BUPATI BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN BUPATI BINTAN NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN BINTAN TAHUN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BINTAN, Menimbang
: bahwa untuk melaksanakan ketentuan pasal 26 ayat (2) UndangUndang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bintan Tahun 2016.
Mengingat
: 1. Undang-undang Nomor 12 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Kabupaten dalam lingkungan Daerah Provinsi Sumatera Tengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3896); 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2002 tentang Pembentukan Provinsi
Kepulauan
Riau
(Lembaran
Negara
Republik
Indonesia Tahun 2002 Nomor 111, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4237); 3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4287);
4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanan
Pembangunan
Nasional
(Lembaran
Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587); 7. Peraturan
Pemerintah
Perubahan
Nama
Nomor
Kabupaten
5
Tahun
2006
tentang
Kepulauan
Riau
Menjadi
Kabupaten Bintan Provinsi Kepulauan Riau (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 16, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4605); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815); 9.
Peraturan
Pemerintah
Nomor
7
Tahun
2008
tentang
Dekonsentrasi dan Tugas Perbantuan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4816); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tatacara dan Tahapan Penyusunan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara
Republik
Indonesia
Tahun
2008
Nomor
21,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4817); 11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
12. Peraturan Daerah Kabupaten Bintan Nomor 2 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten
Bintan
Tahun
2010-2015
(Berita
Daerah
Kabupaten Bintan Tahun 2013 Nomor 2); MEMUTUSKAN : Menetapkan :
PERATURAN BUPATI BINTAN TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2016 Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan: 1. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2010-2015, yang selanjutnya disingkat RPJMD 2010-2015, adalah dokumen perencanaan pembangunan Daerah untuk periode 5 (lima) tahun terhitung sejak tahun 2010 sampai dengan tahun 2015; 2. Rencana
Kerja
selanjutnya
Pemerintah
disingkat
Daerah
RKPD
Tahun
2016,
2016,
adalah
yang
dokumen
perencanaan Daerah untuk periode 1 (satu) tahun yaitu tahun 2016; Pasal 2 1. RKPD 2016 merupakan penjabaran dari RPJMD 2010-2015 yang memuat rancangan kerangka ekonomi Daerah, prioritas pembangunan Daerah, rencana kerja dan pendanaannya, baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah Daerah maupun dengan mendorong partisipasi masyarakat; 2. RKPD 2016 sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menjadi pedoman
bagi
penyusunan
Anggaran
Pendapatan
dan
Belanja Daerah tahun 2016; 3. RKPD 2016 sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dijabarkan dalam Rencana Kerja Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (RKA-SKPD) tahun 2016. Pasal 3 Pimpinan
Satuan
Kerja
pelaksanaan RKPD 2016.
Perangkat
Daerah
mengendalikan
Pasal 4 Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Bintan menghimpun dan menganalisa hasil pemantauan dan pelaksanaan RKPD 2016 dari masing-masing pimpinan Satuan Kerja
Perangkat
Daerah
sesuai
dengan
tugas
dan
kewenangannya. Pasal 5 RKPD 2016 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 tercantum dalam
Lampiran
ini
dan
merupakan
bagian
yang
tidak
terpisahkan dari Peraturan Bupati ini. Pasal 6 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Agar
setiap
orang
mengetahuinya,
memerintahkan
pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Bintan.
Ditetapkan di Bandar Seri Bentan pada tanggal 1 Juni 2015 BUPATI BINTAN
ANSAR AHMAD
Diundangkan di Bandar Seri Bentan pada tanggal
Juni 2015
SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BINTAN
LAMIDI BERITA DAERAH KABUPATEN BINTAN TAHUN 2015 NOMOR
DAFTAR ISI DAFTAR ISI ................................................................................................................. i DAFTAR TABEL ............................................................................................................ iii BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ I‐1 1.1 Latar Belakang ................................................................................. I‐1 1.2 Dasar Hukum Penyusunan ............................................................... I‐3 1.3 Hubungan Antar Dokumen ……………………………………………………………. I‐4 1.4 Sistematika Dokumen RKPD ............................................................ I‐5 1.5 Maksud dan Tujuan ......................................................................... I‐6 BAB II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2014 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan ............................................................... II‐1 2.1 Visi dan Misi RPJMD ............................................................................ II‐1 2.2 Gambaran Umum Kondisi Daerah .................................................... II‐2 2.2.1 Kondisi Geografis dan Demografis Wilayah ................................ II‐2 2.2.2 Gambaran Kesejahteraan Masyarakat ........................................ II‐6 2.2.3 Gambaran Pelayanan Umum ...................................................... II‐12 2.2.4 Gambaran Daya Saing Daerah ..................................................... II‐20 2.3 Evaluasi Pelaksanaan dan Realisasi RPJMD ...................................... II‐28 2.4 Isu Strategis dan Permasalahan Pembangunan ................................ II‐45 BAB III Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah Dan Kebijakan Keuangan Daerah .. III‐1 3.1 Arah Kebijakan Ekonomi Daerah ..................................................... III‐1 3.1.1 Kondisi Ekonomi Tahun 2014 dan Perkiraan Tahun 2015 ........... III‐6 3.1.2 Tantangan dan Prospek Perekonomian Daerah Tahun 2015 dan 2016 ................................................................ III‐10 3.2 Arah Kebijakan Keuangan Daerah .................................................... III‐17 3.2.1 Proyeksi Keuangan Daerah dan Kerangka Pendanaan ................ III‐17 3.2.2 Arah Kebijakan Pendapatan Daerah ............................................ III‐19 3.2.3 Arah Kebijakan Belanja Daerah ................................................... III‐25 3.2.4 Arah Kebijakan Pembiayaan Daerah ........................................... III‐26 BAB IV Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah ............................................ IV‐1 4.1 Tujuan dan Sasaran Pembangunan .................................................. IV‐1 4.2 Prioritas Pembangunan ................................................................... IV‐5 4.3 Penjelasan Program Pembangunan Daerah Tahun 2016 ................. IV‐31 BAB V Rencana Program dan Kegiatan Prioritas Daerah ...................................... V‐1 1.01.01 Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga .......................................... 4 1.02.01 Dinas Kesehatan ................................................................................ 20 1.02.02 Rumah Sakit Umum Daerah ………………………………………………………… 27 i
BAB VI
1.03.01 Dinas Pekerjaan Umum ..................................................................... 29 1.06.01 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah ..................................... 49 1.07.01 Dinas Perhubungan ........................................................................... 55 1.08.02 Badan Lingkungan Hidup .................................................................. 61 1.08.04 Dinas Kebersihan dan Pertamanan ................................................... 65 1.10.01 Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil ............................................ 71 1.13.01 Dinas Sosial ....................................................................................... 75 1.14.01 Dinas Tenaga Kerja ............................................................................ 80 1.15.01 Dinas Koperasi, UKM dan Perindustrian dan Perdagangan .............. 85 1.16.02 Badan Penanaman Modal dan Promosi Daerah .............................. 91 1.17.01 Dinas Pariwisata dan Kebudayaan .................................................... 96 1.19.01 Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat....... 101 1.19.03 Satuan Polisi Pamong Praja ............................................................... 108 1.19.03 Badan Penanggulangan Bencana Daerah …………………………………….. 112 1.20.03 Sekretariat Daerah ............................................................................ 116 1.20.04 Sekretariat DPRD ............................................................................... 126 1.20.05 Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan daerah .................... 131 1.20.06 Badan Kepegawaian Daerah ............................................................. 140 1.20.07 Inspektorat Daerah ........................................................................... 145 1.20.09 Kecamatan Bintan Timur .................................................................. 149 1.20.10 Kecamatan Gunung Kijang ................................................................ 153 1.20.11 Kecamatan Teluk Bintan ................................................................... 157 1.20.12 Kecamatan Bintan Utara ................................................................... 161 1.20.13 Kecamatan Teluk Sebong .................................................................. 165 1.20.14 Kecamatan Tambelan ....................................................................... 169 1.20.15 Kecamatan Seri Kuala Lobam ............................................................ 173 1.20.16 Kecamatan Toapaya .......................................................................... 177 1.20.17 Kecamatan Bintan Pesisir .................................................................. 181 1.20.18 Kecamatan Mantang ......................................................................... 185 1.21.01 Badan pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan ..................... 189 1.22.01 Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Keluarga Berencana .......................................................................... 194 1.24.01 Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah ............................................ 201 2.01.01 Dinas Pertanian dan Kehutanan ...................................................... 205 2.03.01 Dinas Pertambangan dan Energi ....................................................... 212 2.05.01 Dinas Kelautan dan Perikanan .......................................................... 218 Penutup .................................................................................................... VI‐1
ii
DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Jumlah penduduk Laki‐laki dan Perempuan di Kabupaten Bintan Tahun 2014................................................................................................................
II‐4
Tabel 2.2 Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Dependency Rasio di
Kabupaten Bintan, Tahun 2013 dan 2014 ................................................................
Tabel 2.3
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Bintan Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000 Menurut Lapangan Usaha, Tahun 2013‐2014 .......................
Tabel 2.4
II‐9
Laju Inflasi (IHK) Kabupaten Bintan (berdasarkan IHK Kota Tanjungpinang) Tahun Dasar 2007, Tahun 2013‐2014 .................................................................................
Tabel 2.7
II‐8
Laju Pertumbuhan Persektor Kabupaten Bintan Menurut Lapangan Usaha Tahun 2013‐2014.................................................................................................................
Tabel 2.6
II‐7
Distribusi Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bintan Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha, Tahun 2013‐2014 .............................................
Tabel 2.5
II‐5
II‐9
Laju Inflasi (IHK) Kabupaten Bintan (berdasarkan IHK Kota Tanjungpinang) Tahun Dasar 2007, Tahun 2014 (Semester I dan II) ............................................................ II‐10
Tabel 2.8
Pendapatan Regional dan Angka Perkapita Kabupaten Bintan Atas Dasar Harga Konstan Menurut Lapangan Usaha, Tahun 2013‐2014 ............................................ II‐11
Tabel 2.9
Pendapatan Regional dan Angka Perkapita Kabupaten Bintan Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha, Tahun 2013‐2014 ............................................. II‐11
Tabel 2.10 Perkembangan Rata‐rata Lama Sekolah dan Indeks Pendidikan di Kabupaten
Bintan Tahun 2013‐2014 .......................................................................................... II‐13
Tabel 2.11 Persentase Penduduk Usia 15 Tahun ke atas yang Melek Huruf dan Buta Huruf di Kabupaten Bintan pada Tahun 2013‐2014 ............................................................... II‐14 Tabel 2.12 Perkembangan Angka Harapan Hidup dan Indeks Kesehatan di Kabupaten Bintan Tahun 2013‐2014 ..................................................................................................... II‐15 Tabel 2.13 Perkembangan IPM Kabupaten Bintan Tahun 2013‐2014 ....................................... II‐17 Tabel 2.14 Proporsi Penduduk Miskin Terhadap Jumlah Penduduk Kabupaten Bintan, Tahun 2003‐2014................................................................................................................. II‐19 Tabel 2.15 Jumlah Anggaran Penangulanggan Kemiskinan dirinci berdasarkan sumber Pembiayaan Tahun 2013‐2014 ................................................................................. II‐19 Tabel 2.16 Persentase Penduduk Berumur 15 Tahun keatas yang bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Kabupaten Bintan .................................................................................... II‐24 iii
Tabel 2.17 Perkembangan Ketenagakerjaan di Kabupaten Bintan Tahun 2013‐2014 .............. II‐25 Tabel 2.18 Pendapatan Riil Perkapita dan Indeks Daya Beli Masyarakat Kabupaten Bintan,Tahun 2013‐2014 .......................................................................................... II‐26 Tabel 2.19 Kawasan Produktif di Kabupaten Bintan .................................................................. II‐27 Tabel 2.20 Capaian Misi RPJMD Kabupaten Bintan Tahun 2010 ‐ 2015 Sampai Dengan Tahun 2014….. ..................................................................................................................... II‐31 Tabel 3.1
Kontribusi PDRB Kabupaten Bintan Tahun 2014 dan Proyeksi Tahun 2015 Berdasarkan Harga Konstan Tahun 2000 .................................................................
III‐7
Tabel 3.2
Indikator Makro Ekonomi Kabupaten BintanTahun 2014 – 2016 ............................ III‐17
Tabel 3.3
Realisasi dan Proyeksi/Target Pendapatan Kabupaten Bintan Tahun 2014 s.d tahun 2017……………………………………… ...................................................................... III‐18
Tabel 3.4
Proyeksi Pendapatan Daerah Tahun 2016 ............................................................... III‐23
Tabel 3.5
Realisasi dan Proyeksi Pembiayaan Daerah Tahun 2011 s.d. Tahun 2016 ............... III‐28
Tabel 4.1
Tujuan dan Sasaran Pembangunan ..........................................................................
Tabel 4.2
Jumlah Program Pembangunan dan Anggaran Pemerintah Kabupaten Bintan dalam Mendukung Sasaran Pokok Nasional Tahun 2016 ........................................
Tabel 4.3
IV‐1
IV‐7
Arah Kebijakan dan Strategi terkait Pro Growth, Pro Job, Pro Poor, dan Pro Environment. ............................................................................................................
Tabel 4.4
Prioritas Pembangunan Daerah Tahun 2016 Menurut RPJMD
dan RKPD 2016…………………………………………………………………………………………………… .
IV‐8
IV‐9
Tabel 4.5 Program Pembangunan dan Target Capaian tahun 2016…………………………………….. IV‐31 Tabel 5.1 Rekapitulasi Belanja Langsung Tahun 2016 .............................................................
V‐1
iv
DAFTAR GRAFIK Grafik 2.1 : Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Dependency Rasio di Kabupaten Bintan, Tahun 2013‐2014 ..........................................................
II‐5
Grafik 2.2 : Indek Pendidikan Kabupaten Bintan Tahun 2013‐2014 .................................. II‐14 Grafik 2.3 : Angka Melek Huruf Kabupaten Bintan Tahun 2013‐2014 …………………………………… II‐14 Grafik 2.4 : Indeks Kesehatan Kabupaten Bintan Tahun 2013‐2014 .......................................... II‐15 Grafik 2.5 : Perkembangan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Bintan Tahun 2013‐2014………………............................................................................................... II‐17
Grafik 2.6 : Indeks Daya Beli Kabupaten Bintan Tahun 2013‐2014 ……………………………… II‐26 Grafik 2.7 : Capaian Misi RPJMD Kabupaten Bintan Sampai Dengan Tahun 2014……………………………………………………………………………………………………… ... II‐45
v
BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Undang‐Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang‐Undang Nomor 23 Tahun 2015 tentang Pemerintahan
Daerah,
mengamanatkan
bahwa
dalam
rangka
penyelenggaraan pemerintahan, pemerintah daerah berkewajiban menyusun perencanaan pembangunan daerah sebagai satu kesatuan sistem perencanaan pembangunan nasional. Sesuai dengan amanat tersebut, maka setiap pemerintah daerah diharuskan menyusun rencana pembangunan yang
sistematis,
terarah,
terpadu
dan
berkelanjutan
dengan
mempertimbangkan keunggulan komparatif wilayah dan kemampuan sumberdaya keuangan daerah. Perencanaan pembangunan daerah yang harus disusun oleh setiap daerah di Indonesia adalah Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD). RKPD adalah dokumen perencanaan Pemerintah Daerah untuk periode satu (1) tahun yang merupakan penjabaran dari RPJM Daerah dan mengacu pada RKP Nasional dan RKPD Provinsi. RKPD memuat kerangka ekonomi Daerah, prioritas pembangunan Daerah, rencana kerja, dan pendanaannya, baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah maupun bersama partisipasi masyarakat. Sebagai suatu dokumen resmi rencana daerah, RKPD mempunyai kedudukan yang strategis, yaitu menjembatani antara perencanaan strategis jangka menengah dengan perencanaan dan penganggaran tahunan. Periode pembangunan berdasarkan RPJMD Kabupaten Bintan tahun 2010‐2015 akan berakhir pada tahun 2015, berdasarkan pedoman transisi dan kaidah pelaksanaan yang diatur dalam Bab X RPJMD Kabupaten Bintan tahun 2010‐2015 disebutkan bahwa dalam rangka menjaga kesinambungan pembangunan dan mengisi kekosongan RKPD setelah RPJMD berakhir, maka RKPD Kabupaten Bintan 2016
I‐1
RPJMD 2010‐2015 menjadi pedoman penyusunan RKPD dan RAPBD tahun pertama di bawah kepemimpinan kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih hasil pemilihan umum kepala daerah (pemilukada) pada periode berikutnya (2015‐2020). Selanjutnya RKPD masa transisi merupakan tahun pertama dan bagian yang tidak terpisahkan dari RPJMD kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih hasil pemilukada pada periode berikutnya. Melalui pedoman transisi ini, maka diharapkan masalah‐masalah pembangunan yang belum seluruhnya tertangani sampai dengan akhir periode RPJMD dan masalah‐masalah pembangunan yang akan dihadapi dalam tahun pertama masa pemerintahan baru dapat terselesaikan. Penyusunan RKPD tahun 2016 dilaksanakan melalui 3 tahapan yaitu penyusunan Rancangan Awal RKPD, penyusunan Rancangan RKPD dan penyusunan Perbup RKPD dengan menggunakan pendekatan teknokratik, partisipatif, bottom‐up dan top‐down. Hal ini dimaksudkan untuk menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi dan sinergi baik antar wilayah, antar ruang, antar waktu, serta antar urusan pemerintahan. Proses penyusunan RKPD Kabupaten Bintan tahun 2016 mengacu pada amanat PP No. 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah dan Permendagri 54 Tahun 2010 tentang pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, dengan melaksanakan tahap‐tahap sebagai berikut: 1. Bappeda menyusun rancangan awal RKPD berdasarkan hasil evaluasi pembangunan tahun 2014, rancangan awal rencana kerja SKPD, RPJMD Kabupaten Bintan tahun 2010‐2016, rancangan RKPD Provinsi Kepulauan Riau tahun 2016 dan rancangan RKP Nasional tahun 2016; 2. Rancangan RKPD menjadi bahan musrenbang RKPD yang dilaksanakan untuk keterpaduan rancangan Renja SKPD dan Rencana Pembangunan Kecamatan;
RKPD Kabupaten Bintan 2016
I‐2
3. Bappeda merumuskan rancangan akhir RKPD berdasarkan hasil musrenbang RKPD; 4. Bappeda menyusun rancangan akhir RKPD yang dilengkapi dengan pendanaan yang menunjukkan prakiraan maju; 5. RKPD Kabupaten Bintan ditetapkan dengan Peraturan Bupati Bintan. 1.2 Dasar Hukum Penyusunan 1.
Undang‐Undang Dasar 1945 Negara Republik Indonesia,‐
2.
Undang‐Undang Nomor : 12 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Kabupaten Dalam Lingkungan Daerah Propinsi Sumatera Tengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 25),‐
3.
UndangUndang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
4.
Undang‐Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;
5.
Undang‐Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
6.
Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;
7.
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
8.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
9.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2014 Tentang Pedoman Penyusunan, Pengendalian Dan Evaluasi Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun 2016;
RKPD Kabupaten Bintan 2016
I‐3
11. Peraturan Daerah Kabupaten Bintan Nomor 2 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bintan Tahun 2010‐2015. 1.3 Hubungan Antar Dokumen RKPD merupakan dokumen perencanaan daerah untuk satu tahun yang merupakan penjabaran dari RPJMD dan mengacu pada RPJP. RKPD memuat rancangan kerangka ekonomi daerah, program prioritas pembangunan daerah, rencana kerja dan pendanaannya serta perkiraan maju dengan mempertimbangkan kerangka pendanaan dan pagu indikatif. Keterkaitan antara RPJPD dengan RPJMD dan dijabarkan dalam RKPD bertujuan untuk mewujudkan perencanaan dan penganggaran terpadu. Dimana pengambilan keputusan penetapan program dan kegiatan yang direncanakan, merupakan satu kesatuan proses perencanaan dan penganggaran yang terintegrasi, konsisten dan mengikat untuk menjamin tercapainya tujuan dan sasaran program dan kegiatan pembangunan daerah. Dalam proses penyusunan RKPD Kabupaten Bintan terdapat beberapa prinsip yang dipegang sampai akhir penyusunan RKPD, sehingga menghasilkan program dan kegiatan prioritas :
Kombinasi Top Down dan Bottom Up Planning: Penyusunan RKPD mengintegrasikan kebijakan pemerintah daerah dengan aspirasi dari masyarakat yang berkaitan dengan upaya pencapaian visi dan misi Kabupaten Bintan melalui forum SKPD.
Keadilan dan Sinergitas Penyusunan RKPD memperhatikan prinsip keadilan guna mengurangi kesenjangan dan menciptakan sinergitas.
Pertimbangan kemampuan fiskal daerah
RKPD Kabupaten Bintan 2016
I‐4
Penyusunan RKPD mempertimbangkan kemampuan keuangan pemerintah daerah dan menggali potensi pendanaan dari masyarakat dalam penentuan prioritas program dan kegiatan pembangunan.
Perencanaan partisipatif Penyusunan RKPD dilaksanakan dengan prinsip perencanaan partisipatif yang melibatkan stakeholder pembangunan baik unsur pemerintah daerah maupun masyarakat (Musrenbang Desa/Kelurahan, Musrenbang Kecamatan, dan Musrenbang Kabupaten).
1.4 Sistematika Dokumen RKPD Sistematika dokumen RKPD sebagai berikut : BAB I :
Pendahuluan, menjelaskan (1) Latar Belakang yang menguraikan mengenai pengertian, proses penyusunan, kedudukan dan keterkaitan antara dokumen RKPD dengan dokumen perencanaan lainnya, (2) Dasar Hukum, (3) Hubungan Antar Dokumen, (4) Sistematika Dokumen RKPD, serta (5) Maksud dan Tujuan Penyusunan.
BAB II : Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2014 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan yang meliputi penjelasan tentang (1) Visi dan Misi RPJMD Kab. Bintan, (2) Gambaran Umum Kondisi Daerah, (3) Evaluasi Pelaksanaan dan Realisasi RPJMD, dan (4) Isu Strategis dan Masalah Mendesak yang harus diselesaikan pada tahun 2016. BAB III : Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah dan Kebijakan Keuangan Daerah, memuat (1) Arah Kebijakan Ekonomi Daerah, (2) Arah Kebijakan Keuangan Daerah. BAB IV : Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah, memuat (1)Tujuan dan Sasaran Pembangunan, dan (2) Prioritas Pembangunan. BAB V : Rencana Program dan Kegiatan Prioritas Daerah, memuat rincian program dan kegiatan pokok RKPD tahun rencana, instansi
RKPD Kabupaten Bintan 2016
I‐5
pelaksana/SKPD, indikator capaian masing‐masing program dan kegiatan serta pagu indikatifnya. BAB VI : Penutup 1.5 Maksud dan Tujuan RKPD tahun 2016 dimaksudkan untuk menjadi pedoman dalam penyusunan Rancangan Kebijakan Umum Anggaran dan PPA Sementara yang akan disampaikan kepada Panitia Anggaran DPRD untuk dibahas, disepakati dan dituangkan dalam Nota Kesepakatan KUA dan PPA antara Bupati dan Pimpinan DPRD. Selanjutnya akan dijabarkan dalam RKA SKPD sebagai lampiran Ranperda APBD untuk dibahas dan memperoleh persetujuan DPRD. Adapun
tujuannya
adalah
untuk
mewujudkan
program
pembangunan Kabupaten Bintan yang terintegrasi dan berkelanjutan sesuai dengan visi, misi, dan amanat RPJMD yang dilaksanakan dengan : 1. Menciptakan kepastian kebijakan sebagai komitmen Pemerintah dalam penyelenggaran urusan Pemerintahan melalui penjabaran rencana strategis ke dalam rencana operasional dan memelihara konsistensi antara capaian tujuan perencanaan strategis jangka menengah dengan tujuan perencanaan dan penganggaran tahunan pembangunan daerah; 2. Memberikan gambaran mengenai proyeksi Rencana Kerangka Ekonomi Daerah tahun 2016 sebagai patokan dalam penyusunan rencana pendapatan yang akan digunakan untuk membiayai belanja dan pembiayaan pembangunan daerah; 3. Memberikan arah bagi seluruh stakeholder pembangunan daerah dalam merumuskan dan menyusun perencanaan serta partisipasi dalam pembangunan daerah tahun 2016; 4. Menyatukan tujuan kegiatan semua SKPD melalui penetapan target Indikator Kinerja Utama (IKU) dalam rangka pencapaian visi dan misi Kabupaten Bintan sehingga menjadi instrumen bagi Pemerintah Daerah
RKPD Kabupaten Bintan 2016
I‐6
dalam menyusun Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ), Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) dan Laporan Kinerja Pemerintah Daerah (LKPD); 5. Menetapkan program prioritas untuk masing‐masing urusan pemerintahan dalam rangka pencapaian target Indikator Kinerja Utama (IKU) yang ditetapkan.
RKPD Kabupaten Bintan 2016
I‐7
BAB II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2014 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan 2.1 Visi dan Misi RPJMD Visi Kabupaten Bintan Tahun 2010‐2015 adalah sebagai berikut : “Menuju Bintan Yang Maju, Sejahtera dan Berbudaya” Bintan
: Bahwa pelaksanaan pembangunan daerah senantiasa
Yang Maju
dilandasi
dengan
keinginan
bersama
untuk
mewujudkan masa depan yang lebih baik didukung oleh sumberdaya manusia yang unggul. Maju juga diarahkan pada terbentuknya daerah yang mandiri berbasis pengembangan sumber daya kelautan dan perikanan beserta segenap potensinya secara berkelanjutan, namun tetap mengedepankan pentingnya kerjasama dan sinergitas. Sejahtera
: Menunjukkan kondisi kemakmuran masyarakat Bintan yang terpenuhi kebutuhan ekonomi (materiil) dan spiritualnya.
Berbudaya : Perwujudan masyarakat yang menjunjung tinggi nilai budaya yang harus dijaga kelestariannya sebagai pedoman pengembangan masyarakat. Perwujudan masyarakat yang memiliki sifat dan sikap yang terpuji dalam kehidupan sosial ekonomi, memiliki moral yang tinggi serta menjunjung norma‐norma agama dan norma‐norma adat yang berlaku. RKPD Kabupaten Bintan 2016
II‐1
Misi Kabupaten Bintan Misi pemerintah daerah dalam periode 2010 – 2015 diarahkan untuk mewujudkan Bintan yang lebih maju, sejahtera dan berbudaya. Usaha‐usaha perwujudan visi Kabupaten Bintan 2015 akan dijabarkan dalam misi pembangunan Bintan tahun 2010 – 2015 sebagai berikut : 1.
Melanjutkan upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia yang cerdas, sehat, berdaya saing, berbudaya serta beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2.
Mewujudkan pembangunan perekonomian daerah yang berbasis pada pengembangan sumberdaya kelautan dan perikanan.
3.
Melanjutkan pengembangan potensi pariwisata dan agribisnis.
4.
Melanjutkan upaya penyelenggaraan tata kepemerintahan yang baik (good governance), demokratis dan bertanggung jawab didukung dengan kepastian hukum dan penegakan HAM.
5.
Melanjutkan pembangunan yang adil dan merata melalui peningkatan kualitas dan kuantitas prasarana dan sarana yang menunjang perkembangan di seluruh wilayah Kabupaten Bintan.
6.
Melanjutkan upaya pengembangan dan pemberdayaan masyarakat dengan mengedepankan kearifan lokal dan pengarusutamaan gender.
7.
Mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan (Sustainable Development).
2.2 Gambaran Umum Kondisi Daerah 2.2.1 Kondisi Geografis dan Demografis Wilayah
Kondisi Geografis
Kabupaten Bintan secara geografis terletak antara 006’17”‐134’52”
Lintang Utara dan 10412’47” Bujur Timur di sebelah Barat‐10802’27” Bujur Timur di sebelah Timur, dengan batas‐batas sebagai berikut : Sebelah Utara
: Kabupaten Natuna, Anambas dan Malaysia.
Sebelah Selatan : Kabupaten Lingga.
RKPD Kabupaten Bintan 2016
II‐2
Sebelah Barat
: Kota Batam dan Kota Tanjungpinang.
Sebelah Timur : Provinsi Kalimantan Barat
Secara keseluruhan luas wilayah Kabupaten Bintan seluruhnya
mencapai 87.717,84 Km2, luas daratannya hanya 1,50% atau sebesar 1.319,51 Km2 saja dan luas lautnya 86.398,33 Km2 (98,50%). Kecamatan terluas daratannya adalah Kecamatan Gunung Kijang dengan luas 503,12 Km2 dan Kecamatan terkecil adalah Tambelan yaitu 169,42 Km2. Kabupaten Bintan saat ini terdiri dari 240 buah pulau besar dan kecil. Hanya 49 buah diantaranya yang sudah dihuni, sedangkan sisanya walaupun belum berpenghuni sebagian sudah dimanfaatkan untuk kegiatan pertanian, khususnya usaha perkebunan. Dilihat dari topografinya, pulau‐pulau di Kabupaten Bintan sangat bervariasi. Umumnya dibentuk oleh perbukitan rendah membundar yang dikelilingi oleh daerah rawa‐rawa.
Wilayah Kabupaten Bintan merupakan bagian dari paparan
kontinental yang terkenal dengan nama Paparan kontinental yang dibebut Paparan Sunda. Morfologi pulau Bintan tidak memiliki perbedaan ketinggian yang menyolok yaitu antara 0‐350 meter dari muka laut. Penonjolan puncak‐ puncak bukit antara lain Gunung Bintan 348 meter, Gunung Bintan Kecil 196 meter. Bukit‐bukit lainnya merupakan bukit‐bukit dengan ketinggian dibawah 100 meter. Bukit‐bukit tersebut merupakan daerah hulu‐hulu sungai yang sebagian besar mengalir kearah Utara dan Selatan dengan pola sub paralel, sedangkan pola anak‐anak sungainya berpola sub radial. Sungai‐ sungai itu umumnya pendek‐pendek, dangkal dan tidak lebar. Pada umumnya wilayah Kabupaten Bintan beriklim tropis. Pada tahun 2013di wilayah Kabupaten Bintan temperatur rata‐rata terendah sebesar 24 derajat celcius dan tertinggi rata‐ratasebesar 30derajat celcius dengan kelembaban nisbi rata‐rata tercatat sekitar 72‐96%. Kecepatan arah angin rata‐rata 18km/jam dengan arah angin cenderung ke Timur Laut.
RKPD Kabupaten Bintan 2016
II‐3
Gambaran Demografis
Penduduk Kabupaten Bintan berdasarkan estimasi tahun 2014
berjumlah sebesar 151.123 jiwa terdiri dari 38.882 rumah tangga (KK). Jumlah penduduk laki‐laki sebesar 77.909 jiwa (51,15%) dan penduduk perempuan sebesar 73.214 jiwa (48,44%). Perbandingan antara jumlah penduduk laki‐laki dengan perempuan (sex ratio) sebesar 105.71. Artinya setiap 100 perempuan berbanding dengan 105 penduduk laki‐laki, jumlah penduduk laki‐laki 2.71%lebih banyak dibandingkan jumlah penduduk perempuan. Persentase ini tidak mengalami peningkatan yang signifikan dari tahun sebelumnya. Kecamatan yang terpadat penduduknya masih tercatat kecamatan Bintan Timur dengan jumlah penduduk tertinggi 41.150 jiwa (27,22%), sedangkan yang terendah adalah dikecamatan Mantang sebanyak 4,168 jiwa (2,75%). Tabel 2.1 : Jumlah penduduk Laki‐laki dan Perempuan di Kabupaten Bintan Tahun 2014 Kecamatan 1. Bintan Timur 2. Gunung Kijang 3. Teluk Bintan 4. Toapaya 5. Teluk Sebong 6. Seri Kuala Lobam 7. Bintan Utara 8. Tambelan 9. Mantang 10. Bintan Pesisir KABUPATEN BINTAN
Penduduk Laki‐laki Perempuan 21.343 19.807 7.159 5.968 4.850 4.301 6.057 5.226 9.331 8.265 8.500 10.257 11.236 11.234 2.611 2.470 2.267 1.901 4.555 3.785 77.909 73.214
Jumlah 41.150 13.127 9.151 11.283 17.596 18.757 22.470 5.081 4.168 8.340 151.123
Sumber : BPS Kabupaten Bintan, Tahun 2015 RKPD Kabupaten Bintan 2016
II‐4
Tabel 2.2 : Jumlah Penduduk Kabupaten Bintan Tahun 2014 No
Kelompok Umur
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16.
0‐4 5‐9 10‐14 15‐19 20‐24 25‐29 30‐34 35‐39 40‐44 45‐49 50‐54 55‐59 60‐64 65‐69 70‐75 75+ Jumlah Dependency Rasio
Tahun 2013 16.170 16.351 13.866 10.009 10.500 15.087 15.856 13.753 10.992 8.295 5.834 4.332 3.201 2.237 1.408 1.229 149.120 52,38
2014 16.350 16.566 14.085 10.159 10.595 15.235 16.022 13.914 11.141 8.437 5.944 4.419 3.270 2.288 1.442 1.256 151.123 52,44
Sumber : BPS Kabupaten Bintan, Tahun 2015
JUMLAH PENDUDUK
Grafik 2.1 : Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Dependency Rasio di Kabupaten Bintan, Tahun 2013‐2014
45 40 35 30 25 20 15 10 5 0
Laki‐laki
Perempuan
Jumlah
Sumber : BPS Kabupaten Bintan, Tahun 2015
RKPD Kabupaten Bintan 2016
II‐5
Angka beban ketergantungan (Dependency Ratio) atau perbandingan
antara penduduk yang belum produktif ataupun yang sudah tidak produktif lagi (usia 0‐14 tahun ditambah penduduk usia 65 tahun ke atas) dibagi dengan penduduk usia produktif (usia 15‐64 tahun) Kabupaten Bintan menunjukkan peningkatan dari tahun 2013 sampai tahun 2014. Kabupaten Bintan pada tahun 2013 Dependency Ratio nya mencapai 52.38 sedangkan tahun 2014 yaitu 52,44. Artinya bahwa pada tahun 2014, untuk setiap 100 penduduk usia produktif di Kabupaten Bintan menanggung sekitar 52 penduduk usia belum/tidak produktif. 2.2.2 Gambaran Kesejahteraan Masyarakat Pertumbuhan Ekonomi/PDRB Pengembangan ekonomi wilayah tidak hanya ditujukan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi tetapi juga harus mampu meningkatkan kesejahteraan penduduk dan mampu menciptakan pemerataan pendapatan. Tingkat kesejahteraan penduduk dapat ditunjukkan dengan PDRB per kapita, meskipun angka ini tidak menjelaskan adanya tingkat distribusi pendapatan penduduk. Berdasarkan data yang dihimpun dari Badan Pusat Statistik (BPS), PDRB Kabupaten Bintan pada tahun 2014 atas Dasar Harga konstan tercatat sebesar Rp3,96 trilyun,‐ meningkat daripada tahun 2013 yang hanya tercatat sebesar Rp3,74 trilyun,‐ yang diukur dari sembilan sektor lapangan usaha yaitu sektor pertanian; pertambangan dan penggalian; industri pengolahan listrik, gas dan air bersih; bangunan/konstruksi; perdagangan, hotel dan restoran; pengangkutan dan komunikasi; keuangan, persewaan dan jasa perusahaan dan jasa‐jasa.
RKPD Kabupaten Bintan 2016
II‐6
Tabel 2.3 : Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Bintan Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000 Menurut Lapangan Usaha, Tahun 2013‐2014 Lapangan Usaha
2013
2014
SEKTOR PRIMER
595.457,57
617.361,28
1. Pertanian 2. Pertambangan & penggalian
214.524,80 380.932,77
230.145,87
SEKTOR SEKUNDER
2.100.414,70
387.215,40 2.226.604,53
3. Industri pengolahan
1.943.145,74
2.057.948,13
9.955,93
10.632,74
147.313,04
158.023,67 1.121.407,43
4. Listrik,gas dan air bersih 5. B a n g u n a n SEKTOR TERSIER 6. Perdagangan, hotel dan restoran
1.049.874,81 748.230,29
7. Pengangkutan dan komunikasi
798.061,52
135.349,63 143.765,09
8. Keuangan, persewaan dan jasa 9. J a s a ‐ j a s a PDRB
57.287,60
61.780,93
109.007,29
117.799,88 3.965.373,24
3.745.747,08
Sumber : BPS Kabupaten Bintan, Tahun 2015
Sektor‐sektor yang memiliki nilai kontribusi besar terhadap PDRB adalah
sektor Industri Pengolahan sebesar 50,53%, sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran sebesar 20,76%, sektor Pertambangan dan Penggalian sebesar 9,94% dan sektor Pertanian sebesar 5,78%, sektor Pengangkutan dan Komunikasi sebesar 3,80%, sektor Bangunan 4,58%, sedangkan sektor lain seperti Listrik, Gas dan Air Bersih Keuangan, Persewaan dan Jasa, masing‐ masing memberikan kontribusi kurang dari 3,00%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut.
RKPD Kabupaten Bintan 2016
II‐7
Tabel 2.4 : Distribusi Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bintan Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha, Tahun 2013‐2014 LAPANGAN USAHA
TAHUN 2013 16,36
SEKTOR PRIMER 1. Pertanian, petenakan, kehutanan, perikanan 2. Pertambangan & penggalian SEKTOR SEKUNDER 3. Industri pengolahan 4. Listrik, gas dan air bersih 5. B a n g u n a n SEKTOR TERSIER 6. Perdagangan, hotel dan restoran 7. Pengangkutan dan komunikasi 8. Keuangan, persewaan dan jasa 9. J a s a ‐ j a s a PDRB
5,74 10,62 55,98 51,13 0,30 4,55 27,67 19,96 3,72 1,40 2,59 100,00
2014 15,72 5,78 9,94 55,43 50,53 0,32 4,58 38,85 20,76 3,80 1,48 2,81 100,00
Sumber : BPS Kabupaten Bintan, Tahun 2015
Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) yang diukur dari kenaikan PDRB
(Produk Domestik Regional Bruto) berdasarkan harga konstan pada tahun 2013 LPE mencapai 6,24% namun pada tahun 2014 menurun menjadi 5,86%. Penurunan LPE di Kabupten Bintan pada tahun 2014 disinyalir imbas dari kondisi makro perekonomian di tingkat regional, nasional serta dunia masih labil dan fluktuatif, pelarangan ekspor bahan mentah pertambangan menurunkan aktifitas pertambangan yang turut berimbas pada pertumbuhan sektor Pertambangan dan Penggalian. Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak subsidi, kenaikan Tarif Dasar Listrik, isu stabilitas ekonomi nasional menjelang dan pasca pemilu legislatif dan presiden juga turut mempengaruhi Laju Pertumbuhan Ekonomi sepanjang Tahun 2014.
RKPD Kabupaten Bintan 2016
II‐8
Tabel 2.5 : Laju Pertumbuhan Persektor Kabupaten Bintan Menurut Lapangan Usaha Tahun 2013‐2014 Lapangan Usaha
Laju Pertumbuhan Sektor (%) 2013 2014
SEKTOR PRIMER 1. Pertanian 2. Pertambangan & penggalian SEKTOR SEKUNDER 3. Industri pengolahan 4. Listrik,gas dan air bersih 5. B a n g u n a n SEKTOR TERSIER 6. Perdagangan, hotel dan restoran 7. Pengangkutan dan komunikasi 8. Keuangan, persewaan dan jasa 9. J a s a ‐ j a s a PDRB
5,62 6,44 5,17 6,23 6,11 5,81 7,98 6,61 6,81 6,81 5,53 5,50 6,24
3,68 7,28 1,65 6,01 5,91 6,80 7,27 6,81 6,66 6,22 7,84 8,07 5,86
Sumber : BPS Kabupaten Bintan, Tahun 2015 Tingkat Kestabilan Harga (Inflasi)
Tingkat kestabilan harga (inflasi) juga merupakan salah satu ukuran
kinerja perekonomian Pemerintah Daerah dalam mengendalikan gejolak harga terutama untuk komoditi yang strategis yang diukur dengan mengukur Indeks Harga Konsumen (IHK). Berdasarkan data BPS Kabupaten Bintan inflasi tahun 2013 (berdasarkan IHK Kota Tanjungpinang) Laju inflasi tahun kalender (Januari–Desember) / ‘year on year’ Tahun 2014 di Kota Tanjungpinang sebesar 7,49%, mengalami penurunan menjadi 7,49%. Tabel 2.6 : Laju Inflasi (IHK) Kabupaten Bintan (berdasarkan IHK Kota Tanjungpinang) Tahun Dasar 2007, Tahun 2013‐2014 No
Kebutuhan Pokok
2013
2014
1.
Bahan Makanan
13,31
6,18
2.
Makanan Jadi
11,30
5,97
3.
Perumahan
6,51
7,77
4.
Sandang
0,26
6,92
RKPD Kabupaten Bintan 2016
II‐9
No
Kebutuhan Pokok
2013
2014
5.
Kesehatan
5,34
3,51
6.
Pendidikan
2,97
7,14
7.
Transport
14,26
12,40
UMUM 10,09 Sumber : BPS Kabupaten Bintan, Tahun 2015
7,49
Pada semester I tahun 2014, komponen yang paling tinggi inflasinya
yaitu sandang yang mencapai 4,64% diikuti dengan makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau yang mencapai 2,15%. Sedangkan pada semester II terjadi kenaikan inflasi hampir di semua komponen mengalami inflasi. Inflasi tertinggi adalah transport, komunikasi dan jasa keuangan yang mencapai 11,01% sedangkan bahan makanan mencapai 8,00%, dan Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar 6,56%. Sehingga Indeks Harga Konsumen (IHK) Kota Tanjungpinang pada tahun 2014 (Januari–Desember) pembentukan inflasi selama periode itu yakni pada kelompok transportasi sebesar 12,40%, kelompok perumahan sebesar 7,77%. Secara umum kenaikan inflasi ini disebabkan oleh kebijakan pemerintah untuk menaikkan harga Bahan Bakar Minyak bersubsidi sehingga secara langsung berpengaruh terhadap kenaikan biaya transportasi dan produksi. Tabel 2.7 : Laju Inflasi (IHK) Kabupaten Bintan (berdasarkan IHK Kota Tanjungpinang) Tahun Dasar 2007, Tahun 2014 (Semester I dan II) Semester I (Jan‐ Jun) 1. Bahan Makanan ‐1,69 2. Makanan Jadi 2,15 3. Perumahan 1,13 4. Sandang 4,64 5. Kesehatan 8,38 6. Pendidikan 0,31 7. Transport 0,55 UMUM 0,89 Sumber : BPS Kabupaten Bintan, Tahun 2015 No
Kebutuhan Pokok
Semester II (Jul‐ Des) 8,00 3,74 6,56 2,18 1,60 6,30 11,01 6,54
RKPD Kabupaten Bintan 2016
II‐10
PDRB per Kapita
Indikator kinerja lain yang terkait dengan besaran Produk Domestik
Regional Bruto adalah PDRB perkapita. Angka PDRB perkapita Kabupaten Bintan memperlihatkan rata‐rata pendapatan yang diterima oleh masing‐ masing penduduk dan dapat merepresentasikan tingkat kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Bintan dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 2.8 : Pendapatan Regional dan Angka Perkapita Kabupaten Bintan Atas Dasar Harga Konstan Menurut Lapangan Usaha, Tahun 2013‐2014 NO
TAHUN
RINCIAN
2013
Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Pasar (Juta Rupiah) 2. Penyusutan Barang Modal (Juta Rupiah) 3. Produk Domestik Regional Netto Atas Dasar Harga Pasar (Juta Rupiah) 4. Pajak Tak Langsung Netto (Juta Rupiah) 5. Produk Domestik Regional Netto Atas Dasar Harga Faktor (Juta Rupiah) 7. Per Kapita Produk Domestik Regional Bruto (Juta Rupiah) 8. Per Kapita Pendapatan Regional (Juta Rupiah) Sumber:BPS Kabupaten Bintan, Tahun 2015
2014
1.
3.745.747,08
3.965.373,24
168.597,57
178.483,04
3.577.149,51
3.786.890,20
221.388,26
223.819,98
3.355.761,25
3.563.070,22
25.119.012,10
26.239.376,12
22.503.763,74
23.577.286,20
Tabel 2.9 : Pendapatan Regional dan Angka Perkapita Kabupaten Bintan Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha, Tahun 2013‐2014 NO 1.
2.
RINCIAN Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Pasar (Juta Rupiah) Penyusutan Barang Modal (Milyar Rupiah)
RKPD Kabupaten Bintan 2016
TAHUN 2013 5.822.931,36 262.092,47
2014 6.274.389,20 282.412,77
II‐11
NO
RINCIAN
Produk Domestik Regional Netto Atas Dasar Harga Pasar (Juta Rupiah) 4. Pajak Tak Langsung Netto (Milyar Rupiah) 5. Produk Domestik Regional Netto Atas Dasar Harga Faktor (Juta Rupiah) 7. Per Kapita Produk Domestik Regional Bruto (Juta Rupiah) 8. Per Kapita Pendapatan Regional (Juta Rupiah) Sumber : BPS Kabupaten Bintan, Tahun 2015
TAHUN 2013
2014
3.
5.560.838,89 344.157,95
5.991.976,44 354.149,18
5.216.680,93
5.637.827,26
39.048.627,65
41.518.426,74
34.983.107,12
37.306.215,86
Selama ini Produk Domestik Regional Bruto pendapatan per kapita
masih tetap dipakai sebagai salah satu tolok ukur kemajuan pembangunan suatu daerah. PDRB per kapita merupakan PDRB atas dasar harga berlaku dibagi dengan jumlah penduduk pertengahan tahun. Selang lima tahun terakhir ini PDRB per kapita Kabupaten Bintan atas dasar harga berlaku mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Pada tahun 2013 ini mencapai Rp34,98 juta sampai pada tahun 2014 menjadi Rp37,30 Juta 2.2.3 Gambaran Pelayanan Umum Pendidikan
Tolok ukur bidang pendidikan adalah indikator mutu pendidikan yang
dapat dilihat dari tingginya angka partisipasi. Angka partisipasi tersebut terdiri atas angka partisipasi kasar (APK) dan angka partisipasi murni (APM). Dari hasil evaluasi kinerja Wajib Belajar Dikdas 9 tahun diketahui bahwa APM pendidikan SD 97,91% pada tahun 2013 dan 94,11% pada tahun 2014. Artinya pada tahun 2014 ada sebanyak 94,11% penduduk yang berusia 7‐12 tahun telah tertampung di SD. Sedangkan Angka Partisipasi Kasar (APK) untuk pendidikan SD pada tahun 2013 menjadi 105,48% meningkat pada tahun 2014 menjadi sebesar 105,63&. Untuk APK jenjang SMP/MTs pada tahun 2013 sebesar 90,81% sedangkan pada tahun 2014 menunjukkan angka 96,91%. RKPD Kabupaten Bintan 2016
II‐12
Pada tahun 2013 APM SMP/MTs sebesar 85,59%, sedangkan pada tahun 2014 menunjukkan angka 71,18%. Untuk APK jenjang SMA tahun 2013 mencapai 82,23% sedangkan pada tahun 2014 meningkat hingga 94,73%, hal ini menunjukan bahwa pada tahun 2014 terdapat peningkatan sebesar 12,5%. Sedangkan APM jenjang SMA pada tahun 2013 menunjukkan angka 67,42% dan terus menurun hingga pada tahun 2014 mencapai 62,20%.
Jika dilihat berdasarkan komponennya peningkatan capaian angka IPM
Kabupaten Bintan dewasa ini merupakan kontribusi terbesar dari Indeks Pendidikan yang semakin baik. Menurut data BPS tahun 2013 capaian Indeks Pendidikan pada tahun 2013 Indeks Pendidikan Kabupaten Bintan mencapai 84,9 dengan rata‐rata lama sekolah 9,01 tahun. Sedangkan pada tahun 2014 Indeks Pendidikan mencapai 85,3 dengan rata‐rata lama sekolah 9,06. Dengan telah dicapainya angka 9 tahun untuk rata‐rata lama sekolah maka Kabupaten Bintan dapat Program Wajib Belajar 9 Tahun telah terwujud. Di sisi lain juga menunjukkan bahwa penurunan angka drop out yang cukup signifikan dari tahun ke tahun sehingga mampu menunjang pencapaian rata‐rata lama sekolah yang membanggakan. Tabel 2.10 : Perkembangan Rata‐Rata Lama Sekolah dan Indeks Pendidikan di Kabupaten Bintan Tahun 2013‐2014 No.
Tahun
Rata‐Rata Lama Sekolah
1.
2013
9,01
2.
2014
9,06
Indeks Pendidikan 84,9 85,3
Sumber : BPS Kabupaten Bintan, Tahun 2015
RKPD Kabupaten Bintan 2016
II‐13
Grafik 2.2 : Indek Pendidikan Kabupaten Bintan Tahun 2013‐2014 85.5 85 INDEKS PENDIDIKAN
85.3
84.9
84.5 84 83.35
83.21
83.5 83 82.5 82
2013 Target RPJMD
2014
Realisasi
Sumber : BPS Kabupaten Bintan, Tahun 2015
Berdasarkan data BPS Kabupaten Bintan diperoleh gambaran capaian
Persentase Melek Huruf (AMH) penduduk 15 tahun ke atas mencapai 97,32% pada tahun 2013 dan meningkat pada tahun 2014 pada angka 97,68%. Sehingga persentase Buta Huruf juga dapat ditekan dari 2,68% di tahun 2013 menjadi 2,32% ditahun 2014. Tabel 2.11 : Persentase Penduduk Usia 15 Tahun ke atas yang Melek Huruf dan Buta Huruf di Kabupaten Bintan pada Tahun 2013‐2014 No. Tahun Melek Huruf(%) 1. 2013 97,32 2. 2014 97,68 Sumber : BPS Kabupaten Bintan, 2015
Buta Huruf(%) 2,68 2,32
Grafik 2.3 : Angka Melek Huruf Kabupaten Bintan Tahun 2013‐2014 97.8 97.68
97.7 97.6 97.5 97.4
97.32
97.3 97.2 97.1 2013
2014
Sumber :BPS Kabupaten Bintan, 2015 RKPD Kabupaten Bintan 2016
II‐14
Kesehatan
Pencapaian Angka Harapan Hidup (AHH) Kabupaten Bintan dari tahun
2013 sampai tahun 2014 menunjukkan peningkatan. Perkembangan positif ini sangat mempengaruhi angka Indeks Kesehatan (IK) Kabupaten Bintan. Menurut data BPS Kabupaten Bintan capaian AHH Kabupaten Bintan tahun 2013 AHH mencapai 69,91 dengan IK sebesar 74,9. Tahun 2014 AHH mencapai 69,98 dengan IK mencapai 75,0. Angka Harapan Hidup (AHH) dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain Anak Lahir Hidup (ALH) dan Anak Masih Hidup (AMH). Oleh karena itu pemerintah Kabupaten Bintan berusaha keras untuk menekan Angka Kematian Bayi maupun Angka Kematian Ibu saat melahirkan setiap tahunnya dalam rangka membantu mendorong Angka Harapan Hidup. Tabel 2.12 : Perkembangan Angka Harapan Hidup dan Indeks Kesehatan di Kabupaten Bintan Tahun 2013‐2014 No Tahun Angka Harapan Hidup 1. 2013 69,91 2. 2014 69,98 Sumber: BPS Kabupaten Kabupaten Bintan, Tahun 2015
Indeks Kesehatan 74,9 75,0
Grafik 2.4 : Indeks Kesehatan Kabupaten Bintan Tahun 2013‐2014 75.05 75 75 74.95 74.9
74.9
74.85 2013
2014
Sumber: BPS Kabupaten Kabupaten Bintan, Tahun 2015
Terkait dengan usaha peningkatan pelayanan kesehatan terutama
bagi masyarakat miskin, Pemerintah Kabupaten Bintan sangat proaktif dalam mendukung implementasi Sistem Jaminan Sosial Nasional. Sejak tahun 2012 RKPD Kabupaten Bintan 2016
II‐15
telah terdaftar sebanyak 29.210 jiwa peserta Jamkesmas dan pada tahun 2014 program Jaminan Kesehatan Nasional mulai dilaksanakan dengan peserta awal yang berasal dari Jamkesmas, Askes dan TNI‐Polri.
Sebagai tahap awal pada tahun 2015 ini program Jamkesda Bintan
secara bertahap akan terintegrasi dengan Jaminan Kesehatan Nasional yang menggunakan data dari Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan KBS Kesehatan. Proses pengintegrasian tersebut akan terus dilakukan khususnya bagi masyarakat miskin yang belum menjadi anggota BPJS Kesehatan dan bagi masyarakat miskin yang belum menjadi anggota BPJS namun memiliki Kartu Bintan Sejahtera masih tetap dapat memanfaatkan pelayanan kesehatan.
Selanjutnya, bagi masyarakat miskin yang belum menjadi anggota BPJS
maupun yang tidak memiliki KBS Kesehatan diberikan kesempatan untuk menggunakan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) yang diterbitkan oleh Desa/Kelurahan untuk dapat memanfaatkan pelayanan kesehatan yang berlaku selama 3 bulan. Selain mendapatkan fasilitas pelayanan kesehatan, Pemerintah Kabupaten Bintan juga memberikan bantuan transportasi, akomodasi dan konsumsi bagi masyarakat miskin yang menjadi peserta BPJS PBI maupun yang menggunakan KBS dan SKTM yang dirujuk ke luar daerah Kabupaten Bintan.
Berkaitan dengan itu pula, Pemerintah Kabupaten Bintan telah
menyiapkan 2 unit rumah singgah untuk memfasilitasi pasien yang dirujuk ke Jakarta dan Kalimantan Barat untuk pasien dari Kecamatan Tambelan. Selain itu, telah dilakukan kerja sama dengan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Rumah Sakit Kanker Darmais, Rumah Sakit Jantung Harapan Kita dan Rumah Sakit Islam Cempaka Putih di Jakarta. Sedangkan di Kalimantan Barat dilakukan kerja sama dengan Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Aziz Singkawang.
RKPD Kabupaten Bintan 2016
II‐16
Indeks Pembangunan Manusia
Untuk mengukur kualitas sumberdaya manusia digunakan Indeks
Pembangunan Manusia (IPM) yang merupakan indeks komposit yang mencakup tiga bidang pembangunan manusia yang paling mendasar dilihat dari kulitas fisik dan non fisik yang meliputi indeks pendidikan, indeks kesehatan, dan indeks ekonomi. Pada tahun 2013 IPM Kabupaten Bintan mencapai 75,99% dan tahun 2014 yaitu 76,51% yang telah melampaui target akhir RPJMD yang ditargetkan yaitu hanya sebesar 76,06%. Tabel 2.13 : Perkembangan IPM Kabupaten Bintan Tahun 2013‐2014 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) No. Tahun Target Realisasi 1.
2013
75,63
75,99
2.
2014
75,82
76,51
Sumber : BPS Kabupaten Bintan, Tahun 2015
INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA
Grafik 2.5 : Perkembangan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Bintan Tahun 2013‐2014 76.51
76.6 76.4 76.2 75.99
76 75.8
75.82 75.63
75.6 75.4 75.2 75 2013 Target RPJMD
2014 Realisasi
Sumber : BPS Kabupaten Bintan, Tahun 2015 RKPD Kabupaten Bintan 2016
II‐17
Penanggulangan Kemiskinan
Pemerintah Kabupaten Bintan sangat komitmen untuk mempercepat
pembangunan manusia dan memberantas kemiskinan seperti yang telah dicanangkan melalui deklarasi milenium atau yang lebih dikenal dengan Millenium Development Goals (MDGs).
Dari 8 tujuan MDGs yang disepakati kewajiban pemerintah daerah
hanya memiliki 7 tujuan MDGs yakni menanggulangi kemiskinan dan kelaparan, mencapai pendidikan dasar untuk semua, mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan, menurunkan angka kematian anak, meningkatkan kesehatan ibu, memerangi HIV/AIDS, Malaria dan penyakit menular lainnya dan memastikan kelestarian lingkungan hidup. Sedangkan pencapaian tujuan membangun kemitraan global untuk pembangunan dilaksanakan oleh pemerintah pusat.
Pencapaian target MDGs tersebut telah diimplementasikan dengan
mengintegrasikannya ke dalam program dan kegiatan yang kita rencanakan dan tetapkan bersama. Secara garis besar pencapaian MDGs dapat saya gambarkan, : dari tujuh tujuan MDGs yang pencapaiannya diukur dengan 49 indikator, 43 indikator atau 87,76% pada tahun 2014 targetnya telah berhasil dicapai, 6 indikator atau 12,24% pencapaian targetnya on track dan akan tercapai pada tahun 2015. Sedangkan target indikator yang perlu dicapai dengan kerja keras tidak ditemukan lagi.
Dari berbagai upaya pelaksanaan program dan kegiatan
pembangunan, pemerintahan dan sosial kemasyarakatan telah menunjukkan manfaat (outcome) yang menggembirakan, angka kemiskinan dapat ditekan menjadi 6,32% atau sebesar 9.600 jiwa pada tahun 2014.
Selanjutnya Pemerintah Kabupaten Bintan bersama Provinsi
Kepulauan Riau maupaun Pemerintah Pusat terus berupaya dalam menekan angka kemiskinan melalui program‐program percepatan penanggulangan kemiskinan yang dilakukan dengan (1) Mengurangi beban pengeluaran masyarakat miskin; (2) Meningkatkan kemampuan dan pendapatan
RKPD Kabupaten Bintan 2016
II‐18
masyarakat miskin; (3) Mengembangkan dan menjamin keberlanjutan Usaha Mikro dan Kecil; (4) Mensinergikan kebijakan dan program penanggulangan kemiskinan. Tabel 2.14 : Proporsi Penduduk Miskin Terhadap Jumlah Penduduk Kabupaten Bintan, Tahun 2003‐2014 Tahun
Jumlah Laju Pertumb. Jumlah Penduduk Penduduk (%) Penduduk (Jiwa) Miskin (Jiwa) 2013 149.120 1,30 9.325 2014 151.123 1,34 9.600 Sumber : BPS Kabupaten Bintan, Tahun 2015
Persentase Penduduk Miskin 6,23 6,32
Pada tahun 2014 Kabupaten Bintan telah mengalokasikan dana untuk
program pengentasan kemiskinan sharing dana Provinsi Kepulauan Riau sebesar Rp12,627,834,085,‐ dikuti dengan Provinsi Kepulaan Riau sebesar Rp25,255,668,171,‐
dengan
total
keselurahan
mencapai
Rp37,883,502,256,‐ jumlah ini meningkat dibandingkan tahun 2013 yaitu sebesar Rp34.458.296.242,‐. Tabel 2.15 : Jumlah Anggaran Penangulanggan Kemiskinan dirinci berdasarkan sumber Pembiayaan Tahun 2013‐2014 Sumber Dana No Tahun Jumlah APBD I APBD II 1
2014
25,255,668,171
12,627,834,085
37,883,502,256
2
2013
22.804.823.011
11.653.473.231
34.458.296.242
Sumber : Bappeda Kabupaten Bintan, Tahun 2014 Pada tahun 2014 telah diberikan bantuan rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni sebanyak 508 unit meningkat dari tahun sebelumnya yaitu 455 unit. Pada tahun 2014 penganggaran rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) dibantu oleh Kementerian Sosial RI sebanyak 60 unit dengan total
RKPD Kabupaten Bintan 2016
II‐19
anggaran sebesar Rp 600 juta dan 448 unit rumah melalui cost sharing dengan APBD Propinsi Kepulauan Riau yakni sebesar Rp600 juta dan sebesar Rp300 juta melalui APBD Kabupaten Bintan. 2.2.4 Gambaran Daya Saing Daerah Salah satu indikator kinerja pembangunan suatu daerah diukur melalui indikator‐indikator makro ekonomi. Pencapaian perekonomian suatu daerah merupakan gambaran dari prestasi pemerintahan daerah dalam memanfaatkan potensi yang ada di daerah tersebut, serta usaha dalam mengatasi kendala‐kendala yang ada di daerah. Beberapa indikator pencapaian pembangunan ekonomi adalah: Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) dan tingkat inflasi. Sektor yang memiliki kontribusi terbesar terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Bintan tidak terlepas dari potensi yang dimiliki oleh Kabupaten Bintan yaitu Industri, Pariwisata dan Pertanian, dengan uraian sebagai berikut : Potensi Unggulan Daerah
Salah satu stimulan peningkatan potensi unggulan daerah Kabupaten
Bintan adalah dengan ditetapkannya Kabupaten Bintan sebagai salah satu Kawasan Free Trade Zone. Pembentukan Free Trade Zone di Kabupaten Bintan berdasar pada Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2007 tentang Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas. Adapun daerah yang termasuk dalam Free Trade Zone Bintan adalah kawasan Bintan Utara dengan liputan wilayah hampir setengah Pulau Bintan. Terdapat 5 lokasi lain yang berupa enclave yaitu kawasan Anak Lobam, kawasan Maritim Bintan Timur, kawasan galang Batang, kawasan Galang Batang, kawasan Senggarang dan kawasan Industri Dompak Barat. Dengan adanya pemekaran wilayah, maka Kota Tanjungpinang menjadi suatu wilayah administratif yang berdiri sendiri. Dalam hal ini kawasan Senggarang dan kawasan industri Dompak Barat
RKPD Kabupaten Bintan 2016
II‐20
termasuk ke dalam Free Trade Zone Bintan wilayah kota Tanjungpinang. Kawasan Industri Lobam termasuk dalam lingkup Kawasan Bintan Bagian Utara. Free Trade Zone Bintan dengan luas 62.017,20 Ha tersebut saat ini 23.000 Ha merupakan kawasan wisata internasional Lagoi yang dikelola sendiri oleh Penanam Modal Asing dengan core wisata pantai dan golf. Sedangkan seluas 4.000 Ha merupakan kawasan industri Lobam. Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 87 tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang kawasan Batam, Bintan dan Karimun maka kawasan Free Trade Zone Batam Bintan Karimun mecakup 26 Kecamatan yang 7 kecamatan diantaranya termasuk sebagian wilayah Kabupaten Bintan. Adapun Strukutur Ruang Kawasan Free Trade Zone Bintan terdiri dari sistem pusat kegiatan (PK) Primer yaitu: 1.
Pusat Kegiatan Berorientasi Ekspor, yaitu kawasan industri Galang Batang Kecamatan Gunung Kijang, Kawasan Industri Lobam di Kecamatan Seri Kuala Lobam, Kawasan Maritim Bintan Timur di Kecamatan Bintan Timur. Fungsi utama Pusat Kegiatan Berorientasi Ekspor ini adalah pengembangan industri skala besar. Sedangkan fungsi pendukungnya sebagai simpul transportasi, pemukiman karyawan, perdagangan dan jasa lokal.
2.
Pusat Kegiatan Pariwisata Mancanegara dan Domestik, yaitu Kawasan Wisata Internasional Lagoi di Kecamatan Teluk Sebong, Kawasan Wisata Penghujan‐Kuala Sempang di Kecamatan Seri Kuala Lobam, Kawasan Wisata Trikora di Kecamatan Gunung Kijang, dan Kawasan Wisata Sakera di Kecamatan Bintan Utara. Fungsi utama Pusat Kegiatan Pariwisata Mancanegara dan Domestik ini adalah pengembangan kepariwisataan. Sedangkan fungsi pendukungnya sebagai pemukiman dan simpul transportasi penumpang.
3.
Pusat Kegiatan Perdagangan dan Jasa, yaitu Pusat Kegiatan Perdagangan dan Jasa Bandar Seri Bentan di Kecamatan Teluk Bintan, dan Pusat
RKPD Kabupaten Bintan 2016
II‐21
Kegiatan Perdagangan dan jasa tanjung Uban di Kecamatan Bintan Utara. Fungsi utama Pusat Kegiatan Perdagangan dan jasa ini adalah perdagangan dan jasa internasional. Sedangkan fungsi pendukungnya adalah pemukiman, simpul transportasi penumpang dan wisata belanja. 4.
Pusat Kegiatan Transportasi Laut, yakni pelabuhan Bandar Seri Udana dan Pelabuhan Tanjung Uban di Kecamatan Bintan Utara, Pelabuhan Bandar Seri Bentan di Kecamatan teluk Bintan, dan Pelabuhan Kijang di Kecamatan Bintan Timur. Fungsi Utama Pusat Kegiatan Transportasi Laut ini adalah pertransportasian. Sedangkan fungsi pendukungnya adalah pelayanan perpindahan penumpng dan barang.
5.
Pusat Kegiatan Pertahanan dan Keamanan Negara, yakni Mentigi di Kecamatan Bintan Utara, Gunung Bintan Kecil di Kecamatan Teluk Sebong, dan Tanjung Berakit dan Tanjung Sading di Kecamatan Teluk Sebong. Fungsi utama Pusat Kegiatan Kegiatan Pertahanan dan Keamanan Negara ini adalah pertahanan dan keamanan negara. Sedangkan fungsi pendukungnya adalah menjaaga kedaulatan KNRI yang meliputi pertahanan dan keamanan laut serta udara.
6.
Pusat Kegiatan Kesehatan, Kawasan Bandar Seri Bentan di Kecamataan Teluk Bintan, dan Kawasan Perkotaan Tanjung Uban dan Kawasan Seri Kuala Lobam di Kecamatan Bintan Utara. Fungsi utama Pusat Kegiatan Kesehatan ini adalah pelayanan kesehatan berkualitas internasional. Sedangkan fungsi pendukungnya penyediaan pelayanan perkotaan.
Kabupaten Bintan masih mengandalkan sektor industri pengolahan
masih sebagai penyumbang PDRB terbesar pada 5 tahun terakhir dengan kontribusi mencapai 50% lebih. Spill over effect pembangunan Singapura dan Malaysia yang merupakan kutub utama pertumbuhan ekonomi Asia Tenggara telah berimbas pada perkembangan Industri di Kabupaten Bintan sebagai pendukung sektor industri Singapura. Sedangkan Sektor Pariwisata sebagai penyumbang PDRB terbesar ke dua setelah sektor industri pengolahan
RKPD Kabupaten Bintan 2016
II‐22
merupakan penyumbang Pendapatan Asli Daerah terbesar di Kabupaten Bintan dalam 5 tahun terakhir. Kontribusi sektor Pariwisata (Pajak Hotel Restoran dan Hiburan) terus mengalami peningkatan, pada tahun 2010 mencapai Rp63,2 Miliar dan terus meningkat sampai pada tahun 2014 mencapai Rp93,6 Miliar dengan rata‐rata kontribusi sebesar 54,64% dari total PAD Kabupaten Bintan pada tahun 2010‐2014. Investasi di Kabupaten Bintan juga menunjukkan peningkatan, pada tahun 2010 nilai investasi PMA US$744.94 juta dengan total 121 perusahaan sedangkan nilai investasi PMDN Rp67,06 miliar dengan total 8 perusahaan terus meningkat hingga tahun 2014 nilai investasi PMA US$916.74 juta dengan total 174 perusahaan sedangkan nilai investasi PMDN Rp1,457 trilyun,‐ dengan total 17 perusahaan. Potensi unggulan daerah yang menunjukkan tren peningkatan yang sangat signifikan juga terdapat pada sektor pertanian pada sentra produksi komoditastanaman pangan dan hortikultura unggulan antara lain padi, sayuran, buah naga, salak dan lain sebagainya. Jenis‐jenis tanaman perkebunan seperti karet, kelapa, dan cengkeh dapat dijumpai disemua kecamatan dengan luas yang bervariasi. Disisi lain terdapatnya potensi kelautan dan perikanan yang sangat besar untuk kegiatan perikanan tangkap maupun budidaya juga merupakan andalan untuk dapat dikembangkan di Kabupaten Bintan. Angka Kerja dan Ketenagakerjaan
Menurut Badan Pusat Statistik Kabupaten Bintan berdasarkan
persentase Penduduk Berumur 15 Tahun keatas yang bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Kabupaten Bintan, Mata pencaharian penduduk Kabupaten Bintan pada tahun 2013 dan tahun 2014 masih di dominasi sektor pertanian yang didalamnya termasuk sub sektor perikanan, namun pada beberapa sektor terjadi pergeseran struktur mata pencaharian penduduk Kabupaten Bintan. Sektor jasa kemasyarakatan, sosial dan perorangan yang pada tahun 2013 menempati peringkat ketiga mata pencaharian penduduk Kabupaten Bintan dengan 14,14% mengalami pergeseran pada tahun 2014 dengan menempati peringkat kedua mata pencaharian penduduk Kabupaten
RKPD Kabupaten Bintan 2016
II‐23
Bintan dengan angka 21,07%. Sedangkan sektor perdagangan, rumah makan dan hotel menunjukkan pada tahun 2013 yang menempati peringkat kedua terbesar dengan angka 17,92% bergeser pada tahun 2014 menjadi peringkat ketiga dengan angka 19,01%. Walaupun turun secara peringkat namun secara persentase mengalami peningkatan sebesar 1,09% hal ini sejalan dengan perkembangan sektor kepariwisataan di Kabupaten Bintan. sedangkan sektor pertambangan dan penggalian mengalami pengurunan 2,25% dari sebelumnya pada tahun 2013 mencapai 3,27% menjadi 1,02%. Tabel 2.16 : Persentase Penduduk Berumur 15 Tahun keatas yang bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Kabupaten Bintan, No
Mata Pencaharian Penduduk
1. Pertanian 2. Pertambangan dan Penggalian 3. Industri dan perdagangan 4. Listrik, Gas dan Air 5. Bangunan 6. Perdagangan, Rumah Makan dan Hotel 7. Angkutan, Pegudangan dan Komunikasi 8. Keuangan, Asuransi dan Usaha Persewaan 9. Jasa Kemasyarakatan, Sosial dan Perorangan 10. Lainnya Jumlah Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Bintan, 2015
2013
2014
32,27 3,27 13,42 1,32 10,38 17,92 5,60 1,68 14,14 ‐ 100,00
25,32 1,02 12,28 1,47 8,09 19,01 6,59 5,15 21,07 ‐ 100,00
Menurut data Badan Pusat Statistik Kabupaten Bintan Penduduk Usia Kerja pada tahun 2014 meningkat dibandingkan dengan tahun 2013. Penduduk Usia Kerja pada tahun 2013 sejumlah 102.914 orang sedangkan pada tahun 2014 yaitu 104.312 orang. Begitu pula dengan Angkatan Kerja menunjukkan peningkatan dari 63.726 orang pada tahun 2013 menjadi 67.749 pada tahun 2014. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) merupakan perbandingan antara angkatan kerja dengan penduduk usia kerja. TPAK di Kabupaten Bintan juga menunjukkan pemingkatan dari tahun yaitu 61,92% kemudian meningkat kembali pada tahun 2014 menjadi 64,95%. Sedangkan Tingkat
RKPD Kabupaten Bintan 2016
II‐24
Pengangguran Terbuka (TPT) di Kabupaten Bintan mengalami peningkatan dari 6,57% pada tahun 2013 menjadi 6,80 % pada tahun 2014. Kebijakan pemerintah tentang pelarangan ekspor mineral mentah juga berimbas pada penurunan aktivitas pertambangan sehingga berdampak langsung terhadap penurunan jumlah tenaga kerja yang bekerja di sektor pertambangan dan penggalian. Tabel 2.17 : Perkembangan Ketenagakerjaan di Kabupaten Bintan Tahun 2013‐2014 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Uraian Penduduk Usia Kerja (orang) Angkatan Kerja (orang) Bekerja (orang) Mencari Kerja (orang) Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (%) Tingkat Pengangguran Terbuka (%)
2013 102.914 63.726 59.537 4.189 61,92 6,57
2014* 104.312 67.749 63.142 4.607 64,95 6,80
* : Data Sementara Sumber : Data Diolah Tahun 2015 Daya Beli
Berdasarkan data BPS pencapaian daya beli (Purchasing Power Parity)
masyarakat Kabupaten Bintan yang diukur dengan pendapatan riil perkapita/tahun menunjukkan adanya peningkatan dari tahun ke tahun. Tahun 2013 Pendapatan riil perkapita mencapai Rp 656.590 dan pada tahun 2014 meningkat menjadi Rp 659,870. Demikian pula dengan Indeks Daya Beli penduduk Kabupaten Bintan, pada tahun 2013 Indeks Daya Beli penduduk Kabupaten Bintan meningkat menjadi 68,6 hingga pada tahun 2014 yang mencapai 69,3. Peningkatan Indeks Daya Beli tidak terlepas dari pengaruh kinerja makro dan mikro ekonomi. Hal ini tercermin dari besaran pencapaian pertumbuhan ekonomi dan inflasi yang cukup terkendali.
RKPD Kabupaten Bintan 2016
II‐25
Tabel 2.18 : Pendapatan Riil Perkapita dan Indeks Daya Beli Masyarakat Kabupaten Bintan,Tahun 2013‐2014 No 1. 2.
Tahun 2013 2014
Pendapatan Riil Perkapita (Rp.000) 656,68 659,87
Indeks Daya Beli 68,6 69,3
Sumber : BPS Kabupaten Kabupaten Bintan, Tahun 2015 Grafik 2.6 : Indeks Daya Beli Kabupaten Bintan Tahun 2013‐2014 69.3
69.4 69.2 69 68.8
68.6
68.6 68.4 68.2 2013
2014
Sumber : BPS Kabupaten Kabupaten Bintan, Tahun 2015 Kemampuan Ekonomi Daerah Walaupun relatif lambat, namun indeks tersebut menggambarkan kondisi ekonomi khususnya daya beli masyarakat Kabupaten Bintan yang tetap terjaga dengan baik sepanjang tahun 2014 sehingga capaian ini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat Kabupaten Bintan pada tahun 2014 menjadi lebih baik. Kemungkinan lain yang mempengaruhi tingkat daya beli masyarakat, adalah disebabkan oleh faktor internal kondisi pasar maupun eksternal seperti kebijakan makro ekonomi Nasional, dan nilai tukar rupiah yang belum stabil serta isu ekonomi regional maupun global yang sangat erat kaitannya dengan fluktuasi tingkat inflasi sehingga berpengaruh terhadap laju peningkatan daya beli masyarakat. RKPD Kabupaten Bintan 2016
II‐26
Luas Kawasan Produktif Kabupaten Bintan merupakan kepulauan yang memiliki keterbatasan lahan dan lebih banyak didominasi oleh wilayah laut. Secara keseluruhan luas wilayah Kabupaten Bintan adalah 87.717,84 km2 terdiri atas wilayah daratan seluas 1.319,51 km2 (1,50%) dan wilayah laut seluas 86.398,33 km2 (98,50%). Dengan adanya pemekaran wilayah jumlah Kecamatan yang terdapat di wilayah Kabupaten Bintan bertambah dari 6 (enam) Kecamatan menjadi 10 (sepuluh) kecamatan, yaitu Kecamatan Teluk Bintan, Seri Kuala Lobam, Bintan Utara, Teluk Sebong, Bintan Timur, Bintan Pesisir, Mantang, Gunung Kijang, Toapaya, dan Tambelan. Keterbatasan lahan di daratan masih dibagi lagi menjadi kawasan produktif dan kawasan non produktif. Kawasan produktif adalah kawasan yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk kegiatan budidaya dengan didasarkan pada kondisi dan potensi sumber daya alam, sumber daya manusia, dan sumber daya buatan. Luas kawasan produktif di Kabupaten Bintan mencapai 86,186 hektar atau 65,32 persen wilayah Kabupaten Bintan. Adapun perincian kawasan produktif dapat dilihat pada Tabel berikut : Tabel 2.19 Kawasan Produktif di Kabupaten Bintan NO. U R A I A N LUAS (Ha) 1 Hutan Produksi Terbatas 9,019.00 2 Pertanian 27,673.00 3 Perkebunan 2,424.00 4 Perikanan (Tambak) 337.00 5 Pertambangan 7,636.00 6 Industri 7,510.00 7 Pariwisata 20,105.00 8 Permukiman 6,214.00 9 Perdagangan dan Jasa 803.00 10 Kawasan Militer 9.00 11 Kawasan Bandar Seri Bentan 4,447.00 12 TPA 9.00 86,186.00 Sumber : RTRW Kabupaten Bintan tahun 2011‐2031
RKPD Kabupaten Bintan 2016
(%) 6.84 20.97 1.84 0.26 5.79 5.69 15.24 4.71 0.61 0.01 3.37 0.01 65.32
II‐27
Pemanfaatan lahan di wilayah darat diatur dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bintan tahun 2011‐ 2031. Tingkat pengendalian dalam pemanfaatan ruang di Kabupaten Bintan dapat diukur melalui 3 indikator yang menunjukkan ketaatan terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW). Yang pertama adalah tingkat kesesuaian pemanfaatan ruang di kawasan strategis dan kecamatan, kedua adalah persentase rekomendasi perizinan yang memanfaatkan kesesuaian lahan. Kemudian yang ketiga adalah tingkat kesesuaian pemanfaatan ruang. 2.3 Evaluasi Pelaksanaan dan Realisasi RPJMD Evaluasi pelaksanaan RPJMD sangat penting dilakukan agar dapat menjadi masukan bagi perencanaan tahun‐tahun berikutnya. Pada tahun keempat pelaksanaan RPJMD Kabupaten Bintan 2010 ‐ 2015, upaya pembangunan daerah melalui tujuh prioritas telah menghasilkan berbagai capaian yang umumnya berada pada jalur yang diharapkan. Meskipun demikian, beberapa hal juga belum dapat berlangsung sesuai rencana yang telah ditetapkan dan memerlukan percepatan dalam memenuhi indikator kinerja yang ada. Kinerja Kabupaten Bintan dalam memenuhi target prioritas Ekonomi Kerakyatan sudah berada dalam jalur yang benar, dan kinerja ini perlu dipertahankan. Kinerja Kabupaten Bintan dalam memenuhi target prioritas Pendidikan sudah cukup baik, khususnya dalam melaksanakan amanat wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun. Selain itu, pengembangan perpustakaan harus menjadi perhatian, karena kondisinya sangat kurang dan cenderung menurun. Peningkatan minat baca harus ditingkatkan, dan pelayanan harus dilaksanakan agar perpustakaan dapat menjadi tempat yang nyaman untuk dikunjungi semua lapisan masyarakat. Selanjutnya, kinerja Kabupaten Bintan dalam memenuhi target prioritas Kesehatan secara makro sudah baik. Dilihat dari segi jumlah, sarana dan prasarana penunjang kesehatan sudah dapat memenuhi tingkat layanan minimal, tetapi secara mikro apabila
RKPD Kabupaten Bintan 2016
II‐28
dilihat dari segi persebaran dan kualitas layanan, hal ini perlu untuk ditingkatkan. Di sisi lain, pewujudan rumah sehat perlu mendapat prioritas untuk dilaksanakan karena dapat berfungsi untuk mencegah timbulnya penyakit. Mengenai aspek Good Governance secara umum juga berjalan sesuai rencana. Hanya saja, pemetaan pejabat struktural masih belum berjalan dengan baik. Meskipun jika dilihat dari segi jumlah relatif kecil jika dibandingkan dengan jumlah keseluruhan pegawai, namun pejabat struktural merupakan pengambil kebijakan yang menentukan arah kebijakan Pemerintah Kabupaten Bintan. Penempatan pegawai haruslah mempertimbangkan prinsip the right man in the right place, sehingga pemetaan pegawai merupakan hal yang seharusnya mendapat prioritas untuk dilaksanakan. Hal lain yang perlu mendapat penekanan adalah banyaknya Sistem Informasi Manajemen (SIM) di Kabupaten Bintan yang sayangnya tidak terintegrasi. Basis data masing‐masing SIM tidak dalam format yang sama, sehingga output satu SIM tidak dapat menjadi input SIM yang lain. Jika keterpaduan basis data SIM dapat diwujudkan, maka SIM yang ada akan dapat berfungsi secara optimal untuk mewujudkan birokrasi yang efektif dan efisien. Kinerja Kabupaten Bintan dalam memenuhi target prioritas Data/Informasi masih belum optimal, padahal pemenuhan target prioritas ini seharusnya dilaksanakan pada awal implementasi RPJMD. Hingga saat ini, Kabupaten Bintan masih memerlukan penguatan basis data yang diikuti dengan updating. Hal yang harus dihindari adalah adanya data yang salah yang digunakan sebagai input analisis, sehingga hasil akhir proses yang berupa kebijakan justru akan membawa pembangunan daerah ke arah yang salah. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah belum berfungsinya litbang di pemerintah dan masyarakat secara optimal. Dokumen litbang pemerintah cenderung menjadi dokumen yang tidak diimplementasikan, sedangkan litbang di masyarakat relatif belum tersentuh dan terdokumentasikan
RKPD Kabupaten Bintan 2016
II‐29
dengan baik, hasil litbang diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai teknologi tepat guna yang sangat bermanfaat bagi masyarakat banyak. Melihat dari capaian indikator‐indikator yang ada setiap SKPD di Kabupaten Bintan maka dapat diketahui bahwa capaian pada tahun 2014 dibandingkan dengan target akhir tahun 2015 maka untuk misi pembangunan RPJMD Kabupaten Bintan tahun 2010‐2015 adalah sebesar 95 % sudah tercapai dan 5 % lagi yang membutuhkan perhatian lebih dari pemerintah untuk dapat tercapai di tahun 2015. Secara umum maka hasil evaluasi pelaksanaan RPJMD Kabupaten Bintan sampai dengan tahun 2014 dapat dilihat pada Tabel dan Grafik berikut :
RKPD Kabupaten Bintan 2016
II‐30
Tabel 2.20 Capaian Misi RPJMD Kabupaten Bintan Tahun 2010 ‐ 2015 Sampai Dengan Tahun 2014
KETERANGAN
No.
Misi / Program
JUMLAH INDIKATOR
SUDAH TERCAPAI
%
AKAN TERCAPAI
%
PERLU USAHA KERAS
%
1
Melanjutkan upaya peningkatan sumberdaya manusia yang cerdas, sehat, berdaya saing, berbudaya serta beriman dan bertaqwa pada Tuhan Yang Maha Esa
152
94
62%
55
36%
3
2%
SKPD
1
Program Peningkatan Pengetahuan Keagamaan
7
7
100%
0
0%
0
0%
Setda
2
Program Pemenuhan Kebutuhan Sarana Peribadatan Program Peningkatan Toleransi dan Kerukunan Umat Beragama Program Perlindungan Tenaga Kerja dan Pengembangan Sistem Pengawasan Ketenagakerjaan Program Pengembangan Hubungan Industrial dan Peningkatan Jaminan Sosial Tenaga Kerja Program Penempatan dan Perluasan Kesempatan Kerja Program Peningkatan Lapangan Pekerjaan Sesuai Kapasitas Penduduk Lokal Program Peningkatan Kompetensi dan Produktifitas Tenaga Kerja
1
0
0%
1
100%
0
0%
1
1
100%
0
0%
0
0%
Setda Badan Kesatuan Bangsa dan Politik
4
2
50%
2
50%
0
0%
5
4
80%
1
20%
0
0%
2
0
0%
2
100%
0
0%
1
0
0%
1
100%
0
0%
5
4
80%
1
20%
0
0%
1
1
100%
0
0%
0
0%
3 4 5 6 7 8 9
Program Peningkatan Wirausaha dan UKM
RKPD Kabupaten Bintan 2016
II‐31
Dinas Tenaga Kerja Dinas Tenaga Kerja Dinas Tenaga Kerja Dinas Tenaga Kerja Dinas Tenaga Kerja Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan
No.
Misi / Program
KETERANGAN
JUMLAH INDIKATOR
SUDAH TERCAPAI
%
AKAN TERCAPAI
%
PERLU USAHA KERAS
%
10
Program Insentif Untuk Industri Kecil
1
1
100%
0
0%
0
0%
11
Program Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan Taman Kanak‐Kanak
2
2
100%
0
0%
0
0%
12
Program Pendidikan Dasar (Wajib Belajar 9 Tahun)
10
7
70%
3
30%
0
0%
13
Program Penyediaan dan Pemberdayaan Sekolah dan Prasarana Pendidikan Lain
2
2
100%
0
0%
0
0%
14
Program Penyesuaian dan Pemberdayaan Jumlah Guru
3
3
100%
0
0%
0
0%
15
Program Pendidikan Menengah
7
5
71%
2
29%
0
0%
16
Program Pembentukan Sekolah Menengah Kejuruan / Pendidikan Tinggi Penunjang Sektor‐Sektor Unggulan
5
1
20%
4
80%
0
0%
17
Program Kejar Paket
2
1
50%
1
50%
0
0%
18
Program Pelayanan Kepemudaan
2
0
0%
2
100%
0
0%
RKPD Kabupaten Bintan 2016
II‐32
SKPD
Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah raga Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah raga Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah raga Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah raga Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah raga Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah raga Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah raga Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah raga
No.
Misi / Program
KETERANGAN
JUMLAH INDIKATOR
SUDAH TERCAPAI
%
AKAN TERCAPAI
%
PERLU USAHA KERAS
%
SKPD
Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah raga Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah raga Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
19
Program Pembinaan dan Pengembangan Olah Raga
6
0
0%
6
100%
0
0%
20
Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan
14
9
64%
4
29%
1
7%
5
4
80%
1
20%
0
0%
3
1
33%
1
33%
1
33%
2
0
0%
2
100%
0
0%
Dinas Kesehatan
23
Program Pengembangan Nilai‐Nilai Budaya, Seni dan Perfilman Program Kesejarahan, Kepurbakalaan dan Permuseuman Program Upaya Kesehatan Masyarakat
24
Program Peningkatan Gizi dan Kesehatan Keluarga
17
10
59%
7
41%
0
0%
Dinas Kesehatan
25
Program Pengendalian Penyakit
12
10
83%
2
17%
0
0%
Dinas Kesehatan
26
Program Penyehatan Lingkungan
6
4
67%
2
33%
0
0%
Dinas Kesehatan
27
Program Peningkatan Jangkauan Pelayanan Kesehatan Program Pengembangan dan Pemberdayaan Sumberdaya Manusia Kesehatan Program Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan bagi Masyarakat Miskin Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan Program Pengawasan dan Pembinaan Peredaran Sediaan Farmasi dan Makanan Program Manajemen Kesehatan
6
4
67%
2
33%
0
0%
Dinas Kesehatan
6
3
50%
3
50%
0
0%
5
4
80%
1
20%
0
0%
4
3
75%
1
25%
0
0%
3
0
0%
3
100%
0
0%
1
1
100%
0
0%
0
0%
1
0
0%
0
0%
1
21 22
28 29 30 31 32 33
RKPD Kabupaten Bintan 2016
Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan
100% Dinas Kesehatan
II‐33
No.
2
1
KETERANGAN
JUMLAH INDIKATOR
SUDAH TERCAPAI
%
AKAN TERCAPAI
%
PERLU USAHA KERAS
%
Mewujudkan pembangunan perekonomian daerah yang berbasis pada pengembangan sumberdaya kelautan dan perikanan
44
30
68%
13
30%
1
2%
Program Pemberdayaan Koperasi dan UMKM
5
Misi / Program
3 2
3
4
5
6
7
Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah
2
Program Pengembangan dan Pengamanan Perdagangan Dalam Negeri
5
Program Revitalisasi dan Penumbuhan Industri Kecil Menengah
5
Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi
4
Program Peningkatan Daya Saing Penanaman Modal
1
Program Pengawasan dan Pengendalian Investasi
RKPD Kabupaten Bintan 2016
60%
2
40%
0
0%
2 100%
0
0%
0
0%
4
80%
1
20%
0
0%
4
80%
1
20%
0
0%
3
75%
1
25%
0
0%
1 100%
0
0%
0
0%
1
1
33%
1
33%
3 33%
II‐34
SKPD
Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Badan Penanaman Modal dan Promosi Daerah Badan Penanaman Modal dan Promosi Daerah Badan Penanaman Modal dan Promosi Daerah
No.
Misi / Program
JUMLAH INDIKATOR
8
Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi
2
KETERANGAN SUDAH TERCAPAI
1 9
Program Pelayanan Perizinan Non Investasi
10
Program Pengembangan Kawasan Minapolitan Kabupaten Bintan
1
11
Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir
1
12
Program Peningkatan Daya Saing Produk Perikanan
6
13 14 15 3 1 2
Program Pengembangan dan Pengelolaan Perikanan Tangkap Program Pengembangan dan Pengelolaan Perikanan Budidaya Program Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Melanjutkan pengembangan potensi pariwisata dan agribisnis Program Pengembangan Sumber Daya Kebudayaan dan Pariwisata Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata
RKPD Kabupaten Bintan 2016
%
AKAN TERCAPAI
%
PERLU USAHA KERAS
%
50%
1
50%
0
0%
1 100%
0
0%
0
0%
0
1
100%
0
0%
1 100%
0
0%
0
0%
5
83%
1
17%
0
0%
2
67%
1
33%
0
0%
2 100%
0
0%
0
0%
3
100%
0
1
3 2 3 29 1 2
0%
0
0%
18
62%
8
28%
0%
3
10%
1
100%
0
0%
0
1
50%
1
50%
0
SKPD
Badan Penanaman Modal dan Promosi Daerah Badan Penanaman Modal dan Promosi Daerah Dinas Kelautan dan Perikanan Dinas Kelautan dan Perikanan Dinas Kelautan dan Perikanan Dinas Kelautan dan Perikanan Dinas Kelautan dan Perikanan Dinas Kelautan dan Perikanan
Dinas Pariwisata 0% dan Kebudayaan Dinas Pariwisata 0% dan Kebudayaan
II‐35
No.
3 4 5 6 7 8 9 10
11
12
13
Misi / Program
Program Pengembangan Destinasi Pariwisata Program Peningkatan Produksi, Produktivitas, dan Mutu Produk Tanaman Perkebunan Berkelanjutan Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Hortikultura Berkelanjutan Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan Ketersedian dan Ketercukupan Daging yang Aman, Sehat, Utuh dan Halal Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit ternak Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian
JUMLAH INDIKATOR 5 5 3 2 1 1 2
Program Pengembangan SDM Pertanian dan Kelembagaan Petani
1
Program Peningkatan Ketahanan Pangan Masyarakat
2
Program Pengembangan dan Penyuluhan Petani dan Nelayan
2
Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan
2
RKPD Kabupaten Bintan 2016
KETERANGAN SUDAH TERCAPAI
%
AKAN TERCAPAI
%
PERLU USAHA KERAS
3
60%
2
40%
0
3
60%
2
40%
0
2
67%
0
0%
1
0
0%
0
0%
2
0
0%
1
100%
0
0
0%
1
100%
0
2
100%
0
0%
0
1
100%
0
0%
0
1
50%
1
50%
0
2
100%
0
0%
0
2
100%
0
0%
0
%
SKPD
Dinas Pariwisata 0% dan Kebudayaan Dinas Pertanian 0% dan Kehutanan Dinas Pertanian 33% dan Kehutanan Dinas Pertanian 100% dan Kehutanan Dinas Pertanian 0% dan Kehutanan Dinas Pertanian 0% dan Kehutanan Dinas Pertanian 0% dan Kehutanan Badan Pelaksana Penyuluhan dan 0% Ketahanan Pangan Badan Pelaksana Penyuluhan dan 0% Ketahanan Pangan Badan Pelaksana Penyuluhan dan 0% Ketahanan Pangan Badan Pelaksana Penyuluhan dan 0% Ketahanan Pangan
II‐36
No.
4
1 2 3 4 5 6 7 8 9
10
Misi / Program
Melanjutkan upaya penyelenggaraan tata kepemerintahan yang baik (good governance), demokratis dan bertanggung jawab didukung dengan kepastian hukum dan penegakan HAM. Program Penataan, Ketatalaksanaan dan Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Daerah Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Masyarakat Program Pendidikan Kedinasan Program Peningkatan Administrasi dan Mutasi Kepegawaian Daerah Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur Program Pengawasan dan Pengendalian Internal dan Eksternal Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur Program Pembinaan dan Pengawasan serta Peningkatan Akuntabilitas Pembangunan Daerah Program Penataan Administrasi Kependudukan
Program Penataan Administrasi Catatan Sipil
RKPD Kabupaten Bintan 2016
JUMLAH INDIKATOR
199
KETERANGAN SUDAH TERCAPAI
%
128
AKAN TERCAPAI
64%
59
PERLU USAHA KERAS
%
30%
12
SKPD
%
6%
2 2 5 3 4 2 3 1
0 0 2
0% 0% 40%
0 2 3
0% 100% 60%
2 0 0
100% Setda 0% Setda 0% BKD
3 4
100% 100%
0 0
0% 0%
0 0
0% BKD 0% BKD
0
0%
2
100%
0
0% Inspektorat
1
33%
2
67%
0
0% Inspektorat
1
100%
0
0%
0
2
50%
2
50%
0
1
33%
1
33%
1
4
3
0% Inspektorat Dinas Kependudukan dan 0% Capil Dinas Kependudukan dan 33% Capil
II‐37
No.
Misi / Program
11
Program Pengawasan Administrasi Kependudukan dan Catatan Sipil
12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
Program Penataan dan Pembinaan Pemerintahan Umum dan Daerah Bawahan Program Penataan Peraturan Perundang‐undangan Program Penataan, Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah Program Koordinasi Kebijakan Bidang Perekonomian Program Pembinaan BUMD Program Peningkatan Administrasi Pembangunan Daerah Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Informasi Publik dan Keprotokolan Program Peningkatan Pelayanan Kedinasan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Program Pembinaan Masyarakat Kecamatan Program Perencanaan Pembangunan Kecamatan Program Penataan Peraturan Perundang‐undangan Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah Program Pengembangan Data dan Informasi Program Perencanaan Tata Ruang Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang Program Perencanaan dan Pengendalian Pembangunan SDA
RKPD Kabupaten Bintan 2016
JUMLAH INDIKATOR
KETERANGAN SUDAH TERCAPAI
%
AKAN TERCAPAI
%
PERLU USAHA KERAS
1
33%
1
33%
1
Dinas Kependudukan dan 33% Capil
5 6
63% 100%
1 0
13% 0%
2 0
25% Setda 0% Setda
4 1 2
80% 50% 50%
1 1 1
20% 50% 25%
0 0 1
0% Setda 0% Setda 25% Setda
2
100%
0
0%
0
0% Setda
2
29%
4
57%
1
14% Setda
0 4 1 1
0% 100% 100% 100%
2 0 0 0
100% 0% 0% 0%
0 0 0 0
0% 0% 0% 0%
Setda Kecamatan Kecamatan Sekretariat DPRD
1 5 7 3
33% 100% 100% 100%
2 0 0 0
67% 0% 0% 0%
0 0 0 0
0% 0% 0% 0%
Sekretariat DPRD Bappeda Bappeda Bappeda
2
100%
0
0%
0
0% Bappeda
3 8 6 5 2 4 2 7 2 4 1 1 3 5 7 3 2
SKPD
%
II‐38
No.
Misi / Program
JUMLAH INDIKATOR
28
1
31 32 33 34
Program Inventarisasi SDA Program Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Perencanaan Pembangunan Daerah Program Perencanaan Pembangunan Daerah Bawahan Program Perencanaan Pembangunan Daerah Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi Program Perencanaan Sosial Budaya
7 9 13 1
35
Program Penanggulangan Bencana
4
29 30
36 37 38 39 40
Program Mitigasi Bencana Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah Program Pembinaan Fasilitasi Keuangan Kabupaten / Kota Program Manajemen Aset Daerah Program Peningkatan Penerimaan dan Pengamanan Keuangan Daerah
4 1
SUDAH TERCAPAI
%
AKAN TERCAPAI
%
PERLU USAHA KERAS
17 2 6 13
Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan
1
42
Program Pembinaan Kesatuan Bangsa dan Politik
9
%
SKPD
1
100%
0
0%
0
0% Bappeda
4
100%
0
0%
0
0% Bappeda
1 5 8 6 1
100% 71% 89% 46% 100%
0 1 1 7 0
0% 14% 11% 54% 0%
0 1 0 0 0
3
75%
1
25%
0
1
100%
0
0%
0
Bappeda Bappeda Bappeda Bappeda Bappeda Badan Penanggulangan 0% Bencana Daerah Badan Penanggulangan 0% Bencana Daerah
12
71%
5
29%
0
0% DPPKD
2 4
100% 67%
0 2
0% 33%
0 0
0% DPPKD 0% DPPKD
8
62%
5
38%
0
1
100%
0
0%
0
2
22%
7
78%
0
0% DPPKD Badan Kesatuan 0% Bangsa dan Politik Badan Kesatuan 0% Bangsa dan Politik
1
41
RKPD Kabupaten Bintan 2016
KETERANGAN
0% 14% 0% 0% 0%
II‐39
No.
43 44 45 46
Misi / Program
JUMLAH INDIKATOR
Program Pemeliharaan Kamtrantibmas dan Pencegahan Tindak Kriminal Program Penegakan Peraturan Daerah dan Pengembangan Kapasitas Pol PP Program Pembinaan Potensi Ketahanan dan Perlindungan Masyarakat
1
Program Penyelenggaraan Kearsipan Daerah
4
5
Program Pengembangan Perpustakaan
4
48 49 50 51
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Program Peningkatan Disiplin Aparatur Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan Melanjutkan pembangunan yang adil dan merata melalui peningkatan kualitas dan kuantitas prasarana dan sarana yang menunjang perkembangan di seluruh wilayah Kabupaten Bintan
1 1 1 1
5
1
Program Pembangunan Jalan dan Jembatan
RKPD Kabupaten Bintan 2016
SUDAH TERCAPAI
2
47
52
KETERANGAN
1 66
7
%
AKAN TERCAPAI
PERLU USAHA KERAS
%
%
SKPD
2
100%
0
0%
0
0% Satpol PP
0
0%
0
0%
1
100% Satpol PP
3
60%
2
40%
0
0
0%
2
50%
2
3 1 1 1 1
75% 100% 100% 100% 100%
1 0 0 0 0
25% 0% 0% 0% 0%
0 0 0 0 0
1
100%
0
42
64%
5
71%
0%
17
2
0
26%
29%
0% Satpol PP Kantor Perpustakaan dan 50% Arsip Kantor Perpustakaan dan 0% Arsip 0% semua SKPD 0% semua SKPD 0% semua SKPD 0% semua SKPD
7
0% semua SKPD
11%
0
Dinas Pekerjaan 0% Umum
II‐40
No.
Misi / Program
JUMLAH INDIKATOR
2
Program Rehabilitasi / Pemeliharan Jalan dan Jembatan
2
3
Program Pembangunan Drainase dan Gorong‐Gorong Jalan
1
4
Program Penyehatan Lingkungan Permukiman
1
5 6
Program Pengembangan Sarana Prasarana Perumahan dan Permukiman Program Pengembangan Kinerja Air Minum dan Air Limbah
1 5
7
Program Pengendalian Banjir
1
8
Program Peningkatan Perencanaan Teknis
2
9 10 11 12 13 14
Program Pembangunan dan Peningkatan Prasarana dan Sarana Umum/Sosial Program Pembangunan dan Peningkatan Sarana dan Prasarana Pemerintahan Program Pembangunan Sarana Kantor Pemerintahan Ibukota Program Pembangunan Infrastruktur Pusat Pemerintahan Program Peningkatan Kapasitas Bidang Kepekerjaan Umum Program Rekonstruksi dan Rehabilitasi Pasca Bencana Daerah
RKPD Kabupaten Bintan 2016
1 1 2 6 2 2
KETERANGAN SUDAH TERCAPAI
%
AKAN TERCAPAI
%
PERLU USAHA KERAS
1
50%
1
50%
0
1
100%
0
0%
0
1
100%
0
0%
0
1
100%
0
0%
0
2
40%
3
60%
0
1
100%
0
0%
0
1
50%
0
0%
1
1
100%
0
0%
0
1
100%
0
0%
0
2
100%
0
0%
0
4
67%
1
17%
1
0
0%
2
100%
0
0
0%
0
0%
2
%
SKPD
Dinas Pekerjaan 0% Umum Dinas Pekerjaan 0% Umum Dinas Pekerjaan 0% Umum Dinas Pekerjaan 0% Umum Dinas Pekerjaan 0% Umum Dinas Pekerjaan 0% Umum Dinas Pekerjaan 50% Umum Dinas Pekerjaan 0% Umum Dinas Pekerjaan 0% Umum Dinas Pekerjaan 0% Umum Dinas Pekerjaan 17% Umum Dinas Pekerjaan 0% Umum Dinas Pekerjaan 100% Umum
II‐41
No.
15
16 17 18 19 20 21 22 6 1 2 3
Misi / Program
JUMLAH INDIKATOR
Program Peningkatan Prasarana Penerangan Jalan Umum
2
Program Pembinaan dan Pengembangan Bidang Ketenagalistrikan
6
Program Peningkatan dan Pengamanan Lalu Lintas Program Pembangunan Sarana dan Prasarana Perhubungan Program Peningkatan Perencanaan Teknis dan Kebijakan Bidang Perhubungan Program Peningkatan Pelayanan Angkutan Program Pembinaan dan Pengawasan Bidang Pos dan Telekomunikasi Program Pembinaan dan Pengawasan Bidang Kebandarudaraan Melanjutkan upaya pengembangan dan pemberdayaan masyarakat dengan mengedepankan kearifan lokal dan pengarusutamaan gender Program Pemberdayaan Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial Program Perlindungan dan Jaminan Sosial
RKPD Kabupaten Bintan 2016
KETERANGAN SUDAH TERCAPAI
3 9 1 4 5 2 37
%
AKAN TERCAPAI
PERLU USAHA KERAS
%
SKPD
%
2
100%
0
0%
0
4 1
67% 33%
2 2
33% 67%
0 0
Dinas Kebersihan, Pertamanan dan 0% Pemakaman Dinas Pertambangan dan 0% Energi 0% Dinas Perhubungan
7
78%
1
11%
1
11% Dinas Perhubungan
0 3
0% 75%
1 1
100% 25%
0 0
0% Dinas Perhubungan 0% Dinas Perhubungan
4
80%
1
20%
0
0% Dinas Perhubungan
0
0%
0
0%
2
100% Dinas Perhubungan
24
65%
13
35%
0
0%
7 3 2
5
71%
2
29%
0
0% Dinas Sosial
3 2
100% 100%
0 0
0% 0%
0 0
0% Dinas Sosial 0% Dinas Sosial
II‐42
No.
4 5 6 7 8 7 1 2 3 4 5 6
Misi / Program
Program Pendidikan, Pelatihan, Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial Program Peningkatan Pemberdayaan dan Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Program Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan Program Keluarga Berencana Program Ketahanan dan Pemberdayaan Keluarga Mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan (Sustainable Development) Program Pengelolaan Sumberdaya Laut, Pesisir dan Pulau‐Pulau Kecil Program Penataan Ruang Laut, Pesisir dan Pulau‐Pulau Kecil Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya dan Lingkungan Hidup Program Pengawasan dan Pemantauan Lingkungan Hidup Program Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup
RKPD Kabupaten Bintan 2016
JUMLAH INDIKATOR
KETERANGAN SUDAH TERCAPAI
1 6 12 5 1 41 2 2 2 4 2 2
%
AKAN TERCAPAI
%
PERLU USAHA KERAS
%
SKPD
1
100%
0
0%
0
0% Dinas Sosial
4
67%
2
33%
0
0% BPMPKB
7 2 0
58% 40% 0%
5 3 1
42% 60% 100%
0 0 0
0% BPMPKB 0% BPMPKB 0% BPMPKB
28
68%
10
24%
3
7%
1
50%
1
50%
0
0
0%
2
100%
0
Dinas Kelautan dan 0% Perikanan Dinas Kelautan dan 0% Perikanan
2
100%
0
0%
0
0% BLH
4
100%
0
0%
0
0% BLH
2
100%
0
0%
0
0% BLH
2
100%
0
0%
0
0% BLH
II‐43
No.
7
8
9
10 11 12 13
Misi / Program
JUMLAH INDIKATOR
Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan
3
Program Pengembangan Sarana dan Prasarana Persampahan
1
Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau
3
Program Pengelolaan Tempat Pemakaman Umum Program Konservasi, Keanekaragaman Hayati dan Perlindungan Hutan Program Peningkatan Fungsi dan Daya Dukung Daerah Aliran Sungai (DAS) Program Inventarisasi dan Pemetaan Sumber Daya hutan
4 2 6
Program Pembinaan usaha Pertambangan Umum dan Sumberdaya Mineral
7
TOTAL CAPAIAN
SUDAH TERCAPAI
%
AKAN TERCAPAI
PERLU USAHA KERAS
%
%
1
33%
2
67%
0
0%
1
100%
0
0%
0
0%
3
100%
0
0%
0
0%
1
100%
0
0%
0
0%
3
75%
1
25%
0
0%
1
0%
1
0%
0
0%
4
0%
1
0%
1
0%
1
14
KETERANGAN
3 568
43%
364
64%
2
29%
175
31%
2
29%
29
5%
RKPD Kabupaten Bintan 2016
II‐44
SKPD
Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman Dinas Pertanian dan Kehutanan Dinas Pertanian dan Kehutanan Dinas Pertanian dan Kehutanan Dinas Pertambangan dan Energi
Grafik 2. 7 Capaian Misi RPJMD Kabupaten Bintan Sampai Dengan Tahun 2014 80% 70% 60% 50%
Sudah Tercapai
40%
Akan Tercapai
Perlu Usaha Keras
30%
20% 10%
0%
1
2
3
4
5
6
7
Evaluasi pelaksanaan RPJMD pada tabel di atas merupakan evaluasi RPJMD setelah 4 tahun pelaksanaan pembangunan periode RPJMD tahun 2010‐ 2015. Sebagian besar indikator kinerja pembangunan pada tahun 2014 sudah mencapai target yang ditetapkan dalam RPJMD Kabupaten Bintan. Kondisi tersebut menjadi modal dasar untuk dapat mencapai target kinerja akhir pada tahun 2015. 2.4 Isu Strategis dan Permasalahan Pembangunan Isu‐isu strategis bidang pembangunan Nasional tahun 2016 yang harus diselaraskan dalam penyusunan RKPD Kabupaten BIntan Tahun 2016 adalah : 1.
Bidang Sosial Budaya dan Kehidupan beragama, yaitu sistem jaminan sosial nasional (demand dan supply), penurunan angka kematian ibu
RKPD Kabupaten Bintan 2016
II‐45
dan bayi, pengendalian jumlah penduduk, sinergi percepatan penanggulangan kemiskinan, dan optimalisasi anggaran pendidikan; 2.
Bidang Pembangunan Ekonomi, yaitu transformasi struktur industri dan peningkatan daya saing tenaga kerja;
3.
Bidang Pembangunan Sarana Prasarana, yaitu penguatan konektivitas nasional melalui keseimbangan pembangunan antar wilayah, mendorong pertumbuhan ekonomi, pembangunan transportasi massal perkotaan, ketersediaan infrastruktur pelayanan dasar melalui peningkatan rasio elektrifikasi nasional, peningkatan akses air minum dan sanitasi, penataan perumahan/permukiman, dan ketahanan air;
4.
Bidang Pembangunan Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup, yaitu perkuatan ketahanan pangan, peningkatan ketahanan energi, percepatan pembangunan kelautan, peningkatan keekonomian keanekaragaman hayati dan kualitas lingkungan hidup;
5.
Bidang Pembangunan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, yaitu perkuatan kapasitas ilmu pengetahuan dan teknologi;
6.
Bidang Pembangunan Politik, yaitu konsolidasi demokrasi;
7.
Bidang Pembangunan Pertahanan dan Keamanan, yaitu percepatan pembangunan
Minimum
Essensial
Force
(MEF)
dengan
pemberdayaan industri pertahanan dan peningkatan ketertiban dan keamanan dalam negeri; 8.
Bidang Pembangunan Hukum dan Aparatur, yaitu reformasi birokrasi dan peningkatan kapasitas kelembagaan publik, serta pencegahan dan pemberantasan korupsi; dan
9.
Bidang Pembangunan Wilayah dan Tata Ruang, yaitu pembangunan daerah tertinggal dan perbatasan, pengelolaan risiko bencana, dan sinergi pembangunan perdesaan. Berdasarkan hasil evaluasi tahun sebelumnya serta terkait dengan
isu strategis bidang pembangunan nasional tahun 2016 maka permasalahan
RKPD Kabupaten Bintan 2016
II‐46
makro pembangunan yang dihadapi Kabupaten Bintan ke depan khususnya selama rentang waktu satu tahun adalah : 1. Dalam skala global atau internasional kualitas sumberdaya manusia Kabupaten Bintan masih kurang kompetitif dibandingkan dengan negara tetangga terutama dilihat dari tingkat pendidikan penduduk dan kesehatan masyarakat; 2. Dalam pengelolaan potensi perikanan dan kelautan masih perlu ditingkatkan dalam rangka mengembangkan perekonomian daerah dengan berbasiskan pada pemanfaatan inovasi – inovasi terkini. 3. Kegiatan pariwisata daerah yang sudah berkembang saat ini masih membutuhkan dukungan dari pengembangan potensi wisata lain yang berbasis pada kearifan lokal dan agribisnis; 4. Penyelenggara pemerintahan daerah dalam mewujudkan good governance, dan kepastian hukum bagi masyarakat masih dapat didorong lagi sehingga dapat lebih optimal dalam pelaksanaannya; 5. Masih rendahnya kualitas dan kuantitas prasarana dan sarana untuk menunjang perkembangan di seluruh wilayah Kabupaten Bintan khususnya dalam mendukung pariwisata di luar kawasan wisata Lagoi dan yang mendukung pengembangan perikanan dan industri. 6. Dibutuhkan adanya inovasi‐inovasi baru dalam mendukung konsep pemberdayaan masyarakat yang mengedepankan kearifan lokal dan pengarusutamaan gender; Kapasitas pengelolaan lingkungan yang sejalan dengan kegiatan pembangunan fisik di Kabupaten Bintan perlu lebih ditingkatkan dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan dengan berdasar rencana tata ruang yang ada.
RKPD Kabupaten Bintan 2016
II‐47
BAB III Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah Dan Kebijakan Keuangan Daerah 3.1 Arah Kebijakan Ekonomi Daerah Perkembangan ekonomi global berpengaruh cukup berarti terhadap perekonomian Indonesia. Dalam beberapa tahun terakhir, setelah mengalami krisis yang cukup berat, perekonomian Amerika Serikat (AS) pada pertengahan tahun 2014 mulai membaik. Namun demikian perekonomian beberapa negara maju lainnya belum menunjukkan perbaikan secara memadai. Pemulihan Kawasan Eropa masih lambat, pertumbuhan ekonomi Tiongkok terus menurun, dan ekonomi Jepang masih mengalami resesi. Dalam periode yang sama penurunan permintaan dunia diikuti oleh penurunan harga komoditas internasional, termasuk harga minyak dunia yang turun dengan tajam. Perekonomian Indonesia juga dihadapkan pada makin sulitnya likuiditas dunia sejalan dengan kebijakan pengurangan/penghentian pembelian obligasi (tapering off) yang dilakukan oleh Bank Sentral AS. Dengan perkembangan ini, pada tahun 2014 perekonomian global hanya tumbuh 3,4 persen, namun dengan didorong oleh makin baiknya perekonomian AS, negara maju lainnya, dan emerging market, maka tahun 2015 pertumbuhan ekonomi global diperkirakan akan terus membaik, dan tumbuh sebesar 3,5 persen. Sejalan dengan pergerakan perekonomian global, pertumbuhan ekonomi nasional pada tahun 2014 melambat menjadi 5,1 persen di tahun 2014 lebih rendah dibandingkan tahun 2013 yang besarnya 5,8 persen. Dari sisi eksternal perlambatan tersebut disebabkan oleh turunnya permintaan dunia, turunnya harga komoditas internasional, dan kebijakan pemerintah terkait dengan pembatasan ekspor mineral mentah. Dari sisi permintaan domestik, perlambatan tersebut disebabkan oleh investasi yang masih tumbuh rendah yang diantaranya disebabkan oleh turunnya harga komoditas global, dan juga adanya penghematan anggaran pengeluaran RKPD Kabupaten Bintan 2016
III‐1
pemerintah. Namun demikian, meskipun melambat, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih cukup tinggi dibanding beberapa negara lainnya, yang terutama didukung oleh pertumbuhan konsumsi masyarakat yang cukup tinggi. Optimisme investor terhadap perekonomian, dari sisi global disebabkan oleh isu kemungkinan penundaan kenaikan suku bunga Bank Sentral AS. Dari sisi domestik, tren penguatan didorong oleh suksesnya pelaksanaan pemilu dan proses transisi kepemimpin berjalan dengan baik. Perkembangan ekonomi global yang akan berpengaruh terhadap perekonomian nasional dan perekonomian di daerah pada tahun 2016 diantaranya adalah: (i) membaiknya perekonomian global yang diperkirakan akan dipengaruhi oleh terus membaiknya perekonomian AS; (ii) perekonomian Kawasan Eropa yang mulai pulih; (iii) perekonomian negara berkembang dan emerging yang makin baik; serta (iv) rendahnya harga minyak dunia yang menguntungkan bagi negara pengimpor minyak. Tahun 2016 pertumbuhan ekonomi global diperkirakan mencapai 3,8 persen, lebih tinggi dibanding tahun 2015 yang besarnya 3,5 persen. Selain itu terdapat kemungkinan terjadinya resiko perlambatan ekonomi, yang antara lain disebabkan (i) lambatnya proses pemulihan ekonomi dunia; (ii) meningkatnya gejolak moneter dan keuangan global yang dapat mempengaruhi arus modal serta menuntut kebijakan moneter baik di luar dan dalam negeri menjadi lebih ketat, serta (iii) tidak berjalan dan lambatnya proses reformasi struktural menyeluruh di perekonomian domestik yang berimplikasi pada rendahnya pertumbuhan investasi dan konsumsi masyarakat. Perlambatan ekonomi yang terjadi karena faktor internal dan eksternal akan menyebabkan (i) menurunkan daya serap tenaga kerja di sektor produktif, (ii) memperlambat penciptaan lapangan pekerjaan yang disebabkan oleh iklim investasi yang belum kondusif, (iii) pelemahan ekspor
RKPD Kabupaten Bintan 2016
III‐2
non‐migas disertai tuntuan kenaikan upah yang tinggi akan mempersulit upaya mempertahankan pekerja yang sudah bekerja, dan (iv) semakin sulitnya mempercepat penurunan tingkat kemiskinan karena tingkat kemiskinan yag relatif rendah. Tahun 2014 merupakan tahap pertumbuhan ekonomi daerah Kabupaten Bintan yang ditandai oleh meningkatnya produksi beberapa sektor ekonomi, menurunnya prosentase penduduk miskin, naiknya daya beli masyarakat, naiknya pendapatan per kapita masyarakat, dan naiknya tingkat investasi. Dari momentum meningkatnya produksi ekonomi ini, pemerintah daerah berharap dapat memanfaatkan momentum percepatan perekonomian ini dengan memusatkan pada upaya perluasan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkeadilan. Tetapi pada saat yang bersamaan di tahun 2016 Kabupaten Bintan juga dihadapkan pada tantangan dengan adanya kebijakan pemerintah pusat mencabut subsidi pada harga bahan bakar minyak serta rencana menaikkan tarif dasar listrik di masyarakat. Diprediksikan kebijakan tersebut akan berdampak terhadap ekonomi masyarakat terutama menyangkut daya beli, pendapatan per kapita serta perlambatan di beberapa sektor ekonomi. Sesuai dengan kerangka kebijakan dalam RJPMN 2015‐2019, penguatan Investasi akan ditempuh melalui dua pilar kebijakan yang juga menjadi kebijakan ekonomi di Kabupaten Bintan. Pilar Pertama adalah Peningkatan Iklim Investasi dan Iklim Usaha untuk meningkatkan efisiensi proses perijinan bisnis; sedangkan Pilar Kedua adalah Peningkatan Investasi yang Inklusif terutama dengan mendorong peranan investor domestik yang lebih besar. Selama tahun 2015, arah kebijakan yang ditempuh adalah menciptakan iklim investasi dan iklim usaha di tingkat pusat dan daerah yang lebih berdaya saing, yang dapat mendorong pengembangan investasi dan usaha di Indonesia pada sektor produktif dengan mengutamakan sumber daya lokal. Kebijakan peningkatan iklim investasi dan iklim usaha ini
RKPD Kabupaten Bintan 2016
III‐3
tentunya akan tetap berlanjut di tahun 2016, dengan lebih dititikberatkan pada pembenahan dan penyederhanaan proses perijinan dan kepastian berusaha secara berkelanjutan untuk mendorong investasi yang lebih tinggi serta penerapan upaya konkrit untuk menciptakan iklim persaingan usaha yang lebih sehat dan adil. Adapun strategi yang ditempuh adalah: 1. Peningkatan kepastian hukum terkait investasi dan usaha, antara lain dilakukan melalui (a) sinkronisasi dan harmonisasi peraturan pusat dan daerah untuk mendukung sektor prioritas dengan menyusun peta jalan harmonisasi regulasi terkait investasi, dan dititikberatkan pada sektor energi, ketenagalistrikan, pariwisata dan industri pengolahan prioritas, serta industri maritim, (b) penghapusan regulasi dan peraturan di pusat dan daerah yang menghambat dan mempersulit dunia usaha untuk berinvestasi dan berusaha terus dilakukan dengan mengevaluasi perda bermasalah, dan (c) penetapan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) yang telah dijabarkan ke dalam Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) untuk kepastian perijinan lokasi usaha dan investasi, dengan upaya dilakukannya pelayanan bantuan hukum dari pusat kepada daerah yaitu dilakukannya evaluasi Rancangan Perda tentang RTRW. 2. Penyederhanaan prosedur perijinan investasi dan usaha di daerah, yang diarahkan untuk mendukung pengembangan sektor pengolahan dan jasa, terutama: sektor migas, jasa transportasi laut, serta sektor industri manufaktur berbasis sumber daya alam 3. Peningkatan kualitas layanan investasi untuk memberikan kemudahan, kepastian, dan transparansi proses perijinan bagi investor dan pengusaha, yang antara lain dititikberatkan pada: (a) optimalisasi layanan investasi di PTSP, melalui percepatan pelimpahan wewenang perijinan kepada kepala PTSP, penyusunan Standard Operating
RKPD Kabupaten Bintan 2016
III‐4
Procedure (SOP), pengurangan biaya, implementasi SPIPISE dan tracking system. 4. Pengembangan sistem insentif dan fasilitasi investasi (berupa: insentif fiskal dan non fiskal) yang dapat: mendorong pengembangan investasi sektor manufaktur, mendorong pihak swasta untuk berpartisipasi dalam pembangunan infrastruktur dan energi, dan mendorong pengembangan industri yang dapat menghasilkan bahan baku atau barang modal sederhana serta yang menghasilkan produk bernilai tambah lebih tinggi. Peningkatan daya saing tenaga kerja dan penciptaan hubungan industrial yang harmonis merupakan salah satu kunci dalam mencapai pertumbuhan ekonomi seperti yang telah ditargetkan per tahun. Selain itu, penguatan daya saing melalui peningkatan keahlian merupakan jawaban sektor‐sektor prioritas yang menjadi andalan pusat‐pusat pertumbuhan kawasan industri dan Kawasan Ekonomi Khusus, antara lain industri pariwisata, agro‐industri, manufaktur, pariwisata, energi, dan maritim. Sinergi antar pemangku kepentingan diharapkan dapat mempercepat dan meningkatkan efisiensi pelaksanaan kebijakan yang ditetapkan Sejalan dengan pencapaian misi dalam RPJMD Kabupaten Bintan 2010‐2016 maka kebijakan ekonomi Kabupaten Bintan Tahun 2016 diarahkan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan berkualitas melalui pemantapan infrastruktur di daerah pulau‐pulau serta pemantapan potensi dasar perekonomian rakyat. Kebijakan yang diambil meliputi : 1.
Memantapkan kondisi infrastruktur untuk mendukung pertumbuhan ekonomi wilayah terutama di pulau‐pulau.
2.
Meningkatkan pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan
3.
Meningkatkan daya tarik wisata melalui pengembangan daya tarik produk wisata yang unik, tradisional dan mencerminkan jati diri masyarakat Kabupaten Bintan.
RKPD Kabupaten Bintan 2016
III‐5
4.
Menguatkan KUMKM dari sisi kelembagaan usaha, kapasitas SDM, sistem pembiayaan, dan peluang pasar.
5.
Meningkatkan daya saing industri baik skala lokal, nasional maupun internasional.
6.
Meningkatkan sistem dan jaringan distribusi dan perdagangan pasar dalam negeri maupun luar negeri.
7.
Menciptakan dan memantapkan ketahanan pangan.
8.
Memantapkan penataan ruang wilayah berdasarkan RTRW Kabupaten Bintan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bintan.
3.1.1 Kondisi Ekonomi Tahun 2014 dan Perkiraan Tahun 2015 Kondisi ekonomi makro di Kabupaten Bintan ini tidak terlepas dari pengaruh kondisi ekonomi global dan nasional dimana pada tahun 2014 perekonomian dirasakan semakin kondusif. Kondisi perekonomian Kabupaten Bintan pada tahun 2015 diharapkan tetap dapat tumbuh lebih baik dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Hal‐hal yang perlu diantisipasi dalam perencanaan pembangunan tahun 2016 adalah peningkatan inflasi sebagai dampak dari rencana Pemerintah Pusat untuk mencabut subsidi untuk Bahan Bakar Minyak sehingga harga BBM akan menjadi fluktuatif, serta peningkatan harga pangan akibat krisis di Timur Tengah dan perubahan iklim ditambah lagi dengan krisis ekonomi di Eropa.
RKPD Kabupaten Bintan 2016
III‐6
Tabel 3.1 Kontribusi PDRB Kabupaten Bintan Tahun 2014 dan Proyeksi Tahun 2015 Berdasarkan Harga Konstan Tahun 2000 Lapangan Usaha
2014
%
2015 (Proyeksi)
SEKTOR PRIMER
617.361,28
15,57
1. Pertanian
230.145,87
2. Pertambangan & penggalian
387.215,40 2.226.604,53
SEKTOR SEKUNDER
%
568.285,57
13,52
5,80
252.197,74
6,00
9,76
316.087,83
7,52
56,15
2.365.614,78
56,28
3. Industri pengolahan
2.057.948,13
51,90
10.632,74
0,27
11.769,23
0,28
158.023,67
3,99
168.131,83
4,00
1.121.407,43
28,28
1.269.395,28
30,20
6. Perdagangan, hotel dan restoran
798.061,52
20,13
903.708,56
21,50
7. Pengangkutan dan komunikasi
143.765,09
3,63
153.420,29
3,65
8. Keuangan, persewaan dan jasa
61.780,93
1,56
65.571,41
1,56
117.799,88
2,97
125.678,54
2,99
3.965.373,24
100,00
5,86
4. Listrik,gas dan air bersih 5. B a n g u n a n SEKTOR TERSIER
9. J a s a ‐ j a s a PDRB LPE
2.206.730,21
52,5
4.203.295,63 100,00 6
Sumber : BPS Kabupaten Bintan Tahun 2015 dan hasil perhitungan tahun 2015 PDRB atas dasar harga konstan pada tahun 2015 diperkirakan dapat mencapai 4,2 trilyun Rupiah dan laju pertumbuhan ekonomi diharapkan dapat mencapai sebesar 6 %. Untuk mencapai pertumbuhan ekonomi tersebut, kondisi ekonomi makro di Kabupaten Bintan diharapkan stabil dan perlu didukung kebijakan struktural seperti perbaikan iklim investasi, upaya peningkatan daya saing dan produktivitas serta perbaikan kualitas sumberdaya manusia. Sehingga diharapkan pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Bintan tidak hanya terjadi pada peningkatan konsumsi melainkan juga terjadi peningkatan investasi dan peningkatan ekspor. Dimana hal tersebut dapat menjawab kendala pembangunan ekonomi yaitu tingkat pengangguran yang masih tinggi serta membuka peluang kesempatan kerja dan berusaha bagi kelompok masyarakat usia produktif. RKPD Kabupaten Bintan 2016
III‐7
Sektor industri dan sektor perdagangan, masih memberikan kontribusi yang cukup besar bagi pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bintan pada tahun 2015. Untuk sektor industri pengolahan memberikan kontribusi sebesar 51,90 persen, sektor perdagangan hotel dan restoran sebesar 20,13 persen, sedangkan sektor pertambangan dan penggalian sebesar 9,76 persen tetapi diperkirakan akan mengalami penurunan untuk tahun berikutnya karena adanya kebijakan pemerintah untuk menutup aktivitas tambang di pulau Bintan. Berdasarkan berbagai kondisi yang terjadi pada saat sekarang dan prediksi yang akan terjadi di masa yang akan datang maka dapat diprediksikan perkembangan beberapa sektor pembangunan dan investasi di Kabupaten Bintan pada tahun 2015. Sektor industri masih memiliki kontribusi terbesar yaitu sebesar 52%, kemudian diikuti oleh sektor perdagangan, hotel dan restoran dengan kontribusi sebesar 22% dan sektor pertambangan dan penggalian dengan kontribusi sebesar 7,52 persen. Jika dilihat pada tingkat inflasi sebagai tolak ukur kestabilan perekonomian daerah terlihat bahwa tingkat inflasi semakin terkendali di bawah dua digit. tingkat inflasi di Kabupaten Bintan dengan acuan kota Tanjungpinang tercatat mengalami penurunan dari 10,09 persen pada tahun 2013 menjadi 7,49 persen pada tahun 2014 dan diperkirakan akan kembali turun menjadi 7 persen pada tahun 2015. Dari sisi eksternal, pada tahun 2015 penerimaan ekspor di Kabupaten Bintan diperkirakan mencapai USD 636 juta Sedangkan untuk tahun 2014 angka penerimaan ekspor tercatat sebesar USD 624,48 juta. Sementara itu, total nilai impor Bintan diperkirakan juga mengalami peningkatan sebesar yaitu USD 2.465,62 juta pada tahun 2014 menjadi USD 2.514,94 juta pada tahun 2015. Gambaran kondisi eksternal perekonomian Kabupaten Bintan pada tahun 2015 dapat dijelaskan sebagai berikut :
RKPD Kabupaten Bintan 2016
III‐8
1.
Ketidaksamaan pandangan antara pemerintah pusat dan daerah, termasuk belum adanya Roadmap Action Plan FTZ‐BBK yang memuat kerangka kerja dan aturan yang komprehensif untuk seluruh kegiatan terkait FTZ di Bintan menyebabkan mekanisme pengaturan dilakukan secara parsial. FTZ hendaknya dipandang sebagai suatu sistem Otonomisasi Kawasan, melalui berbagai distribusi atau pelimpahan kewenangan kelembagaan Pusat ke Kawasan. Jika hal yang dikhawatirkan kelembagaan Pusat berupa terjadinya loosing power atau out of control terhadap dinamika Kawasan, maka instrumen yang perlu dibangun adalah sebuah mekanisme relasi kelembagaan vertikal (Pusat) dengan kelembagaan FTZ (Kawasan) secara komprehensif. Melalui mekanisme ini, kelembagaan Pusat masih memiliki peranan penting pada aspek‐aspek yang menyangkut technical assistances. Namun hal‐hal yang terkait dengan kebijakan‐kebijakan teknis termasuk berbagai insentif fiskal di Kawasan FTZ‐BBK menjadi otoritas penuh kelembagaan Kawasan atau Dewan Kawasan FTZ. Dengan demikian kelembagaan Pusat tidak lagi secara langsung mengurus Kawasan untuk hal‐hal bersifat teknis,sehingga tercipta sebuah sistem Otonomi Kawasan yang pertanggungjawabannya tetap ke Pemerintah Pusat.
2.
Dorongan eksternal bagi perekonomian Kabupaten Bintan antara lain berasal dari: Peran investasi swasta baik domestik maupun asing signifikan dalam mendorong peningkatan investasi fisik di Kabupaten Bintan.
Adapun lingkungan internal yang diperkirakan berpengaruh positif terhadap perekonomian Kabupaten Bintan dalam tahun 2014 adalah sebagai berikut: Ketersediaan tenaga kerja, upah minimum serta stabilitas kebijakan fiskal pemerintah merupakan faktor terpenting dalam meningkatkan investasi fisik di Kabupaten Bintan. Langkah rasionalisasi karyawan yang
RKPD Kabupaten Bintan 2016
III‐9
dilakukan beberapa perusahaan manufaktur seharusnya direspon pemerintah daerah dengan menciptakan lapangan kerja yang padat karya melalui percepatan realisasi anggaran belanja pembangunan,sekaligus membendung kepulangan tenaga kerja ke daerah asalnya. Langkah ini sangat penting guna memperkecil dampak krisis keuangan global dalam konteks regional Kepulauan Riau, maupun imbasnya bagi daerah asal pekerja, yang pada akhirnya turut membantu pemulihan perekonomian Nasional. Selain itu juga untuk menjaga ketersediaan tenaga kerja saat kondisi permintaan global mulai pulih. Masih tingginya angka pengangguran di Kabupaten Bintan disebabkan pertambahan angkatan kerja yang tidak sebanding dengan pertumbuhan daya serap lapangan usaha atau lapangan kerja, adanya pergeseran penggunaan teknologi yang lebih efesien dari pada penggunaan tenaga manusia, dampak dari krisis yang berkepanjangan yang sangat mempengaruhi tingkat pertumbuhan di beberapa sektor lapangan usaha/lapangan kerja, serta lulusan pendidikan tidak sesuai dengan kebutuhan tenaga kerja yang berpengaruh pada tingkat kompetensi dan daya saing tenaga kerja. 3.1.2 Tantangan dan Prospek Perekonomian Daerah Tahun 2015 dan 2016 Tahun
2016
Masyarakat
Ekonomi
Asean
(MEA)
sudah
diimplementasikan di Indonesia termasuk di Kabupaten Bintan, sehingga menjadi tahun yang penting dalam menentukan kebijakan perekonomian regional maupun lokal. MEA terwujud dari keinginan negara‐negara ASEAN untuk mewujudkan ASEAN menjadi kawasan perekonomian yang solid dan diperhitungkan dalam percaturan perekonomian Internasional. Integrasi ekonomi yang diterapkan dalam MEA bukan merupakan integrasi perekonomian seperti yang diterapkan oleh Uni Eropa (European Union) yang memberlakukan mata uang tunggal (euro). Dalam MEA tujuan yang ingin dicapai adalah adanya aliran bebas barang, jasa, dan tenaga kerja
RKPD Kabupaten Bintan 2016
III‐10
terlatih (skilled labor), serta aliran investasi yang lebih bebas. Dalam penerapannya MEA akan menerapkan 12 sektor prioritas, yaitu perikanan, e‐travel, e‐ASEAN, automotif, logistik, industri berbasis kayu, industri berbasis karet, furnitur, makanan dan minuman, alas kaki, tekstil dan produk tekstil, serta kesehatan. Indonesia sebagai negara dengan penduduk terbanyak di ASEAN merupakan pasar potensial untuk aliran masuk barang, jasa, dan tenaga kerja bagi negara lainnya di ASEAN. Hal tersebut perlu disadari, terutama bagi Provinsi kepulauan Riau dan Kabupaten Bintan sebagai daerah yang berbatasan langsung dengan beberapa negara di ASEAN. Indonesia sebagai pasar konsumen terbesar di ASEAN sangat berpotensi untuk dibanjiri barang‐barang konsumsi. Membanjirnya barang‐barang tersebut memang memiliki nilai positif bagi konsumen akibat semakin banyaknya alternatif pilihan. Namun demikian, nilai tambah akan lebih dirasakan bagi perekonomian, jika produk‐produk Indonesia yang justru dapat “menginvasi” negara‐negara di ASEAN. Jika hal tersebut terjadi, produksi domestik akan bertambah, yang berimplikasi positif terhadap penyerapan tenaga kerja, peningkatan realisasi investasi dan berdampak akhir terhadap pertumbuhan perekonomian dan kesejahteraan penduduk. Untuk mewujudkan peluang MEA tahun 2016, pemerintah Kabupaten Bintan harus berbenah dan melakukan tindakan‐tindakan efektif dan terarah yang didukung oleh berbagai pihak. Dari 12 sektor prioritas yang akan diiimplementasikan pada MEA 2016, kabupaten Bintan sudah menginventarisir sektor‐sektor potensial yang akan menjadi unggulan. Kabupaten Bintan yang 98,5 % wilayahnya terdiri atas laut, memiliki potensi yang sangat besar untuk pengembangan sektor perikanan. Untuk menciptakan perikanan menjadi sektor unggulan perlu didukung oleh beberapa hal, terutama peningkatan kapasitas pelabuhan perikanan, pengembangan armada perikanan, pengembangan pola kemitraan nelayan,
RKPD Kabupaten Bintan 2016
III‐11
pembangunan kawasan budidaya perikanan yang didukung oleh industri paska budidaya, bimbingan teknis bagi nelayan, serta pengawasan dan penangkapan ilegal fishing. Salah satu sektor unggulan lainnya yang dapat menjadi sektor potensial di Kabupaten Bintan sebagai wilayah perbatasan adalah sektor pariwisata. Kedekatan jarak dengan Singapura harus dijadikan peluang untuk menarik wisatawan dunia yang banyak berkunjung ke negara tersebut. Untuk mewujudkan keunggulan ini tentu harus didukung oleh perbaikan sarana transportasi, infrastruktur, event kebudayaan baik rutin maupun seasonal, SDM terlatih, dan lain‐lain. Terwujudnya sektor pariwisata menjadi primadona memiliki multipllier effect terhadap peningkatan sektor‐sektor lainnya, seperti Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran, sektor Jasa‐jasa, sektor industri pengolahan melalui peningkatan produksi cinderamata dan handycraft, sektor sangunan melalui pembangunan konstruksi pendukung pariwisata, dan sektor‐sektor lainnya. Untuk peningkatan daya saing dan antisipasi menghadapai MEA 2016, peningkatan Sumber Daya Manusia yang handal mutlak diperlukan. SDM ini harus dipersiapkan sebagai insan yang berdaya saing regional bahkan global. Perlu juga dipersiapkan pengembangan usaha mikro, kecil, menengah, (UMKM), dan juga penciptaan wisausahawan baru untuk mendukung penguatan sektor potensial. Dengan kemajuan dan masalah yang dihadapi hingga tahun 2014 dan perkiraan tahun 2015 maka beberapa tantangan pokok yang akan dihadapi dalam tahun 2016 adalah sebagai berikut : Pertama, peningkatan Sumber Daya Manusia yang handal mutlak diperlukan. SDM harus dipersiapkan sebagai insan yang berdaya saing regional bahkan global. Kedua, mewujudkan keunggulan di sektor pariwisata yang sudah ada di Kabupaten Bintan dengan didukung oleh perbaikan sarana transportasi,
RKPD Kabupaten Bintan 2016
III‐12
infrastruktur, event kebudayaan baik rutin maupun seasonal dan SDM terlatih. Ketiga, Sektor pertanian terutama di bidang perikanan perlu menjadi prioritas terutama dengan adanya dukungan program nasional untuk pembangunan kawasan minapolitan di beberapa pulau di Kabupaten Bintan. Tetapi produksi perikanan maupun pertanian masih sangat terbatas akibat kondisi cuaca yang masih tidak menentu. Keempat, mengefektivkan pengeluaran pemerintah pada tahun 2016 dan pemanfaatannya diarahkan pada kegiatan‐kegiatan produktif yang mendorong berkembangnya peran serta masyarakat. Sementara itu, untuk menahan laju perlambatan ekonomi, dan mengarahkannya pada peningkatan pertumbuhan ekonomi, perlu dilakukan upaya penguatan ekspor dan pengendalian impor melalui langkah‐langkah seperti diversifikasi pasar dan produk serta tujuan ekspor, percepatan perbaikan infrastruktur pendukung ekspor yang belum optimal juga harus terus dilakukan. Kelima, meningkatkan kualitas pertumbuhan ekonomi yang mampu menciptakan lapangan kerja dalam jumlah yang relatif besar dan meningkatkan pendapatan masyarakat yang pada gilirannya dapat menekan angka pengangguran dan mengurangi jumlah penduduk miskin. Arah Kebijakan Ekonomi Makro 1.
Pemantapan efektivitas pengeluaran daerah melalui peningkatan perencanaan kebijakan APBD, penajaman prioritas anggaran, pengelolaan risiko fiskal peningkatan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan anggaran melalui pengembangan sistem informasi perbendaharaan, peningkatan pengelolaan kas daerah, pengelolaan dan pengendalian anggaran, penyelenggaraan dan peningkatan sistem informasi keuangan.
2.
Mempercepat fungsi intermediasi dan penyaluran dana masyarakat melalui optimalisasi penyaluran kredit perbankan, termasuk
RKPD Kabupaten Bintan 2016
III‐13
peningkatan akses permodalan kepada UMKM, terbentuknya kerangka pembiayaan mikro, peningkatan peran Bank Perkreditan Rakyat, peningkatan diversifikasi sumber‐sumber pendanaan lembaga jasa keuangan non bank melalui pengaturan, pengembangan insentif dan law enforcement, penyempurnaan peraturan perundangan di bidang infrastruktur dan sektor‐sektor penting lainnya. 3.
Untuk meningkatkan kinerja investasi dalam rangka mengejar pertumbuhan ekonomi diperlukan debirokrasi dalam pelayanan perizinan investasi melalui penyederhanaan sistem dan prosedur, kepastian hukum serta pelaksanaan law enforcement yang konkrit.
4.
Dorongan terhadap pertumbuhan ekonomi juga diberikan dengan mempercepat pembangunan infrastruktur dan penyediaan energi termasuk listrik.
5.
Beberapa kebijakan sektoral yang perlu dilakukan Pemerintah Bintan supaya dapat mencapai target PDRB tahun 2016 adalah :
Sektor Pertanian terutama perikanan dan kelautan, dengan tantangan perubahan iklim yang tidak menentu menyebabkan penurunan hasil perikanan laut dari berbagai jenis komoditas perikanan di Kabupaten Bintan. Pengembangan minapolitan di Bintan Pesisir dan Mantang diharapkan sudah bisa menampakkan hasil yang positif pada tahun 2016. Penguatan sektor pertanian oleh kegiatan ekonomi produktif di sektor pertanian atau perdesaan termasuk didalamnya produk agroindustri untuk meningkatkan pendapatan petani sekaligus konservasi lingkungan.
Sektor Industri Pengolahan melalui penguatan industri pengolahan khususnya pada industri unggulan di Kabupaten Bintan perlu ditingkatkan kontribusinya terhadap PDRB melalui upaya perbaikan iklim usaha, pengembangan produk, perluasan pasar, aliansi strategi usaha dan pembenahan pada hambatan‐hambatan untuk penguatan struktur industri.
RKPD Kabupaten Bintan 2016
III‐14
Sektor perdagangan, hotel dan restoran, sektor perdagangan memang merupakan salah satu mata pencaharian yang banyak ditekuni masyarakat di Kabupaten Bintan. Sektor ini didorong juga oleh sektor pariwisata yang potensinya belum digarap secara optimal seperti lokasi‐lokasi wisata di Kabupaten Bintan yaitu Lagoi dan lokasi‐lokasi wisata lainnya yang saat ini sudah secara rutin dikunjungi oleh wisatawan lokal. Pada tahun 2016 diharapkan adanya peningkatan sarana dan prasarana wisata yang ada untuk meningkatkan jumlah pengunjung, selain itu dukungan promosi dibutuhkan melalui even‐even pariwisata agar kunjungan wisatawan semakin meningkat.
Sektor lain seperti sektor pertambangan dan galian, sektor listrik gas dan air bersih, sektor bangunan dan kontruksi, sektor pengangkutan
dan komunikasi, sektor jasa‐jasa, sektor
pengangkutan dan komunikasi, sektor keuangan sewa bangunan dan jasa perusahaan diupayakan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi sektor‐sektor yang berkontribusi utama dalam PDRB Kabupaten Bintan. 6. Peningkatan kualitas pertumbuhan ekonomi melalui pemerataan pembangunan antara lain dengan meningkatkan kegiatan ekonomi pedesaan. Kualitas pertumbuhan juga didukung dengan memperbaiki iklim ketenagakerjaan yang mampu meningkatkan penciptaan lapangan kerja dengan mengendalikan kenaikan upah minimum agar tidak terlalu tinggi dibandingkan dengan laju inflasi, memastikan biaya‐biaya non upah minimum mengarah pada penigkatan produktivitas tenaga kerja, serta membangun hubungan industrial yang harmonis antara perusahaan dan tenaga kerja. Kualitas pertumbuhan juga didorong dengan meningkatkan akses usaha kecil, menengah, dan koperasi terhadap sumber daya pembangunan. Upaya untuk mengurangi jumlah penduduk miskin akan dilakukan melalui berbagai kebijakan lintas
RKPD Kabupaten Bintan 2016
III‐15
sektor mengarah pada penciptaan kesempatan usaha bagi masyarakat miskin, serta pemberian perlindungan sosial bagi masyarakat miskin. Prospek Ekonomi Tahun 2017 Prospek perekonomian Kabupaten Bintan pada tahun 2017 dapat dijelaskan sebagai berikut : a.
Langkah‐langkah untuk mendorong investasi dan ekspor akan mendorong pertumbuhan ekonomi secara bertahap dari 5,8 persen pada tahun 2014 menjadi 6 persen pada tahun 2015. Dengan pertumbuhan penduduk rata‐rata sekitar 1,3%. Pendapatan riil per kapita tahun 2017 diperkirakan meningkat menjadi Rp 37,8 juta.
b. Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan ekonomi didorong oleh investasi; konsumsi masyarakat; serta ekspor barang dan jasa. Investasi serta volume ekspor barang dan jasa diperkirakan rata‐rata tumbuh 1 % per tahun. c.
Dari sisi produksi, pertumbuhan ekonomi terutama didorong sektor industri pengolahan yang diperkirakan tumbuh rata‐rata 6,8 % per tahun dan sektor perdagangan tumbuh rata‐rata 7 %. Sementara itu sektor pertanian diperkirakan tumbuh rata‐rata 7 % per tahun.
d. Dengan pertumbuhan ekonomi tersebut, pengangguran terbuka secara berangsur‐angsur dari 6,8% dari angkatan kerja pada tahun 2014 menjadi 6 % dari angkatan kerja pada tahun 2016. Sejalan dengan itu, jumlah penduduk miskin diharapkan juga akan menurun. e.
Kabupaten Bintan memiliki potensi yang besar dalam pengembangan perikanan tangkap sehingga dapat mempengaruhi peningkatan pendapatan daerah, selain dari sektor industri yang paling besar berkontribusi sebesar 52% dalam peningkatan pendapatan daerah.
f.
Tingkat efisiensi kegiatan ekonomi yang diukur dengan Incremental Capital Output Ratio (ICOR) pada tahun 2015 diperkirakan pada angka 8 seiring dengan meningkatnya investasi padat modal pada sektor industri dan manufaktur.
RKPD Kabupaten Bintan 2016
III‐16
Tabel 3.2 Indikator Makro Ekonomi Kabupaten BintanTahun 2014 – 2016 No.
INDIKATOR MAKRO EKONOMI
1.
PDRB Harga Konstan 2000 (Rp. Juta) Pertumbuhan Ekonomi (persen) PDRB Per Kapita (Rp. Juta) Distribusi PDRB (persen) ‐ Pertanian ‐ Industri pengolahan ‐ Listrik, gas dan air bersih ‐ Bangunan dan konstruksi ‐ Perdagangan, hotel dan restoran Investasi PMDN (Rp Milyar) Investasi PMA (US$ Milyar) Nilai Ekspor ( US$ ribu) Nilai Impor ( US$ ribu) Incremental Capital Output Ratio (ICOR) Penduduk (jiwa) Pertumbuhan Penduduk (persen) Proporsi Penduduk Miskin Terhadap Total Penduduk (%) Pengangguran Terbuka (persen)
2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13.
Kondisi yang diharapkan Tahun 2016
Kondisi yang diharapkan Tahun 2017
Kondisi Tahun 2014
Proyeksi Tahun 2015
3.965.373,24
4.203.295,63
4.483.314,30
4.806.008,13
5,86 35.339.376,12
5,97 36.764.163
6,22 37.845.435
5,80% 51,90% 0,27% 3,99% 20,13% 1,457 trilyun 916,74 juta 624.482,95 2.465.629,30
6% 52,5% 0,28% 4,00% 21,5% 1,426 Trilyun 935,07 juta 636.972 2.514.941
6,09 37.299.446 6,16% 52,78% 0,29% 3,99% 22,83% 1,515 trilyun 953,77 juta 649.712 2.565.240
6,3% 52,80% 0,30% 3,96% 24,11% 1,546 trilyun 972 juta 662.706 2.616.545
8,84%
8 %
7,5 %
7 %
151.123 1,34%
154.145 1,36
157.228 1,39
160.373 1,42
6,32%
6 %
5,7 %
5,5 %
6,8 %
6,7
6,0
5,7
Sumber : Hasil analisis tahun 2015
3.2 Arah Kebijakan Keuangan Daerah Secara umum arah kebijakan keuangan daerah baik pendapatan, belanja maupun pembiayaan pada prinsipnya mengacu pada prioritas pembangunan daerah dan program prioritasnya. 3.2.1 Proyeksi Keuangan Daerah dan Kerangka Pendanaan Kerangka proyeksi keuangan daerah dan kerangka pendanaan, pada dasarnya berkaitan dengan kerangka kebijakan fiskal daerah. Kebijakan Fiskal merupakan kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah daerah dalam dalam rangka melaksanakan pembangunan. Dalam hal ini dimaksudkan merupakan kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan penerimaan dan pengeluaran daerah. Pemerintah menerbitkan Undang‐Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah, yang RKPD Kabupaten Bintan 2016
III‐17
mana memberikan suatu kepastian sumber pendanaan dalam hal ini penerimaan bagi daerah dalam melaksanakan pembangunan. Secara umum dengan adanya desentralisi fiskal diharapkan meningkatkan kesejahteraan masyarakat sebagaimana tujuan otonomi daerah itu sendiri. Namun dalam kerangka arah kebijakan keuangan daerah, perlunya penerimaan daerah diimbangi dengan efektivitas pengeluaran daerah, serta dampaknya terhadap pertumbuhan ekonomi daerah. Tabel 3.3 Realisasi Pendapatan Kabupaten Bintan Tahun 2014 URAIAN PENDAPATAN DAERAH Pendapatan Asli Daerah Pajak Daerah Retribusi Daerah Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan Lain‐Lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah Dana Perimbangan Dana Bagi Hasil /Bagi Hasil Bukan Pajak Dana Alokasi Umum Dana Alokasi Khusus Lain‐lain Pendapatan Daerah yang Sah Pendapatan Hibah Dana Darurat Dana Bagi Hasil Pajak dan Pemerintah Daerah Lainnya Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah lainnya Jumlah Pendapatan
TA. 2014 158.216.620.000 124.219.000.000 10.255.400.000 7.489.000.000 16.253.220.000 589.745.909.258 267.477.668.258 304.974.241.000 17.294.000.000 85.662.260.171 ‐ ‐ 29.000.000.000 31.406.592.000 25.255.668.171 833.624.789.429
RKPD Kabupaten Bintan 2016
III‐18
3.2.2 Arah Kebijakan Pendapatan Daerah Pemerintah daerah pada tahun 2016 mengambil Kebijakan dan langkah‐ langkah strategis untuk meningkatkan jumlah penerimaan pendapatan daerah pada tingkat yang maksimal guna membiayai belanja daerah, kebijakan dimaksud disesuaikan dengan asumsi‐asumsi makro ekonomi dan realisasi penerimaan PAD tahun sebelumnya dalam kerangka penyusunan anggaran pendapatan dan belanja daerah Kabupaten Bintan. a. Penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) direncanakan bersumber dari : Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada APBD Tahun Anggaran 2016 diproyeksikan sebesar Rp.175.587.471.932,‐ apabila dibandingkan dengan Pendapatan Asli Daerah (PAD) APBD Murni Tahun Anggaran 2015 sebesar Rp.167.196.747.853,‐ maka mengalami peningkatan sebesar Rp. 8.390.724.079,‐ atau 5.02 %. Rincian untuk masing‐masing sumber Pendapatan Asli Daerah, sebagai berikut :
Penerimaan Pajak Daerah pada APBD Tahun Anggaran 2016 diproyeksikan sebesar Rp.135.260.000.000,‐ jika dibandingkan dengan penerimaan pada APBD Murni tahun 2015 mengalami peningkatan sebesar Rp. 9.724.660.000,‐ atau 7.75 %.
Penerimaan Retribusi Daerah pada APBD Tahun Anggaran 2016 diproyeksikan sebesar Rp. 9.442.000.000,‐ jika dibandingkan dengan rencana penerimaan pada APBD Murni tahun 2015 Rp. 8.497.621.371,‐ maka terlihat adanya peningkatan sebesar Rp. 944.378.629,‐ atau 11.11 %.
Estimasi Hasil Pengelolaan Kekayaan Milik Daerah yang dipisahkan penerimaan pada APBD Tahun Anggaran 2016 diproyeksikan sebesar Rp. 10.888.801.932,‐ mengalami Penurunan dibandingkan dengan target APBD Murni 2015 sebesar Rp. 9.000.000,‐ atau 45.52 %.
Sedangkan Estimasi penerimaan Lain‐lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah pada APBD Tahun Anggaran 2016 diproyeksikan sebesar Rp.
RKPD Kabupaten Bintan 2016
III‐19
19.996.670.000,‐ jika dibandingkan dengan APBD Murni tahun 2015 Rp. 22.265.984.550,‐ atau berkurang sekitar 10.19 %. b. Penerimaan dari Dana Perimbangan Rencana penerimaan Dana Perimbangan pada APBD Tahun Anggaran 2016 diproyeksikan sebesar Rp.465.978.096.308,‐ apabila dibandingkan pada APBD Murni tahun 2015 sebesar Rp. 638.635.381.704,‐ maka terlihat adanya penurunan sebesar Rp. 172.657.285.396,‐ atau 27.04 %. Rincian untuk masing‐masing sumber Dana Perimbangan, sebagai berikut :
Rencana penerimaan Bagi Hasil Pajak/Bukan Pajak APBD Tahun 2016 diproyeksikan sebesar Rp. 111.221.929.308,‐ sedangkan pada APBD Murni tahun 2015 Rp. 283.879.214.704,‐ terjadi penurunan sebesar 60.82 %.
Untuk Dana Alokasi Umum pada APBD Tahun 2016 direncanakan sama dengan APBD Murni 2015 sebesar Rp. 290.035.577.000,‐.
Sedangkan Dana Alokasi Khusus pada APBD Tahun 2016 ditargetkan Rp. 64.720.590.000 atau sama dengan APBD 2015.
c. Penerimaan dari Lain–lain Pendapatan Daerah yang Sah Proyeksi penerimaan Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya Tahun Anggaran 2014 direncanakan dari : 1. Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) merupakan Pajak Provinsi diatur melalui Undang – undang No. 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah yang sebagian diperuntukan bagi Daerah Kabupaten/Kota paling sedikit 30% untuk Bagian Derah Kabupaten/Kota se Proivinsi Kepulauan Riau Alokasinya diatur dengan Surat Keputusan Gubernur Kepulauan Riau dengan Formulasi 60% berdasarkan Potensi dan 40% untuk Pemerataan Kabupaten/Kota se Provinsi Kepulauan Riau. Adapun rencana penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor pada Tahun Anggaran 2016 di
RKPD Kabupaten Bintan 2016
III‐20
proyeksikan
sebesar
Rp.7.886.407.000,‐
atau
meningkat
Rp.
1.219.721.000 atau 18.30 % dari tahun anggaran 2015. 2. Bea Balik Nama Kedaraan Bermortor (BBN KB) Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor diatur melalui Undang‐Undang Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, yang sebagian diperuntukan bagi Daerah Kabupaten/Kota paling sedikit 30% untuk Bagian Daerah Kabupaten/Kota se Proivinsi Kepulauan Riau Alokasinya diatur dengan Surat Keputusan Gubernur Kepulauan Riau dengan Formulasi 60% berdasarkan Potensi dan 40% untuk Pemerataan Kabupaten/Kota se Provinsi Kepulauan Riau. Adapun rencana penerimaan Pajak Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor pada Tahun Anggaran 2016 diproyeksikan sebesar Rp. 6.344.767.000,‐ atau menurun Rp. 598.367.000 atau 10.41 % dari tahun anggaran 2015. 3. Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor ( PBB KB ) Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBB KB) di atur melalui Undang‐ Undang nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, merupakan penerimaan Pajak Provinsi Hasil Penerimaan Pajak Bahan Kendaraan Bermotor diserahkan kepada Daerah Kabupaten/Kota paling sedikit 70% dari hasil. Alokasi dana ini diatur melalui Keputusan Gubernur Kepri dengan Formulasi 60% berdasarkan Potensi dan 40% untuk Pemerataan Kabupaten/Kota se Provinsi Kepulauan Riau. Rencana penerimaan Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBB KB) pada Tahun Anggaran 2016 diproyeksikan sebesar Rp. 41.789.592.000,‐ atau meningkat Rp. 20.520.092.000 atau 96.48 % dari tahun anggaran 2015. 4. Pajak Air Permukaan Tanah Melalui Undang‐Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Pajak Air Permukaan Tanah dari Kabupaten/Kota
RKPD Kabupaten Bintan 2016
III‐21
merupakan Pajak Propinsi yang diserahkan kepada daerah Kabupaten/Kota paling sedikit 80%. Alokasi dana ini diatur melalui Keputusan Gubernur Kepri dengan Formulasi 60% berdasarkan Potensi dan 40% untuk Pemerataan Kabupaten/Kota se Provinsi Kepulauan Riau. Rencana penerimaan Pajak Air Permukaan pada Tahun Anggaran 2016 diproyeksikan sebesar Rp. 287.461.000,‐ atau meningkat sebesar Rp. 70.047.000 atau 32.22 % pada Tahun Anggaran 2015. 5. Pajak Rokok Melalui Undang‐Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Pajak Rokok merupakan Pajak Propinsi yang dibagi hasilkan kepada daerah Kabupaten/Kota paling sedikit 70%. Alokasi dana ini diatur melalui Keputusan Gubernur Kepri dengan Rencana penerimaan Pajak Rokok pada Tahun Anggaran 2016 diproyeksikan sebesar Rp. 5.494.860.000,‐ atau meningkat sebesar Rp. 494.860.000,‐ atau 9.90 %. Tabel 3.4 Proyeksi Pendapatan Daerah Tahun 2016 No 1
PENDAPATAN DAN PENERIMAAN PEMBIAYAAN DAERAH Pendapatan Asli Daerah
TARGET TAHUN ANGGARAN BERKENAAN 175.587.471.932
1.1
Pajak Daerah
1.2
Retribusi Daerah
1.3
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan
10.888.801.932
1.4
Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah
19.996.670.000
2
Dana Perimbangan
135.260.000.000 9.442.000.000
DASAR HUKUM
Perda Kab. Bintan Nomor 1 Tahun 2011 dan Perda Kab. Bintan Nomor 11 Tahun 2011 Perda Kab. Bintan Nomor 3, 4 dan 5 Tahun 2011 Hasil RUPS Deviden Bank Riau Kepri dan BPR Giro, Deposito, BLUD
465.978.096.308
2.1
Dana Bagi Hasil/Bagi Hasil Bukan Pajak
111.221.929.308
Peraturan Presiden Nomor 36 Tahun 2015
2.2
Dana Alokasi Umum
290.035.577.000
Peraturan Presiden Nomor 36 Tahun 2015
Dana Alokasi Khusus
64.720.590.000
Peraturan Presiden Nomor 36 Tahun 2015
2.3
RKPD Kabupaten Bintan 2016
III‐22
No 3 3.1
PENDAPATAN DAN PENERIMAAN PEMBIAYAAN DAERAH Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah
TARGET TAHUN ANGGARAN BERKENAAN
DASAR HUKUM
118.484.957.000
Hibah -
3.2
Dana Darurat
3.3
Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah lainnya
3.4
Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus
3.5
Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah lainnya JUMLAH PENDAPATAN DAERAH
61.803.087.000 56.681.870.000
Peraturan Gubernur Kepulauan Riau Peraturan Presiden Nomor 36 Tahun 2015
760.050.525.240
Penerimaan Pembiayaan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Anggaran Sebelumnya (SiLPA)
40.989.897.880
Pencairan Dana Cadangan Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan Penerimaan Pinjaman Daerah Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman Penerimaan Piutang Daerah JUMLAH PENERIMAAN PEMBIAYAAN
40.989.897.880
JUMLAH DANA TERSEDIA
801.040.423.120
Upaya‐upaya Pemerintah Daerah dalam mencapai target a. Pendapatan Asli Daerah 1. Melakukan pendataan potensi perluasan basis pajak sesuai dengan Undang‐undang Nomor 28 tahun 2009. 2. Melakukan pemeriksaan (verifikasi) Pajak Daerah secara periodik dengan Membentuk Tim Optimalisasi Pendapatan Asli Daerah ( OPAD ) yang bekerjasama dengan BPKP Propinsi Kepri. 3. Melakukan pendataan dengan cara observasi untuk menentukan kewajaran penyetoran pajak oleh Wajib Pajak. 4. Melakukan pemantauan wajib pajak hotel, wajib pajak restoran untuk mengetahui secara langsung jumlah konsumen (tamu). 5. Melakukan sosialisasi dan penyuluhan tentang Peraturan Daerah Pajak dan Retribusi Daerah kepada wajib pajak dan masyarakat.
RKPD Kabupaten Bintan 2016
III‐23
6. Melakukan evaluasi terhadap wajib pajak dengan diterapkan sistem penyetoran secara self assesment. 7. Melakukan pengawasan terhadap penyelenggaraan reklame dan pengambilan Mineral bukan logam dan batuan melalui koordinasi dengan Dinas/Instansi terkait. 8. Melakukan Intensifikasi dan Ekstensifikasi PBB. 9. Melakukan monitoring dan evaluasi penerimaan daerah secara terpadu dan sinergis kepada seluruh pengelola pungutan daerah Kabupaten Bintan. 10. Melakukan penagihan tunggakan Pajak Daerah secara intensif. 11. Mendorong Dinas Teknis untuk melakukan penggalian potensi sumber‐ sumber penerimaan baru. 12. Melaksanakan Pengelolaan Pemungutan PBB Perdesaan dan Perkotaan. 13. Melakukan Analisa dan penilaian indek nilai tanah untuk kepentingan BPHTB sebagai dasar jual beli diwilayah Kabupaten Bintan b. Dana Perimbangan 1.
Melakukan verifikasi terhadap penerimaan yang meliputi Bagi hasil pajak / bagi hasil bukan pajak / Sumber daya alam.
2.
Melakukan konsultasi dan koordinasi kepada Pemerintah Pusat
3.
Menyiapkan data pendukung penetapan dana perimbangan
4.
Validasi dan rekonsiliasi data pendukung
6.
Mendorong Dinas Teknis dalam pengusulan kegiatan yang sesuai dengan Program Nasional untuk memaksimalkan DAK
7.
Mengupayakan laporan tepat waktu
8.
Melaksanakan tugas pembantuan dengan optimal
c. Lain‐lain Pendapatan Daerah yang Sah 1. Melakukan konsultasi dan koordinasi kepada Pemerintah Provinsi 2. Mendorong partisipasi dunia usaha untuk memberikan kontribusi kepada pembangunan daerah
RKPD Kabupaten Bintan 2016
III‐24
3.2.4 Arah Kebijakan Belanja Daerah Pengelolaan belanja daerah diarahkan untuk mengoptimalkan sumber daya yang tersedia melalui penyusunan skala prioritas anggaran baik pada belanja di SKPD maupun di luar SKPD. Penyusunan skala prioritas tersebut diarahkan mendukung pencapaian sasaran pembangunan terutama pencapaian sasaran pembangunan dalam kebijakan strategi pembangunan daerah yang mencakup dimensi pembangunan serta kondisi perlu dalam pelaksanaan strategi tersebut. Namun demikian, prinsip efektivitas dan efisiensi dari pelaksanaan belanja prioritas maupun belanja aparatur terus didorong sehingga alokasi yang terbatas menjadi lebih berdaya guna dan dapat memberikan katalisator bagi pelaku pembangunan. Berdasarkan kerangka tersebut di atas, maka arah kebijakan belanja Pemerintah Kabupaten Bintan di 2016 ditujukan untuk peningkatan kualitas belanja daerah yang terfokus pada alokasi belanja prioritas dalam kerangka pencapaian sasaran pembangunan. Kebijakan tersebut dilaksanakan melalui: 1. Pengalihan belanja kurang produktif ke program‐program yang lebih produktif; 2. Perbaikan kualitas perencanaan belanja; 3. Perbaikan manajemen dan
administrasi perencanaan, penganggaran,
dan pelaksanaan anggaran. Dalam implementasinya, upaya monitoring dan evaluasi terus diperkuat sehingga hasil monitoring dan evaluasi dengan proses perencanaan dan penganggaran dapat disinkronkan. Monitoring dan evaluasi bukan saja tentang penyerapan anggaran, namun juga pada pencapaian sasaran pembangunan daerah. Di samping rencana kerja yang konkret, alokasi belanja prioritas juga sangat tergantung dari mekanisme pelaksanaannya. Sebuah rencana yang baik beserta dukungan penganggaran yang cukup, menjadi tidak efektif bila mekanisme pelaksanaannya tidak tepat. Termasuk dalam hal ini adalah penyempurnaan proses administrasi dan pencairan anggaran agar lebih tepat dan cepat, namun tetap terjaga akuntabilitasnya.
RKPD Kabupaten Bintan 2016
III‐25
Perkuatan efektivitas dan efisiensi belanja di setiap SKPD tetap dilanjutkan melalui reformasi perencanaan dan penganggaran yang telah dilakukan di tahun sebelumnya. Penerapan prinsip kerangka pengeluaran jangka menengah (medium term expenditure) serta anggaran berbasis kinerja (performance based budgeting) akan terus diperkuat. Dalam kerangka penerapan kedua prinsip tersebut juga akan diperkuat mekanisme penelaahan program dan kegiatan seperti yang telah berjalan saat ini. Penelaahan program dan kegiatan ini diarahkan untuk menghasilkan tingkat efisiensi dan efektivitas serta kapasitas implementasi belanja yang lebih baik. Seiring dengan perkuatan untuk meningkatkan kualitas belanja di kabupaten, perkuatan juga dilakukan dengan pemerintah desa melalui intensifikasi berbagi pengalaman (sharing experience) dengan pemerintah desa. Diharapkan melalui hal tersebut, dapat digunakan untuk memperkuat kapasitas pemerintah daerah dalam melakukan perencanaan dan penganggaran. 3.2.4 Arah Kebijakan Pembiayaan Daerah Pembiayaan Daerah meliputi Penerimaan Pembiayaan dan Pengeluaran Pembiayaan. Pada Tahun Anggaran 2014 arah kebijakan pembiayaan Pemerintah Kabupaten Bintan sebagai berikut: a. Penerimaan Pembiayaan Penerimaan pembiayaan adalah semua penerimaan yang perlu dibayar kembali baik pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun pada tahun‐tahun anggaran berikutnya, mencakup : sisa lebih perhitungan anggaran tahun anggaran sebelumnya (SiLPA); pencairan dana cadangan; hasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan; penerimaan pinjaman daerah; penerimaan kembali pemberian pinjaman; dan penerimaan piutang daerah. Kebijakan penerimaan pembiayaan tahun 2014 adalah Sisa Lebih Perhitungan Anggaran tahun sebelumnya (SiLPA) merupakan sumber penerimaan pada APBD tahun berikutnya dan rata‐rata SilPA akan diupayakan seminimal mungkin dengan melaksanakan perencanaan dan
RKPD Kabupaten Bintan 2016
III‐26
pelaksanaan anggaran secara konsisten. Penggunan SiLPA terutama digunakan untuk menutup defisit anggaran setelah dikurangi pengeluaran pembiayaan. b. Pengeluaran Pembiayaan Pengeluaran pembiayaan adalah pengeluaran yang akan diterima kembali baik pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun pada tahun‐ tahun anggaran berikutnya, mencakup : pembentukan dana cadangan; penyertaan modal (investasi) pemerintah daerah; pembayaran pokok utang; dan pemberian pinjaman daerah. Kebijakan pengeluaran pembiayaan tahun 2014 adalah : 1) Meningkatkan performance dan kinerja Perusahaan Umum Milik Daerah (BUMD) yang bergerak pada sektor pelayanan kebutuhan dasar masyarakat dalam bentuk penyertaan modal daerah. Penyertaan modal kepada BUMD (Perusda) dilakukan secara bertahap. Penyertaan modal diberikan sesuai dengan kemampuan keuangan daerah dan diatur dalam Peraturan Daerah tentang Penyertaan Modal. 2) Pemberian pinjaman daerah diberikan dalam bentuk dana bergulir kepada masyarakat Kabupaten Bintan. Berdasarkan perkiraan sumber‐sumber penerimaan pembiayaan, realisasi pengeluaran pembiayaan, dan proyeksi, arah kebijakan pembiayaan daerah selanjutnya dituangkan dalam tabel di bawah ini :
RKPD Kabupaten Bintan 2016
III‐27
Tabel 3.5 Realisasi dan Proyeksi Pembiayaan Daerah Tahun 2011 s.d. Tahun 2016 No.
Uraian
3.1
PEERIMAAN PEMBIAYAAN Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun sebelumnya (SiLPA) Pencairan Dana Cadangan Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang dipisahkan Penerimaan Pinjaman Daerah Penerimaan kembali Pemberian Pinjaman Penerimaan Piutang Daerah Pengembalian Pokok Dana Bergulir JUMLAH PENERIMAAN PEMBIAYAAN PENGELUARAN PEMBIAYAAN Pembentukan Dana Cadangan Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Pembayaran Pokok Utang Pemberian Pinjaman Daerah Pemberian Pinjaman Dana Bergulir JUMLAH PENGELUARAN PEMBIAYAAN JUMLAH PEMBIAYAAN NETTO
3.1. 1.
3.1. 2. 3.1. 3. 3.1. 4. 3.1. 5.
3.1. 6. 3.1. 7.
3.2. 3.2. 1. 3.2. 2. 3.2. 3. 3.2. 4. 3.2. 5.
Realisasi Tahun 2012
Jumlah Realisasi Tahun 2014
Realisasi Tahun 2013
Proyeksi Tahun 2015
Proyeksi Tahun 2016
159.520.791.380,90
109.493.535.607,‐
159.820.098.747
0,‐‐
0,‐‐
0,‐‐
1.349.275.258,‐‐
0,‐‐
0,‐‐
0,‐‐
0,‐‐
0,‐‐
0,‐‐
0,‐‐
0,‐‐
0,‐‐
0,‐‐
0,‐‐
1.236.135.000,‐‐
0,‐‐
0,‐‐
162.106.201.638,90
109.493.535.607,‐
112.493.535.607, ‐
0,‐‐
0,‐‐
0,‐‐
4.000.000.000,‐‐
6.800.000.000,‐
3.000.000.000,‐
0,‐‐
0,‐‐
0,‐‐
0,‐‐
0,‐‐
0,‐‐
462.000.000,‐‐
0,‐‐
0,‐‐
4.462.000.000,‐
6.800.000.000,‐
3.000.000.000,‐
157.644.201.638,90
102.693.535.607,‐
156.820.098.747, ‐
RKPD Kabupaten Bintan 2016
III‐28
BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH 4.1 Tujuan dan Sasaran Pembangunan Berdasarkan visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, dan arah kebijakan yang telah ditetapkan dalam RPJMD Kabupaten Bintan tahun 2010‐2015, maka upaya pencapaiannya kemudian dijabarkan secara lebih sistematis melalui perumusan tujuan dan sasaran pembangunan daerah. Tabel 4.1 Tujuan dan Sasaran Pembangunan No.
Prioritas
Tujuan
1 1
4 Peningkatan kualitas kehidupan beragama bagi seluruh lapisan masyarakat Bintan
5 Meningkatnya toleransi antar umat beragama yang ditandai dengan tidak adanya kasus perselisihan antar umat beragama
2 Melanjutkan upaya peningkatan sumberdaya manusia yang cerdas, sehat, berdaya saing, berbudaya serta beriman dan bertaqwa pada Tuhan Yang Maha Esa
Perluasan kesempatan kerja bagi masyarkat Bintan Peningkatan kualitas pendidikan masyarakat Bintan
2
Mewujudkan pembangunan perekonomian daerah yang berbasis pada pengembangan sumberdaya kelautan dan perikanan.
Menurunnya angka pengangguran terbuka dari 9,94% menjadi 5,00% Terpenuhinya standar/ketentuan nasional pendidikan anak usia dini serta pendidikan dasar dan pendidikan menengah Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pelestarian nilai seni dan budaya daerah Terlindunginya peninggalan sejarah dan warisan budaya melalui Peraturan Daerah Meningkatnya persentase koperasi aktif dari 79,15% menjadi 82,80% serta pertumbuhan rata‐ rata UMKM sebesar 3,77% pertahun
RKPD Kabupaten Bintan 2016
Pembentukan iklim yang kondusif bagi penanaman modal untuk kegiatan pembangunan di wilayah Kabupaten Bintan sesuai dengan potensi sumberdaya alam dan manusia serta pola tata ruang daerah dan mendorong perkembangannya agar lebih efisien dan mampu bersaing.
Sasaran
IV‐1
No.
Prioritas
Tujuan
Sasaran
1
2
4
5 Meningkatnya unit usaha Industri Kecil dan Menengah (IKM) sebesar 150% Terbentuknya kawasan minapolitan di 3 lokasi yang terletak di Kecamatan Bintan Pesisir, Kecamatan Mantang dan Kecamatan Bintan Timur
Melanjutkan upaya penyelenggaraan tata kepemerintahan yang baik (good governance), demokratis dan bertanggung jawab didukung dengan kepastian hukum dan penegakan HAM.
Pengembangan kawasan minapolitan dengan memanfaatkan sumberdaya perikanan dan kelautan secara optimal, adil dan berkelanjutan melalui pengembangan sarana dan prasarana penunjang minapolitan. Pengembangan kawasan pariwisata melalui pengembangan sarana dan prasarana, promosi, pelayanan dengan tetap memelihara kelestarian fungsi lingkungan hidup. Pemanfaatan potensi alam yang ada disertai dengan pemberdayaan pengelolaannya guna pemenuhan kebutuhan hidup dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Meningkatkan kesejahteraan dan kemampuan petani dan nelayan Peningkatan kualitas aparatur pengawasan, pembinaan akuntabilitas dan kinerja pemerintah daerah dalam usaha pemanfaatan, pengelolaan potensi wilayah dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
3
Melanjutkan pengembangan potensi pariwisata dan agribisnis.
4
RKPD Kabupaten Bintan 2016
Meningkatnya kontribusi sektor pariwisata dalam PDRB dari 19,76% menjadi 21,61%
Meningkatnya kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB dari 5.78% menjadi 8,00% dan Nilai Tukar Petani dari 100,72 % menjadi 105 %
Meningkatnya rata‐rata pendapatan petani dari Rp1,35 juta menjadi Rp2,17 juta Meningkatnya kualitas pelayanan teknis administratif bidang pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan sesuai dengan regulasi yang berlaku.
Meningkatnya Kompetensi sumberdaya aparatur dari 40% menjadi 80% Meningkatnya efektifitas pengelolaan administrasi kepegawaian daerah dari 76,66% menjadi 86,66% Meningkatnya kinerja aparatur dari 40% menjadi 80% Meningkatnya Akuntabilitas dan Kinerja pemerintah daerah yang
IV‐2
No.
Prioritas
Tujuan
Sasaran
1
2
4
Pengembangan kapasitas dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan di Kecamatan
5 ditandai dengan opini LAKIP Daerah dari C menjadi A Meningkatnya penduduk yang memiliki dokumen kependudukan dan catatan sipil dari 64,40% menjadi 85% Meningkatnya kinerja pemerintah dalam penyelesaian permasalahan di masyarakat dengan berpedoman pada peraturan perundangan yang berlaku Meningkatnya pembinaan masyarakat di kecamatan
RKPD Kabupaten Bintan 2016
Meningkatnya peran serta masyarakat dalam perencanaan pembangunan kecamatan dari 90% menjadi 100% Meningkatnya produk legislasi daerah yang disahkan dari 63,64% menjadi 100% Meningkatnya kesesuaian muatan perencanaan daerah dengan implementasi nya dari 70% menjadi 90%
Peningkatan fungsi dan peranan lembaga perwakilan rakyat daerah Perencanaan pembangunan dengan mempertimbangkan karakteristik wilayah, Sumberdaya yang ada dan kebutuhan penduduk serta memperhatikan mitigasi bencana. (core) Peningkatan kesiapan Meningkatnya kesiapsiagaan daerah dalam menghadapi pemerintah dan masyarakat bencana dalam penanganan awal bencana Peningkatan kualitas Membaiknya opini laporan pengelolaan keuangan dan keuangan daerah dari WDP aset daerah menjadi WTP Peningkatan kemampuan Meningkatnya penerimaan daerah sebesar 60,4% yaitu dari pembiayaan pembangunan daerah 429,63 miliar menjadi 711,25 miliar Peningkatan persatuan Meningkatnya partisipasi dan kesatuan bangsa serta masyarakat dalam pemilihan nilai‐nilai demokrasi umum dari 49,4% menjadi 60% Peningkatan keamanan, Menurunnya indeks kriminalitas dari 112 menjadi 105 ketentraman dan ketertiban masyarakat Bintan
IV‐3
No.
Prioritas
Tujuan
1
2
4 Peningkatan kualitas arsip dan perpustakaan daerah
5
Peningkatan kualitas kesehatan Masyarakat Bintan Peningkatan kesehatan, kesejahteraan dan ketahanan keluarga Peningkatan produksi dan produktivitas serta nilai tambah sektor kelautan dan perikanan Peningkatan kapasitas pelayanan dan pengelolaan perkantoran Peningkatan keandalan sistem/jaringan infrastruktur pekerjaan umum dan permukiman Kabupaten Bintan
Melanjutkan pembangunan yang adil dan merata melalui peningkatan kualitas dan kuantitas prasarana dan sarana yang menunjang perkembangan di seluruh wilayah Kabupaten Bintan. Penyediaan energi listik bagi masyarakat Kabupaten Bintan
6
Melanjutkan upaya pengembangan dan pemberdayaan masyarakat dengan mengedepankan kearifan lokal dan pengarusutamaan gender.
Pengembangan pendidikan, pelatihan dan penyuluhan kepada masyarakat agar dapat memanfaatkan potensi sumberdaya alam dengan optimal.
5 Meningkatnya persentase kearsipan daerah dari 5% menjadi 80% dan berkembang nya minat baca masyarakat Terpenuhinya pelayanan kesehatan sesuai standar Menurunnya jumlah keluarga pra sejahtera dan sejahtera I dari 23,64% menjadi 22,49% Meningkatnya kontribusi sektor perikanan dalam PDRB sebesar 8 % Meningkatnya kapasitas pelayanan aparatur sesuai standar Meningkatnya kuantitas dan kualitas jaringan jalan, jembatan, dan drainase
Meningkatnya rumah tangga yang terlayani kebutuhan listrik dari 60,38% menjadi 65% Meningkatnya kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana wilayah Menurunnya persentase penduduk miskin dari 11% menjadi 8%
Menurunnya persentase penyandang masalah kesejahteraan sosial dari 6,98% menjadi 6,21%
Sasaran
RKPD Kabupaten Bintan 2016
Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Bintan
Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pembangunan dari 10% menjadi 11,2%
IV‐4
No.
Prioritas
1
2
Tujuan 4 Peningkatan Peran Serta Perempuan Dalam Pemb. Daerah
Sasaran 5 Meningkatnya Indeks kesetaraan gender dari 24,45 menjadi 30,1
7
Mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan (Sustainable Development)
Peningkatan kualitas lingkungan hidup di Kab Bintan
Meningkatnya indeks kualitas lingkungan hidup dari 51,65% menjadi 59,79%
Pembentukan Kab. Bintan daerah yang bersih hijau& asri.
Peningkatan kelestarian sumber daya hutan di Kabupaten Bintan
Meningkatnya persentase sampah yang ditangani dari 20,50% menjadi 100% Meningkatnya luas ruang terbuka hijau yang dikelola dari 1.500 M2 menjadi 17.226 M2 Menurunnya kerusakan hutan lindung dari 1658,8 Ha menjadi 9 Ha
Penyusunan dan Meningkatnya pengelolaan Penetapan struktur, sumber daya kelautan pemanfaatan dan Kabupaten Bintan pengelolaan ruang pesisir dan pulau‐pulau kecil yang berwawasan lingkungan sebagai pedoman pembangunan di wilayah pesisir dan pulau‐ pulau kecil yang multisektoral dan terpadu.
Meningkatkan pengelolaan sumberdaya alam yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan
Meningkatnya pengelolaan sumberdaya alam yang sesuai dengan dokumen lingkungan
4.2 Prioritas Pembangunan Prioritas pembangunan Kabupaten Bintan tahun 2016 masih menggunakan dasar RPJMD Kabupaten Bintan tahun 2010‐2015 dengan disesuaikan kebijakan pemerintah pusat yang sudah ada. Oleh karena itu prioritas pembangunannya disusun sebagai penjabaran operasional dari Strategi Pembangunan yang digariskan dalam RPJMN 2015‐2019 dalam
RKPD Kabupaten Bintan 2016
IV‐5
upaya melaksanakan Agenda Pembangunan Nasional untuk memenuhi Nawa Cita, yaitu: Cita 1 : Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman kepada seluruh warga negara; Cita 2 : Mengembangkan tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya; Cita 3 :
Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah‐daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan;
Cita 4 :
Memperkuat kehadiran Negara dalam melakukan
reformasi
sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat, dan terpercaya; Cita 5 :
Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia;
Cita 6 : Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar Internasional; Cita 7 :
Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor‐sektor strategis ekonomi domestik;
Cita 8 :
Melakukan revolusi karakter bangsa; dan
Cita 9 :
Memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia.
Sesuai dengan Rencana Kerja Pemerintah tahun 2016 maka pada tahun 2016, Pemerintah pusat menetapkan rencana kerja pemerintah dengan beberapa sasaran pokok dalam rangka mewujudkan nawa cita yang ada dalam RPJMN tahun 2015‐2019 sebagai berikut : 1.
Sasaran Makro;
2.
Sasaran Pembangunan Manusia dan Masyarakat;
3.
Sasaran Pembangunan Sektor Unggulan;
4.
Sasaran Dimensi Pemerataan;
5.
Sasaran Pembangunan Wilayah dan Antarwilayah;
RKPD Kabupaten Bintan 2016
IV‐6
6.
Sasaran Politik, Hukum, Pertahanan dan Keamanan. Sebagai upaya dalam mendukung pelaksanaan RKP Nasional tahun
2016 maka pemerintah Kabupaten Bintan pada tahun 2016 mendukung pencapaian 6 sasaran pokok pemerintah tersebut melalui program‐program pembangunan yang ada di RKPD Kabupaten Bintan tahun 2016 ini. Adapun dukungan program dan anggaran yang akan dilaksanakan selama tahun 2016 oleh Pemerintah Kabupaten Bintan dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.2 Jumlah Program Pembangunan dan Anggaran Pemerintah Kabupaten Bintan dalam Mendukung Sasaran Pokok Nasional Tahun 2016 No. 1. 2.
3. 4. 5.
6.
Sasaran Pokok Nasional Sasaran Makro Sasaran Pembangunan Manusia dan Masyarakat Sasaran Pembangunan Sektor Unggulan Sasaran Dimensi Pemerataan Sasaran Pembangunan Wilayah dan Antarwilayah Sasaran Politik, Hukum, Pertahanan dan Keamanan
Jumlah Program dalam RKPD 2016
41
Pagu Anggaran (Rupiah)
188.852.934.232
21
40.601.841.465
26
18.094.463.392
8
7.902.050.000
12
14.512.807.350
21
49.129.558.613
Dalam rangka singkronisasi dan menjembatani masa transisi dalam mewujudkan visi dan misi RPJMD tahun 2010 – 2015 dan menuju pelaksanaan RPJMD tahun 2016‐2020 yang baru maka dalam rencana pembangunan di Kabupaten Bintan pada tahun 2016 tetap melaksanakan dalam kerangka konsep Pro Growth, Pro Job, Pro Poor, dan Pro Environment yang memiliki indikator pencapaian kinerja yang jelas dalam rangka mendukung pencapaian visi dan misi RPJMD Kabupaten Bintan. Hal ini juga disejalankan dengan strategi yang dilaksanakan oleh Pemerintah Pusat. RKPD Kabupaten Bintan 2016
IV‐7
Tabel 4.3 Arah Kebijakan dan Strategi terkait Pro Growth, Pro Job, Pro Poor, dan Pro Environment No.
Kebijakan
Strategi
1
Pertumbuhan ekonomi (Pro Growth) -
Meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah, Meningkatkan daya saing investasi di sektor industri kelautan, industri kecil menengah, pertanian dan pariwisata
2
Pengurangan (Pro Job)
Pelaksanaan pelatihan‐pelatihan kerja Pengembangan sekolah kejuruan Penyaluran bantuan permodalan Pengembangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM)
3
Pengurangan Kemiskinan (Pro Pelaksanaan Program Pengentasan Kemiskinan melalui Hibah, Poor) dengan Program/Kegiatan antara lain: Program Pemenuhan Hak‐Hak Dasar Penduduk Miskin/ Desa tertinggal: ‐ Pemberian makanan tambahan balita/anak sekolah, Ibu hamil ‐ Perawatan kasus gizi ‐ Pelayanan kesehatan melalui (Jamkesda). ‐ Pembangunan / rehabilitasi Posyandu, Pustu. ‐ Pemberian beasiswa bagi siswa SLTA dan mahasiswa Program Rumah Layak Huni : ‐ Rehabilitasi rumah tidak layak huni termasuk fasilitas jamban keluarga, ‐ Penyediaan sarana/sumber air bersih. ‐ Penyediaan Listrik Rumah Program Pembinaan Unit Usaha Penduduk Miskin/Desa tertinggal : ‐ Kegiatan menumbuh kembangkan kelompok usaha bersama , KUKM diutamakan kepada Ibu‐Ibu/Perempuan ‐ Kegiatan menumbuh kembangkan usaha tani ‐ Kegiatan menumbuh kembangkan usaha nelayan Kebijakan Berwawasan - Meningkatkan daya tampung lingkungan untuk mendukung Lingkungan (Pro Environment) pembangunan - Memelihara kelestarian lingkungan sekitarnya - Pemanfaatan ruang sesuai tata ruang
4
Pengangguran -
Selain itu dalam rangka menjaga sinergitas dengan perencanaan pembangunan di tingkat nasional, provinsi dan kabupaten maka dalam menyusun prioritas pembangunan Kabupaten BIntan tahun 2016 juga memperhatikan prioritas pembangunan yang diprogramkan oleh pemerintah Provinsi Kepulauan Riau untuk tahun 2016 yaitu meliputi :
RKPD Kabupaten Bintan 2016
IV‐8
1. Pengembangan industri pengolahan perikanan dan kelautan serta pariwisata secara berkelanjutan guna mendukung sektor kemaritiman. 2. Peningkatan produksi dan produktivitas pertanian, serta kemandirian dan ketahanan pangan masyarakat. 3. Peningkatan konektivitas antar wilayah dan antar pulau serta sarana dan prasarana dasar masyarakat. 4. Peningkatan kualitas lingkungan hidup & kehutanan, mitigasi bencana alam dan perubahan iklim. 5. Peningkatan kualitas sumberdaya manusia dan kesejahteraan masyarakat yang berkeadilan dan berbudaya. 6. Peningkatan kualitas pelayanan publik dan tata kelola pemerintahan yang baik. Tabel 4.4 Prioritas Pembangunan Daerah Tahun 2016 Menurut RPJMD dan RKPD 2016 No. 1
2
3 4
Prioritas Pembangunan Daerah Tahun 2016 Menurut RPJMD Peningkatan kualitas sumber daya manusia yang cerdas, sehat, berdaya saing, berbudaya serta beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Pembangunan perekonomian daerah yang berbasis pada pengembangan sumberdaya kelautan dan perikanan Pengembangan potensi pariwisata dan agribisnis. Penyelenggaraan tata kepemerintahan yang baik (good governance), demokratis dan bertanggung jawab didukung dengan kepastian
RKPD Kabupaten Bintan 2016
Prioritas Pembangunan Daerah di RKPD 2016 Peningkatan kualitas sumber daya manusia yang cerdas, sehat, berdaya saing, berbudaya serta beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Pembangunan perekonomian daerah yang berbasis pada pengembangan sumberdaya kelautan dan perikanan Pengembangan potensi pariwisata dan agribisnis. Penyelenggaraan tata kepemerintahan yang baik (good governance), demokratis dan bertanggung jawab didukung dengan kepastian hukum dan penegakan HAM.
Alokasi Anggaran (Rp)
8.245.659.571
40.601.841.465
9.848.803.821
161.243.938.052
IV‐9
No.
5
6
7
Prioritas Pembangunan Daerah Tahun 2016 Menurut RPJMD hukum dan penegakan HAM. Peningkatan kualitas dan kuantitas prasarana dan sarana yang menunjang perkembangan di seluruh wilayah Kabupaten Bintan. Pengembangan dan pemberdayaan masyarakat dengan mengedepankan kearifan lokal dan pengarusutamaan gender. Mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan (Sustainable Development).
Prioritas Pembangunan Daerah di RKPD 2016
Peningkatan kualitas dan kuantitas prasarana dan sarana yang menunjang perkembangan di seluruh wilayah Kabupaten Bintan. Pengembangan dan pemberdayaan masyarakat dengan mengedepankan kearifan lokal dan pengarusutamaan gender. Mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan (Sustainable Development).
Alokasi Anggaran (Rp)
76.738.554.793
7.902.050.000
14.512.807.350
319.093.655.052
TOTAL
Selanjutnya, rincian alokasi anggaran berdasarkan prioritas pembangunan, program, urusan, dan organisasi perangkat daerah disajikan sebagai berikut :
RKPD Kabupaten Bintan 2016
IV‐10
Prioritas 1. Peningkatan kualitas sumber daya manusia yang cerdas, sehat, berdaya saing, berbudaya serta beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. No 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Program 2 Program Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan Taman Kanak‐ Kanak Program Pendidikan Dasar (Wajib Belajar 9 Tahun) Program Penyediaan dan Pemberdayaan Sekolah dan Prasarana Pendidikan Lain Program Pendidikan Menengah Program Pembentukan Sekolah Menegah Kejuruan/Pendidikan Tinggi Penunjang Sektor‐Sektor Unggulan Program Kejar Paket Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Program Upaya Kesehatan Masyarakat
Bidang Urusan 3
SKPD 4
Anggaran 5
Pendidikan
Dinas Pendidkan, Pemuda dan Olah raga
130,000,000
Pendidikan
Dinas Pendidkan, Pemuda dan Olah raga
400,000,000
Pendidikan
Dinas Pendidkan, Pemuda dan Olah raga
41,435,696,000
Pendidikan
Dinas Pekerjaan Umum Dinas Pendidkan, Pemuda dan Olah raga
4,836,350,000 250,000,000
Pendidikan
Dinas Pendidkan, Pemuda dan Olah raga
30,000,000
Pendidikan Pendidikan Kesehatan
50,000,000 1,331,000,000 9,339,848,974 5,000,000,000 3,193,280,410
Program Peningkatan Gizi dan Kesehatan Keluarga
Kesehatan
Dinas Pendidkan, Pemuda dan Olah raga Dinas Pendidkan, Pemuda dan Olah raga Dinas Kesehatan Rumah Sakit Umum Daerah Dinas Kesehatan
10
Program Pengendalian Penyakit
Kesehatan
Dinas Kesehatan
11 12
Program Penyehatan Lingkungan Program Peningkatan Jangkauan Pelayanan Kesehatan Program pelayanan kesehatan dasar dan rujukan bagi masyarakat miskin
Kesehatan Kesehatan
Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan Rumah Sakit Umum Daerah Dinas Pekerjaan Umum
292,129,286 6,447,227,222 1,851,102,000 1,070,000,000
Kesehatan
Dinas Kesehatan
3,000,000,000
13
980,255,833
14
Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
Kesehatan
Dinas Kesehatan
632,650,770
15
Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan
Kesehatan
Dinas Kesehatan
6,670,008,000
RKPD Kabupaten Bintan 2016
IV‐11
No 1 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
Program 2 Program Pengawasan dan Pembinaan Peredaran sediaan Farmasi dan Makanan Program Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan Program Manajemen Kesehatan Program Perlindungan Tenaga Kerja dan Pengembangan Sistem Pengawasan Ketenagakerjaan Program Pengembangan Hubungan Industrial dan Peningkatan Jaminan Sosial Tenaga Kerja
SKPD 4
Anggaran 5
Kesehatan
Dinas Kesehatan
105,821,362
Kesehatan
Dinas Kesehatan
423,723,622
Kesehatan
Dinas Kesehatan
664,323,870
Ketenagakerjaan
Dinas Tenaga Kerja
205,500,000
Ketenagakerjaan
Dinas Tenaga Kerja
938,155,000
Program Penempatan dan Perluasan Kesempatan Kerja
Ketenagakerjaan
Dinas Tenaga Kerja
1,056,226,950
Program Peningkatan Kompetensi dan Produktifitas Tenaga Kerja
Dinas Tenaga Kerja Dinas Koperasi, UKM dan Perindustrian dan Perdagangan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
Program Peningkatan Toleransi dan Kerukunan Umat Beragama
Ketenagakerjaan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kebudayaan Kepemudaan dan Olahraga Kepemudaan dan Olahraga Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan
Program Peningkatan Wirausaha dan UKM Program Kesejahteraan, Kepurbakalaan dan Permeseuman Program Pelayanan Kepemudaan Program Pembinaan dan Pengembangan Olah Raga
27 Program Peningkatan Pengetahuan Keagamaan 28
Bidang Urusan 3
585,000,000 250,000,000
Dinas Pendidkan, Pemuda dan Olah raga
1,000,000,000
Dinas Pendidkan, Pemuda dan Olah raga
500,000,000
Sekretariat Daerah
6,430,000,000
Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Sekretariat Daerah Jumlah
RKPD Kabupaten Bintan 2016
450,000,000
IV‐12
175,000,000 270,000,000 99,993,299,299
Prioritas 2. Pembangunan perekonomian daerah yang berbasis pada pengembangan sumberdaya kelautan dan perikanan No
Program
1
2
1 2 3 4 5 6 7
Bidang Urusan 3
SKPD
Anggaran
4
5
Program Pemberdayaan Koperasi dan UMKM
Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
Dinas Koperasi, UKM dan Perindustrian dan Perdagangan
279,000,000
Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah
Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
Dinas Koperasi, UKM dan Perindustrian dan Perdagangan
448,121,762
Program Revitalisasi dan Penumbuhan Industri Kecil Menengah
Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
Dinas Koperasi, UKM dan Perindustrian dan Perdagangan
1,195,000,000
Penanaman Modal
Badan Penanaman Modal dan Promosi Daerah
903,124,000
Penanaman Modal
Badan Penanaman Modal dan Promosi Daerah
205,000,000
Penanaman Modal
Badan Penanaman Modal dan Promosi Daerah
494,000,000
Penanaman Modal
Badan Penanaman Modal dan Promosi Daerah
50,000,000
Kelautan dan Perikanan
Dinas Kelautan dan Perikanan
50,000,000
Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi Program Pengawasan dan Pengendalian Investasi Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi Program Pelayanan Perizinan Non Investasi
8
Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir
9
Program Peningkatan Daya Saing Produk Perikanan
Kelautan dan Perikanan
Dinas Kelautan dan Perikanan
554,005,609
10
Program Pengembangan dan Pengelolaan Perikanan Tangkap
Kelautan dan Perikanan
Dinas Kelautan dan Perikanan
9,087,553,809
11
Program Pengembangan dan Pengelolaan Perikanan Budidaya
Kelautan dan Perikanan
Dinas Kelautan dan Perikanan
3,904,636,191
12
Program Pengawasan Sumber daya Kelautan dan Perikanan
Kelautan dan Perikanan
Dinas Kelautan dan Perikanan
75,000,000
Perdagangan
Dinas Koperasi, UKM dan Perindustrian dan Perdagangan
13
Program Pengembangan dan Pengamanan Perdagangan Dalam Negeri
Jumlah
RKPD Kabupaten Bintan 2016
IV‐13
770,000,000 18,015,441,371
Prioritas 3. Pengembangan potensi pariwisata dan agribisnis. No
Program
Bidang Urusan
1
2
3
1 2 3 4
Program Pengembangan SDM Pertanian dan Kelembagaan Petani Program Peningkatan Ketahanan Pangan Masyarakat Program Pengembangan dan Penyuluhan Petani dan Nelayan Program Peningkatan Penerapan Teknologi, Pertanian, Perikanan dan Kehutanan
Ketahanan Pangan Ketahanan Pangan Ketahanan Pangan
SKPD
Anggaran
4
5
Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan
526,000,000 435,000,000 531,000,000
Ketahanan Pangan
Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan
240,000,000
5
Program Peningkatan Produksi, Produktivitas, dan Mutu Produk Tanaman Perkebunan Berkelanjutan
Pertanian
Dinas Pertanian dan Kehutanan
422,500,000
6
Program Peningkatan Produksi, Produktifitas dan Mutu Produk Tanaman Hortikultura Berkelanjutan
Pertanian
Dinas Pertanian dan Kehutanan
810,000,000
7
Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan
Pertanian
Dinas Pertanian dan Kehutanan
847,900,000
8
Program Peningkatan Penyediaan Pangan Hewani yang Aman, Sehat Utuh dan Halal
Pertanian
Dinas Pertanian dan Kehutanan
34,100,000
9
Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak
Pertanian
Dinas Pertanian dan Kehutanan
270,000,000
Pertanian
Dinas Pertanian dan Kehutanan
640,000,000
10 11
Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian Program Pengembangan Sumber Daya Kebudayaan dan Pariwisata
Pariwisata
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
710,000,000
12
Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata
Pariwisata
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
5,056,803,821
13
Program Pengembangan Destinasi Pariwisata
Pariwisata
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
150,000,000 Jumlah
RKPD Kabupaten Bintan 2016
IV‐14
10,673,303,821
Prioritas 4. Penyelenggaraan tata kepemerintahan yang baik (good governance), demokratis dan bertanggung jawab didukung dengan kepastian hukum dan penegakan HAM. No
Program
Bidang Urusan
SKPD
Anggaran
1
2
3
4
5
1
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Dinas Pendidkan, Pemuda dan Olah raga
5,114,267,980
Rumah Sakit Umum Daerah
4,561,119,722
Dinas Pekerjaan Umum
1,770,369,811
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
1,507,297,700
Dinas Perhubungan
1,205,944,000
Badan Lingkungan Hidup
665,360,000
Dinas Kebersihan dan Pertamanan
RKPD Kabupaten Bintan 2016
19,932,999,999
Dinas Kesehatan
2,957,445,000
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
719,143,750
Dinas Sosial
627,799,966
Dinas Tenaga Kerja
617,961,900
Dinas Koperasi, UKM dan Perindustrian dan Perdagangan
1,020,866,000
Badan Penanaman Modal dan Promosi Daerah
1,295,521,911
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
1,855,340,700
Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat
849,820,000
Satuan Polisi Pamong Praja
988,179,050
IV‐15
No
Program
Bidang Urusan
SKPD
Anggaran
1
2
3
4
5
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sekretariat Daerah
8,576,232,000
Sekretariat DPRD
3,246,559,984
Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah
5,835,300,000
Badan Kepegawaian Daerah
860,808,614
Inspektorat Daerah
575,114,666
Kecamatan Bintan Timur
1,494,002,100
Kecamatan Gunung Kijang
918,630,000
Kecamatan Teluk Bintan
850,649,000
Kecamatan Bintan Utara
861,910,000
Kecamatan Teluk Sebong
766,370,700
Kecamatan Tambelan
652,100,000
Kecamatan Seri Kuala Lobam
545,110,000
Kecamatan Toapaya
724,218,000
Kecamatan Bintan Pesisir
542,440,000
Kecamatan Mantang
836,640,000
Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Keluarga Berencana Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah
RKPD Kabupaten Bintan 2016
1,311,427,521
1,068,105,954 1,052,514,973 410,300,000
Dinas Pertanian dan Kehutanan
1,085,235,128
Dinas Pertambangan dan Energi
1,307,320,000
Dinas Kelautan dan Perikanan
1,838,501,000
IV‐16
No
Program
Bidang Urusan
SKPD
Anggaran
1
2
3
4
5
2
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
-
Dinas Pendidkan, Pemuda dan Olah raga Dinas Kesehatan
RKPD Kabupaten Bintan 2016
395,000,000 1,004,356,000
Dinas Pekerjaan Umum
691,990,000
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
566,239,000
Dinas Perhubungan
575,255,991
Badan Lingkungan Hidup
205,522,600
Dinas Kebersihan dan Pertamanan
560,757,705
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
108,039,600
Dinas Sosial
491,802,000
Dinas Tenaga Kerja
188,211,161
Dinas Koperasi, UKM dan Perindustrian dan Perdagangan
247,058,000
Badan Penanaman Modal dan Promosi Daerah
130,000,000
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
688,537,700
Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat
264,387,016
Satuan Polisi Pamong Praja
218,000,000
Badan Penanggulangan Bencana Daerah
330,000,000
Sekretariat Daerah
4,199,868,000
Sekretariat DPRD
2,317,952,285
Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah
5,428,661,359
Badan Kepegawaian Daerah
331,000,000
Inspektorat Daerah
113,000,000
IV‐17
No
Program
Bidang Urusan
SKPD
Anggaran
1
2
3
4
5
Kecamatan Bintan Timur
182,981,600
Kecamatan Gunung Kijang
138,175,600
Kecamatan Teluk Bintan
291,000,000
Kecamatan Bintan Utara
424,050,000
Kecamatan Teluk Sebong
288,675,600
Kecamatan Tambelan
158,660,000
Kecamatan Seri Kuala Lobam
159,000,000
Kecamatan Toapaya
1,086,597,000
Kecamatan Bintan Pesisir
293,458,600
Kecamatan Mantang
396,300,000
Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Keluarga Berencana
3
Program Peningkatan Disiplin Aparatur
-
1,565,124,571
Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah
229,600,000
Dinas Pertanian dan Kehutanan
360,000,000
Dinas Pertambangan dan Energi
250,000,000
Dinas Kelautan dan Perikanan
749,914,000
Dinas Pekerjaan Umum
73,828,000
Dinas Perhubungan
RKPD Kabupaten Bintan 2016
286,950,000
108,475,000
Dinas Kebersihan dan Pertamanan
18,135,000
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
47,167,500
Dinas Tenaga Kerja
31,777,500
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
95,120,000
IV‐18
No
Program
Bidang Urusan
SKPD
Anggaran
1
2
3
4
5
4
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
RKPD Kabupaten Bintan 2016
-
Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat
31,450,000
Badan Penanggulangan Bencana Daerah
37,835,000
Sekretariat Daerah
305,900,000
Sekretariat DPRD
308,339,775
Kecamatan Bintan Timur
37,410,000
Kecamatan Gunung Kijang
13,600,000
Kecamatan Teluk Bintan
17,000,000
Kecamatan Bintan Utara
27,850,000
Kecamatan Tambelan
15,950,000
Kecamatan Bintan Pesisir
16,030,000
Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah
18,000,000
Dinas Pertambangan dan Energi
57,498,000
Dinas Kelautan dan Perikanan
70,750,000
Dinas Pendidkan, Pemuda dan Olah raga
50,000,000
Dinas Kesehatan
150,000,000
Dinas Pekerjaan Umum
150,000,000
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
190,000,000
Dinas Perhubungan
152,500,000
Badan Lingkungan Hidup
150,000,000
Dinas Kebersihan dan Pertamanan
254,680,000
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
30,000,000
Dinas Sosial
27,000,000
IV‐19
No
Program
Bidang Urusan
SKPD
Anggaran
1
2
3
4
5
Dinas Tenaga Kerja
89,500,000
Dinas Koperasi, UKM dan Perindustrian dan Perdagangan
20,000,000
Badan Penanaman Modal dan Promosi Daerah
60,000,000
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
70,000,000
Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat
160,000,000
Satuan Polisi Pamong Praja
130,000,000
Badan Penanggulangan Bencana Daerah
195,000,000
Sekretariat Daerah
640,950,000
Sekretariat DPRD
295,368,000
Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah
488,530,000
Badan Kepegawaian Daerah
100,000,000
Inspektorat Daerah
110,000,000
Kecamatan Bintan Timur
15,000,000
Kecamatan Gunung Kijang
RKPD Kabupaten Bintan 2016
8,000,000
Kecamatan Teluk Bintan
15,000,000
Kecamatan Bintan Utara
30,450,000
Kecamatan Teluk Sebong
40,000,000
Kecamatan Tambelan
8,000,000
Kecamatan Seri Kuala Lobam
9,000,000
Kecamatan Toapaya
12,250,000
Kecamatan Bintan Pesisir
15,000,000
Kecamatan Mantang
15,000,000
IV‐20
No
Program
Bidang Urusan
SKPD
Anggaran
1
2
3
4
5
Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah
5
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
-
70,000,000
Dinas Pertanian dan Kehutanan
20,000,000
Dinas Pertambangan dan Energi
200,000,000
Dinas Kelautan dan Perikanan
100,000,000
Dinas Pendidkan, Pemuda dan Olah raga
100,000,000
Dinas Kesehatan
117,060,000
Dinas Pekerjaan Umum
200,000,000
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
100,000,000
Dinas Perhubungan
100,000,000
Badan Lingkungan Hidup
RKPD Kabupaten Bintan 2016
150,000,000
75,000,000
Dinas Kebersihan dan Pertamanan
130,000,000
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
100,000,000
Dinas Sosial
75,000,000
Dinas Tenaga Kerja
64,500,000
Dinas Koperasi, UKM dan Perindustrian dan Perdagangan
90,000,000
Badan Penanaman Modal dan Promosi Daerah
100,000,000
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
100,000,000
Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat
100,000,000
Satuan Polisi Pamong Praja
80,000,000
Badan Penanggulangan Bencana Daerah
75,000,000
IV‐21
No
Program
Bidang Urusan
SKPD
Anggaran
1
2
3
4
5
Sekretariat Daerah
105,000,000
Sekretariat DPRD
88,140,900
Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah
97,000,000
Badan Kepegawaian Daerah
100,000,000
Inspektorat Daerah
RKPD Kabupaten Bintan 2016
75,000,000
Kecamatan Bintan Timur
62,000,000
Kecamatan Gunung Kijang
50,000,000
Kecamatan Teluk Bintan
50,000,000
Kecamatan Bintan Utara
50,000,000
Kecamatan Teluk Sebong
60,000,000
Kecamatan Tambelan
50,000,000
Kecamatan Seri Kuala Lobam
50,000,000
Kecamatan Toapaya
50,000,000
Kecamatan Bintan Pesisir
50,000,000
Kecamatan Mantang
50,000,000
Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan
75,000,000
Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Keluarga Berencana
61,000,000
Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah
70,000,000
Dinas Pertanian dan Kehutanan
90,000,000
Dinas Pertambangan dan Energi
100,000,000
Dinas Kelautan dan Perikanan
160,000,000
IV‐22
No
Program
Bidang Urusan
SKPD
Anggaran
1
2
3
4
5
Program Pengembangan Data dan Informasi
Perencanaan Pembangunan
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
324,000,000
Program Perencanaan Tata Ruang
Perencanaan Pembangunan
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
700,000,000
Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Perencanaan Pembangunan
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
555,000,000
Program Inventarisasi SDA
Perencanaan Pembangunan
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
400,000,000
Program Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah
Perencanaan Pembangunan
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
737,379,270
Program Perencanaan Pembangunan Daerah Bawahan
Perencanaan Pembangunan
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
518,471,600
Program Perencanaan Pembangunan Daerah
Perencanaan Pembangunan
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
1,766,000,000
Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi
Perencanaan Pembangunan
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
1,664,215,500
Program Penataan Administrasi Kependudukan
Kependudukan dan Catatan Sipil
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
1,045,347,800
Program Pengawasan Administrasi Kependudukan dan Catatan Sipil
Kependudukan dan Catatan Sipil
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
76,109,416
16
Program Penanggulangan Bencana
Sosial
Badan Penanggulangan Bencana Daerah
513,000,000
17
Program Mitigasi Bencana
Sosial
6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
18 19 20
Dinas Sosial
110,000,000
Badan Penanggulangan Bencana Daerah
845,000,000
Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat
210,000,000
Program Pembinaan Kesatuan Bangsa dan Politik
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat
905,704,500
Program Penataan, Ketatalaksanaan dan Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Daerah
Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan
Sekretariat Daerah
RKPD Kabupaten Bintan 2016
1,030,000,000
IV‐23
No
Program
Bidang Urusan
SKPD
Anggaran
1
2
3
4
5
Sekretariat Daerah
Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Masyarakat
Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan
Badan Kepegawaian Daerah
1,330,000,000
Program Pendidikan Kedinasan
Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan
Badan Kepegawaian Daerah
1,286,545,000
Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur
Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan
Badan Kepegawaian Daerah
1,070,000,000
21
22
23
24 Program Peningkatan Administrasi dan Mutasi Kepegawaian Daerah 25 Program Pengawasan dan Pengendalian Internal dan Eksternal 26 Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur
27
Program Pembinaan dan Pengawasan serta Peningkatan Akuntabilitas Pembangunan Daerah
28 Program Penataan dan Pembinaan Pemerintahan Umum dan Daerah Bawahan 29 Program Penataan Peraturan Perundang-undangan
30 Program Penataan, Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah 31 Program Koordinasi Kebijakan Bidang Perekonomian
RKPD Kabupaten Bintan 2016
Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan
280,000,000
Inspektorat Daerah
680,000,000
Sekretariat Daerah
50,000,000
Inspektorat Daerah
255,000,000
Inspektorat Daerah
705,000,000
Sekretariat Daerah
875,000,000
Sekretariat Daerah
755,000,000
Sekretariat DPRD
417,020,000
Sekretariat Daerah
1,000,000,000
Sekretariat Daerah
233,000,000
IV‐24
No
Program
Bidang Urusan
SKPD
Anggaran
1
2
3
4
5
32 Program Peningkatan Administrasi Pembangunan Daerah 33 Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Informasi Publik dan Keprotokolan 34 Program Pembinaan Masyarakat Kecamatan
Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan
Sekretariat Daerah
645,000,000
Sekretariat Daerah
3,416,624,827
Sekretariat Daerah
120,000,000
Kecamatan Bintan Timur
35
Program Perencanaan Pembangunan Kecamatan
RKPD Kabupaten Bintan 2016
Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan
1,072,334,000
Kecamatan Gunung Kijang
714,761,400
Kecamatan Teluk Bintan
460,500,000
Kecamatan Bintan Utara
1,441,037,000
Kecamatan Teluk Sebong
418,424,700
Kecamatan Tambelan
474,815,000
Kecamatan Seri Kuala Lobam
732,500,000
Kecamatan Toapaya
431,204,000
Kecamatan Bintan Pesisir
455,806,400
Kecamatan Mantang
512,677,000
Kecamatan Bintan Timur
52,364,300
Kecamatan Gunung Kijang
30,000,000
Kecamatan Teluk Bintan
35,000,000
Kecamatan Bintan Utara
28,000,000
Kecamatan Teluk Sebong
32,550,000
Kecamatan Tambelan
45,000,000
IV‐25
No
Program
Bidang Urusan
SKPD
Anggaran
1
2
3
4
5 30,000,000
Kecamatan Toapaya
28,000,000
Kecamatan Bintan Pesisir
35,000,000
Kecamatan Mantang
35,000,000
Sekretariat DPRD
Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah
Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan
Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah
Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan
Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah Sekretariat Daerah
Program Pembinaan dan Fasilitasi Pengelolaan Keuangan Kabupaten/Kota
Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan
36
37
38
10,538,301,400
3,984,395,000
150,000,000
Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah
77,600,000
Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah
2,656,900,000
Program Peningkatan Penerimaan dan Pengamanan Keuangan Daerah
Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan
Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah
1,669,100,000
Program Manajemen Aset Daerah
Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan
Satuan Polisi Pamong Praja
347,000,000
Program Pemeliharaan Kamtrantibmas dan Pencegahan Tindak Kriminal
Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan
Satuan Polisi Pamong Praja
655,000,000
Satuan Polisi Pamong Praja
205,000,000
Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah
117,078,000
39
40
41
Program Pembinaan Potensi Ketahanan dan Perlindungan Masyarakat
Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan
Program Penyelenggaraan Kearsipan Daerah
Kearsipan
42 Program Penegakan Peraturan Daerah dan Pengembangan Kapasitas Pol PP 43 44
Kecamatan Seri Kuala Lobam
RKPD Kabupaten Bintan 2016
IV‐26
No
Program
Bidang Urusan
SKPD
Anggaran
1
2
3
4
5
45
Kearsipan
Program Pengembangan Perpustakaan
Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah
627,513,000 Jumlah
168,279,376,305
Prioritas 5. Peningkatan kualitas dan kuantitas prasarana dan sarana yang menunjang perkembangan di seluruh wilayah Kabupaten Bintan. No
Program
Bidang Urusan
SKPD
1
2
3
4
1 2 3 4 5 6 7
Program Pembangunan Jalan dan Jembatan Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Program Pembangunan Drainase dan Gorong-Gorong Jalan Program Pengembangan Kinerja Air Minum dan Air Limbah Program Peningkatan Kapasitas Bidang Kepekerjaan Umum Program Pembangunan dan Peningkatan Prasarana dan Sarana Umum/Sosial Program Pembangunan dan Peningkatan Sarana dan Prasarana Pemerintahan
Anggaran 5
Pekerjaan Umum
Dinas Pekerjaan Umum
44,400,600,000
Pekerjaan Umum
Dinas Pekerjaan Umum
5,100,000,000
Pekerjaan Umum
Dinas Pekerjaan Umum
3,857,750,000
Pekerjaan Umum
Dinas Pekerjaan Umum
2,380,000,000
Pekerjaan Umum
Dinas Pekerjaan Umum
530,000,000
Pekerjaan Umum
Dinas Pekerjaan Umum
5,967,775,000
Pekerjaan Umum
Dinas Pekerjaan Umum
582,500,000
8
Program Pengendalian Banjir
Pekerjaan Umum
Dinas Pekerjaan Umum
1,362,536,500
9
Program Peningkatan Prasarana Penerangan Jalan Umum
Perumahan
Dinas Kebersihan dan Pertamanan
2,003,890,000
Perumahan
Dinas Pekerjaan Umum
2,718,750,000
Perumahan
Dinas Pekerjaan Umum
19,676,200,000
10 11
Program Penyehatan Lingkungan Permukiman Program Pengembangan Sarana dan Prasarana Perumahan dan Permukiman
RKPD Kabupaten Bintan 2016
IV‐27
No
Program
Bidang Urusan
SKPD
Anggaran
1
2
3
4
5
12 13 14 15 16 17
Program Peningkatan dan Pengamanan Lalu Lintas Program Pembangunan Sarana dan Prasarana Perhubungan Program Peningkatan Perencanaan Teknis dan Kebijakan Bidang Perhubungan Program Peningkatan Pelayanan Angkutan Program Pembinaan dan Pengawasan Bidang Pos dan Telekomunikasi Program Pembinaan dan Pengembangan Bidang Ketenagalistrikan
Perhubungan
Dinas Perhubungan
2,928,230,000
Perhubungan
Dinas Perhubungan
1,729,085,000
Perhubungan
Dinas Perhubungan
464,750,000
Perhubungan
Dinas Perhubungan
850,090,000
Perhubungan
Dinas Perhubungan
75,000,000
Energi dan Sumber Daya Mineral
Dinas Pertambangan dan Energi
5,076,133,233 Jumlah
99,703,289,733
Prioritas 6. Pengembangan dan pemberdayaan masyarakat dengan mengedepankan kearifan lokal dan pengarusutamaan gender. No
Program
Bidang Urusan
SKPD
Anggaran
1
2
4
5
Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Keluarga Berencana
452,000,000
Program Keluarga Berencana
3 Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Keluarga Berencana
207,000,000
Program Ketahanan Pemberdayaan Keluarga
Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Keluarga Berencana
329,150,000
Program Pemberdayaan Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan
Sosial
Dinas Sosial
1 Program Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan 2 3 4
RKPD Kabupaten Bintan 2016
1,270,500,000
IV‐28
No
Program
Bidang Urusan
SKPD
Anggaran
1
2
3
4
5
5 6 7 8
Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial
Sosial
Dinas Sosial
690,000,000
Program Perlindungan dan Jaminan Sosial
Sosial
Dinas Sosial
225,400,000
Sosial
Dinas Sosial
670,600,000
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Keluarga Berencana
Program Pendidikan, Pelatihan, Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial Program Peningkatan Pemberdayaan dan Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan
Jumlah
3,471,875,429 7,316,525,429
Prioritas 7. Mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan (Sustainable Development). No
Program
Bidang Urusan
SKPD
Anggaran
1
2
3
4
5
1 2 3 4 5
Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya dan Lingkungan Hidup Program Pengawasan dan Pemantauan Lingkungan Hidup Program Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan
Lingkungan Hidup
Badan Lingkungan Hidup
75,000,000
Lingkungan Hidup
Badan Lingkungan Hidup
396,187,767
Lingkungan Hidup
Badan Lingkungan Hidup
206,700,000
Lingkungan Hidup
Badan Lingkungan Hidup
1,760,027,000
Lingkungan Hidup
Badan Lingkungan Hidup
309,500,000
Dinas Kebersihan dan Pertamanan
8,483,160,000
6
Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau
Lingkungan Hidup
Dinas Kebersihan dan Pertamanan
3,421,040,250
7
Program Konservasi, Keanekaragaman Hayati dan Perlindungan Hutan
Kehutanan
Dinas Pertanian dan Kehutanan
1,620,285,000
RKPD Kabupaten Bintan 2016
IV‐29
No
Program
Bidang Urusan
SKPD
Anggaran
1
2
3
4
5
8
Program Peningkatan Fungsi dan Daya Dukung Daerah Aliran Sungai (DAS)
Kehutanan
Dinas Pertanian dan Kehutanan
154,215,000
9
Program Inventarisasi dan Pemetaan Sumber Daya Hutan
Kehutanan
Dinas Pertanian dan Kehutanan
150,000,000
10
Program Pembinaan Usaha Pertambangan Umum dan Sumberdaya Mineral
Energi dan Sumber Daya Mineral
Dinas Pertambangan dan Energi
920,000,000
11
Program Pembinaan dan Pengawasan Distribusi Bahan Bakar Minyak dan Gas Bumi
Energi dan Sumber Daya Mineral
Dinas Pertambangan dan Energi
100,000,000
12
Program Pengelolaan Sumberdaya Laut, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
Kelautan dan Perikanan
Dinas Kelautan dan Perikanan
1,102,752,900
Program Penataan Ruang Laut, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
Kelautan dan Perikanan
Dinas Kelautan dan Perikanan
2,000,000,000
13
Jumlah
RKPD Kabupaten Bintan 2016
IV‐30
20,698,867,917
4.3
Penjelasan Program Pembangunan Daerah Tahun 2016 Salah satu prioritas pembangunan Kabupaten Bintan pada tahun 2016 sebelum adanya RPJMD dari Kepala Daerah yang baru adalah menuntaskan program pembangunan yang diamanatkan di dalam RPJMD Kabupaten Bintan tahun 2010‐2015. Berikut ini adalah Program pembangunan yang akan dilaksanakan pada tahun 2016 dengan target capaian dan SKPD penanggungjawab sesuai yang diamanatkan dalam RPJMD Kabupaten Bintan tahun 2010‐2015. Tabel 4.5 Program Pembangunan dan Target Capaian tahun 2016 Bidang Urusan Pemerintahan/Program Prioritas Pembangunan/Indikator Kinerja
Kode 1 1 01
2
Pendidikan Program Pengembangan Pendidikan Anak Usia 1 01 01 Dini dan Taman Kanak‐Kanak APK PAUD Rasio guru murid PAUD Program Pendidikan Dasar (Wajib Belajar 9 1 01 02 Tahun) Indeks Pendidikan Angka Rata‐rata Lama Sekolah (RLS) Angka partisipasi sekolah (Pendidikan Dasar) Rasio anak perempuan terhadap terhadap anak laki‐laki ditingkat pendidikan dasar, lanjutan dan tinggi yang diukur dari angka partisipasi murni anak perempuan terhadap anak laki‐laki Angka Partisipasi Kasar (APK) SD/MI/Paket A Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP/MTs/Paket B Angka pendidikan yang ditamatkan SD/MI/Paket A Angka pendidikan yang ditamatkan SMP/MTs/Paket B Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI/Paket A Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs/Paket B 1 01 03 Program Penyediaan dan Pemberdayaan Sekolah dan Prasarana Pendidikan Lain Rasio ketersediaan sekolah per penduduk usia sekolah dasar per 10.000 penduduk (Pendidikan Dasar) RKPD Kabupaten Bintan 2016
Target Capaian 2016 3
SKPD Penanggung jawab 4
Disdikpora
34.5 1 : 9
Disdikpora
83,35 8,31 99.6
95.5
105.00 93.25
25.00
22.00
94.00 67.50
Disdikpora 62.00
IV‐31
Bidang Urusan Pemerintahan/Program Prioritas Pembangunan/Indikator Kinerja
Kode
1
1 01
1 01
1 01
1 01
1 01
2 Persentase SD‐SMP yang memiliki komputer yang bisa digunakan siswa untuk akses internet melalui komputer Program Penyesuaian dan Pemberdayaan Jumlah 04 Guru Rasio guru per murid SD/MI (Pendidikan Dasar) Rasio guru per murid SLTP (Pendidikan Dasar) Rasio guru per rombel di SD/MI 05 Program Pendidikan Menengah Rasio ketersediaan sekolah per penduduk usia sekolah menengah per 10.000 penduduk (Pendidikan Menengah) Rasio guru per murid SLTA (Pendidikan Menengah) Rasio guru terhadap murid per kelas rata‐rata (Pendidikan Menengah) Angka partisipasi sekolah (Pendidikan Menengah) Angka Partisipasi Kasar (APK) SMA/SMK/MA/Paket C Angka pendidikan yang ditamatkan SMA/SMK/MA/Paket C Angka Partisipasi Murni (APM) SMA/SMK/MA/ Paket C 06 Program Pembentukan Sekolah Menengah Kejuruan / Pendidikan Tinggi Penunjang Sektor‐ Sektor Unggulan Sekolah Menengah Kejuruan Bidang Kelautan dan Perikanan Sekolah Menengah Kejuruan Bidang Pelayaran Sekolah Menengah Kejuruan Bidang Pariwisata Sekolah Menengah Kejuruan Bidang Perhotelan Sekolah Menengah Kejuruan Bidang Mesin 07 Program Kejar Paket Angka Melek Huruf (AMH) Rasio melek huruf perempuan terhadap laki‐laki usia 15‐24 tahun yang diukur melalui angka melek huruf Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga 08 Kependidikan Total guru bersertifikat profesi sesuai dengan kuota Persentase total guru bersertifikat profesi dari kuota yang tersedia Persentase guru TK bersertifikat profesi
Target Capaian 2016 3
SKPD Penanggung jawab 4
78
Disdikpora
1:13 1:12 1: 1,59
Disdikpora
28.00
1 : 11
0.31
45.50
80.97
33.00
70.00
Disdikpora
1
1 1 1 1 99.50
Disdikpora
103
Disdikpora
884
100
0.79
RKPD Kabupaten Bintan 2016
IV‐32
Bidang Urusan Pemerintahan/Program Prioritas Pembangunan/Indikator Kinerja
Kode
2 Persentase guru SD bersertifikat profesi Persentase guru SLTP bersertifikat profesi Persentase guru SLTA dan SMK bersertifikat profesi Persentase pengawas bersertifikat profesi Persentase Kelayakan Guru Mengajar SD Persentase Kelayakan Guru Mengajar SMP Persentase Kelayakan Guru Mengajar SLTA Angka kelulusan SD Angka kelulusan SLTP Angka kelulusan SLTA Guru yang memenuhi kualifikasi S1/D‐IV 1 17 Kepemudaan dan Olahraga 1 17 01 Program Pelayanan Kepemudaan Jumlah organisasi pemuda Jumlah kegiatan kepemudaan Program Pembinaan dan Pengembangan Olah 1 17 02 Raga Jumlah klub olahraga Jumlah gedung olahraga Jumlah organisasi olahraga Jumlah kegiatan olahraga Gelanggang / balai remaja (selain milik swasta) Lapangan olahraga
1
1 02
Kesehatan
1 02 01 Program Upaya Kesehatan Masyarakat Angka indeks kesehatan Angka Usia Harapan Hidup Program Peningkatan Gizi dan Kesehatan 1 02 02 Keluarga Angka Kelangsungan Hidup Bayi Persentase balita gizi buruk Angka kematian ibu melahirkan per 100.000 kelahiran hidup Persentase pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan Angka kematian bayi per 1000 kelahiran hidup Persentase balita gizi kurang Persentase anak balita yang pendek (stunting) Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat perawatan Cakupan kunjungan bayi
RKPD Kabupaten Bintan 2016
Target Capaian 2016 3 70.36 17.31
SKPD Penanggung jawab 4
11.54
0 100 100 100 100 100 99.74 47 114 24
Disdikpora Disdikpora
381 15 221 15 11 23
75,30 70.50
Dinkes
Dinkes
99.60 < 1
<100
>95.00
3 <5 <32 100 116
IV‐33
Kode
Bidang Urusan Pemerintahan/Program Prioritas Pembangunan/Indikator Kinerja
1
2 Cakupan Ibu hamil dengan komplikasi yang ditangani. Angka kematian balita Cakupan pelayanan Ibu Nifas Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4. Cakupan Pelayanan Anak Balita (minimal 8 kali) Cakupan neonatal dengan komplikasi yang ditangani Persentase anak di bawah satu tahun yang diimunisasi campak Anak usia 12‐23 bulan yang diimunisasi campak 1 02 03 Program Pengendalian Penyakit Persentase desa/kel yang terkena KLB dilaksanakan penyelidikan epidemiologi < 24 jam Persentase desa yang mencapai UCI Angka penemuan kasus malaria per 1000 penduduk (API) Persentase kasus TB paru (BTA positif) yang ditangani Persentase kasus DBD yang ditangani Persentase kasus Diare yang ditangani Persentase kasus Pneumonia yang ditangani Persentase pelayanan di klinik IMS dan HIV/AIDS Prevalensi malaria dan angka kematiannya Angka penemuan penderita tuberkulosis BTA positif baru. Prevalensi tuberkulosis dan angka kematian penderita tuberkulosis dengan sebab apa pun selama pengobatan OAT per 100.000 penduduk Prevalensi HIV/AIDS 1 02 04 Program Penyehatan Lingkungan Persentase rumah sehat Persentase penduduk yang menggunakan jamban sehat Persentase tempat pengelolaan makanan yang memenuhi syarat kesehatan Persentase tempat‐tempat umum sehat Persentase penyakit berbasis lingkungan Persentase Rumah Tangga (RT) yang menggunakan air bersih Program Peningkatan Jangkauan Pelayanan 1 02 05 Kesehatan Rasio Posyandu per 1000 balita Posyandu aktif RKPD Kabupaten Bintan 2016
Target Capaian 2016 3
SKPD Penanggung jawab 4
80
3 90.00 100.00 90.00
80.00
100.00
100.00
Dinkes
100
100
<1
100
100 100 100 100 35 / 0
50.00
95,2 / 1,7
52.00 80
Dinkes
>80
80
85 30
93.00
Dinkes
14.00 75.00
IV‐34
Bidang Urusan Pemerintahan/Program Prioritas Pembangunan/Indikator Kinerja
Kode
1
1 02 06
1 02 07
1 02 08
1 02 09
2 Rasio Puskesmas, Poliklinik, Pustu per 100.000 penduduk Rasio rumah sakit per 100.000 penduduk Cakupan puskesmas Cakupan pembantu puskesmas Program Pengembangan dan Pemberdayaan Sumberdaya Manusia Kesehatan Rasio dokter per 100.000 penduduk Rasio dokter spesialis per 100.000 penduduk Rasio dokter gigi per 100.000 penduduk Rasio Perawat per 100.000 penduduk Rasio Bidan per 100.000 penduduk Jumlah bidan yang mendapatkan sertifikat Asuhan Persalinan Normal (APN) Program Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan bagi Masyarakat Miskin Jumlah pelayanan kesehatan dasar dan rujukan bagi masyarakat miskin Jumlah pelayanan kesehatan rujukan bagi Usia Lanjut (USILA) Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6‐24 bulan keluarga miskin Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yg harus diberikan sarana kesehatan (RS) di Kab/Kota. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Persentase Desa yang melaksanakan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) Persentase SD/MI yang melaksanakan penjaringan/ pemeriksaan kesehatan Persentase Desa Siaga Aktif Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan Ketersediaan obat per kapita per tahun di sarana pelayanan kesehatan dasar Persentase penggunaan obat rasional di sarana pelayanan kesehatan Persentase puskesmas yang melaksanakan pelayanan kefarmasian sesuai dengan standar
RKPD Kabupaten Bintan 2016
Target Capaian 2016 3
SKPD Penanggung jawab 4
65.70
1,41 120% 95.00
Dinkes
69 10 21 126 112
87
Dinkes
783
100
95.00
100.00
100.00
Dinkes
85
>95
>80
100.00
Dinkes
20.000
100
100
IV‐35
Kode
Target Capaian 2016 3
Bidang Urusan Pemerintahan/Program Prioritas Pembangunan/Indikator Kinerja
1 2 1 02 10 Program Pengawasan dan Pembinaan Peredaran Sediaan Farmasi dan Makanan Persentase sarana distribusi/ produksi dan penjualan obat/obat tradisional yang diawasi 1 02 11 Program Manajemen Kesehatan Jumlah puskesmas yang melaksanakan jaminan mutu (ISO) 1 03 Pekerjaan Umum 1 03 01 Program Pembangunan Jalan dan Jembatan Persentase tingkat kemantapan jalan Panjang jalan tanah yang dibangun (Lintas Timur dan Jalan Strategis Lainnya) Panjang jalan aspal dibangun dan ditingkatkan Jumlah jembatan yang dibangun Jumlah penggantian jembatan Panjang jalan dilalui roda 4 Panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik ( > 40 KM/Jam ) Program Rehabilitasi / Pemeliharan Jalan dan 1 03 02 Jembatan Panjang jaringan jalan yang dipelihara Jumlah jembatan yang dipelihara Program Pembangunan Drainase dan Gorong‐ 1 03 03 Gorong Jalan Persentase drainase jalan yang terbangun 1 03 04 Program Penyehatan Lingkungan Permukiman Jumlah panjang saluran drainase permukiman yang dibangun Program Pengembangan Sarana Prasarana 1 03 05 Perumahan dan Permukiman Persentase kawasan pemukiman yang tertata (Total 40 Ha) 1 03 06 Program Pengendalian Banjir Persentase penanganan abrasi pantai (Total 2.900M) 1 03 07 Program Peningkatan Perencanaan Teknis Persentase Dokumen Perencanaan teknis dihasilkan (Total 81 Dokumen) Jumlah kebijakan dan regulasi bidang pekerjaan umum yang disusun Program Pembangunan dan Peningkatan 1 03 08 Prasarana dan Sarana Umum/Sosial
RKPD Kabupaten Bintan 2016
SKPD Penanggung jawab 4 Dinkes
80
Dinkes
5
95
Dinas PU
26.5
63.05 4 4
443,75
240
Dinas PU 252.4 14
Dinas PU
12.50
Dinas PU
12.50
Dinas PU 50
Dinas PU
100
Dinas PU
100
6
Dinas PU
IV‐36
Bidang Urusan Pemerintahan/Program Prioritas Pembangunan/Indikator Kinerja
Kode 1
1 03 09
1 03 10
1 03 11
1 03 12
1 03 13
1 04
1 04 01
1 05 1 05 02
2 Jumlah sarana fasilitas umum dan sosial yang dibangun dan ditingkatkan Program Pembangunan dan Peningkatan Sarana dan Prasarana Pemerintahan Jumlah Prasarana dan sarana aparatur yang dibangun Program Pembangunan Sarana Kantor Pemerintahan Ibukota Persentase gedung pemerintahan yang dibangun Jumlah sarana penunjang perkantoran Program Pembangunan Infrastruktur Pusat Pemerintahan Jumlah panjang jaringan jalan Jumlah jembatan pusat pemerintahan ibukota Jumlah panjang normalisasi saluran/ sungai Jumlah panjang saluran drainase pusat pemerintahan Jumlah sarana air minum pusat pemerintahan Jumlah jaringan utilitas pusat pemerintah Program Peningkatan Kapasitas Bidang Kepekerjaan Umum Kapasitas peralatan bidang kepekerjaan umum Kualitas pengujian bidang kepekerjaan umum Program Rekonstruksi dan Rehabilitasi Pasca Bencana Daerah Persentase Rekonstruksi Sarana Prasarana Bidang Sosial dan Ekonomi Persentase Rehabilitasi Sarana Prasarana Bidang Sosial dan Ekonomi Perumahan Program Pengembangan Kinerja Air Minum dan Air Limbah Proporsi cakupan pelayanan perusahaan daerah air minum Persentase Rumah Tangga (RT) yang menggunakan air bersih Persentase rumah tinggal bersanitasi Jumlah Sambungan Rumah (SR) perdesaan yang terpasang Jumlah Sambungan Rumah (SR) perkotaan yang terpasang Penataan Ruang Program Perencanaan Tata Ruang
RKPD Kabupaten Bintan 2016
Target Capaian 2016 3
SKPD Penanggung jawab 4
22
Dinas PU 23
Dinas PU
95 10/10
Dinas PU
443,75 1 2400
10,600
1 3,280
Dinas PU 85 85
Dinas PU
40
40
Dinas PU
0,56
90.00
77.00
1576
1800
Bappeda
IV‐37
Bidang Urusan Pemerintahan/Program Prioritas Pembangunan/Indikator Kinerja
Kode 1 1 05 03
1 06
1 06 01
1 06 02 1 06 03
1 06 04
1 06 05
2 Jumlah Perda Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) Jumlah Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Luas wilayah produktif Luas wilayah industri Luas wilayah kebanjiran Luas wilayah kekeringan Luas wilayah perkotaan Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang Tingkat kesesuaian pemanfaatan ruang di kawasan strategis dan Kecamatan Persentase rekomendasi perizinan yang memanfaatkan kesesuaian lahan Tingkat Kesesuaian Pemanfaatan Ruang (Ketaatan terhadap RTRW) Perencanaan Pembangunan Program Perencanaan dan Pengendalian Pembangunan SDA Jumlah Fasilitasi Perdes yang diterbitkan Frekuensi Pemantauan, Evaluasi dan Penilaian Pertambangan Umum Program Inventarisasi SDA Jumlah Database SDA yang tersedia Program Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah Tingkat kesesuaian perencanaan dengan pelaksanaan dilapangan Persentase hasil capaian output program kegiatan Tingkat validasi laporan bulanan SKPD Opini terhadap Laporan Masa Jabatan Bupati Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Perencanaan Pembangunan Daerah Jumlah tenaga perencana yang terlatih Program Perencanaan Pembangunan Daerah Bawahan Persentase desa yang menyelesaikan Dokumen RPJMDes Jumlah Alokasi Dana Desa (DAU Desa) Jumlah DAK Desa dan Kelurahan Persentase Prasarana aparatur pemerintahan dan publik yang dipetakan Persentase pertumbuhan Pendapatan Desa terhadap DAU Desa
RKPD Kabupaten Bintan 2016
Target Capaian 2016 3
SKPD Penanggung jawab 4
1
7 36 43 0,04 0 22
Bappeda
75
75
85
Bappeda 4
21
5
Bappeda
Bappeda 100
100
100 Diterima
Bappeda 472
Bappeda
100
11,0 10,0
95
100
IV‐38
Kode
Bidang Urusan Pemerintahan/Program Prioritas Pembangunan/Indikator Kinerja
1
2 Kebijakan pengelolaan PAD desa dan sumber keuangan Desa Tingkat kesesuaian perencanaan ADD dengan pelaksanaan di lapangan 1 06 06 Program Perencanaan Pembangunan Daerah Tersedianya dokumen perencanaan RPJPD yg telah ditetapkan dgn PERDA Tersedianya Dokumen Perencanaan RPJMD yg telah ditetapkan dgn PERDA/PERKADA Tersedianya Dokumen Perencanaan RKPD yg telah ditetapkan dgn PERKADA Penjabaran Program RPJMD ke dalam RKPD Partisipasi masyarakat dalam Musrenbang Kecamatan Partisipasi SKPD dalam Forum SKPD Partisipasi masyarakat dan SKPD dalam Musrenbang Kabupaten Persentase kesesuaian usulan rencana pembangunan dengan kondisi eksisting Persentase SKPD yang menyusun Rencana Strategis 1 06 07 Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi Incremental Capital Output Ratio (ICOR) Pendapatan Per Kapita Indeks Daya Beli Peran APBD terhadap PDRB Peran PAD terhadap Belanja Daerah Pertumbuhan PDRB (LPE) Laju inflasi PDRB per kapita Indeks Gini Indeks ketimpangan Williamson (Indeks Ketimpangan Regional) Pengeluaran konsumsi rumah tangga per kapita per bulan Pengeluaran konsumsi non pangan perkapita Produktivitas total daerah 1 06 08 Program Perencanaan Sosial Budaya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 1 22 Statistik 1 22 01 Program Pengembangan Data dan Informasi Jumlah Jenis Data Daerah Jumlah jenis data pokok kecamatan
RKPD Kabupaten Bintan 2016
Target Capaian 2016 3
SKPD Penanggung jawab 4
1
100
Bappeda Ada
Ada
Ada
90 100
100
100
100
100
< 4 30.00 80.10 22.50 27 6.27 < 6 34.11 0.19
Bappeda
0.35
790,000
62.00 126
76,06 317 92
Bappeda Bappeda
IV‐39
Kode
Bidang Urusan Pemerintahan/Program Prioritas Pembangunan/Indikator Kinerja
1
2 Persentase desa dan kelurahan yang memiliki data pokok Buku Kabupaten Dalam Angka Buku PDRB Kabupaten 1 07 Perhubungan Program Peningkatan dan Pengamanan Lalu 1 07 01 Lintas Rasio izin trayek per 100.000 penduduk Jumlah APILL yang terpasang Jumlah Warning Light yang terpasang Program Pembangunan Sarana dan Prasarana 1 07 02 Perhubungan Jumlah dermaga/pelabuhan rakyat dan ruang tunggu yang dibangun Jumlah terminal angkutan darat yang dibangun Jumlah Pelabuhan Laut/Udara/Terminal Bis Rasio panjang jalan per jumlah kendaraan Jumlah orang/ barang yang terangkut angkutan umum Jumlah orang/barang melalui dermaga/bandara/ terminal per tahun ‐ Jumlah penumpang yang masuk Pelabuhan ‐ Jumlah penumpang yang keluar Pelabuhan ‐ Jumlah penumpang yang masuk Terminal Angkutan Darat ‐ Jumlah penumpang yang keluar Terminal Angkutan Darat Program Peningkatan Perencanaan Teknis dan 1 07 03 Kebijakan Bidang Perhubungan Jumlah kebijakan dan regulasi Bidang Perhubungan yang disusun 1 07 04 Program Peningkatan Pelayanan Angkutan Jumlah pengujian kendaraan bermotor (uji KIR angkutan umum) Kepemilikan KIR angkutan umum Lama pengujian kelayakan angkutan umum (KIR) Biaya pengujian kelayakan angkutan umum (Ribu Rp) Program Pembinaan dan Pengawasan Bidang Pos 1 07 05 dan Telekomunikasi Jumlah jaringan komunikasi Persentase pengendalian perizinan bidang pos dan telekomunikasi
RKPD Kabupaten Bintan 2016
Target Capaian 2016 3
SKPD Penanggung jawab 4
100
Ada Ada
Dishub 4.00 18 30
Dishub
47
5 10 0.08
106,000
664,687 679,935
450
1880
Dishub 5
Dishub
1465
100 2
Rp38‐45
Dishub
6 100
IV‐40
Bidang Urusan Pemerintahan/Program Prioritas Pembangunan/Indikator Kinerja
Kode 1
1 07 06 1 08 1 08 02
1 08 03
1 08 04
1 08 05
2 03
2 Persentase wilayah yang tercakupi jaringan operator selular Jumlah jaringan komunikasi Rasio wartel/warnet terhadap 10.000 penduduk Program Pembinaan dan Pengawasan Bidang Kebandarudaraan Frekwensi penerbangan per tahun Jumlah penumpang penerbangan Lingkungan Hidup Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya dan Lingkungan Hidup Jumlah Status Lingkungan Hidup Daerah (SLHD ) yang disusun Persentase penduduk berakses air minum Program Pengawasan dan Pemantauan Lingkungan Hidup Jumlah usaha dan/atau kegiatan yang mentaati persyaratan administratif dan teknis pencegahan pencemaran air Jumlah usaha dan/atau kegiatan sumber tidak bergerak yang memenuhi persyaratan administratif dan teknis pengendalian pencemaran udara. Prosentase luasan lahan yang telah ditetapkan status kerusakan lahan dan/atau tanah untuk produksi biomassa yang diinformasikan Cakupan pengawasan terhadap pelaksanaan amdal Program Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Jumlah kelompok masyarakat dan lembaga kemasyarakatan peduli Lingkungan Hidup Jumlah kelompok masyarakat bersama Pemda yang terlibat dalam melaksanakan 3R (Reduce, Reuse,Recycle) Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup Jumlah perusahaan yang mendapat pengawasan kinerja penaatan pengelolaan B3 & limbah B3 kegiatan pertambangan, energi, minyak dan gas Jumlah pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan pecemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup yang ditindaklanjuti Energi dan Sumber Daya Mineral
RKPD Kabupaten Bintan 2016
Target Capaian 2016 3
SKPD Penanggung jawab 4
80
1,14 4,8
Dishub 12 216
BLH
7
96.00
BLH 100
100
100
100
BLH 6
6
BLH 62
90
IV‐41
Target Capaian 2016 3
Bidang Urusan Pemerintahan/Program Prioritas Pembangunan/Indikator Kinerja
Kode 1
2 Program Peningkatan Prasarana Penerangan 2 03 01 Jalan Umum Jumlah lampu jalan yang telah terpasang Persentase titik penerangan jalan umum yang dipelihara 1 03 Pekerjaan Umum Program Pengembangan Sarana dan Prasarana 1 03 14 Persampahan Rasio tempat pembuangan sampah (TPS) per satuan penduduk
806
SKPD Penanggung jawab 4 Din. Kebersihan
30
Din. Kebersihan
115
Din. Kebersihan
1 03 15 Program Pengelolaan Tempat Pemakaman Umum Rasio tempat pemakaman umum per 1000 penduduk Penataan Ruang
1 05 01 Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau
1 05
Luas Ruang Terbuka Hijau yang dikelola Rasio ruang terbuka hijau per satuan luas wilayah ber HPL/HGB di perkotaan Rasio ruang terbuka hijau per satuan luas wilayah ber HPL/HGB di pedesaan 1 08 Lingkungan Hidup Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan 1 08 01 Persampahan Persentase penanganan sampah Persentase sampah yang dikelola Persentase volume pengurangan sampah melalui 3R 1 09 Kependudukan dan Catatan Sipil 1 09 01 Program Penataan Administrasi Kependudukan Tingkat koneksi data kependudukan antar kecamatan serta Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Rasio penduduk ber KTP per 1000 penduduk telah menikah Kepemilikan KTP Penerapan KTP Nasional berbasis NIK 1 09 02 Program Penataan Administrasi Catatan Sipil Rasio bayi berakte kelahiran per 100 Bayi Lahir Rasio pasangan berakte nikah per 1000 pasangan penduduk menikah Kepemilikan akta kelahiran penduduk
RKPD Kabupaten Bintan 2016
106.72
144,000
Din. Kebersihan
30 : 70
60 : 40
Din. Kebersihan
88.00 45,00
12,00
Disdukcapil 11
725
97,00 Sudah
70
Disdukcapil
6
IV‐42
1 1 09 03
1 10
1 10 01
1 11 1 11 01 1 11 02
1 21 1 21 01
Target Capaian 2016 3
Bidang Urusan Pemerintahan/Program Prioritas Pembangunan/Indikator Kinerja
Kode
2 Program Pengawasan Administrasi Kependudukan dan Catatan Sipil Persentase penduduk yang belum memiliki akte kelahiran Persentase penduduk yang terdata ganda Persentase penduduk yang belum memiliki dokumen perkawinan (muslim dan non muslim) Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Program Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan Persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintah (eksekutif) Persentase partisipasi perempuan di lembaga swasta Proporsi kursi DPRD yang diduduki perempuan Persentase Perempuan dalam Angkatan Kerja Pesentase Jumlah Tenaga Kerja Wanita dibawah Umur Jumlah KDRT Angka melek huruf perempuan usia 10 tahun keatas Persentase Perempuan Bekerja di Sektor Non Pertanian Rasio KDRT Penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindakan kekerasan Rata‐rata jumlah kelompok binaan PKK Jumlah PKK aktif Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera Program Keluarga Berencana Rasio akseptor KB Angka penggunaan kondom Rata‐rata jumlah anak per keluarga Laju pertumbuhan penduduk Cakupan peserta KB aktif Program Ketahanan dan Pemberdayaan Keluarga Jumlah keluarga yang terlayani oleh kader Catur Bina / kader Posyandu Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Program Peningkatan Pemberdayaan dan Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Persentase Partisipasi Masyarakat dalam PNPM
RKPD Kabupaten Bintan 2016
SKPD Penanggung jawab 4 Disdukcapil
20.19
0.85
23
BPMPKB 30.1
21
30 38.5
0.1
0
8.50
83.75
0.01
100
1.90 489 80.87 2.80 1.45 2.00 63
BPMPKB BPMPKB
428
BPMPKB
11,2 (15.550)
IV‐43
Bidang Urusan Pemerintahan/Program Prioritas Pembangunan/Indikator Kinerja
Kode
1
1 12
1 12 01
1 12 02
1 12 03
1 12 04
1 13
1 13 01
1 13 02
2 Rasio Raskin Jumlah Teknologi Tepat Guna (TTG) yang berhasil di temukan Tingkat partisipasi masyarakat dalam kegiatan TNI‐AD Jumlah kelompok binaan LPM Jumlah LSM Aktif Sosial Program Pemberdayaan Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan Persentase penduduk di atas garis kemiskinan Persentase penduduk dengan pendapatan dibawah U$$ 1 (PPP) per hari Persentase penduduk dengan tingkat konsumsi dibawah garis kemiskinan nasional Persentase rumah tangga miskin Rasio rumah tidak layak huni Jumlah kelembagaan kesejahteraan sosial Sarana sosial seperti panti asuhan, panti jompo dan panti rehabilitasi Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial Jumlah PMKS Jumlah PMKS yang mendapat bantuan sosial Persentase penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial Program Perlindungan dan Jaminan Sosial Jumlah masyarakat yang mendapatkan bantuan jaminan sosial Persentase masyarakat yang mendapatkan bantuan jaminan sosial Program Pendidikan, Pelatihan, Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial Persentase pekerja sosial dan tenaga kerja kesejahteraan sosial yang kompeten/terlatih (terkait tenaga kerja) Ketenagakerjaan Program Penempatan dan Perluasan Kesempatan Kerja Tingkat partisipasi angkatan kerja Persentase pencari kerja yang ditempatkan Program Peningkatan Lapangan Pekerjaan Sesuai Kapasitas Penduduk Lokal Rasio Penduduk yang bekerja
RKPD Kabupaten Bintan 2016
Target Capaian 2016 3 19.5
SKPD Penanggung jawab 4
12
21
1 43
Dinas Sosial 95,00
5,00
5,17
22.49 0 : 142.382 84
7
Dinas Sosial 8,841 3,578
36
Dinas Sosial
5,201
3.65
16
Disnaker 70.73 67.37
Disnaker
0.96 IV‐44
1 1 13 03
1 13 04
1 13 05
1 14 1 14 01 1 14 02
1 14 03
Target Capaian 2016 3
Bidang Urusan Pemerintahan/Program Prioritas Pembangunan/Indikator Kinerja
Kode
2 Program Peningkatan Kompetensi dan Produktifitas Tenaga Kerja Besaran tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan berbasis kompetensi Besaran tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan berbasis masyarakat Besaran tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan kewirausahaan Rasio lulusan DIV/S1/S2/S3 per 10.000 penduduk Rasio ketergantungan Program Perlindungan Tenaga Kerja dan Pengembangan Sistem Pengawasan Ketenagakerjaan Persentase kasus PHK yang terselesaikan Persentase kecelakaan kerja yang menyebabkan luka berat dan kematian Besaran pemeriksaan perusahaan Besaran pengujian peralatan di perusahaan Program Pengembangan Hubungan Industrial dan Peningkatan Jaminan Sosial Tenaga Kerja Persentase kasus perselisihan pengusaha pekerja yang terselesaikan Angka sengketa pengusaha‐pekerja per tahun Tingkat pengangguran terbuka Besaran pekerja / buruh yang menjadi peserta program Jamsostek Besaran kasus yang diselesaikan dengan perjanjian bersama (PB) Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Program Pemberdayaan Koperasi dan UMKM Jumlah koperasi/koperasi aktif Persentase koperasi aktif Jumlah UMKM Aktif Jumlah BPR/LKM aktif Jumlah UKM non BPR/LKM UKM Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah Jumlah wirausaha yang akan dikembangkan/ difasilitasi melalui pola pengembangan wirausaha lainnya Jumlah wirausaha baru yang akan dikembangkan Program Peningkatan Wirausaha dan UKM Jumlah tenaga kerja yang terserap di sektor wirausaha dan UKM
RKPD Kabupaten Bintan 2016
SKPD Penanggung jawab 4 Disnaker
13.64
2.94
7.14
237 44
Disnaker
100.00 < 1
96.00 100
Disnaker
100.00
5,75 8,30
97
100
Diskoperindag 206 / 190 92.23 1,577 3 17
Diskoperindag
300
50
Diskoperindag 6,566
IV‐45
Kode
Target Capaian 2016 3
SKPD Penanggung jawab 4
Diskoperindag
Bidang Urusan Pemerintahan/Program Prioritas Pembangunan/Indikator Kinerja
1 2 2 06 Perdagangan 2 06 01 Program Pengembangan dan Pengamanan Perdagangan Dalam Negeri Jenis barang beredar ber‐SNI wajib yang diawasi Persentase ketersediaan barang kebutuhan pokok bagi masyarakat Persentase masyarakat yang memahami perlindungan konsumen Prosentase isu/pengaduan konsumen yang ditangani Kontribusi sektor Perdagangan terhadap PDRB 2 07 Perindustrian Program Revitalisasi dan Penumbuhan Industri 2 07 01 Kecil Menengah Jumlah unit usaha industri kecil dan menengah Jumlah unit usaha yang terkait dengan agroindustri dan industri hasil hutan Jumlah unit usaha yang terkait dengan pengolahan limbah industri Jumlah unit usaha yang terkait dengan industri kerajinan rumah tangga Kontribusi sektor Industri terhadap PDRB 2 07 02 Program Insentif Untuk Industri Kecil Jumlah wirausaha/industri kecil yang akan diberikan insentif 1 15 Penanaman Modal/Pertanahan Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi 1 15 01 Investasi Jumlah perijinan investasi yang dapat diproses dalam satu tahun Sistem Informasi Pelayanan Perijinan dan Adiministrasi pemerintah Lama Proses Perizinan Penyelesaian izin lokasi Program Peningkatan Daya Saing Penanaman 1 15 02 Modal Jumlah investor berskala nasional (PMA/PMDN) 1 15 03 Program Pengawasan dan Pengendalian Investasi Jumlah nilai investasi perusahaan berskala nasional (PMA/PMDN) Juta USD Rasio daya serap tenaga kerja Kenaikan / penurunan Nilai Realisasi PMDN (Milyar Rp)
RKPD Kabupaten Bintan 2016
22
100
25
100
25.00
Diskoperindag 250
36
1
16
55.00
Diskoperindag
300
BPIPPT
1740 Ada
3‐14 100
BPIPPT 126/13
BPIPPT 1.483
200
334.39
IV‐46
1 1 15 04
1 15 05 1 16
1 16 01
1 16 02
2 04
2 04 01 2 04 02
Target Capaian 2016 3
Bidang Urusan Pemerintahan/Program Prioritas Pembangunan/Indikator Kinerja
Kode
2 Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi Jumlah kegiatan promosi/pameran penanaman modal daerah di dalam negeri Jumlah kegiatan promosi/pameran penanaman modal daerah di luar negeri Program Pelayanan Perizinan Non Investasi Jumlah perijinan non investasi yang dapat diproses dalam satu tahun Kebudayaan Program Pengembangan Nilai‐Nilai Budaya, Seni dan Perfilman Jumlah grup kesenian (yang dibina) Jumlah gedung kesenian Jumlah karya seni budaya yang memperoleh perlindungan hak kekayaan intelektual Penyelenggaraan festival seni dan budaya Sarana penyelenggaraan seni dan budaya Program Kesejarahan, Kepurbakalaan dan Permuseuman Jumlah Perda perlindungan Benda, situs dan kawasan cagar budaya Jumlah situs, benda dan kawasan cagar budaya yang dilindungi dan dipelihara Jumlah naskah sejarah / kuno yang diselamatkan dan dikelola Pariwisata Program Pengembangan Sumber Daya Kebudayaan dan Pariwisata Jumlah pergelaran, pameran, festival karya seni budaya dan film Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata Jumlah kunjungan wisatawan
Jumlah kunjungan wisatawan pada event pariwisata 2 04 03 Program Pengembangan Destinasi Pariwisata Lama tinggal wisatawan (hari)Mancanegara dan Nusantara Pengeluaran wisatawan (harian) Mancanegara (USD) dan Nusantara Kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB Jenis, kelas, dan jumlah restoran Jenis, kelas, dan jumlah penginapan/ hotel 1 18 Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri RKPD Kabupaten Bintan 2016
SKPD Penanggung jawab 4
BPIPPT 6
5
BPIPPT
325
Disparbud 18 3
4
7 21
Disparbud 1
6
15
Disparbud 1
600,000
Disparbud
38,500
Disparbud 3
USD900/Rp4Jt
25.00 136 41
IV‐47
1 1 18 01 1 18 02
1 18 03
1 19
1 19 01 1 19 02
1 19 03
Target Capaian 2016 3
Bidang Urusan Pemerintahan/Program Prioritas Pembangunan/Indikator Kinerja
Kode
2 Program Peningkatan Toleransi dan Kerukunan Umat Beragama Jumlah kasus perselisihan antar umat beragama Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan Persentase pelajar yang dibekali wawasan kebangsaan Program Pembinaan Kesatuan Bangsa dan Politik Partisipasi pemilih dalam pemilihan anggota DPD Partisipasi pemilih dalam pemilihan anggota DPR RI Partisipasi pemilih dalam pemilihan anggota DPRD Partisipasi pemilih dalam pemilihan Presiden Partisipasi pemilih dalam pemilihan Bupati Partisipasi pemilih dalam pemilihan Gubernur Persentase LSM legal di daerah Kegiatan pembinaan terhadap LSM, Ormas dan OKP Kegiatan pembinaan politik daerah Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian Program Peningkatan Pengetahuan Keagamaan Jumlah Sarana Ibadah Jumlah Penduduk Beragama Islam Jumlah Penduduk Beragama Kristen Khatolik Jumlah Penduduk Beragama Hindu Jumlah Penduduk Beragama Budha Jumlah Penduduk Beragama Protestan Jumlah Penduduk Beragama Lainnya Program Pemenuhan Kebutuhan Sarana Peribadatan Rasio tempat ibadah per 10.000 penduduk Program Penataan, Ketatalaksanaan dan Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Daerah Jumlah SKPD yang telah menerapkan pelayanan sesuai Standar Operasional Prosedur.
Jumlah SKPD yang menerapkan SMM ISO 9001:2008 Program Peningkatan Kualitas Pelayanan 1 19 04 Masyarakat Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Tentang Pelayanan Aparatur RKPD Kabupaten Bintan 2016
SKPD Penanggung jawab 4 Bakesbangpol
0
Bakesbangpol
25.81
65
Bakesbangpol
65
65
70 80 65 66
5
2
Setda 466 132,773 4,008 688 8,181 8,216 7,067
Setda 33.00
Setda 36 skpd /36 desa /15 kelurahan
12
Setda > 81,26
IV‐48
Bidang Urusan Pemerintahan/Program Prioritas Pembangunan/Indikator Kinerja
Kode 1
2 Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Tentang Pelayanan Umum di Kecamatan Program Penataan dan Pembinaan Pemerintahan 1 19 11 Umum dan Daerah Bawahan Jumlah Kecamatan yang dimekarkan
Jumlah desa/kel yang dimekarkan
Target Capaian 2016 3
SKPD Penanggung jawab 4
> 81,26
Setda
6 14 Desa dan 13 Kelurahan
Jumlah daerah bawahan yang ditetapkan tapal 10 batas Opini Laporan Pertanggungjawaban Pemerintah Masuk 10 Daerah (LPPD) besar Cakupan sarana prasarana perkantoran 100 pemerintahan desa yang baik 10 Sistim Informasi Manajemen Pemda Persentase unit pelayanan pemerintahan (Kecamatan/Desa yang memiliki komputer dan 86 bisa mengakses internet melalui komputer Pemanfaatan sistem informasi manajemen dalam Ya pengelolaan pemerintahan Program Penataan Peraturan Perundang‐ 1 19 12 undangan Persentase/jumlah kasus hukum antar 100 pemerintah yang diselesaikan Persentase/jumlah kasus hukum antar pemerintah dengan pihak ketiga yang 100 diselesaikan Persentase/ jumlah kasus hukum antar 100 pemerintah dengan masyarakat yang diselesaikan Jumlah Ranperda yang diajukan 9 Jumlah Perda yang mendukung iklim usaha 8 Persentase Ranpeda menjadi Perda yang 100 disahkan 1 19 13 Program Penataan, Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah Luas Lahan Milik Pemerintah Daerah + 430 Persentase Lahan Pemda yang tidak bersertipikat 20 dengan bersertipikat 60 Jumlah sertifikat (persil) lahan pemda Persentase lahan pemda yang belum 0 dimanfaatkan Persentase Sengketa lahan yang terselesaikan 100 Program Koordinasi Kebijakan Bidang 1 19 14 Perekonomian
RKPD Kabupaten Bintan 2016
Setda Setda
Setda
IV‐49
Bidang Urusan Pemerintahan/Program Prioritas Pembangunan/Indikator Kinerja
Kode 1
1 19 15 1 19 16
1 19 17
1 19 18
1 19 1 19 05
2 Jumlah MOU/perjanjian kerjasama bidang perekonominan yang dihasilkan Jumlah Pengawasan yang terkait dengan kebijakan perekonomian daerah Program Pembinaan BUMD Jumlah BUMD yang beroperasi Kontribusi BUMD terhadap PAD Jumlah Penyertaan Modal Pemerintah Jenis dan jumlah bank dan cabang Program Peningkatan Administrasi Pembangunan Daerah Efisiensi anggaran sebagai dampak penerapan LPSE Persentase penyelesaian masalah yang terkait dengan pelaksanaan administrasi pembangunan daerah Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Informasi Publik dan Keprotokolan Persentase peliputan kegiatan pemerintah daerah Persentase pelayanan keprotokolan yang telah distandarisasi Persentase pelaksanaan pelayanan keprotokolan yang sesuai dengan standar Jumlah pengunjung MCAP Jumlah surat kabar nasional/lokal Jumlah penyiaran radio/TV lokal/nasional Web site milik pemerintah daerah Program Peningkatan Pelayanan Kedinasan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Persentase pelayanan kerumahtanggaan yang telah distandarisasi Persentase pelaksanaan pelayanan kerumahtanggaan yang sesuai dengan standar Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian Program Pendidikan Kedinasan Kompetensi sumberdaya aparatur Kompetensi fungsional para pejabat fungsional Kompetensi teknis umum para PNS Kompetensi dasar para CPNS
RKPD Kabupaten Bintan 2016
Target Capaian 2016 3
SKPD Penanggung jawab 4
2
400
Setda
3 4.55 14 8
Setda 50
100
Setda 100
100
100
14,500 6 /13 1/2/9 21
Setda 100
100
BKD
80 80 80 80
IV‐50
Bidang Urusan Pemerintahan/Program Prioritas Pembangunan/Indikator Kinerja
Kode 1
1 19 06
1 19 07 1 19
1 19 08
1 19 09
1 19 10
1 19
1 19 19
2 Efektifitas Diklat Prajabatan, Struktural, Fungsional, dan Teknis Umum Program Peningkatan Administrasi dan Mutasi Kepegawaian Daerah Efektifitas pengambilan keputusan kenaikan pangkat PNS Efektifitas pengambilan keputusan demosi, mutasi dan promosi jabatan PNS Efektifitas pengambilan keputusan pengadaan formasi Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur Disiplin pegawai Kepuasan kerja pegawai Kesejahteraan pegawai Kinerja pegawai Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian Program Pengawasan dan Pengendalian Internal dan Eksternal Persentase jumlah temuan BPK yang ditindak lanjuti Persentase jumlah temuan internal yang ditindak lanjuti Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur Hasil evaluasi Kemenpan/BPKP atas Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kab. Bintan Persentase SKPD yang mencapai nilai LAKIP baik Persentase auditor bersertifikasi Program Pembinaan dan Pengawasan serta Peningkatan Akuntabilitas Pembangunan Daerah Pendapat terhadap Review Laporan Keuangan Pemda Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian Program Pembinaan Masyarakat Kecamatan Jumlah majelis taklim yang dibina Jumlah atlit yang dibina Jumlah Lasqi yang dibina Jumlah sanggar seni yang dibina
RKPD Kabupaten Bintan 2016
Target Capaian 2016 3
SKPD Penanggung jawab 4
80
BKD 100
80
80
BKD 80 80 80 80
Inspektorat 100
100
Inspektorat A
70 100
Inspektorat
A
Kecamatan 23 730 25 42
IV‐51
Kode
Target Capaian 2016 3
Bidang Urusan Pemerintahan/Program Prioritas Pembangunan/Indikator Kinerja
1 2 1 19 20 Program Perencanaan Pembangunan Kecamatan Partisipasi masyarakat dalam musrenbang 1 19 Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian Program Penataan Peraturan Perundang‐ 1 19 21 undangan Persentase Ranperda yang disahkan Program Peningkatan Kapasitas Lembaga 1 19 22 Perwakilan Rakyat Daerah Persentase kehadiran anggota legislatif dalam pembahasan ranperda Persentase laporan/pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti Persentase kehadiran anggota legislatif dalam rapat paripurna 1 19 Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian Program Peningkatan dan Pengembangan 1 19 23 Pengelolaan Keuangan Daerah Opini BPK atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Nilai Silpa Regulasi Perbup tentang pola pengelolaan BLUD Ketaatan terhadap standar akuntansi keuangan Ketaatan bendahara terhadap tertib penatausahaan keuangan daerah Opini DPRD terhadap Laporan keuangan akhir masa tugas Persentase SKPD yang menyampaikan laporan tepat waktu Tingkat kepatuhan SKPD terhadap sisdur keuangan daerah Tingkat kepatuhan SKPD terhadap kebijakan akutansi keuangan daerah Tingkat kepatuhan SKPD terhadap jadwal retensi arsip (JRA Keuangan Daerah) Peraturan Bupati tentang JRA Regulasi tentang pokok‐pokok pengelolaan keuangan daerah Persentase defisit anggaran terhadap PDRB
RKPD Kabupaten Bintan 2016
100
SKPD Penanggung jawab 4 Kecamatan
Setwan 100
Setwan 100
100
100
DPPKD WTP
90
10 2 85
90
Diterima
100
90
90
75
1 2
3
IV‐52
Bidang Urusan Pemerintahan/Program Prioritas Pembangunan/Indikator Kinerja
Kode 1
1 19 24 1 19 25 1 19 26
1 19
1 19 27
1 19 28
2 Persentase belanja publik dan aparatur terhadap total belanja daerah Pendapatan hasil manajemen kas Tingkat kepatuhan SKPD terhadap pedoman Pertanggungjawaban Bendahara Penerimaan dan Pengeluaran Program Pembinaan Fasilitasi Keuangan Kabupaten / Kota Daya Serap Keuangan Desa / APBDes Persentase desa yang memiliki LKPDes baik Program Manajemen Aset Daerah Tingkat ketertiban pengelolaan barang daerah Opini Kewajaran Nilai asset daerah Persentase Asset Daerah yang telah dinilai Tingkat Kesesuaian Neraca Aset Tingkat Pengamanan Aset Daerah Jumlah asset tanah yang disertifikasi Program Peningkatan Penerimaan dan Pengamanan Keuangan Daerah Jumlah Pendapatan asli daerah Jumlah dana perimbangan Jumlah lain‐lain pendapatan daerah yang sah Persentase Ketaatan Wajib Pajak yang memenuhi kewajiban Jumlah objek pajak dan retribusi daerah Persentase pencapaian target penerimaan pajak daerah Jumlah Wajib Pajak yang di Verifikasi Jumlah Pajak dan Retribusi yang dikaji tarifnya Jumlah Database wajib pajak Realisasi Penerimaan PBB (dalam juta) Jumlah WP PBB Jumlah SPPT PBB yang disampaikan Persentase WP yang membayar PBB Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian Program Pemeliharaan Kamtrantibmas dan Pencegahan Tindak Kriminal Angka kriminalitas yang tertangani Persentase demonstrasi legal Program Penegakan Peraturan Daerah dan Pengembangan Kapasitas Pol PP
RKPD Kabupaten Bintan 2016
Target Capaian 2016 3
SKPD Penanggung jawab 4
60 : 40
8
95
DPPKD 97 90 100 WTP 100 100 32.8 15
DPPKD DPPKD
200.72 468.83 41.70
56
11/28 100
130 0 43,373 15,675 66,463 66,462 60
Satpol PP 5.00 100
Satpol PP
IV‐53
Bidang Urusan Pemerintahan/Program Prioritas Pembangunan/Indikator Kinerja
Kode 1
1 19 39
1 19
1 19 30
1 19 31
1 20
1 20 01
1 20 02
1 20 03
1 20 04 1 23 1 23 01
2 Rasio jumlah Polisi Pamong Praja per 10.000 penduduk Program Pembinaan Potensi Ketahanan dan Perlindungan Masyarakat Rasio Linmas per 10.000 penduduk Rasio Poskamling per desa/kelurahan Persentase Poskamling yang aktif Petugas Perlindungan Masyarakat (Linmas) di Kabupaten Cakupan petugas Perlindungan Masyarakat (Linmas) di Kabupaten/Kota Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian Program Penanggulangan Bencana Jumlah dokumen rencana aksi penanggulangan bencana daerah Jumlah lokasi titik rawan bencana Tingkat partisipasi satgas/relawan dalam penanggulangan bencana Cakupan pelayanan bencana kebakaran kabupaten Program Mitigasi Bencana Persentase kejadian bencana sosial yang ditangani Ketahanan Pangan Program Pengembangan SDM Pertanian dan Kelembagaan Petani Jumlah kelembagaan petani (gapoktan) Program Peningkatan Ketahanan Pangan Masyarakat Persentase ketersediaan pangan masyarakat Jumlah Lokasi Rawan Pangan Program Pengembangan dan Penyuluhan Petani dan Nelayan Jumlah petani dan nelayan yang terlatih Jumlah petani yang memiliki kemampuan teknis SL PHT Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan Jumlah Teknologi tepat guna yang ditemukan Regulasi ketahanan pangan Kearsipan Program Penyelenggaraan Kearsipan Daerah
RKPD Kabupaten Bintan 2016
Target Capaian 2016 3
SKPD Penanggung jawab 4
17
Satpol PP 72 1,27 90
1000
149
BPBD 1
10
100
100
BPBD 100
BPPKP 22
BPPKP
100 8
BPPKP
2,900
300
BPPKP 7 Ada
Kanpusarsip IV‐54
Kode
Target Capaian 2016 3 80 1 85 4
Bidang Urusan Pemerintahan/Program Prioritas Pembangunan/Indikator Kinerja
1 2 Persentase Arsip Vital yang diduplikasi (8 objek) Jumlah gedung arsip daerah yang representatif Pengelolaan arsip secara baku Peningkatan SDM pengelola kearsipan 1 24 Perpustakaan 1 24 01 Program Pengembangan Perpustakaan Jumlah perpustakaan daerah Jumlah taman bacaan/ perpustakaan Kelurahan dan Desa Jumlah pengunjung perpustakaan per tahun Koleksi buku yang tersedia di perpustakaan daerah 2 Urusan Pilihan 2 01 Pertanian 2 01 01 Program Peningkatan Produksi, Produktivitas, dan Mutu Produk Tanaman Perkebunan Berkelanjutan Kontribusi sektor pertanian/perkebunan terhadap PDRB Nilai tukar petani Capaian produksi komoditi unggulan perkebunan (Karet, Kelapa Sawit, Kelapa, Cengkeh, Lada dan jambu Mete) Volume Ekspor Produk Perkebunan Nilai Ekspor Produk Perkebunan 2 01 02 Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Hortikultura Berkelanjutan Capaian produksi komoditi hortikultura Volume Ekspor Produk Hortikultura Nilai Ekspor Produk Hortikultura 2 01 03 Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan Jumlah Produksi Peternakan Nilai Produksi Hasil Peternakan (Rp. juta) Ketersedian dan Ketercukupan Daging yang 2 01 04 Aman, Sehat, Utuh dan Halal Ketersedian dan ketercukupan daging yang aman, sehat, utuh dan halal Program Pencegahan dan Penanggulangan 2 01 05 Penyakit ternak Jumlah ternak yang diawasi Program Penyediaan dan Pengembangan 2 01 06 Prasarana dan Sarana Pertanian
RKPD Kabupaten Bintan 2016
SKPD Penanggung jawab 4 Kanpusarsip
2 35
21100
11000
Dispertahut
7.70
114 25,298
6,375 14,425
Dispertahut
16,349 598 4,162
8,862 146,540
Dispertahut Dispertahut
4,617
Dispertahut
2,905
Dispertahut
IV‐55
Bidang Urusan Pemerintahan/Program Prioritas Pembangunan/Indikator Kinerja
Kode 1
2 02
2 02 01
2 02 02
2 02 03
2 2 03
2 03 02
2 Jumlah sarana dan prasarana pertanian, Perkebunan dan Peternakan Produktivitas padi atau bahan pangan utama lokal lainnya per hektar Kehutanan Program Konservasi, Keanekaragaman Hayati dan Perlindungan Hutan Luas hutan yang ditanami kembali Terlaksananya pengendalian kebakaran hutan 6 HL Jumlah tanaman mangrove yang di tanam Rasio luas kawasan tertutup pepohonan yang dilakukan dengan program reboisasi atau hutan rakyat Program Peningkatan Fungsi dan Daya Dukung Daerah Aliran Sungai (DAS) Rehabilitasi kawasan DAS 600 HA (total luas DAS 145.052,41 Ha) Jumlah dan Luas DAS dan Sub DAS yang rusak Program Inventarisasi dan Pemetaan Sumber Daya hutan Jumlah hutan lindung yang dikelola Luas hutan lindung yang dirambah 6 HL: Hl Sei Jago 13,92 Ha, HL Gn Kijang 28,2 Ha, Hl Gn Lengkuas 240 Ha, HL Sei Pulai 200 Ha, HL Gn Bintan Besar 5 Ha, HL Gn Bintan Kecil 0,5 Ha Jumlah penebangan liar: Sei Pulai 15 ha, Sei Jago 868,68 Ha, Gn Lengkuas 54 Ha, Gn Kijang 183 Ha, Gng Bintan Besar 3 Ha Jumlah kebakaran 6 HL : Hl Sei Jago 30 Ha, HL Gn Kijang 5 Ha, Hl Gn Lengkuas 10 Ha, HL Sei Pulai 2 Ha, HL Gn Bintan Kecil 0,5 Ha Luas kawasan hutan lindung yang dilakukan tata batas Kerusakan Kawasan Hutan Urusan Pilihan Energi dan Sumber Daya Mineral Program Pembinaan dan Pengembangan Bidang Ketenagalistrikan Persentase rumah tangga yang menggunakan listrik Rumah tangga pengguna listrik (termasuk sosial, bisnis, publik) Total panjang jaringan SUTM
RKPD Kabupaten Bintan 2016
Target Capaian 2016 3
SKPD Penanggung jawab 4
168
25
Dispertahut 200 6
74
Dispertahut 600 / 2.145.000 74,122
Dispertahut 6
5.5
3
0.5
11,292
46
Distamben 65.00
16.718
43,800
IV‐56
Kode
Bidang Urusan Pemerintahan/Program Prioritas Pembangunan/Indikator Kinerja
1
2
Rasio elektrifikasi listrik desa
Jumlah unit Genset/KVA Rasio ketersediaan daya listrik Program Pembinaan usaha Pertambangan Umum dan Sumberdaya Mineral Reklamasi lahan pasca tambang (10.639 Ha) Perda tentang pemanfaatan air bawah tanah Persentase pelanggaran Perda tentang pembatasan pemanfaatan air bawah tanah Perusahaan pertambangan yang diaudit Jumlah kios, agen, pangkalan, pengecer solar/bensin/minyak tanah yang dibina dan diawasi Pertambangan tanpa ijin Kontribusi sektor pertambangan terhadap PDRB Urusan Pilihan Kelautan dan Perikanan Program Pengembangan Kawasan Minapolitan Kabupaten Bintan Persentase pengembangan kawasan minapolitan Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir Pendapatan Per Kapita Nelayan Program Peningkatan Daya Saing Produk Perikanan Jumlah Nilai Eksport/tahun Volume ekspor ikan segar segar/tahun Volume ekspor ikan hidup/tahun Volume ekspor ikan hias Jumlah sentra pengolahan Volume produksi dari pelaku usaha perikanan Program Pengembangan dan Pengelolaan Perikanan Tangkap Jumlah Produksi perikanan tangkap (ton) Nilai Ekpor hasil perikanan tangkap Volume Ekspor hasil perikanan tangkap Program Pengembangan dan Pengelolaan Perikanan Budidaya Volume produksi perikanan budidaya (Laut/Tawar/Payau) Luas lahan budidaya sesuai target produksi disertai data potensi yang akurat (Kolam, Tambak, Kantong Keramba)
2 03 03
2 2 05
2 05 01
2 05 02
2 05 03
2 05 04
2 05 05
RKPD Kabupaten Bintan 2016
Target Capaian 2016 3
SKPD Penanggung jawab 4
81
116/7.005 96.50
Distamben 60.639 1
10
15
274
0 8.50
DKP 30
DKP 4.17
DKP 23,6 5,596.2 16,500 395,642 5 424
DKP 25,208 19.662 3.277,04
DKP 410
103, 149, & 1.923
IV‐57
Kode
Target Capaian 2016 3
Bidang Urusan Pemerintahan/Program Prioritas Pembangunan/Indikator Kinerja
1
2 Program Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan 2 05 06 Perikanan Persentase wilayah pengelolaan perikanan bebas IUU fishing Persentase wilayah perairan yang bebas kegiatan perusakan ekosistem perairan Persentase wilayah perairan yang bebas kegiatan pencemaran Program Pengelolaan Sumberdaya Laut, Pesisir 2 05 07 dan Pulau‐Pulau Kecil Persentase tutupan karang hidup Luas padang lamun Program Penataan Ruang Laut, Pesisir dan Pulau‐ 2 05 08 Pulau Kecil Jumlah kawasan konservasi dan jenis biota perairan dilindungi yang diidentifikasi dan dipetakan secara akurat Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Kelautan
SKPD Penanggung jawab 4
DKP 100
95
80
DKP 70 3100
DKP 6
1
RKPD Kabupaten Bintan 2016
IV‐58
BAB V Rencana Program dan Kegiatan Prioritas Daerah Setelah melalui proses penyusunan perencanaan pembangunan sebagaimana diamanatkan oleh peraturan perundang‐undangan baik melalui mekanisme bottom‐up, top‐down, serta partisipatif maka rencana program dan kegiatan prioritas daerah untuk tahun 2016 akan disajikan pada tabel‐tabel di dalam bab berikut ini. Adapun rekapitulasi anggaran belanja langsung berdasarkan urusan dan satuan kerja perangkat daerah dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 5.1 Rekapitulasi Belanja Langsung Tahun 2016 KODE
URUSAN PROGRAM
1
2
1. 1.01. 1.01.01. 1.02.
Urusan Wajib Pendidikan Dinas Pendidkan, Pemuda dan Olah raga
ALOKASI TA
INDIKASI TA (n)
(n ‐ 1) 3
4
255,511,599,620
390,471,804,005
30,945,803,387
65,604,695,999
Kesehatan
1.02.01.
Dinas Kesehatan
0
38,134,953,329
1.02.02.
Rumah Sakit Umum Daerah
10,121,442,300
11,412,221,722
1.03. 1.03.01. 1.06. 1.06.01. 1.07.
Pekerjaan Umum Dinas Pekerjaan Umum Perencanaan Pembangunan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Perhubungan
1.07.01.
Dinas Perhubungan
1.08.
Lingkungan Hidup
1.08.02.
Badan Lingkungan Hidup
1.08.04.
Dinas Kebersihan dan Pertamanan
1.10.
Kependudukan dan Catatan Sipil
1.10.01. 1.13. 1.13.01. 1.14. 1.14.01. 1.15. 1.15.01.
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Sosial Dinas Sosial Ketenagakerjaan Dinas Tenaga Kerja Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Dinas Koperasi, UKM dan Perindustrian dan Perdagangan
RKPD Kabupaten Bintan 2016
26,850,217,000
95,368,649,311
7,436,400,300
9,028,603,070
15,079,712,000
8,189,329,991
5,309,906,721
3,843,297,367
15,141,626,470
17,829,107,955
2,232,309,600
2,125,808,066
4,878,409,000
4,188,101,966
4,587,785,182
3,641,832,511
3,834,605,000
4,655,045,762
V‐1
KODE
URUSAN PROGRAM
1
2
1.16. 1.16.01. 1.17. 1.17.01. 1.19.
Penanaman Modal Badan Penanaman Modal dan Promosi Daerah Kebudayaan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
ALOKASI TA
INDIKASI TA (n)
(n ‐ 1) 3
4
4,421,723,940
3,237,645,911
8,465,187,600
8,975,802,221
1.19.01.
Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat
3,090,440,050
2,696,361,516
1.19.03.
Satuan Polisi Pamong Praja
4,078,389,700
2,623,179,050
1.19.04.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah
0
3,307,262,521
1.20.
Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan
1.20.03.
Sekretariat Daerah
35,127,645,020
29,082,574,827
1.20.04.
Sekretariat DPRD
19,739,432,000
17,211,682,344
1.20.05.
Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah
18,030,269,790
20,237,486,359
1.20.06.
Badan Kepegawaian Daerah
4,812,987,100
5,078,353,614
1.20.07.
Inspektorat Daerah
2,793,884,000
2,513,114,666
1.20.09.
Kecamatan Bintan Timur
3,107,189,000
2,916,092,000
1.20.10.
Kecamatan Gunung Kijang
1,873,813,000
1,873,167,000
1.20.11.
Kecamatan Teluk Bintan
1,822,499,000
1,719,149,000
1.20.12.
Kecamatan Bintan Utara
2,430,854,000
2,863,297,000
1.20.13.
Kecamatan Teluk Sebong
1,593,168,000
1,606,021,000
1.20.14.
Kecamatan Tambelan
1,319,946,000
1,404,525,000
1.20.15.
Kecamatan Seri Kuala Lobam
1,370,362,000
1,525,610,000
1.20.16.
Kecamatan Toapaya
1,651,948,000
2,332,269,000
1.20.17.
Kecamatan Bintan Pesisir
1,327,752,000
1,407,735,000
1.20.18.
Kecamatan Mantang
1,402,644,000
1,845,617,000
1.21. 1.21.01. 1.22. 1.22.01. 1.24. 1.24.01. 2. 2.01. 2.01.01. 2.03. 2.03.01. 2.05.
Ketahanan Pangan Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Keluarga Berencana Kearsipan Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Urusan Pilihan Pertanian Dinas Pertanian dan Kehutanan
2,764,757,000
6,216,770,460
7,138,664,973
1,651,721,000
1,542,491,000
18,163,996,609
34,208,299,870
6,511,896,709
Energi dan Sumber Daya Mineral
Dinas Pertambangan dan Energi
0
Kelautan dan Perikanan
RKPD Kabupaten Bintan 2016
3,312,055,954
6,504,235,128 8,010,951,233
V‐2
KODE
URUSAN PROGRAM
1
2
2.05.01.
ALOKASI TA (n ‐ 1)
INDIKASI TA (n)
3
Dinas Kelautan dan Perikanan
4
11,652,099,900
19,693,113,509
273,675,596,229
424,680,103,875
Total Anggaran :
Selanjutnya, rincian rencana program, kegiatan, sasaran, serta anggaran belanja langsung tahun 2016 berdasarkan urusan kewenangan dan organisasi perangkat daerah dijabarkan pada tabel berikut ini :
RKPD Kabupaten Bintan 2016
V‐3
BAB VI PENUTUP RKPD Kabupaten Bintan tahun 2016 berlaku sejak tanggal 1 Januari 2016 sampai dengan tanggal 31 Desember 2016. Langkah‐langkah persiapan dimulai sejak tanggal ditetapkan hingga pelaksanaannya. Keberhasilan pelaksanaan RKPD Kabupaten Bintan tahun 2016 bergantung pada sikap mental, tekad, semangat, ketaatan dan disiplin para penyelenggara Pemerintahan dan dukungan dari para penyelenggara negara serta masyarakat Kabupaten Bintan umumnya. Dalam hal ini, seluruh penyelenggara pemerintahan, dengan dukungan masyarakat, perlu secara sungguh‐sungguh melaksanakan program‐program pembangunan sebagaimana yang tertuang dalam RKPD tahun 2016 ini agar mampu memberikan hasil pembangunan yang dapat dinikmati secara adil dan merata oleh seluruh masyarakat Kabupaten Bintan.
RKPD Kabupaten Bintan 2016
VI‐1