PENCEMARAN DI PERAIRAN SUNGAI Oleh:
Dr. Endang Widyastuti, M.S. Fakultas Biologi Unsoed
Pendahuluan
Sungai termasuk perairan mengalir yang dicirikan dengan adanya arus, perbedaan gradien lingkungan dan interaksi antara komponen biotik dan abiotik yang ada di dalamnya. Perairan mengalir memiliki
ciri-ciri, yaitu mengalir searah, debit air
yang fluktuatif, bentuk yang memanjang, dasar dan tepian yang tidak stabil, dan kedalamannya relatif dangkal. Sungai termasuk perairan terbuka yang mendapat pengaruh dari daratan di sekitarnya. Di Indonesia sungai merupakan perairan umum,
sehingga berbagai pemanfaatan atau aktivitas dilakukan oleh masyarakat sesuai dengan kebutuhan masing-masing tanpa merasa harus bertanggung jawab tentang akibat yang ditimbulkan. Pemanfaatan oleh masyarakat antara lain sebagai sumber
air minum, irigasi, perikanan, industri, rekreasi, transporfasi , mandi cuci kakus (MCK), maupun pembuangan limbah. Tidak sedikit permasalahan terjadi karena kepentingan yang saling berbenturan. Salah satu permasalahan tersebut adalah
terjadinya pencemaran
di
perairan sungai. Sungai mudah mengalami pencemaran
karena sungai sebagai suatu perairan terbuka, memiliki pengaruh dari daratan disekitamya.
Tidak adanya kesadaran bersama untuk menjaga kelestarian perairan sungai, merupakan salah satu penyebabnya. Oleh karena
itu perlu dipahami
tentang
terjadinya pencemaran tersebut dan disikapi agar pencemaran dapat dihindari, dicegah, dikurangi, diperbaiki dan perairan sungai dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan.
bio.unsoed.ac.id Pengertian Pencemaran Berdasarkan PP
No. 82 Tatrun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air
dan
pengendalian Pencemaran Air, yang dimaksud pencemaranair adalah masuknya atau
air dimasukkannya makhluk hidup, zat, enetgi dan atau komponen lain ke dalam yang oleh kegiatan manusia, sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu sumber menyebabkan air tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukannya' Suatu akan air dikatakan tercemar tidak hanya karena tercampur dengan bahan pencemar, contoh tetapi juga apabila air tersebut tidak sesuai dengan peruntukannya. Sebagai penyakit suatu sumber air yang mengandung logarn berat atau mengandung bakteri
masih dapat digunakan untuk kebutuhan industri atau sebagai pembangkit tenaga listrik, akan tetapi tidak dapat digunakan untuk kebutuhan rumah tangga (keperluan air minum, memasak, mandi dan mencuci).
Ada beberapa penyebab terjadinya pencemaran sungai, yaitu antara lain terkontaminasi dengan bahan pencemff yang berasal dari limbah rumah tangga, limbah industri, sisa-sisa pupuk atau pestisida dari daerah pertanian, limbah rumah sakit, limbah dari peternakan atau dari budidaya ikan. Pemanfaatan sungai oleh oleh karenanya harus memperhatikan laiteriaataubaku mutu yang sudah ditentukan pemerintah. Hal ini tidak lain karena air merupakan komponen lingkungan hidup
yang penting bagi kelangsungan hidup dan kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Pada dasamya ur merupakan salah satu sumber daya alam yang
memiliki fungsi sangat penting bagi kehidupan dan perikehidupan manusi4
serta
untuk rnemajukan kesejahteraan umum, sehingga merupakan modal dasar dan faktor utamapembangunan.
Sumber Pencemaran
Air
pencemaran air terjadi apabila dalam air terdapat berbagai macam zat atzu
kondisi yang dapat menurunkan standar kualitas air yang telah ditentukan, sehingga tidak dapat digunakan untuk kebutuhan tertentu. Beberapa penyebab terjadinya pencemaran air antara lain apabila air terkontaminasi dengan bahan pencemar seperti
sampah rumah t?trlggu sampah limbah industri, sisa-sisa pupuk atau pestisida dari
bio.unsoed.ac.id
daerah pertanian, limbah rumah sakit, limbah kotoran ternak, partikulat-partikulat
padat hasil kebakaran hutan dan gunung berapi yang meletus atau endapan hasil erosi
tempat-tempat yang dilaluinYa' Pada dasamya bahan pencemaf air dapat dikelompokkan menjadi:
gula tebu, a). Sampah organik misalnya sampah industri makanan, sampah indushi sampah rumah tangga (sisa-sisa makanan), kotoran manusia dan kotoran hewan, tumbuhtumbuhan dan hewan yffig matr. Proses peruraian sampah organik memerlukan banyak oksigen, sehingga apabila sampah-sampah tersebut terdapat
dalam air, maka perairan (sumber ato akan kekurangan oksigen, ikan-ikan dan yang organisme dalarn air akan mati kekurangan oksigen. Proses peruraian sampah mengandung protein (hewani/nabati) akan menghasilkan gas H2S yang berbau busuk, sehingga air tidak layak untuk diminum atau untuk mandi'
b). Bahan pencemar penyebab terjadinya penya6t, yaitu bahan pencemar yang mengandung virus dan bakteri misal bakteri yang dapat menyebabkan penyakit saluran pencernaan (disentri, kolera, diare, fypes) atau penyakit kulit' Bahan pencemar ini berasal dari limbah rumah tangga, limbah rumah sakit atau dari kotoran hewan/manusia.
c) Bahan pencemar senyowa anorganiffimineral misalnya logam-logam berat seperti merkuri (Hg), kadmium (Cd), Timah hitam (pb), tembaga (Cu), dan garam-gafam anorganik. Bahan pencemar berupa logam-logam berat yang masuk ke dalam tubuh biasanya melalui makanan dan dapat tertimbun dalam organ-organ tubuh seperti
ginjal, hati, limpa saluran pencernznn lainnya sehingga mengganggu fungsi organ tubuh tersebut. d) Bahan pencemar organikyang sulit diuraikan oleh mikroorganisme yaitu senyawa
organik berasal dari pestisida, herbisid4 polimer seperti plastik, deterjen, serat sintetis, limbah industri dan limbah minyak. Bahan pencemar ini tidak dapat
bio.unsoed.ac.id
dimusnahkan oleh mikroorganisme, sehingga akan menggunung dimana-mana dan dapat mengganggu kehidupan dan kesejahterium makhluk hidup.
Bahan pencemar berupa makanan tumbuh-tumbuhan seperti senyawa nitrat, pesat senyawa fosfat dapat menyebabkan tumbuhnya alga (ganggang) dengan
e)
sehingga menutupi permukaan
air. Selain itu akan mengganggu ekosistem air,
mematikan ikan dan organisme dalam air, karena kadar oksigen dan sinar matahari organisme berkurang. Hal ini disebabkan oksigen dan sinar matahari yang diperlukan air. dalam air (kehidupan akuatik) terhalangi dan tidak dapat masuk ke dalam
Bahan pencemar berupa zat radioaffiif, dapat menyebabkan penyakit kanker, limbah merusak sel dan jaringan tubuh lainnya. Bahan pencemar ini berasal dari
0
pembangkit Listrik Tenaga Nuklir dan dari percobaan-percobaan nuklir lainnya. erosi Bahan pencemar berupa endapan/sedimen seperti tanah dan lumptn akibat gunung pada tepi sungai atau partikulatpartikulat padat/lahar yang disemburkan oleh yang meletus, menyebabkan air menjadi keruh, masuknya sinar matahari
g)
berapi
yang menumpuk berkurang, dan air kurang mampu mengasimilasi sampah. Sampah
juga dapat menyebabkan banjir.
Bahan pencemar berupa kondisi (misalnya panas), berasal dafi limbah pembangkit tenaga listrik atau limbatr industri yang menggunakan air sebagai
h)
pendingin. Bahan pencemar panas ini menyebabkan suhu air meningkat tidak sesuai untuk kehidupan akuatik. Tanaman, ikan dan organisme lain yang rnati ini akan
terurai menjadi senyawa-senyawa organik. Proses penguraian senyawa organik ini memerlukan oksigen, sehingga terjadi penurunan kadar oksigen dalam air' Secara garis besar bahan pencemal air tersebut dapat dikelompokkan menjadi:
1.
Bahan pencemar organik, baik yang dapat mengalami penguraian oleh
mikroorganisme maupgn yang tidak dapat mengalami penguraian. Bahan pencemal anorganik, dapal berupa logamJogam berat, mineral (garam-
gaftlm anorganik seperti sulfat, fosfat, halogenid4 nitrat)
bio.unsoed.ac.id
3. Bahan pencemar berupa sedimen/endapan tanah atau lumpur'
4. Batran pencemar 5. Bahan pencemar Pengelolaan Kualitas
berupa zat radioaktif beruPa Panas
Air
Pengelolaan kualitas
air
adalah upaya pemeliharaan
ah sehingga
tercapai
agar kualitas air kualitas air yang diinginkan sesuai peruntukannya untuk rnenjamin harus memenuhi mutu tetap dalam kondisi alamiahnya. Kualitas air olsh karenanya sesuai peruntukannya.
Mutu air adalah kondisi kualitas ab yang diukur dan atau
diuji berdasarkan parameter - parameter tertentu dan metoda tertentu
berdasarkan
peraturan perundang - undangan yang berlaku;
mutu air Berdasarkan PP No. 82 tahun 2001 pemerintah menetapkan klasifikasi yang dinilai masih menjadi 4 (empat) kelas. Kelas air adalah peringkat kualitas air mutu air yang telah layak untuk dimanfaatkan bagi peruntukan tertentu. Klasifikasi ditetapkan adalah sebapi berilart:
a.
air Kelas satu, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk air baku yang sama minum, dan atau perunfukan lainyang memper-syaratkanmutu air dengan kegunaan tersebut;
b.
prasarana/sarana Kelas dua, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk mengairi rekreasi air, pembudidayaan ikan air tawar, petemakan, air untuk yang pertanaman, dan atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air sama dengan kegunaan tersebut;
c. Kelas tiga, ur yang peruntukannya dapat digrmakan pembudidayaan
ikan ait tawar, peternakan, air untuk mengairi
untuk
pertanaman,
dengan dan atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama kegunaan tersebut;
d. Kelas empat, air yang
peruntukannya dapat digunakan untuk mengairi
yang pertanaman dan atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air sama dengan kegunaan tersebut'
bio.unsoed.ac.id
mutu air. Masing-masing kelas air mempunyai kriteria mutu air atau tolok ukur pun akan Untuk masing-masing peruntukkan tentunya parameter yang digunakan
pada kelas 1 (satu)' ukur mutu air paling ketat ada berbeda pula dan tentunya tolok diamati dengan terjadinya perubahanuntuk mengetahui terpolusinya air dapat
perubahanarrtaralainmeliputiparameter:nilaipH,suhuair, warn4bau,rasa,jumlahpadatan'BOD(BfochemicalOxygenDemand)'COD (ChemicatoxygenDemand)'mikroorganismepathogen,minyak,logamberat,dan radio aktif peruntukan mutu air untuk masing-masing setelah dibandingkan dengan kriteria mutu status mutu air adalah tingkat kondisi air. mutu status ditentukan maka dapat
airyangmenunjukt
air yang ditetapkan' mernbandingkan dengan baku mutu dalam waktu tertentu dengan
Tergantungpadasumberpencemarnya'pencemafanairdapatmengakibatkan gangguandankematianorganismeperairan,permasalahankebutuhanairuntuk dan banjir. penyakit, gangguan fungsi organ' timbulnya tangga, rumah minum, Banyakpihakmenjadipenyebabtimbulnyamaupunmeningkatnyapencemalanair dan kurangnya pengawasan' karena kurangnya rasa disiplin mengatasi polusi air' Diperlukan usaha-usaha unnrk mencegahdan pefencanaan yang baik sehinga pembuangan limbah industri wajib diatur dengan pembatasan dan pengawasan terhadap tidak mencemari lingkungan, perlunya penggunaanjenis-jenispestisidadanzat_zatkimialainyangdapatmenimbulkan pencemaran,tindakantegasterhadapperilakupencemaranlingkungan'
Airadalahunsuralamyangpentingbagima}rlukhidupdengansifatmengalir danmeresap,apabilajaluralirannyatersumbatakanmengakibatkanbanjir.Banjir jugaberpotensiterhadapterjadinyapolusiair.Memperluasgerakanpenghijauan' dan tidak pernbuatan sumur-sumuf resapan penataan saluran pernbuangan air, upaya-upaya mengatasi banjir' membuang sampah ke sungai' merupakan KesimPulan
bio.unsoed.ac.id
Berdasarkan pembahasan tersebut dapat disimpulkan bahwa, yang dimakzud pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi dan
atau komponen lain ke dalam air oleh kegiatan manusia, sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak dapat berfungsi sesuai dengan
peruntukannya.
Air
sangat penting bagi seluruh kehidupan dan dipandang sebagai barang yang
sangat berharga bagi seluruh makhluk hidup
di bumi, sehingga perlu dijaga"
dilindungi, dan dilertarikan. Karena itu, kualitas air yang kita gunakan sangat penting
untuk diperhatikan. Ada beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah polusi air dan banjir, yang dapat dimulai dari diri kita dan lingkungan sekitar kita.
Daftar Pustaka Kementrian Lingkungan Hidup (KLH). 2AA2. Himpunan Peraturan Perundangundangan
di
Bidang Pengelolaan Linghtngan Hidup dan Pengendalian
Dampak Linghmgan Era Otonomi Daerah. Kementrian Lingkungan Hidup. Jakarta
Lufti, A. 2009. Sumber dan Bahan
Pencemar
Air. http://www.chem-is-
trlt.org/materiJimia/kimialinqkungaft/pencemaran-air/sumber-dan-bahanpgnegmar:atr/ Diakses 17 Mei 2414
Odum, E.P. 1998. Dasar-Dasar Elrologt. 4rd ed. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press Pemerintah Republik Indonesia. 2A09. Undang-Undang No. 32 Tahun 2A09 rcntang Pengelolaan dan Perlindungan Lingkungan Hidup. Jakarta.
bio.unsoed.ac.id