BAHAN AJAR CHARACTER BUILDING BERBASIS NILAI-NILAI PANCASILA C H A R A C T E R B U I L D I N G
PUSAT KURIKULUM BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2008
ABSTRAK Bahan Ajar Character Building ini dapat digunakan terintegrasi dengan bahan ajar lain yang kontekstual sesuai dengan kebutuhan pada saat pembelajaran dilaksanakan. Bahan ajar ini bukan merupakan bahan ajar yang siap pakai, tetapi masih perlu dilengkapi dengan bahan ajar lain yang mendukung untuk tercapainya tujuan pembelajaran yang diinginkan. Sesuai dengan karakteristik Character Building yang menyatakan bahwa Karakter seseorang ditentukan oleh apa yang ia lakukan, bukan apa yang ia katakan atau diyakini, maka Character Building tidak berhenti sampai pada pembelajaran mengetahui character yang baik, tetapi sepantasnya sampai pada implementasi kebiasaan/pembiasaan yang diwujudkan dalam tindakan nyata dalam kehidupan siswa di sekolah, yang mana nantinya character tersebut juga diwujudkan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
DAFTAR ISI
1. Abstrak 2. Pendahuluan 3. Landasan Yuridis 4. Konsep Character Building 5. Nilai-nilai Pancasila dalam Character Building 6. Bahan Ajar Character Building 7. Penutup 8. Lampiran-Lampiran 1. Pedoman Debat Publik 2. Pedoman Diskusi Kelompok 3. Puisi Perubahan 4. Pembelajaran Demokratis 5. Konflik Sosial 6. Bahan Ajar HAM 7. Dimensi dan Kajian PKn 8. Silabus pembelajaran Toleransi Beragama 9. Silabus pembelajaran Persamaan Derajat 10. Silabus pembelajaran Patriotisme 11. Silabus pembelajaranKemandirian 12. Silabus pembelajaran Keterbukaan 13. Silabus pembelajaran Disiplin 14. Silabus pembelajaran Keadilan 15. RPP Toleransi Beragama 16. RPP Persamaan Derajat 17. RPP Patriotisme 18. RPP Kemandirian 19. RPP Keterbukaan 20. RPP Disiplin 21. RPP Keadilan
BAHAN AJAR CHARACTER BUILDING BERBASIS NILAI-NILAI PANCASILA PENDAHULAN Fakta memperlihatkan bahwa 20 tahun terakhir ini perilaku warga masyarakat banyak yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Sikap mementingkan diri sendiri, menggunakan segala cara untuk mencapai tujuan, termasuk dengan cara-cara yang melanggar hukum, seperti: korupsi dan memeras warga masyarakat. Penyalah gunaan kekuasaan dikalangan orang tua dan pada saat yang sama banyak anak muda yang terjerat narkoba, tawuran antarpemuda, dan premanisme. Kondisi ini menambah kekawatiran bersama terhadap keberlangsungan hidup bangsa dan negara. Krisis multidimensi yang terjadi sekarang ini, antara lain juga diakibatkan oleh kelainan perilaku di atas. Kenyataan ini menyadarkan kita tentang perlunya memperkuat karakter bangsa berbasis nilai-nilai Pancasila di sekolah-sekolah, termasuk di SMA. Penguatan Character
Building
ini
terintegrasi
dalam
mata
pelajaran
Pendidikan
Kewarganegaraan. Melalui upaya ini diharapkan terjadi perubahan perilaku pelajar SMA menjadi lebih baik dan lebih bertanggungjawab sesuai dengan tuntutan Pancasila. Perubahan ini akan menjalar pada perbaikan sikap warga masyarakat lainnya, yang kemudian terjadi perbaikan karakter bangsa Indonesia. LANDASAN YURIDIS Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 3, menyatakan bahwa Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka
mencerdaskan
kehidupan
bangsa,
bertujuan
untuk
ber-
kembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Sejalan dengan itu, PP RI No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, pasal 26 ayat 2, menyatakan bahwa Standar kompetensi lulusan pada satuan pendidikan menengah umum bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, ahklak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut, ayat 3 menyatakan bahwa Standar kompetensi lulusan pada satuan pendidikan menengah bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, ahklak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya. Undang-Undang RI No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 dalam Lampiran Bab 3 menyatakan bahwa diperlukan upaya memperkuat jati diri dan karakter bangsa melalui pendidikan dalam rangka memantapkan landasan spiritual, moral, dan etika pembangunan bangsa menuju terwujudnya visi pembangunan Nasional 20052025, yaitu Indonesia yang mandiri, maju, adil dan makmur. KONSEP CHARACTER BUILDING Istilah karakter sama dengan kepribadian, yaitu ciri atau karakteristik atau gaya atau sifat khas dari seseorang yang bersumber dari bentukan-bentukan yang diterima dari lingkungan keluarga dan sekolah (melalui pendidikan) dan juga bawaan seseorang sejak lahir. Sedangkan istilah “building” berasal dari bahasa Inggris yang artinya kurang lebih adalah membangun atau mengembangkan. Jadi character building adalah ciri atau karakteristik atau gaya atau sifat khas yang akan dibangun dalam proses pendidikan karakter. Menurut Freire bahwa, “setiap praksis pendidikan mengandaikan sebuah konsep tentang manusia dan dunia.” Bahwa manusia memiliki kecenderungan memiliki sifat sejak lahir namun manusia juga memiliki kecenderungan untuk dapat diubah kearah yang lebih baik atau yang lebih buruk. Dapat diubah memberi indikasi kepada kita bahwa manusia itu memiliki daya-daya dinamis untuk berubah. Jika manusia memiliki daya-daya dinamis ini, pendidikan karakter
adalah sebuah peluang bagi penyempurnaan diri manusia. Pendidikan karakter merupakan hasil dari usaha manusia dalam mengembangkan dirinya sendiri. Prinsip-prinsip yang dijadikan pedoman bagi character building adalah sebagai berikut: 1) Karakter seseorang ditentukan oleh apa yang ia lakukan, bukan apa yang ia katakan atau diyakini 2) Karakter yang baik adalah pencapaian tujuan dengan cara-cara yang baik walaupun tindakan itu mengandung resiko 3) Jangan membenarkan perilaku yang buruk hanya karena perilaku itu banyak dilakukan orang 4) Perilaku seseorang memiliki makna transformatif, yang berarti bahwa seorang individu bisa mengubah dunia 5) Imbalan bagi karakter bangsa yang baik akan membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik untuk dihuni. NILAI – NILAI Berikut ini adalah nilai-nilai Pancasila dan pendekatan yang akan dikembangkan dalam pendidikan character building berbasis nilai-nilai Pancasila. Ada 7 (tujuh) nilai yang akan dikembangkan dalam pembangunan karakter siswa yang berbasis nilai-nilai Pancasila, yaitu toleransi beragama, persamaan derajat, patriotisme, kemandirian, keterbukaan, disiplin, dan keadilan. Pemilihan ketujuh nilai tersebut didasarkan atas: 1. Terdapat dalam Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran PKn untuk SMA, 2. Nilai-nilai yang bersifat aplikatif, kontekstual, operasional dan terukur, 3. Nilai-nilai yang disarikan dari sila-sila Pancasila. Ketujuh nilai-nilai Pancasila tersebut adalah: 1. Toleransi Beragama, perwujudan Sila Pertama 2. Persamaan Derajat, perwujudan Sila Kedua 3. Patriotisme, perwujudan Sila Ketiga 4. Kemandirian, perwujudan Sila Ketiga
5. Keterbukaan, perwujudan Sila Keempat 6. Disiplin, perwujudan Sila Keempat 7. Keadilan, perwujudan Sila Kelima
Pengukuran keberhasilan Character Building dapat dilakukan salah satunya melalui pendekatan negatif dan pendekatan positif seperti yang terdapat dalam tabel berikut. Nilai Pancasila
Pendekatan Negatif
Pendekatan Positif
Toleransi Beragama
Sikap tidak toleran diantara warga masyarakat yang berbeda agama dan kepercayaan dikurangi.
Persamaan Derajat
Sikap diskriminatif berdasarkan perbedaan suku, agama, ras, golongan dan jender dikurangi
Patriotisme
Sikap acuh tak acuh terhadap masalah-masalah kemasyarakatan, kebangsaan, dan kenegaraan, serta lingkungan hidup dikurangi Sikap tidak peduli dengan kemandirian bangsa
Sikap toleran dan hormat menghormati diantara warga masyarakat yang berbeda agama dan kepercayaan ditingkatkan Memberlakukan kesempatan yang sama disemua bidang dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara tanpa membedakan suku, agama, ras, golongan, dan gender Ikut serta dalam upaya penanggulangan masalahmasalah kemasyarakatan, kebangsaan, dan kenegaraan, serta lingkungan hidup Ikut serta dalam upaya penguatan kemandirian bangsa, antara lain dengan menggunakan produk dalam negeri Menumbuhkembangkan sikap terbuka, jujur dan dapat menerima perbedaan Mengembangkan sikap patuh dalam menjalankan tata tertib sekolah Menunjukkan sikap adil dalam memberikan kesempatan orang lain (sesama temannya) dalam
Kemandirian
Keterbukaan
Disiplin
Keadilan
Menghindari sikap mau menang sendiri, suka monopoli kebenaran Menghindari sikap tidak tepat waktu (kehadiran, melaksanakan tugas, dll) Sikap siswa yang selalu menuntut nilai yang tingi sementara tidak sesuai dengan kemampuan dan
Nilai Pancasila
Pendekatan Negatif
Pendekatan Positif
upayanya
berbagai kesempatan.
Bahan Ajar Character Building Bahan ajar character building ini, bukanlah bahan ajar yang siap pakai, tetapi merupakan bahan ajar yang masih perlu dilengkapi dengan bahan ajar lain yang bersifat kontekstual sesuai perkembangan masa pada saat pembelajaran dilaksanakan dan bahan ajar lainnya yang susuai dengan kebutuhan penguatan character siswa padaa saat itu. Bahan ajar ini terdiri atas 1) Debat Publik, 2) Diskusi Kelompok, 3) Puisi Perubahan, 4) Pembelajaran Demokratis, 5) Konflik Sosial,
6)
Hak
Asasi
Manusia,
7)
Pendidikan
Kewarganegaraan,
8)
Silabus_silabus, dan 9) RPP-RPP. Bahan-bahan ajar tersebut dapat digunakan secara terintegrasi bersama-sama sesuai kebutuhan pembelajaran. Penutup Semoga Model Bahan Ajar Charakter Building Berbasis Nilai-Nilai Pancasila ini dapat digunakan oleh guru/sekolah dalam rangka melaksanakan pendidikan karakter sesuai dengan kebutuhan sekolah dan amanat undangundang yang berlaku.