TUBAGUS HASANUDDIN
BUDAK ANGON KEPERCAYAAN PARA PRESIDEN
Tubagus Hasanuddin kerap mengisi beritaberita di media massa. Kebanyakan tentang kritiknya terhadap pemerintah. Ia memang lekat dengan komentarnya yang pedas dan ceplas-ceplos tanpa beban demi perbaikan sistem pemerintahan yang prorakyat. Banyak orang yang kupingnya merah. Tapi justru lebih banyak orang yang bersyukur karena masih ada wakil rakyat yang bersuara lantang untuk kepentingan bangsa ini. Di balik sikapnya yang kritis, Hassanuddin merupakan sosok yang ramah, cerdas, menyenangkan, sekaligus visoner. Buku kecil ini merupakan representasi sosok Tubagus Hasanuddin yang jarang terungkap.*
AnAk LurAh PekerjA kerAs
n
AmA lengkapnya Tubagus hasanuddin. kebanyakan orang menyebutnya Tb hasanuddin, TBh, jehan alias jenderal hasanuddin, atau hanya Pak TB. Di kampung halamannya, hasanuddin biasa juga dipanggil si ence. karena bernama depan Tubagus, banyak orang yang menduga bahwa ia adalah orang Banten. Padahal, sebenarnya Wakil ketua komisi I Dewan Perwakilan rakyat (DPr) rI ini asli kelahiran majalengka, jawa Barat. Tepatnya, ia berasal dari Desa Talaga Wetan, kecamatan Talaga, kabupaten majalengka. Purnawiran jenderal TnI berbintang dua itu adalah putra kelima dari sembilan saudara pasangan rd. h. sutisna dengan rd. hj. juansih. rd. h. sutisna, ayahnya, dulu merupakan kepala desa. sekalipun putra kepala desa, ia tak dimanja. Disiplin, kerja keras, dan saling menyayangi antar anggota keluarga adalah didikan kedua orangtuanya yang akan selalu ingat dalam benak hasanuddin. menjadi anak lurah dan hidup berkecukupan bukan berarti ia dapat hidup berleha-leha. masa kecilnya justru diisi oleh kerja keras dan disiplin. 4
Ayahnya meminta hasanuddin untuk menggembala domba dan menyabit rumput untuk pakan dombanya setiap hari sepulang sekolah. Ada enam ekor domba yang wajib ia urus. Tak hanya domba yang ia pelihara, tapi ia harus mengurus bebek dan ayam. “Pagi hari saya sekolah. siang menyabit rumput, lalu sore sekolah mengaji di madrasah. Dilanjutkan mengaji di masjid saat magrib,” katanya.
sikap disiplin dan kerja keras yang ditanamkan orangtuanya itu membentuk hasanuddin menjadi pribadi yang enerjik dan pintar. Tak heran, jika di sekolah hasanuddin dikenal sebagai anak cerdas. Tak hanya pintar, ia juga dikenal sebagai pribadi yang sederhana. Aktivitas mengangon bebek saat kecil mendidiknya untuk selalu tekun dalam berusaha.* 5
OBsesI jADI DOkTer, reALIsAsI jADI TenTArA
D
IDIkAn orangtua yang penuh disiplin menjadi cambuk untuk maju. sikap ikhlas selalu ia pegang, karena ia yakin apa yang dilakukan oleh orangtuanya adalah bentuk kasih sayang dan akan memberikan manfaat di kemudian hari. Terbukti, hasil didikan keras orangtuanya itu membuat hasanuddin menjadi orang sukses, terutama dalam menempuh pendidikan formal. kecerdasan Tb hasanuddin saat sD juga membuatnya harus melompat kelas. Ia bersekolah sD hanya sampai kelas V, untuk kemudian dilanjutkan ke smP di Talaga, majalengka. selepas dari smP, ia melanjutkan ke smA di majalengka.
Gambar ilustrasi.
Butuh perjuangan yang ekstra keras bagi hasanuddin untuk bersekolah hingga jenjang smA waktu itu. jauhnya jarak rumah ke sekolah adalah tantangan berat. Ia harus menempuh perjalanan puluhan kilometer dari rumah untuk sampai di sekolah setiap hari. menjelang kenaikan ke kelas III smA, kakaknya, susilowati, mengajak untuk pindah sekolah ke magelang, jawa Tengah. kakak hasanuddin itu mengaku khawatir adiknya putus sekolah karena faktor jarak yang jauh untuk bersekolah. kakaknya memang tinggal di magelang dan mengajak hasanuddin untuk tinggal dengannya sekaligus bersekolah di sana. hasanuddin pun mengikuti saran kakaknya untuk pindah ke smA negeri I magelang, jawa Tengah, hingga tamat. selepas jenjang smA, hasanuddin sebenarnya ingin menuntut ilmu kedokteran. Profesi dokter menjadi cita-cita yang ia idamkan sejak lama. Dalam benaknya, seorang dokter adalah profesi yang membanggakan sekaligus mulia karena dapat membantu orang lain. namun, kakak iparnya justru berpendapat lain. Ia menyarankan hasanuddin 7
untuk menjadi tentara. Alasanya tak lain karena ia sering berkelahi. Tubuhnya yang bongsor, lebih besar dibanding remaja seumurannya, membuat hasanuddin kerap didorong-dorong oleh teman-temannya untuk berkelahi dengan kakak kelasnya. Ia memilih untuk berkelahi bukan tanpa alasan, melainkan kebanyakan untuk membantu teman-temannya yang dijahili. “masa sekolah telah sukses membentuk karakter saya. selain pendidikan formal, sekolah juga telah memberikan pendidikan budi pekerti sebagai bekal saya hingga kini,” kata hasanuddin.*
rIWAyAT PenDIDIkAn s sDn Talaga, majalengka s smPn Talaga, majalengka s smAn magelang, jawa Tengah s Fakultas ekonomi, sTIe Pasundan Bandung s magister manajemen, sTIe Pasundan Bandung s Doktor manajemen, universitas Pasundan
8
mAsuk LInGkArAn uTAmA IsTAnA kePresIDenAn
C
ITA-CITA menjadi dokter kandas. Tb hasanuddin akhirnya mengikuti saran kakaknya untuk mendaftar ke Akademi Angkatan Bersenjata republik Indonesia (AkABrI) di magelang. Ia tergolong hebat karena setelah tes Taruna, langsung diterima menjadi taruna di AkABrI pada 1971. selama empat tahun lamanya ia ditempa di kawah candradimukanya calon perwira TnI tersebut. setelah lulus dari AkABrI pada 1974, hasanuddin langsung bertugas di kodam siliwangi. Tak lama setelah itu, ia menjalankan tugas di Timor Timur yang situasi keamanannya belum stabil waktu itu. seperti umumnya tentara, tugasnya
9
terus berpindah-pindah dari satu wilayah ke wilayah lainnya di Indonesia, termasuk kodam jaya di ibu kota negara. selama berkarier di dunia militer, hasanuddin menjalankannya dengan penuh dedikasi dan kedisiplinan tinggi, persis seperti apa yang ia dapatkan semasa kecil. kariernya nyaris tanpa cacat dan terus menanjak. Puncaknya, ia terpilih menjadi salah seorang yang harus berada di lingkaran utama pemerintahan republik Indonesia di Istana negara sebagai ajudan wakil presiden dan presiden. Tb hasanuddin mulai masuk ke lingkaran Istana sejak 1995 saat ia harus menjadi ajudan Wakil Presiden rI, Tri sutrisno. setelah itu, ia menjadi ajudan Presiden rI ke-3, Bj habibie mulai dari peralihan Orde Baru menuju Orde reformasi. jabatan itu kemudian berlanjut hingga era pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dan Wakil Presiden megawati. Baru ketika megawati terpilih sebagai Presiden rI, hasanuddin kemudian diangkat menjadi sekretaris militer. jabatan itu diembannya sampai tahun pertama pemerintahan Presiden susilo Bambang yudhoyono.
selama sembilan tahun lebih lamanya hasanuddin berada di lingkaran utama Istana dan menjadi 10
kepercayaan sejumlah presiden dan wakil presiden. Dari sana, tentu saja ia mendapatkan banyak ilmu dan pengalaman yang tak ternilai, mulai dari ilmu ketatanegaraan, ilmu politik, hingga belajar menjadi pemimpin.* kArIer DI mILITer s Perwira Tinggi mabes TnI (2005-2008) s sekretaris militer Presiden (2001-2005) s kepala staf Garnizun jakarta (1999-2001) s Ajudan Presiden rI (1998-1999) s Ajudan Wakil Presiden rI (1996-1998) s kodam jaya (1994-1996) s kasmen Arhanud kodam jaya (1993) s kostrad (1993-1994) s komandan sektor Pasukan Perdamaian PBB (1992-1993) s Dosen sesko AD Bandung (1989-1992) s kodam I Aceh (1983-1985) s Instruktur AkABrI magelang (1982-1983) s kodam III siliwangi (1974) s AkABrI Darat (1974) 11
12
BerPOLITIk unTuk menGABDI
T
uBAGus hasanuddin mengundurkan diri dari dinas militer dengan pangkat terakhir sebagai mayor jenderal TnI. Ia merasa pengabdiannya untuk negara belumlah usai hingga akhirnya memilih untuk terjun di dunia politik. Tak mudah bagi putra asli majalengka ini untuk memilih partai politik yang sesuai dengan kepribadiannya. Didasari latar belakang pendidikan militer yang kuat dan rasa nasionalis yang tinggi, maka pilihannya jatuh pada partai politik PDI Perjuangan. “Bukan karena saya menjadi sekretaris militer saat Bu megawati menjadi presiden. Tapi, pilihan itu jatuh karena saya melihat PDI Perjuangan satu garis dengan saya soal nasionalisme,” katanya. hasanuddin kemudian masuk dalam daftar calon legislatif DPr rI dari Daerah Pemilihan jabar IX yang terdiri dari majalengka, sumedang, dan subang. Pada Pemilu 2009, ia mulai mendatangi PDI Perjuangan di berbagai daerah, termasuk tokohtokoh masyarakat. Dalam kampanyenya, ia hanya menjanjikan dua hal kepada publik calon pemilihnya. 13
Pertama, siap menjadi wakil rakyat yang menyuarakan kepentingan rakyat seoptimal mungkin. kedua, bertekad untuk memberantas korupsi dan kemaksiatan. Dua hal itu yang menjadi dasar dalam berbuat selama menjadi wakil rakyat. Terbukti, ia selalu bersuara lantang di parlemen. sebagai seseorang yang telah banyak makan asam garam dalam bidang pemerintahan, ia mengerti betul bagaimana ia harus bersuara dan berbuat. suara lantangnya kadang menjadi terasa pedas bagi pihak yang dikritiknya. Wakil ketua komisi I DPr rI ini berpegang teguh pada aturan yang ada. Prinsipnya sederhana, semuanya dilakukan untuk perbaikan dan membela kepentingan rakyat. “saya menyampaikan kritik karena ada aturan perundangan yang dilabrak atau tak sesuai. selama sudah sesuai aturan, maka saya tak mengkritik. Atau, kalau aturannya sudah tak sesuai, kita sampaikan secara konstruktif,” kata hasanuddin.
“saya mengkritik untuk kepentingan lebih besar dan kemajuan bangsa.” hasilnya, beberapa kali pernyataannya dapat memengaruhi kebijakan publik dari 14
pemerintah dan memberikan solusi bagi permasalahan yang timbul di tengah kehidupan masyarakat dan bangsa. salah satu yang ia perjuangkan adalah menaikan anggaran pertahanan negara, menaikan kesejahteraan anggota TnI, serta mendorong TnI agar menjadi lebih profesional. seperti halnya karier di militer, karier politiknya di dunia politik juga bersinar. Pada Pemilu 2014, dia kembali terpilih menjadi anggota DPr rI. Tak hanya itu, amanahnya kemudian bertambah berat karena ia kemudian dipercaya untuk memimpin Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI Perjuangan Provinsi jawa Barat. Dalam jajaran Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan, hasanuddin juga pernah dipercaya sebagai ketua Departemen Bidang Politik. sibuk bergelut dalam dunia politik tak menyurutkan hasratnya untuk terus menuntut ilmu. Berbekal ilmu ekonomi pada jenjang sarjana dan magister di sTIe Pasundan, ia kemudian melanjutkan studinya hingga tingkat tertinggi yaitu jenjang doktoral (s-3) di universitas Pasundan, Bandung. Totalitasnya dalam berkarier maupun berorganisasi telah membuahkan sejumlah penghargaan. meskipun demikian, penghargaan yang paling berharga baginya adalah menjadi penerus suara rakyat dan berbakti pada bangsa.* 15
PenGhArGAAn s satya Lencana kesetiaan 8 Tahun, 16 tahun hingga 24 Tahun s satya Lencana Dwijasista s satya Lencana Wirakarya s santi Dharma Garuda XI s setia Lencana Penugasan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa s Bintang kartika eka Paksi Pratama s Bintang kartika eka Paksi narariya s Bintang yudha Dharma nararya
16
PenCInTA senI sunDA “seni dan budaya sunda sudah mendarah daging dalam diri saya sejak lama. semua itu membawa saya bernostalgia dengan kenangan indah masa kecil.” sejak kecil, Tubagus hasanuddin memang sudah akrab dengan seni dan budaya sunda. Tak heran, saat berada di mana pun, formal maupn tidak formal, tubuhnya tak akan bisa menahan gerakan ibing pencak silat saat terompet pencak silat mengalun. Tangannya tak bisa diam. Pikirannya langsung tenggelam dalam ritme gerakan indah seni bela diri asli nusantara ini. 17
Tak heran jika ia berbuat demikian karena ayahnya adalah guru sekaligus pendiri padepokan silat di Desa Talaga Wetan, kabupaten majalengka. hasanuddin kecil memanfaatkan waktu bermainya dengan berlatih seni bela diri pencak silat. Dia juga ikut pentas dari satu panggung hajatan ke panggung lainnya. semua itu ia seriusi sejak duduk di bangku kelas III sekolah dasar. seni bela diri tertanam sampai sekarang. saat menjadi anggota DPr rI pun ia kerap memberikan bantuan peralatan gamelan kepada 45 kelompok masyarakat sunda di jawa Barat. “Alhamdulillah, ada 37 kelompok yang kemudian terus maju dan berkembang setelah mendapat bantuan tersebut,” ujarnya. 18
kepedulian terhadap seni sunda juga diperlihatkannya saat ia masih berpangkat Letnan kolonel. Tubagus hasanuddin menangani yayasan miss Tjitjih yang ia anggap sangat konsisten mempertahankan budaya sunda. yayasan miss Tjitjih adalah organisasi yang dibentuk untuk menghormati perjalanan pemain sandiwara terkenal asal sumedang, miss Tjitjih. hingga kini, kelompok sandiwara miss Tjitjih masih berkibar dengan pentas sandiwara berbahasa sunda, persis seperti yang dirintis oleh miss Tjitjih zaman dulu. Tak hanya bertanggung jawab melakukan pelestarian dan pembinaan, hasanuddin juga membangunkan gedungnya di jakarta khusus untuk pentas dan kepentingan lainnya yang mendukung pelestarian seni sunda. kecintaannya terhadap Tatar Pasundan tak sebatas dalam bidang kebudayaannya. Dia mendorong tokoh sunda ki Bagus rangin menjadi pahlawan nasional, turut mendukung penulisan buku sejarah dan budaya sunda, menginisiasi buku tokoh pers sunda, serta banyak upaya lainnya. Dalam organisasi sosial kemasyarakatan, hasanuddin aktif dalam berbagai kegiatan. semua kegiatan itu telah mempertajam mata hatinya untuk lebih berbakti kepada masyarakat melalui kebudayaan yang membentuk karakter bangsa ini.* 19
rIWAyAT OrGAnIsAsI s ketua yayasan sandiwara sunda miss Tjitjih s ketua Dewan Penasihat Pencak silat Gagak Lumayung s ketua Bidang seni Budaya yayasan Pembangunan jabar s Pengurus Pusat Dulur Cirebonan s ketua umum Alumni Pascasarjana sTIe Pasundan s Dewan Pangaping Paguyuban Pasundan s ketua Pembina Lingkung seni Gentra ewangga 20
menATA jAWA BArAT menjADI LeBIh BAIk
T
AnTAnGAn pembangunan yang dihadapi jawa Barat ke depan semakin besar. mulai dari pertumbuhan penduduk yang tinggi, masalah kemiskinan, perumahan, kesediaan lapangan pekerjaan, ketahanan pangan, hingga kerusakan lingkungan. semua membutuhkan keseriusan mulai dari perencanaan pembangunan jawa Barat secara tepat, terarah, hingga tata kelola pemerintahan yang
21
bersih, pengelolaan keuangan yang transparan, dan juga sinergitas antara daerah kabupaten/ kota dengan provinsi.
“Pembangunan jabar kudu karasa ku urang jabar,” kata Tb hasanuddin. setidaknya ada beberapa hal yang ia anggap masih perlu adanya campur tangan pemerintah dalam menemukan solusi. masalah pertanian dan ketahanan pangan, pendidikan, ketenagakerjaan, hingga kemiskinan yang membayangbayangi pembangunan jawa Barat. masalah pertanian, jawa Barat selama ini dikenal sebagai lumbung padi nasional. kondisi itu harus dipertahankan dengan cara memproteksi sawah teknis dan pembukaan sawah baru. menurut dia, pemerintah hanya harus memberikan empat keutuhan petani yaitu air, sarana, bibit, serta pemasaran yang menguntungkan petani. semua itu tak hanya dapat diterapkan untuk tanaman padi, tapi tanaman hortikultura lain yang akan menopang ketahanan pangan rakyat jawa Barat. Pendidikan, menjadi hal yang sangat krusial untuk peningkatan kualitas sumber
22
daya manusia jawa Barat. Pendidikan yang benar-benar gratis tanpa embel-embel lain untuk semua pelajar dari mulai sD hingga smA harus diwujudkan. Anggaran pendidikan dari pemerintah yang besar bisa merealisasikan itu selama ditangani dengan serius. kesehatan, berbagai sarana dan prasarana yang mendukung kesehatan masyarakat harus diprioritaskan. Ia malah bertekad untuk meningkatkan kualitas semua rumah sakit di tiap daerah di jawa Barat, hingga tak harus selalu dirujuk
23
ke rs hasan sadikin di Bandung. Tak hanya itu, pembangunan rumah sakit-rumah sakit baru harus diwujudkan untuk memfasilitasi peningkatan tenaga medis yang baru hingga rasio antara tenaga medis dan masyarakat yang dilayani dapat lebih proporsional. ketenagakerjaan, hasanuddin sepakat dengan desakan para buruh yang menginginkan dihapusnya sistem alih daya atau outsourcing. Ia percaya bahwa outsourcing hanya akan merugikan buruh dan tak akan signifikan dalam meningkatkan taraf kesejahteraan kaum buruh. kemiskinan, menjadi target utama yang harus segera ditangani dengan tepat. mendorong berbagai program yang mempercepat penanggulangan kemiskinan seperti pembangunan rumah tinggal layak huni (rutilahu) hingga penyediaan lapangan kerja yang luas adalah yang dapat dilakukan segera. Ia sadar bahwa jawa Barat ke depan akan memiliki daya tarik untuk investasi. Dibangunnya sejumlah infrastruktur seperti waduk, pelabuhan, tol, kota mandiri, hingga kereta cepat akan mengakselerasi pembangunan jawa Barat menuju yang lebih baik. meskipun demikan, semuanya perlu pengelolaan yang tepat hingga manfaatnya dapat langsung dirasakan rakyat jawa Barat.*
24
PemerATAAn, kunCI keBerhAsILAn jABAr
k
eTImPAnGAn pembangunan yang terjadi di jawa Barat selama ini, antara wilayah bagian utara, selatan, dan tengah, harus secepatnya ditangani. selama ini, konsentrasi pembangunan terkonsentrasi di wilayah tengah jawa Barat, seperti perkotaan Bandung, Bogor, Bekasi, dan lainnya. sementara itu, wilayah jawa Barat bagian selatan masih jauh tertinggal. Orientasi pembangunan jawa Barat ke depan harus mampu menyeimbangankan atau memeratakan pembangunan.
kualitas dan kuantitas infrastruktur di jawa Barat, baik jalan maupun kereta api, harus terus ditingkatkan. Percepatan pembangunan jalan ini, seperti dari Bandung ke Priangan Timur, ke daerah utara maupun ke daerah Bogor dan Cianjur, harus terus dikembangkan. Tak hanya itu, titik kemacetan di jalan Cileunyi-Cicalengka yang terjadi setiap hari, harus segera ditangani. 25
Di jalur selatan , jalur Lingkar Gentong yang dapat mengurai kemacetan jalur yang menghubungkan ibu kota jawa Barat dengan Tasikmalaya harus segera dituntaskan. jalan tol Cileunyi ke majalengka harus dipercepat realisasinya. jalan tol ke Cianjur, ke Tasikmalaya dan lainnya, juga harus ditangani secara serius, untuk segera direalisasikan. hasanuddin berharap, dalam membangun jawa Barat, jangan melupakan budaya sabilulungan. sabilulungan di sini berarti sikap dan perilaku sinergis antara pemimpin dan rakyatnya, bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama. Di sini juga berarti hidup saling melengkapi antara individu dengan individu, serta individu dengan kelompok yang menyatu untuk tatanan kehidupan bermasyarakat dan bernegara yang lebih baik.*
26
PemImPIn hArus memBerI TeLADAn
k
InerjA pemimpin menjadi titik sentral maju-mundurnya daerah yang dipimpinnya. seorang pemimpin dituntut untuk selalu menginspirasi, menggerakkan, serta memobilisasi rakyatnya sehingga dapat berjalan bersama mencapai tujuan. kepemimpinan, menurut filsuf William james, tak lepas dari aras pemikiran dan tindakan. Visi harus sejalan dengan aksi. Gagasan mesti berbanding lurus dengan kebijakan. Bagi Tubagus hasanuddin, pemimpin harus menjadi teladan. Pemimpin harus mengawali dan memberikan contoh sebagai sosok bersih, jauh dari sikap koruptif. Pemimpin harus berjalan lurus untuk memajukan daerah, sekaligus mengangkat martabat rakyatnya. Tentu saja untuk rakyat jawa Barat.* 27
Tb Hasanuddin saat menjadi ajudan Wakil Presiden RI ke-6 Jenderal (Purn) Try Sutrisno.
Tb Hasanuddin bersama Presiden RI ke-4 KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
28
Tb Hasanuddin saat menjadi ajudan Presiden RI ke-3 BJ. Habibie.
29
Kedekatan Tubagus Hasanuddin dengan masyarakat membuatnya sensitif jika terjadi sesuatu dengan warganya. Dari mulai mendatangi langsung lokasi bencana alam hingga berbaur dengan masyarakat dalam berbagai acara tradisi rakyat.
30
Tb Hasanuddin bersama Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputeri, saat menjabat Sekretaris Militer.