BABI PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Tindak pidana pelanggaran lalu-lintas terjadi setiap waktu dan banyak
tempat. Tingginya angka pelanggaran lalu-lintas merupakan salah satu penyebab bertambahnya jumlah kecelakaan lalu-lintas yang terjadi. Diperlukan tindakan penanganan yang tegas dan tepat terhadap pelaku pelanggaran lalu-lintas. Proses penanganan tersebut harus berjalan dengan baik. Pada saat terjadi tindak pidana pelanggaran lalu-lintas, seringkali proses penanganan berjalan sangat lambat dan bersifat manual. Pengecekan data kendaraan, pencatatan dan pelaporan pelanggaran lalu-lintas dilakukan secara manual menggunakan kertas. Pada kasus lain, proses penanganan tindak pidana pelanggaran lalu-lintas berjalan tidak sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku. Proses pelanggaran lalu-lintas tersebut diselesaikan langsung di tempat oleh aparat penegak hukum. Pada setiap tindak pidana pelanggaran lalu-lintas mutlak diperlukan proses penanganan yang tegas dan baik. Untuk itu, diperlukan suatu mekanisme penanganan dengan cara yang berbeda. Proses penanganan dengan bantuan teknologi informasi dapat menjembatani kebutuhan tersebut. Perkembangan teknologi informasi memberikan kemudahan bagi manusia dalam menjalankan kehidupan sehari-hari. Penelitian mengenai Tindak Pidana Pelanggaran Lalu-lintas telah banyak dilakukan. Suroso[1] pernah melakukan penelitian tentang proses membangun citra polisi dalam penanggulangan tindak pidana pelanggaran lalu-lintas. Permasalahan yang dibahas adalah tentang bagaimana respon masyarakat terhadap tindakan polisi dalam menanggulangi tindak pidana pelanggaran lalulintas. Namun, dalam penelitian tersebut belum sampai kepada perancangan aplikasi pendukung. Mobile application dapat dijadikan sebagai aplikasi pendukung dalam
kehidupan sehari-hari. Mobile application merupakan salah satu teknologi yang menjadi isu terkini di dalam perkembangan dan kemajuan perangkat mobile. Perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang perangkat mobile memberikan layanan dan dukungan penuh untuk berjalannya suatu mobile application. Mobile application mulai banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari misalnya, penggunaan fitur Geographics Position System (GPS), penggunaan BlackBerry Messenger (BBM) dan pengaksesan data internet menggunakan fitur-fitur dari mobile application. Mobile application dapat dirancang dan dibuat untuk membantu proses penanganan tindak pidana pelanggaran lalu-lintas. Dengan adanya aplikasi ini, diharapkan aparat penegak hukum dapat melakukan otomatisasi,pendataan data kendaraan dan pelaporan dengan lebih baik. 1.2
Perumusan masalah Pada umumnya, penanganan tindak pidana pelanggaran lalu-lintas lebih
banyak dilakukan secara manual. Proses pengecekan data kendaraan, pencatatan pelanggaran dan pelaporan lebih banyak dilakukan dengan metode pencatatan pada kertas. Metode penanganan ini memiliki banyak kekurangan yaitu, proses penanganan berjalan lebih lama, informasi pengecekan data kendaraan terbatas, pelaporan pelanggaran tindak pidana tidak dapat diakses langsung dan cepat. Secara umum permasalahan yang terdapat pada penanganan tindak pidana pelanggaran lalu-lintas adalah sebagai berikut. 1. Belum terdapatnya suatu aplikasi yang dapat membantu dalam proses penanganan tindak pidana pelanggaran lalu-lintas. 2. Informasi pengecekan data kendaraan, pencatatat pelanggaran, dan pelaporan hasil tindak pidana pelanggaran lalu-lintas masih bersifat manual, sehingga proses penanganan lebih lambat, informasi yang didapat dan akan dilaporkan terbatas.
1.3
Keaslian penelitian Beberapa penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti lain dan memiliki
persamaan dengan penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Suroso[1] melakukan penelitian tentang proses membangun citra polisi dalam
penanggulangan
tindak
pidana
pelanggaran
lalu-lintas.
Permasalahan yang dibahas adalah tentang bagaimana respon masyarakat terhadap tindakan polisi dalam menanggulangi tindak pidana pelanggaran lalu-lintas. Faktor-faktor yang mempengaruhi citra polisi, dan strategi yang perlu diambil oleh kepolisian untuk membangun citranya dalam menanggulangi tindak pidana pelanggaran lalu-lintas. 2. Prayudi[2] melakukan penelitian tentang pembuatan aplikasi mobile untuk penanganan data kriminalitas dan kecelakaan menggunakan teknologi Web Application Protocol dan Short Message Service Gateway. Dalam penelitiannya, dibuatlah suatu aplikasi yang berjalan pada setiap ponsel. Aplikasi ini menyebabkan komunikasi antara masyarakat dan pihak kepolisian dapat terjalin dengan baik sehingga tindak kejahatan yang berhubungan dengan kendaraan bermotor dapat dikurangi. Selain itu, laporan-laporan tindak kejahatan yang terjadi di masyarakat dapat tersampaikan dengan cepat dan akurat sehingga memudahkan polisi dalam menanganinya. 3. Kurniawan[3] melakukan penelitian tentang pembuatan aplikasi hubungan kerja penyidik pegawai negeri sipil dengan penyidik Polri dalam proses penyidikan tindak pidana. Hasil penelitian menunjukan bahwa hubungan kerja dalam bentuk koordinasi dan pengawasan terhadap penyidik pegawai negeri sipil yang dilakukan oleh penyidik Polri dalam proses penyidikan tindak pidana belum seluruhnya berjalan dan bahkan
ada yang tidak
berjalan sama sekali. 4. Prabowo[4] melakukan penelitian tentang location mapping POLRES POLSEK application in bekasi based Android. Penelitian tersebut membahas tentang pembuatan aplikasi untuk membantu menemukan POLRES POLSEK terdekat dengan masyarakat menggunakan Android.
5. Sahar Hajeb[5] melakukan penelitian mengenai “Traffic Violations Detection System Based on RFID”, dalam penelitiannya dibuatlah sebuah sistem pendeteksi pelanggaran lalu-lintas berbasis RFID. Penelitian tersebut membahas mengenai sistem kontrol cerdas berbasis teknologi RFID. Dengan bantuan RFID, sistem kontrol cerdas mampu melacak semua kendaraan, mengontrol lalu-lintas dan merekam semua pengemudi yang melakukan pelanggaran lalu-lintas.
Perbandingan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya dapat dilihat pada Tabel 1.1. Tabel 1.1. Perbandingan Topik Penelitian Peneliti Suroso[1]
Penelitian Citra polisi dalam penanggulangan tindak pidana pelanggaran lalu-lintas
Prayudi[2]
Aplikasi mobile dalam penanganan kejahatan dan kecelakaan.
Digunakan sebagai media komunikasi
alternatif antara masyarakat dan polisi. Kurniawan[3]
Aplikasi hubungan kerja antara PNS dengan Polisi
Prabowo[4]
Aplikasi
untuk
membantu
menemukan
POLRES
POLSEK terdekat dengan masyarakat menggunakan Android. Sahar hajeb[5]
Aplikasi Sistem Kontrol Cerdas Berbasis Teknologi RFID. Digunakan untuk melacak semua kendaraan, mengontrol lalu-lintas, dan merekam semua pengemudi yang melakukan pelanggaran lalu-lintas.
Tito Sugiharto (2013)
Aplikasi mobile dalam penanganan tindak pidana pelanggaran lalu-lintas
Tabel 1.1 membandingkan beberapa hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya yang terkait dengan penanganan tindak pidana pelanggaran lalulintas. Dari hasil perbandingan Tabel 1.1, belum terdapat suatu Mobile
Application untuk penanganan tindak pidana pelanggaran lalu-lintas yang dapat melakukan otomatisasi pengecekan data kendaraan, pencatatan tindak pidana pelanggaran lalu-lintas dan pelaporan hasil penanganan pelanggaran lalu-lintas. Dengan demikian, diharapkan hasil dari penelitian ini dapat membantu otomatisasi penanganan tindak pidana pelanggaran lalu-lintas menjadi lebih baik. Aplikasi yang dibangun akan memiliki kelebihan dapat melakukan otomatisasi pengecekan data kendaraan, pencatatan tindak pidana pelanggaran lalu-lintas dan pelaporan hasil penanganan pelanggaran lalu-lintas. Aplikasi dapat memberikan manfaat bukan hanya pada saat penanganan pelanggaran lalu-lintas, namun juga dapat bermanfaat untuk menganalisa peningkatan jumlah pelanggaran lalu-lintas. 1.4
Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut. 1. Merancang aplikasi yang dapat memberikan layanan dukungan operasional penanganan tindak pidana pelanggaran lalu-lintas melalui teknologi mobile application. 2. Merancang aplikasi yang dapat melakukan proses pengecekan data kendaraan secara mendetail dan jelas. 3. Merancang aplikasi untuk pencatatan dan pelaporan tindak pidana pelanggaran lalu-lintas. 1.5
Manfaat Penelitian Dalam proses penanganan tindak pidana pelanggaran lalu-lintas,
diperlukan langkah yang tepat dan rinci, hal ini sangat sulit apabila masih dilakukan secara manual. Proses penanganan tindak pidana pelanggaran lalulintas harus mulai diubah dengan menggunakan teknologi mobile application. Manfaat adanya aplikasi ini, proses pengolahan data dapat dilakukan dengan cepat dan otomatis. Aplikasi dapat melakukan pengecekan data kendaraan secara cepat, dapat menyimpan data hasil pencatatan pelanggaran lalu-lintas
dengan detil, dan pembacaan laporan dapat diakses dengan mudah. Manfaat penelitian ini dalam penanganan tindak pidana pelanggaran lalulintas adalah sebagai berikut. 1. Membantu proses penanganan tindak pidana pelanggaran lalulintas lebih tepat dan rinci. 2. Membantu melayani kebutuhan data dan informasi mengenai detil kendaraan yang akan dicek. 3. Menyediakan layanan dukungan operasional melalui otomatisasi pengecekan, pencatatan dan pelaporan.