Bahasa Indonesia (Pertemuan 2) TKJ Trunojoyo Semester 3 Fika - Unijoyo
Menyimak untuk Memahami Lafal, Tekanan, Intonasi dan Jeda pada Bahasa Tutur
Fika - Unijoyo
Definisi
Menyimak menggunakan indra pendengaran, namun bukan berarti saat mendengar seseorang sudah dikatakan sedang menyimak. Proses menyimak tidak sekadar mendengar, tetapi lebih dari itu, yaitu mendengar dengan memusatkan perhatian kepada objek yang disimak merupakan kegiatan mendengarkan yang disengaja dalam rangka mencapai maksud-maksud tertentu. Fika - Unijoyo
Pernahkah Anda mengalami kesulitan menangkap isi percakapan ketika sedang bercakap-cakap dengan seorang teman?? Apa saja sebabnya?
Fika - Unijoyo
Penyebab yang mungkin
ketidaktepatan lafal, tekanan, intonasi, dan jeda dalam mengucapkan kata atau kalimat Mengapa dapat terjadi? lafal,tekanan, intonasi, dan jeda memegang peranan penting dalam bahasa tutur atau bahasa lisan. Ketidaktepatan dalam penggunaannya akan mengakibatkan isi tuturan tidak dapat dimengerti oleh pendengarnya dengan jelas Fika - Unijoyo
Lafal
Unsur bahasa yang terkecil berupa lambang bunyi ujaran disebut fonem. Lafal adalah - cara mengucapkan bunyi bahasa. Misalnya, kata ”kita” berbeda bunyinya dengan kata ”pita”. - cara seseorang atau sekelompok penutur bahasa dalam mengucapkan lambang lambang bunyi yang dihasilkan oleh alat ucapnya.
Perbedaan pengucapan bunyi bahasa ini sangat dipengaruhi oleh perbedaan konsonan dan vokal.
Fika - Unijoyo
Fonem
Fonem vokal di dalam bahasa Indonesia secara umum dilafalkan menjadi delapan bunyi ujaran walaupun penulisannya hanya lima ( a, i , u,e, o ). Misalnya, fonem / a / dilafalkan [ a ] fonem / i / dilafalkan [ i ] fonem / u / dilafalkan [u ] fonem / e / dilafalkan tiga bunyi yaitu: [ e ] , [ ə ] atau e lemah, dan [ε] atau e lebar. Contoh pemakaian katanya; lafal [ e ] pada kata < sate > lafal [ə ] pada kata < pəsan > lafal [ε ] pada kata < n ε n ε k > fonem / o / terdiri atas lafal [ o ] biasa dan lafal [ ] atau o bundar. Contoh pemakaian katanya: Lafal [ o ] pada kata [ orang ] lafal [ ] pada kata [ p h n ], saat mengucapkannya bibir lebih maju dan bundar. Variasi lafal fonerm / e / dan / o / ini memang tak begitu dirasakan
Fika - Unijoyo
Tidak ada pedoman khusus yang mengatur ucapan atau lafal ini seperti bagaimana diaturnya sistem tata tulis atau ejaan dalam Pedoman Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
Fika - Unijoyo
Perbedaan Lafal
Lafal sering dipengaruhi oleh bahasa daerah
Contoh: kata
diucapkan oleh orang Betawi menjadi , diucapkan . Pada bahasa Tapanuli (Batak), pengucapan e umumnya menjadi ε, seperti kata menjadi , atau pada bahasa daerah Bali dan Aceh pengucapan huruf t dan d terasa kental sekali, misalnya ucapan kata teman seperti terdengar deman, di Jawa khusunya daerah Jawa Tengah pengucapan huruf b sering diiringi dengan bunyi /m / misalnya, menjadi [mBali], menjadi {mbesok] dan sebagainya.
Fika - Unijoyo
Selain itu pelafalan kata juga dipengaruhi oleh bahasa seharihari yang tidak baku.
Perhatikan contoh di bawah ini. telur -------- telor kursi -------- korsi lubang -------- lobang kantung -------- kant ng senin -------- sənεn rabu -------- reb kamis -------- kemis kerbau -------- kebo, dan lain sebagainya.
Fika - Unijoyo
ada pelafalan beberapa huruf yang perlu mendapatkan perhatian khusus karena sering dipengaruhi oleh lafal bahasa asing atau bahasa Inggris
Contoh: -- huruf c dilafalkan ce bukan se, -- huruf g dilafalkan ge bukan ji -- huruf q dilafalkan ki bukan kyu -- huruf v dilafalkan fe bukan fi -- huruf x dilafalkan eks bukan ek -- huruf y dilafalkan ye bukan ey
Jadi : Pengucapan MTQ adalah [em te ki] bukan [em te kyu] Pengucapan TV adalah [te fe] bukan [ti fi] Pengucapan exit adalah [eksit] bukan [ekit]
Fika - Unijoyo
Tekanan
Tekanan adalah bentuk tinggi rendahnya, panjang pendeknya, atau keras lembutnya suara atau pengucapan. Biasanya kata yang mengalami tekanan tertentu adalah kata yang dipentingkan.
Contoh: Saya akan pulang besok pagi bersama adik. Kalimat di atas dapat diberi penekanan berbeda seperti berikut. a. Saya akan pulang besok pagi bersama adik. b. Saya akan pulang besok pagi bersama adik. c. Saya akan pulang besok pagi bersama adik. d. Saya akan pulang besok pagi bersama adik. Contoh di atas menunjukkan bahwa kalimat (a) menekankan pada kata saya, kalimat (b) menekankan pada kata akan pulang, kalimat (c) menekankan pada kata besok pagi, dan kalimat (d) menekankan pada kata bersama adik.
Fika - Unijoyo
Contoh penggunaan pola tekanan:
1. Adi membeli novel di toko buku. (yang membeli novel Adi, bukan orang lain) 2. Adi membeli novel di toko buku. (Adi membeli novel, bukan membaca) 3. Adi membeli novel di toko buku. ………………………
Fika - Unijoyo
Intonasi
Intonasi adalah lagu kalimat yang mencakup nada dan tekanan. Dalam hal ini intonasi dipengaruhi oleh tinggi rendahnya nada dan keras lembutnya tekanan pada kalimat. Dalam keadaan marah seseorang sering menyatakan sesuatu dengan intonasi menaik dan meninggi, sedangkan suasana sedih cenderung berintonasi menurun. Intonasi juga dapat menandakan ciri-ciri sebuah kalimat. Kalimat yang diucapkan dengan intonasi akhir menurun biasanya bersifat pernyataan, sedangkan yang diakhiri dengan intonasi menaik umumnya berupa kalimat tanya.
Fika - Unijoyo
Contoh
Coba lafalkan
Bagaimana hasilnya? (intonasi naik) Kita tidak mendapatkan hasil apa-apa. (intonasi datar)
Fika - Unijoyo
Jeda
Dalam bahasa lisan, jeda ditandai dengan kesenyapan. Pada bahasa tulis jeda ditandai dengan spasi atau dilambangkan dengan garis miring [/], tanda koma [,], tanda titik koma [;], tanda titik dua [:], tanda hubung [-], atau tanda pisah [--]. Jeda juga dapat memengaruhi pengertian atau makna kalimat. Perhatikan contoh di bawah ini. Menurut pemeriksaan dokter Joko Susanto memang sakit
Fika - Unijoyo
Apa yang dimaksud dengan artikulasi? Lalu, mengapa artikulasi sangat penting dalam pelafalan kata?
Fika - Unijoyo
Artikulasi
Artikulasi berarti produksi bunyi bahasa yang terjadi karena gerakan alat ucap. Artikulasi merupakan bagian dari alat ucap yang dapat digerakkan atau digeserkan untuk menimbulkan suara bunyi. Adapun titik artikulasi adalah bagian alat ucap yang menjadi tujuan sentuh dari artikulator.
Fika - Unijoyo
Bunyi-bunyi yang dihasilkan oleh alat-alat ucap berdasarkan artikulator dan titik artikulasinya adalah sebagai berikut. 1. Konsonan bilabial, yaitu bunyi yang dihasilkan dengan mempertemukan kedua bentuk bibir. Misalnya, konsonan p, b, m, w. 2. Konsonan labiodental, yaitu bunyi yang dihasilkan dengan mempertemukan gigi atas dan bibir bawah. Misalnya, konsonan f dan v. 3. Konsonan apikodental, yaitu bunyi yang terjadi dengan ujung lidah dan daerah antargigi. Misalnya, konsonan t dan n. 4. Konsonan apiko alveolar, yaitu bunyi yang dihasilkan oleh ujung lidah sebagai artikulator dan lengkung kaki gigi sebagai titik artikulasinya. Misalnya saja konsonan t, d, n. 5. Konsonan pealafal, yaitu bunyi yang dihasilkan oleh bagian tengah lidah dan langit-langit keras. Misalnya, konsonan c dan j. Fika - Unijoyo
Membaca Cepat Suatu Teks Membaca cepat dapat dilakukan dengan dua teknik : 1. skimming. Membaca dengan teknik skimming atau pelayapan adalah upaya mengambil intisari suatu bacaan berupa ide pokok. Ide pokok atau detail penting tersebut dapat berada di awal, tengah, atau akhir 2. teknik scanning atau pemindaian teknik membaca cepat untuk memperoleh informasi tanpa membaca yang lain atau langsung ke masalah yang dicari berupa fakta khusus atau informasi tertentu, ex: membaca kamus, ensiklopedi, indeks
Fika - Unijoyo
Langkah-langkah Skimming a. Siapkan wacana atau buku yang hendak dibaca. b. Siapkan dua kertas kosong, satu untuk mencatat ide pokok, satu lagi untuk mencatat apabila ada hal-hal yang mengganggu konsentrasi, seperti ada janji atau kegiatan yang lain. c. Mulailah membaca dalam hati. d. Urutkan catatan pada kertas pertama dan sisihkan catatan pada kertas kedua. e. Mulailah untuk menyimpulkan. f. Lakukan berulang-ulang sampai mendapatkan hasil maksimal.
Fika - Unijoyo
Langkah-langkah Scanning a. Siapkan wacana atau buku yang hendak dibaca. b. Siapkan kebutuhan/pokok informasi yang diinginkan dari buku atau wacana yang dibaca. c. Carilah informasi yang dibutuhkan saja. d. Catat informasi yang dibutuhkan dalam selembar kertas kosong. e. Teliti kembali catatan yang telah dibuat. f. Tampilkan kembali informasi yang telah ditulis dengan bahasa sendiri. g. Lakukan terus menerus untuk mendapatkan hasil optimal.
Fika - Unijoyo
Tujuan Membaca Cepat
Fika - Unijoyo
Menulis Dengan Memanfaatkan Kategori/Kelas Kata
Fika - Unijoyo