[59] Amerika Langgar Hukum Internasional Monday, 11 July 2011 17:33
Budi Mulyana, Pengamat Hubungan Internasional
Kasus perburuan Osama merupakan contoh kesekian kalinya yang menunjukkan bahwa hukum internasional merupakan aturan yang sangat multiinterpretasi. Kesepakatan yang dinamai hukum internasional dapat diabaikan oleh negara mana pun dengan alasan kepentingan nasional. Tapi mengapa Amerika selalu melanggarnya? Serta mengapa pula dunia Islam selalu menjadi korbannya? Temukan jawabannya dalam perbincangan wartawan Tabloid Media Umat Joko Prasetyo dengan Pengamat Hubungan Internasional Budi Mulyana. Berikut petikannya.
Bagaimana sebenarnya hubungan Amerika, Pakistan dan Arab Saudi dalam perburuan Osama? Sebenarnya tidak ada keterkaitannya secara langsung dengan hubungan antarpemerintah. Operasi perburuan dengan sandi Geronimo tidak melibatkan pemerintahan Pakistan, tempat operasi itu dilakukan. Tidak juga ada berita yang mengkaitkan operasi tersebut dengan pemerintah Arab Saudi negeri asal Osama.
Itu kalau dilihat dari fakta perburuan Osama hingga diberitakan tewas. Akan tetapi dalam konstelasi politik internasional, posisi Pakistan dan Arab Saudi adalah dua sekutu terkuat Amerika Serikat. Penyediaan tempat untuk armada perang Amerika di negeri mereka menjadi salah satu indikasinya. Walau dalam taraf aplikasi Amerika juga akan memilih dan memilah
1/5
[59] Amerika Langgar Hukum Internasional Monday, 11 July 2011 17:33
kapan akan melibatkan secara langsung sekutunya, kapan tidak.
Kenapa Osama tidak ditangkap dan diadili saja seperti halnya Saddam Husein? Ada perbedaan tipikal invasi Amerika ke Irak dengan invasi Amerika ke Afghanistan yang operasinya kemudian meluas ke Pakistan. Di Irak, Amerika berhadapan dengan sebuah bangsa yang berada dalam situasi konflik. Langkah invasi Amerika ke Irak kemudian dilanjutkan dengan upaya pemulihan dan penataan Irak sesuai dengan format yang Amerika inginkan.
Untuk itu Amerika mesti membangun langkah-langkah konstruktif demi kepentingannya. Salah satunya adalah dengan membangun legitimasi politik dan hukum bagi penguasa baru yang tidak lain adalah boneka Amerika. Maka Saddam Husein dijadikan sebagai ikon musuh negara 'baru' Irak dan diadili hingga dieksekusi seolah kehendak rakyat Irak. Inilah keuntungan yang ingin diraih Amerika di Irak.
Osama berbeda dengan Saddam. Invasi Amerika ke Afghan adalah dalam kerangka global war on terrorism (GWOT) ala Amerika dengan Osama sebagai ikonnya. GWOT adalah ide yang abstrak dan mudah dipelintir demi kepentingan Amerika. Sehingga eksekusi terhadap Osama, bila memang benar, tentunya dengan maksud untuk tetap melegitimasi aksi Amerika dalam GWOT.
Apakah hukum internasional membolehkan Amerika bertindak brutal dalam memburu Osama? Setidaknya ada dua hukum internasional yang dilanggar Amerika pada peristiwa tersebut. Pertama, pelanggaran kedaulatan suatu negara. Amerika melakukan operasi militer rahasia di Pakistan. Tentunya hal ini melanggar yurisdiksi hukum Pakistan. Apalagi Pemerintah Pakistan menyatakan tidak tahu menahu dan tidak dilibatkan dalam operasi tersebut. Ini menandakan kedaulatan Pakistan diperkosa sedemikian rupa oleh Amerika pada operasi tersebut.
Pakistan tidak protes? Semestinya Pakistan sangat berkeberatan atas tindakan Amerika. Namun itu adalah konsekuensi bagi Pakistan yang telah menyediakan wilayahnya untuk ditempati pasukan Amerika.
Pelanggaran yang kedua?
2/5
[59] Amerika Langgar Hukum Internasional Monday, 11 July 2011 17:33
Hukum internasional lainnya yang dilanggar Amerika dapat dideskripsikan sebagai perbuatan membunuh seseorang yang tidak bersenjata, menembaki anggota keluarganya, dan membuang mayatnya ke laut. Hal ini adalah tindakan yang keluar dari nilai-nilai kemanusiaan universal (Universal Declaration of Human Right).
Fakta iniĀ menunjukkan bahwa yang namanya hukum internasional merupakan sesuatu yang sangat multiinterpretasi. Dengan landasan pacta sun servanda, kesepakatan yang dinamai hukum internasional dapat diabaikan oleh siapa pun dengan alasan kepentingan nasional ( national interest ), sebagaimana yang disampaikan Kongres Amerika untuk melegitimasi tindakan biadabnya terhadap Osama.
Mengapa Amerika begitu leluasa menebar teror dan membantai siapa saja yang dicap teroris ke negara mana saja? Konsep kedaulatan itu sangat abstrak. Di zaman modern batas-batas negara akan mudah tertembus oleh teknologi baik yang maya maupun yang nyata. Maka sulit sebuah negara betul-betul bisa menjaga kedaulatan negaranya. Apalagi kalau negara tersebut dengan sengaja menandatangani perjanjian internasional yang memungkinkan kekuatan asing dapat beroperasi di negaranya.
Tapi mengapa selalu saja kepentingan nasional Amerika saja yang menjadi poros hubungan internasional sehingga mengkangkangi dunia Islam? Karena saat ini kita melihat memang hubungan dunia Islam dengan Amerika tidak setara. Apa yang dilakukan oleh Amerika dengan berbagai tindakan unilateralnya sebenarnya tidak hanya membuat gerah dunia Islam, tetapi juga negara dan entitas lain.
Namun pasca Perang Dingin, sejak digelorakannya GWOT, dunia Islam lah yang mendapatkan dampak terparah. Stigma negatif terhadap Islam terus menguat, tidak hanya terhadap praktik individual seperti penggunaan jilbab/burkha/niqab, praktik sosial seperti pembangunan menara masjid bahkan terhadap konsepsi seperti syariat Islam dan khilafah pun mendapat tuduhan miring.
Ketidakseimbangan ini merupakan akibat dari tiadanya payung bagi dunia Islam untuk bernaung. Bila Eropa bisa melawan dengan Uni Eropanya, bangsa lain seperti Rusia dan Cina mencoba melawan melalui negaranya, umat Islam justru menjadi objek penderita yang tidak henti. Negara-negara di negeri Muslim alih-alih menjadi perisai, mereka melalui penguasa
3/5
[59] Amerika Langgar Hukum Internasional Monday, 11 July 2011 17:33
boneka Amerika, malah ikut menikmati penderitan umat Muhammad ini.
Bagaimana agar dunia Islam setara dengan Amerika bahkan bisa mengunggulinya? Dunia Islam harus bersatu dan memiliki institusi yang kuat dan setara dengan Amerika. Itulah khilafah Islam, sistem negara dan pemerintahan yang selalu ditakuti oleh Amerika. Berulang Amerika melalui lidah penguasanya terus mengkhawatirkan berdirinya khilafah dan berusaha memberikan stigma negatif atasnya. Dan bagi umat Islam tegaknya khilafah adalah janji Allah SWT dan Rasul-Nya serta merupakan keniscayaan faktual.
Dengan segenap potensi yang dimilikinya, insya Allah, khilafah akan mengungguli Amerika. Tidak hanya dalam kekuatan militer, teknologi, sains, bahkan yang terpenting adalah dalam melahirkan sebuah peradaban agung yang diisi oleh sosok-sosok manusia paripurna yang mengembalikan manusia ke fitrah sebagai makhluk Allah yang sempurna.
Bagaimana Islam mengatur hubungan luar negeri khilafah? Islam memiliki asas, metode dan strategi yang khas dalam mengatur hubungan luar negerinya. Akidah Islam menjadi dasar bagi mabda (ideologi) yang mengharuskan khilafah menyebarluaskan risalah Islam ke seluruh penjuru dunia. Dakwah Islam menjadi asas khilafah dalam membangun hubungannya dengan negara-negara lain, baik dalam bidang politik, ekonomi, budaya dan sebagainya.
Lantas akankah Adidaya Islam ini berbuat semena-mena kepada negara lain? Tentu tidak.
Mengapa? Islam adalah risalah ilahi. Dengan penerapan yang benar. Sesuai dengan yang dicontohkan Rasulullah SAW, maka Islam akan hadir ke dunia ini dengan membawa rahmat bagi sekalian alam. Itulah yang pernah terjadi pada sejarah penerapan peradaban Islam sejak zaman Rasulullah SAW yang dilanjutkan oleh para khalifah setelahnya. Quraisy, Persia, Romawi dan negera-negara yang pernah bertetangga, bersinggungan langsung bahkan berperang melawan khilafah, merasakan kemuliaan Islam.
Semua ini karena Islam adalah agama yang diridhai Allah SWT. Sang Khaliq yang Maha Tahu yang terbaik bagi makhluknya. Maka ajaran Islam terkait negara pun akan menjadi kebaikan
4/5
[59] Amerika Langgar Hukum Internasional Monday, 11 July 2011 17:33
bagi semua, sesuai dengan prinsip yang terpancar dari kesucian dan kemurnian wahyu Allah SWT.[]
5/5