BAB VII CONTOH APLIKASI PROGRAM PLC Setelah mempelajari teori tentang PLC pada bab sebelumnya, sekarang akan kita pelajari bagaimana cara meng-aplikasikan PLC untuk mengendalikan sistem kontrol otomatis, dengan menggunakan contoh kasus-kasus yang akan kita bahas pada akhir dari bab ini adalah sebagai berikut :
7.1
Aplikasi PLC pada Kontrol Motor AC Tiga Fasa Secara Langsung (DOL) Pada kontrol motor ini, motor ac tiga-fasa dijalankan secara langsung
(DOL). Adapun penjelasan fungsi kerja sistemnya sebagai berikut : Jika saklar S2 ditekan (ON), maka dengan segera kontaktor K1 bekerja, kontak K1 mengunci. Dengan memutus saklar S1, maka kontaktor K1 lepas terputus. Setelah memahami prinsip fungsi kerja dari sistem yang kita bahas diatas, maka langkah berikutnya adalah : 1. Merancang rangkaian kontrolnya sebagai berikut
Gambar 7.1a : Rangkaian kontrol motor AC Tiga-Fasa secara langsung 92
2. Mengidentifikasi untuk pengalamatan input-output. Hal ini tergantung pada merek dan tipe PLC yang akan digunakan. Pada contoh ini kita gunakan PLC OMRON CPM2A Pengalamatan I/O INPUT 00000 00001
OUTPUT S1 S2
PB_STOP PB_START
01000
Coil_Kontaktor
3. Merencanakan Ladder Diagram pada sistem diatas, maka langkah – langkah yang harus dilakukan adalah a. Memulai dengan menu File → New Project, sehingga muncul kotak dialog seperti ditunjukkan pada gambar 7.1b dan kemudian klik ↵ (Ok).
Gambar 7. 1b : Menu File New Project
Applikasi PLC BY Bambang Suprijono
SMK Negeri 7 Surabaya
93
b. Memulai menggambar diagram tangga, dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Langkah pertama, pada toolbar klik
yang merupakan simbol untuk
membuat kontak NC. Selanjutnya akan tampil menu seperti pada gambar 7.1c, dan kemudian isikan alamat kontak, yaitu 00000 dan komment-nya ” Tombol Stop ”, dan klik OK
Gambar 7.1c : Kotak dialog contact Tombol Stop
2. Langkah kedua, pada toolbar klik
yang merupakan simbol untuk
membuat kontak NO. Selanjutnya akan tampil menu seperti pada gambar 7.1d, dan kemudian isikan alamat kontak, yaitu 00001 dan komment-nya ” Tombol Start ”, dan klik OK
Gambar 7.1d : Kotak dialog contact Tombol Start
3. Langkah ketiga, pada toolbar klik
yang merupakan simbol untuk
membuat Output NO. Selanjutnya akan tampil menu seperti pada gambar 7.1e, dan kemudian isikan alamat kontak, yaitu 01000 dan komment-nya ” Motor ”, dan klik OK
Gambar 7.1e : Kotak dialog contact Output Motor
4. Langkah keempat, pada toolbar klik
dimana isikan alamat kontak,
yaitu 01000, dan klik OK
Applikasi PLC BY Bambang Suprijono
SMK Negeri 7 Surabaya
94
5. Langkah kelima, pada toolbar klik
dimana merupakan hubungan
paralel pada kontak, yaitu 01000, dan klik OK 6. Langkah keenam, kita akhiri Program dengan cara pada toolbar klik . Selanjutnya akan tampil menu seperti pada gambar 7.1f, dimana isikan, yaitu END, dan klik OK. Proses pembuatan diagram tangga telah selesai.
Gambar 7.1f : Kotak dialog Function
Gambar 7.1g : Hasil akhir diagram tangga untuk kontrol motor secara langsung
Applikasi PLC BY Bambang Suprijono
SMK Negeri 7 Surabaya
95
4. Merancang rangkaian daya motor
M
3
Gambar 7.1h : Rangkaian Daya Motor
Applikasi PLC BY Bambang Suprijono
SMK Negeri 7 Surabaya
96
5. Merancang rangkaian pengawatan dari PLC ke rangkaian daya motor
M
3
Gambar 7.1i : Rangkaian Pengawatan kontrol motor secara langsung
97
7.2 Aplikasi PLC pada Pengoperasian 3 Motor AC Tiga Fasa Secara Berurutan Pada kontrol motor ini, 3 Motor AC dioperasikan secara berurutan . Adapun penjelasan fungsi sistemnya sebagai berikut : Jika tombol S1 ditekan, kontaktor K1 bekerja. Kontaktor K2 dapat bekerja dengan jalan menekan tombol tekan S3 pada saat kontaktor K1 sudah bekerja. Demikian juga dengan K2 dapat bekerja hanya dengan jalan menekan S3 setelah K1 bekerja. Semua kontaktor yang sudah bekerja dapat diputuskan dengan jalan menekan S0. Setelah memahami prinsip fungsi dari sistem yang kita bahas diatas, maka langkah berikutnya adalah :
1. Merancang rangkaian kontrolnya sebagai berikut
220 V / 50 Hz
L1
F1
S1
K1
S2
K2
S3
K1
K1
K3
S4
K2
K2
K3
N
Gambar 7.2a : Pengoperasian Tiga Tiga Motor AC Tiga Fasa Secara Berurutan Dengan Pengoperasian Manual
98
2. Mengidentifikasi untuk pengalamatan input-output. Hal ini tergantung pada merek dan tipe PLC yang akan digunakan. Pada contoh ini kita gunakan PLC OMRON CPM2A Pengalamatan I/O INPUT 00000 00001 00002 00003
OUTPUT S1 S2 S3 S4
PB_STOP PB_START PB_START PB_START
01000 01001 01002
Coil_Kontaktor.1 Coil_Kontaktor.2 Coil_Kontaktor.3
3. Merencakan Ladder Diagram Pada sistem diatas, maka langkah – langkah hampir sama seperti pada contoh penerapan 7.1, dan adapun hasil akhir diagram tangga adalah seperti ditunjukkan pada gambar 7.2b
Gambar 7.2b : Hasil akhir diagram tangga untuk kontrol motor secara langsung Applikasi PLC BY Bambang Suprijono
SMK Negeri 7 Surabaya
99
4.
Merancang rangkaian daya motor
M
3
M
3
Gambar 7.2c : Rangkaian Daya Motor
100
M
3
5.
Merancang rangkaian pengawatan dari PLC ke rangkaian daya motor
M
3
M
3
M
3
Gambar 7.2d : Rangkaian Pengawatan Tiga Motor AC Tiga Fasa
Applikasi PLC BY Bambang Suprijono
SMK Negeri 7 Surabaya
101
7.3
Aplikasi PLC Pada Rangkaian Kontaktor Menggunakan Dua Tombol Tekan ON dan OFF Pada kontrol motor ini, motor ac tiga-fasa dijalankan secara langsung
(DOL), seperti ditunjukkan pada gambar dibawah. Adapun penjelasan fungsi sistemnya sebagai berikut : Jika S2 atau S3 ditekan, maka kontaktor K1 akan bekerja dan mengunci, kemudian H1 menyala. Kalau S1 ditekan , maka kontaktor K1 akan terputus atau terbebas dari listrik. Setelah memahami prinsip fungsi dari sistem yang kita bahas diatas, maka langkah berikutnya adalah : 1. Merancang rangkaian kontrolnya sebagai berikut
220 V / 50 Hz
L1
F1
S1
S2
K1
K1
S3
K1
H1 X
N
Gambar 7.3a : Rangkaian Kontaktor Menggunakan Dua Tombol Tekan ON dan OFF
102
2. Mengidentifikasi untuk pengalamatan input-output. Hal ini tergantung pada merek dan tipe PLC yang akan digunakan. Pada contoh ini kita gunakan PLC OMRON CPM2A ¾ Pengalamatan I/O INPUT 00000
PB_S1 STOP
00001
PB_S2 START
00002
PB_S3 START
OUTPUT 01000
Coil Kontaktor
3. Merencakan Ladder Diagram Pada sistem diatas, maka langkah – langkah hampir sama seperti pada contoh penerapan 7.1, dan adapun hasil akhir diagram tangga adalah seperti ditunjukkan pada gambar 7.3b
Gambar 7.3b : Hasil akhir diagram tangga untuk kontrol motor secara langsung
Applikasi PLC BY Bambang Suprijono
SMK Negeri 7 Surabaya 103
4.
Merancang rangkaian daya motor
R S T F F F
A1
A2
M
3
Gambar 7.3c : Rangkaian Daya Motor 104
5.
Merancang rangkaian pengawatan dari PLC ke rangkaian daya motor
M
3
Gambar 7.3d : Rangkaian Pengawatan Motor AC Tiga Fasa Applikasi PLC BY Bambang Suprijono
SMK Negeri 7 Surabaya
105
7.4
Mengoperasikan Motor AC Tiga - Fasa Dengan Rangkaian Kontaktor Putar Kiri dan Kanan Secara Otomatis Pada kontrol motor ini, motor ac tiga-fasa dijalankan secara langsung
(DOL), dengan putar kiri dan putar kanan secara otomatis seperti ditunjukkan pada gambar dibawah. Adapun penjelasan fungsi sistemnya sebagai berikut : Jika tombol S2 ditekan, kontaktor K1 bekerja dan mengunci sendiri. Kontaktor K1 akan menghubungkan motor M1 pada putaran kanan, dan rele penunda waktu K2 bekerja. Setelah penundaan waktu terlampaui (K2) maka kontak K2 akan menghubungkan kontaktor K3 dan kontaktor K3 membuka kontaktor K1 sekaligus menghidupkan TDR K4. Setelah waktu penundaan K4 terlapaui, maka K4 menyambungkan kontaktor K5, yang kemudian mengunci sendiri. Kontaktor K5 melepas kontaktor K3, dan oleh karena itu, TDR K4 terlepas dan motor M1 terhubung pada putaran kiri. Dengan menekan tombol S1, maka setiap kontaktor atau TDR yang terhubung (bekerja) akan terlepas dan rangkaian juga terlepas dari sumber tegangan. Setelah memahami prinsip fungsi dari sistem yang kita bahas diatas, maka langkah berikutnya adalah : 1. Merancang rangkaian kontrolnya sebagai berikut L F
F5
S1
K1
S2
K1
K3
K3
K2
K3
K5
K5
K4
K1
K5 K1
K2
K3
K4
K5
N
Gambar 7.4a : Rangkaian Motor Tiga-Fasa Putar Kanan dan Putar Kiri 106
2. Mengidentifikasi untuk pengalamatan input-output. Hal ini tergantung pada merek dan tipe PLC yang akan digunakan. Pada contoh ini kita gunakan PLC OMRON CPM2A ¾ Pengalamatan I/O INPUT
OUTPUT
00000
S1
PB_STOP
00001
S2
PB_START
01000 01001 01003
Coil Kontaktor_1 Coil Kontaktor_3 Coil Kontaktor_5
3. Merencakan Ladder Diagram pada sistem diatas, maka langkah – langkah yang harus dilakukan adalah a. Memulai dengan menu File → New Project, sehingga muncul kotak dialog seperti ditunjukkan pada gambar 7.4b dan kemudian klik ↵ (Ok).
Gambar 7.4b : Menu File New Projeck
Applikasi PLC BY Bambang Suprijono
SMK Negeri 7 Surabaya 107
b. Memulai menggambar diagram tangga, dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Networks_1 : pada toolbar klik
dan isikan alamat kontak, yaitu 00000
dan komment-nya ” S0 ”, pada toolbar klik
dan isikan alamat kontak,
yaitu 01001 dan komment-nya ” K_3 ”, pada toolbar klik
dan isikan
alamat kontak, yaitu 00001 dan komment-nya ” S1 ”, pada toolbar klik dan isikan alamat kontak, yaitu 01000 dan komment-nya ” K_1 (Kontaktor_1) ”, pada toolbar klik
dan isikan alamat kontak, yaitu
01000 dan komment-nya ” K_1 ”, pada toolbar klik
dimana merupakan
hubungan paralel pada kontak, yaitu 01000, dan klik OK. Hasilnya seperti pada gambar 7.4c
Gambar 7.4c : Networks_1
2. Networks_2 : pada toolbar klik
dan isikan alamat kontak, yaitu 00000
dan komment-nya ” S0 ”, pada toolbar klik
dan isikan alamat kontak,
yaitu 01000 dan komment-nya ” K_1 ”, pada toolbar klik
dan isikan
alamat kontak, yaitu Tim 00 dan nilainya #30 ”, klik OK. Hasilnya seperti pada gambar 7.4d
Gambar 7.4d : Networks_2 Applikasi PLC BY Bambang Suprijono
SMK Negeri 7 Surabaya 108
3. Networks_3 : pada toolbar klik
dan isikan alamat kontak, yaitu 00000
dan komment-nya ” S0 ”, pada toolbar klik
dan isikan alamat kontak,
yaitu 01003 dan komment-nya ” K_5 ”, pada toolbar klik
dan isikan
alamat kontak, yaitu TIM000 dan komment-nya ” TIM000 ”, pada toolbar klik
dan isikan alamat kontak, yaitu 01001 dan komment-nya ” K_3
(Kontaktor_3) ”, pada toolbar klik
dan isikan alamat kontak, yaitu dimana merupakan
01001 dan komment-nya ” K_3 ”, pada toolbar klik
hubungan paralel pada kontak, yaitu 01001, dan klik OK. Hasilnya seperti pada gambar 7.4e
Gambar 7.4e : Networks_3
4. Networks_4 : pada toolbar klik
dan isikan alamat kontak, yaitu 00000
dan komment-nya ” S0 ”, pada toolbar klik
dan isikan alamat kontak,
yaitu 01001 dan komment-nya ” K_3 ”, pada toolbar klik
dan isikan
alamat kontak, yaitu Tim 01 dan nilainya #30 ”, klik OK. Hasilnya seperti pada gambar 7.4f
Gambar 7.4f : Networks_4
Applikasi PLC BY Bambang Suprijono
SMK Negeri 7 Surabaya 109
5. Networks_5 : pada toolbar klik
dan isikan alamat kontak, yaitu 00000
dan komment-nya ” S0 ”, pada toolbar klik
dan isikan alamat kontak,
yaitu TIM001 dan komment-nya ” TIM001 ”, pada toolbar klik
dan
isikan alamat kontak, yaitu 01003 dan komment-nya ” K_5 (Kontaktor_5) ”, pada toolbar klik
dan isikan alamat kontak, yaitu 01003 dan komment-
nya ” K_5 ”, pada toolbar klik
dimana merupakan hubungan paralel
pada kontak, yaitu 01001, dan klik OK. Hasilnya seperti pada gambar 7.4g
Gambar 7.4g : Networks_5
6. Networks_6 : kita akhiri Program dengan cara pada toolbar klik Selanjutnya akan tampil menu seperti pada gambar 7.4h, dimana isikan, yaitu END, dan klik OK. Proses pembuatan diagram tangga telah selesai.
Gambar 7.4h : Kotak dialog Function
Applikasi PLC BY Bambang Suprijono
SMK Negeri 7 Surabaya 110
Gambar 7.4i : Hasil akhir diagram tangga untuk kontrol motor putar kanan/kiri
Applikasi PLC BY Bambang Suprijono
SMK Negeri 7 Surabaya 111
4. Rangkaian Daya Motor Putar kanan – Putar Kiri R S T F F F
A1
A1
A2
A2
M
3
Gambar 7.4 : Rangkaian Daya Motor Putar kanan – Putar Kiri
112
5. Merancang rangkaian pengawatan dari PLC ke rangkaian daya motor
Gambar 7.4a : Rangkaian Pengawatan Motor Tiga-Fasa Putar Kanan dan Putar Kiri Applikasi PLC BY Bambang Suprijono
SMK Negeri 7 Surabaya
113
7.5 Mengoperasikan Motor AC Tiga - Fasa Dengan Rangkaian Y-∆ Otomatis Pada kontrol motor ini, motor ac tiga-fasa diasut secara segitiga-bintang secara otomatis seperti ditunjukkan pada gambar dibawah. Adapun penjelasan fungsi sistemnya sebagai berikut : Dengan menekan tombol S2, kontaktor K1 akan bekerja dan mengunci.Kontaktor K1 menghubung motor dalam hubungan Y dan rele penunda waktu K2, kontaktor K3 pada jala-jala.Kontaktor K3 mengunci.setelah waktu tunda K2 tercapai, maka arus listrik lilitan K1 terputus dan hubungan Y motor terlepas. Pada waktu kontaktor K1 putus, sekaligus akan menghubungkan kontaktor K4, motor beroperasi dalam hubungan segitiga. Dengan menekan tombol S1 atau bekerjanya rele arus lebih F5, maka kontaktor akan terputus dan motor terpisah dari tegangan jala-jala. 1. Merancang rangkaian kontrolnya sebagai berikut L F4
F5
S1
K1
S2
K4
K1
K3
K3
K1
K4
K2
K1
K2
K3
K4
N
Gambar 7.5a : Rangkaian Kontrol Motor Tiga-Fasa Segitiga-Bintang Otomatis
114
2. Pengalamatan I/O INPUT 00000 00001
OUTPUT S1 S2
PB_STOP PB_START
01000 01001 01003
Coil_Kontaktor K_1 Coil_Kontaktor K_3 Coil_Kontaktor K_4
3. Merencakan Ladder Diagram pada sistem diatas, maka langkah – langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Networks_1 : pada toolbar klik
dan isikan alamat kontak, yaitu 00000
dan komment-nya ” S1 ”, pada toolbar klik
dan isikan alamat kontak,
yaitu 01003 dan komment-nya ” K_4 ”, pada toolbar klik
dan isikan
alamat kontak, yaitu 00001 dan komment-nya ” S2 ”, pada toolbar klik dan isikan alamat kontak, yaitu 01000 dan komment-nya ” K_1 (Kontaktor_1) ”, pada toolbar klik
dan isikan alamat kontak, yaitu
01000 dan komment-nya ” K_1 ”, pada toolbar klik
dimana merupakan
hubungan paralel pada kontak, yaitu 01000, dan klik OK. Hasilnya seperti pada gambar 7.5b
Gambar 7.5b : Networks_1
2. Networks_2 : pada toolbar klik
dan isikan alamat kontak, yaitu 00000
dan komment-nya ” S1 ”, pada toolbar klik
dan isikan alamat kontak,
yaitu 01000 dan komment-nya ” K_1 ”, pada toolbar klik
dan isikan
alamat kontak, yaitu TIM 00 dan nilainya #30 ”, klik OK. Hasilnya seperti pada gambar 7.5c
Applikasi PLC BY Bambang Suprijono
SMK Negeri 7 Surabaya 115
Gambar 7.5c : Networks_2
3. Networks_3 : pada toolbar klik
dan isikan alamat kontak, yaitu 00000
dan komment-nya ” S1 ”, pada toolbar klik
dan isikan alamat kontak,
yaitu 01000 dan komment-nya ” K_1 ”, pada toolbar klik
dan isikan
alamat kontak, yaitu 01001 dan komment-nya ” K_3 (Kontaktor_3) ”, pada toolbar klik
dan isikan alamat kontak, yaitu 01001 dan komment-nya ”
K_3 ”, pada toolbar klik
dimana merupakan hubungan paralel pada
kontak, yaitu 01001, dan klik OK. Hasilnya seperti pada gambar 7.5d
Gambar 7.5d : Networks_3
4. Networks_4 : pada toolbar klik
dan isikan alamat kontak, yaitu 00000
dan komment-nya ” S1 ”, pada toolbar klik
dan isikan alamat kontak,
yaitu TIM000 dan komment-nya ” TIM000 ”, pada toolbar klik
dan
isikan alamat kontak, yaitu 01003 dan komment-nya ” K_4 (Kontaktor_4) ”, pada toolbar klik
dan isikan alamat kontak, yaitu 01003 dan komment-
nya ” K_4 ”, pada toolbar klik
dimana merupakan hubungan paralel
pada kontak, yaitu 01003, dan klik OK. Hasilnya seperti pada gambar 7.5e
Applikasi PLC BY Bambang Suprijono
SMK Negeri 7 Surabaya 116
Gambar 7.5e : Networks_4
5. Networks_5 : kita akhiri Program dengan cara pada toolbar klik Selanjutnya akan tampil menu seperti pada gambar 7.5f, dimana isikan, yaitu END, dan klik OK. Proses pembuatan diagram tangga telah selesai.
Gambar 7.5f : Networks_5
Applikasi PLC BY Bambang Suprijono
SMK Negeri 7 Surabaya 117
Gambar 7.5g : Hasil akhir diagram tangga untuk kontrol motor Segitiga_Bintang Otomatis
Applikasi PLC BY Bambang Suprijono
SMK Negeri 7 Surabaya 118
4. Rancang Rangkaian Daya
M
3
Gambar 7.5a : Rangkaian Daya Motor Tiga-Fasa Dengan pengasutan Y-∆
119
5. Merancang rangkaian pengawatan dari PLC ke rangkaian daya motor
M
3
Gambar 7.5c : Rangkaian Pengawatan Motor Tiga-Fasa Bintang-Segitiga Otomatis
Applikasi PLC BY Bambang Suprijono
SMK Negeri 7 Surabaya
120