AKLIMATISASI BIBIT IHSIL KT]LTUR JARINGAN TTJMBUHANI) Oleh : Prof. Dr. Triani Hardiyati, SU.2)
PENDAHULUAN Dalam kultur jaringan tumbuhan salah satu tahap yang menetukan keberhasilan budidaya tanaman adalah aklimatisasi. Aklimatisasi merupakan tahap yang harus dilalui dalam pembibitan secara kultur jaringanlkultur invitro. Tujuan dari aklimatisasi adalah
untuk mengadaptasikan bibit yang baru tumbuh secara kultur invitro/kultur jaringan. Di mana masa aklimatisasi merupakan masa yang paling menentukan bagi kehidupan bibit tanaman selanjutnya sehingga perlu perhatian yang lebih intensif terutama dalam pemilihan media tanam serta pemberian makanan (pemupupukan).
CARA MEMILIH BIBIT YANG BAIK
Bibit yang berkualitas mutlak diperlukan dalam membudidayakan tanaman, oleh karena itu perlu diketahui cara memilih bibit yang berkualitas yaitu:
1.
Asal usul bibit harus jelas
2. Bibit seragam pertumbuhannya 3. Daun sehat berwarna hijau muda hingga hijau tua atau ungu tua 4. Tanaman tumbuh tegak AKLIMATISASI Secara umum aklimatisasi adalah suatu proses pemindahan
bibit dari lingkungan
steril (invitro) ke lingkungan semi steril sebelum dilakukan pemindahan ke lapangan. Aklimatisasi merupakan saat yang riskan dalam perbanyakan secara invitro karena dalam hal ini kondisi bibit dipaksakan dari sifat heterotrof ke autotrof.
Ciri Bibit yang Siap Diaklimatisasi
1. Bibit
2.
nampak sehat, subur, dan seragam pertumbuhannya
Daun bibit panjang 4-5 cm lebar 0,5-{,75 cm
bio.unsoed.ac.id
r) Disampaikan dalam rangka Pengenalan Teknik Kultur 1z virro Anggrek MGMP guru SMA Tegal,
Purwokerto 15 Desember 2015
t)
Dosen tetap Fabio Unsoed
J. Akar nampak sehat, tidak saling bertautan
Media tumbuh hampir ditandai dengan media menipisnya media tumbuh
4.
dan
dipenuhinya media oleh akar-akar bibit
Faklor yang menyebabkan kematian bibit
l.
Terjadinya transpirasi yang tinggi pada
bibit sehingga dapat menyebabkan
hilangnya kandungan air dari dalam jaringan tanaman. 2.
Belum atau kurang mampunya bibit berfotosintesis.
J.
Terjadi kontaminasi oleh organisme.
KONDISI AKLIMATISASI Bibit dapat dikelurkan dari dalam botol kultur dengan memperhatikan beberapa hal, terutama mengingat kondisi iklim mikro di dalam botol berbeda dengan kondisi iklim mikro di luar botol.
1.
Bibit hendaknya diletakkan pada tempat yang teduh agar kelembaban udara tinggi.
2. 3.
Usahakan bibit tidak kena sinar matahari langsung.
Sirkulasi udara di mana bibit ditempatkan harus baik untuk menghindari timbulnya
jamur.
4.
Penyiraman dilakukan sesuai dengan kondisi sirkulasi udar4 penguapan dan pengaturan air pada media.
SYARAT MEDIA AKLIMATISASI
l.
Mempunyai kemampuan menahan air yang tinggi.
2.
Mempunyai aerasi yang baik sehingga memudahkan pertumbuhan akar.
3'.' Tidak mudah ditumbuhi jamur.
4.
Mudah menyatu
MACAM MEDIA AKLIMATISASI
1.
Moss
2. 3.
Arang sekam
bio.unsoed.ac.id
Pakis
4. Arang kayu 5. Tanah 6. Campuran dari beberapa media PROSES AKLIMATISASI
1.
Siapkan pot plastik dengan diameter 5 cm, beri label.
2.
Siapkan potongan-potongan kecil styrofoam.
3.
Masukkan potongan kecil styrofoam ke dasas pot plastik,
4.
Siapkan mass dan pisah-pisahkan supaya tidak bergerombol, masukkan ke dalam kantong.
5.
Sterilkan mass dengan menggunakan autokraf selam 30 menit dengan tekanan 1,5 psi.
*
l/3 bagian pot.
6. Dinginkan mass hingga siap digunakan. 7. siapkan larutan pupk N : p : K : 30 : 10 : l0 dengan konsentrasi 0,5 gr / lt aquadest. 8. Rendam mass dalam pupuk selama 30 menit 9- Siapkan larutan fungisida dengan dosis 1 gr per liter aquadest sebanyak 500 ml. 10. Keluarkan
a'
bibit dengan cara:
Buka tutup botol, masukkan air steril sampai 30 menit sehingga akar dapat dipisahkan dari media.
b.
Dengan kawat yang ditekuk bagian ujungnya, tariklah bibit dengan hati-hati pada bagian pangkal batang, di atas tempat tumbuh akar. Setalah itu bersihkan sisa media pada akar dengan air mengalir.
,c.
d.
11.
Ulangi pencucian bibit hingga benar-benar bersih. Rendam bibit dalam lerutan fungisida selama 1-3 menito kemudian tiriskan di atas kertas.
Tanamlah bibit pada media mas yang telah disiapkan, usahakan batang jangan terendam media.
12. sirami bibit dengan airo usahakan daun-daunnya terkena siraman air. 13. Tempatkan pot-pot yang telah ditanami bibit pada tryi kemudian
bio.unsoed.ac.id
pada tempat yang terhindar dari matahari langsung.
letakkan bibit
14. Setelah beradaptasi pindahkan seedling
ke tempat dengan
cahaya
matahari lebih tinggi. Dimana harus memenuhi syarat: a. Bersih dari hama dan penyakit dengan cara pemberian fungisida secara teratur.
b. Tidak terkena air hujan dan cahaya makhari langsung.
c. Terhindar dari tiupan angin secara langsung. Siramlah bibit menggunakan sprayer agar percikan air yang kelur kecil-kecil dan tidak melukai.
PERAWATAI\I BIBIT SETELAH AKLIMATISASI
Agar bibit tumbuh dengan baik diperlukan perwatan meliputi penyiraman, pemupupukan dan pencegahan hama dan penyakit. Bibit yang telah ditanam dalam tempat atau pot dengan disiram selarna 3 hari. Penyiraman dild
jangan terlalu basah dan jangan terlalu kering, penyiraman dilakukan sesuai dengan kebutuhan. Penyiraman dilakukan dengan sprayer.
Pemupukan dilakukan dua minggu setelah aklimatisasi, gunakan pupuk majemuk dengan kandungan N tinggi dengan dosis 1 gram per liter. Pemupupkan dilakukan dua kali
seminggu secara teratur. Pencegahan terhadap penyakit perlu dilakukan dengan cara menyemprotkan insetisida dan fungisida dua minggu sekali secara teratur.
PENUTT'P Keberhasilan aklimatisasi bibit yang dikeluarkan dari botol sangat tergantung pada
bibit yang dikeluarkan dari botol
sangat tergantung kepada proses awal pada saat bibit
dikeluarkan dari botol, yaitu terbatasnya bibit dari media agar dan tingkat kerusakan bibit. Disamping itu proses penanganan setelah bibit berada di luar botol, yaitu kebersihan tempat perawatan bibit sangat menentukan keberhasilan aklimatisasi.
DAFTAR PUSTAKA
bio.unsoed.ac.id
Nugroho, A dan Sugito, H. 1996. Pedoman Pelaksanaan Teknik Kuhur Jaringan. Penebar swadaya. Jakarta.
Triharyanto, E dan Sutrisno, J.2007. Anthurium Si Daun Indah Penghasil Rupiah Serial Taman. PT. Gramedia. Jakarta
Gunadi, T. 1979. Anggrek Dari Bibit Hingga Berbunga. P.A.I. Bandung. Sutarmi, MS. 1984. Merawat Anggrek. Kanisius. Yogyakarta. Hendaryono, D.P.S dan Wijayanti, A. 1994. Telstik Kultur Jaringan Kanisius. Yogyakarta.
bio.unsoed.ac.id