1 BUPATI LAMPUNG TIMUR PERATURAN BUPATI LAMPUNG TIMUR NOMOR :19 TAHUN : 2007 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH BUPATI LAMPUNG TIM...
TENTANG PEDOMAN TEKNIS PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH BUPATI LAMPUNG TIMUR,
Menimbang
bahwa untuk melaksanakan Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Barang Milik Daerah, perlu menetapkan Peraturan Bupati Lampung Timur tentang Pedornan Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah.
Mengingat
1.
Undang-undang Nornor 12 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Daerah Tingkat II WayKanan, Kabupaten Daerah Tingkat II Lampung Timur dan Kotamadya Daerah Tingkat II Kota Metro (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 46 Tambahan Lembaran Negara Nomor 3825) ;
2. Undang-undang Nomor 7'2 Tahun 1957 tentang Penetapan Undang undang Darurat Nomor 19 Tahun 1955 tentang Penjualan Rumah Negeri kepada Pegawai Negeri sebagai Undang-undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1957 Nomor 158);
3.
Undanq-undanq Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-pokok Agraria (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1960 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2013);
4. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 38, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3041) sebagaimana telah dirubah dengan Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3041) ; 5. Undang-undang Nornor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3815); 6. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Ne~ara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4286); 7.
Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4355);
r-- -
- -~
8. Undang-undang Nornor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nornor 125, Tambahan Lernbaran Negara Nornor 4437) sebagaimana telah dirubah dengan Undang-undang Nomor 8 Tahun 2005 ten tang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Nornor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan Atas Undang-undang Nornor 32 Tahun 2004 tentang Pemerin tahan Daerah Menjadi Undang-undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nornor 108, Tambahan Lembaran Neg ara Nomor 4548); 9. Undang-undang Nomor 33 Tahu n 2004 tentang Perim bangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tah un 2004 Nornor 126, Tambahan Lembaran Negara Nemer 4438); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 1971 tentan g Penjualan Kendaraan Perorangan Dinas Milik Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1971 Nemer 59 , Tambahan Lembaran Negara Nemer 1967); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1994 tentang Rumah Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 69, Tambahan Lembaran Negara Nemer 3573) ; 12. Peraturan Pemerintah Nornor 2 Tahun 2001 tentang Pengamanan dan Pengalihan Barang Milik / Kekayaan Negara dari Pemerintah Pusat kepada Pemerintal1 Daerah dalam rangka pelaksanaan Otonomi Daerah ; 13. Peraturan Pemerintah Nemer 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan ; 14. Peraturan Pemerintah Nornor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nemer 137, Tambahan Lembaran Negara Nornor 4575); 15. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 ten tang Pengelol aan Keuangan Daerah (Lernbaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nemer 140, Tambahan Lembaran Negara Nemer 4578); 16. Peraturan Pemerintah Nornor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah (Lem baran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nemer 20, Tambahan Lembaran Negara Nemer 4609) ; 17. Keputusan Presiden Nomor 40 Tahun 1974 lentang Tata Cara Penjualan Rum ah Negeri; 18. Keputusan Presiden Nomor 81 Tahun 1982 ten iang Perubahan Atas Keputusan Presiden Nomor 134 Tahun 1974 tentang Perubahan Penetapan Status Rumah Negeri; 19. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 80 Tahun 2003 ten tang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah (l.embaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003
~- , --
Nomor 120, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4330), sebagaimana telah dirubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 85 Tahun 2006 tentang Perubahan Keenam Atas Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah ; 20. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 5 Tah un 1997 tentang Tuntutan Perbendaharaan dan Tuntutan Ganti Rugi Keuangan dan Materiil Daerah ; 21. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 42 Tahun 2001 tentang Pedoman Penyerahan Barang dan Hutang Piutang pada Daerah yang Baru Dibentuk ; 22. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 49 Tahun 2001 tentang Sistem Informasi Manajemen Barang milik daerah ; 23. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2002 tentang Nomor Kode Lokasi dan Nomor Kode Barang rnilik daerah ; 24. Keputusan Menteri Dalarn Negeri Nomor 12 Tahun 2003 tentang Pedoman Penilaian Barang milik daerah ; 25. Keputusan Menteri Dal am Negeri Nomor 153 Tahun 2004 tentang Pedoman Pengelolaan Barang milik daerah Yang Dipisahkan ; 26. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2006 tentang Standarisasi Sarana dan Prasarana Kerja Pemerintahan Daerah; 27. Peratutan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Penqelolaan Barang Milik Daerah ; 28. Peraturan Daerah Kabupaten Lampung Timur Nomor 38 Tahun 2000 tentang Kewenangan Daerah Kabupaten sebagai Daerah Otonom.
MEMUTUSKAN:
Menetapkan
PERATURAN BUPATI LAMIPUNG TIMUR TENTANG PEDOMAN
TEKNIS PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH.
Pasal1
Dalarn Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan : 1. 2. 3.
4. 5.
Daerah adalah Daerah Kabupaten Lampung Timur; Pemerintah Daerah adalah Bupati, dan perangkat daerah sebagai unsur penyelengga ra Pemerintahan Daerah; Bupati adalah Bupati Lampung Timur; Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disebut DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Lampung Timur; Sekretariat Daerah adalah Sekretariat Daerah Kabupaten Lampung Timur;
6. 7. 8. 9. 10. 11.
12. 13.
14. 15. 16.
17. 18. 19. 20.
21.
22. 23. 24. 25. 26. 27.
28.
Sekretaris Daerab adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Lampung Tirnur: Badan Pengawasan Daerah adalah Badan Pengawasan Daerah Kabupaten Lampung Timur; Bagian Perlengkapan adalah Bagian Perlengkapan pada Sekretariat Daerah Kabupaten Lampung Timur; Bagian Keuangan adalah Bagian Keuangan pada Sekretariat Daerah Kabupaten Lampung Timur; Barang Milik Daerah adalah semua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban APBD atau berasal dari perolehan lainnya yang sah; Pengelolaan Barang milik daerah adalah rangkaian kegiatan dan tindakan terhadap barang milik daerah yang meliputi perencanaan , penentuan , kebutuhan , penganggaran, standarisasi sarana dan prasarana dan standarisasi harga, pengadaan , penyimpanan , penyaluran , inventarisasi, pengendalian, pemeliharaan, pengamanan, pemanfaatan , perubahan status hukum serta penatausahaannya; Pengelola barang milik daerah selanjutnya disebut pengelola adalah pej abat yang berwenang dan bertanggung jawab melakukan koordinasi pengelolaan barang milik daerah ; Pembantu pengelola barang milik daerah selanjutnya disebut pembantu pengelola ad alah pejabat yang bertanggung jawab meng koordinir penyelenggaraan pengelolaan barang milik daerah yang ada pada satuan kerja perangkat daerah; Pengguna barang milik daerah selanjutnya disebut pengguna adalah pejabat pemegang kewenangan penggunaan barang milik daerah : Kuasa pengguna barang milik daerah adalah kepala satuan kerj a atau pejabat yang ditunjuk oleh pengguna untuk menggunakan barang rn ilik daerah yang berada dalam penguasaannya; Penyimpan Barang adalah Pegawai yang diserahi tugas untuk menerima , menyimpan dan mengeluarkan barang milik daerah yang diang kat berdasarkan Keputusan Bupati untuk masa 1 (satu) tahun anggaran dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui atasan langsungnya; Pengurus Barang milik daerah adalah Pegawai yang diserahi tugas un tuk mengurus Barang milik daerah dalam proses pemakaiannya yang ada di setiap Satu an Kerja Perangkat Daerah ; Satuan Kerja Perangkat Daerah , yang selanjutnya disingkat SKPD , adal ah SKPD dilingkungan Pemerintah Kabupaten Lampung Timur; Unit kerja adalah bagian SKPD selaku kuasa pengguna barang yang mel aksanakan satu atau beberapa program di setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah ; Perencanaan adalah Kegiatan atau Tindakan untuk menghubungkan keg iatan yang telah lalu dengan keadaan yang sedang berjalan dalam rangka sedang menyusun kebutuhan dan atau Pemeliharaan Barang milik daerah yang akan datang ; Penentuan Kebutuhan adalah kegiatan atau tindakan untuk merumuskan rincian kebutuhan pada perencanaan sebagai pedoman dalam melaksanakan pemenuhan kebutuhan dan atau pemeliharaan Barang milik daerah yang dituangkan dalam anggaran ; Penganggaran adalah kegiatan atau tindakan untuk merumuskan penentuan kebutuhan Barang milik daerah dengan memperhatikan alokasi anggaran yang tersedia; Pengadaan adalah Kegiatan untuk melakukan pemenuhan Kebutuhan Baranq milik daerah dan atau Pemeliharaan Barang milik daerah ; Penyaluran adalah kegiatan untuk menyalurkan/pengiriman barang dari gudang atau tempat lain yang ditunjuk ke unit kerja / satuan kerja pemakai; Pemeliharaan adalah kegiatan atau tindakan yang dilakukan agar semua Barang milik daerah selalu dalam keadaan baik dan siap untuk digunakan secara berdaya guna dan berhasil guna; Pengamanan adalah kegiatan atau tindakan pengendalian dalarn pengurusan barang milik daerah dalam bentuk fisik, administratif, pengasuransian dan tindakan upaya hukum; Penggunnan adalah Kegiatan yang dilakukan oleh pengguna barang dalam mengelola dan menatausahakan barang milik daerah yang sesuai dengan tugas pokok dan fungsi instansi yang bersangkutan; Pemanfaatan adalah pendayagunaan baran q milik daerah yang tidak dipergunakan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya dalam bentuk sewa , pinjam pakai , kerjasama pemanfaatan dan bangun serah guna / bangun guna serah;
29. Sewa adalah pemanfaatan barang milik daerah oleh pihak lain dalam jangka waktu tertenh! dan menerima imbalan uang tunai; 30. Pinjam pakai adalah penyerahan penggunaan barang antara pemerintah pu sat denqan Pemerintah Daerah dan antar pemerintah daerah dalam jangka waktu lerlentu tanpi! menerima imbalan dan setelah jangka waktu tersebut berakhir diserahkan kembali kepad a pengelola barang; 31. Kerjasama pemanfaatan adalah pendayagunaan barang milik daerah oleh pihak lain dalam jangka waktu tertentu dalam rangka peningkatan penerima daerah bukan pajak dan sumber pembiayaan lainnya; 32. Bangun guna serah adalah pemanfaatan barang milik daerah berupa tanah oleh pihak lain dengan cara mendirikan bangunan dan /atau sarana berikut fasilitasnya , kemudian didayagunakan oleh pihak lain tersebut dalam jangka waktu tertentu yang telah disepakati, untuk selanjutnya diserahkan kembali tanah beserta bangunan dan / atau sarana berikut fasilitasnya setelah berakhnnya jangka waktu ; 33. Bangun serah guna adalah pemanfaatan barang milik daerah berupa tanah oleh pihak lain dengan cara mendirikan bangunan dan / atau sarana berikut fasilitasnya dan setelah selesai pembangunan diserahkan untuk didayakan gunakan oleh pihak lain tersebut dalam jangka waktu tertentu yang disepakati; 34. Penghapusan adalah kegiatan atau tindakan untuk melepaskan pemilikan atau penguasaan Barang milik daerah dengan menghapus pencatatannya dari daftar inventaris Barang rnilik daerah; 35. Pemindahtanganan adalah pengalihan kepemilikan barang milik Negara/Daerah sebagai tindak lanjut dari penghapusan dengan care dijual , dipertukarkan , dih ibahkan atau disertakan sebagai modal pemerintah; 36. Penjualan adalah pengalihan kepemilikan barang milik daerah kepacJ a pihak lain dengan rnenerirna penggantian dalam bentuk uang; 37. Tukar menukar barang milik daerah/tukar guling adalah peng alihan kepem ilikan barang milik daerah yang dilakukan antara Pemeri ntah Daearah dengan Pemerintah Pusal, an tar Pemerintah Daerah , atau antara Pemerinlah Daerah deng an pihak lain, dengan menerima penggantian dalam benluk barang, sekurang-kurangnya dengan nilai seimbang; 38. Hibah adalah pengalihan kepemil ikan baran g dari Pemerintah Daerah kepada Pemerinlah Pusal, antar Pemerintah Daerah , alau dari Pemerinlah Daerah kepada pihak lain, lan pa memperoleh penggantian ; 39. Penyertaan modal pemerintah daerah adalah pengalihan kepemilikan barang milik daerah yang semula merupakan kekayaan yang tida k dipisahkan menjadi kekayaan yang dipisahkan untuk diperhitungkan sebagai modal/saham daerah kepada Badan Usaha Milik Negara/daerah atau badan hukum lainnya; 40. Penatausahaan adalah rangkaian kegiatan rneliputi pembukuan , invenlarisasi, dan pelaporan barang milik daerah sesuai dengan ketentuan yang berlaku ; 41. Inventarisasi adalah kegiatan untuk melaku kan pendalaan , pencatatan dan pe1aporan hasil pendataan barang milik daerah ; 42. Penilaian adalah suatu proses keg ialan penelilian yang selektif didasarkan pad a data / fakta yang obyektif dan relevan dengan menggunakan metode / teknik lertentu unluk memperoleh nilai barang milik daerah ; 43. Daftar barang pengguna yang selanjulnya disingkat DBP adalah daftar yang mernuat data barang yang digunakan oleh masing-masing pengguna; 44. Dattar barang kuasa pengguna yang selanjulnya disingkat DBKP adalah daftar yang mernuat data barang yang dimiliki oleh masing-masing kuasa pengguna; 45. Standarisasi sarana dan prasarana kerja Pemerinlahan Daerah adalah pembakuan ruang kantor, perlengkapan kantor, rurnah dinas, kendaraan dinas, dan lain-lain barang yang memerlukan standarisasi; 46. Standar Harga adalah penetapan besaran harqa barang sesuai dengan jenis spesifikasi d.n kualitas dalam 1 (satu) periode tertentu.
29. Sewa adalah pemanfaatan barang milik daerah oleh pihak lain dalam jangka waktu tertentt.! dan menerima imbalan uang tunai; 30. Pinjam pakai adalah penyerahan penggunaan barang antara pemerintah pusat denqan Pemerintah Daerah dan antar pemerintah daerah dalam jangka waktu tertentu tanpa menerima imbalan dan setelah jangka waktu tersebut berakhir diserahkan kembali kepao a pengelola barang ; 31. Kerjasama pemanfaatan adalah pendayagunaan barang milik daerah oleh pihak lain dalarn jangka waktu tertentu dalam rangka peningkatan penerima daerah bukan pajak dan sumber pembiayaan lainnya; 32. Bangun guna serah adalah pemanfaatan barang milik daerah berupa tanah oleh pihak lain dengan cara mendirikan bangunan dan /atau sarana berikut fasilitasnya, kemudian didayagunakan oleh pihak lain tersebut dalam jangka waktu tertentu yang telah disepakati, untuk selanjutnya diserahkan kembali tanah beserta bangunan dan / atau sarana berikut fasilitasnya setelah berakturnya jangka waktu ; 33. Bangun serah guna adalah pemanfaatan barang milik daerah berupa tanah oleh pihak lain dengan cara mendirikan bangunan dan / atau sarana berikut fasilitasnya dan setelah selesai pembangunan diserahkan untuk didayakan gunakan oleh pihak lain tersebut dalam jangka waktu tertentu yang disepakati; 34. Penghapusan adalah kegiatan atau tindakan untuk melepaskan pemilikan atau pengu asaan Barang milik daerah dengan menghapus pencatatannya dari daftar inventaris Barang milik daerah; 35. Pemindahtanganan adalah pengalihan kepemilikan barang milik Negara/Daerah sebagai tindak lanjut dari penghapusan dengan cara dijual, dipertukarkan , dih ibahkan atau disertakan sebagai modal pemerintah; 36. Penjualan adalah pengalihan kepem ilikan barang milik daerah kepacJ a pih ak lain dengan menerima penggantian dalam bentuk uang; 37. Tukar menukar barang milik daerah/tukar guling adal ah pengalihan kepemilikan barang milik daerah yang dilakukan antara Pemerintah Daearah dengan Pemerintah Pusat, antar Pemerintah Daerah , atau antara Pemerintah Daerah dengan pihak lain, dengan menerima penggantian dalam bentuk barang , sekurang-kurangnya dengan nilai seimbang ; 38. Hibah adalah pengalihan kepemil ikan baranq dari Pemerintah Daerah kepad a Pemerintah Pusat, antar Pemerintah Daerah , atau dari Pemerintah Daerah ke pada pihak lain , tan pa rnernperoleh penggantian ; 39. Penyertaan modal pemerintah daerah adalah pengalihan kepemilikan barang milik daerah yang semula merupakan kekayaan yang tidak dipisahkan menjadi kekayaan yang dipisahkan untu~. diperhitungkan sebagai modal/saham daerah kepada Badan Usaha Milik Negara/daerah atau badan hukum lsinnya; 40. Penatausahaan adalah rangkaian keg iatan meliputi pembukuan , inventarisasi , dan pelaporan barang milik daerah sesuai dengan ketentuan yang berlaku; 41. Inventarisasi adalah kegiatan untuk melakukan pendataan , pencatatan dan pelaporan hasil pendataan barang milik daerah; 42. Penilaian adalah suatu proses kegiatan penelitian yang selektif did asarkan pad a data / fakta yang obyektif dan relevan dengan menggunakan metode / tekn ik tertentu untuk memperoleh nilai barang milik daerah ; 43. Daftar barang pengguna yang selanjutnya disingkat DBP adalah daftar yang memuat data barang yang digunakan oleh masing-masing pengguna; 44. Daftar barang kuasa pengguna yang selanjutnya disingkat DBKP adalah daftar yang memuat data barang yang dimiliki oleh masing-masing kuasa pengguna; 45. Standarisasi sarana dan prasarana kerja Pemerintahan Daerah adalah pembakuan ruang kantor, perlengkapan kantor, rumah dinas, kendaraan dinas, dan lain-lain barang yang memerlukan standarisasi; 46. Standar Harga adalah penetapan besaran har9a barang sesuai dengan jenis spesifikasi d.,n kualitas dalam 1 (satu) periode tertentu .
Pasal2 Pedoman Teknis pengelolaan barang milik daerah adalah sebagaimana tercantum dalam lampiran Pera,turan Bupati ini. Pasal 3 Peraturan Bupati Lampung Timur ini mulai berlaku pada tanggal diundanqkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan Pengundangan Peraturan ini dengan
penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Lampung Timur.
Ditetapkan di Sukadana pada tanggal .zg OHOBC(.l
2007
B~AM~_ SATONO
Diundangkan di Sukadana
pada tanggal ::2.9 or-TOee t<'. 2007
SEKRETARIS DAERAH
KABUPATEN LAMPUNG TIMUR,
I WAYAN SUTARJA
BERITA DAERAH KABUPATEN LAMPUNG TIMUR TAHUN 2007 NOMOR: 11>