BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang dilakukan tentang Refleksi Program Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional di Sekolah Menengah Pertama pada Tahun Pelajaran 2009-2012 di Kabupaten Karanganyar Jawa Tengah dapat ditarik beberapa kesimpulan bahwa SMP Negeri 2 Karanganyar sebenarnya layak untuk mengembangkan program Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) menjadi Sekolah Bertaraf Internasional (SBI) karena aspek-aspek dari sekolah berstandar internasional telah terpenuhi walaupun memang belum sepenuhnya sempurna. Adanya peniadaan program Sekolah Bertaraf Internasional memaksa SMP Negeri 2 Karanganyar untuk menghentikan program RSBI yang sebenarnya berpotensi menjadi salah satu sekolah SBI percontohan untuk sekolah SBI yang lain. Selain memberikan kemudahan dalam pemberian informasi terkait penerimaan peserta didik, SMP Negeri 2 Karanganyar juga memberikan keringanan untuk mereka yang kurang mampu dalam finansial tetapi memiliki prestasi di bidang akademik. Terkait rincian mengenai refleksi yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya adalah sebagai berikut: 1.
Aspek konteks menunjukkan bahwa pada sekolah yang menjadi objek penelitian melaksanakan program RSBI disebabkan oleh adanya diskusi dari pihak sekolah yang ingin mengembangkan sekolah tersebut menjadi sekolah yang unggul dan berkualitas internasional. Selain adanya diskusi juga 90
didukung penuh oleh penunjukan dan penetapan yang dilakukan Departemen Pendidikan Nasional, dalam hal ini Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah melalui Direktorat Pembinaan SMP di Jakarta. 2.
Aspek masukan/ input menunjukkan bahwa: a) Sekolah tersebut pada pencapaian komponen nilai akreditasi telah memperoleh predikat A atau sangat baik dari Badan Akreditasi Nasional (BAN) per tanggal 9 November 2009, tetapi belum memperoleh akreditasi secara internasional dari salah satu badan akreditasi sekolah di negara anggota OECD (Organixational
for
Economic
Cooperation
and
Development) dan/atau negara maju lainnya yang memiliki keunggulan tertentu di bidang pendidikan. Sedangakn dari segi Manajemen Mutu telah memperoleh sertifikat ISO 9001:2008 yang berpusat di Ontario, Amerika Serikat. b) Pencapaikan komponen standar pendidik disimpulkan bahwa SMPN 2 Karanganyar
belum
mampu
memenuhi
standar
pendidik
yang
mensyaratkan 20% berkualifikasi S2/S3 dan pada indikator untuk mengampu pembelajaran dengan menggunakan Bahasa Inggris. Sementara itu penguasaan TIK sudah cukup baik. c) Standar tenaga kependidikan sampai dengan saat penelitian dusah terpenuhi. Kepala Sekolah sudah memenuhi standar kualifikasi S2 dan nilai TOEFL yang lebih dari 500. Sudah memiliki tenaga kependidikan yang lain untuk membatu proses kegiatan sekolah.
91
d) Komponen standar kompetensi lulusan dapat dikatakan terpenuhi. Penerimaan peserta didik baru dilakukan dengan beberapa jalur sehingga membuat calon peserta didik mudah untuk mendaftar. Sosialisasai terkait penerimaan peserta didik dengan memanfaatkan media secara maksimal. 3.
Aspek proses menunjukkan sudah mulai terpenuhi, terlihat pada: a) Komponen penilaian telah menggunakan sistem offline dan online, tetapi belum menerapkan model penilaian dari negara OECD. Telah memberikan fasilitas yang terkait dengan pelaksanaan ujian keinternasionalan tetapi belum memiliki sister school. b) Sedangkan pada komponen proses pembelajaran telah diterapkan dengan sistem bilingual untuk mata pelajaran MIPA yang telah mencapai 60%. Proses pembelajaran telah memanfaatkan fasilitas TIK dan melakukan pengembangan diri terhadap siswa, sehingga masih tetap mengedepakan nilai-nilai cinta terhadap tanah air. c) Komponen kurikulum telah memiliki Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang penulisannya telah sepenuhnya bilingual untuk mata pelajaran MIPA. d) Pada komponen sarana dan prasarana telah tersedia fasilitas yang mendukung dan mencukup, khususnya di kelas-kelas karena telah dilengkapi dengan komputer, AC, LCD, dan jaringan internet. e) Komponen didukungan
pembiayaan dengan
dapat
dana
disimpulkan
telah
terpenuhi
yang
penyelenggaraan
yang
bersumber
dari
Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota, dan 92
Komite Sekolah/orang tua siswa. Laporan pertanggungjawaban keuangan dikerjakan
dengan
berbasis
TIK
yang
pelaporannya
kepada
pemerintahdilakukan secara online. 4.
Aspek produk/output sudah mulai terpenuhi, yang memilik nilai rerata ujian nasionalnya meningkat dalam kurun waktu 3 tahun terakhir. Prestasi akademis dan non akademis pada tingkat propinsi dan nasional sudah ada banyak, sementara di tingkat internasional belum ada. Lulusan dari program RSBI dapat meneruskan ke sekolah favorit dan diantaranya melanjutkan ke sekolah bertaraf internasional sesuai dengan pilihannya. SMP Negeri 2 Karanganyar bisa saja tetap melanjutkan program
keinternasionalannya tanpa menggunakan nama RSBI. Namun hal ini tidak dapat dilakukan terkait biaya untuk peremajaan fasilitas terkait jaringan internet dan listrik yang tidak sedikit. Selama ini pembiayaan fasilitas-fasilitas program RSBI memang bersumber dari anggaran Pemerintah, sehingga ketika program dihentikan, secara otomatis anggaran dari Pemerintah juga ikut terhenti.
6.2. Saran Melihat hasil penelitian tentang Refleksi Program Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional di Sekolah Menengah Pertama pada Tahun Pelajaran 2009-2012 di Kabupaten Karanganyar Jawa Tengah dan karena program ini telah ditiadakan, maka penulis merekomendasikan hal-hal berikut: 1.
Sekolah melakukan langkah nyata untuk menyesuaikan program RSBI ke program baru yang sedang dipersiapkan oleh Pemerintah, dengan 93
meminimalisir beberapa kerugian yang akan timbul dan dengan tidak memihak pihak-pihak tertentu. 2.
Walaupun program sudah ditiadakan, sekolah tetap bisa melaksanakan pembelajaran seperti pada program RSBI dengan menggunakan Bahasa Indonesia seutuhnya. Proses pembelajaran tentunya juga harus menyesuaikan dengan kondisi dan situasi, mengingat anggaran dari Pemerintah juga akan dihentikan.
3.
Sekolah tetap mempertahankan proses penerimaan peserta didik baru dengan membuka alternatif jalur membuat calon peserta berantusias untuk mendaftarkan diri mereka. Sekolah sebaiknya tetap mempertahankan perekrutan dengan tidak melihat latar belakang calon peserta didik dan melihat faktor lain yang dapat diperhitungkan bagi calon peserta untuk diterima, misalnya melihat prestasi akademik calon peserta didik.
4.
Perlu adanya perubahan dari sistem dimana yang sebelumnya berstandar internasional dikembalikan lagi kepada standar nasional yang tetap mengedepankan mutu dan kualitas, baik dari sisi peserta didik maupun dari tenaga pendidik dan kependidikan.
5.
Program RSBI memang telah dihapuskan, tetapi para siswa harus tetap bersemangat untuk meraih pendidikan yang bertaraf internasional dengan tetap mempelajari buku-buku atau materi-materi dari luar negeri. Hal ini dilakukan untuk memperkaya dan memperluas pengetahua para siswa.
94