BUDAYA ORGANISASI SENAT MAHASISWA DALAM PENINGKATAN EFEKTIVITAS AKADEMI SEKRETARIS DAN MANAJEMEN TARUNA BAKTI (ASMTB) BANDUNG Oleh : Mulyaningsih Abstrak Penelitian ini bertitik tolak dari permasalahan pokok, yaitu Efektivitas Organisasi pada Akademi Sekretaris dan Manajemen Taruna Bakti sebagai suatu organisasi memiliki perangkat pendidikan yang terdiri Senat Mahasiswa ASMTB rendah. Kondisi tersebut diduga Budaya Organisasi Senat Mahasiswa
belum
dilaksanakan secara optimal. Pendekatan penelitian ini mengacu pada konteks teori ilmu administrasi dengan metode penelitian yang digunakan metode deskriftif analisis, sedangkan anggota populasinya anggota Senat Mahasisiwa ASMTB . Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat temuan Penelitian secara deskriftif bahwa pelaksanaan budaya organisasi Senat Mahasiswa ASMTB kuat terhadap tercapainya efektivitas ASMTB, yang menegaskan bahwa budaya organisasi dengan dimensi;involvement melalui adanya turut aktif Senat Mahasiswa dalam memberikan masukan terhadap pimpinan dalam melaksanakan kegiatan proram Senat Mahasiswa sangat memberikan sumbangan yang paling besar terhadap efektivitas ASMTB karena Senat Mahaiswa ASMTB mampu melakukan adaptability dalam hal
kemampuan menyesuaiakan diri dengan rekan kerja
disamping mampu bekerja sesuai dengan tugasnya karena tingginya kedisiplinan penggunaan anggaran dari Senat Mahasiswa dalam menjalankan program kerja sebagai indikator dari consistency yaitu untuk menjalankan mission dari Senat Mahasiswa ASMTB sehingga semua anggota Senat Mahasiswa menjalankan keserampakan kerja antar tiap unit kerja melalui tingkat kreativitas yang tinggi dalam mendukung Efektivitas ASMTB berupa jumlah volume pekerjaan program 1
kerja yang pada umumnya dapat tercapai karena adanya kemampuan anggota Senat Mahasiswa dalam menyesuaikan kegiatan program senat serta akurasi hasil pengelolaan dari kegiatan program Senat Mahasiswa sesuai dengan target yang telah ditentukan dan tingkat ketelitian dalam kegiatan program Senat Mahasiswa dengan spesifik yang dijalankan oleh Senat Mahasiswa, Namun Budaya organisasi dalam hal involvement adanya pengambilan keputusan dalam menghadapi masalah Senat Mahasiswa sangat rendah karena kurang adanya kesediaan dana kegiatan survey kegiatan, teresedianya biaya pemeliharaan akternatif program serta dilengkapi dan dukungan sarana dan prasarana dalam kegiatan program kerja Senat Mahasiswa sehingga menimbulkan rendahnya volume pekerjaan program Senat Mahasiswa dalam meningkatkan efektivitas ASMTB Kesimpulan penelitian menunjukan adanya penegasan dan memperkuat konsep kolaborasi budaya organisasi dalam hal
komunikasi perencanaan
pembiayaaan sebagai bentuk dukungan terhadap efektifitas organisasi di kalangan mahasiswa serta perlunya dilakukan penelitian lanjutan tentang belum optimalnya pengaruh budaya organisasi terhadap efektivitas organisasi hal ini ditunjukan dengan adanya variabel lain yang berpengaruh terhadap efektivitas organisasi di lingkungan ASMTB
1. Pendahuluan . Senat Mahasiswa ASMTB memiliki budaya organisasi memerlukan pembinaan dan pengkoordinasian serta pengarahan secara serasi kepada Senat Mahasiswa guna mencapai efektivitas kerja ASMTB. Mengingat pentingnya peran SDM dalam pelaksanaan dan pencapaian tujuan organisasi maka pengelolaan sumber daya manusia harus memperhatikan beberapa aspek yakni bahwa sumber daya manusia selaku pelaksana kebijakan akan mendukung efektivitas organisasi. 2
Peningkatan efektivitas organisasi ASMTB sebagai sektor publik dalam hal pendidikan, diawali dengan dilakukan penataan kelembagaan yang tentunya disesuaikan dengan konsep visi dan misi Pendidikan, Yayasan Taruna Bakti dan ASMTB Bandung. Pelaksanaan salah satu program kerja yang dijalankan yaitu oleh Senat Mahasiswa belum mencapai target antara lain; a. Adanya program yang belum tercapai dalam tahun akademik b. Kurang optimalnya kegiatan karena tidak sesuai dengan biaya yang tersedia c. Kurangnya informasi yang diberikan sehingga alternatif dapat program yang tidak tercapai Berdasarkan hal tersebut di atas dipertegas bahwa proses pelaksanaa budaya organisasi Senat Mahasiswa merupakan upaya yang dilakukan oleh ASMTB dalam mencapai efektivitas kerja ASMTB melalui pengoptimalan peran Senat Mahasiswa, karena budaya organisasi mempunyai pengaruh ketika digunakan oleh pimpinan dalam menggerakkan Senat nya bagi meningkatkan efektivitas kerja dalam suatu perguruan tinggi. Sehingga penelitian yang akan dibahas, yang mengacu kepada pernyataan masalah tersebut, maka peneliti mengemukakan pertanyaan masalah (problem question), sebagai berikut : a. Bagaimana budaya organisasi yang belangsung di lingkungan
Senat
Mahasiswa Bandung? b. Bagaimana budaya organisasi yang berlangsung di lingkungan Senat Mahasiswa Bandung dapat meningkatkan efektivitas Senat Mahasiswa Bandung? Adapun Maksud dan Tujuan Penelitian Maksud dari penelitian ini adalah : a.
Menganalisis ada tidaknya hubungan antara budaya organisasi Senat Mahasiswa dengan efektivitas ASMTB
3
b.
Menganalisis ada tidaknya hubungan
budaya organisasi
Senat
Mahasiswa dengan peningkatan efektivitas ASMTB Adapun Tujuan Penelitian a. Untuk mengetahui dan menganalisis budaya organisasi Senat Mahasiswa terhadap efektivitas kerja ASMTB Bandung b. Untuk mengetahui dan menganalisis budaya organisasi Senat Mahasiswa terhadap efektivitas kerja di lingkungan ASMTB Bandung.
2. Kerangka Pemikiran/Model Penelitian/Kajian Teoritis Faktor manusia yang memiliki peran penting dalam mempengaruhi efektivitas suatu organisasi erat kaitannya dengan budaya dari organisasi tersebut. Budaya yang dapat mendukung efektivitas sebuah organisasi adalah budaya yang mampu menghadapi perubahan lingkungan sesuai dengan kebutuhan untuk dapat melayani masyarakat. Artinya bahwa budaya yang berlaku dalam sebuah organisasi harus dinamis mengikuti berjalannya waktu, oleh karena itu perlu ada pengidentifikasian dan pengenalan kembali, pembinaan dan pengawasan mengenai budaya yang sudah berlangsung dalam organisasi. Anggota baru yang membawa idealisme dan wawasan baru dalam mengelola dan melayani masyarakat kadang kala berbenturan dengan pola pikir anggota yang telah lama bekerja dalam sebuah organisasi dengan budaya yang melekat diperlukan budaya organisasi. Hal ini ditegaskan oleh Gibson (1994: 42) menyatakan bahwa: “yang tidak begitu dikenal ialah pemahaman tentang bagaimana administrasi dapat merubah budaya organisasi jika budaya tersebut merintangi keefektifan organisasi”. Makna dari pernyataan tersebut, tampak bahwa budaya organisasi dapat mengubah aktivitas administrasi. Vijay dalam Gibson (1994:42) memberikan beberapa garis pedoman yang dapat digunakan untuk mengubah budaya yang merintangi keefektifan organisasi yaitu:
4
“a.Harus memahami bahwa budaya organisasi, sistem nilai, keyakinan, dan norma bersama tersebut adalah produk dari interaksi antara fungsi-fungsi menejerial; yaitu perilaku, struktur dan proses organisasi; dan dengan lingkungan yang lebih luas dimana organisasi itu berada. b. Jika manajemen dapat menciptakan budaya, manajemen harus dapat mengubah budaya tersebut dengan cara yang sama. c.Manajer harus mempraktekan perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan budaya organisasi yang konsisten dengan keyakinan dan nilai budaya yang diaturnya.” Ketercapaian tujuan program kerja dalam organisasi merupakan rangkaian proses manajemen yang dimulai dari budaya organisasi. Ketercapaian tujuan program kerja dapat terwujud apabila setiap individu dapat menyeleraskan tujuan individu dengan tujuan organisasi. Disinilah pentingnya budaya organisasi dan budaya organisasi yang ada di Senat Mahasiswa.
Anggota Senat Mahasiswa
dituntut untuk memberikan dukungan terbaik mereka terhadap aplikatif budaya organisasi yang telah ditetapkan agar tujuan dari setiap program kerja dapat tercapai. Budaya organisasi pada program Senat Mahasiswa berfungsi sebagai alat detektor untuk menciptakan aktivitas kerja sesuai dengan rencana. Keberhasilan seorang administrator dalam memimpin organisasi sering diukur dalam sudut pencapaian efektivitas dalam pengertian bahwa administrator yang baik ialah seseorang yang memiliki kemampuan mengorganisasikan dan memanfaatkan sumber daya yang tersedia dalam tugasnya untuk mencapai dan memelihara suatu tingkatan operasi yang efektif. Selanjutnya, Kreitner dan Kinichi (2003: 79) menyatakan bahwa: Budaya organisasi merupakan terjemahan dari organizational culture yang dapat diartikan sebagai satu wujud anggapan yang dimliki, diterima secara implisit oleh kelompok dan menentukan bagaimana kelompok tersebut rasakan, pikirkan dan bereaksi terhadap lingkungannya yang beraneka ragam. Berdasarkan uraian di atas, tampak bahwa budaya organisasi merupakan wujud yang dimiliki dan diterima secara umum oleh lingkungan di mana manusia itu melakukan interaksi antara satu orang dengan yang lainnya atau antara kelompok
5
yang satu dengan kelompok yang lainnya, sehingga menghasilkan budaya organisasi tersendiri. Terdapat empat dimensi budaya organisasi yang terkait dengan tingkat efektivitas organisasi. Menurut Denison yang dikutip Sobirin (2007:195) menyatakan bahwa dimensi organisasi tersebut adalah : “involvement, consistency, adaptability dan mission.” Ke empat hal tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut : a. Involvement
dimension
adalah
dimensi
budaya
organisasi
yang
menunjukkan tingkat partisipasi anggota organisasi dalam proses pengambilan keputusan. b. Consistency menunjukkan tingkat kesepakatan anggota organisasi terhadap asumsi dasar dan nilai-nilai inti organisasi. c. Adaptability adalah kemampuan organisasi dalam merespon perubahanperubahan lingkungan eksternal dengan melakukan perubahan internal organisasi. d. Mission adalah dimensi budaya organisasi yang menunjukkan tujuan inti organisasi yang menjadikan anggota organisasi focus terhadap apa yang dianggap penting oleh organisasi. Ke empat dimensi tersebut di atas, diyakini mempunyai keterkaitan dengan tingkat efektivitas organisasi. Hakekatnya faktor efektivitas organisasi terbukti bukan saja didasari faktor kebijakan dan praktek manajemen melainkan didasari oleh ciri pekerja atau manusia dan mono manusia. Semakin besar pencapaian ke arah tujuan, semakin efektif organisasi itu bekerja. Sumber daya manusia dan perilaku Ahli lain, Amsyah (2003 : 131) yang menyebutkan indikator-indikator efektivitas kerja sebagai berikut : “ a.Volume pekerjaan b..Akurasi hasil pengolahan c.Volume pekerjaan d.Akurasi hasil pengolahan e.Informasi tepat waktu f. Biaya” 6
Pemikiran di atas, menegaskan bahwa efektivitas organisasi akan dipengaruhi oleh enam unsur tersebut.
Variabel yang tidak diteliti mempengaruhi efektivitas kerja
Budaya Organisasi
Efektivitas Organisasi Amsyah (2003 : 131)
Denison yang dikutip Sobirin (2007:195) 1. 2. 3. 4. 5. 6.
1. involvement, 2. consistency, 3. adaptability dan
Volume pekerjaan Akurasi hasil pengolahan Volume pekerjaan Akurasi hasil pengolahan Informasi tepat waktu Biaya”
4. mission. Gambar 1. 01 Kerangka Penelitian Denison yang dikutip Sobirin (2007:195), Amsyah (2003 : 131)
Berdasarkan kerangka/model pemikiran di atas, maka penulis merumuskan hipotesis sebagai berikut: : bagaimana budaya organisasi Senat Mahasiswa dalam peningkatan efektivitas ASMTB Bandung. Selanjutnya hipotesis utama tersebut dirinci dalam sub-sub hipotesis sebagai berikut: a. Bagaimana Hubungan budaya organisasi Senat Mahasiswa terhadap efektivitas organisasi ASMTB Bandung. b. Bagaimana budaya organisasi Senat Mahasiswa dalam meningkatkan efektivitas organisasi ASMTB Bandung.
7
3.
Metode Penelitian/Populasi/Opresional Variabel Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey.
Sedangkan jenis penelitiannya bersifat deskriptif, yaitu penelitian untuk memperoleh gambaran secara umum tentang obyek yang akan diteliti berdasarkan keadaan yang sebenarnya terjadi di lapangan sesuai dengan tujuannya. Analisis data dilakukan melalui uji statistik, setelah data dikumpulkan melalui angket penelitian. Pengujian data dilakukan dengan menggunakan Deskriftif kualitatif. Penjaringan jawaban responden menggunakan angket dengan teknik Rating Scale dan sebelum angket digunakan untuk pengumpulan data, maka terlebih dahulu diuji validitas melalui Construc Validity dan reabilitas melalui Internal Consistency-test. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam melaksanakan penelitian ini sebagai berikut: aStudi kepustakaan.dan b.Studi lapangan melalui observasi.wawancara dan angket diambil dari pelaku kasus penelitian ini, sehingga bisa memberi jawaban yang akurat. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah populasi dalam penelitian ini terbatas, maka tidak akan ditarik sampel artinya seluruh populasi dijadikan sampel. Dengan demikian teknik penentuan sampel menggunakan sampling jenuh atau teknik sensuskarena penelitian ini Peneliti
menggunakan teknik pengambilan
sampel secara sensus (sampling jenuh). Hal ini sebagaimana dikemukakan Sugiyono (2000 : 62) yang menyatakan bahwa : “Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Sedangkan untuk efektivitas organisasi, Peneliti menggunakan teknik pengambilan sampel secara aksidental artinya setiap orang yang memeriksa anggota budaya organisasi Senat Mahasiswa ASMTB Kota dan kebetulan ditemui oleh peneliti. yang akan dijadikan sampel melalui penyebaran angket variabel budaya organisasi Senat Mahasiswa ASMTB 44 orang, mengingat untuk mendapatkan data dari Ketua Senat Mahasiswa ASMTB dilakukan dengan wawancara. 8
Sedangkan untuk menentukan jumlah sampel yang menanggapi variabel efektivitas, peneliti akan menarik populasi dari civitas akademika dan Masyarakat, yaitu Dosen, Senat Mahasiswa dan unit lingkungan Taruna Bakti, Orang tua Mahasiswa berkunjung di ASMTB Bandung yang menjadi sampelnya, dengan menggunakan teknik pengambilan sampling aksidental, yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, dimana siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data. Operasional variabel penelitian berisi penjelasan dari setiap alat ukur variabel dari penelitian. Setiap alat ukur variabel merupakan rincian dari konsepkonsep variabel yang menjadi acuan peneliti untuk menganalisis budaya organisasi, budaya organisasi dan efektivitas kerja.
TABEL II.01 OPERASIONALISASI VARIABEL PENELITIAN NO
VARIABEL
DIMENSI
INDIKATOR
ITE
. (1) 1.
M (2) Variabel Bebas (X1) Budaya Organisasi
(3) 1.involvement, ,
2.consistency
3.adaptability
(4) a. Tingkat kreativitas b. Turut aktif dalam memberikan masukan terhadap pimpinan dalam melaksanakan kegiatan c. Adanya pengambilan keputusan dalam menghadapi masalah a. Kepatuhan terhadap aturan b. Bekerja sesuai dengan tugasnya c. Kedisiplinan penggunaan anggaran d. kemampuan menyesuaiakan diri dengan rekan kerja e. kemampuan menyesuaiakan diri dengan tugas yang diembannya f. Fleksibilitas dalam melaksanakan tugas
9
(5) 1 2
3 4 5 6 7 8 9
4. mission
g. Pemahaman Senat Mahasiswa terhadap tujuan organisasi h. Keserampakan kerja antar tiap unit kerja i. Kemamapuan anggota Senat Mahasiswa dalam menyelesaiakan masalah 1. Volume a. Kesesuaian jumlah anggota Senat Pekerjaan Mahasiswa dengan beban kerja b. Kemampuan anggota Senat Mahasiswa dalam menyesuaikan kegiatan program Senat Mahasiswa c. Dukungan sarana dan prasarana dalam kegiatan program kerja Senat Mahasiswa 2. Akurasi a. Ketepatan informasi antara kegiatan Hasil dengan program lemabaga Pengelolaan b Ketelitian dalam kegiatan program Senat Mahasiswa dengan spesifik c.Kegiatan program Senat Mahasiswa sesuai dengan target yang telah ditentukan
10
3. Tepat Waktu
a.Kegiatan Senat Mahasiswa sesuai dengan waktu yang ditetapkan b. Pelaksananaan monitoring dilaksanakan secara periodik c. Pelaporan hasil monitoring program dilaksanakan tepat waktu
19 20 21
a.Kesediaan dana kegiatan survey kegiatan Kesediaan biaya 4. Biaya pemeliharaan akternatif programdilapangan b. Kesediaan dana untuk pengadaan alternatif program senatmahasiswa c.Ketersediaan biaya pemeliharaan alternatif program Sumber : Denison yang dikutip Sobirin (2007:195), Amsyah (2003 : 131)
22
3.
Variabel Terikat (Y) Efektivitas Organisasi
4. Simpulan dan Saran 10
11 12
13 14
15
16 17 18
23 24
a. Simpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa; budaya organisasi dengan dimensi;involvement melalui adanya turut aktif Senat Mahasiswa dalam memberikan masukan terhadap pimpinan dalam melaksanakan kegiatan proram Senat Mahasiswa sangat memberikan sumbangan yang paling besar terhadap efektivitas ASMTB karena senat mahaiswa ASMTB mampu melakukan adaptability dalam hal
kemampuan menyesuaiakan diri dengan rekan kerja
disamping mampu bekerja sesuai dengan tugasnya karena tingginya kedisiplinan penggunaan anggaran dari Senat Mahasiswa dalam menjalankan program kerja sebagai indikator dari consistency yaitu untuk menjalankan mission dari Senat Mahasiswa ASMTB sehingga semua anggota Senat Mahasiswa menjalankan keserampakan kerja antar tiap unit kerja melalui tingkat kreativitas yang tinggi dalam mendukung Efektivitas ASMTB berupa jumlah volume pekerjaan program kerja yang pada umumnya dapat tercapai karena adanya kemampuan anggota Senat Mahasiswa dalam menyesuaikan kegiatan program senat serta akurasi hasil pengelolaan dari kegiatan program Senat Mahasiswa sesuai dengan target yang telah ditentukan dengan tingkat ketelitian dalam kegiatan program Senat Mahasiswa dengan spesifik yang dijalankan oleh Senat Mahasiswa, Namun Budaya organisasi dalam hal involvement adanya pengambilan keputusan dalam menghadapi masalah Senat Mahasiswa sangat rendah karena kurang adanya kesediaan dana kegiatan survey kegiatan, teresedianya biaya pemeliharaan akternatif program serta dilengkapi dan dukungan sarana dan prasarana dalam kegiatan program kerja Senat Mahasiswa sehingga menimbulkan rendahnya volume pekerjaan program Senat Mahasiswa dalam meningkatkan efektivitas ASMTB b. Saran Berdasarkan hasil penelitian terhadap Senat Mahasisiwa ASMTB, penulis mengajukan saran. Diharapkan saran-saran yang diajukan akan menjadi masukan 11
yang bermakna bagi kalangan akademis maupun praktis,yaitu agar budaya organisasi Senat Mahasiswa ASMTB lebih optimal dalam meningkatkan efektivitas ASMTB sebaiknya diadakan komunikasi dalam penyususnan perencanaan anggaran biaya Senat Mahasiswa Daftar Pustaka
ALAMSYAH, KAMAL. 2004. Perilaku Organisasi dalam Birokrasi Pemerintahan. Yogyakarta : CEPLAS dan Pustaka Raja. ALISJAHBANA, DKK. 1985. Komunikasi dan Pembangunan. Jakarta : Sinar Harapan ARMSTRONG, Michael. 2009 Armstrong’s Handbook of Human Resource Management Practice. United Kingdom: Kogan Page. MULYANINGSIH. 2000. Pengaruh Perilaku Birokrasi dan Pemasaran Birokrasi Terhadap Kinerja UKM di Propinsi Jawa Barat. Program Pascasarjana UNPAS ___________,2002. Pengaruh Kebijakan Bauran Pemasaran Terhadap Kinerja Usaha Industri Kecil Kerajinan Bordir di Kawalu Kabupaten Tasikmalaya. Bandung : Program Pascasarjana UNPAS ___________,2010 Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Efektivitas Organisasi (Badan-badan,Kantor-kantor dan Kesekretriatan ) di Kabupaten Sumedang SISWANTO, Bedjo 2007Manajemen Tenaga Kerja, Rancangan Dalam Pendayagunaan dan Pengembangan Unsur Tenaga Kerja, Bandung, Sinar Baru SOBIRIN, ACHMAD. 2007. Budaya Organisasi. Yogyakarta : UPP STIM YKPN STEERS,Richard M, 1985 Efektivitas Organisasi,Seri Manajemen 147, Terjemahan;Magdalena Jakarta,Erlangga SUGIONO. 1992. Pengantar Metode Penelitian Administrasi. Armico : Bandung ROBBINS, STEPHEN P. Harry Slamet & Ernawati Lestari, 2007 Manajemen, Jakarta, PT Indeks. _________,. 2003 Organizational Behaviour. New Jersey: McGraw Hill.
12
13