BERBELANJA MAKANAN DAN KUE SUGUHAN Oleh: Safir Senduk
Dikutip dari Tabloid NOVA No. 718/XIV Orang-orang di Indonesia punya kebiasaan yang baik ketika hari raya. Bagi umat muslim, adanya hari raya biasanya ditandai dengan kegiatan saling mengunjungi. Kegiatan kunjungan yang biasanya dilakukan pertama-tama adalah dengan mengunjungi orang tua (bila si anak tidak lagi tinggal satu rumah dengan si orang tua), sanak saudara, barulah diakhiri dengan saling mengunjungi teman, baik teman pribadi maupun relasi bisnis. Kegiatan saling mengunjungi ini biasa disebut silaturahmi. Dalam prakteknya, seringkali silaturahmi ini lalu disambung dengan kegiatan ngobrol, baik
1
yang sifatnya basa-basi maupun serius, atau yang sifatnya sekadar cerita-cerita masa lalu saja. Akibatnya bisa ditebak, silaturahmi yang tadinya diperkirakan cuma berlangsung setengah jam, seringkali bisa berlangsung sampai beberapa jam. Tentu saja, lamanya waktu silaturahmi itu terkadang membuat si empunya rumah tidak enak kalau tidak mempersiapkan makanan dan kue suguhan untuk para tamu yang datang. Apalagi kalau yang datang itu sampai beberapa keluarga sekaligus. Memang, menyediakan makanan dan kue suguhan bukan merupakan suatu keharusan. Akan tetapi bagi masyarakat kita, hal itu lebih kepada suatu kebiasaan bahwa siapa pun tamu yang datang memang harus disambut dengan baik, termasuk dengan menyediakan makanan dan kue suguhan yang jumlahnya dianggap mencukupi. Dengan demikian, bila Anda ikut merayakan Lebaran, dan perkirakan ada sejumlah orang atau
2
keluarga yang akan datang bersilaturahmi ke rumah Anda, tidak bisa tidak ini berarti Anda harus ikut menyiapkan uang ekstra untuk berbelanja makanan dan kue suguhan untuk menyambut para tamu. Agar uang Anda betul-betul dapat dibelanjakan secara efektif untuk makanan dan kue suguhan bagi mereka yang akan datang bersilaturahmi, mungkin tidak ada salahnya bila Anda mengikuti sejumlah tips berikut ini: Perkirakan lebih dahulu berapa orang atau keluarga yang akan berkunjung ke rumah Anda untuk bersilaturahmi. Ini memang tidak selalu mudah untuk dilakukan, mengingat jumlah orang yang akan datang bisa saja berbeda dan di luar perkiraan. Namun demikian, Anda bisa menggunakan perkiraan dari mereka yang pernah datang satu atau dua tahun sebelumnya, karena biasanya jumlahnya tidak akan berbeda jauh.
3
Jangan lupa bahwa lingkungan pergaulan dan pekerjaan Anda biasanya juga ikut mempengaruhi jumlah orang/keluarga yang akan bersilaturahmi ke tempat Anda. Semakin luas lingkup sosial dan pergaulan Anda, biasanya akan semakin banyak juga orang yang akan berkunjung ke rumah Anda. Setelah mengetahui perkiraan jumlahnya, sediakan makanan yang jumlahnya sesuai dengan jumlah orang yang sudah Anda perkirakan tersebut. Bila Anda menyediakan opor ayam dan ketupat, misalnya, buatlah jatah makanan yang jumlahnya kira-kira cukup dengan jumlah orang yang akan datang ke rumah Anda untuk bersilaturahmi. Apakah itu untuk 10 orang, 20, atau bahkan 50 orang. Anda sendiri yang bisa menjawabnya. Hal yang sama juga berlaku untuk kue suguhan. Siapkan kue suguhan yang jatahnya sesuai dengan jumlah orang yang Anda perkirakan akan datang ke rumah Anda. Bila Anda membeli satu stoples kue
4
suguhan, perkirakan untuk berapa orang satu stoples tersebut akan habis, apakah untuk 3, 4, atau 5 orang saja. Ini memang agak sulit diperkirakan mengingat bisa saja nanti ada satu orang yang sedikit rakus dan bisa memakan jatah untuk 2 orang, misalnya. Tetapi secara kasar ini sebenarnya bisa diperkirakan. Sebagai contoh, kalau satu stoples habis untuk 3 orang, maka kalau ada 20 orang yang datang, Anda bisa menyediakan sekitar 7 stoples kue suguhan. Kalau satu stoples harganya Rp 20 ribu, maka ini berarti Anda harus keluar uang Rp 20 ribu dikali 7. Itulah jumlah uang yang harus Anda belanjakan untuk kue suguhan. Yah, mungkin itu saja hal-hal utama yang perlu Anda perhatikan dalam berbelanja makanan dan kue suguhan untuk Lebaran. Jangan lupa untuk tetap bijak dalam berbelanja. Selamat berlebaran.
5
6