BAB VIII PEMANFAATAN INTERNET DALAM KEGIATAN BISNIS Pemanfaatan internet dalam kegiatan bisnis dalam penelitian ini meliputi fungsi komunikasi, promosi dan riset yang dilakukan oleh responden dengan menggunakan fasilitas (piranti) dalam internet berupa e-mail, mailing list, web dan chatting. Pemanfaatan internet dalam kegiatan bisnis diukur melalui frekuensi, durasi dan intensitas pemanfaatan internet dalam bidang komunikasi, promosi dan riset.
8.1.
Pemanfaatan Internet dalam Kegiatan Bisnis Sebagai Fungsi Komunikasi Fungsi komunikasi meliputi penggunaan internet untuk berhubungan
dengan berbagai stakeholeder yang terkait dengan kepentingan bisnis perusahaan. Kegiatan komunikasi dalam konteks penelitian ini meliputi kegiatan suratmenyurat dalam bisnis, conference, konsultasi on-line dengan konsumen maupun rekan bisnis yang diukur dari frekuensi dan durasi komunikasi. Fungsi komunikasi yang dilakukan oleh responden dibagi menjadi tinggi, rendah dan sedang. Tabel 31. Persentase Pemanfaatan Internet dalam Kegiatan Bisnis sebagai Fungsi Komunikasi Fungsi Komunikasi Surat menyurat Conference/chat Konsultasi online
1-3 38 34 36
Frekuensi (per minggu) % 4-6 % >6 95 2 5 0 85 6 15 0 90 4 10 0
% 0 0 0
1-6 40 38 38
Durasi (jam per hari) % 7-18 % 18-24 100 0 0 0 95 2 5 0 95 2 5 0
% 0 0 0
Berdasarkan Tabel 31 pemanfaatan internet dalam kegiatan bisnis sebagai fungsi komunikasi masih tergolong rendah. Hal tersebut dilihat dari frekuensi penggunaan internet untuk surat-menyurat, conference/chat dan konsultasi online yang dilakukan oleh sebagian besar responden hanya sebanyak 1-3 kali dalam satu minggu. Durasi penggunaan internet dalam kegiatan bisnis pada sebagian besar responden baik dalam kegiatan surat-menyurat melalui internet, conference/chat dan konsultasi online hanya sebanyak 1-6 jam per hari. Penggunaan internet yang dilakukan oleh pengusaha UKM tidak hanya untuk kegiatan surat menyurat, conference/chat dan konsultasi online dengan rekan bisnis atau pelanggan saja,
57
namun kegiatan tersebut juga dilakukan untuk berkomunikasi dengan kolega, saudara atau teman.
8.2. Pemanfaatan Internet dalam Kegiatan Bisnis Sebagai Fungsi Promosi Fungsi promosi meliputi kegiatan penggunaan internet untuk berhubungan dengan berbagai stakeholeder yang terkait dengan kepentingan bisnis perusahaan. Kegiatan promosi meliputi kegiatan pemasaran dan menginformasikan produk kepada konsumen maupun rekan bisnis. Pemanfaatan internet sebagai fungsi promosi dalam kegiatan bisnis dapat diukur dengan frekuensi, durasi dan intensitas promosi. Fungsi promosi yang dilakukan oleh responden dibagi menjadi tinggi, rendah dan sedang. Tabel 32. Persentase Pemanfaatan Internet dalam Kegiatan Bisnis sebagai Fungsi Promosi Fungsi Promosi Pemasaran produk Iklan Penawaran produk
13
Frekuensi (per minggu) 4% % >6 6
36
90
4
10
40
100
0
36
90
4
Durasi (jam per hari) 718% 18 24
%
16
%
0
0
38
95
2
5
0
0
0
38
95
2
10
0
0
38
95
2
Intensitas (per hari) 616% 15 >20
%
05
%
0
0
38
95
2
5
0
0
5
0
0
38
95
2
5
0
0
5
0
0
38
95
2
5
0
0
%
Berdasarkan Tabel 32 pemanfaatan internet dalam kegiatan bisnis sebagai fungsi promosi masih tergolong rendah. Hal tersebut dilihat dari frekuensi penggunaan internet untuk pemasaran produk, iklan dan penawaran produk yang dilakukan oleh sebagian besar responden hanya sebanyak 1-3 kali dalam satu minggu. Durasi penggunaan internet dalam kegiatan bisnis pada sebagian besar responden baik dalam kegiatan pemasaran produk, iklan dan penawaran produk hanya sebanyak 1-6 jam per hari. Intensitas promosi dilihat dari banyaknya reply/jawaban yang diterima oleh responden setelah melakukan kegiatan promosi melalui internet. Intensitas promosi yang dilakukan masih tergolong rendah. Sebagian besar responden (95 persen) hanya menerima reply/jawaban sebanyak 05 buah dalam satu hari. Penggunaan internet cenderung rendah karena untuk melakukan pemasaran dan penawaran produk serta iklan tidak dilakukan secara terus menerus. Kegiatan pemanfaatan internet dalam kegiatan bisnis juga meliputi kegiatan komunikasi dan riset sehingga perlu ada pembagian durasi dan frekuensi penggunaan internet.
58
8.3. Pemanfaatan Internet dalam Kegiatan Bisnis Sebagai Fungsi Riset Fungsi Riset yaitu kegiatan UKM dalam memanfaatkan internet untuk mencari informasi dan menambah pengetahuan terbaru tentang produk kondisi pasar dan persaingan. Informasi dan pengetahuan yang diperoleh melalui riset tersebut dapat digunakan perusahaan untuk menentukan strategi bisnis yang mendukung pengembangan kegiatan usaha. Pemanfaatan internet sebagai fungsi riset dalam kegiatan bisnis dapat diukur dengan frekuensi dan durasi riset. Tabel 33. Persentase Pemanfaatan Internet dalam Kegiatan Bisnis sebagai Fungsi Riset Fungsi Riset Mencari informasi
1-3 34
Frekuensi (per minggu) % 4-6 % >6 85
6
15
0
%
1-6
0
40
Durasi (jam per hari) % 7-18 % 18-24 100
0
0
0
% 0
Berdasarkan Tabel 33 terlihat bahwa pemanfaatan internet dalam kegiatan bisnis sebagai fungsi riset masih tergolong rendah. Hal tersebut dilihat dari frekuensi penggunaan internet untuk mencari dan memperoleh informasi mengenai kondisi pasar dan persaingan yang dilakukan oleh sebagian besar responden hanya sebanyak 1-3 kali dalam satu minggu. Durasi penggunaan internet dalam kegiatan bisnis pada sebagian besar responden untuk mencari dan memperoleh informasi mengenai kondisi pasar dan persaingan hanya sebanyak 16 jam per hari. Pemanfaatan internet sebagai fungsi riset tergolong rendah karena sebagian besar waktu yang dimiliki pengusaha UKM digunakan untuk mengelola usahanya sehingga frekuensi maupun durasi penggunaan internet cenderung rendah.
8.4. Pemanfaatan Internet dalam Kegiatan Bisnis Berdasarkan Karakteristik Individu 8.4.1. Pemanfaatan Internet dalam Kegiatan Bisnis Berdasarkan Usia Berdasarkan data yang disajikan pada Tabel 34, terlihat bahwa sebanyak 47,5 persen responden pada rentang usia 18-40 tahun (dewasa awal) kegiatan pemanfaatan internet sebagai fungsi komunikasinya rendah. Sebanyak 50 persen responden pada rentang usia 18-40 tahun (dewasa awal) kegiatan pemanfaatan internet sebagai fungsi promosinya yang rendah. Responden pada rentang usia 1840 tahun kegiatan pemanfaatan internet sebagai fungsi risetnya rendah dengan persentase sebesar 42,5 persen.
59
Tabel 34. Persentase Pemanfaatan Internet dalam Kegiatan Bisnis Berdasarkan Usia Usia (Tahun) 18-40 41-60 >60 Total
Komunikasi Tinggi Sedang Rendah n % n % n % 0 0 1 2,5 19 47,5 0 0 3 7,5 15 37,5 0 0 0 0 2 5 0 0 4 10 36 90
Pemanfaatan Internet Promosi Tinggi Sedang Rendah n % n % n % 0 0 0 0 20 50 0 0 2 5 16 40 0 0 0 0 2 5 0 0 2 5 38 95
Tinggi n % 0 0 0 0 0 0 0 0
Riset Sedang n % 3 7,5 2 5 1 2,5 6 15
Rendah n % 17 42,5 16 40 1 2,5 34 85
Uji hubungan antara usia dengan pemanfaatan internet dalam kegiatan bisnis dilakukan dengan melakukan tabulasi silang dan analisis Chi Square. Pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan nilai Approx.sig., jika nilai Approx.sig. lebih besar dari α (0,05) maka Ho diterima, yang berarti bahwa tidak terdapat hubungan antara variabel-variabel yang diuji. Jika nilai Approx.sig. lebih kecil dari α (0,05) maka Ho ditolak, yang berarti bahwa terdapat hubungan antara variabel-variabel yang diuji. Tabel 35. Hasil Analisis Chi Square Antara Usia dengan Pemanfaatan Internet dalam Kegiatan Bisnis Pemanfaatan Internet Approx.sig. Komunikasi 0,435 Promosi 0,276 Riset 0,344 Keterangan: Ho ditolak jika Approx.sig. < 0,05
Keterangan Ho diterima (tidak ada hubungan) Ho diterima (tidak ada hubungan) Ho diterima (tidak ada hubungan)
Berdasarkan hasil pengolahan data didapatkan hasil bahwa usia tidak memiliki hubungan dengan fungsi komunikasi dengan nilai Approx.sig. sebesar 0,435 atau lebih besar dari α (0,05). Usia tidak berhubungan dengan fungsi promosi dengan nilai Approx.sig. sebesar 0,276 atau lebih besar dari α (0,05). Usia tidak berhubungan dengan fungsi riset dengan nilai Approx.sig. sebesar 0,344 atau lebih besar dari α (0,05). Berdasarkan nilai tersebut, terlihat bahwa tidak ada hubungan antara usia dengan fungsi komunikasi, promosi dan riset dalam pemanfaatan internet. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pemanfaatan internet pada responden dari berbagai tingkatan usia masih tergolong rendah. Pemanfaatan internet dalam kegiatan bisnis tidak memandang perbedaan usia.
60
8.4.2. Pemanfaatan Internet dalam Kegiatan Bisnis Berdasarkan Jenis Kelamin Berdasarkan data yang disajikan pada Tabel 36, terlihat bahwa sebanyak 47,5 persen responden laki-laki kegiatan pemanfaatan internet sebagai fungsi komunikasinya rendah. Sebanyak 50 persen responden laki-laki kegiatan pemanfaatan internet sebagai fungsi promosinya rendah. Responden laki-laki juga memilliki kegiatan pemanfaatan internet sebagai fungsi riset yang rendah dengan persentase sebesar 50 persen. Tabel 36. Persentase Pemanfaatan Internet dalam Kegiatan Bisnis Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan Total
Komunikasi Tinggi Sedang Rendah n % n % n % 0 0 3 7,5 19 47,5 0 0 1 2,5 17 42,5 0 0 4 10 36 90
Pemanfaatan Internet Promosi Tinggi Sedang Rendah n % n % n % 0 0 2 5 20 50 0 0 0 0 18 45 0 0 2 5 38 95
Tinggi n % 0 0 0 0 0 0
Riset Sedang n % 2 5 4 10 6 15
Rendah n % 20 50 14 35 34 85
Uji hubungan antara jenis kelamin dengan pemanfaatan internet dalam kegiatan bisnis dilakukan dengan melakukan tabulasi silang dan analisis Chi Square. Pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan nilai Approx.sig., jika nilai Approx.sig. lebih besar dari α (0,05) maka Ho diterima, yang berarti bahwa tidak terdapat hubungan antara variabel-variabel yang diuji. Jika nilai Approx.sig. lebih kecil dari α (0,05) maka Ho ditolak, yang berarti bahwa terdapat hubungan antara variabel-variabel yang diuji. Tabel 37. Hasil Analisis Chi Square Antara Jenis Kelamin dengan Pemanfaatan Internet dalam Kegiatan Bisnis Pemanfaatan Internet Approx.sig. Komunikasi 0,397 Promosi 0,189 Riset 0,247 Keterangan: Ho ditolak jika Approx.sig. < 0,05
Keterangan Ho diterima (tidak ada hubungan) Ho diterima (tidak ada hubungan) Ho diterima (tidak ada hubungan)
Berdasarkan hasil pengolahan data didapatkan hasil bahwa jenis kelamin tidak memiliki hubungan dengan fungsi komunikasi dengan nilai Approx.sig. sebesar 0,397 atau lebih besar dari α (0,05). Jenis kelamin tidak berhubungan dengan fungsi promosi dengan nilai Approx.sig. sebesar 0,189 atau lebih besar dari α (0,05). Jenis kelamin tidak berhubungan dengan fungsi riset dengan nilai Approx.sig. sebesar 0,247 atau lebih besar dari α (0,05). Berdasarkan nilai tersebut, terlihat bahwa tidak ada hubungan antara jenis kelamin dengan fungsi
61
komunikasi, promosi dan riset dalam pemanfaatan internet. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pemanfaatan internet baik responden laki-laki maupun perempuan sama-sama masih tergolong rendah. Pemanfaatan internet dalam kegiatan bisnis tidak memandang perbedaan jenis kelamin.
8.4.3. Pemanfaatan Internet dalam Kegiatan Bisnis Berdasarkan Tingkat Pendidikan Berdasarkan data yang disajikan pada Tabel 38, terlihat bahwa sebanyak 75 persen responden dengan tingkat pendidikan akademi/perguruan tinggi kegiatan pemanfaatan internet sebagai fungsi komunikasinya rendah. Sebanyak 77,5 persen responden dengan tingkat pendidikan akademi/perguruam tinggi kegiatan pemanfaatan internet sebagai fungsi promosinya rendah. Responden dengan tingkat pendidikan akademi/perguruan tinggi juga memilliki kegiatan pemanfaatan internet sebagai fungsi riset yang rendah dengan persentase sebesar 70 persen. Tabel 38. Persentase Pemanfaatan Internet dalam Kegiatan Bisnis Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tingkat pendidikan SMP/Sederajat SMA/Sederajat Akademi/ perguruan tinggi Total
Rendah n % 2 5 4 10
Pemanfaatan Internet Promosi Tinggi Sedang Rendah n % n % n % 0 0 0 0 3 7,5 0 0 0 0 4 10
Tinggi n % 0 0 0 0
Riset Sedang n % 0 0 1 2,5
Rendah n % 3 7,5 3 7,5
7,5
30
75
0
0
2
5
31
77,5
0
0
5
12,5
28
70
10
36
90
0
0
2
5
38
95
0
0
6
15
34
85
Komunikasi Tinggi Sedang n % n % 0 0 1 2,5 0 0 0 0 0
0
3
0
0
4
Uji hubungan antara tingkat pendidikan dengan pemanfaatan internet dalam kegiatan bisnis dilakukan dengan melakukan tabulasi silang dan analisis Chi Square. Pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan nilai Approx.sig., jika nilai Approx.sig. lebih besar dari α (0,05) maka Ho diterima, yang berarti bahwa tidak terdapat hubungan antara variabel-variabel yang diuji. Jika nilai Approx.sig. lebih kecil dari α (0,05) maka Ho ditolak, yang berarti bahwa terdapat hubungan antara variabel-variabel yang diuji.
62
Tabel 39. Hasil Analisis Chi Square Antara Tingkat Pendidikan dengan Pemanfaatan Internet dalam Kegiatan Bisnis Pemanfaatan Internet Approx.sig. Komunikasi 0,318 Promosi 0,800 Riset 0,656 Keterangan: Ho ditolak jika Approx.sig. < 0,05
Keterangan Ho diterima (tidak ada hubungan) Ho diterima (tidak ada hubungan) Ho diterima (tidak ada hubungan)
Berdasarkan hasil pengolahan data didapatkan hasil bahwa tingkat pendidikan tidak memiliki hubungan dengan fungsi komunikasi dengan nilai Approx.sig. sebesar 0,318 atau lebih besar dari α (0,05). Tingkat pendidikan tidak berhubungan dengan fungsi promosi dengan nilai Approx.sig. sebesar 0,800 atau lebih besar dari α (0,05). Tingkat pendidikan tidak berhubungan dengan fungsi riset dengan nilai Approx.sig. sebesar 0,656 atau lebih besar dari α (0,05). Berdasarkan nilai tersebut, terlihat bahwa tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan fungsi komunikasi, promosi dan riset dalam pemanfaatan internet. Tingkat pemanfaatan internet responden dari berbagai tingkatan pendidikan masih tergolong rendah.
8.4.4. Pemanfaatan Internet dalam Kegiatan Bisnis Berdasarkan Suku Bangsa Berdasarkan data yang disajikan pada Tabel 40, terlihat bahwa sebanyak 42,5 persen responden dengan dari Suku Sunda kegiatan pemanfaatan internet sebagai fungsi komunikasinya rendah. Sebanyak 45 persen responden dari Suku Sunda kegiatan pemanfaatan internet sebagai fungsi promosinya rendah. Responden dari Suku Sunda juga memilliki kegiatan pemanfaatan internet sebagai fungsi riset yang rendah dengan persentase sebesar 42,5 persen. Tabel 40. Persentase Pemanfaatan Internet dalam Kegiatan Bisnis Berdasarkan Suku Bangsa Suku Bangsa Jawa Minang Sunda Total
Tinggi n % 0 0 0 0 0 0 0 0
Komunikasi Sedang Rendah n % n % 2 5 15 37,5 0 0 4 10 2 5 17 42,5 4 10 36 90
Pemanfaatan Internet Promosi Tinggi Sedang Rendah n % n % n % 0 0 1 2,5 16 40 0 0 0 0 4 10 0 0 1 2,5 18 45 0 0 2 5 38 95
Tinggi n % 0 0 0 0 0 0 0 0
Riset Sedang n % 3 7,5 1 2,5 2 5 6 15
Rendah n % 14 35 3 7,5 17 42,5 34 85
Uji hubungan antara suku bangsa dengan pemanfaatan internet dalam kegiatan bisnis dilakukan dengan melakukan tabulasi silang dan analisis Chi Square. Pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan nilai Approx.sig., jika nilai
63
Approx.sig. lebih besar dari α (0,05) maka Ho diterima, yang berarti bahwa tidak terdapat hubungan antara variabel-variabel yang diuji. Jika nilai Approx.sig. lebih kecil dari α (0,05) maka Ho ditolak, yang berarti bahwa terdapat hubungan antara variabel-variabel yang diuji. Tabel 41. Hasil Analisis Chi Square Antara Suku Bangsa dengan Pemanfaatan Internet dalam Kegiatan Bisnis Pemanfaatan Internet Approx.sig. Komunikasi 0,775 Promosi 0,886 Riset 0,703 Keterangan: Ho ditolak jika Approx.sig. < 0,05
Keterangan Ho diterima (tidak ada hubungan) Ho diterima (tidak ada hubungan) Ho diterima (tidak ada hubungan)
Berdasarkan hasil pengolahan data didapatkan hasil bahwa suku bangsa tidak memiliki hubungan dengan fungsi komunikasi dengan nilai Approx.sig. sebesar 0,775 atau lebih besar dari α (0,05). Suku bangsa tidak berhubungan dengan fungsi promosi dengan nilai Approx.sig. sebesar 0,886 atau lebih besar dari α (0,05). Suku bangsa tidak berhubungan dengan fungsi riset dengan nilai Approx.sig. sebesar 0,703 atau lebih besar dari α (0,05). Berdasarkan nilai tersebut, terlihat bahwa tidak ada hubungan antara suku bangsa dengan fungsi komunikasi, promosi dan riset dalam pemanfaatan internet. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pemanfaatan internet responden dari berbagai suku bangsa masih tergolong rendah. Pemanfaatan internet dalam kegiatan bisnis tidak memandang perbedaan suku bangsa.
8.4.5. Pemanfaatan Internet dalam Kegiatan Bisnis Berdasarkan Bidang Usaha Berdasarkan data yang disajikan pada Tabel 42, terlihat bahwa sebanyak 30 persen responden dengan bidang usaha jasa boga dan penjualan aneka makanan dan minuman memiliki kegiatan pemanfaatan internet sebagai fungsi komunikasinya rendah. Sebanyak 30 persen responden dengan bidang usaha jasa boga dan penjualan aneka makanan dan minuman melakukan kegiatan pemanfaatan internet sebagai fungsi promosinya dalam tingkatan rendah. Responden dengan bidang usaha jasa boga dan penjualan aneka makanan dan minuman juga melakukan kegiatan pemanfaatan internet sebagai fungsi riset yang rendah dengan persentase sebesar 20 persen.
64
Tabel 42. Persentase Pemanfaatan Internet dalam Kegiatan Bisnis Berdasarkan Bidang Usaha Bidang Usaha Jasa boga dan penjualan aneka makanan dan minuman Perdagangan dan home industry Perdagangan Jasa Perikanan, pertanian dan peternakan Total
Tinggi n %
Komunikasi Sedang Rendah n % n %
Pemanfaatan Internet Promosi Tinggi Sedang Rendah n % n % n %
Tinggi n %
Riset Sedang n %
Rendah n %
0
0
0
0
12
30
0
0
0
0
12
30
0
0
4
10
8
20
0
0
1
2,5
4
10
0
0
0
0
5
12,5
0
0
0
0
5
12,5
0 0
0 0
0 3
0 7,5
5 6
12,5 15
0 0
0 0
0 2
0 5
5 7
12,5 17,5
0 0
0 0
0 2
0 5
5 7
12,5 17,5
0
0
0
0
9
22,5
0
0
0
0
9
22,5
0
0
0
0
9
22,5
0
0
4
10
36
90
0
0
2
5
38
95
0
0
6
15
34
85
Uji hubungan antara bidang usaha dengan pemanfaatan internet dalam kegiatan bisnis dilakukan desngan melakukan tabulasi silang dan analisis Chi Square. Pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan nilai Approx.sig., jika nilai Approx.sig. lebih besar dari α (0,05) maka Ho diterima, yang berarti bahwa tidak terdapat hubungan antara variabel-variabel yang diuji. Jika nilai Approx.sig. lebih kecil dari α (0,05) maka Ho ditolak, yang berarti bahwa terdapat hubungan antara variabel-variabel yang diuji. Tabel 43. Hasil Analisis Chi Square Antara Bidang Usaha dengan Pemanfaatan Internet dalam Kegiatan Bisnis Pemanfaatan Internet Approx.sig. Komunikasi 0,064 Promosi 0,123 Riset 0,142 Keterangan: Ho ditolak jika Approx.sig. < 0,05
Keterangan Ho diterima (tidak ada hubungan) Ho diterima (tidak ada hubungan) Ho diterima (tidak ada hubungan)
Berdasarkan hasil pengolahan data didapatkan hasil bahwa bidang usaha tidak memiliki hubungan dengan fungsi komunikasi dengan nilai Approx.sig. sebesar 0,064 atau lebih besar dari α (0,05). Bidang usaha tidak berhubungan dengan fungsi promosi dengan nilai Approx.sig. sebesar 0,123 atau lebih besar dari α (0,05). Bidang usaha tidak berhubungan dengan fungsi riset dengan nilai Approx.sig. sebesar 0,142 atau lebih besar dari α (0,05). Berdasarkan nilai tersebut, terlihat bahwa tidak ada hubungan antara bidang usaha dengan fungsi komunikasi, promosi dan riset dalam pemanfaatan internet. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pemanfaatan internet responden untuk setiap bidang usaha masih tergolong rendah. Bidang jasa boga dan penjualan makanan lebih banyak menggunakan internet sebagai fungsi riset. Pengguanaan internet lebih banyak digunakan untuk mencari jenis-jenis dan resep makanan terbaru untuk
65
menambah variasi produk. Sayangnya, pemanfaatan internet untuk berbagai bidang usaha masih dalam tingkatan rendah hingga sedang. Pengusaha pada bidang lain kurang merasa bahwa pemanfaatan internet sebagai sesuatu yang penting. Hal tersebut dikarenakan pengusaha UKM belum merasakan adanya kebutuhan untuk menggunakan internet dalam kegiatan bisnisnya. Selama ini kegiatan komunikasi, promosi dan riset masih dapat dilakukan secara langsung seperti tatap muka, telepon, iklan melalui brosur dan pamflet serta observasi langsung di lapangan masih dianggap efektif oleh pengusaha UKM dibandingkan dengan menggunakan internet.