128
BAB VI INFORMASI YANG DITONJOLKAN OLEH KALIMAT BERMARKAH
6.1 Pengantar Struktur informasi sebuah klausa atau kalimat merupakan ungkapan formal dari pengaturan pragmatis suatu proposisi dalam sebuah wacana. Kalimat bermarkah adalah suatu proposisi dalam sebuah wacana yang menonjolkan informasi dengan struktur informasi tertentu. Ada tiga kategori penting dalam membahas struktur informasi kalimat bermarkah yaitu sebagai berikut. a. Praanggapan (presupposition) dan penonjolan (assertion) Kedua kategori ini berkaitan dengan suatu penyusunan suatu proposisi ke dalam suatu proposisi yang diasumsikan oleh penutur bahwa lawan tuturnya sudah tahu atau belum memiliki informasi yang terkandung di dalam proposisi tersebut. b. Keterbuktian (identification) dan penggiatan (activation) Kedua kategori ini adalah ingatan (memory) dan kesadaran (consciousness) yang berkaitan dengan asumsi pembicara mengenai status representasi mental dari acuan wacana dalam pikiran si pendengar pada saat satu proposisi diucapkan (Lambretch, 1994:76). c. Topik dan Fokus Topik dan fokus merupakan kategori relasional yang terkait dengan relasi pragmatik di antara denotata dan preposisi dalam suatu konteks
129
tertentu. Ketiga hal penting di atas memang kelihatan berbeda, tetapi semua saling berkaitan satu sama lain. Secara pragmatis struktur informasi suatu kalimat adalah berstruktur topikfokus. Sedehananya topik adalah informasi lama (old information), sedangkan fokus adalah informasi baru (new information). Untuk itu data-data kalimat bermarkah yang ditemukan di dalam novel yang berjudul Desecration dianalisis berdasarkan penonjolan informasinya; apakah informasi itu menonjokan topik atau menonjolkan fokus informasi. Deskripsi tentang maksud dari kebermarkahan dalam data-data ini dijelaskan dengan pola urutan tipe kalimat bermarkah yang ditemukan di dalam novel.
Data-data
itu
kemudian
dianalisis
tentang
maksud
informasinya.
6.2 Informasi Kebermarkahan Kalimat Negatif Data: (1) He Topik
wouldn’t lie to you (12:1). Fokus
‘Saya tidak akan bohong pada kamu’. (2) I Topik ‘Saya (3) You Topik ‘Kamu
can’t go looking for her (7:1). Fokus tidak bisa mencari dia’. did not accept the mark of Antichrist (10:1). Fokus tidak menerima tanda dari Antikristen’.
penonjolan
130
(4) I
do not want to gloss over it.(11:1).
Topik
Fokus
‘Saya tidak ingin menutupi kesalahan itu’. Secara pragmatis dari keempat data di atas, subjek gramatikal sudah jelas merupakan topik struktur informasi dalam kalimat-kalimat itu. Subjek gramatikal dari kalimat-kalimat itu adalah he, I, you, dan I, sedangkan pelengkap subjek gramatikal di atas merupakan fokus di dalam kalimat-kalimat itu. Pelengkap yang dimaksudkan adalah kelanjutan dari bagian kalimat-kalimat itu. Di dalam medan fokus terdapat pemarkah negatif. Kalimat no.1 dan 2 hanya dimarkahi oleh negator n’t dan data no.3 dan 4 dimarkahi oleh kata kerja bantu did dan do kemudian diikuti oleh negator n’t. Pemarkahan informasi yang ditonjolkan oleh pemarkah-pemarkah ini adalah untuk menegasikan suatu informasi di dalam kalimat. Intinya, pemarkahan itu bertujuan untuk menyangkal suatu informasi sehingga kalimat-kalimat itu menjadi deklaratif negatif.
6.3 Informasi Kebermarkahan Kalimat Interogatif Secara sintaksis kalimat Interogatif dibentuk dengan adanya pergeseran operator dan atau menempatkan kata tanya wh pada posisi awal. Secara fungsi wacana dari kalimat ini bertujuan untuk mencari informasi tertentu.
6.3.1 Informasi Kalimat Interogatif Yes-no Data: (1) Can
we Topik
assume the obvious and dealt with the problem?(5:1) fokus
‘Bisakah kita mengambil perjanjian itu dengan masalah itu?'
131
(2) Could it
be true?(11:1)
Topik
fokus
‘Bisakah itu
benar?’
Pemarkah yang ada pada kedua data di atas adalah can dan could. Pemarkahan ini bertujuan untuk mencari informasi, yakni untuk memastikan fokus kalimat itu. Kalimat ini bisa dijawab dengan yes ‘ya’ atau no ’tidak’. Tanpa adanya pemarkahan ini kalimat-kalimat ini tidak memerlukan informasi yang harus dijawab. Pemarkahan can dan could merupakan pelengkap dari fokus pada frasa verba be true. X: Could it be true? Y: Yes it is/No, it is not.
6.3.2 Informasi Kalimat Interogatif Wh Data: (1) What’ve you Topik
got ?(5:1) fokus
‘Apa yang telah kamu peroleh?’ (2) What does
it Topik
do to a man’s innards?(13:1) fokus
‘Apa yang dia lakukan pada dalaman lelaki itu?’ Kalimat interogatif wh ini dimarkahi dengan adanya kata wh dan kata kerja bantu yang mengikuti. Pemarkahan kata tanya wh dan kata kerja bantu ini dimaksudkan untuk mencari informasi yang bersifat terbuka. Terbuka dalam artian pengganti dari kata tanya wh itu bisa dijawab oleh lebih dari satu alternasi jawaban. Dilihat dari struktur informasinya pemarkah ini menerangkan fokus kalimat sehingga kalimat menjadi jelas dalam struktur dasarnya. Kata tanya wh
132
merupakan fokus yang dicari dalam kalimat itu sehingga fokus mendahului subjek gramatikal (topik) dan diikuti oleh pelengkap fokus. Nonkanonik
: What’ve
you
got?
Topik fokus Kanonik
:You
’ve got (money).
Topik Jawaban
:I
fokus
’ve got much money.
Topik
fokus
6.4 Informasi Kalimat Imperatif 6.4.1 Informasi Imperatif Positif Data: (1) You) walk with us, George!(3:1) (Topik)
fokus
‘Berjalanlah dengan kita, George!’ (2) ( You)
give us everything we need!(22:2)
(Topik)
fokus
‘Berikanlah setiap sesuatu yang kita perlukan!’ (3) ( You) (Topik)
forgive me!(30:2) fokus
‘Maafkan saya!’ Kalimat perintah atau dikenal dengan kalimat imperatif adalah salah satu tipe kalimat bermarkah yang pada umumnya dimarkahi oleh pelesapan subjek. Kalimat imperatif memang tidak mempunyai subjek yang jelas. Namun, subjek yang diacu sebenarnya adalah orang kedua, yakni you ‘kamu’. Dengan kata lain pemarkahan terletak pada topik, yakni adanya pelesapan topik kalimat yang umumnya merupkan subjek gramatikal. Dengan adanya penghilangan subjek ini
133
secara langsung kalimat imperatif merupakan fokus dalam semua kalimat itu. Semua kalimat imperatif ini merupakan fokus dalam medan yang luas.
6.4.2 Informasi Kalimat Imperatif Negatif Data: (1) ( You) (Topik)
Do not do anything rash for twenty-four hours?(11:1) fokus
‘Jangan melakukan sesuatu yang gegabah selama dua puluh empat jam!’ Hampir sama dengan kalimat imperatif positif, yakni adanya penghilangan struktur topik dengan tujuan untuk menekankan unsur fokus. Semua bagian kalimat merupakan informasi fokus. Fokus dalam hal ini juga dimarkahi oleh kata kerja bantu dan negator untuk menonjolkan fokus informasi menjadi suatu makna larangan.
6.5 Informasi Kebermarkahan pada Klausa Deklaratif Positif Seperti dijelaskan pada bab sebelumnya bahwa kalimat atau klausa deklaratif positif dijadikan dasar atau indikor tentang kalimat tidak bermarkah. Namun, tidak semua kalimat deklaratif positif dapat digolongkan dalam kalimat yang tidak bermarkah. Ada pola tertentu yang membatasi kebermarkahan suatu kalimat dalam kalimat deklaratif positif.
134
6.5.1 Informasi Kalimat Pasif Kalimat pasif mempunyai topik kalimat di bagian belakang kalimat. Topik dalam kalimat pasif adalah agen dari kalimat itu sehingga topik dalam klaimat pasif tertentu kadang tidak ada.
6.5.1.1 Berdasarkan agennya 6.5.1.1.1 Informasi kalimat pasif panjang Data: (1) The name was inspired
by the prophecy in Revelation (hal 2:1)
Fokus
Topik
‘Nama itu terinspirasi oleh ramalan dalam wahyu.’ (2) Buck was struck by the crowds.(hal 25:2) Fokus
Topik
‘Buck terpukul oleh keramaian-keramaian itu’ (3) David was moved by the shock and sadness in the voice of Tiffany (27:2). Fokus
Topik
‘David digerakkan oleh kejutan dan kesedihan suara Tiffany’. Klaimat pasif yang panjang masih menyertakan agen atau subjek gramatikal ynag berfungsi sebagai topik di dalam struktur informasi sebuah ucapan. Pemarkahan pertama dalam kalimat ini adalah untuk menekankan atau monojolkan struktur focus, yakni pasien dalam kalimat ini. Kedua topik yang dimarkahi oleh preposisi dimaksudkan untuk menjelaskan posisi fokus dalam suatu informasi.
135
6.5.1.1.2 Informasi kebermarkahan kalimat pasif pendek Data: (1) I felt so lucky I hadn't been killed. Fokus ‘Saya merasa begitu beruntung bahwa saya tidak dibunuh’ (2) I thought the mark was administered in the basement of the palace. Fokus ‘Saya kira tanda itu diatur di ruangan bawah tanah istana’ (3) I was never entombed. Fokus ‘ Saya tidak pernah dimakamkan’ Kesamaan dengan kalimat pasif panjang, yakni adanya penekanan atau pononjolan pada pasien dari kalimat ini. Klausa atau kalimat pasif tipe ini tidak mempunyai topik karena topik dianggap sebagai informasi yang lama. Fokus kalimat dalam kalimat di atas berada pada bagian medan kalimat.
6.5.1.2 Berdasarkan predikat 6.5.1.2.1 Informasi kebermarkahan kalimat pasif monotransitif Data: (1) Those locations have been cleared, Highn (252:13). Fokus ‘Lokasi-lokasi itu telah dibersihkan, Highn’ (2) Our people at that level are surrounded by security (265:14). Fokus
topik
‘ Orang-orang kita pada level itu dikelilingi oleh pengaman’
136
(3) Late one morning he was awakened by footsteps in the gravel above his hideaway (296:16). ‘Suatu pagi dia dibangunkan oleh langkah-langkah di atas kerikil di atas persembunyiannya’ Struktur informasi yang universal, yakni topik dan fokus sangat menentukan kebermarkahan suatu kalimat. Dalam kalimat pasif monotransitif pasien merupakan satu-satunya argumen yang bisa ditonjolkan. Hal ini sebagai akibat dari kata kerja monotransitif yang memerlukan satu komplementasi, yakni objek yang akan berubah fungsi menjadi subjek. Data no.1 hanya terdiri atas struktur fokus karena tidak adanya subjek gramatikal. Sebaliknya, data no.2 dan 3 berstruktur fokus-topik.
6.5.1.2.2 Informasi kebermarkahan kalimat pasif bitransitif Data: (1) I took that to mean up to the time you were given the mark. ‘Saya mengambil itu untuk memaknai waktu yang kamu berikan tanda itu’ (2) You may not have marks they can see, but you are marked young people(300:16) ‘Kamu mungkin tidak mempunyai tanda-tanda yang bisa mereka lihat, tetapi kamu ditandai orang yang muda’ Karena verba bitransitif memerlukan dua objek sebagai komplementasi, maka secara sintaksis verba ini mempunyai dua padanan struktur dalam kalimat pasifnya. Data no.1 pemasifan terletak pada klausa kedua. Pemasifan dimaksudkan untuk menonjolkan struktur fokus. Hampir sama dengan data
137
kalimat no.2 penonjolan informasi pada struktur fokus. Penonjolan ini ditandai dengan penghilangan struktur topik yang dianggap informasi lama.
6.5.1.2.3 Informasi kebermarkahan kalimat pasif adjektif Data: (1) It wouldn't be surprised. ‘Itu tidak akan terkejut’ (2) You are just excited. ‘Kamu baru saja gembira’ (3) I confess I'm troubled. ‘Saya mengakui saya susah’ Secara pragmatis kalimat pasif adjektif masih mempunyai struktur informasi topik fokus, yakni subjek masih berstatus sebagi topik dan pelengkap topik itu adalah fokus. Pemarkahan hanya dimaksudkan untuk mentransfer kategori kata dari kata kerja menjadi adjektif.
6.5.1.2.4 Informasi kebermarkahan kalimat bare pasif Data: (1) I would have them killed(31:2) ‘Saya akan menyuruh mereka dibunuh’ (2) I had a saddle made for you , Excellency.(35:2) ‘Saya menyuruh sebuah sadel dibuat untuk tuan, Paduka’ (3) I've got a small cave staked out (137:8) ‘Saya menyuruh sebuah kue kecil ditraktir’
138
Kebermarkahan
kalimat
bare
pasif
ini
agak
berbeda
dengan
kebermarkahan kalimat be pasif, yakni pasien sebagai objek dari klausa sebelumnya dan diikuti oleh kata kerja past participle. Pemarkahan dalam kalimat ini sebagai pelengkap dari klausa sebelumnya karena kalimat pasif ini tidak bisa berdiri sendiri tanpa dalam bentuk kausatif. Struktur informasi dalam kalimat ini adalah topik-fokus dengan topik sebagai subjek gramatikal kalimat, sedangkan bentuk pasifnya adalah fokus yang dimarkahi.
6.5.2 Informasi Kalimat Eksistensial 6.5.2.1 Informasi kalimat eksistensial sempit Data: (1)
There was a long pause(260:14) Fokus ‘Ada jeda yang panjang’
(2)
There is no water travel(309:16) Fokus ‘ Tidak ada perjalanan panjang’
(3)
There must be some ways(309:16) Fokus ‘Pasti ada beberapa jalan’
Kalimat eksistensial sempit ini secara pragmatis merupakan kalimat yang terdiri atas satu struktur, yakni fokus. Pemfokusan itu dibentuk dengan adanya frasa dummy there. Semua kalimat di atas secara pragmatis berstruktur fokus. Medan fokus menjangkau medan kalimat. Kalimat di atas merupakan kalimat yang mempunyai informasi baru. Kalimat itu merupakan jawaban dari pertanyaan berikut.
139
Pertanyaan: What is/was there? ‘Apa yang ada?’ Jawaban:
There was a long pause. ‘Ada jeda yang panjang’
6.5.2.2 Informasi kebermarkahan kalimat eksistensial luas Data: (1)
There is no magic here(129:7) ‘Tidak ada gaib di sini’
(2)
There is nobody on the ground there. (358:19) ‘Tidak ada seorang di atas tanah di sana, tentu saja’
(3)
There would be plenty of time for Abdullah and Albie to switch seats.(361:19) ‘Ada cukup waktu bagi Abdullah dan Albie untuk menukar tempat duduk’
Hampir sama dengan kalimat eksistensial sempit, yakni suatu kalimat yang mengandung struktur fokus dalam medan kalimat. Pengertian eksistensial luas tidaklah mengubah struktur informasi menjadi topik fokus atau fokus topik, tetapi ada pelengkap dari frasa nomina setelah kata kerja bantu itu.Pemarkahan pada dummy there di sini adalah untuk menekankan frasa nomina setelah kata kerja be, yakni no magic, nobody, dan plenty of time.
6.5.3 Informasi Kalimat It Cleft Data: (1) It's hard to tell the location of personnel (137:8) ‘Itu sulit untuk menceritakan lokasi dari personal’
140
(2) It was stupid of me to fear you would misunderstand(218:12) ‘Itu bodoh bagi saya untuk menakutimu yang akan membuat salah paham’ (3) It was Abdullah and Rayford who looked like Middle Easterners in their robe (402:21) ‘Itu adalah Abdullah dan rayford yang kelihatan seperti orang-orang Timur Tengah dalam jubah mereka’ Kebermarkahan pada kalimat it cleft adalah dengan adanya it yang berfungsi sebagai dummy subjek. It dalam kalimat ini mempunyai referen yang jelas di dalam suatu kalimat. Pemarkahan it dimaksudkan untuk menonjolkan unsur yang mengikuti it tersebut, seperti pada data di atas frasa adjektif hard, frasa adjektif stupid, dan frasa nomina Abdullah and Rayford. Frasa-frasa ini merupakan unsur yang ditekankan di dalam kalimat-kalimat itu.
6.5.4 Informasi Kalimat Dislokasi Data: (1) He dressed in khaki shirt and shorts and went looking for Albie, his second -in-command(2:1). ‘Dia memakai kemeja dan celana pendek dril dan pergi mencari Albie, pimpinan dia kedua’ (2) Bada-bing, she had to be freed by the same guy (359:). ‘Bada-bing, dia harus dibebaskan oleh orang yang sama’ Dislokasi dibentuk dengan adanya penambahan frasa nomina di bagian kiri atau kanan suatu klausa. Pemarkahan itu tentu akan mempengaruhi sruktur informasi suatu kalimat. Frasa nomina ini akan memarkahi topik atau fokus. Pada data no.1 pemarkahan di atas dimaksudkan untuk memarkahi fokus atau pemfokusan, yakni frasa nomina Albie yang dimarkahi oleh frasa nomina lain di
141
luar klausa, yaitu his second-in-command. Pada data no.2 pemarkahan terjadi di bagian kiri suatu kalimat, yakni frasa nomina Bada-bing yang menjelaskan frasa inti di dalam sebuah klausa, yakni frasa nomina she. Pemarkahan ini bertujuan untuk memarkahi topic, yakni topikalisasi.
6.5.5 Informasi Kalimat Preposing, Postposing, dan Inversi 6.5.5.1 Informasi kebermarkahan kalimat preposing Data: (1) To them he gave the right to become children of God by believing on his name(136:8) ‘Kepada mereka dia memberikan hak untuk menjadi anak-anak Tuhan dengan percaya pada nama-Nya’ (2) Here
he
comes now(147:8)
Fokus topik ‘Ke sini dia datang sekarang’ (3) There Fokus
you go(35:2 topik
‘Ke sana kamu pergi’ Unsur-unsur bergeser ke depan atau posisi awal suatu kalimat yang mendahului subjek terjadi pada kalimat preposing. Dengan adanya pergeseran unsur ini yang sekaligus sebagai pemarkah meyebabkan subjek gramatikal tidak tampak sebagai suatu fungsi yang selalu berada di depan suatu kalimat. Pemarkahan yang mendahului subjek gramatikal adalah pemarkahan dengan maksud menonjolkan fokus suatu kalimat. Unsur-unsur yang ditonjolkan masingmasing adalah to them, here, dan there. Artinya, unsur-unsur itu mempunyai informasi yang lebih penting untuk diketahui oleh lawan bicara.
142
6.5.5.2 Informasi kalimat postposing Data: (1) I just got something from Tsion you need to hear (19:2). ‘Saya baru saja mendapat sesuatu dari Tsion yang perlu kamu dengarkan’ Ketika suatu frasa atau klausa tambahan yang berfungsi sama dengan farsa nomina berada setelah frasa atau klausa yang dijelaskan maka kalimat ini disebut dengan postposing. Postposing adalah pemarkahan pada struktur fokus. Frasa atau klausa yang mengalami postposing bukanlah informasi yang fital dalam posisi tersebut sehingga posisinya bisa dipisahkan ke belakang.
6.5.5.3 Informasi kalimat inversi Inversi dikategorikan sebagai kalimat yang bermarkah karena polanya yang terbalik. Inversi dalam Bahasa Inggris ada dua, yaitu inversi subjek-kata kerja bantu dan inversi subjek-dependen.
6.5.5.4 Informasi inversi subjek-kata kerja bantu Data: (1) Had the day's prospects not been so dire and Buck not so worried about Hattie's whereabouts, he might have chuckled at the sight of Dr. Rosenzweig.(13:1) ‘Harapan hari ini tidak begitu mengerikan dan Buck tidak khawatir mengenai di mana pun Hattie berada, dia mungkin tertawa kecil saat memandang Dr. Rosenzweig’ (2) Not only had the young man pieced together recordings from devices in the palace, starting in the Wongs' guest apartment the morning in the
143
question, but he had also taken the time to include a translation, where necessary, from Chinese to English. (63:4) ‘Tidak hanya lelaki muda itu yang menggabungkan rekaman dari alat yang ada di istana, mulai pada apartemen Wong di pagi hari mulai bertanya-tanya, tetapi dia juga melakukan terjemahan seperlunya, dari bahasa Cina ke Inggris’ (3) Not only would he not say"Fat change" but he would also not say anything. (353:18) ‘Dia tidak hanya akan berkata‘Perubahan lemak’ tetapi dia juga tidak akan berkata apa-apa’ Ketika kalimat mengandung frasa adverbia yang secara semantis bermakna negatif maka frasa itu bisa membuat struktur kalimat menjadi inversi. Pada contoh kalimat-kalimat di atas, misalnya, proses inversi itu mononjolkan frasa adverbia negatif.. Dalam kalimat yang tidak bermarkah ditonjolkan subjek sebagai topik. Namun, dalam ditonjolkan frasa adverbia. Frasa adverbial yang dimaksud adalah not only pada kalimat 2 dan 3.
6.5.5.5 Informasi inversi subjek-dependen Data: (1) Came the message from Chang Wong(8:1) ‘ Datang pesan itu dari Chang Wong’ (2) Between the tanks were three oversized black vehicles. (45:3) ‘Di antara mobil-mobil tank itu ada tiga kendaraan hitam yang sangat besar’ (3) Here was
a brief message (78:5).
‘Di sini ada sebuah pesan singkat’ Inversi
subjek
dependen
adalah
suatu
inversi
yang
mengalami
pertukarbalikan antarunsur di dalam suatu klausa atau kalimat. Unsur yang
144
mengalami pertukaran adalah subjek dan pelengkap. Struktur informasi pada kalimat kanonik adalah topik-fokus dengan topik merupakan informasi yang sudah lama, sedangkan fokus merupakan informasi baru. Dengan adanya pembalikan struktur ini secara pragmatis struktur informasi juga akan mengalami perubahan. Data no.1 frasa verba came merupakan pelengkap dari struktur topik. Data no.2 frasa preposisi bertukar dengan frasa nomina. Data no.3 frasa nomina bertukar dengan frasa adverbial. Penukaran unsur-unsur ini dengan tujuan untuk menonjolkan unsur yang terletak pada bagian awal klausa, yakni came, between the tanks, dan here.
6.5.6 Informasi Kalimat Reduksi 6.5.6.1 Informasi frasa nomina Data: (1) His phone chirped, and he dug it from his belt (6:1). Inf. baru
inf. lama
‘Teleponnya berdering, dan dia mengambilnya dari ikat pinggangnya’. (2) If you have made a mistake, reveal it so we can all adapt (7:1). Inf. baru
inf. lama
‘Jika kamu telah membuat suatu kesalahan, ungkapkanlah kesalahan itu sehingga kami bisa menyesuaikan’ Ketika suatu unsur di dalam kalimat mengalami reduksi berarti bagian suatu kalimat itu bukan merupakan bagian yang penting. Unsur itu merupakan bagian yang memiliki informasi lama. Data no.1 di atas, misalnya, his phone merupakan bagian informasi yang baru dan kemudian it merupakan informsi yang lama yang mempunyai satu referen yang sama dengan his phone. Pemarkahan ini
145
dimaksudkan untuk tidak adanya kata-kata yang monoton terhadap referen yang sama. Hal yang sama terjadi pada data no.2, yaitu it mempunyai referen yang sama dengan a mistake.
6.5.6.2 Informasi kebermarkahan frasa adverbia Data: (1) Lie Low in Jerusalem until everything blew up there, then head back to Tel Aviv.(8:1) ‘Lie Low di Jerusalem hingga segala sesuatu meledak di sana, kemudian bergerak ke Tel Aviv’. Frasa preposisi in Jerusalem pada kalimat di atas terletak pada klausa pertama yang mempunyai kesaman referen dengan unsur lain, yakni there. Adanya pemarkahan dari frasa preposisi menjadi frasa adverbial adalah untuk menghindari kata-kata ynag monoton sehingga dipilihlah kata lain dengan fungsi yang sama, yakni sebagai keterangan. Pemarkahan frasa preposisi menjadi frasa adverbia karena makna dari frasa preposisi sebelumnya bukan merupakan informasi yang baru lagi pada ungkapan yang kedua.