BAB VIII PENUTUP
8.1
Kesimpulan
a. Direktorat Pembekalanan Makanan (Ditbekkan) yang merupakan bagian integral dari Badan Pembekalan (Babek) TNI punya posisi strategis sebab membantu kelancaran arus logistik makanan kepada seluruh personil militer TNI. Peran Ditbekkan TNI untuk memastikan pelayanan makanan yang efektif bagi personil TNI, baik pada waktu damai maupun pada waktu perang serta tanggung jawabnya atas penggunaan logistik makanan yang efisien dan efektif, dari sisi personil, materiil, maupun sumber daya, menjadikan Ditbekkan sebagai organisasi ujung tombak untuk menjamin kesiapsiagaan kesatuan TNI. Peran pembekalan makanan, mulai dari tahap perencanaan, pengadaan, sampai distribusi yang melekat pada Ditbekkan Babek TNI merupakan sebuah mata rantai yang terpadu, yang menjamin kelancaran pasokan logistik makanan sampai kepada pengguna terakhir, yakni prajurit TNI, baik dalam masa damai maupun ketika terjadi perang. Perencanaan berperan memeroses pengadaan melalui Jadual Lelang dan Pencarian Harga HPS serta pemeriksaan dokumen-dokumen pengadaan yang diserahkan oleh penyedia barang/jasa sampai dengan tahap pemenang lelang. Direktorat pengadaan menjamin ketersediaan pasokan makanan
125
126
tepat waktu, sehingga proses pengadaan berjalan secara efektif dan efisien, sementara Sub Direktorat distribusi harus memastikan apakah barang diterima oleh gudang tepat waktu, tepat jumlah dan terjaga kualitasnya dengan baik. b. Kendala yang dihadapi Ditbekkan Babek TNI adalah masalah klasik yang berkutat pada masalah regulasi dan anggaran, pengadaan dan penyaluran beras, serta koordinasi antara direktorat yang berada di Ditbekkan Babek TNI. Regulasi menjadi kendala karena
Peraturan Pemerintah yang bersifat dinamis/selalu
berubah sebagai upaya positif pemerintah dalam rangka modernisasi administrasi dan birokrasi, sementara anggaran yang disediakan belum memenuhi kebutuhan yang seharusnya sesuai dengan naskah program kerja dan anggaran bidang logistik
Mabes TNI dikarenakan kemampuan keuangan negara dalam
mendukung anggaran untuk kegiatan TNI masih terbatas. c. Upaya optimalisasi peran Ditbekkan Babek TNI dilakukan melalui strategi peningkatan kualitas SDM/ personil, sehingga tercipta SDM yang tangkas dan terampil yang mampu bekerja sesuai dengan ritme Ditbekkan Babek TNI. Strategi optimalisasi lainnya adalah meningkatkan koordinasi antar direktorat, yang tidak saja melalui alur takah yang menjadi standar, tetapi juga melalui mekanisme jemput bola, sehingga tidak ada lagi staf atau personil antar direktorat yang saling menunggu koordinasi. Optimalisasi norma bekal makanan dilakukan dengan upaya meningkatkan dukungan bekal antara 50 sampai 60 % maka kesiapsiagaan prajurit akan lebih tinggi dikarenakan moril prajurit akan naik. Di samping itu, bekal persediaan makanan yang selalu cukup. lapangan juga akan lebih siap bagi
127
prajurit memainkan taktik dan strateginya ketika menjawab tantangan maupun ancaman yang berkembang di daerah operasi, sehingga kesiapsiagaan yang penuh ini bisa menjamin keberhasilan /kesuksesan satuan ketika bertugas.
8.2
Saran Adapun saran yang dapat diberikan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut: a. Dari sisi regulasi, peraturan pemerintah yang bersifat dinamis/selalu berubah sebagai upaya positif pemerintah dalam rangka modernisasi administrasi dan birokrasi menyediakan ruang bagi TNI dalam hal kekhususan pengadaan bagi TNI dengan Metoda Pelelangan Khusus. Di samping itu, regulasi pemerintah juga mengamanatkan TNI untuk memiliki Unit Layanan Pengadaan (ULP)/Pejabat Pengadaan yang bersifat permanen, meskipun saat ini tugas-tugas ULP telah dilaksanakan oleh Babek TNI dengan membentuk Panitia Pengadaan yang beranggotakan personel-personel yang ahli sesuai dengan jenis bekal yang diadakan. Metoda pelelangan khusus dan ULP yang bersifat permanen inilah yang perlu segera diimplementasikan oleh TNI. b. Dari sisi anggaran, Ditbekkan Babek TNI perlu segera menjalankan konsep dukungan minimum penganggaran ransum minimal sekitar 50%, sedangkan dukungan ideal sekitar 60%. Hal tersebut perlu dilakukan karena Logistik makanan merupakan salah satu aktivitas dari kekuatan TNI yang bersifat membantu, melindungi, melengkapi atau memperpanjang daya kekuatan lain,
128
berdasarkan perintah baik didalam pertempuran maupun non pertempuran. Norma indeks bekal makanan yang ditetapkan berdasarkan realitas lapangan akan dapat menjamin moril dan mental para prajurit yang bertugas di lapangan yang penuh dengan dinamika. c. Dari sisi pengadaan dan penyaluran beras, Ditbekkan Babek TNI perlu segera meminta Bulog untuk berinisiatif membantu TNI mendapatkan harga beras secara lebih dini di awal tahun. Hal tersebut untuk mencegah Staf Logistik TNI yang bertanggungjawab atas pembekalan beras tidak dapat menyusun Kontrak Beras dengan harga terkini tetapi menggunakan harga tahun sebelumnya. d. Dari sisi organisasi, selama ini, dalam menjalankan perannya, Sub Direktorat Pengadaan Ditbekkan Babek TNI kerap menjadi bottleneck, karena selain bertangung jawab atas fungsi pengadaan, juga sering melakukan fungsi lainnya, yakni menetapkan proses pemenang dan perintah produksi. Karena itulah, direktorat pengadaan seharusnya keperan awal sebagai sub direktorat yang benarbenar bertugas di bidang pengadaan. Hal itu menekankan pentingnya koordinasi antar direktorat yang selau harus ditingkatkan. Selain itu, koordinasi dan kerja sama dengan pihak Badan Urusan Logistik (Bulog) dalam menetapkan pasokan besar harus kembali ke konsep awal, yakni meningkatkan peran Bulog untuk menjadi ketepatan waktu dan jumlah pasokan beras untuk para prajurit demi menjamin kesiapsiagaan satuan TNI. e. Koordinasi dan kerja sama dengan pihak Badan Urusan Logistik (Bulog) dalam
menetapkan pasokan besar harus kembali ke konsep awal, yakni meningkatkan
129
peran Bulog untuk menjadi ketepatan waktu dan jumlah pasokan beras untuk para prajurit demi menjamin kesiapsiagaan satuan TNI. Kualitas SDM harus benarbenar ditingkatkan di semua sub direktorat Ditbekkan Babek TNI, karena SDM sesungguhnya adalah ujung tombak pelayanan bagi prajurit TNI.