Buka Cakrawala Siswa Melalui Kunjungan UNAIR NEWS – Berasal dari sekolah yang masih tergolong muda dan memiliki program-program belajar yang beda dari sekolahsekolah lain, membuat siswa-siswi SMA Islam Terpadu Insantama Bogor, cukup optimis bisa masuk ke perguruan tinggi kenamaan di Indonesia. Salah satu usaha mereka dalam menggali pengetahuan seputar pendidikan di perkuliahan adalah dengan melakukan kunjungan ke Universitas Airlangga, Senin (20/3). Ahmad Subardi, S.Pd., selaku Wakil Kepala Sekolah bidang Kesiswaan SMA Islam Terpadu Insantama Bogor mengatakan, ada keunggulan dari putra-putri didiknya yang tidak dimiliki kebanyakan sekolah lainnya, yakni pendidikan softskill. “Kami tidak hanya fokus mencetak siswa untuk memiliki akademik unggul, tapi mencetak karakter siswa yang memiliki pemahaman islami yang bagus, kepemimpinan, dan tim building yang kuat. Kami ada pelatihan softskill yang nampaknya tidak diberikan semua sekolah,” ujarnya. tercatat, dalam enam tahun berturut-turut, siswa dari SMA Islam Terpadu Insantama Bogor mendapatkan fasilitas Latihan Kepemimpinan dan Manajemen tingkat Akhir (LKMA) yang dilalukukan di dalam maupun luar negeri. Tahun lalu, siswa didik mereka melakukan LKMA ke Belanda. Sedangkan tahun ini, rencananya pada Oktober nanti, Turki menjadi tujuan mereka. Melalui kunjungan ini Ahmad Subardi berharap, siswa didiknya bisa memiliki wadah untuk membuka cakrawala berkaitan dengan informasi perguruan tinggi. “UNAIR banyak variasi jurusan untuk melanjutkan studi. Harapannya siswa siswi kami bisa melanjutkan impian mereka untk menjadi menjadi generasi yang bermanfaaat buat keluarga dan bangsa,” katanya.
Amar Assidiq siswa kelas XI yang menjabat sebagai Ketua organisasi OSIS SMA Islam Terpadu Insantama Bogor mengaku mendapatkan banyak informasi penting dalam kunjungan sekolah kali ini. Akunya, ia menjadi tahu program studi dan fasilitas belajar yang ditawarkan UNAIR, serta cara-cara yang dapat ditempuh untuk bisa diterima untuk studi di UNAIR. “UNAIR UNAIR kami,” teknik
salah satu universitas yang menjadi mimpi besar kami. adalah tempat yang pas untuk mengembangkan potensi ujar siswa yang tertarik untuk mengambil program studi ini. (*)
Penulis : Binti Q. Masruroh Editor
: Nuri Hermawan
BEM FKG Berikan Penyuluhan Kesehatan Gigi dan Mulut UNAIR NEWS – Guna memperingati Hari Kesehatan Gigi dan Mulut Sedunia (WOHD) tahun 2017 yang jatuh pada tanggal 20 Maret, anggota Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga mengadakan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut. Kegiatan bertajuk Dental Health Education (DHE) diselenggarakan di Panti Asuhan Rodhiyatul Jannah, Jumat (17/3). Ketua panitia DHE, Yantia Purnomo, mengatakan kegiatan edukasi tersebut merupakan upaya mahasiswa FKG untuk memberikan wawasan tentang kesehatan gigi dan mulut sedini mungkin kepada anak-anak. Upaya mahasiswa FKG dalam memberikan penyuluhan kesehatan bisa
dikatakan berhasil. Karena sebelumnya, sebagian besar dari mereka belum mengetahui pengetahuan dasar di bidang kesehatan oral. “Alhamdulillah sebagian peserta dapat memahami materi yang disampaikan. Adik-adik dapat mempraktikkan cara menyikat gigi yang baik dan benar,” tutur Yantia. Tak hanya memberikan materi, panitia juga melayangkan sejumlah pertanyaan tentang kesehatan, permainan, pembagian makanan ringan, dan penyerahan bahan makanan pokok kepada 40 peserta. Selain mengenalkan kesehatan gigi dan mulut, pelaksanaan acara tersebut juga bertujuan untuk memperkenalkan Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) dan FKG kepada khalayak. Penulis: Defrina Sukma S
Drama Mahasiswa Sastra Inggris Hadirkan Cinta Ibu UNAIR NEWS – Para anggota Himpunan Mahasiswa Sastra Inggris, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Airlangga (EDSA) menghadirkan cinta ibu dalam pementasan drama berjudul “The Verse”. Acara pementasan English Nite Drama (E-Nite) dilangsungkan di Gedung Cak Durasim, Taman Budaya Jawa Timur, Kamis (16/3). The Verse yang berdurasi selama dua jam tersebut merupakan naskah orisinal yang tidak diadaptasi dari naskah drama manapun. Tim EDSA menciptakan karyanya sendiri dengan bantuan sejumlah alumnus yang paham mengenai ilmu drama. The Verse bercerita tentang tokoh utama Alan yang mulai
melupakan sang ibunda bernama Petunia saat usianya menginjak dewasa. Petunia adalah seorang janda yang membesarkan anak semata wayangnya. Hari berganti hari, Alan tumbuh menjadi pria dewasa yang mencintai seorang gadis, Mirable, hingga keduanya menikah. Sejak Alan memutuskan untuk hidup bersama istrinya, ia tak lagi menomorsatukan ibunya. Padahal, Alan merupakan anak satusatunya Petunia yang selalu ia dukung di setiap detiknya. Namun, penyesalan selalu datang di akhir. Alan baru menyadari curahan perhatian dan dukungan yang diberikan ibunya justru ketika Petunia meninggalkan dunia. Pementasan The Verse berhasil menaikkan emosional hingga akhirnya penonton memberikan tepuk tangannya yang meriah. “Banyak adegan yang membuat terharu, apalagi adegan saat Mrs. Petunia meninabobokan Alan di pangkuannya,” komentar salah satu penonton. Tokoh Alan secara sukses diperankan oleh Mochammad Nizar mahasiswa Sastra Inggris, sedangkan tokoh Petunia diperankan oleh Maitsa Jahja. Keduanya merupakan mahasiswa Sastra Inggris. Sutradara The Verse, Lailatul, mengatakan bahwa pihaknya ingin mementaskan drama yang memiliki nilai positif kepada penonton. “Nilai yang ingin dihadirkan dalam drama The Verse adalah bahwa sesungguhnya setiap ibu adalah pahlawan. Karena pada jiwa seorang ibu tumbuh cinta kasih yang maha dahsyat yang tak seorang anak pun tahu,” ujar Lailatul, sutradara The Verse. Kesuksesan pementasan tak mungkin dicapai tanpa semangat berlatih dan kerja keras para artis peran. Lailatul mengatakan bahwa pihaknya sempat bingung dalam proses penulisan naskah serta latihan. Hal tersebut dikarenakan padatnya jadwal kuliah anggota EDSA, sehingga jarang sekali seluruh aktor bisa berlatih dalam satu panggung. Namun, hal tersebut dapat ditutupi dengan semangat dan kerja keras tim dalam
mensukseskan E-Nite tahun ini. Tidak kurang dari 400 tiket pementasan berhasil terjual habis, baik presale maupun on the spot. Tentunya, banyak diantara mereka adalah mahasiswa Universitas Airlangga. Selain itu, para petinggi Fakultas Ilmu Budaya turut serta diundang dalam pagelaran tersebut. Penulis: Ainul Fitriyah Editor: Defrina Sukma S
Kagum Cagar Budaya Surabaya, Ajeng Lulus Terbaik FISIP UNAIR UNAIR NEWS – Surabaya, salah satu kota besar di Indonesia ini, memiliki masyarakat sangat beragam. Tak heran juga memiliki sejumlah cagar budaya. Keragaman cagar budaya inilah yang membawa Ajeng Widya Prakasita untuk melakukan penelitian tentang cagar budaya. “Bagi saya, Kota Surabaya sangat berarti. Saya pengin tahu bagaimana kota ini berkembang,” ujar peraih IPK 3,86 ini. Berkat penelitian itu mengantarkannya meraih predikat wisudawan terbaik, Maret 2017 ini. Perempuan yang pernah menyabet juara I Lomba Debat Bahasa Inggris se-Indonesia ketika masih di SMA ini, mengatakan di Surabaya berdiri 273 cagar budaya. Namun hanya lima bangunan yang dikelola. “Lima bangunan itu baru dikembangkan dan dibuka untuk publik sekitar tahun 2015,” kata penulis skripsi berjudul “Kontruksi Identitas Surabaya Melalui Pengelolaan
Bangunan Cagar Budaya.” Bila dulu Surabaya identik dengan Kota Pahlawan, kini kota berusia ke-724 tahun ini, dikenal lebih glamor dan proekonomi. “Kalau ditarik ke belakang, Surabaya identik dengan kepahlawanan, namun tidak sinkron dengan sekarang. Saat ini lebih glamor dan pro ekonomi,” tambahnya. Ajeng mengaku, menyelesaikan skripsinya itu membutuhkan perjuangan yang berarti. Ia merasa kesulitan dalam mencari literatur yang sesuai dengan tema skripsinya. “Literaturnya sedikit, dari alumni juga demikian. Hanya satu dua orang saja, itu pun S-2 dan S-3,” tambah Ajeng. Selama menempuh studi, Ajeng pernah menjabat sebagai staf komunikasi eksternal Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UNAIR tahun 2013. Ia juga pernah bergabung di Himpunan Mahasiswa Ilmu Politik selama dua periode. “Saya juga pernah mengikuti pertukaran mahasiswa dua kali ke Vietnam. Pertama, sebagai peserta, dan yang kedua sebagai pembantu koordinator persiapan pertukaran mahasiswa,” kata Ajeng. (*) Penulis: Achmad Janny Editor: Defrina Sukma S
Nangis Saat Uji Program, Yuyun Agustina Lulus Terbaik FST UNAIR UNAIR NEWS – Yuyun Agustina berhasil menyelesaikan kuliahnya dengan sangat memuaskan. Bagaimana tidak, ia lulus dengan
predikat wisudawan terbaik S-1 Fakultas Sains dan Teknologi (FST) Universitas Airlangga. Yuyun menyelesaikan studinya pada program studi Statistika dengan IPK 3,77. ”Saya tidak menargetkan lulus dalam 3,5 tahun. Target saya cukup menyelesaikan kuliah tidak lebih dari waktu normal. Namun Allah membantu melancarkan pengerjaan skripsi saya, sehingga Alhamdulillah I have passed it,” katanya. Anak tunggal kelahiran Pacitan ini mengaku dirinya harus berjuang dalam menyelesaikan tugas akhir, terutama saat menghadapi dosen pembimbing. “Namanya mahasiswa akhir dan harus menyelesaikan skripsi, dan saya banyak mengeluh karena terasa berat. Kadang revisi berkali-kali, menunggu dosen berjam-jam. Itu terasa berat, tetapi enjoy sajalah,” imbuh Yuyun. Selain itu, perempuan yang pernah menjadi asisten dosen ini mengaku pernah menangis ketika menguji program. Kisahnya, saat membuat program dalam software (coding program), maka ia harus mengasah logika. Disini ia menangis saat programnya terusterusan error. ”Selain itu, kalau misal programnya sudah jadi, harus nunggu hasil running program berjam-jam dan baru bisa keluar outputnya. Jadi, ketika berhadapan dengan program harus ekstra sabar,” katanya. Yuyun berpesan agar para mahasiswa merencanakan hidupnya sematang mungkin dan rajin bergaul. “Rencanakan hidupmu, evaluasi lingkungan dan pergaulanmu. Belajarlah untuk memikul tanggungjawab, terus belajar dan selalu ingat akan impianmu. Di depanmu, masih banyak kesempatan, jangan kalah sebelum berperang,” begitu pesan Yuyun. (*) Penulis: Achmad Janny Editor: Bambang Bes
Langganan ’Cumlaude’, Cristabella Wisudawan Terbaik S3 FH UNAIR UNAIR NEWS – Reifon Cristabella Eventia, SH., M.H., tidak pernah setengah-setengah dalam menjalani pendidikan. Selama kuliah S-1 hingga S-3, perempuan yang akrab disapa Cristabella ini selalu lulus dengan predikat cumlaude. Ia lulus S-3 FH UNAIR dengan IPK sebesar 3.81. Berbagai prestasi pernah ditorehkan Cristabella, salah satunya yakni keikutsertaannya dalam Sandwich Programme Leiden Law School pada tahun 2014 dibawah bimbingan Prof. Jan M. Helby. Ia tercatat sebagai satu-satunya praktisi di UNAIR yang mengikuti program tersebut. Perempuan kelahiran Kota Malang, 12 Maret 1989 ini membuat disertasi dengan judul “Prinsip Hukum Dalam Pembentukan dan Pelaksanaan Kontrak Bangun Guna Serah (Build, Operate, and Transfer/BOT)”. Disertasi tersebut membahas dua topik penting. Pertama, prinsip hukum dalam pembentukan kontrak BOT terutama prinsip transparansi dan prinsip kemitraan. Kedua, prinsip hukum dalam pelaksanaan kontrak BOT yang meliputi prinsip pengendalian dan pengelolaan risiko. “Dewasa ini di Indonesia, masalah kontrak BOT begitu diminati dalam rangka pembangunan infrastruktur. Tetapi sampai saat ini belum ada Undang-undang khusus yang mengaturnya,” tuturnya. Selama menempuh studi Doktoral, Cristabella berusaha membagi waktu dengan baik antara kuliah dan kerja. Sejak 2014, ia berprofesi sebagai advokat di Law Firm Sutrisno, SH, M.Hum and Associates. Sebelumnya, ia sempat menjadi advokat magang
selama tiga tahun di sana. “Saat menyelesaikan studi S-3 dulu, selain sempat kesulitan membagi waktu, saya juga perlu usaha lebih untuk mendapatkan literature terkait dengan topik penelitian saya, mengingat sangat minimnya literature yang ada di Indonesia. Saya bersyukur karena saya dapat menemukan banyak literature saat berada di Leiden University,” kata alumni SMAN 1 Palangkaraya itu. Meski memiliki banyak kesibukan, Cristabella tetap aktif mengikuti pendidikan non-formal untuk menunjang karirnya. Tidak kurang dari 16 pendidikan non-formal pernah diikutinya. Selain menjalani kesibukan sebagai advokat, Cristabella harus rela pulang pergi Kalimantan-Surabaya untuk menjalani bisnis keluarga. Ia juga berencana membuka Law Firm sendiri dan menerima tawaran menjadi dosen pada salah satu perguruan tinggi swasta di Surabaya. “S-3 adalah jenjang pendidikan tertinggi, maka begitu banyak suka-duka yang harus dilewati, sehingga harus dijalani dengan kesungguhan, kerja keras, dan pantang menyerah,” kata penerima penghargaan dari Panglima Kodam V/Brawijaya sebagai wisudawan terbaik Universitas Merdeka Malang ini. (*) Penulis: Pradita Desyanti Editor: Binti Quryatul Masruroh
Senam Zumba Ramaikan Pembukaan Dekan Cup FK UNAIR NEWS – Ada yang berbeda dari kegiatan senam Airlangga
kali ini. Senam yang diadakan Minggu (19/3) bertepatan dengan pembukaan Dekan Cup Fakultas Kedokteran diramaikan dengan senam zumba. Senam yang berlangsung di depan Gedung Rektorat Kampus C UNAIR diramaikan dengan adanya booth makanan, panggung pentas, dan fasilitas cek kesehatan. Peserta senam kali ini berasal dari berbagai kalangan, mulai dari warga sekitar Kampus C, dosen dari berbagai fakultas, mahasiswa, dan segenap sivitas akademika UNAIR. Turut hadir Prof. Dr. Med. Dr. Puruhito Sp.B Rektor UNAIR tahun 2001-2006, Rektor UNAIR Prof. Mohammad Nasih., Mt., Ak., CMA, dan beberapa pimpinan fakultas, unit, badan, dan lembaga di lingkungan UNAIR. Suasana berlangsung meriah karena instruktur senam dan crew yang bertugas mampu membawa suasanan pagi menjadi lebih bugar. Kekompakan instruktur pun mendapat respon semangat dari para peserta senam. Di akhir senam, seluruh peserta disuguhkan dengan senam zumba, salah satu olahraga yang dikembangkan oleh Jun Ko Agus, perintis Zumba Dance di Indonesia. Olahraga ini terdiri dari 30% gerakan fitness dan 70% gerakan dansa. Senam zumba memiliki manfaat tinggi, yaitu mampu membakar 600 hingga 1000 kalori/jam. Usai senam, Prof. Dr. dr. Soetojo, Sp.U, Dekan FK UNAIR secara resmi membuka kegiatan Dekan Cup FK UNAIR. “Pagi ini kita telah melakukan senam bersama. Senam bersama dalam rangka pembukaan Dekan Cup FK UNAIR,” ujar Prof Soetojo. (*) Penulis: Siti Nur Umami Editor: Binti Q. Masruroh
Aksi Nyata Mahasiswa Wanala Cintai Lingkungan UNAIR NEWS – Dalam rangka menyambut hari air yang jatuh pada 22 Maret, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Wanala Universitas Airlangga mengadakan penanaman pohon bersama di area Kampus C UNAIR, Minggu (19/03). Sebagai wadah kegiatan mahasiswa di bidang cinta alam, UKM Wanala mengajak serta seluruh komponen masyarakat dan mahasiswa untuk bersama-sama menjaga keseimbangan alam. Di kampus C UNAIR, penanaman pohon dilakukan mulai dari area berdekatan dengan Asrama Putri hingga area sekitar Airlangga Convention Center (ACC). Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai kalangan, mulai dari Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) Univeristas se-Surabaya, Siswa Pecinta Alam (SISPALA), Komunitas Pencinta Alam, Mahasiswa UNAIR, 100 Anak Taman Kanak-kanak (TK), dan masyarakat umum. “Kami di sini mengajak semua kalangan masyarakat untuk mencintai alam, tidak hanya menikmatinya saja,” ujar Gangga Pamadya Bagaskara Ketua Wanala UNAIR. Setelah sambutan dari Direktur Kemahasiswaan UNAIR Dr. M. Hadi Shubhan., S.H., M.H., CN, seluruh peserta yang telah melakukan registrasi mulai menanam pohon. Para peserta menggali lubang dengan peralatan yang disediakan. Ada juga dari mereka yang membawa sendiri peralatan dari rumah. Pada aksi penanaman pohon ini, terdapat peserta yang mengajarkan anaknya untuk menanam pohon sejak dini. Nantinya, perawatan pohon-pohon yang sudah ditanam di bawah kendali Wanala UNAIR sesuai dengan SOP yang telah diatur. Mahasiswa Jurusan Manajemen ini menuturkan, bulan yang bagus untuk melakukan penanaman pohon adalah bulan September karena menyambut musim penghujan. Namun, kegiatan ini sudah
didiskusikan dengan Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur. Penanaman pohon dilakukaan bulan Maret ini dengan pertimbangan bahwa musim hujan akan terus berlangsung. Usai penanaman pohon ini, pemupukan akan dilakukan secara intensif dan akan diadakan penyiraman berkala sehingga pohonpohon yang telah ditanam mampu membawa dampak bagi lingkungan. Gangga menambahkan, cuaca yang semakin panas khususnya di Surabaya dapat dikurangi dengan penanaman pohon karena memiliki daya untuk mengurangi emisi karbon. “Kegiatannya seru dan menyenangkan. Kegiatan semaca ini mengajarkan anak-anak untuk mencintai lingkungan sejak dini,” kata Betris, salah satu peserta kegiatan menanam pohon. Diujung acara, para peserta diberi kesempatan untuk fun dayung bersama-sama di danau yang terletak di depan Kantor Manajemen UNAIR. Kegiatan menanam pohon Wanala UNAIR ini tidak berhenti di area Kampus UNAIR saja. Kegiatan akan berlanjut di Daerah Aliran Sungai (DAS) Brantas, Desa Sitiarjo Kabupaten Malang (Minggu (23/4) ), dan Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto (Minggu (26/3) ). (*) Penulis : Siti Nur Umami Editor : Binti Q. Masruroh
Ketidaksesuaian Waktu Buka Posyandu Jadi Alasan Ibu Tidak Berikan Imunisasi UNAIR NEWS – Peneliti Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga dan United Nations for Children Fund
(UNICEF) yang bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Pemerintah Provinsi Jawa Timur, memaparkan hasil survei mengenai implementasi imunisasi dalam acara Pertemuan Koordinasi Tokoh Agama di wilayah High Risk Communities, Sabtu (18/3). Acara yang diselenggarakan di Hotel Elmi tersebut dihadiri oleh 55 orang yang terdiri dari para tokoh rukun warga (RW), lurah, serta kepala pos pelayanan terpadu (posyandu). Tujuannya, untuk menghindari missed opportunity. Menurut Kepala Seksi Pencegahan Pengamatan Penyakit dan Penanggulangan Masalah Kesehatan (P3PMK) Dinkes Jatim, Gito Hartono, missed opportunity itu banyak terjadi di wilayah kumuh dan miskin (kumis). “Missed opportunity ini terjadi sebanyak 40 persen di wilayah kumis. Missed opportunity adalah selisih waktu buka posyandu dan kedatangan para ibu dan anaknya yang tidak sesuai. Akibatnya, para bayi tidak mendapat imunisasi secara tepat dan berkala,” tutur Gito. “Ketika bayi mendapatkan imunisasi yang tidak lengkap, mereka akan rentan terkena PD3I (penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi),” imbuhnya. Peneliti FKM UNAIR Arief Hargono, drg., M.Kes., dan Kurnia Dwi Artanti, drg., M.Sc, memaparkan tentang hasil survei pelaksanaan imunisasi di wilayah risiko tinggi di Surabaya. Di Surabaya sendiri, wilayah risiko tinggi berada di kawasan Gading, Gundih, dan Sidotopo. Dalam paparannya, peneliti menampilkan data-data perbandingan antara wilayah Sidoarjo, Malang, Pasuruan, dan Surabaya. Datadata yang ditampilkan adalah persentase masyarakat yang tidak tahu imunisasi, masyarakat yang tidak memiliki buku Kesehatan Ibu dan Anak, dan alasan para ibu tidak mengajak anaknya untuk mendapatkan imunisasi. “Di metode survei itu ada beberapa pertimbangan. Pertama, ruang lingkup sasaran misalnya siapa kelompok yang kita
survei. Kedua, identifikasi tempat. Untuk survei sendiri memerlukan waktu satu hari karena sasaran kelompok survei sudah kita tentukan di awal. Selain itu anggota tim survei juga banyak, yakni terdiri dari kader dan dinas provinsi. Semuanya secara serentak ikut turun lapangan sehingga satu hari selesai,” jelas Arief.
Penulis: Pradita Desyanti Editor: Defrina Sukma S
Mahasiswa Wanala Ajak Ramaikan Aksi Tanam Sejuta Pohon UNAIR NEWS – Mahasiswa yang tergabung dalam Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Wanala Universitas Airlangga mengajak masyarakat untuk menjaga bumi dengan kegiatan penanaman sejuta pohon. Ajakan tersebut dalam rangka peringatan hari air yang jatuh pada 22 Maret serta hari bumi 22 April. Rencananya, penanaman sejuta pohon akan dilangsungkan di empat titik lokasi. Empat lokasi tersebut yaitu Kampus C UNAIR (Minggu 19/3) ), Daerah Aliran Sungai (DAS) Brantas, Desa Sitiarjo Kabupaten Malang (Minggu (23/4) ), dan Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto (Minggu (26/3) ). Dalam penanaman pohon ini Wanala bekerjasama dengan Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur. Pohon yang akan ditanam bermacam-macam. Mulai dari pohon matoa (2000 bibit), jambu (250 bibit), sirsak (250 bibit), tabebuya
(100 bibit), sukun (100 bibit), nangka (100 bibit), sengon dan seloliman (2200 bibit). Selain aksi penanaman sejuta pohon, Wanala juga mengundang 100 anak-anak TK untuk mengikuti lomba mewarnai dengan tema ‘Hari Air’. Untuk itu, Wanala UNAIR berharap partisipasi masyarakat sekitar untuk bahu-membahu menjaga lingkungan dengan turut serta mensukseskan aksi penamanan sejuta pohon. Di Kampus C UNAIR, aksi akan dipusatkan di lahan baru berdekatan dengan asrama putri, sepanjang jalan baru, dan di lapangan sebelah garasi. (*) Penulis : Binti Q. Masruroh