ANALISIS DAYA DUKUNG DAN PENURUNAN TIANG PANCANG PADA BORE HOLE II DENGAN METODE ANALITIS DAN METODE ELEMEN HINGGA (STUDI KASUS PROYEK SKYVIEW APARTMENT MEDAN) Beby Hardianty1 dan Rudi Iskandar2 1
Departemen Teknik Sipil, Universitas Sumatera Utara, Jl. Perpustakaan No. 1 Kampus USU Medan E-mail:
[email protected] 2 Staf Pengajar Departemen Teknik Sipil, Universitas Sumatera Utara, Jl. Perpustakaan No.1 Kampus USU Medan E-mail:
[email protected] ABSTRAK
Setiap pondasi harus mampu mendukung beban sampai batas keamanan yang telah ditentukan, termasuk mendukung beban maksimal yang mungkin terjadi. Tujuan dari Tugas Akhir ini adalah untuk menghitung kapasitas daya dukung aksial berdasarkan data Sondir, SPT dan menggunakan Program Metode Elemen Hingga. Menghitung kapasitas daya dukung lateral tiang dengan metode Broms. Menghitung daya dukung kelompok berdasarkan Efisiensi. Menghitung penurunan tiang dengan Penurunan Elastis, metode Poulus dan Davis dan menggunakan Metode Elemen Hingga, serta menghitung penurunan kelompok pada proyek pembangunan Skyview Apartment Medan. Berdasarkan hasil perhitungan dari data Sondir, daya dukung ultimit titik S-2 = 416,36 ton, titik S-5 = 440,86 ton, dan berdasarkan data SPT nilai daya dukung tiang tunggal = 275,20 ton. Daya dukung lateral pada Bore Hole II secara analitis 19,79 ton dan secara grafis 20,11 ton. Nilai efisiensi tiang berdasarkan metode Converse-labarre = 0,88 maka daya dukung tiang kelompok = 193,74 ton. Penurunan Poulus dan Davis = 13,79 mm dan Penurunan Elastis = 11,50 mm. Hasil penurunan tiang kelompok = 15,90 mm. Nilai daya dukung dan penurunan berdasarkan Program Metode Elemen Hingga adalah 285,46 ton dan 11,42 mm, nilai ini tidak jauh berbeda dengan secara analitis. Kata Kunci : Kapasitas Daya Dukung, Sondir, SPT, Penurunan Elastis, Metode Elemen Hingga ABSTRACT Each foundation must be capable of supporting a load to its applicable safety limits, including supporting the maximum load that may occurs. The purpose of this Final Project is to calculate the axial bearing capacity based on the data Sondir, SPT and using Finite Element Method. This research calculates the lateral bearing capacity of pile with Bromsβs method. Calculate bearing capacity of pile group based on efficiency. Calculates the settlement of pile with the elastic settlement, Poulus and Davisβs method and using Finite Element Method and this research calculates settlement for group at Project Skyview Apartment, Medan. Based on calculations of data Sondir, ultimate bearing capacity at point S-2 = 416,36 ton, at point S-5 = 440,86 ton and based of data SPT the bearing capacity of a single pile = 275,20 ton. Lateral bearing capacity at Bore Hole II of analytically = 19,79 ton and graphically = 20,11 ton. Efficiency value of pile based Converse-Labarreβs method = 0,88 hence, bearing capacity of pile group = 193,74 ton. Poulus and Davis settlement = 13,79 mm and elastic settlement = 11,50 mm. the result settlement of group pile = 15,90 mm. Bearing capacity and settlement based Finite element Method 285,46 ton and 11,42 mm. The value is not much different from the analytically. Keywords : Bearing Capacity, Sondir, SPT, Elastic Settlement, Finite Element Method. 1. PENDAHULUAN Setiap pondasi harus dapat menahan beban di atasnya dan gaya luar yang bekerja, maka dibutuhkan suatu penyelidikan tanah untuk menghasilkan daya dukung ultimit dan penurunan tiang pancang yang mampu memikul dan memberikan keamanan. Untuk menghasilkan daya dukung ultimit yang akurat diperlukan penyelidikan tanah untuk mengetahui karakteristik tanah. Daya dukung ultimit tiang pancang dapat dihitung menggunakan metode yang
disarankan para ahli berdasarkan data-data penyelidikan tanah yang diperoleh di lapangan yaitu data SPT, data Sondir dan data Laboratorium. Dengan melihat perbandingan perhitungan yang akan disajikan dapat memberikan informasi yang akurat sehingga diperoleh perencanaan pondasi yang aman. 2. TUJUAN Menghitung nilai daya dukung ultimit (aksial dan lateral) tiang pancang secara Analitis dan Metode Elemen Hingga, daya dukung kelompok dengan metode Efisiensi, penurunan tiang tunggal secara Analitis dan Metode Elemen Hingga, serta penurunan kelompok tiang. 3. METODE PENELITIAN Kegiatan penelitian ini dilakukan untuk mencapai maksud dan tujuan dengan beberapa tahapan yang dianggap perlu dan secara garis besar diuraikan sebagai berikut : Tahap pertama adalah mengumpulkan berbagai jenis literatur dalam bentuk buku maupun tulisan ilmiah yang berhubungan dengan Tugas Akhir ini. Tahap kedua adalah meninjau langsung ke lokasi proyek dan menentukan lokasi pengambilan data yang dianggap perlu. Tahap ketiga adalah mengumpulkan data, data yang diperoleh adalah : 1. Data hasil Sondir 2. Data hasil SPT 3. Data uji Laboratorium Tahap keempat adalah melakukan analisis dan perhitungan data dengan menggunakan beberapa metode Analitis dan dengan bantuan Program Elemen Hingga. Tahap kelima adalah penyusunan laporan, mengadakan analisis terhadap hasil perhitungan dan membuat kesimpulan. 4.
HASIL DAN PEMBAHASAN Menghitung Kapasitas Daya Dukung Aksial Pondasi Tiang Pancang berdasarkan data Sondir dengan Metode Meyerhoff Daya dukung pondasi tiang pancang Qult = (qc x Ap) + (JHL x K)
(1)
Daya dukung ijin pondasi dinyatakan dengan persamaan : Qijin =
π π π₯ π΄π 3
+
π½π»πΏ π₯ πΎ
(2)
5
Dengan qc= tahanan ujung sondir (kg/cm2), Ap= luas penampang tiang (cm2), JHL= Jumlah Hambatan Lekat (kg/cm), K = keliling tiang (cm) Tabel 1. Perhitungan Daya Dukung Ultimit dan Daya Dukung Ijin Tiang Pancang pada Titik Sondir S-2 Diameter 60 cm dengan Metode Meyerhoff Kedalaman (m)
PPK (qc) (kg/cm2)
Ap cm2
JHL (kg/cm)
K (cm)
Qult (ton)
Qall (ton)
0
0
2826
0
188,40
0,00
0,00
1
7
2826
22
188,40
23,93
7,42
2
31
2826
70
188,40
100,79
31,84
3
18
2826
138
188,40
76,86
22,15
4
18
2826
204
188,40
89,30
24,64
5
23
2826
268
188,40
115,48
31,76
Tabel 1 (Lanjutan) Depth (m) 6
PPK (qc) (kg/cm2) 19
Ap cm2 2826
JHL (kg/cm) 352
K (cm) 188,40
Qult (ton) 120,01
Qall (ton) 31,16
7
21
2826
456
188,40
145,25
36,96
8
26
2826
532
188,40
173,70
44,53
9
31
2826
606
188,40
201,77
52,03
10
52
2826
704
188,40
279,58
75,51
11
46
2826
818
188,40
284,10
74,15
12
54
2826
930
188,40
327,81
85,91
13
66
2826
1028
188,40
380,19
100,90
14
72
2826
1130
188,40
416,36
110,40
15
115
2826
1224
188,40
555,59
154,45
16
161
2826
1318
188,40
703,29
201,32
Tabel 2. Perhitungan Daya Dukung Ultimit dan Daya Dukung Ijin Tiang Pancang padaTitik Sondir S-5 Diameter 60 cm dengan Metode Meyerhoff Kedalaman (m)
PPK (qc) (kg/cm2)
Ap cm2
JHL (kg/cm)
K (cm)
Qult (ton)
Qall (ton)
0
0
2826
0
188,40
0,00
0,00
1
10
2826
28
188,40
33,53
10,47
2
24
2826
86
188,40
84,02
25,84
3
35
2826
150
188,40
127,17
38,62
4
52
2826
228
188,40
189,90
57,57
5
26
2826
200
188,40
111,15
32,02
6
21
2826
254
188,40
107,20
29,35
7
20
2826
324
188,40
117,56
31,04
8
31
2826
372
188,40
157,69
43,21
9
45
2826
428
188,40
207,80
58,51
10
31
2826
498
188,40
181,42
47,96
11
54
2826
590
188,40
263,76
73,09
12
61
2826
676
188,400
299,744
82,934
13
80
2826
756
188,400
368,510
103,846
14
100
2826
840
188,40
440,85
125,85
15
51
2826
928
188,40
318,96
83,01
Menghitung Kapasitas Daya Dukung Ultimate Tiang Pancang Berdasarkan Data SPT (Standart Penetration Test)
1. Kapasitas daya dukung pondasi tiang pada tanah non kohesif Daya dukung ujung pondasi tiang Qp = 40 x Nb x Ap
(3)
Tahanan geser selimut tiang Qs = 2 x N-SPT x P x Li π +π
(4)
Dengan ππ = 1 2 ; N1= nilai SPT pada kedalaman 10D pada ujung tiang ke atas, N2= 2 nilai SPT pada kedalaman 4D pada ujung tiang ke bawah, Ap= luas tiang (m2), Li = tebal lapisan tanah (m), P = keliling tiang (m).
2. Kapasitas daya dukung pondasi tiang pada tanah kohesif Daya dukung ujung pondasi tiang Qp = 9 x cu x Ap
(5)
Tahanan geser selimut tiang Qs = Ξ± x cu x P x Li
(6) 2
Dengan cu= kohesi undrained (kN/m2)= N-spt x x 10; Ξ± = koefisien adhesi antara tanah 3 dan tiang,Ap= luas penampang tiang (m2), P = keliling tiang (m), Li = tebal lapisan tanah (m). Tabel 3. Perhitungan Daya Dukung Ultimit dan Daya Dukung Ijin Tiang Pancang pada Bore Hole II diameter 60 cm dengan Metode Meyerhoff dengan data SPT
Menghitung Kapasitas Daya Dukung Lateral Pondasi Tiang Pancang 1. Cek perilaku tiang dan hitung faktor kekakuan tiang
π=
5
πΈπΌ
(7)
ππ
Dengan E = modulus elastis = 4700 fβ²c, I = T
=
5 36406043 x 0.0063585
4850
1 64
Ο(d)4, ππ =koefisien variasi modulus
= 2,16 m
Lβ₯4T 21 m β₯ 8,67 m Jenis tiang pancang dikategorikan tiang panjang/elastic pile. Tahanan tiang terhadap gaya lateral akan ditentukan oleh momen maksimum yang dapat ditahan tiangnya sendiri (My).
2. Cek keruntuhan tiang akibat momen lentur maksimum tiang Hu =
2M y
π+0,54
(8)
Hu Ξ³d K p
Dengan My= momen ultimit (KN-m), d = diameter tiang (m), Hu= beban lateral (kN), Kp= koefisien tekanan tanah pasif = tan2 (45Β° + β
2) Hu =
2 (170 ) 0+0,54
= 197,93 kN = 19,79 Ton
Hu 16,77 0,6 (1,95)
Beban ijin lateral H=
197,93 2,50
= 79,17 kN = 7,92 Ton
3. Cek terhadap grafik hubungan My/d4 Kp dan Hu/d3 Kp
28,50
40,15
Gambar 1. Grafik Hubungan My/d4 Kp dan Hu/d3 Kp Tahanan momen ultimit :
Mu d 4 Ξ³K p
=
170 (0,6)4 Γ16,77Γ1,95
= 40,15
Nilai tahanan ultimit sebesar 40,15 diplot ke grafik pada Gambar 1, sehingga diperoleh tahanan lateral ultimit 28,50. Menghitung Kapasitas Kelompok Tiang Berdasarkan Efisiensi 60
180
60
180
300 Gambar 2. Pile Cap a)
Metode Converse-Labarre πΈπ = 1 β π
πβ1 m+ m β1 n
(9)
90ππ
Dengan ΞΈ = Arc tan (d/s) , n = 2 ; m = 1 Eg = 1 β 18,44
2β1 1+ 1β1 2 = 0,88 90 x 1 x 2
b) Metode Los Angeles π πΈπ = 1 β [π π β 1 + π π β 1 + π .π .π .π
2 πβ1 πβ1 ]
(10)
0,60
πΈπ = 1 β c)
(3,14) 1,80 1 (2)
Metode Feld πΈππ βπ‘ππππ = 1 β
[1 2 β 1 + 2 1 β 1 +
Jumlah tiang yang mengelilingi
1 = 1β = 0,94 16
πΈππ βπ‘ππππ
2 2 β 1 1 β 1 ] = 0,91
(11)
16
Berdasarkan ketiga metode efisiensi kelompok tersebut, diambil nilai terkecil, yaitu metode Converse-Labarre dengan Eg = 0,88. Dari data SPT didapat nilai Qa= 110,08 ton. Maka : Qg = Eg . n . Qa = 0,88 x 2 x 110,08 = 193,74 ton Penurunan pada Tiang Tunggal a. Metode Poulos dan Davis (1980) : 1. Untuk tiang apung atau tiang friksi ππΌ S=
(12)
πΈπ π
I = Io R k R h R ΞΌ Ujung tiang dukung ujung (end bearing)
2.
(13)
ππΌ
S=
(14)
πΈπ π
I = Io R k R b R ΞΌ (15) Dengan Q = beban yang bekerja (kg), Io = faktor pengaruh penurunan tiang yang tidak mudah mampat, Rk= faktor koreksi kemudah mampatan tiang, Rh= faktor koreksi untuk ketebalan lapisan yang terletak pada tanah, Rb= faktor koreksi untuk kekakuan lapisan pendukung, R ΞΌ = faktor koreksi angka poison Β΅=0,30 πΈπ .π
π
πΎ=
π
π = 1 4
(16)
πΈπ π΄π
(17)
ππ 2 2
Dengan K = faktor kekakuan tiang, Ep= modulus elastisitas dari bahan tiang (kg/cm ), Es= modulus elastisitas tanah di sekitar tiang (kg/cm2), Eb= modulus elastisitas tanah di dasar tiang. πΈπ = 3 x 240 = 720 kg/cm2 = 72 MPa Menentukan modulus elastisitas tanah di dasar tiang: πΈπ = 10 Γ πΈπ = 10 x 72 MPa = 720 Mpa πΈπ = 36406,04 MPa Menentukan faktor kekakuan tiang 0,2826 π 2
Ra
=
K
=
Untuk
1 π 0,60 2 4
=1
36406 ,04 Γ1
ππ π
=
72 60 60
= 505,64
= 1 dan
πΏ π
=
2100 60
Gambar 3. Faktor Penurunan Io
= 35
Gambar 4. Faktor Penurunan RΒ΅
Gambar 5. Faktor Penurunan Rk
Gambar 6. Faktor Penurunan Rb
Gambar 7. Faktor Penurunan Rb Dengan menggunakan masing-masing grafik diperoleh dari Gambar 3,4,5,6 dan 7 maka : πΏ π πΌπ = 0,06 (untuk = 35 dan π = 1) π
π = 1,80 (untuk
π πΏ
π πΏ
π
= 35 dan K = 505,64) π
24,45
π
π = 0,50 (untuk = 35 dan = = 1,16) π πΏ 21 π
π = 0,98 (untuk ππ = 0,30 dan K = 505,64) π
π = 0,90 (untuk
πΏ
π
= 35 ;
πΈπ πΈπ
= 10 ; dan K = 505,64)
Maka penurunan tiang apung atau tiang friksi : πΌ= 0,06 x 1,8 x 0,5 x 0,98 = 0,05 =
400000 kg Γ0,05 720 kg cm 2 Γ60 cm
= 0,49 cm
Untuk tiang dukung ujung : I = 0,06 x 1,80 x 0,90 x 0,98 = 0,09 cm =
400000 kg Γ0,09 720 kg cm 2 Γ60 cm
= 0,88 cm
b. Penurunan Elastis S = Se(1) + Se(2) + Se(3) Se 1 = Se 2 = Se 3 =
Q wp +ΞΎQ ws .L A p Ep Q wp C p d.q p Q ws C s πΏ.q p
(18) (19) (20) (21)
Dengan S = penurunan total (m), Se(1)= penurunan elastis dari tiang (m), Se(2)= penurunan tiang yang disebabkan oleh beban di ujung tiang (m), Se (3)= penurunan tiang yang disebabkan oleh beban di sepanjang batang tiang (m), Qwp= daya dukung yang bekerja pada
ujung tiang dikurangi daya dukung friction (kN), Qws= daya dukung friction (kN), Ap = luas penampang tiang pancang (m2), L= panjang tiang pancang (m), Ep= modulus elastisitas dari bahan tiang (kN/ m2), = koefisien dari skin friction=0,67, qp= daya dukung ultimit (kN), Cp = koefisien empiris=0,02, Cs= konstanta empiris= (0,93 + 0,16
L/d)xCp.
Qwp = 497,38 β 295,04 = 202,34 kN Qws = 295,04 kN Ep = 36.406,04 MPa = 36.406.040 kN/m2 497,38+202,34 qp = = 279,89 ππ 2,50
Cs = (0,93 + 0,16 21/0,6) x 0,02 = 0,0375 Dari Persamaan (18), (19), (20), dan (21) penurunan di dapat sebesar : 497,38+0,67 x 295,04 x 21
Se 1 =
0,2826 π₯ 36.406 .040
= 0,00141 m = 1,41 mm
497,38 x 0,02 = 0,00961 π = 9,61 ππ 0,60 π₯ 279,89
Se 2 =
221,28 x 0,0375 = 0,001548 π = 1,55 ππ 21 π₯ 255,12 = 0,344 + 9,61 + 1,55 = 11,50 mm < 25 mm (Aman)
Se 3 = S
Penurunan Kelompok Tiang Sg = q=
2π π΅π πΌ
(22)
π60 ππ
πΏπ π΅π
I = (1 β
(23) πΏ
8π΅π
) β₯ 0,50
(24)
Maka berdasarkan Persamaan (22), nilai penurunan kelompok adalah q=
200000 300 x 180
I=1-
180 8 x 300
= 3,70 kg/cm2 β₯ 0,50
0,92 β₯ 0,50 Sg =
2 x 3,70 x 180 x 0,92 = 1,59 cm = 15,90 mm 60
Menghitung Kapasitas Daya Dukung Ultimate Tiang Pancang Berdasarkan Program Metode Elemen Hingga. Proses Pemodelan pada Program Metode Elemen Hingga sebagai beriku : 1. Atur parameter dasar dari model elemen hingga dijendela general settings 2. Pemodelan tanah digambar menggunakan garis geometri , diambil kedalaman 21 m (kedalaman Bore Hole II) yang terdiri dari beberapa layer dengan ketebalan tertentu. 3. Kemudian gambarkan dinding diafragma sebagai tiang dengan cara menggunakan tombol pelat , lalu gunakan tombol interface untuk memisahkan kekakuan lebih dari satu elemen, yaitu kekakuan antara tanah dan tiang. 4. Setelah itu gambarkan beban permukaan, yaitu sistem beban A-beban terpusat dengan menggunakan , kemudian input nilai bebannya dengan mengklik ujung beban. 5. Untuk membentuk kondisi batas, klik tombol jepit standar (standard fixities) , maka akan terbentuk jepit penuh pada bagian dasar dan jepit rol pada sisi-sisi vertikal. 6. Kemudian masukkan data material dengan menggunakan tombol material set . Untuk data tanah, pilih soil & interface pada set type, sedangkan data tiang pilih plates pada set type. Setelah itu seret data-data yang telah diinput ke dalam pemodelan geometri awal,
7. Kemudian klik generate mesh untuk membagi-bagi elemen menjadi beberapa bagian yang beraturan sehingga mempermudah dalam perhitungan lalu klik update. 8. Kemudian klik tombol initial conditions untuk memodelkan muka air tanah. Klik pada tombol phreatic level untuk menggambarkan kedalaman muka air tanah. 9. Kemudian klik tombol generate water pressure untuk mendefenisikan tekanan air tanah. Lalu setelah muncul diagram active pore pressures, klik update, maka akan kembali ke tampilan initial water pressure, lalu klik initial pore pressure, dan generate pore pressure maka akan muncul diagram untuk effective stresses, klik update lalu calculate. 10. Dalam window calculation terdapat beberapa fase yang akan dikerjakan dari awal hingga akhir pemodelan yang ditunjukkan pada Gambar 8.
Gambar 8. Pemodelan Fase Sebelum Konsolidasi dan Setelahnya 11. Setelah perhitungan selesai, maka akan diperoleh nilai Ξ£Msf dari kotak dialog Phi/c reduction yang ditunjukkan pada Gambar 9 dan 10.
βMsf
Gambar 9. Hasil Kalkulasi dan Besar Ξ£Msf pada Fase 3 Nilai Ξ£ Msf 1 (sebelum konsolidasi) sebesar 1,3579 Q u titik Bore Hole II adalah : Qu
= Ξ£ Msf x 2000 kN = 1,3579 x 2000 kN = 2715,8 kN = 271,58 Ton
βMsf
Gambar 10. Hasil Kalkulasi dan Besar Ξ£Msf pada Fase 4 Nilai Ξ£ Msf 2 (sebelum konsolidasi) sebesar 1,4273 Q u titik Bore Hole II adalah : Qu = Ξ£ Msf x 2000 kN = 1,4273 x 2000 kN = 2854,6 kN = 285,46 ton 5. KESIMPULAN Berdasarkan hasil perhitungan pada proyek Pembangunan Skyview Apartment Medan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Hasil perhitungan analitis nilai daya dukung ultimit dan daya dukung ijin tiang pancang dari data Sondir dengan Metode Meyerhoff pada Bore Hole II ditunjukkan pada Tabel 4. Tabel 4. Daya Dukung Ultimit dan Daya Dukung Ijin Menggunakan Data Sondir dengan Diameter 0,60 m Diameter (cm) Kedalaman (m) Sondir Qult (ton) Qijin (ton) 14 S-2 416,36 110,40 60 14 S-5 440,86 125,12 2. Hasil perhitungan kapasitas daya dukung ultimit dan daya dukung ijin tiang pancang dari data SPT pada Bore Hole II dengan metode Meyerhoff ditunjukkan pada Tabel 5. Tabel 5. Daya Dukung Ultimit dan Daya Dukung Ijin Menggunakan Data SPT dengan Diameter 0,60 m Diameter (cm) Kedalaman (m) SPT Qult (ton) Qijin (ton) 60 cm 21 BH-II 275,20 110,08 3. Hasil perhitungan kapasitas daya dukung ultimit lateral tiang pancang dengan metode Broms pada diameter 60 cm secara Analitis 19,79 ton dan secara Grafis 20,11 ton. 4. Diperoleh nilai efisiensi kelompok tiang (E g) berdasarkan metode Converse-Labarre sebesar 0,88. Maka hasil perhitungan nilai daya dukung kelompok (Q g) sebesar 193,74 ton. 5. Hasil penurunan tiang pancang yang diperoleh dengan beban rencana 200 ton dengan metode Poulus dan Davis dan metode Penurunan Elastis dapat di lihat pada Tabel 6. Tabel 6. Hasil Penurunan Tiang Metode Penurunan Hasil Penurunan Tiang (mm) Penurunan Poulus dan Davis 13,79 Penurunan Elastis 11,50 6. Hasil penurunan tiang pancang kelompok dengan metode Meyerhoff sebesar Sg = 15,90 mm 7. Hasil perhitungan daya dukung ultimit dan penurunan tiang pancang pada Bore Hole II dengan diameter 60 cm menggunakan Program Metode Elemen Hingga dapat dilihat pada Tabel 7.
Tabel 7. Hasil Perhitungan Daya Dukung Ultimit dan Penurunan Tiang Pancang dengan Program Metode Elemen Hingga Daya Dukung Ultimit (Ton) Penurunan (mm) Sebelum Konsolidasi 271,58 66,96 Setelah Konsolidasi 285,46 11,42 8. Perbandingan kapasitas daya dukung tiang pancang menggunakan data SPT dan Program Metode Elemen Hingga pada Tabel 8 hasilnya mendekati, sehingga hasil ini cukup dapat dipercaya. Tabel 8. Perbandingan Kapasitas Daya Dukung Ultimit data SPT dan Program Metode Elemen Hingga pada Kedalaman 21 m. SPT Program MEH Perbedaan Persentase (%) Qult (ton) 275,20 285,46 10,26 3,59
6. DAFTAR PUSTAKA Bowles, J. E. 1997. Analisis dan Desain pondasi. Edisi Keempat jilid 1. Jakarta: Erlangga. Das, M. B. 1995. Mekanika Tanah (Prinsip-prinsip Rekaya Geoteknik). Jilid 1. Jakarta : Erlangga. Das, M. B. 2008. Principles of Foundation Enggineering Seventh Edition. PWS Publishing. Pasific Grove. Hardiyatmo, H. C. 2011. Teknik Fondasi 1. Edisi Kedua. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Hardiyatmo, H. C. 2011. Teknik Fondasi 2. Edisi Kedua. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Irsyam, Mansyur. Rekayasa Pondasi. Bandung: ITB. Limanto, Sentosa. 2009. Analisa Produktivitas Pemancangan Tiang Pancang dengan Jack In Pile. Jurnal Teknik Sipil. Seminar Nasional. FT-UKM. Peckterzaghi, K. and Peck, Ralph B. 1987. Mekanika Tanah dan Praktik Rekayasaya. Edisi Keempat Jilid 1. Jakarta: Erlangga. Sembiring, Priquila. 2014. Analisa Kapasitas Daya Dukung Pondasi Tiang Tekan Hidrolis dengan Menggunakan Metode Analitis dan Elemen Hingga. Jurnal Teknik Sipil. Universitas Sumatera Utara : Medan. Sinaga, Mangasitua P. 2016. Perbandingan Daya Dukung Tiang Pancang Berdasarkan Perhitungan Analitis dan Metode Elemen Hingga pada Proyek Tol MedanKualanamu (Studi Kasus Jembatan Paluh Sebras), Jurnal Teknik Sipil. Universitas Sumatera Utara: Medan. Plaxis Version 8 Material Models Manual. Poulus, H. S. dan Davis, E. H. 1980. Pile Foundations Analysis and Design. America: John Wiley and Sons Publishers, Inc. Sosrodarsono, S., dan Nakazawa. 2000. Mekanika Tanah dan Teknik Pondasi. Jakarta: PT Pradnya Paramita. Tindaon, Tua, 2014. Analisa Daya Dukung dan Penurunan Elastis Tiang Pancang Beton jembatan asungai penara Jalan Akses Non Tol kualanamu. Jurnal Teknik Sipil. Universitas Sumatera Utara : Medan. Tomlinson, M. J. 1977. Pile Design and Construction Practice. First Edition. View Point Publishing. London. Wijaya Karya Beton. 2008. Presentasi Tiang Pancang. Jakarta: Wika Learning Center.