BUKU III FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA 2015
1
KATA SAMBUTAN KETUA DEPARTEMEN THT FKUI/RSCM Assalammu’alaikum Wr.Wb. Puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT karena Revisi Buku Rancangan Pengajaran Program Pendidikan Profesi Dokter Spesialis-1 (PPDS Sp-1) Ilmu Penyakit Telinga Hidung Tenggorok FKUI/RSCM telah dapat diselesaikan. Revisi Buku Rancangan Pengajaran ini perlu dilakukan karena adanya pembaharuan pada proses pendidikan dokter spesialis (PPDS) atau Sp-1 ilmu kesehatan THT. Selain itu, dengan perkembangan mutu layanan rumah sakit yang harus terakreditasi nasional maupun internasional dan sesuai Academic Health System (AHS), serta mencapai visi misi departemen THT, maka disusun perangkat pendidikan berupa Buku Rancangan Pengajaran sebagai pedoman untuk melaksanakan pendidikan secara terstruktur dan berkualitas yang dapat meningkatkan kompetensi akademik dan kompetensi profesional dari masing-masing peserta program. Pada era globalisasi ini para lulusan Dokter Spesialis THT diharapkan memiliki kompetensi profesional yang baik dan bertaraf internasional serta memiliki kompetensi sebagai seorang peneliti. Semoga dengan terbitnya Buku Rancangan Pengajaran (BRP) ini program pendidikan yang telah berlangsung selama ini dapat berjalan lebih baik lagi. Akhirnya kepada penyusun BRP PPDS Sp-1 Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok FKUI/RSCM saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya, atas dedikasi,usaha serta waktu yang diluangkan untuk menyelesaikan buku ini. Wassalammu’alaikum Wr.Wb.
Ketua Departemen THT FKUI/RSCM
DR.Dr. Trimartani Sp.THT-KL (K)
2
Assalammu’alaikum Wr.Wb. Dengan mengucap puji syukur ke hadirat Allah SWT, revisi Buku Rancangan Pengajaran Program Pendidikan Profesi Dokter Spesialis-1 Ilmu Kesehatan THT-KL FKUI, untuk peserta PPDS Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok FKUI/ RSCM telah dapat diselesaikan. BRP ini terdiri atas tiga buku sesuai dengan tahapan proses belajar peserta PPDS-Sp1 Ilmu Kesehatan THT-KL yaitu Buku 1 Tahap Pembekalan, Buku 2 Tahap Magang dan Buku 3 Tahap Mandiri. Buku ini berisi materi-materi modul pendidikan sesuai dengan Kolegium THT-KL, kewenangan klinis sesuai dengan kompetensi setiap tahap pendidikan, sistem penilaian baik pre-asessment maupun evaluasi akhir serta aktivitas pembelajaran. BRP ini selalu akan dievaluasi dan diperbaharui setiap 5 tahun untuk penyempurnaan dan penjaminan mutu sesuai dengan kemajuan dan perkembangan Ilmu Kesehatan THT-KL. Kepada para Staf Pengajar dan para Peserta PPDS Ilmu Kesehatan THT FKUI/ RSCM kami harapkan selalu mengikuti dan melaksanakan apa yang tercantum dalam Buku Rancangan Pengajaran ini. Akhir kata kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu terlaksananya revisi dan penerbitan Buku Rancangan Pengajaran ini. Wassalaamu’alaikum Wr.Wb.
Jakarta. Agustus 2015 Penyusun,
Dr.Nina Irawati, Sp.THT KL (K) Koordinator Program Studi Ilmu Kesehatan THT-KL FKUI/RSCM
3
4
Menghadapi proses globalisasi dan kebutuhan mencetak tenaga ahli dibidang ilmu kesehatan THT-KL bertaraf internasional serta adanya tuntutan dari masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang lebih baik dan berkualitas khususnya dalam bidang Ilmu Kesehatan THTKL, diperlukan tenaga kesehatan professional yang didukung oleh penguasaan ilmu dan teknologi yang baik. Penguasaan ilmu teknologi yang baik akan dicapai dengan meningkatkan kompetensi dari peserta program pendidikan Ilmu Kesehatan THT-KL FKUI. Dalam rangka meningkatkan kualitas mutu lulusan Dokter Spesialis THT-KL FKUI selain Buku Kurikulum Pendidikan juga diperlukan Buku Rancangan Pengajaran untuk menjabarkan isi kurikulum secara lebih lengkap dan sistematis agar program pendidikan berlangsung dengan baik. Buku Rancangan Pengajaran ini menjelaskan materi pendidikan yang diberikan kepada peserta PPDS-Sp1 setiap semester yang diikutinya. Materi Pendidikan diberikan dalam bentuk modul. Modul tentang materi pendidikan akan dijabarkan secara terperinci oleh masing-masing divisi terkait yang ada di Departemen Ilmu Kesehatan THT-KL FKUI pada saat peserta program pendidikan mengikuti stase pendidikan. Diharapkan dengan cara pembelajaran dengan bentuk modul ini akan dapat meningkatkan kompetensi dari pada lulusan spesialisasi THT-KL FKUI sehingga dapat meningkatkan efektifitas pelayanan serta mampu menjadi pakar dalam bidang Ilmu Kesehatan THT-KL. Visi dan Misi Visi program studi THT-KL adalah menghasilkan lulusan dokter spesialis THT yang mempunyai kemampuan professional bersifat internasional dan dapat memberikan pelayanan kesehatan berlandaskan perkembangan mutakhir ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran berdasarkan bukti (evidence based medicine) dengan pengalaman luar biasa untuk semua melalui Academic Health Systemdi Asia Tenggara tahun 2019. Misi program studi THT-KL adalah Menyelenggarakan pendidikan THT-KL yang berkualitas, berdaya saing, kreatif, inovatif dan berstandar Internasional dengan para pakar berlandaskan profesionalisme. Menyelenggarakan pendidikan suasana yang nyaman dan apresiatif serta pengalaman belajar yang luar biasa. Menyelenggarakanpendidikan yang meningkatkan pelayanan kesehatan diberbagai setting pelayanan kesehatan prima.
5
SEMESTER VII Modul Modul Modul Modul Modul Modul Modul
Proposal Penelitian Radiologi/ Radioterapi Anestesi Komprehensif Kasus THT di RS Jejaring 1 Komprehensif Kasus THT di RS Jejaring 2 Keahlian Komprehensif 5 di RS Jejaring Tugas Akhir (Skripsi)
6
MODUL PENELITIAN A. Pendahuluan Modul Penelitian adalah materi pendidikan yang memberikan dasar pengetahuan serta mendorong peserta didik agar mampu mengumpulka data dan menyusun tesis sehingga menjadi dasar dalam melakukan pendekatan diagnosis serta penatalaksanaan kasus-kasus THT sesuai dengan evidence based medicine.
Mata Kuliah
:
MPA MD22803452
Jumlah SKS : Modul penelitian (1 SKS) Lama : 4 Minggu
Tujuan Mata Ajaran Setelah melewati modul ini, peserta program diharapkan mampu mencapai kompetensi yang diharapkan dalam menyusun dan mempresentasikan karya ilmiah sesuai dengan evidence based medicine. Komponen kompetensi yang diharapkan tercapai setelah melewati modul ini:
Ketua Modul
:
Koordinator Penelitian
1. Kompetensi dalam memahami dan mampu menerapkan etika, disiplin dan taat hukum dengan rasa tanggung jawab dalam mengamalkan ilmunya berdasarkan kemampuan intelektual dan profesional. Area kompetensi: Profesionalisme, dan Etik dan Medikolegal 2. Kompetensi dalam area berkomunikasi secara efektif. Area kompetensi: Komunikasi efektif dengan pasien dan keluarga, dan Komunikasi efektif interprofesi dan multidisiplin 3. Kompetensi dalam mampu bekerja secara efektif dalam lingkup sistem pelayanan kesehatan secara keseluruhan. Area kompetensi: Kerjasama Tim 4. Kompetensi dalam mampu bekerja dengan menjaga prinsip-prinsip patient safety dan pelayanan berkualitas yang berorientasi pada pasien. Area kompetensi: Patient Safety dan Sistem Manajemen Mutu
7
5. Kompetensi dalam memiliki komitmen untuk belajar dan mengikuti perkembangan ilmu penyakit THT-KL. Area kompetensi: EBM 6. Kompetensi dalam mampu menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi ilmu penyakit THT-KL dengan tingkat kompetensi yang tinggi dengan memperhatikan risiko, manfaat, dan efisiensi biaya. Area kompetensi: Pendekatan Keilmuan Dan Keterampilan Klinik B. Karakteristik Peserta Peserta adalah Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Tahap Mandiri semester VII
C. Sasaran Pembelajaran C.1 Pengetahuan Diharapkan setelah menyelesaikan pembelajaran peserta program mampu: 1. Melakukan penulisan karya ilmiah. 2. Melakukan penelusuran kepustakaan dengan baik dan benar. 3. Melakukan critical appraisal terhadap kepustakaan yang digunakan sebagai landasan pembuatan karya ilmiah. 4. Melakukan presentasi ilmiah dengan baik dan benar.
C.2 Sikap dan Perilaku Setelah mengikuti modul ini diharapkan peserta didik mampu menjaga etika terhadap pasien, staf pendidik, kolega, paramedik dan nonpramedik. Disiplin dan bertanggung jawab serta taat terhadap jadwal diskusi. Peserta didik dapat berkomunikasi jujur dan terbuka, bekerjasama dalam tim serta menjunjung tinggi etika penulisan karya ilmiah. E. Metode dan Tahapan Pembelajaran Metode pengajaran pada modul penelitian meliputi : a. Mengumpulkan data penelitian b. Mencari literatur dan melakukan critical appraisal c. Diskusi dengan pembimbing d. Mengolah data dan menyusun tesis
8
F. Evaluasi pembelajaran Evaluasi hasil pendidikan ditentukan berdasarkan log book dan penilaian sikap prilaku
I. Instrumen Evaluasi dan Kriteria/Indikator keberhasilan 1. Log Book penelitian 2. Penilaian sikap dan perilaku didapatkan dari diskusi dengan pembimbing
G. Pembobotan
Bentuk
Evaluasi
Bobot
Log Book
formatif
Keaktifan diskusi 50%
Penilaian Sikap Prilaku
formatif
Kelengkapan data penunjang tesis 50 %
H. Sumber Daya Pelaksana modul
: 1. DR dr Susyana Tamin SpTHT-KL(K) 2. dr. Nina Irawati SpTHT-KL(K) 3. DR.dr. Mirta H. SpTHT-KL (K)
Matriks Kegiatan Modul Penelitian Hari SeninJumat
Waktu 1 bulan
Materi Penyusunan tesis dan diskusi dengan pembimbing
Staf Pengajar Pembimbing
Teknik Belajar mandiri diskusi
9
MODUL RADIOTERAPI/RADIOLOGI
A. Pendahuluan Modul Radiologi/Radioterapi adalah materi pendidikan yang memberikan dasar pengetahuan mengenai radiologi dan radioterapi yang berkaitan dengan kasus THT serta mendorong peserta didik agar
Mata Kuliah
:
MPK MD22803553
Jumlah SKS : Modul Radiologi/radioterapi(1 SKS) Lama :
mampu melakukan pendekatan diagnosis serta penatalaksanaan kasus-kasus THT sesuai dengan evidence based medicine.
Tujuan Mata Ajaran Setelah melewati modul ini, peserta program diharapkan mampu mencapai kompetensi yang diharapkan dalam melakukan
2 Minggu Radiologi 2 minggu radioterapi
pendekatan diagnosis serta penatalaksanaan kasus-kasus THT
Ketua Modul
diharapkan tercapai setelah melewati modul ini:
:
Ketua program studi Radiologi Ketua program studi radiologi
dengan evidence based medicine. Komponen kompetensi yang
1. Kompetensi dalam memahami dan mampu menerapkan etika, disiplin dan taat hukum dengan rasa tanggung jawab dalam mengamalkan ilmunya berdasarkan kemampuan intelektual dan profesional. Area kompetensi: Profesionalisme, dan Etik dan Medikolegal 2. Kompetensi dalam area berkomunikasi secara efektif. Area kompetensi: Komunikasi efektif dengan pasien dan keluarga, dan Komunikasi efektif interprofesi dan multidisiplin 3. Kompetensi dalam mampu bekerja secara efektif dalam lingkup sistem pelayanan kesehatan secara keseluruhan. Area kompetensi: Kerjasama Tim 4. Kompetensi dalam mampu bekerja dengan menjaga prinsipprinsip patient safety dan pelayanan berkualitas yang berorientasi pada pasien. Area kompetensi: Patient Safety dan Sistem Manajemen Mutu 10
5. Kompetensi dalam memiliki komitmen untuk belajar dan mengikuti perkembangan ilmu penyakit THT-KL. Area kompetensi: EBM 6. Kompetensi dalam mampu menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi ilmu penyakit THT-KL dengan tingkat kompetensi yang tinggi dengan memperhatikan risiko, manfaat, dan efisiensi biaya. Area kompetensi: Pendekatan Keilmuan Dan Keterampilan Klinik
B. Karakteristik Peserta Peserta adalah Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Tahap Mandiri semester VII
C. Sasaran Pembelajaran C.1 Pengetahuan Diharapkan setelah menyelesaikan pembelajaran peserta program mampu: 1. Melakukan melakukan pendekatan diagnosis kaus-kasus THT berdasarkan pemeriksaan penunjang radiologi. 2. Mengetahui penatalaksanaan kasus onkologi THT di departemen radioterapi.
C.2 Sikap dan Perilaku Setelah mengikuti modul ini diharapkan peserta didik mampu menjaga etika terhadap pasien, staf pendidik, kolega, paramedik dan nonpramedik. Disiplin dan bertanggung jawab serta taat terhadap jadwal diskusi. Peserta didik dapat berkomunikasi jujur dan terbuka, bekerjasama dalam tim serta menjunjung tinggi etika penulisan karya ilmiah. E. Metode dan Tahapan Pembelajaran Metode pengajaran pada modul penelitian meliputi : a. Observasi kasus dan diskusi b. Presentasi Jurnal
11
F. Evaluasi pembelajaran Evaluasi hasil pendidikan ditentukan berdasarkan log book dan penilaian presentasi jurnal
I. Instrumen Evaluasi dan Kriteria/Indikator keberhasilan 1. Log Book 2. form penilaian presentasi jurnal
G. Pembobotan
Bentuk
Evaluasi
Bobot
Log book
Formatif
50 %
Form penilaian presentasi
Sumatif
50 %
jurnal
H. Sumber Daya Pelaksana modul
:
1. Staf pengajar Dept. Radiologi FKUI-RSCM 2. Staf pengajar Dept. Radioterapi FKUI RSCM
Matriks Kegiatan Modul Penelitian Hari
Waktu
Materi
SeninJumat
2 minggu
Observasi Presentasi jurnal
Staf Pengajar Staf pengajar Radiologi
Teknik Diskusi Presentasi
12
MODUL KEAHLIAN KOMPREHENSIF 5 RS JEJARING
A. Pendahuluan Modul Keahlian Kompehensif THT 4 adalah materi pendidikan yang memberikan dasar pengetahuan serta mendorong peserta didik agar mampu menyusun karya ilmiah dan melakukan
Mata Kuliah
:
MPA MD22803457
presentasi ilmiah sehingga menjadi dasar dalam melakukan pendekatan diagnosis serta penatalaksanaan kasus-kasus THT sesuai dengan evidence based medicine.
Jumlah SKS : Modul Keahlian Komprehensif 5 di RS Jejaring (2 SKS) Lama
Tujuan Mata Ajaran Setelah melewati modul ini, peserta program diharapkan mampu mencapai kompetensi yang diharapkan dalam menyusun dan mempresentasikan karya ilmiah sesuai dengan evidence based medicine. Komponen kompetensi yang diharapkan
:
Sesuai tanggal yang ditentukan
tercapai setelah melewati modul ini: 1. Kompetensi dalam memahami dan mampu menerapkan
Ketua Modul
:
Kepala Departemen THT RS Jejaring
etika, disiplin dan taat hukum dengan rasa tanggung jawab dalam mengamalkan ilmunya berdasarkan kemampuan intelektual
dan
profesional.
Area
kompetensi:
Profesionalisme, dan Etik dan Medikolegal 2. Kompetensi dalam
area berkomunikasi secara efektif.
Area kompetensi: Komunikasi efektif dengan pasien dan keluarga, dan Komunikasi efektif interprofesi dan multidisiplin 3. Kompetensi dalam mampu bekerja secara efektif dalam lingkup sistem pelayanan kesehatan secara keseluruhan. Area kompetensi: Kerjasama Tim 4. Kompetensi dalam
mampu bekerja dengan menjaga
prinsip-prinsip patient safety dan pelayanan berkualitas yang berorientasi pada pasien. Area kompetensi: Patient Safety dan Sistem Manajemen Mutu 13
7. Kompetensi dalam memiliki komitmen untuk belajar dan mengikuti perkembangan ilmu penyakit THT-KL. Area kompetensi: EBM 8. Kompetensi dalam mampu menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi ilmu penyakit THT-KL dengan tingkat kompetensi yang tinggi dengan memperhatikan risiko, manfaat, dan efisiensi biaya. Area kompetensi: Pendekatan Keilmuan Dan Keterampilan Klinik
B. Karakteristik Peserta Peserta adalah Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Tahap Mandiri semester VII
C. Sasaran Pembelajaran C.1 Pengetahuan Diharapkan setelah menyelesaikan pembelajaran peserta program mampu: 1. Melakukan penulisan karya ilmiah. 2. Melakukan penelusuran kepustakaan dengan baik dan benar. 3. Melakukan critical appraisal terhadap kepustakaan yang digunakan sebagai landasan pembuatan karya ilmiah. 4. Melakukan presentasi ilmiah dengan baik dan benar. C.2 Sikap dan Perilaku Setelah mengikuti modul ini diharapkan peserta didik mampu menjaga etika terhadap pasien, staf pendidik, kolega, paramedik dan nonpramedik. Disiplin dan bertanggung jawab serta taat terhadap jadwal diskusi. Peserta didik dapat berkomunikasi jujur dan terbuka, bekerjasama dalam tim serta menjunjung tinggi etika penulisan karya ilmiah. E. Metode dan Tahapan Pembelajaran Metode pengajaran pada modul Keahlian Kompehensif THT 5 meliputi : a. Menyusun makalah b. Mencari literatur dan melakukan critical appraisal c. Diskusi dengan pembimbing d. Presentasi Ilmiah
14
F. Evaluasi pembelajaran Evaluasi hasil pendidikan ditentukan berdasarkan penilaian karya ilmiah dan presentasi oleh pembimbing, moderator dan penguji
I. Instrumen Evaluasi dan Kriteria/Indikator keberhasilan 1. Formulir penilaian karya ilmiah. NBL adalah 75. 2. Penilaian sikap dan perilaku didapatkan dari diskusi dengan pembimbing dan presentasi ilmiah G. Pembobotan
Bentuk
Evaluasi
Bobot
Form penilaian Karya Ilmiah
-Makalah dan Media
50% pembimbing
presentasi
30 % penguji
-Presentasi dan diskusi
20% pembimbing
H. Sumber Daya Pelaksana modul
:
1. M THT RS Jejaring 2. Pembimbing di RS Jejaring
Matriks Kegiatan Modul Modul Keahlian Kompehensif THT 5 Hari Waktu Selasa- / Sesuai jumat jadwal yang telah ditentukan
Materi Presentasi karya ilmiah 9
Staf Pengajar Pembimbing Moderator
Teknik Presenta si
15
MODUL ANESTESI A. Pendahuluan Modul Anestesi adalah materi pendidikan yang memberikan dasar pengetahuan serta mendorong peserta didik agar mampu melakukan penatalaksanaan kasus-kasus THT yang berkaitan dengan anestesi, sedasi dan airway sesuai dengan evidence based medicine. Tujuan Mata Ajaran
Mata Kuliah
:
Setelah melewati modul ini, peserta program diharapkan
MPK MD22803554
mampu mencapai kompetensi yang diharapkan dalam
Jumlah SKS : Modul Anestesi (1 SKS) Lama :
menyusun dan mempresentasikan karya ilmiah sesuai dengan
4 Minggu
Ketua Modul
evidence based medicine. Komponen kompetensi yang diharapkan tercapai setelah melewati modul ini: 1. Kompetensi dalam memahami dan mampu menerapkan
:
Ketua program studi Dept. Anestesi FKUI-RSCM
etika, disiplin dan taat hukum dengan rasa tanggung jawab
dalam
kemampuan
mengamalkan intelektual
dan
ilmunya
berdasarkan
profesional.
Area
kompetensi: Profesionalisme, dan Etik dan Medikolegal 2. Kompetensi dalam area berkomunikasi secara efektif. Area kompetensi: Komunikasi efektif dengan pasien dan keluarga, dan Komunikasi efektif interprofesi dan multidisiplin 3. Kompetensi dalam mampu bekerja secara efektif dalam lingkup sistem pelayanan kesehatan secara keseluruhan. Area kompetensi: Kerjasama Tim 4. Kompetensi dalam
mampu bekerja dengan menjaga
prinsip-prinsip patient safety dan pelayanan berkualitas yang berorientasi pada pasien. Area kompetensi: Patient Safety dan Sistem Manajemen Mutu
16
5. Kompetensi dalam memiliki komitmen untuk belajar dan mengikuti perkembangan ilmu penyakit THT-KL. Area kompetensi: EBM 6. Kompetensi dalam mampu menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi ilmu penyakit THT-KL dengan tingkat kompetensi yang tinggi dengan memperhatikan risiko, manfaat, dan efisiensi biaya. Area kompetensi: Pendekatan Keilmuan Dan Keterampilan Klinik B. Karakteristik Peserta Peserta adalah Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Tahap Mandiri semester VII
C. Sasaran Pembelajaran C.1 Pengetahuan Diharapkan setelah menyelesaikan pembelajaran peserta program mampu: 1. Melakukan melakukan penatalaksanaan komperhensif THT yang berkaitan dengan anestesi, sedasi dan manajemen airway C.2 Sikap dan Perilaku Setelah mengikuti modul ini diharapkan peserta didik mampu menjaga etika terhadap pasien, staf pendidik, kolega, paramedik dan nonpramedik. Disiplin dan bertanggung jawab serta taat terhadap jadwal diskusi. Peserta didik dapat berkomunikasi jujur dan terbuka, bekerjasama dalam tim serta menjunjung tinggi etika penulisan karya ilmiah. E. Metode dan Tahapan Pembelajaran Metode pengajaran pada modul penelitian meliputi : 1. Observasi kasus 2. Presentasi tinjauan pustaka 3. Tindakan intubasi
F. Evaluasi pembelajaran Evaluasi hasil pendidikan ditentukan berdasarkan log book dan penilaian presentasi
I. Instrumen Evaluasi dan Kriteria/Indikator keberhasilan 1. Log Book
17
2. form penilaian presentasi
G. Pembobotan
Bentuk
Evaluasi
Bobot
Log book
Formatif
50 %
Form penilaian presentasi
Sumatif
50 %
jurnal
H. Sumber Daya Pelaksana modul
:
1. Staf pengajar Dept. Anestesi FKUI-RSCM
Matriks Kegiatan Modul Penelitian Hari
Waktu
Materi
SeninJumat
1 bulan
Observasi Presentasi jurnal Tindakan Intubasi
Staf Pengajar Staf pengajar Anestesi
Teknik Diskusi Presentasi Praktikum
18
MODUL KOMPREHENSIF RS JEJARING 1 A. Pendahuluan Modul Kompehensif RS Jejaring 1 adalah materi pendidikan yang memberikan dasar pengetahuan serta mendorong peserta didik agar mampu melakukan penatalaksanaan kasus-kasus THT secara mandiri sesuai dengan evidence based medicine. Tujuan Mata Ajaran Setelah melewati modul ini, peserta program diharapkan
Mata Kuliah
:
mampu mencapai kompetensi yang diharapkan dalam menyusun
MPK MD22803555
Jumlah SKS : Modul Komprehensif Jejaring (1 SKS) Lama :
dan mempresentasikan karya ilmiah sesuai dengan evidence
RS
based medicine. Komponen kompetensi yang diharapkan tercapai setelah melewati modul ini: 1. Kompetensi dalam memahami dan mampu menerapkan etika, disiplin dan taat hukum dengan rasa tanggung jawab
4 Minggu
dalam mengamalkan ilmunya berdasarkan kemampuan
Ketua Modul
:
Ketua Dept. THT RS Jejaring 1
intelektual
dan
profesional.
Area
kompetensi:
Profesionalisme, dan Etik dan Medikolegal 2. Kompetensi dalam
area berkomunikasi secara efektif.
Area kompetensi: Komunikasi efektif dengan pasien dan keluarga, dan Komunikasi efektif interprofesi dan multidisiplin 3. Kompetensi dalam mampu bekerja secara efektif dalam lingkup sistem pelayanan kesehatan secara keseluruhan. Area kompetensi: Kerjasama Tim 4. Kompetensi dalam
mampu bekerja dengan menjaga
prinsip-prinsip patient safety dan pelayanan berkualitas yang berorientasi pada pasien. Area kompetensi: Patient Safety dan Sistem Manajemen Mutu
19
5. Kompetensi dalam memiliki komitmen untuk belajar dan mengikuti perkembangan ilmu penyakit THT-KL. Area kompetensi: EBM 6. Kompetensi dalam mampu menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi ilmu penyakit THT-KL dengan tingkat kompetensi yang tinggi dengan memperhatikan risiko, manfaat, dan efisiensi biaya. Area kompetensi: Pendekatan Keilmuan Dan Keterampilan Klinik
B. Karakteristik Peserta Peserta adalah Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Tahap Mandiri semester VII
C. Sasaran Pembelajaran C.1 Pengetahuan Diharapkan setelah menyelesaikan pembelajaran peserta program mampu: 1. Melakukan melakukan penatalaksanaan komprehensif kasus THT secara mandiri C.2 Sikap dan Perilaku Setelah mengikuti modul ini diharapkan peserta didik mampu menjaga etika terhadap pasien, staf pendidik, kolega, paramedik dan nonpramedik. Disiplin dan bertanggung jawab serta taat terhadap jadwal diskusi. Peserta didik dapat berkomunikasi jujur dan terbuka, bekerjasama dalam tim serta menjunjung tinggi etika penulisan karya ilmiah. E. Metode dan Tahapan Pembelajaran Metode pengajaran pada modul ini meliputi : 1. Pelayanan poliklinik, ruang rawat dan IGD RS Jejaring 2. Tindakan di Kamar Operasi
F. Evaluasi pembelajaran Evaluasi hasil pendidikan ditentukan berdasarkan penilaian logbook
20
I. Instrumen Evaluasi dan Kriteria/Indikator keberhasilan 1. Log Book
G. Pembobotan
Bentuk
Evaluasi
Bobot
Log book
Formatif
100%
H. Sumber Daya Pelaksana modul
:
1. Staf pengajar Dept. THT RS Jejaring
Matriks Kegiatan Modul Komprehensif RS Jejaring Hari
Waktu
Materi
SeninMinggu
1 bulan
Pelayanan Poliklinik Rawat Inap IGD Kamar Operasi
Staf Pengajar Staf pengajar THT RS Jejaring
Teknik Supervisi oleh staf pengajar
21
MODUL KOMPREHENSIF RS JEJARING 2 A. Pendahuluan Modul Kompehensif RS Jejaring 2 adalah materi pendidikan yang memberikan dasar pengetahuan serta mendorong peserta didik agar mampu melakukan penatalaksanaan kasus-kasus THT secara mandiri sesuai dengan evidence based medicine. Tujuan Mata Ajaran Setelah melewati modul ini, peserta program diharapkan
Mata Kuliah
:
mampu mencapai kompetensi yang diharapkan dalam menyusun
MPA MD22803457
Jumlah SKS : Modul Komprehensif Jejaring 2 (1 SKS) Lama :
dan mempresentasikan karya ilmiah sesuai dengan evidence
RS
based medicine. Komponen kompetensi yang diharapkan tercapai setelah melewati modul ini: 1. Kompetensi
memahami
dan
mampu
menerapkan etika, disiplin dan taat hukum dengan rasa
4 Minggu
tanggung
Ketua Modul
dalam
:
Ketua Dept. THT RS Jejaring 2
jawab
dalam
mengamalkan
ilmunya
berdasarkan kemampuan intelektual dan profesional. Area kompetensi: Profesionalisme, dan Etik dan Medikolegal 2. Kompetensi dalam area berkomunikasi secara efektif. Area kompetensi: Komunikasi efektif dengan pasien dan keluarga, dan Komunikasi efektif interprofesi dan multidisiplin 3. Kompetensi dalam
mampu bekerja secara efektif
dalam lingkup sistem pelayanan kesehatan secara keseluruhan. Area kompetensi: Kerjasama Tim 4. Kompetensi dalam mampu bekerja dengan menjaga prinsip-prinsip
patient
safety
dan
pelayanan
berkualitas yang berorientasi pada pasien. Area kompetensi: Patient Safety dan Sistem Manajemen Mutu
22
5. Kompetensi dalam memiliki komitmen untuk belajar dan mengikuti perkembangan ilmu penyakit THT-KL. Area kompetensi: EBM 6. Kompetensi dalam mampu menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi ilmu penyakit THT-KL dengan tingkat kompetensi yang tinggi dengan memperhatikan risiko, manfaat, dan efisiensi biaya. Area kompetensi: Pendekatan Keilmuan Dan Keterampilan Klinik
B. Karakteristik Peserta Peserta adalah Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Tahap Mandiri semester VII
C. Sasaran Pembelajaran C.1 Pengetahuan Diharapkan setelah menyelesaikan pembelajaran peserta program mampu: 1. Melakukan melakukan penatalaksanaan komprehensif kasus THT secara mandiri
C.2 Sikap dan Perilaku Setelah mengikuti modul ini diharapkan peserta didik mampu menjaga etika terhadap pasien, staf pendidik, kolega, paramedik dan nonpramedik. Disiplin dan bertanggung jawab serta taat terhadap jadwal diskusi. Peserta didik dapat berkomunikasi jujur dan terbuka, bekerjasama dalam tim serta menjunjung tinggi etika penulisan karya ilmiah. E. Metode dan Tahapan Pembelajaran Metode pengajaran pada modul ini meliputi : 3. Pelayanan poliklinik, ruang rawat dan IGD RS Jejaring 4. Tindakan di Kamar Operasi
F. Evaluasi pembelajaran Evaluasi hasil pendidikan ditentukan berdasarkan penilaian logbook
23
I. Instrumen Evaluasi dan Kriteria/Indikator keberhasilan 1. Log Book
G. Pembobotan
Bentuk
Evaluasi
Bobot
Log book
Formatif
100%
H. Sumber Daya Pelaksana modul
: 1. Staf pengajar Dept. THT RS Jejaring
Matriks Kegiatan Modul Komprehensif RS Jejaring 2 Hari
Waktu
Materi
SeninMinggu
1 bulan
Pelayanan Poliklinik Rawat Inap IGD Kamar Operasi
Staf Pengajar Staf pengajar THT RS Jejaring
Teknik Supervisi oleh staf pengajar
24
MODUL TUGAS AKHIR (TESIS) A. Pendahuluan Modul Tugas Akhir adalah materi pendidikan yang memberikan dasar pengetahuan serta mendorong peserta didik agar mampu menyusun dan mempresentasikan tesis.
Tujuan Mata Ajaran
Mata Kuliah
:
MPA MD22802458
Jumlah SKS : Modul Tugas Akhir (tesis) (3 SKS) Lama : Sesuai tanggal yang ditentukan
Ketua Modul
:
Koordinator penelitian
Setelah melewati modul ini, peserta program diharapkan mampu mencapai kompetensi yang diharapkan dalam menyusun dan mempresentasikan tugas akhir sesuai dengan evidence based medicine. Komponen kompetensi yang diharapkan tercapai setelah melewati modul ini: 1. Kompetensi dalam memahami dan mampu menerapkan etika, disiplin dan taat hukum dengan rasa tanggung jawab dalam mengamalkan ilmunya berdasarkan kemampuan intelektual
dan
profesional.
Area
kompetensi:
Profesionalisme, dan Etik dan Medikolegal 2. Kompetensi dalam
area berkomunikasi secara efektif.
Area kompetensi: Komunikasi efektif dengan pasien dan keluarga, dan Komunikasi efektif interprofesi dan multidisiplin 3. Kompetensi dalam mampu bekerja secara efektif dalam lingkup sistem pelayanan kesehatan secara keseluruhan. Area kompetensi: Kerjasama Tim 4. Kompetensi dalam
mampu bekerja dengan menjaga
prinsip-prinsip patient safety dan pelayanan berkualitas yang berorientasi pada pasien. Area kompetensi: Patient Safety dan Sistem Manajemen Mutu
25
9. Kompetensi dalam memiliki komitmen untuk belajar dan mengikuti perkembangan ilmu penyakit THT-KL. Area kompetensi: EBM 10. Kompetensi dalam mampu menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi ilmu penyakit THT-KL dengan tingkat kompetensi yang tinggi dengan memperhatikan risiko, manfaat, dan efisiensi biaya. Area kompetensi: Pendekatan Keilmuan Dan Keterampilan Klinik
B. Karakteristik Peserta Peserta adalah Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Tahap Mandiri semester VII
C. Sasaran Pembelajaran C.1 Pengetahuan Diharapkan setelah menyelesaikan pembelajaran peserta program mampu: 3. Melakukan penulisan karya ilmiah. 4. Melakukan presentasi ilmiah dengan baik dan benar. C.2 Sikap dan Perilaku Setelah mengikuti modul ini diharapkan peserta didik mampu menjaga etika terhadap pasien, staf pendidik, kolega, paramedik dan nonpramedik. Disiplin dan bertanggung jawab serta taat terhadap jadwal diskusi. Peserta didik dapat berkomunikasi jujur dan terbuka, bekerjasama dalam tim serta menjunjung tinggi etika penulisan karya ilmiah. E. Metode dan Tahapan Pembelajaran Metode pengajaran pada modul penelitian meliputi : a. Mengumpulkan data penelitian b. Mencari literatur dan melakukan critical appraisal c. Diskusi dengan pembimbing d. Mengolah data dan menyusun tesis
F. Evaluasi pembelajaran Evaluasi hasil pendidikan ditentukan berdasarkan log book dan penilaian sikap prilaku
26
I. Instrumen Evaluasi dan Kriteria/Indikator keberhasilan 1. Log Book penelitian 2. Penilaian sikap dan perilaku didapatkan dari diskusi dengan pembimbing
G. Pembobotan
Bentuk
Evaluasi
Bobot
Form penilaian
Sumatif
Penulisan tesis 40 %
Sumatif
Pembahasan tesis 60 %
H. Sumber Daya Pelaksana modul
: 1. DR dr Susyana Tamin SpTHT-KL(K) 2. dr. Nina Irawati SpTHT-KL(K) 3. DR.dr. Mirta H. SpTHT-KL (K)
Matriks Kegiatan Modul Penelitian Hari
Waktu
Materi
Selasa/R Rabu/Ju mat
1 hari
presentasi tesis
Staf Pengajar Pembimbing
Teknik Presentasi diskusi
27
SEMESTER VIII
Modul Pelatihan Kegawatan THT 6 Modul Terintegrasi Polikinik THT Modul Terintegrasi THT di Ruang Rawat Inap Modul Komprehensif Kasus THT di RS Jejaring 3 Modul Terintegrasi Gawat Darurat THT Modul Keahlian Komprehensif 6
28
MODUL KEGAWATDARURATAN VI
A. Pendahuluan
Mata Kuliah
:
Modul Kegawatdaruratan THT adalah materi pendidikan yang memberikan pelatihan keprofesian dengan menerapkan penyakit serta kelainan THT-KL secara ilmiah khususnya dalam bidang kegawatdaruratan THT-KL.
:
Tujuan Pembelajaran
MPK MD22803559
Jumlah SKS
Modul Kegawatdaruratan VI
(3 SKS) Lama
mampu memahami penyakit serta kelainan dalam bidang
:
6 Bulan (Selama periode semester VII
Ketua Modul
Setelah melewati modul ini, peserta program diharapkan
:
koordinator Kegawatdaruratan THT
Kegawatdaruratan THT-KL dan mencapai kompetensi yang diharapkan di bidang Kegawatdaruratan ilmu kesehatan THT-KL. Komponen kompetensi yang diharapkan tercapai setelah melewati modul ini:
1. Kompetensi dalam memahami dan mampu menerapkan etika, disiplin dan taat hukum dengan rasa tanggung jawab dalam mengamalkan ilmunya berdasarkan kemampuan intelektual dan profesional. Area kompetensi: Profesionalisme, dan Etik dan Medikolegal 2. Kompetensi dalam area berkomunikasi secara efektif. Area kompetensi: Komunikasi efektif dengan pasien dan keluarga, dan Komunikasi efektif interprofesi dan multidisiplin 3. Kompetensi dalam mampu bekerja secara efektif dalam lingkup sistem pelayanan kesehatan secara keseluruhan. Area kompetensi: Kerjasama Tim 4. Kompetensi dalam mampu bekerja dengan menjaga prinsip-prinsip patient safety dan pelayanan berkualitas yang berorientasi pada pasien. Area kompetensi: Patient Safety dan Sistem Manajemen Mutu
29
Kompetensi dalam memiliki komitmen untuk belajar dan mengikuti perkembangan ilmu penyakit THT-KL. Area kompetensi: EBM 5. Kompetensi dalam mampu menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi ilmu penyakit THT-KL dengan tingkat kompetensi yang tinggi dengan memperhatikan risiko, manfaat, dan efisiensi biaya. Area kompetensi: Pendekatan Keilmuan Dan Keterampilan Klinik
B. Karakteristik Peserta Peserta adalah Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Tahap Magang semester VIII
C. Sasaran Pembelajaran 1. Residen THT mampu menjelaskan anatomi, fisiologi, patofisiologi, tumbuh-kembang organ telinga, hidung, tenggorok, kepala dan leher. 2. Peserta didik mampu membuat diagnosis dan diagnosis banding kasus kegawatdaruratan THT. 3. Mampu melakukan pemeriksaan penunjang dan bekerjasama dengan disiplin ilmu lain dalam melakukan penatalaksanaan komprehensif kasus kegawatdaruratan THT.
D. Lingkup Bahasan I.1 Pengetahuan Diharapkan setelah menyelesaikan pembelajaran peserta program mampu memahami, menegakkan diagnosis, memberikan terapi penyakit-penyakit dalam bidang Kegawatdaruratan THT, meliputi: 1. Residen THT mampu menjelaskan anatomi, fisiologi, patofisiologi, tumbuh-kembang organ telinga, hidung, tenggorok, kepala dan leher. 2. Residen THT mampu membuat diagnosis dan diagnosis banding: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Benda asing di THT Nyeri telinga akut Komplikasi intrakranial otitis media akut/ otitis media supuratif kronis Trauma telinga dan tulang temporal Tuli mendadak Epistaksis Trauma wajah Trauma jaringan lunak wajah
30
9. Trauma hidung 10. Abses leher 11. Sumbatan laring 12. Trauma trakea 13. Disfagia 14. Esofagitis korosif 3. Residen THT mampu menyusun rencana tatalaksana komprehensif : 1. Benda asing di THT 2. Nyeri telinga akut 3. Komplikasi intrakranial otitis media akut/ otitis media supuratif kronis 4. Trauma telinga dan tulang temporal 5. Tuli mendadak 6. Epistaksis 7. Trauma wajah 8. Trauma jaringan lunak wajah 9. Trauma hidung 10. Abses leher 11. Sumbatan laring 12. Trauma trakea 13. Disfagia 14. Esofagitis korosif
Lingkup Bahasan
pokok bahasan
Kewenangan klinis 3c
Benda Asing di THT:
Benda asing di Esofagus Benda asing di Laring Benda asing di Trakea Benda asing di Bronkus Benda asing di Sinus Piriformis Benda asing di Dasar Lidah Benda asing di Faring/ Tonsil Benda asing di Hidung Benda asing di Liang Telinga
Anatomi, Fisiologi Dan Patofisiologi
3c
Diagnosis dan Diagnosis Banding
31
3c Rencana tatalaksana tindakan dan medikamentosa pada kasus benda asing di THT
3c
Manajemen pasien Benda Asing di THT
3c 3c indikasi, kontraindikasi, komplikasi, persiapan, langkah-langkah pengambilan benda asing di THT
3c
Nyeri Telinga Akut Otitis Media Supuratif Akut (OMA) Otitis Eksterna Sirkumskrip (Furunkel) Otitis Eksterna Difus Otitis Eksterna Maligna
Anatomi, patofisiologi Nyeri Telinga Akut
Diagnosis
3c
3c 3c
Tatalaksana Komprehensif 3c Komplikasi Intrakranial Otitis Media Akut/ Otitis Media Supuratif Kronis: Meningitis Otogenik Trombosis Sinus Lateralis Abses Ekstradural Abses Subdural Abses Otak Otogenik Hidrosefalus Otikus
Anatomi, fisiologi, patofisiologi Intrakranial Otitis Media Akut/ Otitis Media Supuratif Kronis 3c Diagnosis
32
3c Rencana Tatalaksana komprehensif
3c
Trauma Telinga dan Tulang Temporal; Trauma Daun Telinga Keluar Cairan/ Darah dari Liang Telinga Gangguan Pendengaran Gangguan Keseimbangan Paresis Fasial Fraktur Tulang Temporal
Anatomi, fisiologi, patofisiologi Telinga
Diagnosis
3c 3c
Rencana Tata Laksana
3c Anatomi dan patofisiologi Tuli Mendadak Tuli Mendadak Iskemia Koklea Infeksi Virus Pasca Trauma Kepala Trauma Bising Keras Perubahan Tekanan Atmosfir Obat Ototoksik Penyakit Meniere Neuroma Akustik
3c Diagnosis dan komplikasi
3c
Rencana tatalaksana
3c
Anatomi, fisiologi dan patofisiologi Epistaksis Perdarahan Anterior Perdarahan Posterior 3c Diagnosis
33
3c Rencana Tatalaksana komprehensif 3c Anatomi, histologi, patofisiologi
Trauma Muka Fraktur Tulang Hidung Fraktur Maksila Fraktur Zigoma Fraktur Mandibula Fraktur Orbita
3c Diagnosis
3c Rencana Tatalaksana komprehensif
3c
Anatomi, histologi, patofisiologi
3c Trauma Jaringan Lunak Muka Avulsi Total Avulsi Sebagian H. Laserasi
Diagnosis
3c Komplikasi
3c Rencana Tatalaksana komprehensif 3c Trauma Hidung Trauma Tertutup Trauma Terbuka
Anatomi, histologi, patofisiologi
Diagnosis
3c
34
3c Rencana Tatalaksana komprehensif
3c Anatomi, histologi, patofisiologi
Abses Leher Abses Peritonsil Abses Retrofaring Abses Parafaring Abses Submandibula
3c Diagnosis 3c Rencana Tatalaksana komprehensif
3c Anatomi, histologi, patofisiologi Sumbatan Laring Radang Tumor Kelainan Kongenital Paresis Postikus Bilateral Trauma Benda Asing
3c Diagnosis 3c Rencana Tatalaksana komprehensif
3c Anatomi, histologi, patofisiologi Trauma Trakea Trauma Tumpul Trauma Tajam Trauma Endogen
3c Diagnosis
Rencana Tatalaksana komprehensif
3c 3c
Anatomi, histologi, patofisiologi Disfagia Kelainan Faring Kelainan Esofagus
3c Diagnosis dan diagnosis banding
35
Rencana Tatalaksana komprehensif
3c Anatomi, histologi, patofisiologi 3c Diagnosis Esofagitis Korosif 3c
Rencana Tatalaksana komprehensif
I.2 Ketrampilan Setelah mengikuti modul ini diharapkan peserta didik mampu: Keterampilan
Tahap Pembekalan Semester VIII
Ekstraksi Benda Asing: Benda asing di laring: perasat Heimlich/ laringoskopi Benda asing di trakea: bronkoskopi Benda asing di bronkus : bronkoskopi Benda asing di esofagus: esofagoskopi Benda asing di sinus piriformis: laringoskopi Benda asing di dasar lidah: laringoskopi langsung/ tak langsung Benda asing di faring/tonsil: ekstraksi dengan pinset/ cunam Benda asing di hidung: ekstraksi dengan pengait Benda asing di liang telinga: ekstraksi dengan pengait/ pinset Nyeri telinga akut Tatalaksana Medikamentosa Pemasangan tampon telinga Komplikasi intrakranial otitis media akut/ otitis media supuratif kronis Tatalaksana Medikasmentosa Trauma telinga dan tulang temporal Tuli mendadak
3,4 2,3 2,3 3,4 4 4 4,5 4,5 4,5 4,5 4,5 3,4 3,4
36
Diagnosis dan Tatalaksana Medikamentosa Epistaksis Pemasangan tampon anterior Pemasangan tampon posterior Trauma muka Trauma jaringan lunak muka Bedah minor Trauma hidung Reduksi tertutup Aspirasi dan insisi hematoma septum Abses leher Aspirasi dan insisi abses peritonsil Aspirasi dan Insisi abses submandibular Aspirasi dan Insisi abses retrofaring Aspirasi dan Insisi abses parafaring Terapi medikamentosa Sumbatan jalan napas atas Tindakan laringoskopi tidak langsung Tindakan laringoskopi langsung Cricotirotomi Trakeostomi terintubasi Trakeostomi primer Trauma trakea Tindakan laringoskopi langsung Cricotirotomi Trakeostomi terintubasi Trakeostomi primer Pemasangan NGT Disfagia Pemasangan NGT Esofagitis korosif esofagoskopi Pemasangan NGT
3,4 4,5 4,5
4,5 3,4 3,4 4 2,3 2,3 2,3 4 3,4 2,3 4 4 3,4
2,3 4 4 3 4 4,5 2 2
II.3 Sikap dan Perilaku Setelah mengikuti modul ini diharapkan peserta didik mampu menjaga etika terhadap pasien, staf pendidik, kolega, paramedik dan nonpramedik. Disiplin dan bertanggung jawab serta peserta didik dapat berkomunikasi jujur dan terbuka, bekerjasama dalam tim dalam penatalaksanaan kasus kegawatdaruratan THT.
37
E. Metode dan Tahapan Pembelajaran Metode pengajaran pada modul kegawatdaruratan ilmu kesehatan THT-KL meliputi tahap : 1. Praktek klinis di IGD dan ruang rawat RSCM dengan supervise berjenjang 2. Diskusi dengan DPJP jaga harian setelah jaga. I. Instrumen Evaluasi dan Kriteria/Indikator keberhasilan 1. Form penilaian yang diisi oleh DPJP jaga harian dan dikumpulkan maksimal 1 minggu setelah jaga.
G. Pembobotan
Bentuk
Evaluasi
Bobot
Pengetahuan,
Form penilaian
40%
Keterampilan
Form penilaian
20%
Sikap dan perilaku
Form penilaian
40%
H. Sumber Daya Pelaksana modul
: Seluruh staf pengajar THT-KL
Lahan Praktek 1. Unit Gawat Darurat RSCM 2. Ruang rawat RSCM
I. Matriks Kegiatan Hari/Tgl
Waktu
SeninJumat
15.0007.00
SabtuMinggu
08.0020.00
Materi Kasus kegawatdaruratan THT Kasus kegawatdaruratan THT
Tutor
Teknik
DPJP jaga harian
Form penilaian
DPJP jaga harian
Form penilaian
38
20.0008.00 Daftar Pustaka: 1. Iskandar N, Helmi. Panduan penatalaksanaan gawat darurat telinga hidung tenggorok. Jakarta: Balai penerbit FKUI. 2008
39
MODUL TERINTEGRASI POLIKLINIK THT
Mata Kuliah
:
MPK MD22803560
A. Pendahuluan
Jumlah SKS : Modul terintegrasi Poliklinik THT (SKS 2) Lama :
Modul terintegrasi poliklinik adalah materi pendidikan yang
4 Minggu
Ketua Modul : Koordinator Pelayanan Masyarakat
memberikan dasar pengetahuan serta mendorong peserta didik agar mampu melakukan penatalaksanaan kasus-kasus THT umum secara mandiri sesuai dengan evidence based medicine. Tujuan Mata Ajaran Setelah melewati modul ini, peserta program diharapkan mampu mencapai kompetensi dalam melakukan penatalaksanaan kasus-kasus THT umum secara mandiri dengan evidence based medicine. Komponen kompetensi yang diharapkan tercapai setelah melewati modul ini: 5. Kompetensi dalam memahami dan mampu menerapkan etika, disiplin dan taat hukum dengan rasa tanggung jawab dalam mengamalkan ilmunya berdasarkan kemampuan intelektual
dan
profesional.
Area
kompetensi:
Profesionalisme, dan Etik dan Medikolegal 6. Kompetensi dalam area berkomunikasi secara efektif. Area kompetensi: Komunikasi efektif dengan pasien dan keluarga,
dan
Komunikasi
efektif
interprofesi
dan
multidisiplin 7. Kompetensi dalam mampu bekerja secara efektif dalam lingkup sistem pelayanan kesehatan secara keseluruhan. Area kompetensi: Kerjasama Tim 8. Kompetensi dalam mampu bekerja dengan menjaga prinsipprinsip patient safety dan pelayanan berkualitas yang berorientasi pada pasien. Area kompetensi: Patient Safety dan Sistem Manajemen Mutu
1. . 40
41 6. Kompetensi dalam memiliki komitmen untuk belajar dan mengikuti perkembangan ilmu penyakit THT-KL. Area kompetensi: EBM 7. Kompetensi dalam mampu menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi ilmu penyakit THT-KL dengan tingkat kompetensi yang tinggi dengan memperhatikan risiko, manfaat, dan efisiensi biaya. Area kompetensi: Pendekatan Keilmuan Dan Keterampilan Klinik
B. Karakteristik Peserta Peserta adalah Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Tahap Mandiri semester VIII
C. Sasaran Pembelajaran C.1 Pengetahuan Diharapkan setelah menyelesaikan pembelajaran peserta program mampu: 1. Melakukan penatalaksanaan kasus-kasus umum THT poliklinik secara mandiri
C.2 Sikap dan Perilaku Setelah mengikuti modul ini diharapkan peserta didik mampu menjaga etika terhadap pasien, staf pendidik, kolega, paramedik dan nonpramedik. Disiplin dan bertanggung jawab serta taat terhadap jadwal diskusi. Peserta didik dapat berkomunikasi jujur dan terbuka, bekerjasama dalam tim serta menjunjung tinggi etika penulisan karya ilmiah. E. Metode dan Tahapan Pembelajaran Metode pengajaran pada modul penelitian meliputi : 1. Melakukan penatalaksanaan kasus kasus umum poliklinik THT secara mandiri
F. Evaluasi pembelajaran Evaluasi hasil pendidikan ditentukan berdasarkan log book dan absensi
I. Instrumen Evaluasi dan Kriteria/Indikator keberhasilan 1. Log Book
41
42 2. Absensi 90 % kehadiran
G. Pembobotan
Bentuk
Evaluasi
Bobot
Log book
Formatif
50 %
Absensi
formatif
50 %
H. Sumber Daya Pelaksana modul
:
1. Dokter penanggung jawab poliklinik umum THT harian
Matriks Kegiatan Modul Terintegrasi poliklinik THT Hari
Waktu
Materi
SeninJumat
1 bulan
Pelayanan poliklinik
Staf Pengajar DPJP poliklinik
Teknik Supervisi
42
43
MODUL TERINTEGRASI DI RUANG RAWAT THT Mata Kuliah : MPK MD22803561 Jumlah SKS : Modul terintergrasi di ruang rawat inap ( SKS 2) Lama : 4 Minggu
Ketua Modul
A. Pendahuluan Modul terintegrasi di ruang rawat THT adalah materi pendidikan yang memberikan dasar pengetahuan serta mendorong peserta didik agar mampu melakukan perawatan kasus-kasus THT sesuai dengan evidence based medicine. Tujuan Mata Ajaran
:
Koordinator Rawat Inap
Setelah melewati modul ini, peserta program diharapkan mampu mencapai kompetensi dalam melakukan perawatan kasus-kasus THT umum secara evidence based medicine. Komponen kompetensi yang diharapkan tercapai setelah melewati modul ini: 1. Kompetensi dalam memahami dan mampu menerapkan etika, disiplin dan taat hukum dengan rasa tanggung jawab dalam mengamalkan ilmunya berdasarkan kemampuan intelektual
dan
profesional.
Area
kompetensi:
Profesionalisme, dan Etik dan Medikolegal 2. Kompetensi dalam
area berkomunikasi secara efektif.
Area kompetensi: Komunikasi efektif dengan pasien dan keluarga, dan Komunikasi efektif interprofesi dan multidisiplin 3. Kompetensi dalam mampu bekerja secara efektif dalam lingkup sistem pelayanan kesehatan secara keseluruhan. Area kompetensi: Kerjasama Tim 4. Kompetensi dalam mampu bekerja dengan menjaga prinsip-prinsip patient safety dan pelayanan berkualitas yang berorientasi pada pasien. Area kompetensi: Patient Safety.
43
44 5. Kompetensi dalam memiliki komitmen untuk belajar dan mengikuti perkembangan ilmu penyakit THT-KL. Area kompetensi: EBM 6. Kompetensi dalam mampu menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi ilmu penyakit THT-KL dengan tingkat kompetensi yang tinggi dengan memperhatikan risiko, manfaat, dan efisiensi biaya. Area kompetensi: Pendekatan Keilmuan Dan Keterampilan Klinik B. Karakteristik Peserta Peserta adalah Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Tahap Mandiri semester VIII
C. Sasaran Pembelajaran C.1 Pengetahuan Diharapkan setelah menyelesaikan pembelajaran peserta program mampu: 1. Melakukan melakukan perawatan pasien THT C.2 Sikap dan Perilaku Setelah mengikuti modul ini diharapkan peserta didik mampu menjaga etika terhadap pasien, staf pendidik, kolega, paramedik dan nonpramedik. Disiplin dan bertanggung jawab serta taat terhadap jadwal diskusi. Peserta didik dapat berkomunikasi jujur dan terbuka, bekerjasama dalam tim serta menjunjung tinggi etika penulisan karya ilmiah. E. Metode dan Tahapan Pembelajaran Metode pengajaran pada modul penelitian meliputi : 1. Melakukan perawatan pasien THT di ruag rawat inap
F. Evaluasi pembelajaran Evaluasi hasil pendidikan ditentukan berdasarkan log book dan absensi
I. Instrumen Evaluasi dan Kriteria/Indikator keberhasilan 1. Log Book 2. Absensi 90 % kehadiran
44
45 G. Pembobotan
Bentuk
Evaluasi
Bobot
Log book
Formatif
50 %
Absensi
formatif
50 %
H. Sumber Daya Pelaksana modul
:
1. Dokter penanggung jawab ruangan THT
Matriks Kegiatan Modul Terintegrasi di ruang rawat THT Hari
Waktu
Materi
SeninJumat
1 bulan
Pelayanan rawat inap
Staf Pengajar DPJP
Teknik Supervisi
45
46
MODUL KOMPREHENSIF KASUS THT DI RS JEJARING 3
Mata Kuliah : MPK MD22803562 Jumlah SKS : Modul Komprehensif Kasus THT di RS Jejaring 3
Lama
:
Modul Kompehensif RS Jejaring 3 adalah materi pendidikan yang memberikan dasar pengetahuan serta mendorong peserta didik agar mampu melakukan penatalaksanaan kasus-kasus THT secara mandiri sesuai dengan evidence based medicine.
1 hari
Ketua Modul
A. Pendahuluan
:
Kepala Departemen THT RS Jejaring
Tujuan Mata Ajaran Setelah melewati modul ini, peserta program diharapkan mampu mencapai kompetensi yang diharapkan dalam menyusun dan mempresentasikan karya ilmiah sesuai dengan evidence based medicine. Komponen kompetensi yang diharapkan tercapai setelah melewati modul ini: 1. Kompetensi dalam memahami dan mampu menerapkan etika, disiplin dan taat hukum dengan rasa tanggung jawab dalam mengamalkan ilmunya berdasarkan kemampuan intelektual dan profesional. Area kompetensi: Profesionalisme, dan Etik dan Medikolegal 2. Kompetensi dalam area berkomunikasi secara efektif. Area kompetensi: Komunikasi efektif dengan pasien dan keluarga, dan Komunikasi efektif interprofesi dan multidisiplin 3. Kompetensi dalam mampu bekerja secara efektif dalam lingkup sistem
pelayanan kesehatan secara
keseluruhan.
Area
kompetensi: Kerjasama Tim 4. Kompetensi dalam mampu bekerja dengan menjaga prinsipprinsip patient safety dan pelayanan berkualitas yang berorientasi pada pasien. Area kompetensi: Patient Safety dan Sistem Manajemen Mutu
46
47 5. Kompetensi dalam memiliki komitmen untuk belajar dan mengikuti perkembangan ilmu penyakit THT-KL. Area kompetensi: EBM 6. Kompetensi dalam mampu menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi ilmu penyakit THT-KL dengan tingkat kompetensi yang tinggi dengan memperhatikan risiko, manfaat, dan efisiensi biaya. Area kompetensi: Pendekatan Keilmuan Dan Keterampilan Klinik
B. Karakteristik Peserta Peserta adalah Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Tahap Mandiri semester VII
C. Sasaran Pembelajaran C.1 Pengetahuan Diharapkan setelah menyelesaikan pembelajaran peserta program mampu: 1.Melakukan melakukan penatalaksanaan komprehensif kasus THT secara mandiri C.2 Sikap dan Perilaku Setelah mengikuti modul ini diharapkan peserta didik mampu menjaga etika terhadap pasien, staf pendidik, kolega, paramedik dan nonpramedik. Disiplin dan bertanggung jawab serta taat terhadap jadwal diskusi. Peserta didik dapat berkomunikasi jujur dan terbuka, bekerjasama dalam tim serta menjunjung tinggi etika penulisan karya ilmiah. E. Metode dan Tahapan Pembelajaran Metode pengajaran pada modul ini meliputi : 1. Pelayanan poliklinik, ruang rawat dan IGD RS Jejaring 2. Tindakan di Kamar Operasi
F. Evaluasi pembelajaran Evaluasi hasil pendidikan ditentukan berdasarkan penilaian logbook
I. Instrumen Evaluasi dan Kriteria/Indikator keberhasilan 1. Log Book
47
48 G. Pembobotan
Bentuk
Evaluasi
Bobot
Log book
Formatif
100%
H. Sumber Daya Pelaksana modul
: 1.Staf pengajar Dept. THT RS Jejaring
Matriks Kegiatan Modul Komprehensif RS Jejaring 3 Hari
Waktu
Materi
SeninMinggu
1 bulan
Pelayanan Poliklinik Rawat Inap IGD Kamar Operasi
Staf Pengajar Staf pengajar THT RS Jejaring
Teknik Supervisi oleh staf pengajar
48
49
MODUL TERINTEGRASI GAWAT DARURAT THT Mata Kuliah : MPK MD22803563 Jumlah SKS : Modul Terintegrasi Darurat THT (SKS 2)
Lama
A. Pendahuluan
Gawat
Modul Kegawatdaruratan THT adalah materi pendidikan yang memberikan pelatihan keprofesian dengan menerapkan penyakit serta kelainan THT-KL secara ilmiah khususnya dalam bidang kegawatdaruratan THT-KL.
:
4 Minggu
Ketua Modul
Tujuan Pembelajaran
:
Koordinator Kegawatdaruratan THT
Setelah melewati modul ini, peserta program diharapkan mampu memahami penyakit serta kelainan dalam bidang Kegawatdaruratan THT-KL dan mencapai kompetensi yang diharapkan di bidang Kegawatdaruratan ilmu kesehatan THT-KL. Komponen kompetensi yang diharapkan tercapai setelah melewati modul ini:
1. Kompetensi dalam memahami dan mampu menerapkan etika, disiplin dan taat hukum dengan rasa tanggung jawab dalam mengamalkan ilmunya berdasarkan kemampuan intelektual dan profesional. Area kompetensi: Profesionalisme, dan Etik dan Medikolegal 2. Kompetensi dalam area berkomunikasi secara efektif. Area kompetensi: Komunikasi efektif dengan pasien dan keluarga, dan Komunikasi efektif interprofesi dan multidisiplin 3. Kompetensi dalam mampu bekerja secara efektif dalam lingkup sistem pelayanan kesehatan secara keseluruhan. Area kompetensi: Kerjasama Tim 4. Kompetensi dalam mampu bekerja dengan menjaga prinsipprinsip patient safety dan pelayanan berkualitas yang berorientasi pada pasien. Area kompetensi: Patient Safety dan Sistem Manajemen Mutu 49
50 5. Kompetensi dalam memiliki komitmen untuk belajar dan mengikuti perkembangan ilmu penyakit THT-KL. Area kompetensi: EBM 6. Kompetensi dalam mampu menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi ilmu penyakit THT-KL dengan tingkat kompetensi yang tinggi dengan memperhatikan risiko, manfaat, dan efisiensi biaya. Area kompetensi: Pendekatan Keilmuan Dan Keterampilan Klinik
B. Karakteristik Peserta Peserta adalah Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Tahap Magang semester VIII
C. Sasaran Pembelajaran 1. Residen THT mampu menjelaskan anatomi, fisiologi, patofisiologi, tumbuh-kembang organ telinga, hidung, tenggorok, kepala dan leher. 2. Peserta didik mampu membuat diagnosis dan diagnosis banding kasus kegawatdaruratan THT. 3. Mampu melakukan pemeriksaan penunjang dan bekerjasama dengan disiplin ilmu lain dalam melakukan penatalaksanaan komprehensif kasus kegawatdaruratan THT.
D. Lingkup Bahasan I.1 Pengetahuan Diharapkan setelah menyelesaikan pembelajaran peserta program mampu memahami, menegakkan diagnosis, memberikan terapi penyakit-penyakit dalam bidang Kegawatdaruratan THT, meliputi: 1. Residen THT mampu menjelaskan anatomi, fisiologi, patofisiologi, tumbuh-kembang organ telinga, hidung, tenggorok, kepala dan leher. 2. Residen THT mampu membuat diagnosis dan diagnosis banding: a. b. c. d. e. f. g.
Benda asing di THT Nyeri telinga akut Komplikasi intrakranial otitis media akut/ otitis media supuratif kronis Trauma telinga dan tulang temporal Tuli mendadak Epistaksis Trauma wajah
50
51 h. i. j. k. l. m. n.
Trauma jaringan lunak wajah Trauma hidung Abses leher Sumbatan laring Trauma trakea Disfagia Esofagitis korosif
3. Residen THT mampu menyusun rencana tatalaksana komprehensif : a. Benda asing di THT b. Nyeri telinga akut c. Komplikasi intrakranial otitis media akut/ otitis media supuratif kronis d. Trauma telinga dan tulang temporal e. Tuli mendadak f. Epistaksis g. Trauma wajah h. Trauma jaringan lunak wajah i. Trauma hidung j. Abses leher k. Sumbatan laring l. Trauma trakea m. Disfagia n. Esofagitis korosif
Lingkup Bahasan
pokok bahasan
3c
Benda Asing di THT:
Benda asing di Esofagus Benda asing di Laring Benda asing di Trakea Benda asing di Bronkus Benda asing di Sinus Piriformis Benda asing di Dasar Lidah Benda asing di Faring/ Tonsil Benda asing di Hidung Benda asing di Liang Telinga
Kewenangan klinis
Anatomi, Fisiologi Dan Patofisiologi
51
52 3c
Diagnosis dan Diagnosis Banding
3c Rencana tatalaksana tindakan dan medikamentosa pada kasus benda asing di THT
3c
Manajemen pasien Benda Asing di THT
3c 3c indikasi, kontraindikasi, komplikasi, persiapan, langkah-langkah pengambilan benda asing di THT 3c
Nyeri Telinga Akut Otitis Media Supuratif Akut (OMA) Otitis Eksterna Sirkumskrip (Furunkel) Otitis Eksterna Difus Otitis Eksterna Maligna
Anatomi, patofisiologi Nyeri Telinga Akut
Diagnosis
3c
3c 3c
Tatalaksana Komprehensif Komplikasi Intrakranial Otitis Media Akut/ Otitis Media Supuratif Kronis: Meningitis Otogenik Trombosis Sinus Lateralis
3c Anatomi, fisiologi, patofisiologi Intrakranial Otitis Media Akut/ Otitis Media Supuratif Kronis
52
53
Abses Ekstradural Abses Subdural Abses Otak Otogenik Hidrosefalus Otikus
3c Diagnosis
3c Rencana Tatalaksana komprehensif
3c
Trauma Telinga dan Tulang Temporal; Trauma Daun Telinga Keluar Cairan/ Darah dari Liang Telinga Gangguan Pendengaran Gangguan Keseimbangan Paresis Fasial Fraktur Tulang Temporal
Anatomi, fisiologi, patofisiologi Telinga
Diagnosis
3c 3c
Rencana Tata Laksana
3c Anatomi dan patofisiologi Tuli Mendadak Tuli Mendadak Iskemia Koklea Infeksi Virus Pasca Trauma Kepala Trauma Bising Keras Perubahan Tekanan Atmosfir Obat Ototoksik Penyakit Meniere Neuroma Akustik
3c Diagnosis dan komplikasi
3c
Rencana tatalaksana
53
54 3c
Anatomi, fisiologi dan patofisiologi
Epistaksis Perdarahan Anterior Perdarahan Posterior
3c Diagnosis
3c Rencana Tatalaksana komprehensif 3c Anatomi, histologi, patofisiologi
Trauma Muka Fraktur Tulang Hidung Fraktur Maksila Fraktur Zigoma Fraktur Mandibula Fraktur Orbita
3c Diagnosis 3c Rencana Tatalaksana komprehensif
3c
Anatomi, histologi, patofisiologi
Trauma Jaringan Lunak Muka Avulsi Total Avulsi Sebagian H. Laserasi
3c Diagnosis
3c Komplikasi
54
55 3c Rencana Tatalaksana komprehensif 3c
Anatomi, histologi, patofisiologi Trauma Hidung Trauma Tertutup Trauma Terbuka Diagnosis
3c 3c
Rencana Tatalaksana komprehensif
3c Anatomi, histologi, patofisiologi
Abses Leher Abses Peritonsil Abses Retrofaring Abses Parafaring Abses Submandibula
3c Diagnosis 3c Rencana Tatalaksana komprehensif
3c Anatomi, histologi, patofisiologi Sumbatan Laring Radang Tumor Kelainan Kongenital Paresis Postikus Bilateral Trauma Benda Asing
3c Diagnosis 3c Rencana Tatalaksana komprehensif
Trauma Trakea Trauma Tumpul Trauma Tajam
3c Anatomi, histologi, patofisiologi
55
56
3c
Trauma Endogen Diagnosis
Rencana Tatalaksana komprehensif
3c 3c
Anatomi, histologi, patofisiologi
Disfagia Kelainan Faring Kelainan Esofagus
3c Diagnosis dan diagnosis banding
Rencana Tatalaksana komprehensif
3c Anatomi, histologi, patofisiologi 3c Diagnosis Esofagitis Korosif 3c
Rencana Tatalaksana komprehensif
I.2 Ketrampilan Setelah mengikuti modul ini diharapkan peserta didik mampu: Keterampilan
Tahap Pembekalan Semester VIII
Ekstraksi Benda Asing: Benda asing di laring: perasat Heimlich/ laringoskopi Benda asing di trakea: bronkoskopi Benda asing di bronkus : bronkoskopi Benda asing di esofagus: esofagoskopi
3,4 2,3 2,3 3,4
56
57 Benda asing di sinus piriformis: laringoskopi Benda asing di dasar lidah: laringoskopi langsung/ tak langsung Benda asing di faring/tonsil: ekstraksi dengan pinset/ cunam Benda asing di hidung: ekstraksi dengan pengait Benda asing di liang telinga: ekstraksi dengan pengait/ pinset Nyeri telinga akut Tatalaksana Medikamentosa Pemasangan tampon telinga Komplikasi intrakranial otitis media akut/ otitis media supuratif kronis Tatalaksana Medikasmentosa Trauma telinga dan tulang temporal Tuli mendadak Diagnosis dan Tatalaksana Medikamentosa Epistaksis Pemasangan tampon anterior Pemasangan tampon posterior Trauma muka Trauma jaringan lunak muka Bedah minor Trauma hidung Reduksi tertutup Aspirasi dan insisi hematoma septum Abses leher Aspirasi dan insisi abses peritonsil Aspirasi dan Insisi abses submandibular Aspirasi dan Insisi abses retrofaring Aspirasi dan Insisi abses parafaring Terapi medikamentosa Sumbatan jalan napas atas Tindakan laringoskopi tidak langsung Tindakan laringoskopi langsung Cricotirotomi Trakeostomi terintubasi Trakeostomi primer Trauma trakea Tindakan laringoskopi langsung Cricotirotomi Trakeostomi terintubasi Trakeostomi primer Pemasangan NGT Disfagia Pemasangan NGT
4 4 4,5 4,5 4,5 4,5 4,5 3,4 3,4 3,4 4,5 4,5
4,5 3,4 3,4 4 2,3 2,3 2,3 4 3,4 2,3 4 4 3,4
2,3 4 4 3 4 4,5
57
58 Esofagitis korosif esofagoskopi Pemasangan NGT
2 2
II.3 Sikap dan Perilaku Setelah mengikuti modul ini diharapkan peserta didik mampu menjaga etika terhadap pasien, staf pendidik, kolega, paramedik dan nonpramedik. Disiplin dan bertanggung jawab serta peserta didik dapat berkomunikasi jujur dan terbuka, bekerjasama dalam tim dalam penatalaksanaan kasus kegawatdaruratan THT.
E. Metode dan Tahapan Pembelajaran Metode pengajaran pada modul kegawatdaruratan ilmu kesehatan THT-KL meliputi tahap : 1. Praktek klinis di IGD secara mandiri 2. Supervisi dari Koordinator IGD. I. Instrumen Evaluasi dan Kriteria/Indikator keberhasilan 1. Log Book 2. Absensi G. Pembobotan
Bentuk
Evaluasi
Bobot
Log book
Formatif
50 %
Absensi
Formatif
50 %
H. Sumber Daya Pelaksana modul
: Koordinator IGD THT-KL
Lahan Praktek 1. Unit Gawat Darurat RSCM
58
59 I. Matriks Kegiatan Hari/Tgl
Waktu
SeninJumat
07.0015.00
Materi Kasus kegawatdaruratan THT
Tutor
Teknik
Koordinator IGD
Log book
Daftar Pustaka: 1.Iskandar N, Helmi. Panduan penatalaksanaan gawat darurat telinga hidung tenggorok. Jakarta: Balai penerbit FKUI. 2008
59
60
MODUL KEAHLIAN KOMPREHENSIF 6 Mata Kuliah
:
A.
A. Pendahuluan
MPA MD22803465
Modul Keahlian Kompehensif THT 4 adalah materi pendidikan yang
Jumlah SKS
memberikan dasar pengetahuan serta mendorong peserta didik
:
Modul Keahlian Komprehensif THT 6 (1SKS)
Lama
ilmiah sehingga menjadi dasar dalam melakukan pendekatan diagnosis serta penatalaksanaan kasus-kasus THT sesuai dengan
:
6 Bulan (Selama Periode Semester II)
Ketua Modul
agar mampu menyusun karya ilmiah dan melakukan presentasi
:
Koordinator Penelitian THT-KL
evidence based medicine. Tujuan Mata Ajaran Setelah melewati modul ini, peserta program diharapkan mampu mencapai kompetensi yang diharapkan dalam menyusun dan mempresentasikan karya ilmiah sesuai dengan evidence based medicine. Komponen kompetensi yang diharapkan tercapai setelah melewati modul ini: 1. Kompetensi dalam memahami dan mampu menerapkan etika, disiplin dan taat hukum dengan rasa tanggung jawab dalam mengamalkan ilmunya berdasarkan kemampuan intelektual dan profesional. Area kompetensi: Profesionalisme, dan Etik dan Medikolegal 2. Kompetensi dalam area berkomunikasi secara efektif. Area kompetensi: Komunikasi efektif dengan pasien dan keluarga, dan Komunikasi efektif interprofesi dan multidisiplin 3. Kompetensi dalam mampu bekerja secara efektif dalam lingkup sistem pelayanan kesehatan secara keseluruhan. Area kompetensi: Kerjasama Tim 4. Kompetensi dalam mampu bekerja dengan menjaga prinsip-prinsip patient safety dan pelayanan berkualitas yang berorientasi pada pasien. Area kompetensi: Patient Safety dan Sistem Manajemen Mutu .
60
61 5. Kompetensi dalam memiliki komitmen untuk belajar dan mengikuti perkembangan ilmu penyakit THT-KL. Area kompetensi: EBM 6. Kompetensi dalam mampu menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi ilmu penyakit THT-KL dengan tingkat kompetensi yang tinggi dengan memperhatikan risiko, manfaat, dan efisiensi biaya. Area kompetensi: Pendekatan Keilmuan Dan Keterampilan Klinik
B. Karakteristik Peserta Peserta adalah Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Tahap Mandiri Semester VIII
C. Sasaran Pembelajaran C.1 Pengetahuan Diharapkan setelah menyelesaikan pembelajaran peserta program mampu: 1. Melakukan penulisan karya ilmiah. 2. Melakukan penelusuran kepustakaan dengan baik dan benar. 3. Melakukan critical appraisal terhadap kepustakaan yang digunakan sebagai landasan pembuatan karya ilmiah. 4. Melakukan presentasi ilmiah dengan baik dan benar.
C.2 Sikap dan Perilaku Setelah mengikuti modul ini diharapkan peserta didik mampu menjaga etika terhadap pasien, staf pendidik, kolega, paramedik dan nonpramedik. Disiplin dan bertanggung jawab serta taat terhadap jadwal diskusi. Peserta didik dapat berkomunikasi jujur dan terbuka, bekerjasama dalam tim serta menjunjung tinggi etika penulisan karya ilmiah. E. Metode dan Tahapan Pembelajaran Metode pengajaran pada modul Keahlian Kompehensif THT 6 meliputi : a. Menyusun makalah b. Mencari literatur dan melakukan critical appraisal c. Diskusi dengan pembimbing d. Presentasi Ilmiah
61
62
F. Evaluasi pembelajaran Evaluasi hasil pendidikan ditentukan berdasarkan penilaian karya ilmiah dan presentasi oleh pembimbing, moderator dan penguji
I. Instrumen Evaluasi dan Kriteria/Indikator keberhasilan 1. Formulir penilaian karya ilmiah. NBL adalah 75. 2. Penilaian sikap dan perilaku didapatkan dari diskusi dengan pembimbing dan presentasi ilmiah G. Pembobotan Bentuk
Evaluasi
Bobot
Form penilaian Karya Ilmiah
-Makalah dan Media
50% pembimbing
presentasi
30 % penguji
-Presentasi dan diskusi
20% pembimbing
H. Sumber Daya Pelaksana modul
: 1. DR dr Susyana Tamin SpTHT-KL(K) 2. dr. Nina Irawati SpTHT-KL(K)
Matriks Kegiatan Modul Modul Keahlian Kompehensif THT 6 Hari SeninJumat
Waktu 2 bulan
Selasa/ Sesuai rabu/ jadwal yang jumat telah ditentukan
Materi Penyusunan karya ilmiah dan diskusi dengan pembimbing
Staf Pengajar Pembimbing
Presentasi karya ilmiah 10
Pembimbing Moderator Penguji
Teknik Belajar mandiri diskusi Presenta si
62
BUKU III