2012 ISSN 0215-9511
Peningkatan Prestasi Belajar Matematika Melalui ..............
Jika pendekatan pembelajaran terpadu connected dilaksanakan dengan tepat dan baik, maka aktifitas siswa dalam pembelajaran meningkat dan prestasi belajar matematika juga meningkat. C. Saran Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian pada materi garis dan sudut tersebut di atas, maka dapat diajukan beberapa saran sebagai berikut : 1.
Untuk Siswa : Supaya siswa dalam mengikuti pembelajaran lebih mengaktifkan diri untuk mengikuti semua peruses pembelaajaran yang berlangsung saat itu.
2.
Untuk Guru : Supaya guru lebih cermat dan tepat memilih metode dan pendekatan pembelajaran untuk pokok bahasan yang sesuai.
3.
Untuk Para Peneliti : Bagi para penelitipeneliti yang lain adalah bahwa hasil penelitian ini hendaklah dapat dijadikan bahan acuan untuk mengadakan pengembangan penelitian lebih lanjut guna mengatasi permasalahan-permasalahan dalam pembelajaran matematika.
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Aunurahman. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta. Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). 2006. Model Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Matematika. Daryanto. 2010. Belajar dan Mengajar. Bandung: Yrama Widya. Dewi Nuharini dan Tri Wahyuni. 2008. Matematika Konsep dan Aplikasinya BSE. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Djemari Mardapi. 2008. Teknik Penyusunan Instrumen Tes dan Nontes. Jogjakarta: Mitra Cendekia PNS. http://endahresnandari.blogspot. com/2011/06/pembelajaran-terpadu-modelconnected.html. diakses pada tanggal 15 oktober 2011. http://www.sekolahdasar.net/2010/03/ pembelajaran-terpadu-model-connected.html. diakses pada tanggal 15 oktober 2011. Lexy J Moleong. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosdakarya Suhardjono, dkk. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Sumadi Suryabrata. 2006. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Thoha M. Chabib.2005. Teknik Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Magistra No. 81 Th. XXIV September 2012 ISSN 0215-9511
25