BADAN POM RI
Booklet-Pegagan
Jakarta : Direktorat OAI, Deputi II, Badan POM RI, 2010 20 hlm : 14 X 18 cm
ISBN 978-602-98653-1-8
Hak Cipta dilindungi oleh Undang-undang. Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini dalam bentuk elektronik, mekanik, fotokopi, rekaman atau cara apapun tanpa izin tertulis sebelumnya dari penerbit.
Badan Pengawas Obat dan Makanan Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Kosmetik dan Produk Komplemen Direktorat Obat Asli Indonesia Jakarta, 2010
Direktorat Obat Asli Indonesia
Pegagan (Centella asiatica L.)
1
Serial Data Ilmiah Terkini Tumbuhan Obat
Diterbitkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Tahun 2010
Direktorat Obat Asli Indonesia Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Kosmetik dan Produk Komplemen Jl. Percetakan Negara 23 Jakarta
2
Pegagan (Centella asiatica L.)
Direktorat Obat Asli Indonesia
Kata Pengantar Penggunaan obat bahan alam / obat tradisional untuk upaya pemeliharaan kesehatan dan membantu mengobati penyakit cenderung meningkat dari tahun ke tahun, namun penggunaan secara luas dan optimal masih mengalami kendala antara lain kurangnya informasi mengenai keamanan dan kemanfaatan dari tanaman obat itu sendiri. Oleh karena itu agar penggunaannya lebih berdaya guna dan berhasil guna maka diperlukan strategi antara lain penyediaan buku yang memuat informasi mengenai tanaman obat yang digunakan sebagai bahan obat bahan alam/ obat tradisional. Banyak buku yang menguraikan mengenai informasi penggunaan tanaman obat untuk pemeliharaan kesehatan maupun membantu pengobatan suatu penyakit yang memuat mengenai informasi keamanan dan kemanfaatan secara empiris dan belum didukung penelitian. Oleh karena itu pada kesempatan ini Badan Pengawas Obat dan Makanan menyusun dan menerbitkan buku Serial Data Ilmiah Terkini Tumbuhan Obat. Pada buku ini selain memuat informasi tentang deskripsi tanaman, penggunaan secara tradisional, kandungan kimianya Pegagan (Centella asiatica L.)
i
Serial Data Ilmiah Terkini Tumbuhan Obat
juga diuraikan mengenai efek farmakologi dari suatu tanaman yang telah memiliki data penelitian preklinik dan klinik terkini,yang dimungkinkan penggunaan yang lebih luas dari penggunaan tradisionalnya. Hal ini memungkinkan suatu tanaman obat dapat digunakan lebih optimal dalam upaya pemeliharaan kesehatan maupun membantu pengobatan suatu penyakit. Buku ini melengkapi Serial Data Ilmiah Terkini Tumbuhan Obat yang telah disusun dan diterbitkan semenjak tahun 2006 dan tahun-tahun berikutnya. Penyusunan Serial Data Ilmiah Terkini dilakukan oleh Tim Penyusun dari Badan POM RI dan pakar dari perguruan tinggi dalam berbagai bidang terkait yang telah melakukan penelitian dan menyumbangkan pikirannya sesuai dengan bidang keahliannya. Akhirnya kami berharap semoga buku serial ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Terima Kasih. Jakarta,
Desember 2010
Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Kosmetik dan Produk Komplemen Badan POM RI
Drs. Ruslan Aspan, MM ii
Pegagan (Centella asiatica L.)
Direktorat Obat Asli Indonesia
TIM PENYUSUN Susunan Tim Penasehat Ketua Sekretaris
: Drs. Ruslan Aspan, M.M : DR. Sherley, M.Si : DR. Bambang Dwiyatmoko, M.Biomed
Nara Sumber
: Prof. Asep Gana Suganda Prof. Lukman Hakim Prof. Sidik Djoko Santosa, M.Si DR. Berna Elya DR. Elfahmi
Editor
: DR. Bambang Dwiyatmoko, M.Biomed DR.Tepy Usia Dra. Warsiati, Apt. Wijiasih, S.F, Apt. Amelia Febriani, S.Farm, Apt Rizka Ayu K.W, S.Farm, Apt
Pegagan (Centella asiatica L.)
iii
Serial Data Ilmiah Terkini Tumbuhan Obat
iv
Pegagan (Centella asiatica L.)
Direktorat Obat Asli Indonesia
PEGAGAN Centella asiatica (L.) Urban
PENDAHULUAN Pegagan merupakan tanaman terna atau herba tahunan, batang berupa stolon yang menjalar di atas permukaan tanah, panjang 1080 cm. Daun tunggal tersusun dalam roset yang terdiri atas 2-10 daun, kadang-kadang agak berambut. Tangkai daun panjang sampai 50 mm, helaian daun berbentuk ginjal, lebar dan bundar dengan garis tengah 1-7 cm, tepi daun beringgit sampai bergerigi, terutama ke arah pangkal daun, perbungaan berupa bunga majemuk tipe payung tunggal, terdiri atas 3-5 anak bunga, bersama-sama keluar dari ketiak daun, ukuran ibu tangkai 5-50 mm, lebih pendek dari tangkai daun. Bunga umumnya 3, yang di tengah duduk, yang di samping bertangkai pendek; daun pelindung 2, panjang 3-4 mm, bentuk bulat telur; mahkota bunga berwarna merah lembayung, panjang 1-1,5 mm, lebar sampai 0,75 mm. Buah pipih, lebar lebih kurang 7 mm dan tinggi lebih kurang 3 mm, berlekuk dua, jelas berusuk, berwarna kuning kecoklatan,berdinding agak tebal. 1
Pegagan (Centella asiatica L.)
1
Serial Data Ilmiah Terkini Tumbuhan Obat
Gambar 1. Habitus Centella asiatica (L.) Klasifikasi
2,3
Pegagan diklasifikasikan sebagai berikut: Divisi
: Magnoliophyta
Kelas
: Magnoliopsida
Subkelas
: Rosidae
Bangsa
: Apiales
Suku
: Apiaceae
Marga
: Centella
Jenis
: Centella asiatica (L.) Urban
Pegagan di Indonesia dikenal dengan nama daerah, Sumatra: Pegagan (Aceh), daun kaki kuda, daun penggaga, penggaga, rumput kaki kuda, pegagan, kaki kuda (Melayu), pegago, pugago (Minangkabau); Jawa: cowet gompeng, antanan, antanan gede 2
Pegagan (Centella asiatica L.)
Direktorat Obat Asli Indonesia
(Sunda); Bali: gagan-gagan, ganggagan, kerok batok, panegowang, panigowang rending, palduh, penggaga, kele lere (Sawo), Maluku: sarowati (Halmahera), kolotidi manora (Ternate). Sulawesi: pagaga, wisu-wisu (Makasar), cipubalawo (Bugis), hisu-hisu (Salayar); Papua : Dogauke, gogauke, sandanan. Pegagan tumbuh liar di seluruh Indonesia serta daerah-daerah beriklim tropis pada umumnya. Pegagan dapat tumbuh mulai di dataran rendah hingga ketinggian 2500 m dpl baik daerah terbuka atau ternaung. Pegagan juga tumbuh di tempat lembab dan subur seperti tegalan, padang rumput, tepi parit, di antara batu-batu, dan di tepi jalan. Penggunaan Secara Tradisional Pegagan secara tradisional banyak digunakan untuk penyakit kulit.4 Di samping untuk penggunaan topikal pegagan juga digunakan untuk mengobati sakit perut, batuk, batuk berdarah dan disentri 5,penyembuh luka, radang, pegal linu, asma, wasir, tuberkulosis, lepra, demam dan penambah selera makan.6 Kandungan Kimia Pegagan mengandung triterpenoid: asiatikosida, madekasosida, asam asiatat, asam madekasat, asam indosentoat, bayogenin, asam Pegagan (Centella asiatica L.)
3
Serial Data Ilmiah Terkini Tumbuhan Obat
2α,3β,20,23-tetrahidroksiurs-28-oat, asam euskapat, asam terminolat, asam 3β-6β-23-tri-hidroksiolean-12-en-28-oat, asam 3β6β-23-trihidroksiurs-12-en-28-oat; flavonoid: kaempferol, kuersetin; Saponins: sentelasapogenol A, sentelasaponin A, B dan D; poliasetilen: kadiyenol, sentelin, asiatisin dan sentelisin.
4
Pegagan (Centella asiatica L.)
Direktorat Obat Asli Indonesia
Efek Farmakologi Anticemas
Pemberian simplisia dosis 500 mg/kgBB, 111 mg/kgBB fraksi etil asetat yang dibuat dari residu hasil ekstraksi 128 g kering pegagan dengan 4 L etil asetat secara sonifikasi, dan 1,85 mg/kgBB asiatikosida murni dapat memberikan efek ansiolitik pada mencit. 7 Uji klinik (a double-blind, placebo-controlled study (N = 40)) serbuk pegagan dosis tunggal 12 g pada 21 wanita dan 19 pria sehat, menunjukkan efek ansiolitik dibandingkan dengan plasebo. 8 Efek Antiinflamasi Madekasosida dengan dosis 3, 10 dan 30 mg/kgBB mempunyai efek antiinflamasi secara bermakna terhadap mencit yang diinduksi dengan kolagen sapi tipe 2. Studi histologi pada jaringan hiperplasia sinovial dengan pemberian dosis tersebut menunjukkan bahwa jaringan yang diberi perlakuan dengan madekasosida, ukuran selnya menjadi lebih kecil dibandingkan ukuran sel pada jaringan yang tidak diberi madekasosida. Efek antiinflamasi lain terlihat pada penghambatan proliferasi sel limfosit, mengurangi ekspresi enzim siklooksigenase dan produksi prostaglandin yang berperan dalam
Pegagan (Centella asiatica L.)
5
Serial Data Ilmiah Terkini Tumbuhan Obat
pembentukan inflamasi serta menurunkan produksi tumour necrosis factor (TNFα) dan interleukin (IL) 6. 9 Tukak Lambung (Gastric Ulcer) Ekstrak air pegagan 250 mg/kgBB dan asiatikosida 10 mg/kgBB menunjukkan aktivitas penyembuhan tukak lambung. Efek ini ditunjukkan dengan menstimulasi pembentukan pembuluh darah (angiogenesis) dan regenerasi sel mukosal pada tahap penyembuhan tukak lambung, memfasilitasi proliferasi epitel dan menekan aktifitas mieloperoksidase yang berperan dalam pembentukan tukak lambung.10 Antihipertensi Fraksi triterpenoid total pegagan secara in vitro dan in vivo mempunyai efek stimulan pada sintesis kolagen, sebaliknya pada dosis tinggi menghambat sintesis kolagen dan asam mukopolisakarida. Penelitian ini menunjukkan peran triterpenoid total tersebut pada sintesis elemen dinding pembuluh vena pada kultur sel fibroblasts embrional manusia. Senyawa ini aktif pada mikrosirkulasi pembuluh vena dan mikroangiopati diabetes. 11
6
Pegagan (Centella asiatica L.)
Direktorat Obat Asli Indonesia
Studi klinis menunjukkan bahwa fraksi triterpenoid total pegagan berguna bagi pasien dengan gejala mikroangiopati diabetes. Senyawa ini meningkatkan mikrosirkulasi, menurunkan permeabilitas kapiler dan memproteksi memburuknya proses mikrosirkulasi. 12 Mencegah Kerusakan Kulit Efektifitas pegagan dalam kombinasi dengan tumbuhan obat lainnya dapat meningkatkan kelembutan dan elastisitas kulit pada kulit wajah pada uji klinik acak tersamar ganda dengan kontrol plasebo pada 28 wanita dengan rentang umur 34–67 tahun. Hasil studi ini menunjukkan adanya efek bermakna bahan uji terhadap kecepatan propagasi yang mengindikasikan meningkatnya kelembutan kulit. Pada evaluasi sendiri oleh wanita yang diuji dengan kombinasi ini secara bermakna lebih baik dibandingkan dengan uji menggunakan placebo.13 Efek Kardioprotektif Efek kardioprotektif ekstrak air pegagan yang dibuat dengan merebus simplisia dengan air 1:8 selama 5 jam, kemudian disaring dan filtratnya dikeringkan dengan metode kering beku, dosis 200 mg/kgBB/hari secara intragastrik selama 3 minggu pada tikus yang
Pegagan (Centella asiatica L.)
7
Serial Data Ilmiah Terkini Tumbuhan Obat
diinduksi dengan doksorubisin. Ekstrak air pegagan secara bermakna mengurangi kadar enzim laktat dehidrogenase, kreatin posfokinase, glutamat oksaloasetat transaminase dan glutamat piruvat transaminase. Peningkatan aktivitas enzim-enzim ini pada serum dikenal sebagai marker diagnostic dari disfungsi jantung. Diperkirakan sebagai senyawa aktif yang terkait dengan aktivitas ini adalah asiatikosida dan asam arjunolat.14,15 Imunomodulator Uji aktivitas imunomodulator ekstrak metanol herba pegagan yang mengandung 0,18 % asiatikosida pada 5 dosis dari 100 sampai 500 mg/kgBB menunjukkan peningkatan bermakna pada indeks fagositik, nilai butir darah putih dan rasio indeks fagositik. 16
8
Pegagan (Centella asiatica L.)
Direktorat Obat Asli Indonesia
Neuroprotektif Stres oksidatif merupakan gejala awal munculnya penyakit alzheimer. Penelitian ini dirancang untuk mengetahui aktivitas neuroprotektif pegagan terhadap penurunan kemampuan memori yang disebabkan oleh kolsisin dan aktivitas oksidatif pada tikus. Pemberian ekstrak pegagan 150 dan 300 mg/kgBB per oral selama 25 hari yang dimulai 4 hari sebelum pemberian kolsisin secara bermakna menurunkan aktivitas asetilkolinesterase. Studi terbaru juga menunjukkan efek protektif pegagan terhadap penurunan kognitif memori dan kerusakan oksidatif yang diinduksi kolsisin.17 Penelitian untuk mengetahui aktivitas neuroprotektif ekstrak air pegagan terhadap 3-NPA (asam 3-nitropropionat) yang merupakan induktor awal stres oksidatif dan disfungsi mitokondria pada striatum dan bagian lain otak. Pemberian pegagan 5 mg/kg BB selama 10 hari diikuti pemberian 3-NPA secara intra-peritoneal dosis 75 mg/kgBB/hari pada 2 hari terakhir menunjukan pemberian pegagan dapat mengurangi stres oksidatif yang ditimbulkan oleh 3-NPA. Efek neurotoksik menimbulkan stres oksidatif pada tikus, menunjukkan peningkatan kadar malondialdehid, kadar ROS (Reactive Oxygen Species) dan hidroperoksida pada striatum. 3-NPA juga menimbulkan stres Pegagan (Centella asiatica L.)
9
Serial Data Ilmiah Terkini Tumbuhan Obat
oksidatif dan oksidasi protein pada sitosol/mitokondria pada bagian otak lain.18 Sitotoksik Ektrak metanol pegagan dapat menghambat proliferasi sel kanker payudara manusia (MCF-7) dengan konsentrasi LD50 g/100ml dan dosis 82 g/100ml menginhibisi MCF-7 setara dengan 10 µM tamoxifen yang digunakan sebagai antiestrogen pada pasien kanker payudara. Asam asiatik 10 µM menginduksi sampai dengan 95 % kematian sel dalam 48 jam. Hal ini menunjukkan ekstrak metanol pegagan memiliki aktivitas sitotoksisitas moderat dibandingkan dengan asam asiatik yang merupakan salah satu komponen aktif pegagan.19 TOKSISITAS Dilaporkan uji toksisitas akut menunjukkan bahwa pegagan tidak toksik sampai dengan dosis 2000 mg/kgBB, karena tidak ada hewan uji yang mati dan tidak ada gejala klinis ketoksikan bermakna yang tampak pada seluruh kelompok hewan uji. 20
10
Pegagan (Centella asiatica L.)
Direktorat Obat Asli Indonesia
Daftar Pustaka 1. Backer, C.A., Bakhuizen van den Brink, 1963, Flora of Java (Spermatophytes Only), Vol. II, Wolter-Noordhoff, NVP., Groningen. 2. Cronquist, A., 1981, An Integrated System of Classification of Flowering Plants, Columbia University Press, New York 3. Jones, S.B., Luchsinger, A.E., 1986, Plant Systematics, 2nd Ed., Mc Graw-Hill Book Company, New York. 4. de Padua, L.S., Bunyaprahatsara, N., Lemmens, R.H.M.J., 1999, Plant Resources of South-East Asia, 12 (1) Medicinal and Poisonous Plants, Prosea, Bogor Indonesia. 5. Shin, Kasahara., Hemmi, (Eds.), 1995, Medicinal Herb Index In Indonesia, 2nd Edition., PT. Eisai Indonesia, Jakarta. 6. Januawati , M., M. Yusron, 2005, Budidaya Tanaman Pegagan, Sirkuler (11) 7. Wijeweera, P., Arnason, J. T., Koszycki, D., Merali, Z., 2006. Evaluation of anxiolytic properties of Gotukola – (Centella asiatica) extracts and asiaticoside in rat behavioral models, Phytomed.,13, 668–676. 8. Bradwejn, J., Zhou, Y., Koszycki, D., Shlik, J., 2000, A doubleblind, placebo-controlled study on the effects of gotu kola (Centella asiatica) on acoustic startle response in healthy Pegagan (Centella asiatica L.)
11
Serial Data Ilmiah Terkini Tumbuhan Obat
subjects, J.Clin. Psychopharmacol., 20, 680-684 9. Li, H., Gong, X., Zhang, L., Zhang, Z., Lu, F., Zhou, Q., Chen, J., Wan, J., 2009, Madecassoside attenuates inflammatory response on collagen-induced arthritis inDBA/1mice, Phytomed., 16, 538–546 10. Cheng, C.L, Guo, J.S, Luk, J., Koo, M.W.K., 2004, The healing effects of Centella extract and asiaticoside on acetic acid induced gastric ulcers in rats, Life Sci., 74, 2237–2249 11. Incandela, L., Cesarone, M.R, Cacchio, M., De Sanctis, M.T, Santavenere, C., D’Auro, M.G, Bucci M, Belcaro G., 2001, Total triterpenic fraction of Centella asiatica in chronic venous insufficiency and in high-perfusion microangiopathy, Angiol., 52, S2, S9-13. 12. Cesarone, M.R., Incandela, L., De Sanctis, M.T., Belcaro, G., Bavera, P., Bucci, M., Ippolito, E., 2001, Evaluation of treatment of diabetic microangiopathy with total triterpenic fraction of Centella asiatica: A clinical prospective randomized trial with a microcirculatory model, Angiol. , 62, S49-S54. 13. Sommerfeld, B., 2007, Randomized, placebo-controlled, doubleblind, split-face study on the clinical efficacy of tricutans on skin firmness, Phytomed., 14, 711–715
12
Pegagan (Centella asiatica L.)
Direktorat Obat Asli Indonesia
14. Gnanapragasama, A., Ebenezar K.K.,Sathish V., Govindarajub, P., Devaki T., 2004, Protective effect of Centella asiatica on antioxidant tissue defense system against adriamycin induced cardiomyopathy in rats, Life Sciences, 76: 585–597 15. Gnanapragasam, A., Yogeeta S., Subhashini R., Ebenezar K.K.,Sathish V. and Devaki T., 2007, Adriamycin induced myocardial failure in rats:Protective role of Centella asiatica, Molecular and Cellular Biochemistry, 294: 55–63 16. Jayathirtha, M., 2004, Preliminary immunomodulatory activities of methanol extracts of Eclipta alba and Centella asiatica, Phytomed., 11, 361-365 17. Kumar, A., Dogra, S., Prakash, A., 2009, Neuroprotective effects of Centella asiatica against intracerebroventricular colchicineinduced cognitive impairment and oxidative stress, Intern. J. Alzheimer’s Dis., 13 18. Shinomol, G.K., Muralidhara, 2008, Prophylactic neuroprotective property of Centella asiatica against 3-nitropropionic acid induced oxidative stress and mitochondrial dysfunctions in brain regions of prepubertal mice, Neurotoxicol., 29, 948-957.
Pegagan (Centella asiatica L.)
13
Serial Data Ilmiah Terkini Tumbuhan Obat
19. Babykutty, S., Padikkala, J., Sathiadevan, PP., Vijayakurup, V., Azis, TKA., Srinivas, P., Gopala, S., 2009, Apoptosis induction of Centella asiatica on human breast cancer cells, African J. Trad. Compliment. Alternat. Med., 6, 9-16 20. Sulastry, F., 2009, Uji Toksisitas Akut yang Diukur dengan Penentuan LD50 Ekstrak Daun Pegagan (Centella asiatica (L.) Urban) Terhadap Mencit Balb/c, Laporan Akhir Karya Tulis Ilmiah, Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, Semarang.
14
Pegagan (Centella asiatica L.)