ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Lampiran 1 RINGKASAN
BIOSISTEMATIKA VARIETAS PADA APEL (Malus sylvestris L.) DI KOTA BATU BERDASARKAN MORFOLOGI Hebert Adrianto, Dr. Hamidah, dan Dra. Thin Soedarti, CESA. Prodi S1- Biologi, Departemen Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga, Surabaya. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya keanekaragaman morfologi varietas dari apel (Malus sylvestris L.), melihat hubungan kekerabatan antar varietas pada apel ditinjau dari karakter morfologi, dan mengetahui karakter morfologi yang mempengaruhi pengelompokan varietas pada apel. Penelitian ini bersifat deskriptif. Lokasi pengambilan sampel terletak di Tulungrejo dan wisata petik apel kota Batu serta diperoleh empat macam varietas, yaitu apel varietas Manalagi, Anna, Wanglin, dan Rome beauty. Bagian tanaman yang akan diteliti ada 58 karakter yang meliputi perawakan, batang, daun, bunga, buah, dan biji. Berdasarkan hasil analisis deskripsi diperoleh keanekaragaman karakteristik morfologi terutama pada keberadaan dan kepadatan trikoma daun, warna permukaan daun, bangun dan tepi daun, daging daun, warna ungu korola, ukuran buah, dan tebal biji. Ciri morfologi varietas apel dianalisis menggunakan program SPSS. Program SPSS dengan koefisien simple matching membentuk dendrogram. Hasil dendrogram menunjukkan dua kelompok utama, yaitu kelompok A dan kelompok B. Kelompok A beranggotakan varietas Manalagi dan Anna pada nilai similaritas 35,2%. Kelompok B beranggotakan varietas Wanglin dan Rome beauty pada nilai similaritas 54,1%. Pada analisis PCA (Principal Component Analysis), karakter yang mempengaruhi pengelompokan varietas apel antara lain kepadatan daun, ukuran tinggi tanaman, permukaan batang, duduk daun, keberadaan rambut daun, kepadatan rambut daun, warna permukaan bawah daun, keadaan permukaan daun, bangun daun, tepi daun, pangkal daun, keadaan tulang daun, daging daun, warna korola, warna ungu pada korola, panjang stamen, warna pistillum, tinggi buah, permukaan kulit buah, keberadaan bintik, daging buah, bentuk biji, dan tebal biji. Kata kunci: Malus sylvestris L., Morfologi, Dendrogram, PCA Abstract The aims of this study were to examine whether there is diversity of morphological from variety of Apple (Malus sylvestris L.), analize their relationship and find out the characteristics that affects the classification of these apples.This study itself is using the descriptive approach. Sampling is taken at some sites: Tulungrejo and tour pick apple Batu City. The result of the research
Skripsi
Biosistematika Varietas pada Apel (Malus sylvestris L.) di Kota Batu ...
Adrianto, Hebert
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
finds four varieties: Manalagi, Anna, Wanglin, and Rome beauty. Parts of the plants to be studied are 58 characters, including stature, stem, leaf, flower, fruit, and seeds. Depend on results of description analysis there were obtained diversity of morphological characteristics the most are characters of existence and density trichoma of leaves, color of surface of leaves, shape and side of leaves, intervenium, purple colour in corolla, fruit size, and seeds thickness. Morphological of variety of apple were analyzed by SPSS programme. This Programme used simple matching coefficient that use to form dendrogram. The dendrogram resulted two main groups of apples: group A and group B. Group A consisted of variety of Manalagi and Anna with 35,2% similarity value. Group B consisted variety of Wanglin and Rome beauty with 54,1% similarity value. In the PCA (Principal Component Analysis) analysis of characters that affect the grouping of variety of apple are: the density of leaves, the high of tree of apples, surface of stem, the color of the lower surface of leaves, condition surface of leaves, shape of leaves, side of leaves, base of leaves, condition of venation of leaves, intervenium, colors of corolla, purple colour in corolla, long size of stamen, color of pistillum, the high of fruit, fruit surface, existence of spot of fruit, flesh of fruit, shape of seed, and thicknees of seed. Key words: Malus sylvestris L., Morphology, Dendrogram, PCA Pendahuluan Indonesia adalah salah satu negara mega biodiversitas (Retnoningsih, 2003) yang mana memiliki kekayaan dan keanekaragaman sumber daya alam hayati tertinggi di dunia, jauh lebih tinggi dari pada Amerika Latin dan Afrika Tropis, tetapi kekayaan tumbuhan yang ada di Indonesia masih belum dipelajari dan dimanfaatkan dengan baik oleh bangsa Indonesia, hal ini dapat dilihat banyaknya referensi-referensi tentang tumbuhan Indonesia (Asia) yang ditulis oleh penulis asing dan penelitian-penelitian tumbuhan di daerah tropika termasuk Indonesia justru banyak dilakukan oleh peneliti-peneliti asing (Prihanta, 2004). Karena kurangnya pengenalan terhadap dunia tumbuhan maka kekayaan hayati di Indonesia banyak yang hilang sebelum teridentifikasi dengan baik. Apel (Malus sylvestris L.) merupakan tanaman buah tahunan yang berasal dari daerah Asia Barat dengan iklim sub tropis. Sampai saat ini belum banyak daerah di Indonesia yang mengembangkan tanaman ini. Salah satu daerah yang telah dikenal memiliki wilayah pengembangan cukup luas adalah kota Batu, Propinsi Jawa Timur (Triwiratno, 2008). Komoditas apel merupakan komoditas andalan bahkan sebagai simbol dari kota. Menurut observasi dengan masyarakat di Batu pada bulan Februari 2011 (masa survey) Juni sampai Juli 2011 (masa penelitian), didapatkan informasi bahwa 3 varietas (Manalagi, Ana, dan Rome beauty) yang banyak dibudidayakan dan mudah didapatkan di pasaran, sedangkan apel varietas wanglin yang sulit didapatkan. Penelitian yang telah dilakukan selama ini pada Malus adalah tentang molekuler. Penelusuran penelitian mengenai hubungan kekerabatan antar varietas Malus sylvestris L. di Indonesia berdasarkan morfologi masih jarang ditemukan,
Skripsi
Biosistematika Varietas pada Apel (Malus sylvestris L.) di Kota Batu ...
Adrianto, Hebert
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
baik melalui pustaka maupun internet. Maka mengingat posisi daerah Malang yang menjadi tempat sentral penghasil apel dan manfaat dari apel, peneliti tertarik untuk mengkaji diversitas, karakteristik morfologi, dan hubungan kekerabatan varietas pada Malus sylvestris L. di kota Batu. Metode Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Tulungrejo, Batu dekat Raya Selekta, Wisata petik apel kota Batu, dan Laboratorium Biosistematika Departemen Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga Surabaya, pada bulan Juli – Oktober 2011. Bahan yang digunakan adalah spesimen segar dari empat varietas tanaman apel (Malus sylvestris L.), yaitu apel varietas Manalagi, apel varietas Anna, apel varietas Wanglin, dan apel varietas Rome beauty. Bagian tanaman apel yang akan digunakan untuk diteliti adalah organ daun, batang, bunga, buah, dan biji. Tahapan penelitian yang akan dilakukan adalah Survey lokasi penelitian, karakterisasi morfologi spesimen, deskripsi dan analisis, analisis data untuk pengelompokan (analisis kelompok). Hasil dan Pembahasan Hasil deskripsi masing-masing varietas apel dapat dibuat suatu kunci identifikasi yang akan saling membedakan varietas satu dengan varietas yang lain. Kunci identifikasi varietas apel (Malus sylvestris L.) di kota Batu 1. a. keadaan tulang daun tidak menonjol, daging buah keras………Rome beauty b. keadaan tulang menonjol, daging buah renyah ……………………………..2 2. a. duduk daun tersebar, memiliki rambut daun, bangun daun bulat telur, tepi daun gerigi, pangkal daun runcing, daging daun tipis kertas, tidak memiliki bintik/ bintik tidak kasar dan menonjol……………………..………………3 b. duduk daun berkarang, tidak memiliki rambut daun, bangun daun jorong, tepi daun gerigi rapat, pangkal daun meruncing, daging lunak tipis lunak, memiliki bintik kasar menonjol………..…………...………...…….Wanglin 3. a. kepadatan daun rimbun, jumlah warna ada dua, keharuman tajam, bentuk biji lanset………………………………...……………………………..Anna b. kepadatan daun jarang, jumlah warna ada satu, tidak harum, biji berbentuk bulat telur……………………………………...…………………...Manalagi Setelah melakukan deskripsi dan membuat kunci identifikasi, maka dapat dilihat hubungan kekerabatan melalui pendekatan morfologi yang divisualisasikan dalam bentuk dendrogram pada Gambar 1 di bawah ini.
Skripsi
Biosistematika Varietas pada Apel (Malus sylvestris L.) di Kota Batu ...
Adrianto, Hebert
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
C A S E Label W2 W3 W1 W4 R1 R2 R4 R3 M1 M2 M3 M4 A3 A4 A2 A1
0.976
0,834
0,693
0,551
0,410
0,269
Num
+---------+---------+---------+---------+---------+
10 11 9 12 13 14 16 15 5 6 7 8 3 4 2 1
─┬─┐ e ─┘ ├───────────────────────────┐ ─┬─┘ │ ─┘ ├─────────────────┐ b ───────┬─┐ │ │ ───────┘ ├───┐ │ │ ─────────┘ ├─────────────────┘ │ ─────────────┘ f │ ─┬───┐ │ ─┘ │ d │ ─────┼───────────────────────────────────────┐ │ ─────┘ │ │ ─────┬─────┐ ├───┘ a ─────┘ ├─┐ │ ───────────┘ ├───────────────────────────────┘c ─────────────┘
Gambar 1 Dendrogram hubungan fenetik antara empat varietas apel (Malus sylvestris L.) yang diteliti dengan analisis karakteristik morfologi Keterangan: W1 = Wanglin 1 R1 = Rome beauty 1 M1 = Manalagi 1 A1 = Anna 1 W2 = Wanglin 2 R2 = Rome beauty 2
M2 A2 W3 R3 M3 A3
= Manalagi 2 = Anna 2 = Wanglin 3 = Rome beauty 3 = Manalagi 3 = Anna 3
W4 R4 M4 A4
= Wanglin 4 = Rome beauty 4 = Manalagi 4 = Anna 4
Berdasarkan fenogram pada Gambar 1 di atas, dengan nilai similaritas (kesamaan) 26,9% didapatkan dua kelompok yang ditandai dengan huruf a dan b. kelompok pertama (a) beranggotakan apel varietas Manalagi dan apel varietas Anna, sementara kelompok kedua (b) beranggotakan apel varietas Wanglin dan apel varietas Rome beauty. Kemudian dengan nilai similaritas 35,2% kelompok a memisah kembali menjadi kelompok c dan d. Kelompok c beranggotakan apel varietas Anna dan kelompok d beranggotakan apel varietas Manalagi. Sementara itu kelompok b memisah dengan dengan nilai similaritas 54,1 % menjadi kelompok e dan f. kelompok e beranggotakan apel varietas Wanglin dan kelompok f beranggotakan apel varietas Rome beauty. Setelah dilakukan analisis klasifikasi pengelompokan berhierarki (classify hierarchial cluster) kemudian dilanjutkan dengan analisis komponen utama (principal component analysis: PCA). Analisis PCA berguna untuk menjawab karakter morfologi apa yang member kontribusi besar dan membuat pemisahan OTU. Peran dari setiap karakter morfologi akan memisahkan 16 OTU dalam penelitian ini, oleh PCA dinyatakan dengan menampilkan sejumlah komponenkomponen pembeda utama beserta nilai dari setiap karakter pada komponennya. Komponen karakter morfologi yang menyebabkan pengelompokan OTU dari apel ini disajikan dalam Tabel 1.
Skripsi
Biosistematika Varietas pada Apel (Malus sylvestris L.) di Kota Batu ...
Adrianto, Hebert
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Tabel 1. Nilai matriks komponen setiap karakter pembeda Komponen karakter yang membuat pengelompokan OTU
Kepadatan Ukuran tinggi Warna batang Permukaan batang Duduk daun Sudut daun Rambut Kepadatan rambut Daun atas Daun bawah Keadaan permukaan Bangun Tepi Pangkal Panjang daun Lebar daun Tebal daun Tangkai daun Jarak nodus Keadaan tulang Daging daun Warna korola Warna ungu Tinggi korola Lebar korola Tebal korola Panjang stamen Warna pistilum Jumlah warna Tinggi buah Diameter buah Kulit buah Bintik Daging buah Keharuman Volume air Kecepatan oksidasi Bentuk bij Diameter bij Panjang biji Tebal biji
Skripsi
1
2
3
-.585 -.699 .451 .653 -.966 .358 -.966 -.967 -.298 .653 -.735 -.966 .966 .966 .378 .196 .380 .188 .149 -.653 -.966 .735 .896 .113 .390 -.163 .731 .735 -.071 -.505 .162 .824 .516 -.611 .056 .416 -.071 .527 .217 .013 .746
.605 -.427 .649 .243 -.191 .448 -.191 .234 -.603 .243 .668 -.191 .191 .191 .470 .033 .889 -.218 .170 -.243 -.191 -.668 -.182 -.442 -.125 -.463 -.067 -.668 .789 .299 -.618 .104 .531 .452 .802 .496 .789 -.687 -.767 .385 -.245
.053 .463 -.147 -.709 -.145 .261 -.145 -.077 .731 -.709 .019 -.145 .145 .145 .673 .408 .187 -.754 .623 .709 -.145 -.019 .397 -.079 -.232 -.103 .068 -.019 -.597 .707 .660 .545 .651 .586 .566 .486 -.597 -.478 .435 -.230 .068
Biosistematika Varietas pada Apel (Malus sylvestris L.) di Kota Batu ...
Adrianto, Hebert
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Komponen matriks PCA terdapat 3 komponen utama, yaitu komponen 1, 2, dan 3. Karakter yang termasuk dalam komponen 1 merupakan karakter berperan utama dalam memisahkan kelompok varietas. Karakter yang berpengaruh dalam komponen 1, yaitu kepadatan daun, ukuran tinggi tanaman, permukaan batang, duduk daun, keberadaan (ada atau tidaknya) rambut daun (trikoma), kepadatan rambut daun (trikoma), warna permukaan bawah daun, keadaan permukaan daun, bangun daun, tepi daun, pangkal daun, keadaan tulang daun, daging daun, warna korola, warna ungu pada korola, panjang stamen, warna pistillum, tinggi buah, permukaan kulit buah, keberadaan bintik, daging buah, bentuk biji, dan tebal biji. Sementara karakter yang termasuk dalam kolom komponen 2 dan atau komponen 3 merupakan komponen pendukung pertama dan kedua dari komponen 1. Karakter yang termasuk dalam komponen 2, yaitu kepadatan daun, warna batang, warna permukaan atas daun, keadaan permukaan daun, tebal daun, warna korola, warna pistillum, jumlah warna pada kulit buah, diameter buah, keberadaan bintik, keharuman buah, kecepatan oksidasi, bentuk biji, dan diameter biji. Sementara karakter yang termasuk dalam komponen 3, yaitu permukaan batang, warna permukaan atas daun, warna permukaan bawah daun, panjang daun, panjang tangkai daun, jarak antar nodus, keadaan tulang daun, tinggi buah, diameter buah, permukaan kulit buah, keberadaan bintik, daging buah, keharuman buah, dan kecepatan oksidasi untuk menjadi warna coklat. Apel varietas Manalagi mengelompok dengan apel varietas Anna dengan indeks similaritas 35,2%. Kesamaan yang dimiliki ke dua varietas tersebut ada 29 karakter yaitu dalam hal habitus, permukaan batang, arah batang, arah cabang, duduk daun, keberadaan rambut daun, warna permukaan bawah daun, bangun daun, tepi daun, ujung daun, pangkal daun,tipe venasi, keadaan tulang, daging buah, bentuk bunga, bentuk kaliks, warna kaliks, jumlah kaliks, bentuk korola, susunan korola, jumlah korola, tinggi korola, tebal korola, bentuk polen, jumlah ruang bakal buah, kedudukan bakal buah, tipe buah, permukaan kulit buah, dan panjang biji. Begitu juga dengan kelompok apel varietas Wanglin dekat dengan kelompok apel varietas Rome beauty dengan kesamaan 54,1% sebanyak 35 karakter. Sehingga hasil deskripsi sesuai dengan nilai indeks similaritas. Hasil penelitian ini diperkuat oleh penelitian dari Maghfiroh (2007) yang meneliti keragaman genetik apel di Batu dan Nongkojajar dengan teknik RAPD yaitu Anna Batu, Manalagi Batu, dan Manalagi Nongkojajar merupakan satu kelompok. Hubungan kekerabatan yang paling jauh adalah apel varietas Wanglin. Hasil PCA menunjukkan suatu bobot nilai karakter pembeda dalam pemisahan OTU (Prayekti, 2007, Hamidah, 2009). Dari komponen yang dihasilkan, tiga komponen yang merupakan komponen paling besar pengaruhnya. Nilai yang paling besar terdapat pada karakter kepadatan rambut pada daun (trikoma) bernilai 0,967. Duduk daun, ada tidaknya rambut daun (trikoma), bangun daun, tepi daun, pangkal daun, daging daun yaitu bernilai 0,966. Karakter kepadatan rambut pada daun (trikoma) yang bernilai 0,967 menjadi pembeda utama dalam pemisahan kelompok varietas apel (Malus sylvestris L.). Rambut daun (trikoma) tidak dimiliki oleh apel varietas Wanglin dan apel varietas Rome beauty. Rambut daun (trikoma) dimiliki oleh apel varietas Anna dan apel varietas
Skripsi
Biosistematika Varietas pada Apel (Malus sylvestris L.) di Kota Batu ...
Adrianto, Hebert
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Manalagi. Tapi keberadaan rambut daun (trikoma) pada apel varietas Anna dan apel varietas Manalagi masih dapat dibedakan yaitu pada apel varietas Anna memiliki rambut daun yang banyak, sedangkan apel varietas Manalagi rambut daun dengan kepadatan yang jarang. Nilai komponen kepadatan rambut daun tinggi bukan karena memiliki karakteristik yang spesifik saja seperti “ada dan tidak ada”, karakter “ada” bercabang menjadi “banyak dan jarang”, melainkan juga melihat kestabilan dalam proses pengelompokan. Jika melihat peran nilai yang telah tersebar pada karakter morfologi akan terlihat bahwa apel varietas Anna selalu mengelompok dengan apel varietas Manalagi, sedangkan apel varietas Wanglin dengan apel varietas Rome beauty. Peran karakter yang menyebabkan kestabilan pengelompokan selain kepadatan rambut daun adalah bangun daun, tepi daun, pangkal daun, dan daging daun, tetapi karena rambut daun memiliki nilai banyak yang menunjukkan kespesifikan suatu karakter maka nilai kepadatan rambut daun bernilai tinggi. Nilai yang paling besar pada karakter rambut daun (trikoma) berarti memberikan pengaruh besar terhadap pengelompokan varietas apel (Malus sylvestris L.). Hal ini sesuai dengan penelitian Ganeva dan Uzunova (2010) bahwa karakter trikoma membantu pengelompokan pada lima genus Malus. Begitu juga penelitian oleh Fraust dan Jones (1973) dalam Singh (1999) bahwa rambut (trikoma) digunakan sebagai diagnosis karakter untuk spesies Vernonia. Karakter trikoma sangat membantu diagnosis Cruciferae, terutama pada genus Arabis dan Arabidopsis, selain itu juga membantu terhadap pengelompokan dari genus besar Astragalus yang mana lebih dari 2000 spesies (Singh, 1999). Ada tidaknya suatu trikoma dan perbedaan kepadatannya membantu memisahkan ke empat jenis Averrhoa di Kebun Raya Bogor (Sunarti dkk., 2008). Karakter trikoma merupakan salah satu karakter anatomi tumbuhan. Pada penelitian ini tidak dilakukan pengamatan bentuk trikoma, tetapi hanya sebatas pengamatan morfologi fisik, yaitu ada tidaknya trikoma dan kepadatan trikoma. Selain karakter rambut daun (trikoma), karakter morfologi yang memiliki nilai besar dalam memberi pengaruh terhadap pengelompokan tanaman apel adalah bangun daun, tepi daun, dan pangkal daun. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Irawan dan Wirahmawan (2006) karakter bangun daun, tepi daun, dan pangkal daun dapat memberi peranan besar dalam pengelompokan 9 kultivar durian di kabupaten Subang, Jawa Barat. Nilai komponen yang tinggi dan terbanyak dari hasil analisis PCA terdapat pada karakter daun. Seperti dilihat pada nilai komponen matrix di Tabel 1, di komponen pertama, nilai karakter daun yang bernilai ≥ 0,5 ada 10. Karakter perawakan hanya 2, batang ada 1, bunga ada 4, buah ada 4, dan biji ada 2. Tetapi komponen ke dua jumlah karakter daun yang bernilai ≥ 0,5 sedikit yaitu berjumlah 3, sedangkan buah berjumlah 5 yang bernilai ≥ 0,5. Tetapi nilai daun komponen ke 2 yaitu tebal daun lebih tinggi (0,889). Begitu juga dengan komponen ke tiga, jumlah karakter yang bernilai ≥ 0,5 yang banyak terdapat pada buah, tapi yang bernilai besar yang memberi pengaruh terhadap pengelompokan tetap pada karakter daun yaitu panjang tangkai daun (0,754). Dalam Singh (1999) disebutkan bahwa karakter daun sangat penting dalam identifikasi palem-paleman
Skripsi
Biosistematika Varietas pada Apel (Malus sylvestris L.) di Kota Batu ...
Adrianto, Hebert
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
dan beberapa tanaman lain dari genus Azedirachata dengan Melia, Sorbus dengan Pyrus, dan lain-lain. Pengelompokan yang diperoleh tidak bergantung kepada dugaan karakter yang umum dan mencolok di mata seperti buah dan rasa (Irawan dan Wirahmawan, 2006). Dalam kajian biosistematika, pengelompokan disebabkan karena adanya karakter morfologi yang dimiliki bersama (Saupe, 2005). Menurut observasi dan informasi masyarakat di kota Batu, pada saat ini apel varietas Manalagi, apel varietas Anna, dan apel varietas Rome beauty sering ditemukan bila dibandingkan dengan jenis apel varietas Wanglin. Apel varietas Manalagi, Anna, dan Rome beauty sering dijumpai karena banyak dibudidayakan untuk dimanfaatkan sebagai makanan dan minuman, sehingga membuat ke tiga varietas apel ini memiliki nilai jual tertinggi. Jika suatu tumbuhan memiliki nilai ekonomi tinggi, maka kemungkinan terjaganya kelestarian sumber plasma nutfah sangat tinggi karena dibudidaya masal dan dijadikan komoditas yang bernilai (Suskendriyati dkk., 2000). Tetapi apel varietas Wanglin mulai sulit dijumpai (langka) karena jumlah buahnya sedikit serta beberapa orang saja yang memelihara apel varietas Wanglin. Karena memiliki nilai ekonomi yang lebih rendah dan tidak mendapatkan perhatian khusus, kemungkinan punahnya apel varietas Wanglin dapat terjadi. Kesimpulan dan Saran Kesimpulan: 1. Terdapat keanekaragaman morfologi varietas pada Malus sylvestris L., yaitu apel varietas Manalagi, apel varietas Anna, apel varietas Wanglin, dan apel varietas Rome beauty atau apel Malang. 2. Hubungan kekerabatan antar varietas pada apel (Malus sylvestris L.) ditinjau dari karakter morfologi dan dendrogram menghasilkan dua kelompok utama, yaitu kelompok A yang beranggotakan apel varietas Manalagi dan apel varietas Anna pada nilai similaritas 35,2%. Kelompok B beranggotakan apel varietas Wanglin dan apel varietas Rome beauty pada nilai similaritas 54,1%. 3. Karakter yang mempengaruhi pengelompokan varietas apel (Malus sylvestris L.) dibagi menjadi tiga komponen dimana komponen ini paling berpengaruh berturut-turut adalah komponen 1,2, dan 3. Karakter yang berpengaruh dalam komponen 1, yaitu kepadatan daun, ukuran tinggi tanaman, permukaan batang, duduk daun, keberadaan rambut daun (trikoma), kepadatan rambut daun (trikoma), warna permukaan bawah daun, keadaan permukaan daun, bangun daun, tepi daun, pangkal daun, keadaan tulang daun, daging daun, warna korola, warna ungu pada korola, panjang stamen, warna pistillum, tinggi buah, permukaan kulit buah, keberadaan bintik, daging buah, bentuk biji, dan tebal biji. Karakter dalam komponen 2, yaitu kepadatan daun, warna batang, warna permukaan atas daun, keadaan permukaan daun, tebal daun, warna korola, warna pistillum, jumlah warna pada kulit buah, diameter buah, keberadaan bintik, keharuman buah, kecepatan oksidasi menjadi warna coklat, bentuk biji, dan diameter biji. Sementara karakter dalam komponen 3, yaitu permukaan batang, warna permukaan atas daun, warna permukaan bawah daun, panjang daun, panjang tangkai daun, jarak antar nodus, keadaan tulang daun, tinggi
Skripsi
Biosistematika Varietas pada Apel (Malus sylvestris L.) di Kota Batu ...
Adrianto, Hebert
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
buah, diameter buah, permukaan kulit buah, keberadaan bintik, daging buah, keharuman buah, dan kecepatan oksidasi menjadi warna coklat. Saran: 1. Perlu ditambahkan karakter anatomi khususnya anatomi trikoma sebagai pendukung dalam analisis biosistematika untuk varietas pada Malus sylvestris L. sehingga dapat memperkuat hubungan kekerabatannya. 2. Perlu diteliti hubungan kekerabatan varietas apel (Malus sylvestris L.) yang ada di Malang (Lawang dan Poncokusumo) dan Pasuruan (Nongkojajar), Jawa Timur dengan apel yang ada di Batu. 3. Perlu kajian, tindakan, dan pemanfaatan terhadap apel varietas Wanglin yang susah didapatkan di Kota Batu guna meminimalisir kelangkaan bahkan kepunahan varietas tersebut.
Daftar Pustaka Ganeva, T. and K. Uzunova, 2010, Comparative Leaf Epidermis Study in Species of Genus Malus (Rosaceae), Botanica serbica - Original Scientific Paper, 34 (1): 45 – 49 Hamidah, 2009, Biosistematika Annona muricata L., Annona squamosa L., dan Annona reticulata L. dengan Pendekatan Numerik, Disertasi, Fakultas Biologi, Universitas Gadjah Mada, Jogyakarta Irawan, B. dan B. Wirahwan, 2006, Kajian Taksonomi Kultivar Durian di Kabupaten Subang Jawa Barat, Jurnal Biotika, 5 (2): 35 – 47 Maghfiroh, M., 2007, Analisis Keragaman Genetik Pada Apel (Malus sp.) Menggunakan Teknik RAPD, Tesis, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya, Malang Prayekti, E., 2007, Studi Taksonomi Numerik Annona muricata, Annona squamosa, dan Annona reticulata dengan Menggunakan Pendekatan Morfologi, Skripsi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Airlangga, Surabaya Prihanta, W., 2004, Identifikasi Pteridophyta Sebagai Database Kekayaan Hayati Di Lereng Gunung Arjuno, Universitas Muhammadiyah Malang, Malang Retnoningsih, A., 2003, Introductory Science Philosophy, Institut Pertanian Bogor, Bogor Saupe, S., 2005, Phenetic Classification Systems, http://employees.csbsju.edu /SSAUPE/biol308/Lecture/Classification/pheneticclass.htm,01 Juni 2011 Singh, G., 1999, Plant Systematics, Science Publishers Inc., USA Sunarti, S., Rugayah, dan E.F.Tihurua, 2008. Studi Anatomi Daun Jenis - Jenis Averrhoa di Indonesia Untuk Mempertegas Status Taksonominya, Berita Biologi, 9 (3): 253 – 257 Suskendriyati, H., A. Wijayati, N. Hidayah , dan D. Cahyuningdari, 2000, Studi Morfologi dan Hubungan Kekerabatan Varietas Salak Pondoh (Salacca zalacca (Gaert.) di Dataran Tinggi Sleman, Biodiversitas, 1 (2): 59 – 64 Triwiratno, A., 2008, Koleksi Varietas Baru Apel dari Negara Belanda, Sinar Tani 17, Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika, Batu
Skripsi
Biosistematika Varietas pada Apel (Malus sylvestris L.) di Kota Batu ...
Adrianto, Hebert
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Lampiran 2. Tabel karakter empat karakter apel (Malus sylvestris L.)
Karakter morfologi apel varietas Manalagi Apel Manalagi No
Karakter
M1
M2
M3
M4
Perawakan 1
Habitus
pohon
pohon
pohon
pohon
2
Kepadatan daun
sedang
sedang
sedang
sedang
3
Ukuran tinggi tanaman (cm) Batang
500
445
310
470
4
Warna batang
5
Permukaan batang
hijau kuning kasar
hijau kuning kasar
hijau kuning kasar
hijau kuning kasar
6
Arah pertumbuhan batang
tegak
tegak
tegak
tegak
7
Arah pertumbuhan cabang
condong
condong
condong
condong
tersebar
tersebar
tersebar
tersebar
20
20
20
30
ada
ada
ada
ada
jarang
jarang
jarang
jarang
Daun 8
Duduk daun
9
Sudut posisi daun pada ranting (º) Ada/ tidaknya rambut pada daun Kepadatan rambut daun
10 11
hijau tua
hijau tua
hijau tua
hijau tua
14
Warna permukaan atas daun Warna permukaan bawah daun Keadaan permukaan daun
hijau muda transparan kerut
hijau muda transparan kerut
hijau muda transparan kerut
hijau muda transparan kerut
15
Bangun daun
bulat telur
bulat telur
bulat telur
bulat telur
16
Tepi daun
gerigi
gerigi
gerigi
gerigi
17
Ujung daun
meruncing
meruncing
meruncing
meruncing
18
Pangkal daun
runcing
runcing
runcing
runcing
19
Panjang daun (cm)
8,6
8,7
7
8,8
20
Lebar daun (cm)
4,8
4,7
5
3,4
21
Tebal daun (mm)
0,7
0,6
0,6
0,5
22
Tangkai daun (cm)
4
4
3
3,3
12 13
Skripsi
Biosistematika Varietas pada Apel (Malus sylvestris L.) di Kota Batu ...
Adrianto, Hebert
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
23
Jarak antar nodus (cm)
24 25
Tipe venasi (pertulangan daun) Keadaan tulang daun
26
Daging daun
1
1
0,5
2
menyirip
menyirip
menyirip
menyirip
menonjol
menonjol
menonjol
menonjol
tipis kertas
tipis kertas
tipis kertas
tipis kertas
Bunga 27
Bentuk bunga
aktinomorf
aktinomorf
aktinomorf
aktinomorf
28
Bentuk kaliks
bintang
bintang
bintang
bintang
29
Warna kaliks
hijau muda
hijau muda
hijau muda
hijau muda
30
Jumlah kaliks
5
5
5
5
31
Bentuk korola
bintang
bintang
bintang
bintang
32
Susunan korola
lepas
lepas
lepas
lepas
33
Warna korola
putih ungu
putih ungu
putih ungu
putih ungu
34
Warna ungu pada korola
sedikit
sedikit
sedikit
sedikit
35
Jumlah mahkota
5
5
5
5
36
Tinggi mahkota (cm)
1,9
1,9
1,9
1,8
3
Lebar mahkota (cm)
1,4
1,6
1
1,1
38
Tebal mahkota (mm)
0,4
1,9
0,4
0,4
39
Panjang benang sari (cm)
1,1
1,2
0,8
0,9
40
Bentuk polen
tricolpat
tricolpat
tricolpat
tricolpat
41
Warna pistillum
hijau
hijau
hijau
hijau
42
Jumlah ruang bakal buah
5
5
5
5
43
Kedudukan bakal buah
inferus
Inferus
inferus
inferus
Buah
Skripsi
44
Tipe buah
apel
apel
apel
apel
45
Jumlah warna
satu
satu
satu
satu
46
Tinggi buah (cm)
4,4
4,2
4,8
4,5
47
Diameter buah(cm)
5,3
5,1
5,4
5,0
48
Permukaan kulit buah
halus
halus
halus
halus
49
Keberadaan bintik
tidak
tidak
tidak
tidak
50
Daging buah
renyah
renyah
renyah
renyah
51
Rasa buah
manis
manis
manis
manis
52
Keharuman buah
tidak harum tidak harum tidak harum tidak harum
Biosistematika Varietas pada Apel (Malus sylvestris L.) di Kota Batu ...
Adrianto, Hebert
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
53
Skripsi
63
54
54
54
1 menit 32 detik
1 menit 38 detik
1 menit 44 detik
1 menit 36 detik
bulat telur
bulat telur
bulat telur
bulat telur
54
Volume air sari / 100 gram (ml) Kecepatan oksidasi menjadi coklat (menit) Biji
55
Bentuk biji
56
Diameter biji (cm)
0,5
0,5
0,5
0,5
57
Panjang biji (cm)
0,9
0,8
0,8
0,8
58
Tebal biji (mm)
2,4
2,6
2,76
2,6
Biosistematika Varietas pada Apel (Malus sylvestris L.) di Kota Batu ...
Adrianto, Hebert
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Karakter morfologi apel varietas Anna No
Karakter
Apel Anna A1
A2
A3
A4
Perawakan 1
Habitus
pohon
pohon
pohon
pohon
2
Kepadatan daun
jarang
rimbun
rimbun
rimbun
3
Ukuran tinggi tanaman (cm) Batang
420
320
300
307
4
Warna batang
5
Permukaan batang
hijau kelabu kasar
hijau kelabu kasar
hijau kelabu kasar
hijau kelabu kasar
6
Arah pertumbuhan batang
tegak
tegak
tegak
tegak
7
Arah pertumbuhan cabang
condong
condong
condong
condong
tersebar
tersebar
tersebar
tersebar
40
70
50
40
ada
ada
ada
ada
banyak
banyak
banyak
banyak
hijau medium hijau muda transparan kerut kasar sedang bulat telur
hijau medium hijau muda transparan kerut kasar sedang bulat telur
hijau medium hijau muda transparan kerut kasar sedang bulat telur
hijau medium hijau muda transparan kerut kasar sedang bulat telur
gerigi
gerigi
gerigi
gerigi
meruncing
meruncing
meruncing
meruncing
runcing
runcing
runcing
runcing
Daun 8
Duduk daun
9
Sudut posisi daun pada ranting (º) Ada/ tidaknya rambut pada daun Kepadatan rambut daun
10 11 12
14
Warna permukaan atas daun Warna permukaan bawah daun Keadaan permukaan daun
15
Bangun daun
16
Tepi daun
17
Ujung daun
18
Pangkal daun
19
Panjang daun (cm)
7
10,5
9,5
11,2
20
Lebar daun (cm)
4
5,5
3,8
4,5
21
Tebal daun (mm)
1,64
1,8
1,7
1,9
22
Tangkai daun (cm)
2,5
2,8
2,6
3,6
13
Skripsi
Biosistematika Varietas pada Apel (Malus sylvestris L.) di Kota Batu ...
Adrianto, Hebert
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
23
Jarak antar nodus (cm)
24 25
Tipe venasi (pertulangan daun) Keadaan tulang daun
26
Daging daun
1
2,3
1,5
2,7
menyirip
menyirip
menyirip
menyirip
menonjol
menonjol
menonjol
menonjol
tipis kertas
tipis kertas
tipis kertas
tipis kertas
Bunga 27
Bentuk bunga
aktinomorf
aktinomorf
aktinomorf
aktinomorf
28
Bentuk kaliks
bintang
bintang
bintang
bintang
29
Warna kaliks
hijau muda
hijau muda
hijau muda
hijau muda
30
Jumlah kaliks
5
5
5
5
31
Bentuk korola
bintang
bintang
bintang
bintang
32
Susunan korola
lepas
lepas
lepas
lepas
33
Warna korola
putih pink
putih pink
putih pink
putih pink
34
Warna ungu pada korola
tidak ada
tidak ada
tidak ada
tidak ada
35
Jumlah mahkota
5
5
5
5
36
Tinggi mahkota (cm)
1,4
1,4
1,6
1,6
37
Lebar mahkota (cm)
0,9
0,9
1,3
1,2
38
Tebal mahkota (mm)
0,4
0,4
0,4
0,4
39
Panjang benang sari (cm)
1
0,9
0,8
1,3
40
Bentuk polen
tricolpat
tricolpat
tricolpat
tricolpat
41
Warna pistillum
putih
putih
putih
putih
42
Jumlah ruang bakal buah
5
5
5
5
43
Kedudukan bakal buah
inferus
inferus
inferus
inferus
Buah
Skripsi
44
Tipe buah
apel
apel
apel
apel
45
Jumlah warna
dua
dua
dua
dua
46
Tinggi buah (cm)
5,3
5,1
5,2
5,4
47
Diameter buah(cm)
4,4
4,7
4,8
4,4
48
Permukaan kulit buah
tipis halus
tipis halus
tipis halus
tipis halus
49
Keberadaan bintik
tidak menonjol
tidak menonjol
tidak menonjol
tidak menonjol
Biosistematika Varietas pada Apel (Malus sylvestris L.) di Kota Batu ...
Adrianto, Hebert
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi
50
Daging buah
renyah
renyah
renyah
renyah
51
Rasa buah
52
Keharuman buah
53
masam segar harum tajam 63
masam segar harum tajam 72
masam segar harum tajam 72
54
Volume air sari / 100 gram (ml) Kecepatan oksidasi menjadi coklat (menit) Biji
masam segar harum tajam 54 5 menit 18 detik
5 menit 17 detik
5 menit 10 detik
5 menit 15 detik
55
Bentuk biji
lanset
lanset
lanset
lanset
56
Diameter biji (cm)
0,4
0,4
0,4
0,4
57
Panjang biji (cm)
1,0
0,9
1,0
1,1
58
Tebal biji (mm)
1,58
2,7
2
1,1
Biosistematika Varietas pada Apel (Malus sylvestris L.) di Kota Batu ...
Adrianto, Hebert
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Karakter morfologi apel varietas Wanglin No
Karakter
Apel Wanglin W1
W2
W3
W4
Perawakan 1
Habitus
pohon
pohon
pohon
pohon
2
Kepadatan daun
sedang
sedang
sedang
sedang
3
Ukuran tinggi tanaman (cm) Batang
320
330
334
328
4
Warna batang
5
Permukaan batang
hijau kelabu kasar
hijau kelabu kasar
hijau kelabu kasar
hijau kelabu kasar
6
Arah pertumbuhan batang
tegak
tegak
tegak
tegak
7
Arah pertumbuhan cabang
condong
condong
condong
condong
bekarang
bekarang
bekarang
bekarang
70
50
40
60
tidak ada
tidak ada
tidak ada
tidak ada
tidak ada
tidak ada
tidak ada
tidak ada
hijau tua
hijau tua
hijau tua
hijau tua
hijau muda transparan kerut
hijau muda transparan kerut
hijau muda transparan kerut
hijau muda transparan kerut
jorong
jorong
jorong
jorong
Daun 8
Duduk daun
9
Sudut posisi daun pada ranting (º) Ada/ tidaknya rambut pada daun Kepadatan rambut daun
10 11 12
14
Warna permukaan atas daun Warna permukaan bawah daun Keadaan permukaan daun
15
Bangun daun
16
Tepi daun
gerigi rapat
gerigi rapat
gerigi rapat
gerigi rapat
17
Ujung daun
meruncing
meruncing
meruncing
meruncing
18
Pangkal daun
meruncing
meruncing
meruncing
meruncing
19
Panjang daun (cm)
10,5
10,9
10,9
10,7
20
Lebar daun (cm)
4,2
4,9
5,6
4,8
21
Tebal daun (mm)
1,38
1,2
1,1
1,1
22
Tangkai daun (cm)
2,1
2,4
2,4
2,3
23
Jarak antar nodus (cm)
2,3
2
2
2,1
24
Tipe venasi (pertulangan
menyirip
menyirip
menyirip
menyirip
13
Skripsi
Biosistematika Varietas pada Apel (Malus sylvestris L.) di Kota Batu ...
Adrianto, Hebert
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
25
daun) Keadaan tulang daun
menonjol
menonjol
menonjol
menonjol
26
Daging daun
tipis lunak
tipis lunak
tipis lunak
tipis lunak
Bunga 27
Bentuk bunga
aktinomorf
aktinomorf
aktinomorf
aktinomorf
28
Bentuk kaliks
bintang
bintang
bintang
bintang
29
Warna kaliks
hijau muda
hijau muda
hijau muda
hijau muda
30
Jumlah kaliks
5
5
5
5
31
Bentuk korola
bintang
bintang
bintang
bintang
32
Susunan korola
lepas
lepas
lepas
lepas
33
Warna korola
putih ungu
putih ungu
putih ungu
putih ungu
34
Warna ungu pada korola
banyak
banyak
banyak
banyak
35
Jumlah mahkota
5
5
5
5
36
Tinggi mahkota (cm)
1,8
1,9
1,7
1,4
37
Lebar mahkota (cm)
1,3
1,3
1,4
1
38
Tebal mahkota (mm)
0,6
0,4
0,4
0,3
39
Panjang benang sari (cm)
1,4
1,4
1,5
1,2
40
Bentuk polen
tricolpat
tricolpat
tricolpat
tricolpat
41
Warna pistillum
hijau
hijau
hijau
hijau
42
Jumlah ruang bakal buah
5
5
5
5
43
Kedudukan bakal buah
inferus
inferus
inferus
inferus
Buah
Skripsi
44
Tipe buah
apel
apel
apel
apel
45
Jumlah warna
satu
satu
satu
satu
46
Tinggi buah (cm)
4,7
5,2
5,2
5,2
47
Diameter buah(cm)
5,5
5,6
5,7
5,7
48
Permukaan kulit buah
bintik
bintik
bintik
bintik
49
Keberadaan bintik
menonjol
menonjol
menonjol
menonjol
50
Daging buah
renyah
renyah
renyah
renyah
51
Rasa buah
manis segar
manis segar
manis segar
manis segar
52
Keharuman buah
53
Volume air sari / 100 gram (ml)
harum tajam 72
harum tajam 72
harum tajam 72
harum tajam 63
Biosistematika Varietas pada Apel (Malus sylvestris L.) di Kota Batu ...
Adrianto, Hebert
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi
54
Kecepatan oksidasi menjadi coklat (menit) Biji
1 menit 52 detik
1 menit 46 detik
1 menit 51 detik
1 menit 55 detik
55
Bentuk biji
56
Diameter biji (cm)
oval gepeng 0,5
oval gepeng 0,5
oval gepeng 0,5
oval gepeng 0,5
57
Panjang biji (cm)
1
0,8
0,8
0,8
58
Tebal biji (mm)
2,4
3
3
2,7
Biosistematika Varietas pada Apel (Malus sylvestris L.) di Kota Batu ...
Adrianto, Hebert
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Karakter morfologi apel varietas Rome beauty / apel malang No
Karakter
R1
Apel Rome beauty R2 R3
R4
Perawakan 1
Habitus
pohon
pohon
pohon
pohon
2
Kepadatan daun
sedang
sedang
sedang
sedang
3
Ukuran tinggi tanaman (cm) Batang
169
158
253
182
4
Warna batang
coklat
coklat
coklat
5
Permukaan batang
bintik
bintik
hijau kuning bintik
6
Arah pertumbuhan batang
tegak
tegak
tegak
tegak
7
Arah pertumbuhan cabang
condong
condong
condong
condong
bekarang
bekarang
bekarang
bekarang
45
30
50
60
tidak ada
tidak ada
tidak ada
tidak ada
tidak ada
tidak ada
tidak ada
tidak ada
hijau
hijau
hijau
hijau
hijau muda medium kerut
hijau muda medium kerut
hijau muda medium kerut
hijau muda medium kerut
jorong
jorong
jorong
jorong
bintik
Daun 8
Duduk daun
9
Sudut posisi daun pada ranting (º) Ada/ tidaknya rambut pada daun Kepadatan rambut daun
10 11 12
14
Warna permukaan atas daun Warna permukaan bawah daun Keadaan permukaan daun
15
Bangun daun
16
Tepi daun
gerigi rapat
gerigi rapat
gerigi rapat
gerigi rapat
17
Ujung daun
meruncing
meruncing
meruncing
meruncing
18
Pangkal daun
meruncing
meruncing
meruncing
meruncing
19
Panjang daun (cm)
8,9
9,8
9,1
9,3
20
Lebar daun (cm)
4
4,2
4,2
4,1
21
Tebal daun (mm)
1,6
1,6
1,9
1,2
22
Tangkai daun (cm)
3,6
3,7
4,3
3,7
23
Jarak antar nodus (cm)
0,8
1,5
1,8
1,4
24
Tipe venasi (pertulangan daun)
menyirip
menyirip
menyirip
menyirip
13
Skripsi
Biosistematika Varietas pada Apel (Malus sylvestris L.) di Kota Batu ...
Adrianto, Hebert
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
25
Keadaan tulang daun
26
Daging daun
tidak menonjol tipis lunak
tidak menonjol tipis lunak
tidak menonjol tipis lunak
tidak menonjol tipis lunak
Bunga 27
Bentuk bunga
aktinomorf
aktinomorf
aktinomorf
aktinomorf
28
Bentuk kaliks
bintang
bintang
bintang
bintang
29
Warna kaliks
hijau muda
hijau muda
hijau muda
hijau muda
30
Jumlah kaliks
5
5
5
5
31
Bentuk korola
bintang
bintang
bintang
bintang
32
Susunan korola
lepas
lepas
lepas
lepas
33
Warna korola
putih ungu
putih ungu
putih ungu
putih ungu
34
Warna ungu pada korola
sedang
sedang
sedang
sedang
35
Jumlah mahkota
5
5
5
5
36
Tinggi mahkota (cm)
1,6
1,9
1,8
1,5
37
Lebar mahkota (cm)
2
1,4
1,3
1,1
38
Tebal mahkota (mm)
0,5
0,4
0,4
0,4
39
Panjang benang sari (cm)
1,2
1,3
1,1
1,3
40
Bentuk polen
tricolpat
tricolpat
tricolpat
tricolpat
41
Warna pistillum
Hijau
hijau
hijau
hijau
42
Jumlah ruang bakal buah
5
5
5
5
43
Kedudukan bakal buah
Inferus
inferus
inferus
inferus
Buah
Skripsi
44
Tipe buah
apel
apel
apel
apel
45
Jumlah warna
dua
dua
dua
dua
46
Tinggi buah (cm)
3,9
4,0
4,0
4,1
47
Diameter buah(cm)
4,5
4,6
4,7
4,9
48
Permukaan kulit buah
49
Keberadaan bintik
tebal kasar tidak
tebal kasar tidak
tebal kasar tidak
tebal kasar tidak
50
Daging buah
renyah
keras
keras
keras
51
Rasa buah
manis asam
manis asam
manis asam
manis asam
52
Keharuman buah
lemah
lemah
lemah
lemah
53
Volume air sari / 100 gram (ml)
63
63
72
63
Biosistematika Varietas pada Apel (Malus sylvestris L.) di Kota Batu ...
Adrianto, Hebert
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi
5 menit 10 detik
5 menit 08 detik
4 menit 76 detik
5 menit 06 detik
bulat telur
bulat telur
bulat telur
bulat telur
Diameter biji (cm)
0,5
0,4
0,4
0,4
57
Panjang biji (cm)
0,9
0,9
0,8
1,1
58
Tebal biji (mm)
3,14
2,76
2,9
3,24
54
Kecepatan oksidasi menjadi coklat (menit) Biji
55
Bentuk biji
56
Biosistematika Varietas pada Apel (Malus sylvestris L.) di Kota Batu ...
Adrianto, Hebert
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Lampiran 3 Tabel nilai karakter apel (Malus sylvestris L.)
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
Skripsi
Karakter
Perawakan Habitus Kepadatan daun Ukuran tinggi tanaman (cm) Batang Warna batang Permukaan batang Arah pertumbuhan batang Arah pertumbuhan cabang Daun Duduk daun Sudut posisi daun pd ranting Ada/ tidaknya rambut pada daun Kepadatan rambut daun Warna permukaan atas daun Warna permukaan bawah daun Keadaan permukaan daun Bangun daun Tepi daun Ujung daun Pangkal daun Panjang daun (cm) Lebar daun (cm) Tebal daun (mm) Tangkai daun (cm) Jarak antar nodus (cm) Tipe venasi (pertulangan daun) Keadaan tulang daun Daging daun Bunga Bentuk bunga Bentuk kaliks Warna kaliks Jumlah kaliks Bentuk korola Susunan korola
pohon = 1 jarang = 1 , rimbun = 2 100 ≤ X ≤ 200 = 1 , 200 < X ≤ 300 = 2, 300 < X ≤ 400 = 3, 400 < x ≤ 500 = 4 hijau kuning =1, hijau kelabu = 2, coklat =3 kasar =1 , bintik= 2 tegak =1 condong =1 berkarang (1), tersebar (2) 20 ≤ X ≤ 40 = 1, 40 < x ≤ 60 = 2, 60 < x ≤ 70 = 3 tidak ada = 0, ada = 1 tidak ada = 0, jarang = 1, banyak =2 hijau = 1, hijau medium = 2, hijau tua = 3, hijau muda transparan=1, hijau muda medium=2 kerut = 1, kerut kasar sedang = 2, jorong =1, bulat telur = 2, gerigi = 1, gerigi rapat = 2 meruncing = 1 runcing = 1, meruncing =2 7 ≤ X ≤ 9 = 1, 9 < x ≤ 10=2 , 10< x ≤ 12 =3 3 ≤ X ≤ 4 =1, 4 < x ≤ 5 = 2, 5< x ≤ 6 = 3 0 ≤ X ≤ 1 = 1, 1 < X ≤ 2 = 2 2 ≤ X ≤ 3 = 1, 3 < X < 5 = 2 0 ≤ X≤ 1,5 = 1, 1,5 < X≤ 3 = 2 menyirip = 1 tidak menonjol = 0, menonjol = 1, tipis lunak =0, tipis kertas= 1, aktinomorf = 1 bintang =1 hijau muda = 1 5=1 bintang = 1 lepas = 1
Biosistematika Varietas pada Apel (Malus sylvestris L.) di Kota Batu ...
Adrianto, Hebert
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54
55 56 57 58
Skripsi
Warna korola Warna ungu pada korola Jumlah mahkota Tinggi mahkota (cm) Lebar mahkota (cm) Tebal mahkota (mm) Panjang benang sari (cm) Bentuk polen Warna pistillum Jumlah ruang bakal buah Kedudukan bakal buah Buah Tipe buah Jumlah warna Tinggi buah (cm) Diameter buah(cm) Permukaan kulit buah Keberadaan bintik Rasa buah Daging buah Keharuman buah Volume air sari / 100 gram (ml) Kecepatan oksidasi menjadi coklat (menit) Biji Bentuk biji Diameter biji (cm) Panjang biji (cm) Tebal biji (mm)
putih pink= 1, putih ungu = 2 tidak ada =0, sedikit =1, sedang=2, banyak=3 5=1 0 ≤ x ≤ 1,5 = 1, 1,5 < x ≤ 2 = 2 0 ≤ x ≤ 1 = 1, 1 < x ≤ 2 = 2 0 ≤ x ≤ 1 = 1, 1 < x ≤ 2 = 2 0 ≤ x ≤ 1 = 1, 1 < x ≤ 2 = 2 tricolpat = 1 putih = 1, hijau = 2 5=1 inferus = 1 apel = 1 satu warna = 1, dua warna = 2 3≤x≤4 = 1, 4<x≤5 = 2, 5<x≤6 = 3 4≤x<5 = 1, 5≤x≤6 = 2 halus = 1, tebal kasar = 2, bintik=3, tidak ada= 0, tidak menonjol=1, menonjol=2 keras=1. renyah =2 tidak harum=1, harum lemah=2, harum tajam=3, 54 = 1, 63=2, 72=3 1.00≤x≤3.50 = 1, 3.00<x≤5.50=2
lanset=1, oval =2, bulat telur=3 0,5≤x≤1 = 1, 1<x≤1,5= 2 0,4 = 1, 0,5=2 1≤x≤2 =1, 2<x≤3=2, 3<x≤4=3
Biosistematika Varietas pada Apel (Malus sylvestris L.) di Kota Batu ...
Adrianto, Hebert
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Lampiran 4. Tabel pemberian nilai karakter apel (Malus sylvestris L.) Karakter morfologi apel varietas Manalagi No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Skripsi
Karakter Perawakan Habitus Kepadatan daun Ukuran tinggi tanaman (cm) Batang Warna batang Permukaan batang Arah pertumbuhan batang Arah pertumbuhan cabang Daun Duduk daun Sudut posisi daun pada ranting (º) Ada atau tidaknya rambut pada daun Kepadatan rambut daun Warna permukaan atas daun Warna permukaan bawah daun Keadaan permukaan daun Bangun daun Tepi daun Ujung daun Pangkal daun Panjang daun (cm) Lebar daun (cm) Tebal daun (mm) Tangkai daun (cm) Jarak antar nodus (cm) Tipe venasi (pertulangan daun) Keadaan tulang daun Daging daun Bunga Bentuk bunga Bentuk kaliks Warna kaliks Jumlah kaliks Bentuk korola
M1
Apel Varietas Manalagi M2 M3 M4
1 1 4
1 1 4
1 1 3
1 1 4
1 1 1 1
1 1 1 1
1 1 1 1
1 1 1 1
2 1
2 1
2 1
2 1
1
1
1
1
1 3 1
1 3 1
1 3 1
1 3 1
1 2 1 1 1 1 2 1 2 1 1
1 2 1 1 1 1 2 1 2 1 1
1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1
1 2 1 1 1 1 1 1 2 2 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1 1 1 1
1 1 1 1 1
1 1 1 1 1
1 1 1 1 1
Biosistematika Varietas pada Apel (Malus sylvestris L.) di Kota Batu ...
Adrianto, Hebert
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
32 33 34 35 36 3 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53
54 55 56 57
Skripsi
Susunan korola Warna korola Warna ungu pada korola Jumlah mahkota Tinggi mahkota (cm) Lebar mahkota (cm) Tebal mahkota (mm) Panjang benang sari (cm) Bentuk polen Warna pistillum Jumlah ruang bakal buah Kedudukan bakal buah Buah Tipe buah Jumlah warna Tinggi buah (cm) Diameter buah(cm) Permukaan kulit buah Keberadaan bintik Daging buah Keharuman buah Volume air sari / 100 gram (ml) Kecepatan oksidasi menjadi coklat (menit) Biji Bentuk biji Diameter biji (cm) Panjang biji (cm) Tebal biji (mm)
1 2 1 1 2 2 1 2 1 2 1 1
1 2 1 1 2 2 2 2 1 2 1 1
1 2 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1
1 2 1 1 2 2 1 1 1 2 1 1
1 1 2 2 1 0 2 0 2
1 1 2 2 1 0 2 0 1
1 1 2 2 1 0 2 0 1
1 1 2 1 1 0 2 0 1
1
1
1
1
3 2 1 2
3 2 1 2
3 2 1 2
3 2 1 2
Biosistematika Varietas pada Apel (Malus sylvestris L.) di Kota Batu ...
Adrianto, Hebert
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Karakter morfologi apel varietas Anna No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
Skripsi
Karakter Perawakan Habitus Kepadatan daun Ukuran tinggi tanaman (cm) Batang Warna batang Permukaan batang Arah pertumbuhan batang Arah pertumbuhan cabang Daun Duduk daun Sudut posisi daun pada ranting (º) Ada atau tidaknya rambut pada daun Kepadatan rambut daun Warna permukaan atas daun Warna permukaan bawah daun Keadaan permukaan daun Bangun daun Tepi daun Ujung daun Pangkal daun Panjang daun (cm) Lebar daun (cm) Tebal daun (mm) Tangkai daun (cm) Jarak antar nodus (cm) Tipe venasi (pertulangan daun) Keadaan tulang daun Daging daun Bunga Bentuk bunga Bentuk kaliks Warna kaliks Jumlah kaliks Bentuk korola Susunan korola Warna korola
A1
Apel Varietas Anna A2 A3
A4
1 1 4
1 2 3
1 2 3
1 2 3
2 1 1 1
2 1 1 1
2 1 1 1
2 1 1 1
2 1
2 2
2 2
2 1
1
1
1
1
2 2 1
2 2 1
2 2 1
2 2 1
2 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1
2 2 1 1 1 2 3 2 1 2 1
2 2 1 1 1 2 1 2 1 1 1
2 2 1 1 1 3 2 2 2 2 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1
Biosistematika Varietas pada Apel (Malus sylvestris L.) di Kota Batu ...
Adrianto, Hebert
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53
54 55 56 57
Skripsi
Warna ungu pada korola Jumlah mahkota Tinggi mahkota (cm) Lebar mahkota (cm) Tebal mahkota (mm) Panjang benang sari (cm) Bentuk polen Warna pistillum Jumlah ruang bakal buah Kedudukan bakal buah Buah Tipe buah Jumlah warna Tinggi buah (cm) Diameter buah(cm) Permukaan kulit buah Keberadaan bintik Daging buah Keharuman buah Volume air sari / 100 gram (ml) Kecepatan oksidasi menjadi coklat (menit) Biji Bentuk biji Diameter biji (cm) Panjang biji (cm) Tebal biji (mm)
0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
0 1 2 2 1 1 1 1 1 1
0 1 2 2 1 2 1 1 1 1
1 2 3 1 1 1 2 3 1
1 2 3 1 1 1 2 3 2
1 2 3 1 1 1 2 3 3
1 2 3 1 1 1 2 3 3
2
2
2
2
1 1 1 1
1 1 1 2
1 1 1 1
1 1 2 1
Biosistematika Varietas pada Apel (Malus sylvestris L.) di Kota Batu ...
Adrianto, Hebert
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Karakter morfologi apel varietas Wanglin No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
Skripsi
Karakter Perawakan Habitus Kepadatan daun Ukuran tinggi tanaman (cm) Batang Warna batang Permukaan batang Arah pertumbuhan batang Arah pertumbuhan cabang Daun Duduk daun Sudut posisi daun pada ranting (º) Ada atau tidaknya rambut pada daun Kepadatan rambut daun Warna permukaan atas daun Warna permukaan bawah daun Keadaan permukaan daun Bangun daun Tepi daun Ujung daun Pangkal daun Panjang daun (cm) Lebar daun (cm) Tebal daun (mm) Tangkai daun (cm) Jarak antar nodus (cm) Tipe venasi (pertulangan daun) Keadaan tulang daun Daging daun Bunga Bentuk bunga Bentuk kaliks Warna kaliks Jumlah kaliks Bentuk korola Susunan korola Warna korola Warna ungu pada korola
W1
Apel Varietas Wanglin W2 W3 W4
1 1 3
1 1 3
1 1 3
1 1 3
2 1 1 1
2 1 1 1
2 1 1 1
2 1 1 1
1 3
1 2
1 1
1 3
0
0
0
0
0 3 1
0 3 1
0 3 1
0 3 1
1 1 2 1 2 3 2 2 1 2 1
1 1 2 1 2 3 2 2 1 2 1
1 1 2 1 2 3 3 2 1 2 1
1 1 2 1 2 3 2 2 1 2 1
1 0
1 0
1 0
1 0
1 1 1 1 1 1 2 3
1 1 1 1 1 1 2 3
1 1 1 1 1 1 2 3
1 1 1 1 1 1 2 3
Biosistematika Varietas pada Apel (Malus sylvestris L.) di Kota Batu ...
Adrianto, Hebert
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53
54 55 56 57
Skripsi
Jumlah mahkota Tinggi mahkota (cm) Lebar mahkota (cm) Tebal mahkota (mm) Panjang benang sari (cm) Bentuk polen Warna pistillum Jumlah ruang bakal buah Kedudukan bakal buah Buah Tipe buah Jumlah warna Tinggi buah (cm) Diameter buah(cm) Permukaan kulit buah Keberadaan bintik Daging buah Keharuman buah Volume air sari / 100 gram (ml) Kecepatan oksidasi menjadi coklat (menit) Biji Bentuk biji Diameter biji (cm) Panjang biji (cm) Tebal biji (mm)
1 2 2 1 2 1 2 1 1
1 2 2 1 2 1 2 1 1
1 2 2 1 2 1 2 1 1
1 1 1 1 2 1 2 1 1
1 1 2 2 3 2 2 3 3
1 1 3 2 3 2 2 3 3
1 1 3 2 3 2 2 3 3
1 1 3 2 3 2 2 3 2
1
1
1
1
2 2 1 2
2 2 1 3
2 2 1 3
2 2 1 2
Biosistematika Varietas pada Apel (Malus sylvestris L.) di Kota Batu ...
Adrianto, Hebert
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Karakter morfologi apel varietas Rome beauty / apel malang Apel Varietas Rome beauty No Karakter R1 R2 R3 R4 Perawakan 1 Habitus 1 1 1 1 2 Kepadatan daun 1 1 1 1 3 Ukuran tinggi tanaman (cm) 1 1 2 1 Batang 4 Warna batang 3 3 1 3 5 Permukaan batang 2 2 2 2 6 Arah pertumbuhan batang 1 1 1 1 7 Arah pertumbuhan cabang 1 1 1 1 Daun 8 Duduk daun 1 1 1 1 9 Sudut posisi daun pada 2 1 2 3 ranting (º) 10 Ada atau tidaknya rambut 0 0 0 0 pada daun 11 Kepadatan rambut daun 0 0 0 0 12 Warna permukaan atas daun 1 1 1 1 13 Warna permukaan bawah 2 2 2 2 daun 14 Keadaan permukaan daun 1 1 1 1 15 Bangun daun 1 1 1 1 16 Tepi daun 2 2 2 2 17 Ujung daun 1 1 1 1 18 Pangkal daun 2 2 2 2 19 Panjang daun (cm) 1 2 2 2 20 Lebar daun (cm) 1 2 2 2 21 Tebal daun (mm) 2 2 2 2 22 Tangkai daun (cm) 2 2 2 2 23 Jarak antar nodus (cm) 1 1 2 1 24 Tipe venasi (pertulangan 1 1 1 1 daun) 25 Keadaan tulang daun 0 0 0 0 26 Daging daun 0 0 0 0 Bunga 27 Bentuk bunga 1 1 1 1 28 Bentuk kaliks 1 1 1 1 29 Warna kaliks 1 1 1 1 30 Jumlah kaliks 1 1 1 1 31 Bentuk korola 1 1 1 1 32 Susunan korola 1 1 1 1 33 Warna korola 2 2 2 2 34 Warna ungu pada korola 2 2 2 2
Skripsi
Biosistematika Varietas pada Apel (Malus sylvestris L.) di Kota Batu ...
Adrianto, Hebert
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53
54 55 56 57
Skripsi
Jumlah mahkota Tinggi mahkota (cm) Lebar mahkota (cm) Tebal mahkota (mm) Panjang benang sari (cm) Bentuk polen Warna pistillum Jumlah ruang bakal buah Kedudukan bakal buah Buah Tipe buah Jumlah warna Tinggi buah (cm) Diameter buah(cm) Permukaan kulit buah Keberadaan bintik Daging buah Keharuman buah Volume air sari / 100 gram (ml) Kecepatan oksidasi menjadi coklat (menit) Biji Bentuk biji Diameter biji (cm) Panjang biji (cm) Tebal biji (mm)
1 2 2 1 2 1 2 1 1
1 2 2 1 2 1 2 1 1
1 2 2 1 2 1 2 1 1
1 1 2 1 2 1 2 1 1
1 2 1 1 2 0 2 2 2
1 2 1 1 2 0 1 2 2
1 2 1 1 2 0 1 2 3
1 2 2 1 2 0 1 2 2
2
2
2
2
3 2 1 3
3 1 1 2
3 1 1 2
3 1 2 3
Biosistematika Varietas pada Apel (Malus sylvestris L.) di Kota Batu ...
Adrianto, Hebert
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Lampiran 5 Gambar morfologi eksternal apel (Malus sylvestris L.) varietas Manalagi
b
a
2,9 cm
g
1.0 cm
c
d
e
f
2,78 cm
Keterangan : a. Habitus, b. daun, c. bunga, d. buah, e. buah dipotong melintang, f. buah dipotong membujur, g. biji
Skripsi
Biosistematika Varietas pada Apel (Malus sylvestris L.) di Kota Batu ...
Adrianto, Hebert
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Lampiran 6 Gambar morfologi eksternal apel (Malus sylvestris L.) varietas Anna
a
b
a
1,8 cm
1,4 cm
g
c
d
e
f
2,7 cm
Keterangan : a. Habitus, b. daun, c. bunga, d. buah, e. buah dipotong melintang, f. buah dipotong membujur, g. biji
Skripsi
Biosistematika Varietas pada Apel (Malus sylvestris L.) di Kota Batu ...
Adrianto, Hebert
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Lampiran 7 Gambar morfologi eksternal apel (Malus sylvestris L.) varietas Wanglin
a
b
g
1,6 cm
2,8 cm
e
f
c d
2,7 cm
Keterangan : a. Habitus, b. daun, c. bunga, d. buah, e. buah dipotong melintang, f. buah dipotong membujur,g. biji
Skripsi
Biosistematika Varietas pada Apel (Malus sylvestris L.) di Kota Batu ...
Adrianto, Hebert
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Lampiran 8 Gambar morfologi eksternal apel (Malus sylvestris L.) varietas Rome beauty
b
a
3,63 cm
g
2 cm
c
c d
e
f
1,95 cm
Keterangan : a. Habitus, b. daun, c. bunga, d. buah, e. buah dipotong melintang, f. buah dipotong membujur, g. biji.
Skripsi
Biosistematika Varietas pada Apel (Malus sylvestris L.) di Kota Batu ...
Adrianto, Hebert
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Lampiran 9. Morfologi internal pollen apel (Malus sylvestris L.)
Apel Varietas Manalagi
Apel Varietas Anna
Apel Varietas Wanglin
Apel Varietas Rome beauty
Skripsi
Biosistematika Varietas pada Apel (Malus sylvestris L.) di Kota Batu ...
Adrianto, Hebert
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Lampiran 10. Alat yang digunakan dalam penelitian
Keterangan: 1) jangka sorong, 2) meteran, 3) plastik, 4) timbangan elektronik, 5) mikroskop cahaya, 6) buku morfologi, 7) gunting tanaman, 8) gelas objek dan kaca penutup, 9) penggaris, 10) busur, 11) pipet tetes, 12) kamera, 13) termometer, 14) soil pH and moisture tester, dan 15) sling
Skripsi
Biosistematika Varietas pada Apel (Malus sylvestris L.) di Kota Batu ...
Adrianto, Hebert