Bapelkes Batam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan pembangunan kesehatan sangat dipengaruhi oleh mutu Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK) yang berperan sebagai pemikir, perencana dan pelaksana pembangunan kesehatan. Salah satu kegiatan yang berperan terhadap pembangunan dan peningkatan mutu SDM kesehatan adalah melalui pendidikan dan pelatihan (Diklat). Meningkatkan Jumlah, Jenis, Kualitas dan Pemerataan Tenaga Kesehatan adalah salah satu program yang dicanangkan Kementerian Kesehatan Ri yang tertuang dalam Renstra sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor : HK.02.02/MENKES/52/2015. Untuk mendukung program tersebut dilakukan upaya peningkatan mutu pelatihan melalui akreditasi pelatihan dan meningkatkan pelatihan yang berbasis kompetensi dan prasyarat jabatan. Mengingat aparatur kesehatan bekerja di semua lini dari pusat sampai daerah, maka pelatihan bagi tenaga kesehatan perlu mendapat perhatian dari semua pemangku kepentingan. Bapelkes Batam merupakan unit pelaksana teknis di bidang pelatihan kesehatan mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan bagi SDM Kesehatan dan masyarakat. Bapelkes Batam sebagai organisasi mandiri harus menyusun rencana aksi kegiatan untuk pengembangan Bapelkes kedepan. Yang tentunya harus merupakan implementasi dari Rencana Strategis Kementerian Kesehatan, Rencana Aksi Badan PPSDM Kesehatan dan Rencana Aksi Pusat Pelatihan SDM kesehatan Selama ini, Bapelkes Batam memperoleh pembiayaan dari beberapa sumber, yaitu Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang terdiri dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran-Rupiah Murni (DIPA-RM) dan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran-Penerimaan Negara Bukan Pajak (DIPA-PNBP), serta pembiayaan lain yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dari daerah yang melakukan kerjasama penyelenggaraan diklat dengan Bapelkes Batam. Pengelolaan keuangan selama ini berjalan cukup baik, namun ada keterbatasan dalam pengelolaan DIPA-PNBP. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 tahun 2005 tentang Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PPK-BLU) memungkinkan institusi yang bergerak di bidang pelayanan jasa, termasuk Bapelkes Batam, untuk meningkatkan layanannya dengan menerapkan PPK-BLU, tanpa mengurangi peran dan fungsinya sebagai Institusi penyelenggara pendidikan dan pelatihan. Pengelolaan Bapelkes Batam dengan PPK-BLU diharapkan dapat meningkatkan pengelolaan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan yang efektif dan efisien. Sebagai langkah persiapan menerapkan PPK-BLU, perlu dilakukan perubahan mindset para karyawan dari birokrat menjadi entrepreneur, dari konsep dilayani menjadi melayani. Selain itu, Bapelkes Batam perlu melakukan pengkajian serta analisa lingkungan baik internal dan eksternal, serta menyusun rencana pengembangan untuk masa yang akan datang. Pengkajian dan analisis tersebut dimaksudkan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan internal serta peluang dan tantangan eksternal yang hasilnya nanti dapat 11 Rencana Aksi Kegiatan 2016-2020
Bapelkes Batam
dijadikan dasar dalam penyusunan arah dan pengembangan kebijakan Bapelkes Batam sebagai instisi penyelenggara pendidikan dan pelatihan yang menerapkan PPK-BLU. B. Landasan Hukum RAK 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) 2. Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PK-BLU) 3. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 375/Menkes/SK/V/2009 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Bidang Kesehatan Tahun 2005-2025 4. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor : HK.02.02/MENKES/52/2015 Tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019 5. Peraturan Menteri Kesehatan No 64 Tahun 2015 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan 6. Peraturan Menteri Kesehatan No. 2361/Menkes/Per/IX/2011 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Bidang Pelatihan Kesehatan. C. Maksud dan Tujuan Tujuan disusunnya Rencana Aksi Kegiatan ini adalah sebagai pedoman dalam menjalankan organisasi Bapelkes Batam dalam 5 tahun ke depan sehingga tujuan, misi dan visi yang diinginkan bisa terwujud. D. Sistematika Penyajian Rencana Aksi Kegiatan Bapelkes Batam disusun dengan sistematika Bab I Pendahuluan, Bab II Gambaran Umum Organisasi, Bab III Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal, Bab IV Rencana Aksi Kegiatan Bapelkes Batam Tahun 20162020. BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI A. Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi 1. Kedudukan Dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 2361/Menkes/Per/XI/2011 tanggal 22 November 2011 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di Bidang Pelatihan Kesehatan, kedudukan Balai Pelatihan Kesehatan Batam (Bapelkes Batam) merupakan unit pelaksana teknis di lingkungan Kementerian Kesehatan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan. 2. Tugas Pokok Bapelkes Batam mempunyai tugas pokok yaitu melaksanakan pendidikan dan pelatihan serta pengembangan Sumber Daya Manusia Kesehatan dan Masyarakat. 22 Rencana Aksi Kegiatan 2016-2020
Bapelkes Batam
3. Fungsi Adapun dalam melaksanakan tugas pokoknya, Bapelkes Batam mempunyai fungsi sebagai berikut : a. Penyusunan rencana program dan kegiatan pendidikan dan pelatihan SDM kesehatan dan Masyarakat. b. Pelaksanaan kerja sama nasional dan internasional di bidang pendidikan dan pelatihan SDM Kesehatan dan Masyarakat. c. Pelaksanaan advokasi penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan SDM Kesehatan dan Masyarakat. d. Pengembangan metode dan teknologi pelatihan, informasi, pemantauan, evaluasi dan penyusunan laporan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan SDM Kesehatan dan Masyarakat. e. Penyiapan pengembangan kemitraan f. Pengkajian dan pengendalian mutu, dan g. Pelaksanaan urusan ketatausahaan dan kerumahtanggaan. B. Visi – Misi 1. Visi Dalam melaksanakan Tugas Pokok dan Fungsinya, Bapelkes Batam mempunyai visi sebagai berikut : “Terwujudnya Diklat SDM Kesehatan yang Profesional melalui Standar Nasional dan Internasional”. 2. Misi untuk mewujudkan visi tersebut, Bapelkes Batam mempunyai misi sebagai berikut : a. Mengembangkan kompetensi keperawatan. b. Mengembangkan sistem manajemen mutu diklat. c. Mengembangakan dan meningkatkan kemitraan serta cakupan diklat. d. Mengembangkan IPTEK sediklatan (metodologi, informasi, sarana dan prasarana). e. Menjamin ketersediaan sember daya diklat yang sesuai standar. f. Menyelenggaraan diklat yang bertaraf internasional. g. Menerapkan tata kelola diklat yang baik 3. Strategi a. Peningkatan mutu penyelenggaraan pelatihan Peningkatan mutu penyelenggaraan pelatihan ini berkaitan dengan peningkatan mutu lulusan pelatihan yaitu adanya peningkatan kompetensi SDM Kesehatan dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya dan meningkatkan pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan. b. Peningkatan pengembangan diklat kesehatan Dalam rangka melaksanakan pengembangan diklat kesehatan, Bapelkes Batam mengembangkan kegiatan analisis kebutuhan pelatihan yang dilaksanakan untuk 33 Rencana Aksi Kegiatan 2016-2020
Bapelkes Batam
mengidentifikasi pelatihan yang dibutuhkan. Selain itu, disusun dan dikembangkan kurikulum dan modul yang sesuai dengan kompetensi yang diharapkan. Bapelkes Batam juga mengembangkan metode dan teknologi pelatihan yang disesuaikan dengan kebutuhan pelatihan c. Peningkatan Pengendalian Mutu Pelatihan Dalam rangka meningkatkan upaya pengendalian mutu pelatihan, Bapelkes Batam mengembangkan program akreditasi dan sertifikasi baik untuk pelatihan maupun untuk institusi nya. Selain itu, untuk memonitor atau mengevaluasi mutu lulusan, Bapelkes Batam melaksanakan evaluasi pasca pelatihan. d. Peningkatan kapasitas institusi pelatihan Peningkatan kapasitas institusi pelatihan ini dilakukan dengan cara meningkatkan mutu SDM penyelenggara pelatihan, sarana dan prasarana serta pelayanan sistem informasi ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan.
44 Rencana Aksi Kegiatan 2016-2020
Bapelkes Batam
C. Susunan Organisasi Struktur organisasi Balai Pelatihan Kesehatan Batam berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor : 2361/Menkes/Per/XI/2011 tanggal 22 November 2011 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksanan Teknis di Bidang Pelatihan Kesehatan, sebagai berikut : Gambar 1.1 Struktur Organisasi Kepala
Sub Bag Tata Usaha
Seksi Pengembangan dan Pengkajian
Seksi Pengendalian Mutu
Seksi Penyelenggaraan Diklat
Widyaiswara Instalasi
Susunan Organisasi Bapelkes Batam terdiri dari a. Subbagian Tata Usaha; Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan penyiapan koordinasi dan pelaksanaan penyusunan perencanaan anggaran dan pelaporan, pengelolaan keuangan, urusan kepegawaian, tata usaha, rumah tangga, dan perlengkapan. b. Seksi Pengkajian dan Pengembangan; Seksi Pengkajian dan Pengembangan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pengkajian dan analisis kebutuhan pendidikan, kurikulum pelatihan, metode dan teknologi pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia kesehatan dan masyarakat. c. Seksi Pengendalian Mutu; Seksi Pengendalian Mutu mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pengembangan dan pengendalian mutu, sertifikasi, evaluasi pasca pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia kesehatan dan masyarakat. d. Seksi Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan; 55 Rencana Aksi Kegiatan 2016-2020
Bapelkes Batam
Seksi Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana anggaran, penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan, penyiapan bahan kerjasama nasional dan internasional, dan informasi pendidikan dan pelatihan, serta advokasi penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kesehatan. e. Instalasi; Instalasi merupakan fasilitas penunjang penyelenggaraan di bidang pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia kesehatan dan masyarakat. Instalasi dipimpin oleh seorang Kepala dalam jabatan nonstructural. Jenis Instalasi disesuaikan dengan kebutuhan dan pengembangan pelayanan pendidikan dan pelatihan; f. Kelompok Jabatan Fungsional Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundangundangan yang berlaku. D. Sumber Daya Manusia (SDM) Jumlah pegawai 31 orang PNS dan 40 orang honorer dengan kualifikasi pendidikan sangat bervariasi dari SMP sampai S2. Jumlah pegawai tersebut terdiri dari pejabat struktural, widyaiswara, staf dan honorer. Setiap tahunnya Bapelkes Batam dapat menyusun program pengembangan untuk peningkatan kemampuan pegawai melalui pelatihan, seminar dan kursus ke institusi lain. Upaya pemberdayaan staf dengan pembinaan dimaksudkan untuk lebih memahami tugas yang diberikan, sedangkan pengembangan staf dan struktural dilakukan melalui pelatihan, seminar/lokakarya atau kursus serta dukungan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. SDM Bapelkes Batam bila diproyeksikan dengan peningkatan program dan sebagai pusat Pelatihan Keperawatan serta tingkat persaingan dengan negara tetangga, maka ratio kebutuhan tenaga masih jauh dari harapan, perlu kiranya Bapelkes Batam untuk membuat perencanaan kebutuhan tenaga untuk keperluan 5 tahun ke depan. Klasifikasi SDM berdasarkan pendidikan di Bapelkes Batam lebih rinci tertuang dalam tabel berikut ini:
Tabel 2.1 Klasifikasi SDM Berdasarkan Pendidikan di Bapelkes Batam Tahun 2015 66 Rencana Aksi Kegiatan 2016-2020
Bapelkes Batam
KUALIFIK ASI
JUM LAH
S2
KUALIFIKASI
JUM LAH
KUALI FIKASI
JUM LAH
S1 + Profesi 3
- Kedokteran
2
S2
1
- Magister Manajemen - Magister Keperawatan
3
- Keperawatan
2
S1
6
1
- Gigi
1
SMA/Se derajat
30
- Magister Kebidanan S1
1
SMP
2
SD
1
- Kesehatan Masyarakat - Ekonomi (Akuntansi) - Sosial
2
DIII - Perhotelan -
1
1 1
1
Publik Relation - Listrik
- Gizi
1
- Perpustakaan
1
- Bidan Pendidik
1
-
Ekonomi Akuntansi
HONORER
PNS
- Kesehatan
1
1
24 Orang
40 Orang
E. Sarana dan Prasarana 1) Luas Tanah, Bangunan dan Gedung Bapelkes Batam berlokasi di Jalan Marina City Kelurahan Tanjung Uncang Kecamatan Batu Aji Kota Batam. Bapelkes Batam berdiri di atas tanah seluas 30.000 m2, dengan luas bangunan 22.000 m2. Keseluruhan bangunan yang ada di Bapelkes Batam berjumlah 3 unit. 2) Sarana Ruang Pertemuan Sarana ruang pertemuan yang tersedia di Bapelkes Batam sebagai berikut: Tabel 2.3 Sarana Ruang Pertemuan di Bapelkes Batam Tahun 2015 No 1 2 3
Type Auditorium Kelas Kelas
Jumlah 1 Unit 6 unit 2 unit
Kapasitas (∑ orang) 1000 40 25 77
Rencana Aksi Kegiatan 2016-2020
Bapelkes Batam
4 5
Kelas Ruang Diskusi
4 unit 18 unit
20 10
3) Sarana Akomodasi dan Ruang Makan Sarana akomodasi dan ruang makan di Bapelkes Batam sebagai berikut: Tabel. 2.4 Sarana Akomodasi dan Ruang Makan di Bapelkes Batam Tahun 2015 No
Type
Akomodasi Suite Room 1 Junior Suite Room 2 Deluxe 3 Ruang Makan Coffee Shop 1 Cafetaria 2
Jumlah (Unit)
Kapasitas (∑ orang)
1 10 218
4 2 2
1 1
200 100
4) Perpustakaan Instalasi Perpustakaan Bapelkes Batam merupakan salah satu fasilitas penunjang pelayanan diklat yang mempunyai tugas menyelenggarakan perpustakaan maupun Learning Resources Centre (LRC) dengan merencanakan pengembangan bahan ajar, baik melalui penyediaan berbagai referensi (buku-buku, jurnal, buletin, dan karya ilmiah lainnya maupun non buku seperti CD, leaflet, flipchart, dll), maupun electronic learning. 5) Laboratorium Bahasa Laboratorium bahasa dengan kapasitas 25 orang. Dalam upaya optimalisasi penggunaan. Hal ini sangat penting mengingat posisi Bapelkes Batam berseberangan dengan Negara Singapura, maka untuk meningkatkan kemampuan para staf di Bapelkes perlu adanya pelatihan penguasaan Komputer maupun Bahasa Inggris. 6) Ruang Simulasi Bapelkes Batam telah ditetapkan sebagai Sentra Pelatihan Keperawatan, maka telah dilengkapi ruang simulasi dan debriefing ICU, NICU, UGD, PICU, Bedah, Maternity, Perawatan bayi, perawatan dasar, geriatri, pediatric, isolasi dan Toilet Pasien. Ruang simulasi ini dapat aplikatif karena dilengkapi dengan phantom METI yang dapat menyimulasikan berbagai macam case kesehatan, sehingga pengalaman belajar mendekati kondisi sebenarnya. Pada Tahun 2015 Bapelkes Batam juga membangun Fasiltas Animal Lab yang dapat digunakan juga dalam pelatihan. 88 Rencana Aksi Kegiatan 2016-2020
Bapelkes Batam
7) Sarana Penunjang Sarana penunjang pendidikan dan pelatihan yang ada di Bapelkes Batam akan dilengkapi dengan sarana olahraga (volley/futsal, bulutangkis, fitnes, kolam renang), sedangkan sarana hiburan yang ada berupa fasilitas hiburan di taman Bapelkes Batam di setiap penyelenggaraan kegiatan. Untuk sarana penunjang diklat di kelas Bapelkes Batam sudah ada whiteboard, AVA dan meja serta kursi untuk kegiatan belajar mengajar, ruang diskusi kelompok dan sarana kantor juga sudah tersedia. F. Program Unggulan 1. Kegiatan Utama Bapelkes Batam merupakan unit pelaksana teknis di bidang pelatihan kesehatan pada Kementerian Kesehatan yang bertujuan tujuan agar pelayanan pelatihan kesehatan berjalan efektif dan efesien sehingga mempunyai standar sama di seluruh Indonesia. Bapelkes Batam didirikan untuk menjawab tantangan dalam pengembangan SDM Kesehatan melalui pelatihan agar sesuai dengan kompetensi yang diharapkan. Berdasarkan Permenkes 2361/Menkes/Per/IX/2011, Organisasi Bapelkes Batam terdiri dari Subbagian Tata Usaha, Seksi Penyelenggraan Diklat, Seksi Pengkajian dan Pengembangan dan Seksi Pengendalian Mutu serta Kelompok jabatan Fusngsional dan Instalasi. Adapun instalasi ini terdiri dari Pemasaran, Asrama, Gizi, Sarana dan Prasarana, Perpustakaan dan Laboratorium Pembelajaran. Bapelkes Batam mempunyai tugas pokok melaksanakan pendidikan dan pelatihan bagi SDM Kesehatan dan Masyarakat. Sehingga kegiatan utama dari Bapelkes Batam yaitu dalam pelayanan pelatihan bagi SDM Kesehatan dan masyarakat. Adapun keberadaan instalasi tersebut diatas merupakan pelayanan penunjang bagi pelaksanaan pelatihan. 2. Keunggulan Bapelkes Batam Permasalahan utama dalam pelayanan kesehatan yaitu kompetensi tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan secara teknis medis. Hal ini dikarenakan kurangnya sumber daya peralatan yang memadai dalam meningkatkan kompetensi teknis medis. Bapelkes Batam mempunyai 12 Laboratorium untuk simulasi pelatihan medis terutama keperawatan mempunyai sumber daya alat yang mampu menjawab tantangan tersebut BAB III ANALISIS LINGKUNGAN Analisis lingkungan internal dan eksternal yang ada di Bapelkes Batam dilakukan dengan melalui pencermatan (scanning) metode SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) meliputi aspek : 1) Aspek layanan 99 Rencana Aksi Kegiatan 2016-2020
Bapelkes Batam
2) Aspek Keuangan 3) Aspek Organisasi dan SDM 4) Aspek Sarana dan Prasarana A. Analisis SWOT Faktor Internal Tabel 4.1 Analisis SWOT Faktor Internal No. 1.
Faktor Aspek layanan
Kekuatan (Strength) Kelemahan (Weakness) 1. Adanya dukungan kebijakan 1. Kurangnya pimpinan terhadap program pengkajian terhadap diklat. semua kurikulum 2. Adanya upaya peningkatan diklat bersama pelaksanaan diklat user/stakeholder 3. Telah terjalin kerja sama profesi. kemitraan dengan organisasi 2. Belum maksimalnya profesi dokter, apoteker, pemanfaatan website perawat dan bidan, 9 bapelkes Rumah Sakit Daerah, 3 perguruan tinggi negeri, pemerintah daerah dan stakeholder lain dalam praktek kerja lapangan baik local maupun nasional.
2.
Aspek Keuangan
1. Adanya dukungan anggaran 1. Kurangnya tenaga dana dari pemerintah. administrasi dalam 2. Adanya komitmen pimpinan bidang keuangan dalam mendukung realisasi 2. Belum berfunsinya anggaran. sistem pengendali 3. Potensi pengembangan unitinternal. unit usaha Bapelkes Batam. 3. Belum adanya 4. Pemanfaatan aset sebagai program untuk audit investasi keuangan oleh lembaga independen.
3.
Aspek Organisasi 1. Telah terakreditasinya dan SDM Bapelkes Batam oleh Kemenkes. 2. Telah Tersertifikasi nya dalam system manajemen mutu ISO 9001 : 2008 3. Adanya struktur organisasi
1. Terbatasnya SDM penyelenggara diklat 2. Terbatasnya tenaga fungsional widyaiswara 3. Terbatasnya tenaga pelayana penunjang 10 10
Rencana Aksi Kegiatan 2016-2020
Bapelkes Batam
dan Job Deskripsi yang terstandar dan akuntabel untuk semua komponen SDM Bapelkes Batam. 4.
pelatihan
Aspek Sarana dan 1. Memiliki 12 Laboratorium 1. Lokasi yang jauh dari Prasarana Skill yang memadai pusat kota Simulasi Teknis Medis, lab 2. Belum memiliki computer/bahasa, lab sarana hiburan yang perilaku dan transfusi relevan darah, fasilitas animal lab. 3. Kurangnya kegiatan 2. Telah memiliki 1 bus dan 3 yang memanfaatkan kendaraan operasional roda fasilitas perpustakaan 4, 1 mobil ambulance guna dan sarana olahraga menunjang kegiatan diklat 3. Memiliki Gedung Auditorium yang mampu menampung 1000 orang 4. Memiliki asrama yang mampu menampung 459 orang 5. Memiliki 2 ruang makan yang menampung lebih dari 250 orang
B. Analisis SWOT Faktor Eksternal Tabel 4.2 Analisis SWOT Faktor Eksternal No. 1.
Faktor Aspek layanan
1.
2. 3.
4.
Peluang (Opportunity) Dukungan kebijakan Badan PPSDMK Kemenkes tentang penyelenggaraan diklat. Tingginya potensi penyelenggaraan diklat Tingginya animo masyarakat/ swasta dalam menggunakan fasilitas Bapelkes Batam Adanya kepercayaan dan
Ancaman (Threats) 1. Semakin banyaknya institusi diklat kesehatan sejenis di Kepulauan Riau khusus kebidanan dan keperawatan
11 11 Rencana Aksi Kegiatan 2016-2020
Bapelkes Batam
2.
3.
4.
kebutuhan dari aparatur, tenaga kesehatan dan masyarakat terhadap Bapelkes Batam untuk menjadi Tempat pelatihan. Aspek Keuangan 1. Potensi penerimaan sumber dana dari masyarakat pengguna jasa 2. Dukungan kebijakan dari Kemenkes dalam meningkatkan layanan diklat melalui PK BLU sesuai PP. No. 23 Th. 2005. 3. Adanya sumber dana dari pihak lain atau sponsorship dalam pengembangan penyelenggaraan pendidikan 4. Adanya Kebutuhan dari lembaga mitra kerja untuk pengembangan usaha dalam bentuk produk barang maupun jasa Aspek SDM dan 1. Pengembangan SDM Organisasi daerah terpencil, perbatasan dan kepulauan. 2. Adanya sertifikasi diklat yang mendorong percepatan pemenuhan kompetensi dan profesionalisme 3. Potensi adanya pengembangan kemitraan dalam penyelenggaraan diklat dengan lembaga pendidikan. Aspek Sarana dan 1. Pemanfaatan Asrama, Prasarana Auditorium, Laboratorium dan fasilitas lain oleh pihak ketiga 2. Adanya kesediaan institusi lain (pemerintah dan swasta) untuk kerja sama dalam melengkapi kebutuhan tenaga
1. Panjangnya birokrasi penganggaran dan penggunaan keuangan Bapelkes. 2. Dasar hukum penentuan tarif yang ada belum sepenuhnya mendukung tuntutan peningkatan layanan diklat.
1. Masih rendahnya tingkat pemberdayaan alumni diklat oleh Instansi Pengirim yang disebabkan regulasi dimasing – masing unit. 2. Kemampuan kelembagaan unit pelayanan belum ditingkatkan. 1. Tingginya tuntutan pasar terhadap kompetensi lulusan diklat. 2. Cepatnya perkembangan tekhnologi sarana dalam bidang pelayanan kesehatan 12 12
Rencana Aksi Kegiatan 2016-2020
Bapelkes Batam
fasilitator
C. Hasil Analisis SWOT
No. 1.
2.
Uraian Aspek layanan
Aspek Keuangan
Faktor (a) 35 %
25%
Tabel 4.3. Hasil Analisis SWOT (Analisis Kekuatan) Sub Faktor Uraian 1. Adanya dukungan kebijakan pimpinan terhadap program diklat
2. Adanya upaya peningkatan pelaksanaan diklat 3. Tersedianya media publikasi berupa website 4. Telah terjalin kerja sama kemitraan dengan organisasi profesi dokter, apoteker, perawat dan bidan, 9 Rumah Sakit Daerah, 3 perguruan tinggi negeri, pemerintah daerah dan stakeholder lain dalam praktek kerja lapangan baik local maupun nasional. Adanya dukungan anggaran dana dari pemerintah.
Nilai (b) 0.2
Rating (c) (1 – 3) 2
Nilai (a x b x c) 0.14
0.2
3
0.21
0.2
2
0.14
0.1
2
0.07
0.4
3
0.30
13 13 Rencana Aksi Kegiatan 2016-2020
Bapelkes Batam
3.
4.
Aspek SDM dan Organisasi
Aspek Sarana dan Prasarana
20%
20 %
Adanya komitmen pimpinan dalam mendukung realisasi anggaran.
0.3
3
0.22
Potensi pengembangan unit-unit usaha Bapelkes Batam.
0.4
3
0.30
Pemanfaatan aset sebagai investasi 1. Telah terakreditasinya Bapelkes Batam oleh Kemenkes.
0.2
3
0.15
0.2
2
0.08
2. Adanya struktur organisasi dan Job Deskripsi yang terstandar dan akuntabel untuk semua komponen SDM Bapelkes Batam.
0.2
3
0.12
Memiliki 12 Laboratorium Skill yang memadai Simulasi Teknis Medis, lab computer/bahasa, lab perilaku dan transfusi darah Telah memiliki 1 bus dan 3 kendaraan operasional roda 4 serta 1 mobil ambulance guna menunjang kegiatan diklat
0.2
2
0.08
0.3
2
0.12
Memiliki Gedung Auditorium yang
0.2
3
0.18 14 14
Rencana Aksi Kegiatan 2016-2020
Bapelkes Batam
mampu menampung 1000 orang Memiliki asrama yang mampu menampung 459 orang Memiliki 2 ruang makan yang menampung lebih dari 250 orang
No.
Uraian
Faktor (a)
1.
Aspek Layanan
35%
2.
Aspek Keuangan
25%
Tabel 4.4. Hasil Analisis SWOT (Analisis Kelemahan) Sub Faktor Uraian 1. Kurangnya pengkajian terhadap semua kurikulum diklat bersama user/stakeholder profesi.
0.2
2
0.08
0.1
2
0.04
Rating (c) Nilai (b) (1 – 3) 0.2 3
1. Kurangnya tenaga administrasi dalam bidang keuangan
0.3
2. Belum berfungsinya Sistem Pengendali Internal 3. Belum adanya program untuk audit keuangan oleh lembaga independen.
0.2
0.4
Nilai (a x b x c) 0.21
2
0.15
2
0.2
15 15 Rencana Aksi Kegiatan 2016-2020
Bapelkes Batam
3.
4.
No.
1.
Aspek SDM dan Organisasi
Aspek Sarana dan Prasarana
Uraian
Aspek Pelayanan
20%
20%
Faktor (a) 35 %
1. Terbatasnya SDM penyelenggara diklat
0.2
2
0.08
2. Terbatasnya tenaga fungsional widyaiswara
0.3
3
0.18
3. Terbatasnya tenaga Pelayanan penunjang pelatihan
0.3
3
0.12
4. Lokasi yang jauh dari pusat kota
0.2
3
0.08
5. Belum memiliki sarana hiburan yang relevan
0.1
2
0.04
6. Kurangnya kegiatan yang memanfaatkan fasilitas perpustakaan dan sarana olahraga
0.1
2
0.04
Tabel 4.5 Hasil Analisis SWOT (Analisis Peluang) Sub Faktor Uraian 1. Dukungan kebijakan Badan PPSDMK Kemenkes tentang penyelenggaraan diklat. 2. Tingginya potensi penyelenggaraan diklat 3. Tingginya animo masyarakat/ swasta dalam menggunakan fasilitas Bapelkes
Rating (c) Nilai (b) (1 – 3) 0.3 3
Nilai (a x b x c) 0.31
0.3
3
0.31
0.3
3
0.31
16 16 Rencana Aksi Kegiatan 2016-2020
Bapelkes Batam
Batam
2.
3.
Aspek Keuangan
Aspek SDM dan Organisasi
25 %
20 %
4. Adanya kepercayaan dan kebutuhan dari aparatur, tenaga kesehatan dan masyarakat terhadap Bapelkes Batam untuk menjadi Tempat pelatihan. 1. Potensi penerimaan sumber dana dari masyarakat pengguna jasa
0.2
3
0.21
0.2
2
0.10
2. Dukungan kebijakan dari Kemenkes dalam meningkatkan layanan diklat melalui PK BLU sesuai PP. No. 23 Th. 2005.
0.3
3
0.22
3. Adanya sumber dana dari pihak lain atau sponsorship dalam pengembangan
0.2
2
0.10
4. lembaga mitra kerja untuk pengembangan usaha dalam bentuk produk barang maupun jasa 1. Pengembangan SDM daerah terpencil, perbatasan dan kepulauan.
0.3
3
0.22
0.2
3
0.12
17 17 Rencana Aksi Kegiatan 2016-2020
Bapelkes Batam
4.
No
Aspek Sarana dan Prasarana
Uraian
20 %
Faktor (a)
2. Adanya sertifikasi diklat yang mendorong percepatan pemenuhan kompetensi dan profesionalisme
0.2
2
0.08
3. Potensi adanya pengembangan kemitraan dalam penyelenggaraan diklat dengan lembaga diklat. 4. Potensi adanya pengembangan kemitraan dengan lembaga diklat dan institusi lain di luar negeri. 1. Pemanfaatan Asrama, Auditorium, Laboratorium dan fasilitas lain oleh pihak ketiga 2. Adanya kesediaan institusi lain (pemerintah dan swasta) untuk kerja sama dalam melengkapi kebutuhan tenaga fasilitator
0.3
3
0.18
0.3
3
0.18
0.5
3
0.30
0.5
3
0.30
Nilai (b)
Rating (c) (1 – 3)
Nilai (a x b x c)
Tabel 4.6 Hasil Analisis SWOT (Analisis Ancaman) Sub Faktor Uraian
18 18 Rencana Aksi Kegiatan 2016-2020
Bapelkes Batam
1.
Aspek Pelayanan
35 %
1. Semakin banyaknya institusi diklat kesehatan sejenis di Kepulauan Riau khusus kebidanan dan keperawatan
0.4
3
0.42
2.
Aspek Keuangan
25 %
1. Panjangnya birokrasi penganggaran dan penggunaan keuangan Bapelkes.
0.5
1
0.12
2. Dasar hukum penentuan tarif yang ada belum sepenuhnya mendukung tuntutan peningkatan layanan diklat.
0.5
3
0.37
1. Masih rendahnya tingkat pemberdayaan alumni diklat oleh Instansi Pengirim yang disebabkan regulasi dimasing –masing unit 2. Kemampuan kelembagaan unit pelayanan belum ditingkatkan.
0.6
3
0.36
0.4
2
0.16
1. Tingginya tuntutan pasar terhadap kompetensi lulusan diklat.
0.6
3
0.36
2. Cepatnya perkembangan tekhnologi sarana dalam bidang pelayanan kesehatan
0.4
2
0.16
3.
4.
Aspek SDM dan Organisasi
Aspek sarana dan Prasarana
20 %
20%
Tabel 4.7. REKAPITULASI PERHITUNGAN HASIL ANALISIS SWOT 19 19 Rencana Aksi Kegiatan 2016-2020
Bapelkes Batam
No. 1. 2. 3. 4.
Uraian Aspek Pelayanan Aspek Keuangan Aspek SDM dan Organisasi Aspek Sarana dan Prasarana Jumlah
Kekuatan (Strength) 0.56 0.97 0.20
Kelemahan (Weakness) 0.21 0.35 0.44
Peluang (Opportunity) 1.14 0.64 0.56
Ancaman (Threats) 0.42 0.49 0.52
0.50
0.16
0.12
0.52
2.23
1.16
2.46
1.95
Sumbu X (S - W) = 2.23 - 1.16 = + 1.07 Sumbu Y (O - T) = 2.46 - 1.95 = + 0.51
EKSTERNAL Peluang KUADRAN II Stabil
(+)
KUADRAN I Tumbuh
0, 7 5
Kekuatan : 1.07
0, 5
Peluang : 0.;51 0, 2 5
(+)
( -) 0,2 5
KUADRAN III Bertahan
0, 5
0, 7 5
1.11
KUADRAN IV Diversifikasi Ancaman
( -)
Gambar 4.1 Matrik Posisi Organisasi Bapelkes Batam D. Posisi Strategi Bapelkes Batam Berdasarkan hasil analisis SWOT di atas, diketahui posisi strategi Bapelkes Batam berada pada kuadran I strategi tumbuh. Strategi ke depan yang akan digunakan adalah menggunakan kesempatan sebaik-baiknya, mencoba mengantisipasi dan menanggulangi 20 20 Rencana Aksi Kegiatan 2016-2020
Bapelkes Batam
ancaman sebagai peluang dengan menggunakan kekuatan sebagai potensi dan memanfaatkannya semaksimal mungkin serta mengurangi atau menghilangkan kelemahan yang ada secara bertahap. Kondisi tersebut terlihat dari nilai kekuatan yang lebih besar dibandingkan nilai ancaman. Grand strategi Bapelkes Batam adalah sebagai berikut : 1. Peningkatan mutu penyelenggaraan pelatihan aparatur, tenaga kesehatan dan masyarakat Peningkatan mutu penyelenggaraan pelatihan ini berkaitan dengan peningkatan mutu lulusan pelatihan yaitu adanya peningkatan proses pembelajaran, pengkajian dan pengembangan pelatihan serta pengendalian mutu pelatihan. 2. Peningkatan sistem pengelolaan dan pengawasan keuangan. Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan pengelolaan dan pengawasan keuangan adalah dengan cara kerja sama dengan pihak bank secara online untuk pembayaran dana pendidikan. Pelatihan pengelola keuangan untuk menjadi tenaga satuan pengawas internal (SPI). 3. Pengembangan SDM sesuai kebutuhan. Tenaga pendidikan dan kependidikan ditingkatkan kuantitasnya dengan cara pengangkatan pegawai baru dan peningkatan kualitas melalui tugas belajar/izin belajar ke jenjang yang lebih tinggi serta mengikutsertakan SDM dalam pelatihan, bench marking, workshop atau short course. 4. Peningkatan Pelayanan Penunjang Pelatihan Pelayanan penunjang pelatihan terdiri dari pelayanan akomodasi, konsumsi, komunikasi dan informasi serta pelayanan penunjang pelatihan yang lain seperti ibadah, hiburan dan olah raga bagi peserta pelatihan / pelanggan. 5. Pengembangan unit-unit bisnis Potensi yang dimiliki Bapelkes Batam saat ini memungkinkan untuk dikembangkan menjadi unit bisnis, seperti auditorium, bus, laboratorium, klinik terpadu, bengkel kerja (pengembangan teknologi tepat guna).
21 21 Rencana Aksi Kegiatan 2016-2020
Bapelkes Batam
Peningkatan Kualitas Pelayanan
Kepuasan Pemangku Kepentingan
Perubahan Paradigma
Pelayanan
Keuangan
Organisasi & SDM
Peningkatan mutu penyelanggaraa n pelatihan
Peningkatan sistem pengelolaan keuangan
Pengembangan SDM sesuai kebutuhan
Peningkatan pelayanan penunjang pelatihan
Laporan Peningkatan Peningkatan keuangan kualitas, etos & pengembangan Gambar reliabel 4.2 Grand design Bapelkes budaya Batam kerja pelatihan
Ketersediaan dan memadai
Peningkatan pengendalian mutu pelatihan
Efisiensi, akuntabel dan transparan
Produktivitas dan profesionalisme
Sarana & prasarana
Standardisasi dan optimalisasi
Total Quality Management Kepuasan Pemangku Kepentingan
22 22 Rencana Aksi Kegiatan 2016-2020
Bapelkes Batam
BAB IV RENCANA AKSI KEGIATAN BAPELKES BATAM TAHUN 2016– 2020 A. Latar Belakang 7. Asumsi pengembangan layanan 1) Pada tahun 2015 Bapelkes Batam telah melaksanakan pembangunan fasilitas animal lab dan atap tempat parkir. Dan juga pengadaan 1 unit Ambulance, perangkat pengolah data, perangkat komunikasi PABX dan perangkat Pengamanan CCTV 2) Pada tahun 2016 Bapelkes Batam akan membangun bak penampungan air dan rehap auditorium untuk menunjang kebutuhan diklat. 3) Pada tahun 2017-2018 Bapelkes Batam melindungi asetnya dengan pemagaran dan melakukan pematangan lahan, menambah area penunjang pelatihan untuk kegiatan olah raga dan pengambangan sarana pembelajaran di alam terbuka (outbound). Dan juga melakukan pembelian peralatan sarana penunjang diklat yang telah rusak dan yang sesuai dengan kebutuhan pelatihan. 4) Pada tahun 2019-2020, Bapelkes batam akan membangun rumah dinas dan mes karyawan sesuai master plan pembangunan Bapelkes Batam. Dan mengadakan peralatan dan fasilitas perkantoran dan asrama. 8.
Asumsi volume layanan 1). Pada tahun 2015 Bapelkes Batam telah menjalin kerja sama dengan beberapa instansi pemerintah maupun lembaga pendidikan. 2). Pada tahun 2016-2020 kerja sama tersebut terus di tingkatkan sehingga terjadi penambahan yang signifikan berupa kerja sama baik pelatihan, peningkatan keterampilan maupun praktek kerja lapangan mahasiswa.
c.
Asumsi Tarif Penyusunan asumsi tarif didasarkan pada PP No. 21 tahun 2013 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku pada Kementerian Kesehatan.Namun, terdapat potensi pendapatan yang belum ada tarifnya berdasarkan PP No. 21 tahun 2013 antara lain untuk kegiatan PKL, dan penggunaan fasilitas BMN untuk kegiatan lain diluar tupoksi sehingga asumsi yang ditampilkan pada kegiatan tersebut didasarkan pada analisis lingkungan.
B. Nilai-nilai Budaya Kerja Nilai Budaya kerja Bapelkes Batam adalah 1. ”Profesional” artinya Melaksanakan Tugas sesuai dengan juklak/juknis, fokus kepada hasil, berorientasi pada pelanggan serta mampu melakukan inovasi dan mengembangkan kemampuan . 2. ”Service Exellent” artinya memberikan yang terbaik kepada pelanggan melebihi asumsi pelanggan 3. ”Berorientasi Pada Mutu” artinya memberikan pelayanan bermutu secara konsisten dengan melakukan upaya peningkatan mutu secara berkesinambungan. 68 Rencana Aksi Kegiatan 2016-2020
Bapelkes Batam
4. ”Kemitraan” artinya berpegang pada prinsip kesetaraan, keterbukaan dan saling menguntungkan yang dilandasi dengan saling menghormati, saling menghargai, saling memahami kedudukan, tugas dan fungsi, serta kemampuan masing-masing untuk menghasilkan sinergi 5. ”Inovasi” artinya Bersifat terbuka untuk menerima dan selalu terdorong untuk menghasilkan ide/gagasan baru yang diwujudkan secara nyata sesuai dengan kebutuhan penggunan dan perkembangan iptek 6. ”Ikhlas” artinya memberikan yang terbaik tanpa pamrih. C. Visi dan Misi Bapelkes Batam Visi : ”Terwujudnya Diklat SDM Kesehatan yang Profesional melalui Standar Nasional dan Internasional untuk tercapainya Indonesia Sehat tahun 2019” 1. Visi merupakan upaya meningkatkan kompetensi SDM Kesehatan yang profesional melalui Diklat, sehingga mampu meningkatkan kinerja baik kinerja individu maupun kinerja organisasi. 2. Standar Nasional adalah gambaran penyelenggaraan diklat yang sesuai dengan standar nasional berupa akreditasi dan sertifikasi yang mengarah kepada sertifikasi kompetensi berbagai profesi. 3. Standar Internasional adalah gambaran penyelenggaraan diklat yang sesuai dengan standar internasional, sehingga Bapelkes Batam menjadi salah satu rujukan pelatihan keperawatan di tingkat regional Asia Tenggara untuk memenuhi tuntutan pasar tenaga kerja global. 4. Program Indonesia Sehat adalah program pemerintah untuk meningkatkan derajat kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang didukung dengan perlindungan financial dan pemerataan pelayanan masyarakat. Misi : Misi I : ”Meningkatkan Kompetensi SDM Kesehatan” Misi ini ditetapkan dalam rangka mewujudkan penyelenggaraan pelatihan SDM Kesehatan yang unggul menjadi lebih optimal baik secara manajemen, sumber daya manusia, teknologi informasi,pengkajian kebutuhan pelatihan dan pengembangan kurikulum,metodologi dan teknologi pembelajaran sertasarana prasarana penunjang dalam penyelenggaraan pelatihan berbasis kompetensi. Misi II : “Mengembangkan Sistem Manajemen Mutu Pelatihan” Misi ini ditetapkan untuk menjamin mutu penyelenggaraan pelatihan di Bapelkes Batam. Misi III :”Mengembangkan Jejaring Diklat” Misi ini ditetapkan dalam rangka meningkatkan kerja sama dalam penyelenggaraan pelatihan baik dengan pemerintah daerah, organisasi profesi dan institusi pendidikan serta swasta. Hal ini didasarkan pada terbatasnya anggaran dan sumberdaya lainnya dalam penyelenggaraan pelatihan, sehingga diperlukan adanya kemitraan baik dalam penganggaran maupun dalam penyediaan sumberdaya pelatihan lainnya. Oleh karena itu peningkatan kerja sama dengan semua pihak baik dalam negeri maupun luar negeri harus diupayakan secara terus menerus dan sistematis. Misi IV : ”Menjamin Ketersediaan Sumber Daya Diklat yang Sesuai Standar ” 69 Rencana Aksi Kegiatan 2016-2020
Bapelkes Batam
Misi ini ditetapkan dalam rangka menjamin ketersediaan sumber daya diklat yang sesuai standar sehingga menjadikan Bapelkes Batam menjadi institusi yang mampu menyelenggarakan proses pembelajaran sehingga menjadi institusi yang mandiri, transparan dan akuntabel. D. Tujuan 1. Meningkatkan kompetensi SDM Kesehatan 2. Meningkatkan mutu penyelenggaraan pelatihan sesuai dengan standar nasional dan internasional 3. Meningkatkan jejaring dalam penyelenggaraan pelatihan 4. Mewujudkan SDM Diklat yang kompeten dan profesional 5. Meningkatkan pendayagunaan sarana dan prasarana pelatihan 6. Mewujudkan pengelolaan keuangan dan perkantoran yang transparan dan akuntabel 7. Terwujudnya sistem pelaporan yang tepat waktu, informatif dan akuntabel 8. Terwujudnyanya system ketatausahaan yang akuntabel dan informatif E. Sasaran, Program dan Kegiatan Bapelkes batam Rencana Aksi Kegiatan Bapelkes Batam dibagi atas 5 kelompok : 1. Pengembangan Program Dan Jejaring Diklat 2. Pengembangan Sistem Mutu Diklat 3. Pengembangan SDM Diklat 4. Pengembangan Sarana/Prasarana Diklat 5. Ketatausahaan, Keuangan dan PNBP Berikut penjabaran program dan kegiatan masing-masing kelompok : a. Pengembangan Program dan Jejaring Diklat Tujuan 1 :Meningkatkan Kompetensi SDM Kesehatan Sasaran1 : Diperolehnya SDM Kesehatan yang mempunyai kompetensi tertentu. Kebijakan Program Kegiatan Meningkatkan mutu Peningkatan Pelatihan Prajabatan penyelenggaraan Kompetensi SDM Pelatihan Teknis pelatihan SDM Kesehatan Pelatihan ASN Kesehatan Pelatihan Program Khusus Pelatihan Pendukung Program Indikator Kinerja Program a. Jumlah SDM Kesehatan yang mendapat sertifikat pada pelatihan terakreditasi
Satuan
Orang
Rencana Tingkat Capaian 2016 2017 2018 2019 2020
3583
4000
4200
4400
4600
70 Rencana Aksi Kegiatan 2016-2020
Bapelkes Batam
Sasaran 2 : Diperolehnya pengembangan pelatihan SDM Kesehatan. Kebijakan Meningkatkan pengembangan pelatihan SDM Kesehatan
a. b.
c. d.
Indikator Kinerja Program Terlaksananya penyusunan TNA Terlaksananya evaluasi pasca pelatihan Tersusunnya kurikulum pelatihan Tersusunnya modul pelatihan
Program Peningkatan pengembangan pelatihan SDM Kesehatan
Satuan
Kegiatan Penyusunan Training Needs Assesment Penyusunan Kurikulum Penyusunan Modul Pengembangan Metek
Rencana Tingkat Capaian 2016 2017 2018 2019 2020
Kegiata n
1
2
2
2
2
Kegiata n
2
2
2
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
Kegiata n Kegiata n
Tujuan 2 : Meningkatkan kemitraan dalam penyelenggaraan pelatihan Sasaran : Terwujudnya kemitraan dalam penyelenggaraan pelatihan Kebijakan Meningkatkan kemitraan dalam penyelenggaraan pelatihan Indikator Kinerja Program a. Jumlah MoU yang ditandatangani b. Jumlah pertemuan kemitraan
Program Peningkatan kemitraan dalam penyelenggaraan pelatihan
Satuan Kegiata n Kegiata n
Kegiatan Pengurusan MoU kerja sama dengan institusi lain Pertemuan kemitraan
Rencana Tingkat Capaian 2016 2017 2018 2019 2020 5
6
8
9
10
1
1
2
2
2
b. Pengembangan Sistem Mutu Diklat Tujuan :Meningkatkan mutu penyelenggaraan pelatihan sesuai dengan standart nasional dan internasional. 71 Rencana Aksi Kegiatan 2016-2020
Bapelkes Batam
Sasaran 1 : - Tercapainya Akreditasi dan Sertifikasi pelatihan dan Institusi Kebijakan Program Kegiatan Seluruh pelatihan Penerapan akreditasi Akreditasi pelatihan terakreditasi dan dan sertifikasi Monitoring dan tersertifikasi pelatihan Evaluasi Pelatihan Sertifikasi pelatihan Maintenance akreditasi institusi Audit surveillance sertifikasi ISO 9001 : 2008 Sertifikasi Institusi Sertifikasi Laik Higiene dan Sanitasi untuk ruang makan/dapur Sertifikasi Halal untuk pelayanan konsumsi Indikator Kinerja Program a. Terlaksananya akreditasi dan sertifikasi pelatihan
Satuan
Rencana Tingkat Capaian 2016 2017 2018 2019 2020
Prosen
100%
100%
100%
100%
100%
Sasaran2 : Diperolehnya mutu penyelenggaraan pelatihan sesuai dengan akreditasi dan sertifikasi yang diperoleh. Kebijakan Program Kegiatan Pelayanan pelatihan Penerapan mutu EPP akreditasi dan Monev sertifikasi pelatihan Survey Kepuasan Pelanggan Indikator Kinerja Program a. Terpeliharanya mutu akreditasi dan sertifikasi pelatihan
Satuan Sistem
Rencana Tingkat Capaian 2016 2017 2018 2019 2020 1
1
1
1
1
c. Pengembangan SDM Diklat Tujuan :Mewujudkan SDM Diklat yang kompeten dan professional. Sasaran1 : 72 Rencana Aksi Kegiatan 2016-2020
Bapelkes Batam
Terwujudnya SDM Diklat yang kompeten dan profesional. Kebijakan Meningkatan kualitas SDM Diklat
Indikator Kinerja Program a. Jumlah SDM Pengelola dan penyelenggaran diklat yang ditingkatkan kualitasnya
Program Peningkatan kualitas SDM Pengelola dan penyelenggara diklat
Satuan
Orang
Kegiatan Pengembangan pegawai melalui pelatihan luar instansi Pembinaan widyaiswara Capacity Building
Rencana Tingkat Capaian 2016 2017 2018 2019 2020
60
60
60
60
60
d. Pengembangan Sarana/Prasarana Pelatihan Tujuan :Meningkatkan sarana dan prasarana pelatihan Sasaran1 : Tercapainya peningkatan saran prasarana pelatihan Kebijakan Peningkatan sarana dan prasarana pelatihan
Indikator Kinerja Program a. Peningkatan sarana prasarana pelatihan b. Peningkatan sarana prasarana penunjang pelatihan
Program Peningkatan sarana dan prasarana pelatihan
Satuan
Kegiatan Peningkatan sarana prasaranan pelatihan Peningkatan sarana prasarana penunjang pelatihan
Rencana Tingkat Capaian 2016 2017 2018 2019 2020
Kegiata n
1
3
5
7
12
Kegiata n
2
4
6
8
10
e. Ketatausahaan, Keuangan dan PNBP Tujuan :Mewujudkan pengelolaan keuangan dan perkantoran yang transparan dan akuntabel Sasaran : 73 Rencana Aksi Kegiatan 2016-2020
Bapelkes Batam
Terwujudnya pengelolaan keuangan dan perkantoran yang transparan dan akuntabael Kebijakan Program Kegiatan Meningkatkan Peningkatan Penyusunan pengelolaan keuangan pengelolaan keuangan Dokumen Perencanaan yang transparan dan dan perkantoran Program dan Anggaran akuntabel Indikator Kinerja Program a. Tersusunnya Dokumen Perencanaan
Satuan Dokum en
Rencana Tingkat Capaian 2016 2017 2018 2019 2020 1
1
1
1
1
Tujuan : Mewujudkan system pelaporan yang tepat waktu, informatif dan akuntabel Sasaran : Terwujudnya system pelaporan yang tepat waktu, informatif dan akuntabel Kebijakan Sistem pelaporan disusun tepat waktu, informative dan akuntabel
Indikator Kinerja Program a. Terealisasinya dokumen laporan
Program Pengembangan system pelaporan yang tepat waktu, informatif dan akuntabel
Satuan Dokume n
Kegiatan Penyusunan laporan BMN Lap Evaluasi dan Akuntabilitas Kinerja Lap kepegawaian, Umum dan pengadaan
Rencana Tingkat Capaian 2016 2017 2018 2019 2020 15
15
15
15
15
Tujuan : Mewujudkan ketatausahaan yang akuntabel dan informative Sasaran : Terwujudnya ketatausahaan yang akuntabel dan informatif Kebijakan Program Kegiatan Sistem ketatausahaan Pengembangan system Pengadaan Barang dan yang akuntabel dan ketatausahaan yang Jasa informative akuntabel dan informat Unit Pengendali Internal Pengelolaan Arsip Pengelolaan Perpustakaan F. Indikator Kinerja Kegiatan Tabel 5.2 Indikator kinerja kegiatan 74 Rencana Aksi Kegiatan 2016-2020
Bapelkes Batam
No . 1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10. 11.
12. 13.
14.
Kegiatan
Indikator Kegiatan
Satuan
Pelatihan Prajabatan Jumlah aparatur yang mengikuti pelatihan prajabatan
Orang
Pelatihan Fungsional Jumlah aparatur yang mengikuti pelatihan fungsional perawat Pelatihan Teknis Jumlah aparatur yang mengikuti pelatihan teknis keperawatan Pelatihan ASN Jumlah tenaga kesehatan yang mengikuti pelatihan manajemen keperawatan Pelatihan Program Jumlah tenaga Khusus kesehatan yang mengikuti pelatihan teknis keperawatan TNA Jumlah kegiatan analisis kebutuhan pelatihan keperawatan Evaluasi Pasca Jumlah pelatihan yang Pelatihan di evaluasi pasca pelatihan Penyusunan Jumlah kurikulum Kurikulum pelatihan keperawatan yang disusun Penyusunan Modul Jumlah modul pelatihan keperawatan yang disusun Akreditasi pelatihan Prosentasi pelatihan yang terakreditasi Monitoring dan Prosentasi pelatihan Evaluasi Pelatihan yang dimonitor dan dievaluasi Sertifikasi pelatihan Prosentasi pelatihan yang tersertifikasi Maintenance Terpeliharanya Akreditasi Institusi akreditasi institusi pelatihan Audit Surveilance Terpeliharanya sistem Sertifikasi ISO 9001 manajemen mutu ISO : 2008 9001 : 2008
Orang
Orang
201 5 60
400
201 6 90
201 7 120
201 8 150
201 9 180
30
60
60
60
500
550
550
600
6
6
6
Orang
Orang
100
0
0
0
120
140
160
180
Kegiata n
1
2
2
2
2
Pelatiha n
2
2
2
2
2
Dokume n
3
3
3
3
3
Dokume n
3
3
3
3
3
Prosen
100
100
100
100
100
Prosen
100
100
100
100
100
Prosen
100
100
100
100
100
Prosen
100
100
100
100
100
Prosen
100
100
100
100
100
75 Rencana Aksi Kegiatan 2016-2020
60
Bapelkes Batam
15.
16.
17.
18. 19.
20.
Sertifikasi Laik Higiene dan Sanitasi untuk ruang makan/dapur Sertifikasi Halal untuk pelayanan konsumsi Pengurusan MoU kerja sama dengan institusi lain Pertemuan kemitraan Pengembangan Pegawai Melalui Pelatihan Diluar Instansi Pembinaan widyaiswara
21.
Capacity Building
22.
Peningkatan pendayagunaan sarana pelatihan (laboratorium, perpustakaan, dan lain2) Peningkatan pendayagunaan prasarana pelatihan (akomodasi, kelas, auditorium, ruang makan) Peningkatan pendayagunaan sarana outbound
23.
24.
25.
Pengadaan peralatan perkantoran
Terpeliharanya Laik Higiene dan Sanitasi untuk ruang makan/dapur Terpeliharanya sertifikasi halal untuk pelayanan konsumsi Jumlah MoU yang ditandatangani
Sistem
1
1
1
1
1
Sistem
1
1
1
1
1
Dokume 5 n
6
8
9
10
Jumlah pertemuan kemitraan Jumlah SDM yang mengikuti pelatihan
Kegiata n Orang
1
1
1
1
1
32
38
48
56
65
Jumlah Widyaiswara yang mendapatkan pembinaan kewidyaiswaraan Jumlah pegawai yang mengikuti kegiatan capacity building Jumlah orang yang memanfaatkan sarana pelatihan (laboratorium dan perpustakaan n lain2)
Orang
6
8
10
14
16
Orang
50
50
50
50
50
Orang
100
15 0
200
25 0
300
Jumlah orang yang memanfaatkan prasarana pelatihan (akomodasi kelas, auditorium dan ruang makan) Jumlah Orang yang memanfaatkan sarana outbound
Orang
250
300
350
400
450
Orang
100
150
200
250
300
Jumlah pengadaan sarana perkantoran
Unit
20
25
25
25
25
76 Rencana Aksi Kegiatan 2016-2020
Bapelkes Batam
26.
Pengadaan kendaraan bermotor
Jumlah pengadaan kendaraan bermotor
27.
Pembangunan Pagar dan pengembangan pemanfaatan lahan Pembangunan Sarana Olahraga dan Outbound Pengadaan Rumah dinas dan Mes Karyawan Pembayaran Gaji dan Tunjangan
Volume pembangunan Paket pagar dan pemanfaatan lahan Jumlah Sarana olahraga Paket dan outbound yang dibangunan/direhap Jumlah yang terealisasi Paket
28.
29.
30.
31.
32. 33.
34. 35. 36.
37.
Penyelenggaraan operasional perkantoran Penyusunan laporan BMN Penyusunan laporan Evaluasi dan Akuntabilitas Kinerja Penyusunan laporan tahunan Penyusunan laporan kinerja Pengadaan Barang dan Jasa
Unit
0
-
0
0
1
1
2
2
0
1
1
1
Terlaksananya pembayaran gaji dan tunjangan Terselenggaranya operasional perkantoran Terealisasinya laporan BMN Terealisasinya laporan Evaluasi dan Akuntabilitas Kinerja
12 bulan 12
12
12
12
12
12 bulan 12
12
12
12
12
Dokume 1 n Dokume 1 n
1
1
1
1
1
1
1
1
Terealisasinya laporan tahunan Terealisasinya laporan kinerja Terealisasinya pengadaan baran dan jasa
Dokume 1 n Dokume 1 n Dokume 15 n
1
1
1
1
1
1
1
1
20
25
25
30
Unit Pengendali Gratifikasi
77 Rencana Aksi Kegiatan 2016-2020
Bapelkes Batam
78 Rencana Aksi Kegiatan 2016-2020
Bapelkes Batam
79 Rencana Aksi Kegiatan 2016-2020