01
20
Introduction
Business Review
Pendahuluan
Tinjauan Bisnis
Financial Report
Laporan Keuangan
Corporate Data
Data Perusahaan
02
Company Profile Profil Perusahaan
20
Business Review Tinjauan Bisnis
182
Board of Commissioners Dewan Komisaris
04
Vision and Mission Visi dan Misi
26
Human Resources Development Sumber Daya Manusia
184
Board of Directors Direksi
05
2011 Events Highlights Peristiwa Penting 2011
186 28
Corporate Governance Tata Kelola Perusahaan
Organisation Structure Struktur Organisasi
Corporate Structure Struktur Perusahaan
187 36
Corporate Social Responsibility Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Ownership Structure Struktur Kepemilikan
188
Information Informasi
06
Contents
48 180
08
Financial Highlights Ikhtisar Keuangan
09
Stock Highlights Ikhtisar Saham
10
Message from the President Commissioner Sambutan Komisaris Utama
14
Report from the President Director Laporan Direktur Utama
40
Management’s Discussion and Analysis Pembahasan dan Analisa Manajemen
48
Financial Report Laporan Keuangan
Innovative
Engaging
Informative
In 2011, the Emtek Group solidified its media and connectivity businesses with a 84.77% acquisition of the nationwide TV broadcasting station, Indosiar, and the launch of the digital Pay-TV service, NexMedia, covering the Greater Jakarta metropolitan (Jabodetabek) area. Pada tahun 2011, Grup Emtek memperkokoh bisnis media dan konektivitas dengan pengambilalihan 84,77% saham stasiun pemancar televisi nasional, Indosiar, serta peluncuran layanan TV berbayar digital, NexMedia yang mencakup kawasan metropolitan Jakarta Raya (Jabodetabek).
Laporan Tahunan 2011 EMTEK
1
Company Profile Profil Perusahaan
Emtek Group Founded in 1983, PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (the Emtek Group or the Group), at its beginning was a company providing personal computer services. The Emtek Group has evolved to become one of Indonesia’s most prominent entertainment, content and technology groups with three main business areas: media, solutions and connectivity.
Grup Emtek Didirikan pada tahun 1983, PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (Grup Emtek atau Grup), pada awalnya merupakan suatu perusahaan yang menyediakan jasa komputer pribadi. Grup Emtek telah berkembang menjadi salah satu Grup usaha teknologi, konten dan hiburan terkemuka di Indonesia dengan tiga area bisnis utama yaitu: media, solusi dan konektivitas.
2
2011 Annual Report EMTEK
Media The Media Division consists of three free-to-air (FTA) television (TV) channels and a production house focused upon creating original content for the FTA and Pay TV industries:
Divisi Media terdiri dari tiga saluran televisi free-to-air (FTA) dan rumah produksi yang terfokus pada penciptaan konten orisinil untuk industri FTA TV dan TV berbayar:
• SCTV - one of Indonesia’s leading nationwide FTA channels with audiences in excess of 180 million potential viewers in more than 230 cities across the country;
• SCTV – salah satu saluran FTA nasional yang terkemuka di Indonesia dengan pemirsa melebihi 180 juta potensi penonton di lebih dari 230 kota di seluruh negeri;
• Indosiar – also one of Indonesia’s leading nationwide FTA channels with audiences in excess of 150 million potential viewers in more than 180 cities across the country;
• Indosiar – juga merupakan salah satu saluran FTA nasional yang terkemuka di Indonesia dengan pemirsa melebihi 150 juta potensi penonton di lebih dari 180 kota di seluruh negeri;
• O Channel - a home shopping, lifestyle and entertainment TV station focused upon the Greater Jakarta area; •
With the full operation of the production house, Screenplay, the Emtek Group has increasingly focused on home-grown content to fill the programming of the Group’s FTA and Pay TV businesses.
• O Channel – stasiun TV home shopping, gaya hidup dan hiburan yang terfokus pada daerah Jakarta Raya; •
Dengan pengoperasian penuh rumah produksi Screenplay, Grup Emtek semakin fokus atas konten sendiri untuk mengisi program bisnis FTA TV dan TV berbayar Grup Emtek.
Solutions The Solutions Division provides a range of infrastructure and information, communication and technology solutions for the telecommunication, banking and retail payment industries. These include service solutions for integrated Very Small Aperture Terminal (VSAT), Smart Card infrastructure, and the retail distribution of telecommunications services.
Divisi Solusi menyediakan serangkaian infrastruktur dan jasa informasi, layanan komunikasi dan solusi teknologi untuk industri telekomunikasi, perbankan dan pembayaran ritel. Termasuk solusi jasa untuk VSAT terintegrasi, infrastruktur Smart Card dan distribusi ritel dari layanan telekomunikasi.
Connectivity The Connectivity Division consists of two initiatives under development for television and Internet services.
Divisi Konektivitas terdiri dari dua inisiatif pengembangan untuk televisi dan layanan internet.
In November 2011, the Emtek Group officially launched “NexMedia”, a high quality and most flexible digital Pay TV service.
Pada bulan November 2011, Grup Emtek meluncurkan “NexMedia”, suatu layanan TV berbayar digital dengan kualitas tinggi dan paling fleksibel.
Laporan Tahunan 2011 EMTEK
3
Vision and Mission Visi dan Misi
Vision To be the leading provider of entertainment and information to Indonesians and the preferred service partner for the provision of information, communication and technology solutions to our customers.
Mission We work every day to be the first choice provider of quality content to Indonesians and establish ourselves as the most trusted service provider of a full range of solutions to satisfy the needs of our customers. We will become the first choice through the delivery of attractive content, the delivery of superior service and the continuing development of our human resources. By achieving this we will create a sustainable profitable business for our stakeholders.
Visi
Misi
Menjadi penyedia hiburan dan informasi terkemuka bagi masyarakat Indonesia dan mitra pilihan dalam layanan penyediaan solusi informasi, komunikasi dan teknologi bagi para pelanggan kami.
Kami berupaya setiap hari untuk menjadi pilihan utama dalam penyediaan konten berkualitas bagi masyarakat Indonesia dan membangun reputasi sebagai penyedia layanan terpercaya untuk ragam solusi lengkap dalam rangka memenuhi kebutuhan para pelanggan kami. Kami akan menjadi pilihan utama melalui upaya penyediaan konten yang menarik, pemberian layanan yang unggul dan pengembangan sumber daya manusia kami secara berkelanjutan. Dengan mewujudkan pencapaian tersebut kami akan menciptakan bisnis yang menguntungkan secara berkelanjutan bagi para pemangku kepentingan kami.
4
2011 Annual Report EMTEK
2011 Event Highlights Peristiwa Penting 2011
May Emtek undertook an Annual General Meeting of Shareholders and an Extraordinary General Meeting of Shareholders approving acquisition of PT Indosiar Karya Media Tbk (“IDKM”).
Emtek melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang menyetujui akuisisi PT Indosiar Karya Media Tbk (“IDKM”).
July Emtek has completed a Mandatory Tender Offer of shares in IDKM. Emtek telah menyelesaikan Penawaran Tender Wajib atas saham-saham di IDKM.
November Official launch of NexMedia Pay TV service. Peluncuran resmi layanan TV berbayar NexMedia.
December Emtek undertook a Public Expose for results until September 2011. Emtek melaksanakan Paparan Publik untuk kinerja hingga September 2011.
Laporan Tahunan 2011 EMTEK
5
Corporate Structure Struktur Perusahaan
Media
Surya Citra Media A Multimedia Content Aggregator
A Major Producer of Television Miniseries and Film for TV (FTV) in Indonesia
6
One of Indonesia’s Leading Televisions Channels
Jakarta’s Televisions Channel
An Innovated Media Holding Company
One of Indonesia’s Leading Television Channels
2011 Annual Report EMTEK
Solutions Infrastructure & Services
VSAT Integrated Solutions
» Telecomunications Industry
» Integrated communication solutions provider since 1998
» Financial & Payment Industries
» Over 3,122 remote units installed across Indonesia
Smart Card Infrastructure & Services » End-to-end Smart Card solutions for telecommunication and banking industries
Laporan Tahunan 2011 EMTEK
Connectivity
Pay TV Service Covering Greater Jakarta Area
Telecommunications Retail Distribution Solutions
» I’M SHOP distribution network comprising 29 outlets in major cities in Jakarta, Java and Kalimantan
Internet Services » Operator of two web portals (ketawaketiwi.com and iklanbaris.co.id) » Provider of corporate internet access services
7
Financial Highlights Ikhtisar Keuangan Revenue/Pendapatan (in billion Rupiah/dalam miliar Rupiah)
Net Profit/Laba Bersih (in billion Rupiah/dalam miliar Rupiah)
4,136.5
4000 3500 3000
500
2500 2000
492.2
400 300
1,780.9
1500
200
161.8 103.7
1000
100
500 0
607.6
600
3,353.5 3,123.1 2,828.6
0 2007 2008 2009 2010 2011
-100
2007 2008 2009 2010 2011 -99.8
Key Financial Data 2007 to 2011 (in billion Rupiah, unless otherwise noted) Emtek Group
2007
2008
2009**
2010**
2011**
Revenue
Data Keuangan Penting 2007 hingga 2011 (dalam miliar Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Grup Emtek
1,780.9
3,123.1
2,828.6
3,353.5
4,136.5
Pendapatan
Gross profit / gross loss
812.9
1,053.4
1,033.2
1,331.6
2,030.5
Laba kotor / rugi kotor
Operating profit / operating loss
350.4
499.0
492.4
799.4
1,197.1
Laba usaha / rugi usaha
Net profit / net loss
-99.8
103.7
161.8
429.2
607.6
Laba bersih / rugi bersih
10,000,000
628,350,900
3,141,754,500
5,127,302,220
5,640,032,442
Jumlah saham yang beredar (#)
-1,997
39.9
51.5
83.8
118.1
Laba bersih per saham (Rp)* Modal kerja bersih
Number of outstanding shares (#) Earnings per share (Rp)* Net working capital
236.0
1,067.4
1,301.8
1,931.3
820.5
Total assets
3,370.9
3,811.2
3,764.9
4,314.3
7,135.1
Jumlah aset
Total liabilities
2,879.4
1,365.6
1,149.2
1,190.7
2,361.8
Jumlah kewajiban Jumlah hak minoritas
Total minority interests
271.4
196.1
209.1
230.9
455.1
Total equity
220.0
2,249.5
3,615.6
3,123.5
4,773.2
Jumlah ekuitas
Net profit to total assets ratio (%)
-3%
3%
4%
10%
9%
Laba bersih terhadap total aset (%)
Net profit to total equity ratio (%)
-45%
5%
6%
14%
13%
Laba bersih terhadap jumlah ekuitas (%)
Current ratio (x) Debt to equity ratio (x) Debt to total assets ratio (x)
1.14
2.40
3.43
4.42
1.42
Rasio Lancar (x)
10.73
0.35
0.24
0.19
0.21
Rasio hutang terhadap ekuitas (x)
0.70
0.21
0.17
0.14
0.14
Rasio hutang terhadap total aset (x)
** Changes in the presentation of consolidated financial statements, in line with accounting regulation PSAK no.1 effective January 1, 2011 ** Perubahan penyajian keuangan konsolidasi, penyajian telah disesuaikan dengan ketentuan PSAK no.1 yang diterapkan tanggal 1 Januari 2011 * The number of shares used to calculate the earnings per share in: - 2007 is divided by 5 to adjust for the stock split from par value Rp1,000/share to Rp200/share that occurred in 2009 - 2008 is the weighted average of outstanding shares for the year of 2,601,119,833 shares - 2010 is the weighted average of outstanding shares for the year of 5,119,576,352 shares - 2011 is the weighted average of outstanding shares for the year of 5,145,563,844 shares * Jumlah saham yang digunakan untuk menghitung laba per saham pada tahun: - 2007, dibagi dengan 5 untuk menyesuaikan stock split dari nilai nominal Rp1.000/saham menjadi Rp200/saham pada tahun 2009 - 2008, adalah jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar untuk tahun tersebut sejumlah 2.601.119.833 lembar saham - 2010, adalah jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar untuk tahun tersebut sejumlah 5.119.576.352 lembar saham - 2011, adalah jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar untuk tahun tersebut sejumlah 5.145.563.844 lembar saham
8
2011 Annual Report EMTEK
Stock Highlights Ikhtisar Saham Closing Price Harga Penutupan (Rp)
Volume Transaction Volume Transaksi 25,000,000
4,000 22,079.5
3,000
2,000
1,600 1,100
3,300
20,000,000
Share Price Harga Saham EMTK
2,150 2,275 2,400 2,075
1,850
15,000,000 Volume Volume
1,750
1,340 1,000
3,350
10,000,000
1,230
BEI
6,178.0 500
3,884.0
3,497.5
1,227.5 1,500.5
1,173.5 1,144.5
0 Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Aug
Sep
76.0 Oct
Share Performance
Highest Price (in Rp)
5,000,000
3,312.0
3,082.5
248.5 Nov
0
Des
Kinerja Saham 2010
2011
1,380
3,550
(dalam Rp) Harga Tertinggi
Lowest Price (in Rp)
500
980
(dalam Rp) Harga Terendah
Closing Price (in Rp)
1,220
3,300
(dalam Rp) Harga Penutupan
86,588,500
47,404,000
(Unit) Volume Transaksi
70,802,982,500
81,990,567,500
(dalam Rp) Nilai Transaksi
Volume Transaction (Unit) Value Transaction (in Rp)
Shareholders Composition
Komposisi Pemegang Saham Number of Shares (million) Jumlah Saham (juta)
%
Eddy K. Sariaatmadja
932,755,814
16.54
Susanto Suwarto
593,520,909
10.52
Piet Yaury
498,956,450
8.85
PT Adikarsa Sarana
498,427,796
8.84
PT Prima Visualindo
459,404,998
8.15
Public and Institutional Shareholders/ Publik dan Pemegang Saham Institusi
2,656,966,475
47.10
Total numbers of issued shares/ Total saham yang dikeluarkan
5,640,032,442
100
Shareholders Pemegang Saham
Laporan Tahunan 2011 EMTEK
9
Message from the President Commisioner Sambutan Komisaris Utama
With God’s blessing, we have been able to report a strong business performance and a record financial performance in year 2011. Dengan karunia Tuhan, kami dapat melaporkan kinerja usaha yang kuat dan pencatatan kinerja keuangan yang memecahkan rekor di tahun 2011.
Eddy Kusnadi Sariaatmadja President Commissioner Komisaris Utama
10
2011 Annual Report EMTEK
It is with great pleasure that I am able to present you with the Emtek Group’s 2011 Annual Report and Financial Statements, and it is with God’s blessing that we have been able to report a strong business performance and a record financial performance.
Dengan gembira saya dapat memberikan Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan Grup Emtek untuk tahun 2011, dan dengan karunia Tuhan kami dapat melaporkan kinerja usaha yang kuat dan pencatatan kinerja keuangan yang memecahkan rekor.
There were two very significant business developments for the Emtek Group in 2011. First, we were able to complete the acquisition of a controlling interest in Indosiar, one of the largest free-to-air TV broadcasting stations in Indonesia. Indosiar is a good strategic fit for our Group and complements our existing television channels in terms of its audience demographic. We now cover the full demographic which we believe will be attractive to advertisers. The acquisition is expected to deliver long term value to our shareholders in a very competitive media environment.
Terdapat dua perkembangan utama bagi Grup Emtek selama tahun 2011. Pertama adalah keberhasilan kami mengakuisisi saham pengendali di Indosiar, salah satu stasiun pemancar TV tidak berbayar terbesar di Indonesia. Indosiar merupakan tambahan strategis bagi Grup kita dan melengkapi saluran-saluran televisi eksisting yang sudah kita miliki dari segi demografi pemirsa. Saat ini Emtek menjangkau seluruh cakupan demografis yang kami yakini akan menjadikannya lebih menarik bagi para pengiklan. Pengambilalihan tersebut diharapkan akan memberi nilai jangka panjang bagi para pemegang saham kami di lingkungan dunia usaha media yang sangat kompetitif.
The second major development was the commercial launch in November of our digital pay television service, NexMedia. This service has been received positively and is growing subscribers. We believe we have a distinctive product that will be attractive to a wide audience.
Perkembangan penting yang kedua adalah peluncuran secara komersial di bulan November, layanan TV berbayar digital perusahaan kita, yaitu NexMedia. Layanan ini diterima pasar secara positif dengan jumlah pelanggan yang terus bertumbuh. Kami meyakini bahwa kami memiliki produk yang unik yang mampu menarik minat pemirsa secara luas.
Our existing businesses were supported by Indonesia’s strong and resilient economic situation and stable political environment, which resulted in higher growth, elevated levels of business, and rising consumer confidence. Notwithstanding the generally positive macroeconomic environment, our industries remain highly competitive and we are still focused on our strategy of prudent cost control and cash flow generation. Together with our conservative balance sheet position, this should enable us to capture opportunities in the future. Our ability to secure the opportunities in 2011 was enhanced by our ability to use our balance sheet to act quickly. As long as the Indonesian economic and political situation remain conducive to growth, we are hopeful that our increased footprint in the television industry and our strong management team will continue to perform in 2012 and beyond.
Pencapaian bisnis kita saat ini didukung oleh situasi ekonomi Indonesia yang kuat dan tahan dari gangguan serta kondisi politik yang stabil, yang pada gilirannya membuahkan pertumbuhan yang lebih tinggi, laju bisnis yang lebih pesat, serta keyakinan konsumen yang meningkat. Namun sekali pun ditunjang oleh kondisi makro ekonomi yang menguntungkan, industri kita masih sangat kompetitif dan kami masih fokus pada strategi pengendalian biaya yang hati-hati dan penambahan arus kas. Serta dengan posisi neraca yang konservatif, hal ini akan membantu kami untuk meraih peluang di masa depan. Kemampuan kami meraih peluang-peluang di tahun 2011 adalah hasil dari kemampuan kami untuk menggunakan neraca kami untuk bertindak cepat. Sepanjang situasi ekonomi dan politik Indonesia tetap kondusif untuk pertumbuhan, kami berharap bahwa dengan perluasan cakupan di industri televisi dan tim manajemen yang andal dapat melanjutkan keberhasilan ini di tahun 2012 dan seterusnya.
Laporan Tahunan 2011 EMTEK
3.900
Across Indonesia, our 3,900 employees are working every day to discover new and profitable ways to create and deliver our content and services for the benefit of our stockholders and viewers. Di seluruh Indonesia, 3.900 karyawan kita terus berupaya setiap hari untuk mencari cara yang baru dan menguntungkan untuk menciptakan dan menyampaikan konten dan layanan demi keuntungan para pemegang saham, dan pemirsa kami.
11
MESSAGE FROM THE PRESIDENT COMMISIONER | SAMBUTAN KOMISARIS UTAMA
A special mention should be made of Emtek’s approach to its Corporate Social Responsibilities under our key programs such as Pundi Amal, Peduli Kasih and Kita Peduli, which focus on education, health care, and the environment. These programs demonstrate our commitment to our philosophy of contributing to the country’s economy as well as improving the quality of life of Indonesian people.
Penghargaan khusus perlu kami berikan terhadap pendekatan yang dilakukan oleh Emtek untuk Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) melalui program-program utama seperti Pundi Amal, Peduli Kasih dan Kita Peduli, yang berfokus pada pendidikan, perawatan kesehatan, dan lingkungan hidup. Program-program ini menunjukkan komitmen kami terhadap filosofi kami untuk turut berpartisipasi terhadap ekonomi bangsa, serta memperbaiki kualitas kehidupan masyarakat Indonesia.
I wish to congratulate my fellow Commissioners, Directors, and employees on the achievements in every sector of our business during 2011, which showed betterthan-expected results. Across Indonesia, our 3,900 employees are working every day to discover new and profitable ways to create and deliver our content and services for the benefit of our stockholders and viewers. I continue to count on them to turn opportunity into value for all stakeholders.
Saya ingin mengucapkan selamat kepada para Komisaris, Direktur, dan segenap karyawan atas pencapaian pada semua lini bisnis kita selama 2011, yang menunjukkan hasil yang melampaui ekspektasi. Di seluruh Indonesia, 3.900 karyawan kita terus berupaya setiap hari untuk mencari cara yang baru dan menguntungkan untuk menciptakan dan menyampaikan konten dan layanan demi keuntungan para pemegang saham dan pemirsa kami. Saya akan terus bersandar kepada mereka untuk mewujudkan peluang menjadi nilai berharga bagi semua pemangku kepentingan.
Eddy Kusnadi Sariaatmadja President Commissioner Komisaris Utama
12
2011 Annual Report EMTEK
Board of Commissioners Dewan Komisaris
From left to right Dari kiri ke kanan
Eddy Kusnadi Sariaatmadja
Didi Dermawan
Piet Yaury
Erry Firmansyah
President Commissioner/Komisaris Utama
Commissioner/Komisaris
Independent Commissioner/Komisaris Independen
Independent Commissioner/Komisaris Independen
Jay Geoffrey Wacher Commissioner/Komisaris
Stan Maringka
Commissioner/Komisaris
Laporan Tahunan 2011 EMTEK
13
Report from the President Director Laporan Direktur Utama
The successful acquisition of Indosiar and launch of our Pay TV has strengthened Emtek Group footprints in the Media. Kesuksesan akusisi Indosiar dan peluncuran TV berbayar telah memperkuat pijakan Grup Emtek di bisnis Media.
Susanto Suwarto President Director Direktur Utama
14
2011 Annual Report EMTEK
Emtek had a successful year in 2011. Not only did our existing businesses record strong growth in revenues and profitability, but we were also able to expand our media platforms which leveraged our Group’s exposure to rising domestic consumer confidence.
Emtek telah mencapai kesuksesan di tahun 2011. Tidak hanya bisnis yang ada memecahkan rekor pertumbuhan pendapatan dan profitabilitas, namun kami juga berhasil memperluas platform media kami yang meningkatkan eksposur Grup kami atas meningkatnya keyakinan konsumen dalam negeri.
A key explanation behind the strong 2011 financial performance was our strategy to preserve a conservative balance sheet position, which enabled us to efficiently seize new business opportunities. Our successful acquisition of Indosiar during the second and third quarters of 2011, followed by the restructuring of the organization, operations, and financial debt, has enabled immediate improvement to the business, and should support our long-term position in the media industry. In the meantime, our successful cost initiatives also contributed to the financial results.
Kunci utama penjelasan dibalik kinerja keuangan 2011 yang kuat terletak pada strategi kami untuk mempertahankan posisi neraca keuangan yang konservatif, yang memungkinkan kami meraih peluang-peluang baru dengan efisien. Keberhasilan kami untuk mengakuisisi Indosiar pada kuartal kedua dan ketiga 2011, yang diikuti dengan restrukturisasi atas organisasi, kegiatan operasi, dan hutang, telah memungkinkan perbaikan cepat di dalam bisnis, dan seharusnya dapat mendukung posisi jangka panjang kami di industri media. Sementara itu, kesuksesan strategi pengendalian biaya kami pun berkontribusi atas pencapaian kinerja keuangan tersebut.
We acknowledge that these strategic moves were bolstered by the positive macroeconomic policies of the Government of Indonesia, which supported growth of the country’s Gross Domestic Product (GDP) of 6.5% in 2011, despite slower growth and continued uncertainty in global markets. Supported by low inflation and low interest rate, the macroeconomic environment translated into strong private consumption and an increase in private sector investment, which in turn fuelled growth in media advertising expenditure in Indonesia, which increased year-on-year by 19.2% in 2011.
Kami mengakui bahwa tindakan strategis ini didukung oleh kebijakan-kebijakan makro ekonomi yang positif yang diterapkan Pemerintah Indonesia, yang mendorong Pendapatan Domestik Bruto (PDB) untuk tumbuh 6,5% pada tahun 2011, walaupun dengan pertumbuhan yang lambat dan situasi ketidakpastian ekonomi global. Didukung dengan tingkat inflasi dan suku bunga yang rendah, situasi makro ekonomi yang kondusif ini terefleksi dalam tingginya konsumsi masyarakat dan meningkatnya investasi sektor swasta, yang pada gilirannya menggerakkan pertumbuhan belanja iklan media di Indonesia, yang meningkat dari tahun ke tahun sebesar 19,2% di tahun 2011.
2011 Performance Highlights
Ikhtisar Kinerja 2011
Our media business exceeded expectations in 2011 by growing its revenue 40% year-onyear to Rp2.8 trillion and its net profit by 66%
Bisnis Media kami melampaui perkiraan pada tahun 2011 dengan pertumbuhan pendapatan 40% dari tahun ke tahun menjadi Rp2,8 triliun
Across the Group, implementation of our strategies within our strong organization enabled us to leverage off the positive macroeconomic environment and produce strong results. In 2011, revenues increased 23% year-on-year to a record Rp4.1 trillion from Rp3.4 trillion. Net profit jumped 42% year-onyear to Rp607.6 billion from Rp429.2 billion.
Laporan Tahunan 2011 EMTEK
42%
In 2011, revenues increased 23% year-on-year to a record Rp4.1 trilion from Rp3.4 trillion. Net profit jumped 42% year-on-year to Rp607.6 billion from Rp429.2 billion. Pada tahun 2011, pendapatan meningkat 23% pada basis tahun ke tahun hingga mencapai Rp4,1 triliun dari Rp3,4 triliun. Laba bersih meningkat 42% dari tahun ke tahun menjadi Rp607,6 miliar dari Rp429,2 miliar.
Pada seluruh Grup, implementasi strategi kami di dalam organisasi kami yang kuat membuat kami mampu memanfaatkan lingkungan makroekonomi yang positif dan menghasilkan hasil yang baik. Pada tahun 2011, pendapatan meningkat 23% pada basis tahun ke tahun hingga mencapai Rp4,1 triliun dari Rp3,4 triliun. Laba bersih meningkat 42% dari tahun ke tahun menjadi Rp607,6 miliar dari Rp429,2 miliar.
15
REPORT FROM THE PRESIDENT DIRECTOR | LAPORAN DIREKTUR UTAMA
16
year-on-year, attributable to a combination of a strong performance of our existing television network SCTV and the contribution of Indosiar starting in the second half of the year. Our Jakarta television station O Channel and our production house joint venture, Screenplay, each posted healthy growth. This strong performance reflected the strong demand for advertising, mainly coming from companies increasing their promotion budget, increased competition, and new players increasing their investments. In addition, we have continued our prudent cost control and efficiency programs.
dan laba bersih sebesar 66% dari tahun ke tahun, terutama dipengaruhi oleh kombinasi kinerja yang baik dari jaringan televisi SCTV yang telah ada dan kontribusi dari Indosiar yang dimulai setelah akuisisinya pada paruh kedua tahun lalu. O Channel stasiun televisi Jakarta dan rumah produksi patungan kami, Screenplay, masing-masing membukukan pertumbuhan yang sehat. Kinerja yang baik ini merefleksikan permintaan iklan yang besar, yang terutama dari peningkatan anggaran promosi perusahaan-perusahaan, kompetisi, serta para pemain baru yang muncul dari peningkatan investasi. Sebagai tambahan, kami juga meneruskan program pengendalian biaya dan efisiensi.
Unfortunately, the IT Solutions Division was still facing strong headwinds in 2011. The competitive industry situation has resulted in relatively flat revenue growth and lower net
Sementara itu, Divisi Solusi TI masih menghadapi kondisi yang kurang menguntungkan pada tahun 2011. Situasi industri yang kompetitif menyebabkan
profit for 2011. Our strategy in this division is to ensure that our costs base remains competitive and balance sheet remains strong, to provide flexibility for taking advantage of new business opportunities.
pertumbuhan pendapatan yang relatif datar serta laba bersih yang lebih rendah pada tahun 2011. Strategi kami pada divisi ini adalah terus memastikan agar struktur biaya-biaya kami tetap kompetitif dan neraca keuangan tetap kuat, untuk memberi fleksibilitas dalam meraih peluang-peluang usaha baru.
The successful launch of NexMedia in 2011 marked our entry into the fast-growing digital Pay-TV industry in Indonesia. Our service currently covers the Jabodetabek areas, comprising Jakarta and its four satellite cities of Bogor, Depok, Tangerang, and Bekasi. Our technology that provides for low cost distribution, combined with highly flexible packaging and a strong management team, has resulted in a positive response to the new service, and we have been able to gain momentum in building our subscribers. However, in terms of contribution, this division is still in its early stages of development.
Kesuksesan peluncuran NexMedia pada 2011 menandai kehadiran kami dalam industri TV berbayar digital yang berkembang pesat di Indonesia. Layanan kami saat ini meliputi wilayah Jabodetabek, terdiri dari Jakarta dan empat kota sekitarnya yaitu Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Teknologi kami menyediakan biaya distribusi yang rendah, kombinasi kemasan yang sangat fleksibel dan tim organisasi yang andal, telah menghasilkan respon positif terhadap layanan baru tersebut dan kami telah berhasil mendapatkan momentum dalam membangun pelanggan kami. Meskipun, dalam hal kontribusi, divisi ini masih dalam tahap awal pengembangan. 2011 Annual Report EMTEK
Due to the strong operational performance and conservative capital management, we are also pleased to report that we ended the year with a continuing strong balance sheet. We have fully repaid our borrowings used for the acquisition of Indosiar, and on a consolidated basis, we are back to net cash position. We were also able to obtain an attractive loan facility that will provide us with additional scope to grow our business through new investment and acquisitions.
Sebagai hasil dari kinerja operasional yang baik dan manajemen modal yang konservatif, dengan gembira kami melaporkan bahwa kami telah menutup tahun dengan neraca keuangan yang terus menerus baik. Kami telah mengembalikan secara penuh utang yang kami ambil untuk mengakuisisi Indosiar, dan secara konsolidasi, kami kembali ke posisi kas bersih positif. Kami juga telah berhasil mendapatkan fasilitas pinjaman yang menarik yang mana akan memberikan tambahan cakupan untuk menumbuhkan bisnis kami melalui investasi dan akuisisi baru.
In fulfilling its commitments to employees and partners, Emtek ensures that its corporate governance systems are in place and regularly updated. A special mention should be made of Emtek’s approach to its Corporate Social Responsibilities, which focus on education, health, and environment. Consistent involvement in improving the quality of life for Indonesians is one of the key commitments in our business.
Demi memenuhi komitmen terhadap para karyawan dan mitra, Emtek memastikan bahwa sistem tata kelola perusahaan diterapkan dengan baik dan diperbarui secara berkala. Penghargaan khusus perlu kami berikan terhadap pendekatan yang dilakukan Emtek untuk Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR), yang berfokus pada pendidikan, perawatan kesehatan, dan lingkungan hidup. Partisipasi yang konsisten dalam meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat Indonesia telah menjadi salah satu komitmen utama dalam bisnis kita.
On The Way Forward
Melangkah ke Depan
In media, the penetration rate of advertising-toGDP remains below similar countries. As this ratio improves, our improved media platform comprising: 1) our existing FTA TV station SCTV, 2) the recently acquired Indosiar, 3) the developing O Channel TV station, and 4) our joint venture production house, Screenplay, which provides
Dalam media, laju penetrasi iklan-terhadap-PDB tetap di bawah negara-negara lain. Dengan meningkatnya rasio ini, peningkatan platform media kami yang terdiri dari: 1) stasiun TV FTA SCTV yang sudah ada, 2) Indosiar yang baru diakuisisi 3) stasiun TV O Channel yang masih berkembang, dan 4) rumah produksi patungan kami, Screenplay, yang memberikan
Emtek remains enthusiastic about its businesses, and confident in where we are going, in strengthening our vision as the leading provider of entertainment and information to our viewers and the preferred service partner for the provision of information, communication, and technology solutions. In pursuing our vision we balance growth and opportunity with risk through our internal controls. In 2012, as we expect inflation to remain under control, continuing low interest rates, and strong economic growth, we also expect our markets for Emtek’s products and services to remain buoyant. We will continue to manage our cash flow and conservative balance sheet position to provide us with the flexibility to exploit future investment opportunities.
Laporan Tahunan 2011 EMTEK
Emtek tetap antusias terhadap bisnisbisnisnya, dan yakin terhadap ke mana kami akan melangkah, dalam mengokohkan visi kami sebagai penyedia hiburan dan informasi terkemuka bagi para pemirsa kami serta sebagai mitra layanan pilihan untuk penyediaan solusi informasi, komunikasi, dan teknologi. Untuk mencapai visi kami, pertumbuhan, peluang, dan risiko harus selalu diseimbangkan melalui pengendalian internal. Untuk tahun 2012, dengan harapan inflasi tetap dapat dikendalikan, suku bunga rendah yang berlanjut dan pertumbuhan ekonomi yang lebih baik, kami juga mengharapkan pasar untuk produk dan layanan Emtek diharapkan tetap bagus. Kami akan tetap melanjutkan upaya pengaturan arus kas dan posisi neraca konservatif kami untuk memberi fleksibilitas bagi peluangpeluang investasi yang akan datang.
17
REPORT FROM THE PRESIDENT DIRECTOR | LAPORAN DIREKTUR UTAMA
strategic advantage in creating original content, should continue to benefit from growing advertising expenditure in Indonesia.
keuntungan strategis dalam pembuatan konten orisinil, seyogyanya akan terus memperoleh keuntungan lebih banyak dari pertumbuhan belanja iklan di Indonesia.
In NexMedia, our internally created pay television service, we focus on growing our subscriber base by providing lower cost installation, good quality programming and services and investing in additional markets.
Dalam NexMedia,yang merupakan layanan televisi berbayar yang kami bangun secara internal, kami berfokus pada pertumbuhan basis pelanggan kami dengan menyediakan instalasi biaya yang lebih rendah, dan kualitas program dan layanan yang baik serta akan memperluas investasi di area baru.
Meanwhile we will continue to focus on our cost efficiency in the Solutions business and selectively explore opportunities within the sector. Emtek’s valuable cooperation with many quality International companies and customers remain a key strategy in developing these businesses.
Sementara itu, kami akan melanjutkan fokus pada program efisiensi biaya di bisnis Solusi dan secara selektif mengeksplorasi peluangpeluang pada sektor tersebut. Kerjasama Emtek yang bernilai dengan berbagai perusahaan dan pelanggan internasional yang berkualitas merupakan salah satu kunci kekuatan kami dalam mengembangkan bisnisbisnis ini.
Appreciation
Penghargaan
On behalf of the Board of Directors, I would like to thank all our stakeholders for their continued support throughout the year. Our performance is really attributable to all of our employees whose hard work in both good and challenging times provides a strong platform for everything we do. We also would like to thank our suppliers and partners for providing Emtek with the equipment and services to be delivered to our customers. Last but not least, I would like to thank everyone, especially the Board of Commissioners for their trust, supports, and assistance to me as President Director.
Atas nama Direksi, saya ingin menyampaikan terima kasih kepada seluruh pemangku kepentingan kami atas dukungan yang terusmenerus sepanjang tahun. Kinerja usaha kami merupakan hasil kerja dari segenap karyawan kami yang mana kerja keras mereka, di saat susah maupun senang, merupakan tumpuan tegar atas semua yang telah kami lakukan. Kami pun ingin berterima kasih kepada para pemasok dan mitra kami atas layanan dan peralatan yang mereka berikan kepada Emtek untuk melayani para pelanggan kami. Akhir kata, saya ingin menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak, terutama Dewan Komisaris, atas kepercayaan, dukungan dan bimbingan kepada saya sebagai Direktur Utama.
Susanto Suwarto President Director Direktur Utama
18
2011 Annual Report EMTEK
Board of Directors Direksi
From left to right Dari kiri ke kanan
Yuslinda Nasution
Arief Cahyadi Wana
Susanto Suwarto
David Lim Goldstein
Titi Maria Rusli
Fofo Sariaatmadja
Director/Direktur
President Director/Direktur Utama
Director/Direktur
Non Affiliated Director/Direktur Non Afiliasi
Director/Direktur
Director/Direktur
Alvin Widarta Sariaatmadja Director/Direktur
Laporan Tahunan 2011 EMTEK
19
Business Review Tinjauan Bisnis
MEDIA
2011 is a year of another strength and record for Emtek’s media business. The resilient strong economic growth has resulted in higher consumer spending, increased in competition, and increased in investment. In addition to benefitting the strong growth in advertising spending towards our current media exposures, our major strategic action in 2011 was the acquisition of Indosiar, one of the leading nationwide FTA TV broadcasting station, in mid-2011.
MEDIA
Tahun 2011 kembali merupakan tahun pencapaian dan keberhasilan bagi bisnis media Emtek. Pertumbuhan perekonomian yang menggembirakan telah mendorong peningkatan belanja konsumen, peningkatan kompetisi dan peningkatan investasi. Selain menguntungkan bagi pertumbuhan belanja iklan pada bisnis media perusahaan, langkah strategis perusahaan pada tahun 2011 adalah mengakuisisi Indosiar, salah satu TV FTA nasional terkemuka, di pertengahan tahun 2011.
20
2011 Annual Report EMTEK
40% Emtek’s media business grew 40% in total revenues in 2011, reflecting (i) SCTV’s growing revenues and (ii) the consolidation of Indosiar’s revenues. Bisnis media Emtek tumbuh sebesar 40% dari segi pendapatan pada tahun 2011, mencerminkan (i) pertumbuhan pendapatan SCTV (ii) konsolidasi pendapatan Indosiar.
It has further strengthened our Group’s longterm positioning in the industry and through our media exposures, our audience share for 2011 was 25%. With the acquisition of Indosiar, Emtek’s group media revenues grew 40% yearon-year, far outpacing the total industry growth rates.
Langkah ini semakin memperkokoh posisi yang telah dibentuk Grup Emtek selama ini, dan melalui eksposur media perusahaan, pangsa pemirsa perusahaan mencapai 25% di tahun 2011. Dengan akuisisi Indosiar, pendapatan Grup Emtek dari bisnis media meningkat 40% dari tahun ke tahun, jauh melampaui tingkat pertumbuhan industrinya.
These strong performance was attributable to the following four companies: 1. SCM/SCTV – SCM is the listed holding company which owns one of the top rated national FTA TV station, SCTV; 2. Indosiar Karya Mandiri (IDKM)/Indosiar Visual Mandiri (IVM) – IDKM is the listed holding company of Indosiar Visual Mandiri (IVM), one of the leading FTA TV station in Indonesia and the first five privately-owned TV in Indonesia since 1980s; 3. O Channel – A Greater Metropolitan Jakarta FTA TV station that focuses on home shopping, lifestyle, and entertainment; and 4. Screenplay – Established in 2010, this production house focuses in TV content production.
Kinerja yang kuat ini dihasilkan oleh empat perusahaan berikut: 1. SCM/SCTV – SCM adalah Induk perusahaan terbuka yang memiliki salah satu TV FTA nasional terkemuka, SCTV; 2. Indosiar Karya Mandiri (IDKM)/Indosiar Visual Mandiri (IVM) – IDKM adalah Induk perusahaan terbuka yang memiliki Indosiar Visual Mandiri (IVM), salah satu stasiun TV FTA nasional terkemuka dari lima stasiun TV swasta sejak tahun 1980an; 3. O Channel – stasiun TV FTA kawasan Metropolitan Jakarta Raya yang fokus pada acara home shopping, lifestyle dan hiburan; dan 4. Screenplay – Rumah produksi yang fokus pada produksi konten TV sejak didirikan pada tahun 2010.
Laporan Tahunan 2011 EMTEK
21
BUSINESS REVIEW | TINJAUAN BISNIS
SCM/SCTV
SCM/SCTV
SCTV’s ability to understand the advertisers needs in delivering their messages in a cost effective manner, through a mix of high rated programs such as SCTV Music awards, among others, is one of our key success factors. In 2011, SCM grew its revenues by 19.7% yearon-year.
Kemampuan SCTV dalam memahami kebutuhan pengiklan untuk menyiarkan pesan-pesan iklan dengan biaya efektif, melalui perpaduan program-program berperingkat (rating) tinggi seperti SCTV Music Awards, contohnya, merupakan salah satu kunci keberhasilannya. Pada tahun 2011, SCM meningkatkan pendapatan sebesar 19,7% dari tahun ke tahun.
Surya Citra Media (SCM) is the listed holding company in the Indonesia Stock Exchange owning 99.9% of Surya Citra Televisi (SCTV) which is one of the leading and top rated nationwide FTV TV station in Indonesia. Its comprehensive programs vary from entertainment, drama, music, news, to sports. SCTV has proven itself to consistently achieve high audience shares over the years.
Surya Citra Media (SCM) merupakan perusahaan holding yang tercatat di Bursa Efek Indonesia, menguasai 99,9% saham Surya Citra Televisi (SCTV) yang merupakan salah satu TV FTA nasional terkemuka di Indonesia. Program siarannya bervariasi mulai dari hiburan, drama, musik, berita hingga olah raga. SCTV telah membuktikan kemampuannya mempertahankan pangsa pemirsa yang tinggi selama bertahun-tahun.
The acquisition of Indosiar has provided Emtek with much broader TV media footprints, including substantial assets that run the gamut of broadcasting industries from origination to programming to broadcasting and content library. Pengambilalihan Indosiar telah memberikan Emtek cakupan media TV yang jauh lebih luas, termasuk aset-aset yang mencakup rentang industri penyiaran mulai dari originasi hingga program, penyiaran dan content library.
IDKM/IVM
IDKM/IVM
Indosiar has been well-known for its local and in-house capabilities, especially through its wellequiped studios. Emtek therefore believes that by making Indosiar as an integral part of the
Indosiar dikenal akan kemampuan rumah produksinya, terutama peralatan studio produksinya yang sangat lengkap. Oleh karenanya Emtek meyakini bahwa
Acquired in July 2011, the Emtek Group owns 84.77% of Indosiar Karya Media (IDKM), which is the listed company in the Indonesia Stock Exchange owning 99.9% of Indosiar Visual Mandiri (IVM). Established 1991, IVM has been recognised as one of the leading FTA TV stations in Indonesia focussing on middle-to-low income group, which serves as complimentary to SCTV’s target market of middle-to-high income group. Therefore, the acquisition of Indosiar is a clear strategic fit for Emtek Group’s long-term positioning in the competitive media industry.
22
Pada bulan Juli 2011, Grup Emtek mengambil alih 84,77% saham Indosiar Karya Media (IDKM), yang merupakan perusahaan yang tercatat pada Bursa Efek Indonesia, menguasai 99,9% saham Indosiar Visual Mandiri (IVM). Didirikan pada tahun 1991, IVM diakui sebagai salah satu stasiun TV FTA terkemuka di Indonesia yang fokus pada kelompok berpendapatan menengah ke bawah, sehingga melengkapi sasaran kelompok menengah ke atas SCTV. Dengan demikian, akuisisi Indosiar merupakan langkah strategis yang tepat untuk posisi jangka panjang Grup Emtek di industri media yang kompetitif.
2011 Annual Report EMTEK
Group, it will enhance our total group values, in addition to contributing significantly to the Group’s strategy of being the premier creator and distributor of entertainment and information content to our viewers. In 2011, IDKM grew its revenues by 14.3% year-on-year.
penggabungan Indosiar sebagai bagian yang integral pada Grup Emtek, akan menambah nilai Grup keseluruhan, selain juga memberi kontribusi besar terhadap strategi Grup menjadi pencipta dan penyalur konten informasi dan hiburan terkemuka bagi pemirsa TV. Pada tahun 2011, IDKM meningkatkan pendapatannya sebesar 14,3% dari tahun ke tahun.
O Channel
O Channel
Screenplay
Screenplay
SOLUTIONS
SOLUSI
This solutions division provides comprehensive end-to-end technology infrastructure and services for mainly telecommunications and banking industries. It mainly operates in the following three categories:
Divisi Solusi Grup Emtek menyediakan infrastruktur dan layanan teknologi dari huluhingga-hilir yang lengkap untuk organisasiorganisasi yang terutama terlibat di industri telekomunikasi dan perbankan. Divisi Solusi terutama beroperasi di dalam tiga kategori berikut:
1. Infrastructure and services solutions; 2. VSAT integrated solutions; and 3. Telecommunications retail distribution solutions.
1. Solusi Infrastruktur dan Layanan; 2. Solusi Terintegrasi VSAT; dan 3. Solusi Telekomunikasi Distribusi Ritel.
PT Omni Intivision, O Channel, currently broadcast across the Jabodetabek area to reach an estimated total population of 24 million in 5-6 million television households. Its target market is the affluent A/B+ income group with an emphasis on lifestyle and entertainment programming, which includes both international and local produced content. In 2011, O Channel grew its revenues by 36.9% year-onyear.
Established in 2010, PT Screenplay Produksi (Screenplay) was Emtek Group’s first company dedicated to the production TV content and it has showed positive results. Going into the second year of its inception, Screenplay has produced many high rated programs including FTV dramas as well as Sinetron (soap opera) series. Screenplay will be a key part of the Emtek Group’s media strategy going forward in producing original content to be distributed over Emtek’s growing number of distribution channels, including Pay TV and Indosiar.
In contrast to our media, the Emtek Group’s Solutions division faced a much challenging and competitive industry dynamics, with total revenues growth rate relatively flat on a year-onyear basis. Our strategic approaches towards new projects have become more selective and our focus on costs, in order to mitigate the revenue impact, remain in tact.
Laporan Tahunan 2011 EMTEK
PT Omni Intivision, O Channel, saat ini disiarkan ke seluruh daerah Jabodetabek menjangkau populasi sekitar 24 juta orang di 5-6 juta rumah tangga. Saluran ini secara konsisten mentargetkan pangsa pasar A/B+ yang kaya dengan penekanan pada penyusunan acara gaya hidup dan hiburan, yang mencakup baik konten lokal maupun internasional. Pada tahun 2011, O Channel meningkatkan pendapatan sebesar 36,9% dari tahun ke tahun.
Didirikan tahun 2010, PT Screenplay Produksi (Screenplay) adalah anak perusahaan Emtek pertama yang mengkhususkan diri pada bidang produksi konten TV. Memasuki tahun keduanya, Screenplay telah memproduksi sejumlah drama FTV dan seri Sinetron dengan rating tinggi. Screenplay telah menjadi bagian kunci dari strategi media Grup Emtek ke depannya dalam memproduksi konten orisinil untuk didistribusikan melalui saluran-saluran distribusi Emtek yang jumlahnya terus bertambah, termasuk TV berbayar dan Indosiar.
Berbeda dengan bisnis media, Divisi Solusi Grup Emtek menghadapi lebih banyak tantangan di bidang industri yang tingkat persaingannya semakin tajam dan dinamis, dimana tingkat pendapatan yang tercatat relatif datar dari tahun ke tahun. Pendekatan strategis perusahaan terhadap proyek baru semakin selektif, dan fokus perusahaan pada biaya, guna mengurangi dampak terhadap pendapatan usaha, tetap terjaga.
23
BUSINESS REVIEW | TINJAUAN BISNIS
Infrastructure and Services Solutions
Solusi Infrastruktur dan Layanan
Its range of services include all aspect of network design, network planning, site acquisition services, project management, system integration, installation of tailor made software system, as well as on going technical assistance and maintenance services.
Rangkaian layanannya mencakup seluruh aspek dari desain infrastruktur, perencanaan infrastruktur, pelayanan pengambilalihan lokasi, manajemen proyek, integrasi sistem, instalasi perangkat lunak yang di buat secara khusus, serta layanan pemeliharaan dan dukungan teknis yang sedang berjalan.
Being one of the most established and respected player in offering complex infrastructure, information technology, service integration, and logistics solutions, this Emtek Group’s Infrastructure and Services Solutions has partnered with some of the most respected global technology companies such as Tellabs, ACI, Emerson, and Hughes Network Systems.
Solusi Infrastruktur dan Layanan milik Grup Emtek adalah salah satu usaha yang mapan dan dihormati di Indonesia untuk solusisolusi infrastruktur, teknologi informasi, pengintegrasian layanan dan logistik. Grup telah bekerjasama dengan perusahaan-perusahaan internasional yang terkemuka di dunia termasuk: Tellabs, ACI, Emerson dan Hughes Network Systems.
Emtek’s Solutions Divison continues to provide value-added services to various applications in banking, telecommunications and information technology. Divisi Solusi Emtek terus menyediakan layanan bernilai tambah untuk berbagai aplikasi perbankan, telekomunikasi dan teknologi informasi.
VSAT Integrated Solutions
The Solutions Division’s Very Small Aperture Terminal (VSAT) integrated solutions are a logical extension of the Group’s infrastructure and Service division business lines, effectively providing the channels of communication and infrastructure that are required by clients in order to maintain integrated real time communications across Indonesia. It links client’s central locations and their geographically sites across Indonesia. The Group’s strong logistic capability, its ability to integrate complex IT solutions, and the strength of its reputation for delivery, remain the key sources of competitive advantage.
24
Solusi Integrasi VSAT
Divisi Solusi untuk solusi-solusi integrasi VSAT merupakan perpanjangan dari lini usaha Divisi Infrastruktur dan Layanan milik Grup, dan secara efektif menyediakan jalur komunikasi dan infrastruktur yang dibutuhkan para klien guna menjaga komunikasi real time yang terintegrasi di seluruh Indonesia. Solusi-solusi integrasi VSAT tersebut secara efektif menghubungkan lokasi pusat milik klien dengan situs-situs mereka yang tersebar luas di seluruh Indonesia. Kemampuan logistik Grup yang kuat, merupakan kemampuannya untuk mengintegrasikan solusi TI yang rumit dan kekuatan reputasinya untuk menyelesaikan tugas, walaupun untuk proyek-proyek yang sangat menuntut sekalipun, adalah sumber kunci keunggulan kompetitifnya.
2011 Annual Report EMTEK
Telecommunications Retail Solutions
Solusi Ritel Telekomunikasi
The Group is also engaged in the nationwide distribution of GSM and CDMA electronic and physical vouchers as well as starter packs for pre- and post- paid mobilephones. Since its establishement in 2003, the Group has been a major supplier for Indosat as well as Telkom Indonesia.
Grup Emtek juga bergerak di bidang distribusi voucher elektronik GSM dan CDMA secara nasional, selain juga starter pack telepon seluler baik pra-bayar maupun pasca-bayar. Sejak didirikan tahun 2003, Grup Emtek pernah menjadi penyalur bagi Indosat dan Telkom Indonesia.
CONNECTIVITY
KONEKTIVITAS
NexMedia uses a terrestrial signal to broadcast approximately 35 channels across Jabodetabek area. The service requires customers to have a set top box that will decode the signal. Since the transmission of the signal is terrestrial, customers are able to receive the signal utilizing their existing TV antenna.
NexMedia menggunakan sinyal terestrial untuk menyiarkan sekitar 35 channel TV ke area Jabodetabek. Layanan ini mengharuskan pelanggan untuk memiliki set top box sebagai decoder. Oleh karena transmisi sinyal dilakukan secara teresterial (gelombang udara), maka pelanggan dapat menangkap siaran hanya dengan menggunakan antena TV rumah.
This allows for NexMedia to have a low operating cost – relative to other existing payTV systems – and thus be competitively priced for much greater affordability to reach a broader audience base. And since the service is digitally broadcasted, customers enjoy top quality picture and sound on their TV sets. This makes Nexmedia arguably the most flexible pay-TV service in the nation, due to its unique digital terrestrial technology (DTT) platform. Prior to launching Nexmedia, Emtek spent an inordinate amount of time carefully selecting the right broadcast technology platform. Ultimately, DTT was chosen because of its superiority in delivering high quality picture – at par with high definition TV – at highly affordable cost.
Fitur tersebut memungkinkan NexMedia beroperasi dengan biaya rendah, relatif terhadap sistem TV berbayar lainnya, sehingga dapat menawarkan harga berlangganan yang kompetitif guna mecapai basis pelanggan yang lebih luas. Karena NexMedia menggunakan teknologi digital, pelanggan menikmati gambar dan suara yang sangat jernih di perangkat TV. Hal ini menjadikan NexMedia sebagai layanan TV berbayar yang paling fleksibel berkat teknologi siaran teresterial digital (DTT) yang unik. Sebelum meluncurkan NexMedia, Emtek meluangkan waktu lama untuk menseleksi secara cermat pilihan platform teknologi siaran TV yang tepat. Pada akhirnya, DTT dipilih karena superior dalam hal mutu siaran gambar - setara dengan high definition TV - namun dengan harga yang sangat terjangkau.
NexMedia has been in service since November 2011 with an attractive mix of local and international content. It has seen an encouraging uptake of subscriptions, garnering 1,000 subscribers after only one month following its launch.
NexMedia telah beroperasi sejak November 2011 dengan perpaduan konten lokal dan internasional yang menarik. Layanan ini mendapat sambutan yang menggembirakan, berhasil menangkap 1.000 pelanggan hanya satu bulan sejak peluncurannya.
With a steadily growing subscriber base, Emtek’s Pay TV offering has become another distribution platform over which Emtek can deliver to customers its growing mix of content.
Dengan basis pelanggan yang terus berkembang, layanan TV berbayar Emtek menjadi platform distribusi tambahan bagi ragam siaran yang dapat disalurkan ke para pelanggan.
In 2011 the Emtek Group’s Connectivity Division focused its attention and efforts on the successful launch of the digital pay-TV service, NexMedia.
Laporan Tahunan 2011 EMTEK
Pada tahun 2011, Divisi Konektivitas Grup Emtek fokus terhadap layanan TV berbayar, NexMedia, yang berhasil diluncurkan pada pertengahan tahun.
25
Human Resources Development Sumber Daya Manusia
26
2011 Annual Report EMTEK
The Emtek Group employed 3,857 people across all of its operations as of year-end 2011.
Hingga tahun 2011 Grup Emtek memperkerjakan 3.857 personil di seluruh kegiatan operasinya.
Employees remain to be key assets of the Emtek Group businesses, in which human skills, creativity and innovation are main drivers of growth. With the acquisition of Indosiar, the challenge in 2011 was to align the human resource vision and policies with those of the Emtek Group.
Karyawan merupakan aset utama Grup Emtek, dimana keterampilan, kreatifitas dan inovasi merupakan pemicu pertumbuhan. Dengan pengambilalihan Indosiar, tantangan di tahun 2011 adalah menyelaraskan visi dan kebijakan sumber daya manusia Indosiar ke dalam Grup Emtek.
It remains crucial that all employees conduct their behaviour in a manner that reflects well on the Group as a whole and upholds the values and reputation for integrity, accountability and corporate responsibility of the Emtek Group.
Adalah penting bahwa seluruh karyawan menunjukkan perilaku yang berkesan positif serta menjunjung tinggi nilai-nilai maupun reputasi integritas, akuntabilitas dan tanggung jawab perusahaan Grup Emtek.
The Group continues to attract, develop and retain talented staff who are well motivated by recognizing and rewarding merits. The Group also provides on-going training for employees to continuously adapt to development and changes in knowledge, technology and regulation.
Grup Emtek terus merekrut, mengembangkan dan mempertahankan tenaga kerja yang berbakat dengan menghargai prestasi. Pelatihan yang berkesinambungan bagi karyawan untuk terus beradaptasi dengan perkembangan dan perubahan dalam hal pengetahuan, teknologi maupun regulasi.
As of 31 December 2011, the Emtek Group employed 3,857 people across all of its operations, of which 27 persons were employed in the Parent Company and 3,830 persons were employed throughout its subsidiary companies.
Hingga tanggal 31 Desember 2011, Grup Emtek mempekerjakan 3.857 orang di seluruh operasionalnya, dimana sebanyak 27 orang bekerja di induk perusahaan dan 3.830 orang bekerja di berbagai anak perusahaan.
Laporan Tahunan 2011 EMTEK
27
Corporate Governance Tata Kelola Perusahaan
28
2011 Annual Report EMTEK
The Annual General Meeting of Shareholders held on 5 May 2011 Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada tanggal 5 Mei 2011
PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (Emtek) implements Good Corporate Governance (GCG) in line with best practice standards. Our corporate governance framework begins with a clearly defined vision and strategy of Emtek and its operating subsidiaries (the Company), and covers all the scope of GCG practices such as the governance bodies, clear segregation of duties between the oversight and management boards, responsibilities and independence of the boards, formation and roles of committees, disclosure policies through the Corporate Secretary, and the Codes of Conduct.
PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (Emtek) menerapkan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG) sejalan dengan acuan standar terbaik. Kerangka tata kelola tersebut diawali dari penjabaran visi dan strategi Emtek dan Anak Perusahaan (Perseroan) secara jelas, dan mencakup seluruh lingkup kegiatan GCG termasuk organ tata kelola perusahaan, pemisahan secara jelas antara tugas Dewan Komisaris dan tugas Direksi, tanggung jawab serta kemandirian masing-masing Dewan Komisaris dan Direksi, pembentukkan dan peranan komite, kebijakan penyebaran informasi melalui Sekretaris Perusahaan, serta Kode Etik Perilaku.
The vision and mission statements of the Company, along with its business strategies, are outlined at the beginning of this Annual Report, and represent the major orientations of the Company’s business activities in order to achieve its objectives.
Penjabaran visi dan misi Perseroan, berikut strategi bisnis yang diterapkan, disajikan pada bagian awal Laporan Tahunan ini, dan merupakan orientasi pokok kegiatan usaha Perseroan dalam upayanya mencapai tujuan bisnisnya.
Laporan Tahunan 2011 EMTEK
29
CORPORATE GOVERNANCE | TATA KELOLA PERUSAHAAN
In line with these objectives, Management continues to exert all efforts to enhance the value and image of the Company. Emtek is fully committed to implementing GCG, applying the basic principles of transparency, accountability, responsibility, independence and fairness – thereby enabling the Company to undertake prudent risks that are commensurate with the expected returns. In this way, the Company aims to ensure the creation of value to its shareholders, the delivery of high-quality goods and services to customers, the offer of growth opportunities to employees, and the provision of other benefits to the Company’s other stakeholders.
Sejalan dengan tujuan tersebut, Manajemen senantiasa mengerahkan segenap daya untuk meningkatkan nilai maupun citra Perseroan. Emtek berkomitmen sepenuhnya untuk menerapkan prinsip-prinsip dasar Tata Kelola Perusahaan yang baik, yaitu keterbukaan, akuntabilitas, tanggung jawab, kemandirian serta kewajaran – sehingga Perseroan menerapkan prinsip kehati-hatian dalam menimbang risiko yang sepadan dengan hasil yang diharapkan. Dengan itu, Perseroan berupaya untuk memastikan terciptanya nilai bagi pemegang saham, menyediakan produk dan layanan berkualitas tinggi bagi pelanggan, menawarkan peluang pengembangan diri bagi karyawan, serta memberi manfaat lainnya bagi para pemangku kepentingan lainnya.
Emtek views GCG as a management tool by which the Company’s operations are supervised and controlled through a system of checks and balances that supports ethical and responsible decision making, integrity in financial reporting, adequate risk management, and proper employee and corporate conduct.
Emtek memandang GCG sebagai alat manajemen untuk mengawasi sekaligus mengendalikan kegiatan Perseroan melalui suatu sistem pengawasan yang melekat guna mendukung pengambilan keputusan secara etis dan bertanggung jawab, keabsahan laporan keuangan, pengendalian risiko secara memadai, serta perilaku yang wajar baik oleh Perseroan maupun karyawan.
Emtek has established the necessary bodies to implement the principles of GCG, comprising of (i) the General Meeting of Shareholders, (ii) the Board of Commissioners, (iii) the Board of Directors, (iv) the respective Committees under the supervisory and management boards, and (v) the Corporate Secretary.
Emtek telah membentuk organ-organ yang diperlukan guna menerapkan prinsip-prinsip GCG, yaitu terdiri dari (i) Rapat Umum Pemegang Saham, (ii) Dewan Komisaris, (iii) Direksi, (iv) Komite-komite di bawah Dewan Komisaris maupun Direksi, dan (v) Sekretaris Perusahaan.
GMS
RUPS
The General Meeting of Shareholders (GMS), which constitutes the highest authoritative body within the corporate governance framework, comprises of the Annual General Meeting of Shareholders (AGMS), which is held once a year to account for the performance of Management, and the Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS), which can be convened at any time as needed in order to pass important company resolutions requiring the approval of shareholders. In 2011, Emtek undertook its AGMS on 5 May.
30
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), merupakan organ dengan otoritas tertinggi dalam kerangka tata kelola perusahaan, yaitu terdiri dari Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar sekali dalam setahun untuk pertanggungjawaban kinerja Manajemen, serta Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), yang dapat digelar sewaktu-waktu bila diperlukan dalam rangka mensahkan keputusan-keputusan penting yang memerlukan persetujuan pemegang saham. Pada tahun 2011, Emtek menggelar RUPST pada tanggal 5 Mei.
2011 Annual Report EMTEK
The agenda and resolutions that were approved by the AGMS were fully in line with Company’s Articles of Association pertaining to the approval and acceptance of the Company’s financial statements as part of the responsibility of the Board of Directors, as well as the supervision of the Board of Commissioners for the year under review. The AGMS of May 2011 also approved the resignations of Mr. Jay G. Wacher and Mr. Wahyu Wijayadi from the Company’s Board of Directors, and the appointments of Mr. Jay G. Wacher, Mr. Alvin W. Sariaatmadja and Mr. Arief C. Wana as Commissioner, Director and nonaffiliated Director of the Company, respectively.
Pembahasan agenda dan resolusi Rapat yang disetujui oleh RUPST tersebut sepenuhnya mengacu pada Anggaran Dasar Perseroan perihal persetujuan dan pengesahan laporan keuangan Perseroan sebagai bentuk tanggung jawab kepengurusan Direksi dan pengawasan Dewan Komisaris untuk tahun yang dilaporkan. RUPST pada bulan Mei 2011, juga menyetujui pengunduran diri Bapak Jay G. Wacher dan Bapak Wahyu Wijayadi dari jabatan Direktur Perseroan, serta penunjukan Bapak Jay G. Wacher, Bapak Alvin W. Sariaatmadja dan Bapak Arief C. Wana masing-masing sebagai Komisaris, Direktur dan Direktur Non Afiliasi Perseroan.
Pursuant to Bapepam-LK regulation, all resolutions of the Meeting have been advertised in two national newspapers.
Sesuai Peraturan Bapepam-LK seluruh resolusi Rapat telah diumumkan pada dua surat kabar nasional.
On the same date as the AGMS, the Company also convened an Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS), which among other resolutions, approved the Company’s acquisition of 27.24% shares of PT Indosiar Karya Media Tbk (IDKM), to be followed by a public tender for 57.53% of additional IDKM shares.
Pada tanggal RUPST yang sama, Perseroan juga menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), yang antara lain menyetujui pengambilalihan 27,24% saham PT Indosiar Karya Media Tbk (IDKM), untuk dilanjuti dengan tender umum untuk 57,53% saham IDKM yang berada di tangan publik.
Board of Commissioners
Dewan Komisaris
As at year-end 2011, the Company’s BOC comprised of six members, including the President Commissioner and two Independent Commissioners, pursuant to the regulations of the Indonesia Stock Exchange on the independency of the supervisory board.
Hingga akhir tahun 2011, Dewan Komisaris Perseroan beranggotakan enam orang, termasuk seorang Komisaris Utama dan dua orang Komisaris Independen, sesuai dengan peraturan Bursa Efek Indonesia tentang kemandirian dewan pengawas perusahaan.
In discharging its duties, the BOC is assisted by the Audit Committee, while all members of the BOC have access to expert opinion that is relevant to the management of the Company from both within and outside of Emtek. In the case of the latter, the BOC can seek independent professional advice and consultation at the expense of the Company.
Dalam menjalankan tugasnya, Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Audit, sedangkan setiap anggota Dewan Komisaris memiliki akses terhadap opini ahli yang memiliki relevansi terhadap kepengurusan Perseroan baik di dalam maupun di luar Emtek. Dalam hal yang kedua, Dewan Komisaris dapat mencari advis maupun konsultasi profesional yang independen atas biaya Perseroan.
The Board of Commissioners (BOC) oversees the performance of the Company and ensures that the resolutions of the GMS are fully carried out by Management. The BOC approves the major orientations of the Company’s business activities as set forth by Management, and oversees the periodical progress of these activities.
Laporan Tahunan 2011 EMTEK
Dewan Komisaris memantau kinerja Perseroan serta memastikan bahwa resolusi RUPS benar-benar dilaksanakan oleh Manajemen. Dewan Komisaris menyetujui orientasi pokok kegiatan usaha Perseroan sebagaimana telah dirumuskan oleh Manajemen, serta memantau kemajuan kegiatan usaha tersebut secara berkala.
31
CORPORATE GOVERNANCE | TATA KELOLA PERUSAHAAN
The BOC convenes regular meetings as part of its oversight duties, both among members of the BOC themselves, as well as with members of the Board of Directors and senior management personnel, when and as needed.
Dewan Komisaris menggelar rapat secara berkala sebagai bagian dari kegiatan pengawasannya, baik di antara sesama Komisaris maupun bersama anggota Direksi serta personil manajemen senior, bila perlu.
A brief profile of each member of the BOC is presented on page 182-183 of this annual report.
Riwayat singkat masing-masing anggota Dewan Komisaris disajikan pada halaman 182183 laporan tahunan ini.
Name Nama Eddy Kusnadi Sariaatmadja
Jumlah Total
President Commissioner/Komisaris Utama
2
Commissioner/Komisaris
2
Didi Dermawan
Independent Commissioner/Komisaris Independen
3
Stan Maringka
Commissioner/Komisaris
3
Independent Commissioner/Komisaris Independen
3
Commissioner/Komisaris
2
President Director/Direktur Utama
8
Piet Yaury
Erry Firmansyah Jay Geoffrey Wacher* Susanto Suwarto Arief Cahyadi Wana**
Non Affiliated Director/Direktur Non Afiliasi
5
David Lim Goldstein
Director/Direktur
8
Fofo Sariaatmadja
Director/Direktur
6
Alvin Widarta Sariaatmadja***
Director/Direktur
4
Yuslinda Nasution
Director/Direktur
7
Titi Maria Rusli
Director/Direktur
7
* appointed as Commissioner as of 5 May 2011 ** appointed as Non Affiliated Director as of 5 May 2011 *** appointed as Director as of 5 May 2011
No
Name Nama
Position Jabatan
diangkat sebagai Komisaris sejak 5 Mei 2011 * diangkat sebagai Direktur Non Afiliasi sejak 5 Mei 2011 ** diangkat sebagai Direktur sejak 5 Mei 2011 ***
Period Periode 10 - 16 July 2011
1
2
32
Meeting Attendance Kehadiran Rapat
Position Jabatan
Erry Firmansyah
Fofo Sariaatmadja
Independent Commissioner/ Komisaris Independen
Director/Direktur
Workshop, Seminars, Trainings and/or Discussions
Workshop, Seminar, Pelatihan dan/atau Diskusi
Daiwa Roadshow, London (UK) and New York (US)
17 - 27 September 2011
Sibos Exhibition, Toronto, Canada
10 - 17 October 2011
49th World Federation of Exchange General Assembly 2011, Johannesburg, South Africa.
10 - 13 November 2011
CEO Summit Honolulu, Hawaii, USA
22 - 24 June 2011
CommunicAsia in Singapore Digital Economics & CSG Forum 2011
3
Yuslinda Nasution
Director/Direktur
29 November - 2 December 2011
4
Titi Maria Rusli
Director/Direktur
28 October 2011
Seminar Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal (HKHPM) 2011, Bali Indonesia CLSA Investor Forum 2011, Hong Kong
Arief Cahyadi Wana
Non Affiliated Director/ Direktur Non Afiliasi
21 - 23 September 2011
5
25 October 2011
Indonesia Economic Outlook 2011, Jakarta, Indonesia
2011 Annual Report EMTEK
Board of Directors
Direksi
As at year-end 2011, the Company’s BOD comprised of seven Directors, including the President Director and a non-affiliated Director. The latter serves as an independent director who provides independent representation on the BOD.
Hingga akhir tahun 2011, Direksi Perseroan beranggotakan tujuh orang, termasuk seorang Direktur Utama serta seorang Direktur Non Afiliasi. Pihak yang disebut terakhir menjabat sebagai direktur independen yang lebih menguatkan lagi unsur kemandirian Direksi.
The President Director has the responsibility of coordinating the other members of the BOD, each of whom has specific areas of responsibilities that do not overlap. Collectively, the BOD has the responsibility of leading the management of the Company towards its objectives.
Direktur Utama bertanggung jawab mengkoordinasi anggota Direksi lainnya, dimana setiap Direktur memiliki lingkup tanggung jawab tertentu yang tidak saling bertumpah tindih. Secara Grup, Direksi memiliki tanggung jawab memimpin Manajemen Perseroan dalam upaya meraih sasaran usaha.
In discharging its duties, the BOD is assisted by senior management personnel, and if deemed necessary, can appoint a Management Committee to assist the BOD in specific areas of management. However, as of year-end 2011, the BOD has not appointed any such Committee.
Dalam menjalankan tugasnya, Direksi dibantu oleh personil manajemen senior, dan bilamana diperlukan, dapat menunjuk Komite Manajemen untuk membantu Direksi di bidang-bidang manajemen yang spesifik. Namun demikian, hingga akhir tahun 2011, Direksi belum membentuk komite yang dimaksud.
The BOD convenes regular Board meetings as part of managing the Company, both among members of the BOD themselves, as well as with members of the Board of Commissioners and senior management personnel, when and as needed.
Direksi menggelar rapat Direksi secara berkala sebagai bagian dari kepengurusan Perseroan, baik di antara para anggota Direksi sendiri, maupun bersama-sama anggota Dewan Komisaris dan personil manajemen senior, bilamana diperlukan.
A brief profile of each member of the BOD is presented on page 184-185 of this annual report.
Riwayat singkat masing-masing anggota Direksi disajikan pada halaman 184-185 laporan tahunan ini.
Board Remuneration
Remunerasi Pengurus
The Board of Directors (BOD) of the Company is responsible for the overall management and operations of Emtek. The BOD determines the direction and strategy of the Company in achieving its business objectives, and upon the approval of the BOC, sets forth to achieve those objectives.
For services rendered, all members of the BOC and BOD are entitled to a remuneration scheme that comprises of honorariums and tantiems for the Commissioners; and salaries, benefits and tantiems for the Directors of the Company. The collective amount of remunerations provided to all Board members for the year ending 31 December 2011 amounted to Rp132,9 billion.
Laporan Tahunan 2011 EMTEK
Direksi Perseroan bertanggung jawab atas pengelolaan operasional Emtek secara menyeluruh. Direksi menentukan arah dan strategi usaha Perseroan dalam upayanya mencapai sasaran usaha, dan dengan persetujuan Dewan Komisaris, menjalankan strategi tersebut untuk mencapai sasaran Perseroan.
Atas jasa yang diberikan, setiap anggota Dewan Komisaris maupun Direksi berhak menerima skema remunerasi yang terdiri atas honorarium dan tantiem untuk para Komisaris; serta gaji, tunjangan dan tantiem untuk para Direktur Perseroan. Jumlah remunerasi yang diberikan kepada seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi secara agregat untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp132.9 miliar.
33
CORPORATE GOVERNANCE | TATA KELOLA PERUSAHAAN
Audit Committee
Komite Audit
The Audit Committee has a Charter that serves as operating guidelines, and at year-end, the Committee submits a report on its activities and results thereof to the BOC. The Report of the Audit Committee for the year under review is as follows:
Komite Audit telah memiliki Piagam Komite Audit sebagai pedoman kerjanya, dan setiap akhir tahun Komite Audit membuat laporan hasil pelaksanaan tugasnya kepada Dewan Komisaris. Laporan kegiatan Komite Audit dalam setahun adalah sebagai berikut :
•
The Audit Committee convened meetings with various parties in 2011. Based on minutes of meetings, the Committee carried out ten meetings throughout the year.
•
Komite Audit telah melakukan rapat-rapat dengan berbagai pihak selama tahun 2011. Berdasarkan catatan notulen rapat, selama tahun 2011, Komite Audit telah melakukan sepuluh kali rapat.
•
These meeting were carried or among others with Legal/ Corporate Secretary Division, the Management, Accounting Division and the Internal Audit Unit. The Committee also met several times with the external auditors of the Company, Ernst & Young, to discuss various issues related to auditing and accounting.
•
Rapat-rapat antara lain dilakukan dengan divisi Legal/ Corporate Secretary, dengan Management, divisi akunting, serta divisi Audit Internal. Komite Audit juga telah beberapa kali melakukan rapat dengan eksternal auditor Perseroan, yaitu Ernst & Young, untuk membicarakan berbagai hal yang berkaitan dengan auditing dan akunting.
•
As stipulated in the Audit Committee Charter, the main duties of the Committee are to assist the BOC in enhancing and monitoring the quality of the Company’s financial statements and internal control and identify issues that warrant the attention of the BOC.
•
Sesuai dengan ketentuan dalam Piagam Komite Audit, tugas utama Komite adalah membantu Dewan Komisaris dalam meningkatkan dan memonitor kualitas laporan keuangan dan pelaksanaan pengendalian pengelolaan perusahaan serta mengidentifikasikan hal-hal yang perlu mendapatkan perhatian Dewan Komisaris.
•
The Audit Committee has reviewed and discussed the monthly and quarterly financial statements with the Management, as well as annual financial statements with Management and the external auditors.
•
Komite Audit telah menelaah dan mendiskusikan laporan keuangan bulanan dan triwulanan dengan manajemen serta laporan keuangan tahunan dengan manajemen dan eksternal auditor.
The Audit Committee was formed by the BOC to assist the latter in discharging its duties and responsibilities. As such, the Audit Committee is directly responsible to the BOC. The Audit Committee of PT Elang Mahkota Teknolgi Tbk comprises of three members that is chaired by an Independent Commissioner of the Company, with two other members who are independent of the Company, and who have been appointed on the basis of their educational and professional backgrounds, and who conform with Bapepam LK Regulation No. IX.I.5 on the Formation and Charter of the Audit Committee.
34
Komite audit adalah komite yang dibentuk oleh Dewan Komisaris dalam rangka membantu melaksanakan tugas dan fungsinya. Oleh karena itu Komite Audit bertanggung jawab langsung kepada Dewan Komisaris. Komite Audit PT Elang Mahkota Teknologi Tbk terdiri dari 3 (tiga) orang yang diketuai oleh Komisaris Independen dan beranggotakan 2 orang lainnya yang merupakan pihak independen dan eksternal yang dipilih sesuai dengan kemampuan dan latar belakang pendidikannya, serta memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh Peraturan Bapepam LK No. IX.I.5 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit.
2011 Annual Report EMTEK
•
With the external auditors, the Audit Committee has discussed the audit planning, execution and findings thereof. The Committee also discussed the latest prevailing accounting rules and standards and their implications for the Company, with the external auditors. The Committee has ascertained that the Company has taken required measures to adopt changes in the Indonesian Accounting Standard (PSAK) to conform with the International Financial Reporting Standard.
•
Dengan eksternal auditor, Komite Audit telah membahas perencanaan, pelaksanaan serta temuan audit. Komite juga membahas mengenai peraturanperaturan dan standar-standar akuntansi yang baru dengan eksternal auditor serta bagaimana implikasinya terhadap Perusahaan. Komite telah memastikan bahwa Perusahaan telah melakukan langkah-langkah yang diperlukan agar siap menghadapi konvergensi PSAK di Indonesia menjadi International Financial Reporting Standard.
•
For this year, the Audit Committee has discussed the audit plan of the Internal Audit Unit as well as the IAU’s audit findings and gave recommendations on follow-up measures.
•
Dalam tahun ini, Komite Audit telah membahas rencana internal auditor serta mendiskusikan temuan-temuan internal auditor dan memberikan saran-saran mengenai tindakan selanjutnya.
Corporate Secretary
Sekretaris Perusahaan
The Corporate Secretary is responsible for managing the dissemination of official information regarding the Company to stakeholders; liaising with the Capital Market authorities; assisting the Directors in the preparation of corporate strategic plans; facilitating effective communications between the BOC and BOD; preparing Company Board meetings, including distribution of agenda materials prior to the meeting; organising and coordinating GMS, public expose and Company road shows; administering the process and filing of documents which include minutes of Board meetings, shares registry, and MOUs with counterparties.
Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab atas tata kelola penyebarluasan informasi resmi mengenai Perseroan kepada para pemangku kepentingan; menjadi pejabat penghubung dengan otoritas Pasar Modal; membantu Direksi menyiapkan rencana strategis Perseroan; memfasilitasi komunikasi yang efektif antara Dewan Komisaris dan Direksi; mempersiapkan rapat pengurus Perseroan, termasuk membagikan bahan-bahan agenda sebelum rapat; menyelenggarakan dan mengkoordinasikan RUPS, paparan publik dan kegiatan road show; mengadministrasikan proses serta penyimpanan dokumen termasuk risalah rapat pengurus, buku pencatatan saham, serta perjanjian dengan pihak-pihak lain.
The Company’s Corporate Secretary is currently served by Titi Maria Rusli, who has been appointed to the post since 2009. A brief profile of Titi Maria Rusli is presented on page 185 of this annual report.
Sekretaris Perusahaan Perseroan saat ini dijabat oleh Ibu Titi Maria Rusli, dengan penunjukkan resmi sejak 2009. Riwayat singkat Sekretaris Perusahaan disajikan pada halaman 185 laporan tahunan ini.
Laporan Tahunan 2011 EMTEK
35
Corporate Social Responsibility Tanggung Jawab Sosial Perusahaan The Corporate Social Responsibility (CSR) activities of Emtek Group centers upon three main areas: Education, Healthcare and Environment. These activities are carried out through the operating subsidiaries, SCTV and Indosiar. Kegiatan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) Grup Emtek bertumpu pada tiga bidang utama yaitu Pendidikan, Kesehatan dan Lingkungan Hidup. Kegiatankegiatan ini disalurkan melalui anak perusahaan SCTV dan Indosiar.
36
2011 Annual Report EMTEK
Public health care services are part of the CSR activities of Indosiar that among other means are provided through the ‘Peduli Kasih’ program. Layanan kesehatan bagi masyarakat merupakan bagian dari kegiatan CSR Indosiar yang antara lain dilaksanakan melalui program Peduli Kasih.
All companies within the Emtek Group have a commitment to behave ethically and contribute to economic development while improving the quality of life of their employees and their families as well as the local community.
Seluruh perusahaan dalam Grup Emtek memiliki komitmen untuk berperilaku etis dan berkontribusi terhadap pengembangan ekonomi sekaligus meningkatkan kualitas kehidupan dari para karyawan dan keluarganya, serta masyarakat di sekitarnya.
Emtek Group’s ability to engage the community in such a manner comes from its ability to remain profitable, but its desire comes from a recognition that Emtek Group succeeds because of the community around it. Thus, to help the communities prosper and flourish is to help Emtek Group grow and prosper.
Kemampuan Grup Emtek melibatkan masyarakat dalam kegiatan-kegiatan itu tidak lepas dari kemampuan Grup Emtek meraih laba dari tahun ke tahun, namun niat sesungguhnya untuk membantu masyarakat berpangkal pada pengakuan Grup Emtek bahwa keberhasilan tersebut juga karena peran masyarakat disekitar.
The Emtek Group, through its subsidiary companies, participates in a range of social activities. For example, SCTV Pundi Amal, is a charitable initiative established by SCTV to manage programmes for social improvement in education, health and the environment. Whereas Indosiar manages its social responsibility programs through the Peduli Kasih and Kita Peduli activity platforms.
Grup Emtek, melalui anak perusahaannya, berperan serta dalam beragam kegiatan sosial. Misalnya, Pundi Amal SCTV, yang merupakan kegiatan sosial oleh SCTV, bertujuan untuk meningkatkan pendidikan, kesehatan dan lingkungan hidup. Sedangkan Indosiar menjalankan program tanggung jawab sosialnya melalui wahana Peduli Kasih dan Kita Peduli.
Laporan Tahunan 2011 EMTEK
37
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY | TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
SCTV Pundi Amal
Pundi Amal SCTV
In 2011, Pundi Amal SCTV had completed the construction of facilities for the schooling of early age children in the regencies of Agam (West Sumatera), Binuang (Serang-Banten), and the Districts of Entikong/Sangau (West
Di tahun 2011, Pundi Amal SCTV telah menyelesaikan sejumlah pembangunan bagi Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di kabupaten Agam (Sumatera Barat), Binuang (Kotamadya Serang-Banten), dan Kecamatan Entikong/
SCTV Pundi Amal was originally created to provide post-disaster recovery charitable services. The experience gained through these activities is now applied to charitable works in economically deprived areas across the country. SCTV Pundi Amal cooperates with Obor Berkat Indonesia (OBI) and Palang Merah Indonesia (PMI) in organizing mobile health units to provide medical aid distribution and minor health operations (such as for cataracts and hernias), and blood donations.
Pundi Amal SCTV pada awalnya dibentuk sebagai layanan sumbangsih sosial untuk meringankan penderitaan pasca-bencana. Kegiatan-kegiatan serupa kini diterapkan dalam kegiatan amal di daerah-daerah yang serba kekurangan di seluruh Indonesia. Pundi Amal SCTV bekerjasama dengan Obor Berkat Indonesia (OBI) dan Palang Merah Indonesia (PMI) menyelenggarakan layanan kesehatan keliling yaitu bantuan medis serta jasa operasi minor (seperti katarak dan hernia), serta donor darah.
Peduli Kasih has helped pay for the treatments of tens of thousands of pasiens since 2000. Peduli Kasih telah membantu membiayai perawatan puluhan ribu pasien sejak tahun 2000.
Kalimantan) located in the border of IndonesiaMalaysia. In addition, Pundi Amal SCTV also completed the construction of an Elementary School in Padang (West Sumatera), the SDN 36 Gunung Sarik that was the final rehabilitation of public facilities that had been destroyed by the earthquake in 2009.
Sangau (Kalimantan Barat) yang terletak di wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia. Selain itu, Pundi Amal SCTV juga telah menyelesaikan pembangunan 1 (satu) Sekolah Dasar Negeri di daerah Padang (Sumatera Barat) yaitu SDN 36 Gunung Sarik yang merupakan program terakhir dari rehabilitasi sarana umum yang rusak akibat gempa 2009.
Peduli Kasih Indosiar
Peduli Kasih Indosiar
The Peduli Kasih (Love and Care) taskforce of Indosiar cooperated with public hospitals in cities and municipalities as well as public
38
Gugus tugas peduli Kasih Indosiar bekerja sama dengan Rumah Sakit Umum di kota dan kabupaten, termasuk juga Puskesmas
2011 Annual Report EMTEK
healthcare clinics to reach out and select elligible patients for health treatments. Peduli Kasih also donated healthcare apparatus such as arm and leg prosthetics, wheelchairs, hearing aids and spectacles for those in need.
guna menjangkau dan menseleksi pasien yang memenuhi syarat untuk menerima perawatan. Peduli Kasih juga memberi sumbangan untuk perlengkapan kesehatan seperti tangan dan kaki palsu, kursi roda, alat bantu pendengaran dan kaca mata bagi mereka yang membutuhkan.
With funds collected from Indosiar viewers, Peduli Kasih has paid for heart surgeries and treatments for hernia, colostomy, eye cataract, hare-lip, eye transplant, finger contraction, orthopedia and others. Since 2000, Peduli kasih has helped treat 22,937 patients. In 2011 alone, the number was 9,896 patients.
Dengan dana yang dikumpulkan dari pemirsa Indosiar, Peduli Kasih turut membiayai operasi jantung serta perawatan untuk hernia, kolostomi, katarak mata, bibir sumbing, transplantasi mata, kontraksi jari-jemari, ortopedia dan lainnya. Sejak tahun 2000, Peduli Kasih telah membiayai perawatan sejumlah 22.937 pasien. Pada tahun 2011 saja, jumlah pasien mencapai 9.896 orang.
Kita Peduli Indosiar
Kita Peduli Indosiar
Throughout 2011, Kita Peduli completed the restoration of livelihoods in the villages of Bakalan and Argomulyo in Cangkringan Regency, Yogyakarta, following the eruption of Mount Merapi. During the year, Kita Peduli also completed the construction of rain-water encachment facility in the Mentawai Islands, which was run over by the tsunami in 2010.
Pada tahun 2011, Kita Peduli menyelesaikan program pemulihan sumber kehidupan penduduk dusun Bakalan dan Argomulyo, kecamatan Cangkringan, Yogyakarta yang mengalami kerusakan menyusul meletusnya Gunung Merapi. Pada tahun itu juga diselesaikan pembangunan penampungan air tadah hujan di Kepulauan Mentawai yang diterjang tsunami pada tahun 2010.
Starting with the earthquake that devasted Bengkulu Province in 2001, the Kita Peduli (We Care) team of Indosiar was formed and mobilized to distribute relief aids to victims. The team has since been ready to respond to any disaster that might occur anywhere in Indonesia by delivering aids in the form of foods, medicines, blankets, tents, lightings, clothes, including post-disaster rehabilitation of demolished structures. Kita Peduli has helped distribute aids collected from viewers to a number of natural disasters, including floods in various regions across Indonesia (2002-2003), the earthquake and tsunami in Nanggroe Aceh Darussalam (2004), and several earthquakes that struck Bantul, Yogyakarta, in 2006; Tasikmalaya, West Java, in 2009; and Padang, West Sumatera in 2009. More recently, it provided aids to victims of the Mount Merapi eruption in Central Java in 2010.
Laporan Tahunan 2011 EMTEK
Bermula dari bencana gempa bumi di provinsi Bengkulu pada tahun 2001, kelompok kerja Kita Peduli dibentuk dan dikerahkan untuk mengirimkan bantuan kepada para korban bencana. Sejak itu Kita Peduli selalu siap merespon setiap bencana yang mungkin menimpa daerah manapun di Indonesia dengan menyalurkan bantuan baik berupa bahan makanan, obat-obatan, selimut, tenda, alat penerangan, pakaian termasuk memperbaiki infrastruktur yang rusak. Kita Peduli telah membantu menyampaikan bantuan pemirsa ke berbagai bencana antara lain bencana banjir di beberapa daerah di Indonesia (2002-2003), bencana gempa bumi dan tsunami di Nanggroe Aceh Darussalam (2004), gempa bumi di Bantul Yogyakarta (2006), gempa bumi di Tasikmalaya Jawa Barat (2009), gempa bumi di Padang Sumatera Barat (2009) dan terakhir adalah meletusnya gunung Merapi di Yogyakarta (2010).
39
Management’s Discussion and Analysis Analisa dan Pembahasan Manajemen Consolidated Revenue
Pendapatan Konsolidasi
As shown in the following table, the largest contribution was from the Media Division, as it grew strongly with annual growth rates of 40.0%. This strong growth rate was mainly coming from the strong revenue performance from existing operations namely SCM and O Channel and contribution of newly acquired Indosiar starting second half of 2011, as each contributed Rp396.7 billion and Rp393.7 billion increases in revenue respectively. The Media Division contributed 66.9% of total group’s 2011 revenues, which was up from 58.9% during the previous year.
Sebagaimana terlihat pada tabel berikut, kontribusi terbesar berasal dari Divisi Media yang tumbuh signifikan sebesar 40,0% per tahun. Pertumbuhan yang tinggi ini terutama berasal dari kinerja pendapatan yang besar dari operasional yang ada yaitu SCM dan O Channel, serta kontribusi dari Indosiar yang baru dibeli terhitung mulai paruh tahun kedua 2011, di mana masing-masing pihak menyumbangkan peningkatan pendapatan sebesar Rp396,7 miliar dan Rp393,7 miliar. Dari seluruh pendapatan Grup, Divisi Media menyumbang 66,9% di tahun 2011, yang mana meningkat 58,9% dari tahun sebelumnya.
For the year ending 31 December 2011, the Emtek Group booked revenue of Rp4,136.5 billion which was a rise of 23.3% from the revenue of Rp3,353.5 billion for the year ending 31 December 2010.
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011, Grup Emtek membukukan pendapatan sebesar Rp4.136,5 miliar, meningkat sebesar 23,3% dari pendapatan sebesar Rp3.353,5 miliar untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2010.
Revenue - 2010 vs. 2011 (Rp billion) Pendapatan - 2010 vs. 2011 (Rp miliar) Revenue Media Solutions Connectivity, Emtek Parent and Other Subsidiaries Total Revenue
The outstanding performance in Media Division revenue growth was attributable by resilient strong growth in GDP of 6.5% for 2011, low interest rates, and low inflations, which all resulted in rising private consumption and investments.
40
2010
2011
% Change
1,976.1 1,369.4
2,766.6 1,359.9
40.0% -0.7%
8.0
10.0
25.7%
3,353.5
4,136.5
23.3%
Kinerja Divisi Media yang luar biasa dari segi pendapatan juga disebabkan oleh pertumbuhan ekonomi Indonesia (PDB) sebesar 6,5% pada tahun 2011, tingkat suku bunga dan inflasi yang rendah, yang mendorong peningkatan konsumsi maupun investasi masyarakat.
2011 Annual Report EMTEK
This has in turn fuelled to the growth in media advertising expenditure in Indonesia, which increased year-on-year by 19.2% in 2011 (Source: Arianna-Nielsen Indonesia).
Hal inilah yang memicu pertumbuhan belanja iklan media di Indonesia, yang mana meningkat sebesar 19,2% pada tahun 2011 (Sumber: Arianna-Nielsen Indonesia).
Meanwhile, the Solutions Division revenue is relatively flat amounted to Rp1,359.9 billion due to increased competition in the information technology industry for telecommunication and banking sectors.
Sementara itu, pendapatan dari Divisi Solusi hampir tidak mengalami perubahan yaitu sebesar Rp1.359,9 miliar akibat dari persaingan yang meningkat di industri teknologi informasi untuk sektor telekomunikasi dan perbankan.
In November 2011, the NexMedia digital PayTV service was successfully launched. However, the contribution to the overall increased for Connectivity Division, EMTEK Parent and Other Subsidiaries Revenue was insignificant. The increased of this Division year on year was 25.7% to Rp10 billion.
Pada November 2011, layanan TV berbayar digital NexMedia berhasil diluncurkan. Namun demikian, kontribusi pertumbuhannya secara keseluruhan terhadap Divisi Konektivitas, Induk Perusahaan dan Anak Perusahaan Emtek lainnya kurang berarti. Peningkatan pendapatan Divisi ini dari tahun ke tahun mencapai 25,7% menjadi Rp10 miliar.
Gross Profit
Laba Kotor
Our strategy focus in maintaining stringent cost control on the strong top line growth has resulted in a significant operational leverage towards the group’s underlying profitability. The Emtek group’s gross profit surged 52.5% yearon-year from Rp1,331.6 billion to Rp2,030.5 billion. The Gross margin improved from 39.7% in 2010 become 49.1% in 2011.
Gross Profit as of % Revenue Perusahaan berfokus pada strategi terhadap Persentase Laba bersih terhadap upaya penggendalian pengeluaran biaya pada Pendapatan pertumbuhan pendapatan yang kuat, telah 80% menghasilkan peningkatan marjin usaha yang 68.9% 60.2% mampu menopang profitabilitas Grup Emtek. 60% Laba kotor Grup Emtek melonjak sebesar 49.1% 52,5% dari tahun ke tahun dari Rp1.331,6 miliar 40% 39.7% ke Rp2.030,5 miliar. Marjin kotor meningkat 20% 10.4% 10.0% dari 39,7% pada tahun 2010 menjadi 49,1% di 0% tahun 2011. 2010
Gross Profit - 2010 vs. 2011 (Rp billion) Laba Kotor - 2010 vs. 2011 (Rp miliar) Gross Profit Media Solutions Connectivity, Emtek Parent and Other Subsidiaries Total Gross Profit
The Media Division’s successful management of programming costs and partners, combined with its 40.0% growth year-on-year in revenues led to an increase in gross profit by 60.3% yearon-year, reaching Rp1,905.8 billion in 2011 or 68.9% of revenues.
Laporan Tahunan 2011 EMTEK
Media 2010
2011
% Change
1,189.0 143.0
1,905.8 135.7
60.3% -5.1%
(0.4)
(11.0)
2650.0%
1,331.6
2,030.5
52.5%
2011
Emtek Group
Keberhasilan Divisi Media mengelola beban program beserta mitra usaha, dikombinasikan dengan pertumbuhan pendapatan dari tahun ke tahun sebesar 40,0% mengarah pada peningkatan laba kotor sebesar 60,3% dari tahun ke tahun, mencapai Rp1.905,8 miliar pada tahun 2011, atau mencakup 68,9% dari pendapatan.
41
Solutions
MANAGEMENT’S DISCUSSION AND ANALYSIS | ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
Meanwhile, due to slower growth in the top line as a result of competition, the Solutions Division’s gross profit declined by 5.1% in 2011 to Rp135.7 billion but maintained the gross margin of 10.0% range.
Sementara itu, akibat dari pertumbuhan pendapatan yang melambat akibat persaingan, laba kotor Divisi Solusi menurun sebesar 5,1% pada tahun 2011 menjadi Rp135,7 miliar sekalipun mampu mempertahankan tingkat marjin kotor di sekitar 10,0%.
EBITDA
EBITDA
Similar to the trend in the Gross Profit line, the Emtek Group’s EBITDA jumped 49.4% year-on-year to Rp1,339.1 billion despite the 28.7% increase year-on-year in operational expenses or by Rp186.1 billion. The increase was mostly stemming from the consolidation of Indosiar starting in July 2011. The EBITDA margin increased from 26.7% in 2010 to 32.4% in 2011.
Serupa dengan tren yang terjadi pada garis laba kotor, EBITDA Grup Emtek melonjak sebesar 49,4% dari tahun ke tahun menjadi Rp1.339,1 miliar sekalipun terdapat peningkatan sebesar 28,7% pada beban operasi menjadi Rp186,1 miliar. Peningkatan ini terutama berasal dari konsolidasi Indosiar sejak Juli 2011. Marjin EBITDA dari 26,7% pada tahun 2010 menjadi 32,4% di tahun 2011.
EBITDA - 2010 vs. 2011 (Rp billion) EBITDA - 2010 vs. 2011 (Rp miliar) 2010
2011
% Change
860.4 88.4 (52.3)
1,423.6 82.6 (133.6)
65.5% -6.6% 155.6%
896.5
1,372.6
53.1%
0.0
(33.5)
100%
896.5
1,339.1
49.4%
EBITDA Media Solutions Connectivity, Emtek Parent and Other Subsidiaries EBITDA before Elimination Elimination Total EBITDA
EBITDA as % of Revenue Persentase EBITDA terhadap Pendapatan 60% 50%
51.5%
43.5%
40%
32.4%
The Media Division’s EBITDA continued to be the largest contributor, posting an increase of 65.5% year-on-year to Rp1,423.6 billion and 51.5% of EBITDA Margin. The Solutions Division’s EBITDA however declined by 6.6% to Rp82.6 billion.
EBITDA Divisi Media tetap menjadi penyumbang terbesar, mencatat pertumbuhan sebesar 65,5% dari tahun ke tahun menjadi Rp1.423,6 miliar serta EBITDA marjin sebesar 51,5%. Namun demikian EBITDA Divisi Solusi menurun sebesar 6,6% menjadi Rp82,6 miliar.
The Connectivity Division, Emtek’s Parent Company and the remaining Subsidiaries together recorded an EBITDA loss of Rp133.6 billion in 2011, 155.6% higher than 2010. These losses were mainly due to the Connectivity Division’s increased expenditures associated with the launching of its NexMedia digital PayTV.
Divisi Konektivitas, Induk Perusahaan Emtek dan Anak Perusahaan lainnya secara kolektif mencatat kerugian EBITDA sebesar Rp133,6 miliar pada tahun 2011, lebih tinggi 155,6% dari angka yang sama pada tahun 2010. Kerugian tersebut terutama berasal dari peningkatan beban usaha Divisi Konektivitas berkaitan dengan peluncuran TV berbayar digital NexMedia.
30% 26.7% 20% 10% 0%
6.5%
6.1%
2010
Media
2011
Emtek Group
42
Solutions
2011 Annual Report EMTEK
Net Profit
Despite an increase in debts for Indosiar’s acquisition, the impact of the strong operational leverage towards Emtek Group’s net profit remained robust. The 2011 group’s net profit surged 41.6% year-on-year from Rp429.2 billion in 2010 to Rp607.6 billion in 2011. Media dominated both the increase and contribution for the Group’s net profit.
Laba Bersih
Sekalipun terdapat peningkatan utang terkait dengan pengambilalihan Indosiar, dampak atas kekuatan operasional terhadap laba bersih Grup Emtek tetap kuat. Laba bersih Grup pada tahun 2011 meningkat sebesar 41.6% dari tahun ke tahun dari Rp429,2 miliar pada tahun 2010 menjadi Rp607,6 miliar di tahun 2011. Media mendominasi peningkatan maupun kontribusi terhadap laba bersih Grup.
Net Profit - 2010 vs. 2011 (Rp billion) Laba Bersih - 2010 vs. 2011 (Rp miliar) 2010
2011
% Change
Net Profit Media Solutions Connectivity, Emtek Parent and Other Subsidiaries
469.0 43.1 (83.0)
779.6 38.8 (171.0)
66.2% -10.1% 106.1%
Net Profit before Elimination
429.2
647.4
50.9%
0.0
(39.8)
100%
429.2
607.6
41.6%
Elimination Total Net Profit
Balance Sheet
Neraca Keuangan
Total current assets amounted to Rp2,756.6 billion, a 10.4% increase compared to the 2010 was due to the rise in trade receivables. Meanwhile, the significant impact from acquisition of Indosiar was in the goodwill and intangible assets, recording a growth of 167.6% year-on-year or Rp1,690.8 billion. The growth was reflected in the increase in total non-current assets by 140.9% year-on-year to Rp4,378.4 billion.
Jumlah aset lancar mencapai Rp2.756,6 miliar, meningkat sebesar 10,4% dari jumlah yang sama tahun 2010, terutama karena meningkatnya piutang usaha. Sementara itu, dampak signifikan dari pengambilalihan Indosiar tercatat pada goodwill dan aset tak berwujud, yang meningkat 167,6% dari tahun ke tahun atau sebesar Rp1.690,8 miliar. Pertumbuhan juga tercermin pada peningkatan jumlah aset tidak lancar sebesar 140,9% dari tahun ke tahun menjadi Rp4.378,4 miliar.
Total liabilities also jumped 98.4% year-on-year to Rp2,361.8 billion at year ending 2011, mainly driven by short term liabilities. Total short-term liabilities surged 242.6% year-on-year to Rp 1,936.1 billion in end year 2011, largely due to to the movement of maturing SCTV’s bonds amounting to Rp574.6 billion and the Indosiar’s
Jumlah liabilitas juga meningkat 98,4% dari tahun ke tahun menjadi Rp2.361,8 miliar di akhir tahun 2011, terutama didorong oleh peningkatan liabilitas jangka pendek. Jumlah liabilitas jangka pendek melonjak sebesar 242,6%. Dari tahun ke tahun menjadi Rp1.936,1 miliar di akhir tahun 2011, terutama
As per 31 December 2011, the total assets of the Emtek Group grew from Rp4,314.3 billion to Rp7,135.0 billion or 65.4% increase compared to 2010. The increase was mainly due to the acquisition of Indosiar, amounted to Rp1.6 trillion.
Laporan Tahunan 2011 EMTEK
Hingga 31 Desember 2011, total aset Grup Emtek meningkat dari Rp4.314,3 miliar atau 65,4% kenaikan dibandingkan dengan tahun 2010. Peningkatan ini terutama berasal dari pengambilalihan Indosiar, senilai Rp1,6 triliun.
43
MANAGEMENT’S DISCUSSION AND ANALYSIS | ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
high current maturity portion of financing liabilities and short term loan the amount of Rp400.5 billion and Rp28.2 billion, respectively. The effect on acquisition of Indosiar also resulted in an increase in trade payable and accrued expenses by 68.0% and 61.3%, respectively.
karena pergerakan pada obligasi SCTV yang akan jatuh tempo sebesar Rp574,6 miliar dan bagian lancar dari pinjaman liabilitas dan pinjaman jangka pendek Indosiar yang mencapai masing-masing Rp400,5 miliar dan Rp28,2 miliar. Dampak dari akusisi Indosiar juga mengakibatkan peningkatan pada utang usaha dan biaya masih harus dibayar masing-masing sebesar 68,0% dan 61,3%.
After the acquisition of Indosiar, the Emtek Group’s remained in net cash position in 2011 amounted to Rp329.2 billion, reduced by 62.5% compare to 2010 amounted to Rp877.7 billion.
Setelah akusisi Indosiar, Grup Emtek tetap berada pada posisi kas neto sebesar Rp392,2 miliar pada tahun 2011 menurun sebesar 62,5% dari Rp877,7 miliar pada tahun 2010.
Financial Position - 2010 vs. 2011 (Rp billion) Posisi Keuangan - 2010 vs. 2011 (Rp miliar) 2010
2011
% Change
2,496.4 1,817.9
2,756.6 4,378.4
10.4% 140.9%
4,314.3
7,135.0
65.4%
Short-Term Liabilities
565.1
1,936.1
242.6%
Long-Term Liabilities
625.6
425.7
-32.0%
1,190.7
2,361.8
98.4%
230.9
455.1
97.1%
Asset Current Asset Non Current Asset Total Asset Liabilities
Total Liabilities Equity & Minority Interest Minority interest Equity Total Equity & Minority Interest
4,318.1
49.3%
4,773.2
52.8%
Emtek Group’s total equity increased by 52.8% year-on-year to Rp4,773.2 billion at year end 2011, mainly due to the larger net profit contribution and proceeds from new issuance of shares.
Total ekuitas Grup Emtek meningkat sebesar 52,8% dari tahun ke tahun menjadi Rp4.773,2 miliar di akhir tahun 2011, terutama disebabkan oleh kontribusi laba bersih yang lebih besar dan perolehan dana atas penerbitan saham baru.
Cash Flow
Arus Kas
In 2011, the Emtek Group’s cash flow generated from operating activities jumped 27.7% year-on-year to Rp1,093.1 billion. This strong increase in operating cash flow was a result of the management’s continued focus upon operational efficiency, as reflected in the growth of net cash from operational percentage to revenue from 25.5% to 26.4%.
44
2,892.6 3,123.5
Pada tahun 2011, arus kas dari kegiatan operasi Grup Emtek meningkat sebesar 27,7% dari tahun ke tahun menjadi Rp1.093,1 miliar. Peningkatan tajam ini merupakan hasil dari fokus manajemen yang terus diupayakan pada efisiensi operasional, sebagaimana tercermin dari persentase pertumbuhan kas bersih operasional terhadap pendapatan usaha dari 25,5% ke 26,4%.
2011 Annual Report EMTEK
Cash Flow - 2010 vs. 2011 (Rp billion) Arus Kas - 2010 vs. 2011 (Rp miliar) 2010
2011
Net Cash Provided by Operating Activities
855.9
1,093.1
27.7%
Net Cash Used in Investing Activities
(73.2)
(1,825.6)
2393.9%
Free Cash Flow
782.7
(732.5)
-193.6%
(115.7)
617.0
-633.2%
Net Cash Used in Financing Activities Financing Activities
% Change
FCF after Financing Activities
667.0
(115.5)
-117.3%
Cash and Cash Equivalents at Beginning of the Year
790.1
1,457.1
84.4%
1,457.1
1,341.6
-7.9%
Cash and Cash Equivalent at the End of the Year
The use of net cash from investing activities in 2011 amounted to Rp1,825.6 billion or a significant increase compared to 2010 of only Rp73.2 billion was mainly used for the acquisition of Indosiar. As a result, the free cash flow booked a negative Rp732.5 billion in 2011 compared to a positive Rp782.7 billion in 2010.
Penggunaan kas bersih untuk kegiatan investasi pada tahun 2011 mencapai Rp1.825,6 miliar atau meningkat signifikan Rp73,2 miliar tahun 2010, terutama akibat dari akusisi Indosiar. Oleh sebab itu, arus kas bebas mencatat negatif Rp732,5 miliar pada tahun 2011 dibandingkan dengan positif Rp782,7 miliar pada tahun 2010.
Net cash from financing activities posted a positive Rp617.0 billion compared to a negative Rp115.7 billion. This was due to the proceeds from the new issuance of shares in December 2011.
Kas bersih dari kegiatan pendanaan mencatat arus kas positif Rp617,0 miliar dibandingkan dengan arus kas negatif Rp115,7 miliar. Hal ini akibat perolehan dana dari penerbitan saham baru pada bulan Desember 2011.
All in all, the combination of the Indosiar acquisition and proceed of new shares issuance, The Emtek Group’s cash position slightly decreased by 7.9% amounted to Rp1,341.6 billion by end of year 2011.
Secara keseluruhan, kombinasi antara akuisisi Indosiar dan perolehan dari penerbitan saham baru tersebut, mengakibatkan posisi kas Grup Emtek menurun sedikit sebesar 7,9% menjadi Rp1.341,6 miliar pada akhir tahun 2011.
Laporan Tahunan 2011 EMTEK
45
RESPONSIBILITY FOR THE ANNUAL REPORT TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN TAHUNAN This Annual Report has been approved by Members of the Board of Commissioners and Directors of PT Elang Mahkota Teknologi Tbk.
Laporan Tahunan ini telah disetujui oleh seluruh Anggota Dewan Komisaris dan Direksi PT Elang Mahkota Teknologi Tbk.
Board of Commissioners Dewan Komisaris
EDDY KUSNADI SARIAATMADJA President Commissioner Komisaris Utama
PIET YAURY Commissioner Komisaris
STAN MARINGKA Commissioner Komisaris
ERRY FIRMANSYAH Independent Commissioner Komisaris Independen
DIDI DERMAWAN Independent Commissioner Komisaris Independen
JAY GEOFFREY WACHER Commissioner Komisaris
SUSANTO SUWARTO President Director Direktur Utama
FOFO SARIAATMADJA Director Direktur
YUSLINDA NASUTION Director Direktur
TITI MARIA RUSLI Director Direktur
DAVID LIM GOLDSTEIN Director Direktur
ALVIN WIDARTA SARIAATMADJA Director Direktur
Board of Directors Direksi
ARIEF CAHYADI WANA Non Affiliated Director Direktur Non Afiliasi
46
2011 Annual Report EMTEK
This page is intentionally left blank Halaman ini sengaja dikosongkan
Laporan Tahunan 2011 EMTEK
47
Financial Report Laporan Keuangan
48
2011 Annual Report EMTEK
Laporan Tahunan 2011 EMTEK
49
PT Elang Mahkota Teknologi Tbk dan entitas anak/and subsidiaries Laporan keuangan konsolidasian beserta laporan auditor independen tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009/ Consolidated financial statements with independent auditors’ report years ended December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009
50
2011 Annual Report EMTEK
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010/31 DESEMBER 2009
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS WITH INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT AS OF DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND JANUARY 1, 2010/DECEMBER 31, 2009
Daftar Isi
Table of Contents Halaman/ Page
….. ………………….…Report Independent Auditors’
Laporan Auditor Independen..................................... 1-3
….. …Consolidated Statements of Financial Position
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian
4
Consolidated Statements of Comprehensive Income
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian.............
5
Consolidated Statements of Changes in ………………………………. Shareholders’ Equity
Laporan Arus Kas Konsolidasian.............................
6-7
.……………Consolidated Statements of Cash Flows
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian…..
8 - 125
…..Notes to the Consolidated Financial Statements
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian………..….
******************************
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Catatan/ Notes
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 (Expressed In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
31 Desember 2011/ December 31, 2011
31 Desember 2010/ December 31, 2010
1 Januari 2010/ 31 Desember, 2009/ January 1, 2010/ December 31, 2009 ___
ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Investasi jangka pendek Piutang usaha Pihak ketiga - setelah dikurangi cadangan penurunan nilai sebesar Rp5.560.157 pada tanggal 31 Desember 2011, Rp3.618.863 pada tanggal 31 Desember 2010 dan Rp3.576.219 pada tanggal 1 Januari 2010/ 31 Desember 2009 Piutang lain-lain Pihak ketiga - setelah dikurangi cadangan penurunan nilai sebesar Rp1.780.037 pada tanggal 31 Desember 2011, Rp1.850.790 pada tanggal 31 Desember 2010 dan Rp2.251.514 pada tanggal 1 Januari 2010/ 31 Desember 2009 Persediaan Biaya dibayar di muka Pajak dibayar di muka Uang muka
ASSETS 2d,2p,2v,3, 38,39,40 2d,2v,4, 38,39,40
CURRENT ASSETS 1.341.581.271
1.458.875.700
794.143.787
Cash and cash equivalents
5.495.327
3.042.937
7.521.667
2e,2p,2v,5,6, 9,15,19, 38,39,40
993.413.953
654.466.893
623.190.451
2e, 2v, 38,39,40 2g,5,6,9,15,19 2h,2l,7,13 18a 8
32.043.084 278.368.569 27.348.768 39.535.708 38.887.127
14.743.054 265.820.097 22.888.808 14.002.138 62.585.403
8.970.659 298.914.035 22.783.076 14.840.567 66.878.578
Short-term investments Trade receivables Third parties - net of allowance for impairment of Rp5,560,157 as of December 31, 2011, Rp3,618,863 as of December 31, 2010 and Rp3,576,219 as of January 1, 2010/ December 31, 2009 Other receivables Third parties net of allowance for impairment of Rp1,780,037 as of December 31, 2011, Rp1,850,790 as of December 31, 2010 and Rp2,251,514 as of January 1, 2010/ December 31, 2009 Inventories Prepaid expenses Prepaid taxes Advances
2.756.673.807
2.496.425.030
1.837.242.820
Total Current Assets
Total Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp1.368.528.887 pada tanggal 31 Desember 2011, Rp506.382.653 pada tanggal 31 Desember 2010 dan Rp447.920.822 pada tanggal 1 Januari 2010/ 2i,2l,5,6,9 31 Desember 2009 10,15,19,20 Properti investasi - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp10.240.660 pada tanggal 31 Desember 2011, Rp8.216.990 pada tanggal 31 Desember 2010 dan Rp7.008.704 pada tanggal 1 Januari 2010/ 31 Desember 2009 2j,2l,9,10,20 Investasi jangka panjang 2v Investasi entitas asosiasi Goodwill dan aset tak berwujud - neto 2b,2c,12 Aset pajak tangguhan 2q,22 Klaim atas pengembalian pajak 18b Biaya sewa dibayar di muka jangka panjang 2l,7,13 Aset lain-lain 2i,2n,14
1.130.857.599
556.826.967
504.750.988
219.178.875 2.699.542.807 45.774.844 19.020.649
28.530.942 1.044.992 1.008.752.884 28.639.259 8.734.275
63.426.316 1.044.992 1.220.557 1.095.366.602 20.076.072 19.381.248
NON-CURRENT ASSETS Fixed assets - net of accumulated depreciation of Rp1,368,528,887 as of December 31, 2011, Rp506,382,653 as of December 31, 2010 and Rp447,920,822 as of January 1, 2010/ December 31, 2009 Investment properties - net of accumulated depreciation of Rp10,240,660 as of December 31, 2011, Rp8,216,990 as of December 31, 2010 and Rp7,008,704 as of January 1, 2010/ December 31, 2009 Long term investment Investment in an associated company Goodwill and intangible assets - net Deferred tax assets Claims for tax refund
153.861.944 110.136.858
159.308.385 26.021.933
164.754.825 57.621.106
Prepaid long-term rent Other assets
Total Aset Tidak Lancar
4.378.373.576
1.817.859.637
1.927.642.706
Total Non-Current Assets
TOTAL ASET
7.135.047.383
4.314.284.667
3.764.885.526
TOTAL ASSETS
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
1
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Catatan/ Notes
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (continued) December 31, 2011 and 2010, and January 1, 2010/December 31, 2009 (Expressed In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
31 Desember 2011/ December 31, 2011
31 Desember 2010/ December 31, 2010
1 Januari 2010/ 31 Desember, 2009/ January 1, 2010/ December 31, 2009 ___
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Pinjaman jangka pendek Utang usaha Pihak ketiga Pihak berelasi Utang lain-lain - pihak ketiga Utang pajak Biaya masih harus dibayar Uang muka Bagian lancar dari pinjaman jangka panjang:
LIABILITIES AND EQUITY 2p,2v,4,5,6, 9,15,40 2v,16,38,40
Utang obligasi Pinjaman bank Utang sewa pembiayaan
SHORT-TERM LIABILITIES 34.844.755
6.682.755
53.914.913
2f,16,36a 2o,2v,38,40 2q,18b 2v,17,40 2o
424.596.276 80.605.405 80.134.423 302.766.815 35.629.354
252.680.703 335.797 22.932.004 80.027.797 187.672.775 13.806.873
224.662.444 36.955 28.116.058 59.647.987 156.500.683 11.730.904
2v,5,6, 9,19,40 10,20,40 2l,9,20
574.572.025 400.518.611 2.480.715
1.017.632
184.990 676.178
1.936.148.379
565.156.336
535.471.112
-
-
123.516
2f,36a
67.082.885
-
2l,9,20 2v,5,6, 9,19,40 2q,22 2r,21
2.714.509
1.577.981
297.295
LONG-TERM LIABILITIES Guarantee received Convertibel bonds payablerelated parties Long-term payables - net of current maturities: Finance lease payable
296.107.407 59.791.296
573.801.643 4.679.073 45.521.144
573.108.274 5.126.322 35.120.669
Bonds payable Deferred tax liabilities Liabilities for employee’s benefits
425.696.097
625.579.841
613.776.076
Total Long-term Liabilities
2.361.844.476
1.190.736.177
1.149.247.188
TOTAL LIABILITIES
Total Liabilitas Jangka Pendek LIABILITAS JANGKA PANJANG Jaminan diterima Utang obligasi konversi - pihak berelasi Pinjaman jangka panjang - setelah dikurangi bagian lancar: Utang sewa pembiayaan Utang obligasi Liabilitas pajak tangguhan Liabilitas imbalan kerja karyawan Total Liabilitas Jangka Panjang TOTAL LIABILITAS
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
Short-term loans Trade payables Third parties Related parties Other payables - third parties Taxes payable Accrued expenses Advances Current maturities of long term loans: Bonds payable Bank loans Finance lease payable Total Short-term Liabilities
-
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
2
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Catatan/ Notes
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (continued) December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 (Expressed In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
31 Desember 2011/ December 31, 2011
31 Desember 2010/ December 31, 2010
1 Januari 2010/ 31 Desember, 2009/ January 1, 2010/ December 31, 2009
LIABILITAS DAN EKUITAS (lanjutan) EKUITAS Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk
1.128.006.488 2.037.216.943
1.025.460.444 1.317.355.320
628.350.900 -
2b,26
31.340.120
31.340.248
31.340.248
2b,27
76.341.604
83.575.582
88.536.661
1b,24
-
-
1.536.678.188
28
4.000.000 1.041.154.646
2.000.000 432.561.848
121.251.342
2b
-
305.048
364.054
LIABILITIES AND EQUITY (continued) EQUITY Equity attributable to the equity holder of the parent Company Share capital - Rp200 (full amount) par value per share Authorized - 12,567,018,000 shares Issued and fully paid 5,640,032,442 shares as of December 31, 2011, 5,127,302,220 shares as of December 31, 2010, and 3,141,754,500 shares as of January 1, 2010/ December 31, 2009 Additional paid-in capital Difference in the value of restructuring transactions of entities under common control Transactions with non-controlling interest Advance for future stocks subscriptions Retained earnings - Appropriated - Unappropriated Other comprehensive income Difference in foreign currency translation of financial statements
4.318.059.801
2.892.598.490
2.406.521.393
Sub-total
455.143.106
230.950.000
209.116.945
Non-controlling interest
Total Ekuitas
4.773.202.907
3.123.548.490
2.615.638.338
Total Equity
TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS
7.135.047.383
4.314.284.667
3.764.885.526
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Modal saham - nilai nominal Rp200 (angka penuh) per saham Moda l dasar - 12.567.018.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh - 5.640.032.442 saham pada tanggal 31 Desember 2011 , 5.127.302.220 saham pada tanggal 31 Desember 2010 dan 3.141.754.500 saham pada tanggal 1 Januari 2010/ 31 Desember 2009 Tambahan modal disetor Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Transaksi dengan pihak non-pengendali Uang muka pemesanan saham Saldo laba - Telah ditentukan penggunaannya - Belum ditentukan penggunaannya Pendapatan komprehensif lain Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan
24 25
Sub-total Kepentingan non-pengendali
2b,2c,23
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
3
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) Catatan/ Notes PENDAPATAN BEBAN POKOK PENDAPATAN
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME Years ended December 31, 2011 dan 2010 (Expressed In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
31 Desember 2011/ December 31, 2011
2o,29 2o,30
LABA KOTOR
31 Desember 2010/ December 31, 2010
4.136.532.904 (2.106.039.041)
3.353.538.263 (2.021.909.925)
2.030.493.863
1.331.628.338
REVENUES COST OF REVENUES GROSS PROFIT
Beban penjualan
2o,31
(18.988.951)
(24.901.522)
Beban umum dan administrasi
2o,32
(758.289.455)
(507.286.446)
Rugi penjualan aset tetap - neto Rugi selisih kurs - neto Pendapatan (beban) operasi lain-lain - neto
2i,9,10 2p
(12.720.241) (3.677.730)
(2.948.543) (12.577.892)
1d
(39.758.245)
18.507.321
Selling expense General and administrative expenses Loss on sale of fixed asset - net Loss on foreign exchange - net Others operating income (expenses) - net
802.421.256
INCOME FROM OPERATIONS
LABA USAHA PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Pendapatan keuangan Beban keuangan Rugi penurunan nilai dan amortisasi goodwill
1.197.059.241 2o 2c,2b,2k,12
Total beban lain-lain - neto Laba sebelum pajak penghasilan Manfaat (beban) pajak penghasilan Kini Tangguhan
68.895.771 (139.048.746 )
59.290.669 (65.965.792 )
(1.943.744)
(91.557.422)
OTHER INCOME (CHARGES) Financial income Financial expense Loss on impairment and amortization of goodwill
(72.096.719)
(98.232.545)
Other charges - net
1.124.962.522 2q,22
Beban Pajak Penghasilan - Neto LABA NETO
704.188.711
Income before income tax
(330.633.531) (56.291.423)
(208.788.953) 8.272.577
Income tax benefit (expense) Current Deferred
(386.924.954)
(200.516.376)
Income Tax Expense - Net
738.037.568
503.672.335
Pendapatan komprehensif lain Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan
-
TOTAL LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
738.037.568
Other comprehensive income Difference in foreign currency translation of (59.006) financial statements 503.613.329
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR
607.607.976 130.429.592
429.187.536 74.484.799
Net income attributable to: Equity holder of the parent Company Non-controlling interests
738.037.568
503.672.335
Laba neto yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan non-pengendali Total laba komprehensif tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali
Laba Per Saham Dasar Yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk (angka penuh)
NET INCOME
607.607.976 130.429.592
429.128.350 74.484.799
738.037.568
503.613.329
2t,34
118,08
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
83,83
Total comprehensive income attributable to: Equity holder of the parent Company Non-controlling interests
Basic Earning Per Share Attributable to Equity Holder of the Parent Company (full amount)
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
4
Saldo 31 Desember 2011
28
2b,27
24
2b
2b,12
2.037.216.943
-
-
1.128.006.488
-
-
719.861.623
1.317.355.320
-
-
-
102.546.044
1.025.460.444
-
1.317.355.320 1.317.355.320
31.340.120
-
(128 ) -
-
-
31.340.248
-
31.340.248
31.340.248
-
-
-
31.340.248
Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali/ Difference in the Value of Restructuring Transactions of Entities under Common Control
76.341.604
-
-
(7.233.978 )
-
83.575.582
-
83.575.582
83.575.582
-
(4.961.079 ) -
-
88.536.661
Transaksi dengan Pihak Non-Pengendali/ Transactions with NonControlling Interest
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
Selisih nilai restrukturisasi entitas sepengendali Pembentukan cadangan umum Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan Kepentingan non-pengendali Laba neto tahun 2011
Penambahan modal tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu Dampak atas penerbitan saham Entitas Anak
Saldo 1 Januari 2011, setelah Penyesuaian goodwill negatif
Penyesuaian saldo awal Entitas Anak Penyesuaian goodwill negative
1.025.460.444
1.025.460.444
Saldo 1 Januari 2011
-
-
Saldo 31 Desember 2010
-
-
2b,27 28 28
-
51.273.000 345.836.544 -
133.309.800 1.190.841.644 (6.796.124 )
628.350.900
24,25 24,25 2m,25
Penawaran Umum Perdana Saham Konversi waran Biaya emisi saham Dampak atas penerbitan saham Entitas Anak Pembentukan cadangan umum Dividen kas Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan Kepentingan non-pengendali Laba neto tahun 2010
Tambahan Modal Disetor/ Additional Paid-in Capital
Saldo 1 Januari 2010
Catatan/ Notes
Modal Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Issued and Fully Paid Share Capital
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
(1.536.678.188 ) -
1.536.678.188
Uang Muka Pemesanan Saham/ Advances for Future Stocks Subscriptions
5
-
-
4.000.000
-
2.000.000
-
-
2.000.000
-
2.000.000
2.000.000
-
2.000.000 -
Telah Ditentukan Penggunaannya/ Appropriated
-
(305.048 ) -
-
-
-
305.048
-
305.048
305.048
( 59.006 ) -
-
-
364.054
4.318.059.801
(305.048 ) 607.607.976
(128 ) -
(7.233.978 )
822.407.667
2.895.583.312
2.984.822 -
2.892.598.490
2.892.598.490
( 59.006 ) 429.187.536
(4.961.079 ) (115.877.030 )
(6.796.124 )
184.582.800
2.406.521.393
Sub-total/ Sub-total
455.143.106
93.763.454 130.429.592
-
-
-
230.950.060
60 -
230.950.000
230.950.000
(52.651.744 ) 74.484.799
-
-
209.116.945
Kepentingan Non-Pengendali/ Non-Controlling Interest
4.773.202.907
(305.048) 93.763.454 738.037.568
(128) -
(7.233.978)
822.407.667
3.126.533.372
2.984.882 -
3.123.548.490
3.123.548.490
( 59.006) (52.651.744) 503.672.335
(4.961.079) (115.877.030)
(6.796.124)
184.582.800
2.615.638.338
Jumlah Ekuitas/ Total Equity
Balance as of December 31, 2011
Capital increment without Pre-emptive Rights Effect on stock issuance in Subsidiaries Difference in the value of restructuring transactions of entities under common control Appropriation for general reserve Difference in foreign currency translation of financial statements Non-controlling interests Net income year 2011
Balance as of January 1, 2011 after adjustment of negative goodwill
Adjustment on beginning balance transactions of Subsidiaries Adjustment negative goodwill
Balance as of January 1, 2011
Balance as of December 31, 2010
Initial Public Offering Shares Warrant conversion Shares issuance costs Effect on stock issuance in Subsidiaries Appropriation for general reserve Cash dividend Difference in foreign currency translation of financial statements Non-controlling interest Net income year 2010
Balance as of January 1, 2010
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
1.041.154.646
607.607.976
(2.000.000 )
-
-
435.546.670
2.984.822
432.561.848
432.561.848
429.187.536
(2.000.000 ) (115.877.030 )
-
121.251.342
Selisih Kurs Penjabaran Laporan Keuangan/ Difference in Foreign Currency Translation of Financial Statements
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN SHAREHOLDERS’ EQUITY Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Belum Ditentukan Penggunaannya/ Unappropriated
Saldo Laba/ Retained Earnings
Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk/ Equity Attributable to the Equity Holders of the Parent Company
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 December 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) Catatan/ Notes
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari pelanggan Pembayaran kepada pemasok dan karyawan Kas yang dihasilkan dari operasi Pembayaran untuk aktivitas operasi lainnya Pendapatan keuangan Pembayaran pajak penghasilan - neto
31 Desember 2011/ December 31, 2011
3.320.874.934
(2.489.448.554)
(2.235.554.757 )
1.596.759.143
1.085.320.177
1.093.062.012
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan dari penerbitan obligasi konversi Penerimaan atas penerbitan saham baru - neto Pembayaran utang sewa pembiayaan Pengambilalihan piutang Pembayaran pinjaman Pembayaran bunga dan beban keuangan Penerimaan pinjaman Pembayaran dividen kas kepada pemegang saham Perusahaan dan pemegang saham minoritas oleh Entitas Anak Penerimaan dari pelaksanaan Opsi saham atas OPSK
855.898.122
Cash provided by operations Payments for other operating activities Financial Income Payment of income tax - net Net Cash Provided by Operating Activities
(1.545.060.260) (293.106.100)
(433.887) (81.772.738 )
(3.043.049) 646.907
(6.083.256 ) -
(1.825.571.021)
(73.207.922 )
Net Cash Used in Investing Activities
Uang muka perolehan aset tetap Penerimaan dari investasi jangka panjang Kas Neto yang Digunakan untuk Aktivitas Investasi
(100.584.912 ) 55.130.102 (183.967.245 )
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Receipts from customers Payments to suppliers and employees
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Proceeds from sale of fixed assets Withdrawal (placement) of short-term investments Proceeds from noncontrolling interest Proceeds from sale of investment in associated company Investment in Subsidiaries net of cash and cash equivalent Acquisition of fixed assets Advance for acquisition of fixed assets Refund from long-term investment
9,10
9
31 Desember 2010/ December 31, 2010
4.086.207.697
(237.289.012) 71.880.271 (338.288.390)
Kas Neto yang Diperoleh dari Aktivitas Operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Hasil penjualan aset tetap Pencairan (penempatan) investasi jangka pendek Penerimaan dari kepentingan non-pengendali Penerimaan dari penjualan investasi pada perusahaan asosiasi Investasi pada Entitas Anak setelah dikurangi kas dan setara kas Perolehan aset tetap
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS Years ended December 31, 2011 dan 2010 (Expressed In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
8.757.271
5.057.501
(2.452.390)
4.478.730
8.686.600
4.350.000
-
1.195.728
76.800.000 822.407.667 (3.061.547) (13.117.279) (136.737.301)
(132.538.096)
Kas Neto yang Diperoleh (Digunakan) untuk Aktivitas Pendanaan
3.213.409 616.966.853
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES - Receipt from issuance of convertible bond Proceed from issuance of 180.200.173 new shares - net Payments of finance (1.443.275 ) lease payable (2.000.000 ) Takeover of receivables (45.173.503 ) Payments of loans Payments of interest and financial (66.457.759 ) charges Proceeds from loans Payment of cash dividends to the Company’s shareholders and (183.484.688) minority shareholders by subsidiaries Proceeds from exercise of share 2.644.413 options under ESOP (115.714.639 )
Net Cash Provided by (Used In) Financing Activities
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
6
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 December 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) Catatan/ Notes
KENAIKAN (PENURUNAN) NETO KAS DAN SETARA KAS
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS (continued) Years ended December 31, 2011 dan 2010 (Expressed In Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
31 Desember 2011/ December 31, 2011
(115.542.156 )
31 Desember 2010/ December 31, 2010
666.975.561
NET INCREASE (DECREASE) IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE
1.457.123.427
790.147.866
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF THE PERIOD
KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE
1.341.581.271
1.457.123.427
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF THE PERIOD
1.341.581.271 -
1.458.875.700 (1.752.273 )
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF THE PERIOD CONSISTS OF: Cash and cash equivalents Overdraft
1.341.581.271
1.457.123.427
KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE TERDIRI DARI: Kas dan setara kas Cerukan
3
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
7
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed In Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
UMUM a.
1.
Pendirian Perusahaan
GENERAL a.
Establishment of the Company
PT Elang Mahkota Teknologi (“Perusahaan”) didirikan berdasarkan Akta Notaris Soetomo Ramelan, S.H. No. 7 tanggal 3 Agustus 1983. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-1773.HT.01.01.TH.84 tanggal 15 Maret 1984 serta diumumkan dalam Berita Negara No. 13 Tambahan No. 675 tertanggal 14 Februari 1997.
PT Elang Mahkota Teknologi (“the Company”) was established based on Notarial Deed No. 7 dated August 3, 1983 of Soetomo Ramelan, S.H. The Deed of Establishment was approved by the Ministry of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. C21773.HT.01.01.TH.84 dated March 15, 1984 and was published in Supplement No. 675 of the State Gazette No. 13 dated February 14, 1997.
Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan terakhir pada tahun 2009 adalah melalui Akta Notaris No.19 tanggal 17 September 2009 yang dibuat oleh Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, yang antara lain telah menyetujui perubahan status Perusahaan menjadi Perseroan Terbuka, peningkatan modal dasar, perubahan nilai nominal saham, penerbitan saham untuk Penawaran Umum Perdana Saham, penerbitan saham baru yang berasal dari waran Perusahaan, dan penerbitan perubahan-perubahan lain agar sesuai dengan anggaran dasar perusahaan terbuka, termasuk perubahan nama Perusahaan dari PT Elang Mahkota Teknologi menjadi PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. Perubahan di atas telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Azasi Manusia dalam Surat Keputusan No. AHU-46947.AH.01.02.Tahun 2009 tanggal 30 September 2009 (Catatan 24). Perubahan lainnya atas Anggaran Dasar adalah melalui Akta Notaris No. 24 tanggal 15 Desember 2009 yang dibuat dihadapan Fathiah Helmi, S.H. Notaris di Jakarta, mengenai perubahan dalam maksud dan tujuan dari kegiatan usaha Perusahaan yang telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-62311.AH.01.02.Tahun 2009 tanggal 22 Desember 2009.
The Company’s Articles of Association has been amended several times. The latest amendments were made in 2009 through Notarial Deed No.19 dated September 17, 2009 of Fathiah Helmi, S.H., Notary in Jakarta, pertaining to, among others, change of the Company’s status to become a Public Company, increase in authorized share capital, change in par value per share, issuance of shares for the Initial Public Offering, issuance of new shares originated from the warrant issued by the Company, and other amendments to comply with the articles of association of a public company, including the change of the Company’s name from PT Elang Mahkota Teknologi to become PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. The above amendment was approved by the Ministry of Law and Human Rights in its Decision Letter No. AHU-46947.AH.01.02.Year 2009 dated September 30, 2009 (Note 24). The other amendment of the Articles of Association is through Notarial Deed No. 24 dated December 15, 2009 of Fathiah Helmi, S.H., Notary in Jakarta, regarding the changes on the purpose of the Company’s activities, which were approved by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU62311.AH.01.02. Year 2009 dated December 22, 2009.
8
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 dan 2010 (Expressed In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
U M U M (lanjutan) a.
1.
Pendirian Perusahaan (lanjutan)
GENERAL (continued) a.
The Company is domiciled in Jakarta. In accordance with its Articles of Association, the Company is engaged in services (specifically in providing technology, media, and telecommunication services), trading, construction, and industry. The Company started its commercial operation in 1984. Currently, the Company has investment in several Subsidiaries that are engaged in media, solution and other business segments.
Perusahaan berkedudukan di Jakarta. Kegiatan utama Perusahaan seperti tertera di dalam Anggaran Dasar adalah di bidang jasa, (terutama dalam bidang penyediaan jasa teknologi, media dan telekomunikasi), perdagangan, pembangunan dan industri. Perusahaan memulai aktivitas secara komersial di tahun 1984. Saat ini aktivitas Perusahaan berupa penyertaan saham pada beberapa Entitas Anak yang bergerak dalam segmen media, segmen solusi dan lain-lain. b.
Penawaran Perusahaan
Umum
Perdana
Establishment of the Company (continued)
Saham
b.
Initial Public Offering of the Company’s shares In relation to the initial public offering of the Company’s shares, the Company obtained the Effective Statement Letter No. S-11110/BL/2009 dated December 30, 2009 from the Chairman of Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency (BAPEPAM-LK) to conduct an initial public offering of 512,730,000 shares to the public with par value of Rp200 (full amount) per share at an offering price of Rp720 (full amount) per share. The initial public offering shall come from the following:
Dalam rangka penawaran umum perdana saham Perusahaan, Perusahaan memperoleh Surat Pernyataan Efektif No. S-11110/BL/2009 tertanggal 30 Desember 2009 dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) untuk melakukan penawaran umum perdana sebanyak 512.730.000 saham dengan nilai nominal Rp200 (angka penuh) per saham pada harga penawaran sebesar Rp720 (angka penuh) per saham. Jumlah penawaran umum perdana tersebut berasal dari sebagai berikut:
256.365.000 saham berasal dari saham baru yang diterbitkan Perusahaan
256,365,000 shares from new shares to be issued by the Company
256.365.000 berasal dari saham yang dimiliki para pemegang saham Pendiri yaitu Rd. Eddy Kusnadi Sariaatmadja, Ir. Susanto Suwarto, Piet Yaury, Rd. Fofo Sariaatmadja, Budi Harianto dan Darwin W. Sariaatmadja
256,365,000 shares from the shares owned by the founders such as Rd. Eddy Kusnadi Sariaatmadja, Ir. Susanto Suwarto, Piet Yaury, Rd. Fofo Sariaatmadja, Budi Harianto and Darwin W. Sariaatmadja
Effective on January 12, 2010, the Company’s shares have been listed on the Indonesia Stock Exchange (Note 24). At the Company’s Public Offering, the warrant are presented as Advance for future stock subscriptions amounted to Rp1,536,678,188 have been converted to 1,729,182,720 shares.
Efektif tanggal 12 Januari 2010, saham Perusahaan telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia. Pada saat Penawaran Umum Perusahaan, waran yang disajikan sebagai uang muka pemesanan saham sebesar Rp1.536.678.188 telah dikonversi menjadi 1.729.182.720 saham.
9
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 dan 2010 (Expressed In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
U M U M (lanjutan) c.
1.
Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit dan Karyawan
GENERAL (continued) c.
Boards of Commissioners, Directors, Audit Committee and Employees The composition of the Boards of of Commissioners and Directors as December 31, 2011 and 2010 are as follows:
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut: 31 Desember 2011 Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Independen Komisaris Independen Direksi Direktur Utama Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Tidak Terafiliasi
December 31, 2011 Rd. Eddy Kusnadi Sariaatmadja Piet Yaury Stan Maringka Jay Geoffrey Wacher Erry Firmansyah Didi Dermawan
Directors President Director Director Director Director Director Director Unaffiliated Director
Ir. Susanto Suwarto Rd. Fofo Sariaatmadja Yuslinda Nasution Titi Maria Rusli David Lim Goldstein Rd. Alvin W. Sariaatmadja Arief Cahyadi Wana
December 31, 2010
31 Desember 2010 Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris Komisaris Independen Komisaris Independen Direksi Direktur Utama Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Tidak Terafiliasi
Rd. Eddy Kusnadi Sariaatmadja Piet Yaury Stan Maringka Erry Firmansyah Didi Dermawan Ir. Susanto Suwarto Rd. Fofo Sariaatmadja Yuslinda Nasution Titi Maria Rusli David Lim Goldstein Jay Geoffrey Wacher Ir. Wahyu Wijayadi
Board of Commissioners President Commissioner Commissioner Commissioner Independent Commissioner Independent Commissioner Directors President Director Director Director Director Director Director Unaffiliated Director
The composition of the audit committee as of December 31, 2011 and 2010 are as follows:
Susunan komite audit pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut: Ketua Anggota Anggota
Board of Commissioners President Commissioner Commissioner Commissioner Commissioner Independent Commissioner Independent Commissioner
Erry Firmansyah Max Sumakno Budiarto Patricia Marina Sugondo
Chairman Member Member
The establishment of the Company’s audit committee has complied with BAPEPAM-LK Rule No. IX.1.5.
Pembentukan komite audit Perusahaan telah dilakukan sesuai dengan Peraturan BAPEPAMLK No. IX.1.5.
10
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 dan 2010 (Expressed In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
U M U M (lanjutan) c.
d.
1.
Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit dan Karyawan (lanjutan)
GENERAL (continued) c.
Boards of Commissioners, Directors, Audit Committee and Employees (continued)
Total gaji dan kompensasi lainnya kepada manajemen kunci (dewan komisaris dan direksi) Perusahaan dan Entitas Anak adalah sebesar Rp132,95 miliar dan Rp96,14 miliar masingmasing untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2011 dan 2010.
Total salaries and other compensation benefits incurred for key management (board of commissioners and directors) of the Company and Subsidiaries amounted to Rp132.95 billion and Rp96.14 billion for the years ended December 31, 2011 and 2010, respectively.
Total karyawan Perusahaan dan Entitas Anak adalah sebanyak 3.857 orang dan 1.717 orang masing-masing pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010.
The total number of employees of the Company and Subsidiaries are 3,857 and 1,717 employees as of December 31, 2011 and 2010, respectively.
Struktur Grup
d.
Group Structure
Rincian Entitas Anak pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:
The details of the Subsidiaries as of December 31, 2011 and 2010 are as follows:
1. Kepemilikan langsung
1. Direct Ownership
Nama Perusahaan/ Company’s Name PT Tangara Mitrakom (TM) PT Bitnet Komunikasindo (Bitnet) PT Elang Graha Propertindo (EGP) PT Abhimata Persada (AP)
PT Abhimata Mediatama (AM)* PT Abhimata Citra Abadi (ACA)
PT Astika Gerbang Timur (AGT)
PT Ekaprasarana Primatel (EP)
PT Mediatama Anugrah Citra (MAC) PT Omni Intivision (Omni)
Aktivitas Utama/ Main Activities
Domisili/ Domicile
Tahun Operasi/ Starting Year of Operation
Persentase Kepemilikan/ Percentage of ownership 2011
2010
Jasa telekomunikasi/ Telecommunication service Jasa teknologi informasi/ Information technology service Perdagangan/Trading
Jakarta
1999
% 92,00
% 92,00
Jakarta
1996
99,99
99,99
Jakarta
2003
85,62
85,62
Perdagangan dan jasa telekomunikasi/ Trading and telecommunication service Jasa teknologi informasi/ Information technology service Perdagangan dan jasa telekomunikasi/ Trading and telecommunication service Perdagangan dan jasa telekomunikasi/ Trading and telecommunication service Perdagangan dan jasa telekomunikasi/ Trading and telecommunication service Siaran televisi berlangganan/ Pay TV operator Penyiaran televisi/ Broadcasting television
Jakarta
1990
99,99
99,99
Jakarta
2002
99,99
99,99
Jakarta
1991
99,98
99,98
Jakarta
2004
99,90
99,90
Jakarta
1995
79,95
79,95
Jakarta
**
99,99
99,99
Jakarta
2004
99,99
99,99
11
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 dan 2010 (Expressed In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
U M U M (lanjutan) d.
1.
Struktur Grup (lanjutan)
d.
PT Surya Citra Media Tbk (SCM) PT Sakalaguna Semesta (SS)
Asia Towers Pte. Ltd (ATPL) PT Screenplay Produksi (SP) PT Indosiar Karya Media Tbk (IDKM) PT Indosurya Menara Bersama (ISMB)
Group Structure (continued) 1. Direct Ownership (continued)
1. Kepemilikan langsung (lanjutan)
Nama Perusahaan/ Company’s Name
GENERAL (continued)
Aktivitas Utama/ Main Activities
Penyiaran televisi/ Broadcasting television Perdagangan dan jasa telekomunikasi/ Trading and telecommunication service Telekomunikasi/ Telecommunication Rumah Produksi/ Production House Penyiaran televisi/ Broadcasting television Jasa penyediaan sewa tower/ Tower lease services
Domisili/ Domicile
Tahun Operasi/ Starting Year of Operation
Persentase Kepemilikan/ Percentage of ownership 2011
2010
%
%
Jakarta
2002
85,26
85,83
Jakarta
2003
50,96
50,96
Singapura
***
-
100,00
Jakarta
2010
51,00
51,00
Jakarta
1997
84,77
-
Jakarta
2011
60,00
-
Total Aset Sebelum Eliminasi/ Total Assets Before Elimination Nama Perusahaan/Company’s name
2011
PT Surya Citra Media Tbk PT Indosiar Karya Media Tbk PT Abhimata Citra Abadi PT Indosurya Menara Bersama PT Tangara Mitrakom PT Abhimata Persada PT Mediatama Anugrah Citra PT Screenplay Produksi PT Omni Intivision PT Sakalaguna Semesta PT Elang Graha Propertindo PT Ekaprasarana Primatel PT Abhimata Mediatama PT Bitnet Komunikasindo PT Astika Gerbang Timur Asia Towers Pte. Ltd. ***
2.511.221.855 895.906.232 258.495.543 212.635.189 120.485.886 91.218.705 75.641.911 70.944.199 56.334.955 45.505.218 29.236.206 16.553.991 5.010.989 4.335.682 3.354.811 -
12
2010 2.515.567.387 228.244.291 91.512.570 70.397.278 41.003.539 17.491.234 46.016.114 43.514.105 37.274.309 12.001.307 4.743.758 3.885.093 4.803.212 51.440
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 dan 2010 (Expressed In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
U M U M (lanjutan) d.
1.
Struktur Grup (lanjutan)
d.
Group Structure (continued) 2. Indirect Ownership
2. Kepemilikan tidak langsung
Nama Perusahaan/ Company’s Name
GENERAL (continued)
Aktivitas Utama/ Main Activities
Domisili/ Domicile
Tahun Operasi/ Starting Year of Operation
Melalui/Through SCM PT Surya Citra Televisi (SCTV) PT Elang Citra Perkasa PT Surya Citra Cendrawasih PT Surya Citra Media Kreasi PT Surya Citra Visi Media PT Surya Citra Ceria PT Surya Citra Dimensi Media PT Surya Citra Kirana PT Surya Citra Kreasitama PT Surya Citra Media Gemilang PT Surya Citra Mediatama PT Surya Citra Multikreasi PT Surya Citra Nugraha PT Surya Citra Pesona Media PT Surya Citra Sentosa PT Surya Citra Wisesa PT Bangka Tele Vision PT Surya Citra Pesona PT Surya Citra Dinamika Melalui/Through MAC PT Mediatama Citra Abadi (MCA) PT Mediatama Citra Borobudur (MCB) PT Mediatama Citra Dewata (MCD) PT Mediatama Citra Medan (MCMedan) PT Mediatama Citra Mekar (MCM) PT Mediatama Citra Parahyangan (MCP) PT Mediatama Citra Surya (MCS)
Penyiaran televisi/ Broadcasting television Penyiaran televisi/ Broadcasting television Penyiaran televisi/ Broadcasting television Penyiaran televisi/ Broadcasting television Penyiaran televisi/ Broadcasting television Penyiaran televisi/ Broadcasting television Penyiaran televisi/ Broadcasting television Penyiaran televisi/ Broadcasting television Penyiaran televisi/ Broadcasting television Penyiaran televisi/ Broadcasting television Penyiaran televisi/ Broadcasting television Penyiaran televisi/ Broadcasting television Penyiaran televisi/ Broadcasting television Penyiaran televisi/ Broadcasting television Penyiaran televisi/ Broadcasting television Penyiaran televisi/ Broadcasting television Penyiaran televisi/ Broadcasting television Penyiaran televisi/ Broadcasting television Rumah Produksi/ Production House Siaran televisi berlangganan/ Pay TV operator Siaran televisi berlangganan/ Pay TV operator Siaran televisi berlangganan/ Pay TV operator Siaran televisi berlangganan/ Pay TV operator Siaran televisi berlangganan/ Pay TV operator Siaran televisi berlangganan/ Pay TV operator Siaran televisi berlangganan/ Pay TV operator
13
Persentase Kepemilikan/ Percentage of ownership 2011
2010
%
%
Jakarta
1990
99,99
99,99
Surabaya
**
90,00
99,99
Jayapura
**
90,00
99,99
Denpasar
**
90,00
99,99
Medan
**
90,00
99,99
Palembang
**
90,00
99,99
Makassar
**
100,00
100,00
Bengkulu
**
90,00
99,99
Manado
**
90,00
99,99
Palangkaraya
**
90,00
99,99
Bandung
**
90,00
99,99
Banjarmasin
**
90,00
99,99
Yogyakarta
**
90,00
99,99
Batam
**
90,00
99,99
Aceh
**
90,00
99,99
Semarang
**
90,00
99,99
Bangka
2008
90,00
90,00
Gorontalo
**
100,00
100,00
Jakarta
**
99,80
-
Jakarta
**
99,98
99,98
Yogyakarta
**
99,96
-
Bali
**
99,96
-
Medan
**
99,96
-
Makassar
**
99,96
-
Bandung
**
99,96
-
Surabaya
**
97,00
-
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 dan 2010 (Expressed In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
U M U M (lanjutan) d.
1.
Struktur Grup (lanjutan)
GENERAL (continued) d.
2. Indirect Ownership (continued)
2. Kepemilikan tidak langsung (lanjutan)
Nama Perusahaan/ Company’s Name
Group Structure (continued)
Aktivitas Utama/ Main Activities
Domisili/ Domicile
Tahun Operasi/ Starting Year of Operation
Persentase Kepemilikan/ Percentage of ownership 2011 %
2010 %
Melalui/Through AP PT Indopay Merchant Services (IMS) Melalui/Through ACA PT Rintis Lingkar Nusantara (RLN)
Perdagangan dan jasa telekomunikasi/ Trading and telecommunication service
Jakarta
2000
99,99
Perdagangan dan jasa telekomunikasi/ Trading and telecommunication service
Jakarta
2009
99,96
99,96
99,99
-
99,99
Langsung dan tidak langsung melalui/Direct and indirect through IDKM PT Indosiar Visual Mandiri PT Indosiar Bandung Televisi PT Indosiar Surabaya Televisi PT Indosiar Medan Televisi PT Indosiar Padang Televisi PT Indosiar Pekanbaru Televisi PT Indosiar Jambi Televisi PT Indosiar Palembang Televisi PT Indosiar Bengkulu Televisi PT Indosiar Lampung Televisi PT Indosiar Ambon Televisi PT Indosiar Jayapura Televisi PT Indosiar Dewata Televisi
Penyiaran televisi/ Broadcasting television Penyiaran televisi/ Broadcasting television Penyiaran televisi/ Broadcasting television Penyiaran televisi/ Broadcasting television Penyiaran televisi/ Broadcasting television Penyiaran televisi/ Broadcasting television Penyiaran televisi/ Broadcasting television Penyiaran televisi/ Broadcasting television Penyiaran televisi/ Broadcasting television Penyiaran televisi/ Broadcasting television Penyiaran televisi/ Broadcasting television Penyiaran televisi/ Broadcasting television Penyiaran televisi/ Broadcasting television
14
Jakarta Bandung
**
100,00
-
Surabaya
**
100,00
-
Deli Serdang
**
90,00
-
Padang
**
90,00
-
Pekanbaru
**
90,00
-
Jambi
**
90,00
-
Palembang
**
90,00
-
Bengkulu Bandar Lampung
**
90,00
-
**
90,00
-
Ambon
**
90,00
-
Jayapura
**
90,00
-
Bali
**
90,00
-
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 dan 2010 (Expressed In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
U M U M (lanjutan) d.
1.
Struktur Grup (lanjutan)
d.
Group Structure (continued) 2. Indirect Ownership (continued)
2. Kepemilikan tidak langsung (lanjutan)
Nama Perusahaan/ Company’s Name
GENERAL (continued)
Aktivitas Utama/ Main Activities
Tahun Operasi/ Starting Year of Operation
Domisili/ Domicile
Persentase Kepemilikan/ Percentage of ownership 2011
2010
%
%
Melalui/Through IDKM (lanjutan/Continued) PT Indosiar Manado Televisi PT Indosiar Pontianak Televisi PT Indosiar Semarang Televisi PT Indosiar Balikpapan Televisi PT Indosiar Lontara Televisi PT Indosiar Banjarmasin Televisi PT Indosiar Kupang Televisi PT Indosiar Lintas Yogya Televisi PT Indosiar Batam Televisi PT Indosiar Pangkalpinang Televisi
Penyiaran televisi/ Broadcasting television Penyiaran televisi/ Broadcasting television Penyiaran televisi/ Broadcasting television Penyiaran televisi/ Broadcasting television Penyiaran televisi/ Broadcasting television Penyiaran televisi/ Broadcasting television Penyiaran televisi/ Broadcasting television Penyiaran televisi/ Broadcasting television Penyiaran televisi/ Broadcasting television Penyiaran televisi/ Broadcasting television
Manado
**
90,00
-
Pontianak
**
90,00
-
Semarang
**
90,00
-
Balikpapan
**
90,00
-
Makassar
**
90,00
-
Banjarmasin
**
90,00
-
Kupang
**
90,00
-
Yogyakarta
**
90,00
-
Batam Pangkal Pinang
**
90,00
-
**
90,00
-
Total Aset Sebelum Eliminasi/ Total Assets Before Elimination
Nama Perusahaan/Company’s name
2011
PT Surya Citra Televisi PT Indosiar Visual Mandiri PT Surya Citra Dinamika PT Indopay Merchant Services PT Rintis Lingkar Nusantara PT Indosiar Semarang Televisi PT Indosiar Lontara Televisi PT Indosiar Banjarmasin Televisi PT Indosiar Bandung Televisi PT Indosiar Surabaya Televisi PT Indosiar Medan Televisi PT Indosiar Padang Televisi PT Indosiar Pekanbaru Televisi PT Indosiar Jambi Televisi PT Indosiar Palembang Televisi PT Indosiar Bengkulu Televisi PT Indosiar Lampung Televisi PT Indosiar Ambon Televisi PT Indosiar Jayapura Televisi PT Indosiar Kupang Televisi
1.885.627.771 1.122.736.085 13.310.650 11.821.897 2.880.252 1.000.565 1.000.407 1.000.166 1.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000
15
2010 1.844.624.864 9.644.433 580.509 -
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 dan 2010 (Expressed In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
U M U M (lanjutan) d.
1.
Struktur Grup (lanjutan)
GENERAL (continued) d.
Group Structure (continued) 2. Indirect Ownership (continued)
2. Kepemilikan tidak langsung (lanjutan)
Total Aset Sebelum Eliminasi/ Total Assets Before Elimination
Nama Perusahaan/Company’s name
2011
PT Indosiar Lintas Yogya Televisi PT Indosiar Batam Televisi PT Indosiar Pangkalpinang Televisi PT Indosiar Manado Televisi PT Indosiar Balikpapan Televisi PT Indosiar Pontianak Televisi PT Indosiar Dewata Televisi PT Surya Citra Media Kreasi PT Surya Citra Ceria PT Surya Citra Kirana PT Surya Citra Media Gemilang PT Surya Citra Visi Media PT Surya Citra Cendrawasih PT Surya Citra Pesona Media PT Surya Citra Dimensi Media PT Surya Citra Sentosa PT Surya Citra Mediatama PT Surya Citra Multikreasi PT Surya Citra Kreasitama PT Surya Citra Nugraha PT Surya Citra Wisesa PT Elang Citra Perkasa PT Surya Citra Pesona PT Mediatama Citra Surya PT Mediatama Citra Borobudur PT Mediatama Citra Mekar PT Mediatama Citra Medan PT Mediatama Citra Dewata PT Mediatama Citra Parahyangan PT Bangka Tele Vision PT Mediatama Citra Abadi *) **) ***)
1.000.000 1.000.000 1.000.000 999.969 999.782 999.200 998.529 715.481 525.947 524.061 517.371 516.456 515.429 515.145 514.901 514.815 514.656 514.586 514.526 514.201 513.938 512.662 540.490 243.727 241.963 239.564 221.667 211.164 191.642 170.423 60.438
Perusahaan sudah tidak beroperasi Dalam tahap pra operasi (Catatan 1d) Telah dilikuidasi berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Entitas Anak
2010 506.428 518.164 514.061 509.588 508.673 507.645 507.363 506.118 507.032 506.518 506.768 506.743 506.268 506.155 506.849 500.307 -
1.045.441 60.496
*) Dormant company **) In pre-operating stage (Note 1d) ***) Liquidated based on Subsidiaries’ General Meeting of shareholders
16
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 dan 2010 (Expressed In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
U M U M (lanjutan) d.
1.
Struktur Grup (lanjutan)
GENERAL (continued) d.
Group Structure (continued) 2. Indirect Ownership (continued)
2. Kepemilikan tidak langsung (lanjutan) PT Indosiar Karya Media Tbk (“IDKM”)
PT Indosiar Karya MediaTbk (“IDKM”)
Pada tanggal 1 Maret 2011, Perusahaan telah menandatangani Perjanjian Jual Beli bersyarat dengan PT Prima Visualindo (PV) sehubungan dengan rencana pembelian 551.708.684 lembar saham PT Indosiar Karya Media Tbk (IDKM) yang merupakan 27,24% dari total saham yang ditempatkan dan disetor IDKM dengan harga pembelian sebesar Rp900 (nilai penuh) per saham atau keseluruhan sebesar Rp496.537.815. Transaksi ini telah disetujui oleh Dewan Komisaris Perusahaan berdasarkan Pernyataan Keputusan Dewan Komisaris tertanggal 18 Februari 2011 dan telah dilaporkan ke BAPEPAM-LK dan Bursa Efek Indonesia pada tanggal 2 Maret 2011.
On March 1, 2011, the Company entered a conditional Sale and Purchase Agreement with PT Prima Visualindo (PV) in relation to the proposed acquisition of 551,708,684 shares of PT Indosiar Karya Media Tbk (IDKM) which represents 27.24% from total issued and fully paid shares of IDKM at a price of Rp900 (full amount) per share totaling Rp496,537,815. This transaction was approved by the Company ‘s Board of Commissioners based on Board of Commissioners Decision Statement dated February 18, 2011 and was reported to BAPEPAM-LK and Indonesia Stock Exchange on March 2, 2011.
Pada tanggal 5 Mei 2011, Perusahaan telah memperoleh persetujuan dari Pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (“RUPSLB”) atas rencana Perusahaan untuk mengakuisisi Saham IDKM milik PV dan melakukan Penawaran Tender Wajib atas sisa saham IDKM.
On May 5, 2011, the Company has obtained the approval from shareholders in the Extraordinary General Meeting of Shareholders (“EGMS”) in relation with the Company’s plan to acquire the shares of IDKM owned by PV and to conduct the Mandatory Tender Offer of the remaing IDKM Shares.
Pada tanggal 13 Mei 2011, Perusahaan telah menyelesaikan transaksi akuisisi saham dari PV dan pada tanggal 18 Mei 2011 Perusahaan telah melakukan keterbukaan informasi kepada BAPEPAMLK dan Bursa Efek Indonesia.
On May 13, 2011, the Company has completed the acquisition transaction of PV’s shares, and on May 18, 2011 the Company had submitted the disclosure of to BAPEPAM-LK and information Indonesian Stock Exchange.
Selanjutnya, Perusahaan melakukan penawaran tender di Bursa Efek Indonesia untuk sisa saham IDKM yang dimulai dari tanggal 14 Juni 2011 sampai 13 Juli 2011 dengan harga sebesar Rp950 (angka penuh) per saham. Atas penawaran tender tersebut Perusahaan telah memperoleh surat dari BAPEPAM-LK No. S-6405 /BL/2011 tertanggal 10 Juni 2011. Jumlah saham yang diperoleh dari penawaran tender tersebut sebanyak 1.165.335.371 saham atau 57,53% dengan total sebesar Rp1.107.068.602 dan telah dibayarkan pada tanggal 22 Juli 2011. Harga perolehan tersebut didanai dengan fasilitas kredit dari Standard Chartered Bank dan Citibank dan telah dilunasi pada tahun 2011. Biaya akuisisi yang berhubungan dengan akuisisi IDKM dibebankan pada laba rugi tahun 2011.
Moreover, the Company conducted tender offer in Indonesia Stock Exchange for the remaining IDKM shares starting from June 14, 2011 until July 13, 2011 at the price of Rp950 (full amount) per share. For the purpose of this tender offer, the Company has received a letter from BAPEPAM-LK No. S-6405/BL/2011 dated June 10, 2011. Number of shares acquired from the tender offer was 1,165,335,371 shares or 57.53%, totaling and was paid on Rp1,107,068,602 July 22, 2011. The acquisition cost was funded by credit facilities from Standard Chartered Bank and Citibank and had been repaid in 2011. Acquisition cost related to acquisition of IDKM charged to profit and loss year 2011.
17
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 dan 2010 (Expressed In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
U M U M (lanjutan) d.
1.
Struktur Grup (lanjutan)
GENERAL (continued) d.
Group Structure (continued) 2. Indirect Ownership (continued)
2. Kepemilikan tidak langsung (lanjutan) PT Indosiar Karya Media Tbk (“IDKM”) (lanjutan)
PT Indosiar Karya MediaTbk (continued)
Setelah perolehan penawaran tender tersebut, kepemilikan Perusahan di IDKM menjadi 84,77%.
After the tender offer acquisition, the Company’s ownership in IDKM is 84.77%.
Akuisisi IDKM tersebut dicatat dengan metode akuisisi berdasarkan PSAK 22 “Kombinasi Bisnis”. Selisih lebih harga perolehan atas nilai buku neto dialokasikan ke aset teridentifikasi dan goodwill.
The acquisition of IDKM was accounted for under acquisition method in compliance with PSAK 22 “Business Combination”. The difference between acquisiton cost and the net book value was allocated to identification assets and goodwill.
Berdasarkan penilaian yang dilakukan oleh Penilai Independen, KJPP Stefanus Tonny Hardi & Rekan, selisih lebih atas nilai buku neto dialokasikan ke goodwill sebesar Rp517.080.188, kenaikan nilai aset tetap sebesar Rp274.292.435 dan hak siaran (Broadcasting Right) sebesar Rp1.206.173.414. Hak siaran akan diamortisasi dalam 15 tahun dengan metode garis lurus.
Based on the valuation conducted by Independent Appraisal, KJPP Stefanus Tonny Hardi & Rekan, the excess over net book value was allocated to goodwill amounted to Rp517,080,188, increase in fixed assets amounted to Rp274,292,435 right of and broadcasting Rp1,206,173,414. Broadcasting right will be amortized over the period of 15 years using straight line method.
Pada Desember 2011, Perusahaan membeli seluruh kepemilikan PV dalam 22 Entitas Anak IVM yang bergerak dalam TV Jaringan sebesar Rp8.050.000.
In December 2011, the Company acquired all PV’s ownership in 22 IVM’s subsidiaries engaged in Station TV Network for Rp8,050,000.
PT Indosurya Menara Bersama (ISMB)
PT Indosurya Menara Bersama
Berdasarkan Akta Notaris Chandra Lim, S.H., LL.M No. 3 tanggal 6 Desember 2011, Perusahaan melakukan penyertaan pada ISMB sebesar Rp12.000.000 atas 12.000 lembar saham dengan kepemilikan sebesar 60%.
Based on Notarial Deed No. 3 dated December 6, 2011 of Chandra Lim, S.H., LL.M, the Company invested in ISMB amounted to Rp12,000,000 for 12,000 shares representing 60% share ownership in ISMB.
PT Screenplay Produksi (“SP”)
PT Screenplay Produksi (“SP”)
Berdasarkan Akta Notaris Refizal, S.H., MHum, Notaris di Jakarta No. 13, tanggal 13 Agustus 2010, Perusahaan dan PT Global Sky Media telah mendirikan SP. Perusahaan telah melakukan setoran modal sebesar Rp10.650.002 untuk 45.276 saham dengan kepemilikan sebesar 51% di SP. Transaksi ini menimbulkan goodwill positif sebesar Rp2.999.960 (Catatan 12).
In accordance with Notarial Deed No. 13 dated August 13, 2010 of Refizal, S.H., MHum, Notary in Jakarta, the Company and PT Global Sky Media established SP. The Company has made capital contribution at Rp10,650,002 for 45,276 shares representing 51% share ownership in SP. This transaction resulted in positive goodwill of Rp2,999,960 (Note 12).
18
(“IDKM”)
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 dan 2010 (Expressed In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
U M U M (lanjutan) d.
1.
Struktur Grup (lanjutan)
GENERAL (continued) d.
Group Structure (continued) 2. Indirect Ownership (continued)
2. Kepemilikan tidak langsung (lanjutan) TV Jaringan SCTV
Station TV Network SCTV
Pada tanggal 19 Oktober 2009, Menteri Komunikasi dan Informasi Republik Indonesia (”Menkominfo”) telah menerbitkan Peraturan Menkominfo No. 43 Tahun 2009 mengenai Penyelengaraan Penyiaran Melalui Sistem Stasiun Jaringan (”Menkominfo 43”). Berdasarkan peraturan ini, seluruh lembaga penyiaran TV nasional swasta (termasuk SCTV) diwajibkan untuk melakukan sistem stasiun jaringan yang terdiri dari stasiun induk dan stasiun jaringan anggota dengan membentuk badan hukum stasiun penyiaran lokal untuk melakukan siaran di daerah di Indonesia.
On October 19, 2009, the Ministry of the Communication and Information of the Republic of Indonesia (“Menkominfo”) has issued Menkominfo Regulation No. 43 Year 2009 regarding Broadcasting Through Network Station System (“Menkominfo 43”). Under this rule, the entire national private TV broadcasters (including SCTV) are required to perform a network station system consisting of central stations and network member stations in form of local broadcasting corporation to broadcast in the Indonesia regions.
Pada tahun 2009, dalam rangka memenuhi Menkominfo 43, SCTV telah mendirikan 15 (lima belas) badan hukum baru pada daerah-daerah utama di Indonesia sebagai stasiun jaringan anggotanya dengan kepemilikan saham masing-masing sebesar 99,99%. Perusahaan-perusahaan ini akan melakukan kegiatan jasa media komunikasi, terutama dalam aktivitas yang berhubungan dengan siaran TV sesuai dengan Anggaran Dasar.
In year 2009, in compliance of Menkominfo 43, SCTV has established 15 (fifteen) new legal entities to be its network stations, with 99.99% equity ownership in each company. These companies shall engaged in media communication service business, mainly related to TV broadcasting activities according to their respective Articles of Association.
Selama tahun 2011, SCTV telah melakukan penjualan kepemilikan pada 14 Entitas Anak kepada pihak non-pengendali Entitas Anak. Kepemilikan yang dijual SCTV pada Entitas Anak masing-masing sebesar 9,99% atau sebanyak 49 lembar saham dengan harga jual sebesar Rp49 juta. Pada tanggal 18 April 2011, perubahan kepemilikan SCTV di 14 (empat belas) Entitas Anak telah dilaporkan kepada Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“BAPEPAM-LK”) dengan surat No. 028A/HJS/CORSEC/SCM/04-2011.
During year 2011, SCTV sold it’s ownership in 14 Subsidiaries to the non controlling interest of the subsidiaries. Ownership sold by SCTV in each Subsidiaries is 9.99% or 49 shares with sales price Rp49 million. On April 18, 2011, changes in the SCTV’s ownership in the 14 (fourteen) Subsidiaries have been reported to Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (“BAPEPAM-LK”) with the letter No. 028A/HJS/CORSEC/SCM/04-2011.
19
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 dan 2010 (Expressed In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
U M U M (lanjutan) d.
1.
Struktur Grup (lanjutan)
GENERAL (continued) d.
Group Structure (continued) 2. Indirect Ownership (continued)
2. Kepemilikan tidak langsung (lanjutan) PT Surya Citra Dinamika
PT Surya Citra Dinamika
Pada tahun 2011, SCTV bersama pihak lain, mendirikan PT Surya Citra Dinamika berkedudukan di Jakarta untuk melakukan kegiatan jasa perfilman dan perekaman video, berdasarkan akta pendirian PT Surya Citra Dinamika No. 12 tanggal 6 Mei 2011 yang dibuat oleh Notaris Anne Djoenardi, S.H. MBA dan telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan HAM tanggal 25 Juli 2011 No. AHU.36990.AH.01.01 Tahun 2011. Pada tanggal 31 Desember 2011, kepemilikan SCTV pada PT Surya Citra Dinamika sebanyak 12.974 lembar saham atau sebesar 99,80%.
In 2011, Company and other party, have jointly established PT Surya Citra Dinamika in Jakarta to engage in movie and video recording activities, based on the Deed of Establishment of PT Surya Citra Dinamika No. 12 dated May 6, 2011 of Notary Anne Djoenardi, S.H., MBA which was approved by the Ministry of Laws and Human Rgihts of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU.36990.AH.01.01 Year 2011 dated July 25, 2011. As of December 31, 2011, SCTV’s ownership in PT Surya Citra Dinamika is 12,974 shares or 99.80%.
PT Bangka Tele Vision (BTV)
PT Bangka Tele Vision (BTV)
Pada bulan Desember 2010, SCM membeli saham BTV dari PT Kuda Persada Sakti dan PT Indonesia Network Information masingmasing sebanyak 350 lembar dan 75 lembar saham dengan harga masing-masing Rp350 juta dan Rp75 juta sebagaimana dinyatakan dalam Akta Jual Beli Saham No. 9 dan 11 tanggal 8 Desember 2010 dari Anne Djoenardi, S.H., MBA, Notaris di Jakarta. Akuisisi tersebut menggambarkan kepemilikan SCM pada BTV sebesar 85%. Transaksi ini menimbulkan goodwill positif sebesar Rp1.943.744. Pada tahun 2011, SCM melakukan penurunan nilai secara penuh atas goodwill tersebut (Catatan 12).
On December 2010, SCM purchased 350 shares and 75 shares of BTV shares from PT Kuda Persada Sakti and PT Indonesia Network Information, respectively, with purchase price of Rp350 million and Rp75 million, respectively, as stated in the Deed of Sale and Purchase of Shares No. 9 and 11 dated December 8, 2010 by Anne Djoenardi, S.H., MBA, Notary in Jakarta. The acquisition reflect the SCM ownership in BTV by 85%. This transaction resulted in positive goodwill of Rp1,943,744. In year 2011, SCM has fully impaired the goodwill (Note 12).
Pada tanggal 28 Desember 2010, pembelian saham BTV yang dilakukan oleh SCM telah dilaporkan kepada Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“BAPEPAM-LK”) dengan surat 117A/HJS/CORSEC/SCM/12-2010.
On December 28, 2010, purchase of shares of BTV by SCM has been reported to Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“BAPEPAM-LK”) with letter 117A/HJS/CORSEC/SCM/122010.
20
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 dan 2010 (Expressed In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
U M U M (lanjutan) d.
1.
Struktur Grup (lanjutan)
GENERAL (continued) d.
Group Structure (continued) 2. Indirect Ownership (continued)
2. Kepemilikan tidak langsung (lanjutan) PT Surya Citra Pesona
PT Surya Citra Pesona
Pada bulan Juli 2010, SCM bersama SCTV, mendirikan PT Surya Citra Pesona berkedudukan di Gorontalo untuk melakukan kegiatan jasa media komunikasi sehubungan dengan Peraturan Menkominfo No. 43 Tahun 2009 mengenai Penyelenggaraan Penyiaran Melalui Sistem Stasiun Jaringan (“Menkominfo 43”). Berdasarkan akta pendirian PT Surya Citra Pesona yang diaktakan dengan Akta Notaris Anne Djoenardi, S.H., MBA No. 26 tanggal 26 July 2010, kepemilikan SCM dan SCTV pada PT Surya Citra Pesona, masingmasing sebanyak 255 lembar atau sebesar 51% dan 245 lembar saham atau sebesar 49%. Akta pendirian PT Surya Citra Pesona disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU 49955.AH.01.01.Tahun 2010 tanggal 25 Oktober 2010. Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, PT Surya Citra Pesona masih belum beroperasi secara komersial.
In July 2010, SCM together with SCTV, established PT Surya Citra Pesona located in Gorontalo to engaged in media communication service business related with Menkomimfo Regulation No. 43 Year 2009 regarding Broadcasting Through Network Station System (“Menkominfo 43”). Based on Deed of Establishment PT Surya Citra Pesona which was notarized by Deed No. 26 dated July 26, 2010 of Anne Djoenardi, S.H., MBA, SCM’s and SCTV’s ownership in PT Surya Citra Pesona are 255 shares or 51% ownership and 245 shares or 49% ownership, respectively. The Deed of Establishment was approved by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU-49955.AH.01.01.Year 2010 dated October 25, 2010. As of December 31, 2011 and 2010, PT Surya Citra Pesona has not yet started its commercial operations.
Pada tanggal 12 Januari 2011, pendirian PT Surya Citra Pesona telah dilaporkan oleh SCM kepada BAPEPAM-LK dengan surat No. 003A/HJS/CORSEC/SCM/01-2011.
On January 12, 2011, the establishment of PT Surya Citra Pesona has been reported by SCM to BAPEPAM-LK with letter No. 003A/HJS/CORSEC/SCM/01-2011.
21
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 dan 2010 (Expressed In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
Kebijakan akuntansi dan pelaporan yang signifikan yang diterapkan secara konsisten oleh Perusahaan dan Entitas Anak dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, adalah sebagai berikut:
The significant accounting and reporting policies consistently applied by the Company and Subsidiaries in the preparation of the consolidated financial statements for years ended December 31, 2011 and 2010, are as follows:
a.
a.
Dasar Penyajian Konsolidasian
Laporan
Keuangan
Basis of Preparation of the Consolidated Financial Statements
Laporan keuangan konsolidasian telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (“SAK”), yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan Peraturan-peraturan serta Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang diterbitkan oleh Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (”BAPEPAMLK”). Seperti diungkapkan dalam catatancatatan terkait di bawah ini, beberapa standar akuntansi yang telah direvisi dan diterbitkan, diterapkan efektif tanggal 1 Januari 2011 secara prospektif atau retrospektif.
The consolidated financial statements have been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards (“SAK”), which comprise the Statements and Interpretations issued by the Board of Financial Accounting Standards of the Indonesian Institute of Accountants and the Regulations and Guidelines on Financial Statement Presentation and Disclosures issued by Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (“BAPEPAMLK”). As disclosed further in the relevant succeeding notes, several amended and published accounting standards were adopted effective January 1, 2011, prospectively or retrospectively.
Laporan keuangan konsolidasian disusun sesuai dengan PSAK No. 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan” (diterapkan pada tanggal 1 Januari 2011).
The consolidated financial statements are prepared in accordance with PSAK No. 1 (Revised 2009), “Presentation of Financial Statements (adopted on January 1, 2011).
PSAK No. 1 (Revisi 2009) mengatur penyajian laporan keuangan, yaitu antara lain, tujuan pelaporan, komponen laporan keuangan, penyajian secara wajar, materialitas dan agregasi, saling hapus, perbedaan antara aset lancar dan tidak lancar dan liabilitas jangka pendek dan jangka panjang, informasi komparatif, konsistensi penyajian dan memperkenalkan pengungkapan baru, antara lain, sumber estimasi ketidakpastian dan pertimbangan, pengelolaan permodalan, lainnya, pendapatan komprehensif penyimpangan dari standar akuntansi keuangan, dan pernyataan kepatuhan.
PSAK No. 1 (Revised 2009) regulates the presentation of financial statements as to, among others, the objective, components of financial statements, fair presentation, materiality and aggregation, offsetting, distinction between current and non-current assets and liabilities, comparative information and consistency, and introduces new disclosures, such as key estimations and judgments, capital management, other comprehensive income, departures from accounting standards, and statement of compliance.
22
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 dan 2010 (Expressed In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) a.
Dasar Penyajian Laporan Konsolidasian (lanjutan)
2.
Keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) a.
Basis of Presentation of the Consolidated Financial Statements (continued)
Penerapan PSAK No. 1 (Revisi 2009) tersebut memberikan pengaruh yang signifikan bagi penyajian dan pengungkapan terkait dalam laporan keuangan konsolidasian.
The adoption of PSAK No. 1 (Revised 2009) has significant impacts on the related presentation and disclosures in the consolidated financial statements.
Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian konsisten dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian Perusahaan dan Entitas Anak untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010, kecuali bagi penerapan beberapa SAK yang telah direvisi efektif sejak tanggal 1 Januari 2011 seperti yang telah diungkapkan pada Catatan terkait.
The accounting policies adopted in the preparation of the consolidated financial statements are consistent with those made in the preparation of the Company and Subsidiaries’ consolidated financial statements for the year ended December 31, 2010, except for the adoption of several amended SAKs effective January 1, 2011 as disclosed in the related Note.
Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan konsep akrual dan dasar pengukuran dengan menggunakan konsep biaya historis, kecuali untuk akun tertentu yang diukur dengan menggunakan dasar seperti yang disebutkan dalam catatan yang relevan.
The consolidated financial statements have been prepared using the accrual basis, and the measurement basis used is historical cost, except for certain accounts which are measured on the basis as described in the relevant notes herein.
Laporan arus kas konsolidasian, menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan dengan menggunakan metode langsung.
The consolidated statements of cash flows present the receipts and payments of cash and cash equivalents classified into operating, investing and financing activities using the direct method.
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan telah menerapkan PSAK No. 2 (Revisi 2009), "Laporan Arus Kas", yang menggantikan PSAK No. 2 dengan judul yang sama. Penerapan PSAK No. 2 (Revisi 2009) tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian.
Effective January 1, 2011, the Company has adopted PSAK No. 2 (Revised 2009), Flows”, which “Statement of Cash superseded PSAK No. 2 with the same title. The implementation of PSAK No. 2 (Revised 2009) does not have significant impact in the consolidated financial statements.
23
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 dan 2010 (Expressed In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) b.
2.
Prinsip-prinsip Konsolidasian
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) b.
Principles of Consolidation
Tahun buku Perusahaan adalah 1 Januari 31 Desember.
The financial reporting period of Company is January 1 - December 31.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasian adalah Rupiah.
The reporting currency used in the consolidated financial statements is the Indonesian Rupiah.
Sejak Tanggal 1 Januari 2011
From January 1, 2011
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan secara retrospektif PSAK No. 4 (Revisi 2009), “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri”, kecuali beberapa hal berikut yang diterapkan secara prospektif: (i) rugi Entitas Anak yang menyebabkan saldo defisit bagi kepentingan non-pengendali (“KNP”); (ii) kehilangan pengendalian pada Entitas Anak; (iii) perubahan kepemilikan pada Entitas Anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian; (iv) hak suara potensial dalam menentukan keberadaan pengendalian; dan (v) konsolidasian atas Entitas Anak yang memiliki pembatasan jangka panjang.
Effective January 1, 2011, the Company and Subsidiaries retrospectively adopted PSAK No. 4 (Revised 2009), “Consolidated and Separate Financial Statements”, except for the following items that were applied prospectively: (i) losses of a subsidiary that result in a deficit balance to non-controlling interests (“NCI”); (ii) loss of control over a subsidiary; (iii) change in the ownership interest in a subsidiary that does not result in a loss of control; (iv) potential voting rights in determining the existence of control; and (v) consolidation of a subsidiary that is subject to long-term restriction.
PSAK No. 4 (Revisi 2009) mengatur penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk sekelompok entitas yang berada dalam pengendalian suatu entitas induk, dan akuntansi untuk investasi pada Entitas Anak, pengendalian bersama entitas, dan entitas asosiasi ketika laporan keuangan sebagai informasi tersendiri disajikan tambahan.
PSAK No. 4 (Revised 2009) provides for the preparation and presentation of consolidated financial statements for a group of entities under the control of a parent, and the accounting for investments in subsidiaries, jointly controlled entities and associated entities when separate financial statements are presented as additional information.
Seperti diuraikan pada bagian ini, penerapan PSAK No. 4 (Revisi 2009) tersebut memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pelaporan keuangan termasuk pengungkapan terkait dalam laporan keuangan konsolidasian.
As described herein, the adoption of PSAK No. 4 (Revised 2009) has a significant impact on the financial reporting, including the related disclosures, in the consolidated financial statements.
Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Entitas Anak seperti yang disebutkan pada Catatan 1b, dimana Perusahaan baik secara langsung atau tidak langsung, memiliki lebih dari 50% kepemilikan saham.
The consolidated financial statements include the financial statements of Subsidiaries as mentioned in Note 1b, in which the Company owns more than 50% share ownership, either directly or indirectly.
24
the
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 dan 2010 (Expressed In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) b.
2.
Prinsip-prinsip Konsolidasian (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) b. Principles of Consolidation (continued)
Sejak Tanggal 1 Januari 2011 (lanjutan)
From January 1, 2011 (continued)
Semua saldo dan transaksi antar perusahaan yang material, termasuk keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi, jika ada, dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil operasi Perusahaan dan Entitas Anak sebagai satu kesatuan usaha.
All material intercompany accounts and transactions, including unrealized gains or losses, if any, are eliminated to reflect the financial position and the results of operations of the Company and Subsidiaries as one business entity.
Entitas Anak dikonsolidasi secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Perusahaan memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal kehilangan pengendalian. Pengendalian dianggap ada ketika Perusahaan memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui Entitas Anak, lebih dari setengah kekuasaan suara entitas.
Subsidiaries are fully consolidated from the dates of acquisition, being the date on which the Company obtained control, and continue to be consolidated until the date such control ceases. Control is presumed to exist if the Company owns, directly or indirectly through subsidiaries, more than half of the voting power of an entity.
Rugi Entitas Anak yang tidak dimiliki secara penuh diatribusikan pada KNP bahkan jika hal ini mengakibatkan KNP mempunyai saldo defisit.
Losses of a non-wholly owned subsidiary are attributed to the NCI even if such losses result in a deficit balance for the NCI.
Jika kehilangan pengendalian atas suatu entitas, maka Perusahaan dan Entitas Anak: menghentikan pengakuan aset (termasuk setiap goodwill) dan liabilitas Entitas Anak;
In case of loss of control over an investee, the Company and Subsidiaries: • derecognizes the assets (including goodwill) and liabilities of the subsidiary; • derecognizes the carrying amount of any NCI; • derecognizes the cumulative translation differences, recorded in equity, if any;
menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap KNP; menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila ada; mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima; mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya; mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi komprehensif; dan mereklasifikasi bagian induk atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif ke laporan laba rugi komprehensif, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba.
• • •
•
25
recognizes the fair value of the consideration received; recognizes the fair value of any investment retained; recognizes any surplus or deficit in profit or loss in statements of comprehensive income; and reclassifies the parent’s share of components previously recognized in other comprehensive income to statements of comprehensive income or retained earnings, as appropriated.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 dan 2010 (Expressed In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) b.
2.
Prinsip-prinsip Konsolidasian (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) b. Principles of Consolidation (continued)
Sejak Tanggal 1 Januari 2011 (lanjutan)
From January 1, 2011 (continued)
KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari Entitas Anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung oleh Perusahaan, yang masingmasing disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan dalam ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik Perusahaan.
NCI represents the portion of the profit or loss and net assets of the subsidiaries attributable to equity interests that are not owned directly or indirectly by the Company, which are presented in the consolidated statements of comprehensive income and under the equity section of the consolidated statements of financial position, respectively, separately from the corresponding portion attributable to the equity holders of the Parent Company.
Sebelum Tanggal 1 Januari 2011
Prior January 1, 2011
Proporsi bagian kepemilikan KNP atas aset neto dan laba atau rugi neto Entitas Anak konsolidasian sebelumnya disajikan sebagai "Hak Minoritas atas Aset Neto Entitas Anak yang Dikonsolidasi" dalam laporan posisi keuangan konsolidasian dan sebagai "Hak Minoritas atas Laba (Rugi) Neto Entitas Anak yang Dikonsolidasi" dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
The proportionate shares of NCI in net assets and net income or loss of the consolidated subsidiaries were previously presented as “Minority Interest in Net Assets of Consolidated Subsidiaries” in the consolidated statements of financial position and as “Minority Interest in Net Income (Loss) of Consolidated Subsidiaries” in the consolidated statements of comprehensive income.
Kerugian yang menjadi bagian KNP pada suatu Entitas Anak dapat melebihi bagiannya dalam modal disetor. Kelebihan tersebut dan kerugian lebih lanjut yang menjadi bagian KNP, dibebankan pada Perusahaan sebagai pemegang saham pengendali, kecuali apabila KNP memiliki kepentingan jangka panjang lainnya pada Entitas Anak tersebut atau terdapat kewajiban yang mengikat untuk menutupi kerugian tersebut dan KNP mampu memenuhi kewajibannya. Apabila pada tahun selanjutnya Entitas Anak melaporkan laba, maka laba tersebut terlebih dahulu dialokasikan kepada Perusahaan sebagai pemegang saham pengendali sampai seluruh bagian kerugian KNP yang di bebankan pada Perusahaan dapat dipulihkan.
The losses applicable to the NCI in a subsidiary may have exceeded the minority interests in the equity of the Subsidiary. The excess and any further losses applicable to the NCI were absorbed by the Company as the controlling shareholder, except to the extent that NCI had other long-term interest in the related subsidiary or had binding obligations for, and were able to make good of, the losses. If the subsidiary subsequently reported profits, all such profits were allocated to the controlling shareholder, in this case, the Company, until the NCI’ share of losses previously absorbed by the Company were recovered.
26
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 dan 2010 (Expressed In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) c.
2.
Kombinasi Bisnis
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) c.
Business Combinations
Sejak Tanggal 1 Januari 2011
From January 1, 2011
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan secara prospektif PSAK No. 22 (Revisi 2010), “Kombinasi Bisnis” yang berlaku bagi kombinasi bisnis yang terjadi pada atau setelah awal tahun/periode buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011.
Effective January 1, 2011, the Company and Subsidiaries prospectively adopted PSAK No. 22 (Revised 2010), “Business Combinations”, applicable for business combinations that occur on or after the beginning of a financial year/period commencing on or after January 1, 2011.
PSAK No. 22 (Revisi 2010) menjelaskan transaksi atau peristiwa lain yang memenuhi definisi kombinasi bisnis guna meningkatkan relevansi, keandalan, dan daya banding informasi yang disampaikan entitas pelapor dalam laporan keuangannya tentang kombinasi bisnis dan dampaknya.
PSAK No. 22 (Revised 2010) stipulates the nature of a transaction or other event that meets the definition of a business combination to improve the relevance, reliability and comparability of the information that a reporting entity provides in its financial statements about a business combination and its effects.
Sesuai dengan ketentuan transisi dari PSAK No. 22 (Revisi 2010), sejak tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan dan Entitas Anak:
In accordance with the transitional provision of PSAK No. 22 (Revised 2010), starting January 1, 2011, the Company and Subsidiaries: • ceased the goodwill amortization; • eliminated the carrying amount of the related accumulated amortization of goodwill; and • performed an impairment test of goodwill in accordance with PSAK No. 48 (Revised 2009), “Impairment of Assets
menghentikan amortisasi goodwill; mengeliminasi jumlah tercatat akumulasi amortisasi goodwill terkait; dan
melakukan uji penurunan nilai atas goodwill sesuai dengan PSAK No. 48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset”.
Seperti diuraikan pada bagian ini, penerapan PSAK No. 22 (Revisi 2010) tersebut memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pelaporan keuangan termasuk pengungkapan terkait dalam laporan keuangan konsolidasian.
As described herein, the adoption of PSAK No. 22 (Revised 2010) have a significant impact on the financial reporting, including the related disclosures, in the consolidated financial statements.
Kombinasi bisnis dicatat dengan menggunakan metode akuisisi. Biaya perolehan dari sebuah akuisisi diukur pada nilai agregat imbalan yang dialihkan, diukur pada nilai wajar pada tanggal akuisisi dan jumlah setiap KNP pada pihak yang diakuisisi. Untuk setiap kombinasi bisnis, pihak pengakuisisi mengukur KNP pada entitas yang diakuisisi baik pada nilai wajar ataupun pada proporsi kepemilikan KNP atas aset neto yang teridentifikasi dari entitas yang diakuisisi. Biayabiaya akuisisi yang timbul dibebankan langsung dan disertakan dalam beban-beban administrasi.
Business combinations are accounted for using the acquisition method. The cost of an acquisition is measured as the aggregate of the consideration transferred, measured at acquisition date fair value and the amount of any NCI in the acquiree. For each business combination, the acquirer measures the NCI in the acquiree either at fair value or at the proportionate share of the acquiree’s identifiable net assets. Transaction costs incurred are directly expensed and included in administrative expenses.
27
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 dan 2010 (Expressed In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) c.
2.
Kombinasi Bisnis (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) c.
Business Combinations (continued)
Sejak Tanggal 1 Januari 2011 (lanjutan)
From January 1, 2011 (continued)
Ketika melakukan akuisisi atas sebuah bisnis, Perusahaan dan Entitas Anak mengklasifikasikan dan menentukan aset keuangan yang diperoleh dan liabilitas keuangan yang diambil alih berdasarkan pada persyaratan kontraktual, kondisi ekonomi dan kondisi terkait lain yang ada pada tanggal akuisisi. Hal ini termasuk pengelompokan derivatif melekat dalam kontrak utama oleh pihak yang diakuisisi.
When the Company and Subsidiaries acquires a business, it assesses the financial assets acquired and liabilities assumed for appropriate classification and designation in accordance with the contractual terms, economic circumstances and pertinent conditions as at the acquisition date. This includes the separation of embedded derivatives in host contracts by the acquiree.
Dalam suatu kombinasi bisnis yang dilakukan secara bertahap, pihak pengakuisisi mengukur kembali kepentingan ekuitas yang dimiliki sebelumnya pada pihak yang diakuisisi pada nilai wajar tanggal akuisisi dan mengakui keuntungan atau kerugian yang dihasilkan sebagai laba rugi.
If the business combination is achieved in stages, the acquisition date fair value of the acquirer’s previously held equity interest in the acquiree is remeasured to fair value at the acquisition date through profit or loss.
Imbalan kontijensi yang dialihkan oleh pihak pengakuisisi diakui pada nilai wajar tanggal akuisisi. Perubahan nilai wajar atas imbalan kontijensi setelah tanggal akuisisi yang diklasifikasikan sebagai aset atau liabilitas, akan diakui sebagai laba rugi atau pendapatan komprehensif lain sesuai dengan PSAK No. 55 (Revisi 2006). Jika diklasifikasikan sebagai ekuitas, imbalan kontijensi tidak diukur kembali dan penyelesaian selanjutnya diperhitungkan dalam ekuitas.
Any contingent consideration to be transferred by the acquirer will be recognized at fair value at the acquisition date. Subsequent changes to the fair value of the contingent consideration which is deemed to be an asset or liability, will be recognized in accordance with PSAK No. 55 (Revised 2006) either in profit or loss or as other comprehensive income. If the contingent consideration is classified as equity, it should not be remeasured until it is finally settled within equity.
Pada tanggal akuisisi, goodwill awalnya diukur pada harga perolehan yang merupakan selisih lebih nilai agregat dari imbalan yang dialihkan dan total setiap KNP atas selisih total dari aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih. Jika imbalan tersebut kurang dari nilai wajar aset neto Entitas Anak yang diakuisisi, selisih tersebut diakui sebagai laba rugi.
At acquisition date, goodwill is initially measured at cost being the excess of the aggregate of the consideration transferred and the amount recognized for NCI over the net identifiable assets acquired and liabilities assumed. If this consideration is lower than the fair value of the net assets of the subsidiary acquired, the difference is recognized in profit or loss.
Setelah pengakuan awal, goodwill diukur pada jumlah tercatat dikurangi akumulasi kerugian penurunan nilai. Untuk tujuan uji penurunan nilai, goodwill yang diperoleh dari suatu kombinasi bisnis, sejak tanggal akuisisi dialokasikan kepada setiap Unit Penghasil Kas (“UPK”) dari Perusahaan dan Entitas Anak yang diharapkan akan bermanfaat dari sinergi kombinasi tersebut, terlepas dari apakah aset atau liabilitas lain dari pihak yang diakuisisi ditetapkan atas UPK tersebut.
After initial recognition, goodwill is measured at cost less any accumulated impairment losses. For the purpose of impairment testing, goodwill acquired in a business combination is allocated from the acquisition date, to each of the Company and Subsidiaries’ CashGenerating Units (“CGU”) that are expected to benefit from the combination, irrespective of whether other assets or liabilities of the acquirer are assigned to those CGUs.
28
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 dan 2010 (Expressed In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) c.
2.
Kombinasi Bisnis (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) c.
Business Combinations (continued)
Sejak Tanggal 1 Januari 2011 (lanjutan)
From January 1, 2011 (continued)
Jika goodwill telah dialokasikan pada suatu UPK dan operasi tertentu atas UPK tersebut dihentikan, maka goodwill yang diasosiasikan dengan operasi yang dihentikan tersebut termasuk dalam jumlah tercatat operasi tersebut ketika menentukan keuntungan atau kerugian dari pelepasan. Goodwill yang dilepaskan tersebut diukur berdasarkan nilai relatif operasi yang dihentikan dan porsi UPK yang ditahan.
Where goodwill forms part of a CGU and part of the operation within that CGU is disposed of, the goodwill associated with the operation disposed of is included in the carrying amount of the operation when determining the gain or loss on disposal of the operation. Goodwill disposed of in this circumstance is measured based on the relative values of the operation disposed of and the portion of the CGU retained.
Sebelum Tanggal 1 Januari 2011
Prior to January 1, 2011
Sebagai perbandingan dengan persyaratanpersyaratan tersebut di atas, kebijakan akuntansi atas kombinasi bisnis sebelum tanggal 1 Januari 2011 adalah sebagai berikut:
In comparison to the above, the following were the accounting policies applied for business combinations prior to January 1, 2011:
i)
Kombinasi bisnis dicatat dengan menggunakan metode pembelian. Biayabiaya transaksi yang secara langsung dapat diatribusikan pada akuisisi merupakan bagian dari harga perolehan akuisisi. KNP (sebelumnya dikenal sebagai hak minoritas) diukur berdasarkan proporsi atas nilai tercatat aset neto teridentifikasi;
i)
Business combinations were accounted for using the purchase method. Transaction costs directly attributable to the acquisition formed part of the acquisition costs. The NCI (formerly known as minority interest) was measured at the book value of the proportionate share of the acquiree’s identifiable net assets;
ii)
Kombinasi bisnis yang diperoleh secara bertahap diakui sebagai tahap-tahap yang terpisah. Tambahan kepemilikan saham tidak mempengaruhi goodwill yang telah diakui sebelumnya;
ii)
Business combinations achieved in stages were accounted for as separate steps. Any additional acquired equity interest did not affect previously recognized goodwill;
iii)
Ketika Perusahaan dan Entitas Anak mengakuisisi sebuah bisnis, derivatif melekat yang dipisahkan dari kontrak utama oleh pihak yang diakuisisi tidak diukur kembali pada saat akusisi, kecuali kombinasi bisnis menyebabkan perubahan syarat-syarat kontrak yang secara signifikan merubah arus kas yang semula disyaratkan dalam kontrak; dan
iii) When the Company and Subsidiaries acquired a business, embedded derivatives separated from the host contract by the acquiree were not reassessed on acquisition unless the business combination resulted in a change in the terms of the contract that significantly modified the cash flows that otherwise would have been required under the contract;
iv)
Imbalan kontijensi diakui jika, dan hanya jika, Perusahaan dan Entitas Anak mempunyai liabilitas saat ini, yaitu kemungkinan besar atas arus ekonomis keluar, yang dapat secara memadai diestimasi. Penyesuaian setelah tanggal akuisisi terhadap imbalan kontijensi diakui sebagai bagian dari goodwill.
iv) Contingent consideration was recognized if, and only if, the Company and Subsidiaries had a present obligation, the economic outflow was more likely than not and a reliable estimate was determinable. Subsequent adjustments to the contingent consideration were recognized as part of goodwill.
29
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 dan 2010 (Expressed In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) d.
2.
Kas dan Setara Kas dan Investasi Jangka Pendek
d.
Cash and Cash Equivalents and ShortTerm Investments
Kas dan setara kas terdiri dari kas, kas di bank dan deposito berjangka dengan jangka waktu 3 (tiga) bulan atau kurang sejak tanggal penempatan dan tidak dijadikan sebagai jaminan pinjaman serta tanpa pembatasan penggunaan.
Cash and cash equivalents consist of cash on hand, cash in banks and time deposits with maturities of 3 (three) months or less at the time of placement and not pledged as collateral for loans and without any restrictions in the usage.
Deposito berjangka dengan jangka waktu lebih dari 3 (tiga) bulan tapi tidak melebihi 1 (satu) tahun dan deposito berjangka kurang dari 3 (tiga) bulan namun dijaminkan diklasifikasikan sebagai akun “Investasi Jangka Pendek” pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
Time deposits with maturities of more than 3 (three) months but not exceeding 1 (one) year and time deposits with maturities less than 3 (three) months but pledged, are classified as ”Short-term Investment” account in the consolidated statements of financial position.
e. Cadangan Penurunan Nilai Aset Keuangan
f.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
e. Allowance for Impairment of Financial Assets
Sebelum 1 Januari 2010, cadangan penurunan nilai ditetapkan berdasarkan hasil penelaahan terhadap kemungkinan tertagihnya masingmasing piutang tersebut pada akhir tahun.
Prior to January 1, 2010, allowance for impairment is provided based on an evaluation of the collectibility of the individual receivable at the end of the year.
Efektif 1 Januari 2010, Perusahaan dan Entitas Anak melakukan cadangan penurunan nilai sesuai dengan PSAK No. 55 (Revisi 2006) (Catatan 2v.i).
Effective January 1, 2010, the Company and Subsidiaries provide allowance for impairment in accordance with PSAK No. 55 (Revised 2006) (Note 2v.i).
Transaksi dengan Pihak Berelasi
f.
Transactions with Related Parties
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”, yang menggantikan PSAK No. 7 (Revisi 1994), "Pengungkapan Pihak-Pihak yang mempunyai Hubungan Istimewa". PSAK revisi ini mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak berelasi, termasuk komitmen dalam laporan keuangan konsolidasian. Penerapan PSAK yang direvisi tersebut memberikan pengaruh terhadap pengungkapan terkait dalam laporan keuangan konsolidasian.
Effective January 1, 2011, the Company and Subsidiaries have adopted PSAK No. 7 (Revised 2010), “Related Party Disclosures” , which superseded PSAK No. 7 (Revised 1994), “Related Party Disclosures”. This revised PSAK requires disclosure of related party relationships, transactions and outstanding balances, including commitments, in the consolidated financial statements. The adoption of the revised PSAK have a significant impact on the related disclosures in the consolidated financial statements.
Suatu pihak dianggap berelasi dengan Perusahaan dan Entitas Anak jika pihak tersebut: a. memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas Perusahaan dan Entitas Anak;
A party is considered to be related to the Company and Subsidiaries if the party: a.
30
has control or joint control over the Company and Subsidiaries;
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 dan 2010 (Expressed In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) f.
2.
Transaksi dengan Pihak Berelasi (lanjutan) Suatu pihak dianggap Perusahaan dan Entitas tersebut (lanjutan): b. c.
d.
e.
f. g.
h.
i. j.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) f.
Transactions (continued)
with
Related
Parties
A party is considered to be related to the Company and Subsidiaries if the party (continued):
berelasi dengan Anak jika pihak
memiliki pengaruh signifikan atas Perusahaan dan Entitas Anak; merupakan personil manajemen kunci Perusahaan dan Entitas Anak atau entitas induk dari Perusahaan;
b.
merupakan anggota dari kelompok usaha yang sama dengan Perusahaan (yang artinya entitas induk, Entitas Anak dan Entitas Anak berikutnya terkait satu sama lain); merupakan entitas asosiasi atau ventura bersama dari Perusahaan dan Entitas Anak (atau entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas yang merupakan anggota dari suatu kelompok usaha dimana Perusahaan dan Entitas Anak merupakan anggotanya); bersama-sama dengan Perusahaan dan Entitas Anak, merupakan ventura bersama dari suatu pihak ketiga yang sama; merupakan ventura bersama dari entitas asosiasi Perusahaan dan Entitas Anak atau entitas asosiasi dari ventura Perusahaan dan Entitas Anak; merupakan suatu program imbalan pasca kerja yang ditujukan bagi karyawan dari Perusahaan dan Entitas Anak atau entitas yang terkait dengan Perusahaan dan Entitas Anak; dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a-c di atas); dan terdapat pengaruh signifikan oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a di atas).
d.
c.
has significant influence over the Company and Subsidiaries; is a member of the key management personnel of the Company and Subsidiaries or of a parent of the Company; is a member of the same group with the Company (which means that each parent, subsidiary and fellow subsidiary is related to each others);
e.
is an associate or joint venture of the Company and Subsidiaries (or an associate or joint venture of a member of a group of which the Company and Subsidiaries are a member);
f.
together with the Company and Subsidiaries, is a joint venture of the same third party; is a joint venture of an associate of the Company and Subsidiaries or is an associate of a joint venture of the Company and Subsidiaries; is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of either the Company and Subsidiaries or an entity related to the Company and Subsidiaries;
g.
h.
i.
is controlled or jointly controlled by the person identified in (a-c above); and
j.
has significant influence by the person identified in (a above).
All significant transactions and balances with related parties are disclosed in the relevant notes to the consolidated financial statements.
Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang relevan.
31
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 dan 2010 (Expressed In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) f.
2.
Transaksi dengan Pihak Berelasi (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) f.
with
Related
Parties
All significant transactions with related parties are disclosed in the notes to the consolidated financial statements.
Seluruh transaksi yang signifikan dengan pihak berelasi telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian. g.
Transactions (continued)
Persediaan
g.
Inventories
Persediaan selain materi program
Inventories other than program material
Persediaan dinyatakan sebesar nilai terendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi neto. Biaya perolehan ditentukan dengan metode Masuk Pertama Keluar Pertama (First in First Out).
Inventories are stated at the lower of cost or net realizable value. Cost is determined using the First in First Out method.
Persediaan materi program
Program material inventories
Persediaan materi program diukur berdasarkan nilai terendah antara nilai buku (biaya perolehan setelah dikurangi amortisasi) dengan nilai realisasi neto. Biaya perolehan persediaan materi program dihitung dengan menggunakan metode identifikasi khusus (specific identification method). Persediaan materi program diamortisasi sebagai berikut: (i) untuk program film, FTV, sinetron dan mini seri berdasarkan persentase tertentu atas jumlah penayangan sebagaimana ditentukan dalam perjanjian, umumnya sebanyak dua kali penayangan, (ii) untuk program produksi sendiri, infotainment, berita, olah raga dan program talk show diamortisasi sepenuhnya pada saat penayangan awal.
Program material inventories are stated at the lower of book value (cost less amortization) or net realizable value. Cost of program material is determined by specific identification method. Program material inventories are amortized based on: (i) for film, FTV and series programs based on certain percentage of the number program runs as specified in the agreement, generally two times run, (ii) for in-house production, infotainment, news, sports and talk-show programs are fully amortized at first run.
Saldo persediaan materi program yang belum diamortisasi namun kontrak penayangannya telah berakhir dibebankan pada tahun kontrak tersebut berakhir.
The unamortized cost of the program material inventories, of which the related license contract expired, is charged to operations in the year the contract ended.
Nilai realisasi neto adalah taksiran harga jual yang wajar setelah dikurangi dengan taksiran biaya untuk menyelesaikan dan menjual persediaan barang yang dihasilkan.
Net realizable value is the estimated selling price in the ordinary course of business less the estimated costs of completion and the estimated costs necessary to complete the sale.
Penyisihan persediaan usang disajikan untuk mengurangi nilai tercatat persediaan ke nilai realisasi neto berdasarkan hasil penelaahan berkala terhadap kondisi fisik persediaan.
Allowance for inventories obsolescence is provided to reduce the carrying value of inventories to their net realizable value based on the periodic review of the physical condition of the inventories.
32
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 dan 2010 (Expressed In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) g.
2.
Persediaan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) g.
At the end of year, the management reviews for indications of any impairment in program materials and adjusts, when appropriate, to estimated recoverable amounts from future airing, as a loss in the current year operations.
Pada akhir tahun, manajemen melakukan penelaahan untuk menentukan adanya indikasi terjadinya penurunan nilai materi program dan melakukan penyesuaian, apabila diperlukan, ke estimasi nilai yang terpulihkan untuk penayangan di masa yang akan datang dan dibebankan sebagai kerugian pada usaha tahun berjalan. h.
Biaya Dibayar di Muka
h.
Prepaid expenses Prepaid expenses including prepaid rent are amortized and charged to operations over the periods benefited.
Biaya dibayar di muka termasuk sewa diamortisasi dan dibebankan pada operasi selama masa manfaatnya. i.
Inventories (continued)
Aset Tetap
i.
Fixed Assets
Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan (kecuali tanah yang tidak disusutkan). Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat (carrying amount) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan.
Fixed assets are stated at cost less accumulated depreciation (except for land that is not depreciated). Such cost includes the cost of replacing part of the fixed assets when that cost is incurred, if the recognition criteria are met. Likewise, when a major inspection is performed, its cost is recognized in the carrying amount of the fixed assets as a replacement if the recognition criteria are satisfied.
Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat terjadinya.
All repairs and maintenance costs that do not meet the recognition criteria are recognized in the consolidated statement of comprehensive income as incurred.
Penyusutan aset tetap milik Perusahaan dihitung dengan menggunakan metode saldo menurun ganda (double-declining balance method), kecuali penyusutan bangunan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap yang bersangkutan sebagai berikut:
Depreciation of the Company’s fixed assets is computed using the double-declining balance method, except for buildings, whereby the depreciation is computed using the straightline method based on the estimated useful lives of the assets as follows:
Tahun/Years Bangunan dan instalasi Kendaraan bermotor dan peralatan Peralatan kantor
20 4 8
33
Buildings and installations Vehicles and equipment Office equipment
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 dan 2010 (Expressed In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) i.
2.
Aset Tetap (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) i.
ACCOUNTING
Fixed Assets (continued) Depreciation of the Subsidiaries’ fixed assets is computed using the straight-line method based on the estimated useful lives of assets as follows:
Penyusutan aset tetap milik Entitas Anak dihitung dengan metode garis lurus (straightline method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap seperti berikut: Tahun/Years Bangunan, prasarana dan instalasi Peralatan kantor Peralatan studio dan penyiaran Kendaraan bermotor Peralatan
4 - 20 2-8 2 - 15 4-8 4-8
Buildings, infrastructure and installations Office equipment Studio and broadcasting equipment Vehicles Equipment
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dimasukkan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.
An item of fixed assets is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising on derecognition of the asset (calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset) is included in consolidated statement of comprehensive income in the year the asset is derecognized.
Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan ditelaah, dan jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif.
The asset’s residual values, useful lives and methods of depreciation are reviewed, and adjusted prospectively if appropriate, at each financial year end.
Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari aset tetap. Akumulasi biaya perolehan akan direklasifikasi ke akun aset tetap yang bersangkutan pada saat aset yang bersangkutan telah selesai dikerjakan dan siap untuk digunakan.
Construction in progress is stated at cost and presented as part of the fixed asset. The accumulated costs will be reclassified to the appropriate fixed assets account when construction is substantially completed and the asset is ready for its intended use.
Biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan izin atas tanah ditangguhkan dan disajikan sebagai biaya ditangguhkan dalam akun “Aset Lain-lain” pada laporan posisi keuangan konsolidasian dan diamortisasi sepanjang periode hak atas tanah atau umur ekonomis tanah, mana yang lebih pendek.
Costs incurred in the acquisition or renewal of landrights are deferred and presented as part of “Other Assets” account in the consolidated statemens of financial position and amortized during the period of the rights or their economic lives, whichever period is shorter.
34
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 dan 2010 (Expressed In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) i.
2.
Aset Tetap (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) i.
Fixed Assets (continued) The Company and Subsidiaries perform evaluations to determine whether there is any indication of events or changes in circumstances that may indicate assets impairment at each reporting date. If any such indication exists, the Company and Subsidiaries are required to determine the estimated recoverable amount of the asset and recognize the impairment in asset value as a loss in the consolidated statements of comprehensive income of the current year.
Perusahaan dan Entitas Anak melakukan penelaahan untuk menentukan adanya indikasi peristiwa atau perubahan kondisi yang mengindikasikan penurunan nilai aset pada setiap tanggal pelaporan. Apabila kondisi tersebut terjadi, Perusahaan dan Entitas Anak diharuskan untuk menentukan taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (recoverable amount) atas semua asetnya dan mengakuinya sebagai kerugian dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan. j.
ACCOUNTING
Properti Investasi
j.
Investment Properties
Properti investasi adalah properti (tanah atau bangunan atau bagian dari suatu bangunan atau kedua-duanya) yang dikuasai untuk menghasilkan sewa atau untuk kenaikan nilai atau kedua-duanya.
Investment properties are properties (land or a building - or part of a building - or both) held to earn rentals or for capital appreciation or both.
Properti investasi, kecuali tanah yang tidak disusutkan, dinyatakan sebesar harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan.
Investment properties, except land that is not depreciated, are stated at cost less accumulated depreciation.
Penyusutan properti investasi dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis sebagai berikut:
Depreciation of investment properties is computed using the straight-line method based on the estimated useful life of the investment properties as follows:
Tahun/Years Gedung Menara dan perlengkapan Perlengkapan bangunan k.
Buildings Tower and equipment Furniture and fixtures
20 16 4
Penurunan Nilai Aset Non-keuangan
k.
Impairment of Non-financial Assets Effective January 1, 2011, the Company and Subsidiaries prospectively adopted PSAK No. 48 (Revised 2009), “Impairment of Assets”, including goodwill and assets acquired from business combinations before January 1, 2011.
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan secara prospektif PSAK No. 48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset”, termasuk goodwill dan aset yang berasal dari kombinasi bisnis sebelum tanggal 1 Januari 2011.
35
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 dan 2010 (Expressed In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) k.
Penurunan (lanjutan)
Nilai
Aset
2.
Non-keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) k.
Impairment (continued)
of
ACCOUNTING
Non-financial
Assets
PSAK No. 48 (Revisi 2009) menetapkan prosedur-prosedur yang diterapkan entitas agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkannya. Suatu aset dicatat melebihi jumlah terpulihkannya jika total tersebut melebihi jumlah yang akan dipulihkan melalui penggunaan atau penjualan aset. Pada kasus demikian, aset mengalami penurunan nilai dan pernyataan ini mensyaratkan entitas mengakui rugi penurunan nilai. PSAK yang direvisi ini juga menentukan kapan entitas membalik suatu rugi penurunan nilai dan pengungkapan yang diperlukan.
PSAK No. 48 (Revised 2009) prescribes the procedures to be employed by an entity to ensure that its assets are carried at no more than their recoverable amounts. An asset is carried at more than its recoverable amount if its carrying amount exceeds the amount to be recovered through use or sale of the asset. If this is the case, the asset is described as impaired and this revised PSAK requires the entity to recognize an impairment loss. This revised PSAK also specifies when an entity should reverse an impairment loss and prescribes disclosures.
Pada setiap akhir periode pelaporan, Perusahaan dan Entitas Anak menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian penurunan nilai aset (yaitu aset tidak berwujud dengan umur manfaat tidak terbatas, aset tidak berwujud yang belum dapat digunakan, atau goodwill yang diperoleh dalam suatu kombinasi bisnis) diperlukan, maka Perusahaan dan Entitas Anak membuat estimasi formal jumlah terpulihkan aset tersebut.
The Company and Subsidiaries assess at each annual reporting period whether there is an indication that an asset may be impaired. If any such indication exists, or when annual impairment testing for an asset (i.e., an intangible asset with an indefinite useful life, an intangible asset not yet available for use, or goodwill acquired in a business combination) is required, the Company and Subsidiaries make an estimate of the asset’s recoverable amount.
Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset atau UPK dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakainya, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang sebagian besar independen dari aset atau kelompok aset lain. Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai terpulihkannya, maka aset tersebut dipertimbangkan mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan menjadi sebesar nilai terpulihkannya. Rugi penurunan nilai dari operasi yang berkelanjutan diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sebagai biaya “Rugi Penurunan Nilai”. Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan neto didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset.
An asset’s recoverable amount is the higher of the asset’s or CGU’s fair value less costs to sell and its value in use, and is determined for an individual asset, unless the asset does not generate cash inflows that are largely independent of those from other assets or groups of assets. Where the carrying amount of an asset exceeds its recoverable amount, the asset is considered impaired and is written down to its recoverable amount. Impairment losses of continuing operations are recognized in the consolidated statements of comprehensive income as “Impairment Losses”. In assessing the value in use, the estimated net future cash flows are discounted to their present value using a pretax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the asset.
36
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 dan 2010 (Expressed In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) k.
Penurunan (lanjutan)
Nilai
Aset
2.
Non-keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) k.
Impairment (continued)
of
ACCOUNTING
Non-financial
Assets
Dalam menentukan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, digunakan harga penawaran pasar terakhir, jika tersedia. Jika tidak terdapat transaksi tersebut, Perusahaan dan Entitas Anak menggunakan model penilaian yang sesuai untuk menentukan nilai wajar aset. Perhitungan-perhitungan ini dikuatkan oleh penilaian berganda atau indikator nilai wajar yang tersedia.
In determining fair value less costs to sell, recent market transactions are taken into account, if available. If no such transactions can be identified, an appropriate valuation model is used to determine the fair value of the assets. These calculations are corroborated by valuation multiples or other available fair value indicators.
Penilaian dilakukan pada setiap akhir periode pelaporan apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset selain goodwill mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan, maka entitas mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Kerugian penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset selain goodwill dibalik hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Pembalikan tersebut dibatasi sehingga jumlah tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun jumlah tercatat, setelah dikurangi penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun sebelumnya. Pembalikan rugi penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Setelah pembalikan tersebut, penyusutan aset tersebut disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan jumlah tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya.
An assessment is made at each reporting period as to whether there is any indication that previously recognized impairment losses recognized for an asset other than goodwill may no longer exist or may have decreased. If such indication exists, the recoverable amount is estimated. A previously recognized impairment loss for an asset other than goodwill is reversed only if there has been a change in the assumptions used to determine the asset’s recoverable amount since the last impairment loss was recognized. If that is the case, the carrying amount of the asset is increased to its recoverable amount. The reversal is limited so that the carrying amount of the asset does not exceed its recoverable amount, nor exceed the carrying amount that would have been determined, net of depreciation, had no impairment loss been recognized for the asset in prior years. Reversal of an impairment loss is recognized in the consolidated statement of comprehensive income. After such a reversal, the depreciation charge on the said asset is adjusted in future periods to allocate the asset’s revised carrying amount, less any residual value, on a systematic basis over its remaining useful life.
Goodwill hanya diuji untuk menentukan adanya penurunan nilai pada setiap akhir periode pelaporan dan ketika terdapat suatu indikasi bahwa nilai tercatatnya mengalami penurunan nilai. Penurunan nilai bagi goodwill ditetapkan dengan menentukan jumlah tercatat tiap UPK (atau kelompok UPK) dimana goodwill terkait. Jika jumlah terpulihkan UPK kurang dari jumlah tercatatnya, maka rugi penurunan nilai diakui. Rugi penurunan nilai atas goodwill tidak dapat dibalik pada periode berikutnya.
Goodwill is tested for impairment in each reporting period and when circumstances indicate that the carrying value may be impaired. Impairment is determined for goodwill by assessing the recoverable amount of each CGU (or group of CGUs) to which the goodwill relates. If the recoverable amount of the CGU is less than its carrying amount, an impairment loss is recognized. Impairment losses relating to goodwill cannot be reversed in future periods.
37
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 dan 2010 (Expressed In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) k.
Penurunan (lanjutan)
Nilai
Aset
2.
Non-keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) k.
of
Non-financial
Assets
Management believes that there is no event or change in circumstances that may indicate any impairment fixed assets and investment properties value as of December 31, 2011 and 2010, except for goodwill impairment amounted to Rp1,943,744 as of December 31, 2011.
Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat indikasi atas penurunan potensial atas nilai aset tetap dan properti investasi pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, kecuali untuk penurunan goodwill sebesar Rp1.943.744 pada 31 Desember 2011. l.
Impairment (continued)
ACCOUNTING
Sewa
l.
Leases
Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan PSAK No. 30 (Revisi 2007) “Sewa” menggantikan PSAK No. 30 (1990) “Akuntansi Sewa Guna Usaha”. Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2007), penentuan apakah suatu perjanjian merupakan perjanjian sewa atau perjanjian yang mengandung sewa didasarkan atas substansi perjanjian pada tanggal awal sewa dan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada penggunaan suatu aset dan perjanjian tersebut memberikan suatu hak untuk menggunakan aset tersebut.
The Company and Subsidiaries has applied PSAK No. 30 (Revised 2007), “Leases” replaces PSAK No. 30 (1990) “Accounting for Leases”. Based on PSAK No. 30 (Revised 2007), the determination of whether an arrangement is, or contains a lease is based on the substance of the arrangement at inception date and whether the fulfillment of the arrangement is dependent on the use of a specific asset and the arrangement conveys a right to use the asset.
Menurut PSAK revisi ini, sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset, diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Selanjutnya, suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi, jika sewa tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset.
Under this revised PSAK, leases that transfer substantially to the lessee all the risks and rewards incidental to ownership of the leased item are classified as finance leases. Moreover, leases which do not transfer substantially all the risks and rewards incidental to ownership of the leased item are classified as operating leases.
Perusahaan dan Entitas Anak sebagai lessee
The Company and Subsidiaries, as a lessee
i)
i)
Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2007), dalam sewa pembiayaan, Perusahaan dan Entitas Anak mengakui aset dan liabilitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada awal masa sewa, sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa minimum dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan liabilitas sewa. Beban keuangan dialokasikan pada setiap periode selama masa sewa, sehingga menghasilkan tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas. Sewa kontinjen dibebankan pada periode terjadinya. Beban keuangan dicatat sebagai laba rugi. 38
Based on PSAK No. 30 (Revised 2007), under a finance lease, the Company and Subsidiaries shall recognize assets and liabilities in its consolidated statement of financial position at amounts equal to the fair value of the leased property or, if lower, the present value of the minimum lease payments, each determined at the inception of the lease. Minimum lease payments shall be apportioned between the finance charge and the reduction of the outstanding liability. The finance charge shall be allocated to each period during the lease term so as to produce a constant periodic rate of interest on the remaining balance of the liability. Contingent rents shall be charged as expenses in the periods in which they are incurred. Finance charges are recognized through profit or loss.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 dan 2010 (Expressed In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) l.
2.
Sewa (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) l.
The Company and Subsidiaries, as a lessee (continued)
ii)
Aset sewaan (disajikan sebagai bagian aset tetap) disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara umur manfaat aset sewaan dan periode masa sewa, jika tidak ada kepastian yang memadai bahwa Perusahaan dan Entitas Anak akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa.
ii)
Leased asset (presented as a part of the “fixed assets”) is depreciated over the shorter of the estimated useful life of the asset and the lease term, if there is no reasonable certainty that the Company and Subsidiaries will obtain ownership by the end of the lease term.
iii)
Dalam sewa operasi, Perusahaan dan Entitas Anak mengakui pembayaran sewa sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa.
iii)
Under an operating lease, the Company and Subsidiaries recognize lease payments as an expense on a straightline basis over the lease term.
Long-term rent is presented as “Prepaid Long-Term Rent” account in the non-current assets. The current portion of prepaid longterm rent is presented as part of “Prepaid Expenses and Other Current Assets” account in current assets of the consolidated statements of financial positions.
m. Biaya Emisi Saham
m. Shares Issuance Costs Costs incurred on the issuance of share capital from Company’s initial public offering shall be deducted in additional paid-in capital.
Biaya yang terjadi sehubungan dengan penawaran umum saham Perusahaan kepada masyarakat akan disajikan sebagai pengurang tambahan modal disetor. Biaya Perangkat Lunak
n.
Software Costs Costs incurred in connection with the purchase of software are deferred and amortized over 10 (ten) years. The deferred costs are presented as part of “Other Assets” account in the consolidated statements of financial position.
Biaya sehubungan dengan pengadaan perangkat lunak, ditangguhkan dan diamortisasi selama 10 (sepuluh) tahun. Biaya yang ditangguhkan tersebut disajikan sebagai bagian dari akun “Aset Lain-lain” dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. o.
Leases (continued)
Perusahaan dan Entitas Anak sebagai lessee (lanjutan)
Sewa jangka panjang disajikan dalam akun “Biaya Sewa Dibayar di Muka Jangka Panjang” dalam aset tidak lancar. Bagian lancar dari biaya sewa dibayar di muka jangka panjang disajikan sebagai bagian dari akun “Biaya Dibayar di Muka dan Aset Lancar Lainnya” dalam aset lancar pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
n.
ACCOUNTING
Pengakuan Pendapatan dan Beban
o.
Revenue and Expense Recognition Effective January 1, 2011, the Company and Subsidiaries adopted PSAK No. 23 (Revised 2010), “Revenue”. This revised PSAK identifies the circumstances in which the criteria on revenue recognition will be met and, therefore, revenue may be recognized, and prescribes the accounting treatment of revenue arising from certain types of transactions and events, and also provides practical guidance on the application of the criteria on revenue recognition. The adoption of this revised PSAK has no significant impact in the consolidated financial statements.
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan PSAK No. 23 (Revisi 2010), “Pendapatan”. PSAK revisi ini mengidentifikasi terpenuhinya kriteria pengakuan pendapatan, sehingga pendapatan dapat diakui, dan mengatur perlakuan akuntansi atas pendapatan yang timbul dari transaksi dan kejadian tertentu, serta memberikan panduan praktis dalam penerapan kriteria mengenai pengakuan pendapatan. Penerapan PSAK yang direvisi tersebut tidak memberikan pengaruh yang berarti terhadap laporan keuangan konsolidasian. 39
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 dan 2010 (Expressed In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) o.
p.
Pengakuan (lanjutan)
Pendapatan
dan
2.
Beban
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) o.
Revenue and (continued)
Expense
ACCOUNTING Recognition
Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh oleh Perusahaan dan Entitas Anak dan jumlahnya dapat diukur secara handal. Pendapatan diukur pada nilai wajar pembayaran yang diterima, tidak termasuk diskon, rabat, dan Pajak Pertambahan Nilai (“PPN”).
Revenue is recognize to the extent that it is probable that the economic benefits will flow to the Company and Subsidiaries and the revenue can be reliabli measured. Revenue is measured at the fair value of the consideration received, excluding discounts, rebates, and Value Added Tax (“VAT”).
Pendapatan dari iklan televisi diakui pada saat iklan yang bersangkutan ditayangkan. Uang muka yang diterima dari pelanggan dicatat sebagai bagian dari akun “Uang Muka”.
Revenue from television advertisement is recognized when the related advertisement is aired. Advances received from customers are recorded as part of “Advances” account.
Pendapatan dari penjualan barang dan jasa lainnya diakui pada saat barang diserahkan dan jasa dilaksanakan berdasarkan perjanjian atau syarat penjualan dalam kontrak.
Revenue from sales of goods and other services are recognized when goods are delivered and services rendered based on agreement or sales terms in the related contract.
Beban diakui pada saat terjadinya berdasarkan basis akrual.
Expenses are recognized when incurred on accrual basis.
Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
p.
Foreign Currency Balances
Transactions
and
Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal akhir periode pelaporan, aset dan liabilitas dalam mata uang asing disesuaikan ke dalam Rupiah untuk mencerminkan kurs terakhir atas mata uang asing yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia pada periode tersebut. Laba atau rugi kurs yang terjadi dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun berjalan.
Transactions involving foreign currencies are recorded in Rupiah amounts at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At the statement of financial position date, assets and liabilities denominated in foreign currency are adjusted to Rupiah to reflect the last published prevailing rate of exchange by Bank Indonesia for the period. The resulting gains or losses are credited or charged to operations of the current year.
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, kurs tengah Bank Indonesia yang digunakan adalah sebagai berikut:
As of December 31, 2011 and 2010, the Bank Indonesia middle rates used are as follows:
2011 $AS1 EUR1 SGD1 AUD1 GBP1 JPY1
2010
9.068,00 11.738,99 6.974,33 9.202,68 13.969,27 116,80
8.991,00 11.955,79 6.980,61 9.142,51 13.893,80 110,29
US$1 EUR1 SGD1 AUD1 GBP1 JPY1
The rates of exchange used were computed by taking the average of the transaction exchange rate by Bank Indonesia as of December 31, 2011 and 2010, respectively.
Kurs yang digunakan dihitung berdasarkan ratarata kurs tukar transaksi yang terakhir yang diterbitkan oleh Bank Indonesia masing-masing pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010. 40
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 dan 2010 (Expressed In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) q.
r.
2.
Pajak Penghasilan
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) q.
Income Tax
Beban pajak tahun berjalan dihitung berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak tahun berjalan. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas beda temporer antara dasar komersial dan pajak atas aset dan liabilitas pada setiap tanggal pelaporan. Manfaat pajak masa mendatang, seperti rugi fiskal yang dapat dikompensasi, diakui apabila kemungkinan besar jumlah manfaat pajak pada masa mendatang tersebut dapat direalisasikan.
Current tax expense is provided based on the estimated taxable income for the current year. Deferred tax assets and liabilities are recognized for temporary differences between the financial and the tax bases of assets and liabilities at each reporting date. Future tax benefits, such as the carry-forward of unused tax losses, are also recognized to the extent that realization of such benefits is probable.
Pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan. Perubahan nilai tercatat aset dan liabilitas pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada tahun berjalan. Aset dan liabilitas pajak tangguhan dari masing-masing entitas disajikan dalam jumlah neto pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
Deferred tax is calculated at the tax rates that are expected to have been enacted or substantively enacted at the statemens of financial position date. Changes in carrying amount of deferred tax assets and liabilities, due to a change in tax rates is charged to current year operations. The deferred tax assets and liabilities of each entity are presented as net amounts in the consolidated statemens of financial position.
Perubahan terhadap kewajiban perpajakan dicatat pada saat hasil ketetapan diterima atau apabila Perusahaan dan Entitas Anak mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut ditentukan.
Amendment to tax obligations is recorded when an assessment is received or, if appealed by the Company and Subsidiaries, when the result of the appeal is determined.
Liabilitas Diestimasi Karyawan
atas
Kesejahteraan
r.
Estimated Benefits
Liability
for
Employees’
The Company and Subsidiaries applies PSAK No. 24 (Revised 2004), “Accounting for Employee Benefits” to provide post employment benefits under the Company’s and Subsidiaries’ regulations and under Law No. 13/2003 dated March 25, 2003. Under this PSAK, the present value of defined benefit obligations, current service cost and past service cost is determined using “Projected Unit Credit” valuation method. Actuarial gains and losses are recognized as income or expense if the unrecognized accumulated actuarial gains or losses at the end of previous reporting year have exceeded the higher of the 10% of the present value of defined benefit obligation or of the fair value of the plan asset at that date.
Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2004), “Akuntansi Imbalan Kerja” untuk mengakui liabilitas diestimasi atas imbalan kerja karyawan berdasarkan peraturan Perusahaan dan Entitas Anak dan sesuai dengan Undang-undang No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003. Dalam PSAK ini, nilai kini liabilitas imbalan pasti, beban jasa kini dan beban jasa lalu ditentukan dengan menggunakan metode penilaian “Projected Unit Credit”. Keuntungan dan kerugian aktuarial diakui sebagai pendapatan atau beban jika akumulasi bersih keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui pada saat akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti atau nilai wajar aset program pada tanggal tersebut.
41
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 dan 2010 (Expressed In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) r.
Liabilitas Diestimasi Karyawan (lanjutan)
atas
2.
Kesejahteraan
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) r.
Kompensasi Berbasis Saham
s.
Employees’
Stock Based Compensation SCM adopts PSAK No. 53, “Accounting of Stock Based Compensation”, which provides for the accounting of the fair value of an employee stock option and other similar equity instruments. Compensation cost is accrued over the vesting period based on the fair value of the stock option on grant date.
SCM menerapkan PSAK No. 53, “Akuntansi Kompensasi Berbasis Saham”, yang mengatur perlakuan akuntansi untuk nilai wajar opsi pemilikan saham yang diberikan kepada karyawan dan instrumen ekuitas sejenis lainnya. Beban kompensasi diakui selama periode pengakuan hak kompensasi (vesting period) berdasarkan nilai wajar opsi saham pada tanggal pemberian (grant date). t.
for
Actuarial gains or losses in excess of the 10% corridor are recognized using the straight-line method over the expected remaining average working lives of employees. Past service cost arising from the first introduction of a defined benefit plan or changes in the benefit payable under an existing plan are required to be amortized over the period until the benefits concerned become vested.
Keuntungan dan kerugian aktuarial yang melebihi 10% koridor diakui dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan perkiraan rata-rata sisa masa kerja karyawan. Biaya jasa lalu yang timbul pada saat program imbalan pasti diperkenalkan pertama kali atau terjadi atau perubahan-perubahan dalam kewajiban imbalan kerja program yang sudah ada diamortisasi sampai imbalan tersebut telah menjadi hak karyawan. s.
Estimated Liability Benefits (continued)
Laba per Saham
t.
Earnings per Share
Sesuai dengan PSAK No. 56, “Laba per Saham”, laba per saham dasar dihitung berdasarkan rata-rata tertimbang total saham yang beredar selama tahun yang bersangkutan.
In accordance with PSAK No. 56, “Earnings per Share”, earning per share are computed based on the weighted average number of shares outstanding during the year.
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba neto yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar dalam tahun yang bersangkutan.
Basic earnings per share is computed by dividing the net income attributable to equity holders of parent company with the weightedaverage number of shares outstanding during the year.
42
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 dan 2010 (Expressed In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) u.
2.
Informasi Segmen
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) u.
Segment Information Effective January 1, 2011, the Company applied PSAK No. 5 (Revised 2009), “Operating Segments”. The revised PSAK requires disclosures that will enable users of financial statements to evaluate the nature and financial effects of the business activities in which the entity engages and the economic environments in which it operates. The Company classifies its primary segment (business segment) information into 3 (three) main business areas as follows:
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan PSAK No. 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi”. PSAK revisi ini mengatur pengungkapan yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi. Penerapan PSAK yang direvisi tersebut tidak memberikan pengaruh yang berarti terhadap laporan keuangan konsolidasian. Perusahaan mengklasifikasikan informasi segmen primer (segmen bisnis) berdasarkan 3 (tiga) area bisnis utama sebagai berikut:
Media mencakup stasiun televisi Free-ToAir (“FTA”) yang terdiri dari 3 (tiga) stasiun televisi yaitu Indosiar Karya Media Tbk (IDKM), Surya Citra Televisi (“SCTV”) dan Omni (“O’Channel”). Beserta, PT Screenplay Produksi (”SP”) sebagai perusahaan produksi film dan video.
Media representing Free-To-Air of television (“FTA”) broadcasting under the 3 (three) television channels Indosiar Karya Media Tbk (IDKM), Surya Citra Televisi (“SCTV”) and Omni (“O’Channel”). Also, PT Screenplay Produksi (“SP”) as film and video production company.
Solusi, yang mencakup suatu jangkauan luas atas solusi dan jasa infrastruktur yang meliputi telekomunikasi dan solusi jaringan, solusi perangkat lunak untuk perbankan dan solusi perangkat keras, solusi dan jasa Very Small Aperture Terminal (“VSAT”) yang terintegrasi, dan solusi telekomunikasi distribusi retail.
Solutions representing a wide range of infrastructure solutions and services that and includes telecommunications networking solutions, banking software and hardware solutions, integrated Very Small Aperture Terminal (“VSAT”) solutions and telecommunication’s retail distribution solutions.
Lain-lain, mencakup konektivitas termasuk pengadaan jasa internet, jasa siaran televisi berlangganan TV DVBT (dalam tahap pengembangan) dan jasa wireless broadband (dalam tahap pengembangan) serta bisnis-bisnis lain.
Others representing connectivity including internet service provision, DVBT pay TV service (under development) and wireless broadband service (under development) and other businesses.
Geographical segment information is not applicable to the Company and its Subsidiaries since their centers of operations are all based in Jakarta.
Informasi segmen geografis tidak dapat diterapkan Perusahaan dan Entitas Anak karena pusat operasional seluruhnya berada di Jakarta.
43
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 dan 2010 (Expressed In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) v.
2.
Instrumen Keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) v.
Financial Instrument
Efektif tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan dan Entitas Anak telah menerapkan PSAK 50 (Revisi 2006), "Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan", dan PSAK 55 (Revisi 2006), "Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran", yang menggantikan PSAK 50, "Akuntansi Investasi Efek Tertentu" dan PSAK 55 (Revisi 1999), "Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai". Penerapan PSAK revisi ini dilakukan secara prospektif.
Effective January 1, 2010, the Company and Subsidiaries have applied PSAK 50 (Revised 2006), “Financial Instruments: Presentation and Disclosures”, and PSAK 55 (Revised 2006), “Financial Instruments: Recognition and Measurement”, which supersede PSAK 50, “Accounting for Certain Investments Securities” and PSAK 55 (Revised 1999), “Accounting for Derivative Instruments and Hedging Activities”. These revised PSAKs’ have been applied prospectively.
PSAK 50 (Revisi 2006), berisi persyaratan penyajian dari instrumen keuangan dan mengidentifikasikan informasi yang harus diungkapkan. Persyaratan pengungkapan berlaku terhadap klasifikasi instrumen keuangan, dari perspektif penerbit, dalam aset keuangan, liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian yang terkait dengan suku bunga, dividen, kerugian dan keuntungan; dan keadaan dimana aset keuangan dan liabilitas keuangan akan saling hapus. PSAK ini mensyaratkan pengungkapan, antara lain, informasi mengenai faktor yang mempengaruhi jumlah, waktu dan tingkat kepastian arus kas masa datang suatu entitas yang terkait dengan instrumen keuangan dan kebijakan akuntansi yang diterapkan untuk instrumen tersebut.
PSAK 50 (Revised 2006) contains the requirements for the presentation of financial instruments and identifies the information that should be disclosed. The presentation requirements apply to the classification of financial instruments, from the perspective of the issuer, into financial assets, financial liabilities and equity instruments; the classification of related interest, dividends, losses and gains; and the circumstances in which financial assets and financial liabilities should be offset. This PSAK requires the disclosure of, among others, information about factors that affect the amount, timing and certainty of an entity’s future cash flows relating to financial instruments and the accounting policies applied to those instruments.
44
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 dan 2010 (Expressed In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) v.
2.
Instrumen Keuangan (lanjutan)
v.
Financial Instrument (continued) PSAK 55 (Revised 2006) establishes the principles for recognizing and measuring financial assets, financial liabilities and some contracts to buy or sell non-financial instruments. This PSAK provides the definitions and characteristics of derivatives, the categories of financial instruments, recognition and measurement, hedge accounting and determination of hedging relationships, among others.
PSAK 55 (Revisi 2006) mengatur prinsip-prinsip pengakuan dan pengukuran aset keuangan, liabilitas keuangan dan beberapa kontrak pembelian atau penjualan instrumen nonkeuangan. PSAK ini, antara lain, menyediakan definisi dan karakteristik derivatif, kategori instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penetapan hubungan lindung nilai. i)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
Aset Keuangan
i)
Financial Asset
Pengakuan awal
Initial recognition
Aset keuangan dalam lingkup PSAK 55 (Revisi 2006) diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, atau aset keuangan tersedia untuk dijual, mana yang sesuai. Perusahaan dan Entitas Anak menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan diperlukan, mengevaluasi kembali pengklasifikasian aset tersebut pada setiap akhir tahun.
Financial assets within the scope of PSAK 55 (Revised 2006) are classified as financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables, held-to-maturity investments, or available-for-sale financial assets, as appropriate. The Company and Subsidiaries determine the classification of their financial assets at initial recognition and, where allowed and appropriate, re-evaluate the designation of such assets at each year-end.
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan diukur pada nilai wajarnya, ditambah, dalam hal aset keuangan tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan atau penerbitan aset keuangan tersebut.
When financial assets are initially recognized, they are measured at fair value, plus, in the case of the financial assets not at fair value through statements of profit and loss, directly attributable transaction costs related to the acquisition or issuance of the respective financial assets.
Seluruh pembelian dan penjualan yang lazim pada aset keuangan diakui atau dihentikan pengakuannya pada tanggal perdagangan seperti contohnya tanggal pada saat Perusahaan dan Entitas Anak berkomitmen untuk membeli atau menjual aset. Pembelian atau penjualan yang lazim adalah pembelian atau penjualan aset yang mensyaratkan penyerahan aset dalam kurun waktu yang umumnya ditetapkan dengan peraturan atau kebiasaan yang berlaku di pasar.
All regular way purchases and sales of financial assets are recognized or derecognized on the trade date i.e., the date that the Company and Subsidiaries commits to purchase or sell the asset. Regular way purchases or sales are purchases or sales of financial assets that require delivery of assets within the period generally established by regulation or convention in the marketplace concerned.
45
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 dan 2010 (Expressed In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) v.
2.
Instrumen Keuangan (lanjutan) i)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) v.
Aset Keuangan (lanjutan)
Financial Instrument (continued) i)
Financial Asset (continued)
Pengakuan awal (lanjutan)
Initial recognition (continued)
Kas dan setara kas, investasi jangka pendek, piutang usaha dan piutang lain-lain termasuk dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang.
Cash and equivalents, short-term investments, trade receivables and other receivables are included in loans and receivable category.
Pengukuran setelah pengakuan awal
Subsequent measurement
Pengukuran setelah pengakuan awal dari aset keuangan tergantung pada klasifikasi sebagai berikut: • Aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi
The subsequent measurement of financial assets depends on their classification as follows: • Financial assets at fair value through profit or loss
Aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi meliputi aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan dan aset keuangan yang pada saat pengakuan awalnya telah ditetapkan untuk dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi.
Financial assets at fair value through profit or loss include financial assets held for trading and financial assets designated upon initial recognition at fair value through profit or loss.
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki untuk tujuan dijual dalam waktu dekat. Aset derivatif juga diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan kecuali derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai. Aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi dicatat dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada nilai wajar dengan laba atau rugi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Financial assets are classified as held for trading if they are acquired for the purpose of selling in the near term. Derivative assets are also classified as held for trading unless they are designated as effective hedging instruments. Financial assets at fair value through profit and loss are carried in the consolidated statemens of financial position at fair with gains or losses value recognized in the consolidated statement of comprehensive income.
Derivatif melekat dalam kontrak utama dihitung sebagai derivatif terpisah ketika risiko dan karakteristiknya tidak berkaitan dengan kontrak utama dan kontrak utama tidak dicatat pada nilai wajar. Derivatif melekat diukur berdasarkan nilai wajar dengan laba atau rugi yang timbul dari perubahan nilai wajar tersebut diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Penilaian kembali hanya timbul jika terdapat perubahan kontrak yang secara signifikan mengubah arus kas yang dipersyaratkan oleh kontrak.
Derivatives embedded in host contracts are accounted for as separate derivatives when their risks and characteristics are not closely related to those of the host contracts and the host contracts are not carried at fair value. These embedded derivatives are measured at fair value with gains or losses arising from changes in fair value recognized in the consolidated statement of income. Reassessment only occurs if there is a change in the terms of the contract that significantly modifies the cash flows that would otherwise be required.
46
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 dan 2010 (Expressed In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) v.
2.
Instrumen Keuangan (lanjutan) i)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) v. Financial Instrument (continued)
Aset Keuangan (lanjutan)
i)
Financial Asset (continued)
Pengukuran setelah pengakuan awal (lanjutan)
Subsequent measurement (continued)
•
•
Aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi (lanjutan) Perusahaan dan Entitas Anak tidak mempunyai aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi pada tanggal 31 Desember 2011.
•
Financial assets at fair value through profit or loss (continued) The Company and Subsidiaries did not have any financial assets at fair value through profit or loss as of December 31, 2011.
•
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Loans and receivables
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Setelah pengakuan awal, aset keuangan tersebut dicatat pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode tingkat bunga efektif. Keuntungan dan kerugian diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian ketika pinjaman yang diberikan dan piutang tersebut dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, demikian juga melalui proses amortisasi.
Loans and receivables are nonderivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. After initial measurement, such financial assets are subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method. Gains and losses are recognized in the consolidated statements of income when loan and receivables are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.
Kas dan setara kas, investasi jangka pendek, piutang usaha dan piutang lain-lain Perusahaan dan Entitas Anak termasuk dalam kategori ini.
The Company’s and Subsidiaries’ cash and cash equivalents, short-term investments, trade and other receivables are included in this category.
47
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 dan 2010 (Expressed In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) v.
2.
Instrumen Keuangan (lanjutan) i)
v.
Aset Keuangan (lanjutan) Pengukuran (lanjutan) •
setelah
pengakuan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Financial Instrument (continued) i)
Financial Asset (continued) Subsequent measurement (continued)
awal
•
Investasi dimiliki hingga jatuh tempo
Held-to-maturity (HTM) investments
Aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan diklasifikasi sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo jika Perusahaan dan Entitas Anak mempunyai maksud dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Setelah pengukuran awal, investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Metode ini menggunakan suku bunga efektif untuk mendiskonto penerimaan kas di masa yang akan datang selama perkiraan umur aset keuangan menjadi nilai tercatat netonya. Laba atau rugi diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian ketika investasi dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi.
Non-derivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturities are classified as HTM when the Company and Subsidiaries have the positive intention and ability to hold them to maturity. After initial measurement, HTM investments are measured at amortized cost using the effective interest rate method. This method uses an effective interest rate that exactly discounts estimated future cash receipts through the expected life of the financial asset to the net carrying amount of the financial asset. Gains and losses are recognized in the consolidated statement of comprehensive income when the investments are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.
Perusahaan dan Entitas Anak tidak mempunyai investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010.
The Company and Subsidiaries did not have any held-to-maturity investments as of December 31, 2011 and 2010.
48
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 dan 2010 (Expressed In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) v.
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
Instrumen Keuangan (lanjutan) i)
v.
Aset Keuangan (lanjutan) Pengukuran (lanjutan) •
setelah
pengakuan
Financial Instrument (continued) i)
Financial Asset (continued) Subsequent measurement (continued)
awal
•
Aset keuangan tersedia untuk dijual
Available-for-sale assets
(AFS)
financial
Aset keuangan tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan ke dalam tiga kategori sebelumnya. Setelah pengukuran awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur pada nilai wajar dengan laba atau rugi yang belum direalisasi diakui dalam ekuitas sampai investasi tersebut dihentikan pengakuannya. Pada saat itu, laba atau rugi kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas harus direklasifikasi ke dalam laba atau rugi sebagai penyesuaian reklasifikasi.
AFS financial assets are nonderivative financial assets that are designated as available-for-sale or are not classified in any of the three preceding categories. After initial measurement, AFS financial assets are measured at fair value with unrealized gains or losses recognized in the equity until the investment is derecognized. At that time, the cumulative gain or loss previously recognized in the equity shall be reclassified to profit or loss as a reclassification adjustment.
Investasi yang diklasifikasi sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual adalah sebagai berikut:
The investments classified as AFS are as follows:
-
Investasi pada saham yang tidak tersedia nilai wajarnya dengan kepemilikan kurang dari 20% dan investasi jangka panjang lainnya dicatat pada biaya perolehannya.
-
Investments in shares of stock that do not have readily determinable fair value in which the equity interest is less than 20% and other long-term investments are carried at cost.
-
Investasi dalam modal saham yang tersedia nilai wajarnya dengan kepemilikan kurang dari 20% dicatat pada nilai wajar.
-
Investments in equity shares that have readily determinable fair value in which the equity interest is less than 20% are recorded at fair value.
The Company and Subsidiaries have long term investments classified as AFS as of December 31, 2010.
Perusahaan dan Entitas Anak mempunyai investasi jangka panjang yang dikelompokkan sebagai tersedia untuk dijual pada tanggal 31 Desember 2010.
49
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 dan 2010 (Expressed In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) v.
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
Instrumen Keuangan (lanjutan) i)
v.
Aset Keuangan (lanjutan)
Financial Instrument (continued) i)
Financial Asset (continued)
Penghentian pengakuan
Derecognition
Penghentian pengakuan atas suatu aset keuangan (atau, apabila dapat diterapkan untuk bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan sejenis) terjadi bila: (1) hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau (2) Perusahaan dan Entitas Anak memindahkan hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut atau menanggung kewajiban untuk membayar arus kas yang diterima tersebut tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga melalui suatu kesepakatan penyerahan dan salah satu diantara (a) Perusahaan dan Entitas Anak secara substansial memindahkan seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, atau (b) Perusahaan dan Entitas Anak secara substansial tidak memindahkan dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, namun telah memindahkan pengendalian atas aset tersebut.
A financial asset (or where applicable, a part of a financial asset or part if a group of similar financial assets) is derecognized when: (1) the rights to receive cash flows from the assets have expired; or (2) the Company and Subsidiaries have transferred its rights to receive cash flows from the asset or has assumed an obligation to pay the received cash flows in full without material delay to a third party under a “pass-thorugh” arrangement; and either (a) the Company have transferred and Subsidiaries substantially all the risks and rewards of the asset, or (b) the Company and Subsidiaries have neither transferred nor retained substantially all the risks and reward of the asset, but has transferred control of the asset.
Penurunan nilai aset keuangan
Impairment of financial assets
Setiap tanggal laporan posisi keuangan, Perusahaan dan Entitas Anak mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan mengalami penurunan nilai. Untuk menentukan adanya bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai aset keuangan telah terjadi, Perusahaan dan Entitas Anak mempertimbangkan faktor-faktor seperti probabilitas kebangkrutan atau kesulitan keuangan yang signifikan dari debitur dan gagal bayar atau keterlambatan pembayaran yang signifikan.
At each statements of financial position date, the Company and Subsidiaries assess whether there is any objective evidence that a financial asset is impaired. To determine whether there is objective evidence that an impairment loss on financial assets has incurred, the Company and Subsidiaries consider factors such as the probability of insolvency or significant financial difficulties of the debtor and default or significant delay in payments.
50
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 dan 2010 (Expressed In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) v.
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
Instrumen Keuangan (lanjutan) i)
Aset Keuangan (lanjutan) Penurunan (lanjutan)
ii)
v.
nilai
aset
Financial Instrument (continued) i)
keuangan
Financial Asset (continued) Impairment (continued)
of
financial
assets
Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk ekspektasi kerugian kredit masa datang yang belum terjadi). Nilai kini estimasi arus kas masa datang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Nilai tercatat aset keuangan tersebut dikurangi melalui penggunaan cadangan penurunan nilai. Jumlah kerugian yang terjadi diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
For assets carried at amortized cost, if there is objective evidence that an impairment loss has occurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future expected credit losses that have not yet been incurred). The present value of the estimated future cash flows is discounted at the financial asset’s original effective interest rate. The carrying amount of the asset is reduced through the use of allowance for impairment. The impairment loss is recognized in the consolidated of statements of comprehensive income.
Pinjaman yang diberikan dan piutang beserta dengan cadangan terkait dihapuskan jika tidak terdapat kemungkinan yang realistis atas pemulihan di masa mendatang. Jika, pada tahun berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang karena peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya bertambah atau berkurang dengan menyesuaikan pos cadangan penurunan nilai. Jika di masa mendatang penghapusan tersebut dapat dipulihkan, jumlah pemulihan tersebut diakui pada laba atau rugi.
Loans and receivables, together with the associated allowance, are written off when there is no realistic prospect of future recovery. If, in a subsequent year, the amount of the estimated impairment loss increases or decreases because of an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is increased or reduced by adjusting the allowance for impairment account. If a future write-off is later recovered, the recovery is recognized in profit or loss.
Liabilitas Keuangan
ii)
Financial Liabilities
Pengakuan awal
Initial recognition
Liabilitas keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi, utang dan pinjaman atau derivatif yang telah ditetapkan untuk tujuan lindung nilai yang efektif, jika sesuai. Perusahaan dan Entitas Anak menentukan klasifikasi liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal.
Financial liabilities within the scope of the PSAK No. 55 are classified as financial liabilities at fair value through profit or loss, loans and borrowings, or as derivatives designated as hedging instruments in an effective hedge, as appropriate. The Company and Subsidiaries determines the classification of their financial liabilities at initial recognition.
51
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 dan 2010 (Expressed In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) v.
2.
Instrumen Keuangan (lanjutan) ii)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) v.
Liabilitas Keuangan (lanjutan)
ACCOUNTING
Financial Instrument (continued) ii)
Financial Liabilities (continued)
Pengakuan awal (lanjutan)
Initial recognition (continued)
Liabilitas keuangan diukur pada nilai wajarnya dan dalam hal utang dan pinjaman, termasuk biaya transaksi yang dapat di atribusikan secara langsung.
Financial liabilities are recognized initially at fair value and in the case of loans and borrowings, inclusive of directly attributable transaction costs.
Liabilitas keuangan Perusahaan dan Entitas Anak meliputi pinjaman jangka pendek, utang usaha, utang lain-lain, biaya masih harus dibayar dan utang obligasi, termasuk dalam kategori utang dan pinjaman.
The Company’s and Subsidiaries’ financial liabilities include short-term loans, trade payables, other payables, accrued expenses and bonds payable, included in loans and borrowings category.
Pengukuran setelah pengakuan awal
Subsequent measurement
Pengukuran liabilitas keuangan bergantung pada klasifikasi sebagai berikut:
The measurement of financial liabilities depends on their classification as follows:
•
•
Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi
Financial liabilities through profit or loss
at
fair
value
Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi mencakup liabilitas keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan dan liabilitas keuangan yang pada saat pengakuan awalnya, telah ditetapkan, diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi.
Financial liabilities at fair value through profit or loss include financial liabilities held for trading and financial liabilities designated upon initial recognition at fair value through profit or loss.
Liabilitas keuangan diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki untuk tujuan dijual dalam waktu dekat. Liabilitas derivatif juga diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan kecuali derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai yang efektif.
Financial liabilities are classified as held for trading if they are acquired for the purpose of selling in the near term. Derivative liabilities are also classified as held for trading unless they are designated as effective hedging instruments.
Laba atau rugi atas liabilitas dalam kelompok diperdagangkan harus diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Gains or losses on liabilities held for trading are recognized in the consolidated statement of comprehensive income.
52
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 dan 2010 (Expressed In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) v.
2.
Instrumen Keuangan (lanjutan) ii)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) v.
Liabilitas Keuangan (lanjutan)
ACCOUNTING
Financial Instrument (continued) ii)
Financial Liabilities (continued)
Pengukuran setelah pengakuan awal (lanjutan)
Subsequent measurement (continued)
•
• Loans and borrowings
Utang dan pinjaman Setelah pengakuan awal, utang dan pinjaman yang dikenakan bunga diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
After initial recognition, interestbearing loans and borrowings are subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method.
Laba atau rugi harus diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian ketika liabilitas tersebut dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasinya.
Gains and losses are recognized in the consolidated statement of comprehensive income when the liabilities are derecognized as well as through the amortization process.
Penghentian pengakuan
Derecognition
Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya ketika liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
A financial liability is derecognized when the obligation under the liability is discharged or cancelled or has expired.
Ketika liabilitas keuangan awal digantikan dengan liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan ketentuan yang berbeda secara substansial, atau modifikasi secara substansial atas liabilitas keuangan yang saat ini ada, maka pertukaran atau sebagai modifikasi tersebut dicatat penghapusan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru dan selisih antara nilai tercatat liabilitas keuangan tersebut diakui dalam laba atau rugi.
When an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as a derecognition of the original liability and the recognition of a new liability and the difference in the respective carrying amounts is recognized in profit or loss.
53
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 dan 2010 (Expressed In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) v.
2.
Instrumen Keuangan (lanjutan) ii)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) v.
Liabilitas Keuangan (lanjutan)
ACCOUNTING
Financial Instrument (continued) ii)
Financial Liabilities (continued)
Nilai Wajar Instrumen Keuangan
Fair Value of Financial Instruments
Nilai wajar instrumen keuangan yang secara aktif diperdagangkan di pasar keuangan ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga pasar yang berlaku pada penutupan pasar pada akhir periode pelaporan. Untuk instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian tersebut meliputi penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar (arm’s-length market transactions), referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substantial sama, analisis arus kas yang didiskonto, atau model penilaian lainnya.
The fair value of financial instruments that are actively traded in organized financial markets is determined by reference to quoted market bid prices at the close of business at the end of the reporting period. For financial instruments where there is no active market, fair value is determined using valuation techniques. Such techniques may include using recent arm’s-length market transactions, reference to the current fair value of another instrument that is substantially the same, discounted cash flow analysis, or other valuation models.
Saling Hapus dari Instrumen Keuangan
Offsetting of Financial Instruments
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai netonya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, entitas saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dan berniat untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.
Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount reported in the consolidated statements of financial position if, and only if, there is a currently enforceable legal right to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously.
w. Sumber Estimasi Ketidakpastian
w. Source of Estimation Uncertainty
Pertimbangan
Judgements The preparation of the Company and Subsidiaries’ consolidated financial statements requires management to make judgments, estimates and assumptions that affect the reported amounts of revenues, expenses, assets and liabilities, and the disclosure of contingent liabilities, at the end of the reporting period. Uncertainty about these assumptions and estimates could result in outcomes that require a material adjustment to the carrying amount of the asset and liability affected in future periods.
Penyusunan laporan keuangan konsolidasian Perusahaan dan Entitas Anak mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi total yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontijensi, pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya.
54
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 dan 2010 (Expressed In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
w. Sumber Estimasi Ketidakpastian (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) w.
Pertimbangan (lanjutan)
Source of (continued)
ACCOUNTING
Estimation
Uncertainty
Judgements (continued) The following judgments are made by management in the process of applying the Company and Subsidiaries’ accounting policies that have the most significant effects on the amounts recognized in the consolidated financial statements:
Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan dan Entitas Anak yang memiliki pengaruh paling signifikan atas total yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian: Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan
Classification of Financial Financial Liabilities
Perusahaan dan Entitas Anak menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2006) dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Perusahaan dan Entitas Anak seperti diungkapkan pada Catatan 2v.
The Company and Subsidiaries determine the classifications of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in PSAK No. 55 (Revised 2006). Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the Company and Subsidiaries’ accounting policies disclosed in Note 2v.
Alokasi Harga Beli dan Penurunan Nilai Goodwill
Purchase Price Impairment
Akuntansi akuisisi mensyaratkan penggunaan estimasi akuntansi secara ekstensif dalam mengalokasikan harga beli kepada nilai pasar wajar aset dan liabilitas yang diakuisisi, termasuk aset takberwujud. Akuisisi bisnis tertentu oleh Perusahaan dan Entitas Anak menimbulkan goodwill. Sesuai PSAK No. 22 (Revisi 2009), “Kombinasi Bisnis”, goodwill tidak diamortisasi dan diuji untuk penurunan nilai setiap akhir periode pelaporan.
Acquisition accounting requires extensive use of accounting estimates to allocate the purchase price to the fair market values of the assets and liabilities purchased, including intangible assets. Certain business acquisitions of the Company and Subsidiaries have resulted in goodwill. Under PSAK No. 22 (Revised 2009), “Business Combinations”, such goodwill is not amortized and subject to an annual impairment testing.
Uji penurunan nilai dilakukan apabila terdapat indikasi penurunan nilai. Dalam hal ini, goodwill diuji untuk penurunan nilai pada setiap akhir periode pelaporan dan ketika terdapat indikasi penurunan nilai. Manajemen harus menggunakan pertimbangan dalam mengestimasi nilai terpulihkan dan menentukan adanya indikasi penurunan nilai. Berdasarkan pengujian terhadap goodwill, Manajemen Entitas Anak, menurunkan nilai goodwill sebesar Rp1.943.745 pada tanggal 31 Desember 2011 dan dicatat sebagai bagian dari “Penghasilan (Beban) Lain-lain – Rugi Penurunan Nilai dan Amortisasi Goodwill” dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Impairment test is performed when certain impairment indicators are present. In case of goodwill, such assets are subject to annual impairment test and whenever there is an indication that such asset may be impaired. Management has to use its judgment in estimating the recoverable value and determining the amount of impairment. Based on the impairment test, Subsidiary’s Management, impaired the goodwill of Rp1,943,745 as of December 31, 2011 and recorded as part of “Other Income (Charges) Loss on Impairment and Amortization of Goodwill” in the consolidated statements of comprehensive income.
55
Assets
Allocation and
and
Goodwill
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 dan 2010 (Expressed In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
w. Sumber Estimasi Ketidakpastian (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) w.
Source of (continued)
Estimation
ACCOUNTING Uncertainty
Pertimbangan (lanjutan)
Judgements (continued)
Cadangan Penurunan Nilai Piutang Usaha
Allowance for Receivables
Perusahaan dan Entitas Anak mengevaluasi akun tertentu jika terdapat informasi bahwa pelanggan yang bersangkutan tidak dapat memenuhi liabilitas keuangannya. Dalam hal tersebut, Perusahaan dan Entitas Anak mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan berdasarkan catatan kredit dari pihak ketiga dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat provisi spesifik atas total piutang pelanggan guna mengurangi total piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Perusahaan dan Entitas Anak. Provisi spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi total cadangan untuk piutang usaha. Nilai tercatat dari piutang usaha Perusahaan dan Entitas Anak sebelum cadangan untuk penurunan nilai berjumlah Rp998.974.110 pada tanggal 31 Desember 2011 dan Rp658.085.756 pada tanggal 31 Desember 2010. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 5.
The Company and Subsidiaries evaluate specific accounts where it has information that certain customers are unable to meet their financial obligations. In these cases, the Company and Subsidiaries use judgment, based on the best available facts and circumstances, including but not limited to, the length of its relationship with the customer and the customer’s current credit status based on third party credit reports and known market factors, to record specific provisions for customers against amounts due to reduce its receivable amounts that the Company and Subsidiaries expect to collect. These specific provisions are re-evaluated and adjusted as additional information received affects the amounts of allowance for impairment of trade receivables. The carrying amount of the Company and Subsidiaries’ trade receivables before allowance for impairment of Rp998,974,110 as of December 31, 2011 and Rp658,085,756 as of December 31, 2010. Further details are presented in Note 5.
Estimasi dan Asumsi
Estimates and Assumptions
Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun/periode berikutnya diungkapkan di bawah ini. Perusahaan dan Entitas Anak mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan konsolidasian disusun.
The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the reporting date that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial period/year are disclosed below. The Company and Subsidiaries based its assumptions and estimates on parameters available when the consolidated financial statements were prepared.
Impairment
of
Trade
Existing circumstances and assumptions about future developments may change due to market changes or circumstances arising beyond the control of the Company and Subsidiaries. Such changes are reflected in the assumptions when they occur.
Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Perusahaan dan Entitas Anak. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.
56
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan)
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 dan 2010 (Expressed In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PENTING
2.
w. Sumber Estimasi Ketidakpastian (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) w. Source of (continued)
Pertimbangan (lanjutan)
Estimation
Uncertainty
Judgements (continued)
Imbalan Kerja
Employee Benefits
Penentuan liabilitas imbalan kerja Perusahaan dan Entitas Anak bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dan Manajemen Perusahaan dan Entitas Anak dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian. Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang ditetapkan Perusahaan dan Entitas Anak yang memiliki pengaruh lebih dari 10% liabilitas imbalan kerja pasti, ditangguhkan dan diamortisasi secara garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan. Sementara Perusahaan dan Entitas Anak berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Perusahaan dan Entitas Anak dapat mempengaruhi secara material liabilitas diestimasi atas imbalan kerja yang masingmasing berjumlah Rp59.791.296 pada tanggal 31 Desember 2011 dan Rp45.521.144 pada tanggal 31 Desember 2010. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 21.
The determination of the Company and Subsidiaries’ employee benefits liabilities is dependent on its selection of certain assumptions used by the independent actuaries and the Company and Subsidiaries’ management in calculating such amounts. Those assumptions include among others, discount rates, future annual salary increase, annual employee turn-over rate, disability rate, retirement age and mortality rate. Actual results that differ from the Company and Subsidiaries’ assumptions which has influence exceeded 10% from defined benefit obligation is deferred and amortized on a straight line basis over the expected average remaining working lives of the employee. While the Company and Subsidiaries believe that its assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in the Company and Subsidiaries’ actual result or significant changes in the Company and Subsidiaries’ assumptions may materially affect its estimated liabilities for employee benefits of Rp59,791,296 as of December 31, 2011 and Rp45,521,144 as of December 31, 2010. Further details are disclosed in Note 21.
Penyusutan Aset Tetap
Depreciation of Fixed Assets
Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 2 sampai dengan 20 tahun. Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri di mana Perusahaan dan Entitas Anak menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi. Nilai tercatat aset tetap neto Perusahaan dan Entitas Anak masing-masing berjumlah Rp1.130.857.599 pada tanggal 31 Desember 2011 dan Rp556.826.967 pada tanggal 31 Desember 2010. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 9.
The costs of fixed assets are depreciated on a straight-line basis over their estimated useful lives. Management estimates the useful lives of these fixed assets to be within 2 to 20 years. These are common life expectancies applied in the industries where the Company and Subsidiaries conduct its businesses. Changes in the expected level of usage and technological development could impact the economic useful lives and the residual values of these assets, and therefore future depreciation charges could be revised. The net carrying amount of the Company and Subsidiaries’ fixed assets of Rp1,130,857,599 as of December 31, 2011 and Rp556,826,967 as of December 31, 2010. Further details are disclosed in Note 9.
57
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 dan 2010 (Expressed In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
w. Sumber Estimasi Ketidakpastian (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) w. Source of (continued)
Pertimbangan (lanjutan)
Estimation
Uncertainty
Judgements (continued)
Pajak Penghasilan
Income Tax
Perusahaan dan Entitas Anak mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan. Nilai tercatat bersih liabilitas pajak penghasilan badan Perusahaan dan Entitas Anak masingmasing berjumlah Rp41.459.465 dan Rp45.107.552 pada tanggal 31 December 2011 dan 2010. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 22.
The Company and Subsidiaries recognize liabilities for corporate income tax based on estimation of whether additional corporate income tax will be due. The net carrying amount of of the Company and Subsidiaries’ corporate income tax payable of Rp41,459,465 and Rp45,107,552 as of December 31, 2011 and 2010, respectively. Further details are disclosed in Note 22.
Aset Pajak Tangguhan
Deferred Tax Assets
Aset pajak tangguhan diakui atas seluruh rugi fiskal yang belum digunakan sepanjang besar kemungkinannya bahwa penghasilan kena pajak akan tersedia sehingga rugi fiskal tersebut dapat digunakan. Estimasi signifikan oleh manajemen disyaratkan dalam menentukan total aset pajak tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan saat penggunaan dan tingkat penghasilan kena pajak dan strategi perencanaan pajak masa depan. Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, Perusahaan dan Entitas Anak memiliki rugi fiskal yang dapat masing-masing berjumlah dikompensasi Rp131.423.668 dan Rp82.112.569. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 22.
Deferred tax assets are recognized for all unused tax losses to the extent that it is probable that taxable profit will be available against which the losses can be utilized. Significant management estimates are required to determine the amount of deferred tax assets that can be recognized, based upon the likely timing and the level of future taxable profits together with future tax planning strategies. As of December 31, 2011 and 2010, the Company and Subsidiaries’ has tax loss carry forwards amounting to Rp131,423,668 Rp82,112,569, and respectively. Further details are disclosed in Note 22.
Amortisasi Persediaan Program
Amortization Inventory Program
Persediaan materi program diamortisasi sebagai berikut: (i) untuk program film, FTV, sinetron dan mini seri dengan berdasarkan persentase tertentu atas jumlah penayangan sebagaimana ditentukan dalam perjanjian, umumnya sebanyak dua kali penayangan, (ii) untuk program produksi sendiri, infotainment, berita, olah raga dan program talk show diamortisasi sepenuhnya pada saat penayangan awal.
Program material inventories are amortized based on: (i) for film, FTV and series programs based on certain percentage of the number program runs as specified in the agreement, generally two times run, (ii) for inhouse production, infotainment, news, sports and talk-show programs are fully amortized at first run.
58
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 3.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 dan 2010 (Expressed In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
KAS DAN SETARA KAS
3.
Cash and cash equivalents consist of:
Kas dan setara kas terdiri dari: 2011 Kas Bank: Rupiah PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Citibank N.A, Jakarta PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Syariah Mandiri PT Mega Syariah PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Artha Graha Internasional Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur PT Bank DBS Indonesia PT Bank UOB Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia Syariah PT Bank Mayapada International Tbk PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk PT Bank Swadesi PT Bank Jasa Jakarta PT Bank Mega Tbk Lain-lain
2010
4.474.745
104.605.146 52.710.042 43.563.382 19.019.569 15.036.472 3.190.898 3.087.473 854.443 507.400 503.237 397.336 259.664 153.170 98.340 95.964 47.908 31.145 20.509 19.028 9.647 8.686 6.841 1.950 244.228.250
Dolar Amerika Serikat PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Central Asia Tbk Citibank, N.A, Jakarta PT Bank Jabar Banten PT Bank Permata Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank Mega Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank UOB Indonesia PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk Lain-lain
CASH AND CASH EQUIVALENTS
1.993.236
Cash in banks: Rupiah 33.314.990 PT Bank Central Asia Tbk 29.070.482 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Citibank N.A, Jakarta PT Bank Negara Indonesia 13.480.856 (Persero) Tbk 12.738.103 PT Bank Permata Tbk 10.983.147 PT Bank CIMB Niaga Tbk 1.508.269 PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Rakyat Indonesia 183.060 (Persero) Tbk PT Bank Syariah Mandiri 92.516 PT Mega Syariah 1.201.789 PT Bank Danamon Indonesia Tbk - PT Bank Artha Graha Internasional Tbk 54.358 PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank Pembangunan Daerah 112.406 Jawa Timur 53.038 PT Bank DBS Indonesia 377.568 PT Bank UOB Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia Syariah - PT Bank Mayapada International Tbk PT Bank Tabungan Negara 76.824 (Persero) Tbk PT Bank Swadesi PT Bank Jasa Jakarta 54.295 PT Bank Mega Tbk 2.415 Others 103.304.116
10.076.362 9.350.505 3.479.859 2.034.260 1.501.984 1.059.878 938.165
11.764.998 11.651.255 5.255.102 6.521.541 3.551.296 14.841
652.535 380.462 375.771 221.674 250.083
338.703 1.764.217 145.670 630.883 49.221
91.464 22.937 11.702 219
96.622 84.820 1.221.518 217
30.447.860
43.090.904
59
Cash on hand
United States Dollar PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Central Asia Tbk Citibank, N.A, Jakarta PT Bank Jabar Banten PT Bank Permata Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank Mega Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank UOB Indonesia PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk Others
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 3.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 dan 2010 (Expressed In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)
3.
Cash and cash equivalents consist of:
Kas dan setara kas terdiri dari: 2011 Euro Eropa PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank Central Asia Tbk
Dolar Singapura PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd., Singapura
Dolar Australia PT Bank Commonwealth
Total bank Setara kas: Deposito Berjangka Rupiah PT Bank Permata Tbk PT Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk PT Bank Rakyat Indonesia Syariah PT Bank Mega Syariah PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Mega Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Bukopin PT Bank Panin Syariah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank DBS Indonesia PT Bank Jawa Barat PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank UOB Indonesia PT Bank ICB Bumiputera Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued)
2010
27.707 -
28.198 191.140
27.707
219.338
164.589 656
1.748.106 657
-
51.440
165.245
1.800.203
-
2.669
-
2.669
274.869.062
148.417.230
292.486.292
23.922.755
234.853.457 203.500.000 155.000.000 39.153.149 28.500.000 20.000.000 8.000.000 5.044.306 4.000.000 1.000.000 -
162.494.765 15.000.000 234.367.096 3.000.000 255.500.000 23.643.466 2.634.134 1.500.000 243.500.000
-
68.341.241 67.683.611 10.000.000
-
600.000
991.537.204
1.112.187.068
60
European Euro PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank Central Asia Tbk
Singapore Dollar PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd, Singapore
Australian Dollar PT Bank Commonwealth
Total cash in banks Cash equivalents: Time Deposits Rupiah PT Bank Permata Tbk PT Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk PT Bank Rakyat Indonesia Syariah PT Bank Mega Syariah PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Mega Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Bukopin PT Bank Panin Syariah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank DBS Indonesia PT Bank Jawa Barat PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank UOB Indonesia PT Bank ICB Bumiputera Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 3.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 dan 2010 (Expressed In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)
3
Cash and cash equivalents consist of:
Kas dan setara kas terdiri dari: 2011 Setara kas (lanjutan): Deposito berjangka (lanjutan) Dolar Amerika Serikat PT Bank Permata Tbk PT Bank UOB Indonesia PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk
2010 Cash equivalents (continued): Time Deposits (continued) United States Dollar PT Bank Permata Tbk PT Bank UOB Indonesia PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk
59.226.529 9.068.000 2.405.731 -
141.596.416 48.565.883 6.115.867
70.700.260
196.278.166
Total deposito
1.062.237.464
1.308.465.234
Total time deposits
Total kas dan setara kas
1.341.581.271
1.458.875.700
Total cash and cash equivalents
The interest rates per annum for the deposits and deposits on call are as follows:
Suku bunga per tahun untuk deposito berjangka dan on call adalah sebagai berikut: 2011 Rupiah Dolar Amerika Serikat
2010
5,10% - 9,00% 1,11% - 2,30%
5,00% - 10,25% 1,45% - 3,25%
Rupiah United States Dollar
The details of cash and cash equivalents based on currencies are as follows (Note 39):
Rincian kas dan setara kas menurut jenis mata uang adalah sebagai berikut (Catatan 39): 2011
4.
CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued)
2010
Rupiah $AS ($AS11.198.124 di tahun 2011 dan $AS26.634.838 di tahun 2010) SGD (SGD28.216 di tahun 2011 dan SGD258.632 di tahun 2010) EURO (EURO23.645 di tahun 2011 dan EURO24.358 di tahun 2010) AUD (AUD1.431 di tahun 2011 dan AUD1.574 di tahun 2010)
1.239.549.153
1.217.290.856
101.544.593
239.473.829
196.790
1.805.408
277.567
291.216
13.168
14.391
Rupiah US$ (US$11,198,124 in 2011 and US$26,634,838 in 2010) SGD (SGD28,216 in 2011 and SGD258,632 in 2010) EUR (EUR23,645 in 2011 and EUR24,358 in 2010) AUD (AUD1,431 in 2011 and AUD1,574 in 2010)
Total
1.341.581.271
1.458.875.700
Total
INVESTASI JANGKA PENDEK
4.
Short-term investments consist of:
Investasi jangka pendek terdiri dari: 2011 Rupiah PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Dolar Amerika Serikat PT Bank CIMB Niaga Tbk Total
SHORT-TERM INVESTMENTS 2010
2.500.000 2.000.000 446.293 549.034 5.495.327
61
Rupiah PT Bank Internasional Indonesia Tbk 2.057.768 PT Bank Central Asia Tbk 446.293 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk United States Dollar 538.876 PT Bank CIMB Niaga Tbk 3.042.937
Total
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 4.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 dan 2010 (Expressed In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
INVESTASI JANGKA PENDEK (lanjutan)
4.
Deposito berjangka yang ditempatkan di PT Bank Central Asia Tbk dan PT Bank Internasional Indonesia Tbk digunakan sebagai jaminan atas pinjaman bank yang diperoleh oleh SS yang mana pinjaman tersebut masing-masing akan jatuh tempo pada bulan Agustus dan Oktober 2012 (Catatan 15). Deposito 1 (satu) bulanan yang ditempatkan oleh TM pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk digunakan sebagai setoran marjin atas fasilitas bank garansi yang diperoleh oleh TM. Deposito 1 (satu) bulan yang ditempatkan oleh AP di PT Bank CIMB Niaga Tbk digunakan untuk fasilitas bank garansi.
The time deposits placed in PT Bank Central Asia Tbk and PT Bank Internasional Indonesia Tbk are used as collateral for bank loans obtained by SS which will be mature in August and October 2012, respectively (Note 15). One-month deposit of TM in PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk are used as margin deposits for bank guarantee facilities which were obtained by TM. The one-month time deposit in PT Bank CIMB Niaga Tbk was used as bank guarantee by AP.
Suku bunga rata-rata per tahun untuk deposito berjangka tersebut di atas adalah sebagai berikut:
The above time deposits bear annual interest at the following rates:
2011 Rupiah Dolar Amerika Serikat
2010
6,00% 1,50% - 1,95%
6,00% 1,50% - 2,30%
PIUTANG USAHA
5.
TRADE RECEIVABLES Trade receivables consist of:
Piutang usaha terdiri dari: 2011 Pihak ketiga PT Wira Pamungkas Pariwara PT Dwisapta Pratama PT Optima Media Dinamika PT Bintang Multi Mediathama PT Dentsu Indonesia Inter Admark PT NSN Logistic-Tsel-Isat PT Cursor Media PT Interpariwara Global PT Star Reachers Indonesia PT MGP Indonesia PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bintang Media Mandiri PT Kaswall Dinamika Indonesia PT Activate Media Nusantara PT Dian Mentari Pratama PT Int’l Matari Advertising PT Perada Swara Production PT Citra Surya Media Komunikasi PT Media Kreasi Komunika PT Artek 'N Partner Communications (PT Armananta Eka Putra)
Rupiah United States Dollar
As of December 31, 2011 and 2010, there are no placement of short-term investments at related parties.
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, tidak ada penempatan investasi jangka pendek pada pihak berelasi. 5.
SHORT-TERM INVESTMENTS (continued)
2010
253.172.156 53.587.881 50.109.180 49.042.583 48.516.462 43.570.659 38.265.075 37.093.286 36.127.078 35.166.016 31.396.546 23.583.624 23.573.922 22.682.168 22.132.912 18.443.329 14.910.169 14.477.293 13.906.413
108.269.196 29.649.947 27.531.565 22.301.531 23.009.764 21.948.828 14.352.240 30.295.458 18.093.972 6.926.135 47.700.046 27.311.528 14.618.809 11.580.624 9.014.161 26.036.380 -
13.297.454
14.116.696
62
Third parties PT Wira Pamungkas Pariwara PT Dwisapta Pratama PT Optima Media Dinamika PT Bintang Multi Mediathama PT Dentsu Indonesia Inter Admark PT NSN Logistic-Tsel-Isat PT Cursor Media PT Interpariwara Global PT Star Reachers Indonesia PT MGP Indonesia PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bintang Media Mandiri PT Kaswall Dinamika Indonesia PT Activate Media Nusantara PT Dian Mentari Pratama PT Int’l Matari Advertising PT Perada Swara Production PT Citra Surya Media Komunikasi PT Media Kreasi Komunika PT Artek 'N Partner Communications (PT Armananta Eka Putra)
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 5.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 dan 2010 (Expressed In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PIUTANG USAHA (lanjutan)
5.
Piutang usaha terdiri dari (lanjutan):
TRADE RECEIVABLES (continued) Trade receivables consist of (continued):
2011
2010
12.771.797 8.988.725 7.638.928 5.257.543 4.814.087 4.117.851 3.021.084 1.612.402 1.606.880 88.000 -
Third parties (continued) 21.967.075 PT Fortune Indonesia Tbk 5.205.579 PT Auvikomunikasi Mediapro 6.319.808 PT Quantum Pratama Media 8.453.613 PT Bank Negara Indonesia (Persero)Tbk 10.255.154 PT Telekomunikasi Selular 14.601.460 PT Mediate Indonesia 5.165.600 PT Indonesia Media Exchange 5.620.128 PT Pelita Alembana 8.175.064 PT Rama Perwira 15.688.217 PT Tempo Promosi 8.974.878 PT Media Direction Indonesia
Pihak ketiga (lanjutan) PT Fortune Indonesia Tbk PT Auvikomunikasi Mediapro PT Quantum Pratama Media PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Telekomunikasi Selular PT Mediate Indonesia PT Indonesia Media Exchange PT Pelita Alembana PT Rama Perwira PT Tempo Promosi PT Media Direction Indonesia Lain-lain (masing-masing dibawah Rp5 miliar)
106.002.607
94.902.300
Total pihak ketiga Cadangan penurunan nilai
998.974.110 (5.560.157)
658.085.756 (3.618.863)
Pihak ketiga - neto
993.413.953
654.466.893
2011
Saldo akhir
Total third parties Allowance for impairment Third parties - net
The movements in the balance of allowance for impairment as follow:
Mutasi saldo cadangan penurunan nilai adalah sebagai berikut: Saldo awal Penyisihan tahun berjalan Cadangan yang berasal dari Entitas Anak yang baru dikonsolidasi (Catatan 1d) Penghapusan piutang Pemulihan
Others (below Rp5 billion each)
2010
3.618.863 290.832
3.576.219 1.259.253
4.573.014 (2.396.936) (525.616)
(1.216.609)
5.560.157
3.618.863
Beginning balance Provision during the year Allowance from Subsidiaries which recently consolidated (Note 1d) Accounts written-off Recovery Ending balance
Management’s opinion is that the above allowance for impairment is adequate to cover the possible losses that may arise from the uncollectible accounts.
Manajemen berpendapat bahwa cadangan penurunan nilai tersebut di atas cukup untuk menutup kerugian yang timbul dari tidak tertagihnya piutang.
63
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 5.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 dan 2010 (Expressed In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PIUTANG USAHA (lanjutan)
5.
The aging analysis of trade receivables based on invoice dates are as follows:
Analisa umur piutang usaha berdasarkan tanggal faktur adalah sebagai berikut: 2011 Pihak ketiga Belum jatuh tempo Lewat Jatuh tempo: 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari 91 - 180 hari Lebih dari 180 hari
6.
TRADE RECEIVABLES (continued)
2010
513.601.451
369.739.917
174.207.525 150.826.034 59.787.614 79.801.676 20.749.810
130.718.397 66.625.209 61.983.156 20.443.466 8.575.611
Total pihak ketiga Cadangan penurunan nilai
998.974.110 (5.560.157)
658.085.756 (3.618.863)
Pihak ketiga - neto
993.413.953
654.466.893
Third parties Current Overdue: 1 - 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days 91 - 180 days Over 180 days Total third parties Allowance for impairment Third parties - net
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, piutang usaha milik SCTV dijadikan sebagai jaminan fidusia atas Obligasi II yang diterbitkan SCTV, dimana jumlah piutang usaha ditambah dengan nilai wajar persediaan, kendaraan serta tanah dan bangunan yang diikat dengan hak tanggungan tidak kurang dari 50% dari jumlah pokok obligasi (Catatan 6, 9 dan 19).
As of December 31, 2011 and 2010, SCTV’s trade receivables are pledged under fiduciary trust for Bonds II issued by SCTV whereby the amount of trade receivables plus the fair value of inventories, vehicles and land and building under registered mortgage should not be less than 50% of the principal of the bonds (Notes 6, 9 and 19).
Piutang usaha IDKM digunakan sebagai jaminan atas utang bank (Catatan 15 dan 20) .
Trade receivables of IDKM are pledged as collateral for bank loans (Notes 15 and 20).
Piutang usaha dalam mata uang asing berjumlah $AS947.662 (setara dengan Rp8,59 miliar), EURO419 (setara dengan Rp4,91 juta) pada tanggal 31 Desember 2011 (Catatan 39), $AS2.973.561 (setara dengan Rp26,74 miliar), SGD18.200 (setara dengan Rp127,05 juta), dan MYR13.023 (setara dengan Rp37,97 juta) pada tanggal 31 Desember 2010.
Trade receivables in foreign currency amounting US$947,662 (equal to Rp8.59 billion), EUR419 (equal to Rp4.91 million) as of December 31, 2011 (Note 39), US$2,973,561 (equal to Rp26.74 billion), SGD18,200 (equal to Rp127.05 million), and MYR13,023 (equal to Rp37.97 million) as of December 31, 2010.
PERSEDIAAN
6.
INVENTORIES Inventories consist of:
Persediaan terdiri dari: 2011
2010
Persediaan materi program Perangkat keras, peralatan dan suku cadang komputer Persediaan voucher Lain-lain
181.453.884
198.688.209
66.458.132 15.385.445 15.071.108
50.840.204 14.590.077 1.701.607
Program material inventories Hardware, tools, and computer spareparts Voucher card inventories Others
Jumlah
278.368.569
265.820.097
Total
64
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 6.
7.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 dan 2010 (Expressed In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PERSEDIAAN (lanjutan)
6.
INVENTORIES (continued)
Persediaan di atas, kecuali persediaan materi program, telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran, kerusakan, bencana alam, kerusuhan (huru-hara) dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan berjumlah Rp22,6 miliar dan Rp26,1 miliar masing-masing pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010. Manajemen berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian dari risiko-risiko tersebut.
The above inventories, except for the program material inventories, are covered by insurance against losses from fire, damage, disasters, riots and other risks with a total sum insured amounting to Rp22.6 billion and Rp26.1 billion as of December 31, 2011 and 2010, respectively. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover the possible losses arising from such risks.
Manajemen tidak mengasuransikan persediaan materi program terhadap risiko kerugian atas kebakaran atau pencurian karena manajemen dapat meminta penggantian dari distributor film yang bersangkutan apabila terjadi kebakaran atau pencurian atas persediaan materi program yang dibeli.
The management did not insure program materials against losses from fire or theft since the management could ask for replacements of purchased program materials from the related film suppliers in case of fire or theft.
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, persediaan materi program milik SCTV dijadikan sebagai jaminan fidusia atas Obligasi II yang diterbitkan oleh SCTV, dimana nilai wajar persediaan ditambah dengan piutang usaha, kendaraan serta tanah dan bangunan yang diikat dengan hak tanggungan tidak kurang dari 50% dari jumlah pokok obligasi (Catatan 5, 9 dan 19).
As of December 31, 2011 and 2010, SCTV’s program materials inventories are pledged under fiduciary trust for Bonds II issued by SCTV whereby the fair value of inventories plus trade receivables, vehicles and land and building under registered mortgaged should not be less than 50% from the principal of the bonds (Notes 5, 9 and 19).
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, persediaan voucher milik SS dijadikan jaminan untuk pinjaman yang diterima dari PT Bank Central Asia Tbk dan PT Bank Internasional Indonesia (Catatan 15 dan 20).
As of December 31, 2011 and 2010, voucher card inventories of SS are pledged for the loan obtained from PT Bank Central Asia Tbk and PT Bank Internasional Indonesia (Notes 15 and 20).
Pada tanggal 31 Desember 2011, persediaan materi program milik IVM digunakan dijadikan sebagai sebagai jaminan utang bank (Catatan 15 dan 20).
As of December 31, 2011, IVM’s program materials inventories are pledged as collateral for bank loans (Notes 15 and 20).
BIAYA DIBAYAR DI MUKA
7.
PREPAID EXPENSES This account consists of:
Akun ini terdiri dari: 2011
2010
Sewa (Catatan 13) Asuransi Ijin Lain-lain
17.497.434 4.456.849 2.081.315 3.313.170
17.980.167 707.966 1.166.859 3.033.816
Rent (Note 13) Insurance License Others
Total
27.348.768
22.888.808
Total
In prepaid rent includes current portion of long-term prepaid rent.
Di dalam sewa dibayar di muka, termasuk bagian lancar dari biaya sewa dibayar di muka jangka panjang.
65
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 8.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 dan 2010 (Expressed In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
UANG MUKA
8.
This account represents advances for the following purposes:
Akun ini merupakan uang muka untuk keperluan sebagai berikut:
9.
ADVANCES
2011
2010
Pembelian barang Rumah produksi Proyek Pegawai Lain-lain
14.360.162 9.880.293 3.245.394 5.018.742 6.382.536
41.908.382 9.284.232 4.220.079 4.851.072 2.321.638
Purchases of goods Production house Project Employee Others
Total
38.887.127
62.585.403
Total
ASET TETAP
9.
FIXED ASSETS Fixed assets consist of:
Aset tetap terdiri dari:
Perubahan Selama Satu Tahun/ Changes during One Year
31 Desember 2011 Harga Perolehan Pemilikan Langsung: Tanah Bangunan, prasarana dan instalasi Peralatan kantor Peralatan studio dan penyiaran Kendaraan bermotor Peralatan Sub-Total
Saldo Awal/ Beginning Balance
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Disposals
Reklasifikasi/ Reclassifications
Saldo Akhir/ Ending Balance
December 31, 2011 Cost Direct Ownership: Land Building, infrastructure and installation Office equipments Studio and broadcasting equipments Vehicles Equipments
49.167.217
174.668.470
-
-
223.835.687
165.763.720 116.574.296 464.194.037 60.977.567 158.532.922
182.724.382 99.187.426 926.549.997 62.919.836 27.803.258
255.960 6.592.569 30.871.782 11.426.157 -
6.896.995 14.681.324 26.394.909 2.931.651 1.922.432
355.129.137 223.850.477 1.386.267.161 115.402.897 188.258.612
1.015.209.759
1.473.853.369
49.146.468
52.827.311
2.492.743.971
Sub-Total
Sewa Pembiayaan: Kendaraan bermotor
3.057.751
5.661.108
-
(2.931.651)
5.787.208
Finance Leases: Vehicles
Aset dalam Penyelesaian: Bangunan dan instalasi Peralatan kantor Peralatan studio dan penyiaran
17.306.984 70.625 27.564.501
5.380.839 304.090 1.503.379
644.734 958.500
(21.514.065) (374.715) (27.783.097)
529.024 326.283
Construction in progress: Buildings and installations Office equipments Studio and broadcasting equipments
Sub-Total
44.942.110
7.188.308
1.603.234
(49.671.877)
855.307
Sub-Total
1.063.209.620
1.486.702.785
50.749.702
2.499.386.486
Total Acqusition Cost
Total Nilai Tercatat
223.783
Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung: Bangunan, prasarana dan instalasi Peralatan kantor Peralatan studio dan penyiaran Kendaraan bermotor Peralatan
64.650.982 79.541.068
79.007.517 95.332.942
255.467 6.509.522
262.875
143.403.032 168.627.363
244.542.128 35.091.758 82.355.413
654.482.666 38.840.292 22.658.737
13.841.443 8.277.255 -
(82.944) -
885.183.351 65.571.851 105.014.150
Accumulated Depreciation Direct Ownership: Building, infrastructure and installation Office equipments Studio and broadcasting equipments Vehicles Equipments
Sub-Total
506.181.349
890.322.154
28.883.687
179.931
1.367.799.747
Sub-Total
201.304
707.767
-
729.140
Finance Leases: Vehicles
Total Akumulasi Penyusutan
506.382.653
891.029.921
28.883.687
1.368.528.887
Total Accumulated Depreciation
Nilai Buku Neto
556.826.967
1.130.857.599
Net Book Value
Sewa Pembiayaan: Kendaraan bermotor
66
(179.931) -
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 9.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 dan 2010 (Expressed In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
ASET TETAP (lanjutan)
9.
FIXED ASSETS (continued) Fixed assets consist of:
Aset tetap terdiri dari:
Perubahan Selama Satu Tahun/ Changes during One Year
31 Desember 2010
Saldo Awal/ Beginning Balance
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Disposals
Reklasifikasi*/ Reclassifications*
Saldo Akhir/ Ending Balance
December 31, 2010
Harga Perolehan Pemilikan Langsung: Tanah Bangunan, prasarana dan instalasi Peralatan kantor Peralatan studio dan penyiaran Kendaraan bermotor Peralatan
22.210.766
-
100.000
27.056.451
49.167.217
158.776.910 119.981.926 455.621.137 65.052.539 130.742.432
637.915 8.573.555 16.160.799 16.984.280 15.896.001
281.742 11.981.185 7.587.899 21.059.252 2.484.458
6.630.637 14.378.947
165.763.720 116.574.296 464.194.037 60.977.567 158.532.922
Sub-Total
952.385.710
58.252.550
43.494.536
48.066.035
1.015.209.759
Sub-Total
Sewa Pembiayaan: Kendaraan bermotor
Cost Direct Ownership: Land Building, infrastructure and installation Office equipment Studio and broadcasting equipment Vehicles Equipment
286.100
3.065.415
293.764
-
3.057.751
Finance Leases: Vehicles
Aset dalam Penyelesaian: Bangunan dan instalasi Peralatan kantor Peralatan studio dan penyiaran
-
17.306.984 70.625 7.800.985
-
19.763.516
17.306.984 70.625 27.564.501
Construction in progress: Buildings and installations Office equipment Studio and broadcasting equipment
Sub-Total
-
25.178.594
-
19.763.516
44.942.110
Sub-Total
952.671.810
86.496.559
43.788.300
67.829.551
1.063.209.620
Total Acqusition Cost
Total Nilai Tercatat Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung: Bangunan, prasarana dan instalasi Peralatan kantor Peralatan studio dan penyiaran Kendaraan bermotor Peralatan
50.083.596 74.438.332
14.187.769 15.764.851
161.369 10.662.115
540.986 -
64.650.982 79.541.068
217.843.550 41.962.726 63.437.053
32.773.960 9.596.548 21.040.470
6.075.382 16.467.516 2.122.110
-
244.542.128 35.091.758 82.355.413
Accumulated Depreciation Direct Ownership: Building, infrastructure and installation Office equipment Studio and broadcasting equipment Vehicles Equipment
Sub-Total
447.765.257
93.363.598
35.488.492
540.986
506.181.349
Sub-Total
155.565
339.503
293.764
-
201.304
Finance Leases: Vehicles
Total Akumulasi Penyusutan
447.920.822
93.703.101
35.782.256
540.986
506.382.653
Total Accumulated Depreciation
Nilai Buku Neto
504.750.988
556.826.967
Net Book Value
Sewa Pembiayaan: Kendaraan bermotor
*)
*)
Reklasifikasi termasuk reklasifikasi dari properti investasi sebesar Rp33,1 miliar (Catatan 10).
Reclassification included reclassification from properties amounted to Rp33.1 billion(Note 10).
investment
Depreciation expense charged to operations amounted to Rp142.01 billion and Rp92.67 billion for the years ended December 31, 2011 and 2010, respectively.
Beban penyusutan yang dibebankan pada operasi berjumlah Rp142,01 miliar dan Rp92,67 miliar masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010.
67
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 9.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 dan 2010 (Expressed In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
ASET TETAP (lanjutan)
9.
FIXED ASSETS (continued) The computations of loss on sale of fixed assets are as follows:
Perhitungan rugi penjualan aset tetap adalah sebagai berikut: 2011
2010
Penerimaan Nilai buku
4.885.913 (20.262.781)
5.057.501 (8.006.044)
Proceeds Net book value
Rugi penjualan aset tetap - neto
(15.376.868)
(2.948.543)
Loss on sale of fixed assets - net
Manajemen berkeyakinan bahwa tidak ada indikasi penurunan nilai aset tetap pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 berdasarkan evaluasi atas kondisi aset pada tanggal-tanggal tersebut.
The management believes that there is no indication of impairment in fixed assets as of December 31, 2011 and 2010 based on the evaluation of the assets’ conditions at such dates.
Rincian aset dalam penyelesaian adalah sebagai berikut:
The details of construction in progress are as follows:
2011 Perkiraan % Penyelesaian/ Estimated % of Completion Bangunan dan instalasi Peralatan studio dan penyiaran
40% 40%
Jumlah Tercatat/ Carrying Amount
Tahun Perkiraan Penyelesaian/ Estimated Year of Completion
529.024 326.283
2012 2012
Building and Installation Studio and broadcasting equipment
2010 Perkiraan % Penyelesaian/ Estimated % of Completion Bangunan dan instalasi Peralatan studio dan penyiaran Peralatan
95% 95%-98% 80%
Jumlah Tercatat/ Carrying Amount
Tahun Perkiraan Penyelesaian/ Estimated Year of Completion
17.306.984 27.564.501 70.625
Aset tetap berupa tanah terletak di beberapa kota di Indonesia dengan status dan luas (dalam meter persegi) sebagai berikut:
2011 2011 2011
2011
Building and Installation Studio and broadcasting equipment Office equipment
Land is located in several cities in Indonesia with the status of the related landrights and total area (in square meters) as follows:
Hak Guna Bangunan (“HGB”) Hak Milik (“HM”) Girik
417.215 1.611 8.200
Right to Build (”HGB”) Right to Own (”HM”) Title of Ownership (”Girik”)
Total
427.026
Total
68
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 9.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 dan 2010 (Expressed In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
ASET TETAP (lanjutan)
9.
FIXED ASSETS (continued)
HGB tersebut akan berakhir pada berbagai tanggal antara tahun 2013 sampai dengan 2040. Tanah dengan status HGB merupakan tanah atas nama Perusahaan dan Entitas Anak. Tanah dengan status HM merupakan tanah yang masih dalam proses balik nama ke nama Perusahaan sedangkan tanah dengan status girik merupakan tanah milik Entitas Anak.
The above HGBs will expire on various dates between 2013 until 2040. Landrights under HGB are under the Company and Subsidiaries’ names. Landrights under HM currently in the process of transferring the ownership to the Company’s name while landrights under Girik is owned by a Subsidiary.
Penambahan aset tetap pada tahun 2011 termasuk aset tetap dari IDKM, Entitas Anak yang diakuisisi dalam bulan Juli 2011, terdiri dari harga perolehan sebesar Rp1,382 triliun dan akumulasi penyusutan sebesar Rp751,06 miliar.
Addition of fixed assets in 2011 including fixed assets from IDKM, a subsidiary that was acquired in July 2011, consist of the acquisition cost of Rp1.382 trillion and accumulated depreciation amounting to Rp751,06 billion.
Penambahan aset tetap pada tahun 2010 termasuk aset tetap dari BTV, Entitas Anak yang diakuisisi pada Desember 2010, terdiri dari harga perolehan sebesar Rp1,66 miliar dan akumulasi penyusutan sebesar Rp1,37 miliar.
Additions of fixed assets in 2010 included the assets of BTV, a subsidiary which has been acquired in December 2010, that consist of the acquisition cost of Rp1.66 billion and accumulated depreciation amounting to Rp1.37 billion.
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, kendaraan, piutang usaha dan persediaan materi program milik SCTV dijadikan sebagai jaminan fidusia serta tanah dan bangunan yang diikat dengan hak tanggungan atas Obligasi II yang diterbitkan SCTV, dimana nilai wajar keseluruhan tidak kurang dari 50% dari pokok obligasi tersebut (Catatan 5, 6 dan 19).
As of December 31, 2011 and 2010, SCTV’s vehicles, trade receivables and program material inventories are pledged under the fiduciary trust and land and building under registered mortgaged for Bonds II issued by SCTV with fair value should not be less than 50% of the principal of the bonds (Notes 5, 6 and 19).
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, tanah dan bangunan milik ACA yang berlokasi di Pertokoan Gunung Sahari Permai digunakan sebagai jaminan fasilitas bank garansi pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
As of December 31, 2011 and 2010, land and building owned by ACA located at Pertokoan Gunung Sahari Permai are pledged as collateral for the bank guarantee facility obtained from PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
69
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 9.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 dan 2010 (Expressed In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
ASET TETAP (lanjutan)
9.
FIXED ASSETS (continued)
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, beberapa kendaraan tertentu dijadikan sebagai jaminan atas pinjaman yang diterima untuk membeli kendaraan tersebut dari berbagai institusi keuangan (Catatan 20).
As of December 31, 2011 and 2010, certain vehicles are pledged as colateral for financing loan obtained to purchase the related vehicles from various financial institutions (Note 20).
Pada tanggal 31 Desember 2011, Aset tetap IVM kecuali kendaraan digunakan sebagai jaminan atas utang bank jangka pendek dan jangka panjang (Catatan 15 dan 20). Kendaraan digunakan sebagai jaminan fasilitas pinjaman Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) dari Finance BCA.
As of December 31, 2011, IVM’s fixed assets except vehicles are pledge as collateral for shortterm and long-term bank loans (Notes 15 and 20). The vehicles are used as collateral for Credit Vehicle Loans (KKB) from BCA Finance.
Pada tanggal 31 Desember 2011, aset tetap (kecuali tanah) diasuransikan terhadap berbagai risiko kerugian dengan nilai pertanggungan sebesar $AS57,92 juta, SGD28.605, EURO16.660 dan Rp651,63 miliar atau jumlahnya setara dengan Rp1,18 triliun dan pada tanggal 31 Desember 2010 sebesar AS$50,79 juta, SGD565 dan Rp293,07 miliar atau jumlahnya setara dengan Rp0,75 triliun, yang menurut keyakinan manajemen Perusahaan dan Entitas Anak cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian yang timbul dari berbagai risiko tersebut.
As of December 31, 2011, fixed assets (except land) are covered by insurance against the risk of various losses with a total of insurance coverage amounting to US$57.92 million, SGD28,605, EUR16,660 and Rp651.63 billion or totalling equivalent with Rp1.18 trillion and as of December 31, 2010 amounting to US$50.79 million, SGD565 and Rp293.07 billion, or totalling equivalent with Rp0.75 trillion which the Company and Subsidiaries’ management believes are adequate to cover the possible losses arising from such various risks.
10. PROPERTI INVESTASI
10. INVESTMENT PROPERTIES Investment properties consist of:
Properti investasi terdiri dari:
Perubahan Selama Satu Tahun/ Changes during One year
31 Desember 2011
Saldo Awal/ Beginning Balance
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
Saldo Akhir/ Ending Balance
December 31, 2011
Harga Perolehan: Tanah Gedung dan perlengkapan Menara dan perlengkapan
10.738.899 26.009.033 -
117.485.690 20.359.057 56.056.000
1.214.732 14.412 -
127.009.857 46.353.678 56.056.000
Cost Land Building and Equipment Tower and Equipment
Total
36.747.932
193.900.747
1.229.144
229.419.535
Total
Akumulasi Penyusutan: Gedung dan perlengkapan Menara dan perlengkapan
8.216.990 -
1.483.361 554.721
14.412 -
9.685.939 554.721
Accumulated Depreciation: Building and Equipment Tower and Equipment
Total
8.216.990
2.038.082
14.412
10.240.660
Total
219.178.875
Net Book Value
Nilai Buku Neto
28.530.942
70
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 dan 2010 (Expressed In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
10. PROPERTI INVESTASI (lanjutan)
10. INVESTMENT PROPERTIES (continued) Perubahan Selama Satu Tahun/ Changes during One year
31 Desember 2010
Saldo Awal/ Beginning Balance
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
Saldo Akhir/ Ending Balance
December 31, 2010
Harga Perolehan: Tanah Gedung dan perlengkapan
37.795.350 32.639.670
-
27.056.451 6.630.637
10.738.899 26.009.033
Cost Land Building and Equipment
Total
70.435.020
-
33.687.088
36.747.932
Total
7.008.704
1.749.272
540.986
8.216.990
Accumulated Depreciation: Building and Equipment
28.530.942
Net Book Value
Akumulasi Penyusutan: Gedung dan perlengkapan Nilai Buku Neto
63.426.316
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, tanah 2 dengan status HGB adalah seluas 10.883 m dan 2 11.208 m . Tanah milik EGP dan telah dijual pada tahun 2011.
As of December 31, 2011 and 2010, land with landrights in HGB have area of 10,883 sqm and 11,208 sqm. Land belongs to EGP, has been sold in 2011.
Beban penyusutan yang dibebankan pada operasi adalah sebesar Rp2,04 miliar dan Rp1,75 miliar masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010.
Depreciation expense charged to operations amounted to Rp2.04 billion and Rp1.75 billion for the years ended December 31, 2011 and 2010, respectively.
Perhitungan laba - neto penjualan properti investasi adalah sebagai berikut:
The computations of net gain on sale of investment properties are as follows:
2011 Penerimaan Nilai buku Laba penjualan properti investasi - neto
2010
3.871.359 (1.214.732 )
-
Proceeds Net book value
2.656.627
-
Gain on sale of investment properties -net
The management believes that there is no indication of impairment in investment properties as of December 31, 2011 and 2010 based on the evaluation of the investment properties’ conditions at such dates.
Manajemen berkeyakinan bahwa tidak ada indikasi penurunan nilai properti investasi pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 berdasarkan evaluasi atas kondisi properti investasi pada tanggal tersebut.
71
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 dan 2010 (Expressed In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
11. INVESTASI JANGKA PANJANG
11. LONG TERM INVESTMENTS Long term investments represent investments at the following companies:
Investasi jangka panjang merupakan investasi pada perusahaan-perusahaan berikut ini: 2011 PT Konsorsium Televisi Digital Indonesia Kama’aina Pictures Total
2010 -
1.000.000 44.992
-
1.044.992
PT Konsorsium Televisi Digital Indonesia Kama’aina Pictures Total
PT Konsorsium Televisi Digital Indonesia
PT Konsorsium Televisi Digital Indonesia
Penyertaaan saham pada PT Konsorsium Televisi Digital Indonesia (KTDI) sejumlah Rp1 miliar merupakan penyertaan milik SCTV sebesar 16,67% atau sebanyak 1 juta lembar saham. Penyertaan saham ini dinyatakan sebesar biaya perolehan. KTDI didirikan oleh berbagai perusahaan penyiaran televisi (termasuk SCTV) pada tanggal 21 September 2008 sehubungan dengan digitalisasi jaringan televisi di masa yang akan datang.
Investment in shares of stock in PT Konsorsium Televisi Digital Indonesia (KTDI) amounting to Rp1 billion represents SCTV’s investment in 16.67% equity ownership or 1 million shares. This investment in shares of stock is stated at cost. KTDI was established by various television broadcasting companies (including SCTV) on September 21, 2008, in relation to the future digitalization of television networks. On January 7, 2011, under the Deed of Cancellation No.21 of the FX Budi Santoso Isbandi, S.H., on the same date, the establishment of PT KTDI has been canceled. Therefore, SCTV received a return of capital amounted to Rp646.91 million. SCTV recorded the loss amounted to Rp353.09 million, is presented as part of ”Other Operating Expense” account in the consolidated statements of comprehensive income.
Pada tanggal 7 Januari 2011, berdasarkan Akta Pembatalan No.21 dari FX. Budi Santoso Isbandi, S.H. pada tanggal yang sama, Pendirian PT KTDI telah dibatalkan. Sehingga SCTV menerima pengembalian setoran modal sebesar Rp646,91 juta. Atas pengembalian modal tersebut, SCTV mencatat kerugian sebesar Rp353,09 juta, disajikan sebagai bagian dari akun ”Beban Operasi Lainnya” dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. 12. GOODWILL DAN ASET TAKBERWUJUD
12. GOODWILL AND INTANGIBLE ASSET
Akun ini merupakan goodwill yang dihasilkan dari akuisisi saham pada Entitas Anak yang dicatat berdasarkan metode pembelian dengan mutasi sebagai berikut:
This account represents goodwill resulting from acquisitions of shares in Subsidiaries which accounted for under the purchase method with movements as follows:
2011
2010
Goodwill Penambahan tahun berjalan (Catatan 1d) Akumulasi amortisasi: Saldo pada awal tahun Amortisasi tahun berjalan
1.832.167.506 517.080.188
Saldo pada akhir tahun Penghentian pengakuan goodwill negatif (Catatan 2b) Kerugian penurunan nilai (Catatan 2k)
1.525.833.072
Saldo Goodwill
1.526.874.210
Hak penyiaran Akumulasi amortisasi
(823.414.622) -
1.827.223.802 4.943.704 (731.857.200) (91.557.422) 1.008.752.884
Goodwill Addition during the year (Note 1d) Accumulated amortization: Beginning balance Amortization during the year
-
Ending balance Derecognition of negative goodwill (Note 2b) Loss on impairment (Note 2k)
1.008.752.884
Goodwill Balance
1.206.173.414 (33.504.817)
-
Broadcasting right Accumulated amortization
Saldo hak penyiaran
1.172.668.597
-
Broadcasting right balance
Total
2.699.542.807
1.008.752.884
Total
2.984.882 (1.943.744)
72
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 12. GOODWILL (lanjutan)
DAN
ASET
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 dan 2010 (Expressed In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
TAKBERWUJUD
12. GOODWILL (continued)
AND
INTANGIBLE
ASSET
Atas akuisisi IDKM terdapat nilai wajar hak siaran (broadcasting right) sebesar Rp1.206.173.414 (Catatan 1d) sesuai dengan perhitungan KJPP Stefanus Tonny Hardi & Rekan. Hak siar tersebut diamortisasi selama 15 tahun sesuai dengan estimasi masa manfaatnya. Amortisasi untuk tahun 2011 adalah sebesar Rp33.504.817, disajikan sebagai bagian dari beban umum dan administrasi pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
The acquisition of IDKM there is a fair value of broadcasting right amounting to Rp1,206,173,414 (Note 1d) according to calculation of KJPP Stefanus Tonny Hardi & Rekan. The broadcasting right is amortized for 15 years as its estimated useful life. The amortization for the year 2011 is Rp33,504,817, presented as part of general and administrative expense in consolidated statements of comprehensive income .
Saldo goodwill terutama merupakan goodwill atas penyertaan pada saham SCM dan SCTV dari beberapa transaksi berikut:
Goodwill mainly represents goodwill arising from the investment in shares of stock in SCM and SCTV from several transactions as follows:
Akuisisi atas saham SCTV dari pemegang saham terdahulu oleh SCM menghasilkan goodwill sebesar Rp803,90 miliar pada tahun 2002.
Acquisitions of shares in SCTV from former shareholders by SCM that resulted in total goodwill of Rp803.90 billion in 2002.
Akuisisi saham SCM oleh AM, Entitas Anak, dari pemegang saham SCM terdahulu, menghasilkan goodwill positif sebesar Rp472,33 miliar sebelum tahun 2006.
Acquisitions of shares in SCM by AM, a Subsidiary, from former SCM shareholders that resulted in total positive goodwill of Rp472.33 billion prior to 2006.
Pada tanggal 2 April 2008, melalui akuisisi secara langsung atas 158.074.500 saham SCM oleh Perusahaan dari beberapa Ashmore Funds yang menghasilkan goodwill sebesar Rp90.280.398.
On April 2, 2008, through direct acquisition of 158,074,500 SCM shares by the Company from certain Ashmore Funds, that resulted in total goodwill of Rp90,280,398.
Saldo goodwill terutama merupakan goodwill atas penyertaan pada saham SCM dan SCTV dari beberapa transaksi berikut (lanjutan):
Goodwill mainly represents goodwill arising from the investment in shares of stock in SCM and SCTV from several transactions as follows (lanjutan):
Pada tanggal 15 April 2008, atas akuisisi langsung 1.490.247.500 saham SCM oleh Perusahaan dari AM, Perusahaan melakukan tambahan pembayaran sebesar Rp445.818.161 yang merupakan nilai premi opsi atas pengalihan opsi saham SCM dari Ashmore Fund Investors 2, Ashmore Fund Investors 3 dan SGL TV kepada Perusahaan (Catatan 1d). Perusahaan telah mengkonversi opsi tersebut pada tanggal 15 April 2008.
73
On April 15, 2008, upon direct acquisition of the 1,490,247,500 SCM shares by the Company from AM, the Company incurred additional consideration of Rp445,818,161 representing the value of option premium upon the novation of options over SCM shares from Ashmore Fund Investors 2, Ashmore Fund Investors 3 and SGL TV to the Company (Note 1d). The Company exercised these options on April 15, 2008.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 12. GOODWILL (lanjutan)
DAN
ASET
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 dan 2010 (Expressed In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
TAKBERWUJUD
12. GOODWILL (continued)
AND
INTANGIBLE
ASSET
Sesuai dengan PSAK 22 (revisi 2010), jumlah tercatat goodwill negatif atas penyertaan AP pada saham Indopay sebesar Rp2.984.882 dihentikan pengakuannya dengan melakukan penyesuaian terhadap saldo laba awal tahun 2011.
In accordance with PSAK 22 (revised 2010), the carrying amount of negative goodwill from acquisitions of Indopay shares by AP amounted to Rp2,984,882 was derecognized by making adjustments to retained earnings, beginning of year 2011.
Berdasarkan penilaian dari penilai independen KJPP Stefanus Tonny Hardi & Rekan, nilai wajar goodwill yang timbul akibat akuisisi saham IDKM sebesar 84,77% oleh Perusahaan secara bertahap pada bulan Mei dan Juli 2011 sebesar Rp517.080.188. Goodwill dihitung dengan Purchase Price Allocation (“PPA”) yang didasarkan pada nilai wajar dari net asset IDKM pada saat akuisisi.
Based on the evaluation made by independent appraisal company KJPP Stefanus Tonny Hardi & Rekan, the fair value of goodwill on acquisition of IDKM of 84.77% ownership by the Company on May and July 2011 is amounting to Rp517,080,188. Goodwill was calculated using Purchase Price Allocation (“PPA”) based on fair value of IDKM’s net assets at acquisition.
Pengujian penurunan nilai goodwill yang dilakukan oleh penilai independen KJPP Stefanus Tonny Hardi & Rekan atas goodwill SCM, SCTV dan SP menunjukkan bahwa tidak terdapat penurunan nilai untuk per 31 Desember 2011. Goodwill diuji dengan berlandaskan PSAK No. 48 (Revisi 2009) “Penurunan Nilai Aset”.
The impairment test of goodwill made by independent appraisal company KJPP Stefanus Tonny Hardi & Rekan on SCM, SCTV, and SP‘s goodwil, indicated that there was no impairment as of December 31, 2011. Goodwill was tested based on PSAK No. 48 (Revised 2009) “Impairment of Assets”.
Pada tanggal 31 Desember 2011, manajemen SCM melakukan pengujian penurunan nilai atas saldo goodwill yang muncul dari akuisisi BTV. Terdapat kerugian penurunan nilai sebesar Rp1.943.744 dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, yang berakhir pada 31 Desember 2011.
As of December 31, 2011, the SCM’s management test the impaired its goodwill which arising from the acqusition of BTV. There are impairment loss of Rp1,943,744 was charged to the consolidated statements of comprehensive income for the year ended December 31, 2011.
13. BIAYA SEWA DIBAYAR DI MUKA JANGKA PANJANG
13. PREPAID LONG-TERM RENT This account represents prepaid long-term rent of the following:
Akun ini merupakan biaya sewa dibayar di muka dari: 2011
2010
Senayan City Office Tower (Catatan 38d) Bangunan studio Biaya amortisasi tahun berjalan
164.754.825 (5.446.441)
170.201.266 4.600.000 (10.046.441)
Senayan City Office Tower (Note 38d) Studio building Amortization during the year
Dikurangi bagian lancar (Catatan 7)
159.308.384 (5.446.440)
164.754.825 (5.446.440)
Less current portion (Note 7)
Total
153.861.944
159.308.385
74
Total
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 dan 2010 (Expressed In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
14. ASET LAIN-LAIN
Uang muka pembelian aset tetap Perangkat lunak - neto Jaminan sewa Lain-lain Total
14. OTHER ASSETS 2011
2010
22.725.521 12.955.274 3.438.521 71.017.542
1.990.243 14.684.279 5.071.059 4.276.352
Advances for acquisition of fixed assets Software - net Rental deposits Others
110.136.858
26.021.933
Total
Biaya perangkat lunak terutama merupakan akumulasi kapitalisasi biaya perangkat lunak pada Entitas Anak yang diimplementasikan pada tahun 2009.
Software cost mainly represents cumulative capitalized software costs of a Subsidiary, which was implemented in 2009.
Uang muka pembelian aset tetap terutama berasal dari IDKM untuk properti dan peralatan dan TM untuk VSAT dan peralatan.
Advances for acquisition of fixed assets mainly represents advances of IDKM for property and equipment and TM for VSAT and equipment.
15. PINJAMAN JANGKA PENDEK
15. SHORT-TERM LOANS This account represents short-term loans obtained from the following banks:
Akun ini merupakan pinjaman jangka pendek yang diperoleh dari bank-bank berikut ini: 2011
2010
PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk
24.946.959 9.897.796
4.930.482 1.752.273 -
PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk
Total
34.844.755
6.682.755
Total
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Central Asia Tbk
IVM memperoleh fasilitas kredit Time Loan Revolving dan pinjaman rekening koran dari PT Bank Cental Asia Tbk (BCA) dengan jumlah maksimum masing-masing sebesar Rp20.000.000 yang dipergunakan untuk tambahan modal kerja IVM dalam rangka penyiaran kembali program acara sehubungan dengan selesainya menara pemancar di Jakarta dan untuk modal kerja IVM. Pinjaman jangka pendek ini dijamin secara paripassu dan prorata dengan pinjaman jangka panjang yang diperoleh dari PT Bank Pan Indonesia Tbk, BCA, dan PT Bank CIMB Niaga Tbk (Catatan 20) pada tahun 2011. Pada tahun 2011, pinjaman ini dikenakan tingkat suku bunga tahunan masingmasing sebesar 11%. Berdasarkan perjanjian kredit, IVM diharuskan, antara lain menjaga, memelihara dan mempertahankan rasio keuangan tertentu IVM setiap saat. Pinjaman ini telah dilunasi pada tanggal 3 Februari 2012 (Catatan 42).
IVM obtained Time Loan Revolving and overdraft credit facilities from PT Bank Central Asia Tbk (BCA) with a maximum amount of Rp20,000,000, each, which was used for IVM’s additional working capital for relaunch program regarding completion of transmission tower in Jakarta and for IVM’s working capital. The credit facilities will mature on November 3, 2011. The short term bank loans is guaranteed in paripassu and pro-rata with collateral upon long term loan facility which is obtained from PT Bank Pan Indonesia Tbk, BCA, and PT Bank CIMB Niaga Tbk (Note 20) in 2011. In 2011, the loans bear annual interest rate at 11%. Based on the credit agreement, IVM is also required to ensure the financial condition of IVM, shall be such that among others, maintain its certain financial ratio at all times. This loan was repaid on February 3, 2012 (Note 42).
75
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 dan 2010 (Expressed In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
15. PINJAMAN JANGKA PENDEK (lanjutan)
15. SHORT-TERM LOANS (continued)
PT Bank Central Asia Tbk (lanjutan)
PT Bank Central Asia Tbk (continued)
Berdasarkan Perubahan Perjanjian Kredit No. 155 tanggal 19 Agustus 2011, SS memperoleh fasilitas pinjaman Local Credit Facility dari PT Bank Central Asia Tbk dengan maksimum pinjaman sebesar Rp5.000.000 untuk modal kerja yang telah diperpanjang sampai dengan 8 Oktober 2012. Pinjaman tersebut dikenakan bunga sebesar 11,25% dan 11,75% per tahun pada tahun 2011 dan 2010. SS harus membayar pinjaman yang telah digunakan atau sebesar batas pinjaman. Pinjaman tersebut dijamin dengan deposito berjangka sebesar Rp2.000.000 dan semua persediaan dari voucher Indosat (Elektronik dan Non-elektronik) yang dimiliki oleh SS minimal Rp3.000.000 (Catatan 4 dan 6).
Based on “Perubahan Perjanjian Kredit” No. 155 dated August 19, 2011, SS obtained Local Credit Facility from PT Bank Central Asia Tbk with credit limit amounting to Rp5,000,000 for working capital which had been extended until October 8, 2012. The loan bears interest rate at 11.25% and 11.75% per annum in 2011 and 2010. SS shall repay on the withdrawal and/or amounting up to the credit limit. The loan was secured by time deposit amounting to Rp2,000,000 and all Indosat vouchers (Electronic and Non-electronic) owned by SS with a minimum value amounting to Rp3,000,000 (Notes 4 and 6).
PT Bank Permata Tbk
PT Bank Permata Tbk
Pada tanggal 15 Mei 2009, ACA memperoleh perpanjangan fasilitas cerukan dengan nilai maksimum Rp4.000.000, dan penurunan fasilitas pinjaman fixed loan dari $AS1.300.000 menjadi $AS600.000. Pinjaman ini dijamin dengan kontrak penjualan antara ACA dengan pembeli, jatuh tempo tanggal 16 Juni 2010, dan diperpanjang sampai dengan 16 Juni 2011. Pinjaman telah dilunasi pada tahun 2011.
On May 15, 2009, ACA obtained an extension of the overdraft facility with a maximum amount of Rp4,000,000 and a decrease in the fixed loan facility from US$1,300,000 to become US$600,000. This facility is collateralized by sales contracts between ACA and its customers, matured on June 16, 2010, and has been extended until June 16, 2011. This loan has been repaid in 2011.
PT Bank Internasional Indonesia Tbk
PT Bank Internasional Indonesia Tbk
Pada tanggal 10 Agustus 2011, SS memperoleh fasilitas pinjaman rekening koran dari PT Bank Internasional Indonesia Tbk dengan jumlah maksimum sebesar Rp10.000.000. Pinjaman ini dipergunakan sebagai modal kerja dengan jangka waktu selama 1 (satu) tahun dan dikenakan bunga 10,5%. Jaminan pinjaman berupa deposito sebesar Rp2.500.000 dan voucher elektronik sebesar Rp7.500.000.
On August 10, 2011, SS obtained overdraft credit facilities from PT Bank Internasional IndonesiaTbk with a maximum amount of Rp10,000,000. The loan is used for working capital for a period of 1 (one) year and bears an interest of 10.5%. The guarantee of loan are time deposits amounted to Rp2,500,000 and electronic vouchers amounted to Rp7,500,000.
Suku bunga tahunan dari pinjaman-pinjaman di atas adalah sebagai berikut:
The interest rates per annum on the above loans are as follows:
2011 Rupiah Dolar Amerika Serikat
2010
10,50%-11,25% -
76
12,00% - 14,00% 5,00%
Rupiah United States Dollar
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 dan 2010 (Expressed In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
16. UTANG USAHA
16. TRADE PAYABLES This account represents payables to the following:
Akun ini merupakan utang kepada pihak-pihak berikut ini: 2011 Pihak ketiga PT MD Entertainment PT Rapi Films PT Tripar Multivision Plus Emerson Network Power PT Gentabuana Paramita United Champ Assets Ltd. British Virgin Islands PT Kharisma Starvision Hughes Network System, Amerika Serikat PT Teguh Bakti Mandiri PT Misys International Financial System Tellabs Oy., Finlandia PT Rieta Amilia Socha Prada PT Creative Indigo Production PT Milenium Visitama Film Gemalto Pte. Ltd. PT Dharmawangsa Studio Sonus US OU PT Verona Pictures Alvarion PT Compaq Computer Indonesia Demi Gisela PT Packet Systems Indonesia PT Diwangkara Cemerlang Media Partners & Silva Ltd. Nokia Networks Oy, Finlandia PT Nusantara Film Lain-lain (masing-masing dibawah Rp3 miliar)
2010 Third parties PT MD Entertainment PT Rapi Films PT Tripar Multivision Plus Emerson Network Power PT Gentabuana Paramita United Champ Assets Ltd. British Virgin Islands PT Kharisma Starvision Hughes Network System, United States of America PT Teguh Bakti Mandiri PT Misys International Financial System Tellabs Oy,. Finland PT Rieta Amilia Socha Prada PT Creative Indigo Production PT Milenium Visitama Film Gemalto Pte. Ltd. PT Dharmawangsa Studio Sonus US OU PT Verona Pictures Alvarion PT Compaq Computer Indonesia Demi Gisela PT Packet Systems Indonesia PT Diwangkara Cemerlang Media Partners & Silva Ltd. Nokia Networks Oy, Finland PT Nusantara Film
100.604.495 42.627.129 32.928.975 27.327.899 21.033.000
57.015.081 25.009.454 15.736.799 -
13.539.440 13.390.985
7.813.313 6.494.000
11.012.631 10.746.004
11.326.981 -
7.413.966 7.287.171 7.024.500 6.655.259 6.587.000 5.920.026 5.735.000 5.683.701 5.025.000 4.783.673 3.856.725 3.760.932 3.707.017 3.630.000 3.022.228 148.840 -
7.135.840 14.241.080 4.475.000 6.045.000 7.091.500 9.703.000 5.400.000 7.041.668 7.068.038 10.169.657
71.144.680
50.914.292
424.596.276
252.680.703
Total third parties
Pihak berelasi: PT Indika Siar Sarana (Catatan 37) PT Indika Cipta Media
-
244.989 90.808
Related parties: PT Indika Siar Sarana (Note 37) PT Indika Cipta Media
Jumlah berelasi
-
335.797
Total related parties
424.596.276
253.016.500
Total
Total pihak ketiga
Total
77
Others (below Rp3 billion each)
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 dan 2010 (Expressed In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
16. UTANG USAHA (lanjutan)
16. TRADE PAYABLES (continued) 2011
2010
Pihak ketiga Belum jatuh tempo Lewat jatuh tempo: 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari 91 - 180 hari Lebih dari 180 hari
120.748.064
98.090.968
55.567.504 41.012.908 10.936.453 158.639.418 37.691.929
64.111.174 30.275.077 12.890.744 23.965.103 23.347.637
Third parties Current Overdue: 1 - 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days 91 - 180 days Over 180 days
Total pihak ketiga
424.596.276
252.680.703
Total third parties
-
335.797
Related parties Current
Pihak berelasi Belum jatuh tempo
The details of trade payables by type of currencies are as follows (Note 38):
Rincian utang usaha menurut jenis mata uang adalah sebagai berikut (Catatan 38): 2011
2010
Rupiah $AS ($AS9.665.038 pada tahun 2011 dan $AS6.571.194 pada tahun 2010) EURO (EURO277.959 pada tahun 2011 dan EURO126.159 pada tahun 2010) GBP (GBP38.760 pada tahun 2011 dan GBP38.760 pada tahun 2010)
333.149.314
191.888.034
87.642.560
59.081.606
3.262.953
1.508.336
541.449
538.524
Rupiah US$ (US$9,665,038 in 2011 and US$6,571,194 in 2010) EUR (EUR277,959 in 2011 and EUR126,159 in 2010) GBP (GBP38,760 in 2011 and GBP38,760 in 2010)
Total
424.596.276
253.016.500
Total
All trade payables are unsecured by any collateral.
Seluruh utang usaha tersebut adalah tanpa jaminan. 17. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR
17. ACCRUED EXPENSES Accrued expenses represent accruals for:
Biaya masih harus dibayar merupakan akrual atas: 2011
2010
Gaji dan pesangon Biaya program Jasa konsultan Bunga pinjaman dan utang obligasi Beban transponder Listrik, air dan telepon Biaya sewa Lain-lain
114.916.409 91.316.168 27.282.999 19.697.381 3.828.558 1.660.330 377.616 43.687.354
68.810.030 83.728.240 2.019.166 16.155.346 835.463 1.797.515 234.155 14.092.860
Salary and severance payment Program cost Consultant fee Loan and bond payable interests Transponder cost Electricity, water and telephone Rental cost Others
Total
302.766.815
187.672.775
Total
78
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 dan 2010 (Expressed In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
18. PERPAJAKAN a.
18. TAXATION a.
Pajak Dibayar di Muka
Prepaid Taxes Prepaid taxes consist of:
Pajak dibayar di muka terdiri dari: 2011
b.
2010
Pajak Pertambahan Nilai Pajak Penghasilan Pasal 21 Pajak Penghasilan Final
39.487.320 34.478 13.910
13.963.249 38.889
Value Added Tax Income tax Article 21 Final Income Tax
Total
39.535.708
14.002.138
Total
b.
Utang pajak
Taxes Payable Taxes payable consists of:
Utang pajak terdiri dari: 2011
2010
Pajak Pertambahan Nilai Pajak Penghasilan Pasal 25/29 Pasal 21 Pasal 23 Pasal 26 Pajak penghasilan final
19.999.415
15.255.156
41.459.465 8.630.303 2.030.464 7.612.828 401.948
45.107.522 15.718.006 2.137.194 1.366.931 442.988
Value Added Tax Income Taxes Article 25/29 Article 21 Article 23 Article 26 Final Income Tax
Total
80.134.423
80.027.797
Total
The estimated claims for tax refund as of December 31, 2011 and 2010 are as follows:
Taksiran tagihan pajak penghasilan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut: 2011 Taksiran lebih bayar pajak penghasilan: Perusahaan Tahun 2011 Tahun 2010 Tahun 2009 Tahun 2007 Tahun 2006 Entitas Anak Tahun 2011 Tahun 2010 Tahun 2009 Total
2010
1.318.714 992.833 633.704
992.833 652.785 233.289 633.704
10.081.480 5.993.918 -
2.008.461 4.213.203
19.020.649
8.734.275
Estimated Overpayment Corporate Income Taxes: Company 2011 2010 2009 2007 2006 Subsidiaries 2011 2010 2009 Total
There are no estimated corporate income taxes of the Company for the years ended December 31, 2011 and 2010, since the Company is in a tax loss position for both periods.
Tidak terdapat taksiran pajak penghasilan pada Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, karena hasil usaha Perusahaan masih menunjukkan rugi secara fiskal atas kedua periode tersebut.
79
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 dan 2010 (Expressed In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
19. UTANG OBLIGASI
19. BONDS PAYABLE This account represents bonds issued by SCTV with PT Bank CIMB Niaga Tbk as the bond trustee, with details as follows:
Akun ini merupakan obligasi yang diterbitkan oleh SCTV dengan PT Bank CIMB Niaga Tbk sebagai wali amanat dengan rincian sebagai berikut: 2011 Utang pokok Obligasi SCTV II Tahun 2007
2010
575.000.000
575.000.000
Principal amount Obligasi SCTV II Tahun 2007
(427.975)
(1.198.357)
Bonds issuance cost, net of amortization
Utang obligasi - neto
574.572.025
573.801.643
Bonds payable - net
Bagian Jangka Pendek
574.572.025
-
Current portion
Bagian Jangka Panjang
-
573.801.643
Non Current Portion
Biaya emisi obligasi setelah dikurangi amortisasi
Pada tanggal 29 Juni 2007, SCTV menerima Surat Pernyataan Efektif No. S-3213/BL/2007 dari Ketua BAPEPAM-LK sehubungan dengan penawaran umum obligasi SCTV dengan nama “Obligasi Surya Citra Televisi II Tahun 2007 Dengan Tingkat Bunga Tetap” (“Obligasi II”) dengan nilai nominal Rp575 miliar. Pada tanggal 10 Juli 2007, Obligasi II diterbitkan dalam bentuk Sertifikat Jumbo Obligasi yang didaftarkan atas nama PT Kustodian Sentral Efek Indonesia. Obligasi ini akan jatuh tempo seluruhnya pada tanggal 10 Juli 2012. SCTV dapat membeli kembali Obligasi II setiap saat setelah satu tahun dari tanggal penerbitan. Obligasi II dikenakan tingkat bunga tetap sebesar 10,95% per tahun yang akan dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan, dimulai pada tanggal 10 Oktober 2007 sampai dengan tanggal 10 Juli 2012. Seluruh Obligasi II telah didaftarkan di Bursa Efek Indonesia efektif pada tanggal 11 Juli 2007.
On June 29, 2007, SCTV obtained the Effective Statement Letter No. S-3213/BL/2007 from the Chairman of BAPEPAM-LK regarding the registration of the bonds issuance under the name of “Obligasi Surya Citra Televisi II Tahun 2007 Dengan Tingkat Bunga Tetap” (“Bonds II”) at nominal value amounting to Rp575 billion. On July 10, 2007, the Bonds II were issued under a Jumbo Bonds Certificate as registered under PT Kustodian Sentral Efek Indonesia. These bonds are payable in lump-sum on July 10, 2012. SCTV can buy back the Bonds II at anytime after one year from the date of issuance. The Bonds II bear a fixed annual interest rate of 10.95% payable every 3 (three) months starting from October 10, 2007 until July 10, 2012. All the Bonds II have been registered in the Indonesia Stock Exchange effective on July 11, 2007.
Berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi dengan PT Bank CIMB Niaga Tbk sebagaimana dinyatakan dengan Akta Notaris No. 37 tanggal 4 Mei 2007 oleh Aulia Taufani, S.H., sebagai pengganti Sutjipto, S.H., yang diubah dengan Akta Notaris No. 158 tanggal 18 Juni 2007 oleh notaris yang sama, Obligasi dijamin secara fidusia dengan piutang usaha, dan/atau persediaan film, dan/atau kendaraan bermotor serta tanah dan bangunan milik SCTV yang diikat dengan Hak Tanggungan, yang keseluruhan nilai wajar jaminannya minimal sebesar 50% dari pokok Obligasi II. Apabila nilai jaminan kurang dari 50% dari nilai pokok Obligasi II yang terhutang, SCTV wajib melakukan penyetoran uang tunai, dari waktu ke waktu, yang ditempatkan pada deposito berjangka atas nama SCTV pada bank yang ditunjuk wali amanat agar nilai jaminan menjadi 50% dari nilai pokok Obligasi II yang terhutang dan diikat secara gadai (Catatan 5, 6 dan 9).
Based on the Bond Trustee Agreement with PT Bank CIMB Niaga Tbk as notarized by Deed No. 37 dated May 4, 2007 of Aulia Taufani, S.H., a substitute for Sutjipto, S.H., which was amended by Notarial Deed No. 158 dated June 18, 2007 of the same notary, the Bonds are collateralized under fiduciary trust by SCTV’s accounts receivable, and/or film inventories and/or vehicles also land and building under registered mortgage with total fair value of collateral of more than 50% of the principal amount of the Bonds II. If the collateral becomes less than 50% from the Bonds II payable outstanding, SCTV is required from time to time to deposit cash as time deposits under SCTV’s name to be placed in a bank agreed by the trustee to meet the 50% value of collateral from the outstanding principal amount of the Bonds II and to be registered as a security (Notes 5, 6 and 9).
80
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 dan 2010 (Expressed In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
19. UTANG OBLIGASI (lanjutan)
19. BONDS PAYABLE (continued)
Penjaminan ini dinyatakan dalam Perjanjian Pembebanan Jaminan Fidusia Atas Kendaraankendaraan Bermotor seperti yang dinyatakan dengan Akta Notaris No. 161, Pembebanan Jaminan Fidusia Atas Piutang Usaha seperti yang dinyatakan dengan Akta Notaris No. 162, dan Pembebanan Jaminan Fidusia Atas Persediaan Film seperti yang dinyatakan dengan Akta Notaris No. 163 serta Akta Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan atas Tanah dan Bangunan yang dinyatakan dengan Akta No. 164-179, seluruhnya tertanggal 18 Juni 2007. Semua akta tersebut telah diaktakan oleh Aulia Taufani, S.H., sebagai pengganti Sutjipto, S.H.
The collaterals are supported by the Fiduciary Trust of Vehicles as notarized under Deed No. 161, Fiduciary Trust of Accounts Receivable as notarized under Deed No. 162, Fiduciary Trust of Program Inventories as notarized under Deed No. 163 and Deed of Power of Attorney for Registered Mortgaged of Land and Bulding as notarized under Deed No. 164-179, all dated June 18, 2007. All the deeds are notarized by Aulia Taufani, S.H., a substitute for Sutjipto, S.H.
SCTV tidak diharuskan untuk penyisihan dana pelunasan obligasi.
membentuk
SCTV is not required to appropriate sinking funds for the Bonds.
Berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi dengan PT Bank CIMB Niaga Tbk, SCTV harus memperoleh persetujuan tertulis dari wali amanat, antara lain, untuk melakukan hal-hal berikut:
Based on the Bonds Trustee Agreement with PT Bank CIMB Niaga Tbk, SCTV should obtain written approval from the trustee prior to the following transactions, among others:
-
-
-
Penggabungan atau pengambilalihan usaha Perolehan pinjaman baru Penjaminan aset yang dijadikan jaminan atas utang obligasi Pemberian pinjaman kepada pihak manapun Perubahan bidang usaha utama Pengurangan modal dasar, modal ditempatkan dan modal disetor Pengajuan permohonan pailit Melakukan perjanjian kerja sama di luar kegiatan usaha utama SCTV yang mengakibatkan operasional keuangan SCTV diatur pihak-pihak lain.
-
Merger or acquisition Obtaining new loans Pledging the assets collateralized to the bonds payable Giving loans to any parties Changing the scope of main activities Reducing the authorized, issued and fully paid share capital Submission of bankruptcy application Entering into agreement(s) other than SCTV’s ordinary course of business that cause the financial operation of SCTV is being controlled by other parties.
SCTV juga disyaratkan untuk mempertahankan rasio keuangan tertentu, yaitu:
In addition, SCTV is required to maintain certain financial ratios, as follows:
-
-
Current ratio should be at least 100%
-
Debt to Equity ratio shall not exceed 300%
-
EBITDA to interest expense ratio shall be at least 250%.
-
Rasio aset lancar terhadap liabilitas lancar minimal 100% Rasio liabilitas terhadap ekuitas tidak lebih dari 300% Rasio EBITDA terhadap beban bunga minimal 250%.
SCTV had complied with the above covenants as of December 31, 2011 and 2010.
SCTV telah memenuhi seluruh persyaratan di atas pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010.
81
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 dan 2010 (Expressed In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
19. UTANG OBLIGASI (lanjutan)
19. BONDS PAYABLE (continued)
Sebagaimana dijelaskan dalam prospektus penawaran obligasi, dana perolehan neto dari penawaran Obligasi II tersebut akan digunakan untuk keperluan sebagai berikut:
As stated in the prospectus of the bond offering, the net proceeds of the Bonds II offering should be allocated for the following purposes:
1.
Sebesar 74% (tujuh puluh empat persen) akan digunakan untuk pelunasan Obligasi I.
1.
74% (seventy four percent) for Bonds I redemption.
2.
Sebesar 16% (enam belas persen) akan digunakan untuk keperluan pengembangan usaha, seperti pembelian alat-alat penunjang sarana produksi, alat-alat transmisi, siaran dan penyimpanan, alat-alat Information Technology (”IT”) untuk menunjang media ordering, archiving, billing dan accounting system.
2.
16% (sixteen percent) for business improvement, such as purchases of production equipments, transmission equipments, airing and storage, Information Technology (”IT”) equipment to support the media ordering, archiving, billing and accounting systems.
3.
Sebesar 10% (sepuluh persen) akan digunakan untuk menambah modal kerja.
3.
10% (ten percent) for additonal working capital.
Obligasi II memperoleh peringkat idA + (Single A Plus, Stable Outlook) berdasarkan peringkat dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo), biro pemeringkat efek independen, dalam laporannya No. 583/PEF-Dir/V/2011 tanggal 2 Mei 2011 dan peringkat idA (Single A, Stable Outlook) berdasarkan peringkat dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo), biro pemeringkat efek independen, dalam laporannya No. 448/PEFDir/V/2010 tanggal 6 Mei 2010.
Bonds II obtained idA+(Single A Plus, Stable Outlook) credit rating from PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo), an independent credit rating bureau, in its Report No. 583/PEF-Dir/V/2011dated May 2, 2011 and idA (Single A, Stable Outlook) credit rating from PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo), an independent credit rating bureau, in its Report No. 448/PEF-Dir/V/2010 May 6, 2010.
20. PINJAMAN JANGKA PANJANG
20. LONG-TERM LOANS Long-term loans consist of:
Pinjaman jangka panjang terdiri dari: 2011
2010
PT Bank Artha Graha International Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk
125.000.000 124.900.980 100.707.780 49.909.851
-
PT Bank Artha Graha International Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk
Kewajiban utang sewa
400.518.611 5.195.224
2.595.613
Finance lease payable
Total
405.713.835
2.595.613
Total
82
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 dan 2010 (Expressed In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
20. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan)
20. LONG-TERM LOANS (continued) 2011
Dikurangi bagian lancar: PT Bank Artha Graha International Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk
2010 Less current portion of loan: PT Bank Artha Graha International Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk
125.000.000 124.900.980 100.707.780 49.909.851
-
400.518.611
-
Utang sewa pembiayaan
2.480.715
1.017.632
Finance lease payable
Bagian jangka panjang pinjaman
-
-
Long-term portion of loan
2.714.509
1.577.981
Long-term portion of finance lease payables
Bagian jangka panjang utang sewa pembiayaan
PT Bank Artha Graha Internasional Tbk
PT Bank Artha Graha Internasional Tbk
Pada tanggal 3 Juni 2009, IDKM memperoleh fasilitas kredit fixed loan dari PT Bank Artha Graha Internasional Tbk (Bank Artha Graha) dengan jumlah maksimum sebesar Rp170.000.000 yang digunakan untuk membayar utang kepada pihak ketiga. Pinjaman ini dijamin dengan 1 miliar saham IDKM dalam IVM. Pinjaman ini telah dilunasi seluruhnya pada tanggal 7 Februari 2012 (Catatan 42)
On June 3, 2009, IDKM obtained fixed loan credit facility from PT Bank Artha Graha Internasional Tbk (Bank Artha Graha) with maximum amount of Rp170,000,000 which was used to refinance payable to third parties. The loan is collateralized by 1 billion IDKM’s shares in IVM. The loan has been fully repaid on February 7, 2012 (Note 42).
Pada tahun 2011, tingkat suku bunga pinjaman berkisar antara 14,00% sampai 14,50%.
In 2011, the loans bear interest rate at ranging from 14.00% to 14.50%.
Sehubungan dengan pinjaman tersebut di atas, IDKM diwajibkan memenuhi persyaratan tertentu, antara lain, IDKM dilarang untuk melakukan hal-hal berikut tanpa persetujuan tertulis dari bank:
In relation to the above loans, IDKM is obliged to fulfill certain requirements, which, among others, restrict IDKM from doing the following without prior approval of the banks:
1.
1.
2.
Mengikatkan diri sebagai penjamin/ penanggung terhadap utang pihak lain atau menjaminkan/mengagunkan kepada pihak lain seluruh atau sebagian harta kekayaan yang telah dijaminkan kepada Bank. Meminjamkan harta kekayaan IDKM kepada pihak lain.
2.
83
Act as guarantor and/or collateralize for other parties’ payable or guaranteed and/or collateralized to other party all or part of IDKM assets to other party which has been collateralized to the Bank. Give IDKM’s assets as loan to other parties.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 dan 2010 (Expressed In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
20. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan)
20. LONG-TERM LOANS (continued)
PT Bank Artha Graha Internasional Tbk (lanjutan)
PT Bank Artha (continued)
3.
3.
Open new business, except existing business or change the scope of business with or without doing Bussiness Separation, purely or unpurely.
4.
Dissolve IDKM, merge or consolidate business with other legal entities, including Bussiness Separation, purely or unpurely.
5.
Issues new shares
4.
5.
Membuka usaha baru selain dari usaha yang telah ada atau mengubah bidang usaha baik dengan atau tanpa melakukan Pemisahan Usaha dengan secara murni maupun tidak murni. Membubarkan IDKM, mengadakan peleburan atau menggabungkan usaha dengan badan hukum lain, termasuk melakukan Pemisahan Usaha baik secara murni maupun tidak murni. Mengeluarkan saham-saham baru.
Graha
Internasional
Tbk
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Central Asia Tbk
Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 4 dari Notaris Gisella Ratnawati, SH tanggal 27 Januari 2011, IVM mendatangani perjanjian kredit baru dengan PT Bank Central Asia Tbk (BCA) sehubungan dengan pemberian fasilitas kredit investasi dengan jumlah pokok maksimum sebesar Rp40.000.000 yang dipergunakan untuk pembelian peralatan studio dan produksi yang akan digunakan di studio baru milik IVM serta pembiayaan kembali pembangunan gedung studio baru tersebut. Pada tanggal 31 Desember 2011, saldo pinjaman ini adalah sebesar Rp23.191.515. Pinjaman ini telah dilunasi seluruhnya pada tanggal 20 Februari 2012 (Catatan 42).
Based on Credit Agreement No. 4 Notarial Deed of Gisella Ratnawati, SH dated January 27, 2011, IVM signed new credit agreement regarding the new credit investment facility from PT Bank Central Asia Tbk (BCA) with principal amount maximum of Rp40,000,000 that was used to purchase studio and production equipment that will be used in IVM’s new studio and refinance the building of the new studio. As of 31 December 2011, the remaining loan balance amounting to Rp23,191,515. The loan has been fully repaid on February 20, 2012 (Note 42).
Pinjaman IVM ini dijamin dengan aset tetap (Catatan 9) dan dikenakan tingkat suku bunga tahunan sebesar 11,00% untuk tahun 2011
This IVM’s loan facility is collateralized by fixed assets (Note 9) and bears annual interest rates at ranging at 11.00% in 2011.
PT Bank Pan Indonesia Tbk, PT Bank Central Asia Tbk dan PT CIMB Niaga Tbk
PT Bank Pan Indonesia Tbk, PT Bank Central Asia Tbk and PT CIMB Niaga Tbk
Berdasarkan perjanjian kredit tanggal 6 Agustus 2008, IVM memperoleh fasilitas pinjaman dari PT Bank Pan Indonesia Tbk (Bank Panin), PT Bank Central Asia Tbk (BCA), dan PT Bank CIMB Niaga Tbk (Bank Niaga) dengan jumlah maksimum masing-masing sebesar Rp250.000.000, Rp150.000.000, dan Rp100.000.000. Fasilitas ini digunakan untuk pelunasan utang pokok Obligasi I Indosiar Tahun 2003 dengan Tingkat Bunga Tetap.
Based on loan agreements dated August 6, 2008, IVM obtained loan facilities from PT Bank Pan Indonesia Tbk (Bank Panin), PT Bank Central Asia Tbk (BCA), and PT Bank CIMB Niaga Tbk (Bank Niaga) with maximum amount of Rp250,000,000, Rp150,000,000 and Rp100,000,000, respectively. These facilities were used to repay the principal of Indosiar Bonds I Year 2003 with a Fixed Interest Rate.
Fasilitas pinjaman IVM ini dikenakan suku bunga tahunan berkisar antara 11,00% sampai dengan 14,00% untuk tahun 2011. Pokok pinjaman dibayar setiap tiga bulan dan bunga dibayarkan setiap bulannya sampai dengan tanggal 6 Agustus 2013. Tetapi pinjaman ini sudah dilunasi seluruhnya pada tanggal 7 Februari 2012 (Catatan 42)
The IVM’s loan facilities bear annual interest rates at ranging from 11,00% to 14,00% in 2011. The principal loans are paid quarterly installments and the interests are paid monthly until August 6, 2013. But these loans have been fully repaid on February 7, 2012 (Note 42).
84
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 dan 2010 (Expressed In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
20. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan)
20. LONG-TERM LOANS (continued)
PT Bank Pan Indonesia Tbk, PT Bank Central Asia Tbk dan PT CIMB Niaga Tbk (lanjutan)
PT Bank Pan Indonesia Tbk, PT Bank Central Asia Tbk dan PT CIMB Niaga Tbk (continued)
Fasilitas pinjaman IVM ini bersama-sama dijamin dengan piutang usaha (Catatan 5), persediaan program (Catatan 6), aset tetap (Catatan 9) dan gadai sebanyak 800 juta saham IDKM dalam IVM yang diberikan secara paripassu dan prorata.
The IVM’s loan facilities are collateralized by trade receivable (Note 5), program inventory (Note 6), fixed assets (Note 9) and pledge of 800 million of the IDKM’s shares in IVM which are given by paripassu and prorata.
Sehubungan dengan pinjaman tersebut di atas, IVM diwajibkan memenuhi persyaratan tertentu, antara lain, IVM dilarang untuk melakukan hal-hal berikut tanpa persetujuan tertulis dari bank, antara lain:
In relation to the above loans, IVM is obliged to fulfill certain requirements, which, among others, restrict IVM from doing the following without prior approval of the banks, among others:.
1.
Mengikatkan diri sebagai penanggung/ penjamin dan/atau mengagunkan harta kekayaan IVM kepada pihak lain. Meminjamkan uang dengan jumlah lebih dari Rp5.000.000 atau nilainya setara dalam mata uang lain dalam satu tahun buku kecuali dalam rangka menjalankan usaha sehari-hari.
1.
Act as guarantor and/or collateralize the IVM assets to other party.
2.
Give loans to any parties more than Rp5,000,000 or its equivalent in other currencies in one year, except loans in relation to the normal course of business.
3.
Menjual atau melepaskan harta tidak bergerak atau harta kekayaan utama dalam menjalankan usahanya dalam jumlah yang melebihi Rp50.000.000 atau nilainya setara dalam mata uang lainnya per transaksi, kecuali dalam rangka menjalankan usaha sehari-hari.
3.
Sell or transfer immovable assets or major assets in carrying out its business, with the amount for each transaction exceeding Rp50,000,000 or its equivalent in other currencies, except transactions in relation to the normal course of business.
4.
Melakukan pembagian dividen tunai kepada pemegang saham kecuali memenuhi ketentuan sebagai berikut:
4.
Pay cash dividend to the shareholders unless it meets the following requirements:
2.
a. b.
a.
Membagikan dividen 5% sampai 10% dari total laba neto, jika perolehan laba neto lebih kecil dari Rp100.000.000. Membagikan dividen sebesar 11% sampai 15% dari total laba neto, jika perolehan laba neto lebih besar atau sama dengan Rp100.000.000.
b.
Distribute dividend 5% until 10% from total net income, if the net income is less than Rp100,000,000. Distribute dividend 11% until 15% from the total net income, if the net income is equal to or above Rp100,000,000.
Selain itu, IVM diharuskan, antara lain menjaga, memelihara dan mempertahankan rasio keuangan tertentu IVM setiap saat.
IVM is also required to ensure the financial condition of IVM, shall be such that among others, maintain their certain financial ratio at all times.
Pada bulan Januari dan Februari 2012, IVM telah mendapatkan surat waiver dari BCA, Panin dan Niaga atas tidak terpenuhinya beberapa pembatasan sebagaimana diatur dalam perjanjian kredit.
On January and February 2012, IVM has obtained waiver letter from BCA, Panin and Niaga related to breach in some covenants as stated in credit agreement.
Utang Sewa Pembiayaan
Finance Lease Payables
Akun ini merupakan utang sewa pembiayaan jangka panjang yang diperoleh Entitas Anak dari berbagai institusi keuangan untuk membeli kendaraan. Pembayaran angsuran atas pinjaman tersebut dilakukan dalam jangka waktu 24 (dua puluh empat) hingga 36 (tiga puluh enam) bulan dengan suku bunga berkisar antara 5,50% sampai dengan 15,23% per tahun. Pinjaman tersebut dijamin dengan kendaraan yang bersangkutan (Catatan 9).
This account represents long-term finance lease payables obtained by Subsidiaries from various financial institutions to purchase vehicles. These loans are payable within 24 (twenty four) to 36 (thirty six) months with interest ranging from 5.50% to 15.23% per annum. These loans are collateralized by the related financed vehicles (Note 9). 85
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 21. LIABILITAS DIESTIMASI KESEJAHTERAAN KARYAWAN
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 dan 2010 (Expressed In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
ATAS
21. ESTIMATED BENEFITS
LIABILITY
FOR
EMPLOYEES’
Perusahaan dan Entitas Anak memberikan imbalan kerja kepada karyawan berdasarkan peraturan Perusahaan dan Entitas Anak dan Undang-undang No. 13/2003 sesuai dengan PSAK No. 24 (Revisi 2004), “Akuntansi Imbalan Kerja”.
The Company and Subsidiaries provide employee service entitlements based on the Company and Subsidiaries’ regulations and on the Labor Law No. 13/2003 as accounted for in accordance with PSAK No. 24 (Revised 2004), “Accounting for Employee Benefits”.
Asumsi-asumsi penting yang digunakan aktuaris independen adalah sebagai berikut:
The significant assumptions used by independent actuaries in their calculations are as follows:
oleh 2011
Usia normal pensiun Tingkat diskonto tahunan Tingkat kenaikan gaji tahunan Tingkat mortalitas Tingkat cacat Tingkat pengunduran diri (% hingga usia 45 tahun)
2010
55 tahun/years old 6,70% - 8,50% 7,00% - 10,00% 100,00% 3,00% -10,00%
55 tahun/years old 8,50% - 9,50% 5,00% - 10,00% 100,00% 3,00% - 10,00%
5,00% -10,00%
3,00% - 10,00%
Beban (pendapatan) imbalan kerja yang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian adalah sebagai berikut:
The employee benefit expenses (gains) recognized in the consolidated statements of comprehensive income are as follows:
2011
2010
Biaya jasa kini Biaya bunga Kerugian aktuarial neto Amortisasi neto tahun berjalan Hasil aset program Biaya jasa lalu Dampak kurtailmen
16.349.635 13.397.628 903.834 760.949 (8.739.428) 59.225 (1.355.418)
9.172.088 7.633.030 163.402 353.011 (4.127.132) 233.070 (97.083)
Neto
21.376.425
13.330.386
2011
Liabilitas neto
Current service cost Interest cost Net actuarial losses Net amortization of current year Return on plan assets Past service cost Curtailment effect Net
The estimated liability for employees’ benefits recognized in the consolidated statements of financial position is as follows:
Estimasi liabilitas atas imbalan kerja karyawan di laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:
Nilai kini kewajiban yang tidak didanai Biaya jasa lalu yang belum diakui Kerugian aktuarial yang belum diakui Nilai wajar aset program
Normal retirement age Annual discount rates Annual salary increase rates Mortality rate Disability rates Resignation rates (% until 45 years old)
2010
157.345.619 (3.826.311) (43.968.029) (49.759.983)
96.435.732 (1.517.985) (3.926.927) (45.469.676)
59.791.296
45.521.144
86
Present value of unfunded obligations Unrecognized past service cost Unrecognized actuarial losses Fair value of plan assets Net liabilities
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 dan 2010 (Expressed In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
21. LIABILITAS DIESTIMASI ATAS KESEJAHTERAAN KARYAWAN (lanjutan) Mutasi liabilitas diestimasi atas karyawan adalah sebagai berikut:
21. ESTIMATED LIABILITY BENEFITS (continued)
FOR
EMPLOYEES’
The movements of the estimated liability for employees’ benefits are as follows:
kesejahteraan 2011
2010
Saldo awal Penambahan dari akuisisi Anak Perusahaan (Catatan 1d) Beban (laba) tahun berjalan Pembayaran manfaat Iuran yang dibayarkan
45.521.144
35.120.669
3.774.514 21.376.425 (7.936.736) (2.944.051)
13.330.386 (2.929.911) -
Beginning balance Additions due to acquisitions of Subsidiaries (Note 1d) Current year expense (gain) Benefit payments in plan assets - net
Saldo akhir periode
59.791.296
45.521.144
Balance at end of the period
22. PAJAK PENGHASILAN
22. INCOME TAXES Income tax expense (benefit) consists of:
Beban (manfaat) pajak penghasilan terdiri dari: 2011
2010
Tahun berjalan Entitas Anak
330.633.531
Tangguhan Perusahaan Entitas Anak
(456.371) 56.747.794
(43.706) (8.228.871)
Total
56.291.423
(8.272.577)
Neto
386.924.954
Current year Subsidiaries
208.788.953
Deferred Company Subsidiaries Total
200.516.376
Net
Beban Pajak Tahun Berjalan
Income Tax Expense - Current
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dengan taksiran rugi fiskal untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:
The reconciliation between income before income tax as shown in the consolidated statements of comprehensive income with the estimated taxable loss for the years ended December 31, 2011 and 2010 are as follows:
2011 Laba sebelum pajak penghasilan sesuai dengan laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Ditambah (dikurangi): Amortisasi goodwill Laba Entitas Anak sebelum pajak penghasilan Transaksi eliminasi Rugi sebelum pajak penghasilan Perusahaan
2010
(1.292.388.808) 46.534.729
(772.917.233 ) -
Income before corporate income tax per consolidated statements of comprehensive income Add (deduct): Amortization of goodwill Subsidiaries’ income before corporate income tax Elimination transaction
(120.891.557)
(17.342.688 )
Loss before income tax attributable to the Company
1.124.962.522
704.188.711
-
51.385.834
87
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 dan 2010 (Expressed In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
22. PAJAK PENGHASILAN (lanjutan)
22. INCOME TAXES (continued)
Beban Pajak Tahun Berjalan (lanjutan)
Income Tax Expense - Current (continued) 2011
Beda temporer: Penyisihan atas kesejahteraan karyawan - setelah dikurangi pembayaran (Pembayaran) Penyisihan bonus Beda tetap: Pengeluaran yang tidak diperkenankan Penghasilan yang telah dikenakan pajak penghasilan yang bersifat final Beban pajak Rugi investasi Lain-lain - neto Taksiran rugi fiskal tahun berjalan Rugi fiskal tahun-tahun sebelumnya Koreksi rugi fiskal tahun-tahun sebelumnya Akumulasi rugi fiskal - Perusahaan
2010 Temporary differences:
100.639.593
1.132.594
(17.265.085) 264.213 (15.308.366) 891.729
(22.769.028) 801.506 419.958
Provision for employees’ benefits - net of payments of benefits (Payment) Provision for bonus Permanent differences: Non-deductible expenses Income subjected to final income tax Tax expenses Loss of investment Others - net
(37.582.832) (48.624.516)
Estimated taxable loss during the year Tax losses carry-forward
380.866 1.444.619
(49.843.988) (82.112.569) 532.889 (131.423.668)
579.504 (404.678)
4.094.779 (82.112.569)
Correction on tax losses carry-forward Accumulated tax losses - the Company
Taksiran rugi fiskal Perusahaan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2010 telah sesuai dengan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan yang disampaikan ke Kantor Pajak.
The Company’s estimated tax loss for the year ended December 31, 2010 was consistent with the Annual Income Tax Return (SPT) submitted to the Tax Office.
Perhitungan beban (manfaat) pajak penghasilan adalah sebagai berikut:
The computation of corporate (expense) benefit is as follow:
2011 Taksiran penghasilan kena pajak Entitas Anak Beban pajak penghasilan tahun berjalan - Entitas Anak
income
tax
2010
1.320.654.693 (330.633.531)
704.188.711 (208.788.953)
Estimated taxable income Subsidiaries Corporate income tax expense current year - Subsidiaries
Pengaruh beda temporer pada tarif pajak maksimum: Perusahaan Penyisihan atas kesejahteraan karyawan (Realisasi) Penyisihan bonus Entitas Anak
95.217 361.154 (56.747.794)
144.876 Provision for employees’ benefits (101.170) (Realization) Provision for bonus 8.228.871 Subsidiaries
Manfaat (beban) pajak penghasilan-tangguhan
(56.291.423)
8.272.577
Effects on temporary differences at the maximum tax rate Company
88
Income tax benefit (expense)- deferred
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 dan 2010 (Expressed In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
22. PAJAK PENGHASILAN (lanjutan)
22. INCOME TAXES (continued) The reconciliations between income tax expense (benefit) calculated by applying the applicable tax rate to income before income tax, with the income tax expense (benefit) as presented in the consolidated statements of income for the years ended December 31, 2011 and 2010 are as follows:
Rekonsiliasi antara beban (manfaat) pajak penghasilan yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku dari laba sebelum pajak penghasilan, dengan beban (manfaat) pajak penghasilan seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut: 2011 Laba sebelum pajak penghasilan sesuai dengan laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Ditambah (dikurangi): Amortisasi goodwill Laba Entitas Anak sebelum pajak penghasilan Transaksi eliminasi Rugi sebelum pajak penghasilan Perusahaan Rugi fiskal tahun berjalan yang tidak dapat dikompensasi Manfaat pajak penghasilan dengan tarif pajak yang berlaku Pengaruh pajak atas beda tetap: Pengeluaran yang tidak diperkenankan Penghasilan yang telah dikenakan pajak penghasilan yang bersifat final Beban pajak Rugi investasi saham Lain-lain Manfaat pajak penghasilan Perusahaan Entitas Anak Beban pajak penghasilan sesuai dengan laporan laba rugi konsolidasian
2010
(1.292.388.808 ) 62.795.885
(772.917.233 ) -
Income before corporate income tax per consolidated statements of comprehensive income Add (deduct): Amortization of goodwill Subsidiaries’ income before corporate income tax Elimination transaction
(120.891.557 )
(17.342.688 )
Loss before income tax attributable to the Company
12.460.997
9.395.708
(30.222.889)
(4.335.672 )
1.108.701.366
704.188.711
-
51.385.834
Current year tax loss which can not be compensated Income tax benefit using the applicable tax rate
(4.316.271) 66.053 (3.827.091) 222.932
(5.692.257 ) 200.377 104.989
Tax impact on permanent differences: Non-deductible expenses Income subjected to final income tax Tax expenses Loss of investment Others
(456.371) 387.381.325
(43.706 ) 200.560.082
Income tax benefit Company Subsidiaries
25.159.898
386.924.954
89
283.149
200.516.376
Income tax expense per consolidated statements of income
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 dan 2010 (Expressed In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
22. PAJAK PENGHASILAN (lanjutan)
22. INCOME TAXES (continued) The deferred tax assets (liabilities) as December 31, 2011 and 2010, are as follows:
Aset (liabilitas) pajak tangguhan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut: 2011
of
2010
Aset (liabilitas) pajak tangguhan Perusahaan Liabilitas diestimasi atas kesejahteraan karyawan Penyisihan bonus Entitas Anak PT Surya Citra Media Tbk PT Abhimata Citra Abadi PT Abhimata Persada PT Omni Intivision PT Mediatama Anugrah Citra PT Screenplay Produksi PT Bitnet Komunikasindo PT Sakalaguna Semesta PT Ekaprasarana Primatel
714.255 2.008.209
619.039 1.647.055
32.146.618 2.869.473 2.235.122 2.212.160 1.260.421 1.000.000 670.277 582.911 75.398
13.132.367 2.828.754 2.362.168 4.962.465 424.080 1.119.191 467.576 982.320 94.244
Deferred tax assets (liabilities) Company Estimated liability for employees’ benefits Bonus provision Subsidiaries PT Surya Citra Media Tbk PT Abhimata Citra Abadi PT Abhimata Persada PT Omni Intivision PT Mediatama Anugrah Citra PT Screenplay Produksi PT Bitnet Komunikasindo PT Sakalaguna Semesta PT Ekaprasarana Primatel
Total aset pajak tangguhan
45.774.844
28.639.259
Total deferred tax assets
Entitas Anak PT Indosiar Karya Media Tbk PT Tangara Mitrakom
(291.305.175) (4.802.232)
(4.679.073)
Subsidiaries PT Indosiar Karya Media Tbk PT Tangara Mitrakom
Total liabilitas pajak tangguhan
(296.107.407)
(4.679.073)
Total deferred tax liabilities
The Company’s and Subsidiaries’ management believe that the deferred tax assets can be utilized through their future taxable income.
Manajemen Perusahaan dan Entitas Anak yakin bahwa aset pajak tangguhan dapat dipergunakan melalui laba fiskal di masa mendatang. 23. KEPENTINGAN ENTITAS ANAK
NON-PENGENDALI
PADA
23. NON-CONTROLLING SUBSIDIARIES
INTERESTS
IN
This account represents Non-controlling interest of the following Subsidiaries:
Akun ini menunjukkan Kepentingan non-pengendali pada Entitas Anak sebagai berikut: 2011
2010
PT Surya Citra Media Tbk PT Indosiar Karya Media Tbk PT Indosurya Menara Bersama PT Screenplay Produksi PT Sakalaguna Semesta PT Tangara Mitrakom PT Ekaprasarana Primatel PT Abhimata Citra Abadi PT Mediatama Anugrah Citra PT Abhimata Persada PT Omni Intivision PT Abhimata Mediatama PT Astika Gerbang Timur
222.288.804 187.202.586 17.548.601 15.542.055 6.423.058 4.344.007 1.755.163 34.979 1.643 1.233 534 501 (58)
210.717.895 5.731.024 9.204.844 3.424.482 1.838.671 30.194 1.020 964 474 432
PT Surya Citra Media Tbk PT Indosiar Karya Media Tbk PT Indosurya Menara Bersama PT Screenplay Produksi PT Sakalaguna Semesta PT Tangara Mitrakom PT Ekaprasarana Primatel PT Abhimata Citra Abadi PT Mediatama Anugrah Citra PT Abhimata Persada PT Omni Intivision PT Abhimata Mediatama PT Astika Gerbang Timur
Total
455.143.106
230.950.000
Total
90
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 dan 2010 (Expressed In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
24. MODAL SAHAM
24. SHARE CAPITAL The share ownerships as of December 31, 2011 and 2010 are as follows:
Pemilikan saham pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:
December 31, 2011
31 Desember 2011
Pemegang saham
Jumlah lembar Saham/ Number of shares
Persentase kepemilikan %/ Percentage of ownership %
Jumlah modal/ Total capital
Shareholders
The Northern Trust Company S/A Rd. Eddy Kusnadi Sariaatmadja(*) Ir. Susanto Suwarto(**) Piet Yaury(*) PT Adikarsa Sarana PT Prima Visualindo Rd. Fofo Sariaatmadja(**) Masyarakat (masing-masing kepemilikan kurang dari 5%)
934.468.624 932.755.814 593.520.909 498.956.450 498.427.796 459.404.998 249.478.644
16,57 16,54 10,52 8,85 8,84 8,14 4,42
186.893.725 186.551.163 118.704.182 99.791.290 99.685.559 91.880.999 49.895.729
1.473.019.207
26,12
294.603.841
The Northern Trust Company S/A Rd.Eddy Kusnadi Sariaatmadja(*) Ir. Susanto Suwarto(**) Piet Yaury(*) PT Adikarsa Sarana PT Prima Visualindo Rd. Fofo Sariaatmadja(**) Public (less than (5% ownership each)
Total
5.640.032.442
100,00
1.128.006.488
Total
December 31, 2010
31 Desember 2010
Pemegang saham
Jumlah lembar Saham/ Number of shares
Persentase kepemilikan %/ Percentage of ownership % 31,68 20,75 13,81 11,61 5,81
Jumlah modal/ Total capital 324.824.665 212.767.658 141.656.055 119.086.289 59.543.244
Shareholders
The Northern Trust Company S/A Rd. Eddy Kusnadi Sariaatmadja(*) Ir. Susanto Suwarto(**) Piet Yaury(*) Rd. Fofo Sariaatmadja(**) Masyarakat (masing-masing kepemilikan kurang dari 5%)
1.624.123.324 1.063.838.290 708.280.275 595.431.445 297.716.220 837.912.666
16,34
167.582.533
The Northern Trust Company S/A Rd. Eddy Kusnadi Sariaatmadja(*) Ir. Susanto Suwarto(**) Piet Yaury(*) Rd. Fofo Sariaatmadja(**) Public (less than 5% ownership each)
Total
5.127.302.220
100,00
1.025.460.444
Total
(*) Merupakan anggota Dewan Komisaris Perusahaan/Member of the Company’s Board of Commissioners (**) Merupakan anggota Dewan Direksi Perusahaan/Member of the Company’s Board of Directors
91
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 dan 2010 (Expressed In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
24. MODAL SAHAM (lanjutan)
24.
SHARE CAPITAL (continued)
Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD)
Capital Increment Without Pre-emptive Rights
Pada tanggal 23 September 2011, Perusahaan menyampaikan surat permohonan pencatatan saham tambahan yang berasal dari Hasil Pelaksanaan Penambahan modal tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) Perseroan kepada BAPEPAM-LK dan Bursa Efek Indonesia dengan jumlah yang direncanakan untuk diterbitkan dan dicatatkan sebagai berikut:
On September 23, 2011, The Company submitted letter of request to BAPEPAM-LK and Indonesia Stock Exchange for additional listing of stocks, as a result of exercise of Capital Increment Without Pre-emptive Rights (HMETD) with the planned amount to be published and listed as follows:
-
Jumlah saham Nilai Nominal
: 512.730.222 saham : Rp200 (angka penuh) per saham Harga pelaksanaan : Rp1.603,98 (angka penuh) per saham
-
Number of shares Nominal
-
Exercise price
: 512,730,222 shares : Rp200 (full amount) per share : Rp1,603.98 (full amount) per share
Pada tanggal 19 Desember 2011, jumlah saham tersebut efektif diterbitkan dan dicatatkan. HMETD tersebut menghasilkan agio saham sebesar Rp719.861.623.
On December 19, 2011, efective published and listed. HMETD resulted in additional paid in capital amounting to Rp719,861,623.
Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perusahaan No. 19 tanggal 17 September 2009, dibuat oleh Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, para pemegang saham telah menyetujui:
In accordance with Notarial Deed No. 19 dated September 17, 2009 made before Fathiah Helmi, S.H., Notary in Jakarta, regarding the minutes of Extraordinary Shareholders Meeting, the shareholders approved, among others, the following:
(i)
(i)
(ii) (iii)
(iv) (v)
(vi)
Perubahan status Perusahaan dari Perseroan Tertutup menjadi Perseroan Terbuka Perubahan nilai nominal saham menjadi Rp200 (angka penuh) setiap saham Pengeluaran saham dalam simpanan Perusahaan sebanyak-banyaknya 541.215.247 saham baru yang akan ditawarkan melalui Penawaran Umum kepada masyarakat Pengeluaran saham baru sebanyak-banyaknya 1.729.182.720 saham yang berasal dari penerbitan waran Perusahaan Peningkatkan modal dasar Perusahaan menjadi Rp2.513.403.600, terdiri dari 12.567.018.000 saham dengan nilai nominal Rp200 (angka penuh) per saham Perubahan seluruh ketentuan Anggaran Dasar Perusahaan untuk disesuaikan dengan anggaran dasar perseroan terbuka, mencakup perubahan nama Perusahaan dari PT Elang Mahkota Teknologi menjadi PT Elang Mahkota Teknologi Tbk
(ii) (iii)
(iv) (v)
(vi)
92
Change of the Company’s status from private to public company Change of par value of the share to become Rp200 (full amount) per share Issuance of shares from the Company’s portfolio at a maximum of 541,215,247 new shares which will be offered to the public through Initial Public Offering Issuance of new shares at a maximum of 1,729,182,720 shares originated from the warrant issuance by the Company Increase in authorized share capital to become Rp2,513,403,600, consisting of 12,567,018,000 shares with par value of Rp200 (full amount) per share Amendments of the Company’s Articles of Associations to comply with the articles of association of a public company, including the change of the Company’s name from PT Elang Mahkota Teknologi to PT Elang Mahkota Teknologi Tbk
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 dan 2010 (Expressed In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
24. MODAL SAHAM (lanjutan)
24. SHARE CAPITAL (continued)
Perubahan-perubahan di atas telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Azasi Manusia dalam Surat Keputusan No. AHU-46947.AH.01.02.Tahun 2009 tanggal 30 September 2009 (Catatan 1a).
The above amendments were approved by the Ministry of Law and Human Rights in its Decision Letter No. AHU-46947.AH.01.02.Year 2009 dated September 30, 2009 (Note 1a).
Efektif tanggal 12 Januari 2010, saham Perusahaan telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia. Penawaran Umum Perdana ini berdasarkan Surat Pernyataan Efektif No. S-11110/BL/2009 tanggal 30 Desember 2009 dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) untuk melakukan penawaran umum perdana sebanyak 512.730.000 saham dengan nilai nominal Rp200 (angka penuh) per saham, dengan harga penawaran Rp720 (angka penuh) per saham (Catatan 1b). Penawaran Umum Perdana ini menghasilkan agio sebesar Rp133.309.800 (Catatan 25).
Effective on January 12, 2010, the Company’s shares have been listed on the Indonesia Stock Exchange. The listing of the shares is based on the Effective Statement Letter No. S-11110/BL/2009 dated December 30, 2009 from the Chairman of Capital Market and Financial Institutions Supervisory Board (BAPEPAM-LK) to conduct an initial public share offering of 512,730,000 shares with nominal value of Rp200 (full amount) per share, at an offering price of Rp720 (full amount) per share (Note 1b). The Initial Public Offering resulted in additional paid in capital amounting to Rp133,309,800 (Note 25).
Pada saat yang bersamaan, waran-waran yang telah diterbitkan kepada ARF, GSSF2, GSSF3, dan EMDCD telah dikonversi menjadi sejumlah 1.729.182.720 saham Perusahaan. Konversi waran menjadi saham biasa ini diketahui dan disetujui oleh semua fund manager, berdasarkan Surat Notifikasi Konversi Waran tertanggal 4 Januari 2010 yang yang ditujukan kepada Perusahaan. Konversi waran ini menghasilkan agio sebesar Rp1.190.841.644 (Catatan 25).
At the same time, the warrants issued to ARF, GSSF2, GSSF3, and EMDCD were converted into the 1,729,182,720 shares of the Company. The warrant conversion into shares was acknowledged and approved by all fund managers, under a Notice of Warrant Exercise dated January 4, 2010 addressed to the Company. The conversion of warrants resulted in additional paid in capital amounting to Rp1,190,841,644 (Note 25).
Jumlah biaya emisi sehubungan dengan penawaran umum tersebut sebesar Rp6.796.124 (Catatan 25).
Total share issuance costs related to the public offering is amounted to Rp6,796,124 (Note 25).
Pengelolaan Modal
Capital Management
Tujuan utama pengelolaan modal Perusahaan adalah untuk memastikan pemeliharaan rasio modal yang sehat untuk mendukung usaha dan memaksimalkan imbalan bagi pemegang saham.
The primary objective of the Company’s capital management is to ensure that it maintains healthy capital ratios in order to support its business and maximize shareholder value.
Selain itu, Perusahaan dipersyaratkan oleh Undangundang Perseroan Terbatas efektif tanggal 16 Agustus 2007 untuk mengkontribusikan sampai dengan 20% dari modal saham ditempatkan dan disetor penuh ke dalam dana cadangan yang tidak boleh didistribusikan. Persyaratan permodalan eksternal tersebut dipertimbangkan oleh Perusahaan pada Rapat Umum Pemegang Saham (“RUPS”).
In addition, the Company is also required by the Corporate Law effective August 16, 2007 to contribute to and maintain a non-distributable reserve fund until the said reserve reaches 20% of the issued and fully paid share capital. This externally imposed capital requirements are considered by the Company at the Annual General Shareholders’ Meeting (“AGM”).
93
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 dan 2010 (Expressed In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
24. MODAL SAHAM (lanjutan)
24. SHARE CAPITAL (continued)
Pengelolaan Modal (lanjutan)
Capital Management (continued)
Perusahaan mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian terhadap perubahan kondisi ekonomi. Untuk memelihara dan menyesuaikan struktur permodalan, Perusahaan dapat menyesuaikan pembayaran dividen kepada pemegang saham, menerbitkan saham baru atau mengusahakan pendanaan melalui pinjaman. Tidak ada perubahan atas tujuan, kebijakan maupun proses pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010.
The Company manages its capital structure and makes adjustments to it, in light of changes in economic conditions. To maintain or adjust the capital structure, the Company may adjust the dividend payment to shareholders, issue new shares or raise debt financing. No changes were made in the objectives, policies or processes as of December 31, 2011 and 2010.
Kebijakan Perusahaan adalah mempertahankan struktur permodalan yang sehat untuk mengamankan akses terhadap pendanaan pada biaya yang wajar.
The Company’s policy is to maintain a healthy capital structure in order to secure access to finance at a reasonable cost.
25. TAMBAHAN MODAL DISETOR
25. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL 2011
Agio saham Penawaran Umum Perdana Saham (Catatan 24) Konversi waran (Catatan 24) Biaya emisi saham (Catatan 2l dan 24) Pelaksanaan Penambahan modal tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (Catatan 24) Total
2010
719.861.623
-
Additional paid-in capital Initial Public Offering Share (Note 24) Warrant conversion (Note 24) Shares issuance costs (Notes 2l and 24) Exercise of Capital Increment Without Pre-emptive Rights (Note 24)
2.037.216.943
1.317.355.320
Total
133.309.800 1.190.841.644 (6.796.124)
26. SELISIH NILAI TRANSAKSI RESTRUKTURISASI ENTITAS SEPENGENDALI
26. DIFFERENCE IN THE VALUE RESTRUCTURING TRANSACTIONS ENTITIES UNDER COMMON CONTROL
OF OF
This account represents the difference between the transfer prices and the carrying value of investments in the following Subsidiaries acquired from the directors and commissioners of the Company as follows:
Akun ini merupakan selisih antara harga pengalihan dan nilai tercatat atas investasi pada Entitas Anak yang diakuisisi dari direktur dan komisaris Perusahaan sebagai berikut:
133.309.800 1.190.841.644 (6.796.124)
PT Abhimata Citra Abadi (ACA) - Rp17.862.983
PT Abhimata Rp17,862,983
Citra
Abadi
(ACA)
-
In June 2001, the Company acquired 4,990 shares (representing 99.80% interest at acquisition date) in ACA amounting to Rp4,990,000 from the Company’s directors and commissioners. The total carrying value of investments in ACA amounted to Rp22,852,983.
Pada bulan Juni 2001, Perusahaan mengakuisisi 4.990 saham (merupakan 99,80% kepemilikan pada tanggal akuisisi) sebesar Rp4.990.000 pada ACA dari direktur dan komisaris Perusahaan. Jumlah nilai tercatat atas investasi pada ACA sebesar Rp22.852.983.
94
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 dan 2010 (Expressed In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
26. SELISIH NILAI TRANSAKSI RESTRUKTURISASI ENTITAS SEPENGENDALI (lanjutan)
26. DIFFERENCE IN RESTRUCTURING ENTITIES UNDER (continued)
This account represents the difference between the transfer prices and the carrying value of investments in the following Subsidiaries acquired from the directors and commissioners of the Company as follows:
Akun ini merupakan selisih antara harga pengalihan dan nilai tercatat atas investasi pada Entitas Anak yang diakuisisi dari direktur dan komisaris Perusahaan sebagai berikut:
PT Ekaprasarana Primatel (EP) - Rp9.926.589
PT Abhimata Persada (AP) - Rp6.289.262
PT Abhimata Persada (AP) - Rp6,289,262 In December 2000, the Company acquired 4,925 shares (representing 98.50% interest at acquisition date) in AP amounting to Rp4,925,000 from the Company’s directors and commissioners. The carrying value of investment in AP amounted to Rp11,214,262.
Pada bulan Desember 2000, Perusahaan mengakuisisi 4.925 saham (merupakan 98,50% kepemilikan pada tanggal akuisisi) sebesar Rp4.925.000 pada AP dari direktur dan komisaris Perusahaan. Jumlah nilai tercatat atas investasi pada AP sebesar Rp11.214.262.
PT Ekaprasarana Primatel (EP) - Rp9,926,589 In October 2005, the Company acquired 199,882 shares (representing 79.95% interest at acquisition date) in EP amounting to Rp8,035,256 from the Company’s commissioners. The carrying value of investment in EP amounted to Rp17,961,845.
Pada bulan Oktober 2005, Perusahaan mengakuisisi 199.882 saham (merupakan 79,95% kepemilikan pada tanggal akuisisi) sebesar Rp8.035.256 pada EP dari komisaris Perusahaan. Jumlah nilai tercatat atas investasi pada EP sebesar Rp17.961.845.
THE VALUE OF TRANSACTIONS OF COMMON CONTROL
Lain-lain
Others Other differences arose from acquisitions of shares in other Subsidiaries, such as PT Elang Graha Propertindo, PT Bitnet Komunikasindo, PT Tangara Mitrakom, PT Sakalaguna Semesta and PT Mediatama Anugrah Citra from the Company’s directors and commissioners
Perbedaan lainnya timbul dari akuisisi saham pada Entitas Anak lainnya, seperti PT Elang Graha Propertindo, PT Bitnet Komunikasindo, PT Tangara Mitrakom, PT Sakalaguna Semesta dan PT Mediatama Anugrah Citra dari direktur dan komisaris Perusahaan. 27. TRANSAKSI DENGAN PIHAK NON-PENGENDALI
27. TRANSACTIONS INTEREST
WITH
NON-CONTROLING
PT Abhimata Mediatama (AM)
PT Abhimata Mediatama (AM)
Perubahan pada nilai tercatat penyertaan AM atas saham SCM yang disebabkan transaksi-transaksi pada SCM sebagai berikut:
The change in AM’s carrying value of its investment in SCM shares was due to the following transactions in SCM:
Peningkatan sebesar Rp85.763.361 sebagai hasil dari penawaran umum perdana (“IPO”) atas 375 juta saham SCM pada bulan Juni 2002. Sebelum transaksi IPO tersebut, kepemilikan AM atas ekuitas SCM adalah sebesar 50% kepemilikan saham atau setara dengan Rp361.672.663. Setelah transaksi IPO dilaksanakan, kepemilikan AM atas ekuitas SCM menjadi sebesar 40% kepemilikan saham atau setara dengan Rp447.444.601.
95
Increase by Rp85,763,361 as a result of an initial public offering (“IPO”) of 375 million SCM shares in June 2002. Prior to IPO, AM’s ownership interest in SCM’s equity was 50% or equivalent to Rp361,672,663. After the IPO, AM’s ownership interest in SCM’s equity became 40% share ownership amounting to Rp447,444,601.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 dan 2010 (Expressed In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
27. TRANSAKSI DENGAN PIHAK NON-PENGENDALI (lanjutan)
27. TRANSACTIONS WITH INTEREST (continued)
NON-CONTROLING
The change in AM’s carrying value of its investment in SCM shares was due to the following transactions in SCM:
Perubahan pada nilai tercatat penyertaan AM atas saham SCM yang disebabkan transaksi-transaksi pada SCM sebagai berikut:
Penurunan sebesar Rp2.387.478 timbul akibat penerbitan 27.187.500 saham SCM sehubungan dengan pelaksanaan opsi saham oleh karyawan SCM dan SCTV berdasarkan Opsi Pemilikan Saham Oleh Karyawan ("OPSK") SCM pada tanggal 28 Februari 2003 dan 11 Mei 2003 (Catatan 36) dan penjualan 3.479.250 saham SCM pada tanggal 24 Maret 2003. Setelah penerbitan OPSK dan penjualan saham SCM, kepemilikan AM atas ekuitas SCM mengalami penurunan menjadi 39,42% kepemilikan saham.
Decrease by Rp2,387,478 due to issuances of 27,187,500 SCM shares in relation to the exercise of stock options by the employees of SCM and SCTV under SCM’s Employee Stock Option Plan (ESOP) on February 28, 2003 and May 11, 2003 (Note 36), and the sale of 3,479,250 SCM shares on March 24, 2003. After the issuance of ESOP and the sale of SCM shares, AM’s ownership interest in SCM’s equity reduced to become 39.42% share ownership.
Peningkatan sebesar Rp1.663.678, Rp2.858.970, Rp4.443.740 dan Rp6.971.005 sehubungan dengan OPSK oleh SCM masingmasing pada tanggal 11 Mei 2004, 11 Mei 2005, 11 Mei 2006 dan 11 Mei 2007 (Catatan 36).
Increase by Rp1,663,678, Rp2,858,970, Rp4,443,740 and Rp6,971,005 in relation to the issuance of ESOP by SCM on May 11, 2004, May 11, 2005, May 11, 2006 and May 11, 2007, respectively (Note 36).
Penurunan sebesar Rp3.662.876 sehubungan dengan penjualan 3,37% kepemilikan pada saham SCM pada bulan Juli 2005.
Decrease by Rp3,662,876 due to the sale of 3.37% interest in SCM’s shares in July 2005.
PT Surya Citra Media Tbk (SCM)
PT Surya Citra Media Tbk (SCM)
Penurunan sebesar Rp4.324.936 sehubungan dengan penerbitan 10.159.880 saham SCM terkait dengan pelaksanaan opsi karyawan oleh SCM dan SCTV, yang diterbitkan oleh SCM berdasarkan OPSK SCM, pada tanggal 12 Mei 2009 (Catatan 35).
Decrease by Rp4,324,936 due to the issuance of 10,159,880 SCM shares in relation to the exercise of stock options by the employees of SCM and SCTV, which were issued by SCM under SCM’s ESOP, on May 12, 2009 (Note 35).
Penurunan sebesar Rp4.961.079 sehubungan dengan penerbitan 10.577.650 saham SCM terkait dengan pelaksanaan opsi karyawan oleh SCM dan SCTV, yang diterbitkan oleh SCM berdasarkan OPSK SCM, pada tanggal 12 Mei 2010 (Catatan 35).
Decrease by Rp4,961,079 due to the issuance of 10,577,650 SCM shares in relation to the exercise of stock options by the employees of SCM and SCTV, which were issued by SCM under SCM’s ESOP, on May 12, 2010 (Note 35).
Penurunan sebesar Rp7.233.979 sehubungan dengan penerbitan 12.853.634 saham SCM terkait dengan pelaksanaan opsi karyawan oleh SCM dan SCTV, yang diterbitkan oleh SCM berdasarkan OPSK SCM, pada tanggal 12 Mei 2011 (Catatan 35).
Decrease by Rp7,233,979 due to the issuance of 12,853,634 SCM shares in relation to the exercise of stock options by the employees of SCM and SCTV, which were issued by SCM under SCM’s ESOP, on May 12, 2011 (Note 35).
96
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 dan 2010 (Expressed In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
28. SALDO LABA
28. RETAINED EARNINGS In the Annual Shareholders’ General Meeting held on May 5, 2011, the minutes of which were notarized by Deed No. 33 on the same date of Aulia Taufani, S.H., a substitute for Sutjipto, S.H., the Company’s shareholders approved to:
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diadakan pada tanggal 5 Mei 2011, yang hasilnya telah diaktakan dengan Akta Notaris No. 33 dari Aulia Taufani, S.H., sebagai pengganti Sutjipto, S.H., pada tanggal yang sama, pemegang saham Perusahaan setuju untuk:
Membagikan dividen interim sejumlah Rp10 (angka penuh) per saham atau sejumlah Rp51.273.022 sebagai dividen final untuk tahun buku 2010.
To declare an interim dividend of Rp10 (full amount) per share or totaling Rp51,273,022 as final dividend for 2010
Membentuk cadangan umum dari saldo laba tahun 2010 sejumlah Rp2 miliar untuk memenuhi ketentuan dalam Undang-undang No. 40 tahun 2007, pasal 70 ayat 1 mengenai “Perseroan Terbatas”.
Appropriate Rp2 billion from the 2010 retained earnings for the general reserve to comply with Article 70 (1) of Law No. 40 year 2007, “Limited Liability Company”.
Pada tanggal 20 Oktober 2010 berdasarkan Keputusan Rapat Direksi Perusahaan yang telah disetujui juga oleh Dewan Komisaris, Perusahaan, membagikan dividen kas interim sebesar Rp10 (angka penuh) per saham atau sejumlah Rp51.273.022 yang dibagikan untuk tahun buku 2010. Pada 1 Desember 2010, dividen tersebut telah dibayarkan ke pemegang saham Perusahaan.
On October 20, 2010, in accordance with Decree of Directors Meeting and also approved by Board of Commissioners, the Company distribute interim cash dividends of Rp10 (full amount) per share or totalling Rp51,273,022 from 2010 net income. On December 1, 2010, the interim dividends were paid to Company’s shareholders.
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diadakan pada tanggal 1 Juni 2010, yang hasilnya telah diaktakan dengan Akta Notaris No. 5 dari Aulia Taufani, S.H., sebagai pengganti Sutjipto, S.H., pada tanggal yang sama, pemegang saham Perusahaan setuju untuk:
In the Annual Shareholders’ General Meeting held on June 1, 2010, the minutes of which were notarized by Deed No. 5 on the same date of Aulia Taufani, S.H., a substitute for Sutjipto, S.H., the Company’s shareholders approved to:
Membentuk cadangan umum dari saldo laba tahun 2009 sejumlah Rp2 miliar untuk memenuhi ketentuan dalam Undang-undang No. 40 tahun 2007, pasal 70 ayat 1 mengenai “Perseroan Terbatas”.
Appropriate Rp2 billion from the 2009 retained earnings for the general reserve to comply with Article 70 (1) of Law No. 40 year 2007, “Limited Liability Company”.
Pembagian dividen kas sebesar Rp12,6 (angka penuh) per saham atau sejumlah Rp64.604.008.
Distribute cash dividend of Rp12.6 (full amount) per share or totaling Rp64,604,008.
Dividen kas dari laba neto tahun 2009 tersebut dibagikan kepada para pemegang saham Perusahaan pada tanggal 8 Juli 2010.
The cash dividend from 2009 net income was distributed to the Company’s shareholders on July 8, 2010.
97
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 dan 2010 (Expressed In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
29. PENDAPATAN
29. REVENUES Revenues consist of:
Pendapatan terdiri dari: 2011
2010
Iklan - neto Penjualan barang Jasa perbaikan dan perawatan Jasa VSAT Jasa dukungan teknis Jasa dan internet Sewa Lain-lain
2.744.574.522 1.023.775.749 223.329.956 87.156.579 15.382.426 4.319.438 767.586 37.226.648
1.966.276.149 1.069.790.621 191.909.926 89.234.696 12.333.370 4.883.499 706.579 18.403.423
Advertising - net Sale of goods Repairs and maintenance services VSAT services Technical support services Services and internet Rental Others
Total
4.136.532.904
3.353.538.263
Total
Tidak ada pendapatan dari pihak berelasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010.
There are no revenues generated from related parties for the years ended December 31, 2011 and 2010, respectively.
Rincian pembeli dengan nilai jual neto melebihi 10% dari total pendapatan konsolidasian adalah sebagai berikut:
The details of customers with net sales more than 10% of consolidated total revenues are as follows:
Pembeli PT Wira Pamungkas Pariwara Persentase dari total konsolidasian pendapatan
2011
2010
608,01 miliar/billion 14,70%
30. BEBAN POKOK PENDAPATAN
PT Wira Pamungkas Pariwara Percentage to consolidated total revenues
13,78%
Cost of revenues consist of: 2011
Total
462,04 miliar/billion
30. COST OF REVENUES
Beban pokok pendapatan terdiri dari:
Penjualan barang Amortisasi materi program Tranportasi dan pengiriman Jasa satelit dan transmisi (Catatan 37a) Gaji dan tunjangan pegawai Penyusutan aset tetap dan properti investasi Pendapatan jasa dan internet Penyiaran (Catatan 37a) Lain-lain
Customer
2010
954.545.796 805.015.500 107.933.999
999.181.375 754.334.922 66.338.588
41.397.021 34.022.204
37.196.406 37.555.016
30.359.760
20.595.482
27.275.266 21.754.371 83.735.124
33.425.736 14.512.802 58.769.598
Sale of goods Amortization of program materials Transportation and delivery Satellite and transmission (Note 37a) Salary and employees’ benefits Depreciation of fixed assets and investment properties Services income and internet Broadcasting (Note 37a) Others
2.106.039.041
2.021.909.925
Total
98
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 dan 2010 (Expressed In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
30. BEBAN POKOK PENDAPATAN (lanjutan)
30. COST OF REVENUES (continued) The details of suppliers with more than 10% of total purchases are as follows:
Rincian pemasok yang melebihi 10% pembelian: Pemasok PT MD Entertainment PT Tripar Multivision
2011
2010
Suppliers
95.225.000
314.335.800 -
19,40%
16,19% -
Persentase dari pembelian PT MD Entertainment PT Tripar Multivision
31. BEBAN PENJUALAN
PT MD Entertainment PT Tripar Multivision Percentage to total purchases PT MD Entertainment PT Tripar Multivision
31. SELLING EXPENSES Selling expenses consist of:
Beban penjualan terdiri dari: 2011
2010
Gaji dan kesejahteraan karyawan Promosi dan pemasaran Jamuan dan representasi Komisi Penyusutan aset tetap Lain-lain
11.114.686 2.628.569 947.556 708.928 271.268 3.317.944
9.325.861 9.542.373 2.598.943 879.024 277.040 2.278.281
Salary and employees’ benefits Promotion and marketing Entertainment and representation Commission Depreciation of fixed assets Others
Total
18.988.951
24.901.522
Total
32. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
32. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES General and administrative expenses consist of:
Beban umum dan administrasi terdiri dari: 2011
2010
Gaji dan kesejahteraan karyawan Penyusutan aset tetap dan properti investasi Jasa profesional Sumbangan Listrik, air dan telepon Perjalanan dinas Sewa Pemeliharaan dan perbaikan Asuransi Telekomunikasi Keperluan kantor Kendaraan Pajak dan perizinan Lain-lain
409.011.202
311.852.619
109.124.717 48.784.688 24.768.222 20.455.503 14.678.984 14.373.870 11.615.482 6.087.805 5.403.307 5.369.632 2.994.685 2.516.688 83.104.670
73.212.913 14.166.576 5.510.607 9.431.286 12.065.453 18.735.713 8.590.810 4.751.649 5.340.651 4.104.586 2.798.280 5.344.898 31.380.405
Salary and employees’ benefit Depreciation of fixed assets and investment properties Professional fee Donation Electricity, water and telephone Business travel Rental Repairs and maintenance Insurance Telecommunication Office utilities Vehicles Tax and licenses Others
Total
758.289.455
507.286.446
Total
99
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 dan 2010 (Expressed In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
33. INFORMASI SEGMEN
33. SEGMENT INFORMATION
Segmen Usaha
Business Segment
Manajemen memantau hasil operasi dari unit usaha nya secara terpisah guna keperluan pengambilan keputusan mengenai alokasi sumber daya dan penilaian kinerja. Kinerja segmen dievaluasi berdasarkan laba atau rugi dan diukur secara konsisten dengan laba atau rugi pada laporan keuangan konsolidasian. Tabel berikut menyajikan informasi pendapatan, laba, aset dan liabilitas sehubungan dengan segmen operasi Kelompok Usaha.
Management monitored operational result separated each on business unit for decisión making in performance appraisal and resource allocation. Segment performance evaluated based on profit or loss and measured consistenly with profit or loss from the consolidated financial statement. The following table representing the information of revenue, income, asset, and liabilities of its operational business segment.
31 Desember 2011
December 31, 2011 Media/ Media
Solusi/ Solution
Lainnya/ Others
Eliminasi/ Elimination
Konsolidasian/ Consolidated
PENDAPATAN Pihak eksternal Antar segmen
2.766.633.733 525.000
1.359.876.140 75.263
10.023.031 4.805.614
(5.405.877)
4.136.532.904 -
REVENUES External Inter-segment
Total Pendapatan
2.767.158.733
1.359.951.403
14.828.645
(5.405.877)
4.136.532.904
Total Revenues
Hasil Segmen
1.343.386.304
52.161.414
(151.953.749)
(46.534.728)
1.197.059.241
Penghasilan (beban) lain-lain Pendapatan bunga Beban keuangan Rugi penurunan nilai dan amortisasi goodwill Total penghasilan (beban) lain-lain Laba (rugi) sebelum pajak Laba (rugi) neto
Segment Results Other income (charges)
48.287.128 (97.440.568) (1.943.744) (51.097.184)
2.717.832 (3.493.744)
20.613.180 (40.836.803)
(775.912)
(20.223.623)
(2.722.369) 2.722.369
68.895.771 (139.048.746)
-
(1.943.744)
Interest income Financial expenses Loss on impairment and amortization of goodwill
-
(72.096.719)
Other income (charges) - net
1.292.289.120
51.385.502
(172.177.372)
(46.534.728)
1.124.962.522
779.661.107
38.755.286
(170.984.906)
(39.823.511)
607.607.976
Informasi lainnya
Income (loss) before income tax Net income (loss) Other information
Aset segmen
3.504.217.611
529.492.898
1.761.578.459
1.339.758.415
7.135.047.383
Segment assets
Liabilitas segmen
1.796.027.010
223.180.842
91.644.100
250.992.524
2.361.844.476
Segment liabilities
Pengeluaran barang modal
49.558.783
37.201.306
212.007.169
274.292.435
573.059.693
Capital expenditures
Penyusutan dan amortisasi
113.732.766
30.393.046
20.401.307
13.029.911
177.557.030
Depreciation and amortization
1.935.870
157.048
275.059
33.504.817
35.872.794
Non-cash expenses other than depreciation
Beban non kas selain penyusutan
100
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 dan 2010 (Expressed In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
33. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)
33. SEGMENT INFORMATION (continued)
Segmen Usaha (lanjutan)
Business Segment (continued)
31 Desember 2010
December 31, 2010 Media/ Media
Solusi/ Solution
Lainnya/ Others
PENDAPATAN Pihak eksternal Antar segmen
1.976.152.558 -
1.369.414.123 413.742
Total Pendapatan
1.976.152.558
1.369.827.865
798.727.443
62.197.780
(58.503.967)
Hasil Segmen
Eliminasi/ Elimination
Konsolidasian/ Consolidated REVENUES External Inter-segment
7.971.582 5.039.165
(5.452.907)
3.353.538.263 -
13.010.747
(5.452.907)
3.353.538.263
Total Revenues
802.421.256
Segment Results
-
Penghasilan (beban) lain-lain
Other income (charges)
Pendapatan bunga Amortisasi dan penghapusan goodwill Beban keuangan
33.927.261
2.989.290
27.280.419
(4.906.301)
59.290.669
(40.516.021) (64.722.765)
344.431 (5.575.471)
(51.385.832) (573.857)
4.906.301
(91.557.422) (65.965.792)
Interest income Amortization and write-off of goodwill Financial expenses
Total penghasilan (beban) lain-lain - neto
(71.311.525)
(2.241.750)
(24.679.270)
-
(98.232.545)
Other income (charges) - net
Laba (rugi) sebelum pajak
727.415.918
59.956.030
(83.183.237)
-
704.188.711
Income (loss) before income tax
Laba neto
469.040.083
43.102.118
(82.954.665)
-
429.187.536
Net income
2.569.317.360
442.430.025
Informasi lainnya Aset segmen Investasi jangka panjang
Other information 1.352.020.679
(50.528.389)
Segment assets
1.000.000
-
44.992
1.044.992
Long term Investment
Total Aset Segmen
2.570.317.360
442.430.025
1.352.065.671
(50.528.389)
4.314.284.667
Total Segment Assets
Liabilitas segmen
1.042.656.048
175.916.871
22.691.647
(50.528.389)
1.190.736.177
Segment liabilities
Pengeluaran barang modal
25.683.636
32.885.135
23.203.967
-
81.772.738
Capital expenditures
Penyusutan dan amortisasi
153.209.705
26.205.350
6.227.802
-
185.642.857
Depreciation and amortization
1.768.661
154.623
81.978
-
2.005.262
Non-cash expenses other than depreciation
Beban non kas selain penyusutan
101
-
4.313.239.675
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 dan 2010 (Expressed In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
34. LABA PER SAHAM (LPS)
34. EARNINGS PER SHARE (EPS) The table below presents reconciliation of numerator and denominator used for calculating the basic earnings per share for the years ended December 31, 2011 and 2010:
Tabel berikut adalah rekonsiliasi pembilang dan penyebut yang digunakan untuk perhitungan laba per saham dasar pada tahun yang berakhir 31 Desember 2011 dan 2010:
Periode
Laba Neto/ Net Income
Jumlah Rata-rata Tertimbang Saham yang Beredar/ Weighted Average of Outstanding Shares
LPS dasar (angka penuh)/ Basic EPS (full amount)
Period
31 Desember 2011/December 31, 2011
607.607.976
5.145.563.844
118,08
31 Desember 2011/December 31, 2011
31 Desember 2010/December 31, 2010
429.187.536
5.119.576.352
83,83
31 Desember 2010/December 31, 2010
35. OPSI KEPEMILIKAN SAHAM OLEH KARYAWAN (OPSK)
35. EMPLOYEE STOCK OPTION PLAN (ESOP)
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diadakan pada tanggal 25 April 2002 oleh Pemegang Saham SCM, dimana hasilnya telah dinyatakan dalam Akta Notaris No. 104 dari Aulia Taufani, S.H., sebagai pengganti Sutjipto, S.H., pada tanggal yang sama, para pemegang saham SCM menyetujui rencana pelaksanaan opsi pemilikan saham dan memberikan kuasa kepada Komisaris SCM untuk menentukan hal-hal terkait, jika dianggap perlu.
In the Extraordinary Shareholders’ General Meeting held on April 25, 2002 by SCM’s shareholders, the minutes of which were notarized by Deed No. 104 on the same date of Aulia Taufani, S.H., a substitute for Sutjipto, S.H., SCM’s shareholders agreed on the plan to execute ESOP and authorized SCM’s Commissioners to conduct all the related matters of the ESOP, if necessary.
Opsi kepemilikan saham oleh karyawan akan diberikan kepada komisaris, direksi dan karyawan SCM dan SCTV sebagai insentif dan remunerasi sejumlah 75 juta waran dan terdiri dari 2 (dua) skema:
The ESOP will be granted to SCM’s and SCTV’s commissioners, directors and employees as incentives and remuneration which represents 75 million warrants and divided into 2 (two) schemes:
a.
a.
Waran Karyawan Perdana (18,75 juta waran)
The initial employee warrants representing 18.75 million warrants were allocated to SCM’s and SCTV’s employees representing 1,968,200 warrants and 16,781,800 warrants, respectively, and were exercised (without any additional cost) in February 2003.
Waran karyawan perdana sebesar 18,75 juta waran telah dialokasikan kepada karyawan SCM dan SCTV masing-masing sebesar 1.968.200 waran dan 16.781.800 waran, yang telah dikonversi menjadi saham (tanpa biaya tambahan) pada bulan Februari 2003. b.
Initial Employee Warrants (18.75 million warrants)
Waran Karyawan Kedua (56,25 juta waran)
b.
Second Employee Warrants (56.25 million warrants) In accordance with the Deed No. 34 dated May 12, 2002 of Employee Warrant (Second Employee Warrants) Issuance of SCM as amended through Addendum No. 79 dated June 19, 2002 of Aulia Taufani, S.H., a substitute for Sutjipto, S.H., this Employee Warrant will expire in 10 (ten) years after the date of the Deed of Warrant Issuance and is subjected to the following terms and conditions:
Sesuai Akta Pernyataan No. 34 tanggal 12 Mei 2002 mengenai Penerbitan Waran Karyawan SCM (Waran Karyawan Kedua) yang telah diaddendum dengan akta No. 79 tanggal 19 Juni 2002 dari Aulia Taufani, S.H., notaris pengganti Sutjipto, S.H., Waran Karyawan ini mempunyai masa berlaku selama 10 (sepuluh) tahun terhitung sejak tanggal Akta Pernyataan Penerbitan Waran dan juga tunduk pada kondisi dan persyaratan sebagai berikut:
102
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 dan 2010 (Expressed In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
35. OPSI KEPEMILIKAN SAHAM OLEH KARYAWAN (OPSK) (lanjutan) b.
35. EMPLOYEE STOCK OPTION PLAN (ESOP) (continued)
Waran Karyawan Kedua (56,25 juta waran) (lanjutan)
b.
Second Employee Warrants (56.25 million warrants) (continued)
-
Seorang karyawan harus telah bekerja dengan SCM dan/atau SCTV paling sedikit 5 (lima) tahun sejak tanggal pernyataan penerbitan waran sebelum Waranwarannya dapat dikonversikan menjadi saham. Ketentuan tersebut tidak berlaku bagi direksi, komisaris atau karyawan yang cacat permanen, meninggal dunia atau pensiun.
-
An employee must have worked for SCM and/or SCTV for no less than 5 (five) years from the date of warrant issuance before the Warrants could be exercised into shares. This condition does not apply to directors, commissioners or employees who sustained permanent disability, died or retired.
-
Setiap tahun pada tanggal 12 Mei sesudah tahun kelima, karyawan yang bersangkutan boleh mengkonversikan Waran-waran dengan harga konversi sebesar Rp250 (angka penuh) per saham yang telah dialokasikan kepadanya (jadwal vesting).
-
Each year on May 12 after the fifth year, the employee concerned may exercise the Warrants at an exercise price of Rp250 (full amount) per share allotted to him that are vested (vesting schedule).
-
Apabila seorang karyawan mengundurkan diri setelah 5 (lima) tahun, karyawan tersebut berhak untuk mengkonversikan Waran-warannya yang telah dialokasikan kepadanya sesuai dengan kondisi dan persyaratan yang berlaku.
-
If any employee resigns after 5 (five) years of service, the employee shall have the right to exercise the Warrants allotted to him that are vested in accordance with the terms and conditions.
-
Apabila seorang karyawan menjadi cacat permanen, meninggal dunia atau pensiun walaupun belum 5 (lima) tahun maka semua Waran yang telah dialokasikan kepada karyawan tersebut tetap dapat dikonversikan dan dapat dilaksanakan sesuai dengan jadwal vesting.
-
If an employee has sustained permanent total disability, dies or retires prior to completing 5 (five) years of service, all the Warrants allotted to him can be exercised based on vesting schedule.
-
Apabila seorang karyawan mengundurkan diri atau dilakukan pemutusan hubungan kerjanya sebelum 5 (lima) tahun masa kerja, maka mereka tidak berhak atas Waran karyawan yang telah dialokasikan.
-
If an employee resigns or is terminated prior to completing 5 (five) years of service, the employee will not be entitled to receive the Warrants allotted to him.
-
Apabila direksi dan/atau komisaris diberhentikan atau mengundurkan diri maka direksi dan/atau komisaris tersebut akan memperoleh seluruh Waran yang telah dialokasikan kepadanya dan dapat dilaksanakan sesuai dengan jadwal vesting.
-
If the directors and/or commissioners will retire or resign, the directors and/or commissioners will receive all the Warrants allotted to him and may be exercised based on vesting schedule.
103
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 dan 2010 (Expressed In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
35. OPSI KEPEMILIKAN SAHAM OLEH KARYAWAN (OPSK) (lanjutan) b.
35. EMPLOYEE STOCK OPTION PLAN (ESOP) (continued)
Waran Karyawan Kedua (56,25 juta waran) (lanjutan)
b.
Second Employee Warrants (56.25 million warrants) (continued) The Employee Warrants were distributed in 5 (five) phases as follows:
Waran karyawan akan dibagikan melalui 5 (lima) tahap sebagai berikut: total
- Phase 1: 8,437,500 warrants or 15% of the
dari
- Phase 2: 11,250,000 warrants or 20% of
dari
- Phase 3: 11,250,000 warrants or 20% of
dari
- Phase 4: 11,250,000 warrants or 20% of
dari
- Phase 5: 14,062,500 warrants or 25% of
Sesuai dengan penerbitan waran di atas, nilai wajar atas setiap waran yang diberikan ditentukan oleh manajemen dengan menggunakan model penentuan harga opsi “Black-Scholes” dengan asumsi berikut:
In relation with the issuances of the above warrants, the fair value of each warrant granted was determined by management using the “Black-Scholes” option pricing model based on the following assumptions:
- Tahap 1: 8.437.500 waran atau 15% dari waran - Tahap 2: 11.250.000 waran atau 20% total waran - Tahap 3: 11.250.000 waran atau 20% total waran - Tahap 4: 11.250.000 waran atau 20% total waran - Tahap 5: 14.062.500 waran atau 25% total waran
2003 Suku bunga bebas risiko yang diharapkan Ketidakstabilan harga saham yang diharapkan Dividen yang diharapkan Periode waran yang diharapkan
2004
1 2 3 4 5
the total warrants the total warrants the total warrants the total warrants
2005
2006
2007
10,75%
10,54%
10,15%
10,93%
8,36%
62,52%
61,23%
56,57%
55,00%
54,48%
6,46%
1,01%
2,40%
2,86%
3,24%
5 tahun/5 years
Rincian penerbitan waran per penerbitan adalah sebagai berikut:
Tahap/ Phase
total warrants
Tanggal Penerbitan/ Grant Date 11 Mei 2003/ May 11, 2003 11 Mei 2004/ May 11, 2004 11 Mei 2005/ May 11, 2005 11 Mei 2006/ May 11, 2006 11 Mei 2007/ May 11, 2007
Expected risk free interest rate Expected volatility of the shares’ price Expected dividend yield Expected warrant period
The details of the issuances of warrants per grant date are as follows:
tanggal
Jumlah Waran yang Diterbitkan kepada Karyawan/ Number of Warrants Granted to Employees SCM/ SCM
SCTV/ SCTV
1.687.500
6.750.000
8.437.500
2.250.000
9.330.000
11.580.000
2.250.000
9.993.000
12.243.000
2.672.000
9.500.084
12.172.084
3.695.340
8.122.076
11.817.416
104
Total/ Total
Tanggal Eksekusi/ Exercised Date 12 Mei 2008/ May 12, 2008 12 Mei 2009/ May 12, 2009 12 Mei 2010/ May 12, 2010 12 Mei 2011/ May 12, 2011 12 Mei 2012/ May 12, 2012
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 dan 2010 (Expressed In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
35. OPSI KEPEMILIKAN SAHAM OLEH KARYAWAN OPSK (lanjutan) b.
35. EMPLOYEE STOCK OPTION PLAN (ESOP) (continued)
Waran Karyawan Kedua (56,25 juta waran) (lanjutan)
b.
Second Employee Warrants (56.25 million warrants) (continued)
Pada tahun 2004, sebanyak 330.000 waran dari Waran Karyawan Kedua - Tahap 1 telah dibatalkan sehubungan dengan berhentinya karyawan yang bersangkutan dari SCTV. Namun, waran tersebut telah dialokasikan dan ditambahkan ke dalam Waran Karyawan Kedua - Tahap 2, yang telah dieksekusi pada tanggal 12 Mei 2009.
In 2004, 330,000 warrants issued under the Second Employee Warrants - Phase 1 were cancelled as the related employees were no longer connected with SCTV. However, the warrants were allocated and added to the Second Employee Warrant - Phase 2, which could be exercised on May 12, 2009.
Pada tahun 2005, sebanyak 1.914.945 waran dari Waran Karyawan Kedua - Tahap 1 dan 2 telah dibatalkan sehubungan dengan berhentinya karyawan yang bersangkutan dari SCTV. Namun, waran tersebut telah dialokasikan dan ditambahkan ke dalam Waran Karyawan Kedua - Tahap 3, yang dapat dieksekusi pada tanggal 12 Mei 2010.
In 2005, 1,914,945 warrants issued under the Second Employee Warrants - Phase 1 and 2 were cancelled as the related employees were no longer connected with SCTV. However, the warrants were allocated and added to the Second Employee Warrant - Phase 3, which could be exercised on May 12, 2010.
Pada tahun 2006, sebanyak 922.084 waran dari Waran Karyawan Kedua - Tahap 1, 2 dan 3 telah dibatalkan sehubungan dengan berhentinya karyawan yang bersangkutan dari SCTV. Namun, waran tersebut telah dialokasikan dan ditambahkan ke dalam Waran Karyawan Kedua - Tahap 4, yang dapat dieksekusi pada tanggal 12 Mei 2011.
In 2006, 922,084 warrants issued under the Second Employee Warrants - Phase 1, 2 and 3 were cancelled as the related employees were no longer connected with SCTV. However, the warrants were allocated and added to the Second Employee Warrant Phase 4, which could be exercised on May 12, 2011.
Pada tahun 2007, sebanyak 1.473.074 waran dari Waran Karyawan Kedua - Tahap 1, 2, 3 dan 4 telah dibatalkan sehubungan dengan berhentinya karyawan yang bersangkutan dari SCTV. Namun, waran tersebut telah dialokasikan dan ditambahkan ke dalam Waran Karyawan Kedua - Tahap 5, yang dapat dieksekusi pada tanggal 12 Mei 2012.
In 2007, 1,473,074 warrants issued under the Second Employee Warrants - Phase 1, 2, 3 and 4 were cancelled as the related employees were no longer connected with SCTV. However, the warrants were allocated and added to the Second Employee Warrant Phase 5, which could be exercised on May 12, 2012.
Total saldo waran pada tanggal 31 Desember 2011 dan 31 Desember 2010 masing-masing sebanyak 15.590.336 waran dan 28.443.970 waran. Total waran yang dikonversi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing sebanyak 12.853.634 waran dan 10.577.650 waran.
The total outstanding warrants represent 15,590,336 warrants and 28,443,970 warrants, as of December 31, 2011 and 2010, respectively. The total warrants that were exercised represents 12,853,634 warrants and 10,577,650 warrants for the years ended December 31, 2011 and 2010, respectively.
105
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 dan 2010 (Expressed In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
36. SIFAT HUBUNGAN, SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI
36. NATURE OF RELATION, BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
Perusahaan dan Entitas Anak dalam kegiatan usaha normal, melakukan transaksi dengan harga dan persyaratan yang disepakati bersama dengan pihak berelasi, dengan rincian sebagai berikut:
The Company and Subsidiaries, in their regular conduct of business, have engaged in transactions under agreed terms and conditions, with details as follows:
a.
Saldo dan Transaksi Berelasi
a.
Balances and Transactions with Related Parties Convertible Bonds
Obligasi Konversi Pada tanggal 16 Desember 2011 PT Indosurya Menara Bersama (ISMB) menandatangani perjanjian Pengambil Bagian dan Pembelian obligasi konversi dengan Perusahaan, PT Elshinta Jakarta Televisi dan PT Radio Elshinta dengan masing-masing obligasi konversi sebesar Rp115.200.000, Rp57.600.000 dan Rp19.200.000. Obligasi konversi tersebut dapat dikonversi menjadi saham Penerbit Obligasi Konversi dari tanggal penerbitan obligasi konversi sampai dengan tanggal jatuh tempo 31 Desember 2014. Obligasi konversi ini tidak dikenakan bunga.
On December 16, 2011 PT Indosurya Menara Bersama (ISMB) has signed a Take-part and Purchase Agreement of Convertible Bonds with the Company, PT Elshinta Jakarta Televisi and PT Radio Elshinta amounting to Rp115,200,000, Rp57,600,000 and Rp19,200,000 respectively. The convertible bonds can be converted into shares of convertible bonds’ issuer from the bonds issued until due date December 31, 2014. The convertible bonds are non-interest bearing.
Atas Obligasi konversi yang diambil bagian oleh Perusahaan telah dieleminasi sedangkan atas obligasi konversi sebesar Rp57.600.000 dan Rp19.200.000 masing-masing untuk PT Elshinta Jakarta Televisi dan PT Radio Elshinta dicatat dengan nilai wajarnya sebagai berikut:
Convertible bonds which taken by the Company is eliminated while the convertible bonds amounting to Rp57,600,000 and Rp19,200,000 that taken by PT Elshinta Jakarta Televisi and PT Radio Elshinta respectively, are recorded at fair values as follows:
Nilai Tercatat/ Carrying Value
Nilai Wajar/ Fair Value
PT Elshinta Jakarta Televisi PT Radio Elshinta
57.600.000 19.200.000
50.312.163 16.770.721
Total
76.800.000
67.082.884
PT Elshinta Jakarta Televisi PT Radio Elshinta Total
Saldo tersebut menggambarkan 2,84% dari total liabilitas.
The balance represents 2.84% from total liabilities
Manajemen berkeyakinan bahwa obligasi tersebut kemungkinan besar tidak akan dikonversi dengan saham ISMB
Management believes that the convertible bonds would not be coverted into ISMB’s shares.
106
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 dan 2010 (Expressed In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
36. SIFAT HUBUNGAN, SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI (lanjutan) a.
36. NATURE OF RELATION, BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued)
Saldo dan Transaksi Berelasi (lanjutan)
a.
Balances and Transactions with Related Parties (continued)
Utang usaha
Trade Payables
SCTV membeli peralatan studio dan penyiaran melalui PT Indika Siar Sarana, sehubungan dengan pengembangan pemancar SCTV di beberapa kota di Indonesia. Total biaya yang telah dikeluarkan untuk pembelian dari PT Indika Siar Sarana sebesar Rp222,18 juta pada tahun 2010. Saldo utang yang timbul dari transaksi tersebut sebesar Rp212,86 juta dan $AS3.574 (nilai penuh dan setara dengan Rp32,13 juta) masing-masing pada tanggal 31 Desember 2010 disajikan sebagai bagian dari akun “Utang Usaha - Pihak Berelasi” dalam laporan posisi keuangan konsolidasian (Catatan 16). Sejak 1 Januari 2011, PT Indika Siar Sarana bukan merupakan pihak berelasi.
SCTV purchased studio and broadcasting equipment from PT Indika Siar Sarana, in connection with the SCTV’s upgrading of its transmitters in several cities in Indonesia. In 2010, the total costs of acquisition from PT Indika Siar Sarana amounted to Rp222.18 million. The related payables from these transactions of Rp212.86 and US$3.574 (full amount and equivalent Rp32.13 million) as of December 31, 2010, are presented as part of “Trade Payables - Related Parties” account in the consolidated statements of financial position (Note 16). Since January 1, 2011, PT Indika Siar Sarana is not related party.
SCTV menggunakan peralatan studio dan penyiaran milik PT Indika Cipta Media dengan nilai sewa sebesar Rp175,39 juta pada tahun 2010. Biaya sewa atas transaksi tersebut disajikan sebagai bagian dari akun “Beban Program dan Siaran - Beban Program” dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian (Catatan 31). Saldo utang yang timbul dari transaksi tersebut sebesar Rp90,81 juta pada tanggal 31 Desember 2010 disajikan sebagai bagian dari akun “Utang Usaha - Pihak Berelasi” dalam laporan posisi keuangan konsolidasian (Catatan 16). Sejak 1 Januari 2011, PT Indika Cipta Media bukan merupakan pihak berelasi.
SCTV leases the studio and broadcasting equipment owned by PT Indika Cipta Media, totaling Rp175.39 million in 2010 recognized the related expense as part of “Program and Broadcasting Expense - Cost of Program” account in the consolidated statements of comprehensive income (Note 31). The related payable from the above transaction of Rp90.81 million as of December 31, 2010 is presented as part of “Trade Payables - Related Parties” account in the consolidated statements of financial position (Note 16). Since January 1, 2011, PT Indika Cipta Media is not related party.
b. Sifat Hubungan dengan Pihak Berelasi
b.
Nature of Relationship with Related Parties
Sifat hubungan dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut:
The nature of relationship with the related parties are as follow:
-
PT Indika Cipta Media dan PT Indika Siar Sarana merupakan kelompok perusahaan Indika yang dimiliki oleh Agus Lasmono, komisaris independen SCM dan SCTV. Sejak 1 Januari 2011, PT Indika Cipta Media dan PT Indika Siar Sarana bukan merupakan pihak berelasi.
-
PT Indika Cipta Media and PT Indika Siar Sarana belong to Indika Group of companies, owned by Agus Lasmono, the independent commissioner of SCM and SCTV. Since January 1, 2011, PT Indika Cipta Media and PT Indika Siar Sarana are not related parties.
-
PT Elshinta Jakarta Televisi dan PT Radio Elshinta merupakan pemegang saham PT Indosurya Menara Bersama.
-
PT Elshinta Jakarta Televisi and PT Radio Elshinta are the Stockholders of PT Indosurya Menara Bersama.
107
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 dan 2010 (Expressed In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
37. PERJANJIAN SIGNIFIKAN
37. SIGNIFICANT AGREEMENTS
Perjanjian signifikan Perusahaan dan Entitas Anak pada tanggal 31 Desember 2011 seperti didiskusikan di bawah ini:
The significant agreements entered by The Company and the Subsidiaries as of December 31, 2011 are discussed below:
Entitas Anak
Subsidiaries
SCTV dan IVM
SCTV and IVM
a.
a.
b.
Perjanjian "Nationwide Policy”
Nationwide policy agreement
SCTV, IVM dan PT Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) mengadakan perjanjian "Nationwide Policy" dalam rangka siaran nasional yang dituangkan lebih lanjut dalam bentuk perjanjian kerjasama, yang mencakup antara lain:
SCTV and IVM entered into a “Nationwide Policy” agreement with PT Rajawali Citra Televisi (RCTI) for nationwide broadcasting activities, which is further stated in the collaborative agreement, which covered, among others, the following:
Pengadaan tanah, pembangunan gedung transmitter dan fasilitasnya di beberapa kota di Indonesia secara bersama untuk keperluan usaha masing-masing.
The joint procurement of land, construction of transmitter buildings and the related facilities in several cities in Indonesia for their respective operations.
Pengaturan pembagian yang timbul.
The allocation of operating expenses incurred.
beban
operasi
Bagian SCTV and IVM atas beban operasi yang ditanggung bersama dengan RCTI disajikan sebagai bagian dari akun “Beban Pokok Pendapatan - Beban penyiaran” dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian (Catatan 31).
The portion of SCTV and IVM on the operating expenses with RCTI is presented as part of “Cost of Revenues Cost of Broadcasting” account in the consolidated statements of income (Note 31).
Perjanjian ini akan berakhir atas kesepakatan kedua belah pihak.
The agreement will be terminated upon mutual agreement of both parties. b.
Perjanjian sewa satelit
Satellite lease agreement
SCTV dan IVM mempunyai mengadakan perjanjian sewa dengan PT Indosat Tbk (“Indosat”), untuk penggunaan transponder pada Satelit Palapa C. Berdasarkan perubahan terakhir perjanjian, perjanjian sewa akan berakhir pada tanggal 31 Juli 2015 untuk SCTV dan 17 Maret 2014 untuk IVM.
SCTV and IVM have has a lease agreements with PT Indosat Tbk (“Indosat”), for the use of a transponder in the Palapa C Satellite. Based on the latest amendments, the lease of the transponder will be ended on July 31, 2015 for SCTV and March 17, 2015 for IVM.
Biaya penyewaan transponder masing-masing berjumlah Rp7,92 miliar dan Rp8,18 miliar, pada tahun 2011 dan 2010, disajikan sebagai bagian dari akun “Beban Pokok Pendapatan Jasa Satelit dan Transmisi ” dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasi (Catatan 30).
The rental expenses of the transponder of Rp7.92 billion and Rp8.18 billion in 2011 and 2010, respectively, are presented as part of “Cost of Revenues - Satellite and Tranmission” account in the consolidated statements of comprehensive income (Note 30).
108
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 dan 2010 (Expressed In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
37. PERJANJIAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
37. SIGNIFICANT AGREEMENTS (continued)
Entitas Anak (lanjutan)
Subsidiaries (continued)
SCTV dan IVM (lanjutan)
SCTV and IVM (continued)
c.
c.
Perjanjian pembelian dan lisensi
Purchase and license agreement
SCTV dan IVM mengadakan perjanjian pembelian dan izin penayangan program dengan berbagai pemasok asing dan lokal yang berlaku sebagaimana diatur dalam perjanjian terkait.
SCTV and IVM has entered into several program purchase and license agreements with various foreign and local suppliers that valid in the related agreements.
PT Surya Citra Televisi (SCTV) dan PT Surya Citra Media Tbk (SCM)
PT Surya Citra Televisi (SCTV) and PT Surya Citra Media Tbk (SCM)
Pada tanggal 12 Mei 2006, SCM dan SCTV mengadakan perjanjian sewa secara terpisah, selanjutnya diubah pada tanggal 4 Juni 2007 dan 27 Agustus 2007, dengan PT Manggala Gelora Perkasa (MGP), dimana SCM dan SCTV secara terpisah akan menyewa gedung perkantoran Senayan City Office Tower (SCTV Tower) yang digunakan sebagai ruang kantor, ruang studio dan area studio pendukung termasuk hak untuk menggunakan area umum di dalam gedung perkantoran tersebut dengan jumlah nilai sewa sebesar Rp87,09 miliar untuk SCM dan Rp85,11 miliar untuk SCTV. Sehubungan dengan perjanjian tersebut, syarat-syarat dan kondisi yang harus dipenuhi adalah sebagai berikut:
On May 12, 2006, SCM and SCTV entered into a separate rental agreement, as further amended on June 4, 2007 and August 27, 2007, with PT Manggala Gelora Perkasa (MGP) whereby SCM and SCTV rent certain separate areas of an office tower known as Senayan City Office Tower (SCTV Tower) which are used for office spaces, studio spaces and studio support area including the right to use common areas in the office tower with total rental fee amounting to Rp87.09 billion for SCM and Rp85.11 billion for SCTV. In accordance with these agreements, the significant terms and conditions are as follows:
-
-
Perjanjian sewa tersebut akan berakhir pada bulan Maret 2041 atau 2039, jika Badan Pengelola Gelora Bung Karno (“BPGBK”) (selaku pemilik utama dari hak tanah tempat bangunan tersebut berdiri) tidak akan memberikan perpanjangan waktu 2 (dua) tahun kepada MGP seperti yang disebutkan dalam perjanjian kerjasama antara MGP dan BPGBK. Pada akhir masa sewa, SCM dan SCTV memiliki hak opsi pertama untuk memperpanjang jangka waktu sewa ke periode berikutnya dengan ketentuan tambahan dari BPGBK kepada MGP di bawah syarat dan kondisi baru.
109
The terms of the rental will expire on March 2041 or 2039, if Badan Pengelola Gelora Bung Karno (“BPGBK”) (the ultimate owner of the landrights where the tower is located) will not render the 2 (two) years grace period to MGP as stipulated in the cooperation agreement between MGP and BPGBK. At the end of the rental period, SCM and SCTV shall have the first option to extend the rental period to another period subject to the granting of the additional terms from BPGBK to MGP under the new terms and conditions.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 dan 2010 (Expressed In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
37. PERJANJIAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
37. SIGNIFICANT AGREEMENTS (continued)
Entitas Anak (lanjutan)
Subsidiaries (continued)
PT Surya Citra Televisi (SCTV) dan PT Surya Citra Media Tbk (SCM) (lanjutan)
PT Surya Citra Televisi (SCTV) and PT Surya Citra Media Tbk (SCM) (continued))
-
Apabila MGP tidak dapat memperoleh perpanjangan waktu 2 (dua) tahun dari BPGBK, nilai sewa sejumlah Rp87,09 miliar untuk SCM dan Rp85,11 miliar untuk SCTV akan dikurangi sesuai dengan masa sewa untuk 2 (dua) tahun atas utang yang tersisa secara proporsional.
-
If MGP could not get the 2 (two) years grace period from BPGBK, the rental fee amounting to Rp87.09 billion for SCM and Rp85.11 billion for SCTV will be proportionally reduced equivalent to 2 (two) years rental for the remaining payable.
-
Porsi jumlah sewa pokok sebesar Rp643,15 juta harus diselesaikan oleh SCTV kepada MGP dalam bentuk jam penayangan iklan. Jika SCM dan SCTV akan membayar seluruh atau sebagian dari jumlah tetap pada setiap pembayaran cicilan, kedua belah pihak harus menyetujui perhitungan yang baru tanpa denda.
-
The portion of the total base rent for the amount of Rp643.15 million shall be settled by SCTV by giving commercial time to MGP in terms of advertising hours. If SCM and SCTV will pay all or part of the outstanding fixed based rents on every installment payment, the parties should agree with the new calculation, without any penalty.
-
SCM dan SCTV harus membayar di muka secara triwulanan biaya pelayanan (service charge) dalam jumlah tertentu untuk menutupi biaya operasi MGP yang dapat dikenai peningkatan tahunan selain pembayaran sewa pokok.
-
SCM and SCTV shall pay quarterly in advance service charges for certain amounts to cover the operating costs of MGP, subject to annual increase in addition to the base rent payments.
-
SCM dan SCTV diharuskan membayar secara triwulanan kepada MGP dalam jumlah tertentu setiap meter persegi tapi tidak melebihi $AS900.000 pada setiap waktu selama masa sewa sebagai sinking fund untuk didepositokan pada rekening bersama pada suatu bank yang disepakati oleh semua pihak. Sinking fund tersebut membiayai harus digunakan untuk perbaikan utama pada bangunan kantor, penggantian utama mesin dan peralatan serta perbaikan fasilitas utama seperti yang termaksud dalam perjanjian. Setiap sisa saldo dari sinking fund pada akhir periode sewa tersebut harus dikembalikan kepada SCM dan SCTV.
-
SCM and SCTV are required to pay quarterly to MGP at certain amounts per square meter but not to exceed US$900,000 in aggregate at any time during the term of the leases as sinking funds to be deposited at a joint account in a bank agreed by all parties. The sinking fund shall be utilized to finance the major repair of the office tower, major replacement of machineries and equipment and major repair of main facilities as referred in the agreement. Any remaining balances of the sinking fund at the end of rental period shall be refunded to SCM and SCTV.
110
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 dan 2010 (Expressed In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
37. PERJANJIAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
37. SIGNIFICANT AGREEMENTS (continued)
Entitas Anak (lanjutan)
Subsidiaries (continued)
PT Surya Citra Televisi (SCTV) dan PT Surya Citra Media Tbk (SCM) (lanjutan)
PT Surya Citra Televisi (SCTV) and PT Surya Citra Media Tbk (SCM) (continued)
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, saldo sewa dibayar di muka sebesar Rp159,31 miliar dan Rp164,76 miliar dimana sebesar Rp153,86 miliar dan Rp159,31 miliar masingmasing pada 31 Desember 2011 dan 2010 disajikan sebagai bagian dari akun “Biaya Sewa Dibayar di Muka Jangka Panjang” (Catatan 13), dan bagian lancar masing-masing sejumlah Rp5,45 miliar pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 disajikan sebagai bagian dari akun “Biaya Dibayar di Muka dan Aset Lancar Lainnya - Sewa” pada laporan posisi keuangan konsolidasian (Catatan 7).
The total outstanding prepaid rental is amounted to Rp159.31 billion and Rp164.76 billion, as of December 31, 2011 and 2010, respectively, of which Rp153.86 billion and Rp159.31 billion, respectively, is presented as part of “Prepaid Long-term Rent” account (Note 13), and the current portion of Rp5.45 billion, respectively as of December 31, 2011 and 2010, respectively, is presented as part of “Prepaid Expenses and Other Current Assets Rent” account in the consolidated statements of financial position (Note 7).
Beban sewa atas transaksi tersebut sejumlah Rp5,45 miliar dan Rp5,45 miliar masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 disajikan sebagai bagian dari akun “Beban Umum dan Administrasi - Sewa” dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian (Catatan 32).
The rental expense for the above transactions of Rp5.45 billion and Rp5.45 billion for the years ended December 31, 2011 and 2010, respectively, is presented as part of “General and Administrative Expenses - Rent” account in the consolidated statements of comprehensive income (Note 32).
PT Sakalaguna Semesta (SS)
PT Sakalaguna Semesta (SS)
Pada tanggal 20 November 2003, SS mengadakan Perjanjian Penunjukan Dealer dengan PT Indosat Tbk (Indosat). Perjanjian ini adalah untuk suatu penyelenggaraan program penjualan Paket Perdana Pasca Bayar, Paket Perdana Pra Bayar dan Voucher Isi Ulang melalui jaringan distribusi SS sebagai dealer Indosat. Perjanjian tersebut telah diamandemen beberapa kali. Berdasarkan amandemen terakhir, perjanjian ini akan berakhir pada tanggal 30 Maret 2014.
On November 20, 2003, SS entered into a Main Dealer Appointment Agreement with PT Indosat Tbk (Indosat). The purpose of the agreement is to hold a sales program for Paket Perdana Pasca Bayar, Paket Perdana Pra Bayar and Refill Voucher through SS distribution network as Indosat dealer. This agreement has been amended several times. Based on the latest agreement, the agreement valid until March 30, 2014.
111
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 dan 2010 (Expressed In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
37. PERJANJIAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
37. SIGNIFICANT AGREEMENTS (continued)
Entitas Anak (lanjutan)
Subsidiaries (continued)
PT Indosiar Visual Mandiri (IVM )
PT Indosiar Visual Mandiri (IVM)
a.
b.
Perjanjian dengan PT Indosat Tbk (dahulu PT Satelit Palapa Indonesia)
a.
Agreement with PT Indosat Tbk (formerly PT Satelit Palapa Indonesia)
Pada tanggal 21 Agustus 1996, IVM mengadakan perjanjian sewa seperempat transponder Satelit Palapa C No. 9 dengan PT Satelit Palapa Indonesia, sekarang PT Indosat Tbk (Indosat), yang kemudian diperbaharui dengan perjanjian tanggal 18 Maret 2010 mengenai perpanjangan sewa sampai tanggal 17 Maret 2014.
On August 21, 1996, IVM entered into the rental agreement of a quarter transponder of Palapa C Satellite No. 9 with PT Satelit Palapa Indonesia, currently PT Indosat Tbk (Indosat), as amended by the agreement dated March 18, 2010 regarding renewal of rental period up to March 17, 2014.
Biaya sewa tahunan yang dibebankan oleh Indosat adalah sebesar $AS375.000. Sewa transponder yang dibebankan pada operasi masing-masing sebesar Rp3.327.656 dan Rp3.414.656 untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, dan dicatat sebagai bagian dari “Beban Usaha – Program dan Penyiaran – Sewa Transponder” pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
The annual rental fee charged by lndosat amounted to US$375,000. Total transponder rent expenses charged to operations amounted to Rp3,327,656 and Rp3,414,656 for the years then ended December 31, 2011 and 2010, respectively, and was recorded as part of “Operating Expense-Program and Broadcasting – Transponder Rentals” in the consolidated statements of comprehensive income.
Perjanjian dengan PT Elshinta Jakarta Televisi dan PT Radio Elshinta
b.
Agreement with PT Elshinta Televisi and PT Radio Elshinta
Jakarta
Pada tanggal 6 Maret 2008, IVM mengadakan perjanjian sewa menyewa dengan PT Elshinta Jakarta Televisi dengan jangka waktu sewa selama 4 (empat) tahun. Biaya sewa tahunan adalah sebesar Rp7.000.000, Biaya sewa yang dibebankan pada operasi masing-masing sebesar Rp6.708.333 dan Rp7.000.000, untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan dicatat sebagai bagian dari “Beban Usaha – Umum dan Administrasi - Sewa” pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasi (Catatan 32). Perjanjian ini telah diakhiri pada tanggal 16 Desember 2011.
On March 6, 2008, IVM entered into the lease agreement with PT Elshinta Jakarta Televisi for 4 (four) years. The annual lease payment is amounted to Rp7,000,000. The rent expenses charged to operation is amounting to Rp6,708,333 and Rp7,000,000, respectively, for the years then ended December 31, 2011 and 2010 and was recorded as part of “Operating Expenses – General and Administrative - Rent” In the consolidated statements of comprehensive income (Note 32). The agreement was ended on 16 December 2011.
Pada tanggal 4 Maret 2010, IVM telah menandatangani perjanjian sewa menyewa dengan PT Elshinta Jakarta Televisi dan PT Radio Elshinta fasilitas penyiaran berupa tanah, bangunan, tower dan alat pendukung lainnya, yang antara lain disepakati: 1. Memperpanjang jangka waktu sewa selama 10 tahun dari tanggal 4 Maret 2012 sampai dengan 4 Maret 2022; 2. Harga sewa
On March 4, 2010, IVM signed a lease agreement with PT Elshinta Jakarta Television and PT Radio Elshinta for broadcasting facilities such as land, buildings, towers and other supporting equipment among others agreed: 1. Extend the term of lease for 10 years from March 4, 2012 to March 4, 2022; 2.
112
Rental Prices
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 dan 2010 (Expressed In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
38. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING
38. MONETARY ASSETS AND FOREIGN CURRENCIES
LIABILITIES
IN
As of December 31, 2011, the Company and Subsidiaries’ monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies (except for foreign currency monetary accounts for the foreign Subsidiary) are as follows:
Pada tanggal 31 Desember 2011, aset dan liabilitas moneter Perusahaan dan Entitas Anak (kecuali akun moneter mata uang asing untuk Entitas Anak di luar negeri) dalam mata uang asing adalah sebagai berikut:
Ekuivalen Rupiah/ Equivalent Rupiah Aset Kas dan setara kas Dalam Dolar AS ($AS11.198.124) Dalam Euro (EURO23.645) Dalam Dolar Australia (AUD1.431) Dalam Dolar Singapura (SGD28.216) Investasi jangka pendek Dalam Dolar AS ($AS60.546) Piutang usaha Dalam Dolar AS ($AS947.662) Dalam Euro (EURO419) Piutang lain-lain Dalam Dolar AS ($AS1.564.098) Total Liabilitas Utang usaha Dalam Dolar AS ($AS9.665.038) Dalam Euro (EURO277.959) Dalam GBP (GBP38.760) Utang lain - lain Dalam Dolar AS ($AS1.436.663) Dalam Dolar Singapura (SGD2.017) Dalam Euro (EURO28.533) Total Aset Moneter Neto
101.544.593 277.567 13.168 196.790 549.034 8.593.400 4.913 14.183.241 125.362.706
Assets Cash and cash equivalents In United States Dollar (US$11,198,124) In Euro (EUR23,645) In Australian Dollar (AUD1,431) In Singapore Dollar (SGD28,216) Short-term investments In United States Dollar (US$60,546) Trade receivables In United States Dollar (US$947,662) In Euro (EUR419) Other receivables In United States Dollar (US$1,564,098) Total
13.027.660 14.067 334.950
Liabilities Trade payables In United States Dollar (US$9,665,038) In Euro (EUR277,959) In SGD (GBP38,760) Other payables In United States Dollar (US$1,436,663) In Singapore Dollar (SGD2,017) In Euro (EUR28,533)
104.823.639
Total
20.539.067
Net Monetary Assets
87.642.560 3.262.953 541.449
If the net monetary assets in foreign currency as of December 31, 2011 are converted to Rupiah using the exchange rates as of March 27, 2012, the net monetary assets will increase by Rp152.8 million.
Jika aset moneter bersih dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2011 dijabarkan ke dalam Rupiah menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal 27 Maret 2012, maka aset moneter bersih akan naik sebesar Rp152,8 juta.
113
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 39. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN KEUANGAN
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 dan 2010 (Expressed In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
RISIKO
39. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVE AND POLICIES
Instrumen keuangan pokok Perusahaan dan Entitas Anak terdiri dari kas dan setara kas, investasi jangka pendek, piutang usaha, piutang lain-lain, investasi entitas asosiasi, pinjaman jangka pendek, utang usaha, utang lain-lain, biaya yang masih harus dibayar dan utang obligasi.
The Company and Subsidiaries’ principal financial instruments comprise of cash and cash equivalents, short-term investments, trade receivable, other receivables, investment in associated companies, short-term loans, trade payable, other payables, accrued expenses and bond payables.
Perusahaan dan Entitas Anak terpengaruh terhadap risiko pasar, risiko kredit dan risiko likuiditas. Manajemen Perusahaan dan Entitas Anak mengawasi manajemen risiko atas risikorisiko tersebut.
The Company and Subsidiaries are exposed to market risk, credit risk and liquidity risk. The Company and Subsidiaries’ management overseas the risk management of these risks.
Direksi menelaah dan menyetujui kebijakan pengelolaan risiko-risiko sebagaimana dirangkum dibawah ini:
The Board of Directors reviews and agrees policies for managing each of these risks which are summarized below:
Risiko pasar
Market risk
Risiko pasar adalah risiko nilai wajar arus kas masa depan suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan harga pasar. Harga pasar mengandung dua tipe risiko: risiko tingkat suku bunga dan risiko nilai tukar mata uang asing. Instrumen keuangan yang terutama terpengaruh oleh risiko pasar termasuk kas dan setara kas, investasi jangka pendek, piutang usaha, piutang lain-lain, investasi entitas asosiasi, pinjaman bank, utang usaha, utang lain-lain, biaya yang masih harus dibayar dan utang obligasi.
Market risk is the risk that the fair value of future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in market prices. Market prices comprise two type of risk: interest rate risk and foreign currency risk. Financial instruments primarily affected by market risk include cash and cash equivalents, short-term investments, trade receivable, other receivables, investment in associated companies, bank loans, trade payable, other payable, accrued expenses and bond payables.
Selain itu, dalam segmen bisnis media, SCTV, dan IVM merupakan salah satu televisi stasiun utama di Indonesia, menghadapi persaingan yang sangat ketat.
In addition, in the media business segment, SCTV, and IVM are major television stations in Indonesia, faces very tight competition.
Tantangan dari media-media lainnya seperti radio, surat kabar, majalah dan media luar ruang lainnya meningkatkan persaingan yang harus dihadapi oleh SCTV dan IVM untuk pendapatan iklan.
Challenges from other media such as radio, newspapers, magazines and other outdoor media increases the competition that is faced by SCTV and IVM for advertising revenue.
Strategi SCTV dan IVM untuk memitigasi risiko pasar dari persaingan meliputi: memutakhirkan peralatan siaran, meningkatkan kompetensi sumber daya manusia, melakukan program efisiensi berkelanjutan, memonitor audience share dan peringkat TV secara dekat dan mengadaptasi strategi program dengan tepat dan memperkuat tim manajemen.
SCTV’s and IVM’s strategies to mitigate market risk from competition include: updating broadcast equipment, improving competency of human resources, conducting ongoing efficiency programs, monitoring audience share and TV ratings closely and adapting the program strategy accordingly, and strengthening the management team.
114
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 39. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN KEUANGAN (lanjutan)
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 dan 2010 (Expressed In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
RISIKO
39. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVE AND POLICIES (continued)
Risiko pasar (lanjutan)
Market risk (continued)
Kegagalan SCTV dan IVM untuk mempertahankan atau meningkatkan pangsa pasarnya dapat menghasilkan dampak yang merugikan pada kondisi dan hasil keuangan Perusahaan dan SCTV.
Failure of SCTV and IVM to maintain or increase its market share may have an adverse impact on the financial condition and results of the Company and SCTV.
Perkembangan industri pertelevisian menuju pelayanan era TV Digital yang diajukan oleh Pemerintah pada tahun 2018 telah memaksa semua stasiun televisi (termasuk SCTV dan IVM) untuk memulai pemuktahiran peralatan siaran.
The development of the television industry into digital free to air service proposed by the Government for year 2018 has forced all television stations (including SCTV and IVM) to start updating broadcast equipment.
Risiko tingkat suku bunga
Interest rate risk
Risiko tingkat suku bunga adalah risiko di mana nilai wajar arus kas di masa depan dari instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan tingkat suku bunga pasar. Perusahaan dan Entitas Anak terpengaruh risiko perubahan suku bunga pasar terutama terkait dengan kas dan setara kas, investasi jangka pendek dan pinjaman bank. Obligasi SCTV II memiliki suku bunga tetap.
Interest rate risk is the risk that the fair value of future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in market interest rates. The Company and Subsidiaries’ exposure to the risk of changes in market interest rates relates primarily to the Company and Subsidiaries’ cash and cash and equivalents, short-term investment and bank loan. The SCTV Bond II has a fixed interest rate.
Perubahan tingkat suku bunga tidak mempunyai dampak signifikan terhadap Perusahaan dan Entitas Anak.
Changes in interest rates have no significant impact on the Company and Subsidiaries.
Risiko mata uang asing
Foreign exchange risk
Risiko mata uang asing adalah risiko nilai wajar arus kas di masa depan yang berfluktuasi karena perubahan kurs pertukaran mata uang asing. Perusahaan dan Anak Perusahan akan membeli valuta asing secara tunai (spot) untuk melakukan pembayaran atas pembelian dalam valuta asing.
Foreign currency risk is the risk that the fair value of future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in foreign exchanges rates. The Company and Subsidiaries buy foreign exchange on spot to pay for purchase in foreign currencies.
Mata uang pelaporan Perusahaan dan Entitas Anak adalah Rupiah. Perusahaan dan Entitas Anak dapat menghadapi risiko nilai tukar uang asing karena adanya penjualan dan biaya beberapa pembelian dalam mata uang Dollar Amerika Serikat atau harga secara signifikan dipengaruhi oleh tolak ukur perubahan harganya dalam mata uang asing (terutama Dolar Amerika
The Company and Subsidiaries’ reporting currency is Rupiah. The Company and Subsidiaries faces foreign exchange risk as their sales and costs for certain purchases may be denominated in United States Dollars or their price may be significantly influenced by benchmark price movements in foreign currencies (mainly United States Dollars) as quoted in the international markets.
115
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 39. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN KEUANGAN (lanjutan)
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 dan 2010 (Expressed In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
RISIKO
39. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVE AND POLICIES (continued)
Risiko mata uang asing (lanjutan)
Foreign exchange risk (continued)
Serikat) seperti yang dikutip dari pasar internasional. Apabila pendapatan dan pembelian Perusahaan dan Entitas Anak di dalam mata uang asing selain Rupiah, dan tidak seimbang dalam hal kuantum dan/atau pemilihan waktu, Perusahaan dan Entitas Anak harus menghadapi risiko mata uang asing.
To the extent that the revenue and purchases of the Company and Subsidiaries are denominated in currencies other than Rupiah, and are not evenly matched in terms of quantum and/or timing, the Company and Subsidiaries have exposure to foreign currency risk.
Perusahaan dan Entitas Anak tidak mempunyai kebijakan lindung nilai yang formal untuk exposure mata uang asing. Bagaimanapun, Perusahaan dan beberapa Entitas Anak menjaga saldo kas dalam $AS untuk meniadakan beberapa exposure dalam pembelian beberapa item spesifik dalam mata uang asing.
The Company and Subsidiaries does not have any formal hedging policy for foreign exchange exposure. However, the Company and several Subsidiaries maintain a cash balance in US$ to offset some of the exposure on purchasing specific items in foreign currencies. Sensitivity analysis for foreign currency risk
Analisis sensitivitas untuk risiko nilai mata uang asing Pada tanggal 31 Desember 2011, jika nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat menurun/meningkat sebanyak 2% dengan semua variabel konstan, pendapatan sebelum pajak untuk tahun yang berakhir sebesar Rp410 juta lebih tinggi/rendah, terutama sebagai akibat kerugian/keuntungan translasi kas dan setara kas, investasi jangka pendek, piutang usaha, piutang lain-lain, utang usaha dan utang lain-lain dalam Dolar Amerika Serikat.
As of December 31, 2011 had the exchange rate of Rupiah against the United States Dollar depreciated/appreciated by 2% with all other variables held constant, income before tax of the year then ended would have been Rp410 million higher/lower, mainly as a result of foreign exchange losses/gains on the translation of cash and cash equivalents, short-term investments, trade receivables, other receivables, trade payables and other payables denominated in United States Dollars.
Risiko kredit
Credit risk
Risiko kredit adalah risiko dimana lawan transaksi tidak akan memenuhi kewajibannya berdasarkan instrumen keuangan atau kontrak pelanggan, yang menyebabkan kerugian keuangan. Perusahaan hanya terkena risiko kredit dari kegiatan operasi yang berhubungan dengan penjualan. Risiko kredit pelanggan dikelola oleh manajemen sesuai dengan kebijakan, prosedur dan pengendalian yang telah ditetapkan yang berkaitan dengan manajemen risiko kredit pelanggan. Posisi piutang pelanggan dipantau secara teratur.
Credit risk is the risk that a counterparty will not meet its obligations under a financial instrument or customer contract, leading to a financial loss. The Company is only exposed to credit risk from its operating activities related to sales. Customer credit risk is managed by the management subject to the established policies, procedures and controls relating to customer credit risk management. Outstanding customer receivables are monitored on a regular basis.
Risiko likuiditas
Liquidity Risk
Manajemen risiko likuiditas yang hati-hati berarti mempertahankan kas dan setara kas yang memadai untuk mendukung kegiatan bisnis secara tepat waktu. Perusahaan dan Entitas Anak memiliki saldo kas yang substansial dan memonitor modal kerja secara dekat untuk memitigasi risiko likuiditas.
Prudent liquidity risk management implies maintaining sufficient cash and cash equivalents to support business activities on a timely basis. The Company and Subsidiaries have substantial cash balances and monitors working capital closely to mitigate liquidity risk.
116
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 dan 2010 (Expressed In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
40. INSTRUMEN KEUANGAN
40. FINANCIAL INSTRUMENTS
Tabel dibawah ini menyajikan perbandingan atas nilai tercatat dengan nilai wajar dari instrumen keuangan Perusahaan dan Entitas Anak yang tercatat dalam laporan keuangan konsolidasian.
The table below is a comparison by class of the carrying amounts and fair value of the Company and Subsidiaries financial instruments that are carried in the consolidated financial statements.
Berikut metode dan asumsi yang digunakan untuk estimasi nilai wajar:
The following methods and assumptions are used to estimate fair value:
Nilai Tercatat/ Carrying Value
Nilai Wajar/ Fair Value
Aset Keuangan Kas dan setara kas Investasi jangka pendek Piutang usaha - neto Piutang lain-lain - neto
1.341.581.271 5.495.327 993.413.953 32.043.084
1.341.581.271 5.495.327 993.413.953 32.043.084
Financial Assets Cash and cash equivalents Short-term investments Trade receivables - net Other receivables - net
Jumlah
2.372.533.635
2.372.533.635
Total
34.844.755 424.596.276 80.605.405 302.766.815 400.518.611 574.572.025
34.844.755 424.596.276 80.605.405 302.766.815 400.518.611 574.572.025
Financial Liabilities Short-term loans Trade payables Other payables Accrued expenses Long-term loans Bonds payable
1.817.903.887
1.817.903.887
Total
Liabilitas Keuangan Pinjaman jangka pendek Utang usaha Utang lain-lain Biaya masih harus dibayar Pinjaman jangka panjang Utang obligasi Jumlah
Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan disajikan dalam jumlah di mana instrumen tersebut dapat dipertukarkan dalam transaksi kini antara pihakpihak yang berkeinginan, bukan akibat kesulitan keuangan atau likuidasi yang dipaksakan.
The Fair value of financial assets and liabilities are presented at amounts at which the instruments can exchange in a current transaction between willing parties, which transaction is not the result of financial difficulties or a forced sale in a liquidation.
Nilai wajar untuk kas dan setara kas, investasi jangka pendek, piutang usaha, piutang lain-lain, pinjaman bank, utang usaha, utang lain-lain, biaya masih harus dibayar dan utang obligasi dalam jumlah signifikan mendekati nilai tercatatnya karena bersifat jangka pendek. Sedangkan, investasi pada perusahaan asosiasi yang dicatat sebagai bagian dari aset tidak lancar yang tidak diperdagangkan dikarenakan jumlahnya tidak signifikan.
Fair value of cash and cash equivalents, short-term investments, trade receivables, other receivables, bank loans, trade payables, other payables, accrued expenses and bonds payable of significant amounts are close to their carrying value because of short term. Whereas, investment in associated company is recorded as part of non current assets not for sale as the amount is not significant.
Obligasi II yang diterbitkan oleh SCTV tidak aktif diperdagangkan sehingga teknik penilaian untuk mengukur nilai wajar adalah model diskonto arus kas.
The Bonds II issued by SCTV, are not actively traded, so the model to calculate their fair value is discounted cash flow.
117
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 dan 2010 (Expressed In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
41. KEWAJIBAN KONTIJENSI
41. CONTINGENT LIABILITY
Perjanjian dengan Yayasan Televisi Republik Indonesia
Agreement with Yayasan Televisi Republik Indonesia
Berdasarkan Perjanjian Penunjukan Pelaksana Siaran Televisi Swasta Umum antara IVM dengan Yayasan Televisi Republik Indonesia (Yayasan TVRI) tanggal 7 Desember 1994, IVM menerima penunjukan untuk melaksanakan siaran televisi. Perjanjian tersebut berlaku untuk 20 tahun sampai dengan 6 Desember 2014 atau selama Yayasan TVRI tidak menyelenggarakan siaran niaga, yang mana yang tercapai lebih dahulu, IVM bersedia memberikan penghasilan sebesar 12,5% atas penerimaan dari hasil siaran niaga, setelah dikurangi biaya komisi dan/ atau diskon dan pajak serta penjualan materi siaran dan keuntungan penjualan buku-buku program setelah dikurangi pajak-pajak (penghasilan) kepada Yayasan TVRI. Pada tanggal 19 Oktober 2001, Perjanjian tersebut telah sepakat untuk diakhiri. Pengakhiran perjanjian tersebut telah menyebabkan perselisihan antara IVM dan Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia sehubungan dengan jumlah kewajiban yang harus dibayar oleh IVM.
Based on the Appointment Agreement of the Private Television Broadcasting between IVM and Yayasan Televisi Republik Indonesia (Yayasan TVRI) dated December 7, 1994, IVM accepted the appointment to conduct television broadcasting. The agreement was valid for 20 years up to December 6, 2014 or as long as Yayasan TVRI did not broadcast advertisements whichever come earlier. The IVM was willing to pay Yayasan TVRI of 12.5% of its revenues from broadcast advertisements, net of commission expenses and/ or discount and/or discount and tax and sales of films and profit from sales of programming books net of taxes to Yayasan TVRI. On October 19, 2001, the agreement was agreed to be ended. Ending of agreement was a dispute between IVM and Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia with regard to liability should be paid by the IVM.
Perselisihan antara IVM dengan Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia telah mengakibatkan Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia mengajukan gugatan ke pengadilan negeri pada tanggal 7 September 2006. Pada tanggal 23 April 2007, Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat telah memutuskan bahwa gugatan Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia terhadap IVM telah ditolak seluruhnya.
Dispute between IVM and Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia caused Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia filed an appeal to district court on September 7, 2006. On April 23, 2007, the Judge decided that lawsuit of Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia against IVM was rejected.
Terhadap putusan Pengadilan Negeri di atas, Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia telah mengajukan banding atas perkara tersebut. Pada tanggal 7 Juli 2008, Pengadilan Negeri Jakarta Pusat mengeluarkan Relaas Pemberitahuan Isi Putusan Pengadilan Tinggi Jakarta tanggal 2 Juni 2008 yang inti amarnya menguatkan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tanggal 23 April 2007 diatas.
For the above decision, Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia has appealed to the Court of Appeal. On July 7, 2008, The Central Jakarta District Court issued Content Notification Relaas Decision of The Jakarta High Court dated June 2, 2008, which core injunction strengthens the Decision of The Central Jakarta District Court dated April 23, 2007 above.
118
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 dan 2010 (Expressed In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
41. KEWAJIBAN KONTIJENSI (lanjutan)
41. CONTINGENT LIABILITY (continued)
Perjanjian dengan Yayasan Televisi Republik Indonesia (lanjutan)
Agreement with Yayasan Televisi Republik Indonesia (continued)
Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia telah mengajukan Memori Kasasi ke Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat, dan selanjutnya IVM telah menyampaikan Kontra Memori Kasasi yang diterima PN Jakarta Pusat pada tanggal 26 Agustus 2008. Pada tanggal 24 Maret 2010, Pengadilan Negeri Jakarta Pusat mengeluarkan Relaas Pemberitahuan tentang isi putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia No: 2793 K/Pdt/2008 tanggal 27 Mei 2009 yang amarnya menolak permohonan Kasasi dari Direktur Utama TVRI, yang sekarang telah berubah menjadi Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia (LPP TVRI).
Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia has proposed Kasasi Memory to the Central Jakarta District Court, and furthermore IVM delivered Contra Kasasi Memory as accepted by the Central Jakarta District Court on August 26, 2008. On March 24, 2010, the Central Jakarta District Court issued Content Notification Relaas Decision of The Republik Indonesia Supreme Court No: 2793 K/Pdt/2008 dated May 27, 2009 which core injuction rejected Kasasi application from TVRI President Director, which now has changed to Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia (LPP TVRI).
Pada tanggal 16 Juni 2011, Pengadilan Negeri Jakarta Pusat menyampaikan pemberitahuan atas Memori Peninjauan Kembali atas putusan Mahkamah Agung tersebut di atas yang diajukan oleh LPP TVRI, dan pada tanggal 13 Juli 2011 IVM telah menyampaikan Kontra Memori Peninjauan Kembali.
On June 16, 2011, the Central Jakarta District Court submitted an announcement on the Judicial Review Memory of the Supreme Court’s decision that was filed by LPP TVRI, and on July 13, 2011, IVM has submitted Judicial Review Contra Memory.
42. PERISTIWA SETELAH TANGGAL LAPORAN POSISI KEUANGAN a.
42. SUBSEQUENT EVENT a.
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diadakan pada tanggal 27 Januari 2012, sebagaimana diaktakan dengan Akta Notaris No. 16 dari Andalia Farida, S.H., M.H, pada tanggal yang sama, pemegang saham Perusahaan menyetujui fasilitas pinjaman PT Bank Central Asia Tbk (BCA) yang akan diberikan kepada Perusahaan dan atau penjaminan sebagian besar milik Perusahaan kepada BCA atau bank-bank atau lembaga keuangan lain sebagai jaminan untuk menjamin utang Perusahaan atau Entitas Anak yang dimiliki secara langsung atau tidak langsung.
119
In Extraordinary General Meeting of Shareholders on January 27, 2012, as notarized in Notarial Deed of Andalia Farida, S.H., M.H, No. 16 with the same date, the Company’s shareholders agreed on loan facility from PT Bank Central Asia Tbk (BCA), which will be given to the Company and/or pledged with majorityowned by the Company to BCA or banks or other financial institutions as a collateral to secure the Company’s loan or its Subsidiaries owned directly or indirectly.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 dan 2010 (Expressed In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
42. PERISTIWA SETELAH TANGGAL LAPORAN POSISI KEUANGAN (lanjutan)
42. SUBSEQUENT EVENT (continued) Based on Credit Agreement No. 47 Notarial Deed of Stephanie Wilamarta, SH dated January 30, 2012, the Company signed credit agreement with PT Bank Central Asia Tbk (BCA) regarding credit facility, which consists of:
Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 47 dari Notaris Stephanie Wilamarta, SH tanggal 30 Januari 2012, Perusahaan menandatangani perjanjian kredit dengan PT Bank Central Asia Tbk (BCA) sehubungan dengan pemberian fasilitas kredit yang terdiri dari: -
-
Fasilitas kredit lokal (rekening koran) dengan jumlah tidak melebihi Rp125 miliar. Fasilitas Time Loan Revolving dengan jumlah pokok tidak melebihi Rp750 miliar. Fasilitas Kredit Investasi dengan jumlah pokok tidak melebihi Rp1,5 triliun. Fasilitas Omnibus Letter Of Credit (L/C) (terdiri dari Sight L/C dan Usance L/C), Bank Garansi dan Standby L/C (“fasilitas Omnibus L/C”), dengan jumlah pokok tidak melebihi ekuivalen Rp125 miliar.
-
Local Credit Facility (bank overdraft) with an amount of no more than Rp125 billion. Revolving Time Loan Facility with a principal of no more than Rp750 billion. Investment Credit Facility with a principal of no more than Rp1.5 trillion. Omnibus Letter of Credit (L/C) Facility (consists of Sight L/C and Usance L/C), Bank Guarantee and Standby L/C (“Omnibus L/C Facility”), with a principal of no more than Rp125 billion.
The purpose of this loan facility is to: Local Credit Facility and Revolving Time Loan Facility are used for financing working capital for the Subsidiaries whose financial reports are consolidated in the Company’s Financial Report.
Fasilitas kredit tersebut digunakan untuk: Fasilitas Kredit Lokal dan fasilitas Time Loan Revolving digunakan untuk pembiayaan modal kerja untuk Entitas Anak yang laporan keuangannya terkonsolidasi dalam laporan keuangan Perusahaan. -
Fasilitas Kredit Investasi digunakan untuk pembiayaan kembali/pembayaran: utang IDKM, dana Perusahaan dalam rangka akuisisi IDKM dan obligasi SCTV II senilai Rp575 miliar yang jatuh tempo pada tanggal 10 Juli 2012.
-
Investment Credit Facility is used for refinancing/payments of: loan of IDKM, Company’s fund for acquisition of IDKM and Bonds Payable of SCTV II amounting Rp575 billion which is due on July 10, 2012
-
Fasilitas Omnibus L/C digunakan untuk pembiayaan impor peralatan/suku cadang, studio antena, transmisi, peralatan telekomunikasi, penyiaran, alat pembayaran, pembangkit listrik dan semua yang terkait dengan kegiatan usaha grup Perusahaan.
-
Omnibus L/C Facility is used for funding import of equipment/spareparts, studio’s antena, transmitters, telecommunication equipments, broadcasting, payment tools, pembangkit listrik, and any other equipments related to activities of the Company’s business group.
The drawdown and usage period of each local credit, time loan and Omnibus L/C facilities is since January 30, 2012 and ended on January 30, 2015. As for the drawdown and usage of investment credit facility is since January 30, 2012 and eneded on January 30, 2014, with the first drawdown by July 30, 2012 the latest.
Batas waktu penarikan dan penggunaan masing -masing fasilitas kredit lokal, time loan dan Omnibus L/C tersebut adalah terhitung sejak tanggal 30 Januari 2012 dan berakhir pada tanggal 30 Januari 2015. Sedangkan batas waktu penarikan dan penggunaan untuk fasilitas kredit investasi adalah terhitung sejak tanggal 30 Januari 2012 dan berakhir pada 30 Januari 2014, dengan penarikan pertama selambat- lambatnya tanggal 30 Juli 2012.
120
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 dan 2010 (Expressed In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
42. PERISTIWA SETELAH TANGGAL LAPORAN POSISI KEUANGAN (lanjutan)
b.
42. SUBSEQUENT EVENT (continued)
Pinjaman ini dikenakan suku bunga sebesar suku bunga deposito berjangka untuk jangka waktu 3 (tiga) bulan yang berlaku di BCA dari waktu ke waktu ditambah 1,75% per tahun yang dihitung dari utang yang timbul dari fasilitas kredit lokal, dari jumlah fasilitas Time Loan Revolving dan Kredit Investasi yang sudah ditarik dan belum dibayar kembali. Untuk fasilitas Omnibus L/C dikenakan suku bunga kredit umum yang berlaku di BCA, dihitung sejak tanggal dicairkannya Standby L/C oleh BCA.
This loan facility bears interest rate at time deposit interest rate with 3 (three) months period that applicable in BCA from time to time plus 1.75% per annum that is calculated from the total of local credit, revolving time loan and investment credit facilities withdrawn but not yet repaid. The Omnibus L/C bears an interest applied in BCA, calculated since the drawdown of Standby L/C by BCA.
Atas fasilitas kredit tersebut Perusahaan menyerahkan agunan berupa saham SCMA dan saham IDKM yang dimiliki oleh Perusahaan dengan total nilai agunan minimal sebesar 250% dari nilai Rencana Penggunaan Fasilitas yang diserahkan tiap kuartal.
Upon those credit facilities, the Company rendered collateral of SCMA and IDKM shares owned by the Company with the minimum total collateral of 250% of Budget Plan submitted quarterly. b.
Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 48 Notaris Stephanie Wilamarta, SH tanggal 30 Januari 2012, Perusahaan dan IVM mendatangani perjanjian kredit baru dengan PT Bank Central Asia Tbk (BCA) sehubungan dengan pemberian fasilitas kredit time loan insidentil kepada dengan jumlah pokok maksimum masing-masing sebesar Rp155.000.000 dan Rp335.000.000 dengan batas waktu penarikan adalah 6 (enam) bulan setelah perjanjian kredit ditandatangani.
Based on Credit Agreement No. 48 Notarial Deed of Stephanie Wilamarta, SH dated January 30, 2012, the Company and IVM signed new credit agreement with PT Bank Central Asia Tbk (BCA) regarding the time loan incident credit facility from PT Bank Central Asia Tbk (BCA) with principal amount maximum of Rp155,000,000 and Rp335,000,0000 respectively, with period drawdown in 6 (six) months since the credit agreement signed.
Fasilitas kredit ini digunakan untuk pembiayaan kembali utang bank Perusahaan yang diperoleh dari PT Bank Artha Graha Tbk (Catatan 20) dan pinjaman pihak ketiga, pembiayaan kembali pinjaman bank IVM (Catatan 15 dan 20) yang diperoleh dari PT Bank Pan Indonesia Tbk, PT Bank Central Asia Tbk dan PT Bank CIMB Niaga Tbk, kredit kendaraan bermotor (Catatan 9) serta pembiayaan barang modal sesuai dengan rencana pembelian dari bulan Januari 2012 sampai dengan bulan Juni 2012 yang akan dilakukan oleh IVM.
The purpose of this loan facility is to refinance the Company’s bank loan that was obtained from PT Bank Artha Graha Tbk (Note 20) and loan from third party, refinance of IVM’s bank loan (Notes 15 and 20) that was obtained from PT Bank Pan Indonesia Tbk, PT Bank Central Asia Tbk and PT Bank CIMB Niaga Tbk, vehicle credit facility (Note 9) and financing of from capital expenditure as planned January 2012 to June 2012 that will be purchased by IVM.
Pinjaman ini dikenakan suku bunga sebesar suku bunga deposito berjangka untuk jangka waktu 3 (tiga) bulan yang berlaku di BCA dari waktu ke waktu ditambah 1,75% per tahun yang dihitung dari jumlah fasilitas time loan insidentil yang sudah ditarik dan belum dibayar kembali.
This loan facility bears interest rate at time deposit interest rate with 3 (three) months period that applicable in BCA from time to time plus 1.75% per annum that is calculated from total time loan incident facility withdrawn but not yet repaid.
121
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 dan 2010 (Expressed In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
43. TAMBAHAN INFORMASI ARUS KAS
43. SUPPLEMENTARY CASH FLOWS INFORMATION
Significant non-cash transactions.
Transaksi non kas yang signifikan 2011 Penghapusan goodwill entitas anak Perolehan aset tetap melalui sewa pembiayaan Reklasifikasi properti investasi ke aset tetap Reklasifikasi uang muka ke aset tetap
2010
1.943.744
-
5.661.158
3.065.415
-
33.146.102
-
34.142.464
44. REKLASIFIKASI AKUN
44. RECLASSIFICATION OF ACCOUNT Consolidated financial statement as of December 31, 2010 have been reclassified to conform with the presentation of the consolidated financial statement for the year ended December 31, 2011.
Laporan keuangan konsolidasian 31 Desember 2010 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2011. Laporan terdahulu/Previously Stated Hak
Minoritas atas Aset Bersih Anak Perusahaan/ Minority Interests in Net Assets of Subsidiaries
Penghasian (Beban) Lain-lain/ Other Income (Charges)
45. STANDAR AKUNTANSI DITERBITKAN NAMUN BERLAKU
Direklasifikasi kembali/Reclassified Kepentingan Non-Pengendali/ Controlling Interests
Jumlah/Amount
Non230.950.000
Pendapatan (Beban) Operasi/ Operating Income (Expenses)
YANG BELUM
TELAH EFEKTIF
45.
PSAK No. 10 (Revisi 2010) Perubahan Kurs Valuta Asing”
STANDARDS EFFECTIVE
2.980.886
ISSUED
BUT
NOT
YET
Accounting standard revised and issued but not yet effective on January 1, 2011 which considered relevant to the Company and Subsidiaries’ consolidated financial statements as follows:
Standar akuntansi yang direvisi dan diterbitkan namun belum berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2011 yang dipandang relevan terhadap pelaporan keuangan Perusahaan dan Entitas Anak adalah sebagai berikut: a.
Write off goodwill from a Subsidiary Acquisition of fixed assets through finance lease Reclassification of investment properties to fixed assets Reclassification of advance payment to fixed assets
a.
“Pengaruh
PSAK No. 10 (Revised 2010) “The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates” Prescribes how to include foreign currency transactions and foreign operations in the financial statements of an entity and translate financial statements into a presentation currency.
Menjelaskan bagaimana memasukkan transaksi-transaksi dalam mata uang asing dan kegiatan usaha luar negeri ke dalam laporan keuangan suatu entitas dan menjabarkan laporan keuangan ke dalam suatu mata uang pelaporan.
122
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 45. STANDAR AKUNTANSI DITERBITKAN NAMUN BERLAKU (lanjutan) b.
YANG BELUM
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 dan 2010 (Expressed In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
TELAH EFEKTIF
45.
STANDARDS ISSUED EFFECTIVE (continued)
c.
PSAK No. 18 (Revisi 2010), “Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya”
e.
dan
d.
PSAK No. 24 (Revised 2010) “Employee Benefits” Establish the accounting and disclosures for employee benefits.
pengungkapan e.
PSAK No. 30 (Revisi 2011), “Sewa”
PSAK No. 30 (Revised 2011), “Leases” PSAK No. 30 (Revised 2011), “Leases”, prescribes, for lessees and lessors, the appropriate accounting policies and disclosure to apply in relation to leases which applies to agreements that transfer the right to use assets even though substantial services by the lessor may be called for in connection with the operation or maintenance of such assets.
Mengatur kebijakan akuntansi dan pengungkapan yang sesuai, baik bagi lessee maupun lessor terkait dengan sewa, yang berlaku untuk perjanjian yang mengalihkan hak untuk menggunakan aset meskipun penyediaan jasa substansial oleh lessor tetap diperlukan dalam mengoperasikan atau memelihara asset tersebut. f.
PSAK No. 3 (Revised 2010) “Interim Financial Reporting” Prescribes the determination of the cost of retirement benefits in the financial statements of employers having plans. Hence this Standard complements PSAK 24 (Revised 2010) “Employee Benefit”.
PSAK No. 24 (Revisi 2010) “Imbalan Kerja” Mengatur akuntansi imbalan kerja.
YET
Prescribes the accounting treatment for property, plant and equipment so that users of the financial statements can discern information about an entity's investment in its property, plant and equipment and the changes in such investment. The principal issues in accounting for property, plant and equipment are the recognition of the assets, the determination of their carrying amounts and the depreciation charges and impairment losses to be recognised in relation to them.
Mengatur tentang penentuan biaya manfaat purnakarya dalam laporan keuangan pemberi kerja yang memiliki program manfaat purnakarya. Dengan demikian Pernyataan ini melengkapi PSAK 24 (Revisi 2010) ”Imbalan Kerja”. d.
NOT
b. PSAK No. 16 (2011), “Property, Plant and Equipment”
PSAK No. 16 (2011), “Aset Tetap” Mengatur perlakuan akuntansi aset tetap, sehingga pengguna laporan keuangan dapat memahami informasi mengenai investasi entitas dalam aset tetap dan perubahan dalam investasi tersebut. Masalah utama dalam akuntansi aset tetap adalah pengakuan aset, penentuan jumlah tercatat, pembebanan penyusutan, dan rugi penurunan nilainya.
c.
BUT
f.
PSAK No. 46 (Revisi 2010) “Akuntansi Pajak Penghasilan”
PSAK No. 46 (Revised 2010) “Accounting for Income Taxes” Prescribes the accounting treatment for income taxes to account for the current and future tax consequences of the future recovery (settlement) of the carrying amount of assets (liabilities) that are recognized in the balance sheet; and transactions and other events of the current period that are recognized in the financial statements.
Mengatur perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan dalam menghitung konsekuensi pajak kini dan masa depan untuk pemulihan (penyelesaian) jumlah tercatat aset (liabilitas) di masa depan yang diakui pada laporan posisi keuangan; serta transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian lain pada periode kini yang diakui pada laporan keuangan.
123
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 45. STANDAR AKUNTANSI DITERBITKAN NAMUN BERLAKU (lanjutan) g.
h.
i.
PSAK No. 50 (Revisi Keuangan: Penyajian”
YANG BELUM 2010)
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 dan 2010 (Expressed In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
TELAH EFEKTIF
45.
STANDARDS ISSUED EFFECTIVE (continued) g.
“Instrumen
YET
PSAK No. 50 (Revised 2010) “Financial Instruments: Presentation” Establish the principles for presenting financial instruments as liabilities or equity and for offsetting financial assets and financial liabilities.
PSAK No. 55 (2011), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”
h. PSAK No. 55 (2011), “Financial Instruments: Recognation and Measurement”
PSAK ini mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, liabilitas keuangan, dan kontrak pembelian atau penjualan item nonkeuangan. Persyaratan penyajian informasi instrumen keuangan diatur dalam PSAK 50 (revisi 2010): Instrumen Keuangan: Penyajian. Persyaratan pengungkapan informasi instrumen keuangan diatur dalam PSAK 60: Instrumen Keuangan: Pengungkapan.
The SFAS establishes principles for recognising and measuring financial assets, financial liabilities and some contracts to buy or sell non-financial items. Requirements for presenting information about financial instruments are in SFAS 50 (Revised 2010): Financial Instruments: Presentation. Requirements for disclosing information about financial instruments are in SFAS 60: Financial Instruments: Disclosures. i.
PSAK No. 56 (Revisi 2011), “Laba per Saham”
PSAK No. 60 Pengungkapan”
“Instrumen
PSAK No. 56 (Revised 2011), “Earning per Share” The revised SFAS prescribed principles for the determination and presentation of earnings per share, so as to improve performance comparisons between different entities in the same period and between different reporting periods for the same entity.
j.
Keuangan:
PSAK No. Disclosures”
60
“Financial
Instruments:
Requires disclosures in financial statements that enable users to evaluate the significance of financial instruments for financial position and performance; and the nature and extent of risks arising from financial instruments to which the entity is exposed during the period and at the end of the reporting period, and how the entity manages those risks.
Mensyaratkan pengungkapan dalam laporan keuangan yang memungkinkan para pengguna untuk mengevaluasi signifikansi instrumen keuangan atas posisi dan kinerja keuangan; dan jenis dan besarnya risiko yang timbul dari instrumen keuangan yang mana entitas terekspos selama periode dan pada akhir periode pelaporan, dan bagaimana entitas mengelola risiko-risiko tersebut. k.
NOT
Menetapkan prinsip penyajian instrumen keuangan sebagai liabilitas atau ekuitas dan saling hapus aset keuangan dan liabilitas keuangan.
PSAK revisi ini menetapkan prinsip penentuan dan penyajian laba per saham, sehingga meningkatkan daya banding kinerja antar entitas yang berbeda pada periode pelaporan yang sama, dan antar periode pelaporan berbeda untuk entitas yang sama. j.
BUT
k.
ISAK No. 15 “PSAK No. 24 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya”
ISAK No. 15 “PSAK No. 24 - The Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirements and their Interaction” Provides guidance on how to assess the limit on the amount of surplus in a defined scheme that can be recognized as an asset under PSAK No. 24 (Revised 2010), “Employee Benefits”.
Memberikan pedoman bagaimana menilai pembatasan jumlah surplus dalam program imbalan pasti yang dapat diakui sebagai aset dalam PSAK No. 24 (revisi 2010), “Imbalan Kerja”. 124
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 45. STANDAR AKUNTANSI DITERBITKAN NAMUN BERLAKU (lanjutan) l.
YANG BELUM
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 dan 2010 (Expressed In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
TELAH EFEKTIF
45.
STANDARDS ISSUED EFFECTIVE (continued) l.
ISAK No. 20 “Pajak penghasilan - Perubahan Dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Saham”
BUT
NOT
YET
ISAK No. 20 “Income Taxes-Changes in the Tax Status of an Entity or its Shareholders” Prescribes how an entity should account for the current and deferred tax consequences of a change in tax status of entities or its shareholders.
Membahas bagaimana suatu entitas memperhitungkan konsekuensi pajak kini dan pajak tangguhan karena perubahan dalam status pajaknya atau pemegang sahamnya. m. ISAK No. 23, “Sewa Operasi-Insentif”
m. ISAK No. 23, “Operating Leases-Incentives”
n.
n.
ISAK No. 24, ”Evaluasi Substansi beberapa Transaksi yang Melibatkan suatu Bentuk Legal Sewa”
The Company and Subsidiaries are presently evaluating and has not yet determined the effects of these amended accounting standards on its consolidated financial statements..
Perusahaan dan Entitas Anak sedang mengevaluasi dampak dari standar akuntansi yang direvisi tersebut dan belum menentukan dampaknya terhadap laporan keuangan konsolidasian. 46. PENYELESAIAN KONSOLIDASIAN
LAPORAN
ISAK No. 24, “Evaluating the Substance of Transactions Involving the Legal Form of a Lease”
KEUANGAN
OF THE 46. COMPLETION FINANCIAL STATEMENTS
CONSOLIDATED
The consolidated financial statements were completed and authorized for issuance by the Company’s Board of Directors on March 27, 2012
Laporan keuangan konsolidasian telah diselesaikan dan diotorisasi untuk terbit oleh Direksi Perusahaan pada tanggal 27 Maret 2012.
125
Corporate Data Data Perusahaan
180
182
Board of Commissioners 187 Ownership Structure Dewan Komisaris Struktur Kepemilikan
184
Board of Directors Direksi
186
Organization Structure Struktur Organisasi
188 Information Informasi
2011 Annual Report EMTEK
Laporan Tahunan 2011 EMTEK
181
CORPORATE DATA | DATA PERUSAHAAN
Board of Commissioners Dewan Komisaris
EDDY KUSNADI SARIAATMADJA President Commissioner Komisaris Utama
ERRY FIRMANSYAH Independent Commissioner Komisaris Independen
DIDI DERMAWAN Independent Commissioner Komisaris Independen
Indonesian Citizen. Has served as President Commissioner of the Company since 1983. Currently also serves as Commissioner of PT Surya Citra Televisi since 2001 and President Commissioner of PT PP London Sumatra Indonesia Tbk since 2009. Previously served as President Director of PT PP London Sumatra from 2007-2009 and as a Commissioner of PT Australian Guarantee Corporation from 1983-1993.
Indonesian Citizen. Has served as an Independent Commissioner of the Company since September 2009. Currently also holds important roles in several companies, among others as President Commissioner of PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) since 2009, as an Independent Commissioner of PT Unilever Tbk since 2009 and as a Commissioner of Perusahaan Pengelola Aset (Persero) since 2009. Previously served as President Director of PT Bursa Efek Indonesia (BEI) from 2002-2009, and President Director of PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) from 1998-2002.
Indonesian Citizen. Has served as an Independent Commissioner of the Company since September 2009, and also serves as Commissioner of PT Santika Pendopo Energi since 2008. Previously served as a Commissioner of PT Star Energy Investment in 2005, as Of Counsel in Law Office of DNC advocates at work from 2004-2008, as Co-Founder of Dermawan & Co Law Office (now DNC advocates at work) from 1994-2004, as CoFounder of Hadiputranto, Hadinoto, Dermawan Law Office (now Hadiputranto, Hadinoto & Partners) from 1989-1993, and Associate of Lubis, Hadiputranto, Ganie & Surowidjojo Law Office (now Lubis, Ganie & Surowidjojo) from 1985-1989.
Completed his studies in University of New South Wales, Sydney, Australia, earning a Master of Science in Engineering in 1980 and a Bachelor of Engineering in 1978.
Warga negara Indonesia. Menjabat sebagai Komisaris Utama Perseroan sejak 1983. Saat ini juga menjabat sebagai Komisaris PT Surya Citra Televisi sejak 2001 dan Komisaris Utama PT PP London Sumatra Indonesia Tbk sejak 2009. Sebelumnya menjabat sebagai Direktur Utama PT PP London Sumatra dari 2007-2009 dan Komisaris PT Australian Guarantee Corporation dari 19831993. Menyelesaikan studi dengan meraih gelar MSc pada 1980, dan BEng pada 1978, di Universitas New South Wales, Sydney, Australia, keduanya dalam bidang Teknik.
Completed his studies in University of Indonesia, Jakarta, Indonesia, in 1981 earning a Bachelor of Economics.
Warga negara Indonesia. Menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak September 2009. Saat ini menduduki posisi penting di sejumlah perusahaan, termasuk di antaranya menjadi Komisaris Utama PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) sejak 2009, Komisaris Independen PT Unilever Tbk sejak 2009, dan Komisaris Perusahaan Pengelola Aset (Persero) sejak 2009. Sebelumnya menjabat Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) dari 2002-2009, dan Direktur Utama PT Kustodian Sentral Efek Indonesia, (KSEI) dari 1998-2002. Menyelesaikan studi di Universitas Indonesia, Jakarta, Indonesia pada 1981 dengan meraih gelar Sarjana Ekonomi.
Completed his studies in Tulane Law School, New Orleans, Lousiana, USA (International Trade, Finance & Banking program), in 1989 and earned Lex Legibus Magister and earned a Bachelor of Laws from University of Indonesia, Jakarta, Indonesia (Laws and Economics program), in 1984.
Warga negara Indonesia. Menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak September 2009, serta Komisaris PT Santika Pendopo Energi sejak 2008. Sebelumnya menjabat Komisaris PT Star Energy Investment pada 2005, sebagai Of Counsel pada Kantor Pengacara DNC dari 20042008, sebagai Co-Founder - Kantor Pengacara Dermawan & Co (kini DNC Advocates at work) dari 1994-2004, sebagai Co-Founder dari Kantor Pengacara Hadiputranto, Hadinoto, Dermawan (kini Hadiputranto, Hadinoto & Partners) dari 19891993, dan Associate dari Kantor Pengacara Lubis, Hadiputranto, Ganie & Surowidjojo (kini Lubis, Ganie & Surowidjojo) dari 1985-1989. Menyelesaikan studi dengan meraih gelar LL M di Tulane Law School, New Orleans, Amerika Serikat (program Perdagangan Internasional, Keuangan & Perbankan), pada tahun 1989, serta Sarjana Hukum dari Universitas Indonesia, Jakarta, Indonesia (jurusan Hukum dan Ekonomi) tahun 1984.
182
2011 Annual Report EMTEK
PIET YAURY Commissioner Komisaris
STAN MARINGKA Commissioner Komisaris
JAY GEOFFREY WACHER Commissioner Komisaris
Indonesian Citizen. Has served as Commissioner of the Company since 1983. Also serves as Director of CV Masa Baru since 1968. Previously served as Commissioner of PT Australian Guarantee Corporation from 1985-1990, as Director of PT Lucas Indonesia from 1984-1992 and was in various sales roles at CV Djasuma Motor from 1958-1967.
Indonesian Citizen. Has served as Commissioner of the Company since 2006. Previously was CEO of IDC International Consulting, New York, USA and MGT Resources, Connecticut, USA, from 1989-2006. In addition, was Manager of Nouvelles Frontieres, New York, USA, from 19831989, Director of PT Arya Penta Electronics & Services, Bandung, Indonesia, from 1979-1982 and Managing Director of Ama Forta International, Bandung, Indonesia, from 1976-1979.
Australian Citizen. Has served as a Commissioner of the Company since 2011. Previously, served as a Director of the Company from 2009-2011, Financial Director of PT PP London Sumatra Indonesia Tbk from 2007-2009, as Commissioner of PT PP London Sumatra Indonesia Tbk from 2004-2007, Investment Director of Carnegie Wylie & Company, Sydney, Australia, from 2000-2006, as Director of Arthur Andersen Corporate Finance, Sydney, Australia, from 1999- 2000, Corporate General Manager of Hudson Conway Limited, Melbourne, Australia, from 1997-1998, Director of Loftus Capital Partners Pty Limited, Sydney, Australia in 1996, as a Manager of Poynton Corporate Limited, Perth & Sydney, Australia, from 1993-1996 and a Lawyer of Blake Dawson Waldron, Sydney, Australia, from 1992-1993.
Completed his studies in SMU Pah Chung, Jakarta, Indonesia in 1957.
Warga negara Indonesia. Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak 1983. Juga menjabat sebagai Direktur CV Masa Baru sejak 1968. Sebelumnya menjabat sebagai Komisaris PT Australian Guarantee Corporation dari 1985-1990, serta Direktur PT Lucas Indonesia dari 1984-1992, dan menjabat berbagai posisi penjualan di CV Djasuma Motor dari 1958-1967. Menamatkan studi di SMU Pah Chung, Jakarta, Indonesia pada tahun 1957.
Completed his studies in Mankato State University, Minnesota, USA (Master Program) in 1976 and in Baccalaurate L’Universite Sorbonne Nouvelle, Paris, France in 1974.
Warga negara Indonesia. Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak 2006. Sebelumnya menjabat sebagai CEO di IDC International Consulting, New York, Amerika Serikat, dan MGT Resources, Connecticut, Amerika Serikat, dari 1989-2006. Sebelumnya menjabat sebagai Manajer dari Nouvelles Frontieres, New York, Amerika Serikat, dari 1983-1989, Direktur PT Arya Penta Electronics & Services, Bandung, Indonesia, dari 1979-1982, dan Managing Director Ama Forta International, Bandung, Indonesia, dari 1976-1979. Menyelesaikan studi di Mankato State University, Minnesota, Amerika Serikat (Program Master) pada tahun 1976 dan Baccalaurate L’Universite Sorbonne Nouvelle, Paris, Perancis, pada tahun 1974.
Completed his studies in University of New South Wales, Sydney, Australia in 1991 earning a Bachelor of Law and Commerce and also became an Associate of the Australia Securities Institute in 1996. Warga negara Australia. Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak 2011. Sebelumnya menjabat sebagai Direktur Perseroan dari 20092011, Direktur Keuangan PT PP London Sumatra Indonesia Tbk dari 2007-2009, Komisaris PT PP London Sumatra Indonesia Tbk dari 2004-2007, Direktur Investasi - Carnegie Wylie & Company, Sydney, Australia, dari 2000-2006, Direktur - Arthur Andersen Corporate Finance, Sydney, Australia, dari 1999-2000, Corporate General Manager – Hudson Conway Limited, Melbourne, Australia, dari 1997-1998, Direktur – Loftus Capital Partners Pty Limited, Sydney, Australia, pada 1996, Manajer – Poynton Corporate Limited, Perth & Sydney, Australia, dari 1993-1996, dan Pengacara pada Blake Dawson Waldron, Sydney, Australia, dari 1992-1993. Menyelesaikan studi di Universitas New South Wales, Sydney, Australia, pada tahun 1991 dengan meraih Bachelor of Law and Commerce, dan menjadi Associate pada Australia Securities Institute pada tahun 1996.
Laporan Tahunan 2011 EMTEK
183
CORPORATE DATA | DATA PERUSAHAAN
Board of Directors Dewan Direksi SUSANTO SUWARTO President Director Direktur Utama Has served as President Director of the Company since September 2009, Commissioner of PT Indosiar Karya Media Tbk and PT Indosiar Visual Mandiri since 2011 and also serves on several of Emtek’s subsidiaries Board of Commissioners or Directors. Previously served as President Commissioner of PT PP London Sumatra Indonesia from 2007-2009, as President Director of PT Abhimata Citra Abadi from 1989- 2001, as Vice President Director of PT Omni Intivision from 2004-2007, as President Director of PT Sakalaguna Semesta from 2003-2004, as a Commissioner of PT Nokia Networks from 2002-2007, and as Commissioner of PT Surya Citra Televisi since 2009-2011.
Menjabat sebagai Direktur Utama Perseroan sejak September 2009, Komisaris PT Indosiar Karya Media Tbk dan PT Indosiar Visual Mandiri sejak 2011 dan juga menjabat sebagai Komisaris atau Direktur di sejumlah anak perusahaan Emtek. Sebelumnya menjabat sebagai Komisaris Utama di PT PP London Sumatra Indonesia dari 2007-2009, Direktur Utama PT Abhimata Citra Abadi dari 1989- 2001, Wakil Direktur Utama PT Omni Intivision dari 2004-2007, Direktur Utama PT Sakalaguna Semesta dari 2003-2004, Komisaris PT Nokia Networks dari 2002-2007, dan Komisaris PT Surya Citra Televisi sejak 2009-2011.
Completed his studies in Trisakti University, Jakarta, Indonesia in 1983 earning a Bachelor of Engineering Telecommunication majoring in Electrical Engineering.
Menyelesaikan studi di Universitas Trisakti, Jakarta, Indonesia pada 1983 dengan meraih gelar Insinyur dalam bidang Teknik Elektro dan Telekomunikasi.
FOFO SARIAATMADJA Director Direktur Has served as Director of the Company since September 2009. Also currently serves on three of Emtek’s subsidiaries’ as Commissioner. Since 2004 has been the President Director of PT Surya Citra Media Tbk and becoming Commissioner of PT Surya Citra Televisi since 2011. Previously served as Commissioner of PT PP London Sumatra Indonesia Tbk from 2007- 2009, and President Director of PT Surya Citra Televisi from 2004-2011.
Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak September 2009. Saat ini juga menjabat sebagai Komisaris di tiga anak perusahaan Emtek. Sejak 2004 menjabat sebagai Direktur Utama PT Surya Citra Media Tbk dan Komisaris PT Surya Citra Televisi sejak 2011. Sebelumnya menjabat sebagai Komisaris PT PP London Sumatra Indonesia Tbk dari 2007-2009, dan Direktur Utama PT Surya Citra Televisi dari 2004-2011.
Completed his studies in University of New South Wales, Sydney, Australia earning a Master of Science in Electrical Engineering in 1987 and a Bachelor of Engineering Science in 1985.
Menyelesaikan studi di Universitas New South Wales, Sydney, Australia, meraih gelar MSc dalam bidang Teknik Elektro pada 1987 dan BSc dalam Ilmu Teknik pada 1985.
YUSLINDA NASUTION Director Direktur
184
Has been with the Group since 1992 and currently serving as a Director of the Company since September 2009 and was previously President Director of the Company from 2007-2009. Currently serves on several of Emtek’s subsidiaries’ Board of Commissioners or Directors. Previously served as Manager of PT Multi Jasa Karya in 1992-1993, as Project Manager of PT New Modul International in 1991-1992, as Technical Manager of PT Kimia Farma in 1984-1991 and Electronic Engineer of PT Komunikasi Terrestria under Sudarpo Corporation in 19831984.
Bergabung dengan Grup sejak 1992 dan kini menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak September 2009, setelah sebelumnya menjadi Direktur Utama Perseroan sejak 20072009. Saat ini menjadi Komisaris atau Direktur di beberapa anak perusahaan Emtek. Sebelumnya menjabat sebagai Manajer PT Multi Jasa Karya dari 1992-1993, Manajer Proyek PT New Modul International pada 1991-1992, Manajer Teknikal PT Kimia Farma dari 1984-1991, dan Ahli Elektro - PT Komunika Terrestria di bawah Sudarpo Corporation pada 1983-1984.
Completed her studies in Trisakti University, Jakarta, Indonesia in 1983 earning a Bachelor of Engineering Telecommunication majoring in Electrical Engineering.
Menyelesaikan studi di Universitas Trisakti, Jakarta, Indonesia pada 1983 dengan meraih gelar Insinyur Teknik Telekomunikasi, jurusan Teknik Elektro.
2011 Annual Report EMTEK
TITI MARIA RUSLI Director Direktur Has served as a Director and Corporate Secretary of the Company since 2007. Also serves as Director in some of Emtek’s subsidiaries. Previously served as Vice President Legal of PT Kapital BP Indonesia from 2006-2007, and as Partner in Dermawan & Co Law Firm (now DNC advocates at work) from 1999-2006.
Menjabat sebagai Direktur dan Sekretaris Perusahaan untuk Perseroan sejak 2007. Menjabat pula sebagai Direktur di beberapa anak perusahaan Emtek. Sebelumnya menjabat VP-Legal pada PT Kapital BP Indonesia dari 2006-2007, dan Partner pada Kantor Pengacara Dermawan & Co (kini DNC Advocates at work) dari 1999-2006.
Completed her studies in the School of Business & Management - Institute Technology of Bandung, Indonesia in 2009 earning a Master of Business Administration. Also earned a Lex Legibus Magister from Faculty of Law Leiden University, Netherlands in 2000, and a Bachelor of Laws from the Faculty of Laws Parahyangan Catholic University, Bandung, Indonesia in 1998.
Menyelesaikan studi pada Sekolah Bisnis & Manajemen, Institut Teknologi Bandung, Indonesia, pada 2009 dengan meraih gelar MBA. Juga memperoleh gelar LL M dari Fakultas Hukum, Universitas Leiden, Belanda, pada tahun 2000, dan Sarjana Hukum dari Universitas Katolik Parahyangan, Bandung, Indonesia, pada tahun 1998.
DAVID LIM GOLDSTEIN Director Direktur Has served as a Director of the Company since September 2009 and been with the Group since 2007. Previously was an Advisor to Khazanah Nasional Berhad, Kuala Lumpur, Malaysia from 2005-2007, General Manager in Telstra, Hong Kong from 2004-2005, General Manager - Southeast Asia in Schlumberger from 2002- 2004, Vice President in New World Mobility/JP Morgan Partners, Hong Kong from 2000-2002 and a Manager in Swisscom, Switzerland from 1997-1999.
Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak September 2009 dan telah bergabung dengan Grup sejak 2007. Sebelumnya menjadi Advisor pada Khazanah Nasional Berhad, Kuala Lumpur, Malaysia dari 2005-2007, General Manager Telstra, Hong Kong dari 2004-2005, General Manager Schlumberger – Asia Tenggara dari 2002-2004, Vice President - New World Mobility/ JP Morgan Partners, Hong Kong dari 2000-2002 dan Manajer di Swisscom, Swiss dari 1997-1999.
Completed his studies in the University of Amsterdam, The Netherlands, earning a Master of International Relations in 1995 and earning a Bachelor of Arts in International Political Economy in the University of California, Berkeley, USA in 1992.
Menyelesaikan studi di Universitas Amsterdam, Belanda, dengan meraih gelar Master dalam Hubungan Internasional pada tahun 1995, serta gelar BA dalam bidang Politik Ekonomi Internasional di Universitas California, Berkeley, Amerika Serikat pada tahun 1992.
ALVIN WIDARTA SARIAATMADJA Director Direktur Alvin W. Sariaatmadja has served as a Director of SCTV from 2009-2011 and Director of PT Indosiar Karya Media Tbk and PT Indosiar Visual Mandiri since 2011. Previously, he was an Analyst at Lazard Carnegie Wylie in Melbourne, Australia. He holds a Bachelor of Law and Bachelor of Finance degree from the University of New South Wales, Australia.
Alvin W. Sariaatmadja telah menjabat sebagai Direktur SCTV dari tahun 2009-2011 dan Direktur PT Indosiar Karya Media Tbk dan PT Indosiar Visual Mandiri sejak tahun 2011. Sebelumnya menjadi Analis di Lazard Carnegie Wylie di Melbourne, Australia. Menyelesaikan studi di Universitas New South Wales, Australia, dengan memperoleh gelar Sarjana Hukum dan Sarjana Keuangan.
ARIEF CAHYADI WANA Non Affiliated Director Direktur Non Afiliasi Arief Wana was a Director and the Head of Research for Indonesia for Credit Suisse. His prime coverage included strategy, automotive, and consumer sectors in the Indonesian stock market. He joined Credit Suisse in 2005 as the first person on the Indonesian equity team and was key in building the Credit Suisse Indonesian research platform from scratch. Previously, he worked at JPMorgan Indonesia for eight years as Vice President, and covered many sectors in both Indonesia and ASEAN markets. He has a BA in Finance and Accounting from San Francisco State University, USA.
Laporan Tahunan 2011 EMTEK
Arief Wana sebelumnya menjabat sebagai Direktur dan Kepala Divisi Riset Indonesia untuk Credit Suisse. Cakupan risetnya mencakup sektor strategis, otomotif dan konsumen di bursa saham Indonesia. Bergabung dengan Credit Suisse di tahun 2005 sebagai staf pertama Tim Ekuitas Indonesia dan aktif membentuk platform riset Indonesia di Credit Suisse dari nol. Sebelumnya, bekerja di JPMorgan Indonesia sebagai Vice President, mencakup berbagai sektor di pasar Indonesia dan ASEAN. Menyandang gelar Sarjana Keuangan dan Akuntansi dari Universitas Negara bagian San Francisco, Amerika Serikat.
185
CORPORATE DATA | DATA PERUSAHAAN
Organization Structure Struktur Organisasi
Board of Commissioners Dewan Komisaris
Audit Committee Komite Audit
President Director Direktur Utama
Corporate Secretary
Internal Audit
Sekretaris Perusahaan
Audit Internal
Director
Director
Director
Director
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
186
Unaffiliated Director Direktur Non Afiliasi
Director Direktur
2011 Annual Report EMTEK
Ownership Structure Struktur Kepemilikan
MEDIA 99.99 %
51.00%
PT SCREENPLAY PRODUKSI
PT OMNI INTIVISION
84.77%
PT INDOSIAR KARYA MEDIA Tbk
85.62%
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk
99.99%
PT INDOSIAR VISUAL MANDIRI
99.99%
PT SURYA CITRA TELEVISI
SOLUTIONS 99.99%
99.98%
PT ABHIMATA PERSADA
PT ABHIMATA CITRA ABADI
99.99%
PT ABHIMATA MEDIATAMA
92.00%
PT TANGARA MITRAKOM
99.99%
99.96 %
PT INDOPAY MERCHANT SERVICES
PT RINTIS LINGKAR NUSANTARA
79.95 %
PT EKAPRASARANA PRIMATEL
50.96%
PT SAKALAGUNA SEMESTA
99.90 %
PT ASTIKA GERBANG TIMUR
CONNECTIVITY & OTHERS 99.99%
PT BITNET KOMUNIKASINDO
Laporan Tahunan 2011 EMTEK
99.99%
PT MEDIATAMA ANUGRAH CITRA
85.62%
PT ELANG GRAHA PROPERTINDO
60.00%
PT INDOSURYA MENARA BERSAMA
187
CORPORATE DATA | DATA PERUSAHAAN
Information Informasi
PT SURYA CITRA MEDIA, Tbk SCTV Tower – Senayan City 18th Floor Jl. Asia Afrika Lot 19 Jakarta 10270 - Indonesia Tel: +62-21 2793 5599 Fax: +62-21 2793 5598 www.scm.co.id PT OMNI INTIVISION - O CHANNEL SCTV Tower – Senayan City 16th Floor Jl. Asia Afrika Lot 19 Jakarta 10270 - Indonesia Tel: +62-21 7278 2200 Fax: +62-21 7278 2201 www.ochanneltv.com PT MEDIATAMA ANUGRAH CITRA SCTV Tower – Senayan City 15th Floor Jl. Asia Afrika Lot 19 Jakarta 10270 - Indonesia Tel: +62-21 2793 5600 Fax: +62-21 2793 5678 PT ABHIMATA PERSADA Menara Batavia 5th Floor Jl. KH Mas Mansyur Kav 126 Jakarta 10220 - Indonesia Tel: +62-21 5793 0180 Fax: +62-21 5793 0185 www.ptap.co.id PT INDOPAY MERCHANT SERVICES Menara Batavia 5th Floor Jl. KH Mas Mansyur Kav 126 Jakarta 10220 - Indonesia Tel: +62-21 5793 0195 Fax: +62-21 5793 0185 www.indopay.com PT ABHIMATA CITRA ABADI Menara Batavia 24th Floor Jl. KH Mas Mansyur Kav 126 Jakarta 10220 - Indonesia Tel: +62-21 5793 0304 Fax: +62-21 5793 0311 www.abhimata.co.id
188
PT EKAPRASARANA PRIMATEL Menara Batavia 24th Floor Jl. KH Mas Mansyur Kav 126 Jakarta 10220 - Indonesia Tel: +62-21 5793 0305 Fax: +62-21 5793 0311 PT BITNET KOMUNIKASINDO SCTV Tower – Senayan City 15th Floor Jl. Asia Afrika Lot 19 Jakarta 10270 - Indonesia Tel: +62-21 2793 5650 Fax: +62-21 2793 5630 www.bozz.com PT TANGARA MITRAKOM Jl. R.P. Soeroso No. 37 Jakarta 10350 - Indonesia Tel: +62-21 390 3939 Fax: +62-21 390 3938 www.mitrakom.co.id PT SAKALAGUNA SEMESTA Perkantoran Seasons City, Blok A/17-18 Jl. Jembatan Besi Raya Jakarta Barat 11320 - Indonesia Tel: +62-21 29071482 Fax: +62-21 29071465 www.sakalaguna.com PT INDOSIAR KARYA MEDIA Tbk Jl. Damai No. 11, Daan Mogot, Jakarta Barat 11510 - Indonesia Tel: +62-21 576 2222 Fax: +62-21 565 5756 www.indosiar.com
Share Registrar: PT Raya Saham Registra Plaza Sentral 2nd Floor Jl. Jend. Sudirman Kav. 47 - 48 Jakarta 12930, Indonesia Tel: +62-21 252 5666 Fax: +62-21 252 5028
Public Accountant: KAP PURWANTONO, SUHERMAN & SURJA Ernst & Young Indonesia Stock Exchange Building Tower 2, 7th Floor Jl. Jend. Sudirman Kav. 52 - 53 Jakarta 12190, Indonesia Tel: +62-21 5289 5000 Fax: +62-21 5289 4100
Corporate Secretary: Menara Batavia, 5th Floor, Jl. KH Mas Mansyur Kav 126 Jakarta 10220 - Indonesia Tel: +6221 57930190 Fax: +6221 57930205 Email:
[email protected]
PT SCREENPLAY PRODUKSI SCTV Tower – Senayan City 11th Floor Jl. Asia Afrika Lot.19 Jakarta Pusat 10270, INDONESIA Tel: +6221 - 72782063 Fax: +6221 - 72782068 www.screenplayproductions.co.id
2011 Annual Report EMTEK
Laporan Tahunan 2011 EMTEK
189
PT Elang Mahkota Teknologi Tbk Menara Batavia, 5th Floor Jl. KH Mas Mansyur Kav 126 Jakarta 10220 - Indonesia Tel. +62-21 5793 0190 Fax. +62-21 5793 0205 www.emtek.co.id