AUTHOR: ZAINUL MUCHLAS DOSEN STIE ASIA MALANG
[email protected], www.asia.ac.id, 2013
BAB V TEKNIK MENGELOLA ASSET VALUTA ASING Dalam kegiatan operasional usaha khususnya perusahaan internasional termasuk juga Multinational Enterprise (MNE) akan menghadapi risiko baik risiko premium maupun risiko discount bagi asset (eksposure) perusahaan. Risiko bagi Aset kekayaan (eksposure) yang berupa gedung, mesin dan kendaraan (mobil, kapal, pesawat) dapat dicover dengan asuransi seperti asuransi kebakaran, asuransi kecelakaan dan lain-lain, namun asset (eksposure) yang berupa asset lancar seperti valuta asing belum ada satu perusahaan yang berani menutup asuransi valuta asing, sehingga perlu dilakukan pengelolaan eksposure valuta asing tersebut. Menurut Eiteman, 2000, menyebutkan bahwa berdasarkan waktu yang terjadi maka kemungkinan terjadinya problem bagi eksposure valuta asing (valas) dapat dibagi dalam tiga kondisi waktu yaitu: Transaction exposure (waktu saat ini). Eksposure transaksi muncul pada saat transaksi-transaksi kas dimasa depan dari sebuah perusahaan dipengaruhi oleh fluktuasi nilai tukar. Sebagai contoh perusahaan Indonesia yang membeli
barang
dari
Walaupun perusahaan dibutuhkan, dibutuhkan
Jepang mungkin
namun perusahaan
membutuhkan tahu
secara
yen pasti
tidak tahu berapa
untuk berapa banyak
melakukan banyak
yen
rupiah (IDR)
pembayaran. yang
akan
yang akan
untuk ditukarkan dengan yen. Ketidakpastian ini terjadi karena nilai tukar
antara rupiah (IDR) dan Yen berfluktuasi setiap saat. Jika diketahui ada eksposure transaksi maka peusahaan memiliki 3 tugas penting: 1. Perusahaan harus mengidentifikasi besarnya eksposure transaksi tersebut. 2. Perusahaan harus memutuskan perlu tidaknya meng-hedge eksposure ini. 3. Jika memutuskan
untuk menghedge
sebagian
atau seluruh exposure
transaksi
maka perusahaan harus memilih berbagai tehnik hedging yang tersedia. Keterangan: a. Identifikasi eksposure transaksi neto, yang dimaksud dengan eksposure transaksi neto arus
kas masuk masa depan dalam suatu valuta setelah dikurangi dengan arus kas keluar masa depan dalam valuta yang sama. 71
AUTHOR: ZAINUL MUCHLAS DOSEN STIE ASIA MALANG
[email protected], www.asia.ac.id, 2013
b. Perusahaan harus memutuskan perlu tidaknya menghedge suatu eksposure
memutuskan apakah suatu hedging bermanfaat atau tidak.
Sebelum
Secara umum keputusan
untuk menghedging, seberapa besar nilai yang h a r u s di hedging, dan teknik apa yang dipakai akan bervariasi menurut tingkat risk aversion yang dimiliki suatu perusahaan multinasional, dan nilai tukar hasil peramalan. c. Jika persahaanmemutuskan untuk menghedging sebagian atau keseluruhan eksposure
transaksi, maka mereka dapat menggunakan beberapa perangkat hedging yang masingmasing dari perangkat tersebut akan dibahas dibawah.
Tehnik mengelola exposure transaksi untuk mengcover risiko valas Jika perusahaan multinasional memutuskan untuk meng-hedge sebagian atau seluruh exposure transaksinya, mereka dapat menggunakan perangkat-perangkat hedging se ba ga i berikut; 1. Kontrak Futures, 2. Kontrak Forward. 3. Instrumen pasar uang. 4. Opsi valuta Keterangan. 1. Hedging memakai Kontrak Future, Kontrak
currency
future
dapat
digunakan
oleh
perusahaan yang ingin meng-hedge exposure transaksi. Kontrak future dalam banyak hal serupa dengan kontrak forward. Kontrak Forward lebih umum bagi transaksi bernilai besar sementara kontrak future mungkin lebih tepat bagi perusahaan yng ingin menghedge exposure transaksi yang bernilai kecil. Sebuah perusahaan yang membeli kontrak currency future berhak menerima suatu valuta asing dengan jumlah tertentu, dengan harga tertentu, dan pada tanggal tertentu.
Untuk meng-hedge kewajiban valuta asing dimasa
depan, perusahaan mungkin ingin membeli kontrak currency future yang mewakili valuta yang
sama
dengan
valuta
yang
men denominasi
kewajiban
tersebut.
Dengan
memegang kontrak ini, perusahaan dengan demikian telah mengunci jumlah valuta negara asal yang dibutuhkan untuk membayar kewajiban masa depan. 72
AUTHOR: ZAINUL MUCHLAS DOSEN STIE ASIA MALANG
[email protected], www.asia.ac.id, 2013
2. Hedging memakai Kontrak Forward, Kontrak forward sering digunakan oleh perusahaanperusahaan besar yang ingin melakukan hedging. Untuk melakukan hedging memakai kontrak forward, perusahaan multinasional harus membeli kontrak forward untuk valuta yang sama dengan valuta yang mendenominasi kewajiban dimasa depan. Sebagai contoh, jika sebuah perusahaan multinasional yang berbasis di AS akan harus membayar SFl.OOO,OOO kepada pemasok dari Swiss 30 hari dari sekarang, perusahaan tersebut dapat
membeli " kontrak
forward
franc
Swiss
dari
sebuah
bank
untuk
mengakomodasi pembayaran ini. Bank dengan demikian setuju untuk menyediakan franc Swiss kepada MNE AS tersebut 30 hari dari sekarang dan menerima dolar.
Kontrak
Forward ditujukan untuk memastikan nilai tukar konversi Franc Swiss dengan dolar AS.
Nilai tukar ini mencerminkan apa yang dinamakan dengan Kurs Forward 30 hari. MNE AS dengan demikian telah meng-hedge posisinya dengan mengunci kurs yang harus dibayarkan untuk Franc Swiss 30 hari dari sekarang.
Jadi, perusaahan sekarang
mengetahui jumlah dolar yang dibutuhkan untuk dikonversikan dalam Franc Swiss.
3. Hedging memakai Instrumen Pasar Uang, Hedging memakai instrument
pasar uang
melibatkan pengambilan suatu posisi dalam Pasar Uang untuk melindungi posisi hutang atau piutang dimasa depan.
Hedging Hutang dan Piutang memakai instrument Pasar
uang akan dibahas seperti dibawah ini.
a. Hedging Hutang, Sebuah
perusahaan
membutuhkan
SFl,OOO.OOO, 30
hari
dari
sekarang dan_ perusahan tersebut dapat menghasilkan bunga 6 % setahun (0,5% selama 30 hari) dari deposito Franc Swiss sepanjang periode ini jumlah franc Swiss yang dibutuhkan untuk membuka deposito franc Swis berjangka waktu satu bulan adalah: π·ππππ ππ‘π ππ€ππ ππΉ =
SF 1000000 = SF 995,025 1 + 0.005
Terlepas dari bagaimana kurs franc Swiss berubah sepanjang periode ini, investasi 73
AUTHOR: ZAINUL MUCHLAS DOSEN STIE ASIA MALANG
[email protected], www.asia.ac.id, 2013
dalam deposito franc Swiss akan mampu melindungi posisi hutang perusahaan AS tersebut.
b. Hedging Piutang. Sebuah perusahaan AS akan menerima DM 400.000, 90 hari dari sekarang.
Hedging
pasar
uang
sederhana
dapat
diimplementasikan
jika
perusahan tersebut juga berencana meminjam dolar AS untuk jangka waktu 90 hari. Daripada meminjam dalam dolar, perusahaan dapat meminjam mark dan konversi ke dolar dengan asumsi suku bunga tahunan 8% atau 2% selama 90 hari, jumlah mark yang harus dipinjam untuk menghedge piutang dimasa depan adalah ; π½π’πππβ ππππππππ π·π =
DM 400000 = DM 392,157 1 + 0.02
Jika perusahaan meminjam DM392.157 dan konversi kedalam dolar, maka piutang dapat digunakan melunasi pinjaman Mark pada saat jatuh tempo. Sementara itu, dana pinjaman dapat digunakan oleh perusahaan untuk tujuan lain.
4. Hedging memakai Opsi Valuta, Perusahaan-perusahaan menyadari
bahwa
perangkat-
perangkat hedging seperti kontrak: forward dan instrumen pasar uang kadang dapat merugikan jika valuta dari hutang mengalami depresiasi atau valuta dari piutang mengalami apresiasi sepanjang periode hedging. Dalam hal ini, Strategi tanpa hedging mungkin ak:an mengungguli hedging memak:ai kontrak: forward atau instrument pasar uang. Tipe hedging yang ideal harus mampu mengisolasi perusahaan dari pergerak:an nilai tukar yang merugikan dan juga memungkinkan perusahaan untuk mengambil manfaat dari pergerakan nilai tukar yang menguntungkan.
74
AUTHOR: ZAINUL MUCHLAS DOSEN STIE ASIA MALANG
[email protected], www.asia.ac.id, 2013
Tehnik-tehnik hedging Tabel 1: Tehnik-Tehnik Hedging Exposure Transaksi PerangkatΒ· hedging
Untuk Menghedging Hutang
l.Kontrak: Future
Membeli kontrak: Currency Future yang Menjual kontrak: currency future mewakili valuta yang sama dengan valuta dengan valuta yang mendenominasi yang mendenominasi hutang. hutang Menjual kontrak: currency future Membeli kontrak: Currency Future yang dengan valuta yang mendenominasi mewakili valuta yang sama dengan valuta hutang yang mendenominasi hutang.
2.Kontrak: Forward
Meminjam konversi mendenominasi dana sampai melunasinya.
3.Instrumen pasar Uang
4.0psi Valuta
Untuk Menghedge Piutang
valuta local ' dan Meminjam valuta asing yang kedalam valuta yang mendenominasi hutang dan konversi hutang. Kemudian investasi kedalam valuta local, serta investasi hutang jatuh tempo dan valuta local tersebut. Kemudian melunasi pinjaman memakai arus kas masuk dari piutang.
1.' Membeli Currency Call option untuk Membeli currency Put option untuk valuta yang mendenominasi hutang. valuta yang mendeno minasi piutang .:
OPERATING EXPOSURE (EKSPOSURE OPERASI)
Eksposure operasi merupakan eksposure dari sebuah asset (valas) yang terjadi ketika perusahaan melakukan operasi kegiatan usaha, periode setelah melakukan kontrak transaksi sampai produk dikirim ke gudang pembeli atau saat produk/jasa diterima oleh pembeli dan sekaligus pembeli melunasi pembayarannya. Exposure operasi (Operating Exposure) dalam beberapa teks books mempunyai istilah berbeda namun artinya tetap sama. Nama lain dari Operating Exposure adalah ECONOMIC EXPOSURE; COMPETITIVE EXPOSURE; AND STRATEGIC EXPOSURE.
Mengelola eksposure operasi Strategi operasi tertentu bisa menutup eksposure operasi valuta asing. 75
Dibandingkan
AUTHOR: ZAINUL MUCHLAS DOSEN STIE ASIA MALANG
[email protected], www.asia.ac.id, 2013
dengan strategi sebelumnya yaitu strategi pengelolaan eksposure transaki
(dengan kontrak), biaya
strategi operasi i n i relative lebih tidak pasti. Pada suatu saat, operasi dapat menjadi kurang efisien atau menyimpang dari rencana, pada saat lain, penelahaan yang lebih cermat terhadap prosedur operasi dapat memberikan hasil yang diharapkan. Beberapa strategi yang banyak ditempuh M N E untuk mengelola eksposure o p e r a s i i n i adalah
menggunakan
leads dan lags, reinvoicing centers dan menetapkan klausula
pembagian risiko dengan pelanggan.
Penjelasan dari strategi tersebut dapat disampaikan sebagai berikut: 1. Leads dan Lags, To Leads is to pay early; to lag is to pay late. Strategi ini secara sederhana melakukan pelunasan dengan dua cara yaitu membayar utang lebih awal dan membayar utang melewati batas jatuh tempo (membayar utang terlambat). Oleh karena proses pembayaran melalui mekanisme perbankan, maka strategi ini bisa dilakukan dengan mentransfer dana lebih awal (strategi leads), atau mentransfer dana lewat batas jatuh tempo pembayaran (Strategi lags) Istilah leads berarti _mempercepat pembayaran dan lags memperlambat pembayaran. Jika sebuah perusahaan memiliki hutang dalam mata uang kuat dunia, dimana kemungkinan mata uang tersebut untuk berapresiasi terhadap mata uang domestic cukup besar , maka akan lebih
aman
kalau
perusahaan membayar lebih awal hutangnya.
Kalau perusahaan
berhutang dalam mata uang lemah dunia, yang cenderung terdepresiasi terhadap mata uang domestic maka akan lebih menguntungkan kalau perusahaan memperlambat pembayaran hutangnya. Prinsip
strategi
diatas juga
dapat
diterapkan
dalam
pengumpulan piutang,
yaitu
mengumpulkan piutang dalam mata uang kuat dunia secepatnya da n mengulur pengumpulan piutang dalam mata uang lemah dunia. Strategi leads and lags terkadang juga sulit diterapkan dalam perusahaan multinasional. Beberapa penyebabnya antara lain karena setiap anak perusahaan dianggap sebagai perusahaan
independen
dan karena porsi kepemilikan
perusahaan afiliasi tidak besar. Penyebab pertama, 76
induk perusahaan terhadap
perusahaan multinasional
umumnya
AUTHOR: ZAINUL MUCHLAS DOSEN STIE ASIA MALANG
[email protected], www.asia.ac.id, 2013
telah
mengantisipasi
dengan
menciptakan
tehnik
untuk menilai kinerja setiap anak
perusahaan dengan mempertimbangkan akibat dari penerapan strategi leads and lags. Dari pembahasan diatas diketahui bahwa penggunaan leads and lags dapat meminimisasi eksposure valuta asing dan membebankannya ke pihak lain. Beberapa negara merasa perlu membatasi jangka waktu leads and lags, meskipun terkadang pembatasan tersebut bisa dinegosiasikan. 2. Leads and Lags antar Perusahaan Independent (Intracompany leads and lags.) Strategi Leading atau lagging antar perusahaan-perusahaan independen dapat dilakukan jika
perusahaana-perusahaan yang terlibat dalam transaksi
bersedia mengikuti usulan
mitranya. Untuk kesediaannya itu, biasanya ada semacam kontraprestasi yang diperoleh. Sebagai contoh, sebuah perusahaan Jerman mempunyai piutang diperusahaan Italia yang dinyatakan dalam Lira ltalia.
Manajer perusahaan Jerman melihat bahwa lira Italia
cenderung selalu terdepresiasi terhadap DM (Mark Jerman). ,Oleh karena itu perusahaan Jerman meminta perusahaan Italia segera melunasi hutangnya. Perusahaan Italia akan mau mempercepat pembayaran utangnya, jika perusahaan Jerman memberikan kontraprestasi.
Biasanya cara yang ditempu.h adalah memberikan diskon
(potongan). 3. Leads and Lags antar Perusahaan-Perusahaan dalam satu Induk (Intercompany leads and lags)
Strategi leads and lag lebih mudah diterapkan antar perusahaan dalam satu induk, karena memiliki tujuan yang sama. Transaksi antar perusahaan dalam satu induk dapat berupa transaksi operasi atau transaksl keuangan. Gambar 5, mengilustrasikan kemungkinan terjadinya transaksi tersebut.
77
AUTHOR: ZAINUL MUCHLAS DOSEN STIE ASIA MALANG
[email protected], www.asia.ac.id, 2013
Gambar 5, Aliran Dana dalam Perusahaan Multinasional
Pembayaran Operasi Untuk bahan baku, barang dan komplementer(piutang dan utang) Untuk penggunaan fasilitas (sewa dan Pembayaran sewa) Untuk teknologi (royalty dan fee lisensi) Untuk jasa (fee manajemen) Afiliasi pembayarAfiliasi Atau lnduk perusahaan
Penerima atau Induk perusahaan
Untuk penggunaan pinjaman (bunga) Untuk penggunaan modal pemilik (deviden) Untuk tambahan modal pemilik (modal sendiri) Untuk pinjaman dalam perusahaan (pokok utang atau pelunasan)
Pembayaran Finansial
4. Reinvoicing Center
Sebuah reinvoicing center adalah anak perusahaan dari suatu perusahaan multinasional yang berada di
suatu
negara tertentu
yang
berfungsi
mengelola
eksposure
operasi
perusahaan-perusahaan afiliasi. Gambar 6 menjelaskan struktur reinvoicing center.
Gambar 6: Struktur Reinvoicing Center Perusahaan manufaktur Afiliasi di Korea
Perusahaan penjual Afiliasi di Jepang
Faktur dalam won
Faktur dalam yen
Reinvoicing center di Singapure
Pada gambar 6
terlihat perusahaan
afiliasi di Korea mengirimkan barang ke perusahaan
afiliasi yang lain di Jepang. Fisik barang langsung di kirim ke Jepang, tetapi faktur di kirim ke reinvoicing center di Singapura (seakan-akan reinvoicing center membeli dari perusahaan 78
AUTHOR: ZAINUL MUCHLAS DOSEN STIE ASIA MALANG
[email protected], www.asia.ac.id, 2013
afiliasi di Korea)
selanjutnya Reinvoicing center
akan
menerbitkan faktur dalam Yen
(seolah-olah reinvoicing center menjual ke perusahaan afiliasi di Korea dan Jepang) dengan scenario ini, perusahaan afiliasi di Korea dan Jepang tidak menanggung risiko valuta asing karena penjualan dan pembelian Risiko valuta
dilakukan dalam mata uang domestic (Won dan Yen).
asing akan ditanggung
oleh reinvoicing
center yang
memang berfungsi
mengelola eksposure operasi antar perusahaan afiliasi dalam perusahaan multinasional yang sama. Untuk jasa ini, reinvoicing center mendapatkan uang jasa. Keuntungan utama dari Reinvoicing center adalah manajemen eksposure operasi antar perusahaan afiliasi di pusatkan pada satu lokasi. Karena semua transaksi di pusatkan di satu tempat, volume transaksi akan sangat besar sekali. Disini reinvoicing center memiliki posisi tawar menawar yang kuat dengan bank
untuk mendapatkan hasil yang optimal.
Sementara itu kerugian utamanya adalah. perusahaan harus mendirikan satu anak perusahaan khusus untuk mengelola reinvoicing center, dimana biaya yang dikeluarkan mungkin lebih besar
dari
manfaat
79
yang
diperolah.
AUTHOR: ZAINUL MUCHLAS DOSEN STIE ASIA MALANG
[email protected], www.asia.ac.id, 2013
71