BERITAKAN FIRMAN
Eksistensi Tuhan dan Penciptaan
BERITAKAN FIRMAN
Eksistensi Tuhan Dan Penciptaan
B
erdasarkan kepercayaan akan adanya Tuhan,
manusia dapat dibagi ke dalam dua kelompok yaitu theisme dan atheisme. Orang yang percaya kepada Tuhan disebut theis, sedangkan orang yang tidak percaya kepada Tuhan disebut atheis. Theis percaya bahwa alam semesta dan segala isinya diciptakan oleh Tuhan, sedangkan atheis berpendapat sebaliknya - bahwa tidak ada Allah dan tidak ada penciptaan. Alam semesta dan segala isinya ada secara kebetulan. Pertanyaannya, apakah Anda percaya bahwa Tuhan itu ada? Jika tidak, mengapa? Jika iya, apakah yang menjadi dasar atau alasan Anda? Ex Nihilo Ex Nihilo berasal dari bahasa Latin yang berarti “Out of Nothing” atau “Dari Ketiadaan”. Baik theisme maupun atheisme sama-sama percaya bahwa penciptaan langit dan bumi berasal dari ketiadaan. Bedanya, theisme percaya akan adanya Tuhan sebagai sumber dari langit bumi dan segala isinya, sedangkan atheisme tidak. Tentu saja, sukar untuk menerima atheisme sebagai kebenaran. 2
BERITAKAN FIRMAN
Cobalah memperhatikan perhitungan ‘matematika’ berikut di bahwa ini: Theisme:
GOD + Nothing = Everything Atheisme:
No one + Nothing = Everything Dari gambar di atas adalah lebih sulit bahkan mustahil untuk mempercayai perhitungan ‘matematika’ atheisme. Untuk theisme… hal itu mungkin jika Tuhan adalah Maha Kuasa, dan memang Dia adalah Maha Kuasa – sumber energi, pencipta langit, bumi, dan segala isinya (band. Kej 1:1; Kol 1:16). Theisme vs. Evolusi Evolusi artinya perubahan yang terjadi secara bertahap, perlahan, dalam kurun waktu yang panjang dan lama – dari bentuk-bentuk kehidupan bersel satu pada awalnya sampai menjadi manusia. Perubahan-perubahan yang terjadi dalam evolusi dapat dibagi ke dalam dua bagian yaitu mikroevolusi 3
BERITAKAN FIRMAN
(perubahan dalam satu spesies) dan makroevolusi (perubahan antar spesies). Atheis cenderung mendukung teori evolusi karena teori tersebut sepertinya dapat digunakan sebagai alasan untuk mengatakan bahwa alam semesta tidak diciptakan, dan sebagai akibat dan konsekuensinya juga… mengatakan bahwa tidak ada pencipta atau yang biasa disebut sebagai Tuhan. Theistic Evolutionist… namun, meskipun demikian, ada juga orang yang dapat disebut sebagai theistic evolutionist, yaitu mereka yang percaya kepada Tuhan dan penciptaan, tetapi juga percaya bahwa penciptaan terjadi secara evolusi. Intuisi dengan Ilustrasi… Intuisi kita sebagai orang awam pada umumya mengatakan bahwa segala sesuatu yang ada di alam semesta sekarang ini tidak timbul atau muncul begitu saja tanpa ada proses penciptaan dan pribadi merealisasikannya. Cobalah memperhatikan ilustrasi berikut ini: Jam tangan cantik yang dibuat oleh seorang ahli dibuat dengan sangat teliti dan hati-hati. Dia mengandung nilai seni dan artistik. Mesinnya dihasilkan dari intelijensia seorang ahli yang belajar membuat jam dan memproduksi jam tersebut selama beberapa tahun. Sekarang, cobalah membayangkan jam tersebut terjadi secara kebetulan. Cobalah memikirkan dan memperhitungkan kirakira berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk bahan-bahan mentah berubah menjadi angka-angka dan jarum penunjuk yang halus dari sebuah jam? Dan berapa lama waktu yang 4
BERITAKAN FIRMAN
dibutuhkan untuk supaya angka-angka itu secara kebetulan terletak berdekatan satu sama lain… angka 1, 2, 3, dan seterusnya? Anda akan menemukan panjang waktu yang tidak dapat dibayangkan, dan akan sampai kepada kesimpulan… “mustahil”, jika tanpa ada yang menciptakan dan membuat mesin yang dapat menggerakkan jarum jam tangan tersebut. Dukungan-dukungan terhadap Penciptaan… dukungan terhadap Penciptaan jauh lebih banyak dibandingkan dengan dukungan terhadap teori evolusi. Dukungan-dukungan tersebut tidak berasal dari perorangan dan bersifat awam, namun berdasarkan penelitian dan pembelajaran secara ilmiah di berbagai bidang seperti Fisika, Matematika, Biologi, Kosmologi, dan Arkeologi. Penyelidikan terhadap Fosil-fosil Penyelidikan terhadap fosil-fosil tidak membuktikan adanya proses evolusi perubahan bertahap, perlahan, panjang, dan dalam kurun waktu yang lama, sebaliknya, fosil-fosil tersebut membuktikan variasi spesies tanpa mengalami proses evolusi, dan dengan demikian mendukung kepercayaan adanya penciptaan. Klaim terhadap kategori spesies mengalami kesalahan. Contoh: Coney yang disebut sebagai spesies kuda ternyata adalah sejenis kelinci. Neanderthal yang dikira sebagai manusia ternyata memiliki kromosom-kromosom yang tidak cocok dengan milik manusia melainkan primata berkaki dua alias kera. 5
BERITAKAN FIRMAN
Mutasi: Kontra terhadap Evolusi Mutasi bukan merupakan proses atau tahap peningkatan melainkan penurunan kualitas. Mutasi juga tidak diwarisi oleh keturunan. Hal ini tidak mendukung evolusi yang mengatakan bahwa semakin lama sel-sel kecil dan sederhana akan berubah menjadi hewan dan kemudian bahkan akan menjadi manusia. Ralph O. Munchaster menyebutkan sejumlah muslihat dan kesalahan yang dilakukan para pendukung teori evolusionis sebagai berikut (Penciptaan vs. Evolusi 38-39): [Manusia Piltdown – Ini merupakan muslihat yang direncanakan dengan cermat. Sebuah rahang kera dilekatkan pada sebuah tengkorak manusia dan diberi warna agar kelihatan berasal dari masa lampau. Manusia Jawa – Penemunya belakangan menolaknya, menyatakan bahwa yang terjadi sebenarnya hanyalah seorang manusia dan kera ditemukan di tempat yang berdekatan. Manusia Peking – Alat-alat dan tulang-tulang manusia ditemukan di dekat kera-kera yang otaknya dimakan manusia (otak kera masih dimakan di Cina).
6
BERITAKAN FIRMAN
Manusia Nebraska – Seorang manusia utuh (dan seluruh keluarganya) dibayang-bayangkan dari sebuah gigi tunggal – gigi yang belakangan terbukti berasal dari seekor babi. Lucy – Ia diklasifikasi ulang sebagai seekor kera yang sudah punah. Ramapithecus – Sebuah rahang dan gigi-geligi akhirnya dinyatakan bukan berasal dari manusia awal (melainkan berasal dari orangutan).] Kompleksitas Sel-sel dalam Mikrobiologi Evolusionis dahulu mengira bahwa sel-sel adalah sederhana – hanya merupakan gumpalan protoplasma. Akan tetapi, ternyata, ilmu mikrobiologi membuktikan bahwa sel-sel hidup sangat kompleks. Fungsi-fungsi seperti penglihatan, pembekuan darah, pencernaan, imajinasi, kreativitas, reproduksi, dan lain sebagainya, tidak mungkin dihasilkan dengan mudah oleh sesuatu yang terjadi secara acak sebagaimana yang dipercaya oleh teori evolusi. Hal yang lebih sulit lagi untuk dijelaskan oleh atheistevolutionist adalah… dari mana asal moralitas, hati-nurani, intelejensia, dan lain sebagainya yang seperti itu.
7
BERITAKAN FIRMAN
Mutasi, perubahan, ataupun lompatan-lompatan yang sangat besar tidak mungkin terjadi meski melalui proses evolusi yang panjang dan lama. Kemungkinannya adalah 1 dalam 10 pangkat 100.000.000.000 atau seperti memenangkan 1,4 juta lotere secara berturut-turut (menurut Howard Morowitz). Mungkinkah seseorang memenang lotere secara berturut-turut tanpa gagal atau kalah satu kalipun? Relativitas dan Hukum Termodinamika Einstein pernah berkata bahwa dibalik alam semesta ini ada cosmic-power yang sangat besar.1 Meski dia tidak menyebutnya sebagai pribadi yang biasa kita sebut sebagai Tuhan, tetapi, Einstein tidak mendukung evolusi yang menyatakan bahwa kehidupan dimulai oleh sel yang sederhana. Teori Relativitas Einstein adalah perhitungan matematis dasar terhadap masa, waktu, dan gerakan dalam alam semesta. Teori tersebut membuktikan bahwa waktu, zat, dan ruang memiliki awal, dan sesuatu yang memiliki awal mengimplikasikan adanya energi atau kekuatan yang berasal dari satu pribadi yang kita sebut sebagai Tuhan.
1
Einstein pernah berkata: "science without religion is lame, religion without science is blind.” 8
BERITAKAN FIRMAN
Hukum Termodinamika I berkata bahwa energi dan zat tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan. Dia hanya dapat berubah dari satu ke yang lain. Jika dibandingkan dengan hukum ini, maka evolusi tidak dapat menjawab dari mana total energi yang ada sekarang berasal. Penciptaan:
Tuhan + (Penciptaan) = Total Energi
Evolusi:
Sel + Proses Evolusi = Total Energi (?)
Alkitab berkata bahwa Tuhan adalah sumber dari total energi yang ada di alam semesta. Dia menciptakan langit dan bumi dan segala isinya, dan setelah beristirahat pada hari yang keenam, Dia tidak menciptakan apa-apa lagi sebagai tambahan. Dengan demikian, maka hukum Termodinamika I cenderung lebih mendukung Penciptaan. Hukum Termodinamika II (Entropi) menyatakan bahwa alam semesta cenderung bergerak dari keadaan yang teratur ke tidak teratur. 9
BERITAKAN FIRMAN
Alam semesta menunjukkan banyak hal-hal yang teratur di dalamnya. Contoh, matahari terbit di sebelah timur, bumi berotasi pada porosnya, dan lain sebagainya. Hal yang paling dekat dan nyata adalah tubuh kita yang begitu kompleks… sangat tidak mungkin dihasilkan dari ketidakteraturan, mutasi acak, apalagi sebuah ledakan besar. Hukum Termodinamika II jelas tidak mendukung teori evolusi dan teori “big bang” yang pada dasarnya sangat berbeda dan bertentangan. Kosmologi: Pengaturan dan Kontrol dalam Tata Surya Rotasi dan revolusi planet-planet dalam tata-surya mengarahkan kita kepada adanya satu pribadi yang menciptakan dan mengontrol semua ini. Kehidupan tidak akan berlangsung apabila keadaan dan posisinya tidak sama seperti sekarang. Tidak ada kehidupan jika: • Rotasi bumi lebih lambat atau lebih cepat dari sekarang. • Bumi lebih jauh atau lebih dekat dari posisi yang ada sekarang. • Bumi lebih kecil atau lebih besar. • Bulan lebih kecil atau lebih besar. • Jumlah bulan lebih dari satu. • Kerak bumi lebih tipis atau lebih tebal. • Rasio oksigen dan nitrogen lebih besar. 10
BERITAKAN FIRMAN
•
Ozon lebih besar atau lebih kecil.
Mungkinkah hal yang sedemikian spesifik terjadi secara acak atau kebetulan? Hal-hal seperti di atas tentu saja tidak berasal dari ketidakteraturan. Tata-surya yang ada sekarang tidak mungkin dihasilkan oleh peristiwa-peristiwa acak atau ledakan besar. Kalkulasi terhadap Populasi Dunia Jumlah populasi di dunia tidak mendukung kebenaran teori evolusi. Jika evolusi terjadi milyaran tahun lamanya, maka jumlah populasi manusia akan menjadi jauh lebih banyak dari sekarang yang berjumlah sekitar 7 milyar manusia. Jika demikian, juga tentu tidak ada lagi monyet atau kera karena semua telah mengalami proses evolusi dan berubah menjadi manusia. Secara etika adalah juga tidak pantas untuk menyebut monyet atau kera sebagai nenek moyang kita. Kesimpulan Sekarang ini, banyak ilmuwan yang lebih mendukung “Penciptaan” karena teori evolusi tidak mempunyai dasar atau alasan yang kuat secara bukti dan ilmu pengetahuan. Guruguru di lokasi tertentu kini tidak leluasa lagi mengajarkan “teori evolusi” karena pertentangan di sana-sini.
11
BERITAKAN FIRMAN
Harapan teori evolusi adalah waktu yang panjang dan lama milyaran tahun. Namun, waktu yang sedemikian panjang juga membuat teori tersebut tidak dapat dibuktikan sehingga menjadi suatu kepastian. Dengan demikian, teori evolusi tepatnya hanya dapat disebut sebagai teori dan semestinya tidak dapat dimasukkan ke dalam kategori ilmu pasti atau eksakta. Tahapan penciptaan yang disebutkan di dalam Alkitab cocok dan sesuai dengan ilmu pengetahuan alam… dimulai dari benda-benda langit, terang, siklus hidrologi, daratan dan lautan, tumbuh-tumbuhan, transparansi atmosferik, penciptaan binatang-binatang lau kecil dan burung-burung, binatangbinatang darat, dan manusia sebagai ciptaan yang terakhir muncul di bumi, dan setelah itu, tidak ada lagi penciptaan tambahan.2 Alkitab berkata tentang orang yang tidak percaya kepada Tuhan sebagai orang yang bebal (band. Mzm 14:1). Mereka dinilai sebagai orang yang menolak atau tidak menginginkan kehadiran Tuhan dalam hidup. Hal serupa digambarkan Alkitab dalam peristiwa kejatuhan Adam dan Hawa. Mereka bersembunyi dari Tuhan sejak jatuh 2
Sebagian orang berpendapat bahwa usia bumi bukan 10.000 tahun tetapi milyaran tahun dan proses penciptaan adalah lebih dari enam hari. Namun, pendapat tersebut tidak mengabaikan eksistensi Tuhan dan penciptaan. 12
BERITAKAN FIRMAN
ke dalam dosa. Peristiwa tersebut memberi pengertian tentang sifat dan akibat dari dosa - bahwa dosa membuat seseorang menjauh dari Tuhan dan tidak menginginkan Dia, sehingga kemudian menyatakan “Tidak ada Tuhan…!”. Jika demikian, berarti, atheisme adalah subyektif. Tidak ada atheis yang benar-benar atheis. Atheisme cenderung merupakan penolakan terhadap Tuhan lebih daripada “tidak percaya” akan adanya Tuhan.
13
BERITAKAN FIRMAN
Work Cited Wikipedia. Religious Views of Albert Einstein. 2013. Web. 12 Jun 2013. Wikipedia. Ex Nihilo. 2013. Web. 16 Jun 2013. Grace to You. Creation: Believe It or Not, Part 1. 1999. Web. 19 Jun 2013. Munchaster, Ralph O. “Penciptaan vs. Evolusi. Gospel Press. 2002. Print. Find Icons. Globe. 2013. Web. 20 Jun 2013. VOA Indonesia. Pemerintah Turki tentang Pengajaran Teori Evolusi di Sekolah. 2011. Web. 20 Jun 2013.
14
BERITAKAN FIRMAN
Tentang Penulis
Naek R. Sijabat adalah Gembala Jemaat GKDI Jambi dan juga Dosen Pendidikan Agama Kristen di Universitas Jambi. Pernah bekerja dan melayani Tuhan di bidang multi media Kristen. Editor sejumlah buku, penulis, manager, dan produser sejumlah album rohani Kristen. Secara akademis pernah menyelesaikan study Alkitab dan meraih gelar Master di bidang Biblical Studies. Sudah menikah dan dikarunia dua orang anak.
15