BAHAN AJAR DIKLAT FUNGSIONAL DASAR PEMERIKSA PAJAK
TEAMWORK
Disusun oleh: Trihadi Waluyo
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PAJAK 2016
TEAMWORK
A. PENGERTIAN TEAM WORK Namun demikian apakah sebenarnya yang dimaksud dengan teamwork ? Berikut ini pendapat beberapa ahli yang mengenai pengertian teamwork : 1. Menurut Roucek dan Warren Teamwork berarti bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama dan merupakan suatu proses yang paling dasar. Kerjasama merupakan suatu bentuk proses sosial dimana didalamnya terdapat aktifitas tertentu yang ditujukan untuk mencapai tujuan bersama dengan saling membantu dan saling memahami terhadap aktifitas masing-masing. 2. Menurut Soejono Soekamto (1987: 278) dalam Anjawaningsih (2006) Teamwork merupakan suatu kegiatan yang dilakukan secara bersama-sama oleh lebih dari satu orang. Kerjasama bisa bermacam-macam bentuknya, namun semua kegiatan yang dilakukan diarahkan guna mewujudkan tujuan bersama. Sesuai dengan kegiatannya, maka kegiatan yang terwujud ditentukan oleh suatu pola yang disepakati secara besamasama. 3. Menurut Zainudin (2009) Teamwork merupakan kepedulian satu orang atau satu pihak dengan orang atau pihak lain yang tercermin dalam suatu kegiatan yang menguntungkan semua pihak dengan prinsip saling percaya, menghargai dan adanya norma yang mengatur, makna kerjasama dalam hal ini adalah kerjasama dalam konteks organisasi, yaitu kerja antar anggota organisasi untuk mencapai tujuan organisasi (seluruh anggota). 4. Menurut Pamudji dalam bukunya yang berjudul Kerjasama Antar Daerah (1985:12-13). Teamwork pada hakekatnya mengindikasikan adanya dua pihak atau lebih yang berinteraksi secara dinamis untuk mencapai suatu tujuan bersama.
Dalam pengertian itu terkandung tiga unsur pokok yang melekat pada suatu kerangka kerjasama, yaitu unsur dua pihak atau lebih, unsur interaksi dan unsur tujuan bersama. Jika satu unsur tersebut tidak termuat dalam satu obyek yang dikaji, dapat dianggap bahwa pada obyek itu tidak terdapat kerjasama.Unsur dua pihak, selalu menggambarkan suatu himpunan yang satu sama lain saling mempengaruhi sehingga interaksi untuk mewujudkan tujuan bersama penting dilakukan. Apabila hubungan atau interaksi itu tidak ditujukan pada terpenuhinya kepentingan masing-masing pihak, maka hubungan yang dimaksud bukanlah suatu kerjasama. Suatu interaksi meskipun bersifat dinamis, tidak selalu berarti kerjasama. Suatu interaksi yang ditujukan untuk memenuhi kepentingan pihak-pihak lain yang terlibat dalam proses interaksi, juga bukan suatu kerjasama. Kerjasama senantiasa menempatkan pihak-pihak yang berinteraksi pada posisi yang seimbang, serasi dan selaras.”
Jadi teamwork bisa diartikan kerja tim atau kerjasama, teamwork atau kerja sama tim merupakan bentuk kerja kelompok dengan keterampilan yang saling melengkapi serta berkomitmen untuk mencapai target yang sudah disepakati sebelumnya untuk mencapai tujuan bersama secara efektif dan efisien. Harus disadari bahwa teamwork merupakan peleburan berbagai pribadi yang menjadi satu pribadi untuk mencapai tujuan bersama. Tujuan tersebut bukanlah tujuan pribadi, bukan tujuan ketua tim, bukan pula tujuan dari pribadi yang paling populer di tim.Kerjasama dilakukan atas dasar tujuan yang sama yang hendak dicapai, sehingga kerjasama berbeda dengan 'sama-sama kerja' yang tidak mempunyai tujuan bersama. Beberapa keuntungan yang dapat dipetik dari kerjasama antara lain : a. memperingan tugas yang harus dipikul oleh masing-masing pihak b. menghemat tenaga, pikiran dan dana yang biasanya sangat terbatas dalam setiap kegiatan; c. dengan dana, tenaga, pikiran yang tersedia, dapat menghasilkan lebih banyak;
Mengapa ada Tim yang mampu bertahan lama dan ada yang tidak dapat bertahan lama? Apabila berbicara tentang Tim, maka ada Tim yang dapat mencapai suatu prestasi yang tinggi, namun juga ada yang hanya bertahan beberapa hari saja. Untuk itu maka diperlukan suatu usaha maksimal akan mampu berperan sebagai Tim yang dinamis. Tim Dinamis adalah Tim yang memiliki kinerja yang sangat tinggi, Tim yang dapat memanfaatkan segala energi yang ada dalam Tim tersebut untuk menghasilkan sesuatu. Tim dinamis merupakan Tim yang penuh dengan rasa percaya diri, Tim yang para
anggotanya menyadari kekuatan dan kelemahannya untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan bersama.
B. Karakteristik Teamwork
Apakah manfaat membangun Teamwork ? Teamwork memiliki unsur-unsur tim pada umumnya. Adapun unsur-unsur tersebut menurut Richard Y. Chang adalah sebagai berikut: 1. Menyatakan secara jelas misi dan tujuannya
Visi adalah gambaran akan datang yang merupakan cita-cita, dan selanjutnya visi ini dijelaskan keadaan dalam bentuk misi. Suatu organisasi atau Tim yang dinamis harus mampu menjelaskan misi tersebut ke dalam tujuan-tujuan Tim baik tujuan jangka pendek maupun tujuan jangka panjang. Tanpa memiliki tujuan yang jelas Tim tidak akan mengetahui ke arah mana akan melangkah, sehingga akan terombangambing oleh bertiupnya angin. Tujuan dan sasaran ini harus dipahami oleh seluruh anggota Tim sebab hal ini akan meningkatkan komitmen diantara mereka. Pemimpin yang dinamis harus mampu memastikan bahwa semua anggota kelompok terlibat dalam perumusan tujuan Tim.
2. Beroperasi secara kreatif
Dalam pelaksanaan kerja Tim sangat kreatif dan dinamis dengan memperhitungkan resiko yang ada dan selalu mencoba cara berbeda dalam melakukan sesuatu. Mereka tidak takut menghadapi kegagalankegagalan dan selalu mencari-cari peluang untuk mengimplementasikan teknik yang baru. Mereka bersikap luwes dan kreatif dalam memecahkan masalah-masalah.
3. Memfokuskan pada hasil
Tim yang dinamis mampu menghasilkan melampaui kemampuan jumlah individu yang menjadi anggotanya. Para anggota Tim secara terus-menerus memenuhi komitmen waktu, anggaran, produktivitas, dan mutu “Produktivitas Optimum” merupakan tujuan bersama.
4. Memperjelas peran dan tanggung jawab
Peran dan tanggung jawab anggota Tim jelas. Setiap anggota Tim mengetahui dengan jelas apa yang diharapkan dari dirinya, dan mengetahui dengan jelas peran
temannya dalam Tim. Tim yang dinamis selalu memperbaharui peran dan tanggung jawab anggotanya sesuai dengan perubahan tuntutan, sasaran dan teknologi.
5. Diorganisasikan dengan baik
Tim dinamis menjalankan fungsi-fungsi manajemen dengan baik, menetapkan prosedur secara jelas serta kebijakan dengan jelas, Tim juga menginventarisir jenis keterampilan yang dimiliki oleh para anggota Timnya.
6. Dibangun di atas kekuatan individu
Kompetensi individu sangat diperhatikan, sehingga pimpinan Tim memahami betul kekuatan dan kelemahan anggota Timnya. Oleh karena itu program Pembinaan sangat diharapkan. Pimpinan Tim sangat memperhatikan pemberdayaan Timnya sehingga dalam pemberdayaan disesuaikan dengan kompetensi anggota Tim.
7. Saling mendukung kepemimpinan anggota yang lain
Dalam Tim yang dinamis kepemimpinan dibagi di antara para anggotanya. Dalam hal ini tidak ada pimpinan yang mutlak. Setiap anggota Tim memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi Pimpinan Tim. Meskipun demikian peran supervisor masih dianggap perlu ada. Dalam Tim dinamis menghargai keunikan setiap individu.
8. Mengembangkan iklim Tim
Tim yang berkinerja tinggi memiliki anggota yang secara antusias bekerja bersama dengan tingkat keterlibatan dan energi kelompok yang tinggi (bersinergi).
9. Menyelesaikan ketidaksepakatan
Perbedaan persepsi dan ketidaksepakatan akan terjadi dalam setiap Tim. Tim dinamis menganggap bahwa konflik merupakan suatu wahana untuk hal-hal yang lebih positif. Segala konflik akan diselesaikan dengan pendekatan secara terbuka dengan teknik kolaborasi.
10. Berkomunikasi secara terbuka
Pembicaraannya secara asersi yakni bicara yang lugas, jujur tetapi tidak melukai pihak lain. Masing-masing anggota kelompok saling memberi dan menerima saran
dari anggota kelompok yang lain, komunikasi dilakukan secara timbal balik dan untuk kepentingan bersama.
11. Membuat keputusan secara obyektif
Dalam pemecahan masalah menggunakan pendekatan yang mantap dan proaktif. Keputusan dicapai melalui konsensus. Setiap anggota kelompok bersedia dan mendukung keputusan tersebut. Anggota kelompok bebas mengutarakan pendapat dan ide-idenya dan mendukung rencana yang telah ditetapkan.
12. Mengevaluasi efektivitasnya sendiri
Evaluasi dilaksanakan secara terus menerus dengan tujuan untuk melihat bagaimanakah pelaksanaan rencana selama ini. Penyempurnaan dilaksanakan secara berkelanjutan dan manajemen proaktif. Apabila muncul masalah kinerja, mereka bisa segera memecahkannya sebelum menjadi permasalahan yang serius.
C. Tahapan /Proses Perkembangan Teamwork
Guna mewujudkan Timwork tidak semudah membalikkan tangan kita, tetapi merupakan rangkaian perkembangan setahap demi setahap. Tahapan tersebut dalam bahan ajar ini akan dijabarkan mengacu pada pendapat Richard Y. Chang yang dimuat dalam bukunya “Membangun Teamwork ”. Adapun tahapan perkembangan tersebut adalah sebagai berikut: 1. Menetapkan arah (Drive)
Dalam tahap ini Tim harus memfokuskan pada misinya dan membuat garis besar strategi yang akan ditempuh serta menetapkan tujuan, prioritas dan prosedur kerja serta peraturan bagi Tim anda.
2. Bergerak (Strive)
Dalam tahap ini peran dan tanggung jawab anggota Tim ditetapkan dengan jelas. Dalam tahap ini beberapa kendala akan dihadapi dengan penuh bijaksana bersama dengan seluruh anggota Tim, sehingga seluruh permasalahan dapat dihadapi dengan arif dan bijaksana.
3. Mempercepat gerak (Thrive)
Fase ini dimungkinkan untuk meningkatkan produktivitas secara maksimal. Dalam memecahkan masalah menggunakan umpan balik dari sesama anggota,
manajemen konflik, kerjasama dan pembuatan keputusan yang efektif. Penguasaan terhadap wilayah secara cepat dan efektif dengan daya tahan yang tangguh.
4. Sampai (Arrive)
Dengan kerja sama Tim yang kompak Tim akan mencapai puncak dengan mengatasi semua kendala-kendala yang ada, akhirnya mencapai prestasi yang luar biasa. Namun apabila dalam fase ini belum mencapai puncak idealnya adalah meninjau kembali Tim anda dengan melaksanakan konsolidasi upaya misalnya berkoordinasi secara maksimal. Di samping itu perlu meninjau kembali sasaran-sasaran yang telah ada, masih relevan atau tidak.
D. BEBERAPA HAL YANG MENGUATKAN TERJALINNYA KERJASAMA
Agar terjalin kerjasama yang mantap dalam suatu kelompok dari masing-masing anggota, sehingga mampu memecahkan masalah yang sedang dihadapi, perlu diperhatikan beberapa hal yang dapat mendukung, antara lain : •
Masing-masing
pihak
harus
sadar
dan
mengakui
kemampuan
masing-masing.
Masingmasing pihak yang akan kerjasama harus mengerti dan memahami akan masalah yang dihadapi. • Masing-masing pihak yang bekerjasama perlu berkomunikasi. • Pihak yang bekerjasama perlu peka terhadap pihak lain dalam arti mengerti kesulitan dan kelemahan orang lain. • Meskipun semua pihak harus memberi sesuai dengan kemampuan, tetapi agar semuanya itu dapat berdaya hasil dan berhasil guna, perlu ada pengaturan, yaitu koordinasi yang mantap. • Keterbukaan • Melibatkan orang lain E. BEBERAPA HAL YANG DAPAT MELEMAHKAN KERJASAMA
• Ada pihak yang selalu bersikap menyerahkan pekerjaan kepada orang lain dan tidak bersedia bertanggung-jawab • Ada pihak yang bersedia menampung semua pekerjaan meskipun jelas tidak mampu mengerjakannya.
• Tidak bersedia memberikan sebagian dari kemampuannya untuk membantu pihak lain. Dalam pengertian, ini termasuk tidak bersedia menyerahkan sebagian dari wewenangnya kepada pihak lain. • Lekas puas dengan hasil pekerjaannya sendiri, sehingga tidak memperlihatkan dan tidak menaruh perhatian pada pihak yang masih bekerja. • Hanya bersedia memberikan sesuatu yang dirasa tidak lagi diperlukan dirinya, sehingga memberi tidak sesuai dengan kebutuhan yang dirasakan oleh pihak lain. • Tidak bersedia memberi bantuan sesuai dengan kebutuhan dan masalah yang dihadapi, hanya terus tekun dengan pekerjaannya sendiri • Menutup diri, dan tidak mengundang pihak lain yang dapat memberi bantuan, misal selain berusaha mengerjakan sesuatu dengan sempurna sehingga sulit pihak lain dapat membantu. • Tidak bersedia berkorban, misalnya membongkar atau merubah kegiatan yang sudah direncanakan, demi mencapai kerjasama dan hasil kegiatan yang lebih baik. • Bersikap maha tahu, sehingga menutup diri untuk minta pendapat dan bantuan pihak lain. • Tidak percaya kemampuan pihak lain sehingga tidak bersedia minta bantuan atau pendapat kepadanya.
F. SIKLUS HIDUP SEBUAH TEAM (eq Tim Pemeriksa) Pada dasarnya dalam membangun tim yang dinamis mempunyai tahapan sebagai berikut (Peter Senge): 1. Forming ( pencairan bentuk ) 2. Storming ( mencari jati diri tim ) 3. Performing ( tim mulai menunjukkan kinerja ) 4. Transforming (tim mulai terbiasa dengan budaya kerja baru)
•
Forming,adalah tahapan dimana para anggota setuju untuk bergabung dalam suatu team. Karena kelompok baru dibentuk maka setiap orang membawa nilainilai, pendapat dan cara kerja sendiri-sendiri. Konflik sangat jarang terjadi, setiap orang masih sungkan, malu-malu, bahkan seringkali ada anggota yang merasa gugup. Kelompok cenderung belum dapat memilih pemimpin (kecuali team yang sudah dipilih ketua kelompoknya terlebih dahulu).
•
Storming, adalah tahapan dimana kekacauan mulai timbul di dalam team. Pemimpin yang telah dipilih seringkali dipertanyakan kemampuannya dan anggota kelompok tidak ragu-ragu untuk mengganti pemimpin yang dinilai tidak mampu. Faksi-faksi mulai terbentuk, terjadi pertentangan karena masalahmasalah pribadi, semua ngotot dengan pendapat masing-masing. Komunikasi yang terjadi sangat sedikit karena masing-masing orang tidak mau lagi menjadi pendengar dan sebagian lagi tidak mau berbicara secara terbuka.
•
Norming, adalah tahapan dimana individu-individu dan sub-group yang ada dalam team mulai merasakan keuntungan bekerja bersama dan berjuang untuk menghindari team tersebut dari kehancuran (bubar). Karena semangat kerjasama sudah mulai timbul, setiap anggota mulai merasa bebas untuk mengungkapkan perasaan dan pendapatnya kepada seluruh anggota team. Selain itu semua orang mulai mau menjadi pendengar yang baik. Mekanisme kerja dan aturanaturan main ditetapkan dan ditaati seluruh anggota.
•
Performing.Tahapan ini merupakan titik kulminasi dimana team sudah berhasil membangun system yang memungkinkannya untuk dapat bekerja secara produktif dan efisien. Pada tahap ini keberhasilan team akan terlihat dari prestasi yang ditunjukkan. Dalam sebuah tim yang dibutuhkan adalah kemauan untuk saling bergandengtangan
menyelesaikan pekerjaan. Bisa jadi satu orang tidak menyelesaikan pekerjaan atau tidak ahli dalam pekerjaan A, namun dapat dikerjakan oleh anggota tim lainnya. Inilah yang dimaksudkan dengan kerja tim, beban dibagi untuk satu tujuan bersama. Saling mengerti dan mendukung satu sama lain merupakan kunci kesuksesan dari teamwork. Jangan pernah mengabaikan pengertian dan dukungan ini. Meskipun terjadi perselisihan antar pribadi, namun dalam tim harus segera menyingkirkannya terlebih dahulu. Bila tidak kehidupan dalam tim jelas akan terganggu, bahkan dalam satu tim bisa jadi berasal dari latar belakang divisi yang berbeda yang terkadang menyimpan pula perselisihan. Makanya sangat penting untuk menyadari bahwa kebersamaan sebagai anggota tim di atas segalanya. Sementara untuk membentuk dan membangun teamwork yang solid, tentu tidak semudah kita membalikan telapak tangan, teamwork yang solid akan menciptakan hasil yang maksimal dalam suatu tim tersebut. Ada beberapa poin-poin penting yang harus diketahui atau perlu di mengerti demi kebersamaan dalam sebuah teamwork yang baik, adapun poinpoin tersebut adalah sebagai berikut :
1. Teamwork adalah kerjasama dalam tim yang biasanya dibentuk dari beragam divisi dankepentingan. 2. Sama-sama bekerja bukanlah teamwork, itu adalah kerja individual. 3. Filosofi teamwork: ‘Saya mengerjakan apa yang anda tidak bisa dan anda mengerjakan apa yang saya tidak bisa’. 4. Ketika berada dalam teamwork, segala ego pribadi, sektoral, deparment harus disingkirkan. 5. Dalam teamwork yang dikejar untuk dicapai adalah target bersama, bukan individual. 6. Keragaman individu dalam teamwork memang sebuah nilai plus namun bisa menjadi minus jika tidak ada saling pengertian. 7. Saling pengertian terhadap karakter masing-masing anggota team akan menjadi modal sukses bersama. 8. Jika setiap orang bekerjasama via bidang masing-masing, target korporasi pasti akan segera terealisasi. 9. Individu yang egois mengejar target pribadi akan menghambat keberhasilan team. Bayangkan jika si A mengejar target A & si B mengejar target B, lalu target bersama bermuara kemana? 10. Keahlian masing-masing sungguh menjadi anugerah dalam teamwork yang akan mempercepat proses pencapaian target. 11. Kendalikan ego dan emosi saat bersama agar pergesekan tidak berujung pada pemutusan kerjasama. 12. Dengan pemahaman yang tinggi soal karakter individu dalam team, realisasi target tidak perlu waktu yang lama. 13. Ingatlah selalu bahwa: ‘Teamwork makes the dream work’.
Teamwork yang solid akan mampu memberikan hasil yang maksimal, tentu karena kerja keras tim yang didukung oleh superman-superman sebagai anggota tim sehingga bisa menghasilkan pemikiran-pemikiran yang hebat, ide-ide yang super, bisa memberikan hasil yang maksimal dan luar biasa dalam superteam tersebut. Sekiranya seperti itulah pengertian tentang teamwork yang selama ini sering kita dengarkan dan sering kita bicarakan baik dalam lingkup lingkungan kerja dan dalam lingkup saat kita bermasyarakat.
Daftar Pustaka : 1. http://ekonomi.kompasiana.com/manajemen/2012/07/01/team-team-workexcellenceachieving-dan-moving-forward-468514.html 2. http://hendriansdiamond.blogspot.com/2012/01/pengetian-kerjasama.html 3. http://ubanzholic.blogspot.com/2008/09/pentingnya-kepercayaan-dan-kerjasama.html repository.binus.ac.id/content/.../D006488223.doc
4.
BAHAN AJAR DIKLAT FUNGSIONAL DASAR PEMERIKSA PAJAK
KOMUNIKASI DAN NEGOSIASI
Disusun oleh: Trihadi Waluyo
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PAJAK
2016
Bahan Ajar KomNeg DFD
BAHAN AJAR DFD
KOMUNIKASI DAN NEGOSIASI Pusdiklat Pajak
A.
Pengertian Komunikasi
Onong Uchjana (1993) mengemukakan Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal dari kata Latin communicatio, dan bersumber dari kata communis yang berarti sama. Sama disini maksudnya adalah sama makna Komunikasi Komunikasi berasal dari bahasa inggris yang memiliki asal usul kata dari bahasa latin yaitu communis artinya milik bersama atau membagi yang merupakan sebuah proses untuk membangun kebersamaan dan pengertian. Kemudian secara terminologi, komunikasi adalah proses penyampaian suatu pernyataan oleh satu pihak kepada pihak yang lainnya atau banyak pihak supaya bisa terhubung dengan lingkungan yang ada disekitarnya. Secara mendasar, untuk membuat mengerti seseorang maka diperlukan komunikasi verbal karena komunikasi bisa terjadi jika ada kesamaan antara si pemberi pesan dengan si penerima pesan. Walaupun demikian, ternyata kita masih berkomunikasi antara
kedua
belah
pihak
dengan
menggunakan
bahasa
tubuh,
semisal
mengangguk-angguk, menggeleng-geleng dan atau tersenyum.
:| 1
Bahan Ajar KomNeg DFD
A. Pengertian Komunikasi
Dalam mendefinisikan komunikasi, begitu banyak ahli yang mencoba mengartikan komunikasi, berikut informasi tentang pengertian komunikasi menurut para ahli: Pengertian komunikasi menurut William J. Seller adalah suatu proses dimana simbol nonverbal dan verbal dikirimkan, diterima dan diberi makna. – Pengertian komunikasi menurut Raymond Ross adalah suatu proses yang menyortir, memilikh dan mengirim simbolsimbol yang sedemikian rupa sehingga dapat membantu pendengar dalam membangkitkan daya respon atau pemaknaan dari sebuah pemikiran yang selaras dengan yang dimaksud oleh komunikator. – Pengertian komunikasi menurut Carl I. Hovland adalah sebuah proses yang mungkin seseorang dapat menyampaikan rangsangan atau dengan lambang verbal yang bertujuan untuk mengubah pola tingkah laku orang lain. – Pengertian komunikasi menurut Onong Uchjana Effendy adalah suatu proses dalam menyampaikan pesan dari seseorang kepada orang lain dengan bertujuan untuk memberitahu, mengeluarkan pendapat, mengubah pola sikap atau perilaku baik langsung maupun tidak langsung. – Pengertian komunikasi menurut Colin Cherry adalah suatu proses yang pihak-pihak saling menggunakan informasi dalam mencapai tujuan secara bersama dan mengaitkan hubungan antar penerus rangsangan dan pembangkitan balasannnya. Pengertian komunikasi menurut Forsdale adalah sebuah proses yang dalam sistem terbentuk dan dipelihara serta diubah dengan bertujuan agar sinyal-sinyal yang dikirimkan dan dapat diterima dengan dilakukan sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan. – Pengertian komunikasi menurut Everett M. Rogers adalah sebuah proses dimana ide dialihkan dari satu sumber ke penerima lainnya dengan tujuan untuk mengubah pola perilaku mereka.
Bahan Ajar KomNeg DFD
– Pengertian komunikasi menurut Ruben dan Steward adalah suatu proses mengaitkan individu yang satu dengan individu yang lainnya dalam suatu komunitas, kelompok, organisasi dan masyarakat yang menciptakan dan merespon pesan dengan tujuan beradaptasi dengan lingkungan yang satu dengan lainnya. – Pengertian komunikasi menurut Deddy Mulyana terdiri atas tiga konseptual yaitu komunikasi sebagai interaksi, komunikasi sebagai interaksi dan komunikasi sebagai tindakan satu arah. – Pengertian komunikasi menurut William I. Gorden dapat dikategorikan menjadi empat yaitu komunikasi instrumental, komunikasi ritual, komunikasi sosial, dan komunikasi ekspresif. – Pengertian komunikasi menurut Ruben dan Steward dalam ilmu komunikasi adalah komunikasi merupakan suatu kegiatan kompleks, komunikasi merupakan suatu bidang yang populer, komunikasi merupakan hal yang vital untuk suatu kedudukan atau posis yang efektif, komunikasi merupakan sesuatu yang mendasar dalam kehidupan dan komunikasi merupakan suatu pendidik yang tinggi dan tidak menjadi kompetensi komunikasi yang baik. Manusia merupakan makhluk sosial, sehingga komunikasi sangat dibutuhkan untuk membantu manusia dalam melakukan interaksi dengan yang lainnya, karena tentunya disetiap kesempatan ternyata kita sangat membutuhkan komunikasi untuk membantuk kita dalam memahami orang lain seperti apa kebutuhan dan keinginan orang lain lalu digunakan untuk kepentingan bersama. Sebagian besar orang telah menjadikan komunikasi sebagai alat untuk bisa melihat dan dapat memahami orang lain secara menyeluruh untuk menghindari komunikasi yang tidak efektif dimana terjadi ketika adanya ketidaksesuaian dengan apa yang diinginkan dengan apa yang nantinya berjalan sehingga akan menimbulkan hilang arah atau salah arah. Apalagi jika kita berada dalam sebuah lingkungan atau organisasi yang didalamnya terdapat berbagai macam individu dengan karakter atau sifat yang berbeda-beda pula serta tingkat pendidikan dan pemahaman yang juga beda. Oleh karena itu, kemampuan dalam komunikasi menjadi hal yang penting untuk bisa bekerja dengan orang lain.
:| 3
Bahan Ajar KomNeg DFD
Komunikasi dalah kegiatan sehari-hari, tetapi dalam hal ini harus dibedakan antara berkomunikasi
dengan
berkomunikasi.
Jika
berbicara, karena
berbicara
beda
dengan
berkomunikasi disamakan dengan berbicara, maka orang
yang tuna wicara tidak bisa berkomunikasi. Sebenarnya penyandang tuna wicara juga bisa berkomunikasi tetapi tidak mengunakan ‘wicara’ yaitu kontinum bunyi bahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi atau tutur kata.
B. Proses Komunikasi
Proses komunikasi adalah proses penyampaian pikiran dan perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang (simbol) sebagai media. Lambang yang dipergunakan sebagai media primer dalam proses komunikasi ialah bahasa, gambar, isyarat, warna dan lain sebagainya yang secara langsung mampu menerjemahkan pikiran dan perasaan komunikator kepada komunikan. Proses komunikasi sering juga disebut dengan model komunikasi. Untuk memahami pengertian komunikasi sehingga dapat dilakukan
secara efektif, para peminat
komunikasi sering kali mengutip paradigma yang dikemukakan oleh Harold Laswell dalam karyanya, The Structure and Function of Communication in Society. Paradigma Laswell tersebut menunjukkan bahwa komunikasi meliputi unsur-unsur sebagai jawaban dari pertanyaan yang diajukan itu, Komunikator (communicator, source, sender) o
Pesan (message)
o
Media (channel)
o
Komunikan (communicant, communicate, receiver, recipient)
Model komunikasi yang lazim dipelajari adalah Model Harold Lasswell, seorang ahli ilmu politik dari Yale University. Lasswell menggunkan lima pertanyaan untuk dijawab dalam melihat proses komunikasi yaitu who, says what, in which medium to whom dan what effect, model lain yang juga sering digunakan adalah model Shannon Wever. Model Shannon Wever berbeda dengan Model Lasswell, yang dapat digambarkan sebagi berikut ;
Bahan Ajar KomNeg DFD
C. Komunikasi Verbal dan Non Verbal
Komunikasi sebagian besar berfokus pada penggunaan bahasa sebagai media komunikasi yang dikenal dengan istilah komunikasi verbal. Namun, perlu juga dimengerti komunikasi non-verbal karena jenis komunikasi ini dapat digunakan sebagai alat yang sangat berguna dalam meningkatkan keterampilan komunikasi . Pengertian ini memungkinkan untuk lebih waspada terhadap pesan-pesan yang tidak terlalu kentara yang disampaikan melalui media non-verbal dan juga membuat mengerti secara menyeluruh informasi yang diterima,
Proses ’’komunikasi non-verbal’ digunakan sebagai istilah yang mendeskripsikan segala bentuk komunikasi selain ucapan. Konsep dasarnya adalah bahwa orang tidak hanya berkomunikasi menggunakan suara mereka, tetapi mereka juga menggunakan seluruh tubuh mereka untuk berkomunikasi ,
Komunikasi Non Verbal atau KNV, singkatan yang sering digunakan untuk komunikasi ini, bukanlah sekedar tambahan dari ucapan, tetapi KNV ini adalah sesuatu yang secara bersamaan hadir bersama dengan komunikasi verbal – satu terkait dengan yang lain. Kita berbicara dengan organ vocal kita, tetapi kita juga bercakap-cakap menggunakan seluruh tubuh kita (K. Abercromble)
:| 5
Bahan Ajar KomNeg DFD
Perbedaan berkomunikasi dengan berbicara semakin terlihat dari komponen komunikasi bahwa komunikasi yang efektif sebagian besar ditentukan oleh faktor nonverbal, sebagaimana terlihat dalam gambar berikut ini.
Peranan terbesar dari nonverbal adalah physiology atau dalam hal ini adalah bahasa tubuh atau “body language”. Dalam Panduan Pelatihan Advokasi Berbasis Komunikasi Persuasif, Pendekatan Neuro Linguistic Programing (NLP) dari UNESCO, disebutkan lima belas makna dan manfaat bahasa tubuh dalam berkomunikasi sebagai berikut:
1. Personal Space/Jarak Berdiri Antara 2 orang
Wilayah geografis yang dipersepsikan sebagai teritori pribadi. Jarak yang menunjukkan jauh dekatnya suatu hubungan antara 2 orang. Manfaat: Untuk memacu keakraban, dengan sengaja perdekat jarak secara gradual saat berkenalan atau me-lobby seseorang.
Bahan Ajar KomNeg DFD
2. Senyum
Perasaan orang sedang senang hati, nyaman, setuju. Manfaat:
o Tersenyum lebih dahulu, untuk merangsang orang match dengan Anda. o Gabungkan senyuman Anda dengan anggukan.
3. Ekspresi muka
Kondisi pikiran seseorang. Manfaat: o Berdampak sangat besar pada pembentukan persepsi. o Ada orang yang ekspresi mukanya selalu nampak miss-match (bawaan lahir) maupun habituasi (controlled face, poker face, wall face).
4. Open Posture
Seseorang merasa terbuka, percaya diri. Manfaat:
o Membuat orang lain merasa Anda yakini.
o Hindari:
•
Menyilangkan tangan.
•
Memasukkan tangan ke dalam saku/di belakang.
•
Memeluk barang secara defensif (tas wanita, dompet, dll)
:| 7
Bahan Ajar KomNeg DFD
5. Forward Lean (Tubuh condong ke depan ke arah lawan bicara)
Lawan bicara tertarik pada pembicaraan kita. Manfaat:
o Membuat lawan bicara merasa nyaman, condongkan tubuh Anda, posisikan menghadap lawan bicara. o Bila posisi Anda di sampingnya, lakukan dengan agak miring.
6.
Touch
Orang merasa mulai akrab. Manfaat:
o
Mempercepat keakraban, misalnya memberikan sentuhan berupa jabat tangan di awal pertemuan.
o
Lakukan
sentuhan
sepanjang
dilakukan
dengan
sopan
dan
memungkinkan. o
Sentuhan dianggap “netral” di punggung tangan. o Lakukan sealami mungkin, tidak kelihatan nafsu atau menyengaja.
7.
Eye Contact (soft and warm)
Keterbukaan, apa adanya, terus terang. Manfaat:
o
Meningkatkan kepercayaan lawan bicara pada kita dengan cara selalu bertatapan dengan mata lawan bicara secara hangat (senyum).
o
Tatapan di daerah sekitar area mata dan hidung.
Bahan Ajar KomNeg DFD
8. Anggukan kepala
Persetujuan, afirmasi, akrab, suka. Manfaat:
o
Pada saat mendengarkan lawan bicara, anggukan kepala dengan halus dan sinkron. Saat terbaik adalah di setiap jeda kata lawan bicara, atau saat kalimat mereka memerlukan persetujuan.
o
Saat
mengucapkan
kalimat
untuk
mendapatkan
persetujuan
(termasuk kalimat perintah), maka anggukkan kepala Anda sendiri.
9. Meletakkan tangan seperti bertopang dagu/menelpon dengan kepala dan badan tegak
Kondisi seseorang sedang menganalisa/menimbang pembicaraan orang lain. Manfaat: Hindari meletakkan tangan seperti itu saat mendengarkan lawan bicara.
10. Mengangkat satu kaki dan kedua tangan di belakang kepala
Seseorang tengah merasa dominan, menantang, berkuasa. Manfaat: Hindari bersifat seperti ini.
11. Menggaruk belakang kepala/leher
Kesan bohong/ragu, kesan lebih kuat jika muka dialihkan dari lawan bicara. Manfaat: Hindari melakukan seperti itu.
:| 9
Bahan Ajar KomNeg DFD
12. Menjulurkan tangan kepada lawan bicara dengan telapak tangan di atas
Kesan jujur, terus terang. Manfaat: Saat mengatakan suatu fakta atau menanggapi tuduhan yang tidak benar, lakukan hal ini dengan disertai senyum datar.
13. Memukul tubuh sendiri (kepala, dahi atau paha)
Sedang kelupaan atau menyalahkan diri sendiri. Manfaat: Jika lawan bicara melakukan itu, terima saja, jangan disalahkan lagi, gunakan sebagai face saving.
14. Tangan membentuk Piramid
Sikap percaya diri, punya pendapat yang diyakini. Manfaat: Lakukan saat diperlukan.
15. Menguasai Gerakan Tangan (menggambarkan sesuai dengan perkataan)
Pembicara adalah orang yang berpikir secara visual. Manfaat:
o Untuk meningkatkan impresi kata-kata, gerakkanlah tangan mengikuti kata yang Anda jelaskan.
o Akan lebih mudah diingat.
Bahan Ajar KomNeg DFD
D. Pilar Komunikasi
Menguasai keahlian berkomunikasi berikut ini akan memastikan Anda memiliki kemampuan untuk berkomunikasi secara efektif dengan pihak eksternal maupun internal dalam lingkungan pekerjaan Anda. Komunikasi dengan metode LOQVE memberikan berbagai cara agar komunikasi efektif dapat tercapai melalui cara mendengar yang efektif, mengamati informasi visual, menanyakan, menegaskan, dan member penjelasan secara baik.
Dengan metode LOQVE tidak dimaksudkan seluruh proses LOQVE harus dilalui. Apabila dengan satu cara Anda sudah memperoleh informasi yang lengkap, Anda tidak
perlu
melakukan
cara
berikutnya
dalam
LOQVE.
Misalnya
dengan
mendengarkan (Listening) secara efektif Anda sudah memperoleh informasi yang lengkap, maka Anda tidak perlu melakukan proses Observe, demikian seterusnya.
Secara grafis, metode LOQVE digambarkan sebagai berikut.
LOQVE Explain
Listen L O
Verify
Observe Question
Q V E
Gambar 7. LOQVE
:| 11
Bahan Ajar KomNeg DFD
Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut:
Komponen Listen (mendengarkan)
Penjelasan Memproses informasi verbal untuk benar-benar mengerti apa yang dikatakan orang lain – baik fakta maupun perasaannya.
Observe (mengamati)
Memproses informasi visual untuk memperoleh pemahaman akan bagaimana perasaan orang lain atau bagaimana mereka bereaksi terhadap sesuatu.
Question (menanyakan)
Menggunakan serangkaian pertanyaan untuk memperoleh informasi yang Anda butuhkan.
Verify
Memastikan bahwa Anda dan lawan bicara Anda memiliki pengertian dan pemahaman yang sama atas informasi yang dipertukarkan antara Anda berdua.
(memverfikasi) Explain (menjelaskan)
Memberikan informasi kepada orang lain dengan cara yang jelas dan ringkas, menggunakan cara verbal dan non-verbal.
a. Mendengarkan (Listen)
Untuk memproses informasi verbal dalam komunikasi langsung (proses komunikasi primer) diperlukan kemampuan untuk mendengarkan (listening) dan menjadi “pendengar yang baik”.
Untuk mengetahui tingkat kemampuan mendengar Anda, silahkan mengisi Checklist di bawah ini:
Ketika Anda berbicara dengan orang lain, apakah Anda:
Menghilangkan hal-hal yang dapat mengalihkan perhatian? Mengambil waktu untuk mendengarkan? Memperhatikan sungguh-sungguh fakta dan juga perasaan? Tidak menjadi defensive? Menghindari sikap menghakimi orang yang Anda ajak bicara?
Bahan Ajar KomNeg DFD
Mendengarkan hal-hal yang tidak diucapkan? Mengajukan pertanyaan untuk mengklarifikasi? Memanfaatkan diam Anda di dalam pembicaraan? Menyimpulkan dan memverifikasi? Menegaskan kembali dan memberi pengakuan kepada orang yang Anda ajak bicara? Mendengarkan
terlebih
dahulu,
berpikir
kemudian,
baru
terakhir
berbicara?
b. Mengobservasi (Observe)
Komunikator dan komunikan sama-sama melakukan pengamatan. Misalnya melakukan pengamatan : hal apa yang menarik dari lawan bicara (misalnya senyumnya, caranya bertutur kata, suaranya yang merdu, tawanya yang renyah, posturnya yang tegap, sikapnya yang pasif dll); atau situasi apa yang menarik di sekitarnya (tempatnya yang sejuk, tenang, panas, hujan, bising, dll).
c. Bertanya dan Memberitahukan (Question)
Mode Bertanya, Mode ini akan berguna saat Anda perlu mendapatkan informasi dari orang lain. Kunci-kunci keterampilan komunikasi yang dibutuhkan di sini adalah mengajukan perTanyaan, Observasi, Verfikasi dan menDengarkan.
Mode Memberitahukan, Mode ini adalah mode yang tepat untuk digunakan saat Anda perlu memberikan informasi kepada orang lain. Kunci-kunci keterampilan komunikasi yang terlibat adalah menjelaskan, dan observasi tetapi setelah Anda menjelaskan sesuatu Anda perlu untuk mem-Verifikasi dan men-Dengarkan penerima pesan untuk mengecek apakah mereka mengerti sepenuhnya apa yang Anda katakan.
:| 13
Bahan Ajar KomNeg DFD
Anda akan mendapatkan banyak manfaat apabila kita mengenal kedua mode komunikasi yang penting ini. Manfaat tersebut akan Anda rasakan pula apabila Anda mampu mempertimbangkan kapan saat yang tepat untuk menggunakan
masing-masing
mode
tersebut.
Anda
akan
seringkali
menemukan, sebagaimana dapat terlihat pada continuum yang akan diberikan di bawah, bahwa kedua mode ini saling terkait.
Anda akan cenderung berpindah dari satu mode komunikasi ke mode komunikasi yang satunya lagi, tergantung di mana komunikasi berlangsung (konteks komunikasi tersebut) dan sebagai respon terhadap kebutuhan pelanggan.
d. Melakukan Verifikasi (Verify)
Verifikasi
juga
dikenal
sebagai
mendengarkan
secara
aktif
atau
memparafrasekan. Satu cara yang dapat dipakai untuk mengecek apakah Anda benar-benar menangkap maksud sebenarnya dari lawan bicara Anda adalah dengan melakukan verifikasi atas pesan yang disampaikan lawan bicara Anda. Secara sederhana, Anda menggunakan bahasa Anda sendiri untuk menjelaskan apa yang Anda tangkap dari lawan bicara. Kadangkala proses verifikasi ini mengikutsertakan baik perasaan maupun isi dari pesan itu sendiri, atau bisa juga hanya salah satu dari kedua hal tersebut. Semuanya tergantung pada situasi.
Dengan verifikasi, Anda memberikan kesempatan bagi sang pembicara untuk mengatakan, “Tidak, bukan itu maksud saya.” Atau “ya, betul………..” Verifikasi mendorong orang-orang untuk berbicara dan pada akhirnya membuat orang-orang yang terlibat berbicara dan berpikir mengenai hal yang sama.
1. Beberapa situasi yang mungkin memerlukan verifikasi:
•
Ketika ada begitu banyak informasi dan ide yang tidak terstruktur
•
Ketika suatu poin utama telah disampaikan dan perlu dipertegas lagi
Bahan Ajar KomNeg DFD
•
Ketika ada emosi yang terkait dengan suatu pernyataan yang perlu ditanggapi.
2. Panduan utama untuk melakukan verifikasi:
•
Perhatikan pesan utamanya, bukan detilnya
•
Gunakan kata-kata Anda sendiri untuk mengulang pernyataan yang disampaikan secara ringkas (Jangan menambahkan informasi baru)
•
Carilah konfirmasi atau koreksi
3. Beberapa frase yang sering dipakai ketika melakukan verifikasi:
•
“Tampaknya…….”
•
“Kedengarannya………………”
•
“Apakah yang Anda maksudkan adalah ……………”
•
“Dengan kata lain ………………”
•
“Jadi menurut Anda …………….”
•
“Benarkah jika saya menyimpulkan bahwa…………..”
4. Formula sederhana untuk diikuti ketika pertama kali menggunakan keterampilan ini:
•
“Anda merasa …………..
(Identifikasi perasaan)
•
“Karena …………….”
(identifikasi
isi
pesan
yang
disampaikan)
e. Memberikan Penjelasan (Explain)
Memberikan penjelasan adalah metode untuk menghasilkan komunikasi yang efektif. Biasa juga dikenal dengan umpan balik atau feedback. Komunikasi yang tidak ada saling pengertian dan pemahaman bukanlah komunikasi yang efektif. Yang dimaksud dengan pengertian dan pemahaman
:| 15
Bahan Ajar KomNeg DFD
bukan berarti sepaham, namun kedua belah pihak baik komunikator maupun komunikan memahami masing-masing maksud dari pesan verbal yang disampaikan.
E. REACH: Lima Hukum Komunikasi1
Dalam buku Make Yourself A Leader yang ditulis oleh Aribowo Prijosaksono dan Ping Hartono Lima hukum ini dikembangkan dan dirangkum dalam satu kata yang mencerminkan esensi dari komunikasi, yaitu REACH. Reach bisa berarti merengkuh atau meraih. Tetapi sebenarnya akronim dari Respect, Empathy, Audible, Clarity, Humble.
1. Respect Rasa hormat dan saling menghargai (respect) merupakan hukum pertama dalam kita berkomunikasi dengan orang lain. Kita harus ingat bahwa manusia selalu ingin dihargai dan dianggap penting. Jika kita harus mengkritik atau memarahi seseorang, kita bisa melakukan dengan penuh respek terhadap harga diri dan kebanggaan seseorang. Jika kita membangun komunikasi dengan rasa dan sikap saling menghargai dan menghormati, kita dapat membangun kerjasama yang menghasilkan sinergi yang akan meningkatkan efektifitas kinerja kita baik secara individu maupun secara keseluruhan sebagai sebuah tim.
Menurut Dale Carnegie dalam bukunya How to Win Friends and Influence People, rahasia terbesar yang merupakan salah satu prinsip dasar dalam berurusan dengan manusia adalah dengan memberikan penghargaan yang jujur dan tulus. Seorang ahli psikologi yang sangat terkenal William James juga mengatakan bahwa prinsip paling dalam pada sifat dasar manusia adalah kebutuhan untuk dihargai. Sifat ini merupakan rasa lapar manusia yang harus dipenuhi (bukan harapan atau keinginan yang bisa ditunda). Lebih jauh Carnegie mengatakan bahwa setiap individu yang 1
http://wanvisioner.blogspot.com/2010/01/reach-lima-hukum-komunikasi-efektif.html
Bahan Ajar KomNeg DFD
dapat memuaskan kelaparan hati ini akan menggenggam orang dalam telapak tangannya.
2. Empathy Empati adalah kemampuan kita untuk menempatkan diri pada situasi atau kondisi yang dihadapi oleh orang lain. Salah satu prasarat utama dalam memiliki sifat empati adalah kemampuan kita untuk mendengarkan atau mengerti terlebih dulu sebelum didengarkan atau dimengerti oleh orang lain.
Secara khusus Covey menempatkan kemampuan mendengarkan sebagai salah satu dari tujuh kebiasaan manusia yang sangat efektif. Covey mnyebutnya sebagai komunkasi empatik, yaitu kebiasaan untuk mengerti terlebih dahulu, baru dimengerti. Kita perlu memahami dan mendengar orang lain terlebih dahulu untuk dapat membangun keterbukaan dan kepercayaan dalam membangun sinergi dengfan orang lain.
Rasa empati akan memampukan kita untuk menyampaikan pesan (message). Cara dan sikap empati juga akan memudahkan penerima pesan (receiver) menerima pesan yang kita sampaikan.
Dalam komunikasi untuk membangun kerjasama tim, rasa empati sangat memegang peranan. Dengan empati kita bisa memahami perilaku anggota tim kita, seperti kebutuhan, keinginan, minat, harapan, dan kesenangan mereka. Rasa empati akan menimbulkan respek. Rasa respek akan membangun kepercayaan yang merupakan unsur utama dalam membangun teamwork.
Dalam membangun komunikasi dengan empati, kita harus mempunyai kemampuan untuk mendengar dan siap menerima masukan apa pun dengan sikap positif. Banyak di antara kita yang tidak mau mendengarkan saran, apalagi kritik dari orang lain. Padahal esensi dari komunikasi adalah
:| 17
Bahan Ajar KomNeg DFD
aliran dua arah. Komunikasi satu arah tidak akan efektif manakala tidak ada umpan balik (feedback) yang merupakan arus balik dari penerima pesan. 3. Audible Pesan yang kita sampaikan harus audible, artinya pesan dapat diterima dan dimengerti oleh penerima pesan dengan baik. Untuk itu, pesan bisa disampaikan melalui berbagai media, seperti alat bantu audio visual. Dari sisi media untuk penyampaian pesan, penggunaan teknologi bisa membantu melipatgandakan pancaran sinyal pesan yang kita sampaikan sehingga pesan bisa diterima oleh jauh lebih banyak orang. Sebagai contoh dengan menggunakan media internet, kita bisa berkomunikasi dengan mudah dan murah kepada banyak orang.
4. Clarity Hukum keempat dalam membangun komunikasi yang efektif adalah pesan yang kita sampaikan harus jelas sehingga tidak menimbulkan penafsiran yang berlainan. Pesan yang dapat menimbulkan berbagai penafsiran akan menimbulkan dampak yang tidak sederhana.
Clarity dapat pula berarti keterbukaan. Dalam berkomunikasi kita perlu mengembangkan sikap transparan sehingga dapat menimbulkan rasa percaya dari penerima pesan atau anggota tim kita. Keterbukaan akan mencegah timbulnya sikap saling curiga yang akan menurunkan semangat dan antusisme tim kita.
5. Humble Hukum kelima dalam membangun komunikasi yang efektif adalah sikap rendah hati. Sikap ini merupakan unsur yang terkait dengan hukum pertama, yaitu respect. Untuk membangun rasa menghargai orang lain, biasanya didasari oleh sikap rendah hati yang kita miliki. Sikap rendah hati adalah sikap yang penuh melayani, sikap menghargai, mau mendengar dan menerima kritik, tidak sombong, tidak memandang rendah orang lain, berani mengakui kesalahan, rela memaafkan, lemah lembut dan penuh pengendalian diri, serta mengutamakan kepentingan yang lebih besar.
Bahan Ajar KomNeg DFD
Jika
kita
membangun
komunikasi
berdasarkan
pada
lima
hukum
pokokkomunikasi yang efektif ini, kita dapat menjadi seorang komunikator yang handal yang dapat membangun jaringan hubungan dengan orang lain dengan penuh penghargaan (respect), karena hal inilah yang dapat membangunhubungan jangka panjang yang saling menguntungkan dan saling menguatkan.
F. Komunikasi Kepemimpinan (Atasan dan Bawahan) Setiap
pemimpin
dituntut
untuk
lebih
efektif
berkomunikasi, mengingat krusialnya implikasi
dan dari
efisien
dalam
setiap tindakan,
keputuasan dan perilaku seorang pemimpin. Berikut ini adalah beberapa tip untuk meningkatkan efektifitas komunikasi seorang pemimpin
Memancing umpan balik o
Katakan dengan jelas bahwa anda menginginkan umpan balik
o
Idetifikasikan bidang atau area dimana anda harapkan akan memperoleh umpan balik (misalnya pada bidang marketing, atau pada tahap perencanaan)
o
Gunakan “kesunyian” untuk memancing umpan balik. Lebih banyak mendengar daripada langsung memberikan komentar terhadap issue yang diangkat bawahan anda.
o
Perhatikan sinya non verbal yang diperlihatkan oleh mereka (gesture)
o
Kalau perlu jadwalkan suatu meeting khusus untuk umpan balik, sehingga umpan balik yang diperoleh lebih relevan, responsive dan terencana, bukan impulsive atau dadakan.
o
Gunakan pertanyaan eksplisit untuk meminta umpan balik, seperti “Coba ceritakan lebih jauh…” atau “Itu menarik sekali, bagaimana detailnya….”.
Mendengar Efektif o
Persiapkan diri anda dan lingkungan meja kerja anda untuk mendengar. Jangan ada hal-hal yang mungkin memecahkan perhatian/konsentrasi anda.
o
Dengarkan idenya, bukan hanya fakta-fakta yang disampaikan
:| 19
Bahan Ajar KomNeg DFD
o
Tetaplah bersikap open-minded.
o
Pahami perbedaan kecepatan antara proses berbicara dengan proses mendengar. Kecepatan berpikir beberapa kali lebih cepat daripada berbicara. Artinya, anda mendengarkan lebih cepat dari pada bawahan anda berbicara. Berhati-hati untuk tidak terjebak dalam “menerawang” atau memikirkan hal lain pada saat mendengarkan bawahan anda.
“Pakai
sepatu
bawahan
anda”.
Pahami
sudut
pandang
mereka.
Manfaatkan apa yang ada ketahui tentang pemahaman mereka dan halhal yang melatarbelakanginya
G.Komunikasi dalam Tim Berikut ini adalah beberapa hal yang terkait dengan komunikasi dalam Tim (Tim pada pengamatan, tim pada pemeriksaan kantor, tim pada pemeriksaan lapangan dan tim-tim kerja lainnya)
Yang menjadi tujuan komunikasi dalam tim adalah untuk menginformasikan (seperti pada komunikasi dalam rapat) dan untuk menyakinkan. Bekerja sebagai tim akan efektif bila terjadi sinergi. Kata sinergi sendiri berasal dari bahasa Yunani Sunergos, dimana ”sun” berarti bersama dan ”ergos” yang berarti bekerja. Sehingga sinergi berarti interaksi dari dua individu atau lebih atau dua kekuatan atau lebih yang memungkinkan kombinasi tenaga mereka melebihi jumlah tenaga individu mereka. Sinergi dapat dipakai untuk menyatukan tenaga individu, menutup keterbatasan individu, untuk menggandakan upaya individu, supaya sasaran yang lebih banyak dan lebih besar dapat dicapai. Kerja tim adalah kemampuan bekerja sama menuju satu visi yang sama, kemampuan
mengarahkan
pencapaian
individu
ke
arah
sasaran
organisasi. Agar kerja tim mencapai hasil yang optimal, diperlukan komunikasi yang baik diantara sesama anggota tim tersebut. Komunikasi yang baik tersebut memungkinkan masing-masing individu dalam tim tersebut mempunyai kesamaan visi dan tujuan, mempunyai kesadaran akan tugasnya masing-masing, mempunyai kepahaman dan saling pengertian di antara masing-masing individu anggota tim tersebut.
Bahan Ajar KomNeg DFD
H. Wawancara Pada bagian ini akan dibahas beberapa hal yang terkait dengan Wawancara Wawancara adalah proses komunikasi dengan satu tujuan serius dan telah ditentukan sebelumnya, yang dirancang untuk memilahmilah perilaku dan melibatkan tanya jawab.
Wawancara dilakukan guna memperoleh informasi
Wawancara juga adalah percakapan antara dua orang dengan maksud mendapatkan informasi
o
Tujuan wawancara : 1. Mendapatkan berbagai petunjuk
o
2.
Mengembangkan informasi
3.
Mendapatkan bukti-bukti
Tahap-tahap Wawancara:
Pendahuluan Pada tahap ini yang dilakukan adalah memperkenalkan diri anda, rekan, dan narasumber anda (obyek wawancara). Jelaskan juga wewenang anda dan tunjukan buktinya baik berupa
kartu
Pemeriksa atau Surat Tugas Pemeriksaan. Anda juga dapat menunjukkan kartu nama anda. Dalam beberapa kasus identitas anda mungkin perlu disamarkan.
Beberapa detik pertama pada tahap pendahuluan ini sangat penting, karena pada tahap ini akan tercipta berbagai kesan pertama yang akan memberikan nilai atas hubungan (rapport) kita dalam wawancara tersebut.
:| 21
Bahan Ajar KomNeg DFD
Hubungan (rapport) Proses rappot secara berurutan dimulai dari terbentuknya connect (link/kaitan),
kemudian
(hormat/menghargai)
dan
akan akhirnya
terbentuk akan
respect
diperoleh
trust
(kepercayaan).
Untuk memperoleh connect, yang perlu dilakukan adalah kenali segera narasumber anda, kondisinya, keluarganya, hobinya, temannya, dan lainnya (bila anda melakukan wawancara di ruangan pribadi/keluarga narasumber, eksplorasi lingkungan segera untuk memperoleh informasi tentang narasumber anda). Segera setelah anda memperoleh informasi awal tersebut, mulailah wawancara dengan mencari kesemaan antara anda dengan narasumber, misalnya hobi yang sama, kampus yang sama, atau berasal dari daerah yang sama. (we like people who are like ourselves).
Hubungan juga dimulai sesegera mungkin, tentunya dengan memperhatikan situasi dan kondisi (keamanan dan kenyamanan dalam melakukan wawancara)
Target utama dalam menciptakan hubungan (rapport) adalah menciptakan rasa percaya (trust)
Pertanyaan Wawancara
dapat
efektif
bila
dilakukan
dengan
bentuk
pertanyaan. Dalam bertanya gunakanlah istilah-istilah yang lazim, jelas dan mudah dimengerti. Ajukan pertanyaan secara berurutan persatu topik per satu topik. Jangan memberikan pertanyaan secara borongan dalam satu waktu sekaligus.
Bahan Ajar KomNeg DFD
Untuk memperjelas maksud anda, gunakan intonasi suara, ritme dan gesture tubuh anda dalam melakukan wawancara.
Kesimpulan
Kesimpulan merupakan bagian terpenting dari wawancara. Pada bagian inilah anda akan mengkompilasi berbagai informasi yang semula hendak anda peroleh dari wawancara.
Apakah
narasumber
anda
dapat
memberikan
informasi
tambahan atau mengklarifikasi beberapa informasi.
Perhatikan pada hal-hal yang tidak cocok, tidak sesuai atau salah.
Penutup
Pada proses ini, ucapkan terimakasih, beri kesempatan seluasluasnya secara terbuka (bila memungkinkan) untuk kontak-kontak dimasa mendatang. Jika perlu (anda masih mengharapkan informasi tambahan lebih lanjut) berikan kartu nama atau nomor telepon yang dapat dihubungi oleh narasumber. Jangan lupa untuk meminta nomor telepon narasumber yang dapat dihubungi (segera uji apakah benar atau tidak)
o
Mengajukan pertanyaan Pada saat mengajukan pertanyaan perhatikan beberapa hal berikut ini.
1.
Mendengarkan secara aktif (Active listening) Gunakan kontak mata dan anggukan kepala untuk menjelaskan kepada narasumber bahwa anda secara aktif mendengarkan mereka, gunakan kata-kata yang menunjukan bahwa anda mengerti apa yang anda dengarkan, demikian juga ketika anda merasa ragu atas beberapa pernyataan yang anda dengarkan.
:| 23
Bahan Ajar KomNeg DFD
Gunakan
juga
pernyataan-pernyataan
yang
menunjukan
bahwa anda menghargai narasumber anda ketika mereka memberikan informasi.
Pada proses ini, ada beberapa hal yang harus anda ingat, yaitu setelah
anda
mengajukan
pertanyaan,
dengarkanlah
jawabannya, evaluasi jawaban itu (dengan memilah-milah berdasarkan penting dan relevansinya) kemudian ingat- rekam.
Gunakan catatan kecil untuk membantu anda merekam informasi yang ada dalam wawancara, meskipun pada saat itu anda telah merekam semuanya secara audio atau visual. Hal ini membantu
anda
untuk
tetap
konsentrasi
dan
aktif
mendengarkan.
Pada saat wawancara, perhatikan juga respon/signal verbal dan non verbal.
2.
Pertanyaan terbuka Pertanyaan terbuka adalah pertanyaan yang tidak dibatasi dengan suatu topik tertentu atau topik yang ditanyakan masih sangat luar, contohnya “ Katakan kepada kami tentang…..?” atau “Jelaskan kepada kami…….?”.
Pertanyaan terbuka ini akan membuat narasumber memberikan seluruh informasi yang dimilikinya, umumnya disampaikan berdasarkan skala prioritas sesuai sudut pandang narasumber.
Dengarkan jawabannya, gunakan teknik “kesunyian” (jeda) untuk memancing informasi lebih banyak dan dalam, gunakan gesture
anda
mengharapkan
untuk
menunjukkan
narasumber
bahwa
menceritakan
anda informasi
masih lebih
Bahan Ajar KomNeg DFD
banyak lagi. Pilah-pilah informasi tersebut dan beri penekanan pada informasi yang tidak cocok, tidak sesuai, bertentangan atau tidak konsisten.
3.
Pertanyaan Langsung Pertanyaan langsung umumnya berbentuk sederhana, terbata pada satu topik tertentu. Disampaik dengan jelas dan mudah dimengerti.
Pertanyaan
seperti
ini
baik
digunakan
untuk
mengklarifikasi hal-hal tertentu, atau memperoleh informasi lebih mendalam atas suatu topik.
4.
Pertanyaan khusus Pertanyaan khusus dimaksudkan untuk memperoleh informasi yang lebih spesifik atau suatu hal. Pertanyaan bentuk ini pada umumnya berkaitan dengan Siapa?, Apa?, Kapan?, Dimana?, Mengapa?, dan Bagaimana? (5 W 1 H - Who, What, When, Where, Why, and How)
5.
Pertanyaan Bertumpuk Jangan mengajukan pertanyaan bertumpuk, yaitu dua atau lebih pertanyaan dalam satu kalimat tanya, atau melakukan pertanyaan berikutnya sebelum pertanyaan pertama dijawab. Misalnya “Anda pergi ke Jogya dengan siapa, pada hari apa dan dengan penerbangan apa?”
:| 25
Bahan Ajar KomNeg DFD
I.
Negosiasi
DR. William Hendriks dalam bukunya Bagaimana Mengelola Konflik, Petunjuk Praktis untuk Menajemen Konflik yang Efektif, mengidentifikasi konflik menjadi sebagai berikut:
Konflik interpersonal lebih jamak diasosiasikan sebagai manajemen konflik karena melibatkan sekelompok orang. Berdasarkan tempat kejadiannya bisa terjadi intragroup maupun intergroup. Konflik intergroup adalah konflik yang paling kompleks dan paling serius bagi organisasi, karena setiap waktu dapat mengalami eskalasi dan menyebar di antara kelompok, gosip serta desas-desus yang membahayakan kinerja organisasi.
Konflik interpersonal dapat diselesaikan dengan lima gaya penyelesaian konflik berdasarkan tinggi-rendahnya perhatian pada orang lain serta tinggirendahnya perhatian diri sendiri, sebagai berikut:
Bahan Ajar KomNeg DFD
Sedangkan konflik intrapersonal melibatkan ketidaksesuaian fisik, emosi atau mental yang disebabkan oleh pekerjaan tidak sesuai dengan keahlian, kepentingan, tujuan atau nilai-nilai. Dalam www.akuinginsukses.com terdapat pendapat lain tentang penyebab konflik intrapersonal di tempat kerja, yaitu:
• Kondisi kerja yang selalu berada di bawah tekanan • Ketidakjelasan tugas yang diberikan • Permintaan barang yang sangat tinggi • Kurangnya perencanaan kerja • Adanya ancaman di kalangan karyawan • Teriakan dan makian para konsumen • Teman kerja yang selalu mengganggu • Ketidaknyamanan fisik, seperti suara mesin yang ribut, ventilasi yang kurang • dan yang paling buruk, tidak adanya perbaikan untuk mengatasi masalahmasalah diatas.
Konflik intrapersonal bersifat destruktif, bisa menjurus ke bunuh diri. Tetapi walaupun bersifat personal bisa juga menganggu orang lain dalam timnya. Konflik intrapersonal bisa diatasi dengan ‘manajemen stres’.
:| 27
Bahan Ajar KomNeg DFD
Berikut adalah sembilan tips mengatasi stress di tempat kerja :
1. Rencanakan dengan baik aktivitas anda : apa, mengapa, bagaimana, kapan dan siapa yang bertanggung jawab terhadap tugas-tugas. Penting sekali untuk membuat perencanaan bukan hanya jangka panjang tapi juga jangka pendek (rencana bulanan, rencana harian). 2. Pastinya anda di masa lalu pernah mengalami masalah-masalah di tempat kerja. Coba ingat-ingat kembali adakah cara-cara yang dapat anda gunakan untuk mengatasi masalah yang anda hadapi saat ini. 3. Ikutlah membangun iklim kerja yang menyenangkan, yaitu dengan bersikap terbuka dan berkomunikasi dengan sesama rekan kerja. 4. Pastikan anda mengerti terhadap tugas dan tanggung jawab anda, serta jangan ragu untuk bertanya. 5. Lakukan beberapa kali break untuk beberapa menit selama anda bekerja. Santai dan JANGAN MELAKUKAN APAPUN. Ambil nafas dalam-dalam. 6. Miliki sikap toleransi kepada sesama rekan kerja. Ingatlah bahwa masingmasing orang adalah pribadi yang unik, sebagai contoh : beberapa orang justru berprestasi lebih baik di bawah tekanan sementara sebagian yang lain membutuhkan waktu lebih banyak untuk menyelesaikan pekerjaannya. 7. Delegasikan sebagian tanggung jawab anda kepada anak buah anda. 8. Pertahankan
semangat
tim
anda,
misalnya
dengan
melakukan
perayaanperayaan kecil, berolahraga atau berekreasi bersama. 9. Sediakan lingkungan kerja yang baik. Minimalkan gangguan-gangguan seperti suara, ventilasi, cahaya dan suhu.
Bahan Ajar KomNeg DFD
G. Strategi Negosiasi
Startegi dalam negosiasi tidak lepas dari kemampuan komunikasi dengan memanfaatkan metode komunikasi LOQVE. Untuk mencapai keberhasilan dalam negosiasi berprinsip, dapat kita gunakan salah satu dari strategi negosiasi atau menggunakan kombinasi dari kelima strategi ini, yaitu strategi :
1) Menghindar 2) Akomodatif 3) Kompromi 4) Memaksa/ Kompetisi/Forcing 5) Kolaborasi
Kelima model atau pendekatan di atas pada dasarnya merefleksikan perbedaan tingkat kerjasama (co-operativeness) dan tingkat daya terima (assertiveness) dari pihak, yang mengalami pertentangan. Respon kooperatif menunjukkan keinginan untuk memuaskan kebutuhan (needs) dari para pihak yang berinteraksi, sedangkan respons assertive memberi fokus pada kebutuhan dari masing-masing pihak yang terlibat konflik atau perbedaan kepentingan.
Gambar: Model Negosiasi
:| 29
Bahan Ajar KomNeg DFD
Kelima model negosiasi untuk penyelesaian konflik yang diilustrasikan di atas dapat didefinisikan sebagai-berikut :
1) Avoiding (menghindar)
"Saya akan menunda masalah sampai saya memiliki waktu yang cukup untuk memikirkan masalah tersebut."(Lose/Lose)
Menghindar (avoiding) dapat berarti bahwa pihak yang sedang menghadapi konflik tidak memaksakan keinginan atau tujuannya untuk disetujui pihak lain dan pada sisi lain, juga tidak menyetujui keinginan atau tujuan pihak lain. Pada tingkat tertentu, menghindar juga dapat berarti merupakan refleksi dari perbedaan tujuan atau ketidaksediaan untuk menyelesaikan konflik.
2) Accommodating
"Saya akan berusaha menjaga perasaan orang lain dan memelihara hubungan diantara kami" (Lose/Win)
Penyelesaian konflik model ini menginginkan agar penyelesaian masalah dilakukan dengan baik (smooth) dan dalam beberapa situasi dilakukan dengan melepaskan keinginan atau tujuannya sendiri atau berharap hanya memperoleh sedikit manfaat, dengan memberi kesempatan kepada pihak lainnya.
3) Compromising
Saya akan melepaskan beberapa point untuk dipertukarkan dengan pihak lain”(Win/Win).
Bahan Ajar KomNeg DFD
Penyelesaian model ini melibatkan kesediaan untuk memenangkan beberapa issue dari keseluruhan pokok masalah dan melepaskan atau mengalah pada beberapa issue lainnya untuk memberi kesempatan kepada pihak lain untuk memenangkan beberapa issue lainnya tersebut.
Dalam pengertian umum, model penyelesaian ini berusaha mencapai kemenangan parsial (partial win/win) dari para pihak yang sedang terlibat konflik.
4) Forcing
"Saya akan berusaha memenangkan posisi saya."
Model ini menunjukkan sebuah usaha untuk mendominasi pihak lain dengan menggunakan otoritas (kekuasaan) formal yang dimilikinya, tekanan (ancaman) fisik, ketentuan mengenai issue mayoritas atau dalam kondisi tertentu dilakukan dengan mengabaikan tuntutan dari pihak lain. Model ini merepresentasikan model klasik pendekatan "win/lose" yang pada umumnya diasosiasikan dengan konflik.
5) Collaborating / Problem Solving
"Saya akan berusaha untuk memperhatikan semua kepentingan dan masalah secara menyeluruh dan terbuka." ( Win/Win).
Model
ini
merepresentasikan
sebuah
keinginan
untuk
berusaha
memuaskan kebutuhan kedua-belah pihak yang sedang berada dalam situasi konflik. Pihak yang menggunakan model penyelesaian ini juga mempertimbangkan pemuasan secara menyeluruh (bukan parsial) tujuan dari pihak lainnya. Model ini disebut juga model penyelesaian konflik yang bersifat "win/win" yang menyeluruh dan para pihak yang terlibat dalam penyelesaian konflik, dapat menggunakan proses negosiasi sebagai sarana untuk mengaplikasikan model ini.
:| 31
Bahan Ajar KomNeg DFD
H. Prinsip Negosiasi2
Herb
Cohen,
seorang
pengajar
ternama
dalam
keahlian
bernegosiasi,
mengatakan bahwa ada beberapa prinsip negosiasi yang menjadi dasar dan harus diketahui oleh semua negosiator. Ia menamakan prinsip negosiasi ini sebagai “The Nucleus of Negotiation.” Prinsip-prinsip tersebut bisa dengan mudah diingat karena menggunakan singkatan “TIP” akronim dari Time, Information, Power.
Time, ada enam peraturan dalam time, yaitu:
1. The Dateline Rule
Dalam negosiasi manapun, dateline sangatlah penting. Karena orang-orang mempunyai dateline (tenggat waktu) yang memungkinkan mereka untuk mengambil keputusan dan bertindak. Jika tidak ada tenggat waktu, para negosiator akan menghabiskan banyak waktu untuk mengambil keputusan dan kadang-kadang bahkan tidak mengambil keputusan sama sekali. Jadi, sebelum Anda memulai negosiasi, cari tahu apakah pihak lain mempunyai dateline yang harus dipenuhi. Bila mereka tidak punya, maka Anda harus siap tidak mendapatkan keputusan dan hasil sama sekali, atau keputusan itu butuh waktu yang sangat lama!
2. Always Has A Dateline of Sorts
Kadang-kadang saat Anda bertanya, mereka mengatakan tidak memiliki dateline dan mereka tidak sedang dikejar waktu. Jangan panik! Mereka PASTI punya tenggat waktu, dan itu hanya gertakan saja. Bila mereka benar-benar tidak punya, dalam kebanyakan kasus, mereka tidak bakal repot-repot bertemu, berdiskusi, dan bernegosiasi dengan Anda. Tugas Anda sebagai negosiator adalah mencari tahu dan menyelidiki datelinemereka yang
2
http://www.marketing.co.id/blog/2012/08/20/dasar-dasar-dan-prinsip-negosiasi-herb-cohen/
Bahan Ajar KomNeg DFD
sebenarnya. Terkadang Anda harus bertanya pada lebih dari satu orang. SELALU adadateline, ketahuilah.
3. Tighter Timeframe is at a Disadvantage
Aturan ketiga mengatakan bahwa pihak dengan dateline lebih singkat dan pendek, akan berada dalam posisi yang lemah. Ini dikarenakan dia menghadapi tekanan yang lebih besar dan harus lebih cepat mengambil keputusan atau membuat kesepakatan.
Bandingkanlah
dateline
mereka
dengan
dateline
Anda.
Jika
sudah
membandingkannya, maka pertimbangkanlah skenario-skenario berikut:
a. Dateline Anda lebih singkat, pendek atau lebih cepat dari mereka. b. Dateline Anda lebih panjang, longgar atau lebih lambat dari mereka.
Bila punya dateline lebih singkat, maka dia mendapat tekanan lebih besar, yang membuat mereka cenderung lebih mudah berkompromi untuk mencapai kesepakatan.
Maka dari itu, berhati-hatilah dalam memberikan informasi.
Bila mereka
mengetahui bahwa dateline Anda lebih pendek dari mereka, maka Anda akan berada pada posisi yang lebih lemah untuk melakukan negosiasi dan mencapai kesepakatan. Sebaliknya, bila dateline Anda lebih singkat dari mereka, tetapi Anda tetap mengatakan atau memberikan kesan bahwa dateline Anda lebih panjang atau longgar, maka mereka akan mengira bahwa mereka berada dalam posisi yang lebih lemah, walaupun faktanya Andalah yang lebih lemah.
Satu hal yang dapat Anda lakukan bila dateline Anda lebih singkat dari mereka adalah berdiskusi dengan bos Anda agar dia dapat memberikan
:| 33
Bahan Ajar KomNeg DFD
kelonggaran waktu. Dengan begitu, Anda akan mendapatkan keuntungan dalam bernegosiasi.
4. All Datelines Should Be Analyzed
Jadi, Anda harus tahu bahwa negosiator yang baik dan paham betul akan pentingnya dateline, mungkin tidak akan memberitahukan dateline yang sebenarnya
pada
Anda.
Anda
harus
lebih
banyak
bertanya,
lakukancrosscheck pada orang lain, dan selidikilah lebih lanjut kebenaran informasi yang ada. Bila terdapat banyak informasi yang tidak akurat dan tidak
konsisten,
itu
merupakan
bukti
bahwa
mereka
berbohong
tentangdateline mereka. Bila mereka tahu bahwa Anda mengetahui mereka berbohong tentang dateline mereka, maka posisi Anda akan menjadi lebih kuat.
5. Generally Patience Pays
Anda harus bersabar, tenang, dan jangan emosional dalam bernegosiasi. Negosiator yang emosional kerap tidak dapat mengambil keputusan yang logis dan benar, yang seringkali baru disesalkan kemudian. Mereka mungkin akan mencoba untuk memprovokasi dan membuat Anda menjadi emosional. Jangan terpancing, dan kekuatan akan tetap di tangan Anda.
6. A Proposal Tended Closer to the Dateline Has More Credibility
Bila ingin agar pihak lain berpikir bahwa ini adalah tawaran terakhir Anda, maka Anda dapat memberikan proposal sedekat mungkin dengan waktu dateline mereka. Ini akan menunjukkan pada mereka bahwa Anda sudah memikirkan semuanya dengan matang, melihat segala kemungkinan, dan ini adalah benar-benar tawaran terakhir Anda. Berikan tawaran terakhir Anda pada waktu yang sedekat mungkin dengan dateline yang ada. Hal ini mempunyai keuntungan yang lain, yaitu mereka tidak punya banyak waktu
Bahan Ajar KomNeg DFD
lagi untuk melakukan tawar-menawar dan cenderung akan menerima tawaran Anda. Information
Sudah merupakan hal yang umum bahwa
input dapat mengubah output.
Informasi (INPUT) yang Anda terima secara langsung atau tidak langsung akan mempengaruhi tindakan, strategi, dan perilaku Anda (OUTPUT). Begitu pula, informasi yang dimiliki oleh pihak lain juga akan mempengaruhi tindakan, strategi dan perilaku mereka. Karenanya, Anda harus mencari informasi, mendengarkan dengan seksama informasi-informasi penting yang mungkin diberikan secara tidak sadar oleh pihak lain.
Karena input mempengaruhi output, Anda juga bisa memberikan informasi yang relevan kepada mereka agar dapat mempengaruhi tindakan, strategi dan perilaku mereka. Bagaimana Anda menghendaki mereka bertindak? Berikan informasi yang nantinya dapat memberikan keuntungan bagi Anda.
Pertahankan selalu konsentrasi anda.
Orang cenderung untuk memberikan
informasi secara ceroboh bila mereka kehilangan konsentrasi. Orang dapat kehilangan konsentrasi bila mereka sedang lelah. Jadi sebelum bernegosiasi, pastikan anda mendapatkan istirahat yang cukup. Bila memungkinkan, lakukan negosiasi bila mereka sedang lelah, dan Anda sedang dalam kondisi puncak.
Memberikan informasi kepada pihak lain mungkin menunjukkan bahwa Anda mempercayai mereka. Saling bertukar informasi dapat mempererat hubungan yang ada. Namun berhati-hatilah bila mereka memberikan informasi kepada Anda. Jadi perhatikanlah dengan baik informasi yang Anda berikan dan dapatkan.
:| 35
Bahan Ajar KomNeg DFD
Power
Power adalah kemampuan Anda untuk mempengaruhi perilaku pihak lain. Pertama-tama, Anda harus menyadari bahwa pada situasi apapun dalam negosiasi, Anda SELALU punya kekuatan (power). Bahkan jika anda merasa tidak mempunyai kekuatan dan berada dalam posisi yang lemah, anda tetap punya kekuatan. Mengapa? Karena ada dua macam kekuatan:
1. Real Power (kekuatan yang sesungguhnya), karena kekuatan memang di tangan Anda. 2. Perceived Power, yaitu Anda sebenarnya tidak mempunyai kekuatan, tetapi pihak lain tidak tahu atau mengira kekuatan Anda lebih besar dari mereka.
Jadi, jika Anda tidak memiliki kekuatan, Anda dapat menciptakan kesan, bahwa Anda mempunyai kekuatan. Sebenarnya, kita sering UNDER-ESTIMATE dengan kekuatan kita sendiri ketika bernegosiasi, dan terlalu OVER-ESTIMATE kekuatan pihak lain! Tahukah Anda? Pihak lain mungkin punya pikiran yang sama dengan Anda dalam hal ini. Jadi ciptakan saja kesan, bahwa Anda memiliki bargaining power yang lebih besar daripada mereka. Maka mereka secara psikologis akan merasa lebih lemah. Jadi, negosiasi tidak jauh berbeda dengan keahlian dalam permainan pikiran.
I. Empat Aturan Dasar Negosiasi Berprinsip
Dalam melakukan negosiasi harus berpegang pada empat aturan dasar negosiasi berprinsip, yaitu:
1. Memisahkan perasaan pribadi dengan masalah yang sedang dihadapi 2. Fokus pada kepentingan, bukan posisi 3. Mengumpulkan beberapa pilihan sebelum membuat keputusan 4. Memastikan bahwa hasil didasarkan pada kriteria yang objektif