RENUNGAN HARIAN MASA ADVEN Untuk SMP
BERTUMBUH DI NAZARETH
KOMISI KATEKETIK KEUSKUPAN AGUNG JAKARTA Jalan Katedral No. 7 Jakarta 10170 Telp. 021 3519193 ext. 210, Fax. 021 3855752 Email:
[email protected] Website: www.komkatkaj.org TIM PENYUSUN Siswa-siswi SMP St. Markus Jakarta Timur Di bawah bimbingan: Bapak Cyprianus Aya Hama, S.Pd Brigita Revi Korektor RD. V. Rudy Hartono Tim Divisi Sekolah dengan koordinator Markus Masan Bali
PENGANTAR Tema permenungan kita dalam masa Adven tahun ini adalah “Bertumbuh di Nazareth”. Tema ini dipilih untuk mengajak segenap umat di Keuskupan Agung Jakarta selama masa Adven kembali merenungkan perjalanan hidup dan mempersiapkan diri bersama-sama menyambut kelahiran Tuhan Yesus melalui berbagai macam sarana dan metode.
Komisi Kateketik Keuskupan Agung Jakarta mencoba mengajak murid-murid sekolah untuk merenungkan, menggali dan mendalami tema tersebut melalui renungan harian yang dibacakan setiap hari. Kami mengucapkan terima kasih kepada murid-murid sekolah SD Providentia Jakarta Barat di bawah bimbingan Ibu Merry Mayvia S.Pd, murid-murid sekolah SMP St. Markus Jakarta Timur di bawah bimbingan Bapak Cyprianus Aya Hama S.Pd, Ibu Katrin Sudaryani, S. Pd dari SMA Negeri 82 Jakarta Selatan, Mahasiswa-mahasiswi Ilmu Pendidikan Teologi Unika Atmajaya Jakarta: Brigita Revi, Ignatius Dimas dan Stefanus Dimar. Melalui karya mereka, kita dibantu untuk memahami dan merenungkan Sabda Tuhan.
Diharapkan melalui renungan harian selama masa Adven ini, kita mampu untuk semakin mempersiapkan diri dalam iman, harapan dan kasih untuk menyambut kelahiran Sang Juruselamat melalui tindakan-tindakan kasih dan belarasa yang nyata di rumah, di sekolah dan di lingkungan masyarakat. Tindakan iman dan kasih yang nyata itu terutama ditujukan kepada sesama yang lemah, kecil, miskin, dan menderita. Selamat merenungkan Sabda Tuhan untuk menanti Sang Juru Selamat yang hadir di tengah-tengah dunia. Tuhan memberkati.
RD. V. Rudy Hartono Ketua Komisi Kateketik KAJ
DOA Bapa yang Mahakasih, kami bersyukur memasuki bulan keluarga yang mengajak kami berkumpul bersama seluruh keluarga untuk mempersiapkan kedatangan Yesus pada hari Natal ini.
Ajarilah kami bersyukur atas kebersamaan ini, sambil merenung, berbagi, dan berdoa. Kami mengharapkan berkat-Mu, agar kami semakin bertumbuh dalam iman, pengharapan dan kasih Semoga kebersamaan kami ini menjadi saat-saat yang indah untuk dikenang, supaya hidup keluarga kami dibarui, makin berkenan di hati-Mu, menjadi berkat bagi Gereja-Mu, bahkan teladan bagi keluarga di sekitar kami.
Semua ini kami mohonkan, demi Yesus Kristus, Putera-Mu, dalam persekutuan dengan Roh Kudus, kini dan selama-lamanya. Amin
Minggu, 1 Desember 2013 Hari Minggu Adven I Bacaan dari Injil Matius 24: 37-44 Ayat emas: “Karena itu berjaga-jagalah sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang” (Mat 24: 42)
BERJAGA – JAGALAH “Arine, ayo cepatan.” Kata mama pada Arine. “Iya, Maaaaa.” Kata Arine. “Ayo Arine, kasihan Oma sendirian di rumah sakit.” Lanjut mama. “Iya maaaa, sabarrr. Arine kan juga mau tampil cantik. Lanjut Arine menanggapi kata-kata mama. Setelah itu mereka berangkat menujuh rumah sakit tempat oma dirawat. Sesampai disana, oma menyambut mereka dengan senyuman tetapi mukanya pucat. Oma dengan umur sekitar 84 tahun, dengan penyakit kankernya, berusaha tetap tersenyum melihat Arine yang tampil cantik. Setelah melihat Oma dan menemani Oma, Arine mulai bosan. Arine berkata, “Oma, Arine pergi dulu ya, mau ke toilet.” Imbuh Arine ! Oma hanya mengangguk lemah. Sesaat setelah Arine kembali, ia melihat mama datang dan menangis panjang. Melihat hal itu, Arine bertanya, ‘Ada apa maaa ?” Mama menjawab, “Oma telah pergi.” Setelah itu Arine menyesal akan perbuatannya berbohong ke toilet dan tidak menunggui Oma. Yesus berkata, “berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang.” Yesus menasihati kita untuk berjaga-jaga dalam hidup. Berjaga-jaga dalam hidup, berarti senantiasa menyiapkan diri dan menjalani hidup sebaik-baiknya sesuai kehendak Tuhan. Kita tidak akan pernah tahu kapan Tuhan datang sama seperti cerita hari ini, kita tidak akan pernah tahu kapan kita dipanggil kembali menghadap Tuhan. Oleh karena itu, kita senantiasa harus selalu berjaga-jaga akan hari maupun saatnya Tuhan memanggil kita. Apakah kita sudah siap, juka salah satu dari saudara kita dipanggil oleh Tuhan? Apakah kita sudah siap menyambut kedatangan Tuhan? Doa: Ya Tuhan, berilah aku rahmat untuk selalu berjaga-jaga dalam menjalani hidup ini, sehingga aku mampu menyambut kedatangan-Mu di dalam hidupku. Amin.
Jesica Laurensia 8A.
Senin, 2 Desember 2013 Bacaan: Matius 8: 5-11 Ayat emas: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya iman sebesar ini tidak pernah aku jumpai pada seorang pun di antara orang Israel.” (Mat 8: 10b)
PERCAYA KEPADA YESUS Maria memandang ibunya yang sedang terbaring lemah di atas kasur tempat tidur rumah sakit. “Tuhan, aku tahu bahwa Engkau akan menyembuhkan ibuku. Tolonglah ibuku ya Tuhan.... Jangan sampai ibu meninggalkan aku.” Kata Maria dalam hatinya. Ibunya memang sakit keras, ayahnya sudah meningggalkannya saat ia masih berumur 5 tahun. Ia dan ibunya adalah orang Katolik yang tekun berdoa, setiap hari Minggu selalu ke Gereja. Suatu hari keadaan ibunya semakin memburuk bahkan koma. Ia sudah pasrah, tetapi ia terus berdoa agar ada mukjizat datang kepada ibunya. Benar saja habis ia berdoa, ibunya langsung sadar dan seketika itu Maria langsung memeluk ibunya dan berkata, “terima kasih Yesus... Engaku telah menyembuhkan ibuku.” Dalam bacaan hari ini, perwira percaya bahwa Yesus dapat menyembuhkan hambanya yang sedang sakit keras di rumahnya. Kita patut meneladani segala kerendahan hati dan iman yang dimiliki oleh perwira itu dengan mengatakan, “Tuan, aku tidak layak merima Tuan di dalam rumahku, katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh.” Dan kalimat inilah yang menjadi warisan kepada kita saat akan menerima Yesus dalam Komuni kudus, dimana kita harus rendah hati dan berbuat baik kepada siapa saja. Apakah kita sudah seperti perwira tersebut ? Yang percaya akan Yesus ? Doa: Tuhan ajarilah aku supaya aku dapat menjadi seperti perwira tersebut yang percaya akan Tuhan. Amin. Regina Octaviani Ina Perada 8 C.
Selasa, 3 Desember 2013 Pesta S. Fransiskus Xaverius Bacaan: Markus 16: 15-20 Ayat emas: “Lalu Ia berkata kepada mereka, pergilah ke seluruh dunia, beritakan Injil kepada segala makhluk ...” (Mrk 16: 15 )
PERCAYA Hari sudah gelap saat lina terbagun disamping mamanya yang sakit. Mamanya sudah terbaring cukup lama di rumah sakit karena demam berdarah. Trombosit mamanya sangat rendah. Lina sangat sedih dan putus asa. Dia takut akan kehingan mamanya. Keesokan harinya Sherly temannya datang mengunjungi Lina dan mamanya di rumah sakit. ‘Hai Lina, bagaiman kabar mamamu ? tanya Sherly. Mamaku belum membaik, sekarang ia sedang tidur beristirahat. Aku ngak tau lagi harus gimana ? jawab Lina. “Banyak berdoa dan bersyukur kepada Tuhan, Lin ... pasti Tuhan akan membantumu.” Sherly memberi nasihat. “Aku ngak percaya sama Tuhan lagi, takdir Tuhanlah yang membuat mamaku begini, Sher !” jawab Lina hampir berteriak. “Kamu ngak boleh ngomong begitu, apapun yang diberi Tuhan pasti itu yang terbaik buat kita.” Aku baru membaca Kitab Suci bahwa “Siapa yang percaya akan diselamatkan dan disembuhkan.” Jawab Sherly. ‘Kamu betul juga Sher, maafin aku ya ! Sekarang aku lebih rajin berdoa dan bersyukur kepada Tuhan. Setelah itu Lina jadi rajin berdoa kepada Tuhan. Dalam bacaan hari ini, Yesus menampakkan diri kepada kesebelas murid-Nya dan menyuruh mereka untuk mewartakan Injil kepada semua orang. Ia berkata, “siapa yang percaya akan diselamatkan.” Semua yang diberikan Yesus kepada kita entah yang menyenangkan atau menyedihkan itu adalah yang terbaik buat kita. Kita harus selalu berdoa dan bersyukur kepada-Nya atas semua yang telah diberikan kepada kita. Apakah kita selalu percaya kepada Tuhan? Jika ya apakah kita sudah berdoa dan bersyukur setiap hari? Doa: Tuhan aku bersyukur atas segala rahmat-Mu yang telah Engkau berikan, bimbingilah aku selalu agar mengikuti jalan kebenaran-Mu. Amin. Audrey Uli Marina 8 D
Rabu, 4 Desember 2013 Bacaan: Matius 15: 29-37 Ayat emas: Lalu Yesus memanggil murid-murid-Nya dan berkata, “HatiKu tergerak oleh belas kasihan kepada orang banyak itu” (Mat 15: 32)
BERBAGI DENGAN SESAMA Vladimir adalah seorang yang dikenal sangat bijaksana di sekolahnya. Suatu hari, ia melewati tempat penampungan sampah yang masih banyak orang tinggal di tempat itu. Ia sangat sedih dan langsung bertemu dengan ibunya di rumah. “Ibu saya sangat sedih melihat orang-orang yang tinggal di tempat penampungan sampah itu.” Tapi, bagaimana saya bisa membantu mereka? Ujar Vladimir. Ibu pun menjawab, “Nak..., banyak hal yang dapat kamu lakukan untuk mereka, tidak harus dalam bentuk uang. Kamu bisa mengajak temanmu untuk memberikan barang-barang bekas kepada mereka.” Keesokan harinya Vladimir mengajak teman-temannya dan memberikan bantuan kepada para penghuni penampungan sampah itu. Seperti halnya Yesus, hati-Nya tergerak oleh belas kasihan kepada orang banyak itu. Ia pun tahu bahwa Ia tidak memiliki apapun untuk diberikan kepada orang banyak itu. Para muridNya pun terkesan mencari alasan untuk menghindar dari orang banyak yang sangat membutuhkan makanan. “Bagaimana di tempat sunyi ini kita mendapat roti untuk mengenyangkan orang yang sebanyak ini?” Para murid masih belum memahami kuasa yang ada pada Yesus untuk mengerjakan hal-hal yang melampaui pemahaman manusiawi. Yesus bertindak atas dasar kasih untuk membebaskan orang-orang itu dari kelaparan. “Hati-Ku tergerak oleh belas kasihan kepada orang banyak itu ....Berapa roti ada padamu ? Yesus pun menggandakan roti dan ikan. Tindakan kasih yang nyata dari Yesus itu membuat banyak orang merasa puas karena diperhatikan. Dalam hal membantu orang lain, kita sering takut akan jumlah dan sikap kita terhadap bantuan tersebut. Jarang sekali orang yang berani membantu orang lain karena keadaan. Kebanyakan orang membantu sesama yang susah hanya untuk kedudukan. Dimasa Adven ini, kita di dorong untuk semakin peka terhadap sesama yang miskin dan menderita. Apakah saya sudah membantu orang lain? Seberapa besar saya membantu orang lain? Doa: Allah Bapa yang Maha Pengasih dan Penyayang, beranikanlah diriku untuk terus membantu sesama yang miskin dan menderita. Amin.
Gregorius Moses Indraputra 9 D.
Kamis, 5 Desember 2013 Bacaan: Matius 7: 21; 24-27 Ayat emas: “Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendidikan rumah diatas batu” (Mat 7: 24)
ORANG YANG BIJAKSANA Suatu ketika Theresia mendapakan tugas dari gurunya. Kata guru kepadanya, “Jika kamu mengumpulkan tugas lebih awal maka kamu akan mendapatkan nilai tambahan, tetapi jika mengumpulkan lewat dari hari yang ditentukan maka nilainya tidak akan tuntas.” Maka Theresia memutuskan untuk mengumpulkannya lebih awal. Pada akhirnya kita akan mengerti maksud dari Sabda Tuhan hari ini, “Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu.” Dalam kehidupan sehari-hari kita harus menjadi orang yang bijaksana. Betullah bahwa Sabda Tuhan harus dibaca, direnungkan dan dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari. Rahmat Allah akan terus mengalir dalam kehidupan kita, jikalau kita melaksanakannya dengan bijaksana. Apakah kita sudah melakukan sesuatu dengan bijaksana? Maukah kita menjadi orang yang bijaksana? Doa: Ya Tuhan, bantulah dan terangilah jalan hidupku untuk melakukan sesuatu dengan bijaksana. Amin.
Anastasia Elrida 8 D.
Jumat, 6 Desember 2013 Bacaan: Matius 9: 27-31 Ayat emas: “Lalu Yesus menjamah mata mereka sambil berkata, “Jadilah kepadamu menurut imanmu.” (Mat 9: 29)
IMAN KEPERCAYAAN Angel adalah seorang gadis cantik yang hidup penuh kesederhanan. Sejak kecil Angel memiliki cita-cita sebagai seorang guru. Sejak ia duduk di bangku Sekolah Dasar ia selalu berusaha untuk selalu menjadi yang terbaik diantara teman-temannya, hingga akhirnya ia lulus sebagai seorang sarjana yang terbaik dan ia pun bisa menjadi seorang guru di sebuah sekolah yang ternama di Jakarta. Namun dibalik semua kesuksesan yang diraih sekarang ini ada banyak rintangan yang ia jalani. Atas semua kerja keras dan doa yang selama ini ia lakukan, ia pun bisa meraih apa yang ia cita-citakan. Bacaan hari ini, menceritakan tentang iman kepercayaan yang dimiliki oleh dua orang buta. Atas kepercayaannya kepada Yesus, mereka pun dijamah oleh Yesus sehingga mereka disembuhkan dan dibebaskan dari penderitaan yang dialami selama ini. Kita pun harus percaya kepada Allah dalam diri Yesus karena tidak ada yang tidak mungkin bagi-Nya. Kita harus terus berdoa dan berusaha, percayalah akan Tuhan dan berusahalah dalam meraihnya. Sudahkah aku percaya akan Allah? Seberapa kuatkah imanku akan Allah? Doa: Ya Tuhan, buatlah aku selalu percaya kepada-Mu atas apapun yang aku lakukan, dan kuatkanlah imanku kepada-Mu. Amin.
Ursula Flurea Diva 8 C.
Sabtu, 7 Desember 2013 Hari Raya SP Maria Dikandung Tanpa Noda Bacaan: Lukas 1: 26-38 Ayat emas: “Sesungguhnya Aku ini hamba Tuhan, jadilah padaku menurut perkataanmu itu .... “ (Mat 1: 38)
BERPASRAH PADA TUHAN Anita adala seorang gadis remaja berparas cantik, baik hati dan gemar melukis. Namun dibalik semua itu, Anita menderita penyakit lupus dan didiagnosa oleh dokter bahwa usianya tidak lama lagi. Anita yang terbaring lemah di rumah sakit berdoa pada Tuhan, “Ya Tuhan, terima kasih atas kesempatan untuk hidup yang Kau berikan padaku. Aku boleh merasakan kasih sayang-Mu mengalir melalui orang tuaku. Tuhan, kalau aku boleh meminta, angkat penyakit ini dariku. Namun, bila kau punya kehendak lain .... Terjadilah kehendak-Mu padaku karena aku yakin kehendak-Mu adalah yang terbaik bagiku, Amin.” Anita pun memasrahkan semua yang terjadi dalam hidupnya pada Tuhan sebelum akhirnya Anita menghembuskan nafas terakhirnya. Bacaan hari ini mengisahkan tentang kepercayaan dan kepasrahan Bunda Maria akan kehendak Tuhan Allah yang disampaikan melalui malaikat Gabriel. Dari cerita diatas, kita dapat meneladani kepasrahan Anita akan rencana Tuhan dalam hidupnya. Jalan Tuhan memang tidak selalu mudah untuk dijalani. Namun rencana Tuhan pasti adalah rencana terbaik bagi kita nantinya. Dalam keseharian kita, kepasrahan diri sering kali kita lupakan karena kita terlalu keras kepala. Pada hal kepasrahan diri bisa menjadi jalan keluar yang mudah dalam menghadapi suatu masalah. Berpasrah kepada kehendak Tuhan lebih mudah dibanding beradu argumen saat menghadapi masalah. Sudahkah aku berpasrah pada kehendak Tuhan? Ikhlaskah aku dalam berpasrah pada Tuhan? Doa: Ya Tuhan, ajari aku untuk ikhlas berpasrah akan kehendak-Mu. Aku percaya bahwa rencana indah yang Kau tetapkan adalah yang terbaik bagiku. Terangilah hatiku menurut rencana indah-Mu. Amin.
Minggu, 8 Desember 2013 Hari Minggu Adven II Bacaan: Matius 3: 1-12 Ayat emas: “Tetapi waktu Ia melihat banyak orang Farisi dan orang Saduki datang untuk dibaptis, berkatalah Ia kepada mereka, hai kamu keturunan ular beludak siapakah yang mengatakan kepada kamu, bahwa kamu dapat melarikan diri dari murka yang akan datang ?” (Mat 3: 7)
BERTOBATLAH Teett .... Bel berbunyi tanda istirahat pertama berlangsung. Murid-murid pun berlarian keluar kelas. Tetapi ada satu murid di kelas itu tidak keluar yaitu Vicky. Ketika keadaan sudah mulai sepi tidak ada siapa-siapa di kelas, vicky pun mulai bongkar tas temannya yang bernama simon. Ia pun mengambil dompet Simon dan kepergoklah ia oleh temannya Zaskia. Dan Zaskia pun menegurnya, ‘Hei, Vicky ... kembalikan dompet Simon.” Jawab Vicky, tidak. Dan jangan laporkan kejadian ini pada guru. Jawab Zaskia, “aku akan melaporkan ke guru kalau kau tidak mau mengaku.” Vicky pun menjawab, aku tidak akan mengaku. Zaskia menjawab, “ya sudah kalau kau tidak mau mengaku. Akhirnya istirahat pun selesai, semua murid pun masuk kelas. Simon pun duduk dan mengetahui kalau dompetnya hilang, segeralah ia melaporkan kepada guru. Didalam kelas tidak ada satu pun yang mengaku, dan akhirnya semua tas digeledah maka ditemukanlah dompet Simon di tasnya Vicky. Akhirnya Vicky pun dihukum. Setelah kejadian itu Vicky pun sadar kalau Tuhan Maha Tahu dan Tuhan akan membalas semua kejahatan manusia. Bacaan hari ini menceritakan tentang seseorang yang ingin dibaptis oleh Yohanes Pembaptis tetapi ia tidak boleh melarikan diri dari perbuatan kejahatannya sendiri. Yohanes Pembaptis berseru-seru di padang gurun, “Bertobatlah, sebab Kerajaan Surga sudah dekat!” Pertobatan yang diserukan oleh Yohanes Pembaptis ini menjadi syarat mutlak bagi kita untuk menyambut Yesus, Sang Juru Selamat. Oleh karenanya saatnya kita untuk bertobat mempersiapkan diri untuk menyambut kelahiran Sang Immanuel. Bertobat adalah meninggalkan cara hidup yang lama yang tidak sesuai dengan kehendak Allah dan mulai hidup yang baru sesuai dengan rencana dan kehendak Allah. Apakah aku sudah mempersiapkan hati untuk menyambut kedatangan Tuhan? Doa: Ya Tuhan, berikanlah kepadaku kesadaran untuk mengakui segala perbuatan yang tidak baik dan berpaling pada-Mu di jalan yang benar. Bimbingilah aku supaya tetap percaya pada kehendak Putera-Mu Yesus Kristus Sang Juru Selamat. Amin Gabriel Okthiarensi 8 D.
Senin, 9 Desember 2013 Bacaan: Lukas 5: 17-26 Ayat emas: “Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia: “Hai saudara, dosamu sudah diampuni” (Luk 5: 20)
BELAS KASIH Hari sudah semakin siang, Toni dan teman-temannya baru saja pulang sekolah. Saat sedang berjalan Toni dan teman-temannya bertemu dengan seorang anak yang lumpuh ingin menyeberang jalan. Ida teman Toni, tergerak hatinya untuk menolong anak itu, lalu ia berkata: “Ayo dek, aku bantuin.” Kemudian anak itu digendong Ida. Setelah menyeberang ternyata ada seorang ibu yang sedang mengamen, dia adalah ibu anak lumpuh tersebut. “Terima kasih ya nak, sudah membantu anak ibu menyeberang, ibu sangat lemas karena dari pagi bekerja” kata ibu itu. Ketika mendengar perkataan ibu itu Toni dan temantemannya memberikan sebagian uang jajannya. Bacaan pada hari ini mengisahkan tentang, beberapa orang yang membantu mengusung seorang lumpuh itu agar disembuhkan oleh Yesus. Yesus pun memperhitungkan iman dari orang banyak yang dengan segala upaya membantu orang lumpuh untuk dibawa kepada Yesus. Dengan demikian orang banyak itupun turut mengalami kasih dan sukacita dari Allah. Yesus adalah utusan Allah yang mau membantu dan mengampuni dosa kepada orang yang bertobat. Sukacita kerena pengampunan dan penyembuhan merupakan rahmat Allah yang hanya dapat dialami ketika kita membuka diri pada belaskasih dan kemurahan Allah yang menyelamatkan. Marilah disekitar kita masih banyak orang yang tak berdaya karena keadaan yang membutuhkan belaskasih dan bantuan dari kita. Maukah kita menjadi sesama bagi orang lain? Apakah kita peduli terhadap penderitaan sesama? Doa: Ya Tuhan, tuntunlah aku, agar aku dapat membuka hati untuk mau menolong sesama, pakailah aku sebagai saluran rahmat-Mu bagi sesama yang membutuhkanku. Amin.
Patrisia Vanni 8 A.
Selasa, 10 Desember 2013 Bacaan: Matius 18: 12-14 Ayat emas: “Dan Aku berkata kepadamu : “Sesungguhnya jika ia behasil menemukannya, lebih besar kegembiraannya atas yang seekor itu dari pada atas yang kesembilan puluh sembilan ekor yang tidak sesat.” (Mat 18: 13)
TERSESAT Ivan, seorang anak yang dikenal sangat nakal dan sok taunya yang tinggi. Suatu hari Ivan mengikuti kemping pramuka dari sekolahnya. Pada malam hari diadakan acara petualangan malam. Pada acara tersebut pembina mengatakan bahwa acara ini membutuhkan kerjasama antar anggota. Tetapi dengan kesoktauan Ivan yang tinggi membuat Ivan berjalan sendiri tanpa melihat adanya petunjuk. Akhirnya ia tersesat ditengah-tengah hutan. Ivan sangat ketakutan, ia tidak tahu harus jalan kemana? Anggota kelompoknya juga binggung untuk mencari Ivan yang hilang, pada akhirnya mereka melaporkan ke pembina bahwa Ivan hilang. Mereka pun mencari Ivan ke hutan dan menemukan Ivan ditengah-tengah hutan yang sedang ketakutan. Ia pun sangat senang karena ditemukan oleh kelompok dan pembinanya. Seperti halnya dengan pembina dengan teman-teman Ivan yang mengkhwatirkan keadaan Ivan saat tersesat, demikian juga Tuhan yang terus menginginkan kita kembali kepadanya meskipun kerap kali kita berpaling dari Tuhan demi kesenagan duniawi dan sikap keras hati serta sok tau dalam mengambil keputusan untuk menjalani hidup. Sudahkah aku mulai mengambil keputusan untuk kembali ke jalan Tuhan? Doa: Tuhan yang Maha Baik, ampuni aku yang seringkali melupakan Engkau dan hidup berpaling dari Firman-Mu, ajari aku untuk kembali ke jalan kebenaran-Mu. Amin.
Florentina Novi 9 C.
Rabu, 11 Desember 2013 Bacaan: Matius 11: 28-30 Ayat emas: “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.” (Mat 11: 28)
PERKARA DALAM HIDUP “Eeh .... Angel, aku capek banget nih. Banyak perkara yang harus aku hadapi.” Mending kalau perkara tersebut mudah untuk dihadapi, “keluh Gita kepada Angel.” Gita, cobaan itu tak ada yang mudah, kata Angel. Iya juga sih. Tapi cobaan ini membuat aku letih, lesu dan capek. Cobaan ini adalah beban berat bagi aku, seru Gita. Aku yakin, kamu pasti bisa melewati cobaan tersebut. Di balik cobaan itu, pasti ada rencana indah, kata Angel. Sebab Yesus pernah berkata: “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu,” tambah Angel. Benar apa katamu Angel, tapi bagaimana caranya aku menghadapi perkara itu dengan mudah? tanya Gita. Coba kamu berdoa dan minta pertolongan pada Tuhan Yesus, pasti Tuhan Yesus akan membantumu, jawab Angel. Oke .... akan ku coba. Thank’s ya buat saran kamu, kata Gita. Sama-sama Gita .... itu gunanya sahabat, jawab Angel. Bacaan pada hari ini, mengingatkan kepada kita bahwa Yesus akan memberi kelegaan bagi semua yang letih lesu dan berbeban berat. Yesus tidak akan membiarkan kita semua menderita, tetapi Ia akan menyiapkan rencana yang indah dibalik semua penderitaan yang kita hadapi. Dalam kehidupan ini kita sering kali mengalami hal yang sama seperti dalam bacaan tersebut. Kita sering mengeluh dan terkadang kita sering putus asa. Pada masa Adven ini, kita diajak untuk meminta pertolongan pada Tuhan dalam menghadapi cobaan hidup. Apakah aku sudah mengandalkan Tuhan disetiap cobaan yang aku alami? Doa: Tuhan Yesus, berikan aku kekuatan untuk dapat menemukan kelegaan dalam meghadapi perkara-perkara hidupku. Amin.
Erica Gratia Putri 8 A.
Kamis, 12 Desember 2013 Bacaan: Matius 11: 11-15 Ayat emas: “Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar.” (Mat 11: 15)
MENDENGARKAN PERINTAH Sinta, apakah kamu sudah belajar hari ini? Besok ada ulangan Matematika dan Fisika. Sudah bu .... jawabnya singkat. Sinta anak yang pandai tapi ia malas. Belakangan ini ia malah sibuk baca novel. Cita-citanya memang jadi penulis. Ia terus membaca novel hingga pagi, bahkan sampai tidak tidur. Esok harinya saat ulangan, ia bingung. Ia takut ketika melihat soal-soal. Ia ingin menyontek tapi Bu Rita selalu melihat ke arah Sinta. Ia pasrah. Soal dan lembar jawabannya sepi. Setelah hasil dikumpulkan, teman-teman berusaha mencocokan jawaban, tapi Sinta hanya diam, pasrah tidak tahu jawabannya. Seminggu kemudian hasil ulangan dibagikan. Kata bu Rita satu kelas hanya ada satu orang yang remidial. Sinta tahu, pasti dirinya yang remidial. Teman-temannya yang kurang pintar saja bisa lolos KKM. Ia sedih dan tetap saja malas dan membaca novel. Saat penerimaan Rapor, ia hanya rangking 20 dari 25 siswa. Ia sedih, orang tuanya juga dipanggil karena nilai Sinta yang jelek. Ibunya menasihati bahwa ia harus rajin belajar. Sinta sedih, ia berjanji akan menuruti perintah ibunya dan akan berperstasi. Pada masa Adven ini, kita diajak untuk meningkatkan iman dan pengharapan yang telah diberikan oleh Allah secara cuma-cuma maka kita diajak untuk mendengarkan suara-Nya dengan iman yaitu mendengarkan dengan hati. Mau membuka hati untuk menyambut kehadiran Tuhan dan melaksanakan segala perintahnya dalam kehidupan sehari-hari. Apakah aku sudah mendengarkan dan melaksanakan perintah Tuhan dalam hidupku? Doa: Tuhan, bukalah pintu hatiku untuk mampu mendengarkan Sabda-Mu supaya aku bisa mewartakan kasih-Mu kepada sesama. Amin.
Gloria Nathalia 9 B.
Jumat, 13 Desember 2013 Bacaan: Matius 11: 16-19 Ayat emas: “Kemudian Anak Manuisa datang, Ia makan dan minum, dan mereka berkata: Lihatlah, Ia seorang pelahap dan peminum, sahabat pemungut cukai dan orang berdosa. Tetapi hikmat Allah dibenarkan oleh perbuatan-Nya” (Mat 11: 19)
POSITIF THINKING Ali adalah siswa SMP yang cenderung biasa saja. Tidak pintar, juga tidak bodoh. Saat sedang melaksanakan UTS, Ali mendadak sakit dan harus tidak masuk sekolah. Akhirnya, Ali harus mengikuti ulangan susulan bersama tiga teman lainnya. Setelah hasil UTS ditempel, Herman bingung mengapa nilai UTS Ali saat susulan lebih bagus dibandingkan yang lain? Herman curiga Ali mencontek, karena Ali ulangan susulan bersama tiga temannya yang pintar-pintar. Namun Ali menaggapinya dengan diam. Sama halnya seperti Yohanes, Ia di kenal sebagai orang yang tidak suka makan dan minum. Ia dinilai ‘kerasukan setan’. Namun ketika Yesus datang, Ia menjadi pelahap dan peminum. Orang lain pun curiga. Tapi mungkin benar karya Tuhan seringkali tidak dipahami oleh manusia. Dalam hidup ini seringkali kita berprasangka buruk tentang orang lain. Jarang kita ber-positif thinking tentang orang lain. Pada masa Adven ini, kita diajak untuk belajar berprasangka baik terhadap orang lain, bukan berprasangka buruk yang tidak membangun persaudaraan dan kekeluargaan. Pernahkah aku berprasangka buruk terhadap orang lain? Maukah aku belajar berpikir positif baik terhadap orang lain? Doa: Ya Bapa, bantulah aku dan terangilah jalanku untuk membangun kekeluargaan dan persaudaraan dengan berpikir positif dan baik. Amin.
Brigitta Prisca Larasati 9 C.
Sabtu, 14 Desember 2013 Bacaan: Matius 17: 10-13 Ayat emas: “Dan Aku berkata kepadamu : Elia sudah datang, tetapi orang tidak menenal dia, dan memperlakukannya menurut kehendak mereka. Demikianlah juga Anak Manusia akan menderita oleh mereka” (Mat 17: 12)
PERUTUSAN TUHAN Pada pertemuan APEC baru-baru ini, Indonesia menyiapkan segala sarana dan prasarana dalam pertemuan kepada negara anggota APEC di Bali. Tak heran tentara Amerika Serikat di utus lebih dahulu datang membawa logistik menyiapkan segala sesuatunya bagi Sang Presiden Barack Obama. Demikian halnya Nabi Elia yang diutus oleh Tuhan untuk mengingatkan bagsa Israel tentang janji-janji keselamatan Allah. Namun bangsa Israel menolak kehadirannya, sehingga Elia tidak bisa berbuat apa-apa. Yohanes Pembaptis juga diutus untuk menyiapkan kedatangan Yesus, Sang Mesias, Dia pun harus berseru-seru di padang gurun untuk mengajak orangorang agar bertobat, namun nasibnya juga sia-sia, ia dipenggal kepalanya. Dalam kehidupan sehari-hari kita membutuhkan orang-orang yang punya power untuk bersuara seperti, Elia, Yohanes Pembaptis. Dalam masa Adven ini, kita diingatkan bahwa kita semua adalah utusan Tuhan untuk mewartakan Kerajaan Allah kepada sesama untuk saling meneguhkan dan membuka hati menyambut kahadiran Tuhan. Apakah aku sudah melakukan tugas sebagai utusan Tuhan? Doa: Tuhan Yesus, bantulah aku agar dapat melakukan tugas perutusan-Mu dalam mewartakan Kerajaan Allah kepada semua orang, agar semakin banyak orang pun mau menjadi pengikut-mu yang setia. Amin.
Damas Dwinito 8 C.
Minggu, 15 Desember 2013 Hari Minggu Adven III Bacaan: Matius 11: 2-11 Ayat emas: “Lihatlah, Aku menyuruh utusan-Ku mendahului Engkau, Ia akan mempersiapkan jalan-Mu dihadapan-Mu” (Mat 11: 10)
BERTOBATLAH Jojo adalah anak yang baik, tetapi seberapa besar karya Tuhan yang ada dalam dirinya. Pada suatu saat, Jojo bertanya kepada Romo, “Romo, apakah karya Tuhan dalam diriku ?” Jawab Romo, “Apakah kamu bisa bernafas? Apakah kamu bisa berjalan?” Jawab Jojo, Ya, bisa. Tanya Romo lagi, Apakah kamu bisa menciptakannya sendiri? Jawab Jojo, Tidak bisa Romo. Jika tidak, siapa yang menciptakannya? Yang menciptakn itu adalah Tuhan, maka kamu harus bersyukur, karena Tuhan telah menciptakan dirimu dengan sempurna. Jojo sadar bahwa karya Tuhan sangat besar pada dirinya, dan ia sangat berterima kasih kepada Romo yang telah menyadarkan akan kehadiran Tuhan. Sama halnya dengan Yohanes Pembaptis yang diutus oleh Tuhan untuk menyadarkan dan mengampuni manusia agar bertobat. Yohanes diutus untuk menyiapkan jalan bagi Yesus. Masa Adven adalah masa penantian, masa pertobatan maka kita diajak untuk menyiapkan hati dan pikiran untuk menyambut kedatangan Tuhan Yesus. Sudah pantaskah aku mempersiapkan diri untuk menyambut kedatangan Tuhan pada saat ini? Doa: Ya Bapa, Bantulah aku untuk menyiapkan diri dalam menyembut kedatangan Tuhan. Amin.
Gustav Sandy 8 C.
Senin, 16 Desember 2013 Bacaan: Matius 21: 23-27 Ayat emas: "... Dengan kuasa manakah Engkau melakukan hal-hal itu?Dan siapakah yang memberikan kuasa itu kepada-Mu?" (Mat 21: 23)
BELAJAR MENJADI PRIBADI YANG BIJAKSANA Imam-Imam Kepala dan Tua-Tua bangsa Yahudi merasa iri karena Yesus sangat dielu-elukan oleh banyak orang. Mereka berusaha dengan berbagai cara agar dapat menyerang Yesus. Mereka selalu mencari kesempatan untuk menjebak dan menjatuhkan Yesus di depan orang banyak. Andaikata Yesus menjawab bahwa Ia menggunakan kuasa atas diri-Nya sendiri dalam melakukan mukjizat maka mereka akan melontarkan tuduhan bahwa Yesus telah menghujat Allah. Namun Yesus menanggapi jebakan lawan-lawannya dengan sangat bijaksana dengan mengajukan pertanyaan balik kepada mereka. Ternyata cara ini sangat efektif untuk membuat para lawan Yesus kebingungan dan malu sendiri. Cara ini bukan hanya mampu melepaskan Yesus dari jebakan para musuh-Nya namun juga mampu mempermalukan para musuh-Nya. Akhirnya jelas terlihat bahwa mereka tidak mampu menjalankan fungsinya sebagaimana mestinya, oleh karena itu tidak layak untuk menghakimi orang lain. Sobat-sobatku, tanpa kita sadari mungkin banyak orang-orang di sekitar kita yang terkadang iri dan tidak suka melihat kelebihan-kelebihan yang kita miliki sehingga mereka berusaha untuk menjatuhkan kita. Namun perlu kita ketahui bahwa semua itu sebenarnya merupakan alat yang digunakan oleh Allah untuk mendidik dan membangun kepribadian kita menjadi lebih dewasa. Yang terpenting adalah bagaimana cara kita menanggapi hal-hal tersebut. Janganlah kita terpancing emosi dan belajarlah menghadapi mereka dengan hati yang penuh sabar dan bijaksana seperti yang dilakukan oleh Yesus dan keluarga Kudus-Nya ketika menghadapi penolakan dari para pemilik penginapan ketika akan melahirkan bayi Yesus. Doa: Ya Bapa, ampunilah kami yang terkadang kurang sabar dan bijaksana dalam menghadapi orang-orang yang berbuat jahat terhadap kami, semoga melalui teladan Yesus dan keluarga Kudus-Nya kami mampu untuk bersikap sabar dan bijaksana terhadap orang yang berusaha menjatuhkan kami. Amin.
Selasa, 17 Desember 2013 Bacaan: Matius 1: 1-17 Ayat emas: “Inilah silsilah Yesus Kristus, anak Daud, anak Abraham.”(Mat 1: 1)
SEMUA KARENA CINTA Bacaan Injil hari ini mengisahkan tentang silsilah Yesus Kristus secara rinci sejak jaman Abraham sampai Yusuf. Seluruhnya ada: empat belas keturunan dari Abraham sampai Daud, empat belas keturunan dari Daud sampai pembuangan ke Babel, dan empat belas keturunan dari pembuangan ke Babel sampai Kristus. Silsilah tersebut mau menunjukkan bahwa karya keselamatan Allah terhadap manusia telah dilaksanakan jauh sebelum Yesus lahir ke dunia. Karya keselamatan ini tidak terjadi secara kebetulan dan tiba-tiba atau dadakan, melainkan sudah direncanakan Allah sejak awal mula. Allah ingin menjelma menjadi manusia karena sungguh-sungguh ingin masuk dalam sejarah hidup manusia dan menjadi bagian didalamnya dengan segala suka dukanya. Allah tentu bisa saja menurunkan bayi dari surga tanpa perantaraan manusia atau langsung hadir ke tengah dunia sebagai seorang “Super Hero” dan menumpas segala kejahatan. Namun hal itu tidak dilakukan oleh Allah. Ia lebih memilih hadir dalam wujud manusia biasa yang sederhana. Hidup di tengah keluarga Kudus Maria dan Yusuf yang sangat sederhana. Mengalami penganiayaan dan penderitaan sejak kecil bahkan sejak sesaat sebelum dilahirkan. Allah begitu mencintai manusia sehingga mau berbelarasa dengan penderitaan manusia. Maka sebagai orang yang sudah dikasihi Allah hendaknya kita juga berbelarasa terhadap penderitaan sesama. Doa: Ya Allah, kami bersyukur karena cinta-Mu yang sungguh angung terhadap kami, bantulah kami agar kami pun mampu membagikan cinta kasih yang telah kami terima dariMu kepada orang-orang di sekitar kami. Amin.
Rabu, 18 Desember 2013 Bacaan: Matius 1: 18-24 Ayat emas: “Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka." (Mat 1: 21)
MENYAMBUT KEDATANGAN SANG RAJA Kawanku, masih ingatkah kamu mengenai berita kehamilan Kate Midleton beberapa waktu yang lalu? Sungguh sangat menggemparkan bukan? Tidak hanya di negaranya Inggris melainkan juga di seluruh dunia. Pasalnya anak yang dikandung Kate merupakan salah satu calon pewaris tahta Kerajaan Inggris. Anak ini nantinya yang akan menjadi calon pemimpin Kerajaan Inggris. Sehingga banyak harapan positif yang didoakan oleh masyarakat untuk si jabang bayi. Tidak hanya doa dan harapan positif saja yang dipersembahkan bagi sang bayi namun juga berbagai macam persiapan dilakukan untuk menyambut kedatangannya. Segala fasilitas yang terbaik disediakan mulai dari perawatan, tempat persalinan, tim medis beserta pelengkapannya dan lain sebagainya. Pada masa Advent ini kita juga sedang menjalani masa penantian. Kita menantikan kelahiran seorang Raja. Raja yang kita nantikan ini bukanlah seorang Raja biasa seperti raja dunia pada umumnya melainkan seorang raja sejati, yang memiliki kekuasaan di bumi dan di sorga. Raja yang mampu membawa damai bagi seuruh umat manusia. Untuk menyambut Sang Raja, apakah kamu sudah mempersiapkan tempat yang terbaik bagi-Nya? Tempat yang terbaik bagi Sang Raja ini bukanlah dalam bentuk materi, seperti perlengkapan medis dan lain sebagainya. Tempat yang terbaik bagi Sang Raja adalah hati yang bersih. Maka gunakan kesempatan pada masa Advent ini untuk membersihkan hati dengan mengaku dosa, berdoa dan berbuat baik sehingga hatimu akan layak menjadi tempat bagi Sang Raja Damai. Doa: Ya Allah, terima kasih karena Engkau mengutus Yesus Putera-Mu ke dunia untuk menjadi Juruselamat bagi kami, bantulah kami untuk memurnikan hati kami dari segala dosa sehingga nantinya menjadi tempat yang layak bagi Putera-Mu bernaung. Amin.
Kamis, 19 Desember 2013 Bacaan: Lukas 1: 5-25 Ayat emas: “Tetapi malaikat itu berkata kepadanya: "Jangan takut, hai Zakharia, sebab doamu telah dikabulkan dan Elisabet, isterimu, akan melahirkan seorang anak laki-laki bagimu dan haruslah engkau menamai dia Yohanes.” (Lukas 1: 13)
PERCAYA 100% Sobatku yang terkasih, Injil hari ini berkisah mengenai “Pemberitaan tentang Kelahiran Yohanes Pembaptis”. Berita tentang kelahiran Yohanes Pembaptis juga tidak kalah menggemparkan dengan kisah kelahiran Yesus sendiri. Sungguh istimewa bukan? Mengingat ada banyak sekali mukjizat-mukjizat yang terjadi mengiringi proses lahirnya Yohanes Pembaptis ke dunia. Zakaria dan Elisabet adalah pasangan yang taat kepada Tuhan. Sudah sekian lama mereka berdoa memohon kepada Tuhan meminta keturunan. Mereka juga mengabdikan hidup mereka untuk melayani Tuhan di Bait Allah. Namun sampai pada hari tuanya, apa yang menjadi harapan mereka tidak kunjung dikabulkan oleh Tuhan. Hal itu membuat mereka putus harapan dan beranggapan bahwa semua yang terjadi sudah menjadi takdir mereka. Tapi ternyata Tuhan sudah punya rencana lain bagi mereka. Malaikat Tuhan datang kepada Zakharia dan memberi kabar bahwa Elisabet akan mengandung. Bagi manusia, hal ini mustahil terjadi, karena usia pasangan suami isteri ini sudah sangat tua. Lagi pula sudah sekian lama pasangan ini memanjatkan doa kepada Tuhan namun tidak kunjung dikabulkan. Pengalaman seperti ini mungkin juga pernah kita alami atau kita dengar dari orang lain. Namun satu hal yang penting adalah bahwa kita harus senantiasa percaya seratus persen kepada-Nya. Percaya akan segala rancangan Tuhan karena Ia akan memberikan segala yang kita butuhkan tepat pada waktunya, tidak kurang dan tidak lebih. Yang perlu kita lakukan hanya satu yaitu berdoalah senantiasa tanpa jemu-jemu. Doa: Ya Tuhan, ampunilah aku yang terkadang kurang percaya akan rancangan-Mu sehingga imanku tidak bertumbuh, semoga melaui teladan Keluarga Kudus Nazaret yang begitu percaya kepada-Mu dapat meyakinkanku akan ketepatan waktu dan indahnya rencana-Mu. Amin.
Jumat, 20 Desember 2013 Bacaan : Lukas 1: 26-38 Ayat emas: “Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan jadilah padaku menurut perkataanmu itu.” (Luk 1: 38)
SIAP SEDIA Pada hari ini kita diingatkan kembali pada kalimat Maria yang sangat terkenal yaitu “Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan jadilah padaku menurut perkataanmu itu”. Kalimat ini menunjukkan kesiapan dan juga sikap penyerahan diri total kepada Allah. Ketika malaikat Tuhan datang kepadanya dan mengabarkan bahwa ia akan mengandung dari Roh Kudus, Bunda Maria mampu berserah penuh kepada Allah agar kehendak Allah lah yang terjadi padanya. Bukan hal mudah untuk melakukan semua itu karena mengandung resiko yang tinggi mengingat pada waktu itu Bunda Maria belum bersuami dan norma-norma masih dijalankan dengan sangat ketat. Bunda Maria bisa mendapatkan hukuman rajam apabila sampai orang-orang tahu mengenai berita itu. Namun sebagai orang beriman, Bunda Maria tidak merasa takut dan gentar. Dengan penuh kesadaran dan kesiapsediaan menerima kedatangan Tuhan dalam hidupnya. Kawanku, sebagai orang beriman semestinya kita juga harus bersedia belajar dari Bunda Maria. Dalam keadaan apapun kita harus bersikap siap sedia untuk menerima dan menyambut Tuhan dalam hidup kita. Pada masa Advent ini kita berkesempatan untuk mempersiapkan diri kita menyambut kehadiran Tuhan di dunia. Dengan berdoa, mengaku dosa, bersikap jujur dalam perkataan dan perbuatan, mengasihi sesama berarti kita telah siap sedia menyambut Sang Raja damai di hati kita. Doa: Ya Allah, semoga melalui teladan Bunda Maria, aku juga mampu untuk bersikap siap sedia dalam menerima dan melaksanakan kehendak-Mu. Amin.
Sabtu, 21 Desember 2013 Bacaan: Lukas 1: 39-45 Ayat emas: “Dan ketika Elisabet mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya dan Elisabetpun penuh dengan Roh Kudus” (Luk. 1: 41)
BUAH ROH KUDUS Teman-teman, tentu pernah mendengar penjelasan tentang buah-buah Roh. Salah satu buah Roh yang dijelaskan dalam Surat Paulus kepada Jemaat di Galatiaadalah sukacita. Orang yang dipenuhi oleh Roh Kudus akan dipenuhi dengan sukacita. Seperti yang dialami oleh Bunda Maria, ketika menyatakan kesiapsediaannya untuk mengandung Yesus. Pada waktu itu Bunda Maria dipenuhi oleh Roh Kudus. Sukacita yang melimpah pun meliputi Bunda Maria. Sukacita yang dialami Bunda Maria juga menular kepada Elisabet saudaranya. Ketika salam Maria sampai kepada Elisabet, bayi yang dikandungan Elisabet pun ikut melonjak kegirangan. Tidak jauh berbeda dengan pengalaman hidup kita, ketika kita dipenuhi Roh Kudus maka hati kita akan merasa damai dan penuh sukacita. Wajah kita menjadi berseri-seri sehingga mampu membangkitkan semangat orang-orang di sekitar kita. Artinya bahwa kita juga telah meewartakan kabar sukacita kepada sesama. Kalau wajah kita murung bagaimana kita dapat mewartakan kabar sukacita itu kepada sesama? Doa: Ya Tuhan, berilah aku sukacita yang berlimpah karena Roh Kudus-Mu supaya aku juga dapat mewartakan kabar sukacita kepada sesamaku.Amin.
Minggu, 22 Desember 2013 Hari Minggu Adven IV Bacaan : Matius 1: 18-24 Ayat emas: “Sesudah bangun dari tidurnya, Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan kepadanya. Ia mengambil Maria sebagai isterinya.” (Matius 1: 24)
IMAN=TAAT Teman-teman dalam kisah kelahiran Yesus Kristus yang kita dengar hari ini memperlihatkan bagaimana ketaatan Santo Yusuf dalam melaksanakan perintah Allah. Meskipun tidak mudah untuk dijalankan akan tetapi Santo Yusuf bersedia melaksanakannya dengan setia. Contoh lainnya adalah Abraham yang juga disebut sebagai orang beriman karena ketaatannya melaksanakan segala perintah Allah. Iabersedia pergi ke tempat yang belum jelas dan rela mempersembahkan putra tunggalnya karena iman. Bersikap taat adalah salah satu ciri orang beriman. Dalam hidup kita sehari-hari tentu kita juga berhadapan dengan banyak perintah dan aturan yang harus kita laksanakan. Perintah dan aturan dibuat untuk keselamatan manusia itu sendiri. Bisa dibayangkan jika Santo Yusuf tidak melaksanakan apa yang diperintahkan oleh Allah kepadanya maka bayi Yesus pun tidak akan terlindungi. Oleh karena itu jika kita mengakui diri sebagai orang yang beriman seharusnya kita juga bersikap taat terhadap perintah dan aturan. Taat pada perintah dan aturan agama, orang tua, guru, sekolah dan lain sebagainya. Jika kita taat maka kita pun akan selamat. Doa: Ya Tuhan, bantulah aku untuk dapat bersikap taat terhadap perintah-Mu, supaya aku pun beroleh keselamatan. Amin.
Senin, 23 Desember 2013 Bacaan: Lukas 1: 57-66 Ayat emas: “Dan semua orang, yang mendengarnya, merenungkannya dan berkata: "Menjadi apakah anak ini nanti?" Sebab tangan Tuhan menyertai dia.”(Luk 1: 66)
REKAN KERJA ALLAH Kelahiran seorang bayi dalam sebuah keluarga dianggap sebagai sebuah berkat. Terlebih jika bayi yang lahir tersebut memang sudah sangat lama dinanti-nantikan. Banyak harapan yang didoakan bagi si bayi misalnya “cepet besar ya...semoga menjadi anak yang pintar dan taat” dan lain sebagainya. Kisah kelahiran Yohanes Pembaptis yang diiringin dengan banyak mujizat justru membuat banyak orang bertanya “akan menjadi seperti apakah anak ini nanti? Sebab tangan Tuhan menyertai dia”. Peristiwa-peristiwa yang terjadi mengiringi kelahiran Yohanes Pembaptis membuat banyak orang penasaran. Tetapi segala sesuatu terjadi bukan karena kebetulan. Kelahiran Yohanes Pembaptis membawa satu tugas penting yaitu mempersiapkan jalan bagi Tuhan. Lalu bagaimana dengan diri kita? Perlu teman-teman yakini bahwa kita hadir di dunia ini juga bukan karena kebetulan. Kita membawa serta tugas penting sebagai rekan kerja Tuhan untuk mewartakan kabar sukacita Tuhan. Tugas penting tersebut kita terima sejak kita menerima Sakramen Baptis. Oeh karena itu hendaknya kita juga harus melaksanakan tugas itu dengan baik melalui kesaksian hidup kita sehari-hari. Dengan perkataan kita yang jujur dan positif serta dengan perbuatan kita yang mampu menjadi teladan dan mendorong orang untuk berbuat baik serta percaya kepada Tuhan. Sehingga pada saatnya nanti akan ada banyak orang yang siap untuk menyambut kedatangan Tuhan yang kedua. Doa: Ya Tuhan, bantulah aku dalam melaksanakan tugas yang Engkau berikan untuk menjadi pewarta kabar sukacita. Amin.
Selasa, 24 Desember 2013 Bacaan: Lukas 1: 67-79 Ayat emas: “Terpujilah Tuhan, Allah Israel, sebab Ia melawat umat-Nya dan membawa kelepasan baginya” (Luk 1 : 68)
SUDAHKAH AKU BERSYUKUR? Sahabatku, sering kita mendengar pengumuman dalam perayaan Ekaristi seperti ini “mengucap syukur atas terkabulnya Novena Tiga Salam Maria”. Atau mungkin juga melalui Novena atau devosi yang lain. Orang akan mengumumkan ungkapan syukur mereka atas peristiwa luar biasa yang baru saja mereka alami sebagai bentuk kesaksian iman mereka sehingga meneguhkan iman sesama kepada Tuhan. Karya Tuhan sungguh-sungguh nyata dan dapat kita rasakan. Demikian juga yang dilakukan oleh Zakharia. Peristiwa istimewa yang dialami Zakharia telah mendorongnya untuk memanjatkan pujian dan menumbuhkan imannya kembali kepada Allah. Keajaiban-keajaiban besar sebenarnya tidak hanya terjadi pada waktu-waktu tertentu saja melainkan kita alami setiap hari. Sejak kita membuka mata dan melihat keindahan alam dan ketika masih bernafas, serta menikmati hari yang cerah. Keajaiban tersebut juga mampu menumbuhkan iman kita kepada Allah. Namun apakah kita sudah mensyukurinya setiap hari? Bersyukur tidak cukup hanya diungkapkan melalui doa tetapi perlu juga diungkapkan lewat berbuat baik kepada sesama, bersikap sebagai anak-anak Allah. Itulah pujian yang paling berkenan di hati Allah. Doa: Ya Tuhan, terima kasih atas segala anugerah-Mu yang boleh aku nikmati dalam hidupku setiap hari. Amin.
Rabu, 25 Desember 2013 Bacaan: Lukas 2: 15-20 Ayat emas: "Marilah kita pergi ke Betlehem untuk melihat apa yang terjadi di sana, seperti yang diberitahukan Tuhan kepada kita." (Luk 2: 15b)
MAKNA NATAL Teman-teman yang terkasih, hari ini kita merayakan pesta Natal, hari kelahiran Tuhan kita Yesus Kristus. Semua bersukacita menyambut hari yang bahagia ini. Ada banyak hadiah, hiasan, lagu-lagu, ucapan selamat dan lain sebagainya yang kita lihat dan dengar di manamana. Tapi sebelum kita merayakannya, mari kita renungkan apa makna Natal bagi diri kita. Dalam Injil hari ini dikisahkan para Malaikat bersukacita dan membagikan kabar gembira itu kepada para gembala. Para gembala yang sederhana ini percaya kepada apa yang dikatakan oleh para malaikat dan melakukan seperti yang diperintahkan malaikat itu kepada mereka. Bisa dibayangkan jika para gembala ini tidak mau percaya dan melakukan perintah malaikat maka kita tidak akan pernah tahu bagaimana dan kapan Yesus lahir. Kepercayaan dan keikhlasan untuk melaksanakan perintah malaikat sangat menentukan sukacita yang mereka rasakan ketika melihat bayi Yesus. Demikian juga dengan kita. Sudah sangat sering kita mendengar bahwa Yesuslah Juruselamat bagi kita. Kita juga sering melihat, mendengar dan merasakan mukjizat terjadi. Namun kita belum juga percaya sepenuhnya dan bersedia menyambut kehadiran Yesus. Makna Natal akan dapat kita temukan jika kita bersedia membuka hati selebar-lebarnya untuk percaya dan menyambut Yesus dalam hidup kita. Doa: Ya Tuhan, bukalah hatiku agar pantas menyambut Engkau dan merayakan Natal ini dengan penuh sukacita.A min.
Kamis, 26 Desember 2013 Pesta S. Stefanus, Martir Pertama Bacaan: Matius 10: 17-22 Ayat emas: “...tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat.” (Mat 10: 22)
BERTAHAN SAMPAI AKHIR Teman saya bernama Lia datang kepada saya dan berkeluh kesah mengenai pelajaran di sekolahnya yang sulit. Selain itu, di sekolah banyak sekali tugas-tugas. Setiap hari sepulang dari sekolah Lia juga harus ikut les pelajaran. Lia merasa lelah dan bosan dengan rutinitas sehari-hari yang harus ia jalani. Namun tidak ada pilihan lain karena hanya itu satu-satunya cara agar ia dapat naik kelas dan mencapai cita-citanya. Pada hari ini kita memperingati Pesta Santo Stefanus, Martir pertama Gereja Katolik. “Martir” berarti “Saksi”. Santo Stefanus menjadi teladan kesaksian iman bagi orang Katolik. Santo Stefanus berpegang teguh pada imannya sampai pada saat ia meninggal. Karena ia mampu bertahan sampai akhir maka Ia pun dimuliakan Tuhan dan digelari sebagai Santo. Kegigihan Santo Stefanus untuk mempertahankan iman sampai akhir hidupnya menjadi teladan bagi kita juga untuk bertahan dalam memperjuangkan cita-cita kita. Pasti akan ada banyak tantangan dan kesulitan yang akan kita hadapi namun apabila kita mampu bertahan maka kita akan memperoleh keselamatan dan kemuliaan dihadapan Tuhan dan manusia. Doa: Ya Tuhan, bantulah aku agar mampu bertahan sampai akhir untuk memperjuangkan cita-cita dan imanku. Amin.
Jumat, 27 Desember 2013 Pesta S.Yohanes Bacaan: 1 Yohanes 1: 1-4 Ayat emas: “Apa yang telah ada sejak semula, yang telah kami dengar, yang telah kami lihat dengan mata kami, yang telah kami saksikan dan yang telah kami raba dengan tangan kami tentang Firman hidup-itulah yang kami tuliskan kepada kamu.” (1Yoh 1: 1)
SAKSI HIDUP Ketika mendampingi retret sebuah sekolah swasta Katolik di Jakarta, seorang remaja pernah bertanya: ”Kami tidak butuh banyak khotbah dan nasihat, yang kami butuhkan adalah kesaksian hidup.” Mendengar perkataan tersebut pembimbing retret terkejut karena terdengar cukup pedas di telinganya. Namun sejenak ia merenungkan kata-kata yang telah diucapkan oleh remaja tersebut. Hari ini kita merayakan Pesta Rasul Yohanes. Rasul Yohanes adalah seorang saksi hidup atas sejarah hidup Yesus.I a bersama dengan Rasul Petrus termasuk orang pertama yang menyaksikan kubur kosong Yesus. Maka mereka dapat memberikan kesaksian yang akurat tentang kebangkitan Yesus. Sahabat yang dikasihi Tuhan, sebagai pengikut Kristus kitapun dituntut untuk memberikan kesaksian hidup melalui teladan hidup yang benar. Namun sebelum memberikan kesaksian tersebut terlebih dahulu kita harus mengalami Yesus secara nyata. Kita harus menjalin hubungan yang erat dengan Yesus melalui doa dan membaca Kitab Suci. Jika semua itu sudah kita lakukan barulah kita memberikan kesaksian hidup dengan rajin berdoa, ke gereja, bersikap jujur, ramah, penuh cinta kasih kepada sesama. Kesaksian hidup seperti itu lebih bermakna dari pada kesaksian melalui kata-kata. Seperti yang Tuhan katakan bahwa Iman tanpa perbuatan pada hekekatnya adalah mati. Doa: Ya Tuhan, ajarilah kami agar mampu memberikan kesaksian melaui perbuatan dan tindakan nyata dalam hidup kami sehari-hari. Amin
Sabtu, 28 Desember 2013 Pesta Kanak-Kanak Suci Bacaan: Matius 2: 13-18 Ayat emas: "Terdengarlah suara di Rama, tangis dan ratap yang amat sedih; Rahel menangisi anak-anaknya dan ia tidak mau dihibur, sebab mereka tidak ada lagi. "(Mat 2: 18)
KATOLIK SEJATI Ada kisah menarik ketika saya pergi bersama teman untuk makan bersama di suatu restaurant Timur Tengah. Kebetulan memang pada saat itu restaurant tersebut sedang banyak pengunjung dan kami perhatikan lebih banyak yang non-Kristiani. Kami memesan makanan. Kami sangat antusias ketika makanan yang kami pesan datang tidak lama kemudian. Maklum ini adalah pertama kalinya kami masuk restaurant Timur Tengah. Ceritanya kami sedang berwisata kuliner. “Dit kita doa dulu yuk” kataku kepada temanku. Lalu ia menjawab “Yuk..tapi kita tidak usah pakai Tanda Salib ya.” Aku bertannya “Lho mengapa,” kata Adit, ”Soalnya di sini banyak orang non-Kristiani jadi tidak enaklah, aku takut”. Teman-temanku, sepenggal kisah di atas mungkin pernah juga kalian dengar atau alami. Banyak orang Katolik terkadang tidak percaya diri memberi kesaksian iman mereka di tempat umum. Berbeda dengan para martir bayi yang kita rayakan hari ini. Meskipun mereka masih sangat bayi tapi mereka berani menjadi saksi iman dan mengorbankan nyawa mereka demi iman yang dimiliki. Lalu bagaimana dengan diri kita, apakah kita berani memberi kesaksian di tengah-tengah teman-teman kita yang berbeda kepercayaan? Apakah kita berani membuktikan bahwa kita adalah seorang Katolik sejati melalui perbuatan baik yang kita lakukan sehari-hari? Doa: Ya Tuhan, ajari kami untuk berani memberikan kesaksian di manapun kami berada sehingga iman kami pun dapat bertumbuh dengan baik. Amin.
Minggu, 29 Desember 2013 Pesta Keluarga Kudus, Yesus, Maria, Yusuf Bacaan: Matius 2: 13-15.19-23 Ayat emas: “Setibanya di sana iapun tinggal di sebuah kota yang bernama Nazaret. Hal itu terjadi supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi-nabi, bahwa Ia akan disebut: Orang Nazaret.” (Mat 2: 23)
TAAT KEPADA ORANG TUA Dalam sebuah keluarga setiap anggota mempunyai peran dan tugas masing-masing. Papa dan Mama kita juga mempunyai peran dan tugas yang tidak dapat tergantikan satu sama lain. Lalu sebagai anak-anak, kita pun memiliki peran dan tugas di dalam keluarga yaitu harus bersikap hormat dan taat kepada orang tua. Akan tetapi kalau ditanya susah tidak ya menjalankan tugas tersebut? Jawabannya pasti susah-susah gampang. Sebagai orang muda terkadang kita merasa paling benar, menganggap bahwa pemikiran orang tua kita itu masih kuno sehingga sering terjadi perbedaan pendapat. Dari situ biasanya akan timbul pertentangan-pertentangan yang dapat merusak suasana damai di dalam keluarga. Namun apakah itu yang Tuhan kehendaki? Apakah kita bersedia memperbaiki diri dengan berinisiatif untuk berdamai dan meminta maaf terlebih dahulu? Sebagai seorang anak Tuhan tentu kamu tahu bahwa kita mempunyai Bapa yang sungguh sempurna. Dia tahu segala yang terbaik bagi kita. Yang perlu kita lakukan hanyalah taat kepada perintah-Nya. Santo Yusuf begitu taat terhadap segala yang diperintahkan Tuhan kepadanya maka ia dan keluarganya pun beroleh keselamatan. Demikian juga dengan orang tua kita.Mereka hanya memikirkan yang terbaik bagi kita. Namun terkadang mereka belum menemukan cara yang tepat untuk menyampaikan maksud tersebut kepada kita. Marilah kita belajar lebih sabar dan mencoba memahami orang tua kita. Kita taati segala perintah mereka dan menghargai segala usaha yang telah mereka lakukan bagi kita. Yakinlah bahwa kita pasti akan selamat. Doa: Ya Tuhan, ampunilah kami yang terkadang mengecewakan Engkau dan orang tua kami dengan tidak menaati perintah mereka, ajariah kami agar mampu menghargai dan manaati perintah mereka kepada kami. Amin.
Senin, 30 Desember 2013 Bacaan: Lukas 2: 36-40 Ayat emas: “Anak itu bertambah besar dan menjadi kuat, penuh hikmat, dan kasih karunia Allah ada pada-Nya.” (Luk 2: 40)
MENJAGA PERTUMBUHAN IMAN Setiap manusia mengalami pertumbuhan dan perkembangan sejak bayi sampai dewasa. Pertumbuhan meliputi hal-hal yang bersifat fisik seperti pertambahan berat badan, tinggi badan dan lain sebagainya. Sedangkan perkembangan meliputi ha-hal yang bersifat psikologi seperti bertambahnya kemampuan-kemampuan tertentu dalam hal berpikir, bertindak dan merasakan. Untuk dapat bertumbuh dan berkembang secara seimbang maka kita perlu melakukan beberapa langkah yang tepat seperti memberikan makanan yang sehat dan begizi bagi tubuh kita, istirahat yang cukup, olah raga teratur, melatih kemampuan yang kita miliki dan lain sebagainya. Dengan melakukan semua itu maka badan kita pun akan tumbuh sehat dan kuat. Tidak jauh berbeda dengan badan, iman yang kita pun perlu kita rawat dan jaga dengan baik agar bertambah kuat dan sehat. Agar tumbuh dengan baik maka kita pun harus memelihara dan menjaganya dengan baik. Kita harus melakukan beberapa langkah yang tepat. Memilih produk makanan rohani yang tepat. Cara yang terbaik untuk meningkatkan kekuatan iman adalah dengan mendekatkan diri kepada Tuhan melalui doa, membaca Kitab Suci, ikut merayakan Ekaristi, dan lain sebagainya. Tetapi tidak cukup hanya itu kita juga perlu melatih hati dan pikiran kita dengan melakukan perbuatan-perbuatan baik, jujur dan rendah hati. Mari kita coba bersama-sama melakukannya agar iman kita bertambah sehat dan kuat. Doa: Ya Bapa, terima kasih karena Engkau telah memberikan iman kepada kami, bantulah kami untuk merawat dan menumbuhkan iman yang kami miliki setiap hari. Amin
Selasa, 31 Desember 2013 Bacaan: Yoh. 1: 1-18 Ayat emas: “Terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang, sedang datang ke dalam dunia.Ia telah ada di dalam dunia dan dunia dijadikan oleh-Nya, tetapi dunia tidak mengenal-Nya. Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya. “(Yoh 1: 9-11)
AKHIRI DENGAN INDAH Tidak terasa satu tahun telah berlalu. Kini kita sudah sampai dipenghujung tahun 2013 dan akan memasuki tahun yang baru. Banyak diantara kita yang sudah membuat berbagai macam persiapan dalam rangka menyambut tahun yang baru bersama dengan keluarga, teman dan semua orang-orang yang kita cintai. Kita mempersiapkan pesta, makanan yang lezat, pakaian yang indah, rumah yang juga sudah dipercantik dengan segala macam pernak-pernik hiasan, dan lain sebagainya. Ada juga sudah membuat rencana-rencana baru untuk dilaksanakan pada tahun baru. Kita begitu sibuk membuat berbagai macam persiapan fisik, lalu bagaimana dengan persiapan rohani kita? Apakah secara rohani kita sudah siap menyongsong tahun yang baru dengan semangat dan hati yang baru? Sang Terang telah datang ke tengah dunia untuk menerangi hidup manusia, namun manusia tidak mengenalnya bahkan menolaknya. Banyak manusia lebih suka hidup dalam situasi “remang-remang” bahkan dalam kegelapan. Dalam keremangan atau kegelapan kita masih dapat menyembunyikan perbuatan-perbuatan jahat. Namun sebagai pengikut Tuhan kita harus bisa melepaskan kedosaan kita dan hidup dalam terang. Maka hari ini merupakan kesempatan yang indah bagi kita untuk melakukan perubahan. Melepaskan baju lama kita yang penuh dosa dan mengenakan baju baru kita yang masih bersih. Di tahun yang baru marilah kita memulai hidup yang baru dengan cara yang baru. Doa: Ya Allah, kami bersyukur karena boleh melewati tahun 2013 dengan penyertaan-Mu, bantulah aku untuk menyingkapkan segala dosa-dosaku dan melakukan perubahan supaya aku layak untuk menyambut tahun yang baru. Amin.
SELAMAT HARI NATAL 2013 dan TAHUN BARU 2014