tssN 0251-286X
BULETIN PSP
Diterbitkan oleh: Departemen Pemanfaatan Sumber Daya Perikanan Fakultas Perikanan dan llmu Kelautan lnstitut Pertanian Bogor Volume 21
No.3
Hlm.247-354
Desember 2013
Buletin PSP mempakan jurnal ifmiah dengan jadwal penerbian 3 kdi dalam satu tahun. Jural ini menyebarkan informasi ilmiah kepada pa:n peneliti, akademisi, praktisi dan pemerhati mengenai pemanfaatan sumberdaya perikanan di Indonesia yang meliputi berbagai aspek seperti teknologi eksploitasi dan eksplorasi, perkapalan dan navigasi, pelabuhan perikanan, tingkah laku ikan, peratunn dan perundangan serta kebijakan dan pengelolaan sumberdaya perikanan secara umum. Naskah yang dimuat dalam buletin ini berasal dari penelitian atau ulasan staf pengaiar/akademisi dari berbagai univeritas di Indonesia, lembaga pemerintahan dan pemerhati permasalahan pengelolaan zumberdaya Perikanan tangkap di Indonesia. Penanggung |awab: Ketua Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan,IPB
Dewan Redaksi: Dr. Ir. Budy Wiryawan, M.Sc Dr.Ir. Yopi Novita, M.Si
Pemimpin Redaksi: P. Ika Wahyuningntm, S.Pi, M.Si
Redalsi Pelaksana:
Didin Komarudin, S.Pi, M.Si Ima Kusumanti, S.Pi, M.Sc Oktavianto Prastyo Darmono, S.Pi
Rekening: Bank BNI Cabang Bogor No. Rekening 01677 49277 a.n. Prihatin Ika Wahyuningrum
Alamat Redaksi: Departemen PSP, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB
[.
Lingkar Akademik, Kampus IPB Darmaga Bogor Telp. (0251) 8622935 pst.312, Fax. (0251) 8421732
Redaksi menerima zumbangan naskah dalam bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris. Rincian format penulisan dapat dilihat pada halaman akhir jurnal ini.
Kata pengantar
Buletin PSP merupakan salah satu wahana diseminasi hasil penelitian perikanan sekaiigus sebagai rujukan ilmiah di bidang perikanan secara umum. Buletin PSP volume 21. No. 3, Desember 2013 menampilkan 10 naskah hasil penelitian yang meliputi aspek ekologis, aspek teknologi, aspek kebijakan, aspek ekonomi, dan aspek teknis bidang perikanan. Reda]<si mengucapkan
terima kasih kepada para penulis atas kontribusi naskah pada edisi kali ini. ucapan terima kasihluga i."-i ,"rrrpaikan kepada para mitra bestari dan dewan editor atas kontribusinya dalam mereuiewtulisan-tulisan yang ditampilkan dalam edisi kali ini.
Akhir kata,
semoga kehadiran
Buletin PSP ini dapat menambah wawas,n dan manfaat, terutama dalam pengelolaan sumberdaya perikanan di Indonesia secara berkelanjutan. Kritik ataupun saran sangatlah dibutuhkan unruk selalu meningkatkan kualitas Buletin pSp.
Bogor, Desember 20i3
Redaksi Buletin pSp
-l
ISSN:0251-286X
BI.ILETIN PSP Volume 21 No. 3 Edisi Desember 2013 Hal 307 -320
POTENSI SUMBERDAYA IKAN TERI (Stolephorus Sp.) DI KABUPATEhI TANAH BUMBU PROVINSI KAIIMANTAN SEIATAN (Potential of Anchouies (Stolephorus Sp.) in Tanah Bumbu Regency, South Kalimantan Prouince)
Oleh: Iriansyahl dan Irhamsyahl *
Diterima: 13 Februari 2013; Disetujui: 31 Oktober 2013
ABSTRACT Research site was
in
Tanah Bumbu, South Kalimantan proviace. The study was carried
out from May to June 2012. This srudy aims to 1) determine the Maximum Sustainable Yield (MSY) of anchouies; 2) determine the optimum resource utilization effort of anchouies 3) determine the level of utilization of anchovies. Based on calculations using the model of Schaefer, the maimum potential value of MSY anchovies obtained a value of 25384,02 tons / year with anchouies effor* for optimum utibzation 40302,8 trip. The anchouies resources still have the opporanity to be increased by the number of remaining potential 22759.32 tons or by 89 %o. The utilization rate of anchouies in 2011 (the last year ) in marine waters Tanah Bumbu regency of 3,09 o/o, including low so as to increase the utilization of the fish resources necessary to increase the number of trips or setting fishing unit. Keywords: Anchouies, MSY optimum utilization efforts, the level of utilization
AsSTRAK Lokasi penelitian di kabupaten Tanah Bumbu Provirsi Kalimantan Selatan Penelitian dilaksanakan dari bulan Mei-Juni 2012. Penelitian ini bernrjuan untuk: 1) mengetahui potensi lesrari (Maximum Sustainable Yield);2) Mengatahui upaya pemanfaatar optimum sumberdaya ikan teri; 3) Mengetahui tingkat pemanfaatan ikan teri. Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan model Schaefer, nilai potensi maksimum lestari (MSY ikan teri diperoleh nilai
teri sebesar 40302,8 trip peluang unfirk ditingkatkan memiliki penangkapan. Sumberdaya ikan teri tersebut masih dengan jumlah sisa potensi 22759,233 ton atau sebesar 89olo. Tingkat pemanfaatan ikan teri pada tahun 201 1 (tahun terakhir) di perairan laut Kabupaten Tanah Bumbu termasuk rendah sehingga untuk meningkatkan pemanfaatan sumberdaya ikan teri perlu adanya Pengaturan penambahan jumlah trip atau unit penangkapan. sebesar 25384,02 ton/tahun dengan upaya pemanfaatan optimum ikan
Kata kunci: ikan teri,
MSY upayapemanfaatan oPtimum, tingkat pemanfaatan
PMIDAHULUAN Kabupaten Tanah Bumbu merupakan salah satu kabupaten yang ada di Provinsi Kalimantan Selatan yang berbatasan langsung dengan Laut Jawa. Potensi sumberdaya ikan di rProgram Srudi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanaa, FPIK, TINLAIVI Korespondensi:
[email protected]
BLILETIN PSP 21 (3), Desember 2013
308
dapat menjadi salah lokasi tersebut yang sangat menjanjikan, yang kedepannya diharapkan satu sektor unggulan untuk meniagkatkan pendapatan daerah' Kabupaten Tanah Bumbu Secara keseluruhan, keadaan produksi kelautan dan perikanan tersebut, paling banyak didominasi dari pada Tahun 2011 sebesar l2-og4,2}Ton. Dari produksi jumlah jiwa nelayan sebesar 3098 p"rrur,gk"p"r, ikan d.i laut yairu sebesar 8-21 1,60 Ton dengan
742 unit (Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi iiwa dan unit penangk"i"., ,"bu.,yak Kalimantan Selatan 201 1)-
yang memiliki arti Ikan teri (stolephorus sp.) adalah sumberdaya ikan pelagis kecil spp')' selar (Decapterus layang ekonomis penting bagi perikanan Indonesia selain ikan
lemuru (Sardinella (selaroidesspp.), japuh- (Dussumieiaspp.), tembang{Sardinella frmbriatQ' termasuk kedalam kelompok longiceps), dan kembung (Rastrelliger spp.). Sumberdaya ikan yang regenerasinya tergantung sumberdaya alam yang dapat diperb arui (renewable resources) 2003)' pada kelangsungan Proses biologi (reproduksi) (Dahuri
timbul di Kabupaten Tanah Bumbu adalah terjadinya Penurunan jumlah nelayan yang melakukan produksi ikan teri, irrr.r-, on", frshing, dan banyaknya karena iika tidak diketahui penangkapan ihan teri sehingga Penting dilakukan penelitian penangkapan besar-besaran dan batasan optimum hasii tanjtipan lestari akan terjadi p".ro*rr"ri stok sumberdaya ikan teri di Kabupaten Tanah Bumbu' di suatu perairan Selain itu untuk mengetahui sejauh mana Pemanfaatan sumberdaya untuk 1) bernrjuan ini diperlukan informasi po,".rri sumberdaya ikan yang ada. Penelitian teri; 2) Mengetahui Upaya Mengetahui potensi f"rtrri (Maximum Sustainable Yield) lkarr pemanfaatan sumberdaya tingkat pemanfaatan oprimum sumberdaya ikan teri; 3) Mengetahui Permasalahan yang
ikan teri.
METODE PM{EIJTIAN adalah metode survei' Metode yang digunakan dalam pengambilan data penelitian ini primer dan data sekunder' Data Primer Data yang dibutuhkan dul"* penelitian ini adalah data daerah penangkapan' meliputi data tentang .rel"yan, alat tangkap, kapal, operasi penangkapan' langsung dan wawancara dan musim penangkapan ikan teri. Data ini diperoleh melalui keterangan dari pihak Perugas pengisian menggUrr"kan kuisioner dengan nelayan dan serta TPI, dan dinas perikanan setemPat . Perikanan dan Kelautan Data sekunder diperoleh dengan pengambilan data dari Dinas provinsi Kalimantan s"l"ta.r, Diaas KelauEn dan Perikanan Kabupaten Tanah Bumbu serta (Time '9erzes) hasil instansi yang terkait. Data Sekunder yang diambil adalah data berkala 2004 sampai dengan tahun tangkapan dan upaya penangkapan ikan teri tahunan dari-tahun juga dilakukan 2011 di Kabupaten Tanah Bumbu. Selain iru pengumpulan data sekuader dilakukan pada berbagai instansi penelusuran pustaka dan hasil-hasil penelitian yang telah pemerintah.
purposive sampling yaittt Penentuan responden terpilih dengan menggqnakan metode menggunakan alat tangkap bagan menenrukan sampel berupa nelayan yang memiliki dan terpilih sehingga dapat mewakili rancap, kemudian diambil 20 orang sebagai responden daerah penangkapan' penangkapan' populasi. Yang disurvei adalah alat tangkap, operasional alat tangkap bagan tancap' waktu penangkapan, dan ikan-ikan yang tertangkap DenESunakan
Iriansyah dan irhamsyah
salah
rrm!g ri dari '3098
rvinsi
i
.,........
___
Analisis hasil tangkapan per upaya penangkapan C1UE
Perhirungan
cpuE bernrjuan untuk
mengetahui
penangkapan ikan teri-berdasarkan atas pembagian totar upaya Penangkapan (Etron)' Persamaan
nirai raju tangkapan
upaya
has, tangkapan (catch) dengan unruk mencari nilai cp(rEmenurut (Gulland l9g3)
adalah sebagai berikut: CPUE = q j
Keterangan:
iaella
Catch
npok
Etron
rtung
potensi Sumberdaya lkan 1.eri (Stolephorus Sp )
Analisis Data
arti selar
_
(C)
= Total hasil tangkapan (Ton) = Total upaya penangkapan (Trip)
(F) CPUE
= Hasil tangkapan per upaya penangkapan(Ton/Trip)
Metode surplus produksi ullan uI
iahui dan
riran
k1) Paya
ilaya
:vei.
mer Pan,
dan 18as
Analisis untuk mengetahui potensi dan tingkat pemanfaatan sumberdaya oleh alat tangkap bagan menggunakan model surplus produksi yang dikembangkan oleh Schaefer. Model surplus produlai- ini dapat diterapkan bila diketailui dengan baik tentang hasil tangkapan total (berdasarkan spesies) dan atau hasil tangkapan per unit apaya (catctz per [rnit Effort atau cpuq per spesies dan atau cp(.IEberdar"rkl"r, dalam beberapa tahun (Sparre dan Venem
,p"ri",
a
dan upaya penangkapannya
1999).
Langkah-langkah pengolahan data dalam metode zurplus produksi adalah: l) Membuat (catch: Q beserta upaya penargkapan : @aon dihirung ltemudian nilai hasil tangkapan.p".rl-*T upaya penangkapan catch icpbc per = [.rnit Etron); 2) Memplot nilai f terhadap nilai dan menduga nilai intercept (a) da,- slope (b)dengan ; regresi linear (model shceafer); 3) Menghitung pendugaan potensial lestari (Maksimum sustainable Yield :MSY) danupayaoptimum (Etrort Optimum : f opt) Besarnya parameter a dan & secara matematis dapat dicari dengan menggunakan persamaan regresi sederhana dengan mmus Y=a+bx. Selanjutnya paramerer a dan D dapat dicari dengan rumus: tabulasi hasil tangkapan
(IxiXIyil\
"={ry#3=; ,o _ {"LxiYi \ nlm, - €x)' ;
.................(2)
Keterangan: Ltan
3rta
asil 1Un
kan rnsi
Litu
lan d1i afl, ).
Xi : upaya penangkapan pada periode ke_i, dan
I'.r: Hasil tangkapan persatuan upaya pada periode ke_i Rumus-rumus untuk mencari potensian
lestari
(MSy
hanya berlaku bila parameter D bernilai negatif, artinya penambahan upaya penangk"p"r' ;;;; *"rr"babkan penurunan CPUE Bila dalam perhitungan diperoleh r,itui u-podtr[ ,.r.ok" p"rhirongan potensial dan upaya penangkapan tidak dilanjutkan, tetapi haaya dapat disimp,rti"o bahwa penambahan upaya
penangkapan masih memungkinkan untuk meningkatkan hasil tangkapan.
Perhitungan
n,ai potensial restari
mengg'nakan rumus Schaefer adalah sebagai .{M_sy) berikut:
dan upaya optimum (fopt)
dengan
CPUE=a+bf Hubungan antar Cdan .Fadalah:
C:
af +
b(t/.
Nilai Potensi Lesrari:
. .(4)
r:
MqY - -.- "" lb
. (s)
,
BULETIN
310
PSP 21
(3), Desember 2013
Niiai Upaya Optimum: Fopt= -;
...........(6)
Asumsi yangdigunakan dalam Surplus Produksi adalah: 1) stok ikan dianggap sebagai
unit tunggal tanpa memperhatikan strukrur populasinya; 2) Penyebaran ikan pada
setiap
periode dalam wiiayah perairan dianggap merata; 3) Stok ikan daiam keadaan seimbang; 4) masing-masing unit penangkapan ikan memiliki kemampuan yang sama. Pendugaan tingkat pemanfaatan dan tingkat pengusahaaan
Pendugaan tingkat pemanfaatan dilakukan untuk mengetahui seberapa besar tingkat pemanfaatan sumberdaya ikan teri di kabupaten Tanah Bumbu. Pendugaan dilakukan dengan
cara mempresentasikan jumlah hasii tangkapan pada tahun tertenru dengan nilai potensi maksimum lestari (MSY. Persamaan dari tingkat pemanfaatan adalah (Paully 1983 dalam Asruti 2005) adalalah sebagai berikut:
Tingkat Pemanfaaran =
g-xlO}o/o
........
(7)
Keterangan: = Tingkat pemanfaatan
TP
:
CJ
:
Hasil tangkapan ikan pada tahun ke-i (ton)' Maximum Sustainable Yield (ton)
MSY ' Pendugaan tingkat pengusahaan dilakukan untuk mengetahui tingkat upaya tangkap sumberdaya ikan teri di Kabupaten Tanah Bumbu. Pendugaan dilakukan dengan mempresentasikan effortstandar pada tahun tertentu dengan nilai effort opamal (fopt).
Tingkat Pengusahaan :-"r-r.10@/o
........
.... (8)
Keterangan:
TP fi 6pt
= Tingkat Pengusahaan pada tahun
ke-i
:
Upaya Penangkapan (Effort Standaf pada tahun ke-i (trip) = Upaya Penangkapan Optimum (ton/thn)
HASIL DAN PEMBA}IASA}I Perkembangan penangkapan ikan teri_di Kabupaten Tanah Bumbu
Hasil perikanan bagan tancap yang diperoleh di Kabupaten Tanah Bumbu menunjukkan bahwa produksi ikan teri selama 8 tahun terakhir dari tahun 2004-2011 cenderung sering mengalami perubahan. Hasil tangkapan ikan teri selama 8 tahun terakhir dapat dilihat pada Tabel I sebagai berikut: Tabel 1 Hasil tangkapan ikan teri selama 8 tahua terakhir di Kabupaten Tanah Bumbu Trip Produtsi (ton) Tahun Unit 2004
50
1.650
1.786,9
2005
s99 263 248 255 255
1.6s0
3.898,1
2006 2007 2008 2009 2010
745
I
26s
201
Sumber: BPS Perikanan Kalimantan Selatan 2011
7.78
3.416,6
79.2N
2.194,5
57.605
3.667,2 4.469,0
91.747 722 722
786,0 786,0
Iriansyah dan irhamsyah - Potensi Sumberdaya Ikan Teri (Stolephorus Sp.)
6) agai
tiap
311
.
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa produksi ikan teri dari rahun 2004 sampai tahun 2011 di Kabupaten Tanah Bumbu mengalami flukruasi setiap rahunnya. Hasil produksi ikan teri tertinggi dari tahun 2004 sampai tahun 2011 terjadi pada tahun 2009 yairu sebesar 4.469 ton, sedangkan hasil tangkapan terendah terjadi pada tahun 2010 dan 2011 yakni sebesar 7g6 ton. Hasil rata-rata produksi ikan teri dari tahun 2004 sampai 2011 sebesar 2.624,7875 ton.
;4)
Dalam benruk grafik total hasil ikan te:. ( Stolephorus sp ) dapat dilihat pada Gambar I sebagai berikut:
5000
4r',69
bT
;kat
J1
cd
gan
:nsi
E
4mo
cl J4
3000
E
2000
6
ad
1000
G'
o
bt
I
lah
E I
o
786
200,4 2005 2006
F
I
2{J0_7
786
I
2008 2ctrlg TALA 20LL
Tahun Gambar 1 Grafik hasil tangkapan ikan ten ( Stolephorus Upaya pen
an
glraFan (etron )
i
ke
n lgri (Stoleph
orw
sp.)
sp.)
lap
Salah satu faktor yang dapat berpengaruh terhadap penurunan populasi ikan teri
Ian
(Stolephorus sp.) adalah pertambahan jumlah upaya penangkapan (trip). Upaya penangkapau Grip) di Kabupaten Tanah Bumbu yang digunakan oleh nelayan adalah bagan tancap dari
tahun 2004 sampai 2011 Dalam bentuk grafik upaya penangkapar (Effort) ikan teri (Stolephorus sp./ dapat dilihat pada Gambar 2 sebagai berikut:
100000 90000 80000 70000 60000
b soom H aoooo AI io -b
ia
30000 20000 10000 o
97747
l i i j I
| i 1600
i---
1600
2004 2005
7-t48
722
n* 2006
2007
2008
2010
722
2417
Tahun
") ,,9
,i .6 ,5 .2
.0 .0 .0
Gambar 2 Grafik upaya penangkapan Gtron) ikan teri
Dari gambar diatas dapat dilihat perubahan upaya penangkapan kffort) bagan tancap terhadap ikan teri (Stolephorus sp.) dari tahun 2004 sampai 201i. Upaya penangkapan ikan teri tertinggi terjadi pada tahun 2009 dengan jumlah 9L747 trip, sedangkan upaya penangkapan ikan teri terendah terjadi pada tahun 2010 dan 2011 yaitu sebesar 722tip. Pada tahun 2004 sampai 2C07 tpaya penangkapan terus mengalami perubahan yakrri dari 1600 sampai 7g2N trip, namun pada tahun 2008 upaya penangkapan mengalami penumnan yaitu sebesar 57ffi5 trip dan tahun 2009 mengalami lagi kenaikan sebesar 91747 unit. Namun pada tahun 2010 dan 2011 upaya penangkapan mengalami penurunan drastis yuru722 tip.
BULETIN PSP 21 (3), Desember 2013
312
!{35f1 tengLaPao Per
unit uPaya (CPtn itan lgri
(S
tolephonr Sp')
(CPUA sangat Perubahan hasil tangkaPan per unit upaya atau' Catch Per [lnit Effart per unit penring dalam pengendalian penangkaPan sumberdaya perikanan. Hasil tangkapan pada ,p"yu ai perairan Kabupaten Tanah Bumbu dari Tahun 2QQ{ sampai 2011 dapat dilihat Gambar 3 sebagai berikut:
CPUE
3
(cacthlEffo*)
2.M 2.5 2
,4 (J 1.5
d
1.12
1
0.5 0
L
I2m4
2005 2006 2Cr7 2008 2Cp,9 ZATA
201"7
Tahun Gambar 3 Grafik hasil tangkaPan Per unit upaya (CPUA
Dari data gambar di atas dapat dilihat hasil tangkapan Per uPaya penangkapan ikan teri dari tahun 2004 sampai 2011 mengalami flukruasi. Hasil tangkapan Per unit upaya tertinggi teriadi pada tahun 2004 dengan 2.44 ton Per triP dengan iumlah effort 1500 trip, sedangkan hasil tangkapan per unit upaya terendah terjadi pada tahun 2007 sebesar 0'03 ton Per unit sampai dengan effort sebesar 57605 trip. Secara umum dapat dilihat bahwa pada tahun 2004 2005 CPUE mengalami kenaikan- Pada Tahun 2006 sampai tahun 2009 CPUE mengalami penurunan sebesar 0.05 ton per unit dengan jumlah effort sebesar 91747 trip'namun pada iahun 2010 menglami kenaikan. Tahun 2010 dan tahun 2011 nilai CPUE tidak mengalami perubahan yaitu sebesar 1.09. Dari Gambar 3 diatas dapat di lihat bahwa hasil CPUE dari tahun jumlah hasil 2004 sampai 2011 cenderung mengalami penurunan, di karenakan besarnya jumlah sumberdaya ikan tangkapa., pada tahun 2005 sampai 2009, sehingga mempengaruhi perairan tersebut pada dua tahun selanjutnya. disamping mempengaruhi.
teridi
itu keadaan cuaca yang iuga
Hasil maksimum lestari (Maksimua &tsainable Yieldl Hasil analisis maksimum lestari (Maksimum Sustainable Yield) adalah salah satu standar biologis yang digunakan dalam pengelolaan dan konservasi sumberdaya perikanan berkelanjutan. Penentuan standar biologis dalam penangkapan dapat digunakan pendekatan surplus produksi dengan metode Schaefer. Berdasarkan Hasil analisis regresi linear diperoleh nilai dugaan parameter a (intercept) sebesar 1,259, b (slope) sebesar -1'563 dan R2 (koefisien regresi) sebesar 0,553. Potensial lestari (MS}) sumberdaya dan tingkat uPaya penangkapan (Fmsy) ikarl teri di Perairan Kabupaten Tanah Bumbu dapat dilihat pada Gambar 4'
Dari hasil perhitungan dengan menggunakan model Schaefer, nilai potensi maksimum lestari (MSy) perikanan ikan teri diperoleh sebesar 25384,02 ton/tahun dengan effort pada tingkat potensi maksimum lestari (Fnsg sebesar 40302,8 trip/tahun. Dari perhitungan di atas bila dibandingkan dengan hasil tangkapan rata-rata pertahunnya di perairan Kabupaten Tanah Bumbu yairu sebesar 2.624,7875 ton dengan potensi lestari (MSY), maka sumberdaya ikan teri masih memiliki peluang untuk ditingkatkan dengan jumlah sisa potensi 22759'233 ton atau sebesar 89olo dari potensi lestari ikan teri di Kabupaten Tanah Bumbu.
Iriansyah dan Irhamsyah - Potensi Sumberdaya lkan Teri (Stolephorus Sp.)
313
MSY gat
300co
nir rda
-MSy=25384ff2Ton
T_
250CO
d
o
,4
t.r d
200co
c,
o. (, 150C0
.v
bD
d
.d
1mc0
d
5oco
!
o
Upaya Perranglrlltln ( Trip)
Gambar 4 Hasil Analisis Potensial Lestari (MSD sumberdaya dan tingkat upaya penangkapan (Fmsy) ikan teri
eri toi
.an
nit ?ai
mi da
mi un Lsil
an r8a
Tingkat peinenftatrn sumberdaya itan teri (Stolephonts
Tingkat pemanfaatan sumberdaya ikan teri di perairan Kabupaten Tanah Bumbu dapat diketahui dengan membandingkan hasil tangkapan (catch) setiap tahunnya dengan nilai potensi lestari maksimum lestari (MSn. Dari hasil perhitungan tersebut diperoleh tingkat pemanfaatan tahunan ikan teri yang ada pada Tabel 2 di bawah ini. Tabel 2 Tingkat pemanfaatan ikan teri di perairan Kabupaten Tanah Bumbu
Tahun
Total hasil
tangkapan(fon)
Tingkat Pemanfratan %
2004
1786,9
7,04
2005 2006 2007 2008
3898,1 3416,6 2194,5
15,35 13,46 8,64
3661,2 4469,0 786,0
14,42 17,60 3,09
786,0
3,09
2009 2010 201
Iar
sp.)
1
Sumber: Data Sekunder yang diolah
an
an eh en an
tm da tas
ah
:ri au
Pada Tabel 3 dapat dilihat bahwa tingkat pemanfaatan ikan teri di Kabupaten Tanah Bumbu dari tahun 2004 sampai 2011 mengalami perubahan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2004 tingkat pemanfaatan ikan teri adalah 7,04o/o, tahun 2005 tingkat pemanfaatan naik menjadi 15,35olo dari tahun 2005 sampai 2007 tingkat pemanfaatan ikan tersebut mengalami penurunan dari 15,35olo menjadi 8,640/o. Dari tahun 2007 sempai 2009 mengalami kenaikan tingkat pemanfaatan dari 8,640/o menjadi 17,6@/o daa tahun 2010 mengalami penurunan. Tahun 2010 sampai 20i1 tingkat pemanfaatan tidak mengalami perubahan yakni sebesar 3,09/o. Tingkat pemanfaatan tertinggi terjadi pada tahun 2009 yakni sebesar 17,600/o hal ini dikarenakan etrort (trip) penangkapan yang di lakukan lebih besar dari tahun sebelumnya sehingga mempengaruhi sumberdaya ikan teri di tahun selanjutnya dan tingkat pemanfaatan terendah terjadi pada tahun 2010 dan 2011 sebesar 3,Wo. Berdasarkan tingkat pemanfaatan sumberdaya perikanan yang di gunakan oleh Komisi Nasional Pengkajian Stok Sumberdaya Ikan (1997) terdiri atan empat bagian yaitu : tingkat rendah (0-33,3 o/o), tingkat sedang (33,3 66,6o/o), tingkat optimum (66,6-99,9/o) dan lebih tangkap (>100o/o). Bila dibandingkan dengan
BULETIN PSP 21 (3), Desember 2013
314
tingkat pemanfaatan ikan teri pada tahun terakhir diperairan Kabupaten Tanah Bumbu yaitu teri di sebesar 3,0g/o maka berdasarkan klasifilosi tersebut tingkat pemanfaatan ikan Kabupaten Tanah Bumbu termasuk pada tingkat rendah, sehingga untu-k meningkatkan pemanfaatan sumberdaya ikan teri di Kabupaten Tanah Bumbu perlu adanya Pergaturan penambahan jumlah trip atau unit penangkapan' Tingkat pengusohae'. sumberdaya itan teri (Stolephorus sp)
Tingkat pengusahaan sumberdaya ikan teri di perairan Kabupaten Tanah Bumbu dapat nilai diketahui dengan membandingkan upaya penangkapan (etrort) setiap tahunnya dengan yang ada teri ikan tahunan (F-"y). Dari perhitungan tersebut diperoleh tingkat pengusahaan pada Tabel 8.
Tahun 2004 sampai tahun 2005 tingkat pengusahaan tidak mengalami perubahan yaitu kenaikan dari sebesar 3,97 o/o. Pada tahua 2005 samPai 2ffi7 tingkat pengusahaan meugalami tidak pengusahaan tingkat 3,97o/o menjadi 19,22o/o. Pada tahun 2008 sampai tahun 2@9 mengalami kenaikan yaitu dari 0,813o/o sampai 227, 640/o namun tahun 2010 tingkat o/o dan pada tahun 2011 tingkat perrgusahran tidak mengalami penurunan yaitu L'79 pengusahaan tersebut tidak mengalami perubahan' Berdasarkan klasifikasi lJktolseja et al. (1989) tingkat pengusahaan di bagi emPat bagian yaitu: tahap rendah (0-33,3 7o), berkembaag (33,4-66,70/o), padar tangkap (66,8-1000/o) dan iebih tangkap (>iooo/o). Dengan demikian tingkat pengusahaan ikan teri di Kabupaten Taaah
Bumbu dari tahun 2004-2011 bila dibandingkan dengan tingkat pengusahaan pada tahun terakhir diperairan Kabupaten Tanah Bumbu yaitu sebesar L,79/o maka berdasarkan klasifikasi tersebut tingkat pengusahaan ikan teri di Kabupaten Tanah Bumbu tergolong pada tingkat tahap rendah. Oleh karena itu untuk meningkatkan pengusahaan di perlukan penambahan unit atau trip penangkapan.
Tabel 3 TirrFkat pengusahaarl ikarl teri di Kabupaten Tanah Bunbu %
Tahun 2004
1500
2005 2006 2007
1500
3,97
774a 79240
79,22
57605 91747 722 722
2008 2009 2010 2011
196,61
142,93 22,.64
1.,9 1,79
Sumber Data Sekunder yang diolah
Unit pennngtePan Deskriptif bagan tancap Bagan tancap merupakan alat tangkap yang berbentuk sebuah bangunan panggung di tengah perairan laut atau pantai. Karena alat tangkap ini dengan lampu dan dioperasikan pada malam hari, maka ikan-ikan yang tertangkap adalah ikan-ikan yang menyukai cahaya dan berkumpul pada atau disekitar cahaya dan juga ikan-ikan yang mencari makan Bagan tancap
ini terbagi atas beberapa bagian, yaitu berupa bangunan bagan, iaring, dan
pemutar koller). Uncuk lebih jelasnya mengenai gambaran tentang alat tangkap bagan tancap yang digunakan di Kabuparen Tanah Bumbu adalah sebagai berikut:
Iriansyah dan Irhamsyah - Porensi Sumberdaya lkan Teri (Stolephorus Sp.)
..
315
r'arfu
idi tkarr
uran
lapat
nilai ; ada raitu dari idak gkat gkat
gian dan Lnah
hun kasi gkat Lhan
* i,97 ,,97
tD 161
Gambar 5 Bagan tancap
Penangkapan dengan bagan sendiri dibaatu dengan menggunakan lampu. Lampu ini berguna untuk rnenarik ikan ke jaring, maka ikan-ikan yang memiliki fototaksis positif akan bergerak mendekati cahaya tersebut. Selain itu alat banru lain adalah serokan yang berguna sebagai alat bantu mengambil ikan dari jaring dan dimasukkan ke dalam rombong, Bagan ini tidak menggunakan jaring melainl
Roller
Roller berfungsi untuk menurunkan atau menarik bingkai jaring pada saat setting dal* hauling. Pemutar terbuat dari kayu ulin yarrg berukuran besar, dengan diamerer 15-24 cm dengan paniang selebar ukuran bangunan bagan, yaitu 9-11 merer. Pada bagian tengah dipasang dua buah balok (kayu ulin) berukuran 4x6 cm dengan panjang lebih kurang 1,5 meter. Dua buah balok ini dipasang sec€ra melintang terhadap kayu. pemutar dan saling berpotongan €rntara satu balok dengan balok lainnya. |arak anrara balok satu dengan balok lainya adalah lebih kurang 60 cm.
ini berfungsi untuk memutar ka1'u pemutar sehingga kayu gilingan dapat jaring berputar dan dapat diturunkan atau dinaikkan. Ukuran diameter tali pemutar roller Z cm . Untuk lebih jelas dapat pada gambar berikut ini: Kedua balok
,93 .64
.,9 ,79
ldi ,ada
dan
dan caP
Gambar 6 Pemutar (Roller)
316
BULETIN PSP 21 (3), Desember 2013
Iaring
Bingkai jaring berbentuk segi empat terbuat dari kayu papan dan bambu dengan pariang 7 m. Kayu dau bambu ini disambung satu dengan yang lain sesuai dengan panjang dan lebar mulut jaring dan rangka bagan. Bingkai jaring berfungsi sebagai temPat mengikat jaring, pemberat, dan tali penggantung yang dihubungkan dengan roller jaring. Pada setiaP sudut bingkai ;'aring diikatkan batu, demikian juga sisi bingkai jaring diikatlcan 3 buah batu yang beratnya 15-20 kg.
Iaring pada bagan ini berbentuk seperti kelambu terbalik dan terbuat dari bahan waring litam Qtolypropylene). Mesh size5 mm (0,5 cm). |aring diikatkan pada birgkai jaring dengan ukuran paniang, lebar dan dalam masing-masing 25m x 25m x 13 m. Untuk lebih jelas dapat pada Gambar 7.
Gambar 7 Jaring Lampu
Pada bagaa umumnya menggunakan lampu petrouiak namun di Kabupaten Tanah Bumbu lampu yang dipergunakan adalah lampu neon yang berjumlah kurang lebih 25-30 buah dengan kekuatan lampu (watt) yang berbeda-beda, lampu ini diletakkan ditengah-tengah bagan, di bawah pondok, dengan cara diganrung sehingga lampu berada di atas permukaan air (* 2 meter dari permukaan air). Namun ada juga yang diletakkan di sisi di atas bagan dan di atas rumah bagan. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Gambar 8 di bawah ini :
Gambar 8 LamPu Rumah bagan
Rumah bagan pada bagan tancap ini di tempatkan di atas bangunan utama dan berbentuk 4 persegi panjang dengan ukuran pan;'ang 3 meter, lebar 2 meter dan tinggi 1,5 merer. Rumah bagan ini berfungsi sebagai tempat istirahat, temPat panel lampu, saklar, dan peralatan lainnya. Untuk lebih jelas dapat pada Gambar 9 berikut ini:
lriansyah dan Irhamsyah - Potensi Sumberdaya Ikan Teri (Stolephorus Sp.)
317
nEan 3
dan
rirrg, ;udut ,vang
ring ngan lapat
Gambar 9 Rumah Bagan Genset
Sumber tenaga untuk menyalakan lampu pada bagaa
ini
menggunakan geruet yang
dipasang pada pinggir bagan . Kapasitas daya genset yang digunakan 5 KVA, dengan daya kerja maksimum 2400 rpm 24 pk dengan merk Yamaha. Untuk lebih jelas dapat pada Gambar 10
berikut ini:
rnah ruah rgah
r air Gambar 10 Mesin lampu bagan tancap
ndi Alat banru
Peralatan lain yang ada pada bagan tancap ini adalah alat bantu dalam memperlancar operasional adalah serok. Serok yang berfungsi mengangkat hasil tangkapan dari jaring ke atas perahu. Serok ini mempunyai ukuran panjang 5 meter dengan diameter bukaan mulut 50 cm, dan tinggi jaring 60 cm dengan mesh size 0,5 cm. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Gambar 11
berikut ini:
dan 1,5
dan Gambar 11 Serok (scoop ner)
BULETIN PSP 21 (3), Desember 2013
318
Kapal perikanan (fishing boat)
Dalam pengoperasian alat tangkap bagan tancap diperlukan kapal motor. Kapal motor ini digunaka:r sebagai alat transportasi baik untuk nelayan maupun untuk pengangkutan hasil tangkapan dari bagan tancap ke daratlpantai atau sebaliknya-
biasa digunakan oleh nelayan bagan tancaP pada umumnya berbentul< kapal balapan dan mempunyai ukuran parliang 5-10 meter, lebar 1,5-2,5 meter dan tinggi 0,6-1,5 meter. Bahan kapal motor ini terbuat dari kayu ulin. Untuk tenaga penggeraknya digunakaa mesin kapal yang deagan kekuatan yang berbeda-beda. Kapal motor ini tidak dilengkapi dengan palkah sebagai meng penyimparan hasil tangkapan. Pada Gambar 12 di bawah ini merupakan kapal nelayan yang digunakaa untu-k mengoPerasikan alat tangkap Kapal motot
yamLg
bagan tancap.
Gambar 12 Kapal Nelayan Bagan Tancap Persiapan di darat Persiapan ini bernrjuan unhlk mengetahui kesiapan seorang nelayan sebelum menuju ke daerah penangkapan yang sudah fitentukan. Persiapan di darat sebelum melaut antara lain perahu penganrar, bensin 10 liter untuk bahan bakar genset, solar 30 liter untuk bahan bakar kapal, ak minum, jumlah ABK 2 orang Persiapan di laut
Persiapan
di laut yaitu menuju tempat fishing ground sebagai daerah
operasi
penangkapan dimana banyak di tancapkan, dengan menggunakan kapal nelayan. Kemudian menyiapkan alat dan bahan yang di perlukan untuk melakukan pengoperasian alat. Apabila hari zudah malam lampu dinyalakan, yaitu yang berjumlah 25 unit lampu. Dalam hal ini untuk
mengajak ikan berkumpul, memerlukan waktu bagi ikan-ikan untul< mendekati bagan. Kemudian persiapan lain yang filakukan adalah memantau ikan-ikaa masuk ke bagan. Opensi p.nangkapan Operasi penangkapan ikarr meliputi penurunan jartog (setting) dan pengangkatan iantg (hauling). Setting dilakukan 2 kali, yaitu pada malam hari dan pada dini hari. Penurunan jaring pertama dilakukan pada pukul 10.00 malam Proses dilakukannya setting selama 15 menit, yaitu dari menurunkan jaring dengan memutar alat penggulung tali j"ti.g, membuka bingkai irring, menurtrnkan batu arus, menurunkan pemberat. Penurunan jaring kedua dilakukan pada dini hari pukul 01.0o pagi. Proses settingnya selama 15 menit, yaitu sama prosesnya seperti pada setting yang pertama, dari menurunkan jaring dengan memutar alat penggulung tali jaring oleh ABK, membuka bingkai jaring, menurunkan batu arus, menurunkan pemberat.
Iriansl'ah dan
lrhansvah
Potensi Sumberdaya Ikan Teri (Stolephorus Sp.)
.
319
10tor
Adapun pengangkatan janng (hauling) pada setting pertama dilakukan pada pukul malam sampai pulul 01.15 pagi, lamanya hauling pada setting pertama dan kedua kurang lebih yairu 20 menit. sedangkan untuk hauling pada setting kedua dilakukan pada pukul 05.00
hasil
pagi (Gambar 13).
nnya r dan
krly" tidak t2 di gkap
Gambar 13 Pengangkatan jaring (haulin€[) Bagan tancap yang banyak dibangun di Kabupaten Tanah Bumbu, berjarak 1-5 mil dari garis pantai dengan lama perjalanan selama 2-3 jam dai fishing base ke fishing ground
tergantung keadaan cuaca. Dasar perairan pantai daerah
ini adalah
berupa lumpur dan
mempunyai kedalaman 15-30 meter.
Target utama bagan tancap adalah ikan teri (Stolephorus sp) yang merupakan ikan pelagis kecil. Ikan ini merupakan ikan yang bersifat fototaksispositif karena mendekati cahaya sehingga penggunaan lampu sangatlah diperlukan. Hasil sampingannya sangat bervariasi seperti cumi-cumi, gurita dan ikan tembang, selar, tongkol, kembung, hasil sampingan ini juga bersifat fo tota ksis
:nuju l iain bakar
>erasi
rdian >abila
rnruk a8an.
p
ositlf .
KESIMPI'LAN Berdasarkan hasil perhitungan dan analisis, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut: 1) Nilai maksimum lestari (MSD sebesar 25.384 ton dengan uPaya optimal (Fmsy) 40.302,8 trip penangkapan, maka sumberdaya ikan teri di Kabupaten Tanah Bumbu masih memiliki peluang untuk ditingkatkan dengan jumlah sisa potensi 22759,233 ton atau sebesar 89/o;2) Tingkat pengusahaan ikan teri di Kabupaten Tanah Bumbu dari tahun 2OO4 2011 bila dibandingkan dengan tingkat pengusahaan pada tahun terakhir diperairan Kabupaten Tanah Bumbu yaitu sebesar 1,79o/o maka tingkat pengusahaan ikan teri di Kabupaten Tanah Bumbu tergolong pada tingkat tahap rendah; 3) Tingkat pemanfaatan ikan teri pada tahun terakhir di perairan Kabupaten Tanah Bumbu yairu sebesar 3,09/o, tingkat pemanfaatan ikan teri di Kabupaten Tanah Bumbu termasuk pada tingkat rendah.
katan hari.
DAFTAR PUSTAKA
?tting
Astuti EM. 2005. Dimensi Unit
rring, aring yairu
Sumberdaya Udang
nutar arus,
di
Penangkapan Pukat Udang dan Tingkat Pemanfaatan
Perairan Laut Arafura. fskripsi] Departemen Pemanfaatan
Sumberdaya Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. IPB.
R.
2003. Keanekaragaman Hayati Laut: Aset Pembangunan Berkelanjutan Indonesia. ]akarta: Gramedia
Dahuri
Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Kalimantan Selatan.2011. Laporan Tahunan Statistik Perikanan Tangkap Kalimantan Selatan 2010. Banjarbaru
320
BUIJTIN
PSP 21 (3), Desember 2013
Wiley and Sons' Guiland ,A. 1983. Fish Srock Assesmenr. A Manual of Basic Merhods' John Chichester-New York-Brisbane-Toronto-Singapore
: Part Sparre PE, Venema. 1989. Introduction to Tropical Fish Stock Assessment FAO Fish Tech. Paper301-1.337 hlm'
-
1 manual'
ikan I-Iktolseja JCB, Gafa B, Bahar S, Mulyadi E. 1989. Porensi dan penyebaran sumberdaya laut perairan Indonesia. Jakarta: Dlrektorat Jen&al Perikanan'
BUTETIN PSP ISSN:0251-286x
l.
di psairan Teluk apnted in Palabuhaanru.&/ Oleh: Dahri
Kompoeisi Hasil Tanglapan |ariag Renpus yang Diopcruikro Palabuhanratu (Carch Coaposition of GiIInet Iskandar, Ari Purbayanto, Ryan pratama
2.
247-25.4
Pengaruh Fase Bulan terha&p Hasil Tangkape! hilx *ine dtBoae, Suhweri Selatan (ZDe Inlluence of Moon Pha* on Fish &tch of Purye kiae ia fune, buth Sulawes$ Oleh: Eko Sri Wiyono, Mahisrvara
255-262
Andisis Keleyd}& Ucrha PenaaglrpeD rkqn Tuna Strla Ifucil di lkb,upeten Bunr, provinsi Malutu (Busiaes Feasibility Aaalysit of Small Scate Tuaa Fishery in Buru Disuict, Meluku
Mustarudin.. Dcuie for Collatiag luveaile Lofur br lafuer
Pmuince) Oleh: |ufri Pachri Iaitupa, Sugeng Hari Wisudo,
263_276
Fish AgSrcgtioa Cuttiyztioa Rquheaeau id Pelzhhaanru wkt /avz ladoaaia (Rumpon unnrk Mengumpulkan |uvenil lobster unnrk Persyaratan Budi&ya lobster di palabuhanratu, Iawa Baat, Indonesia) Oleh: Sulaemen Manazuganda, Mustamdin, ]enal
...........
ZT7_Zgl
Kompoisi Malanan rtrn fs13 (Thwaus sp.) di Samudera Hiadia Baghn Selaaa B8Ii datr Nusa Tenggara (Fod Compsition of Tuaa Qhunaus sp) in Indiaa Acean fuuthem Bali aad Nula Tenggan Regioa) Oleh: Ronny Irawan Wahju, Ari Purbayanto, Agus
283-291
&n Pengembangannya di lGprlauaa Serib,tr Provinsi DKI (ka cucunfur Fishery and rtb Development in kribu Islends DKr klefta Prouiace) oleh: Ardianingtyas Ibni Atbar, Tri wiii Nurani, |ohn Haluan.
293-306
Potensi Sumberdaya rtan fst"i (Stolephottts Sp.) di Kab,upaten Tanah Bumbu Provinsi Kalinantan Selatar (Potenrial af Anchouies (Stolephorus Sp.) ia Tanah Bumbu Regency, South Kalimaaaa Prcuince) Oleh: IrianErah, Irhamsyah
3f7-320
Aspek Ergonomi Attivitas Penangkapar Ikan Tuna pada lGpal Iongtine KM satelit, di Muarz 88ru, Iakarta Utara (Ergoaomic Aspea of Tuaa Fishiag Actiuities on a Longliner MV satelic in Muara Baru, Iekafia) oleh: vita R. Kurniawati, Budhi Hascaryo Iskandar, Maria P. Widhyasari
321-334
|aenudin......
Usaha PeritaDen Teripang
Iakerta 7.
Kompooisi
&n
Ukuran Hasil Tangkapan Sidat (,4- Bialor
bialofi di Sukabumi fawa Bant
(Compuirioa and Catch Size of Eel (A. bicolor bicolor) in Sukabwni West /aua) Oleh: M.
W"hio...,....... Perairan di Perairan lglimantan
Syarif Budiman, Dadan Suhendar, Ronny Irawan
Identifitasi Tipolog Kontrik Sumberdaya (Ideatifrcation of Water Resources Coafl.ict Typlogy on Rusmilyansari, Erwin Rosadi,
Aprianryah
335-341
Selataa South Kalimantan Waten) Oleh:
343-350
Alamat Departemen Peoaafaatan Sumber Daya Perikaaan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IpB
[. I'ingterl[3dsmik,
Kamp,s IPB Darmaga Telp. (o25r) u?l:y}s Far (0251) 8/i2L73z F'mril : [email protected]