BABI PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Taman Pintar Yogyakarta adalah pusat ilmu pengetahuan (science centre)
yang dibangun dengan konsep pengembangan kawasan yang terencana, terintegrasi dan berbasis teknologi dalam rangka memberikan ruang berekspresi dan memfasilitasi tumbuh kembang anak-anak dalam suasana pendidikan yang bersahabat [1]. Peraturan Walikota No. 17 tahun 2006 menjadi landasan pendirian Taman Pintar yang berbentuk Unit Pelaksana Teknis (UPT) di bawah Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta. Dalam perkembangannya terjadi perubahan tata kelola Taman Pintar menjadi
Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), yang tidak lagi berada di
bawah Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta. Perubahan menjadi BLUD dilandasi oleh 2 (dua) buah peraturan, yaitu Perwal No. 28 tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Badan Layanan Umum Daerah Taman Pintar Kota Yogyakarta, dan Perwal No. 37 tahun 2009 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Badan Layanan Umum Daerah Kantor Pengelolaan Taman Pintar Kota Yogyakarta untuk menyempurnakan peraturan sebelumnya. Status Taman Pintar sebagi BLUD menyebabkan perubahan dalam tata kelola keuangan yang berbeda dengan Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD) lainnya, yaitu dengan menerapkan pola pengelolaan keuangan BLUD [2]. Pola pengelolaan keuangan BLUD memberikan fleksibilitas penganggaran bagi institusi sesuai dengan visi, misi, dan tujuan yang telah dicanangkan. Taman Pintar memiliki tujuan [4]: a.
Menyediakan sarana pembelajaran sains bagi siswa yang mendukung kurikulum pendidikan.
b.
Memotivasi anak dan generasi muda untuk mencintai sains.
c.
Membantu guru dalam mengembangkan pengajaran di bidang sains.
d.
Memberi alternatif wisata sains Taman Pintar melakukan berbagai langkah inovasi dalam rangka mewu-
judkan tujuan tersebut, salah satunya dengan memanfaatkan teknologi informasi (TI). Pemanfaatan TI untuk memberikan layanan bagi pengunjung Taman Pintar melalui media Information Communication Technology (ICT) pembelajaran, menyediakan area free hot spot WiFi, jaringan internet, dan sebagainya. Berbagai fasilitas TI tersebut merupakan bentuk investasi TI di sektor layanan, untuk menarik minat wisatawan berkunjung ke Taman Pintar. Sebagaimana bentuk investasi lainnya, maka diharapkan investasi TI dapat memberikan keuntungan bagi Taman Pintar. Keuntungan menjadi hal yang penting, dikarenakan setelah berstatus BLUD penuh, maka operasional Taman Pintar ditanggung sepenuhnya oleh anggaran non APBD yang didapat Taman Pintar dari jasa layanan, hibah, dan pendapatan lainnya sesuai peraturan [3]. Dengan besarnya investasi di bidang TI khususnya pada sektor layanan pengunjung (80,95% dari total keseluruhan investasi TI yang dilakukan), maka diharapkan mendatangkan pendapatan yang besar pula sebanding dengan investasi yang ditanamkan. Investasi TI yang dilakukan oleh organisasi tidak semuanya dapat memberikan keuntungan besar, karena dalam beberapa penelitian dan survei terhadap organisasi yang melakukan investasi dalam bidang TI menunjukkan bahwa belum ada kontribusi signifikan dari TI terhadap efisiensi dan produktivitas organisasi. Penelitian oleh Loveman (1988) terhadap 60 unit bisnis menunjukkan bahwa kontribusi TI terhadap efisiensi perusahaan mendekati 0 dalam jangka waktu 5 tahun sejak dilakukannya investasi. Penelitian lain oleh Morrison dan Berndt (1990)
terhadap
beberapa
perusahaan
manufaktur
di Amerika
Serikat
(menggunakan data dari US Bureau of Economic Analysis) menunjukkan bahwa setiap $1 yang dikeluarkan untuk investasi TI hanya memberikan pendapatan $0.8, dan secara umum menunjukkan investasi berlebihan terhadap TI [18]. Seorang pemenang Nobel bernama Robert Solow pada tahun 1987 mengatakan “You can see the computer age everywhere except in the productivity statistic.”, ungkapan ini kemudian dikenal dengan istilah paradoks produktivitas [5]. Argumen yang dilontarkan Robert Solow membantah asumsi publik bahwa investasi TI akan secara dramatis meningkatkan produktivitas.
Investasi TI yang dilakukan saat ini di Taman Pintar khususnya di sektor layanan pengunjung, bertujuan untuk meningkatkan layanan wisata edukasi yang diberikan. Investasi TI dilakukan hanya dengan pertimbangan bahwa penggunaan TI dapat membantu Taman Pintar menyampaikan lebih banyak pengetahuan kepada pengunjung, sejalan dengan visi misi Taman Pintar. Seberapa besar dampak penggunaan TI terhadap kepuasan pengunjung yang berpengaruh terhadap tingkat produktivitas belum diketahui secara pasti, sebab indeks kepuasan pengunjung (IKM) belum menitik beratkan pada performa layanan TI tapi bersifat umum pada keseluruhan layanan. Penelitian dampak investasi TI dilakukan untuk mengetahui pengaruh investasi TI terhadap produktivitas dan kepuasan pengunjung Taman Pintar. Penelitian ini akan menjadi dasar bagi organisasi untuk membuat kebijakan investasi TI di sektor layanan pengunjung, sehingga dapat memenuhi harapan organisasi dan terhindar dari paradoks produktivitas investasi TI. Penelitian akan menganalisa dampak tangible dan intangible yang terjadi setelah investasi TI di sektor layanan pengunjung. Dampak tangible dinilai dari produktivitas (pendapatan) yang diperoleh, sedangkan dampak intangible dinilai dari kepuasan pelanggan setelah menggunakan fasilitas dan layanan berbasis TI. Penelitian hanya berfokus pada investasi TI sektor layanan pengunjung, dengan mempertimbangkan nilai investasi TI sektor layanan pengunjung (80,95%) lebih besar daripada sektor manajemen organisasi (19,05%). Analisa dampak investasi TI dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh investasi TI terhadap produktivitas dan kepuasan pelanggan, dan apakah terjadi paradoks produktivitas investasi TI di sektor layanan pengunjung Taman Pintar. 1.2
Perumusan Masalah Melihat dari uraian latar belakang, maka masalah yang dirumuskan dalam
tesis ini berkaitan dengan dampak tangible dan intangible investasi TI di sektor layanan pengunjung Taman Pintar yaitu: a.
Dampak tangible berupa produktivitas (pendapatan), dari Investasi TI yang telah dilakukan organisasi belum diketahui.
b.
Dampak intangible berupa kepuasan pelanggan, terhadap fasilitas dan la-
yanan berbasis TI yang disediakan belum diketahui. c.
Dampak tangible dan intangible dari investasi TI yang belum diketahui, dapat menyebabkan terjadinya paradoks produktivitas terhadap investasi TI yang telah dilakukan organisasi.
1.3
Keaslian penelitian Beberapa penelitian yang pernah dilakukan mengenai dampak investasi TI
terhadap produktivitas suatu organisasi atau perusahaan, khususnya mengenai paradoks produktivitas investasi TI menunjukkan terdapat beberapa penjelasan mengenai fenomena tersebut. Penelitian-penelitian mengenai produktivitas investasi TI tersebut diuraikan secara singkat di bawah ini. Triplett [6] memberikan beberapa penjelasan paradoks produktivitas TI yang berkembang di kalangan peneliti. Ada beberapa pendapat yang mengatakan investasi TI tidak memberikan keuntungan produktivitas kepada perusahaan, sedangkan ada pendapat lain yang menyatakan terjadi kesalahan dalam mengukur produktivitas investasi TI dalam perusahaan yang menyebabkan tidak terdeteksinya produktivitas investasi TI. Penelitian berikutnya mengenai produktivitas TI ditemukan bahwa produktivitas TI sulit diukur dengan skala ekonomis (e.g. [7,8,9,10]) karena sifatnya yang intangible. Produktivitas TI berpengaruh pada transformasi hubungan antara perusahaan dengan pemasok dan konsumen, serta perubahan proses kerja yang meningkatkan performa/kinerja perusahaan untuk memberikan produktivitas yang semakin meningkat di masa depan. Penelitian Sircar et al. [11] menggunakan Investment IT Framework yang menggunakan dataset besar berbagai perusahaan dengan bidang yang berbeda. Data bersumber dari International Data Corporation, Standard & Poor's Compustat, dan Moody's. Penelitian menggunakan metode analisis kuantitatif statistik untuk elemen-elemen manajemen dan finansial organisasi. Penelitian yang dilakukan Sherer et al. [12] menggunakan Integrative Process Framework, dilakukan pada 10 perusahaan dengan bidang yang berbeda. Penelitian dilakukan
dengan metode kualitatif, melakukan wawancara dan diskusi dengan manajer finansial dan manajer TI perusahaan-perusahaan tersebut. Sama seperti penelitian Sircar et al., Shao dan Lin [14] yang menggunakan metode Data Envelopment Analysis dan Tobit Model, juga menggunakan metode kuantitatif dengan dataset yang besar dan terdiri dari berbagai perusahaan. Variabel-variabel yang diteliti meliputi nilai tambah output, modal, tenaga kerja, nilai infrastruktur TI, biaya staf TI, pengeluaran TI (nilai infrastruktur TI + biaya staf TI), modal (tidak termasuk nilai infrastruktur TI), dan tenaga kerja (tidak termasuk biaya staf TI). Pada penelitian mengenai dampak investasi TI terhadap produktivitas organisasi dari sisi tangible dan intangible, dengan berbagai metode penelitian yang disebutkan di atas, menunjukkan bahwa implementasi TI memberikan dampak yang bertolak belakang pada sisi kinerja dan produktivitas organisasi. Penelitian menunjukkan bahwa Investasi TI berdampak positif dan signifikan terhadap kinerja/performa organisasi, tapi belum memberikan dampak keuntungan ekono-mis secara langsung pada perusahaan. Penelitian oleh Wihastuti [16] mengenai perancangan model tata kelola investasi TI menggunakan Val IT framework. Val IT framework merupakan salah satu metode yang digunakan untuk memberikan deskripsi yang jelas akan manfaat investasi TI pada sebuah organisasi. Sehingga sebelum melakukan investasi TI perusahaan sudah mempunyai perencanaan yang matang, dan dapat terhindar dari kerugian akibat investasi TI yang tidak tepat sasaran. Penelitian lain mengenai investasi TI dilakukan oleh Mewengkang (2013) yang mengevaluasi kematangan investasi TI di Universitas Negeri Manado. Penelitian ini menggunakan Information Technology Investment Management (ITIM) untuk mengukur tingkat kematangan (maturity level) terhadap investasi TI yang telah dilakukan, dengan mengetahui tingkat kematangan investasi TI yang dilakukan, maka dapat diketahui apakah investasi TI memberikan manfaat atau menimbulkan kerugian pada organisasi, serta dapat diberikan rekomendasi berdasarkan evaluasi ITIM untuk meningkatkan tingkat kematangan investasi TI sebuah organisasi [17].
Pada penelitian yang akan dilakukan penulis adalah menganalisa dampak investasi TI yang telah dilakukan Taman Pintar. Dataset yang akan digunakan hanya mencakup sebuah organisasi tertentu, dalam hal ini Taman Pintar. Objek penelitian mengenai analisis dampak investasi TI dilakukan hanya pada sebagian investasi TI, yakni sektor layanan pengunjung dimana TI (ICT pembelajaran, jaringan internet, free WiFi hotspot, situs, dan sebagainya.) menjadi produk layanan yang diberikan Taman Pintar kepada pengunjung. Pemilihan objek penelitian juga didasarkan pada nilai investasi TI pada sektor layanan pengunjung yang lebih besar (empat kali lipat), dibandingkan nilai investasi TI pada sektor manajemen organisasi. Penelitian untuk melihat dampak langsung investasi TI terhadap produktivitas (pendapatan) dari jasa layanan, karena pendapatan dari jasa layanan inilah yang akan menjadi anggaran operasional Taman Pintar sebagai BLUD setiap tahunnya. Selain itu penelitian juga untuk melihat dampak investasi TI terhadap kepuasan pelanggan terhadap jasa layanan yang diberikan, khususnya pada fasilitas dan layanan berbasis TI. Kebaharuan (novelty) penelitian ini pada objek penelitian berupa investasi TI sebagai produk yang dihasilkan organisasi untuk melayani konsumen, bukan investasi TI pada manajemen operasional yang digunakan oleh internal (pimpinan dan staf) organisasi untuk menjalankan proses bisnis seperti pada beberapa penelitian yang dilakukan sebelumnya. Selain itu digunakan 2 metode analisis untuk menganalisa dampak dari investasi TI yang dilakukan. Dampak tangible berupa produktivitas (keuntungan ekonomis) diukur menggunakan Cost/Benefit Analysis (CBA), sedangkan dampak intangible berupa kepuasan pelanggan yang akan mempengaruhi produktivitas, dianalisis menggunakan teori Effect of IT Investment on Customer Satisfaction yang dikembangkan Mithas et al [30]. Bila dalam penelitian sebelumnya disebutkan bahwa investasi TI tidak memberikan dampak langsung dan signifikan pada peningkatan produktivitas organisasi, maka penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah fenomena tersebut juga terjadi pada investasi TI sektor layanan pengunjung yang dilakukan Taman Pintar.
1.4
Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam
penelitian ini adalah untuk: a.
Melakukan analisis untuk mengetahui produktivitas yang didapat Taman Pintar dari investasi TI di sektor layanan pengunjung.
b.
Melakukan analisis dampak investasi TI di sektor layanan pengunjung terhadap kepuasan pengunjung Taman Pintar.
c.
Melakukan analisis hubungan antara kepuasan pengunjung dan produktivitas.
d.
Mengetahui apakah terjadi paradoks produktivitas pada investasi TI di sektor layanan pengunjung.
1.5
Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:
a.
Taman Pintar memiliki data perhitungan yang menunjukkan produktivitas dari investasi TI yang dilakukan di sektor layanan pengunjung.
b.
Memberikan analisis dampak investasi TI di sektor layanan pengunjung terhadap kepuasan pengunjung dan produktivitas Taman Pintar.
c.
Menghindari terjadinya paradoks produktivitas investasi TI di sektor layanan pengunjung.