Lokakarya Fungsional Non Peneliti 1999
KONVERSI DATA HASIL ANALISIS PROKSIMAT KEDALAM BAHAN SEGAR NINA MARLINA Balai Penelitian Ternak, Po Box 221, Bogor 16002
RINGKASAN Hijauan segar yang terdiri dari batang pisang, rumput raja, rumput gajah jerami padi, daun sobsi dan daun arachis dikeringkan pada suhu 60°C, kemudian dianalisis proksimat Kadar air (KA), PK (protein kasar), SK (serat kasar), LK (lemak kasar), A (Abu), Ca (Kalsium), P (Fosfor) dan GE (Gross energy) . Data hasil analisis yang diperoleh (tabel 1) diubah/dikonversi kedalam rumus-rumus untuk menghitung kadar air total, dan disajikan menjadi komposisi kimia dalam bahan segar (tabel 2) . Hal ini memberikan informasi yang lebih jelas tentang data yang disajikan baik untuk peneliti/ peternak/penyuluh .
PENDAHULUAN Setiap contoh hijauan pakan yang dikirim ke laboratorium untuk dianalisis secara kimiawi pada umumnya dalam keadaan basah (segar), sedangkan analisis proksimat kadar air (KA), protein kasar (PK), lemak kasar (LK), serat kasar (SK), A, Kalsium (Ca), Fosfor (P) dan gross energy (GE) suatu bahan hanya dapat dilakukan dari contoh yang telah dikeringkan . Oleh karena itu salah satu tahap penting dalam suatu analisis kimia tersebut adalah penyediaan contoh kering melalui proses pengeringan contoh pakan hijauan segar . Untuk menghasilkan contoh kering yang baik (yang memenuhi persaratan analisis) dan hasil analisis yang akurat, kesalahan-kesalahan yang bersifat teknis sekecil apapun harus dihindari . Misalnya tertukarnya sampel, terjadinya perubahan fisik atau kimia pada sampel dan terkontaminasinya sampel dengan bahan lain . Oleh karena itu perlakuan awal terhadap sampel yang dikirim ke laboratorium seperti kejelasan label (pelabelan), keterangan keadaan sampel (berat basah d1l .) dan penyimpanan sampel merupakan sesuatu yang perlu mendapat perhatian khusus . Tulisan ini bertujuan untuk memberikan informasi dan data analisis kimia suatu bahan secara akurat kepada pengguna baik peneliti maupun penyuluh peternakan sesuai dengan kebutuhannya, dan apabila pengguna menginginkan keterangan tambahan dari data tersebut dapat dengan mudah ditelusuri, terutama data analisis dari bahan segar untuk konversi data analisis lainnya .
100
Lokakarya Fungsional Non Peneliti 1999
BAHAN DAN CARA KERJA Bahan-bahan Terdiri dari pakan hijauan segar, diantaranya rumput raja, rumput gajah, jerami, sobsi, arachis dan batang pisang . Metode Persiapan Contoh Pengeringan Bila hijauan pakan yang dikirim ke laboratorium dalam keadaan segar, untuk dapat dianalisis tentunya harus melalui proses pengeringan, sedangkan hijauan yang sudah dikeringkan pengirim menginformasikan tentang data berat segar dan berat keringnya . Pengeringan dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu 1.
- Pengeringan dengan sinar matahari - Pengeringan dengan oven pada suhu 60°C . - Pengeringan dengan menggunakan alat pengering beku (Freeze dryer), yaitu untuk contoh yang berbentuk cairan dan contoh yang selama pengeringan diharapkan tidak terjadi perubahan warna atau aroma (flavour) . Cara-cara tersebut di atas untuk menghindari terjadinya perubahan kimiawi pada contoh, seperti degradasi protein r atau hilangnya kandungan yang akan dianalisis . 2.
Penggilingan contoh . Supaya data hasil analisis terwakili maka contoh pakan yang akan dianalisis haruslah homogen . Caranya dengan memperkecil permukaan contoh yaitu dengan menggiling contoh yang telah kering dengan ukuran 0,5 mm . Kemudian disimpan dalam botol bertutup yang kering dan telah diberi label/tanda nama bahan dan nomor analisis . Seterusnya contoh dapat dianalisis sesuai dengan kebutuhan para peneliti . Mengukur kandungan air dalam bahan hijauan segar Untuk mengukur kandungan air dalam pakan hijauan segar, ada 2 tahap, yaitu : 3 .1 . Proses pengeringan contoh 60°C Akan terjadi kehilangan air dalam hijauan segar, namun unsur-unsur lain tidak terjadi kerusakan, terutama nitrogen . • Penimbangan berat segar contoh, misal a gram . Pengeringan contoh dengan menggunakan salah satu cara diatas . • • Penimbangan berat kering contoh, misal b gram maka Kadar air dari bahan segar = a - b x 100 a 3.
10 1
Lokakarya Fungsional Non Peneliti 1999
Contoh hijauan yang diperoleh dari proses pengeringan 60°C masih mengandung air, yang selanjutnya dapat dianalisis bersama-sama dengan analisis kimia lainnya/proksimat . 3 .2 . Penetapan kadar air Setelah digiling contoh kering 60°C tersebut diatas, diambil contoh untuk analisis air pda suhu 105 °C, seperti prosedur di bawah ini • Botol timbang yang bersih dimasukkan dalam oven pada suhu 105°C selama 1 jam, kemudian didinginkan dalam desikator dan ditimbang (a gram) . • Contoh sebanyak ± 3 gram dimasukkan dalam botol (b gram) . • Dikeringkan dalam oven pada suhu 105°C selama 3 - 5 jam . Setelah didinginkan ditimbang kembali sampai beratnya tetap (c gram ), maka Kadar air 105°C = b - c X b-a
100 % = Y
4 . Menghitung kadar air total pada bahan segar (Askar, S dan Darwinsyah L . 1985) Z= X+(100-X)Y 100 dimana Z = % air total dalam bahan segar X = % air pada pengeringan bahan untuk menyediakan contoh yang akan dianalisa (pengeringan 60°C) . Y = % air dalam contoh pada pengeringan 105 °C . 5 . Mengubah Prosentase Hasil-hasil Analisis Terhadap Kadar Air Dalam Analisis bahan makanan atau pakan, semua hasil analisa yang diperoleh secara langsung harus dikembalikan terhadap kadar bahan kering . Kadar bahan kering = 100 - kadar air (105 ° C) Sebagai contoh
• • • • •
Rumput segar sebelum digiluing mula-mula kadar airnya 35,00% (proses pengeringan pada suhu kamar atau pengeringan pada suhu 40 ° C- 60°C) . Setelah digiling ditetapkan kembali kadar aimya = 10% (proses pengeringan dengan oven 105 °C) dan ditetapkan pula kadar proteinnya = 12,30% . Maka berapakah kadar proteinya jika kadar air (60 °C) 35,00% dan kadar air (105° C) 10,00% . Rumput yang kadar airnya 10,00%, maka kadar bahan keringnya = 100 - 10 = 90% . Rumput yang kadar air mula-mula = 35%, maka kadar bahan keringnya = 100 - 35% = 65% .
1 02
Lokakarya Fungsional Non Peneliti 1999
Dengan demikian kadar protein terhadap rumput segar 90,00 = 12,30 dimana x 65,00 x
=
8,8
HASIL DAN PEMBAHASAN Biasanya hasil-hasil analisis disampaikan kepada peneliti/pengguna/peternak seperti yang tertera diatas (Tabel 1) . Data tersebut belum merupakan produk akhir dari suatu analisis, karena analisis dilakukan terhadap bahan yang dikeringkan pda suhu 60°C, namun belum dihitung berapa % kadar air total dalam hijauan tersebut sehingga bila dihitung kadar bahan keringnya ( % bahan kering ), data tersebut akan menurun kalau dikonversi/diubah ke dalam bahan segar (Tabel 2) . Tergantung apa yang dikehendaki oleh peneliti/pengguna/peternak, perhitungan bisa disesuaikan . Tabel 1 . Analisis proksimat dari beberapa hijauaan Nama Contoh
Berat segar
Berat kering
Analisis Proksimat( %)
KA
PK
L
SK
A
Ca
P
1,58 15,44 16,25 0 93 0,26 Batang pisang 625 39,5 6 29 6,30 250 33,5 7 27 15 .47 3,08 23,42 10 .09 0, 33 0,20 Rimput raja 275 W .8 651 8 98 1,77 26,65 11,28 0 65 0,18 Rumput gajah 1 113,0 6 87 8 34 2,75 27,74 9,49 0,55 0,17 Rumput gajah 2 480 250 64,8 7.15 9,04 1,53 23 71 17 56 0 .14 0,26 Jerami 540 165,1 4,76 17,47 3,88 11,96 5 .03 1 03 0,31 Sobsi 5 38 22 26 2 53 23,34 10,33 0,95 0,34 Arachis 240 200 Keterangan : KA = kadar air, PK = protein kasar, L = lemak, SK = serat kasar, A = Abu, Ca = kalsium, P = phosphor, GE = Gross Energy (kal/gram) .
GEk al/g 3121 3386 3883 3730 2341 3780 4276
Tabel 2 . Hasil Analisis Proksimat Bahan Segar NamaContoh
%Atr oral
% Bahan Kering
I %PK
%L
%SK
%A
%Ca
94,08 5,92 0,42 0,11 1,84 1,09 0,06 Batang pisang 87,57 12,43 2,22 0,48 3,38 1,46 Rumput raja 0,05 Rumput gajah 1 69,13 30,87 3,17 0,63 9,41 3,98 0,23 79,08 20 .92 2,11 0,70 7 .01 2,40 0,14 Rumputgajah 2 75,93 24,08 2,52 0,43 6,62 4,90 0,04 Jerami Sobsi 70,89 29,11 5,60 1,24 3,84 1,61 0.33 LArachis 21,14 78,86 19,60 2,23 20,55 9,10 0,84 Ca Keterangan : KA = kadar air, PK = protein kasar, L = lemak, SK = serat kasar, A = Abu, P = phosphor, GE = Gross Energy (kal/gram) .
%P
GE (kal/ gram)
0,02 210 0,03 489 0,06 1371 0,04 943 0,07 654 0,10 1213 0,30 3766 = kalsium,
Tingginya kadar protein kasar akan berpengaruh terhadap kandungan energi seperti terlihat pada bahan rumput gajah 1 dan 2 serta daun sobsi . Jerami padi meskipun kadar bahan keringnya tinggi namun kadar protein kasarnya rendah, serat dan abunya tinggi, energinyapun relatif tinggi bila dibandingkan dengan batang pisang yang banyak mengandung air .
1 03
Lokakarya Fungsional Non Peneliti 1999
KESIMPULAN Mengkonversi data hasil analisis seperti diatas perlu diketahui oleh para analis supaya dapat memberikan informasi yang lebih jelas tentang komposisi kimia dalam bahan segar . Cara seperti ini dapat juga dipakai dibidang pangan .
DAFTAR BACAAN Askar, S dan Darwinsyah Lubis (1985) . Penuntun Analisis Bahan Makanan Ternak . Laboratorium Makanan Ternak . Balai Penelitian Ternak Bogor . p . 2-4 ; 13 . Triebold, HO . And Leonard, W .A . 1963 . Food Composition an analysis . D . Van Nostrand Company inc . New York . Sitompul, S dan E . Aryani . 1998 . Tehnik Pelayanan Analisis Kimia dan Kendalanya . Prosiding Lokakarya Fungsional Non Peneliti . Bogor . p.125 -126 .
1 04