BAHASA INDONESIA DALAM KARYA ILMIAH Mulyadi Eko Purnomo FKIP/PPs Unsri
KARYA ILMIAH HASIL
PENERAPAN METODE ILMIAH HASIL PENELITIAN HASIL PEMIKIRAN (TELAAH ANALISIS KRITIS) BANTUK KOMUNIKASI ILMIAH
JENIS KARYA ILMIAH (1)
DILIHAT DARI BENTUK: – – – – –
BUKU ILMIAH LAPORAN PENELITIAN SKRIPSI, TESIS, DISERTASI MAKALAH ILMIAH ARTIKEL ILMIAH
DILIHAT DARI KEBERKALAAN – BERKALA – TIDAK BERKALA
JENIS KARYA ILMIAH (2)
DILIHAT DARI KADAR KEILMIAHANNYA – ILMIAH – ILMIAH POPULER
DILIHAT DARI MEDIA YANG MEMUATNYA – – – –
MAJALAH/JURNAL ILMIAH PROSIDING KUMPULAN KARANGAN MAJALAH UMUM & KORAN
BAHASA ILMIAH: Bahasa yang digunakan dalam komunikasi ilmiah CIRI BAHASA ILMIAH: Jelas: tidak menimubulkan penafsiran yang berbeda-beda Lugas: tidak berbunga-bunga Teratur: mengikuti kaidah bahasa
Contoh
Dan sekali ini wanita itu benarbenar-benar menangis pada himpitan hati yang menciut tak bernyali. Terlal jauh harapan yang hendak disemainya, dan karena itu ia tak pernah berpikir tentang harapan. Biarkan harapan itu menjadi semacam kasidah sunyi jiwanya yang ia senandungkan mengiring mata terpejam. Lantas yang didapatnya dalam tidur tak lebih mimpi atau lipatan waktu menunggu. Selebihnya: hanya terlupakan. (Dari “Kebahagiaan yang Serderhana” karya Sakti Wibowo)
Komunikasi adalah peristiwa sosial, peristiwa yang terjadi ketika manusia berinteraksi dengan manusia lain. Encoba menganalisis peristiwa sosial secara psikologis membawa kita pada psikologi sosial. sosial. Apabila ditanyakan di mana letak psikologi komunikasi, pada umumnya orang meletakkannya sebagai bagian dari psikologi sosial. Oleh karena itu, pendekatan psikologi sosial adalah juga pendekatan psikologi komunikasi. (Dari Psikologi Komunikasi oleh Jalaluddin Rakhmat)
Akibat gangguan mesin sebelah kiri, pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA 712 rute Denpasar (Bali)(Bali)-Brisbane (Australia), Rabu (14/9) sekitar pukul 01.00, terpaksa mendarat darurat di Bandara Ngurah Rai, Bali. Hingga kemarin petang tim dari Direktorat Sertifikasi Kelaikan Udara Direktorat Jenderal (Ditjen) Perhubungan dan Administrator Bandar Udara Ngurah Rai memutuskan, pesawat airbus itu belum bisa dioperasikan kembali sampai perbaikan mesin selesai dikerjakan. (Dari Kompas 15 September 2005)
KAIDAH BAHASA: Kaidah gramatika Kaidah retorika KAIDAH GRAMATIKA: Pembentukan dan pemilihan kata Penyusunan kalimat Penyusunan paragraf KAIDAH RETORIKA: Kehematan Kesejajaran Penekanan
KAIDAH PENGIMBUHAN AWALAN MENG-
Meng- meng-
a (apung) e (elak) e (endap) i (intip) o (olah) u (urus) k (kembang) g (galang) h (hapus) kh (khusus)
Mengapung Mengelak Mengendap Mengintiip Mengolah Mengurus Mengembang Menggalang Menghapus Mengkhususkan
Meng- me-
l (loncat) r (rampas) m (mandi) n (nama) ny (nyanyi) ng (ngeri) w (wajib) y (yakin)
Meloncat Merampas Memandikan Menamai Menyanyi Mengerikan Mewajibkan Meyakini
Kaidah Pengimbuhan Awalan meng meng-- (Lanjutan)
Meng- Mengmem-mem Meng- Mengmeny Meng-- men Meng men-Meng- Mengmenge-menge
P (pukul b (bawa) f (itnah) v (vonis) c (cuci) j (jahit) z (zakat) s (sapu) t (tulis) d (dorong) bom cat cor
Memukul Membawa Memfitnah Memvonis Mencuci Menjahit Menzakatkan Menyapu Menulis Mendorong Mengebom Mengecat mengecor
BEBERAPA CONTOH KESALAHAN PEMBENTUKAN KATA SALAH
BENAR
merubah, merobah
mengubah
menyolok
mencolok
mentargetkan
menargetkan
kait--mengkait kait
kait--mengait kait
mensukseskan
menyukseskan
membom
mengebom
pemboran
pengeboran
ilmiawan
ilmuwan
dikoordinir
dikoordinasikan
diproklamirkan
diprokalamasikan
KALIMAT DAN BUKAN KALIMAT Rumah itu besar.
Rumah besar itu
Rumah yang besar itu mahal.
Rumah yang besar itu
Anak saya mahasiswa.
Anak saya yang mahasiswa
Karena memerlukan banyak uang, saya harus mengambil tabungan di bank.
Karena saya memerlukan banyak uang. Harus mengambil tabungan
Sehubungan dengan dilaksanakannya penyuluhan bahasa, dengan ini saya meminta Saudara untuk menjadi pembicara pada penyuluhan tersebut.
Sehubungan dengan dilaksanakannya penyuluhan bahasa.
CIRI KALIMAT Minimal
memiliki subjek dan predikat Memiliki pengertian yang “lengkap”
KELENGKAPAN KALIMAT Bergantung
kepada jenis kalimat Bergantung kepada kata kerja predikat
UNSUR KALIMAT Subjek
(harus ada) Predikat (harus ada) Objek (bisa tidak ada) Pelengkap (bisa tidak ada) Keterangan (bisa tidak ada)
POLA KALIMAT DASAR
Subjek –Predikat – Orang itu sedang tidur.
Subjek--Predikat Subjek Predikat--Objek – Pemerintah membangun gedung sekolah.
Subjek--Predikat Subjek Predikat--Pelengkap – Adi belajar menulis.
Subjek--Predikat Subjek Predikat--Keterangan – Pak Amin tinggal di Jakarta.
Subjek--Predikat Subjek Predikat--Objek Objek--Pelengkap – Ibu menggorengkan ayah kerupuk udang.
Subjek--Predikat Subjek Predikat--Objek Objek--Keterangan – Mereka memperlakukan kami dengan baik.
KONJUNGSI PADA KALIMAT MAJEMUK
Kalimat mejemuk setara – dan, serta, apalagi, lagi pula, tambahan, lagi, baik…maupun – atau, ataupun, – tetapi, akan tetapi, melainkan, namun, sedangkan, padahal
Kalimat majemuk bertingkat – – – – – – – – – – – –
ketika, tatkala, waktu, sewaktu, sebelum, sesudah, setelah jika, apabila, kalau, bilamana, sendainya karena, sebab, oleh karena, oleh sebab karena itu, sebab itu, oleh karena itu, oleh sebab itu, akibatnya, sehingga, sampaisampai-sampai, walaupun, meskipun, kendatipun, sekalipun, sebagaimana, seperti, laksana, daripada bahwa yang agar, supaya dengan dengan, tanpa semoga, mogamoga-moga, mudahmudah-mudahan
KONJUNGSI ANTARKALIMAT
Oleh sebab itu, Oleh karena itu, Walaupun demikian, Meskipun demikian, Namun, Akan tetapi, Sementara itu, Selain itu, Di samping itu, Di satu pihak, Di pihak lain, Dengan demikian, Jadi, Alhasil,
KONJUNGSI YANG TIDAK DAPAT DIGUNAKAN DI AWAL KALIMAT sedangkan tetapi dan
CONTOH KESALAHAN KALIMAT
Dengan demikian, guru atau pendidik dapat melakukan penilaian berupa tes formatif, subsumatif, dan sumatif. Untuk mengetahui apakah proses belajar mengajar telah dilaksanakan berhasil atau tidak. Menurut Mastuhu dalam bukunya Memberdayakan Sistem Pendidikan Islam menjelaskan bahwa pendidik harus memiliki komitmen yang tinggi, mengabdi, dan merasakan pendidikan sebagai panggilan tugas. Profesional lengkap dengan kepekaan misi dan ketajaman visi serta kecanggihan metodologi. Dalam hal ini seorang pendidik yang mencukupkan dirinya pada penguasaan pelajaran sematasemata-mata tanpa harus mengetahui nilainilainilai apa saja yang dapat disentuh melalui materi pelajaran yang akan diberikan kepada para siswanya. Karena guru harus tahu sifat--sifat kepribadian apa yang dapat merangsang sifat pertumbuhannya melalui materi pelajaran yang akan disajikan. Tujuan pendidikan Islam, semua komponen yang ingin dicapai tidak bisa lepas dari ajaran Islam. Sejalan dengan munculnya ideide-ide pembaruan pendidikan di Indonesia membawa dampak perubahan dalam dunia madrasah. Pembagian madrasah dibagi tiga tingkatan yaitu Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah, dan Madrasah Aliyah. MDA AlAl-Hidayah berada di Kampung Tegalrejo Kelurahan Sungai Baru keberadaannya masih menjadi bagian dari Masjid AlAl -Hidayah.
PARAGRAF merupapkan
bentuk mini sebuah
karangan; memiliki satu gagasan utama (main (main idea); idea ); dikembangkan dengan gagasangagasangagasan pendukung (supported (supported ideas); ideas ); memiliki hubungan yang padu antarkalimat.
PARAGRAF YANG BAIK MEMILIKI:
KESATUAN GAGASAN:
– satu paragraf hanya berisi satu gagasan utama;
KEPADUAN ANTARKALIMAT/ ANTARBAGIAN:
– ada hubungan makna dan bentuk antara kalimat satu dan kalimat lain;
PENGEMBANGAN GAGASAN:
– Gagasan utama dikembangkan dengan gagasan--gagasan pendukung yang relevan. gagasan
JENIS PARAGRAF (1)
PARAGRAF PENGANTAR:
– Berfugsi sebagai pengantar memasuki suatu topik karangan;
PARAGRAF PENGEMBANG:
– Berfungsi untuk memaparkan bagian inti topik karangan;
PARAGRAF PERALIHAN:
– Berfungsi untuk menunjukkan pergantian/peralihan subsub-sub topik
PARAGRAF PENUTUP:
– Berfungsi untuk menutup suatu paparan tentang topik karangan.
JENIS PARAGRAF (2)
PARAGRAF INDUKTIF:
– Paragraf yang gagasan utamanya terletak pada Akhir paragraf;
PARAGRAF DEDUKTIF:
– Paragraf yang gagasan utamanya terletak pada awal paragraf;
PARAGRAF CAMPURAN:
– Paragraf yang gagasan utamanya terletak pada awal paragraf kemudian diulang lagi dengan redaksi yang berbeda pada akhir paragraf;
PARAGRAF TANPA KALIMAT UTAMA:
– Paragraf yang gagasan utamanya tersebar pada seluruh paragraf.
JENIS PENGEMBANGAN PARAGRAF Definisi luas Klasifikasi & Pembagian Ilustrasi/contoh Sebab Sebab--akibat/Alasan Perbandingan & Kontras Analogi Analisis:
– Proses – Unsur/komponen – Sebab, akibat, bukti, alasan, manfaat, tujuan, cara, fungsi
Koherensi Koherensi:
kepaduan paragraf, tercermin pada: – Kesatuan gagasan – Hubungan logika/makna antarkalimat – Hubungan struktural/kebahasaan antarkalimat
KESALAHAN PENYUSUNAN PARAGRAF Lebih
dari satu gagasan utama; Ada kalimat/gagasan yang tidak relevan dengan gagasan utama; Paragraf satu kalimat (paragraf pengembang); Paragraf “satu halaman”; Tidak ada kepaduan antarkalimat; Gagasan pendukung tidak relevan dengan gagasan utama.
CONTOH PARAGRAF PENGANTAR (DIKEMBANGKAN DENGAN ALASAN & ILUSTRASI
Belakangan ini pendidikan agama kembali digugat. Penyelenggara pendidikan agama lewat jalur kurikulum pendidikan formal disinyalir tidak memberi pengaruh apaapa-apa bagi perbaikan kualitas moral masyarakat terdidik. Meski pendidikan agama telah didesakkan sedemikian rupa, tidak menambah baik kualitas masyarakat terdidik. Maraknya tindak manipulasi dan korupsi hampir di segala bidang dan daerah, memberi jalan perlunya ditinjau kembali pendidikan agama model sekarang. Selain itu, pendidikan agama dicurigai ikut memberi kontribusi lahirnya semangat fanatisme agama yang kental di kalangan peserta didik. didik.
CONTOH PARAGRAF PERALIHAN Pembangunan sebagai ideologi bagi perubahan menyeluruh suatu masyarakat dan bangsa tentunya perlu dikaji keterkaitannya dengan pendidikan. Di samping itu dikaji juga bagaimanakah peranan pendidikan bagi perubahan sosial. Dua persoalan tersebut akan coba dikaji dalam tulisan ini.
CONTOH PENGEMBANGAN PARAGRAF DENGAN DEFINISI LUAS
Pengertian umum wacana seperti itu rupanya sesuai dengan pengertian dasarnya bahwa discourse adalah talk talk.. Secara etimologis, istilah discourse berasal dari bahasa Latin discursus yang berarti ‘lari’ atau ‘melancarkan’ atau ‘menghafal’. Secara historis hal ini diterapkan pada kegiatan melatih bahasa lisan, seperti pidato dengan ‘menghafal’ tentang suatu topik (Carter, et al., al., 1997:165). Istilah wacana dalam KBBI berarti (1) ucapan perkataan, tutur; (2) keseluruhan tutur yang merupakan suatu kesatuan; (3) satuan bahasa terlengkap, realisasinya tampak pada bentuk karangan yang utuh, seperti novel, buku, atau artikel, atau pada pidato, khotbah, dan sebagainya (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1995b:1122). Dalam linguistik, wacana adalah unit kebahasaan yang lebih besar daripada kalimat, dapat berupa paragraf, kartu undangan, percakapan, cerita pendek, dan sebagainya (Kartomihardjo, 1993:23). Senada dengan itu, dikatakan oleh Crystal (1993:106), “Wacana adalah suatu rangkaian sinambung bahasa (khususnya lisan) yang lebih besar daripada kalimat.” Pengertian yang lebih mengarah ke pandangan fungsional dikemukakan oleh van Dijk (1985) bahwa wacana tidak hanya sekedar objek verbal, tetapi merupakan bentuk interaksi sosial. Pandangan ini didasari oleh retorika klasik yang menyatakan bahwa wacana tidak hanya melibatkan gramatika, tetapi merupakan kaidah bagaimana berbicara secara tepat. Dalam hal ini yang menjadi fokus adalah keefektifan fungsi komunikatif persuasif. Pandangan inilah yang dianut oleh sebagian jumhur linguis bahwa wacana merupakan wujud atau hasil penggunaan bahasa.
BAGAIMANA KOMENTAR ANDA TENTANG PARAGRAF INI? Kegiatan belajar mengajar merupakan suatu proses yang mempunyai tujuan dan dimaksudkan untuk memperoleh hasil belajar yang optimal bagi siswa. Hasil belajar merupakan suatu prestasi yang dapat dicapai siswa setelah proses belajar. Maka hasil belajar adalah kemampuan yang merupakan manifestasipenguasaan materi pelajaran yang dicapai setelah siswa melakukan kegiatan belajar, misalnya hasil belajar siswa untuk mata pelajaran PPKn adalah tujuh maka angka tujuh tersebut menunjukkan hasil kegiatan belajar siswa yang diterima oleh siswa mengenai pelajaran PPKn. Hasil belajar dapat diperoleh dengan melakukan test hasil belajar. Oleh sebab itu akan timbul suatu pertanyaan apa yang dimaksud dengan belajar? Menurut Drs. Slameto dalam bukunya Evaluasi Pendidikan menjelaskan bahwa belajar adalah: Proses perubahan tingkah laku yang terjadi pada diri seseorang, perubahan itu terjadi dalam bidang keterampilan, kebiasaan, sikap, pengertian, pengetahuan, dan apresiasi (1988:31).
Menurut W.S. Winkel SJ dalam bukunya Psikologi Pengajaran menjelaskan bahwa belajar adalah: Suatu aktivitas psikis/mental yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan--perubahan dalam pemahaman, pengetahuan, perubahan keterampilan, nilai dan sikap. Perubahan itu bersifat relatif konstan dan berbekas (1987:36).
Dari kedua definisi di atas maka penulis berpendapat bahwa belajar adalah suatu proes/usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.