YAYASAN WIDYA BHAKTI SMA SANTA ANGELA Jl. Merdeka 24, Bandung 4214714
BAHASA INDONESIA KELAS X Oleh: Dra. M.M. Lies Supriyantini MODUL 5 KATA (PENGAYAAN KATA, PERTAUTAN KATA, & PERUBAHAN/PERGESERAN MAKNA KATA)
Tujuan Pembelajaran: 1. Dapat mengidentifikasi proses pengayaan kata. 2. Dapat mengidentifikasi pertautan kata. 3. Dapat mengidentifikasi perubahan/pergeseran makna kata.
Nilai Santa Angela Kejujuran
1 | Bahasa Indonesia Kelas X Oleh Dra. M.M. Lies SupriyantiniP a g e
Peta Konsep Pengayaan Kata Dapat mengidentifikasi pengayaan kata: Onomatopea Afelativa Analogi Afiksasi Adopsi/adaptasi
KETRKATA
Pertautan Kata Dapat mengidentifikasi pertautan kata: Sinonim Antonim Hipernim Hiponim Akronim Homofon Homograf Homonim polisemi Perubahan Makna Dapat mengidentifikasi perubahan makna: meluas menyempit amelioratif peyoratif asosiasi sinestesia
2 | Bahasa Indonesia Kelas X Oleh Dra. M.M. Lies SupriyantiniP a g e
A. Proses Pengayaan Kata adalah bagaimana Kata menjadi semakin banyak dengan melalui proses: 1. Onomatopea: Kata semakin kaya disebabkan meniru bunyi Contoh: cecak, gonggong, tokek, meong 2. Afelatifa : Kata semakin kaya disebabkan penambahan penemu atau pemilik benda dan juga penambahan asal daerah benda tersebut Contoh: rumus Pithagoras, bel, diesel, watt, nobel, morse, pascal, goodyear, ayam goreng suharti, gepuk nyonya ong salak bali, jeruk pontianak, sarung samarinda, tahu sumedang 3. Analogi: Kata semakin kaya disebabkan peniruan bentuk yang sudah ada. Contoh: rohani+wan=rohaniwan -> biologiwan, geologiwan, sejarawan, ilmuwan, cendekiawan, relawan,setiawan, dll. Me+ke+muka+kan=mengemukakan ->mengedepankan, mengesampingkan, mengebelakangkan 4. Afiksasi: Kata semakin kaya disebabkan penambahan imbuhan Contoh: Prefiks: membeli, belajar, dibagi Infiks: gemetar, sinambung, geletar Sufiks: tunjukkan, tunjukan, belokkan, belokan Simulfiks: dibelikan, memperhatikan, Konfis: pengadaan, pembelian, pertanian, keadaan 5. Adopsi dan adaptasi Adopsi yaitu kata serapan dari bahasa asing yang pengambilannya penuh, tanpa mengubah baik tulisan ataupun ucapannya. Contoh: licentia poetica, ibidem, opere citato, loco citato Adaptasi yaitu kata serapan dari bahasa asing yang pengambilannya melalui proses adaptasi dengan mengubah baik tulisan ataupun ucapannya. Contoh: praktik, sistem, dokter, apoteker
3 | Bahasa Indonesia Kelas X Oleh Dra. M.M. Lies SupriyantiniP a g e
B. Pertautan Kata adalah istilah yang berhubungan dengan gejala pertautan kata satu dengan kata yang lain. Istilah pertautan ini meliputi: 1. Hipernim: kata yang mengandung pengertian umum, disebut juga superordinat. Contoh: buah, sayur, binatang 2. Hiponim: kata yang mengandung pengertian khusus, disebut juga ordinat. Contoh: mangga, pisang, jeruk 3. Sinonim: persamaan makna Contoh: bunga=kembang, bohong=dusta, mati=wafat, berjumpa=bertemu 4. Antonim: perlawanan makna Contoh: besar X kecil, maju X mundur, hitam X putih 5. Akronim: singkatan yang dapat dibaca seperti kata Contoh: senpi, rudal, Unpar, Pramuka, OSIS, LIPI 6. Homogaf: Tulisan sama, baca dan makna beda Contoh: mental, apel, seret, teras 7. Homofon: Baca sama, tulisan dan makna beda Contoh: bank-bang, sanksi-sangsi, massa-masa 8. Homonim: Baca sama, tulisan sama, makna beda Contoh: bisa (racun)-bisa (dapat), genting(atap)-genting(gawat) 9. Polisemi: Baca sama, tulisan sama, makna inti beda Contoh: kepala sekolah-kepala kereta api, jatuh cinta - perusahaan jatuh C. Perubahan/pergeseran makna kata adalah makna kata yang karena sejarah zaman mengalami perubahan atau pergeseran. Perubahan/pergeseran ini meliputi: 1. Meluas: perubahan makna ke arah semakin meluas. Contoh: Ke mana Bapak hendak pergi ? Dia berlayar selama 30 hari. Saudara sangat cerdas. 2. Menyempit: perubahan makna ke arah semakin sempit. Contoh: 4 | Bahasa Indonesia Kelas X Oleh Dra. M.M. Lies SupriyantiniP a g e
Adikku telah menjadi sarjana. Pamanku menjadi pendeta di gereja itu. Dia menjadi tuan di rumah barunya. 3. Amelioratif: perubahan makna ke arah lebih tinggi. Contoh: Istrinya sedang mengandung. Wanita itu hidup seperti ratu di rumahnya. Tetanggaku menjadi pramuwisma di Arab Saudi Anak tunagrahita itu bersekolah di sekolah berkebutuhan khusus. 4. Peyoratif: perubahan makna ke arah lebih rendah. Contoh: Bininya sedang bunting. Perempuan itu tak mempunyai pendirian. Ayah mempunyai simpanan di Jakarta. 5. Sinestesia: perubahan makna disebabkan berubahnya tanggapan indera Contoh: Suaranya hambar seperti roti tawar. Senyumnya sangat manis. Hidupnya terlalu pahit. 6. Asosiasi: perubahan makna disebabkan berubahnya bidang kehidupan yang dimasuki kata tersebut. Contoh: Beri saja orang itu amplop sehingga urusan lancar. Pamanku menjadi tukang catut di hampir setiap acara pertunjukan. Sikat saja jika dia terus bernyanyi. Tiap bulan ayahku mengambil bunga di BCA.
5 | Bahasa Indonesia Kelas X Oleh Dra. M.M. Lies SupriyantiniP a g e
Glosarium:
1. Onomatopea: Kata semakin kaya disebabkan meniru bunyi. 2. Afelatifa : Kata semakin kaya disebabkan penambahan penemu atau pemilik benda dan juga penambahan asal daerah benda tersebut 3. Analogi: Kata semakin kaya disebabkan peniruan bentuk yang sudah ada 4. Afiksasi: Kata semakin kaya disebabkan penambahan imbuhan 5. Adopsi : yaitu kata serapan dari bahasa asing yang pengambilannya penuh, tanpa mengubah baik tulisan ataupun ucapannya. 6. Adaptasi yaitu kata serapan dari bahasa asing yang pengambilannya melalui proses adaptasi dengan mengubah baik tulisan ataupun ucapannya. 7. Hipernim: kata yang mengandung pengertian umum, disebut juga superordinat. 8. Hiponim: kata yang mengandung pengertian khusus, disebut juga ordinat. 9. Sinonim: persamaan makna 10. Antonim: perlawanan makna 11. Akronim: singkatan yang dapat dibaca seperti kata Syarat pembuatan akronim: Tidak menggunakan titik Jika akronim berasal dari kata biasa, maka ditulis menggunakan huruf kecil. Jika akronim berasal dari nama lembaga/organisasi/dokumen resmi, maka: Jika penulisan akronim diambil dari huruf awal kata maka penulisan menggunakan huruf besar semua. Contoh, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia-> LIPI Jika penulisan akronim diambil dari suku kata dari kata tersebut, maka penulisan huruf besar di awal saja Contoh, Praja Muda Karana -> Pramuka
6 | Bahasa Indonesia Kelas X Oleh Dra. M.M. Lies SupriyantiniP a g e
12. Homograf Homofon homonim polisemi 13. 14. 15. 16. 17. 18.
Baca Beda Sama Sama Sama
Tulis Sama Beda Sama Sama
Makna Beda Beda Beda jauh Beda ,inti sama
Meluas: perubahan makna ke arah semakin meluas. Menyempit: perubahan makna ke arah semakin sempit. Amelioratif: perubahan makna ke arah lebih tinggi. Peyoratif: perubahan makna ke arah lebih rendah. Sinestesia: perubahan makna disebabkan berubahnya tanggapan indera Asosiasi: perubahan makna disebabkan berubahnya bidang kehidupan yang dimasuki kata tersebut.
7 | Bahasa Indonesia Kelas X Oleh Dra. M.M. Lies SupriyantiniP a g e
Daftar Pustaka
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1972. Ejaan yang Disempurnakan. Jakarta. Keraf, Gorys. 2010. Komposisi. Ende: Nusa Indah.
________. 2010. Tata Bahasa Indonesia. Ende:Nusa Indah. Kridalaksana, Harimurti. 1996. Pembentukan Kata dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia. Sastromiharjo, Andoyo. 2013. Bahasa dan Sastra Indonesia. Jilid 3. Jakarta: Yudhistira. Somad,Adi Abdul, Aminudin, dan Yudi Irawan. 2007. Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia. Jilid 3 Program Bahasa. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
8 | Bahasa Indonesia Kelas X Oleh Dra. M.M. Lies SupriyantiniP a g e