www.jakartakita.id
Koran Edisi 1 | Oktober 2016
Maju Kotanya, Bahagia Warganya
Lihat Hal.
Kabar dari Tetangga Sebelah
7
Bahagia Menurut Warga Jakarta LIhat Hal.
Siapa
2
Lihat Hal.
4
Foto: Imang Jasmin.
#Bahagia adalah Hak Setiap Warga
CALON GUBERNUR DKI JAKARTA Anies Baswedan (kanan) menyambut keceriaan anak-anak saat memenuhi undangan warga Tanah Merah, Kelurahan Rawa Badak, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, Minggu (2/10/2016)
Pembangunan infrastruktur tak selayaknya mengabaikan pembangunan manusia. Kebahagian warga Jakarta pantas jadi prioritas utama. Penting bagi pemimpin Ibu Kota untuk memimpin warganya, lebih dari sekadar memimpin kota.
“
Buat saya bahagia itu kalau keluarga tenang, tenteram, gak bikin pegel hati,” kata Maryam (56 tahun) seorang ibu di Guji, Duri Kepa, Jakarta Barat. Bagi Maryam bahagia itu sederhana. Begitu pula bagi Munajat (52 tahun) warga Jembatan Besi, Tambora, Jakarta Barat, “Bahagia buat saya kalau bisa memenuhi sembilan bahan pokok.” Menurut Maryam, kondisi sekarang ini seperti gado-gado: “Pinginnya Jakarta maju,
tapi bikin resah kita yang asli Jakarta. Kan kita lihat gusur sana gusur sini.” Apakah sebuah kota yang maju pasti membuat warganya bahagia? Ternyata belum tentu. Kota dengan kemegahan infrastruktur tak selalu membuat penghuninya bahagia. Singapura adalah contoh nyata. Kota ini terkenal serba rapi, disiplin dan memiliki reputasi kaya serta berteknologi. Namun berdasarkan sigi The Gal lup Engagement Survey (2011), warga
kota ini paling tidak bahagia di dunia. Di sinilah terlihat pentingnya pembangunan manusia lebih dari membangun kota. Anies B a s we d a n , m a nt a n K e t u a Komite Etik KPK yang kini menjadi Calon Gubernur DKI Jakarta menuturkan, Jakarta membutuhkan sosok pemimpin baru yang lebih manusiawi dan berkeadilan. “Kalau yang dipikirkan kota fokusnya memastikan jalannya baik, listrik dan air lancar. Itu benar, tapi tidak cukup. Yang dibutuhkan adalah masyarakatnya bahagia ada keadilan dan kesejahteraan,” kata Anies saat menghadiri pengajian Habib Ali di Kwitang, Jakarta Pu-
Masalah yang Harus Diatasi Pemerintah menurut Warga Jakarta: Kenaikan Harga
Pekerjaan & Pengangguran
Kriminalitas
sat, Minggu (9/10/2016) lalu. Jakarta sebagai ibukota Indonesia harus mengembalikan keadaban pada pemimpin maupun masyarakat yang dinilainya saat ini mulai tergerus. “Jakarta yang baik itu adalah maju kotanya, bahagia warganya. Ada adab di kota ini. Yang dibutuhkan masyarakat sejatinya kebahagiaan,” kata Anies. Jalan yang mulus dan tidak macet memang penting, tanpa mengabaikan kebahagiaan warganya. Pembangunan fisik yang memerhatikan pembangunan manusia akan membuat warga turut terlibat dan merasa memiliki kotanya sendiri. Beberapa tahun ini pembangunan infrastruktur memang berkem-
Kenaikan Harga Pekerjaan & Pengangguran Kriminalitas Macet & Transportasi Perkembangan Ekonomi Korupsi Banjir Rumah & Penggusuran Pendidikan Sarana Kesehatan Sarana (Listrik & Air) Pembersihan Sampah Pembangunan Infrastruktur
“Jakarta yang baik itu adalah maju kotanya, bahagia warganya. Yang dibutuhkan masyarakat sejatinya kebahagiaan.” —Anies Baswedan bang baik. Namun kenyataan bahwa sebagian warga menderita karenanya adalah fakta. Ibu kota Jakarta adalah juga kota tempat Proklamasi Kemerdekaan dikumandangkan. Ada janji Kemerdekaan untuk melindungi segenap warga, menyejahterakan, mencerdaskan, dan berperan dalam perdamaian. Janji melindungi warga harus dimulai dari sini. Setiap warga Jakarta punya hak untuk bahagia. (Tim Redaksi)
44 42 37 36 34 26 16 42 14 8 8 6 6
Sumber: Survei Internal Tim Anies-Sandi 2016
2
Maju Kotanya, Bahagia Warganya
Bahagia Menurut Warga Jakarta Warga Ibukota yang budiman, Koran JAKARTA KITA yang ada di tangan Anda ini adalah bagian dari ikhtiar agar kita semua mendapatkan informasi yang bermanfaat seputar pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017. Dalam Pilkada yang untuk pertama kalinya digelar serentak di seluruh Indonesia bersama 7 provinsi dan 94 kabupaten/kota ini warga Jakarta juga akan memilih Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022. Sebuah pesta demokrasi layaknya sebuah kegembiraan mestinya kita isi dengan pertunjukan ide, festival gagasan, adu program dan visi. Pesta demokrasi ini janganlah justru menjadi arena provokasi apalagi ajang caci maki antar para pendukung pasangan calon. Sudah saatnya pesta yang akan berlangsung hingga pemungutan suara 15 Februari 2017 nanti, disambut dengan sikap positif kita semua untuk menyongsong pemimpin baru Jakarta. Perbedaan pandangan adalah wajar, dan justru akan mendewasakan kita sebagai warga negara. Lawan bukanlah musuh. Anies Baswedan pernah mengungkapkan, “Lawan berdebat adalah teman berfikir. Lawan bulutangkis adalah kawan berolahraga, dan lawan politik adalah teman berdemokrasi.” Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Sandiaga Uno mengajak masyarakat Jakarta untuk berubah: menjadi lebih baik. Jakarta yang lebih baik adalah yang maju kotanya dan bahagia warganya. Membangun Jakarta bukan hanya infrastruktur, jalan dan gedung yang megah. Itu penting, tetapi tidak cukup. Membangun manusia, menjadikan warga Jakarta bahagia adalah tujuan utamanya. Pada edisi perdana ini Koran JAKARTA KITA menyajikan bagaimana keinginan warga Jakarta untuk hidup bahagia di Ibukota ini. Juga bagaimana calon pemimpin Jakarta menyiapkan langkah untuk mewujudkannya, untuk maju bersama seluruh warga. Salam bersama.
“Kalau Warga Punya Pekerjaan Layak” Sudah sering kita dengar kata bahagia. Tapi, apa sih sebenarnya bahagia bagi warga Jakarta? Berikut ini ungkapan mereka. SURAHMAN 35 tahun, Rusun Marunda, Cilincing, Jakarta Utara. Sekretaris Gerakan Berbangsa. Pegiat sosial. Bahagia buat saya itu ketika tidak ada lagi anak yang menangis ketika hendak bersekolah, tidak ada lagi masyarakat Jakarta yang menangis ketika hendak ke rumah sakit. Memang sekarang ini sudah ada, tapi belum menyebar secara merata. Yang juga bisa bikin bahagia itu adalah harga pangan yang terjangkau. Dan itu bisa terjadi kalau ada lapangan pekerjaan. Kalau ada uang, kan bisa beli pangan.
ITA OKTARINA 29 tahun, Agen Asuransi, Puri Kembangan, Kembangan Selatan, Kembangan, Jakarta Barat.
GALIH NUR 28 tahun, Wiraswasta Sewa Mobil, Keramat Asem, Utan Kayu Selatan, Matraman.
MUNAJAT 52 tahun, Jembatan Besi, Tambora, Jakarta Barat. Ketua Barisan Ketua RT/RW (Baret).
MARHUDIN HS 45 tahun, Bojong Raya, Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat. Ketua RW.
Bagi saya, bahagia itu kita punya sistem transportasi yang lebih baik. Kita kan butuh kepastian di jalan. Kapan bus datang, waktu tempuh berapa lama. Apalagi kalau bisa terhubung gitu. Pasti orang-orang seperti saya (yang memiliki mobilitas tinggi) akan terbantu.
Bagi saya, bahagia itu kalau kita punya lapangan bola. Seperti zaman dulu, saya gampang cari lapangan buat main bola. Kalo bisa stadion. Apalagi kalau orang Jakarta semuanya dukung total tim kebanggan ibu kota, Macan Kemayoran, Persija pasti bakal maju sepak bola Jakarta.
Bahagia buat saya itu bisa memenuhi kebutuhan 9 bahan pokok dan anak-anak mempunyai pekerjaan layak. Gajinya tidak harus besar, namun ada dan layak saja, itu sudah cukup buat saya bahagia. Selain itu, secara kelembagaan, sebagai ketua Baret, kami minta pemerintahan menghormati kelembagaan kami di masyarakat. Karena kami kan bukan PNS. Kami yang tahu warga, mulai dari yang lahir sampai yang meninggal. Karena itu, keberadaan kami dalam masyarakat juga dihargai. Jangan sampai ada peraturan yang bilang, tak perlu surat pengantar dari Ketua RT/RW, untuk membuat surat keterangan tertentu.
Bahagia buat saya adalah ketika pembangunan Jakarta itu melibatkan warga. Jadi, bukan hanya bangunan yang dibangun, tapi juga bagaimana kita memberdayakan masyarakat kita. Karena kitalah yang semestinya membangun Jakarta. Kalau bukan kita, lalu siapa lagi? Kita jangan jadi penonton pembangunan dan tergerus oleh pembangunan. Tapi, kita harus menjadi pelaku pembangunan yang ada di Jakarta ini. Mungkin itu yang harus dibenahi. Tentunya dengan pendidikan yang tinggi.
RIYANTO 50 tahun, Juru Parkir, Cakung Barat, Cakung, Jakarta Timur. Bagi saya, bahagia adalah jika kita memiliki kontrak kerja yang lebih baik. Bukan soal susah cari kerja. Tapi masalah kontrak. Kerja sih ada saja, tapi kalau kontraknya habis ya bingung juga cari kerja lagi. Kalau boleh sih ada kepastian masalah kerja. Jadi kita gak perlu khawatir lagi.
MARYAM 56 tahun, Kampung Guji, Duri Kepa, Jakarta Barat. Ibu rumah tangga. SARKAT 51 tahun, Kampung Guji, Duri Kepa, Jakarta Barat. Supir Pribadi. Bahagia buat saya itu jika pemerintah bisa membuat bahagia masyarakatnya. Dan, jika memang kampung kami dinilai kumuh, ya kami siap bila pemerintah menata kampung, baik dengan kampung deret atau bedah kampung. Asal jangan kampungnya ditata, alias diratakan.
Buat saya, bahagia itu kalau keluarga tenang, tenteram, gak bikin pegel hati. Istilahnya, biar kita makan sama garam juga enak, ayem. Tak seperti sekarang, kayak gado-gado. Pengennya juga Jakarta maju, tapi jangan bikin resah kita yang asli Jakarta, gitu. Ya, kan kita lihat sekarang ini, gusur sana-gusur sini. Ini orang asli kita, Betawi, mau dibawa ke mana ini? Jangan tersingkirkan, begitu…
3
Maju Kotanya, Bahagia Warganya
Kota dengan Warga Paling Bahagia di Dunia Survei tentang tingkat kebahagiaan mengungkap korelasi yang tidak sejajar antara pembangunan kota dan kebahagiaan warganya. Kota yang megah belum tentu nyaman bagi warganya.
D
i kawasan Asia Pasifik, sulit menandingi kemegahan dan kekayaan Singapura. Kota yang sekaligus juga sebuah negara ini terkenal serba rapi, disiplin dan memiliki reputasi kaya serta berteknologi. Para p emimpin Singapura pada masa lalu berkomitmen mewujudkan negara itu menjadi paling super di kawasannya. Cita-cita ini berhasil. Tetapi lihatlah sisi lainnya. Warga Singapura memiliki gaya hi-
dup amat kompetitif, dihimpit aturan represif, dan berbiaya hidup mahal. Semangkuk mi yang termurah di negara ini tak kurang dari US$ 3 atau sekitar Rp34.000. Tak heran ia menjadi kota termahal di dunia tahun 2014 berdasarkan survei Economist Intelligence Unit (EIU). Tajir dan canggih membuatnya sedikit sombong. Bila Anda kelelahan berdiri di subway, jangan harap ada anak muda menawarkan kursinya.
Apakah warga Singapura bahagia hidupnya? Jajak pendapat yang dilakukan Gal lup Enggagement Survey terhadap 150 negara di dunia menyimpulkan, rakyat Singapura adalah yang paling tidak bahagia sedunia. Mereka tidak lebih bahagia dibanding rakyat di negara-negara bergolak, seperti Iraq, Armenia, Serbia dan Afghanistan. Sebaliknya adalah kota Kopenhagen, Denmark. Survei
United Nation Sustainable Development Solutions Network, yang bertajuk World Happiness Report 2015, menyebut Kopenhagen sebagai kota dengan warga paling bahagia di dunia. Kota yang dihuni lima juta penduduk ini tidak begitu megah. Tak ada pencakar langit. Gedung-gedung di pusat kota itu dibangun umumnya lima lantai saja.
Namun begitu, kebahagiaan terpancar kuat di dalamnya. Setiap harinya, warga Kopenhagen selalu menyungging senyum di bibir. Jalanan tertib oleh sikap warganya yang disiplin dan beradab. Kota Kopanhagen juga aman dan bersih. Saat musim panas tiba warga kota menikmati sinar matahari di ruang-ruang publik dan kafe sepanjang kanal kota. (Tim Redaksi)
Bahagiakah Anda Hidup di Jakarta? Pertanyaan ini dijawab Badan Pusat Statistik (BPS) dalam laporan Indeks Kebahagiaan Provinsi DKI Jakarta tahun 2014. Dalam data itu, Jakarta meraih skor sebesar 69,21 pada skala 0 - 100. Dari 10 besar provinsi, Jakarta menempati posisi kedua dari belakang. Membaca data ini, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta perlu berikhtiar lebih untuk meningkatkan indeks kebahagiaan ini. Agar tercipta kondisi kota Jakarta yang maju, dan membahagiakan untuk ditinggali warganya.
Parameter Kebahagiaan adalah kepuasan pada 10 Aspek:
1
2
Taukah Anda?
4
5
7
9
JAWA TIMUR
68,70
69,21
8
DKI JAKARTA
70,45
70,77 DI YOGYAKARTA
6
PAPUA BARAT
70,79 SULAWESI UTARA
71,10
72.42 KALIMANTAN UTARA
3
JAMBI
71,45 KALIMANTAN TIMUR
72,12 MALUKU
RIAU
72,42
1. 2. 3. 4.
10
Kesehatan Pendidikan Pekerjaan Pendapatan rumah tangga 5. Keharmonisan keluarga 6. Ketersediaan waktu luang 7. Hubungan sosial 8. Kondisi rumah dan aset 9. Keadaan lingkungan 10. Kondisi keamanan
Responden:
1.139
rumah tangga
Indeks Kebahagiaan Nasional:
68,28
Poin
Asal Mula Nama SENAYAN Dulu daerah Senayan adalah milik seseorang bernama Wangsanaya yang berasal dari Bali. Tanah itu disebut Wangsanayan yang berarti tanah tempat tinggal atau tanah milik Wangsanaya. Lambat laun akhirnya orang menyingkat nama Wangsanayan menjadi Senayan.
Photocredit: Liputan 6
4
Maju Kotanya, Bahagia Warganya
Siapa
Anies Baswedan
Tak Gentar Bela yang Benar Dididik Pejuang Kemerdekaan
A
nies ditempa menjadi pemberani sejak kecil. Ia pernah dikeroyok teman sebayanya, Aliyah, ibunya, mendiamkannya. Bukan berarti tak sayang, tapi Aliyah ingin agar Anies bisa menyelesaikan masalahnya sendiri. Gaya pendidikan keluarganya ini sangat membekas dalam diri Anies. Keberanian telah tumbuh dalam dirinya. Dia tak takut mengambil risiko. Itu bisa dilihat, di antaranya, ketika dia menjadi mahasiswa. Dia kerap berada di depan dalam melakukan perlawanan terhadap rezim Orde Baru. Tanggung jawabnya sebagai Ketua Senat Mahasiswa Universitas Gadja Mada (UGM) menjadikan dia sebagaipemimpin yang berani dan melindungi teman-temannya. Ia pernah diinterogasi, diteror, dan kena popor senapan. Namun, dia tetap jalan menyuarakan kebenaran. Menurut sebagian besar temannya, urat takut Anies itu sudah putus. Dia tak pernah gentar membela yang benar. (Tim Redaksi)
Haji Agus Salim (kiri) dan AR Baswedan (kanan) menyaksikan penandatanganan pengakuan kedaulatan Republik Indonesia oleh Perdana Menteri Mesir, Nokrashi Pasha, Juni 1947.
S
elain oleh orang tuanya, Anies juga dididik kakeknya, pejuang kemerdekaan Indonesia, Abdul Rahman Baswedan atau disingkat A.R. Baswedan. A.R. Baswedan punya peran sangat penting bagi kemerdekaan Indonesia. Ketika Indonesia membutuhkan pengakuan kemerdekaan dari negara-negara lain, yang pertama memberikan pengakuan adalah Mesir. A.R. Baswedanlah yang membawa dokumen penga-
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Banyak melakukan perubahan positif untuk dunia pendidikan dan kebudayaan. Selalu berada di peringkat 2-3 besar dalam berbagai survei kepuasan publik atas kinerja pemerintah.
2014
Ketua Komite Etik KPK
Ditunjuk KPK sebagai Ketua Komite Etik dalam kasus Sprindik Anas Urbaningrum. Berada di gawang depan dalam proses penindakan korupsi.
2013
Terpilih sebagai salah satu dari 500 muslim berpengaruh dunia versi Royal Islamic Strategic Centre, Yordania.
2010
Ditunjuk KPK menjadi anggota Tim 8 KPK yang meneliti kasus Cicak Versus Buaya.
2010
Mendirikan Indonesia Mengajar, mengirimkan anak-anak muda terbaik bangsa untuk mengajar di Sekolah Dasar (SD) di daerah terpencil.
2010 Rektor Universitas Paramadina
Menjadi rektor termuda se-Indonesia ketika terpilih. Melahirkan banyak terobosan penting, seperti Paramadina Fel lowship yang memberikan kesempatan kepada siswa terbaik di Indonesia untuk berkuliah di Paramadina.
2007
Kuliah Doktor
Melanjutkan sekolahnya ke Northern Illinois University, Amerika.
1999
Ketua Senat UGM
Menjadi Ketua Senat mahasiswa UGM setelah berhasil menyatukan faksi-faksi yang berseteru. Sering berada di barisan paling depan melawan kezaliman Orde Baru.
1992
Memimpin Ketua Osis se-Indonesia
Menjadi pemimpin dari ketua Osis seIndonesia. Padahal, saat itu dia baru kelas 1 SMA di Yogyakarta. Lahir pada 7 Mei 1969 dari pasangan Aliyah Ganis dan Rasyid Baswedan di Kuningan, Jawa Barat.
1985
1969
kuan kemerdekaan Indonesia dari Mesir itu. Terbanglah dia dari Mesir ke Jakarta. B e g i t u m e n d a r a t d i J akarta, bandara sedang dijaga ketat tentara Belanda. Maklum, Belanda ingin menjajah Indonesia kembali. Tentu repot jika A.R. Baswedan ketahuan membawa dokumen itu. Nyawanya menjadi taruhan. Apalagi mudah saja bagi tentara Belanda untuk memberondongkan peluru atau minimal menjebloskan ke penjara bila mereka menemukan orang yang akan menghalangi Belanda untuk kembali menjajah Indonesia. Dan, A.R. Baswedan membawa dokumen yang justru mengakui kemerdekaan Indonesia.
Namun, dia harus menuntaskan tugas negara, yaitu me nyampaikan surat pengakuan kemerdekaan dari Mesir kepada Bung Karno-Bung Hatta. Karena itu dia berani menantang risikonya. Dengan cerdik, dia menyelamatkan dokumen itu dengan memasukkannya ke kaos kakinya. Dan, memang akhirnya dia bisa melewati pemeriksaan dengan baik. Dokumen itu pun diterima Bung Karno-Bung Hatta. Dengan dokumen itu kemerdekaan Indonesia mendapatkan pengakuan dari dunia internasional. Dan itu berkat A.R. Baswedan. (Tim Redaksi)
5
Maju Kotanya, Bahagia Warganya
Sandiaga Uno
Mengubah Kesulitan Menjadi Kekuatan
M
engambil risiko menjadi keseharian Sandiaga Salahudin Uno. Setelah menjalani berbagai jabatan di perusahaan besar, Sandi memahami bahwa menjadi karyawan tak bakal membuatnya mandiri secara finansial. Baginya, ini tantangan. Dia lantas memutar haluan untuk menjawab tantangan baru tersebut: menjajaki dunia bisnis. Mula-mula dia membaca dan berkonsultasi kepada banyak pakar bisnis. Dia lalu memberanikan diri mendirikan perusahaan penasihat keuangan, PT Recapital Advisor, bersama karib semasa SMA, Rosan Perkasa Roeslani, pada 1997. Berhasil. Setahun kemudian, karirnya di dunia usaha pun mulai merangkak. Dia melebarkan sayap dengan mendirikan PT Saratoga Investama Sedaya. Dalam berbisnis, dia berprinsip untuk membantu banyak orang. Karena itu, tak aneh bila dia kerap mengulurkan bantuan terhadap pe-
Dididik Pendidik Sejati
S
rusahaan-p erusahaan yang hendak bangkrut. Baginya, membantu itu tak p ernah m e mb awa ke r u g i a n . D a n , melalui jalan inilah dia membuka jutaan peluang kerja. Sukses dalam dunia bisnis, kini dia mendapatkan tantangan baru dengan menjadi calon wakil gubernur DKI Jakarta mendampingi Anies Baswedan. Sudah menjadi garis hidupnya untuk melayani tantangan-tantangan yang datang. Tantangan ini tak mudah, namun melihat reputasi dan perjalanan Sandi, tentu dia bisa mengatasinya. (Tim Re-
andiaga S. Uno beruntung memiliki ibu seorang pendidik sejati, Mien R. Uno. Mien Uno memang lahir dari keluarga yang lekat dengan pendidikan. Kedua orang tuanya berprofesi sebagai guru di Indramayu. Adiknya pun terkenal sebagai pakar pendidikan, Profesor Arif Rahman. Mien Uno sendiri menamatkan kuliahnya di IKIP Negeri Bandung (Sekarang Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung). Pada 1975, dia mulai mengajar di lembaga Martha Tilaar Beauty and Gallery. Dari situ kemudian dia kecanduan mengajar, membagikan pengetahuannya kepada khalayak banyak. Dia juga menulis kolom di berbagai media cetak. Kumpulan tulisannya sudah dibukukan dengan judul Cermin Diri I dan Cermin Diri II. Meski sibuk menjalani kegiatan sosialnya, Mien Uno tak lupa membagi waktu dengan kedua anaknya, Sandiaga S. Uno dan Indra Cahaya Uno. Jika Sandi berhasil menjadi pengusaha suskes, maka Indra juga sukses meniti karir di
daksi)
Mien R. Uno
bidang teknologi. Untuk menyalurkan hobi mendidiknya, Mien Uno mendirikan Yayasan Mien Uno dan Yayasan Duta Bangsa. Keduanya bergerak di bidang pendidikan. (Tim Redaksi)
• Asia 21 Young Leaders Initiative versi Asian Society (2008) • Entrepreneur of The Year Indonesia Region, Asia Pacific (2008)
2008
Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) (2005-2008).
2005
Ketua Komite Tetap Bidang UMKM (Kamar Dagang dan Industri Indonesia).
2004
CEO PT Saratoga Investama Sedaya (1998-sekarang).
1998
Presiden Komisaris PT Recapital Advisors.
1997
NTI Resources Limited, Calgary, Kanada.
1995
MP Holding Limited Group, Singapura (1994-1995).
1994
Seapower Asia Investment Limited, Singapura (1993-1994).
1993
1991
1987
1984
1969
Master of Business Administration, The George Washington University, AS, dengan indeks prestasi kumulatif 4,0. Bachelor of Business Administration, di Wichita State University, Kansas, Amerika Serikat dengan predikat “summa cumlaude”.
SMA Pangudi Luhur Lahir di Rumbai, Pekanbaru, 28 Juni 1969, dari pasangan Razif Halik Uno (Henk Uno) dan Rachmini Rachman (Mien Uno).
6
Maju Kotanya, Bahagia Warganya
Apa Kata Netizen? Komentar, diskusi dan cuitan di dunia maya tentang Pillada DKI sangat ramai. Ini menunjukkan persaingan ketat antar kandidat dalam meraih simpati publik. Berikut beberapa komentar Netizen dalam status Facebook dan cuitan di Twitter:
Susunan Redaksi
Tim Redaksi: Abdul Rahman, Satmata Hakim, Muhammad Husnil, Syafiq Basri Assegaf, Mujib Rahman, Yudi Anugerah Disain artistik: Kholishotul H., Sri Eka Lestari
Alamat: Jl. Panglima Polim IX Nomer 16 Jakarta Selatan. Kontak: Telepon: 0895 0873 9653 / 0812 8338 8142 Email:
[email protected]
7
Maju Kotanya, Bahagia Warganya
KUIS BERHADIAH Menangkan berbagai hadiah menarik dan kesempatan mengobrol dengan Anies Baswedan atau Sandiaga Uno, dengan menjawab pertanyaan berikut:
Siapa Nama
Belakang Pasangan
Caranya: 1. Tulis jawaban Anda dengan format: Jawaban _ jawaban (spasi) Nama Lengkap Anda (spasi) nomor KTP. Contoh: Rizal _ Yazid Miko Darmono 31750xxxxxx 2. Kirim melalui SMS ke Nomor 0895 0873 9653 / 0812 8338 8142. 3. Jawaban paling lambat dikirim pada tanggal 30 November 2016. 4. Pemenang akan diumumkan di koran ini edisi berikutnya, dan akan dihubungi oleh Tim Redaksi.
6
Hal tentang Pilkada DKI Jakarta 2017
1. Mengapa harus memilih? Memilih gubernur DKI akan menentukan nasib kita dan kota Jakarta ini selama lima tahun ke depan. Jangan pernah beranggapan bahwa siapa pun yang terpilih akan sama saja. Perjuangkan hidup yang lebih baik dengan memilih calon yang tepat menurut anda.
dan jadwal yang tertera di dalamnya. Setelah mendapatkan kertas suara, masuklah ke bilik suara dan lakukan pencoblosan tepat pada kotak bergambar sesuai calon pilihan anda. Mencoblos di luar kotak bergambar pasangan dianggap tidak sah.
4. Siapa yang boleh memilih?
2. Apa yang kita harapkan? Bila Anda warga DKI yang Harapan utama kita adalah kebahagiaan hidup di Jakarta. Harapan itu selama lima tahun mendatang akan kita titipkan kepada gubernur yang kita sayangi. Maka pilihlah calon yang mampu membangun Jakarta dan menyayangi warganya.
3. Bagaimana caranya? Pastikan Anda mendapat undangan resmi dari pelaksana Pilkada. Datang ke tempat pemungutan suara sesuai tempat
pada saat pemungutan suara telah berusia 17 tahun atau sudah menikah memiliki hak untuk memberikan suara dalam Pilkada (Undang-Undang No 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah).
5. Bagaimana bila tidak diundang? Bila karena suatu hal Anda tidak mendapat undangan untuk mencoblos, Anda dapat datang ke TPS terdekat dengan berbekat KTP. Petugas KPPS, demi
Kabar dari
Tetangga Sebelah
hukum, harus melayani Anda meskipun nama Anda tidak terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap. Bila tidak dilayani, laporkan pada pengawas resmi yang ada di TPS anda.
6. Bagaimana bila calon Anda kalah? Dalam demokrasi, menang atau kalah dalam pencalonan adalah biasa. Sikapi kekalahan calon Anda dengan bijak dengan mengutamakan keharmonisan sosial dan menjaga keamanan serta ketenteraman lingkungan. Pilkada adalah proses sesaat, sedangkan hidup bermasyarakat adalah proses seumur hidup. (Tim Redaksi)
Basuki Irit Bicara, Agus Lari Pagi
B
elakangan ini Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) irit bicara. Dia bahkan terkesan tak mau sama sekali bicara politik. Ketika ditanya target pemilih, dia menjawab tidak tahu. “Enggak usah ngomongin Pilkada,” kata Basuki kepada wartawan di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (11/10/2016). Sebelumnya memang Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri sempat melarang Basuki untuk melayani pertanyaan wartawan. “Pak Ahok, kalau ada doorstop, enggak usah ngomong. Karena itu pasti titipan dari wartawan-wartawan yang ada. Nanti dimasukannya yang ne-
gatif terus,” kata Megawati kepada Ahok, di pendopo Kantor Bupati Blitar, Jawa Timur, Senin (10/10). Sementara itu, Calon Gubernur DKI Jakarta lainnya, Agus Harimurti Yudhoyono, memilih berlari pagi untuk berkenalan dengan warga Jakarta. Seperti pada Minggu pagi, 9 Oktober 2016, Agus berlari di kawasan Ragunan, Jakarta Selatan. “Kami mengajak warga Jakarta gemar berolahraga,” kata Agus sesaat setelah lari pagi. Berb eda dengan kegiatan pengenalan diri ke warga lain nya, pada kegiatan lari kali ini Agus tak ditemani istrinya, Annisa Pohan, atau bakal calon wakilnya, Sylviana Murni. (Tim Redaksi)
www.jakartakita.id
Koran Edisi 1 | Oktober 2016
Maju Kotanya, Bahagia Warganya