J. Kaunia Vol. X No. 2, Oktober 2014/1435: 141-151 ISSN 1829-5266 (print) ISSN 2301-8550 (online)
BEST-PRACTICES PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN KIMIA DI SMA NEGERI 4 SAMPIT Cita Indira* SMA Negeri 4 Sampit
[email protected]
Abstract This research is aimed to improve students’ activity through the implementation of scientific approach for chemistry courses at SMA N 4 Sampit. Observing, questioning, experimenting, analysing, and communicating as the component of scientific approach were used in chemistry class for students at science program grade XI and XII. To make meaningful learning, methods and medias that had been applying were chil book, concept map, memorization, experiment, field study, science aid, chart, cross word puzzle, science playing card, memory matric, peer learning, science tournament, poetry, and songs. This research shows scientific approach is able to improve student’s activity, proven by the improving score of learning success indicator at 40% to 85,9%. More specifically, the counting material such as stoichiometry and rate reaction can be applied to the method: chil book, and concept maps. Content that is a theory can be applied to the method: memorization, charta, cross word puzzle, science playing cards, memory matrix, science tournament, lifelong learning, poetry, and songs. The material can be applied to the experimental method: lab. work, field study, and science aid. Key words: scientific approach, activity, method, media, science aid
menguntungkan
Latar Belakang
karena
dapat
SMA Negeri 4 Sampit terletak
mendukung pengembangan potensi dan
kira-kira 5,5 kilo meter dari kota Sampit
bakat peserta didik agar berkembang
merupakan salah satu sekolah yang
secara optimal.
suasananya nyaman, tidak bising, sejuk,
Minat peserta didik untuk masuk
dan memiliki kodisi lingkungan alam
jurusan IPA cukup tinggi, namun pada
yang masih alami hijau dengan banyak
kenyataannya masih terdengar keluhan
tumbuhan karamunting yang tumbuh di
sebagian besar peserta didik bahwa
sekitar sekolah. Di samping itu juga
“Kimia itu sulit”. Dalam pembelajaran
didukung adanya asrama bagi peserta
kimia, peserta didik kurang semangat
didik yang berprestasi dan tidak mampu
dan
serta fasilitas sarana lapangan olahraga
pembelajaran, lebih senang mengobrol
yang
dengan temannya atau asyik dengan
memadai.
Kondisi
ini
kurang
terlibat
aktif
dalam
142
J. Kaunia Vol. X No. 2, Oktober 2014/1435: 141-151
kegiatannya
sendiri
daripada
tujuan,
belajar
memahami
dan
memperhatikan apa yang dijelaskan
menghargai orang lain. Untuk mata
oleh guru. Dengan kondisi seperti ini
pelajaran kimia, materi atau situasi
perlu
tertentu, sangat mungkin pendekatan
upaya
untuk
meningkatkan
keaktifan dan motivasi peserta didik.
ilmiah
Artinya perlu ada pembenahan kelas
diaplikasikan
yang tidak kondusif, salah satu caranya
Namun pada kondisi seperti ini,
dengan menerapkan beberapa metode
proses pembelajaran harus tetap
yang ditawarkan melalui pendekatan
menerapkan nilai-nilai atau sifat-
saintifik.
sifat ilmiah.
Sejalan
dengan
pemerintah
melalui
tuntutan
ini
tidak
selalu
secara
Proses
tepat
prosedural.
pembelajaran
dapat
pemberlakuan
dipadankan dengan suatu proses
Kurikulum 2013, di mana guru diminta
ilmiah. Pendekatan ilmiah diyakini
untuk
dengan
sebagai pijakan perkembangan dan
pendekatan saintifik, maka penelitian
pengembangan sikap, pengetahuan,
ini
penemuan
dan keterampilan peserta didik.
berdasarkan
Dalam pendekatan atau proses kerja
mengelola
kelas
memfokuskan
praktik-praktik pendekatan
pada
terbaik
saintifik
sebagai
upaya
yang memenuhi kriteria ilmiah, para
meningkatkan keaktifan belajar kimia
guru
peserta didik SMA Negeri 4 Sampit.
penalaran
lebih
mengedepankan
induktif.
Penalaran
induktif memandang fenomena atau situasi spesifik untuk kemudian
Pelaksanaan a. Konsep Pendekatan Saintifik
menarik
kesimpulan
secara
Pendekatan saintifik memiliki
keseluruhan. Sejatinya, penalaran
kegiatan inti: mengamati, menanya,
induktif menempatkan bukti-bukti
mencoba,
dan
spesifik ke dalam relasi idea yang
ini
lebih luas. Metode ilmiah umumnya
menalar,
menyimpulkan. diupayakan
Kegiatan
untuk
mengarahkan
menempatkan
fenomena
unik
peserta didik dalam penguasaan
dengan kajian spesifik dan detail
materi
untuk
kimia,
mengaplikasikan,
bekerja
belajar sama
dalam team, belajar memecahkan masalah,
belajar
kemudian
merumuskan
simpulan umum. Pentingnya proses pembelajaran
mandiri
kimia dengan pendekatan saintifik
bertanggung jawab untuk mencapai
untuk dikuasai peserta didik, bahkan
J. Kaunia Vol. X No. 2, Oktober 2014/1435: 141-151
143
dianjurkan sejak di bangku sekolah
mempelajari
dasar.
memecahkan berbagai masalah, dan
Semiawan dalam Bundu
gagasan-gagasan,
(2006: 5) mengemukaan bahwa: (1)
menerapkan
apa
yang
perkembangan ilmu pengetahuan
pelajari. Belajar aktif merupakan
berlangsung sangat cepat sehingga
langkah
tidak mungkin lagi mengajarkan
mendukung,
fakta dan konsep kepada peserta
dipelajari.”
didik, (2) peserta didik akan lebih
Guru
cepat,
mereka
menyenangkan, menarik
yang
untuk
inovatif
mampu
mudah memahami konsep yang
menginspirasi peserta didik untuk
abstrak jika belajar melalui benda-
meningkatkan dan mengembangkan
benda
ranah
konkret
dan
langsung
sikap,
pengetahuan,
dan
melakukan sendiri, (3) penemuan
keterampilannya.
ilmiah
peserta didik yang beragam, gaya
pengetahuan
sifat
Karakteristik
kebenarannya relatif. Suatu teori
belajar
yang dianggap benar hari ini, belum
mengharuskan
tentu benar di masa datang jika teori
pembelajaran menjadi mudah dan
tersebut tidak lagi didukung oleh
menarik
fakta ilmiah, dan (4) dalam proses
konteks kehidupan nyata mereka,
pembelajaran
sehingga
pengembangan
yang
berbeda-beda guru
dengan
membuat
menggunakan
mereka
tidak
lagi
konsep tidak bisa dipisahkan dari
menganggap Kimia itu sulit tetapi
pengembangan
Kimia itu mudah.
sikap
dan
nilai.
Pendekatan saintifik akan menjadi wahana
pengait
pengembangan
antara
konsep
dan
pengembangan sikap dan nilai. Pembelajaran
b. Tujuan Pelaksanaan
kimia
Pembelajaran pendekatan spesifik
dengan
saintifik
secara
dirancang
untuk
dengan
meningkatkan keaktifan belajar
pendekatan saintifik bertujuan untuk
kimia peserta didik. Pendekatan
mengaktifkan peserta didik dalam
ini sangat efektif dan efisien
proses
pembelajaran.
diterapkan dalam pembelajaran
(2007:
xxi)
Silberman
berpendapat
bahwa
dengan cara menyikapi gaya
belajar aktif adalah pembelajaran
belajar
dimana peserta didik melakukan
berbeda-beda (ada peserta didik
sebagian besar pekerjaan dengan
yang
menggunakan
berdiskusi,
otaknya
untuk
peserta
didik
senang dan
yang
membaca, praktik
144
J. Kaunia Vol. X No. 2, Oktober 2014/1435: 141-151
langsung), melatih peserta didik
yang melibatkan peserta didik
menumbuh kembangkan daya
berlaku aktif dalam praktik.
kreatifitasnya
Sebab,
untuk
dengan
eksperimen,
menghubungkan informasi yang
peserta didik telah memahami
baru diterima dengan informasi
apa
yang telah dimiliki. Pendekatan
pembelajaran (Munthe, 2009:
pembelajaran
63).
ini
sangat
menyenangkan
yang
menjadi
tujuan
karena
Indikator penemuan best-
hanya
practices yang digunakan dalam
dilakukan di dalam kelas atau
penelitian ini adalah: (1) peserta
laboratorium tetapi juga praktik
didik melaksanakan tugas yang
lapangan, dimana peserta didik
diberikan kelompok, (2) adanya
bereksplorasi belajar langsung
kemauan peserta didik untuk
pada nara sumber atau tenaga
bertanya atas permasalahan yang
ahli sesuai dengan materi pokok
belum diketahui, (3) kepedulian
yang dipelajari dan kompetensi
peserta didik terhadap kesulitan
yang akan dicapai.
sesama kelompok, (4) peserta
c. Tahap Pelaksanaan
didik ikut serta dalam menjawab
pembelajaran
tidak
Pendekatan merupakan
saintifik
suatu
proses
permasalahan, dan (5) peserta didik
memberikan
ide
atau
pembelajaran yang menantang
pendapat. Dalam penerapannya
peserta
tidak semua indikator tersebut
didik
mengembangkan
untuk kemampuan
terpenuhi.
berpikir, yakni merangsang kerja otak
secara
maksimal.
Beberapa metode, media, dan
Kemampuan
tersebut
dapat
alat peraga yang telah digunakan pada
ditumbuhkan
dengan
cara
penelitian ini, dalam upaya menerapkan
mengembangkan rasa ingin tahu
pembelajaran kimia dengan pendekatan
peserta didik melalui kegiatan
saintifik
bereksperimen, berpikir secara
mengaktifkan peserta
intuitif atau bereksplorasi.
sebagai berikut:
Pendekatan merupakan
salah
yang
bertujuan
untuk
didik, adalah
saintifik
1) Chil Book, merupakan sebuah buku
satu
kecil yang berisi inti sari/ringkasan
pembelajaran yang paling baik
rumus-rumus
kimia.
Media
ini
J. Kaunia Vol. X No. 2, Oktober 2014/1435: 141-151
digunakan
untuk
catatan-catatan
merangkum
ceramah
145
didik harus maju ke depan kelas
kelas
untuk menghafal, yang bertujuan
sehingga dapat mendorong peserta
untuk melatih peserta didik berpikir
didik memetakan catatan-catatannya
sederhana, seperti mengingat dan
sendiri. Dengan demikian, peserta
menghafal golongan unsur yang
didik merasa bertanggung jawab
terdapat
terhadap belajar mereka (penerapan
misalnya golongan, nama unsur,
pada materi hitungan, antara lain:
nomor atom, massa atom yang
Laju reaksi, pH, sifat koligatif
sering digunakan dalam pelajaran
larutan).
kimia
2) Peta Konsep, merupakan salah satu metode
pembelajaran,
dimana
peserta didik belajar aktif secara individual
dan
dalam
tabel
(penerapan
pada
periodik,
materi
Struktur atom, hanya untuk unsur yang sering digunakan). 4) Eksperimen
(Memanfaatkan
membantu
Lingkungan Alam Sekitar). Di
meningkatkan daya ingat mereka
sekitar sekolah banyak tumbuhan
dalam belajar. Kegiatan dilakukan
karamunting
dengan memberi penugasan pada
dengan buahnya yang berwarna
peserta didik untuk setiap materi
ungu. Ketika materi asam basa buah
pokok/bab
baru
yang
akan
tersebut digunakan sebagai media
dipelajari.
Peserta
didik
dapat
pembelajaran.
yang
tumbuh
Buahnya
yang
belajar semakin efektif dan efisien,
berwarna
karena belajar berpikir reduktif,
sebagai larutan indikator dan juga
dengan merangkum informasi yang
dapat dibuat kertas indikator, karena
banyak ke dalam konsep-konsep
dalam suasana asam dan basa
utama yang saling berhubungan ke
memiliki
dalam sebuah diagram atau gambar
Pembelajaran ini mengembangkan
yang
kepekaan terhadap fenomena yang
mencakup
konsep-konsep
keseluruhan
yang
dipelajari
terdapat
ungu
liar
warna
dimanfaatkan
yang
disekitar,
berbeda.
dengan
(penerapan pada setiap bab baru
memanfaatkan bahan alam yang ada
materi kimia).
sebagai media pembelajaran. Hal ini
3) Menghafal,
dilakukan
untuk
memberikan inspirasi untuk peserta
menanamkan materi verbal di dalam
didik bahwa lingkungan sekitar
ingatan.
pembelajaran
sebenarnya merupakan sarana untuk
dimulai satu atau dua orang peserta
belajar dan untuk menunjukkan
Sebelum
146
J. Kaunia Vol. X No. 2, Oktober 2014/1435: 141-151
fenomena-fenomena kimiawi seperti
pembelajaran
yang tertulis dalam materi pelajaran
materi Elektrolisis).
kimia yang diajarkan di kelas (Asam basa).
(penerapan
pada
7) Charta. Kegiatan ini dilakukan untuk menjelaskan bentuk geometri
5) Studi Lapangan. Pembelajaran ini
molekul.
Awalnya peserta didik
untuk mengembangkan kemandirian
sulit memahami bentuk geometri
peserta
mereka
molekul ada yang linier, segitiga
bereksplorasi belajar langsung pada
datar, tetra hedral, oktahedral, dsb.
nara
Peneliti
didik
sumber
Peserta
dimana
atau
didik
beberapa
tenaga
dibagi
ahli.
menjadi
kelompok,
kemudian
mencoba
bentuk
mengenalkan
geometri
molekul
pada
peserta didik dengan menggunakan
mencari sendiri nara sumber atau
kelereng,
tenaga ahli yang secara khusus
pingpong, dan styrofoam. Kemudian
sebagai
logam.
peserta didik secara klasikal diberi
Sekembalinya ke sekolah masing-
tugas untuk membuat charta, dan
masing kelompok membuat laporan
ternyata peserta didik sangat kreatif
dan mempresentasikan pengalaman
dapat membuat bentuk geometri
yang
dapatkan
molekul dari kepala bola bulu
(penerapan pada materi Penyepuhan
tangkis yang sudah tidak dipakai
Logam).
lagi. Dalam kegiatan pembelajaran
penyepuh
telah
mereka
6) Pembuatan
Alat
Peraga.
Di
peserta
balon,
didik
plastisin,
yang
bola
mempunyai
tempat-tempat sulit guru dituntut
kemampuan
kreativitasnya
menjelaskan materi kepada teman-
untuk
menyajikan
lebih
pembelajaran agar mudah dipahami
temannya
oleh peserta didik. Peserta didik
(penerapan pada Materi Bentuk
dibagi menjadi beberapa kelompok
Geometri Molekul).
dan
masing-masing
kelompok
8) Teka-teki
secara
dalam
Silang.
bergantian
Kegiatan
ini
bertanggung jawab untuk membuat
dilakukan dengan mendesain tes uji
alat
secara
pada
plastik
mengundang
peraga
sederhana
elektrolisis
dari
selang
teka-teki
silang
keterlibatan
yang dan
minyak tanah dan sendal jepit
partisipasi langsung. Peserta didik
dengan
elektroda
diminta untuk mencurahkan gagasan
kemudian
beberapa istilah atau nama-nama
dalam
kata kunci yang berkaitan dengan
menggunakan
karbon, mempraktikkannya
J. Kaunia Vol. X No. 2, Oktober 2014/1435: 141-151
mata
pelajaran
kimia
yang
147
keton,
asam
karboksilat,
ester).
diajarkan, menyusun teka-teki silang
Catatan: kartu jawaban dapat dibuat
sederhana yang mencakup item-item
lebih dari soal. Kartu-kartu tersebut
sebanyak yang mereka dapat. Teka-
dibagikan pada setiap kelompok.
teki silang dapat dibuat dengan cara
Masing-masing kelompok terlihat
bermacam-macam
aktif mencari pasangan soal dan
antara
lain
Definisi pendek (“alat
dengan: untuk
mengukur
reaksi”);
Kategori
jawaban
yang telah
disediakan,
jumlah
kalor
kemudian mempresentasikan hasil
yang
sesuai
kegiatannya (penerapan pada Materi
dengan item (“jenis reaksi”); Contoh (“cuka adalah contoh untuk asam”)
Senyawa Karbon Turunan Alkana). 10) Matrik
Ingatan.
Kegiatan
ini
atau Lawan kata (“lawan dari
dilakukan untuk melatih peserta
oksidasi”).
didik
Teka-teki
tersebut
dengan
tingkat
berpikir
ditukar secara acak, untuk dikoreksi
ingatan,
oleh sesama temannya (penerapan
pengetahuan
pada semua materi kimia).
berbentuk matrik yang terdiri dari
9) Bermain
Kartu.
Kegiatan
ini
pemahaman
baris-baris
awal.
dan
Strategi
dan ini
kolom-kolom
dilakukan untuk melatih peserta
kosong atau satu kolom yang telah
didik
diisi.
dengan
tingkat
berpikir
Strategi
ini
dapat
aplikatif dan performatif. Kartu
mengevaluasi kekuatan daya ingat
aplikasi adalah kartu-kartu indeks
akan meteri pelajaran yang penting
yang dibuat oleh guru tentang satu
dan hubungan antar materi serta
kemungkinan sebagai aplikasi nyata
menilai kecakapan peserta didik
(praktis) materi yang akan dipelajari
mengorganisasi informasi ke dalam
peserta
mereka
kategori-kategori tertentu. Kegiatan
mempelajari prinsip-prinsip dasar,
saya mulai dengan membuat satu
generalisasi, teori atau prosedur
matrik kosong yang terdiri dari
tertentu. Kegiatan dimulai dengan
kolom-kolom
guru membuat soal dan jawaban
Peserta didik mengisi ruang yang
yang ditulis pada kartu dengan
kosong dengan fakta atau konsep
warna yang berbeda. (sesuai dengan
yang berhubungan dengan materi
jumlah kelompok, setiap kelompok
yang diajarkan. Setelah selesai diisi,
dengan materi yang berbeda, misal:
dikumpulkan, dan kemudian dibahas
haloalkana, alkohol, eter, aldehid,
bersama (penerapan pada Materi
didik
setelah
dan
baris-baris.
148
J. Kaunia Vol. X No. 2, Oktober 2014/1435: 141-151
Tata
nama
senyawa
karbon,
polimer).
Teknik ini juga menggabungkan satu kelompok belajar dan kompetisi
11) Belajar dari Teman. Kegiatan ini
tim, dan dapat digunakan untuk
digunakan untuk memotivasi peserta
mengembangkan
didik mengajarkan meteri kepada
macam-macam fakta, konsep, dan
temannya. Jika selama ini ada
keahlian yang luas. Kegiatan ini
pameo yang mengatakan bahwa
dilakukan, dimana peserta didik
metode belajar yang paling baik
dibagi dalam tim yang terdiri dari 5
adalah dengan mengajarkan kepada
– 6 orang anggota. Guru membuat
orang lain, maka strategi ini akan
pertanyaan dengan jawaban singkat
sangat membantu peserta didik di
yang tujuannya untuk mengingat
dalam mengajarkan materi kepada
kembali materi pelajaran yang telah
teman-teman
dipelajari.
sekelas.
Kegiatan
pelajaran
Kegiatan
ini
atas
sangat
dimulai dengan membagi peserta
efektif untuk melatih peserta didik
didik menjadi 4 kelompok sesuai
belajar berkompetisi baik di dalam
dengan jumlah submateri yang akan
kelas maupun di luar kelas.
dibahas. Setiap kelompok diberi tugas
untuk
membuat
makalah,
13) Belajar
Terus.
diterapkan
Kegiatan
pada
peserta
ini didik
LKPD, menyiapkan alat bahan,
dengan tujuan mencari cara-cara
untuk dipresentasikan. Dari kegiatan
yang
ini
menunjukkan
kegiatan belajar yang sesuai cara
kerjasama dalam team, berdiskusi
mereka, tentang pelajaran yang telah
dan menyiapkan alat bahan secara
diajarkan. Pada kegiatan ini guru
bersama-sama,
memberi penugasan pada setiap
peserta
didik
dalam
kegiatan
tepat
untuk
kelompok mereka terlihat kompak
individu
demikian juga dalam menjawab
ide-ide mereka untuk lebih luas lagi
pertanyaan
dengan
saling
dari
mengisi
teman-temannya dan
melengkapi
(penerapan pada Materi Koloid). 12) Turnamen Belajar. Teknik ini merupakan
suatu
bentuk
yang
untuk
melanjutkan
mengembangkan
mencari
artikel
yang
berhubungan dengan mata pelajaran kimia
dari
berbagai
sumber
(penerapan pada semua topik). 14) Puisi,
Lagu,
dan
Teka-Teki.
disederhanakan dari “Teams Games
Pembelajaran
Tournaments” yang dikembangkan
sebagai
oleh Robert Slavin dan kawannya.
suasana yang tidak tegang dengan
ini
selingan,
dibuat
hanya
menciptakan
J. Kaunia Vol. X No. 2, Oktober 2014/1435: 141-151
mengedepankan
149
pentingnya
mengembangkan
yang
diberikan
oleh
sebelah
kelompok dan memberikan ide
kanan. Otak sebelah kanan adalah
atau pendapat dengan metode
bagian
belajar dari teman pada meteri
yang
otak
tugas
berkaitan
dengan
imajinasi, estetika, intuisi, irama,
koloid.
musik, gambar, dan seni. Peserta didik
diminta
konsep
untuk
kimia
membuat
melalui
e. Indikator Keberhasilan
puisi,
Pada
nyanyian, maupun permainan teka-
penelitian
teki (penerapan pada setiap bab
pendekatan
materi kimia).
85%
pelaksanaan melalui
saintifik,
peserta
telah
keaktifannya.
Keberhasilan itu memberikan
d. Hambatan dan Solusi
terlibat
hampir
didik
menunjukkan
Peserta
penerapan
didik
yang
dampak pada keaktifan masing-
dalam penelitian ini
masing
individu
dalam
adalah 87 orang kelas XI IPA1,2
kelompoknya.
dan
total
memperjelas
indikator
keseluruhan, 40% peserta didik
keberhasilan
pelaksanaan
memiliki
pembelajaran
XII
IPA.
Dari
keaktifan
masih
Untuk
dengan
kurang. Penerapan pembelajaran
pendekatan
kimia
nilai keaktifan peserta didik
dengan
pendekatan
saintifik
saintifik berhasil meningkatkan
kelas
keaktifan peserta didik, yang
menerapkan 14 metode yang
ditandai
telah diterapkan.
dengan
tercapainya
XI
IPA1
diambil
setelah
85,9% indikator melaksanakan Tabel 1. Data Nilai Keaktifan Peserta Didik Setelah Menerapkan Pendekatan Saintifik Metode Ind. 1 Ind. 2 Ind. 3 Ind. 4 Ind. 5
1 66,7 56,4 62,8 65,4 65,4
2 69,2 59,0 64,1 67,9 66,7
Berdasarkan
3 76,9 80,8 82,1 83,3 80,8
Tabel
4 84,6 83,3 84,6 83,3 84,6
1
5 80,8 84,6 83,3 79,5 78,2
6 79,5 83,3 78,2 84,6 80,8
dapat
7 76,9 83,3 83,3 80,8 82,1
8 82,1 84,6 80,6 76,9 79,5
9 82,1 80,8 78,2 79,5 78,2
10 76,9 78,2 75,6 74,4 75,6
11 85,9 83,3 84,6 85,9 83,8
12 83,3 79,5 83,3 80,8 82,1
13 79,5 82,1 80,8 80,8 82,1
14 70,5 76,9 78,2 80,8 82,1
untuk masing-masing ke-5 indikator
diketahui nilai keaktifan peserta didik
keberhasilan
setelah
dari 14 metode yang telah diterapkan,
pembelajaran
dengan
menerapkan pendekatan
150
J. Kaunia Vol. X No. 2, Oktober 2014/1435: 141-151
saintifik. Hasil deskripsi data pada Tabel
1
dapat
diperjelas
diagram berikut.
dengan
DIAGRAM KEAKTIFAN PESERTA DIDIK 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0
83,8 82,1 82,1 82,1 80,8 84,6 78,2 80,8 82,1 79,5 78,2 75,6 65,4 66,7
Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 Indikator 4 Indikator 5
Gambar 1. Diagram Perolehan Nilai Keaktifan Peserta Didik Setelah Menerapkan Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik
dunia nyata mereka, dengan
f. Program Pengembangan Penerapan
pendekatan
belajar mencoba bereksperimen
saintifik sangat sesuai untuk
di laboratorium atau studi di
mata pelajaran kimia,
lapangan.
karena
mengarahkan peserta didik pada
Pembelajaran
kimia
pendekatan
saintifik
penguasaan yang dalam dan luas
dengan
akan
melatih
dapat dikembangkan untuk yang
untuk
lebih luas lagi dalam bentuk
materi
peserta
kimia, didik
mengaplikasikan
dengan
yang
bervariasi
dan
memulai dari cara belajar yang
berkelanjutan.
sederhana untuk meningkatkan
diseminasi telah dilaksanakan
kreativitas dan cara berpikir
pada seminar, IHT, dan MGMP
mereka
memecahkan
melalui sharing para guru atau
masalah. Pendekatan saintifik
diskusi bagaimana menyikapi
memicu
penyampaian
dalam
peserta
didik
bereksplorasi dalam kehidupan
dianggap sulit.
Program
materi
yang
J. Kaunia Vol. X No. 2, Oktober 2014/1435: 141-151
151
kan
Simpulan dan Saran
pendekatan
agar pembelajaran menjadi
1. Simpulan Penerapan
beberapa
metode,
media, dan teknik pembelajaran
menarik untuk peserta didik. b. Pembelajaran
dirancang
pada penelitian ini didasarkan
sedemikian
pada pendekatan saintifik, yaitu
menggunakan
memadukan karakteristik materi
saintifik
dengan metode yang digunakan
meningkatkan
dapat meningkatkan keaktifan
peserta didik.
belajar
saintifik
kimia
peserta
rupa
dengan
pendekatan
agar
dapat keaktifan
didik.
c. Proses pembelajaran dengan
Berdasarkan hal tersebut, berikut
pendekatan saintifik dapat
ini secara khusus penerapan
digunakan
metode,
teknik
jenjang, dan harus meyentuh
sesuai
tiga
media,
pembelajaran
dan yang
dengan materi adalah: a. Materi
ranah,
pengetahuan,
yang
bersifat
untuk
yaitu
semua
sikap, dan
keterampilan.
hitungan dapat dilaksanakan dengan metode: chil book
Daftar Pustaka
dan peta konsep.
Bundu, Patta. (2006). Penilaian keterampilan proses dan sikap ilmiah dalam pembelajaran sains. Depdiknas Silberman, Mel. (2009). Active Learning. 101 Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani. Munthe, Bermawi. (2009). Desain Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani.
b. Materi yang bersifat teori dapat dilaksanakan dengan metode: menghafal, charta, TTS, bermain kartu, matrik ingatan, turnamen belajar, belajar terus, puisi, lagu dan teka-teki. c. Materi
yang
melibatkan
percobaan dapat diterapkan dengan metode: praktikum, studi lapangan dan pembuatan alat peraga. 2. Saran a. Seluruh
guru
dapat
mempelajari dan menerap-